PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER

DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA

SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh:

  

NANA YUNITA SARI

11509051

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2013

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Nana Yunita Sari NIM :115 09 051 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber

  Daya Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2013 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 9 Oktober 2013 Dosen Pembimbing

  Fatchurrohman, M. Pd NIP. 19710309 200003 1 001

  

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM

MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI

KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2013

DISUSUN OLEH

NANA YUNITA SARI

NIM : 11509051

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 November 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag _________________ Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si _________________ Penguji I : Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag _________________ Penguji II : Imam Mas Arum, M.Pd _________________ Penguji III : Fatchurrohman, M.Pd _________________

  Salatiga, 16 November 2013 Ketua Stain Salatiga

  Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nana Yunita Sari NIM : 115 09 051 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 9 Oktober 2013 Yang menyatakan

  Nana Yunita Sari

  

PERSEMBAHAN

1.

  Papap dan Mama’ tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian dan memberikan do’a dengan ikhlas dalam setiap langkahku.

  2. Adikku tersayang Viva Ita Ardiana dan Syarfina Ailani Putri yang membuatku semangat menyelesaikan skripsi.

  3. Mbah Kakung dan Mbah Putri yang selalu menyayangi dan mendo’akanku.

  4. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dan Brigade Khusus Naga Sandhi yang telah memberiku banyak pengalaman.

  5. Luthfi Chakim yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.

  6. Teman-temanku seperjuangan PGMI B 2009 yang selama ini telah berjuang bersama.

  7. Saudara-saudaraku dan teman-temanku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian.

  8. MI Ketapang yang telah memberikan bimbingannya.

  MOTTO امِ مْ مِ وَ مْا اسَّ وَ وَ اتٍ اوَ مّ وَ امِ مِ ا وَ مْ وَ مْ اوَ وَ ا ءً وَ ا وَ مُ اءًا وَ امِا وَ سَّلا اوَ مِ ا وَ مْامّ وَ وَ

  

“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami

tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji- biji tanaman yang diketam”

(Q.S Qaaf ayat 9)

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2013 ” dengan tepat waktu dan lancar.

  Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-basarnya kepada:

  1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

  2. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua Program Studi PGMI, Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

  4. Dosen pembimbing skripsi, Fatchurrohman, M.Pd. atas segala ilmu, waktu, tenaga dan bimbingan yang telah diberikan.

  5. Dosen pembimbing akademik, Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. atas perhatian dan bimbingan yang telah diberikan.

  6. Segenap dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan motivasinya serta pelayanan kepada penulis.

  7. Kedua orang tuaku, Mustofa dan Janatun Khasanah yang selalu mencintai, membimbing, memotivasi dan mendo’akan demi keberhasilan penulis.

  8. Segenap guru MI Ketapang yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

  9. Siswa-siswi kelas IV MI Ketapang yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

  10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Teriring doa semoga amal dan budi baik semua yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amal baik di sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 9 Oktober 2013 Penulis

  ABSTRAK

  Sari, Nana Yunita. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya

  Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2013 . Skripsi, Jurusan

  Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Fatchurrohman, M.Pd. Kata kunci: Hasil Belajar IPS dan Peta Konsep

  Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa MI Ketapang saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Masalah yang dikaji adalah bagaimana peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam melalui strategi peta konsep pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013?

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku guru. Serta metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Data dianalisis secara kuantitatif berupa angka. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial.

  Hasil belajar pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 60,3 dengan siswa tuntas adalah 8 siswa atau 53,3% siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 70,7 dengan siswa tuntas adalah 11 siswa atau 73,3% siswa. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 80 dengan siswa tuntas adalah 14 siswa atau 93,3% siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti merekomendasikan model pembelajaran dengan strategi peta konsep menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ............................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii ABSTRAK .................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4 F. Penegasan Istilah ............................................................................ 6 G. Metode Penelitian ........................................................................... 7 H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar ............................................................... 17 B. Strategi Pembelajaran Peta Konsep ............................................... 35 C. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................ 42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 48 B. Subjek Penelitian ........................................................................... 52 C. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 53 D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 53 E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II .................................................. 57 F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III ................................................. 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 64 B. Pembahasan ................................................................................... 78 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 81 B. Saran .............................................................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL 1.

  3.1 Struktur Organisasi MI Ketapang 2.

  3.2 Data Siswa MI Ketapang 3.

  3.3 Siswa Kelas IV MI Ketapang 4.

  4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I 5.

  4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus I 6.

  4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I 7.

  4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II 8.

  4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II 9.

  4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II 10.

  4.7 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus III 11.

  4.8 Hasil Tes Formatif pada Siklus III 12.

  4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus III 13.

  4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa

DAFTAR LAMPIRAN

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS III

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Siswa adalah

  subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar dan merespons dengan tindak belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan- kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat (Dimyati, 2006: 22).

  Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa akan berhadapan langsung dengan guru. Guru merupakan seorang yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah yang membantu siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap langkah dalam proses pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya merupakan tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar dikatakan bermakna apabila hasil akhirnya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas (Sukardi, 2009: 17).

  Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga paham studi sosial di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Paham studi sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah-sekolah di Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.

  Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan Ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (Ahmadi, 2009: 2-3).

  Proses kegiatan belajar mengajar IPS di Madrasah Ibtidaiyah masih banyak mengalami kendala diantaranya mengajar yang monoton, fasilitas tidak memadai dan daya serap siswa rendah. Dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60. Meskipun secara klasikal nilai tes formatif siswa sudah memenuhi KKM akan tetapi dari 15 siswa, baru 6 siswa yang memenuhi KKM sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai mata

  pelajaran IPS. Proses pembelajaran yang kurang baik juga akan mempengarui hasil belajar siswa. Bila guru menggunakan metode mengajar yang monoton, siswa akan menjadi bosan. Hal ini mengakibatkan perhatian siswa menurun, aktivitas siswa menurun dan hasil belajarpun juga ikut menurun. Maka, agar siswa dapat belajar dengan baik dibutuhkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

  Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dalam belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan (Zaini, 2008: xiv).

  Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah menggunakan peta konsep. Strategi ini sangat cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang. Penggunaan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Berdasarkan uraian yang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS

  IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013.

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya (Basrowi, 2008: 170). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013.

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah:

  1. Manfaat Teoritis Kecenderungan dalam pembelajaran yang monoton akan berdampak pada menurunnya hasil belajar peserta didik dalam meningkatkan kemampuan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Maka melalui penelitian ini, peneliti ingin mengkaji sebuah teori tentang konsep pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Kemudian dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan peta konsep.

  b.

  Bagi guru, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

  c.

  Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu sekolah dengan memajukan prestasi belajar. d.

  Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.

F. Penegasan Istilah

  Agar penelitian terarah dan tidak terlalu jauh menyimpang dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya penjelasan definisi istilah berikut:

  1. Peta konsep Peta konsep merupakan strategi yang meminta peserta didik mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsep- konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama itu (Zaini, 2008:168).

  2. Hasil belajar Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecapakan-kecapakan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Sukmadinata, 2004: 102-103).

  Hasil belajar dalam penelitian ini dimaksudkan pada penguasaan pengetahuan pada suatu mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Departemen Agama, 2004: 77). Penelitian ini dikhususkan untuk materi Sumber Daya Alam pada mata pelajaran IPS yang diajarkan kepada siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).

  Sedangkan menurut Suyanto penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi, 2008: 26) .

  Peneliti menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui di dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus.

  Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  a.

  Perencanaan Perencanaan merupakan proses mengembangkan rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada di kelas. Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah dan pemecahan masalah. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)

  Mengadakan pertemuan guru pelaksana tindakan dan guru pengamat berdiskusi tentang persiapan penelitian.

  2) Menyiapkan materi

  3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  4) Membuat lembar soal atau post test untuk mengetahui hasil belajar siswa

  5) Memberi instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru b.

  Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.

  Perencanaan harus di wujudkan dengan adanya tindakan dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi) dan penutup.

  c.

  Pengamatan Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengamatan tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

  d.

  Refleksi Refleksi adalah usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya.

  Adapun gambaran tahap penelitian (Suyadi, 2011: 50) adalah sebagai berikut: Perencanaan

  Pelaksanaan

  

SIKLUS I

  Refleksi Pengamatan

  Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan

  ? 2.

  Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah

  Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di MI Ketapang.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester gasal tahun ajaran 2013/2014 di MI

  Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dari tanggal 1 sampai 30 September 2013.

  c.

  Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten

  Semarang. Siswa kelas IV MI Ketapang dipilih sebagai subjek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat. Siswa kelas IV MI Ketapang tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan penerapan peta konsep.

3. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.

  Pedoman observasi Pedoman observasi ini berisi aspek-aspek prilaku guru dalam pembelajaran IPS. Pedoman ini digunakan untuk menggali data perilaku guru ketika pelaksanaan tindakan kelas berlangsung.

  b.

  Soal tes Soal tes digunakan untuk mengetahuai hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi peta konsep.

  Soal tes berisi pertanyaan-pertanyaan baik lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.

  c.

  Pedoman dokumentasi Dokumentasi merupakan instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan (Mulyasa, 2011: 69). Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan dan membuat RPP dan silabus.

4. Pengumpulan Data

  Dalam penelitian tindakan kelas ini metode atau teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes dan dokumentasi.

  a.

  Observasi Teknik ini akan dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan dengan bantuan rekan sejawat (guru lain) untuk memperoleh data. Lembar observasi yang digunakan peneliti yaitu lembar observasi guru. Lembar ini disusun untuk mencatat perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan guru selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  b.

  Tes Dalam teknik pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat dan menggunakan lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi.

  c.

  Dokumentasi Instrumen yang dapat peneliti gunakan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan strategi peta konsep pada mata pelajaran IPS.

  Silabus merupakan rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan penyusunan RPP. Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran. Nilai siswa sebelum penggunaan strategi peta konsep pada mata pelajaran IPS penulis gunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran.

5. Analisis Data

  Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul dengan lengkap untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian tersebut. Kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuji.

  Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut (Sa m’s, 2010:

  94):

  P = 100 % keterangan: P : Persentase

  X : Jumlah skor jawaban Xi : Jumlah skor maksimal

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimulai dengan halaman judul, nota pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran, dilanjutkan dengan bab-bab.

  Bab I berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi kajian pustaka yang menjelaskan tentang belajar dan hasil belajar, strategi pembelajaran peta konsep dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, pelaksanaan deskripsi siklus II dan pelaksanaan siklus III.

  Bab IV berisi tentang penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II dan hasil penelitian siklus III. Bab V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Definisi belajar menurut Gredler (1994: 1) adalah proses orang

  memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap. Traver berpandangan bahwa belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku (Suprijono, 2011: 2). Sedangkan menurut Sardiman (2009: 20-21) pengertian belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

  Dari definisi-definisi diatas, peneliti mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang karena memperoleh pengetahuan dari hasil pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Tujuan Belajar

  Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengarui, seperti tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

  Menurut Sardiman (2009: 25-28), tujuan belajar terdapat tiga jenis yaitu: a.

  Untuk mendapat pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Sebab seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Sehingga untuk mendapatkan pengetahuan memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar.

  Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. Peserta didik akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya. b.

  Penanaman konsep dan ketrampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu ada yang bersifat jasmani dan juga bersifat rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan- keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitiberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.

  Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Keterampilan dapat diperoleh dengan banyak melatih kemampuan dan interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan tersebut.

  c.

  Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

  Sehingga dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

  Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai. Sehingga pendidik akan memindahkan nilai-nilai tersebut kapada anak didiknya untuk menumbuhkan kesadaran dan kemauannya mempraktikan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman nilai-nilai.

  Dari proses belajar individu akan memperoleh informasi yang nantinya akan diolah hingga menjadi sebuah pengetahuan baru dan mendapatkan keterampilan yang sebelumnya belum dimiliki. Sehingga hal-hal baru yang diperoleh akan mempengaruhi sikap individu.

3. Sasaran dan hasil belajar

  Hasil belajar menurut Sam’s (2010: 37) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar. Selain itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2011: 5). Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: a.

  Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. b.

  Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasikan, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

  c.

  Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri, seperti penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

  d.

  Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud kemampuan menerima atau menolak.

  e.

  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku.

  Maka dari itu, hasil dari proses belajar dapat merubah diri seseorang dalam berperilaku, bersikap maupun tingkat kemampuannya baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Dalam kaitannya dengan hasil belajar, Bloom membagi ke dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Sam’s, 2010: 35): a.

  Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik. Dalam hal ini mencangkup keterampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

  b.

  Afektif Ranah afektif berkenaan dengan tujuan-tujuan yang berkenaan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Hasil belajar ranah afektif menekankan pada perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangan dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap suatu nilai. Hal ini dapat ditandai dengan adanya penerimaan, pemberian respon, penilaian, mengkonseptualisasikan sesuatu dan mengkonversi nilai-nilai.

  c.

  Psikomotor Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan motorik dan manipulasi bahan atau objek. Sehingga peserta didik akan memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi, manipulasi, presis, artikulasi dan adaptasi.

4. Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.

  Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

  Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Sriyanti, 2009: 23-25): a.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri sendiri. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

  1) Faktor nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Selain itu dapat juga berupa materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan peserta didik.

  2) Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia yang bisa berasal dari keluarga (keharmonisan atau pertengkaran keluarga), lingkungan sekolah (hubungan antar personil sekolah) dan lingkungan masyarakat (hubungan antara anak dengan orang lain termasuk teman pergaulan anak).

  b.

  Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi yang terdapat dalam diri individu, berupa keadaan tonus jasmani pada umumnya (tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu) dan keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu (panca indra).

  2) Faktor psikologis

  Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu, berupa tingkat kecerdasan, motifasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran di atas, maka penting bagi guru untuk memperhatiakan faktor-faktor tersebut sehingga faktor-faktor tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif. Guru harus memahami karakter siswa yang berbeda-beda. Sehingga guru diharapkan mampu membimbing potensi siswa untuk dikembangkan sesuai potensi yang dimilikinya. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan keberadaan alat belajar serta kemampuan guru itu sendiri. Dalam mengembangkan kemampuannya, guru senantiasa memberikan pendidikan yang baik dalam penguasaan materi maupun pelaksanaan pembelajaran.

5. Penilaian hasil belajar

  Menurut Sudjana (2005: 3) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

  Dalam hal ini, terdapat beberapa fungsi dan tujuan dari penilaian (Sudjana, 2005: 3-4 ). Adapun fungsi dari penilaian yaitu: a.

  Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.

  b.

  Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.

  c.

  Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.

  Sedangkan tujuan dari penilaian adalah: a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

  b.

  Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

  c.

  Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

  d.

  Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah ke pihak-pihak yang berkepentingan.

  Dalam menentukan penilaian hasil belajar siswa maka dilakukan pelaksanaan evaluasi. Terdapat dua teknik evaluasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan tes dan non-tes (Fathurrohman, 2007: 77-89).

  a.

  Tes Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Ditinjau dari bentuknya, tes dibagi atas tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.

  1) Tes tertulis (written test)

  Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawaban diberikan oleh siswa berupa bahasa tertulis. Kelebihannya adalah dapat mengukur kemampuan murid dalam jumlah yang besar, dalam tempat terpisah dan dalam waktu yang sama. Sedangkan kelemahan atau kekurangannya antara lain jika tidak menggunakan bahasa yang tegas dan lugas, hal itu dapat mengundang pengertian ganda yang berakibat kesalahan dalam pemasukan data dan dalam mengambil kesimpulan jawaban soal.

  Secara umum tes tertulis dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

  a) Tes esai

  Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatan- kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai sering disebut tes uraian karena menuntut anak untuk menguraikan jawabannya dengan kata-kata sendiri dan cara tersendiri. Sehingga jawaban setiap anak, terutama dalam bentuk, teknik dan gayanya berbeda satu sama lain.

  Tes esai dapat dibedakan menjadi dua bentuk tes yaitu tes uraian bentuk bebas dan tes uraian terbatas. Tes uraian bentuk bebas, butir soalnya hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan tanpa memberikan arahan tertentu dalam menjawabnya.

  Sedangkan dalam tes uraian terbatas ini peserta didik diberi kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan, namun arah jawaban dibatasi, sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas berarah.

  b) Tes objektif

  Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.

  Tes objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, kemampuan pengertian dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip.

  Ada beberapa macam bentuk tes objektif berupa butir- butir soal yang diberikan kepada peserta didik dengan alternatif jawaban sehingga peserta didik dapat memilih salah satu alternatif yang disediakan, yaitu:

  (1) Banar-Salah (true-false)

  Pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban yaitu benar dan salah. Pernyataan tersebut hanya memiliki satu kemungkinan yaitu bisa benar dan bisa salah. Peserta didik diminta untuk menentukan pilihannya terhadap pernyataan tersebut dengan memilih salah satu diantara benar atau salah. Tes ini bisa dimodifikasi dalam bermacam-macam bnetuk, seperti ya- tidak, setuju-tidak setuju, dan lain-lain.

  (2) Pilihan ganda (multiple choice)

  Terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan (statement) yang belum sempurna. Ada beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu:

  (a) Variasi negatif merupakan pernyataan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban yang salah.

  (b) Variasi yang tidak lengkap merupakan pertanyaan atau pernyataan memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban dan melengkapinya.

  (c) Variasi berganda merupakan pemilihan beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya betul, tetapi ada satu jawaban yang paling betul. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban paling betul.

  (d) Jenis kombinasi yaitu setiap alternatif jawaban terdiri atas beberapa alternatif yang membentuk satu pengertian atau jawaban. Bila kombinasinya diubah, hal itu akan mengubah pengertian sehingga menyebabkan jawaban menjadi salah.

  (3) Menjodohkan (matching)

  Tes bentuk menjodohkan terdiri atas dua macam kolom paralel, setiap kolom berisi pernyataan yang satu menempati posisi sebagai soal dan satunya sebagai jawaban, kemudian peserta didik diminta untuk menjodohkan kesesuaian antar dua pernyataan tersebut. Tes ini sering digunakan untuk mengukur informasi tentang fakta, pengertian, hubungan dan simbol tertentu.

  (4) Latihan penyusunan (rearrangement exercises)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI MENCARI PASANGAN DI SDN 1 GEDONGTATAAN TAHUN 2012

0 15 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SD NEGERI 2 KEMILING PERMAI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 55

PENGGUNAAN STRATEGI PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 2 KAMPUNG BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 65

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS LARASATI KOTA SEMARANG

3 28 301

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SD 2 KESAMBI MEJOBO KUDUS

0 1 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SUB POKOK BAHASAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE CROSSWORD PUZZL,E PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PRINGSARI 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2OI4 - Test Repository

0 0 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI MEDIA PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015

0 2 132

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODESNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 157

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 156