PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

MELALUI METODE THE POWER OF TWO

PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN

KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

Eka Lestari Cahyaning Ratri

NIM : 11511061

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

MELALUI METODE THE POWER OF TWO

PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN

KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

Eka Lestari Cahyaning Ratri

NIM : 11511061

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  MOTTO

  Guru adalah kunci menuju masa depan sedangkan pendidikan adalah pintu menuju masa depan. Guru hanya membuka pintu kesuksesan. Engkaulah yang harus masuk sendiri.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Ibuku (Sutinah) dan Bapakku (Subadi, S.Pd.I) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya. Adikku (Firda Inas Rahmadhani dan Fajar Khoirunnida) yang selalu mendukung dan memberi semangat.

  Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.

  Sahabat

  • – sahabatku yang tidak bisa ku sebut satu persatu Teman-teman PGMI B angkatan 2011 Rekan-rekanita karang taruna Wira Bhakti dusun kaponan

  

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Alhamdulillahi rabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik

  

Melalui Metode The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan selaku pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  5. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

  6. Bapak Subadi, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI YASPI Kaponan beserta guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan penelitian di MI YASPI Kaponan.

  7. Siswa-siswi kelas IV MI YASPI Kaponan yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  8. Teman–teman PGMI B 2011 dan Karang Taruna Wira Bhakti yang selalu bersama dalam suka dan duka.

  9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya.

  Salatiga, 20 Agustus 2015 Penulis

  Eka Lestari Cahyaning Ratri

  

ABSTRAK

  Ratri, Eka Lestari Cahyaning. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi

  Perubahan Lingkungan Fisik Melalui Metode The Power Of Two pada Siswa Kelas IV MI YASPI KAPONAN Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

  Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Peni Susapti, M.Si. Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Perubahan Lingkungan Fisik, Metode The Power Of Two .

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Subyek penelitian ini siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah hasil belajar IPA pada materi perubahan lingkungan fisik melalui metode the power of two. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, dokumentasi dan observasi terhadap guru. Hasil tes dianalisis dengan statistik deskriptif.

  Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA masih rendah rata-rata kelas hanya mencapai 58,8 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran IPA, guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pelajaran. Metode the

  

power of two dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran dalam

  membelajarkan IPA. Metode ini mengarahkan pemahaman siswa pada pembelajaran aktif (active learning) yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mampu memahami materi, dan belajar IPA menjadi lebih menyenangkan.

  Penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang menunjukkan hasil bahwa penggunaan metode the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa atau 67% dan yang belum tuntas 7 siswa atau 33% dengan rata-rata kelas 71,21, siklus II yang tuntas sebanyak 21 siswa atau 100% dan rata- rata kelasnya 80,73.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL......................................................................................... i LEMBAR LOGO.......................................................................................... ii JUDUL.......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii KATA PENGANTAR.................................................................................. viii ABSTRAK.................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah.................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian..................................................................

  D.

  6 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...................

  E.

  7 Manfaat Penelitian................................................................

  F.

  8 Definisi Operasional.............................................................

  G.

  10 Metodologi Penelitian...........................................................

  H. Sistematika Penulisan...........................................................

  27

  17

  18

  19

  21

  22

  23

  27

  Kerangka Teori......................................................................

  28

  29

  30

  30

  36

  41

  15

  D.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar ........................................................

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1.

  2. Ciri-ciri Belajar..............................................................

  3. Prinsip-prinsip Belajar...................................................

  4. Hasil Belajar ................................................................

  5. Macam-macam Hasil Belajar.........................................

  6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..........

  B.

  Pengertian IPA...............................................................

  Hasil Penelitian yang Relevan..............................................

  2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI.............................

  3. Ruang Lingkup IPA.......................................................

  4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA......................

  5. Kurikulum IPA..............................................................

  6. Materi Perubahan Lingkungan Fisik..............................

  7. Metode The Power Of Two............................................

  C.

  43

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Yaspi Kaponan 1.

  44 Lokasi Penelitian............................................................

  2.

  44 Visi dan Misi Yaspi Kaponan........................................

  3.

  45 Keadaan Guru dan siswa MI Yaspi Kaponan ...............

  4.

  46 Subyek Penelitian..........................................................

  B.

  Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus 1.

  47 Siklus I............................................................................

  2.

  52 Siklus II...........................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.

  56 Kondisi Awal..................................................................

  2.

  58 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.......................................

  3.

  64 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II......................................

  B.

  70 Pembahasan Hasil Penelitian................................................

  BAB V PENUTUP A.

  73 Kesimpulan...........................................................................

  B.

  73 Saran..................................................................................... DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

  75 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision....................................

  24 Tabel 3.1 Data Nama Guru MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran

  45 2014/2015......................................................................................................

Tabel 3.2 Data Siswa MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran

  45 2014/2015.......................................................................................................

Tabel 3.3 Data Siswa Kelas 4 MI di YASPI Kaponan.................................

  46 Tabel 4.1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan................

  57 Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan..........................

  57 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I..................................................

  61 Tabel 4.4 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I...............

  61 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I..........................

  63 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II................................................

  66 Tabel 4.7 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II.............. 67

Tabel 4.8 Data Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II................................. 68 Tabel 4. 9 Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I..............................

  70 Tabel 4. 10 Rata- rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II............................

  71 Tabel 4. 11 Rekapitulasi Nilai Rata- rata Kelas............................................

  71

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas.................................... 12Gambar 2.1 Terjadinya angin laut dan angin darat....................................... 31Gambar 4.1 Grafik Data Frekuensi Sebelum Tindakan................................ 57Gambar 4.2 Grafik Data Frekuensi Siswa Siklus I....................................... 65Gambar 4.3 Grafik Data Frekuensi Siswa Siklus II...................................... 68Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA ...............................................................................................

  72

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Bukti Autentik Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 8 Bukti Autentik Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Lampiran 11 Foto Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 15 Daftar SKK Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan

  pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa yang akan datang.

  Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup, bertujuan untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu (Kadir, 2012: 60)

  Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan disektor pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Undang Undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sukardjo, 2009: 14).

  Guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Selain bertanggung jawab mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di sekolah, anak didik akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru memiliki kompetensi dan kualitas yang baik dalam pembelajaran. Guru juga dituntut untuk menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif untuk mempermudah agar materi yang disampaikan atau disajiakan pada pembelajaran dapat diterima oleh peserta didik dengan baik .

  Metode pembelajaran merupakan alat ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar yakni sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa. Metode dapat dikatakan baik dan tepat, apabila pemilihan dan penerapannya sesuai dengan situasi pembelajaran yaitu karakter siswa, bakat, minat yang berbeda dan suasana kelas. Kegiatan belajar mengajar, semakin tepat metode yang digunakan maka akan efektif dan efisien pula kegiatan belajar mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa yang pada akhirnya akan menunjang dan menghantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru. Salah satunya adalah metode yang digunakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

  IPA merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat bermanfaat bagi manusia.

  Pembelajaran IPA bukan pembelajaran yang pasif, di mana perilaku siswa dikelas dan penyebaran pengetahuan di kelas di kontrol dan ditentukan oleh guru. Peserta didik hanya dipandang sebagai objek penerima materi yang disampaikan oleh guru. Seperti yang diketahui pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran aktif dimana peserta didik dipandang sebagai subjek dan objek.

  Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh mahasiswa terhadap guru kelas IV di MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang kurangnya alat bantu belajar dalam pembelajaran IPA selalu menjadi alasan utama terhadap kurang berhasilnya pembelajaran IPA di MI. Hal ini disebabkan mata pelajaran IPA merupakan cabang disiplin ilmu yang mempelajari tentang suatu kejadian audio atau visual yang membutuhkan alat bantu untuk menyampaikan suatu konsep. Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan rendahnya motivasi siswa untuk belajar.

  Rendahnya motivasi siswa untuk belajar merupakan salah satu faktor dari penyebab kurang berhasilnya proses belajar pada anak didik.

  Motivasi belajar siswa merupakan komponen yang berperan sangat penting untuk menentukan keberhasilan belajar anak didik. Motivasi siswa yang rendah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : (1) kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep, (2) kurangnya sikap positif terhadap mata pelajaran yang dipelajari, (3) kurangnya interpretasi terhadap tugas-tugas mata pelajaran.

  Beberapa kemungkinan kurangnya minat anak didik untuk belajar adalah kurangnya kreatifitas guru dalam proses pembelajaran. Hampir dalam setiap pembelajaran IPA, siswa terlihat merasa bosan dan kehilangan minat untuk belajar. Salah satunya adalah pada materi perubahan lingkungan fisik.

  Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas IV di MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, antara lain pengajaran mata pelajaran IPA belum dilaksanakan secara optimal, diduga karena pemilihan metode belajar yang digunakan kurang kreatif dan cara mengajar guru yang monoton.. Selain itu kurangnya media belajar dan alat peraga yang diperlukan dalam proses pemberian materi IPA. Guru kurang kreatif dalam membuat alat peraga sederhana yang menunjang proses pembelajaran. Alat peraga yang sudah tersedia (KIT) tidak dipergunakan. Hal itu menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pemahaman siswa hilang dan terlupakan dari ingatanya. Rata-rata nilai kelas hanya mencapai 58,83 sedangkan KKM untuk mapel IPA adalah 70,00.

  Berdasarkan beberapa faktor penyebab di atas, peneliti mempunyai pemecahan tersebut yaitu dengan cara mengubah metode pembelajaran yang selama ini dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa dengan metode ceramah siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan mereka cenderung merasa bosan. Peneliti mengajukan alternatif solusi dalam bentuk penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu dengan menggunakan metode The Power of Two.

  Metode The Power Of Two (Kekuatan Berdua) adalah suatu

  kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri (Sillberman, 2009 : 161). Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran aktif pada mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran IPA.

  Pada proses pembelajaran IPA terutama materi perubahan lingkungan fisik agar siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka digunakan strategi pembelajaran aktif dengan metode

  

The Power Of Two. Metode ini memperlihatkan kepada peserta didik

  proses terjadinya sesuatu dengan cara berkolaborasi atau bertukar dan berbagi pengetahuan dengan teman sebayanya sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh teman sebayanya.

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba menggunakan metode The Power Of Two sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA di MI YASPI Kaponan Pakis Magelang. Upaya tersebut direalisasikan melalui Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO

  (Pada Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis , Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015).

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu: apakah dengan penerapan metode The Power Of Two, hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat meningkat? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: “untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik melalui metode the power of two pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah sebagai salah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian melalui data yang terkumpul.

  Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan . (Arikunto, 1991: 62).

  Jadi hipotesis tindakan adalah suatu jawaban sementara yang mungkin benar atau salah yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, hipotesis tindakan yang diajukan adalah “Metode The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2014/2015 “.

2. Indikator Hasil Belajar

  Penerapan metode The PowOf Two dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dituliskan penulis adalah terdapat peningkatan hasil belajar nilai tes siswa dan aktivitas belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dalam beberapa aspek berikut :

1. Manfaat Teoritis

  Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru MI memiliki pengetahuan tentang teori metode The Power Of Two sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di MI dan memiliki teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan prestasi belajar perubahan lingkungan fisik.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi siswa agar mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih baik.

  b.

  Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA.

  c.

  Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu dan efektifitas pembelajaran khususnya pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini, perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antara lain : 1.

  Peningkatan Hasil Belajar Berasal dari kata “tingkat” yang mendapat imbuhan pe – an yang menunjukkan arti proses perbuatan cara peningkatan (usaha kegiatan) dan lain sebagainya (Poerwadarminta, 2005: 1280). Hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar (Snelbeker, 1974 : 12).

  Jadi peningkatan hasil belajar merupakan proses peningkatan kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

2. Metode

  Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud (Poerwadarminta, 2005: 649).

  3. The Power of Two (Kekuatan Berdua) The Power of Two (kekuatan Berdua) adalah suatu kegiatan yang

  dilakukan oleh dua orang yang dapat saling bertukar informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi itu, karenanya, dua kepala tentu lebih baik daripada satu (Silberman, 2007: 161).

  4. Mata Pelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang teratur

  (Sistematis) yang dapat diuji dan dibuktikan kerjasamanya (Khusni, 2007: 2).

  Pada dasarnya IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut dapat kita renungkan dan dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga kita termasuk orang-orang bersyukur. (Garnida, 2002: 3).

  5. Perubahan Lingkungan Fisik Lingkungan fisik merupakan seluruh penampakan di permukaan bumi. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan.

  Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam seperti angin, hujan, gelombang laut dan matahari. (Wahyono, 2008: 123).

  Dari penjelasan tersebut dapat diartikan perubahan lingkungan fisik merupakan perubahan yang terjadi di permukaan bumi akibat angin, hujan, gelombang laut dan matahari.

6. Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan Pakis Magelang

  Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan ini merupakan obyek penelitian yang berlokasi di Desa Kaponan, Kecamatan, Pakis Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa tindakan kelas.prosedur dan langkah langkah penelitian mengikuti prinsip prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto,2006: 5). Menurut Suhardjono daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan : Perencanaan (planning), Penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation) dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (Arikunto,2006: 104).

2. Subyek Penelitian

  Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas IV dan guru IPA MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian terhadap pembelajaran

  IPA MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, Khususnya pada kelas IV.

3. Langkah langkah / Siklus Penelitian

  Menurut Suhardjono langkah-langkah siklus adalah (Arikunto, dkk, 2006: 74): a.

  Perencanaan Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.

  b.

  Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dialihkan “ kepada pelaksanaan tindakan (guru) untuk dapat diterapkan didalam kelas sesuai dengan skenarionya.

  Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.

  c.

  Pengamatan atau observasi Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelakanaan pengamatan dilakukan pada waktu tindakan pada waktu tindakan sedang berjalan. Jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. d.

  Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

  Langkah - langkah tersebut bisa dibuat tabel sebagai berikut : Perencanaan

  Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan

  SIKLUS II Pelaksanaan

  Refleksi Pengamatan

  

Gambar 1.1Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi,

2007: 74)

4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian.

  Dalam penelitian tindakan kelas ini alat yang digunakan adalah : a.

  Dokumentasi Alat yang digunakan untuk mengambil gambar kegiatan siswa dan guru selama proses pembelajaran sebagai tanda bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian.

  b.

  Soal Tes Alat yang digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai siswa yang menggambarkan pencapaian target kompetensi.

  c.

  Lembar Pengamatan Alat yang digunakan untuk mencatat proses pembelajaran agar mendapatkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

5. Pengumpulan data a.

  Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang berupa foto atau gambar selama proses pembelajaran berlangsung sebagai tanda bukti konkret dalam pelaksanaan penelitian.

  b.

  Tes Digunakan lembar tes yang dikerjakan siswa, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Tes ini dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA dan untuk memperoleh data secara kuantitatif dari siswa dalam materi Perubahan Lingkungan Fisik. c.

  Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

6. Analisis Data

  Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubungkan- hubungkan, memisah-misahkan dan mengelompokkan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif.

  Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisi data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa. Data dapat diolah dengan mencari presentase tiap-tiap kegiatan, dengan menggunakan rumus presentase (Djamarah, 2000: 226) . Adapun rumus penelitian sebagai berikut : P = f X 100 %

  N Keterangan :

  P = Presentase F = Jumlah siswa yang tuntas belajar N = Jumlah semua siswa

H. Sistematika Penulisan

  Untuk lebih memudahkan para pembaca dalam memahami skripsi ini, maka terlebih dahulu penyusun mengemukakan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab sebagai berikut : 1.

  Bagian awal skripsi, terdiri dari: (a). Sampul, (b). Lembar logo, (c). Halaman judul, (d). Lembar persetujuan pembimbing, (e). Lembar pengesahan kelulusan, (f).

  Pernyataan keaslian tulisan, (g). Halaman motto dan persembahan, (h). Kata pengantar, (i). Abstrak, (j). Daftar isi, (k). Daftar tabel, (l). Daftar gambar, (m). Daftar lampiran.

2. Bagian inti skripsi yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan memuat: (a). Latar belakang masalah, (b).

  Rumusan masalah, (c). Tujuan penelitian, (d). Hipotesis tindakan dan Indikator keberhasilan, (e). Manfaat hasil penelitian, (f). Definisi operasional, (g). Metode penelitian, dan (h). Sistematika penulisan.

  Bab II Kajian Pustaka yang akan membahas: (a). Belajar, (b). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), (c). Hasil penelitian yang relevan, (d). Kerangka Teori. Bab III Pelaksanaan Penelitian, memuat subyek penelitian dan deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dan II. Masing- masing siklus akan menjelaskan perencanaan, pelaksanan, pengamatan, pengumpulan data, dan refleksi.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan hasil penelitian terdiri dari: (a). Kondisi Awal, (b). Analisis data siklus I, (c). Analisis data siklus II,. Analisis data setiap siklus, yang meliputi: (1). Menganalisa dokumen yang terdiri dari RPP, alat evaluasi, penyiapan bahan pembelajaran, sarana dan prasarana. (2). Analisa proses pembelajaran. (3). Analisa hasil observasi dan hasil tes formatif. (4). Peristiwa- peristiwa yang menghambat dan mendukung proses pembelajaran.

  Bab V Penutup, memuat: (a). Kesimpulan dan (b). Saran-saran.

3. Bagian akhir skripsi, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA B. Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologi belajar

  memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan dan memiliki sesuatu. (Susanto, 2013: 1)

  Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman. Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut : (Daryanto, 2012: 16) a.

  Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.

  b.

  Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. c.

  Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.

  d.

  Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Belajar

  Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin, 2008: 15) a.

  Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior).

  Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

  b.

  Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent.

  Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

  c.

  Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

  d.

  Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. e.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

3. Prinsip-prinsip Belajar

  Di dalam melaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut : (Dimyati, 2012: 42) a.

  Perhatian dan Motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

  b.

  Keaktifan Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya sekedar membimbing dan mengarahkan.

  c.

  Keterlibatan langsung/berpengalaman Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. d.

  Pengulangan Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan- kebiasaan.

  e.

  Tantangan Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan baru.

  f.

  Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.

  g.

  Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik dan memiliki karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

4. Hasil Belajar

  Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. (Susanto, 2013: 4)

  (Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.

5. Macam-macam Hasil Belajar

  Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013: 6) a. Pemahaman Konsep

  Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca , yang diilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

  Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.

  b.

  Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

  c.

  Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. (Baharuddin, 2008: 19) 1)

  Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi:

  a) Faktor fisiologis

  Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.

  b) Faktor psikologis

  Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya :

  (1) Kecerdasan intelegensi siswa

  Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ bermacam- macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut : (Baharuddin, 3008: 21)

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi

  140 Amat superior

  • – 169 120 Superior – 139 110 Rata-rata tinggi
  • – 119

  90 Rata-rata

  • – 109

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE PADA SISWA KELAS VIII.5 TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI PEMILU DI INDONESIA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA PAKIS KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

0 0 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI MEDIA PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015

0 2 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN (SATUAN PANJANG) MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI KEPUTON KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 3 162

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CARA MANUSIA DALAM MEMELIHARA DAN MELESTARIKAN ALAM MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS III MI SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gela

0 1 144