UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA
LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK
PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ZIADATUL HASANAH
NIM. 11510001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA
LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK
PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ZIADATUL HASANAH
NIM. 11510001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Buku adalah guru tersabar yang ada di dunia, belajarlah bersabar dari gurumu tersebut sehingga ilmu yang ada didalamnya akan kamu kuasai PERSEMBAHAN 1.
Kedua orang tuaku 2. Kakak-kakakku yang tercinta 3. Tunanganku (Sulistiono) 4. Sahabatku (NofiaMualisadanNurFaizah) 5. Teman-temanmahasiswaseperjuangankukhususnyateman-temanku PGMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya dan sholawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju zaman yang penuh keterangan ini, penyusunan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempatmelalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas IV Di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2014 ” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada kedua orang tuakuyang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada: 1.
BapakDr. H. RahmatHariyadiM.Pd.selakuKetua STAIN Salatiga 2. BapakSuwardi, S.Pd.,M.Pd. selakuKetuaJurusanTarbiyah STAIN Salatiga.
3. IbuPeniSusapti, S.Si.,M.Si. selakuKetuaProgamStudi PGMI STAIN Salatiga.
4. BapakRasimin, M.Pd. selakuDosenPembimbing
5. BapakdanIbudosen STAIN Salatiga yang telahmembekaliberbagaiilmupengetahuan, sehinggapenelitimampumenyelesaikanpenelitianskripsiini.
6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telahmemberikanlayanansertabantuan.
7. Ayah danIbutercinta yang telahmengasuh, mendidik, membimbingsertamemotivasikepadapenulis, baik moral maupun spiritual.
8. Kepalasekolahbesertastafnya yang telahmemberikanijinpenelitian di MI Nurul Huda KrandonLor 02 9. Semuapihak yang telahmembantudalampenelitianini, sehinggadapatterselesaikandenganbaiksemogaamalkebaikannyaditerimadisi si Allah SWT. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Suruh, 28 Agustus 2014 Peneliti
ZIADATUL HASANAH NIM 11510001
ABSTRAK
Hasanah, Ziadatul. 2014. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat Melalui Metode Talking Stick pada Siswa Kelas IV Di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2014/2015.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin, M.pd.
Kata kunci: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar dan Metode Talking Stick.
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi belajar IPS Pokok Bahasan Peta Lingkungan Setempat melalui metode Talking Stick pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:Apakah penggunaan metode Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS materi peta lingkungan setempat siswa kelas IV Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015? Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 1 pra siklus dan 3 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS pokok bahasan pengertian peta dan komponen-komponen peta, 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, 4) Reflekting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan metode Talking Stick pada saat pembelajaran IPS.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
Talking Stick mampu menarik perhatian siswa terhadap pelajaran IPS. Dapat
dilihat dari hasil pengamatan siswa terhadap perhatian belajar siswa menunjukkan, pra-siklus yang memenuhi KKM ada 3 siswa (18,75%), setelah menggunakan metode Talking Stick pada siklus I menjadi 7 siswa (43,75%), siklus II menjadi 12 siswa (75%) dan siklus III menjadi 16 siswa (100%). Nilai yang tidak memenuhi KKM pada pra-siklusada 13 siswa (81,25%), setelah menggunakan metode Talking Stick pada siklus I menjadi 9 siswa(56,25%), siklus
II menjadi 4 siswa (25%) dan siklus III (0%). Dengan menggunakan metode Talking Stick yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra- siklus (54,38), siklus I menjadi (65,63), siklus II menjadi (75) dan siklus III menjadi (86,25). Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan kreatifitas dalam memilih metode, media, model dan strategi pembelajaran yangbervariasi.
DAFTAR ISI
Sampul Judul ..................................................................................... i Lembar Berlogo ................................................................................ ii Persetujuan Pembimbing .................................................................. iii Pengesahan Kelulusan ...................................................................... iv Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................. v Motto dan Persembahan .................................................................... vi Kata Pengantar .................................................................................. vii Abstrak............................................................................................... ix Daftar Isi ........................................................................................... x Daftar Tabel ...................................................................................... xiii Daftar Gambar .................................................................................. xiv Daftar Lampiran ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN A.
1 LatarBelakangMasalah .................................................
B.
5 RumusanMasalah ...........................................................
C.
6 TujuanPenelitian ............................................................
D.
6 HipotesisTindakan .........................................................
E.
7 ManfaatPenelitian ..........................................................
F.
8 DefinisiOperasional .......................................................
G.
9 Metode Penelitian............................................................
H.
16 SistematikaPenulisan .....................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
17 PrestasiBelajar IPS .........................................................
1.
17 PengertianPrestasiBelajar .......................................
2.
19 Ciri-ciriBelajar .........................................................
3.
20 Prinsip-prinsipBelajar ..............................................
4.
22 Faktor-faktor yang MempengaruhiBelajar ..............
B.
23 Pelajaran IPS ...................................................................
1.
23 PengertianIPS ...........................................................
2.
23 FungsidanTujuan IPS di SD/MI .............................
3.
24 RuangLingkupPelajaranIPS ...................................
4.
25 MateriPetaLingkunganSetempat ............................
C.
MetodeTalking Stick 1.
30 MetodeTalking Stick………………………………...
2.
31 Langkah-langkahMetodeTalking Stick……………… 3.
33 KelebihandanKelemahanMetodeTalking Stcik…..
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
34 DeskripsiPelaksanaanSiklus I .............................................
B.
43 DeskripsiPelaksanaanSiklusII ............................................
C.
50 DeskripsiPelaksanaanSiklus III ..........................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
56 Deskripsi Per Siklus ........................................................
1.
56 Pra-Siklus ..................................................................
2. SiklusI ....................................................................... 58
3. Siklus II .....................................................................
60 4. SiklusIII .................................................................... 64 B.
Pembahasan......................................................................
67 1. HasilRekapitulasi ...................................................... 67 2. Pra-Siklus...................................................................
69 3. Siklus I........................................................................
69 4. Siklus II.......................................................................
70 5. Siklus III......................................................................
71 BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan........................................................................
73 B. Saran..................................................................................
73 Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar NIilai Ulangan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2013/2014Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif pada Pra-SiklusTabel 4.2 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan denganMenggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Besar
Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus ITabel 4.4 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan denganMenggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus IITabel 4.6 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan denganMenggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Besar (Lingkaran Besar)
Tabel 4.7 Hasil Formatif pada Siklus IIITabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per SiklusTabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan SiswaBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan individu untuk membentuk
kepribadian manusia seuntuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang ada pada diri anak baik jasmani maupun rohani. Salah satu cara pendidik membina anak dalam hal menjadi warga negara yang baik atau makhluk sosial yang baik dapat melalui pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, yaitu sebagai warga negara yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup di masyarakat dan memiliki fungsi. (Rasimin, 2012: 81). Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan instruksi yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar materi Ilmu Pengetahuan Sosial kepada peserta didik. Proses pembelajaran ini akan berjalan sesuai dengan tujuan jika ada fasilitas yang memadai. Peserta didik juga akan lebih faham dengan apa yang dijelaskan guru jika ada suatu cara atau metode pembelajaran yang dapat memperjelas materi tersebut.
Menurut Daldjoeni (1981: 11) materi IPS bersumber pada pusat kegiatan hidup manusia seperti manusia dengan alam lingkungannya, manusia dengan kelompoknya, manusia dengan manusia lainnya dalam usaha mencari nafkah, usaha mengadakan impuls agama dan seterusnya.
Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan bahan buku bagi pelaksanaan program pendidikan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. (Ahmadi, 1991: 3).
Materi Ilmu Pengetahuan Sosial sering disebut peserta didik sebagai sebuah materi penghafal saja tanpa mengambil makna yang terkandung dalam materi tersebut. Anggapan tersebut dapat muncul karena kebosanan siswa dalam menerima pelajaran hanya melalui penjelasan dari guru yang monoton dan tidak variatif, sehingga iklim kelas pun menjadi tidak kondusif.
Guru yang ideal adalah guru yang mampu menjelaskan materi kepada peserta didik dengan jelas dan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ideal adalah siswa yang mampu memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Salah satu cara untuk menjadi guru yang ideal dan menjadikan siswa MI yang ideal adalah dengan menggunakan metode Talking Stick.
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar).(Surakhmad, 1980: 96).
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa metode dapat dimanfaatkan guru mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. (Suprayekti, 2003: 13).
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat.Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya.Kegiatan ini diulang sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. (Huda, 2013: 224).
Metode Talking Stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini. Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogyanya diiringi musik. (Suprijono, 2012: 109-110).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa metode talking stick merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan tongkat sebagai penyalur dalam menjelaskan materi kepada peserta didik sehingga peserta didik mampu menangkapnya secara detail dan jelas. Dengan adanya metode tersebut guru mampu menarik perhatian peserta didik untuk dapat mengikuti proses belajar secara menyenangkan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Namun pengamatan di lapangan masih banyak guru-guru MI khususnya di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi tanpa memberikan suatu metode variasi untuk memperjelas apa yang dijelaskan.
75 T
62 TT
7 M. Muttaqim
70
53 TT
8 Rizki Aulia F.R
70
9 Siti Qomariyah
6 M. Hanif Ansori
70
50 TT
10 Sulistiowati
70
53 TT
11 Slamet Widodo
70
70
55 TT
Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang, sehingga menjadikan siswa bosan terhadap materi yang di berikan oleh guru.
70
Dari pengamatan tentang pembelajaran IPS pada tahun sebelumnya yaitu pada kurikulum KTSP di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun ajaran 2013/2014 yaitu sejumlah 12 siswa hanya 3 siswa yang mencapai ketuntasan minimal dengan KKM 70.
Tabel 1.1 Berikut daftar nilai ulangan kenaikan kelas tahun ajaran 2013/2014No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fatkhur R
70
70 T
2 Agus Maulana
45 TT
70
3 Fitri Mayasari
70
28 TT
4 Iza Lutfia Arkadia
70
46 TT
5 M. Khaqim
70 T Ulfayani
70
30 TT
12 Rata-rata 53,08 Berdasarkan hasil ulangan kenaikan kelas di atas maka guru kelas IV MI
Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mengambil langkah kurikulum KTSP (belum mengikuti kurikulum baru/pembelajaran tematik) digunakan kembali dikarenakan masih ada 3 siswa yaitu Agus Maulana, Fitri Mayasari dan Ulfayani yang harus tinggal kelas dikarenakan belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian dalam rangka memperbaiki kualitas Guru MI dengan judul penelitian:
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 DESA KRANDON LOR KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan adalah: Apakah penggunaan metode talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :Untukmeningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat melalui penggunaan metode talking
stick pada siswa kelas IV Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.
Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Melalui metode talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IVdi MINurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode talking stick dapat dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: a.
Meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat pada siswa kelas IV.
b.
Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial materi Peta Lingkungan Setempat siswa kelas IV, minimal 85% dari total siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini daharapkan dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau acuan yang dapat dijadikan pedoman guru dalam meningkatkan prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat menggunakan metode talking stick.
2. Manfaat praktis a.
Bagi Pendidik
Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat kekurangan dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode talking stick maka bagi para guru untuk dapat menghindari adanya kesalahan dan lebih meningkatkan serta memacu untuk lebih berkreatif dalam menyampaikan materi kepada siswa.
b.
Bagi Peserta Didik
Sebagai sarana motivasi belajar untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa.
c.
Bagi Madrasah
Dari hasil penelitian ini diharapkan prestasi belajar seluruh siswa MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang meningkat sehingga dapat mencapai standard nasional pendidikan (SNP).
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksut utama penulis dalam penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut:
1. Upaya Meningkatkan
Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan maksud; akal; ikhtiar: tiada padanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar); mengikhtiarkan (supaya); mengambil tindakan (untuk, supaya): -jalan yang aman tenteram bagi penganutnya; selekas-lekasnya diupayakannya untuk memberantas kekacauan. (KBBI, 2008: 1345).
Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya); mempertinggi; memperhebat (KBBI, 2006: 1280) maka dapat diartikan sebagai gambaran siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya menjadi lebih tinggi.
2. Prestasi Belajar IPS Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb).
(KBBI, 2006: 910).Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain pada individu yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49).Prestasi belajar adalah suatu pencapaian hasil belajar.
Sedangkan IPS menurut Rasimin (2012: 38) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Sehingga yang dimaksud dengan prestasi belajar IPS adalah suatu pencapaian hasil belajar yang kaitannya dengan materi-materi dalam pembelajaran IPS dimana dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai kkm yang telah ditentukan.
3. Metode Talking Stick
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. (Huda, 2013: 224). Jadi yang dimaksud dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat pada Siswa Kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015 adalah usaha meningkatkan prestasi peserta didik dengan memanfaatkan metode talking stick. G. Metode Penelitian a. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas.Alasan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas adalah Karena pelajaran IPS yang sifatnya hafalan, untuk memudahkan pemahaman siswa maka dibantu dengan metode talking stick.Tindakan tersebut diberikan oleh Peneliti atau dengan arahan dari Peneliti yang dilakukan oleh siswa dan dibantu oleh guru kelas IV (fasilitator).
Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah seperti yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagan siklus.
Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan
Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan
Refleksi Pengamatan ?
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2006: 16) b.Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Madrsah
Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon lor yang berjumlah 16 siswa, dengan rincian laki-laki 9 siswa dan perempuan 7 siswi. c.
Lokasi penelitian Lokasi penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
d.
Waktu penelitian Waktu penelitian adalah kurang lebih dua bulan yaitu pada Juli 2014 s.d Agustus 2014.
e.
Langkah-langkah Penelitian 1)
Perencanaan
Dalam perencanaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: (1) menentukan target kompetensi; (2) mendesain pembelajaran pada siklus I dan siklus II; (3) mendesain alat tes secara representatif dari target kompetensi yang akan dikembangkan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melakukan tes kemampuan awal terhadap siswa yang hasilnya akan dibandingkan dengan tes akhir yang dilaksanakan setelah siklus II. Tindak lanjut pembelajaran siklus pertama adalah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses hasil pembelajaran. Hasil tersebut dianalisis untuk tolak ukur merencanakan pembelajaran siklus kedua.
3) Pengamatan (Observasi)
Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan catatan peneliti mengikuti teknik pengajaran yang dirancang peneliti sendiri dan diamati oleh guru kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02.Instrument observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian.Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan.
Disamping itu peneliti juga menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data.
Selama observasi peneliti akan dibantu oleh guru kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan peneliti yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan yang dibantu guru kelas IV. 4)
Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan nilai siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya.
Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan tindakan.Kemudian dari hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02. f.
Instrument Penelitian Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah:
1) Peneliti sendiri (participan observation), dengan membuat desain tindakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengamati proses pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas IV (fasilitator).
2) Lembar observasi, alat yang digunakan dalam mengobservasi yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Adapun hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode talking stick dimana penilaiannya berupa rubric dengan kriteria 0-60 (kurang), 61-70 (cukup), 71-80 (baik), dan 81-100 (memuaskan). Disamping itu observer merekam, mendokumentasikan dengan foto-foto serta mencatat proses pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3) Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi. Adapun jenis tes yang digunakan berupa tes uraian pada setiap siklus.
g.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa observer.Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik catatan lapangan, pengamatan dan tes. Lebih jelas diuraikan sebagai berikut:
1) Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apayang didengar, dilihat, dan dialami dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data penilaian kualitatif. Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh sasaran yang diteliti yaitu tentang prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.Catatan lapangan dibuat dalam catatan yang lengkap setelah peneliti sampai ke rumah. Proses ini dilakukan setiap kali mengadakan pengamatan dan wawancara. 2)
Pengamatan Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, keaktifan, dan prestasi belajar siswa terhadap materi Peta Lingkungan Setempat. 3)
Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS.Pada setiap siklus peneliti memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa terhadap pemahaman materi Peta Lingkungan Setempat. h.
Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam dalam catatan lapangan dan format pengamatan lainnya.Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama dengan para kolaborator sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya.
Penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif.Untuk memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan: M = Keterangan: M = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 64) Peneliti mengharapkan siswa dapat memperoleh nilai rata-rata 70.
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P = x 100% P = Nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225-226)
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: Sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar gambar, dan daftar tabel.
Sedangkan pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang prestasi belajar ips, pelajaran ips, dan metode talking stick. Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas tentang deskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar IPS 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya (Poerwadarminta, 2006: 910), prestasi disini hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya dalam pelajaran IPS, dalam proses belajar, untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses belajar mengajar tersebut dapat dikatakan berhasil, maka harus diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis maupun lisan. Dari evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal dengan istilah prestasi belajar.
Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013: 1) mengatakan bahwa belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sedangkan menurut Gredler (1994: 1) dalam bukunya belajar dan membelajarkan, belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Jika menurut Dimyati (2007: 7) memberi pengertian bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar, yaitu belajar merupakan proses untuk memperoleh suatu pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dari guru maupun teman sebaya dan dari bangku sekolah atau dari pengalaman. Semuanya itu dapat dikatakan terjadinya proses belajar dalam diri manusia.
Dari definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar dapat kita ambil hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang dituliskan Sumadi Suryabrata (2004) dalam bukunya Sriyanti (2009: 18) yaitu:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang potensial.
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan baru.
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Prestasi belajar merupakan hasil capaian siswa yang diperoleh setelah melakukan sebuah perubahan baik secara kognif, pskomotorik maupun afektif. Prestasi belajar anak antara satu dengan lainnya tentu tidak sama. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa fakor, menurut Semiawan (2002: 11-14) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut: a.
Pemenuhan kebutuhan psikologis Perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan primer pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut kurang terpenuhi maka dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
b.
Intelegensi, emosi, dan motivasi Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan.
c.
Pengembangan kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability)yang berbeda- beda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan.
2. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri belajar. Menurut Dimyati, dkk (2006: 8) ciri-ciri belajar adalah:
a) : siswa yang bertindak belajar atau pebelajar Pelaku b) : memperoleh hasil belajar dan pengalaman Tujuan hidup c) : internal pada diri pebelajar
Proses
d) : Sembarang tempat Tempat
e) : sepanjang hayat Lama waktu
f) : motivasi belajar kuat Syarat terjadi
g) Ukuran keberhasilan : dapat memecahkan masalah
h) :bagi pebelajar mempertinggi martabat Faedah pribadi i) : hasil belajar sebagai dampak pengajaran
Hasil dan pengiring
3. Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar. Menurut Dimyati, dkk (2006: 42-49) bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a)
Perhatian dan motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua, teman, dan sebagainya. b) Keaktifan
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
c) Keterlibatan langsung/berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d) Pengulangan
Pengulangan ini untuk melatih daya-daya jiwa, membentuk respons yang benar, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.
e) Tantangan
Penguatan positif maupun negatif akan menantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukum yang tidak menyenangkan.
f) Balikan dan penguatan
Apabila hasil yang baik diberikan sebuah balikan yang menyenangkan maka akan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya dan di beri sebuah penguatan kembali. g) Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan sati dengan yang lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa mengalami masalah-masalah intern dan ekstern. Menurut Dimyati, dkk (2006: 238-253) Faktor intern dan faktor ekstern tersebut adalah:
1. Faktor Intern
a) Sikap terhadap belajar
b) Motivasi belajar
c) Konsentrasi belajar
d) Mengolah bahan belajar
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
f) Menggali hasil belajar yang tersimpan
g) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
h) Rasa percaya diri intelegensi dan keberhasilan belajar i)
Kebiasaan belajar j) Cita-cita siswa 2. Faktor ekstern
a) Guru sebagai pembina siswa belajar b) Prasarana dan sarana pembelajaran
c) Kebijakan penilaian
d) Lingkungan sosial siswa di sekolah
e) Kurikulum sekolah B.
Pelajaran IPS 1. Pengertian IPS Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generaslisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. (Departemen Agama, 2004: 77).
Menurut Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Menurut Ahmadi (2009: 3) Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya, yang sederajat.
2. Fungsi dan Tujuan IPS di SD/MI
Mata pelajaran IPS mempunyai fungsi dan tujuan yaitu sebagai berikut (Departemen Agama, 2004: 78):
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri memecahkan masalah dan keterampilan sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan kemanusiaan.
4) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
3. Ruang Lingkup Pelajaran IPS
Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek- aspek sebagai beriukut (Departemen Agama, 2004: 78): 1)
Sistem sosial dan budaya 2)
Manusia, tempat dan lingkungan 3)
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 4)
Waktu, keberlanjutan dan perubahan 5)
Sistem berbangsa dan bernegara Lima aspek tersebut merupakan ruang lingkup mata pelajaran IPS secara umum. Unsur
- –unsur tersebut berlaku dalam setiap pembelajaran IPS SD/MI atau jenjang di atasnya.
Sedangkan pada kelas IV SD/MI ruang lingkup pelajaran IPS mencakup (Departemen Agama, 2004: 80):
1) Keragaman suku bangsa dan budaya serta perkembangan teknologi
2) Persebaran sumber daya alam, sosial dan aktifitasnya dalam jual beli
3) Menghargai berbagai peninggalan di lingkungan setempat
4) Sikap kepahlawanan dan patriotisme serta hak dan kewajiban warga negara
Keempat aspek tersebut dipelajari siswa kelas IV SD/MI selama dua semester yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh guru masing-masing submateri yang akan dipelajari.
4. Materi Peta Lingkungan Setempat
1) Pengertian peta
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. 2)
Macam-macam peta Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
a) Peta dasar adalah sebagai hasil survey di permukaan bumi.
b) Peta topografi adalah peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail.
c) Peta tematik adalah peta yang menunjukkan tema tertentu atau khusus. Contohnya peta curah hujan, peta lokasi wisata, peta kepadatan penduduk, dan lain-lain.
Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut: a)
Peta timbul atau relief adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.
b) Peta datar adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar atau pada kertas.
c) Peta digital adalah peta yang semua data permukaan buminya dimasukkanpada pita magnetik, sedang pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer.
3) Komponen-komponen peta
a) Judul