PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAISISW A M Ts MAARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D

  perpustakaan STAIN Salatiga

  07TD1010897.01

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PAISISW A M Ts MAARIF TEGALSARI

  

KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5 /2 0 0 6

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun Oleh :

N U R A H M A P I

NIM : 114 04 018

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  W ebsite :

  Drs. Abdul Syukur, M.Si DOSEN STAIN SALATIGA

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara Nur Ahmadi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum, wr, wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : NUR AHMADI NIM : 114 04 018

  Progdi : Tarbiyah / PAI Judul : Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar PAI

  Siswa MTs. M a'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2005/2006

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

D E PA R T E M E N A G A M A RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  JL S ta tio n No. 03 Salatiga 8 (0298) 2 3 4 3 3 ,2 3 7 0 6 Kode Pos 57021

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : NUR AHMADI dengan Nomor Induk M ahasisw a: 114 04 018

  

yang berjudul : ’’PENGARUH KOM PETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PAI MTs M A ’ARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU

KABUPATEN TEMANGGUNG PELAJARAN 2005/2006”.

  Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu, tanggal 13 Sya’ban 1427 H, yang bertepatan dengan tanggal 6 September 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

  13 Sya’ban 1427 H Salatiga, -----------------------------

  6 September 2006 M Panitia Ujian

  I

MOTTO

  j fkit I j j j i o i & j ijL*if

  & ^ j i <UJt £& j j

  

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

  

( Al-Mujaadilah ayat 11 ).

  I PERSEMBAHAN

  Skri psi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Bapak (aim) dan ibunda tercinta, tersayang yang selalu membimbing, mendo ‘akan dan memberikan segalanya baik moral maupun spiritual bagi kelancaran studyku, semoga Allah senantiasa meridhoinya.

  2. Buat semua anggota keluarga yang selalu memotivasi demi terselesaikannya skripsi ini.

  3. Semua teman-temanku ekstensi angkatan 2004.

  D A FT A R IS I Hal am an HALAMAN JU D U L ..................................................................................... HALAMAN NOTA PEM B IM B IN G .......................................................... HALAMAN PEN G ESA H A N ...................................................................... HALAMAN M O T T O ................................................................................... HALAMAN PERSEM B A H A N ................................................................... HALAMAN KATA PEN G A N TA R ......................................... .................. HALAMAN DAFTAR I S I ............................................................................ HALAMAN DAFTAR T A B E L ..................................................................

  BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan J u d u l............................................. B. Penegasan Istila h ........................................................ C. Pokok Masalah ........................................................... D. Tujuan Penelitian........................................................ E. H i potesis...................................................................... F. Metodologi Penelitian............................................... G. Analisis D a ta .............................................................. H. Sistematika S kripsi..................................................... BAB II : LANDASAH TEORI A. Kompetensi G u ru .......................................................

  • 9

  1. Pengertian Dasar dan tujuan Kompetensi Guru 2. Persyaratan Menjadi G u ru ..................................

  3. Macam-macam K om petensi............................... i ii iii iv v vi vii viii

  1

  4

  5

  6

  6

  7

  10

  13

  16

  20

  C. Pendidikan Agama Is la m .......................................................

  5. Keadaan S isw a..................................................................

  D. Penyajian D a ta .........................................................................

  C. Pelaksanaan Evaluasi PAI.......................................................

  2. Materi Pelajaran.................................................................

  1. Sistem Pengajaran.............................................................

  B. Pelaksanaan PAI di MTs M a’arif Tegalsari.........................

  6. Sarana Prasarana...............................................................

  3. Struktur O rganisasi........................................................... 4. keadaan Guru dan K ariyaw an........................................

  1. Pengertian P A I..................................................................

  2. Letak Geografis..................................................................

  1. Sejarah Berdirinya MTs M a’arif T egalsari..................

  BAB ID : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs M a’arif Tegalsari...........................

  D. Pengaruh Kom petensi Guru Terhadap Prestasi Belajar PA

  4. Materi P A I........................................................................

  3. Tujuan P A I........................................................................

  2. Dasar-dasar Pelaksanaan P A I.........................................

  BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan.............................................................. B. Analisis Uji H ipotesis............................................................. C. Analisis L anjutan.................................................................... BAB V : PENUTUP A. K esim pulan..............................................................................

  

KATA PENGANTAR

\

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

  Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

  Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhimya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul

  PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA MTs MA'ARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006. Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tiada taranya kepada :

  1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Joko Sutopo. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

  6. Ba pak Ibu tercinta dan semua anggota keluarga yang selalu memberikan dorongan, fasilitas dan do'anya sehingga kuliah ini dapat terselesaikan dengan baik.

  7. Karyawan Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.

  8. Keluarga besar "(D&T.CO'M" yang menjadi tempat dalam pengetikan skripsi ini, thank you very much.

  Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo'a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.

  Akhimya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan atau bahkan jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempumaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya.

  

A m in — am in yarobbal ’ala min

  Salatiga, Agustus 2006 Penulis

  N ur A hm adi BAB I PENDAHULUAN A. Aiasan Pemilihan Judul MTs Ma'arif Tegalsari adalah salah satu lembaga pendidikan setara SLTP yang terletak di desa Kendil Kecamatan Tegalsari Kabupaten Temanggung. Posisinya dapat dikatakan cukup strategis dalam pengertian mudah dijangkau dari berbagai arah, dan berada di lingkungan kecamatan, serta terjangkau oleh sarana transportasi umum. Letak yang bisa dikatakan cukup strategis tersebut berpengaruh terhadap suasana pembelajarannya.

  Suasana yang kondusif, tidak terlalu bising oleh suara kendaraan, membuat suasana belajar di MTs ini tenang.

  Komponen pembelajaran di MTs ini, termasuk di dalamnya guru dan murid menjadi titik tolak ukur eksistensi institusi ini. Ketika semua unsur dapat saling mengisi, guru professional dan kompeten di bidangnya dan murid menyadari tugasnya sebagai pelajar, niscaya visi maupun misi institusi akan berjalan bahkan dengan baik.

  Kehadiran seorang guru tetap memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus bertanggung jawab dalam

  2 Un tuk menunjang keberhasilan seorang siswa juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor guru. Maka seorang guru sebagai pendidik formal haruslah mempunyai berbagai macam kemampuan dasar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam pengajaran yaitu : kompetensi profesional guru, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.1

  Berkaitan dengan penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan, bahwa tingkat pendidikan pengajar (guru) di MTs bervariatif .

  Hanya saja untuk menuju standar kompetensi untuk sekolah menengah, masih belum tercapai, sebab guru di MTs ini belum semua memiliki ijazah SI.

  Jadi jelasnya bahwa kompetensi guru dan kompetensi siswa sama- sama mempunyai peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar mengajar. Keberhasilan belajar adalah penguasaan ketrampilan atau pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Umumnya ditunjukkan dengan nilai-nilai test atau angka yang diberikan oleh guru dengan berealisasi pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Guru harus menyadari bahwa yang dianggap baik dan benar saat ini belum tentu baik dan benar di masa datang. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan profesinya. Berdasarkan hasil

  3 kemam puan profesi seorang guru itu meliputi fisik, mental atau kepribadian, keilmiahan atau pengetahuan dan keterampilan.2

  Begitu juga seorang guru harus memiliki sifat-sifat yang tertanam sebagai kepribadian yang diantaranya:

  1. Zuhud tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari ridlo Allah

  2. Kebersihan guru

  3. Ikhlas dalam pekerjaan

  4. Suka pemaaf

  5. Seorang merupakan bapak sebelum ia seorang guru

  6. Harus mengetahui tabi'at murid

  7. Harus menguasai mata pelajaran.3 Guru yang telah mempunyai kesadaran dan pentingnya berbagai macam kompetensi yang harus dimiliki, maka sedikit banyak akan memberi jaminan keberhasilan siswa.

  Sehubungan dengan hal di atas penulis berkeinginan untuk meneliti tentang: "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA MTs MA’ARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006.

  Un tuk menghindari kesalahpahaman, penulis memandang perlu untuk menjelaskan istilah yang ada pada judul ini. >

  1. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan dasar, yang dimaksud dengan kompetensi di sini adalah kemampuan guru dalam menguasai bahan mengajar, kemampuan mengevaluasikan, kemampuan memberi motivasi dan kemampuan merencanakan.

  2. Prcstasi Prestasi adalah hasil yang dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan.

  3. Belajar Belajar merupakan proses perubahan. Perubahan-perubahan itu tidak hanya perubahan lahir namun juga batin. Tidak hanya perubahan tingkah laku yang nampak tetapi juga perubahan yang tidak dapat diamati. Perubahan itu tidak hanya ke arah negatif tetapi arah yang positif, yaitu perubahan menuju ke arah kemajuan atau perbaikan.

  4. Pendidikan Agama Islam "Usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitroh

  i

  5 Sedang indikator-indikator dari variabel di atas penulis batasi pada hal-hal sebagai berikut:

  1. Kompetensi guru, indikator antara lain : ,

  a. Kemampuan menguasai bahan materi pelajaran

  b. Kemampuan menilai

  c. Kemampuan membimbing

  d. Kemampuan bergaul Dalam hal ini kompetensi guru merupakan variabel bebas atau varibel X (VX) untuk menjabarkan langkah selanjutnya. Oleh karena itu untuk mengetahui identitas tinggi rendahnya variabel tersebut, yaitu pengukuran dengan kategori sebagai berikut: a. Tinggi

  b. Sedang

  c. Rendah

  2. Prestasi belajar Prestasi belajar menjadi variabel terikat dan indikatomya adalah prestasi belajar PAI siswa yang berupa nilai raport.

  C. Pokok Permasalahan

  6

  2. Bagaimana prestasi belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006?

  3. Sejauhmana pengaruh kompetensi guru PAI terhadap prestasi belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui kompetensi guru PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006.

  3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru PAI terhadap prestasi belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006.

  E. Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jadi hipotesis merupakan pendapat yang masih

  7 Maka di sini merumuskan h ipotesa sebagai berikut : "Ada pengaruh positif antara kompetensi guru PAI terhadap prestasi belajar PAI siswa MTs Ma'arif Tegalsari, semakin baik kompetensi guru PAI yang dimilikinya, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006".

  Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas dari proses penelitian ini, maka penulis kemukakan terlebih dahulu subyek yang hendak digunakan.

  1. Populasi, sampel dan teknik sampling

  a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.6 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs ma'arif

  Tegalsari Kecamatan kedua Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006. Guru yang dijadikan penelitian adalah guru PAI. Sedang jumlah siswa kelas II sebanyak 50 siswa.

  b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.7 Menurut

  8 a pabila subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 %.8 c. Teknik sampling

  Adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel.9 Dalam hal ini Sutrisno Hadi, berpendapat bahwa tidak ada ketentuan yang mutlak berapa pasien sampel yang harus diambil dari populasi. Ketidakpastian ini menimbulkan keraguan dalam penyelidikan.10 * Adapun teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik proportional random sampling.

  2. Metode pengumpulan data

  a. Metode angket Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui." Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui kompetensi guru PAI dalam prestasi belajar siswa.

  b. Metode interview Metode interview adalah dialog yang dilakukan pewawancara

  9 penulis gunakan untuk mewawancari kepada sekolah, guru wali kelas, staf TU dan tokoh pendirinya.

  c. Metode dokumentasi Metode dokumentasi adlah teknik pengumpulan yang dapat dilihat secara langsung yang meliputi catatan, prasasti, notlen serta agenda.13

  d. Metode observasi Sebagai metode ilmiah, metode obervasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.14

  Dari data yang masih bersifat kualitatif, maka penelitian menggunakan analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Analisis pendahuluan Analisis ini digunakan tabel-tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel. Dengan menggunakan rumus :

  P — x 100% N

  Keterangan

  10

  2. Analisis uji h ipotensi Analisis ini untuk menguji hipotesis dengan menggunakan cara mer.gadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel-tabel distribusi dari analisis pendahuluan dengan menggunakan rum us product moment.15 r t n x r - ( £ . r ) f c r )

  "-J\ n LX2 - (LX f }{l Xy‘ - (iF j)

  Keterangan: fxy : Hasil perhitunngan data

  X : Prosentasi atau nilai kompetensi guru

  y : Nilai raport siswa

  N : Jumlah sampel yang diteliti

  z

  3. Analisis lanjutan : Jumlah/sigma

  Analisis ini merupakan jawaban benar atau tidaknya hipotesis yang digunakan.

  Secara garis besar laporan ini dapat diperinci dalam bab berikut in i:

  BAB I : Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar

  11 BAB II

  Bab ini menyajikan tentang landasan teori yang menyangkut tentang kompetensi guru yang meliputi prestasi belajar, juga msngulas tentang Pendidikan Agama Islam, serta pengaruh pengaruh kompetensi guru terhadap Prestasi Belajar PAI

  BAB III Bab ini menyajikan data hasil penelitian menyangkut gambaran umum MTs Tegalsari, pelaksanaan PAI di MTs Tegalsari, meliputi sistem pengajaran dan materi pelajaran; pelaksanaan evaluasi PAI yang meliputi sistem pengajaran dan materi pelajaran; juga disertakan penyajian data yang meliputi data tentang kompetensi guru dan data tentang prestasi belajar PAI

  BAB IV Bab ini berisi tentang analisis data hasil penelitian yang dibagi ke dalam beberapa analisis, yaitu: Analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan analisis lanjut

  BAB V Bab ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan, saran, dan penutup

  BAB II LANDASAN TEORI

  i

  1. Pengertian Dasar dan Tujuan Kompetensi Guru Pengertian kompetensi secara bahasa adalah kecakapan, kemampuan atau wewenang.1 Atau kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu.* 2 Sedangkan pengertian kompetensi secara istilah ialah sesuatu yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik kualitatif maupun kuantitatif.3 Dengan demikian pengertian kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan, kecakapan, pengalaman dan ketrampilan seseorang dengan tugas, jabatan dan profesinya.

  Setelah diketahui pengertian kompetensi, berikut ini dikemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian guru, a. Menurut Sardiman AM

  Guru adalah tenaga profesional di bidang pendidikan yang memiliki tugas mengajar, mendidik dan membimbing anak agar menjadi manusia yang berpribadi (Pancasila).4

  14

  b. Drs. Abuddin Nata Guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Lebih luas lagi ia mengatakan guru berarti orang yang bekerja di bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.5

  Berdasarkan para pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa guru adalah seseorang yang bertugas mendidik, mengarahkan mendidik, bertanggung jawab dan berusaha mengarahkan kemampuan yang dimiliki anak serta potensi yang dimilikinya, sehingga tercipta manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Jadi yang dimaksud dengan kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan, pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki seseorang yang bertugas mendidik, membimbing dan mengarahkan anak didik agar mempunyai kepribadian agung dan berakhlak mulia.

  Dasar yang menjadi pijakan bagi pendidik yang berkompetensi adalah Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem pedidikan nasional, pasal 28 ayat 2, yaitu : "untuk dapat diangkat sebagai tenaga pengajar, tenaga pendidik yang bersangkutan haruslah beriman kepada

  15 J J

  • l i i i (j-0 I jA S JJ ^)JaJU <llj

  <y j j Q a lu iJ V J

  V J

  Hai jam a'ah jin dan manu sia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar Rahman:33).

  Ayat di atas mengisyaratkan bahwa untuk menggapai sebuah cita- cita diperlukan kekuatan (baca: kemampuan atau kompetensi). Tak pelak lagi untuk mendapatkan suatu kemampuan atau kompetensi tertentu dibutuhkan persiapan-perisapan dan usaha yang matang. Dalam hal pendidikan, seorang guru yang mencita-citakan keberhasilan siswanya untuk berprestasi perlu usaha keras yang diiringi dengan menajamkan kemampuan yang dimiliki dengan senantiasa menuntut ilmu dan menggali berbagai informasi yang dibutuhkan.

  Jadi untuk menjadi tenaga pendidik atau guru , seseorang harus benar-benar mempunyai kualitas keilmuan pendidikan dan keguruan yang memadai guna menunjang tugas profesinya. Di samping itu seorang guru haruslah mempunyai kepribadian yang benar-benar mantap, yang fungsinya membina kepribadian dan intelektual anak didik. Sebagaimana

  16 Ada pun yang menjadi tujuan kompetensi guru adalah sebagai berikut: a. Guru harus memiliki kemampuan pribadi, maskudnya guru diharapkan mempunyai pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan sikap yang lebih mantap serta memadai sehingga mamp mengelola proses belajar mengajar secara efektif.

  b. Guru harus menjadi inovator, yaitu sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan reformasi.

  c. Guru mampu menjadi developer, yaitu guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas perspektifnya.8

  2. Persyaratan menjadi guru Tugas guru (sebagai pendidik karena jabatan) adalah berat, maka sebagai pendidik karena jabatan ini harus melakukan persiapan-persiapan yang cukup, harus diperiksa apakah sungguh-sungguh berkaitan atau tidak. Keadaan jasmani harus sehat pula, harus pandai menggunakan bahasa yang sopan, harus mempunyai kepribadian yang baik dan kuat. Sebagai pendidik harus disenangi dan disegani oleh anak didiknya. Jangan sampai anak didik menjadi takut kepadanya atau terlalu berani, emosinya harus stabil, sebab nanti akan menghadapi berbagai macam anak didik.

  17

  b. Bersifat sabar dan suka memban tu, memberi perasaan tenang c. Adil dan tidak memihak

  d. Cerdas dan mempunyai minat yang berbagai ragam

  e. Memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan

  f. Memperlihatkan tingkah laku dan lahiriah yang menarik.9 Demikianlah temyata guru yang baik tidaklah mudah, karena dituntut untuk mempunyai kepribadian yang baik dan mulia, disamping pengetahuan dan ketrampilan yang luas. Guru sebagai jabatan profesional memerlukan keahlian khusus, karena sebagai profesi, guru hams memiliki syarat-syarat profesional. syarat profesional itu memiliki fisik, mental, psikis, intelaktual dan moral.

  Adapun persyaratan fisik, maksudnya seorang gum hams sehat jasmaninya (sempuma fisiknya), tidak mempunyai penyakit yang menular lainnya seperti lemah tangan kanannya, (tidak dapat berfungsi sebagaimana mesetinya), kaki pincang, mata buta dan menderita penyakit kusta.

  Persyaratan mental, seorang guru hams memiliki sikap mental yang baik dan positif terhadap profesinya pribadi, mencintai, mengabdi

  18

  

o f life sehingga mam pu mendahulukan tugas daripada kepentingan

pribadinya.

  Persyaratan psikis, artinya guru harus sehat jiw a (rohaninya). Artinya seorang guru tidak mengidap penyakit jiwa / gangguan jiwa / penyakit syaraf lainnya, sehingga ia tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik.

  Persyaratan intelektual, maksudnya seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, ketrampilan yang tinggi, pengalaman dan wawasan yang memadai, baik yang diperoleh dari lembaga pendidikan di mana ia sekoalh atau di mana ia mengajar.

  Persyaratan moral, seorang guru harus susila tingkah lakunya, harus jujur dan adil. Segala sesuatu yang dilakukan guru akan sangat berkesan kepada siswanya. Oleh karena itu kepribadiannya harus mencerminkan dan mengamalkan akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, perkataan dapat dipercaya, sehingga segala tingkah lakunya dapat dijadikan sebagai teladan bagi siswanya.

  Persyaratan tersebut harus dimiliki seorang guru dalam pergaulan dengan siswa, sesama guru dan masyarakat di mana ia berada, guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

  19

  a. Persya ratan administratif, antara lain meliputi : soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik dan mengajukan permohonan.

  b. Persyaratan teknis, meliputi : berijazah pendidikan guru, menguasai cara dan teknik mengajar, trampil mendesain program pelajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita untuk memajukan pendidikan.

  c. Persyaratan psikis, meliputi; sehat rohani, dewasa dalam berfikir, dan bertindak, mampu mengendalikan diri, sabar, ramah dan sopan, mempunyai jiwa kepemimpinan, konsekuen, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian demi mendidik anak.

  d. Persyaratan fisik, mencakup ; berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit menular, rapi, bersih, termasuk bagaimana berpakaian.10

  Berdasarkan pendapat tersebut di atas tentang persyaratan menjadi guru menunjukkan bahwa betapa guru memiliki sifat yang khusus dibandingkan dengan tugas atau pekerjaan yang lain. Lebih-lebih bila dikaitkan dengan profesi keguruannya. Pada hakekatnya persyaratan tersebut dapat dikelompokkan kepada spektrum yang lebih luas keilmuannya sebagai guru. Kedua harus memiliki intelektual yang tinggi.

  20 Salah satu sisi yang harus diperhatikan guru dalam rangka peningkatan kualitas mengajar, di samping memenuhi persyaratan tersebut di atas ialah menciptakan suasana lingkungan belajar yang menyenangkan. Mengajar yang berwawasan lingkungan sangat penting dalam usaha meningkatkan mutu belajar mengajar. Guru bukan hanya semata-mata seorang yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan atau mata pelajaran di sekolah saja akan tetapi lebih dari itu. Ia adalah orang yang dapat mengetahui bagaimana tepatnya memberikan pelajaran kepada anak didik sesuai dengan tempo perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan jiwa kepribadiannya.

  3. Macam-macam kompetensi Kompetensi itu bersifat kognitif, maupunperformance (perbuatan).

  Yang pertama berupa pengertian dan pengetahuan. Yang kedua berupa sikap dan nilai, sedang yang ketiga berupa perubahan-perubahan yang mencerminkan pemahaman, ketrampilan dan sikap. Untuk membentuk guru yang kompeten harus mampu mengembangkan ketiga kompetensi pada dirinya, yaitu:

  a. Kompetensi personal (Kepribadian) Sebagai seorang pendidik yang segala tingkatnya sangat

  21 karena itu seorang guru haruslah terpuji segala perkataannya dan perbuatannya, konsekuensi harus benar-benar ditegakkan. Jangan sampai apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuatan, karena guru merupakan teladan dan figur bagi siswanya.

  Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam surat A1 Qolam ayat 4:

  Artinya

  : "Dan sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang besar

  (mulai)

  11 Dalam kaitannya dengan kompetensi kepribadian ini guru juga haruslah orang yang mempunyai keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 28 ayat 2, yaitu:

  "Untuk diangkat sebagai tenaga pengajar, tenaga pendidik yang bersangkutan harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Sesungguhnya yang bertakwa kepada Allah SWT, tentunya orang yang memiliki pengetahuan. Hal ini sesuai dengan firman Alloh

  SWT dalam Surat A1 Fathir ayat 28 :

  22 Ada pun macam-macam kompetensi personal ini menurut Cece Wijaya adalah sebagai berikut:

  1) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan 2) Berpikir altematif

  3) Kemantapan dan integritas 4) Adil, jujur dan objektif

  5) Disiplin dalam melaksanakan tugas 6) Ulet dan tekun bekerja

  7) Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya 8) Simpatik, menarik, luwes dan bijaksana 9) Bersifat terbuka

  10) Kreatif dan berwibawa.13

  b. Kompetensi Profesional Yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan dalam penguasaan akademik atau mata pelajaran yang diajurkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarkan sekaligus, sehingga guru itu memiliki wibawa akademis.14

  Pekerjaan dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah

  23 memiliki wibawa akademis di d epan kelas dengan anak didik dan masyarakat di mana ia berada. Sebagaimana dikatakan oleh Hadari

  Nawawi, bahwa: "Seorang guru harus memahami fungsinya, karena sangat besar pengaruhnya terhadap cara bertindak dan berbuat dalam menunaikan pekerjaannya sehari-hari di sekolah/kelas dan masyarakat. Pengetahuan dan pemahamannya tentang kompetensi guru akan mendasari pola kegiatan dalam menunaikan profesi sebagai guru".15

  Sebagai seorang pendidikan agama Islam, melaksanakan pendidikan agama Islam adalah merupakan perintah dari Allah SWT dan merupakan ibadah kepada-Nya. Adapun mengenai cara menyampaikan atau metodologinya Allah SWT berfirman dalam Al- Qur’an Surat An Nahl ayat 125 :

  4juuiaJl j a Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan yang baik, dan berbantahlah (berdebat) dengan mereka dengan (jalan) yang terbaik".16 1

  7 Sedangkan menurut Crow dan Crow mengenai kriteria guru yang profesional, bahwa guru harus dapat:

  1) Direscct o f guide learning 2) Motive pupils to learn

  24 A rtinya: 1) Mengarahkan dan membimbing belajar s :

  2) Memberikan motivasi murid un tuk belajar 3) Membaantu murid untuk mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki 4) Meningkatkan teknik-teknik mengajar dan 5) Mengenal dan mencapai kualitas personal yang disebut di atas yang sangat konducif bagi kesuksesan pengajaran itu.

  Jadi seorang gurur harus benar-benar memahami profesinya sebagai guru, karena itu merupakan hal yang sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

  c. Kompetensi Sosial Sebagai guru agama Islam yang kehidupan sehari-hari tidak lepas dari pergaulan dengan masyarakat di mana ia berada, maka harus memiliki kemampuan yang berhubungan dengan bentuk partisipasi sosial baik secara formal maupun secara informal.

  Disamping memiliki akhlak yang mulia seorang guru harus

  25 Artinya : "Dan hendaklah ada di anta ra kamu segolongan umat yang menveru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".18

  4. Manfaat Kompetensi Manfaat kompetensi guru antara lain:

  a. Kompetesi guru dalam hubungannya dengan kegiatan dan hasil belajar siswa. Proses belajar dan hasil belajar siswa, bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengajar dan membimbing mereka.19

  b. Kepribadian guru yang baik akan menentukan dirinya menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, sebaliknya akan menjadi penghancur atau perusak bagi anak didiknya, terutama bagi anak didik yang masih kecil dan mereka yang sedang mengalami stress.

  c. Kompetensi penting dalam hubungannya dengan masyarakat.

  Hubungan baik guru dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah.

  26 disam paikan, maka tidak akan mungkin dapat dan mendidik dengan hasil yang baik.

  1. Pengertian Belajar Batasan belajar adalah bermacam-macam sesuai dengan kebutuhannya. Menurut WJS. Poerwadarminto ; "Belajar yaitu berusaha atau berlatih dan sebagainya supaya mendapatkan suatu kepandaian".20 *

  2 Pengertian belajar menurut John S. Brubacher adalah : "Learning

  2

  is acquisition o f new behavior patterns through either simple or complex conditioning and reinforcement"2' Pada intinya belajar adalah sebuah

  penguasaan tentang hal-hal yang baru dalam suatu kondisi baik simpel maupun komplek dan juga penguatan.

  Menurut Sumadi Suryabrata, belajar merupakan suatu perubahan yang dikarenakan adanya suatu kecakapan baru dan dilakukan dengan usaha yang disengaja.

  Dari pendapat-pendapat para ahli di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah suatu usaha dengan sengaja, kontinou dan sadar serta aktif dilakukan oleh individu

  27

  2. Faktor-faktor yang Mem pengaruhi Belajar Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah !aku. Sampai dimana perubahan itu dapat dicapai atau dengan kata lain berhasil baik atau tidaknya dalam belajar temyata banyak faktor yang mempengaruhinya.

  Para ahli berbeda pendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya belajar, antara lain: a. Menurut Drs. Nana Sujana, faktor-fakor yang mempengaruhi belajar adalah "faktor motivasi belajar, minat, perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.23

  b. Menurut Ngalim Purwanto, adalah ; 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, yang kita sebut faktor individual.

  2) Faktor yang di luar individu yang kita sebut faktor sosial.

  Yang termasuk dalam faktor individu antara lain: fakor kematangan/pertumbuhan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

  Sedangkan faktor sosial yang mempengaruhinya antara lain faktor keluarga/keadaan keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar.24

  28 1) Faktor eks tem, terdiri dari:

  a) Faktor-faktor non sosial

  b) Faktor-faktor sosia! 2) Faktor intern, terdiri dari:

  a) Faktor psikologis

  b) Faktor biologis.25 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor yang datangnya dari dalam diri individu itu sendiri yang disebut faktor intern dan faktor yang datangnya dari luar individu yang disebut faktor ekstem. Kedua faktor itu sangat mempengaruhi terhadap berhasil tidaknya belajar.

  3. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individu. Adapun prinsip-prinsip belajar itu sebagai berikut:

  a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat, dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

  b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur

  29

  e. Belajar harus tidak menimbulkan reinforcement dan inovasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

  d. Belajar itu prose kontinu, maka ia harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

  e. Belajar adalah proses intruksional yang harus dicapai

  f. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang g. Belajar perlu lingkungan yang matang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya dan belajar dengan efektif h. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungan i. Belajar adalah kontinuitas j. Repitisi dalam proses belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian itu mendalam pada anak.26

  Sedangkan menurut Prof. Dr. Nasution, bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a. Agar seseorang benar-benar belajar ia harus mempunyai satu tujuan.

  b. Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan butuhan hidupnya dan bukan karena paksaan orang lain.

  c. Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.

  30 f. Un tuk belajar diperlukan insight.

  g. Belajar sering berhasil apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan h. Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.27

  Crow and Crow mengemukakan 10 macam cara-cara yang diperlukan untuk persiapan belajar yang baik seperti berikut:28 a. Adanya tugas-tugas yang jelas

  Siswa yang pada umumnya dapat mencapai sikap mental yang baik bagi pelajar jika mereka mengerti apa tujuan mereka belajar dan bahan-bahan atau buku-buku sumber apa yang perlu dipelajari. Makin jelas tugas yang diberikan oleh guru, baik tujuan maupun batas- batasnya, makin besar pula perhatian dan kemampuan siswa untuk mengerjakan dan mempelajarinya.

  b. Belajarlah membaca dengan baik Kepandaian membaca sangat diperlukan untuk memperoleh pengetahuan dan mengerti benar-benar apa yang dibacanya. Bahan- bahan buku-buku hanya untuk dimengerti kata demi kata atau kalimat demi kalimat, melainkan harus diusahakan untuk mengetahui apa isi

  31 Dalam hal-hal tertentu, pembaca sering pula haras mempergunakan kamus untuk mencari pengertian kata-kata sulit yang mungkin dapat menimbulkan salah tafsir atau salah pengertian. Untuk dapat membaca cepat dan efektif diperlukan latihan yang teras menerat. Apalagi untuk membaca buku-buku berbahasa asing.

  c. Gunakan metode keselurahan dan metode bagian dimana diperlukan Kedua cara itu sama-sama diperlukan menurut tingkat kelulasan dan kesulitan bahan yang dipelajari. Akan tetapi untuk mempelajari bab demi bab digunakan metode keselurahan itu. Untuk mempelajari sebuah bab tidak baik jika digunakan metode bagian karena pengertian yang diperoleh menjadi terpecah-pecah, tidak merapakan suatu kebulatan. Bara bab demi bab kita kuasai, kita gabungkan lagi menjadi keselurahan isi buku tersebut.

  d. Pelajari dan kuasailah bagian-bagian yang sukar dari bahan yang dipelajarai Pada tiap pelajaran biasanya terdapat bagian-bagian yang sukar dan memerlukan perhatian dan pengerjaan yang lebih teliti.

  Untuk itu, pembuatan ringkasan dalam belajar itu sangat diperlukan. Dalam hal ini guru perlu pula memberikan petunjuk atau pengarahan

  32 catatan yang tersusun itu akan dapat membantu siswa pada waktu mereka akan mengulangi pelajaran itu ketika akan menghadapi ujian. Mereka tidak perlu lagi membaca seluruh buku yang akan memerlukan waktu lebih luas.

  f. Buatlah rangkuman dan review Bagaimana cara menyusun atau membuat rangkuman yang baik dan jelas serta mudah dipahami sangat bergantung pada cara belajar siswa masing-masing. Di samping itu cara guru mengajarpun menentukan pula cara murid belajar.

  Makin pandai siswa membuat rangkuman, makin mudah baginya untuk mengadakan review atau mengulang kembali pelajaran yang telah diterima.

  Setelah mengemukakan cara-cara belajar yang baik seperti yang sudah disebut di atas, berikut Crow and Crow menyampaikan pendapatnya tentang saran-sarannya untuk membiasakan belajar agar mencapai prestasi belajar yang lebih efesien itu adalah sebagai berikut: a. Miliki dahulu tujuan belajar yang pasti

  b. Usahakan adanya tempat belajar yang memadai

  c. Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan

  33

  g. Buatlah ke pastian untuk melengkapi tugas-tugas belajar

  h. Telitilah pendapat beberapa pengarang i. Belajarlah menggunakan kamus dengan sebaik-baiknya j. Analisalah kebiasaan belajar yang diragukan, dan cobalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya.29

  Di samping prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas, tentu saja masih banyak cara yang harus ditempuh dalam belajar, sehingga belajar akan benar-benar berhasil, misalnya:

  a. Membaca kemudian merangkum bahan pelajaran

  b. Melaksanakan diskusi atau musyawarah sebagaimana diisyaratkan oleh Allah SWT, dalam surat Ali Imran ayat 159 : Artinya : "...dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu..."30

  Dari ayat tersebut dapat diambil pelajaran agar mau bermusyawarah dalam duniawi untuk mencapai suatu manfaat.

  c. Mengatur waktu belajar Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al'Ashr 1-3 :

  34 mentaati kebena ran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.31

  Ayat di atas mengisyaratkan agar dapat mengatur waktu

  >

  dengan sebaik-baiknya, agar tidak sia-sia dalam setiap kegiatan. Dan juga di dalam belajar hendaklah penuh dengan kesabaran. Dengan cara-cara yang demikian nantinya diharapkan akan dapat belajar dengan mendapat prestasi atau hasil yang bail.

  4. Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (ekstemal). Yang dimaksud dengan prestasi menurut WJS Poerwadarminto, sebagai berikut : "Prestasi berarti hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan".32

  Prestasi belajar adalah "Penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru".33

  Bertitik tolak dari uraian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah ketrampilan dan pengusaan mata pelajaran di mana penguasaan mata pelajaran tersebut dinilai dengan angka sebagai

  35 kognitif, afektif dan as pek psikomotor, sehingga hasilnya benar-benar merupakan perwujudan prestasi yang sebenamya. Sebab prestasi yang sebenamya mengandung komplektisitas yang menyangkut berbagai macam pola tingkah laku sebagai hasil dari belajamya.

  C. Pendidikan Agama Islam