FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KELURAHAN TANJUNG MULIA HILIR KECAMATAN MEDAN DELI).

(1)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM RUMAH TANGGA

(Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Gokrulina Sitompul NIM. 308111043

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah"Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kekerasan Terhadap Anak Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus : Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli)”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial (FIS) UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

7. Bapak Parlaungan G. Siahaan,SH,M.Hum selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan penuh kesabaran selalu member petunjuk-petunjuk, bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.


(3)

iii

8. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada Bapak Kepling Adi Sugianto dan Bapak Lurah Mulana Harahap. S.Sosserta Pegawai Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.

10.Kepada masyarakat Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli telah memberikan sedikit waktunya dalam perolehan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

11.Yang teristimewa kepada Bapak kutercinta Happy Sitompul dan Ibundaku Tercinta Nurmaya Situmorang yang selama ini selalu memberikan dukungan, semangat, doa serta moril dan materil kepada penulis.

12.Buat adik-adikku Suhendro Marius Nolan Sitompul, Surya Adlin Sitompul, Eva Natalia Sitompul, Cyntia Sri Azhari Sitompul telah memberikan dukungan, doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Buat teman-teman PPLT di SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN khususnya Novelia Fransiska Silaban, Lisda Tumanggor, Wahyuni, Nandaru, Putri, David Simbolon, Aser Paul Nainggolan (Selaku Ketua Posko), Yulanda, Fitriana MW Siahaan, Indah Rohani, Erika Sihombing, Salim Efendi, Tiurlan Sihombing, Aulia Ikhsan, Ratna Willys, Imus dan lain-lain yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa dalam penyusunan skripsi ini.

14.Buat Siswa-Siswiku SMK Negeri 1 PANTAI CERMIN Bayu, Syamsul, Rafen Purba, Rolianto Zakorat Purba, Meli , dan adik-adik SEKOLAH MINGGU HKBP Tanjung Mulia serta sesama Guru Sekolah Minggu yang telah memberikan dukungan dan doa dalam penulisan skripsi penulis ini.

15. Kepada sahabat (Kelompok Kecil UKMKP FIS “Ruth”) yang telah memberikan dukungan yang terkhusus buat Eva Natalia Siringo-ringo, Tarulina Simamora, Kakak Destina Lubis, Selvi Berliana Sinaga dan sahabat-sahabat yang lain Fauziah Hanum Siregar, Berliana Nainggolan, Sondang


(4)

iv

Sitindaon, dan lain-lain yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan, semangat dalam penulisan skripsi penulis ini.

16.Kepada teman-temanku Reguler A 2008 yang telah banyak membantu penulis khususnya kepada Sarianto Tamegawa (Selaku Comting), Nila Putri Hutabarat, Ersal Fadila, Merry Prilly Roswaty, Ibrahim Hasibuan, Hirdayani, Ridha Harahap, Elvi, Redima, Delima Sari Simamora, Nurcahaya, Vanny Veronika, Qadri, Risna Widya Ayu, Fitsry Siburuan, Widya Butar-butar, Ida Sastrayani, Budi, Darmawati, Bornalun Nababan, Mardo Brema Ginting, Devi Suhendra, Deby Soraya (Selaku Sekertaris), Yuni Fransiska (Selaku Bendahara), Nelly Oktaviani, Arnold, Roy Hutasoit (Mantan Comting Di semester satu), Sugiarti, Ismayani, Redima Sihombing, Indra Purwati, Maryana, Herlisna, Jontiar Tafonao, Darmawati Rumapea, Apni Rosanti Parangin-angin, Jusniar Silaban, Desy Sanjana Tarigan, dan lain-lain yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan member manfaat bagi para pembaca.

Medan, 20 Juli 2012 Penulis,

Gokrulina Sitompul NIM. 308 111 043


(5)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teori ... 10

1. Pengertian Kekerasan ... 10

2. Pengertian Anak ... 11

3. Bentuk-bentuk Kekerasan Terhadap Anak ... 12

4. Faktor-faktor Penyebab Kekerasan Terhadap Anak ... 13

5. Dampak Kekerasan Terhadap Anak ... 14

6. Usaha-usaha Orang Tua Dalam Mencegah Terjadinya Kekerasan Terhadap Anak ... 15

7. Efektifitas UU No. 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak Di Tinjau Dari Peran Masyarakat ... 16

B. KerangkaBerfikir ... 17


(6)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

A. Lokasi Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 22

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 23

1. Variabel Penelitian ... 23

2. Definisi Operasional ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 26

A. Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

BAB V PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 1. Pendidikan Terkhir Responden ... 28

Tabel II. Jumlah Anak Responden ... 29

Tabel III. Penghasilan Responden ... 30

Tabel IV. Pekerjaan Responden ... 32

Tabel V. Responden Melakukan Komunikasi Dengan Anak Tentang Masalah di Sekolah Maupun di Lingkungannya ... 33

Tabel VI. Upaya Yang Dilakukan Responden Agar Tindakan Kekerasan Jangan Sampai Terjadi Pada Anak ... 34

Tabel VII. Responden Melakukan Pengarahan Yang Baik Apabila Anak Melakukan Kesalahan ... 36

Tabel VIII. Responden Mengetahui Tentang Bentuk-bentuk Kekerasan Yang Dilakukan Orang tua Kepada Anak ... 37

Tabel IX Responden Setuju Apabila Anak Melakukan Kesalahan Diberi Hukuman Secara Fisik... 38

Tabel X. Respon den Mengetahui Bahwa Melakukan Kekerasan Terhadap Anak Merupakan Pelanggaran Hukum ... 40


(8)

Tabel XI. Responden Merasakan Kekecewaan

Terhadap Perlakuan Anak Dirumah ... 41

Tabel XII. Responden Mengetahui Kalau Tindakan

Mencaci Maki Anak Termasuk Kekerasan ... 42

Tabel XIII. Responden Penyebab Tindakan Kekerasan

Pada Anak Dikarenakan Oleh Latar Belakang Orang Tua

Yang Pernah Mengalaminya Pada Waktu Kecil ... 43

Tabel XIV Responden Mengetahui Kalau Tindakan Memukul Anak Adalah

Cara Yang Baik Dalam Mendidik Anak ... 45

Tabel XV. Responden Menyesal Telah Melakukan Kekerasan

Kepada Anak ... 46


(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket 2. Daftar Wawancara 3. Dokumentasi

4. Tabel Daftar Angket Masyarakat Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli.

5. Nota Tugas.

6. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan 7. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas 8. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan 10. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

11. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn 12. Kartu Bimbingan Skripsi

13. Pernyataan Keaslian Tulisan 14. Daftar Riwayat Hidup


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari ketidakpuasan seseorang terhadap kondisi hidupnya sehingga melihat anak yang tidak berdaya sebagai pelampiasan dari kekecewaannya. Ada juga yang memang memiliki sikap dan perilaku tidak baik, karena melihat kondisi ekonomi orang tuanya, tetapi berpandangan otoriter bahwa anak bisa diperlakukan bagaimana pun tanpa berpikir tentang dampak bagi masa depannya.

Seiring berkembangnya jaman dan berbagai kemajuan yang ada, kehidupan manusia dalam mengelola hidupnya juga semakin kompleks. Bukan hanya persoalan memenuhi kebutuhan hidup yang semakin berat dari faktor ekonomi, individualisme, konsumerisme, persaingan hingga kesadaran untuk melindungi anak-anak secara khusus.

Pada hal anak merupakan bagian terpenting dari seluruh proses pertumbuhan manusia, karena pada masa anak-anaklah sesungguhnya karakter dasar seseorang dibentuk baik yang bersumber dari fungsi otak maupun harus dasar emosionalnya. Berkualitas atau tidaknya seseorang di masa dewasa sangat dipengaruhi oleh proses pengasuhan dan pendidikan yang diterima di masa kanak-kanaknya.


(11)

2

Hingga saat ini Indonesia belum mempunyai statistik nasional untuk tindak kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga. Pencatatan data kasus kekerasan dalam rumah tangga dapat ditelusuri dari sejumlah institusi yang layanannya terkait sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2006 tentang penyelenggaraan dan kerjasama pemulihan korban kekerasan dalam rumah tangga.

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Anak, segala bentuk penyiksaan fisik terjadi ketika orang tua frustrasi atau marah, kemudian melakukan tindakan-tindakan agresif secara fisik, dapat berupa cubitan, pukulan, tendangan, menyulut dengan rokok, membakar, dan tindakan - tindakan lain yang dapat membahayakan anak. Sangat sulit dibayangkan bagaimana orang tua dapat melukai anaknya. Sering kali penyiksaan fisik adalah hasil dari hukuman fisik yang bertujuan menegakkan disiplin, yang tidak sesuai dengan usia anak. Banyak orang tua ingin menjadi orang tua yang baik, tapi lepas kendali dalam mengatasi perilaku sang anak.

Penyiksaan emosi sukar diidentifikasi atau didiagnosa karena tidak meninggalkan bekas yang nyata seperti penyiksaan fisik. Dengan begitu, usaha untuk menghentikannya juga tidak mudah. Jenis penyiksaan ini meninggalkan bekas yang tersembunyi yang termanifestasikan dalam beberapa bentuk, seperti kurangnya rasa percaya diri, kesulitan membina persahabatan, perilaku merusak seperti tiba-tiba membakar barang atau bertindak kejam terhadap binatang,


(12)

3

beberapa melakukan agresi, menarik diri, penyalahgunaan obat dan alkohol, ataupun kecenderungan bunuh diri.

Banyak orang tua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak. Mereka lupa bahwa orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahteraan, perlindungan, peningkatan kelangsungan hidup, dan mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya. Kekerasan anak adalah perlakuan orang dewasa atau anak yang lebih tua dengan menggunakan kekuasaan atau otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab atau pengasuhnya, yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat atau berdampak pada kematian.

Dalam beberapa kasus anak-anak yang mengalami penganiayaan tidak menunjukkan gejala-gejala seperti diatas. Banyak faktor lain yang berpengaruh seperti seberapa kuat status mental anak, kemampuan anak mengatasi masalah dan penyesuaian diri. Ada kemungkinan anak tidak mau menceritakannya karena takut diancam, atau bahkan dia mencintai orang yang melakukan penganiyaan tersebut. Dalam hal ini anak biasanya menghindari adanya tindakan hukum yang akan menimpa orang-orang yang dicintainya, seperti orang tua, anggota keluarga atau pengasuh.

Beberapa catatan atas penegakan hukum dan penerapan UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga melalui pengaruh faktor ekonomi selama hampir empat tahun terakhir, cukup memberikan gambaran bahwa upaya penghapusan kekerasan dalam rumah tangga merupakan upaya yang


(13)

4

melibatkan banyak pihak dan membutuhkan penegakan hukum yang konsisten. Sanksi pukulan hanyalah bagian yang sangat kecil dari berbagai cara menerapkan tindakan hukuman. Orang tua yang memiliki pikiran bahwa hukuman hanyalah pukulan berarti telah menghapus usaha-usaha pembinaan terhadap anak.

Padahal, pukulan hanyalah sepenggal tindakan yang terikat oleh banyak syarat, terbatas oleh banyak tahapan dan hanyalah biasa disahkan dengan beberapa kondisi yang menuntut. Pukulan hanyalah salah satu cara yang digunakan jika kondisi yang memaksa seperti saat keuangan orang tua tidak ada yang diperoleh ketika orang tua pulang dari kerja.

Hal yang dilakukan orang tua adalah membentak, menjewer telinga si anak, menokok kepalanya, memukul dengan ikat pinggang ataupun selang air (jikalau si anak bersangkutan memaksa sesuatu hal yang tidak sesuai dengan pendapatan orang tua peroleh dalam bekerja) bahkan mengeluarkan ucapan yang tidak layak bahkan tidak sepantasnya anak tersebut mendengar ucapan tersebut sebab anak tersebut bias saja mencontoh perilaku orang tuanya menuju hari depan anak.

Penghargaan kepada anak, nampak dari cara orang tua bicara dan berbahasa kepada anak khususnya pada saat keinginan anak bertolak belakang dengan kemauan orang tua. Kalimat-kalimat pedas dan kasar hanya akan menorehkan luka pada jiwa anak. Sebaliknya, jika hubungan diantara orang tua dekat dan kuat, maka potensi menirukan perilaku orang tuanya akan semakin minim dan menyempit.


(14)

5

Seperti hal yang terjadi secara nyata penulis amati yakni ketika sang anak meminta haknya untuk membayar uang buku, orang tua si anak tidak merespon dengan tindakan yang layak malah memberi perkataan dan pukulan yang kasar. Padahal seharusnya selaku orang tua memberikan didikan yang berakhlak terhadap anaknya, apalagi si anak berdasarkan pengamatan penulis menduduki bangku sekolah SMP disinilah pertumbuhan si anak masih labil melihat perlakuan orang tuanya terhadap diri si anak. Dengan kenyataan yang ada bahwa anak adalah anugerah pemberian anak yang seharusnya diberikan kasih sayang dan perhatian oleh orang tuanya bukan malah diberikan tindak kekerasan yang selayaknya tidak harus anak ketahui tindakan kekerasan. Jika karena keadaan ekonomi dan pendidikan yang rendah yang orang tua miliki, seharusnya orang tua memberi arahan dan didikan yang bermoral demi masa depan si anak.

Inilah yang terjadi ketika kompleksnya masalah ekonomi hingga sosial berakumulasi. Anak sebagai anggota keluarga terlemah menjadi korban. Jika pemicunya yaitu masalah beratnya ekonomi dan kompleks yang dihadapi bangsa ini tak segera diperbaiki, bukannya tak mungkin berita-berita seperti ini akan menjadi santapan sehari-hari bahkan memprediksi, kasus kekerasan akan terus bertambah, dengan kuantitas dan jenis yang semakin sulit. Pasalnya, hingga kini peristiwa beruntun ini belum ditanggapi serius oleh para pengambil keputusan.

Timbulnya masalah ekonomi dalam suatu keluarga sehingga terjadi kekerasan terhadap anak melalui adanya faktor pendidikan dan faktor lingkungan sosial sebab dari hasil pendidikan orang tua milikilah dapat ditentukan suatu pekerjaaan yang cocok terhadap pendidikan orang tua ada. Maka, dari pekerjaan


(15)

6

orang tua tersebut kemudian di tentukanlah penghasilan yang layak di peroleh melalu pekerjaan yang di tentukan dari pendidikan orang tua. Dalam faktor lingkungan sosial belum memadainya pemahaman kekerasan anak yang lebih konseptual mengakibatkan tidak cukup membantu untuk menekan kekerasan serendah mungkin. Latar belakang seorang anak mengalami kekerasan sangat erat kaitannya dengan keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Sebab keberadaan anak-anak tidak terlepas dari pola asuh keluarga yang membentuk tingkah laku yang berpola pada diri individu, yaitu kebiasaan (habit), dan tidak terlepas pula dari tingkah laku umum yaitu tingkah laku yang menjadi pola bagi sebagian besar masyarakat yang biasa disebut adat istiadat (customs).

Semuanya ini, secara nyata terwujud dalam rangkaian aktivitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergaul satu sama lain yang disebut sistim social. Seluruh aspek ini telah tertanam dalam diri seseorang sejak dini dan seringkali mempengaruhi tindakannya menghadapi permasalahan hidup. Atas dasar inilah aspek sosial budaya menjadi penting artinya dalam mengurai masalah kekerasan terhadap anak, baik di daerah yang kehidupannya masih kental diliputi unsur tradisional maupun di daerah perkotaan yang pengaruh unsur tradisionalnya sudah longgar karena bercampurnya berbagai unsur etnis.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul : “Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kekerasan Terhadap Anak Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus : Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli)”.


(16)

7

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian dalam bidang apa saja. Menurut Ali (2000:25) menyatakan bahwa “untuk kepentingan karya ilmiah suatu hal yang perlu diperhatikan adalah sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Berdasarkan uraian diatas, mengerucut beberapa pertanyaan yang menjadi kerangka pemikiran penulis untuk skripsi ini :

1. Faktor ekonomi dan faktor pendidikan yang menyebabkan terjadinya kekerasan orang tua terhadap anak.

2. Upaya-upaya penanggulangan kekerasan orang tua terhadap anak dalam faktor lingkungan sosial.

3. Peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan. C. Pembatasan Masalah

Salah satu hal yang penting dalam dalam suatu proposal perlunya dibatasi permasalahan yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian adalah sangat penting agar diperoleh analisa yang diluas dan kesimpulan yang tepat. Dengan demikian, adapun pembatasan masalah dalam skripsi ini adalah :

1. Faktor ekonomi dan faktor pendidikan yang menyebabkan terjadinya kekerasan orang tua terhadap anak.


(17)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam skripsi ini adalah:

1. Mengapa faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan sosial, faktor eksternal (dalam keluarga) dan faktor eksternal (dari lingkungan sekitar) menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga ? 2. Bagaimana peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak

kekerasan ?

E. Tujuan Penelitian

Sebagaimana yang telah kita ketahui setiap apa yang dilakukan haruslah mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam proposal ini adalah untuk mengetahui faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan sosial, faktor internal(dalam keluarga), faktor eksternal (lingkungan sekitar) terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga.

Berdasarkan perumusan masalah diatas, mengecut beberapa tujuan yang menjadi kerangka pemikiran penulis untuk skripsi ini :

1. Untuk mengetahui bagaimana faktor ekonomi, faktor lingkungan sosial, faktor pendidikan, faktor internal (dalam keluarga) dan lingkungan eksternal (lingkungan sekitar) menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga.

2. Untuk mengetahui peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan.


(18)

9

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah untuk lebih menegakkan dan menerapkan pelaksanaan Undang-Undang kekerasan perlindungan anak.

2. Bagi orang tua untuk memberikan didikan yang berakhlak.

3. Bagi penulis untuk menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan PKn khususnya dalam perlindungan terhadap anak dari tindakan kekerasan orang tua dan hasil penelitian ini menambah wawasan penulis tentang betapa pentingnya perlindungan terhadap anak.

4. Bagi masyarakat untuk memberikan masukan kepada masyarakat terkhusus para orang tua untuk tidak menerapkan tindakan kekerasan terhadap anak dan pihak yang terkait bahwa perlindungan terhadap anak itu sangat penting karena menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM).


(19)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.

Berdasarkan uraian dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Banyak hal yang dapat menjadi faktor penyebab kekerasan terhadap anak seperti faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan sosial. faktor internal (dalam keluarga) dan eksternal (dari lingkungan sekitar) dapat memicu terjadinya kekerasan terhadap anak. Kekerasan terhadap anak secara umum dipengaruhi oleh sosial budaya dan adat istiadat dalam masyarakat yang membenarkan kekerasan sebagai cara yang efektif untuk mendidik. 2. Peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan setempat

kurang berperan dalam mencegah hal kekerasan. Oleh karena itu, tantangan tindak kekerasan yang dialami anak-anak masih belum berakhir baik secara fisik maupun psikis. Kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli diakibatkan oleh faktor pendidikan, faktor lingkungan internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi dari dalam lingkungan keluarga seperti halnya kekecewaan orang tua dengan tingkah laku anak dalam rumah tangga.


(20)

58

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam melakukan pembinaan, pengembangan, perlindungan anak, perlu peran masyarakat, baik melalui lembaga perlindungan anak, organisasi sosial, media massa atau lembaga pendidikan, organisasi masyarakat kemasyarakat dan dunia usaha.

2. Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Dalam perlindungan anak diharapkan peran masyarakat yang lebih pro-aktif demi kelangsungan hidup anak baik melalui haknya sampai kebutuhan sehari-hari menuju masa depan si anak sehingga penulis mengharapkan anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari adanya tindak kekerasan dan diskriminasi.


(21)

60

DAFTAR PUSTAKA Buku :

A.A.Oka Mahendra. 2006. Reformasi Pembangunan Hukum dalam Perspektif Peraturan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia, Jakarta: Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia. Abubakar Baraja.2006. Mendidik anak dengan teladan. Jakarta : studia press. Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. 2006. Survei

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2006. Jakarta: BPS & KNPP.

Hurairah, A. 2005. Kekerasan terhadap anak. Bandung : Nuansa.

Idrus, M. 2006. Kekerasan pada anak (potret buram rumah tangga masyarakat kita). Proceeding seminar nasional psikologi UAD Yogyakarta.

Irwanto. 2001. Tindak kekerasan mengintai anak-anak. Surabaya : Lutfansah Mediatama.

Komnas Perempuan. 2008. 10 Tahun Reformasi: Kemajuan dan Kemunduran Perjuangan Melawan Kekerasan dan Diskriminasi Berbasis Gender, Jakarta : KOMNAS Perempuan.

Lexi J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya Offset Bandung.

Mardis. 2004. Metode penelitian suatu pendekatan proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Maxifield Dedy Mulyana. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosda Karya Offset Bandung.

Internet :

Andres. 2006. Kekerasan terhadap anak?. http//www.Suara rakyat.com. Diakses tanggal 27 februari 2012. Online.

http://www.smallcrab.com/anak-anak/550-beberapa-jenis-kekerasan-pada-anak. Jenis-jenis Kekerasan Pada Anak. Diakses tanggal 20 Februari 2012. Online.


(22)

60

http://news.okezone.com/read/2011/11/17/338/530496/stres-karena-miskin-picu-kekerasan-terhadap-anak. Stres Karena Miskin Picu Kekerasan Terhadap Anak. Diakses tanggal 20 Februari 2012. Online.

Undang-undang (Peraturan) :

Soesilo. 1998. Kitab Undang-undang hukum pidana (KUHP). Bogor : politeria. Team penyusun. 2001. Kitab Undang-undang Hukum perdata. Jakarta : PT.

Pradaya paramita.

Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Bandung : Nuansa.

Undang-undang No. 23 Tahun 2002. Tentang perlindungan anak. Surabaya : Media Center.


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam skripsi ini adalah:

1. Mengapa faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan sosial, faktor eksternal (dalam keluarga) dan faktor eksternal (dari lingkungan sekitar) menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga ? 2. Bagaimana peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak

kekerasan ?

E. Tujuan Penelitian

Sebagaimana yang telah kita ketahui setiap apa yang dilakukan haruslah mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam proposal ini adalah untuk mengetahui faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan sosial, faktor internal(dalam keluarga), faktor eksternal (lingkungan sekitar) terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga.

Berdasarkan perumusan masalah diatas, mengecut beberapa tujuan yang menjadi kerangka pemikiran penulis untuk skripsi ini :

1. Untuk mengetahui bagaimana faktor ekonomi, faktor lingkungan sosial, faktor pendidikan, faktor internal (dalam keluarga) dan lingkungan eksternal (lingkungan sekitar) menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga.

2. Untuk mengetahui peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan.


(2)

9

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah untuk lebih menegakkan dan menerapkan pelaksanaan Undang-Undang kekerasan perlindungan anak.

2. Bagi orang tua untuk memberikan didikan yang berakhlak.

3. Bagi penulis untuk menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan PKn khususnya dalam perlindungan terhadap anak dari tindakan kekerasan orang tua dan hasil penelitian ini menambah wawasan penulis tentang betapa pentingnya perlindungan terhadap anak.

4. Bagi masyarakat untuk memberikan masukan kepada masyarakat terkhusus para orang tua untuk tidak menerapkan tindakan kekerasan terhadap anak dan pihak yang terkait bahwa perlindungan terhadap anak itu sangat penting karena menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM).


(3)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.

Berdasarkan uraian dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Banyak hal yang dapat menjadi faktor penyebab kekerasan terhadap anak seperti faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan sosial. faktor internal (dalam keluarga) dan eksternal (dari lingkungan sekitar) dapat memicu terjadinya kekerasan terhadap anak. Kekerasan terhadap anak secara umum dipengaruhi oleh sosial budaya dan adat istiadat dalam masyarakat yang membenarkan kekerasan sebagai cara yang efektif untuk mendidik. 2. Peran masyarakat terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan setempat

kurang berperan dalam mencegah hal kekerasan. Oleh karena itu, tantangan tindak kekerasan yang dialami anak-anak masih belum berakhir baik secara fisik maupun psikis. Kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli diakibatkan oleh faktor pendidikan, faktor lingkungan internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi dari dalam lingkungan keluarga seperti halnya kekecewaan orang tua dengan tingkah laku anak dalam rumah tangga.


(4)

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam melakukan pembinaan, pengembangan, perlindungan anak, perlu peran masyarakat, baik melalui lembaga perlindungan anak, organisasi sosial, media massa atau lembaga pendidikan, organisasi masyarakat kemasyarakat dan dunia usaha.

2. Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Dalam perlindungan anak diharapkan peran masyarakat yang lebih pro-aktif demi kelangsungan hidup anak baik melalui haknya sampai kebutuhan sehari-hari menuju masa depan si anak sehingga penulis mengharapkan anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari adanya tindak kekerasan dan diskriminasi.


(5)

60 Buku :

A.A.Oka Mahendra. 2006. Reformasi Pembangunan Hukum dalam Perspektif Peraturan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia, Jakarta: Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia. Abubakar Baraja.2006. Mendidik anak dengan teladan. Jakarta : studia press. Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. 2006. Survei

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2006. Jakarta: BPS & KNPP.

Hurairah, A. 2005. Kekerasan terhadap anak. Bandung : Nuansa.

Idrus, M. 2006. Kekerasan pada anak (potret buram rumah tangga masyarakat kita). Proceeding seminar nasional psikologi UAD Yogyakarta.

Irwanto. 2001. Tindak kekerasan mengintai anak-anak. Surabaya : Lutfansah Mediatama.

Komnas Perempuan. 2008. 10 Tahun Reformasi: Kemajuan dan Kemunduran Perjuangan Melawan Kekerasan dan Diskriminasi Berbasis Gender, Jakarta : KOMNAS Perempuan.

Lexi J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya Offset Bandung.

Mardis. 2004. Metode penelitian suatu pendekatan proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Maxifield Dedy Mulyana. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosda Karya Offset Bandung.

Internet :

Andres. 2006. Kekerasan terhadap anak?. http//www.Suara rakyat.com. Diakses tanggal 27 februari 2012. Online.

http://www.smallcrab.com/anak-anak/550-beberapa-jenis-kekerasan-pada-anak. Jenis-jenis Kekerasan Pada Anak. Diakses tanggal 20 Februari 2012. Online.


(6)

http://news.okezone.com/read/2011/11/17/338/530496/stres-karena-miskin-picu-kekerasan-terhadap-anak. Stres Karena Miskin Picu Kekerasan Terhadap Anak. Diakses tanggal 20 Februari 2012. Online.

Undang-undang (Peraturan) :

Soesilo. 1998. Kitab Undang-undang hukum pidana (KUHP). Bogor : politeria. Team penyusun. 2001. Kitab Undang-undang Hukum perdata. Jakarta : PT.

Pradaya paramita.

Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Bandung : Nuansa.

Undang-undang No. 23 Tahun 2002. Tentang perlindungan anak. Surabaya : Media Center.


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemakaian Botol Minuman Berplastik di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli Kota Medan 2015

4 52 139

Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

12 84 100

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Rumah Tangga Dalam Penggunaan Monosodium Glutamat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan Tahun 2002

1 39 72

Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan Program Medan Green and Clean (MdGC) Melalui Pengelolaan Bank Sampah di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2012

4 108 164

Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Kota Medan

10 114 91

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Peranan Ibu Terhadap Kesehatan Gigi Anak Di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2002

0 16 81

Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan

0 35 85

Penelantaran Istri Oleh Suami Sebagai Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Penerapan Hukumnya (Studi Kasus No: 378/Pid.B/2007/PN-Medan) dan (STUDI KASUS No: 1921/Pid.B/2005/PN-Medan)

1 44 93

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemakaian Botol Minuman Berplastik di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli Kota Medan 2015

0 0 12