Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

(1)

RUMAH TINGGAL

(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

SKRIPSI

OLEH

SHERLY CHANDRA

100406024

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PREFERENSI PENGHUNI DALAM MEMILIH

RUMAH TINGGAL

(Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Departemen Arsitektur

pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

SHERLY CHANDRA

100406024

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

PERNYATAAN

PREFERENSI PENGHUNI DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 7 Juli 2014


(4)

Judul Skripsi : Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri) Nama Mahasiswa : Sherly Chandra

Nomor Pokok : 100406024

Departemen : Arsitektur

Menyetujui Dosen Pembimbing

Hajar Suwantoro, S.T., M.T.

Koordinator Skripsi,

Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc

Ketua Program Studi,

Ir. N. Vinky Rahman, M.T.


(5)

Tanggal: 7 Juli 2014

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch. Anggota Komisi Penguji : 1. Hajar Suwantoro, S.T., M.T.


(6)

ABSTRAK

Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan mana yang paling penting bagi suatu individu berbeda nilainya antara yang satu dengan lainnya. Selain itu, masing-masing manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Karenanya, preferensi mereka dalam memilih rumah tinggal di suatu perumahan berbeda-beda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur penilaian 100 responden penghuni Perumahan Cemara Asri melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman merupakan faktor yang paling penting bagi penghuni Perumahan Cemara Asri. Lima faktor preferensi tertinggi adalah lingkungan hunian yang aman, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan parkir kendaraan pribadi, tersedia pos satpam di setiap pintu masuk atau gate, dan kelengkapan fasilitas sosial.


(7)

Humans have basic needs that must be fulfilled. However, which one is the most important has different values for each individual. In addition, humans have their own desires. Hence, their preferences in choosing a home in housing are also different. This study aims to determine the preferences and the factors that affect the residents in selecting the residence in terms of their needs’ fulfillment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research used Likert Scale to measure the 100 respondents’ valuation in Cemara Asri Housing through questionnaire. This research’s conclusion is the need for security is the most important for residents of Cemara Asri Housing. Five highest factors are safe residential environment, range of infrastructure and facilities, easy of parking private vehicles, available security post at each entrance or gate, and the completeness of social facilities.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Hajar Suwantoro, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan, memotivasi, dan memberikan waktu beliau kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M. Arch. dan Wahyuni Zahrah, S.T., M.S. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak arahan dan masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini.

3. Ir. N. Vinky Rahman, M.T. selaku Ketua Jurusan dan Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A. selaku Sekretaris Jurusan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc dan Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D, selaku Dosen Koordinator, serta seluruh staf pengajar Departemen Arsitektur.

5. Staf marketing Perumahan Cemara Asri dan seluruh responden penghuni Perumahan Cemara Asri.

6. Keluarga peneliti, terutama ayah dan saudara-saudara peneliti, yang selalu memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman yang senantiasa berbagi suka dan duka selama masa perkuliahan. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun demikian semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, 10 Juni 2014 Peneliti,


(9)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

ABSTRAK ... vi

ABTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup ... 4

1.5.1 Ruang Lingkup Materi ... 4

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah ... 4

1.6 Kerangka Berpikir ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Perumahan dan Permukiman ... 6

2.1.1 Definisi Rumah ... 6

2.1.2 Fungsi dan Peran Rumah ... 7

2.1.3 Definisi dan Pengadaan Perumahan dan Permukiman ... 10

2.2 Preferensi dan Persepsi Masyarakat dalam Memilih Rumah Tinggal ... 12


(10)

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Hunian Rumah

Tinggal ... 14

BAB 3. GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI ... 20

3.1 Kondisi Fisik Kecamatan Percut Sei Tuan ... 20

3.1.1 Letak Geografis ... 20

3.1.2 Topografi ... 20

3.1.3 Batas Administrasi ... 20

3.1.4 Kependudukan ... 21

3.2 Kondisi Fisik Perumahan Cemara Asri ... 21

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

4.1 Jenis Penelitian ... 26

4.2 Variabel Penelitian ... 26

4.3 Populasi / Sampel ... 27

4.4 Metoda Pengumpulan Data ... 28

4.5 Metoda Analisa Data ... 29

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1 Karakteristik Penghuni Perumahan ... 30

5.1.1 Karakteristik Sosial-ekonomi ... 30

5.1.2 Karakteristik Hunian ... 36

5.2 Faktor-faktor Preferensi Pemilihan Rumah Tinggal ... 42

5.2.1 Kebutuhan Fisiologis ... 42

5.2.2 Kebutuhan Rasa Aman ... 49

5.2.3 Kebutuhan Sosial ... 58

5.2.4 Kebutuhan Ego ... 76

5.2.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri ... 80


(11)

6.1 Kesimpulan ... 85

6.2 Rekomendasi ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(12)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

2.1 Diagram kerangka pengadaan/ pembangunan perumahan ... 12

4.1 Variabel dan indikator dalam penelitian ... 26

4.2 Kebutuhan data dan teknik pengumpulan data ... 28

5.1 Nilai statistik kebutuhan fisiologis ... 42

5.2 Nilai statistik kebutuhan rasa aman ... 49

5.3 Nilai statistik kebutuhan sosial ... 58

5.4 Nilai statistik kebutuhan ego ... 76

5.5 Nilai statistik kebutuhan aktualisasi diri ... 80

5.6 Hasil rekapitulasi penilaian penghuni terhadap faktor preferensi pemilihan rumah tinggal di Perumahan Cemara Asri ... 84


(13)

No. Judul Hal

1.1 Kerangka berpikir ... 5

2.1 Hierarki kebutuhan menurut Maslow ... 9

2.2 Struktur kota konsentris menurut Burgess ... 17

3.1 Key map kawasan studi ... 21

3.2 Peta lokasi Perumahan Cemara Asri ... 22

3.3 Site plan Perumahan Cemara Asri ... 23

3.4 Tipe-tipe rumah di Perumahan Cemara Asri ... 23

3.5 Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri ... 24

3.6 Jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki ... 24

3.7 Fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri ... 25

3.8 Berbagai jenis jajanan di area sekitar Taman Burung ... 25

3.9 Aktivitas di Perumahan Cemara Asri ... 25

5.1 Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri ... 31

5.2 Diagram bulat persentase usia responden di Perumahan Cemara Asri ... 31

5.3 Diagram batang status responden di Perumahan Cemara Asri ... 32

5.4 Diagram bulat persentase status responden di Perumahan Cemara Asri ... 32

5.5 Diagram batang jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri ... 33

5.6 Diagram bulat persentase jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri ... 33

5.7 Diagram batang tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri ... 34

5.8 Diagram bulat persentase tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri ... 34 5.9 Diagram batang tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara


(14)

5.10 Diagram bulat persentase tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri ... 35 5.11 Diagram batang ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara

Asri ... 36 5.12 Diagram bulat persentase ukuran keluarga responden di Perumahan

Cemara Asri ... 36 5.13 Diagram batang status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri ... 37 5.14 Diagram bulat persentase status tanah hunian rumah tinggal responden di

Perumahan Cemara Asri ... 37 5.15 Diagram batang status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri ... 38 5.16 Diagram bulat persentase status kepemilikan rumah responden di

Perumahan Cemara Asri ... 38 5.17 Diagram batang cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri ... 39 5.18 Diagram bulat persentase cara pembelian rumah responden di Perumahan

Cemara Asri ... 39 5.19 Diagram batang lama bermukim responden di Perumahan Cemara

Asri ... 40 5.20 Diagram bulat persentase lama bermukim responden di Perumahan

Cemara Asri ... 40 5.21 Diagram batang lokasi hunian responden di Perumahan Cemara Asri

sebelumnya ... 41 5.22 Diagram bulat persentase lokasi hunian responden di Perumahan Cemara

Asri sebelumnya ... 41 5.23 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan fisiologis ... 43 5.24 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kenyamanan ... 44 5.25 Restoran di dalam perumahan menyediakan jasa antar (delivery) untuk


(15)

kebersihan ... 45 5.27 Tempat pembuangan sampah di depan rumah ... 45 5.28 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

keindahan ... 46 5.29 Lingkungan perumahan diperindah dengan vegetasi ... 46 5.30 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kelengkapan sarana dan prasarana ... 47 5.31 Kelengkapan sarana dan prasarana perumahan ... 47 5.32 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor jauh dari lokasi pabrik ... 48 5.33 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor tidak

terganggu kebisingan ... 49 5.34 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan rasa

aman ... 50 5.35 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

keamanan ... 51 5.36 Hunian yang memiliki pagar depan... 51 5.37 Hunian yang tidak memiliki pagar depan... 52 5.38 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keabsahan kepemilikan rumah ... 52 5.39 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor adanya pos satpam ... 53 5.40 Keyplan pos satpam di Perumahan Cemara Asri ... 54 5.41 Pos satpam di lingkungan hunian ... 54 5.42 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor pintu masuk yang terbatas ... 55 5.43 Keyplan lokasi pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri ... 55 5.44 Pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri ... 56 5.45 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kualitas


(16)

5.46 Permukaan jalan ditutupi dengan paving block ... 57

5.47 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor fasilitas penerangan ... 57

5.48 Fasilitas penerangan yang baik di dalam Perumahan Cemara Asri ... 58

5.49 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan sosial ... 59

5.50 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan fasilitas sosial ... 60

5.51 Keyplan fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri ... 61

5.52 Area refleksi pijat kaki di Bundaran Cemara Asri ... 61

5.53 Area hijau di Bundaran Cemara Asri ... 62

5.54 Club House di Perumahan Cemara Asri ... 62

5.55 Taman Burung di Perumahan Cemara Asri ... 62

5.56 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan jalan utama ... 63

5.57 Lokasi Perumahan Cemara Asri dekat dengan akses tol ... 64

5.58 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana pendidikan ... 64

5.59 Sarana pendidikan yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 66

5.60 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana peribadatan ... 67

5.61 Sarana peribadatan yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 68

5.62 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan pelayanan kesehatan ... 69

5.63 Klinik dokter dan klinik gigi yang ada di Perumahan Cemara Asri ... 69

5.64 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan pelayanan perbankan... 70

5.65 Pelayanan perbankan dapat dengan mudah ditemukan di Perumahan Cemara Asri ... 71


(17)

dengan sarana perdagangan ... 72 5.67 Swalayan dan toko buah di Perumahan Cemara Asri ... 72 5.68 Key map lokasi pasar tradisional yang berada tidak jauh dari pintu masuk

Perumahan Cemara Asri dan suasana pasar ... 73 5.69 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan tempat kerja ... 74 5.70 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kemudahan parkir kendaraan pribadi ... 74

5.71 Penghuni dapat dengan mudah memarkirkan kendaraan

mereka ... 75 5.72 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor

kemudahan transportasi umum ... 76 5.73 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan ego ... 77 5.74 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor harga rumah ... 77 5.75 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor rumah

tinggal yang berada pada perumahan bergengsi... 78 5.76 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor prospek

harga jual yang baik ... 79 5.77 Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan aktualisasi

diri ... 80 5.78 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor spesifikasi perumahan ... 81 5.79 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor desain

perumahan ... 82 5.80 Perombakan minor pada desain perumahan yang telah ada ... 83 5.81 Perombakan total pada desain perumahan yang telah ada ... 83


(18)

ABSTRAK

Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan mana yang paling penting bagi suatu individu berbeda nilainya antara yang satu dengan lainnya. Selain itu, masing-masing manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Karenanya, preferensi mereka dalam memilih rumah tinggal di suatu perumahan berbeda-beda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penghuni dalam memilih rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur penilaian 100 responden penghuni Perumahan Cemara Asri melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman merupakan faktor yang paling penting bagi penghuni Perumahan Cemara Asri. Lima faktor preferensi tertinggi adalah lingkungan hunian yang aman, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan parkir kendaraan pribadi, tersedia pos satpam di setiap pintu masuk atau gate, dan kelengkapan fasilitas sosial.


(19)

Humans have basic needs that must be fulfilled. However, which one is the most important has different values for each individual. In addition, humans have their own desires. Hence, their preferences in choosing a home in housing are also different. This study aims to determine the preferences and the factors that affect the residents in selecting the residence in terms of their needs’ fulfillment. The method used in this research is descriptive qualitative. This research used Likert Scale to measure the 100 respondents’ valuation in Cemara Asri Housing through questionnaire. This research’s conclusion is the need for security is the most important for residents of Cemara Asri Housing. Five highest factors are safe residential environment, range of infrastructure and facilities, easy of parking private vehicles, available security post at each entrance or gate, and the completeness of social facilities.


(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan papan. Papan atau rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang mendesak. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Maslow mengemukakan teori hierarki kebutuhan manusia yang terbagi dalam lima kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Secara alami manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman, nyaman, dan dapat memberikan jaminan perlindungan yang menjadi hak setiap orang. Atas dasar kebutuhan tersebut maka manusia mencari cara agar dapat menghilangkan rasa takut, kekhawatiran, dan rasa tidak aman mereka. Sebagian orang menilai hunian yang ditawarkan komunitas berpagar (gated communities) merupakan jawaban atas keinginan mereka. Para pengembang (developer) melihat

gated communities sebagai suatu strategi pemasaran yang dapat menarik calon penghuni dengan memberikan rasa aman dan juga identitas.

Perumahan yang dibangun oleh pihak pengembang tersebut berada di kawasan yang banyak dipilih oleh masyarakat berpenghasilan menengah. Masyarakat golongan ini dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi cenderung memilih hunian yang berada pada kawasan pinggir kota dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan. Selain itu, pembelian rumah yang dapat dilakukan secara tunai maupun angsur memberikan peluang yang lebih besar kepada masyarakat untuk membeli rumah (Surya, 2006).

Faktor kelengkapan fasilitas sosial dan fasilitas umum dapat menjadi alasan pemilihan rumah tinggal. Dengan berbagai fasilitas yang tersedia di dalam perumahan, maka masyarakat akan semakin tertarik dengan perumahan yang ditawarkan oleh pengembang. Namun hal ini tentunya menyebabkan harga jual perumahan meningkat. Setiap individu akan menilai dari berbagai faktor yang


(21)

menjadi pertimbangan mereka dalam memutuskan pembelian suatu hunian. Nilai dari faktor-faktor tersebut berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Dalam pasal 2 UU No. 1 Tahun 2011 disebutkan bahwa perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan dengan azas kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan, serta keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan.

Fungsi perumahan tidak hanya sebagai tempat tinggal yang memberikan perlindungan dari cuaca, namun fungsi tersebut telah semakin berkembang dan dapat menjadi tempat rekreasi keluarga (Sianturi, 2006). Perumahan diharapkan dapat memberikan rumah dengan suasana yang nyaman serta lingkungan yang sehat dan aman.

Hingga saat ini masyarakat masih cenderung memilih hunian yang horizontal daripada vertikal. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat masyarakat terhadap hunian di apartemen ataupun hunian vertikal lainnya. Banyaknya komplek-komplek perumahan yang dibangun menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang memilih hunian yang memberikan keamanan yang ditawarkan dari gated community (komunitas bergerbang). Hunian yang dapat memberikan keamanan, kenyamanan serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat modern saat ini.

Perumahan Cemara Asri merupakan salah satu perumahan yang ada di Kabupaten Deli Serdang, tepatnya berada di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. Pemilihan perumahan ini sebagai studi kasus didasarkan pada lokasi perumahan ini yang berada di pinggiran Kota Medan dan merupakan salah satu

gated community dengan fasilitas yang sangat baik.

Banyaknya peminat terhadap perumahan ini dapat dilihat dari fakta bahwa seluruh unit yang berjumlah sekitar 5000-an telah habis terjual. Walau perumahan ini terletak di pinggir kota dan cukup jauh dari pusat kota, terminal, pusat perbelanjaan maupun tempat rekreasi, hal ini tidak mengurangi minat masyarakat


(22)

3

untuk membeli properti tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jarak bukanlah masalah bagi penghuninya.

Berbagai penelitian serupa yang telah dilakukan cenderung memilih studi kasus pada perumahan nasional yang lebih ditujukan pada kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itu, penelitian pada perumahan yang merupakan gated community yang didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas menarik untuk diteliti. Penelitian ini hanyalah bersifat komprehensif dan representatif sehingga hanya merupakan suatu studi kasus.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya?

b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu rumah tinggal?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui dan mengidentifikasi preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya.

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu rumah tinggal.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Pemerintah

Memberikan informasi berupa penilaian dan preferensi masyarakat terhadap hasil pembangunan. Selain itu, informasi tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pengembangan kebijakannya serta pengawasan dalam pengembangan dan pelaksanaan pembangunan.


(23)

b. Institusi pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah referensi serta masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian serupa.

c. Pengembang (developer)

Dengan mengetahui preferensi dan pertimbangan-pertimbangan penghuni perumahan dalam menetapkan keputusan untuk membeli unit hunian yang ditawarkan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembangunan yang sesuai dengan keinginan penghuninya.

d. Penghuni perumahan

Penilaian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan hasil pembangunan perumahan yang lebih sesuai dengan preferensi masyarakat sebagai calon penghuni sehingga kebutuhan penghuni dapat terpenuhi.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Materi

Secara umum, materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah perumahan dan permukiman dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan penghuninya. Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tergolong mendesak dan tidak dapat ditangguhkan, sebagaimana yang dikemukakan Maslow dalam hierarki kebutuhan yang meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah

Dalam penelitian ini, wilayah penelitian adalah Perumahan Cemara Asri yang terletak di Kelurahan Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.


(24)

5

1.6 Kerangka Berpikir

Gambar 1.1. Kerangka berpikir

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana preferensi penghuni dalam memilih dan menentukan rumah tinggal ditinjau dari pemenuhan kebutuhannya Faktor-faktor apa yang

mempengaruhi keputusan penghuni memilih suatu perumahan.

LANDASAN TEORI

 Teori perumahan dan permukiman.  Faktor penentu pemilihan rumah tinggal.

 Persepsi dan motivasi masyarakat dalam memilih hunian.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LATAR BELAKANG

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan papan.

Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.

Manusia ingin memastikan lingkungan hidup mereka aman, nyaman dan dapat memberikan jaminan perlindungan.

METODOLOGI PENELITIAN

 Metode deskriptif kualitatif.

 Teknik sampling: probability sampling.

 Pengumpulan data: observasi, wawancara, dan kuesioner.

SASARAN

Mengetahui pertim-bangan-pertimbangan calon penghuni dalam menetapkan keputus-an untuk membeli hunian rumah tinggal.

TUJUAN

Mengetahui dan mengidentifikasi preferensi serta faktor-faktor yang mempe-ngaruhi penghuni da-lam memilih dan menentukan rumah tinggal.

ANALISIS PREFERENSI

Analisis preferensi penghuni dalam memilih dan menen-tukan hunian rumah tinggal.

ANALISIS STATISTIK

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menghuni suatu perumahan.

ANALISIS DESKRIPSI

Kondisi perumahan. Karakteristik

penghuni. Sosial-ekonomi


(25)

2. Sarana dan prasarana lingkungan

Kelayakan hidup seorang manusia penghuni lingkungan perumahan yang sangat penting artinya namun sering kali terabaikan adalah sarana dan prasarana lingkungan. Sarana lingkungan tersebut antara lain: pelayanan dan fasilitas sosial. Sedangkan prasarana lingkungan, yaitu jaringan air bersih, air kotor, listrik, telepon, persampahan, jalan dan jembatan.

d. Kinerja unsur tata ruang

Nilai kinerja unsur tata ruang yang menunjang kehidupan masyarakat penghuni perumahan sangat menentukan kepuasan mereka sebagai pengguna unsur tata ruang. Unsur tata ruang tersebut antara lain:

1. Kemudahan jangkauan. 2. Ketersediaan kebutuhan. 3. Lingkungan fisik.

Menurut Asteriani (2011), faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan penghuni perumahan dalam memilih lokasi perumahan, antara lain:

a. Aksesibilitas.

b. Kelengkapan sarana dan prasarana. c. Kondisi lingkungan.

d. Kondisi sosial ekonomi. e. Kondisi fisik wilayah. f. Kualitas perumahan. g. Kependudukan.

h. Kelengkapan fasilitas perumahan. i. Aspek legalitas perumahan. j. Aspek teknis pelaksanaan.


(26)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI

3.1 Kondisi Fisik Kecamatan Percut Sei Tuan 3.1.1 Letak Geografis

Secara geografis, Kecamatan Percut Sei Tuan terletak di posisi 2°57’ Lintang Utara sampai 3°16’ Lintang Utara dan 98°33’Bujur Timur sampai 99°27’ Bujur Timur. Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu dari 22 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki luas sebesar 2.394,62 km2 dan menempati hampir 4,3% dari seluruh luas Kabupaten Deli Serdang.

3.1.2 Topografi

Kecamatan Percut Sei Tuan berada pada ketinggian sekitar 10 hingga 20 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki iklim tropis dengan kelembaban udara rata-rata 78 hingga 82 persen dan kecepatan angin rata-rata mencapai 0,42 m/s. Temperatur udara di Kecamatan Percut Sei Tuan berkisar antara 23oC hingga 40oC dengan curah hujan rata-rata per bulan 200,3 mm.

3.1.3 Batas Administrasi

Batas-batas administrasi Kecamatan Percut Sei Tuan, yaitu:  Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.

 Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Deli dan Kota Medan.  Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Medan.

 Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu. Desa Sampali yang merupakan salah satu dari 20 kelurahan/ desa di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, memiliki batas administrasi sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pematang Johar.  Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Indra Kasih.  Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Medan Estate.  Sebelah timur berbatasan dengan Desa Bandar Setia.


(27)

3.1.4 Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Percut Sei Tuan mencapai 383.156 jiwa (BPS Kabupaten Deli Serdang, 2010). Dari seluruh jumlah penduduk tersebut, penduduk berjenis kelamin laki-laki mencapai 192.178 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan mencapai 190.978 jiwa. Sex ratio Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 100,63.

3.2 Kondisi Fisik Perumahan Cemara Asri

Perumahan Cemara Asri adalah perumahan yang dikembangkan oleh PT Kurnia Sampali Asri. Perumahan ini berada di Kelurahan/ Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang (Gambar 3.1 dan 3.2).

Gambar 3.1. Key map kawasan studi.

Sumber: Google Earth, 2014

Perumahan Cemara Asri berada di pinggir kota Medan, tepatnya di Jalan Cemara, Medan. Perumahan ini tepat berada di samping gerbang tol sehingga memiliki akses yang lebih mudah dan dekat menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu.


(28)

22

Gambar 3.2. Peta lokasi Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Google Map, 2014

Dalam pembangunannya, perumahan ini dibagi menjadi empat tahap utama dan pembangunan masih berlanjut hingga saat penelitian ini dilakukan. Site plan

Perumahan Cemara Asri ini dapat dilihat pada gambar 3.3. Tipe-tipe rumah yang dibangun adalah rumah toko (ruko), semi-villa, dan kavling (Gambar 3.4). Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staf pemasaran, diketahui bahwa secara keseluruhan perumahan ini memiliki sekitar 5000 unit yang seluruhnya telah habis terjual.


(29)

Gambar 3.3. Site plan Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Olah Data Sekunder, 2014

Gambar 3.4. Tipe-tipe rumah di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Perumahan Cemara Asri, antara lain: fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri, antara lain: tersedianya sarana dan prasarana lingkungan berupa jaringan air bersih, jaringan drainase (air kotor), jaringan listrik, jaringan telepon, dan persampahan (Gambar 3.5).


(30)

24

Gambar 3.5. Fasilitas umum di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Selain itu, terdapat pula fasilitas umum berupa jembatan yang berguna bagi pejalan kaki menyeberang dari ruas jalan yang satu ke ruas jalan seberangnya. Di bawah jembatan ini merupakan parit kecil (Gambar 3.6).

Gambar 3.6. Jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Fasilitas sosial yang ada di Perumahan Cemara Asri, antara lain: perdagangan, pendidikan, peribadatan, taman atau ruang terbuka hijau, dan club house. Sarana perdagangan yang ada adalah berupa supermarket dan toko-toko. Sarana pendidikan formal yang dapat ditemukan adalah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah lanjutan (SMP dan SMU). Selain pendidikan formal, terdapat pula fasilitas pendidikan informal yang berada di dalam perumahan ini. Sarana peribadatan yang berada di dalam komplek adalah vihara dan masjid. Terdapat pula taman dan club house yang dapat pula dikategorikan sebagai fasilitas rekreasi. Taman dan club house yang ada di dalam komplek perumahan ini tidak hanya dapat dinikmati oleh penghuni, tetapi juga oleh pengunjung luar (Gambar 3.7).


(31)

Gambar 3.7. Fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Salah satu lokasi favorit yang dijadikan sebagai objek kunjungan di Perumahan Cemara Asri adalah Taman Burung. Berbagai lapisan masyarakat datang ke lokasi ini untuk menikmati waktu luang bersama keluarga ataupun sahabat (Gambar 3.8). Selain pengamatan burung tersebut, berbagai aktivitas yang terjadi di dalam komplek perumahan ini, antara lain: pelepasan hewan, wisata kuliner dan beragam jajanan, penyelenggaraan berbagai acara, pameran otomotif maupun perabot, penggalangan dana, dan sebagainya (Gambar 3.9).

Gambar 3.8. Berbagai jenis jajanan di area sekitar Taman Burung.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Gambar 3.9. Aktivitas di Perumahan Cemara Asri.


(32)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti memulai dengan kajian teori yang berkenaan dengan faktor-faktor yang menentukan pemilihan hunian rumah tinggal dan menentukan variabel-variabel yang hendak dibuktikan di lapangan dengan menggunakan kuesioner. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan metode statistik deskriptif untuk menarik kesimpulan.

4.2 Variabel Penelitian

Variabel (Silaen dan Widiyono, 2013) adalah segala sesuatu dalam bentuk berbagai nilai yang dapat diobservasi dan diukur. Dari hasil penelusuran teori, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 4.1. Variabel dan indikator dalam penelitian.

No. Variabel Indikator Penulis

1. Kebutuhan Fisiologis

Kenyamanan Asteriani (2011)

Kebersihan Asteriani (2011)

Keindahan Asteriani (2011)

Kelengkapan sarana dan prasarana Asteriani (2011)

Jauh dari lokasi pabrik Asteriani (2011)

Tidak terganggu kebisingan Asteriani (2011)

2. Kebutuhan Rasa Aman

Keamanan Asteriani (2011)

Keabsahan kepemilikan rumah Asteriani (2011) Turner (1972)

Adanya pos satpam Blakely dan

Synder (1997)

Pintu masuk yang terbatas Blakely dan

Synder (1997)

Kualitas permukaan jalan Asteriani (2011)

Fasilitas penerangan Asteriani (2011)

3. Kebutuhan Sosial

Kelengkapan fasilitas sosial Asteriani (2011) Kedekatan dengan jalan utama Asteriani (2011) Kedekatan dengan sarana pendidikan Asteriani (2011) Kedekatan dengan sarana peribadatan Asteriani (2011) Kedekatan dengan pelayanan kesehatan Asteriani (2011)


(33)

Tabel 4.1, sambungan. Kedekatan dengan pelayanan

perbankan Asteriani (2011)

Kedekatan dengan sarana

perdagangan Asteriani (2011)

Kedekatan dengan tempat kerja Turner (1972) Kemudahan parkir kendaraan umum Asteriani (2011) Kemudahan transportasi umum Asteriani (2011) 4. Kebutuhan

Ego

Harga rumah Asteriani (2011)

Berada pada perumahan bergengsi Asteriani (2011) Prospek harga jual kembali baik Asteriani (2011) 5.

Kebutuhan Aktualisasi Diri

Spesifikasi perumahan Asteriani (2011)

Desain perumahan Asteriani (2011)

Turner (1972)

Sumber: Olah data sekunder, 2014

4.3 Populasi / Sampel

Populasi (Silaen dan Widiyono, 2013) adalah seluruh objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penghuni rumah tinggal di Perumahan Cemara Asri. Sampel (ibid, 2013) adalah pengambilan sebagian dari populasi yang dianggap mewakili dengan cara tertentu untuk diukur atau diamati dan ditarik kesimpulan.

Karena pertimbangan jenis populasi dan waktu, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode probability sampling dengan teknik

proportional stratified random sampling. Teknik ini digunakan agar sampel yang dipilih dapat mewakili proporsi karakteristik tertentu, yaitu tipe hunian.

Menurut Slovin, jumlah sampel dapat ditentukan (Silaen dan Widiyono, 2013) dengan rumus berikut:

Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi


(34)

28

Dengan populasi sekitar 5000 rumah dan persen tingkat kesalahan sampel yang diambil adalah 10%, maka jumlah sampel yang diperlukan dengan menggunakan rumus Slovin adalah:

= 98 (dibulatkan menjadi 100)

Dengan demikian, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 100 orang. Adapun sampel-sampel tersebut diambil berdasarkan tipe huniannya, yaitu 30 sampel dari tipe hunian rumah toko, 35 sampel dari tipe hunian semi-villa dan 35 sampel dari tipe kavling.

4.4 Metoda Pengumpulan Data

Kebutuhan data yang diperlukan dalam analisis terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama atau secara langsung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara dalam bentuk kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kajian pustaka baik berupak buku, jurnal, ataupun tulisan lain. Adapun data-data fisik mengenai Perumahan Cemara Asri diperoleh dari kantor pemasarannya.

Tabel 4.2. Kebutuhan data dan teknik pengumpulan data.

Jenis Data Kebutuhan Data Teknik Pengumpulan Data

Primer

Faktor-faktor preferensi Kuesioner Karakteristik penghuni

perumahan Kuesioner dan wawancara

Kondisi perumahan Observasi dan wawancara

Lingkungan perumahan Dokumentasi foto

Sekunder

Data fisik perumahan Dokumentasi kantor pemasaran

Lokasi perumahan Peta dan dokumentasi kantor

pemasaran Teori-teori perumahan dan

permukiman Kajian pustaka


(35)

4.5 Metoda Analisa Data

Salah satu sumber data primer dari penelitian ini adalah data dari hasil kuesioner. Kuesioner yang dibagikan merupakan pertanyaan jenis tertutup karena pilihan jawaban telah disediakan dan responden cukup memilih saja dari pilihan jawaban yang ada.

Kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu identitas responden dan penilaian responden. Pada bagian identitas dibagi menjadi dua kategori, yaitu karakteristik sosial dan karakteristik hunian yang seluruhnya berjumlah 13 pertanyaan untuk dijawab. Pada bagian penilaian responden, responden diminta untuk memberi nilai sesuai kesetujuan mereka terhadap tingkat kepentingan faktor-faktor preferensi. Pada bagian ini, sebanyak 27 pernyataan dibagi kedalam lima kategori kebutuhan sesuai dengan teori hierarki kebutuhan menurut Maslow.

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Jawaban responden untuk setiap pertanyaan pada bagian penilaian responden memiliki gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif. Skala Likert yang dipilih adalah berjenjang 5 dimana setiap jawaban terbagi atas lima kategori yang menunjukkan derajat kepentingan. Nilai tertinggi diberikan pada jawaban yang sesuai dengan persoalan penelitian, sebaliknya nilai terendah diberikan pada jawaban yang tidak sesuai dengan persoalan penelitian. Nilai-nilai yang diberikan adalah:

a. Jawaban sangat setuju mendapat nilai 5. b. Jawaban setuju mendapat nilai 4. c. Jawaban cukup setuju mendapat nilai 3. d. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2.

e. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1.

Data-data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner diubah kedalam skala Likert dan selanjutnya dicari nilai rata-rata (mean), median dan modus dengan bantuan program komputer Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk memudahkan perhitungan. Nilai rata-rata (mean) yang telah diperoleh kemudian dirangking untuk mendapatkan informasi faktor yang paling mempengaruhi keputusan penghuni dalam memilih rumah tinggal di kawasan


(36)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Penghuni Perumahan Cemara Asri

Agar dapat memberikan gambaran keadaan populasi ataupun sampel yang dianggap mewakili, maka peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif berdasarkan ukuran penyebarannya. Gambaran keadaan tersebut disajikan dalam bentuk statistik berupa diagram dan tabel sehingga mudah dibaca dan dipahami.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran terhadap kondisi perumahan, karakteristik serta keadaan sosial-ekonomi penghuni kawasan studi.

Salah satu hal yang dapat memberikan gambaran keadaan dari para penghuni perumahan adalah karakteristik sosial-ekonomi dan hunian mereka. Selain dapat memberikan gambaran akan kondisi penghuni, kedua karakteristik tersebut dapat pula memberikan gambaran preferensi mereka terhadap hunian rumah tinggal di Perumahan Cemara Asri yang mereka tempati saat ini.

5.1.1 Karakteristik Sosial-ekonomi

Karakteristik sosial-ekonomi dapat menggambarkan keadaan sosial serta keadaan ekonomi penghuni perumahan wilayah studi. Karakteristik sosial dari penghuni tersebut, antara lain: usia, status, pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sedangkan karakteristik ekonomi, yaitu: tingkat penghasilan.

A. Usia

Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner, maka distribusi usia responden yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada diagram batang frekuensi (Gambar 5.1) dan diagram bulat yang menggambarkan persentase usia responden (Gambar 5.2).


(37)

Gambar 5.1. Diagram batang usia responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.2. Diagram bulat persentase usia responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa responden lebih didominasi oleh penghuni yang berusia 31 sampai dengan 40 tahun (42%) dan berusia 41 sampai dengan 50 tahun (31%). Responden yang berusia diantara 20 dan 30 tahun memiliki nilai persentase 20%. Nilai persentase paling rendah adalah responden yang berusia 50 tahun ke atas, yakni hanya 7%. Hal ini menunjukkan bahwa penghuni yang menjadi responden berada pada usia yang produktif.

B. Status

Berdasarkan status pernikahannya, maka responden dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: menikah, belum menikah dan duda/ janda. Hasil distribusi tersebut dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.3) serta persentase dalam


(38)

32

Gambar 5.3. Diagram batang status responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.4. Diagram bulat persentase status responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar responden merupakan penghuni yang telah memasuki tahapan hidup telah menikah dan membina keluarga (72%). Hanya 27% responden yang masih berstatus belum menikah dan 1% yang berstatus duda/ janda.

C. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asli dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: pelajar atau mahasiswa, wiraswasta, pegawai swasta, dan kategoti lainnya (ibu rumah tangga, pensiunan, dan sebagainya). Secara rinci, hasil distribusi frekuensi jenis pekerjaan responden Perumahan Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang pada gambar 5.5 dan persentasenya pada diagram bulat pada gambar 5.6.


(39)

Gambar 5.5. Diagram batang jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.6. Diagram bulat persentase jenis pekerjaan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pekerjaan yang paling dominan dari responden di Perumahan Cemara Asri adalah wiraswata (50%). Jenis pekerjaan pegawai swasta ditemukan sebesar 22% dan responden yang masih merupakan pelajar atau mahasiswa sebesar 8%. Sedangkan jenis pekerjaan untuk kategori “lainnya” yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dan pensiunan mencapai angka 20%.

D. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu: tamatan sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan (SMP/ SMA), diploma, sarjana (S1), dan pascasarjana (S2/ S3). Hasil distribusi tingkat pendidikan tersebut dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.7) dan


(40)

34

Gambar 5.7 Diagram batang tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.8 Diagram bulat persentase tingkat pendidikan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penghuni Perumahan Cemara Asri tergolong orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah penghuni yang mencapai pendidikan sarjana mencapai 48% dan sekolah lanjutan mencapai 34%. Selain itu, jenjang pendidikan diploma dicapai oleh 8% responden dan pascasarjana sebesar 7%. Sebanyak 3% responden yang mencapai tingkat sekolah dasar.

E. Tingkat Penghasilan

Tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: berpenghasilan di bawah 5 juta, antara 5 sampai 10 juta, antara 10 sampai 20 juta, dan di atas 20 juta. Secara rinci, hasil distribusi


(41)

frekuensi tingkat penghasilan responden Perumahan Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.9) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.10) berikut.

Gambar 5.9. Diagram batang tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.10. Diagram bulat persentase tingkat penghasilan responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa responden dengan tingkat penghasilan diantara lima sampai sepuluh juta merupakan yang paling dominan (35%). Urutan berikutnya adalah penghuni yang berpenghasilan di bawah lima juta rupiah (31%). Tingkat penghasilan antara sepuluh sampai dua puluh juta memiliki persentase sebesar 24% dan di atas dua puluh juta sebesar 10%. Dari persentase tersebut maka penghuni di Perumahan Cemara Asri merupakan golongan berpenghasilan menengah ke atas, yaitu berpenghasilan di atas empat setengah juta rupiah per bulan (Permenpera No. 14 Tahun 2010).


(42)

36

5.1.2 Karakteristik Hunian

Karakteristik hunian memberikan gambaran keadaan hunian di perumahan yang menjadi wilayah studi ini. Adapun karakteristik hunian ini meliputi: ukuran keluarga, status tanah, status kepemilikan rumah, cara pembelian rumah, lama bermukim, dan lokasi hunian sebelumnya.

A. Ukuran Keluarga

Ukuran keluarga di Perumahan Cemara Asri dikategorikan menjadi tiga berdasarkan jumlah anggota keluarga responden, yaitu: keluarga kecil dengan anggota berjumlah satu sampai empat orang, keluarga sedang dengan jumlah anggota lima sampai tujuh orang, dan keluarga besar dengan jumlah anggota keluarga lebih dari tujuh orang. Hasil distribusi jumlah anggota keluarga di Perumahan Cemara Asri dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.11) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.12) berikut.

Gambar 5.11. Diagram batang ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.12. Diagram bulat persentase ukuran keluarga responden di Perumahan Cemara Asri.


(43)

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa keluarga yang ada di Perumahan Cemara Asri merupakan keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga satu sampat empat orang (65%). Ukuran keluarga sedang dengan jumlah anggota keluarga antara lima sampai tujuh orang berada pada urutan berikutnya, yaitu sebesar 34% dan yang paling sedikit adalah keluarga besar yang memiliki jumlah anggota keluarga yang lebih dati tujuh orang dengan jumlah persentase sebesar 1%.

B. Status Tanah

Perumahan Cemara Asri dikategorikan dalam dua kelompok berdasarkan status tanah, yaitu hak milik dan hak guna bangunan. Hasil distribusi frekuensi status tanah tersebut dapat dilihat diagram batang (Gambar 5.13) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.14) berikut.

Gambar 5.13. Diagram batang status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.14. Diagram bulat persentase status tanah hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri.


(44)

38

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh responden telah memiliki hunian yang bersertifikat hak milik (87%). Hanya sebagian kecil hunian yang bersertifikat hak guna bangunan (13%). Hal ini menunjukkan bahwa keabsahan kepemilikan rumah berupa sertifikat hak milik dapat memberikan rasa aman.

C. Status Kepemilikan Rumah

Status kepemilikan rumah dari para responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: milik sendiri, milik orang tua/ saudara, sewa, dan lainnya. Distribusi frekuensi status kepemilikan rumah dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.15) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.16) berikut.

Gambar 5.15. Diagram batang status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.16. Diagram bulat persentase status kepemilikan rumah responden di Perumahan Cemara Asri.


(45)

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh hunian merupakan milik sendiri (73%). Hanya sebagian yang merupakan milik keluarga (26%), baik orang tua ataupun saudara. Pada kategori “lainnya”, rumah tinggal yang dihuni merupakan rumah dinas dan hanya memiliki frekuensi yang sangat kecil (1%). Tidak dijumpai rumah yang memiliki status sebagai sewaan.

D. Cara Pembelian Rumah

Berdasarkan cara pembelian hunian rumah tinggal responden di Perumahan Cemara Asri, maka dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: tunai dan angsur. Distribusi frekuensi cara pembelian rumah dapat terlihat pada diagram batang (Gambar 5.17) dan persentasenya pada diagram bulat (Gambar 5.18) berikut.

Gambar 5.17. Diagram batang cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.18. Diagram bulat persentase cara pembelian rumah responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa cara pemberian rumah tinggal ini memiliki persentase yang cukup seimbang antara tunai (45%) dan angsur (55%). Hal ini


(46)

40

Sehingga hal ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi suatu keluarga untuk dapat memiliki rumah di Perumahan Cemara Asri tanpa harus melakukan pembayaran tunai.

E. Lama Bermukim

Lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri dikelompokkan menjadi empat, yaitu: satu sampai lima tahun, enam sampai sepuluh tahun, sebelas sampai lima belas tahun, dan lebih dari lima belas tahun. Dari data kuesioner, maka distribusi frekuensi dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.19) dan diagram bulat (Gambar 5.20) berikut.

Gambar 5.19. Diagram batang lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.20. Diagram bulat persentase lama bermukim responden di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penghuni yang tinggal di Perumahan Cemara Asri masih tergolong belum lama menghuni perumahan ini. Penghuni yang bermukim lebih dari 15 tahun hanya memiliki persentase sebesar 1%. Sebaliknya penghuni


(47)

yang bermukim sekitar enam sampai sepuluh tahun mencapai 47% dan dibawah lima tahun mencapai 41%. Penghuni yang menghuni selama sebelas sampai lima belas tahun mencapai angka 11%. Hal ini menunjukkan bahwa dari lama bermukim, penghuni yang kurang dari sepuluh tahun adalah yang paling dominan. Penghuni yang tinggal belasan tahun masih cukup sedikit.

F. Lokasi Hunian Sebelumnya

Para responden yang menjadi sampel penelitian dapat berasal dari dalam maupun luar Kabupaten Deli Serdang mengingat letak Perumahan Cemara Asri yang berada di pinggir kota ini. Berdasarkan lokasi hunian sebelumnya, maka responden dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: bermukim di Deli Serdang, Medan, dan lainnya. Dari data kuesioner, maka distribusi frekuensi lokasi hunian sebelumnya dari para responden dapat dilihat pada diagram batang (Gambar 5.21) dan diagram bulat (Gambar 5.22) berikut.

Gambar 5.21. Diagram batang lokasi hunian responden di Perumahan Cemara Asri sebelumnya.

Sumber: Hasil Analisis, 2014


(48)

42

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh penghuni merupakan warga Kota Medan (98%). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki ketertarikan terhadap hunian di pinggir kota. Hanya sebesar 1% yang merupakan penghuni dari Deli Serdang dan 1% lainnya merupakan penghuni dari lokasi lain.

5.2 Faktor-faktor Preferensi Pemilihan Rumah Tinggal

Penilaian preferensi pemilihan hunian rumah tinggal yang diinginkan masyarakat didasarkan faktor-faktor yang dikelompokkan dalam lima kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.

Gambaran faktor-faktor preferensi penghuni Perumahan Cemara Asri dapat dilihat dari nilai rata-rata dalam setiap kategori kebutuhan yang dapat diurutkan nilai kepentingannya berdasarkan rangking.

5.2.1 Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis dinilai dari enam indikator yang berkaitan dengan kondisi lingkungan, kelengkapan sarana dan prasarana, dan aspek kesehatan. Nilai rata-rata (mean) keenam faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 dan diagram batang (Gambar 5.23) berikut.

Tabel 5.1. Nilai statistik kebutuhan fisiologis.

No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total Mean

1. Kenyamanan 4.23 4 4 III

3.96

2. Kebersihan 4.29 4 4 II

3. Keindahan 3.79 4 4 IV

4. Kelengkapan sarana dan

prasarana 4.56 5 5 I

5. Jauh dari lokasi pabrik 3.36 3 3 VI

6. Tidak terganggu kebisingan 3.53 3 3 V


(49)

Gambar 5.23. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan fisiologis.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, maka faktor yang paling berpengaruh dari kebutuhan fisiologis adalah kelengkapan sarana dan prasarana (4.56). Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang memadai dapat menarik minat seseorang untuk menghuni suatu perumahan. Faktor yang menempati urutan berikutnya yaitu mengenai kondisi lingkungan perumahan. Kondisi lingkungan tersebut berturut-turut sesuai nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu: kebersihan (4.29), kenyamanan (4.23), dan keindahan (3.79). Aspek kesehatan berada pada urutan setelah kondisi lingkungan, yaitu tidak terganggu kebisingan (3.53) dan berada jauh dari lokasi pabrik (3.36). Secara keseluruhan, kebutuhan fisiologis memiliki nilai rata-rata sebesar 3.96.

A. Kenyamanan

Faktor kenyamanan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 4.23 dengan nilai median dan modus masing-masing 4. Faktor kenyamanan menempati urutan ke-tiga dalam variabel kebutuhan fisik. Adapun persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kenyamanan dapat terlihat pada gambar 5.24.


(50)

44

Gambar 5.24. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kenyamanan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari gambar 5.24 di atas dapat dilihat bahwa 57% responden menyatakan setuju bahwa kenyamanan merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal. Sebesar 33% menyatakan sangat setuju dan 10% yang menyatakan cukup setuju. Tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil wawancara, salah satu kenyamanan yang didapat dari penghuni di dalam Perumahan Cemara Asri adalah tersedianya jasa antar (delivery) makanan dari restoran-restoran yang ada di dalam perumahan ini (Gambar 5.25). Jasa ini hanya khusus bagi penghuni yang tinggal di Perumahan Cemara Asri. Hal ini dinilai sangat baik, terutama oleh kalangan orang tua, karena dapat memudahkan mereka untuk membeli makanan tanpa harus ke restorannya secara langsung.

Gambar 5.25. Restoran di dalam perumahan menyediakan jasa antar (delivery) untuk penghuninya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

B. Kebersihan

Faktor kebersihan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 5.29 dengan nilai median dan modus masing-masing 4. Faktor kebersihan menempati urutan ke-dua


(51)

dalam variabel kebutuhan fisik. Adapun persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kebersihan dapat terlihat pada gambar 5.26.

Gambar 5.26. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kebersihan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari gambar 5.26 di atas dapat terlihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap tingkat kepentingan faktor kebersihan memiliki persentase yang sama, yaitu masing-masing sebesar 47%. Responden yang menyatakan cukup setuju adalah sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan hunian yang bersih merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal.

Gambar 5.27. Tempat pembuangan sampah di depan rumah.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Dapat dilihat pada gambar 5.27, lingkungan Perumahan Cemara Asri merupakan lingkungan yang bersih. Hasil observasi menunjukkan tidak ditemukannya sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Setiap rumah memiliki tong sampahnya sendiri yang kebanyakan diletakkan di bagian depan. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para penghuni memiliki iuran kebersihan yang harus dibayar setiap bulannya.


(52)

46

C. Keindahan

Nilai rata-rata (mean) faktor keindahan adalah 3,79 dengan nilai median dan modus adalah 4. Faktor keindahan menempati urutan ke-empat dalam variabel kebutuhan fisik. Pada gambar 5.28 menunjukkan persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor keindahan.

Gambar 5.28. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keindahan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.28 menunjukkan bahwa sebanyak 50% responden menyatakan setuju terhadap tingkat kepentingan faktor keindahan dalam memilih rumah tinggal. Responden yang menyatakan sangat setuju memiliki persentase sebesar 16% dan cukup setuju sebesar 31%. Hanya 3% responden yang tidak setuju bahwa faktor keindahan penting dalam memilih rumah tinggal.

Salah satu bentuk keindahan yang dapat diamati dari Perumahan Cemara Asri adalah beragam vegetasi yang ditanam dan dalam kondisi terawat dengan baik (Gambar 5.29).

Gambar 5.29. Lingkungan perumahan diperindah dengan vegetasi.


(53)

D. Kelengkapan sarana dan prasarana

Faktor kelengkapan sarana dan prasarana memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 4.56 dengan nilai median dan modus adalah 5. Dalam variabel kebutuhan fisik, faktor kelengkapan sarana dan prasarana ini menempati urutan pertama. Gambar 5.30 menunjukkan persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia.

Gambar 5.30. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan sarana dan prasarana.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Pada gambar 5.30 di atas menunjukkan bahwa 58% responden menyatakan sangat setuju terhadap tingkat kepentingan faktor kelengkapan sarana dan prasarana yang ditawarkan suatu perumahan. Sebesar 40% responden menyatakan setuju dan hanya 2% yang menyatakan cukup setuju. Tidak ditemukan responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Sarana dan prasarana yang tersedia di dalam Perumahan Cemara Asri, antara lain: tersedianya jaringan air bersih, jaringan air kotor (drainase), listrik, telepon, jalan, dan sistem persampahan (Gambar 5.31).


(54)

48

E. Jauh dari lokasi pabrik

Nilai rata-rata (mean) faktor hunian yang jauh dari lokasi pabrik adalah sebesar 3.36 dengan nilai median dan modus adalah 3. Dalam variabel kebutuhan fisik, faktor ini menempati urutan terakhir, yaitu urutan ke-enam. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor hunian yang jauh dari lokasi pabrik dapat terlihat pada gambar 5.32.

Gambar 5.32. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor jauh dari lokasi pabrik.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.32 menunjukkan bahwa sebesar 49% responden menyatakan cukup setuju, 27% setuju dan 11% sangat setuju bahwa hunian yang jauh dari lokasi pabrik merupakan faktor yang penting. Terdapat pula 13% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap hal tersebut. Namun tidak ditemukan responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

F. Tidak terganggu kebisingan

Faktor hunian yang tidak terganggu kebisingan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 3.53 dengan nilai median dan modus adalah 3. Faktor tidak terganggu oleh kebisingan menempati urutan ke-lima dalam variabel kebutuhan fisik yang persentase tingkat kesetujuan responden dapat dilihat pada gambar 5.33.


(55)

Gambar 5.33 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor tidak terganggu kebisingan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari gambar 5.33, dapat terlihat bahwa pentingnya faktor hunian yang tidak terganggu kebisingan dinyatakan cukup setuju oleh 42% responden, setuju oleh 30% responden, dan sangat setuju oleh 17% responden. Hanya 11% responden yang menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju.

5.2.2 Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman dinilai dari enam faktor yang dapat memberikan rasa aman baik dari internal maupun eksternal. Nilai rata-rata (mean) keenam faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 dan diagram batang (Gambar 5.34) berikut.

Tabel 5.2. Nilai statistik kebutuhan rasa aman.

No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total Mean

1. Keamanan 4.78 4 4 I

4.21 2. Keabsahan kepemilikan

rumah 3.38 4 4 VI

3. Adanya pos satpam 4.48 4 4 II

4. Pintu masuk yang terbatas 4.33 5 5 III

5. Kualitas permukaan jalan 3.99 3 3 V

6. Fasilitas penerangan 4.31 3 3 IV


(56)

50

Gambar 5.34. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan rasa aman.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh, maka faktor yang paling berpengaruh dari kebutuhan rasa aman adalah kondisi lingkungan yang aman (4.78). Faktor berikut yang dinilai dapat memberikan rasa aman adalah adanya pos satpam terutama pada setiap pintu masuk (gate) dengan nilai rata-rata sebesar 4.48 dan pintu masuk (gate) yang terbatas dengan mean sebesar 4.33. Fasilitas penerangan memiliki mean sebesar 4.31 berada pada urutan ke-empat. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya fasilitas penerangan yang baik di dalam perumahan terutama pada malam hari maka diharapkan tingkat kriminalitas dapat diminimalisir. Faktor yang menempati urutan berikut adalah kualitas permukaan jalan (3.99) dan keabsahan kepemilikan rumah (3.38). Secara keseluruhan, kebutuhan rasa aman memiliki nilai rata-rata sebesar 4.21.

A. Keamanan

Nilai rata-rata (mean) faktor keamanan adalah sebesar 4.78 dengan nilai median dan modus adalah 4. Faktor keamanan menempati urutan pertama dalam variabel kebutuhan rasa aman. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor keamanan dapat dilihat pada gambar 5.35.


(57)

Gambar 5.35. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keamanan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.35 menunjukkan bahwa 79% responden menyatakan sangat setuju faktor keamanan merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal. Sebesar 20% responden menyatakan setuju dan 1% lainnya menyatakan cukup setuju. Tidak terdapat responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

Banyak hunian tipe semi-villa dan kavling yang mempunyai pagar depan rumah yang umumnya terbuat dari besi, kayu ataupun berupa dinding (Gambar 5.36). Hal ini bertujuan untuk memberikan batasan jelas teritori rumah tersebut serta mengantisipasi tindak kriminal yang mungkin saja terjadi. Tidak semua rumah memiliki pagar depan rumah (Gambar 5.37), demikian pula halnya dengan hunian tipe rumah toko (ruko).

Gambar 5.36. Hunian yang memiliki pagar depan.


(58)

52

Gambar 5.37. Hunian yang tidak memiliki pagar depan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

B. Keabsahan Kepemilikan Rumah

Faktor keabsahan kepemilikan rumah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 3.38 dengan nilai median dan modus adalah 4. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor keabsahan kepemilikan rumah menempati urutan ke-enam berdasarkan tingkat kepentingannya. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor keabsahan kepemilikan rumah dapat dilihat pada gambar 5.38.

Gambar 5.38. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor keabsahan kepemilikan rumah.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.38 menunjukkan sebesar 20% responden menyatakan sangat setuju, 22% menyatakan setuju, dan 34% menyatakan cukup setuju bahwa faktor keabsahan kepemilikan rumah merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal. Walau demikian, terdapat pula 34% responden yang menyatakan tidak setuju. Namun tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.


(59)

C. Adanya Pos Satpam

Nilai rata-rata (mean) faktor adanya pos satpam adalah sebesar 4.48 dengan nilai median dan modus adalah 4. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor adanya pos satpam menempati urutan ke-dua. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor adanya pos satpam dapat dilihat pada gambar 5.39.

Gambar 5.39. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor adanya pos satpam.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.39 menunjukkan bahwa 55% responden menyatakan sangat setuju bahwa keberadaan pos satpam penting dalam memilih rumah tinggal. Sebanyak 38% responden menyatakan setuju dan hanya 7% yang menyatakan cukup setuju.

Perumahan Cemara Asri memiliki pos satpam di berbagai titik, terutama pada area yang menjadi pintu masuk menuju area hunian penghuninya (Gambar 5.40). Dengan adanya pos satpam yang bersiaga di seluruh pintu masuk area hunian, maka pengunjung yang mendatangi perumahan ini tidak dapat dengan bebas keluar-masuk di area hunian (Gambar 5.41).


(60)

54

Gambar 5.40. Keyplan pos satpam di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Olahan Data Sekunder, 2014

Gambar 5.41. Pos satpam di lingkungan hunian.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

D. Pintu Masuk yang Terbatas

Nilai rata-rata (mean) faktor pintu masuk yang terbatas adalah sebesar 4.33 dengan nilai median dan modus adalah 5. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor pintu masuk yang terbatas menempati urutan ke-tiga. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor pintu masuk yang terbatas dapat dilihat pada gambar 5.42.


(61)

Gambar 5.42. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor pintu masuk yang terbatas.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.42 menunjukkan sebesar 46% responden menyatakan sangat setuju, 41% setuju dan 13% cukup setuju bahwa pintu masuk yang terbatas merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal di perumahan kawasan studi. Tidak terdapat responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju terhadap faktor tersebut. Perumahan Cemara Asri memiliki dua lokasi pintu masuk utama yang ditunjukkan pada keyplan (Gambar 5.43) dan suasana pada lokasi pintu masuk tersebut (Gambar 5.44).

Gambar 5.43. Keyplan lokasi pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri.


(62)

56

Gambar 5.44. Pintu masuk utama Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

E. Kualitas Permukaan Jalan

Faktor kualitas permukaan jalan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 3.99 dengan nilai median dan modus adalah 3. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor kualitas permukaan jalan menempati urutan ke-lima. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kualitas permukaan jalan dapat dilihat pada gambar 5.45.

Gambar 5.45. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kualitas permukaan jalan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.45 menunjukkan sebesar 27% responden menyatakan sangat setuju, 48% setuju, dan 22% cukup setuju bahwa kualitas permukaan jalan merupakan faktor yang penting. Hanya 3% dari responden yang menyatakan tidak setuju terhadap hal tersebut. Adapun kondisi permukaan jalan yang ada di lingkungan Perumahan Cemara Asri telah menggunakan paving block dan dalam keadaan yang baik (Gambar 5.46). Kualitas permukaan jalan yang baik dapat meningkatkan keamanan bagi penggunanya.


(63)

Gambar 5.46. Permukaan jalan ditutupi dengan paving block. Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

F. Fasilitas Penerangan

Nilai rata-rata (mean) dari faktor fasilitas penerangan adalah sebesar 4.31 dengan nilai median dan modus adalah 3. Dalam variabel kebutuhan rasa aman, faktor fasilitas penerangan menempati urutan ke-empat. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor fasilitas penerangan dapat dilihat pada gambar 5.47.

Gambar 5.47. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor fasilitas penerangan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.47 menunjukkan bahwa 46% responden menyatakan sangat setuju dan 40% responden menyatakan setuju bahwa fasilitas penerangan yang baik, terutama pada malam hari, merupakan faktor yang penting. Sebesar 13% responden menyatakan cukup setuju dan hanya 1% yang menyatakan tidak setuju. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Penerangan yang baik dapat memberikan pengawasan yang lebih baik terhadap keadaan sekitar (Gambar 5.48). Hal ini dapat meningkatkan keamanan baik dari segi kriminalitas maupun kecelakaan.


(64)

58

Gambar 5.48. Fasilitas penerangan yang baik di dalam Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

5.2.3 Kebutuhan Sosial

Faktor-faktor yang menjadi indikator penilaian dalam kebutuhan sosial, yaitu kelengkapan fasilitas sosial, aksesibiltas dan kemudahan parkir kendaraan pribadi, serta kemudahan transportasi umum. Nilai rata-rata (mean) setiap faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3 dan diagram batang (Gambar 5.49) berikut.

Tabel 5.3. Nilai statistik kebutuhan sosial.

No. Indikator Mean Median Modus Urutan Total Mean

1. Kelengkapan fasilitas sosial 4.51 5 5 I

3.68 2. Kedekatan dengan jalan utama 4.41 5 5 II

3. Kedekatan dengan sarana

pendidikan 3.08 3 3 IX

4. Kedekatan dengan sarana

peribadatan 3.21 3 3 VIII

5. Kedekatan dengan pelayanan

kesehatan 3.72 4 4 V

6. Kedekatan dengan pelayanan

perbankan 3.90 4 4 IV

7. Kedekatan dengan sarana

perdagangan 4.19 4 5 III

8. Kedekatan dengan tempat kerja 3.56 4 4 VI 9. Kemudahan parkir kendaraan

pribadi 3.26 3 3 VII

10. Kemudahan transportasi umum 2.92 3 3 X


(65)

Gambar 5.49. Diagram batang nilai rata-rata (mean) kebutuhan sosial.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, maka faktor yang paling berpengaruh dari kebutuhan sosial adalah kelengkapan fasilitas sosial (4.78). Faktor yang berada pada urutan berikut berturut-turut adalah aksesibilitas, yaitu kedekatan dengan jalan utama (4.41), sarana perdagangan (4.19), pelayanan perbankan (3.90), pelayanan kesehatan (3.72), dan tempat kerja (3.56). Kemudahan parkir kendaraan pribadi dengan nilai rata-rata 3.26 berada pada urutan berikutnya, yaitu urutan ketujuh. Aksesibilitas yang berada pada urutan selanjutnya, yaitu kedekatan dengan sarana peribadatan (3.21) dan sarana pendidikan (3.08). Faktor yang berada pada urutan terakhir, yaitu kemudahan transportasi umum (2.92). Secara keseluruhan, kebutuhan sosial memiliki nilai rata-rata sebesar 3.68.

A. Kelengkapan Fasilitas Sosial

Nilai rata-rata (mean) kelengkapan fasilitas sosial adalah sebesar 4.51 dengan nilai median dan modus adalah 5. Faktor kelengkapan fasilitas sosial menempati urutan pertama dalam variabel kebutuhan sosial. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kelengkapan fasilitas sosial dapat dilihat pada gambar 5.50.


(66)

60

Gambar 5.50. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kelengkapan fasilitas sosial.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Diagram pada gambar 5.50 di atas menunjukkan bahwa 58% responden menyatakan sangat setuju bahwa kelengkapan fasilitas sosial merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal. Sebanyak 35% responden menyatakan setuju dan 7% lainnya menyatakan cukup setuju. Tidak ditemukan responden yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa memang faktor kelengkapan fasilitas sosial merupakan faktor yang penting dalam pemilihan rumah tinggal oleh calon penghuni. Fasilitas yang memadai dapat menarik minat calon penghuni menetapkan pilihan untuk bertempat tinggal.

Fasilitas sosial yang dapat ditemukan di Perumahan Cemara Asri antara lain: taman, club house, dan taman burung (Gambar 5.51). Fasilitas-fasilitas ini berada di lokasi yang mudah dicapai langsung dari pintu masuk utama. Oleh karena itu, warga non penghuni yang hendak mendatangi fasilitas sosial yang ada di Perumahan Cemara Asri tidak perlu melintasi area hunian.


(67)

Gambar 5.51 Keyplan fasilitas sosial di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Olah Data Sekunder, 2014

Taman yang lebih dikenal sebagai Bundaran Cemara Asri ini terletak di tengah-tengah perumahan. Sebagai ruang terbuka semi privat, Bundaran Cemara Asri sering menjadi tempat terjadinya interaksi sosial. Selain area hijau, Bundaran Cemara Asri memiliki area refleksi pijat kaki (Gambar 5.52). Penghuni ataupun warga luar yang datang ke bundaran ini bertujuan untuk melakukan olahraga, bermain, ataupun sekedar bersantai (Gambar 5.53).

Gambar 5.52. Area refleksi pijak kaki di Bundaran Cemara Asri.


(68)

62

Gambar 5.53 Area hijau di Bundaran Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Fasilitas sosial dan juga rekreasi berupa club house (Gambar 5.54) dapat dinikmati tidak hanya oleh penghuni, namun oleh warga luar juga. Club house ini menyediakan kolam renang, lapangan basket, lapangan tenis, serta lapangan tembak.

Gambar 5.54. Club House di Perumahan Cemara Asri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014

Taman Burung yang ada di Perumahan Cemara Asri merupakan salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi terutama oleh warga dari luar. Selain untuk mengamati bangau-bangau yang ada di kolam, lokasi ini dijadikan sebagai area rekreasi keluarga (Gambar 5.55).

Gambar 5.55. Taman Burung di Perumahan Cemara Asri.


(69)

B. Kedekatan dengan Jalan Utama

Nilai rata-rata (mean) kedekatan dengan jalan utama adalah sebesar 4.41 dengan nilai median dan modus adalah 5. Dalam variabel kebutuhan sosial, faktor fasilitas kedekatan dengan jalan utama menempati urutan ke-dua. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kedekatan dengan jalan utama dapat dilihat pada gambar 5.56.

Gambar 5.56. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan jalan utama.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Gambar 5.56 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 52% responden menyatakan sangat setuju, 39% menyatakan setuju dan 7% menyatakan cukup setuju bahwa kedekatan dengan jalan utama merupakan faktor yang penting dalam memilih rumah tinggal. Hanya sebanyak 2% lainnya yang menyatakan tidak setuju.

Walaupun keberadaan Perumahan Cemara Asri ada di pinggir kota, ternyata penghuni tetap mengganggap aksesibilitas yang dekat dengan jalan utama merupakan faktor yang penting. Perumahan Cemara Asri berada tepat di Jalan Cemara dan memiliki akses yang cukup dekat dengan Jalan Krakatau. Selain itu, Perumahan Cemara Asri memiliki akses yang sangat dekat dengan Gerbang Tol H. Anif (Gambar 5.57).


(70)

64

Gambar 5.57. Lokasi Perumahan Cemara Asri dekat dengan akses tol.

Sumber: Google Map, 2014

C. Kedekatan dengan Sarana Pendidikan

Kedekatan dengan sarana pendidikan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 3.08 dengan nilai median dan modus adalah 3. Faktor kedekatan dengan sarana pendidikan menempati urutan ke-sembilan dalam variabel kebutuhan sosial. Persentase tingkat kesetujuan responden terhadap kepentingan faktor kedekatan dengan sarana pendidikan dapat dilihat pada gambar 5.58.

Gambar 5.58. Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana pendidikan.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Diagram pada gambar 5.58 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 46% responden menyatakan cukup setuju bahwa kedekatan dengan sarana pendidikan


(1)

89

Skripsi Program Strata-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Silaen, Sofar dan Widiyono, 2013.

Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan

Skripsi dan Tesis

. Jakarta: Penerbit IN MEDIA.

Surya, Aldwin, 2006. Kebijakan dan Praktik Pemilikan Rumah: Kajian Kasus di

Kota Metropolitan Medan,

Jurnal Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah

, Volume 2 Nomor 1, hlm. 10-16.

Turner, J.F.C., 1972.

Freedom to Build

. London: Collier-Macmillan Limited.

Turner, J.F.C., 1982.

Housing by People:Towards Autonomy in Building

Environments.

London: Marios Boyars.

Undang-Undang RI No. 1 tahun 2011

, Tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Quintal, Dana dan Thompson, Susan, 2007. Gated Communities: The Search for

Security,

SOAC

, hlm. 1023

1044.

Yeales, Maurice dan Garner, Barry, 1980.

The North American City.

New York:

Harper & Row Publisher.

Yuditrinurcahyo, Moh., 2005.

Kajian Persepsi Masyarakat terhadap Rencana

Umum Tata Ruang Kota Kendal

. Tesis Program Studi Magister Teknik

Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Semarang.


(2)

90

DAFTAR LAMPIRAN


(3)

91

Lampiran 1, sambungan.


(4)

92


(5)

93

Lampiran 2. Penelitian Terkait.

No. Judul Penelitian Peneliti Tahun Temuan

1.

Faktor-faktor yang Mem-pengaruhi Masyarakat dalam Memilih Lokasi Hunian Peri Urban Surabaya di Sidoarjo

Medina Ayesha Serlin dan Ema

Umilia

2013

Terdapat 9 faktor yang mempengaruhi pemilihan karakteristik lokasi hunian, yaitu:

- Aksesibilitas: kemudahan menuju pusat perbelanjaan. - Ketersediaan air bersih.

- Ketersediaan failitas perbelanjaan.

- Ketersediaan fasilitas peribadatan (mushola). - Keindahan (kebersihan).

- Aksesibilitas: kemudahan menuju angkutan umum. - Aksesibilitas: kemudahan menuju sekolah.

- Ketersediaan jaringan listrik. - Harga lahan/ rumah.

2.

Peta Persepsi Konsumen terhadap Atribut Rumah Tinggal di Surabaya

Njo Anastasia 2013

- Atribut lingkungan yang menjadi prioritas konsumen, yaitu: a. Fasilitas umum, seperti air, listrik dan telepon.

b. Fasilitas sosial, seperti pasar, sarana transportasi dan tempat ibadah.

- Atribut yang paling diprioritaskan adalah jarak tempuh ke sekolah dan pasar tradisional.

3.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bertempat Tinggal di Kota Bekasi Bagi Penduduk Migran Berpenghasilan Rendah yang Bekerja di Kota Jakarta

Annisa Purbosari dan R. Mulyo Hendarto (sebagai penulis penanggung jawab) 2012

- Variabel yang memiliki pengaruh dalam keputusan bertempat tinggal adalah:

a. Persepsi harga. b. Fasilitas umum. c. Lingkungan. d. Penghasilan.

- Variabel yang tidak memiliki pengaruh dalam keputusan bertempat tinggal adalah aksesibilitas.

Sumber: Hasil Analisis, 2014


(6)

94

Lampiran 2, sambungan.

4.

Preferensi Penghuni Perumahan di Kota Pekanbaru dalam Menentukan Lokasi Perumahan

Febby Asteriani 2011

Faktor yang sangat penting dalam menentukan penghuni perumahan adalah faktor kelengkapan prasarana (tersedianya jaringan listrik dan air bersih), faktor sosial ekonomi (harga perumahan), dan faktor legalitas perumahan (keabsahan kepemilikan rumah).

5.

Preferensi Konsumen Perumahan terhadap Kondisi Fisik dan Ketersediaan Infrastruktur di Wilayah Kecamatan Gunungpati

Hawik Henry

Pratikto 2008

- Unsur-unsur yang paling diutamakan penghuni adalah kondisi fisik lingkungan dan kemudahan kegiatan pencapaian aktivitas.

- Penyediaan dan kemudahan pencapaian fasilitas sosial budaya dan kemasyarakatan dinilai penting dalam pembangunan perumahan dan permukiman.

- Kualitas pelayanan kurang menjadi pertimbangan.

6.

Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata di Sebelah Utara dan Selatan Kota Medan (Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor)

Muhammad

Ramadhan 2007

- Faktor kekurangan dari perumahan tertata adalah jarak terhadap sarana transportasi yang jauh.

7.

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Perumahan Perkotaan di Kota Tangerang (Studi Kasus: Perumahan Banjar Wijaya, Poris Indah, dan Perumnas IV)

Imam Nurhadi 2004

- Faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat pada masyarakat berpenghasilan tinggi adalah:

a. Faktor persepsi bentuk rumah dan ketersediaan. b. Faktor latar belakang dan lingkungan fisik sosial. c. Faktor motivasi tinggal familiarity.

d. Faktor ekonomi dan keterjangkauan.

- Semakin tinggi tingkat pendidikan dan penghasilan maka orientasi hidup semakin mengarah ke “keinginan” daripada “kebutuhan. Sumber: Hasil Analisis, 2014