ANALISIS PENGARUH PERDAGANGAN INTRA-REGIONAL DAN EKSTRA-REGIONAL ASEAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA-NEGARA ASEAN-5.

(1)

ANALISIS PENGARUH PERDAGANGAN INTRA-REGIONAL DAN

EKSTRA-REGIONAL ASEAN TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI NEGARA-NEGARA ASEAN-5

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh: BAIDA SORAYA NIM: 8106162026

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

ANALISIS PENGARUH PERDAGANGAN INTRA-REGIONAL DAN

EKSTRA-REGIONAL ASEAN TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI NEGARA-NEGARA ASEAN-5

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh: BAIDA SORAYA NIM: 8106162026

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

BAIDA SORAYA. Analisis Pengaruh Perdagangan Intra-Regional dan Ektra-Regional ASEAN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara ASEAN-5. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk di suatu negara. ASEAN merupakan salah satu bentuk integrasi ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota. Perdagangan intra-regional dan ekstra-regional merupakan salah satu bentuk kerjasama perdagangan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Namun dalam kenyataannya, nilai perdagangan ekstra-regional ASEAN yang diperoleh setiap negara ASEAN-5 lebih besar daripada nilai perdagangan intra-regional. Setiap negara ASEAN-5 juga memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 selama kurun waktu dari 2007-2011. Dengan pendekatan random effect model pada pengolahan data panel, hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan ekstra-regional ASEAN, investasi asing langsung, tingkat inflasi, dan jumlah populasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi setiap negara-negara ASEAN-5. Sedangkan perdagangan intra-regional ASEANberpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi setiap negara-negara ASEAN-5.

Kata kunci: pertumbuhan ekonomi ASEAN-5, perdagangan intra-regional ASEAN, perdagangan ekstra-regional ASEAN


(7)

ii ABSTRACT

BAIDA SORAYA.The Analysis of The Effect of ASEAN Intra-Regional and ASEAN Extra-Regional Trade to The Economic Growth of ASEAN-5 Countries. Postgraduate Program of the State University of Medan, 2013.

Economy growth is one of indicators of people prosperity in a country. ASEAN is a type of economic integration which aim to increase economic growth of member countries. Intra-regional and extra-regional trade is kind of trade agreement which aim to increase the trade rate and economic growth. However, the rate of extra-regional trade in every ASEAN-5 countries is higher than intra-extra-regional trade. Every ASEAN-5 countries also has variously rate of economic growth. The objective of this research is to analyze the factors which effect the economic growth of ASEAN-5 countries during 2007-2011. With random effect model in pooled data processing, the research result described that extra-regional trade of ASEAN, foreign direct investment, inflation, and the population described positive and significant effect to economic growth of every ASEAN-5 countries. Whereas, intra-regional trade of ASEAN effect positive and insignificant to the economic growth of ASEAN-5 countries.

Keywords : ASEAN-5 economic growth, intra-regional trade of ASEAN, extra-regional trade of ASEAN,


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas segala Berkat dan Kasih Karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan penelitian Tesis ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Perdagangan Intra-Regional dan Ekstra-Regional ASEAN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara ASEAN-5”.

Selama melaksanakan penelitian tesis ini penulis banyak mendapat bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi, dan Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Pembimbing II (Kedua) yang telah banyak memberikan masukan dan juga saran dalam penelitian tesis ini.

4. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si., selaku Pembimbing I (Pertama) yang sabar memberikan bimbingan dan arahan hingga selesainya penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si., Bapak Indra Maipita, M.Si, Ph.D. dan Ibu Sri Fajar Ayu, MM. DBA selaku nara sumber dan penguji sidang ujian tesis.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen program Studi Ilmu Ekonomi yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan.

7. Kepada kedua orang tuaku yang terkasih Papa Drs. Bachtiar, M.Pd. dan Mama tercinta Ida Farida serta adik-adikku tersayang Bania Putri,


(9)

Rabina Mulia Sari, dan Amal Sabi yang selalu setia memberikan dukungan, doa yang tulus dan mengalir tanpa henti.

Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya belumlah sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintahan dan masyarakat.

Medan, Maret, 2013 Penulis,


(10)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB.I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Manfaat Penelitian ... 11

BAB.II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 12

2.1.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 12

2.1.2. Teori Perdagangan Internasional... 17

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 27 2.1.3.1. Perdagangan Internasional dan Pertumbuhan Ekonomi ... 27

2.1.3.2. Integrasi Ekonomi dan Perannya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Anggota ... 30

2.1.3.3. Hubungan Populasi Terhadap Perdagangan dan Pertumbuhan Ekonomi ... 39

2.1.3.4. Hubungan Inflasi dengan Pertumbuhan Ekonomi ... 41

2.1.3.5. Hubungan Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment) dengan Perdagangan dan Pertumbuhan Ekonomi ... 43

2.2. Penelitian Sebelumnya ... 46

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 48

2.3.1. Kerangka Konseptual ... 48

2.3.2. Hipotesis Penelitian ... 49

BAB.III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 50

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 50

3.3. Rancangan Penelitian ... 52

3.3.1. Defenisi Operasional ... 52

3.3.2. Model Penelitian ... 53

3.4. Metode Analisis Data ... 54

3.4.1. Analisis regresi Data Panel (Regression of Pooled Data) 54

3.4.1.1. Model Efek Tetap (Fixed Efeect Model) ... 54

3.4.1.2. Model Efek Random (Random Efeect Model) ... 55


(11)

vi

3.4.2.1. Uji Chow (Chow Test) ... 56

3.4.2.2. Uji Haussman (Haussman Test) ... 57

3.4.3. Uji Hipotesis ... 58

3.4.3.1. Menentukan Kriteria Pengujian ... 58

3.4.3.2. Koefisien Determinasi (R2) ... 60

BAB.IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara ASEAN-5 ... 61

4.2. Perdagangan Intra-Regional dan Ekstra-Regional ASEAN, Investasi, Inflasi, dan Populasi ... 64

4.2.1. Perdagangan Intra-Regional ASEAN ... 66

4.2.2. Perdagangan Ekstra-Regional ASEAN ... 67

4.2.3. Perkembangan Investasi Asing di Negara-Negara ASEAN 73 4.2.4. Perkembangan Inflasi Negara-Negara ASEAN ... 75

4.2.5. Perkembangan Populasi Negara-Negara ASEAN ... 78

4.3. Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara ASEAN-5 ... 81

4.4. Pengujian Kesesuaian Model ... 82

4.4.1. Uji Chow ... 82

4.4.2. Uji Haussman ... 83

4.4.3. Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Aggota ASEAN-5 ... 83

4.5. Pengujian Kriteria Statsitik ... 85

4.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekonomi Negara- Negara ASEAN ... 89

4.6.1. Perdagangan Ektra-Regional ASEAN ... 88

4.6.2. Perdagangan Intra-Regional ASEAN ... 91

4.6.3. Investasi Asing Langsung ... 93

4.6.4. Tingkat Inflasi ... 94

4.6.5. Populasi ... 96

BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 99

5.2. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1.a. Perkembangan Perdagangan Net Intra Ekspor Indonesia,

Malaysia, & Singapura Tahun 2007-2009 (juta US$) ... 4 Tabel 1.1.b. Nilai Perdagangan Net Intra Ekspor Thailand & Filipina

Tahun 2007-2009 (juta US$) ... 4 Tabel 1.2.a. Nilai Perdagangan Net Ekstra Ekspor Indonesia,

Malaysia, & Singapura Tahun 2007-2009 (juta US$) ... 5 Tabel 1.2.b. Nilai Perdagangan Net Ekstra Ekspor Thailand &

Filipina Tahun 2007-2009 (juta US$) ... 5 Tabel 1.3.a. Nilai dan Pertumbuhan PDB per Kapita (Konstan 2000)

Indonesia, Malaysia, & Singapura Tahun 2007-2009

(US$) ... 8 Tabel 1.3.b. Nilai dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

per Kapita (Konstan 2000) Thailand & Filipina Tahun

2007-2009 (US$) ... 8 Tabel 3.1. Variabel dan Sumber Data Penelitian ... 51 Tabel 4.1. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB)

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011 (juta US$)... 62 Tabel 4.2. Perkembangan Pedagangan Intra-Regional ASEAN

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011 (juta US $) . 67 Tabel 4.3. Perkembangan Perdagangan Ekstra-Regional ASEAN

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011(juta US$) ... 70 Tabel 4.4. Perkembangan Investasi Asing Langsung di

Negara-Negara ASEAN Tahun 2007-2011 (juta US$) ... 73 Tabel 4.5. Perkembangan Inflasi Negara-Negara ASEAN-5

Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (2005=100) Tahun

2007-2011 ... 76 Tabel 4.6. Perkembangan Populasi Negara-Negara ASEAN-5

Tahun 2007-2011 (juta jiwa) ... 79 Tabel 4.7. Hasil Estimasi Uji Chow (Chow test) ... 83 Tabel 4.8. Hasil Estimasi Uji Haussman ... 83 Tabel 4.9. Hasil Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara

Anggota ASEAN-5 Berdasarkan Random Effect Model

yang bersifat Generalized Least Square ... 84 Tabel 4.10. Hasil Estimasi Peryumbuhan Ekonomi Negara-Negara


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Grafik Nilai Net Intra-Regional Ekspor Negara

ASEAN-5 ... 6 Gambar 1.2. Grafik Nilai Net Ekstra-Regional Ekspor Negara

ASEAN-5 ... 7 Gambar 1.3. Grafik Nilai PDB per Kapita Negara ASEAN-5 ... 9 Gambar 2.1. Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Pertumbuhan

Perdagangan ... 39 Gambar 2.3. Skema Kerangka Berpikir ... 49 Gambar 4.1. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB)

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011 (juta US $)... 63 Gambar 4.2. Perkembangan Perdagangan Intra-Regional ASEAN

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011 (juta US $) . 68 Gambar 4.3. Perkembangan Perdagangan Ektra-Regional

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011 ... 71 Gambar 4.4. Perkembangan Investasi Asing Langsung di

Negara-Negara ASEAN-5 Tahun 2007-2011 ... 74 Gambar 4.5. Perkembangan Inflasi Negara-Negara ASEAN-5

Bedasarkan Indeks Harga Konsumen (2005=100)

2007-2011 ... 77 Gambar 4.6. Perkembangan Populasi Negara-Negara ASEAN-5


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Variabel Data Penelitian ... 106

2. Hasil Estimasi Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN-5 Berdasarkan Random


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Kutznets dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas

itu sendiri ditentukan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.

Salvatore (1997:47-48) menyebutkan bahwa perdagangan dapat menjadi salah satu mesin pertumbuhan (trade as engine of growth). Perdagangan internasional merupakan salah satu kegiatan di dalam perekonomian yang terdiri dari kegiatan ekspor (mengirim barang atau jasa ke suatu wilayah ke wilayah lain) dan impor (mendatangkan barang atau jasa ke suatu wilayah ke wilayah lain). Namun di lain sisi, Krugman dan Obstfeld (2002:275) menyatakan bahwa perdagangan internasional berpeluang menimbukan efek eksploitasi terhadap negara berkembang dan rusaknya industri lokal.

Untuk mengatasi fenomena tersebut, banyak negara telah membentuk sebuah integrasi ekonomi. Integrasi ekonomi bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan negara anggota dan menciptakan stabilitas yang tinggi (Salvatore, 1997:05). Indonesia sendiri sebagai negara yang terbuka telah melakukan integrasi ekonomi dengan berbagai negara sekawasan Asia Tenggara


(16)

2

dengan membentuk organisasi kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara yang bernama ASEAN (Association Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Negara Asia Tenggara. ASEAN dibentuk di Bangkok, 8 Agustus 1967. Salah satu tujuan utama organisasi adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggotanya (Mikic, 2009:02).

ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan salah satu bentuk perjanjian kerjasama di bidang ekonomi yang disepakati oleh seluruh negara anggota ASEAN tahun 1992. AFTA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN, dengan menciptakan pasar regional bagi penduduknya dan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia, sehingga dapat menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN, melalui skema Common Effective Preferential Tariffs (CEPT) (Deperindag, 2002:01).

Dalam skema CEPT, tarif yang dikenakan oleh setiap negara anggota ASEAN terhadap barang-barang impor dari negara ASEAN lainnya harus dikurangi hingga tidak lebih dari 5 persen. Menurut penelitian yang dilakukan Hartono, et al (2007) pemberlakuan kebijakan ini berimplikasi positif terhadap pertambahan PDB riil Indonesia, tingkat produksi nasional dan kesejahteraan. Ini berarti skema CEPT m/emberikan peluang yang besar dalam peningkatan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota ASEAN. Grossman dan Helpman (1990:52) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pada perekonomian terbuka, perdagangan internasional dapat meningkatkan rata-rata


(17)

3

pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hal ini merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dengan adanya integrasi ekonomi ASEAN dalam skema CEPT.

Secara umum bahwa perdagangan dipengaruhi oleh banyak faktor dinataranya adalah tingkat inflasi, jumlah investasi, dan jumlah populasi disuatu negara. (Mankiw, 2007:16). Berdasarkan fakta ini dapat diketahui bahwa inflasi, jumlah investasi dan populasi dapat berdampak postif terhadap pertumbuhan eknomi suatu bangsa. Tingkat inflasi yang masih rendah yaitu berkisar 0-9 % akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jumlah populasi yang tinggi juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa apabila tingginya jumlah populasi tersebut dapat diberdayakan secara maksimal. Jumlah populasi yang rendah akan menuntut suatu bangsa untuk menyerap tenaga kerja dari negara lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya (Muchtolifah, 2010:23-29). Demikian halnya dengan jumlah investasi yang semakin tinggi, yang juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui masuknya investor-investor asing yang menanamkan modal baik dalam bentuk obligasi, saham dan lainnya. Dengan demikian, investasi tersebut akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui teknologi yang semakin baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya (Ikiara, 2003: 02-03).

Dalam melakukan perdagangan, negara anggota ASEAN tidak hanya berinteraksi dengan sesama negara anggota. Sesuai dengan teori Heckscher-Ohlin mengenai perdagangan luar negeri, bahwasannya negara-negara dapat melakukan ekspor dan impor karena faktor kelimpahan sumberdaya (resources endowment) yang berbeda-beda (Krugman dan Obstfeld, 1991:98-104). Oleh karena itu, pada umumnya perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN terdiri dari


(18)

4

perdagangan regional dan perdagangan ekstra-regional. Perdagangan intra-regional meliputi perdagangan satu negara ASEAN sesama negara anggota ASEAN. Sedangkan perdagangan ekstra-regional meliputi perdagangan satu negara ASEAN terhadap negara di luar anggota ASEAN. Berikut perkembangan ekspor dan impor perdagangan intra-regional serta perdagangan ekstra-regional yang dilakukan negara-negara anggota ASEAN dari tahun 2007-2009.

Tabel 1.1.a. Perkembangan Perdagangan Net Intra Ekspor Indonesia, Malaysia, & Singapura Tahun 2007-2009 (juta US$)

Tahun

Indonesia Malaysia Singapura

Net Intra Ekspor Pertumbuhan (%) Net Intra Ekspor Pertumbuhan (%) Net Intra Ekspor Pertumbuhan (%)

2007 -1500,00 - 7979,70 - 29153,30 -

2008 -13820,90 -821,39 15726,10 97,08 31599,20 8,39

2009 -3118,5 77,44 8664,9 -44,90 22598,9 -28,48

Sumber : “ASEAN Statistical Year Book” Berbagai Tahun Terbit (diolah)

Tabel 1.1.b. Perkembangan Perdagangan Net Intra Ekspor Thailand & Filipina Tahun 2007-2009 (juta US$)

Tahun Thailand Filipina

Net Intra Ekspor Pertumbuhan (%) Net Intra Ekspor Pertumbuhan (%)

2007 7901,70 - -4843,20 -

2008 9598,80 21,48 -7235,00 -49,38

2009 5731,1 -40,29 -5722,7 20,90

Sumber : “ASEAN Statistical Year Book” Berbagai Tahun Terbit (diolah)

Dari Tabel 1.1.a dan Tabel 1.1.b dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi nilai pertumbuhan intra ekspor negara ASEAN-5. yang berarti bahwa setiap negara anggota ASEAN-5 mengalami persentase pertumbuhan net intra ekspor yang tidak konsisten dari tahun 2007 hingga tahun 2009. Diantara negara ASEAN-5 yang mengalami persentase pertumbuhan intra ekspor yang positif pada tahun

2011 adalah negara Indonesia (77,44%) dan Filipina (20,90%) sedangkan negara yang mengalami persentase pertumbuhan net intra ekspor yang negatif adalah


(19)

5

Sementara itu, net ekstra ekspor ASEAN-5 tahun 2007-2009 disajikan dalam Tabel 1.2.a. berikut.

Tabel 1.2.a. Perkembangan Net Ekstra Ekspor Indonesia, Malaysia, & Singapura Tahun 2007-2009 (juta US$)

Tahun

Indonesia Malaysia Singapura

Net Ekstra Ekspor Pertumbuhan (%) Net Ekstra Ekspor Pertumbuhan (%) Net Ekstra Ekspor Pertumbuhan (%)

2007 41127,50 - 21315,60 - 6989,20 -

2008 21644,00 -47,37 34471,00 61,72 -105093,6 1603,66

2009 22799,3 5,34 24895,6 -27,787 1448,9 -101,38

Sumber : “ASEAN Statistical Year Book” Berbagai Tahun Terbit (diolah)

Tabel 1.2.b. Perkembangan Net Ekstra Ekspor Thailand & Filipina Tahun 2007-2009 (juta US$)

Tahun Thailand Filipina

Net Ekstra Ekspor Pertumbuhan (%) Net Ekstra Ekspor Pertumbuhan (%)

2007 5703,80 - -204,80 -

2008 -12199,70 42,19 -385,20 -88,09

2009 12996,5 60,07 -1476,7 -283,36

Sumber : “ASEAN Statistical Year Book” Berbagai Tahun Terbit (diolah)

Dari Tabel 1.2.a. dan Tabel 1.2.b dapat dilihat bahwa Indonesia memperoleh nilai perdagangan ekstra-regional ASEAN yang lebih besar dibandingkan nilai perdagangan intra-regional ASEAN. Berarti bahwa setiap negara anggota ASEAN-5 mengalami persentase pertumbuhan net ekstra ekspor yang tidak konsisten tahun 2007 hingga tahun 2009. Diantara negara ASEAN-5 yang mengalami persentase pertumbuhan net ekstr ekspor yang positif pada tahun 2011 adalah negara Indonesia (5,34%) dan Thailand (60,07%) sedangkan negara yang mengalami persentase pertumbuhan net ekstra ekspor yang negatif adalah negara Malaysia (-27,79%), Singapura (-101,38%) dan Filipina (-283,36%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap negara-negara ASEAN belum mampu untuk memanfaatkan integrasi ekonomi yang dibentuk secara


(20)

6

maksimal karena setiap negara ASEAN belum dapat untuk secara konsisten meningkatkan persentase pertumbuhan net-ekstra Ekspor. Ketidakmampuan setiap negara-negara ASEAN untuk meningkatkan persentase pertumbuhan net-ekstra kearah positif disebabkan oleh banyak faktor penghambat seperti terjadinya krisis global pada tahun 2009. Untuk mengetahui apakah intra-regional atau ekstra-regional yang lebih besar pada perdagangan ASEAN dapat diketahui dengan membandingkan antara kegiatan perdagangan intra-regional dan ekstra regional. Perbandingan antara kegiatan perdagangan intra-regional dan ekstra-regional ASEAN dapat terlihat dari Gambar 1.1. dan Gambar 1.2. di bawah ini.

Gambar 1.1 Perkembangan Net Intra-Regional Ekspor Negara ASEAN-5

2007 2008 2009

Indonesia -1500 -13820.9 -3118.5

Thailand 7901.7 9598.8 5731.1

Singapura 29153.3 31599.2 22598.9

Malaysia 7979.7 15726.1 8664.9

Filipina -4843.2 -7235 -5772.7

-15000 -12000 -9000 -6000 -3000 0 3000 6000 9000 12000 15000 18000 21000 24000 27000 30000 33000 36000 39000 42000 45000 48000 51000 N il a i N e t I n tra E k sp o r ( ju ta U S $ )


(21)

7

Gambar 1.2 Perkembangan Net Ekstra-Regional Ekspor Negara ASEAN-5 Dari Gambar 1.1. dan Gambar 1.2 tersebut terlihat bahwa total perdagangan negara di luar 5 atau perdagangan ekstra-regional ASEAN-5 lebih tinggi dibandingkan dengan total perdagangan negara intra-regional ASEAN-5 atau dengan negara di dalam ASEAN-5. Nilai net perdagangan intra-regional tertinggi di negara ASEAN-5 adalah Thailand dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sedangkan net ekstra-regional tertinggi adalah negara Indonesia pada tahun 2007, namun pada mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 nilai net ekstra tertinggi adalah negara Malaysia. Perdagangan yang telah dilakukan oleh negara-negara ASEAN-5 baik itu perdagangan intra dan ekstra regional akan mempenagaruhi pendapatan nasional negara tersebut, semakin tinggi nilai perdagangan yang dilakukan maka pertumbuhan ekonomi negara tersebut berpotensi akan lebih baik.

2007 2008 2009

Indonesia 41127.5 21644 22799.3

Malaysia 21315.6 34471 24895.6

Singapura 6989.2 -105093.6 1448.9

Thailand 5703.8 -12199.7 12996.5

Filipina -204.8 -385.2 -1476.7

-120000 -110000 -100000 -90000 -80000 -70000 -60000 -50000 -40000 -30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000 40000 50000 N et E k str a E k sp o r (ju ta U S $ )


(22)

8

Mankiw (2007:16) menyebutkan bahwa pendapatan nasional sebuah negara dipengaruhi oleh empat faktor yaitu konsumsi (C), Investasi (I), Pembelian Pemerintah (G), dan Ekspor Neto (NX). Sehingga, dapat dilihat bahwa perdagangan dan pendapatan nasional merupakan dua variabel yang saling terkait. Itulah sebabnya mengapa perdagangan yang dilakukan suatu negara dapat dipengaruhi oleh pendapatan nasional negara tersebut dan negara mitra dagang. Dan sebaliknya, perdagangan itu sendiri juga mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara. Perkembangan pendapatan nasional yang diproxy dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dari setiap negara ASEAN-5 dapat dilihat pada Tabel 1.3.a dan Tabel 1.3.b. di bawah ini:

Tabel 1.3.a. Perkembangan PDB per Kapita (Konstan 2000) Indonesia, Malaysia, & Singapura Tahun 2007-2009 (US$).

Tahun Indonesia Malaysia Singapura

PDB Pertumbuhan (%) PDB Pertumbuhan (%) PDB Pertumbuhan (%) 2007 1.003,36 - 4925,77 - 31247,00 - 2008 1.052,43 4,89 5077,94 3,09 30131,62 -3,5 2009 1.089,72 3,54 4914,91 -3,21 28949,86 -3,92

Sumber: Penn. World Tabel 7.1

Tabel 1.3.b. Perkembangan PDB per Kapita (Konstan 2000) Thailand & Filipina Tahun 2007-2009 (US$).

Tahun Thailand Filipina

PDB Pertumbuhan (%) PDB Pertumbuhan (%)

2007 2562,72 - 1283,47 -

2008 2608,25 1,78 1314,23 2,40

2009 2531,23 -2,95 1307,14 -0,54

Sumber: Penn. World Tabel 7.1

Dari Tabel 1.3.a di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan pendapatan per kapita nasional untuk negara ASEAN-5 mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi. Diantara negara ASEAN-5 Indonesia meruapakan satu-satunya


(23)

9

negara yang persentase pertumbuhan yang positif. Grafik nilai PDB per kapita negara ASEAN-5 dapat dilihat pada Gambar 1.3. berikut ini :

Gambar 1.3 Perkembangan PDB per Kapita (Konstan 2000) Negara-Negara ASEAN-5

Dari Gambar 1.3. di atas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan nilai PDB yang cenderung positif dari tahun ke tahun pada setiap negara-negara ASEAN-5. Kenaikan ini memberikan stimulasi yang positif terhadap perekonomian dan perdagangan di negara ASEAN-5. Kenaikan tertinggi untuk PDB pada tahun 2007-2009 diperoleh negara Singapura dan yang terendah adalah Filipina.

Dari Gambar 1.3. tersebut dapat dilihat adanya kesenjangan yang cukup lebar dalam perolehan PDB antara Singapura dengan negara ASEAN-5 lainnya, termasuk dengan Indonesia. Perolehan PDB per kapita Indonesia tidak hanya dikalahkan oleh Singapura, namun juga Malaysia. PDB per kapita Singapura mencapai lebih dari dua puluh kali lipat dan PDB per kapita mencapai lebih dari

2007 2008 2009

Indonesia 1,003.36 1,052.43 1,089.72

Malaysia 4925.77 5077.94 4914.91

Singapura 31247 30131.62 28949.86

Thailand 2562.72 2608.25 2531.23

Filipina 1283.47 1314.23 1307.14

0.00 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 14,000.00 16,000.00 18,000.00 20,000.00 22,000.00 24,000.00 26,000.00 28,000.00 30,000.00 32,000.00 34,000.00 N ila i P D B p er K a p it a ( U S $ )


(24)

10

empat kali lipat dari PDB per kapita Indonesia. Bahkan PDB per kapita Thailand/ tumbuh dua kali lipat dari PDB per kapita Indonesia. Hal ini berarti kegiatan integrasi ekonomi ASEAN tersebut tidak berdampak bagi pemerataan kesejahteraan bagi seluruh anggota ASEAN.

Melihat berbagai fenomena yang telah diuraikan sebelumnya, maka perlu diadakan penelitian lebih kanjut mengenai besarnya dampak kegiatan integrasi ekonomi khususnya integrasi ekonomi ASEAN terhadap peningkatan kesejahteraan negara-negara anggota ASEAN. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana pengaruh perdagangan intra-regional ASEAN dan perdagangan ekstra-regional ASEAN serta faktor-faktor lain terhadap perekonomian negara-negara ASEAN-5 yang diukur dengan produk domestic bruto (PDB) masing-masing negara tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang diuraikan maka masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh perdagangan intra-regional ASEAN, perdagangan ekstra-regional ASEAN, investasi asing langsung, tingkat inflasi, dan jumlah populasi terhadap pertumbuhan ekonomi setiap negara anggota ASEAN-5?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perdagangan intra-regional ASEAN, perdagangan ekstra-regional ASEAN, investasi asing langsung, tingkat inflasi, dan jumlah populasi terhadap pertumbuhan ekonomi setiap negara anggota ASEAN-5.


(25)

11

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh yaitu:

1. Sebagai instrument untuk memahami pengaruh dapn manfaat kegiatan perdagangan intra-regional dan ekstra-regional ASEAN terhadap perekonomian Indonesia.

2. Sebagai referensi pengambilan kebijakan oleh pihak-pihak yang mengemban tugas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3. Sebagai instrument evaluasi keberlangsungan keikutsertaan Indonesia

dalam kegiatan integrasi ekonomi ASEAN.

4. Sebagai referensi untuk pihak-pihak yang melakukan penelitian dan studi yang terkait dengan penelitian ini.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perdagangan ekstra-regional ASEAN, investasi asing langsung, tingkat inflasi dan populasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi setiap negara-negara ASEAN-5.

2. Perdagangan intra-regional ASEAN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi setiap negara-negara ASEAN-5.

3. Variabel inflasi (IHK) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN-5 disebabkan koefisien nilai inflasi memiliki nilai yang paing tinggi.

5.2. Saran

1. Negara-negara ASEAN-5 akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika dapat meningkatkan nilai perdagangan ekstra-regional.

2. Peranan perdagangan intra regional ASEAN perlu untuk terus ditingkatkan melalui penyederhanaan proses birokrasi dan hambatan-hambatan perdagangan lainnya.

3. Negara-negara ASEAN-5 akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang lebih cepat dengan memperhatikan nilai inflasi tetap pada tingkat 0-9%.


(27)

4. Nilai PDB pada penelitian ini adalah hasil penjumlahan antara nilai ekspor dan impor masing-masing negara ASEAN-5. Oleh sebab itu, untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan perhitungan net ekspor dan net impor.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode pendekatan, serta konsep peninjauan yang berbeda agar dapat dilakukan studi komparasi dan mendukung temuan-temuan baru.


(28)

101

DAFTAR PUSTAKA

Alcalá, F. and Ciccone, A. 2003, “Trade, Extent of the Market, and Economic Growth 1960 – 1996,” Journal of Economic Literature.

ASEAN Statistical Yearbook 2012. 2012. Jakarta: ASEAN Secretariat.

Aspan, H. 2011. Kebijakan Perdagangan Luar-Negeri Indonesia dalam Menghadapi Pemberlakuan Kesepakatan Asean Free Trade Area (AFTA). Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu. 4(2):679:689.

Ball, L. and Cecchetti, S.G. 1990, “Inflation, Uncertainty at Short and Long Horizons”, Brookings Papers on Economic Activity, pp. 215-245, (Online), (http://www.brookings.edu/~/media/Projects/BPEA/1990%201/1990a_bpe a_bbal_cecchetti_gordon.PDF, diakses 2 November 2012).

Baltagi, B.H, 2001, Econometric Analysis of Panel Data, 2th Edition, England: Jhon Wiley& Sons, Ltd, Chisester.

Bassanini, A., S. Scarpetta and P. Hemmings. 2001, “Economic Growth: The Role of Policies and Institutions: Panel Data. Evidence from OECD Countries”,

OECD Economics Department Working Papers, No. 283, OECD

Publishing, (Online), (http://dx.doi.org/10.1787/722675213381, diakses 4 November 2012).

Boediono. 2000. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta. Bolioli, T. 2000. Theoretical Framework for a Unified Model of Population and

Economic Growth. Princenton: Princeton University Press.

Deliarnov. 1995. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Penerbit Universitas

Deperindag. 2002. Implementasi AFTA Sejak 1992. Deperindag Online. (online), (http://www.depperin.go.id, diakses 5 November 2012).

Dornbusch, R. Fischer, S. Startz, R.2008.Makroekonomi.Edisi Kesepuluh. Mirazudein, R.I [Penerjemah].Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Edey, M.1994.Costs and Benefits of Moving from Low Inflation to Price

Stability. OECD Economic Studies No.23., (Online),

(http://www1.oecd.org/eco/monetaryandfinancialissues/33929490.pdf, diakses 5 November 2012).

Felianty, T.A. 2006. FDI di Indonesia, peranannya terhadap kinerja makro ekonomi, Masalah-masalah yang dihadapi dan tantangan ke depan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 7(2), 69-86.


(29)

102

Grossman, G.M. and E. Helpman, 1991.”Trade, Knowledge Spillovers, and

Growth”, European Economic Review, Vol.80, (Online),

(http://www.nber.org/papers/w3485.pdf, diakses 3 November 2012).

Gujarati, D.N. dan Porter, D.C,.2010.Dasar-dasar Ekonometrika.Jilid 1.Edisi Kelima. Mardanugraha, dkk [Penerjemah]. Jakarta: Salemba Empat.

Gunawan A.H., 1991. Anggaran Pemerintah dan Inflasi di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hady, H. 1994. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. Jakarta : Ghalia.

Halwani, R.H. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Ghalia Indonesia, Bogor.

Hartono, D, Priyarsono, D.S, Nguyen, T.D, Ezaki, M. 2007. Regional Economic Integration and its Impacts on Growth, Poverty and Income Distribution: The Case of Indonesia, Working Paper in Economics and Development

Studies, No. 200702,(Online),(http://www.gsid.nagoya-

u.ac.jp/bpub/research/public/.

Hidayat, A.S. 2008. Asean Economic Community (AEC): Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 2(16): 27-39.

Ikiara, M.M. 2003. “Foreign Direct Investment (FDI), Technology Transfer, and Poverty Alleviation: Africa’s Hopes and Dilemma”, African Technology Policy Studies (ATPS) Special Paper Series No. 16.,(Online), (http://www.atpsnet.org/Files/special_paper_series_16.pdf, diakses 11 Novemver 2012).

Khan, M. and Senhadji A. 2001., “Threshold effects in the relationship between inflation and growth”. IMF Staff Papers, 48: 1-21. ,(Online), (http://www.ieo-imf.org/External/Pubs/FT/staffp/2001/01a/pdf/khan.pdf, diakses 12 November 2012).

Klasen, S. and David, L. 2007. The impact of population growth on economic growth and poverty reduction in Uganda, Diskussionsbeiträge aus dem Volkswirtschaftlichen Seminar der Universität Göttingen, No. 133,(Online), (http://hdl.handle.net/10419/31966, diakses 3 November 2012).

Krugman, P. dan Obstfeld, M. 1991. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

________________________. 2002. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Persada.


(30)

103

Krugman, P.R. 1993. Free Trade: A Loss (Theoritical) Nerve (The Narrow and Broad Agreements for Free Trade. American Economic Review. (Online),

Vol.83, No.2, pp. 362-365.(

http://www.staff.ncl.ac.uk/david.harvey/ACE2006/Compe.

Lindert, P. H. 1994. Hukum Ekonomi Internasional Edisi ke Sembilan, Bumi Aksara, Jakarta, 1994.

Mankiw, N.G. 2007. Makroekonomi. Edisi Keenam. Liza, F dan Nurmawan, I [Penerjemah].Gelora Aksara Pratama:Jakarta.

Manurung, J. J, A. H. Manurung, dan F. D. Saragih, 2005, Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Marannu, M, N. 2010. Singapura dan Kerjasama dengan Indonesia. Skripsi. FISIP UI. Depok. Jakarta.s

Meier, G.M. 1995. Leading Issues In Economic Development. New York: Oxford Unversity Press.

Mikic, M. 2009. ASEAN and Trade Integration. United Nations ESCAP Working

Papper 01/09. ,(Online),

(http://www.unescap.org/tid/publication/swp109.pdf, diakses 05 November 2012) .

Muchtolifah, 2010. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, Investasi Industri, dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Mojokerto. Jurnal. Ilmu Ekonomi Pembangunan Vol.1 No.1 Januari 2010 : 23-29.

Mukhlis, I. 2009. Dampak Integrasi Ekonomi ASEAN terhadap Permintaan Industri Manufaktur Indonesia. JESP, (Online), Vol. 1, No. 2, 2009, (fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/Imam-Mukhlis.pdf, diakses 12 September 2012).

Nongsina, F.S., dan P.M. Hutabarat. 2007. Pengaruh Kebijkan Liberalisasi Perdagangan terhadap Laju Pertumbuhan Ekspor-Impor Indonesia., (Online),(www.theceli.com/index.php?option=com_docman&task=dc_do wnload&Itemid=5&gid=236, diakses 10 Oktober 2012).

Nopirin. 2011. Ekonomi Internasional Edisi 3. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. ______. 2012. Ekonomi Moneter. Jilid 2. Edisi I. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Page, S. and Velde, D.W.T,.2004. Foreign Direct Investment For Development

Policy Challanges for Sub Saharan African Countries. Overseas Development Institue (ODI), (Online),


(31)

(http://www.odi.org.uk/sites/odi.org.uk/files/odi-assets/publications-104

opinion-files/5739.pdf, diakses 13 November 2012) paper/article/132.pdf, diakses 7 November 2012).

Pramadhani, M., Bissoondeeal R., & Driffield, N. (2007). FDI, Trade and Growth, CausalityLink.,(Online),(http://sites.uom.ac.mu/WTOChair/Conference%2 0Proceedings/27.pdf, diakses 07 Novenber 2012).

Radelet, S. 1997, “Regional Integration and Cooperation in Sub-Saharan Africa: Are Formal Trade Agreements the Right Strategy?” Harvard Institute for International Development Discussion Paper No. 592. July, (Online), (http://www.cid.harvard.edu/hiid/592.pdf, 7 November 2012).

Ridwan. 2009. Dampak Integrasi Ekonomi Terhadap Investasi di Kawasan Asean: Analisis Model Gravitasi. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 5(2): 95-107.

Salhab, A dan Soedjono, L. 2011. Pengaruh Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bali. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Bali: 20-28

Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi ke-5. H. Munandar [penerjemah]. Jakarta: Erlangga.

Sarwoko, 2005. Dasar-dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Simon, J. L. 1977. The Economics of Population Growth.Princeton University Press:Princeton.

Sobri. 2001. Ekonomi Internasional: Masalah dan

Kebijaksanaannya.Yogyakarta: BPFE-UI.

Suarez, M.D.L.C. 2001. Trace Creation and Trade Diversion For Mercosur. Disertation. Boston University.

Sukmawati, A. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia. Skripsi : Departemen Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, S. 2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Edisi kedua. Jakarta : Prenada Media.

Summers, R., Heston, A. and Aten, B. (2001) Penn World Table Version 6.0, Center for International Comparisons at the University of Pennsylvania (CICUP).tition/KrugmanAER1993.pdf, diakses 12 November 2012). Todaro, M. dan Smith S.C., 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.Jilid I.


(32)

105

Todaro, M. P. dan S.C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid II. Edisi IX. Haris Munandar [penerjemah]. Erlangga, Jakarta.

Umar, H, 2008, Metode Penelitian, PT Raja Grapindo Persada:Jakarta.

Viner, J. 1950. The Customs Union Issue, New York: Carnegie Endowment for International Peace.

Wacziarg, R. 2001 “Measuring the Dynamic Gains from Trade,” The World Bank

Economic Review,(Online),Vol. 15(3): 393-429.

(http://www.jstor.org/discover/10.2307/3990108?uid=3738224&uid=2129 &uid=2&uid=70&uid=4&sid=21101464228893, diakses 2 November 2012).

Winantyo, R. 2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di tengah Kompetisi Global. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wooster ,R.B., Dube, S., Banda, T.M., 2006. The Contribution of Intra-Regional and Extra-Regional Trade to Growth:Evidence from the European Union. World Bank. 2004. World Development Report 2004. New York: Oxford


(1)

penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan perhitungan net ekspor dan net impor.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode pendekatan, serta konsep peninjauan yang berbeda agar dapat dilakukan studi komparasi dan mendukung temuan-temuan baru.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Alcalá, F. and Ciccone, A. 2003, “Trade, Extent of the Market, and Economic Growth 1960 – 1996,” Journal of Economic Literature.

ASEAN Statistical Yearbook 2012. 2012. Jakarta: ASEAN Secretariat.

Aspan, H. 2011. Kebijakan Perdagangan Luar-Negeri Indonesia dalam Menghadapi Pemberlakuan Kesepakatan Asean Free Trade Area (AFTA). Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu. 4(2):679:689.

Ball, L. and Cecchetti, S.G. 1990, “Inflation, Uncertainty at Short and Long Horizons”, Brookings Papers on Economic Activity, pp. 215-245, (Online), (http://www.brookings.edu/~/media/Projects/BPEA/1990%201/1990a_bpe a_bbal_cecchetti_gordon.PDF, diakses 2 November 2012).

Baltagi, B.H, 2001, Econometric Analysis of Panel Data, 2th Edition, England: Jhon Wiley& Sons, Ltd, Chisester.

Bassanini, A., S. Scarpetta and P. Hemmings. 2001, “Economic Growth: The Role of Policies and Institutions: Panel Data. Evidence from OECD Countries”, OECD Economics Department Working Papers, No. 283, OECD Publishing, (Online), (http://dx.doi.org/10.1787/722675213381, diakses 4 November 2012).

Boediono. 2000. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta. Bolioli, T. 2000. Theoretical Framework for a Unified Model of Population and

Economic Growth. Princenton: Princeton University Press.

Deliarnov. 1995. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Penerbit Universitas

Deperindag. 2002. Implementasi AFTA Sejak 1992. Deperindag Online. (online), (http://www.depperin.go.id, diakses 5 November 2012).

Dornbusch, R. Fischer, S. Startz, R.2008.Makroekonomi.Edisi Kesepuluh. Mirazudein, R.I [Penerjemah].Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Edey, M.1994.Costs and Benefits of Moving from Low Inflation to Price Stability. OECD Economic Studies No.23., (Online), (http://www1.oecd.org/eco/monetaryandfinancialissues/33929490.pdf,

diakses 5 November 2012).

Felianty, T.A. 2006. FDI di Indonesia, peranannya terhadap kinerja makro ekonomi, Masalah-masalah yang dihadapi dan tantangan ke depan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 7(2), 69-86.


(3)

Grossman, G.M. and E. Helpman, 1991.”Trade, Knowledge Spillovers, and Growth”, European Economic Review, Vol.80, (Online), (http://www.nber.org/papers/w3485.pdf, diakses 3 November 2012).

Gujarati, D.N. dan Porter, D.C,.2010.Dasar-dasar Ekonometrika.Jilid 1.Edisi Kelima. Mardanugraha, dkk [Penerjemah]. Jakarta: Salemba Empat.

Gunawan A.H., 1991. Anggaran Pemerintah dan Inflasi di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hady, H. 1994. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. Jakarta : Ghalia.

Halwani, R.H. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Ghalia Indonesia, Bogor.

Hartono, D, Priyarsono, D.S, Nguyen, T.D, Ezaki, M. 2007. Regional Economic Integration and its Impacts on Growth, Poverty and Income Distribution: The Case of Indonesia, Working Paper in Economics and Development

Studies, No. 200702,(Online),(http://www.gsid.nagoya-

u.ac.jp/bpub/research/public/.

Hidayat, A.S. 2008. Asean Economic Community (AEC): Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 2(16): 27-39.

Ikiara, M.M. 2003. “Foreign Direct Investment (FDI), Technology Transfer, and Poverty Alleviation: Africa’s Hopes and Dilemma”, African Technology Policy Studies (ATPS) Special Paper Series No. 16.,(Online), (http://www.atpsnet.org/Files/special_paper_series_16.pdf, diakses 11 Novemver 2012).

Khan, M. and Senhadji A. 2001., “Threshold effects in the relationship between inflation and growth”. IMF Staff Papers, 48: 1-21. ,(Online), (http://www.ieo-imf.org/External/Pubs/FT/staffp/2001/01a/pdf/khan.pdf, diakses 12 November 2012).

Klasen, S. and David, L. 2007. The impact of population growth on economic growth and poverty reduction in Uganda, Diskussionsbeiträge aus dem Volkswirtschaftlichen Seminar der Universität Göttingen, No. 133,(Online), (http://hdl.handle.net/10419/31966, diakses 3 November 2012).

Krugman, P. dan Obstfeld, M. 1991. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

________________________. 2002. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Persada.


(4)

Krugman, P.R. 1993. Free Trade: A Loss (Theoritical) Nerve (The Narrow and Broad Agreements for Free Trade. American Economic Review. (Online), Vol.83, No.2, pp. 362-365.( http://www.staff.ncl.ac.uk/david.harvey/ACE2006/Compe.

Lindert, P. H. 1994. Hukum Ekonomi Internasional Edisi ke Sembilan, Bumi Aksara, Jakarta, 1994.

Mankiw, N.G. 2007. Makroekonomi. Edisi Keenam. Liza, F dan Nurmawan, I [Penerjemah].Gelora Aksara Pratama:Jakarta.

Manurung, J. J, A. H. Manurung, dan F. D. Saragih, 2005, Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Marannu, M, N. 2010. Singapura dan Kerjasama dengan Indonesia. Skripsi. FISIP UI. Depok. Jakarta.s

Meier, G.M. 1995. Leading Issues In Economic Development. New York: Oxford Unversity Press.

Mikic, M. 2009. ASEAN and Trade Integration. United Nations ESCAP Working

Papper 01/09. ,(Online),

(http://www.unescap.org/tid/publication/swp109.pdf, diakses 05 November 2012) .

Muchtolifah, 2010. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, Investasi Industri, dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Mojokerto. Jurnal. Ilmu Ekonomi Pembangunan Vol.1 No.1 Januari 2010 : 23-29.

Mukhlis, I. 2009. Dampak Integrasi Ekonomi ASEAN terhadap Permintaan Industri Manufaktur Indonesia. JESP, (Online), Vol. 1, No. 2, 2009, (fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/Imam-Mukhlis.pdf, diakses 12 September 2012).

Nongsina, F.S., dan P.M. Hutabarat. 2007. Pengaruh Kebijkan Liberalisasi Perdagangan terhadap Laju Pertumbuhan Ekspor-Impor Indonesia., (Online),(www.theceli.com/index.php?option=com_docman&task=dc_do wnload&Itemid=5&gid=236, diakses 10 Oktober 2012).

Nopirin. 2011. Ekonomi Internasional Edisi 3. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. ______. 2012. Ekonomi Moneter. Jilid 2. Edisi I. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Page, S. and Velde, D.W.T,.2004. Foreign Direct Investment For Development

Policy Challanges for Sub Saharan African Countries. Overseas Development Institue (ODI), (Online),


(5)

(http://www.odi.org.uk/sites/odi.org.uk/files/odi-assets/publications-opinion-files/5739.pdf, diakses 13 November 2012) paper/article/132.pdf, diakses 7 November 2012).

Pramadhani, M., Bissoondeeal R., & Driffield, N. (2007). FDI, Trade and Growth, CausalityLink.,(Online),(http://sites.uom.ac.mu/WTOChair/Conference%2 0Proceedings/27.pdf, diakses 07 Novenber 2012).

Radelet, S. 1997, “Regional Integration and Cooperation in Sub-Saharan Africa: Are Formal Trade Agreements the Right Strategy?” Harvard Institute for International Development Discussion Paper No. 592. July, (Online), (http://www.cid.harvard.edu/hiid/592.pdf, 7 November 2012).

Ridwan. 2009. Dampak Integrasi Ekonomi Terhadap Investasi di Kawasan Asean: Analisis Model Gravitasi. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 5(2): 95-107.

Salhab, A dan Soedjono, L. 2011. Pengaruh Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bali. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Bali: 20-28

Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi ke-5. H. Munandar [penerjemah]. Jakarta: Erlangga.

Sarwoko, 2005. Dasar-dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Simon, J. L. 1977. The Economics of Population Growth.Princeton University Press:Princeton.

Sobri. 2001. Ekonomi Internasional: Masalah dan Kebijaksanaannya.Yogyakarta: BPFE-UI.

Suarez, M.D.L.C. 2001. Trace Creation and Trade Diversion For Mercosur. Disertation. Boston University.

Sukmawati, A. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia. Skripsi : Departemen Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, S. 2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Edisi kedua. Jakarta : Prenada Media.

Summers, R., Heston, A. and Aten, B. (2001) Penn World Table Version 6.0, Center for International Comparisons at the University of Pennsylvania (CICUP).tition/KrugmanAER1993.pdf, diakses 12 November 2012). Todaro, M. dan Smith S.C., 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.Jilid I.


(6)

Todaro, M. P. dan S.C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid II. Edisi IX. Haris Munandar [penerjemah]. Erlangga, Jakarta.

Umar, H, 2008, Metode Penelitian, PT Raja Grapindo Persada:Jakarta.

Viner, J. 1950. The Customs Union Issue, New York: Carnegie Endowment for International Peace.

Wacziarg, R. 2001 “Measuring the Dynamic Gains from Trade,” The World Bank Economic Review,(Online),Vol. 15(3): 393-429. (http://www.jstor.org/discover/10.2307/3990108?uid=3738224&uid=2129 &uid=2&uid=70&uid=4&sid=21101464228893, diakses 2 November 2012).

Winantyo, R. 2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di tengah Kompetisi Global. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wooster ,R.B., Dube, S., Banda, T.M., 2006. The Contribution of Intra-Regional and Extra-Regional Trade to Growth:Evidence from the European Union. World Bank. 2004. World Development Report 2004. New York: Oxford