HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR PAKET C DI SKB KOTA BINJAI.

(1)

HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR

PAKET C DI SKB KOTA BINJAI

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

HARTINI WULANDARI

109371010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Komunikasi Verbal Tutor Dengan Motivasi Belajar Warga Belajar Paket C Di SKB Kota Binjai”.

Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dunia Pendidikan Luar Sekolah.

Medan, September 2013 Penulis,

Hartini Wulandari NIM. 109371010


(4)

ABSTRAK

Hartini Wulandari, NIM. 109371010: Hubungan Komunikasi Verbal Tutor Dengan Motivasi Belajar Warga Belajar Paket C di SKB Kota Binjai. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SKB Kota Binjai pada program paket C kelas X dan XI. Masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu: 1) kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi verbal di dalam kelas. 2) Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI. 3) Hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui komunikasi verbal tutor dengan warga belajar paket C kelas X dan XI. 2) Untuk mengetahui motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI. 3) Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu warga belajar paket C kelas X dan XI yang berjumlah 30 orang. Sampel penelitian ini seluruh populasi yang ada yaitu 30 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Teknik pegumpulan data menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment, uji t dan linieritas sederhana.

Dari hasil analisis dapat diketahui uji kecenderungan komunikasi verbal tutor berkategori tinggi sebanyak 56,67%. Dan dari uji kecenderungan motivasi belajar warga belajar berkategori tinggi sebanyak 56,67%. Dari hasil koefisien korelasi sebanyak 0,408 ≈ 0,41 yaitu 16% . Dan dari hasil uji t pada taraf signifikan 95%, thitung > ttabel yaitu 2,363 > 2,048.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga rxy > rtabel yaitu 0,408 > 0,361. Jadi hipotesa yang berbunyi: “Ada hubungan yang signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai”, dapat diterima.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hakekat Motivasi Belajar ... 9

1.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 9

1.2 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 11

1.3 Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ... 12

1.4 Fungsi Motivasi Belajar ... 13

1.5 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 14

1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 15

2. Hakekat Komunikasi Verbal... 17

2.1 Pengertian Komunikasi Verbal Tutor ... 17

2.2 Ciri-ciri Komunikasi Verbal Tutor ... 19

B. Kerangka Berfikir ... 21


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Angket ... 25

2. Dokumentasi ... 27

F. Uji Coba Instrumen ... 27

a. Validitas ... 27

b. Reliabilitas ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 33

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34

1. Data Komunikasi Verbal Tutor (X) ... 34

2. Data Motivasi Belajar (Y) ... 35

D. Uji Kecenderungan ... 37

E. Pengujian Persyaratan Analisis ... 39

F. Pengujian Hipotesis ... 42

G. Pembahasan Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kerangka Konseptual ... 22

Tabel 2 : Rencana Penelitian ... 23

Tabel 2.1 : Kisi-kisi Angket ... 26

Tabel 2.3 : Distribusi Frekuensi Komunikasi Verbal Tutor ... 34

Tabel 2.4 : Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 36

Tabel 2.5 : Tingkat Uji Kecenderungan Komunikasi Verbal Tutor ... 37

Tabel 2.6 : Tingkat Uji Kecenderungan Motivasi Belajar ... 38

Tabel 2.7 : Ringkasan Uji Normalitas ... 40

Tabel 2.8 : Ringkasan Uji Linieritas ... 40


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Histogram Komunikasi Verbal Tutor ... 35

Gambar 2 : Histogram Motivasi Belajar ... 36

Gambar 3 : Histogram Uji Kecenderungan Komunikasi Verbal Tutor ... 38


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah yang selalu mendapat perhatian yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Dimana pendidikan itu

merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk

menumbuhkembangkan potensi peserta didik dengan cara memberikan dorongan dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah saja (Formal), namun pendidikan juga dapat dilakukan di luar sistem pendidikan sekolah (Non Formal). Menurut Philip Coombs (dalam Yusnadi, 2009:52) Pendidikan Luar Sekolah merupakan setiap kegiatan yang diorganisasikan di luar sistem persekolahan yang mapan apakah dilakukan secara terpisah atau sebagai bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, dilakukan secara sengaja untuk melayani anak didik tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya.

SKB Kota Binjai merupakan Sanggar Kegiatan Belajar, salah satu lembaga pemerintah yang mempunyai program mengutamakan membangun manusia seutuhnya yang mampu meningkatkan sumber daya manusia.

Program paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan pendidikan setara SMA.


(10)

Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses sadar yang dilakukan setiap individu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Maksudnya yaitu bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam diri setiap individu memiliki suatu kondisi internal dan eksternal, dimana kondisi tersebut turut berperan penting dalam diri setiap individu.

Menurut Uno (2008:31) dorongan internal dan eksternal pada warga belajar pada umumnya meliputi: 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Uno (2008:1) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi akan timbul apabila adanya dorongan dari dalam diri seseorang, dari keluarga dari teman dan lingkungan sekolah. Dengan adanya motivasi yang timbul dari dalam diri warga belajar, maka warga belajar tersebut akan berusaha untuk mencapai tujuan yang diingikannya, misalnya seorang anak akan menjalani suatu ujian di sekolah, anak tersebut harus diberikan motivasi dari pihak keluarga agar anaknya bisa serius dalam belajar dan dapat mengerjakan soal ujian yang akan diberikan kepadanya. Dengan adanya semangat yang diberikan, maka anak tersebut akan berusaha untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus.


(11)

Menurut Wenny Octavia (2011) semakin besar keinginan yang ingin dicapai, maka semakin besar pula usaha yang akan dilakukan agar apa yang diinginkan dapat terwujud. Seseorang yang memiliki motivasi besar, akan menampakkan minat, keseriusan, konsentrasi penuh dan ketekunan tinggi yang berorientasi pada prestasi tanpa mengenal rasa bosan, jenuh dan putus asa. Warga belajar harus memiliki motivasi tinggi untuk mencapai cita-cita yang diinginkan, dimana warga belajar harus berperan aktif dalam proses belajar mengajar, semangat yang tinggi untuk bisa dapat meraih prestasi di sekolah.

Seorang anak yang memiliki motivasi belajar yang rendah, maka anak tersebut akan membuat keributan di dalam kelas, misalnya mengganggu temannya pada saat proses belajar mengajar sedang dimulai, bercerita-cerita di bangku, main handphone di bangku, dan sebagainya.

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan di SKB Binjai pada tanggal 14 s/d 22 Februari 2013 dan berdasarkan observasi yang pernah dilakukan di SKB Binjai, tampak terlihat jelas tingkat motivasi warga belajar cenderung menurun, menurunnya motivasi belajar pada warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Binjai dapat terlihat pada: 1) Jarang masuknya warga belajar ke sekolah, 2) Sering terlambat, 3) Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. 4) Kurangnya keberanian dalam bertanya. 5) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di perpustakaan sangat kurang. 6) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. 7) Warga belajar hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C.

Setiap warga belajar tidak memiliki buku paket atau buku panduan belajar. Tutor hanya memiliki satu buku pedoman untuk bahan ajar, dan tutor lebih sering memberikan catatan atau menerangkan materi yang sedang diajarkan kepada


(12)

warga belajarnya. Waktu pembelajaran setiap mata pelajaran hanya berselang satu jam. Sehingga materi yang diajarkan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang terbatas.

Menurunnya motivasi belajar anak juga dapat terlihat dari pengajaran yang dilakukan oleh tutornya. Kebanyakan tutor pada saat mengajar lebih sering memberikan catatan kepada warga belajarnya dan penjelasan dari materi yang diajarkan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Kurangnya motivasi yang diberikan tutor kepada warga belajar, membuat minat belajar merekapun semakin memprihatinkan.

Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama yang diperoleh warga belajar melalui proses pembelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi keefektifan dalam proses belajar mengajar, seperti sarana prasarana dan tutornya. Dimana sarana prasarana dan tutor memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sebagai pelengkap dalam pembelajaran. Tutor sebagai sumber belajar pada pendidikan non formal yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Selain mengajar, seorang tutor juga harus memberikan motivasi pada warga belajanya, mengarahkan dan membimbing anak didiknya serta harus dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi warga belajarnya. Dalam pengajaran di dalam kelas, komunikasi yang baik sangat diperlukan agar terjalin suatu hubungan yang baik antara tutor dengan warga belajarnya.

Menurut Darwanto (2007:1) komunikasi merupakan peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, yang dapat terjadi dimana saja tanpa mengenal tempat dan waktu.


(13)

Tutor dapat berkomunikasi dengan warga belajarnya dengan menggunakan komunikasi verbal. Menurut Mulyana (2008:259) komunikasi verbal (verbal

communication) merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator

kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang nonverbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maupun pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Dalam proses belajar mengajar, tutor harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik pada saat berlangsungnya proses belajar dalam kelas maupun diluar kelas. Dalam komunikasi, motivasi warga belajar akan menentukan intensitas tanggapan terhadap pesan yang di komunikasikan. Di dalam kelas, seorang tutor harus bisa memberikan komunikasi yang baik dan jelas kepada warga belajarnya agar warga belajar tidak merasakan kejenuhan dalam belajar, mengantuk dan menggangu teman sehingga membuat keributan-keributan dalam kelas. Tutor yang kurang memperhatikan cara berkomunikasinya dengan warga belajar, diprediksi akan membuat menurunnya motivasi belajar peserta didik. Mereka akan merasa jenuh pada saat tutor menerangkan materi yang sedang diajarkan. Motivasi dari tutor di sekolah sangat dibutuhkan oleh warga belajar. Dengan adanya motivasi tersebut, warga belajar diprediksi akan lebih giat dalam belajar. Menurut Djamarah dan Zain (2006:147), bentuk-bentuk motivasi yang dapat diberikan tutor terhadap warga belajarnya di sekolah, dapat dilakukan dengan cara: 1) Memberikan angka, 2) Hadiah, 3) Pujian, 4) Gerakan tubuh, 5) Memberikan tugas, 6) Memberi ulangan, 7) Mengetahui hasil, dan 8) Hukuman.


(14)

Dalam berkomunikasi, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang tutor/guru sulit untuk berkomunikasi dengan baik dengan warga belajarnya. Misalnya, apabila pada saat mengajar seorang tutor dalam menyajikan materi pembelajaran lebih terfokus pada buku pelajaran, lebih menekankan pada ceramah dan tanpa adanya suatu tindakan/gerakan yang membuat peserta didik semangat dalam belajar, maka peserta didik akan merasa malas, jenuh dan tidak fokus pada pelajaran yang diberikan tutornya. Seorang tutor harus mampu berkomunikasi dengan baik terhadap warga belajarnya, agar pesan atau penyampaian komunikasi dapat diterima dengan baik pula oleh warga belajarnya. Tutor harus mampu memberikan rangsangan dan dorongan serta menumbuhkan aktivitas-aktivitas dalam kelas agar warga belajar dapat berperan aktif pada saat berjalannya proses belajar mengajar. Dengan adanya dorongan serta tindakan atau aktivitas yang dilakukan pada saat belajar, maka akan tumbuh semangat, keseriusan dalam belajar.

Tutor juga harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan warga belajarnya agar mendapatkan hasil yang optimal. Menurut Sardirman (2008:147) menyatakan bahwa hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru dan siswa tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan.

Berdasarkan alur fikir di atas, dapat diprediksi lebih lanjut mengenai

“Hubungan Komunikasi Verbal Tutor dengan Motivasi Warga Belajar Paket C


(15)

B. Identifikasi Masalah

Menurunnya motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya yaitu : (a) Jarang masuknya warga belajar ke sekolah. (b) Sering terlambat. (c) Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. (d) Kurangnya keberanian dalam bertanya (e) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di perpustakaan sangat kurang. (f) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. (g) Warga belajar hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C. (i) Cara mengajar tutor kurang menarik perhatian sehingga hasil belajar menurun. (j) tutor lebih sering memberikan catatan dan penjelasan dilakukan pada pertemuan berikutnya. (k) Dalam berkomunikasi, tutor kurang memberikan rangsangan dan dorongan kepada warga belajar untuk lebih aktif di dalam kelas.

C. Batasan Masalah

Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya pada faktor komunikasi verbal tutor. Penelitian ini dapat dilakukan dimana saja, namun karena gejala yang ditemukan di Kota Binjai, maka penelitian ini dibatasi hanya pada komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

D . Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi


(16)

2. Bagaimana tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai?

3. Apakah ada hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi

belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai? E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan tutor menggunakan komunikasi

verbal pada paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

2. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai. F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di

jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi warga belajar untuk meningkatkan motivasi

dalam belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi tutor di SKB Kota Binjai. 3. Sebagai bahan masukan/referensi bagi peneliti lain.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada data dan hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu :

1. Komunikasi verbal tutor merupakan suatu kegiatan

percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh tutor dalam menyampaikan pesan atau materi pelajaran kepada warga belajar baik secara lisan maupun tulisan. Dimana dari hasil skor angket komunikasi verbal tutor yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan skor rata-rata 61,23.

2. Motivasi belajar merupakan dorongan atau keinginan untuk belajar yang timbul secara internal dari dalam diri seseorang untuk menumbuhkan usaha-usaha atau semangat dalam belajar demi mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dimana dari hasil skor angket motivasi belajar warga belajar yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan skor rata-rata 52,9.

3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan korelasi product moment untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y diperoleh nilai

r

xy hitung = 0,408 >

r

tabel = 0,361 sedangkan untuk uji

t

diperoleh

t

hitung

> t

tabel yaitu 2,363 > 2,048. Dalam hal ini berarti hipotesis menyatakan bahwa


(18)

terdapat hubungan signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti, diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi tutor, pegawai, staff dan semua pihak yang terkait di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Binjai tersebut, agar lebih dapat menumbuhkan dan membantu warga belajar baik pada program paket B maupun C dalam meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.

2. Bagi warga belajar agar kiranya selalu memanfaatkan ilmu yang diberikan oleh tutor dan terus berusaha, semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, dan dapat meningkatkan motivasi dalam diri dan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2012. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar Di Bimbingan belajar Gemilang Education Center Jln. Aksara No. 129-131 Medan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, B Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta. Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri Saiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Haryanto, Eko. 2013. Motivasi Belajar Anak Pada Keluarga Pekerja Sektor Informal (Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan). Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Hodijah. 2008. Motivasi Belajar. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/. diakses 24 Februari 2013.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

May Rudy, T. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung. Refika Aditama.

Rahmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo


(20)

Sitompul, Wenny Octavia. 2011. Penerapan Komunikasi Nonverbal Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Warga Belajar Paket B Di SKB Kota Binjai. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Yusnadi. 2009. Konsep Dasar dan Sejarah Asas Pendidikan Luar Sekolah. UNIMED.


(1)

B. Identifikasi Masalah

Menurunnya motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya yaitu : (a) Jarang masuknya warga belajar ke sekolah. (b) Sering terlambat. (c) Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. (d) Kurangnya keberanian dalam bertanya (e) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di perpustakaan sangat kurang. (f) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. (g) Warga belajar hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C. (i) Cara mengajar tutor kurang menarik perhatian sehingga hasil belajar menurun. (j) tutor lebih sering memberikan catatan dan penjelasan dilakukan pada pertemuan berikutnya. (k) Dalam berkomunikasi, tutor kurang memberikan rangsangan dan dorongan kepada warga belajar untuk lebih aktif di dalam kelas.

C. Batasan Masalah

Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya pada faktor komunikasi verbal tutor. Penelitian ini dapat dilakukan dimana saja, namun karena gejala yang ditemukan di Kota Binjai, maka penelitian ini dibatasi hanya pada komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

D . Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi verbal di dalam kelas pada paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai?


(2)

2. Bagaimana tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai?

3. Apakah ada hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan tutor menggunakan komunikasi verbal pada paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

2. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi warga belajar untuk meningkatkan motivasi dalam belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi tutor di SKB Kota Binjai. 3. Sebagai bahan masukan/referensi bagi peneliti lain.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada data dan hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu :

1. Komunikasi verbal tutor merupakan suatu kegiatan percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh tutor dalam menyampaikan pesan atau materi pelajaran kepada warga belajar baik secara lisan maupun tulisan. Dimana dari hasil skor angket komunikasi verbal tutor yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan skor rata-rata 61,23.

2. Motivasi belajar merupakan dorongan atau keinginan untuk belajar yang timbul secara internal dari dalam diri seseorang untuk menumbuhkan usaha-usaha atau semangat dalam belajar demi mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dimana dari hasil skor angket motivasi belajar warga belajar yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan skor rata-rata 52,9.

3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan korelasi product moment untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y diperoleh nilai

r

xy hitung =

0,408 >

r

tabel= 0,361 sedangkan untuk uji

t

diperoleh

t

hitung

> t

tabel yaitu


(4)

terdapat hubungan signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti, diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi tutor, pegawai, staff dan semua pihak yang terkait di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Binjai tersebut, agar lebih dapat menumbuhkan dan membantu warga belajar baik pada program paket B maupun C dalam meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.

2. Bagi warga belajar agar kiranya selalu memanfaatkan ilmu yang diberikan oleh tutor dan terus berusaha, semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, dan dapat meningkatkan motivasi dalam diri dan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2012. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar Di Bimbingan belajar Gemilang Education Center Jln. Aksara No. 129-131 Medan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, B Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta. Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri Saiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Haryanto, Eko. 2013. Motivasi Belajar Anak Pada Keluarga Pekerja Sektor Informal (Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan). Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Hodijah. 2008. Motivasi Belajar. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/. diakses 24 Februari 2013.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

May Rudy, T. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung. Refika Aditama.

Rahmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo


(6)

Sitompul, Wenny Octavia. 2011. Penerapan Komunikasi Nonverbal Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Warga Belajar Paket B Di SKB Kota Binjai. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Yusnadi. 2009. Konsep Dasar dan Sejarah Asas Pendidikan Luar Sekolah. UNIMED.