ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGELOLAAN USAHA SALON KECANTIKAN DI MEDAN MARELAN.

(1)

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

PENGELOLAAN USAHA SALON KECANTIKAN DI

MEDAN MARELAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan sarjana pendidikan

OLEH : NURAIZAN NIM. 508343026

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

NURAIZAN. NIM 508343026. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Pengelolaan Usaha Salon Kecantikan di Medan Marelan. (SITI WAHIDAH dan FRIDA DINAR). Skripsi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kelebihan kekurangan usaha salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Marelan yaitu khususnya salon kecantikan yang memiliki perizinan usaha dan pembinaan PLS Tahun 2000 – 2012, baik secara pengelolaan usaha, kelebihan dan kekurangan usaha salon kecantikan.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh salon kecantikan yang terdapat di Medan Marelan dan terdaftar di Kantor Dinas Pendidikan Tahun 2011 Sebanyak 10 Salon Kecantikan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling kuota yaitu metode pemilihan sample yang mempunyai ciri – ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah LING Salon, SCORPIO Salon EDVA salon, CITRA Salon, dan LELY Salon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat survey, yang menggambarkan analisis perkembangan pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan. Untuk merealisasikan tujuan penelitian di atas, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah penelitian survey dengan menggunakan metode deskritif. Alat yang digunakan untuk menjaring data adalah berupa angket lampiran pertanyaan. Data yang terkumpul akan dijadikan dalam bentuk analisis deskriptif persentase. Hasil analisis berupa uraian – uraian jawaban pertanyaan dari angket/kuisioner yang diberikan kepada responden. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen.

Dari hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa perkembangan pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan masih belum dikatakan baik, dalam hal ini dibutuhkan proses untuk meningkatkannya lagi, salah satunya dengan adanya fasilitas yang mendukung, modal yang cukup, dan tenaga ahli yang sesuai dan kompeten. Kelebihan dari keberadaan salon kecantikan di Medan Marelan, masing – masing memiliki perbedaan yang terdiri dari Pelayanan yan memuaskan, Fasilitas yang lengkap, Desain interior yang menarik dan nyaman serta Perawatan khusus yang ditawarkan. Perbedaan ini menjadikan setiap salon kecantikan yang terdapat di Medan Marelan memiliki kekurangan masing – masing yakni Fasilitas yang belum memadai, Modal yang cukup dan Tempat yang sempit.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan agar penelitian ini hendaknya dapat dijadikan suatu motivasi bagi para responden salon kecantikan untuk lebih meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha salon kecantikan.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang senantiasa melindungi dan membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah : “Analisis Kelebihan dan Kekurangan Pengelolaan Usaha Salon Kecantikan di Medan Marelan”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini.

Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. Dekan Fakultas Teknik UNIMED

2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd. Ketua jurusan PKK sekaligus sebagai dosen penguji. 3. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Pd. Sekretaris Jurusan PKK.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si sebagai Ketua Prodi Tata Rias sekaligus sebagi dosen pembimbing I skripsi.

5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd sebagai pembimbing akademik sekaligus dosen penguji. 6. Ibu Dra. Frida Dinar, M.Pd sebagai dosen pembimbing II skripsi.

7. Suami tercinta Sukardi,SH. S.Pd dan anak-anak yang banyak memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan menjadi pengalaman kepada penulis dalam dunia penelitian.

Medan, Agustus 2012

Nur’ Aizan NIM. 508343026


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK. ... i

KATA PENGANTAR. ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... ... v

DAFTAR GAMBAR. ... vi

DAFTAR LAMPIRAN. ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... ... 4

C. Pembatasan Masalah... ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian. ... 5

F. Manfaat Penelitian.. ... 5

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 6

1. Kerangka Teoritis... 6

1. Konsep Dasar Pengelolaan Usaha Salon Kecantikan. ... 6

1.1 Salon dan Usaha Salon... 7

1.2 Pengelolaan Usaha Salon. ... 8

2. Analisis Pengelolaan Usaha Salon .. ... 9

2.1 Analisis Kebutuhan Pengelolaan Usaha. ... 9

2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolan Usaha.. ... . 10

3. Macam – Macam Usaha Salon Kecantikan. ... 18

2. Kerangka Konseptual. ... 20

3. Pertanyaan Penelitian.. ... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel. ... 24


(7)

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. ... 25

1. Variabel Penelitian... ... 25

2. Definisi Operasional. ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data. ... 26

F. Prosedur Penelitian... ... 27

G. Teknik Analisis Data... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... . 31

A. Profil Salon Kecantikan di Medan Marelan... 31

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... . 32

1. Identitas Responden ... 32

2. Penyajian Hasil Pengolahan Data. ... 34

C. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 56

1. Proses Analisis Perkembangan Usaha Salon Kecantikan di Medan Marelan. ... 56

BAB V. KESIMPULAN... ... 64

A. Kesimpulan. ... 64

B. Implikasi. ... 65

C. Saran. ... 65

DAFTAR PUSTAKA. ... 66

LAMPIRAN... 68

- Lembaran Angket Responden... .. 68


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah menjadi suatu area persaingan yang sangat tajam. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat diiringi dengan meningkatnya persaingan yang menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Pertambahan dan kelangsungan hidup perusahaan pada saat ini banyak mengubah kualitas menjadi senjata strategis yang lebih potensial, dapat menjalankan persaingan secara konsisten, menguntungkan dan memenuhi kebutuhan serta preferensi pelanggan atas kualitas yang didapatkan dari perusahaan tersebut. Ada banyak perusahaan yang menjual produk yang sama namun bersaing dengan memberikan keunggulan tertentu pada produknya.

Kesuksesan suatu bisnis usaha tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis. Pelaku bisnis harus mampu menciptakan ide – ide baru agar dapat memberikan nilai lebih (value) kepada konsumen. Selain itu pelaku bisnis juga harus mampu untuk melihat peluang bisnis yang berkembang. Salah satu bisnis yang berkembang saat ini adalah bisnis kecantikan atau sering disebut usaha salon kecantikan.

Salon adalah salah satu bidang jasa yang tujuannya adalah memperbaiki dan mempercantik penampilan fisik. Dari berbagai jenis perawatan yang ditawarkan, salon sudah memiliki perizinan usaha. Salon yang memiliki izin usaha dipercayakan dapat membina para tenaga kerja di pendidikan luar sekolah, sementara salon yang hanya terdaftar di Dinas Pariwisata adalah salon yang melayani pelanggan yang ingin merias diri tanpa adanya pendidikan luar sekolah.


(9)

Di kecamatan Medan Marelan, bisnis salon terlihat berkembang pesat. Diperoleh dari data Dinas Pendidikan Tahun 2012 sekarang ini salon kecantikan berjumlah 50 salon tetapi yang memiliki perizinan usaha dan pembinaan PLS hanya 10 salon diantaranya LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon, DEBY Salon, DMS Salon, EVA salon,

SUZANNA Salon, DEBY Salon, dan LELY Salon. Masing – masing salon berupaya menarik

perhatian pelangan dengan cara dan memiliki ciri khas tersendiri, salah satu upaya yang dilakukan adalah memenuhi kelengkapan fasilitas peralatan salon yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan trend masa kini, dan tuntutan SDM yang handal dalam pelayanan.

Menggeluti bisnis salon kecantikan dalam era sekarang, ternyata tidaklah mudah. Di samping, dituntut menguasai keterampilan dan mutu pelayanan terhadap konsumen harus bagus, yang paling penting adalah suatu perencanaan bisnis yang matang. Namun, hasil survey menunjukkan terdapat banyak usaha salon yang berdiri hanya mengandalkan keahlian instan tampa memperhatikan manajemen dan strategi pemasaran usaha salon yang efektif dalam menunjang perkembangan usaha salon kedepan. Hal ini terlihat di tengah pesatnya perkembangan usaha jasa kecantikan, ketersediaan tenaga kerja masih belum memadai,

kebanyakan hanya bertamatkan SMP dan mengadalkan keahlian yang didapat dari kursus –

kursus kilat.

Persaingan antar salon sebagian besar terletak pada kualitas layanan salon untuk memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen. Selain itu bagi pengusaha yang bergerak di bidang salon kecantikan terutama yang sudah maju biasanya memberikan pelajaran atau berupa kursus kecantikan, panggilan make up pengantin juga disertai dengan penjualan alat-alat atau obat kecantikan.

Dalam mengembangkan bisnis salon pada umumnya, penerapan suatu jasa yang berkualitas mempengaruhi perkembangan kepuasan konsumen dan mempertahankan pelanggan yang sudah dimiliki. Salon selalu memberikan beragam produk dan layanan yang


(10)

berkualitas bagi semua pelanggannya. Salon juga percaya bahwa keberhasilan suatu usaha di pasar ditentukan oleh dukungan dari pelanggan yang puas akan pelayanan yang diberikan.

Salon merupakan salah satu sektor dunia usaha yang mulai berkembang di kota Medan, dimana banyak bermunculan usaha sejenis yang menarik antusiasme masyarakat untuk menggunakan jasa tersebut, dimana salon dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya kaum wanita atas kebutuhan akan kecantikan diri.

Dari hasil survey yang diperoleh, ada beberapa salon yang berdiri di Kecamatan Medan Marelan dengan hanya mengandalkan fasilitas peralatan tampa memperhitungkan dan melibatkan kualitas SDM. Khususnya salon yang memiliki perizinan usaha salon dan PLS (pendidikan luar sekolah) dituntut kelengkapan fasilitas salon yang cukup memadai dan SDM

yang benar–benar memiliki kompetensi yang handal, sehingga lulusan PLS yang dibina dapat

berkompeten sesuai dengan harapan dari pemerintah. Selain dari mewujudkan lulusan yang kompeten juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi pada saat ini khususnya di Kecamatan Medan Marelan.

Salon kecantikan menurut Kusumadewi (2002) adalah sarana pelayanan umum untuk kesehatan rambut, kulit dan badan dengan perawatan kosmetik secara manual, preparative, aparatif dan dekoratif yang modern maupun tradisional tanpa tindakan operasi (bedah). Pada era sekarang masalah penampilan merupakan hal yang mutlak diperlukan setiap mengikuti

tren make–up maupun mengikuti model rambut yang sedang populer. Hal tersebut membuat

keberadaan usaha yang menawarkan jasa kecantikan semakin diperlukan. Tidak heran jika kebanyakan bisnis salon dimulai dari modal yang sederhana.

Pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang harus dipertimbangkan dalam membuat rencana bisnis. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Walaupun tidak bisa dipastikan usaha yang dirintis akan berhasil


(11)

atau tidak, tetapi setiap pengusaha dapat berusaha mewujudkan keberhasilan tersebut, yaitu dengan cara melakukan persiapan usaha yang matang dan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif.

Berdasarkan keadaan ini peneliti ingin melakukan penelitian tentang analisis kelebihan dan kekurangan pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan.

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tingkat pegetahuan pemilik usaha salon kecantikan yang terdapat di

Kecamatan Medan Marelan ?

2. Bagaimanakah tingkat kompertensi karyawan salon yang bekerja di salon kecantikan

?

3. Apa kelebihan usaha salon kecantikan yang memiliki izin usaha dan membina PLS

di Kecamatan Medan Marelan ?

4. Apa kekurangan usaha salon kecantikan yang memiliki izin usaha dan membina PLS

di Kecamatan Medan Marelan ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan biaya serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan terfokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah, sebagai berikut :

1. Kelebihan dari pengelolaan usaha salon kecantikan yang memiliki perizinan usaha salon dan pembinaan PLS, yakni LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon dan LELY Salon.


(12)

2. Kekurangan dari pengelolaan usaha salon kecantikan yang memiliki perizinan usaha salon dan pembinaan PLS, yakni LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon dan LELY Salon.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kelebihan dari pengelolaan usaha salon kecantikan yang memiliki

perizinan dan pembinaan PLS yakni LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon dan LELY Salon.

2. Bagaimana kekurangan dari pengelolaan usaha salon kecantikan yang memiliki

perizinan dan pembinaan PLS yakni LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon dan LELY Salon.

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan pengelolaan usaha salon kecantikan, sedangkan tujuan khususnya adalah :

1. Untuk mengetahui kelebihan dari pengelolaan usaha salon kecantikan yang memiliki

perizinan dan pembinaan PLS yakni LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon dan LELY Salon.

2. Untuk mengetahui kekurangan dari pengelolaan usaha salon kecantikan yang

memiliki perizinan dan pembinaan PLS yakni LING Salon, SCORPIO Salon, EDVA Salon, CITRA Salon dan LELY Salon.


(13)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak

manajemen salon yang berupa informasi empirik yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah ditempuh perusahaan dalam merancang, strategi dan mengimplementasikan program - program perbaikan kepuasan konsumen untuk mendorong dan memperkuat kualitas layanan.

2. Bagi Penulis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran khususnya tentang perkembangan pengelolaan usaha salon kecantikan di Kota Medan.

3. Bagi Pihak Lain, Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran dan informasi bagi akademis dalam memperkaya pengetahuan khususnya mengenai kelebihan dan kekurangan pengelolaan usaha salon kecantikan serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian ini.


(14)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengelohan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Analisis Pengelolaan Usaha Salon Kecantikan Di Medan Marelan”, penelitian terbatas pada usaha salon kecantikan yang memiliki perizinan usaha.

1. Pengelolaa Usaha Salon Kecantikan

Dari hasil pengolahan data, diketahui pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan masih belum dikatakan baik, mengingat banyak usaha salon kecantikan kosentrasi bidang yang di geluti terdiri dari satu bidang saja, adapun salon kecantikan yang menawarkan jenis perawatan bias diketahui hanya beberapa salon saja, mereka lebih spesifik pada riasan pengantin dan perlengkapan pesta pernikahan, serta pembentukan Lembaga Pelatihan Kursus (LPK). Hal ini menunjukkan proses pengolahan tidak sesuai dengan teori pengelolaan usaha pada dasarnya seperti Lely Salon dan Edva Salon.

2. Kelebihan Usaha Salon Kecantikan

Hasil penelitian tentang kelebihan pada usaha salon kecantikan ditinjau dari tempat, lokasi, fasilitas, jenis perawatan yang ditawarkan, pelayanan dan modal yang digunakan.

Diketahui masing – masing usaha salon kecantikan di Medan Marelan memiliki

kelebihan yang paling spesifik yakni Jenis perawatan khusus yang ditawarkan, Desain interior tempat yang nyaman, Fasilitas yang lengkap dan Pelayanan yang memuaskan seperti Ling Salon, Citra Salon.


(15)

Hasil pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan terhambat dengan memiliki kekurangan yang sangat signifikan, ini terlihat dengan pernyataan responden yang lebih memilih Modal dan Tenaga ahli kecantikan sebagai faktor kekurangan dari pengelolaan usaha salon kecantikan seperti Scorpio Salon.

B. IMPLIKASI

Kesimpulan hasil penelitian mengandung beberapa impilikasi yang perlu penulis kemukakan, impilikasi hasil penelitian ini yaitu :

1. Pengelolaa Usaha Salon Kecantikan

Hasil analisis pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan masih belum dikatakan baik. Keadaan ini mengandung implikasi bahwa pada umumnya responden masih belum sesuai dengan keahlian bidang salon kecantikan yang diharapkan.

2. Kelebihan Usaha Salon Kecantikan

Kelebihan usaha salon kecantikan pada umumnya berada pada criteria baik. Ditinjau dari kelebihan yang dimiliki oleh usaha salon kecantikan yang memenuhi persyaratan pengelolaan pada umumnya. Hasil penelitian ini mengandung implikasi bahwa responden sudah memiliki strategi atau minat yang cukup baik dalam pengelolaan usaha salon kecantikan yang dimiliki.

3. Kekurangan Usaha Salon Kecantikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan ditinjau terhambat karena kekurangan modal dan tenaga ahli kecantikan. Keadaan ini mengandung implikasi pada umumnya responden kekurangan modal dalam membiayai dan mengembangkan serta responden belum sepenuhnya memiliki ketrampilan yang sesuai dalam bidang usaha salon kecantikan.


(16)

2. SARAN

Saran dari penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Saran ini ditujukan kepada responden yang mengelola usaha salon kecantikan baik pemilik usaha maupun karyawan salon.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini hendaknya dapat dijadikan suatu motivasi bagi para responden salon kecantikan untuk lebih meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha salon kecantikan.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta:Rineka Cipta. Chandra, Gregorius. 1996. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta:Andi. Jemina. 1996. Pengantar Tata Laksana Kerumahtanggaan. Jakarta:PT. Rieke.

Kirom, Bahrul. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan KONSUMEN. Bandung:Pustaka Rieka Cipta

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian II. Jakarta : Erlangga.

Kusumadewi. 2002. Kosmetodologi Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar edisi II, Jakarta : Meutia Cipta Sarana.

Kusumadewi. 2002. Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40+. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Maulana, Agus. 1999. Perilaku Konsumen di Masa Kritis dan Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran, Artikel dalam Jurnal Usahawan pada Januari.

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja rosdakarya. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Rineke Cipta. M. Rich Sutrisno. 1985. Faktor-faktor yang harus dimanajemenin dalam pengolahan salon.

Makalah Manajemen Salon

Soeprihanto, Jhon. 2001. Penelitian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta : BPFE. Straus, Anselm & Corbin, Juliet, (2003), Dasar-dasar penelitian Kualitatif;Tatalangkah dan

Teknik-teknik Teoritis Data (Penerjemah Muhammad Sodiq dan Imam Muttaqien), Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryana. 2008. KEWIRAUSAHAAN “Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses”.

Jakarta : PT. Salemba Empat.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: alfabeta

Tranggono, Retno Iswari. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.Jakarta.: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tri Cahyono, Bambang, Sugiyo Adi. Manajemen Industri Kecil. Yogyakarta : Liberty, 1983. Umar, Husein. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia, 1997. Winarti, Diah. Bahan Penataran Pengolahan Usaha Salon Kecantikan Kulit. Jakarta : Depdiknas,


(18)

www. Shvoong.com/Definisi Pengelolaan Usaha Kecantikan www. Wikipedia, “Salon, Oktober 2008”

Meredith G, Geofrey, 1996. Kewirausahaan Tiori Dan Praktek, Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.

Zimmerer, Thomas W, Norman M. Scarborough. 2002. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Keci, Hal 12. Jakarta : Salemba Empat

_____ ,1996 Enterpreneurship and the new Venture Formation.New Jersey: Pretice Hall, Inc.


(1)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak manajemen salon yang berupa informasi empirik yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah ditempuh perusahaan dalam merancang, strategi dan mengimplementasikan program - program perbaikan kepuasan konsumen untuk mendorong dan memperkuat kualitas layanan.

2. Bagi Penulis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran khususnya tentang perkembangan pengelolaan usaha salon kecantikan di Kota Medan.

3. Bagi Pihak Lain, Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi akademis dalam memperkaya pengetahuan khususnya mengenai kelebihan dan kekurangan pengelolaan usaha salon kecantikan serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian ini.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengelohan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Analisis Pengelolaan Usaha Salon Kecantikan Di Medan Marelan”, penelitian terbatas pada usaha salon kecantikan yang memiliki perizinan usaha.

1. Pengelolaa Usaha Salon Kecantikan

Dari hasil pengolahan data, diketahui pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan masih belum dikatakan baik, mengingat banyak usaha salon kecantikan kosentrasi bidang yang di geluti terdiri dari satu bidang saja, adapun salon kecantikan yang menawarkan jenis perawatan bias diketahui hanya beberapa salon saja, mereka lebih spesifik pada riasan pengantin dan perlengkapan pesta pernikahan, serta pembentukan Lembaga Pelatihan Kursus (LPK). Hal ini menunjukkan proses pengolahan tidak sesuai dengan teori pengelolaan usaha pada dasarnya seperti Lely Salon dan Edva Salon.

2. Kelebihan Usaha Salon Kecantikan

Hasil penelitian tentang kelebihan pada usaha salon kecantikan ditinjau dari tempat, lokasi, fasilitas, jenis perawatan yang ditawarkan, pelayanan dan modal yang digunakan. Diketahui masing – masing usaha salon kecantikan di Medan Marelan memiliki kelebihan yang paling spesifik yakni Jenis perawatan khusus yang ditawarkan, Desain interior tempat yang nyaman, Fasilitas yang lengkap dan Pelayanan yang memuaskan seperti Ling Salon, Citra Salon.


(3)

Hasil pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan terhambat dengan memiliki kekurangan yang sangat signifikan, ini terlihat dengan pernyataan responden yang lebih memilih Modal dan Tenaga ahli kecantikan sebagai faktor kekurangan dari pengelolaan usaha salon kecantikan seperti Scorpio Salon.

B. IMPLIKASI

Kesimpulan hasil penelitian mengandung beberapa impilikasi yang perlu penulis kemukakan, impilikasi hasil penelitian ini yaitu :

1. Pengelolaa Usaha Salon Kecantikan

Hasil analisis pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan masih belum dikatakan baik. Keadaan ini mengandung implikasi bahwa pada umumnya responden masih belum sesuai dengan keahlian bidang salon kecantikan yang diharapkan.

2. Kelebihan Usaha Salon Kecantikan

Kelebihan usaha salon kecantikan pada umumnya berada pada criteria baik. Ditinjau dari kelebihan yang dimiliki oleh usaha salon kecantikan yang memenuhi persyaratan pengelolaan pada umumnya. Hasil penelitian ini mengandung implikasi bahwa responden sudah memiliki strategi atau minat yang cukup baik dalam pengelolaan usaha salon kecantikan yang dimiliki.

3. Kekurangan Usaha Salon Kecantikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan usaha salon kecantikan di Medan Marelan ditinjau terhambat karena kekurangan modal dan tenaga ahli kecantikan. Keadaan ini mengandung implikasi pada umumnya responden kekurangan modal dalam membiayai dan mengembangkan serta responden belum sepenuhnya memiliki ketrampilan yang sesuai dalam bidang usaha salon kecantikan.


(4)

2. SARAN

Saran dari penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Saran ini ditujukan kepada responden yang mengelola usaha salon kecantikan baik pemilik usaha maupun karyawan salon.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini hendaknya dapat dijadikan suatu motivasi bagi para responden salon kecantikan untuk lebih meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha salon kecantikan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta:Rineka Cipta. Chandra, Gregorius. 1996. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta:Andi. Jemina. 1996. Pengantar Tata Laksana Kerumahtanggaan. Jakarta:PT. Rieke.

Kirom, Bahrul. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan KONSUMEN. Bandung:Pustaka Rieka Cipta

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian II. Jakarta : Erlangga.

Kusumadewi. 2002. Kosmetodologi Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar edisi II, Jakarta : Meutia Cipta Sarana.

Kusumadewi. 2002. Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40+. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Maulana, Agus. 1999. Perilaku Konsumen di Masa Kritis dan Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran, Artikel dalam Jurnal Usahawan pada Januari.

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja rosdakarya. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Rineke Cipta. M. Rich Sutrisno. 1985. Faktor-faktor yang harus dimanajemenin dalam pengolahan salon.

Makalah Manajemen Salon

Soeprihanto, Jhon. 2001. Penelitian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta : BPFE. Straus, Anselm & Corbin, Juliet, (2003), Dasar-dasar penelitian Kualitatif;Tatalangkah dan

Teknik-teknik Teoritis Data (Penerjemah Muhammad Sodiq dan Imam Muttaqien), Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryana. 2008. KEWIRAUSAHAAN “Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses”. Jakarta : PT. Salemba Empat.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: alfabeta

Tranggono, Retno Iswari. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.Jakarta.: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tri Cahyono, Bambang, Sugiyo Adi. Manajemen Industri Kecil. Yogyakarta : Liberty, 1983. Umar, Husein. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia, 1997. Winarti, Diah. Bahan Penataran Pengolahan Usaha Salon Kecantikan Kulit. Jakarta : Depdiknas,


(6)

www. Shvoong.com/Definisi Pengelolaan Usaha Kecantikan www. Wikipedia, “Salon, Oktober 2008”

Meredith G, Geofrey, 1996. Kewirausahaan Tiori Dan Praktek, Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.

Zimmerer, Thomas W, Norman M. Scarborough. 2002. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Keci, Hal 12. Jakarta : Salemba Empat

_____ ,1996 Enterpreneurship and the new Venture Formation.New Jersey: Pretice Hall, Inc.