KEBERADAAN NYANYIAN URDO-URDO PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI DESA RAYA HULUAN KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN.

KEBERADAAN NYANYIAN URDO-URDO PADA
MASYARAKAT SIMALUNGUN DI DESA RAYA HULUAN
KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
ANNA MARIA HUTAGALUNG
NIM 071222510054

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK

ANNA MARIA HUTAGALUNG, NIM. 071222510054. Keberadaan
Nyanyian Urdo-Urdo Pada Masyarakat Simalungun Di Desa Raya Huluan

Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Medan. 2012.

Penelitian ini merupakan meneliti tentang keberadaan nyanyian urdo-urdo dimana
nyanyian tersebut merupakan nyanyian menidurkan anak dalam mengasuh anak
menurut kebudayaan masyarakat Simalungun. Tujuan dalam penelitian ini peneliti
ingin mengetahui keberadaan nyanyian urdo-urdo dan mendeskripsikan tentang
nyanyian tersebut bagaimana kajian dan struktur nyanyiannya serta mengetahui
pendapat warga di desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun
tentang nyanyian urdo-urdo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
Simalungun yang berada di desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten
Simalungun, karena jumlah populasi besar, peneliti memperkecil dengan
mengambil sampel di dusun Gonting Raya yang berjumlah 20 warga.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, studi
pustaka, dan angket. Setelah data-data terkumpul dari lokasi penelitian, kemudian
peneliti melakukan analisis untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian yang
terdapat pada pembatasan masalah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif yang dideskripsikan secara bertahap sesuai dengan topik

permasalahan, kemudian data-data diklasifikasikan sesuai isi yang bertujuan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil bahwa mayarakat di Desa Raya
Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun terkhusus dusun Gonting Raya
merupakan masyarakat bermayoritas Simalungun. Menurut tradisi mereka dalam
mengasuh anak serta sebagai pangurdo (menimang-nimang anak dengan
nyanyian) yang bertugas adalah perempuan (ibu/saudara perempuan/amboru), dan
laki-laki hanya bertugas mencari nafkah (bertani). Nyanyian urdo-urdo tersebut
memiliki nilai filosofis dimana syair yang terkandung dalam nyanyian tersebut
merupakan berupa nasehat dan harapan untuk si bayi. Masyarakat di daerah
tersebut sebagian besar masih menggunakan nyanyian Urdo-Urdo dalam
mengasuh anak dan diperankan oleh para wanita terlebih seorang ibu. Nyanyian
tersebut terdiri dari 2 lagu yaitu Tihtolol dan Urmalo Dayok, dimana masingmasing lagu mempunyai karakter dan strukturnya masing-masing.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, karena
atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga pada bentuk
skripsi. Dalam kesempatan ini penulis memilih judul, “Keberadaan Nyanyian Urdo-Urdo
Pada Masyarakat Simalungun Di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten
Simalungun”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan sebaik
mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Tuty Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS UNIMED Medan
4. Bapak Panji Suroso, S.Pd, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Seni Musik Jurusan
Sendratasik FBS UNIMED.
5. Ibu Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd Sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan koreksi dan kontribusi sejak awal penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Uyuni Widiastuti, M.Pd sebagai Dosen pembimbing II yang telah banyak memberi
arahan yang menyangkut materi dan teknik penulisan ilmiah.
7. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNIMED yang telah banyak
memberi sumbangan ilmunya selama masa perkuliahan.
8. Bapak Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si sebagai narasumber yang telah banyak memberi
masukan dan informasi tentang nyanyian Urdo-Urdo.
9. Bapak Horasdin Purba selaku Kepala Desa di Desa Raya Huluan yang telah memberi izin
penelitian serta kesediaannya untuk menjelaskan keberadaan nyanyian Urdo-Urdo pada
masyarakat Simalungun di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

10. Ibu Merlina Haloho, ibu Erisma Damanik, Herdi Saragih, Johan Purba, dan Apriandi
Saragih dan semua keluarga di Desa Raya Huluan yang telah banyak memberi informasi
kepada penulis
11. Kedua orang tua saya tercinta Bapak S. Hutagalung beserta Ibu R. Panjaitan yang selalu
memberikan kasih sayang yang tulus, semangat, doa, serta memberi dukungan moral dan
meteril dalam dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak trimakasih.

12. Abang saya Freddy Samuel Sahat Hutagalung, Adik-adik saya tersayang Sarah Aprilia
Hutagalung, Menti Samosir dan keponakanku Claudia Sitorus yang memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Buat sahabat sahabat terbaik ku Merina Nainggolan, Rici Gusnita, Bintang Natalia
Sibarani, Meiyana Cut Pidiyanti Simanjuntak, Mega Munthe, Ririn Tarigan dan temanteman stambuk 07 lainnya yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang lebih
kepada penulis, dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Aji Panjaitan yang telah membantu suport dan doa kepada penulis.
15. Raymond Simanjuntak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Buat teman-teman Ekklesia di Gereja GKPI Pamen yang telah banyak mendukung dan
membantu penulis lewat doa.
17. Serta semua pihak yang terkait yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satupersatu.
Penulis merasa bahwa masih terdapat berberapa kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik dan
koreksi guna perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam perkembangan
pendidikan seni budaya khususnya dalam perkembangan teater di Medan.

Medan, September 2012
Penulis,

Anna Maria Hutagalung

DAFTAR ISI
Hal
PERSETUJUAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis .................................................................................. 10
1. Pengertian Keberadaan .................................................................... 11
2. Musik Tradisional Simalungun ........................................................ 12
a. Instrument Tradisional Simalungun ........................................... 12
b. Nyanyian Tradisional Simalungun ............................................. 12
3. Musik ................................................................................................ 14

4. Nyanyian Urdo-urdo ......................................................................... 19
5. Masyarakat Simalungun .................................................................... 21
B. Kerangka Konseptual .............................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode penelitian ..................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 24
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 25

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 26
1. Wawancara ........................................................................................ 27
2. Observasi ........................................................................................... 28
3. Dokumentasi ..................................................................................... 28
4. Studi Kepustakaan ............................................................................ 29
5. Angket ............................................................................................... 32
E. Teklnik Analisis Data .............................................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Desa Raya Huluan Kecamatan Raya
Kabupaten Simalungun ............................................................................ 33
B. Masyarakat Simalungun Di Desa Raya Huluan Kecamatan
Raya Kabupaten Simalungun ................................................................... 34
C. Kebudayaan Masyarakat Simalungun Dalam Mengasuh Anak ............... 37
D. Asal-Usul Nyanyian Urdo-Urdo .............................................................. 40
E. Keberadaan Nyanyian Urdo-Urdo Di Desa Huluan Raya ....................... 43
F. Tanggapan Masyarakat Terhadap Nyanyian Urdo-Urdo Di

Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun ................. 44
G. Bentuk Penyajian Nyanyian Urdo-Urdo .................................................. 47
H. Penggarapan Teks dan Melodi Nyanyian Urdo-Urdo ............................. 55

I. Karakteristik Nyanyian Urdo-Urdo dari Aspek Melodi dan Ritme ........ 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 61
B. Saran ........................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
Lampiran

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 4.1 Hasil jawaban angket tentang warga yang mengetahui
nyanyian urdo-urdo ......................................................................... 47
Tabel 4.2 Hasil jawaban angket tentang pendapat warga mengenai nyanyian
Urdo-urdo ........................................................................................ 50

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1 Contoh Irama ................................................................................. 16
Gambar 2.2 Contoh Melodi ............................................................................... 17

Gambar 2.3 Contoh Harmoni ............................................................................. 17
Gambar 2.4 Contoh Warna Bunyi ...................................................................... 19

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia disetiap daerah-daerahnya memiliki suku dan adatnya
masing-masing. Keanekaragaman yang kaya akan ciri khasnya masing-masing
dan memiliki keunikan tersendiri menjadi suatu daya tarik yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Setiap suku mempunyai perbedaan baik dari segi bahasa,
musik, nyanyian, dan juga adat istiadat dalam bermasyarakat terlebih dalam acara
adat seperti acara pernikahan, acara pemakaman, acara dalam pengobatan, dan
banyak lagi acara-acara yang bersifat tradisi dalam suatu suku.
Kesenian merupakan suatu hal yang mempunyai peranan penting dalam
suatu kebudayaan setiap suku dan tidak dapat dipisahkan. Karya seni yang
berpengaruh dalam suatu tradisi kebudayaan adalah musik, karena dalam
nyanyian dan musik sangat mempengaruhi tradisi budaya untuk menentukan
patokan-patokan sosial dan patokan-patokan individu, mengenai apa yang disukai
dan apa yang diakui. Musik dapat mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip

umum yang mendasarinya, yang menghidupkan kebudayaan tersebut secara
menyeluruh.
Seperti yang di uraikan dalam Mulyana dan Rakhmat (2005:19) bahwa:
“Budaya kita secara pasti mempengaruhi kita sejak dalam kandungan hingga mati
dan bahkan setelah mati pun kita dikuburkan dengan cara-cara yang sesuai dengan
budaya kita.” Dengan demikian, manusia dibentuk juga oleh kebudayaan.

Sebaliknya, kebudayaan diciptakan atau dibangun oleh manusia. Artinya, sejak
lahir manusia sudah berada dalam suatu lingkup budaya. Dalam kesenian
tradisional, terdapat beberapa rumusan, norma, atau aturan yang harus ditaati.
Akan tetapi, jika kita amati lebih jauh, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Seniman tradisional yang terkenal, umumnya memiliki kemampuan tampil yang
khusus, bahkan sampai melahirkan ciri tersendiri. Itu berarti bahwa ia telah
menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas bukan hanya terdapat pada
lingkungan seniman modern, melainkan juga pada seniman tradisional.
Banyak kesenian-kesenian tradisional

yang hampir terkubur dan

terpendam di tengah-tengah kemodernan yang dipengaruhi oleh budaya asing.

Pengenalannya juga sudah jarang diperkenalkan kepada generasi-generasi yang
sudah menyebar luas ke berbagai daerah. Kesenian tradisional pada umumnya
diajarkan oleh para leluhur terhadap generasi atau turunannya guna untuk
mewariskan kekayaan kebudayaan yg telah diciptakan oleh para leluhur.
Salah satu Provinsi yang kaya akan berbagai macam suku di Indonesia,
yaitu Provinsi Sumatra Utara. Provinsi Sumatera Utara memiliki berbagai suku
yang beraneka ragam baik suku asli maupun suku pendatang dimana suku-suku
tersebut membawa ciri khasnya masing-masing, walaupun berbagai macam lahir
keunikan tersendiri dari setiap suku namun masyarakat di Provinsi Sumatera dapat
mencerminkan keselarasan yang muncul dalam bermasyarakat.
Salah satu kota besar yang berada di Provinsi Sumatera Utara adalah kota
Pematang Siantar. Masyarakat yang berdomisili di kota tersebut mayoritas suku
Simalungun, suku Simalungun merupakan salah satu bagian dari suku batak, yang

3

diantaranya adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing/Angkola, Batak
Pak-pak/Dairi dan Batak Simalungun.
Masyarakat Simalungun memiliki kebudayaan yang diturunkan secara
turun-temurun oleh leluhurnya, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu
bentuk dari kebudayaan tersebut adalah kesenian. Kesenian pada masyarakat
Simalungun sangat banyak, di antaranya adalah seni rupa, seni tari, seni ukir, dan
seni musik. Dalam tulisan ini, peneliti lebih terfokus untuk mengkaji seni
musiknya. Kebudayaan simalungun yang berhubungan dengan seni Musik
biasanya dalam acara memasuki rumah baru, membuat nama, pernikahan, upacara
kematian, dan sebagainya. Selain itu masyarakat Simalungun memiliki
kebudayaan (kebiasaan) dalam menidurkan anak dengan menggunakan nyanyian,
yang disebut Urdo-urdo.
Dalam bidang Seni Musik masyarakat Simalungun mempunyai dua jenis
musik tradisional yaitu Instrumental dan Nyanyian. Dari segi instrumental,
masyarakat Simalungun memiliki instrumen tradisional yang diantaranya menurut
kategorinya adalah; (1) Idiofon ( Mongmongan, Ogung, Sitalasayak, dan
Garantung), (2) Aerofon (Sarune bolon, Sarune buluh, Tulila, Sulim, Sordam,
Saligung, Ole-ole, hodong-hodong, dan Ingon-ingon), (3) Membranofon
(Gonrang sidua-dua dan Gonrang sipitu-pitu/Gonrang bolon), (4) Kordofon
(Arbab, Husapi, dan Jatjaulu/Tengtung). Dalam penyajiannya instrumen
tradisional tersebut terbagi 2 jenis ensambel musik, yaitu :

a.

Gonrang Siduadua adalah seperangkat musik Tradisional Simalungun
yang terdiri dari satu buah Sarune bolon, dua buah Gonrang, dua buah
Gonrang Mongmongan dan dua buah Ogung.

b. Gonrang Sipitu-pitu / Gonrang Bolon Simalungun adalah seperangkat alat
musik Tradisional Simalungun yang terdiri dari satu buah Sarune bolon,
tujuh buah gonrang, dua buah mongmongan dan dua buah ogung.
Selain dari segi musik instrumental, Simalungun juga memiliki nyanyian
rakyat yang disebut sebagai doding, bernyanyi dalam bahasa Simalungun disebut
mandoding. Nyanyian Simalungun memiliki ciri khas tersendiri yaitu memiliki
inggou. Adapun jenis-jenis nyanyian rakyat Simalungun diantaranya adalah :
Taur-taur dan simanggei (nyanyian cinta/love song), Ilah (nyanyian untuk bekerja
/ work song), Urdo-urdo (nyanyian menidurkan anak/lullaby), Tihtah (nyanyian
permainan anak/children game song), Tangis (tangisan/lament), Orlei dan
mardogei

(nyanyian

untuk

bekerja/work

song),

Mandillo

tonduy

dan

Manalunda/mangmang (nyanyian untuk pengobatan/healing song), juga Inggou
turi-turian (nyanyian bercerita/story telling).
Salah satu nyanyian rakyat yang menjadi suatu tradisi bagi masyarakat
Simalungun dalam kehidupan sehari-hari dan juga suatu warisan dari para
leluhurnya adalah nyanyian urdo-urdo karena nyanyian tersebut adalah kategori
nyanyian untuk menidurkan anak. Menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat
Simalungun menidurkan anak dengan menyanyikan suatu nyanyian pengantar
tidur oleh orangtua kepada anaknya atau saudara laki-laki atau perempuan kepada
adiknya disebut dengan Urdo-urdo, untuk sebutan kepada orang yang menimang-

5

nimang anak dengan nyanyian disebut pangurdo. namun terkadang pangurdo
tidak langsung menidurkan anak, tetapi lebih dahulu bermain-main dengan
menyanyikan nyanyian bermain anak yang berirama gembira dengan nyanyian
tihtah yang disebut dengan tihtolol. Lagu yang berkategori menidurkan anak
(lullaby) pada umumnya memakai lirik yang mengungkapkan rasa sayang dan
biasanya dinyanyikan dengan lembut dan mengayun sehingga membawa
kenyamanan dan ketenangan bagi anak tersebut. Nyanyian Urdo-urdo termasuk
nyanyian tradisional karena adalah nyanyian leluhur suku Simalungun yang wajib
untuk dipertahankan dan dilestarikan, sehingga dapat menjadi pedoman bagi
setiap warganya.
Dari uraian di atas dan ketertarikan peneliti terhadap nyanyian urdo-urdo
maka peneliti mengangkat tulisan tersebut kedalan tulisan karya ilmiah yang
berjudul “Keberadaan Nyanyian Urdo-urdo Pada Masyarakat Simalungun di Desa
Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun”

B. Identifikasi Masalah
Latar Belakang masalah telah memaparkan apa yang ingin diteliti oleh
peneliti, oleh karena itu agar semua cakupan masalah dapat terbagi dengan teliti
dalam penelitian nantinya, maka dari itu diperlukan adanya identifikasi masalah
supaya penelitian yang dilakukan menjadi terarah dan lebih terkendali. identifikasi
masalahnya yaitu:
1. Bagaimana keberadaan nyanyian urdo-urdo pada masyarakat Simalungun
di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun?
2. Bagaimana asal usul dari nyanyian urdo-urdo tersebut?
3. Apakah pengertian nyanyian urdo-urdo tersebut dari segi syairnya?
4. Bagaimana bentuk penyajian nyanyian urdo-urdo?
5. Bagaimana proses penggarapan teks dan melodi nyanyian urdo-urdo?
6. Bagaimana karakteristik nyanyian urdo-urdo dari aspek melodi dan ritme?
7. Bagaimana tanggapan masyarakat Simalungun di Desa Raya Huluan
Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun terhadap nyanyian urdo-urdo?

C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi cakupan masalah yang terlalu luas, maka diperlukan
adanya pembatasan masalah dikarenakan kelemahan peneliti dan keterbatasan
waktu dan materi. Pembatasan masalah bertujuan untuk mempersempit ruang
lingkup permasalahan agar topik yang akan dibahas menjadi terfokus, dan

7

menjaga agar permasalahannya tidak melebar. Untuk itu, peneliti membatasi
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan nyanyian urdo-urdo pada masyarakat Simalungun
di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun ?
2. Bagaimana asal-usul dari nyanyian urdo-urdo tersebut?
3. Bagaimana bentuk penyajian nyanyian urdo-urdo?
4. Bagaimana proses penggarapan teks dan melodi nyanyian urdo-urdo?
5. Bagaimana karakteristik nyanyian urdo-urdo dari aspek melodi dan ritme?
6. Bagaimana tanggapan masyarakat Simalungun di Desa Raya Huluan
Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun terhadap nyanyian urdo-urdo?

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di
atas maka peneliti perlu menentukan rumusan masalah agar dapat terfokus dalam
masalah yang dibahas, seperti yang di nyatakan Bungin (2007:45) menyatakan
bahwa:
“Apabila rumusan masalah ditujukan bagi desain penelitian kualitatif,
maka fenomena penelitian diformulasikan agar dapat memenuhi
persyaratan sebagai masalah kualitatif. Jadi rumusan masalah kualitatif
merumuskan substansi kategorisasi, substansi struktur, dan substansi
model dalam suatu permasalahan penelitian.”
Berdasarkan pendapat diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah “Keberadaan Nyanyian Urdo-urdo Pada Masyarakat
Simalungun di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun?”

E. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian karya ilmiah ini kegiatan yang akan dilakukan dalam
penelitiannya senantiasa berorientasi kepada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas
maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidaklah terarah dan tidak terfokus pada
latar belakang dan rumusan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin
(2007:75) mengatakan bahwa:
“Membuat tujuan penelitian kualitatif sama mudahnya dengan
merumuskan tujuan penelitian lainnya, karena tujuan penelitian hanya
mengacu pada rumusan masalah penelitian. Hal ini tidak berarti rumusan
masalah sama persis dengan tujuan penelitian, tetapi keduanya tetap
berbeda secara subtansial, karena rumusan masalah dibuat dalam konteks
mengungkapkan substansi masalah, sedangkan tujuan penelitian dibuat
untuk mengungkapkan keinginan peneliti dalam suatu penelitian.”
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian
adalah suatu misi yang akan dijalankan selama melaksanakan penelitian dan
mencari pemecahan masalah yang telah dipaparkan di pembatasan dan rumusan
masalah. Maka dari itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui keberadaan nyanyian urdo-urdo pada masyarakat
Simalungun di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten
Simalungun.
2. Untuk mengetahui asal-usul nyanyian urdo-urdo .
3. Untuk mengetahui bentuk penyajian dalam menyanyikan urdo-urdo.
4. Untuk mengetahui proses penggarapan teks dan melodi nyanyian urdourdo.
5. Untuk mengetahui karakteristik nyanyian urdo-urdo dari aspek melodi dan
ritme.

9

6. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat Simalungun di Desa Raya
Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun terhadap nyanyian urdourdo.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan peneliti, diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai pegangan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai kesenian tradisional Simalungun terkhusus terhadap
nyanyian Urdo-urdo.
2. Sebagai bahan informasi kepada setiap pembaca dalam mengetahui dan
mengenal kesenian tradisional Simalungun terkhusus terhadap nyanyian
Urdo-urdo.
3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian berikutnya yang relevan
di kemudian hari.
4. Bahan motivasi bagi setiap pembaca dalam meningkatkan rasa keingin
tahuan

serta

Simalungun.

dalam

memelihara

kelestarian

kesenian

tradisional

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Letak Geografis dari Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten
Simalungun berada pada tanah perbukitan dan produktif dan bercocok
tanam,

sehingga

menjadi

tradisi

kebudayaan

Simalungun

dalam

kesehariannya adalah bertani.
2. Masyarakat di Desa Raya Huluan adalah desa yang bermayoritas suku
Simalungun, dan kesehariannya mereka menggunakan bahasa dan tutur
adat istiadat Simalungun walaupun terhadap suku pendatang yang telah
menetap didaerah tersebut.
3. Dalam mengasuh anak sudah menjadi tradisi masyarakat simalungun yang
memegang peranan penting dan bertanggung jawab dalam mengasuh anak
terlebih sebagai pangurdo adalah para wanita terlebih ibu kandung dari si
bayi, pada bayi sehat yang baru berusia 2 minggu sudah dapat dibawa ke
ladang.
4. Nyanyian Urdo-Urdo disebut sebagai nyanyian foklor (folklore) karena
merupakan salah satu warisan dari para leluhur masyarakat Simalungun
kepada generasi-generasinya turun tenurun secara lisan dan mempunyai
hubungan dengan sistem kebudayaan dan tradisi masyarakat Simalungun

dalam bersosialisasi dan masih diaplikasikan dan berfungsi dalam
kahidupan

sehari-hari.

Pengenalan

nyanyian

urdo-urdo

kepada

generasinya dengan secara lisan, dimana dari generasi ke generasi para
leluhur memperkenalkan nyanyian tersebut melalui mulut ke mulut dalam
bahasa Simalungun disebut dengan martakkap babah. Dalam prosesnya
enkulturasi kebudayaan dilakukan dengan alamiah, dimana pembelajaran
dalam pengenalan nyanyian tersebut masyarakat simalungun mengamati
dengan melihat secara langsung dalam pola kehidupan sehari-hari.
5. Tradisi kebudayaan masyarakat Simalungun dalam mengasuh anak dengan
mangurdo sudah sangat jarang bisa di jumpai terlebih pada perkotaan
hanya dapat dijumpai tempat terpencil yang masih kental kebudayaannya,
dan itu pun hanya terdapat di daerah-daerah tertentu, sudah sangat jarang
diperkenalkan kepada generasi muda dalam melakukan tradisi tersebut,
bahkan didaerah tertentu (lokasi simalungun) yang mengetahui nyanyian
tersebut hanya orang-orang tua. dan salah satu lokasi yang masih
mengaplikasikan nyanyian tersebut yaitu di Desa Raya Huluan Kecamatan
Raya Kabupaten Simalungun.
6. Dari hasil jawaban angket yang disebarkan kepada masyarakat simalungun
di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, Nyanyian
Urdo-urdo sangat berpengaruh positif dalam mengasuh anak.
7. Dalam penyanjiannya sama halnya seperti pada umumnya dengan
mengayun-ayun anak sambil menepuk-nepuk badannya dan dinyanyikan
dengan nyanyian Urdo-urdo yaitu Urmalo Dayok sampai si bayi terlelap.

8. Syair pada nyanyian Urdo-urdo memiliki makna filosofi dimana nasehat
yang berupa pribahasa memiliki makna yang mendalam untuk menasehati
anaknya kelak engkau besar cepat berhasil dan jangan meninggikan diri
(sombong), dan jangan keberhasilan tersebut menjadi sia-sia dan tidak
bermanfaat dengan baik.
9. Dalam struktur melodi dan ritme 2 lagu dalam mengasuh anak yang
tergolong dalam nyanyian Urdo-urdo memiliki struktur yang berbeda,
lagu Tihtolol menggunakan ritme yang padat pada tempo yang cepat dan
dengan melodi tangga nada tetratonik (4 nada) yaitu C-D-E-G, dan pada
lagu Urmalo Dayok menggunakan melodi tangga nada pentatonik (5 nada)
yaitu C-D-E-F-G, dan sesekali tambahan nada Fis sebagai hiasan terutama
untuk melangkah ke nada G.

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran
antara lain:
1. Memberikan

contoh

kepada

generasi-

generasi

muda

dalam

mempertahankan tradisi yang sudah ditemurunkan oleh para leluhur,
karena tradisi itu adalah warisan bagi generasi berikutnya.
2. Hendaknya Nyanyian Urdo-urdo tetap dilestarikan dan di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari karena sangat berpengaruh positif dalam
mengasuh anak yang dimulai sejak dini, walaupun si bayi tidak mengerti
pesan yang disampaikan dalam nyanyian tersebut namun kelak disaat dia
mengerti dapat berpengeruh dalam kehidupannya kedepan kelak, karena
pesan yang terkandung didalamnya terdapat nilai filosofi yang dalam,
sehingga kelak dapat menjadi pengontrolan dirinya kedepan nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina.2009.”Keberadaan Alat Musik Salinggung Pada Masyarakat
Simalungun di Desa Simbolon Tengkoh Kecamatan Panombean Panei
Kabupaten Simalungun”.Medan: Skripsi Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan
Barus, Nuri.2012. “Keberadaan Lagu Taur-taur Simbandar di Desa Pagar Manik
Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai”.Medan: Skripsi Fakultas
Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan
Bungin, Burhan.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo
Persada
Harahap, Irwansyah.2005.Alat Musik Dawai.Jakarta: Lembaga Pendidikan
Nusantara
Hardjana, Suka.2004.Esai Dan Kritik Musik.Yogyakarta: Galang Press Harefa
Hutabarat, Lampos.2010. “Keberadaan dan Bentuk Musik Sikambang di Kota
Sibolga”.Medan: Skripsi Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri
Medan
Linggono, Budi.Seni Musik Non Klasik Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan.Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Mulyana dan Rakhmat.2005.Komunikasi Antarbudaya.Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Purba, Dermawan.2005. “Nilai Filosofi Dan Seni Budaya Dalam Nyanyian Anak
Pada Masyarakat Simalungun”. Medan
Saragih, Normasiah.2010.”Analisis Lagu ‘Illah I Losung’ dalam Tari Manduda
karya Taralamsyah Saragih”.Medan: Skripsi Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan
Wahyusari, Ahada.2011. “Kajian Psikologi Sastra Terhadap Dimensi Emosional
Dan Spiritual Nyanyian Kanak Masyarakat Tambelan Kepulauan Riau
Dan Implikasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini”.Bandung: Skripsi
Universitas Pendidikan Indonesia
http://news.tobaonline.com/?p=2216
http://repository.usu.ac.id).
http://www.artikata.com/arti-357153-keberadaan.html
http://www.kamusbesar.com/25377/melodi