PONDOK PESANTREN SYEKH MUHAMMAD DAHLAN AEK HAYUARA DI SIBUHUAN PADANG LAWAS (1990-2013).

(1)

PONDOK PESANTREN SYEKH MUHAMMAD

DAHLAN AEK HAYUARA DI SIBUHUAN PADANG

LAWAS (1990-2013)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

RIZKA KHAIRANI HARAHAP

NIM : 309 321 045

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Rizka Khairani Harahap. NIM 309321045. Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Di Sibuhuan Padang Lawas (1990-2013). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang berdirinya pondok pesantren Syekh muhammad dahlan Aek Hayuara Sibuhuan, untuk mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren pada masa kepemimpinan KH. Nukman Hasibuan 1990-2013, untuk mengetahui perkembangan Pondok pesantren pada masa kepempinan KH. Nukman Hasibuan 1990-2013.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalahmetode Heuristik. Dengan tehnik pengumpulan data menggunakanwawancara dan Dokumen. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu mengelompokkan hasil data, menganalisis data, menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan.

Dari Hasil penelitian di lapangan bahwa Pondok Pesantren Syekh muhammad Dahlan aek Hayuara resmi dibuka pada tahun 1938 oleh Syeh Muhammad Dahlan beserta keluarga dan masyarakat Sibuhuan. Pondok Pesantren ini terletak di Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas. Syekh Muhammad Dahlan wafat pada tahun 1973, dan pesantren ini di beri nama sesuai dengan nama pendirinya yaitu Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara.

Kepemimpinan pesantren ini dititipkan kepada sahabat Syekh Muhammad Dahlan yang bernama Syekh Mukhtar Muda Nasution. Pada masa kepemimpinan Syekh Mukhtar Muda Nasution tidak banyak perubahan. Di tahun 1990 KH. Nukman Hasibuan anak kandung dari Syekh Muhammad Dahlan ini mendiskusikan masalah pesantren dengan Syekh Mukhtar Muda Nasution. KH. Nukman Hasibuan dimana pada saat itu telah pensiun dari pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil bermaksud ingin mengambil alih pesantren yang dititipkan sebelumnya kepada Syekh Mukhtar Muda Nasution.

Dibawah kepemimpinan KH. Nukman Hasibuan pada tahun 1990,pesantren ini seperti lahir kembali.Beliau melakukan banyak perubahan, seperti penambahan ruang belajar, pondok, asrama, tenaga pengajar, kamar mandi bagi guru dan siswa. Jumlah santri yang mendaftar ke pesantren ini semakin banyak jumlahnya. Sikap beliau yang ramah terhadap tamu yang datang dan menganggap semua yang berada di pesantren sebagai keluarga merupakan daya tarik.


(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, dengan segala kerendahan hati dan jiwa penulis, puji dan syukur penulis kepada sang sang pemilik Asmaul Husna ALLAH SWT yang masih memberikan penulis udara kehidupan di dunia ini, tatkala menyelesaikan sebagian kewajiban di Dunia ini terkhusus di dunia pendidikan yang penulis geluti. Shalawat beriringkan salam penulis sampaikan kepada Nabi junjungan Umat Islam Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk golongan umat yang mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak dan bisa

berdampingan di surga kelak dengan Beliau. Skripsi ini berjudul “Pondok Pesantren Syekh

Muhammad dahlan Aek Hayuara Di Sibuhuan Padang Lawas (1990-2013)”, Penulis sadari dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, penulis berharap kedepannya banyak karya-karya yang bermunculan yang lebih baik lagi.

Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah banyak member bantuan, dorongan, motivasi, serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dari awal melakukan penelitian sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sampai akhirnya selesai menjadi sebuah skripsi.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan Jajarannya

2. Bapak Dr. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 3. Bapak/Ibu Pembantu Dekan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar dalam menghadapi keluhan kesah penulis, serta memberikan arahan dan motivasi pada penulis dalam penelesaian Skripsi ini.

5. Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

6. Ibu Dra. Syarifah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen penguji penulis yang telah banyak memberikan motivasi dan kritikan di skripsi ini.

7. Ibu Dr. Syamsidar Tanjung, MPd, selaku Dosen Penguji Skripsi penulis yang keibuan dan tegas dalam membicarakan yang telah banyak memberikan kritik dan saran di skripsi penulis


(7)

9. Seluruh Dosen-dosen dan Staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada penulis, selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.

10. Teristimewa kepada Orang Tua Penulis, Ayahanda Gusnar Harahap dan Ibunda Wannuriza Hasibuan yang penulis cintai. Terima kasih, karena selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi, dan selalu mendoakan penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi dan akhirnya menyandang gelar sarjana. Semoga senantiasa Ayahanda dan Ibunda dalam lindungan dan limpahan berkah Allah SWT, selalu diberi kemudahan rezeki, kesehatan dan umur yang berkah. Tiada kata yang mampu penulis ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda selain ucapan syukur karena telah terlahir ke dunia ini.

11. Terima kasih Kepada Pimpinan pesantren Bapak Drs. H. M Syarifuddin Hasibuan, kepala MAS Bapak Syarifuddin Daulay, S.Ag, kepala MTS Bapak Wildan Ansyori Hasibuan, S.Ag, Bapak Amsal Selaku Tata Usaha di Pondok Pesantren yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini.

12. Terima kasih kepada seluruh Narasumber dari Pondok Pesantren Aek Hayuara yang telah senang hati penulis wawancarai dan telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

13. Terima kasih kakakku Wina Yanti Nasution dan adik-adikku Ansori Harahap, Fauzi Harahap dan Yustika Alawiyah Harahap, karena selalu memberi dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.

14. Terima kasih kepada keluarga besar Nenek sayangku, Tobang Emmi, Ete Ropiko, Ete Adek, dan Nantulang Rini yang selama ini telah banyak membantu danmemberi perhatian serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

15. Sepupuku Gio, Abu, Andika, Helmi, Citra, Doni, Aldo, Abel, Balqis, Siti Ana, Rizal, Ela, Diva yang selalu lucu.

16. Terkhusus buat seseorang yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis. Terimakasih My Lovely Imlan Nasution, S. Sos buat hari-harinya selama ini hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

17. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis kak Kim, Muisah, Eca (Evi Cantik), Zaida, Deli, Hida, Ita, Indra, Lisda, Said yang selama ini telah banyakmembantu dan memberi dukungan serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.


(8)

18. Terima kasih buat teman-teman penulis Margaretha, Rismadiah, Ricky, Zaldi, Rahma, Kartika Dewi, Refnida, Asril, Eko, Andiko, Siti, Dwi Fatma, Rini, Ayu, Tia, yang sudah menemani dan memberikan informasi terhadap penulis.

19. Terima kasih buat teman-teman seperjuangan A,B Reguler dan Ekstensi 2009.

20. Teman-teman PPLT SMA Daerah Sei Bejangkar Batu Bara, Nasir, Imam, Rika, Shinta, Nita, Maya, Indah, Andi, Lisda, Wiwin, Evi, Dian, Danil, lailan, terimakasih atas motivasinya selama ini.

Medan, Juli 2013 Penulis

Rizka Khairani Harahap NIM : 309 321 045


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar BelakangMasalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 5

C.Pembatasan Masalah ... 5

D.RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 6

F. ManfaatPenelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A.Kerangka Konsep ... 8

1. Konsep Pondok Pesantren ... 8

2. Konsep Sistem Pendidikan ... 13

3. Konsep Perkembangan ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODOPENELITIAN ... 22

A.MetodePenelitian ... 22

B.Sumber Data ... 22

C.Lokasi Penelitian ... 22

D.Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. TeknikAnalisis Data ... 24

BAB IV HASIL PEELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A.GambaranUmumWilayah Kabupaten Padang Lawas ... 25

1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Padang Lawas ... 25

2. Perekonomian Wilayah Kabupaten Padang Lawas ... 26

3. Kependudukan Wilayah Kabupaten Padang Lawas ... 27


(10)

B.Latar Belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad

Dahlan Aek Hayuara ... 36

1. Biografi Pendiri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara ... 40

2. Masa Kepemimpinan K.H. Nukman Hasibuan ... 43

C.Sistem Pendidikan ... 46

A. Profil pondok Pesantren ... 49

B. Keadaan Personil Guru dan Siswa ... 56

D. Perkembangan Pondok Pesantren Syekh Muhammad dahlan Aek Hayuara ... 59

BABV KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 68

DAFTARPUSTAKA ... 69 LAMPIRAN


(11)

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu realita kependidikan yang telah membudaya dikalangan sebagian bangsa, terutama dikalangan sebagian besar umat Islam yang merupakan golongan mayoritas di Indonesia ini adalah pesantren. Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian atau disebut tafaqquh fiddin. Islam di Indonesia akan cacat apabila ia tidak mampu memberikan penjelasan mengenai tantangan pembangunan dan dorongan serta pedoman bagi pemeluknya untuk berpartisipasi dalam pembangaunan nasional dengan penuh tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi salah satu pusat studi pembaharuan pikiran dalam Islam yang dimaksud. (Ali Idrus 2009:94)

Penyelenggaraan lembaga pendidikan pesantren berbentuk asrama yang merupakan komunitas tersendiri dibawah pimpinan kyai atau ulama dibantu oleh beberapa ustadz yang hidup bersama ditengah – tengah para santri dengan mesjid sebagai pusat kegiatan peribadatan agama, gedung sekolah sebagai pusat kegiatan belajar, dan pondok sebagai pusat tempat tinggal para santri.Sistem pendidikan pesantren juga terdiri atas unsur – unsur dan nilai – nilai yang merupakan satu kesatuan. Kualitas dari dinamika suatu sistem pendidikan pesantren sangat tergantung pada kualitas para pengasuhnya dan bobot interaksi antara unsur- unsurnya, terutama orientasi unsur – unsur organiknya atau para pelakunya dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Ali Idrus 2009:95)


(13)

Syekh Muhammad Dahlan Lahir di Hasahatan Jae, Sibuhuan pada tahun 1904 M. Dia wafat pada tahun 1973. Orang tuanya, H. Abdur al-Rahman, seorang saudagar kaya dan sangat terkenal di Kesultanan Barumun.

Namun sayang, bakat dagang ayahnya tidak diwarisi oleh Syeikh Hasibuan namun demi meneruskan tradisi ekonomi dan perdagangan keluarga dia memberikan tanggung jawab regenerasi kepada H. Baginda Soaduon Hasibuan yang menguasai perputaran ekonomi di Kesultanan Barumun.

Dia merupakan alumni dari Pondok Pesantren Galanggang Sibuhuan dengan guru besar H. Muhammad Shaleh Mukhtar. Setelah menamatkan studinya di sana, dia melanjutkan studinya di Kesultanan Langkat, tepatnya di Madrasah Aziziyah Tanjung Pura dengan kekhususan pada sastra.

Antara tahun 1920-1926, dia melanjutkan studinya di Mekkah dan kembali Indonesia dan mulai mengembangkan ilmunya di Maktab Syariful Majalis di Galanggang Sibuhuan. Pada tahun 1937 dia mengajar di Kampung Keling, Pematang Siantar. Namun, atas desakan masyarakat di Kesultanan Barumun, dia diminta kembali untuk membangun masyarakat di Barumun dan sekitarnya.

Di sana dia Membangun sebuah institusi pendidikan yang sangat spektakuler dengan nama Jam'iyah al-Muta'allimin. Dari namanya bisa diartikan sebagai Universitas Mahasiswa. Namun paska kemerdekaan Indonesia, institusi ini menjadi mengerdil dengan sekedar setingkat pondok pesantren.

Pondok tersebut yang dikenal dengan Pondok Aek Hayuara, menjadi center of excelent yang sangat terkenal di kesultanan tersebut karena menyediakan sistem pendidikan di berbagai


(14)

level. Salah satu level adalah pondok dalam yang mahasiswanya terdiri dari orang dewasa yang sudah menikah, janda maupun duda. Pendidikan untuk semua umur digagas melalui pondok ini.

Kemasyhuran pondok ini tidak saja di Kesultanan Barumun, tapi juga ke seantero Tanah Batak dan bahkan Sumatera. Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai bahasa di Sumatera berduyun-duyun berdatangan di setiap pembukaan tahun ajaran baru.

Namun, pada zaman Jepang pondok ini mengalami kemunduran secara ekonomi akibat 'malaise' yang mengundang simpati dari pemimpin-pemimpin negeri. Tercatat Sultan Deli dari Kesultanan Deli kemudian berinisiatif untuk mensubsidi pondok ini. Inisiatif ini juga diikuti oleh Sultan dari Kesultanan Asahan dan Raja dari Kesultanan Kotapinang.

Pada zaman kemerdekaan, dia kemudian melakukan pembaharuan di pondok tersebut dengan memasukkan kurikulum yang up to date. Selain menjadi tokoh pendidikan di Kesultanan Barumun, dia juga aktif membangun UNUSU atau Universitas NU Sumatera Utara di Tapanuli. Melalui sentuhannya bebeapa anak muridnya menjadi tokoh pendidikan di mana-mana. Di antaranya Tuan Mukhtar Muda dan Tuan Ridho di UNUSU, H. Ja'far dengan membuka lembaga pendidikan baru yang bernama Pondok Lubuk Soripada di Tangga Bosi.

Syekh Muhammad Dahlan termasuk salah satu Ulama yang memperkokoh ajaran Islam di Tanah Batak khususnya dibagian Tapanuli bagian selatan. Syekh Muhammad Dahlan belajar di Makkatul Mukarromah, karena kepintaran nya diangkat menjadi Guru disekolah tempatnya belajar selama lima tahun, kemudian kembali ke tanah air, mengajar di Pesantren Tanjungpura. Masyarakat Sibuhuan memintanya untuk kembali kekampung untuk membuka Pesantren di Sibuhuan. Didirikan pesantren dengan nama "Syariful Majlis" yang bertempat di Galanggang Sibuhuan, berhubung karena lokasi pesantren ini terlalu sempit, dipindahkanlah pesantren ini ke Banjar Kubur. Didirikanlah Pesantren ini resmi pada tahun 1938 dengan nama Pesantren Aek


(15)

Hayuara. Setelah Wafat Syekh Muhammad Dahlan pada Tahun 1973, pesantren ini dinamakan sesuai dengan Nama pendirinya yaitu Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.

Pondok pesantren ini dinamakan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan, sesuai dengan nama pendirinya Yaitu Allahyarham Syekh Muhammad Dahlan, Aek Hayuara adalah letak pesantren ini, dekat Sungai dalam bahasa mandailing "aek" artinya "sungai" dan Hayuara artinya "beringin", dahulu lokasi pesantren ini banyak pohon beringin. Sibuhuan adalah ibukota kecamatan Barumun.

Berangkat dari pemaparan mengenai latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai“Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Di Sibuhuan Padang Lawas (1990 – 2013)”.Alasan Tahun 1990 karena pada tahun 1990 merupakan peralihan kepemimpinan dari Syekh Mukhtar Muda Nasution kepada anak kandung dari Syekh Muhammad Dahlan Hasibuan yang bernama KH.Nukman Hasibuan hingga saat ini, dan peneliti ingin meneliti perkembangan pesantren ini selama dibawah kepemimpinannya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Latar Belakang Berdirinya pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara 2. Sistem pendidikan di Pondok Pesantren pada masa KepemimpinanKH. Nukman

Sibuhuan 1990-2013

3. Perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013


(16)

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya ruang lingkup yang akan dibahas, sehingga dalam hal ini mengharuskan peneliti untuk membatasi permasalahan yang ada agar penulisan ilmiah ini dapat lebih terarah. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah pada Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan

Aek Hayuara Di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas(1990 – 2013).

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek

Hayuara Sibuhuan.

2. Bagaimana sistem pendidikan di Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

3. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.


(17)

2. Untuk mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

3. Untuk mengetahui perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitiaan ini adalah:

1. Penelitian ini dapat menjadi sumber bahan bacaan khususnya bagi jurusan sejarah.

2. Menambah wawasan bagi masyarakat Padang Lawas secara khusus mengenai sejarah berdiri dan berkembangnya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan.

3. Penelitian ini menambah pengetahuan penulis dimana penulis pernah menimbah ilmu pengetahuan di pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan. 4. Memberikan informasi tentang pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan bab demi bab, maka penulis dapat membuat beberapa kesimpulan, yaitu:

a. Syekh Muhammad dahlan anak dari H. Abdur al-Rahman lahir di Hasahatan Jae, Sibuhuan pada tahun 1904. Beliau yang pernah menimbah ilmu di Makkah ini berniat ingin menyalurkan ilmunya dengan membuka pesantren di Sibuhuan. Pesantren dibuka dengan nama Syariful Majlis yang bertempat di Galanggang Sibuhuan. Karena lokasi pesantren tersebut terlalu sempit sehingga membuat pesantren ini pindah lokasi ke Pasar Sibuhuan dimana lokasinya lebih luas dan strategis. Perpindahan lokasi ini mengakibatkan pesantren ini berubah nama menjadi Pondok pesantren Aek Hayuara.

b. Sistem pendidikan pesantren ini menggunakan kurikulum yang diterapkan pesantren. Namun, pesantren ini terus berbenah dalam pendidikan dengan menerapkan Kurikulum pesantren modern yang mengikuti SKB tiga Mentri. Syekh Muhammad dahlan menutup usia pada tahun 1973. Sepeninggal beliau, kepemimpinan dipindah tangankan kepada sahabat beliau yang bernama Syekh Mukhtar Muda Nasution. Dan pesantren berubah nama sesuai dengan nama pendirinya yaitu pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.


(19)

c. Kemudian pada tahun 1990 kepemimpinan pesantren aek Hayuara diambil alih anak kandung Syekh Muhammad Dahlan yang bernama KH. Nukman Hasibuan. Beliau mulai berbenah dalam membangun kembali pesantren Aek Hayuara. Aktivitas pesantren seperti kegiatan belajar sudah terlaksana dengan baik dan aktif, yang mana para santri dan guru sudah melaksanakan fungsinya masing-masing secara konsekuen. Para guru sebagai tenaga pendidik menyampaikan materi pelajaran kepada para santri serta memberikan motivasi untuk belajar lebih giat dan sungguh-sungguh guna mencapai prestasi belajar yang maksimal dan diharapkan ilmu pengetahuannya dapat bermanfaat dan diterapkan dilingkungan masyarakat luas.

d. Perkembangan pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara berkaitan dengan mutu dan kualitas pendidikan yang ada dipondok pesantren yang berhubungan antara fasilitas sarana yang memadai dengan kemampuan para staf pengajar, guru dapat mendukung keberhasilan belajar para santri.


(20)

B. Saran

1. Diharapka kepada keluarga besar pesantren Aek Hayuara serta para orang tua murid, agar dapat bekeja sama dengan baik demi meningkatkan proses belajar mengajar di pondok pesantren.

2. Saling bekerja sama bahu membahu untuk membangun kembali pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara agar terwujud visi misi pondok pesantren.

3. Diharapkan kepara para staf pengajar agar membimbing siswa dan mahasiswa untuk merawat kembali perpustakaan demi terciptanya proses belajar mengajar di pesantren Aek Hayuara.


(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. 1983. Agama dan perubahan sosial. Jakarta. CV. Raja Wali Jakarta

B. Hurlock, Elizabeth. Edisi kelima.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga

Dhofier, Zamakhsyari. 1984. Tradisional Pesantren Studi tentang pandangan Hidup Kyai. Jakarta. LP3ES

F.J. Monks, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai bagiannya.Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Hasan, Tholhah,dkk. 2003. Intelektualisme Pesantren. Jakarta. Diva Pustaka Jakarta.

Idrus,Ali. 2009. Menajemen pendidikan Global visi, aksi,dan adaptasi. Jakarta. Gaung Persada (GP) Press.

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Masyhud,Sulthon, dkk. 2005. Menajemen Pondok Pesantren. Jakarta. Diva Pustaka Jakarta.

Prasodjo, Sudjoko, dkk. 1975. Profil Pesantren. Jakarta. Repro Internasional. Qomar, Mujamil. Pesantren Dari Tarnsformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi. Jakarta. Erlangga.

Saifouridzall, Hasan, dkk. 1989. Pesantren Zainul Hasan Genggong Keraksaan. Probolinggo.PT. Rakhmad Abadi.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Bandung. Ombak Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren. Ciputat.Quantum Teaching. Zuhairini, dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta. IAIN Jakarta.

Ziemek, Manfred. 1986. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta. PT. Temprint.


(1)

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya ruang lingkup yang akan dibahas, sehingga dalam hal ini mengharuskan peneliti untuk membatasi permasalahan yang ada agar penulisan ilmiah ini dapat lebih terarah. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah pada Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas(1990 – 2013).

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek

Hayuara Sibuhuan.

2. Bagaimana sistem pendidikan di Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

3. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.


(2)

2. Untuk mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

3. Untuk mengetahui perkembangan Pondok Pesantren pada masa Kepemimpinan KH. Nukman Sibuhuan 1990-2013

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitiaan ini adalah:

1. Penelitian ini dapat menjadi sumber bahan bacaan khususnya bagi jurusan sejarah.

2. Menambah wawasan bagi masyarakat Padang Lawas secara khusus mengenai sejarah berdiri dan berkembangnya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan.

3. Penelitian ini menambah pengetahuan penulis dimana penulis pernah menimbah ilmu pengetahuan di pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan. 4. Memberikan informasi tentang pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan keterangan dan analisis yang telah dilakukan bab demi bab, maka penulis dapat membuat beberapa kesimpulan, yaitu:

a. Syekh Muhammad dahlan anak dari H. Abdur al-Rahman lahir di Hasahatan Jae, Sibuhuan pada tahun 1904. Beliau yang pernah menimbah ilmu di Makkah ini berniat ingin menyalurkan ilmunya dengan membuka pesantren di Sibuhuan. Pesantren dibuka dengan nama Syariful Majlis yang bertempat di Galanggang Sibuhuan. Karena lokasi pesantren tersebut terlalu sempit sehingga membuat pesantren ini pindah lokasi ke Pasar Sibuhuan dimana lokasinya lebih luas dan strategis. Perpindahan lokasi ini mengakibatkan pesantren ini berubah nama menjadi Pondok pesantren Aek Hayuara.

b. Sistem pendidikan pesantren ini menggunakan kurikulum yang diterapkan pesantren. Namun, pesantren ini terus berbenah dalam pendidikan dengan menerapkan Kurikulum pesantren modern yang mengikuti SKB tiga Mentri. Syekh Muhammad dahlan menutup usia pada tahun 1973. Sepeninggal beliau, kepemimpinan dipindah tangankan kepada sahabat beliau yang bernama Syekh Mukhtar Muda Nasution. Dan pesantren berubah nama sesuai dengan nama pendirinya yaitu pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.


(4)

c. Kemudian pada tahun 1990 kepemimpinan pesantren aek Hayuara diambil alih anak kandung Syekh Muhammad Dahlan yang bernama KH. Nukman Hasibuan. Beliau mulai berbenah dalam membangun kembali pesantren Aek Hayuara. Aktivitas pesantren seperti kegiatan belajar sudah terlaksana dengan baik dan aktif, yang mana para santri dan guru sudah melaksanakan fungsinya masing-masing secara konsekuen. Para guru sebagai tenaga pendidik menyampaikan materi pelajaran kepada para santri serta memberikan motivasi untuk belajar lebih giat dan sungguh-sungguh guna mencapai prestasi belajar yang maksimal dan diharapkan ilmu pengetahuannya dapat bermanfaat dan diterapkan dilingkungan masyarakat luas.

d. Perkembangan pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara berkaitan dengan mutu dan kualitas pendidikan yang ada dipondok pesantren yang berhubungan antara fasilitas sarana yang memadai dengan kemampuan para staf pengajar, guru dapat mendukung keberhasilan belajar para santri.


(5)

B. Saran

1. Diharapka kepada keluarga besar pesantren Aek Hayuara serta para orang tua murid, agar dapat bekeja sama dengan baik demi meningkatkan proses belajar mengajar di pondok pesantren.

2. Saling bekerja sama bahu membahu untuk membangun kembali pondok pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara agar terwujud visi misi pondok pesantren.

3. Diharapkan kepara para staf pengajar agar membimbing siswa dan mahasiswa untuk merawat kembali perpustakaan demi terciptanya proses belajar mengajar di pesantren Aek Hayuara.


(6)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. 1983. Agama dan perubahan sosial. Jakarta. CV. Raja Wali Jakarta

B. Hurlock, Elizabeth. Edisi kelima.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga

Dhofier, Zamakhsyari. 1984. Tradisional Pesantren Studi tentang pandangan Hidup Kyai. Jakarta. LP3ES

F.J. Monks, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai bagiannya.Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Hasan, Tholhah,dkk. 2003. Intelektualisme Pesantren. Jakarta. Diva Pustaka Jakarta.

Idrus,Ali. 2009. Menajemen pendidikan Global visi, aksi,dan adaptasi. Jakarta. Gaung Persada (GP) Press.

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Masyhud,Sulthon, dkk. 2005. Menajemen Pondok Pesantren. Jakarta. Diva Pustaka Jakarta.

Prasodjo, Sudjoko, dkk. 1975. Profil Pesantren. Jakarta. Repro Internasional. Qomar, Mujamil. Pesantren Dari Tarnsformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi. Jakarta. Erlangga.

Saifouridzall, Hasan, dkk. 1989. Pesantren Zainul Hasan Genggong Keraksaan. Probolinggo.PT. Rakhmad Abadi.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Bandung. Ombak Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren. Ciputat.Quantum Teaching. Zuhairini, dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta. IAIN Jakarta.

Ziemek, Manfred. 1986. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta. PT. Temprint.