IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG.
IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Di susun oleh: Yasinta Nur Oktapiani
(2)
LEMBAR HAK CIPTA
IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
Oleh :
Yasinta Nur Oktapiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Yasinta Nur Oktapiani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari peneliti.
(3)
YASINTA NUR OKTAPIANI
IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing 1
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001
Pembimbing II
Dr. Ana, M.Pd NIP. 19720307 199903 2 002
Mengetahui
(4)
IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
Yasinta Nur Oktapiani NIM. 1105855
ABSTRAK
Penelitian ini bertolak dari permasalahan rendahnya respon peserta didik pada pembelajaran prakarya saat praktek yang tidak dilengkapi media. Tujuan penelitian ini adalah membuat video sebagai media pembelajaran prakarya yang dapat meningkatkan respon peserta didik dan menggali pendapat peserta didik tentang media video yang ditayangkan pada pembelajaran prakarya, khususnya dalam pembuatan bingkai dari limbah kulit jagung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, dan expert judgment untuk memvalidasi rancangan media pembelajaran dalam bentuk storyboard dan daftar ceklis untuk menggali pendapat peserta didik tentang tayangan video pembelajaran prakarya. Sampel dalam penelitian terdiri dari 3 orang validator dari ahli materi seni kerajinan kriya, 2 orang ahli media dan 40 orang peserta didik. Hasil validasi rancangan materi yang dibuat meliputi penilaian pada indikator topik, narasi, adegan dengan capaian rata-rata sebesar (87,1%) termasuk pada kriteria sangat layak untuk dijadikan media pembelajaran. Hasil validasi dari media pembelajaran meliputi penilaian format video, isi, kebahasaan dan durasi mendapat rata-rata capaian sebesar (86,3%) termasuk pada kriteria sangat layak untuk diimplementasikan pada pembelajaran prakarya. Hasil implementasi dari media video yaitu sebagian besar peserta didik sebanyak (95,25%) berpendapat bahwa setelah video ditayangkan peserta didik menjadi termotivasi, terinspirasi dan tertarik untuk membuat kerajinan dari kulit jagung. Peserta didik semakin mengetahui macam-macam teknik pembuatan kerajinan dari kulit jagung. Pendidik diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik tidak hanya dengan menggunakan media realia, akan lebih baik sesekali waktu dengan media video.
(5)
(6)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG ” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan
Yasinta Nur Oktapiani 1105855
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya. Alhamdulillah atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Video Sebagai Media Pembelajaran Prakarya Di SMP Negeri 3 Lembang”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari video sebagai media pembelajaran melalui pendapat peserta didik. Video yang diimplementasikan merupakan video yang dirancang dan dibuat sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran prakarya. Video yang dirancang dan dibuat divalidasi melalui expert judgement.
Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi para pembaca yang budiman, serta program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang mengembangkan program keahlian batik pada konsentrasi craftmanship.
Bandung, Oktober 2015
(8)
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillahirrohmanirrohim, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT. yang dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Dra. Tati Abas, M.Si. sebagai pembimbing satu, validator expert judgment dalam penelitian dan Pembimbing Akademik yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan saran-saran serta nasihat-nasihat yang bermanfaat selama menempuh perkuliahan hingga dapat terwujud skripsi ini. 2. Dr. Ana, M.Pd. sebagai pembimbing dua yang juga telah membimbing,
mendukung, dan memberikan saran-saran serta nasihat-nasihat yang bermanfaat selama penyelesaian skripsi ini.
3. Dra. Sunarsih, M.Pd sebagai Pembimbing Akademik, yang telah membimbing dan mendukung selama penulis menempuh pendidikan di prodi PKK.
4. Dra. Sudewi Yogha, M.Si. selaku Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan Dr. Yoyoh Jubaedah, M.Pd. selaku Ketua Prodi PKK.
5. Dr. Yani Achdiani, M.Si. dan Dra. Hj. Neni Rohaeni, M. Pd selaku Ketua Tim Penyelesaian Studi dan dosen partisipan, yang telah banyak memberikan saran untuk keberhasilan dalam penulisan skripsi.
6. Kepala SMPN 3 Lembang dan guru mata pelajaran prakarya yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.
7. Peserta didik kelas VIII-H kelas yang dapat dengan tertib mengikuti pembelajaran prakarya ketika video ditayangkan.
8. Mama Krisnawati, Papa Ahmad Sirojudin tercinta yang selalu mendo’akan dan
memberikan dukungan moril, material, semangat, dan pendidikan sejak kecil hingga karya ini dapat terwujud.
9. Muhammad Zulkifli (obang) adik tercinta yang telah suka rela menjadi sutradara, editor, animator dalam pembuatan video sebagai karya media dalam penelitian
10. Teh Gita Febria Friskawati, M. Pd yang selalu menyempatkan waktu untuk menyemangati, berdiskusi dan membantu penulis menyelesaikan revisi-revisi hasil bimbingan.
11. Amang Abdul Rahman yang dengan sabar membantu penulis dalam menciptakan dan berdiskusi mengenai produk kerajinan.
12. Keluarga Uwa jampang; Aa Aldi, Aa Hari, Teh Empi dan baby Maska yang menjadi penyemangat dan selalu mendokan penulis.
13. Teman seperjuangan khususnya Liska, Nabila, Adhani, Detria dan Gheafani mahasiswa prodi pkk angkatan 2011 yang sangat mendukung dan membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ini.
14. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
penulis berharap mudah-mudahan Allah SWT selalu menjaga dan membalas semua kebaikan dan dicatat sebagai amal sholeh. Aamiin.
(9)
IMPLEMENTASI VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
Yasinta Nur Oktapiani NIM. 1105855
ABSTRAK
Penelitian ini bertolak dari permasalahan rendahnya respon peserta didik pada pembelajaran prakarya saat praktek yang tidak dilengkapi media. Tujuan penelitian ini adalah membuat video sebagai media pembelajaran prakarya yang dapat meningkatkan respon peserta didik dan menggali pendapat peserta didik tentang media video yang ditayangkan pada pembelajaran prakarya, khususnya dalam pembuatan bingkai dari limbah kulit jagung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, dan expert judgment untuk memvalidasi rancangan media pembelajaran dalam bentuk storyboard dan daftar ceklis untuk menggali pendapat peserta didik tentang tayangan video pembelajaran prakarya. Sampel dalam penelitian terdiri dari 3 orang validator dari ahli materi seni kerajinan kriya, 2 orang ahli media dan 40 orang peserta didik. Hasil validasi rancangan materi yang dibuat meliputi penilaian pada indikator topik, narasi, adegan dengan capaian rata-rata sebesar (87,1%) termasuk pada kriteria sangat layak untuk dijadikan media pembelajaran. Hasil validasi dari media pembelajaran meliputi penilaian format video, isi, kebahasaan dan durasi mendapat rata-rata capaian sebesar (86,3%) termasuk pada kriteria sangat layak untuk diimplementasikan pada pembelajaran prakarya. Hasil implementasi dari media video yaitu sebagian besar peserta didik sebanyak (95,25%) berpendapat bahwa setelah video ditayangkan peserta didik menjadi termotivasi, terinspirasi dan tertarik untuk membuat kerajinan dari kulit jagung. Peserta didik semakin mengetahui macam-macam teknik pembuatan kerajinan dari kulit jagung. Pendidik diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik tidak hanya dengan menggunakan media realia, akan lebih baik sesekali waktu dengan media video.
(10)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Video sebagai Media Pembelajaran ... 6
B. Mata Pelajaran Prakarya ... 17
C. Pembuatan Kerajinan dari Limbah ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Desain Penelitian ... 31
B. Partisipan ... 32
C. Instrumen Penelitian ... 33
D. Prosedur Penelitian ... 35
E. Analisis Data ... 37
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Temuan Penelitian ... 40
B. Pembahasan ... 49
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 54
A. Simpulan Penelitian ... 54
B. Rekomendasi ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
(11)
DAFTAR TABEL
Hal
2.1 Contoh Format Storyboard ... 14
3.1 One-Shot Case Study ... 22
3.2 Tabel Populasi Penelitian ... 23
3.3 Tabel Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaiaan... 25
3.4 Tingkat pencapaian dengan skala likert ... 28
3.5 Tabel Lembar Penilaian Kinerja ... 28
4.1 Hasil validasi storyboard oleh Ahli Konten ... 45
4.2 Tabel Spesifikasi Computer ... 46
(12)
DAFTAR GAMBAR
Hal
2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 6
2.2 Model Alur Pengembangan Teknologi dan Seni ... 11
2.3 Tujuan Formal Pendidikan Prakarya Di SMP ... 12
2.4 Skema Ruang Lingkup Mata Pelajaran Prakarya di SMP/MTs ... 15
2.5 Contoh-contoh Limbah Organik Basah ... 17
2.6 Contoh-contoh Limbah Organik Kering ... 18
3.1 Teknik Cluster Random Sampling ... 23
3.2 Bagan ADDIE ... 27
4.1 Bagan Alur Materi Video ... 38
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Pedoman Observasi ... 59
Lampiran 2. Pedoman Wawancara ... 60
Lampiran 3. Skenario Pembuatan Video ... 61
Lampiran 4. Surat Permohonan Expert judgement ... 67
Lampiran 5. Lembar Validasi Storyboard ... 68
Lampiran 6. Lembar Validasi Media Video ... 70
Lampiran 7. Lembar Checklist Pendapat Peserta Didik ... 72
Lampiran 8. Storyboard Video ... 73
Lampiran 9. Surat Penelitian ... 94
Lampiran 10. Surat Keputusan Pembimbing I dan II ... 95
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran merupakan “proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar yang meliputi guru dan
peserta didik yang saling bertukar informasi” (Chalil,2008, hlm.1). Di dalam proses pembelajaran terdapat interaksi yang melibatkan pendidik, peserta didik dan sumber belajar. Pembelajaran adalah suatu kondisi ketika pendidik membuat suatu lingkungan untuk peserta didik melakukan proses belajar, yaitu menerima dan mengolah informasi yang disampaikan oleh pendidik (guru). Pendidik dituntut untuk mampu mengelola sumber belajar agar peserta didik mampu menerima pelajaran dengan baik dan mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Pelajaran prakarya adalah mata pelajaran wajib yang ada pada serangkaian pelajaran di kurikulum 2013. Kurikulum 2013 baru diimplementasikan di SMP Negeri 3 Lembang ketika peneliti melaksanakan PPL, sebelumnya sekolah tersebut menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang di dalamnya tidak terdapat pelajaran prakarya dalam susunan mata pelajaran yang diajarkannya. Mengenai pelajaran prakarya dipaparkan oleh Paresti,dkk (2014, hlm.iii) sebagai berikut:
Pada Mata Pelajaran Prakarya peserta didik diberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi dan berkreasi untuk menghasilkan suatu karya yang bermanfaat langsung bagi kehidupan peserta didik. Pembelajaran prakarya memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetika, artistik dan kreativitas peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai, dan terciptanya interaksi atau komunikasi dua arah antara peserta didik dan pendidik. Dalam rangka menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik dibutuhkan media atau alat yang efektif dalam menyampaikan pembelajaran. Pendidik harus bisa memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran.
(15)
2
Sebagai pendidik tidak hanya menyampaikan materi dalam pelajaran saja yang dilakukan dalam kelas, karena tugas dari pendidik selain menyampaikan materi juga mendidik peserta didik menjadi manusia yang lebih berkualitas dan membentuk perilaku peserta didik sesuai norma yang berlaku serta membekali keterampilan hidup dalam bermasyarakat. Agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dicerna oleh peserta didik, maka diperlukan dukungan lain dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah salah satu komponen pembelajaran terpenting dalam menunjang keberhasilan proses belajar. Pemilihan media pembelajaran sangat penting, media yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran tercapai. Tujuan dari media pembelajaran yaitu untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran atau bahan ajar kepada peserta didik agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan lebih menarik sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai dengan baik. Media pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan dapat meningkatkan perhatian peserta didik yaitu media video pembelajaran, karena
“video memiliki daya tarik tersendiri dalam menyajikan informasi dan meningkatkan semangat belajar pesera didik” (Arsyad, 2007, hlm. 49).
Pelajaran prakarya di dalam kurikulum 2013 termasuk ke dalam mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari pelajaran prakarya adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dari sisi psikomotor. Pelajaran prakarya dirancang untuk memperkuat dan meningkatkan kompetensi peserta didik dari sisi keterampilan. Pada saat pembelajaran prektek prakarya tidak menggunakan media, peserta didik masih terlihat tidak antusias dan kurang bersemangat dalam pembelajaran. Respon dan antusias peserta didik terhadap mata pelajaran prakarya bisa ditingkatkan melalui suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media
(16)
3
Penelitian mengenai penggunaan video pembelajaran sudah dilakukan oleh Wahyudin (2010, hlm. 58) tentang keefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa menemukan bahwa, terjadi perubahan yang signifikan terhadap minat dan pemahaman siswa sebesar 76,81%. Penelitian tersebut menunjukan bahwa media video sangat berpengaruh meningkatkan minat pembelajaran peserta didik dan bahkan pemahaman peserta didik.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Bagaimana pembuatan dan implementasi video sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 3 Lembang”. Selain itu, sebagai calon pendidik yang selama ini mendalami bidang paedagogi dan bidang keahlian Craftmanship sudah semestinya peneliti untuk mendalami dan memahami pembuatan serta penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru.
B. Rumusan masalah penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu "Bagaimana pembuatan dan respon peserta didik terhadap tayangan video
untuk pembelajaran prakarya di SMP Negeri 3 Lembang?”
Adapun batasan masalah pada penelitian ini terkait implementasi yang dimaksud terbatas pada pendapat peserta didik mengenai tayangan video untuk pembelajaran prakarya dalam membuat kerajinan dari limbah di SMP Negeri 3 Lembang.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah ingin menggali data mengenai implementasi video sebagai media pembelajaran prakarya di SMP Negeri 3 Lembang.
2. Tujuan Khusus
(17)
4
b. Melakukan uji kelayakan storyboard video pembelajaran melalui expert judgement.
c. Membuat media video pada pembelajaran prakarya dengan materi pembuatan kerajinan dari bahan limbah.
d. Menggali pendapat peserta didik terkait penggunaan media video pada pembelajaran prakarya dalam pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan keilmuan yang berarti bagi dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan media pembelajaran. b. Bagi Peneliti dan peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai pembuatan video sebagai media pembelajaran prakarya dalam pembuatan kerajinan dari bahan
limbah di SMP Negeri 3 Lembang”.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
1) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau referensi dalam pembuatan video sebagai media pembelajaran di Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau referensi dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran prakarya di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
b. Bagi Pendidik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi pendidik untuk mengembangkan pembelajaran agar dapat meningkatkan minat peserta didik
(18)
5
E. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan di dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan. Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka. Pada bab ini diuraikan teori – teori yang mendukung permasalahan penelitian ini, khususnya berisi tentang perencanaan, pembuatan video sebagai media pembelajaran prakarya.
BAB III: Metodologi penelitian. Pada bab ini peneliti menjelaskan metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian.
BAB IV: Temuan dan Pembahasan. Pada bab ini peneliti menganalisis hasil temuan data tentang bagaimana pembuatan video dan implementasi media pembelajaran video pembuatan limbah menjadi kerajinan pada pelajaran prakarya di SMPN 3 Lembang.
BAB V: Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada bab ini peneliti menguraikan tentang simpulan hasil penelitian dan rekomendasi yang sekiranya dapat msemberikan masukan pada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
(19)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yakni metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur yang umumnya dengan instrumen-instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik (Creswell, 2010, hlm. 5). Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif pre-eksperimental yang bertujuan untuk menguji suatu treatment terhadap hasil penelitian, dan mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah One-shot case study. Model penelitian ini termasuk ke dalam penelitian pre-ekperimental karena tidak menggunakan variabel kontrol dan hanya mengimplementasikan media video kerajinan pada pelajaran prakarya di SMP Negeri 3 Lembang. Penelitian ini menerapkan satu kelompok yang diberikan perlakuan/treatment yaitu pembelajaran menggunakan video pembelajaran yang berisikan materi mengenai pembuatan kerajinan dari limbah organik dan selanjutnya dilihat feedback dari peserta didik berupa angket pendapat yang akan dijadikan evaluasi bagi pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang diimplementasikan sebelumnya telah dilakukan expert judgement untuk menguji kelayaan media tersebut. Desain penelitian ini dapat digambarkan seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1 One-Shot Case Study
Kelompok Treatment Feedback
Eksperiment X O
Creswell (2013, hlm.241) Keterangan:
(20)
32
Partisipan penelitian adalah orang yang berperan serta dalam penelitian dan terlibat pada pengambilan data, maka partisipan yang terlibat pada penelitian ini yaitu validator yang memvalidasi atau melakukan expert judgment terhadap media pembelajaran yang telah dibuat sejumlah 5 orang ahli, diantaranya tiga orang ahli media dan dua orang ahli dalam konten yaitu mengenai pelajaran yang disajikan dalam media mengenai cara pembuatan kerajian dari limbah organik. Partisipan selanjutnya yaitu peserta didik kelas VIII H berjumlah 40 orang dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut adalah kelas yang terpilih ketika pengocokan sampling untuk dilakukan penelitian dengan pengambilan sampel menggunakan purposive Sampling dengan pertimbangan bahwa setiap sampel harus diambil dalam setiap kelompok utuh. Alasan pengambilan sampel secara purposive karena akan lebih mudah untuk mengendalikan sampel ketika dilakukan treatment dan sampel merasa nyaman menyaksikan penayangan video karena terbiasa berada dalam satu kelas.
Diambil secara purposive
Gambar 3.1
Teknik Purposive Sampling Frankle (2012, hlm.96)
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII yang sudah mengikuti pelajaran Prakarya dan belajar mengenai pembuatan kerajinan dari bahan limbah organik di SMP Negeri 3 Lembang yang berjumlah 361 peserta didik yang terbagi dari sembilan kelas, yaitu sebagai berikut:
A I
B E
C D
F H
G
(21)
33
Tabel Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Peserta Didik
1 VIII A 40
2 VIII B 39
3 VIII C 40
4 VIII D 40
5 VIII E 40
6 VIII F 42
7 VIII G 40
8 VIII H 41
9 VIII I 41
Jumlah Total 361
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan pengambilan sampling dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan khusus atau spesifik. Pertimbangan pengambilan kelas VIII H yaitu kelas tersebut merupakan kelas rekomendasi dari guru mata pelajaran, kelas tersebut dianggap dapat mewakili kelas lain ketika penayangan media pembelajaran video pembuatan kerajinan dan dianggap bahwa kelas tersebut dapat mewakili kelas sampel lain, selain itu kelas tersebut merupakan kelas yang mudah dikondisikan sehingga akan memudahkan peneliti mengarahkan peserta didik untuk berpendapat sesuai dengan video yang ditayangkan. Sampel dalam penelitian ini yaitu validator untuk menguji kelayakan media yang telah dibuat sebelum diujikan ke pesert didik sejumlah lima orang ahli media dan ahli konten, diantaranya meliputi tiga orang ahli konten dan dua orang ahli media pembelajaran pembuatan kerajinan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian, pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu Lembar kelayakan media (Expert Judgement), dan daftar checklist pendapat peserta didik.
(22)
34
Lembar validasi digunakan untuk mengukur kelayakan rancangan media video untuk pembelajaran prakarya dalam pembuatan kerajinan dari bahan limbah organik oleh dosen ahli media dan ahli seni kerajinan kriya. Pada tahap ini dilakukan validasi rancangan media, dilihat dari sisi kesesuaian dengan ketertarikan dan manfaat penggunaan media bagi peserta didik. Proses pengujian media pembelajaran video pembuatan kerajinan dari bahan limbah yaitu berupa lembar validasi dengan menggunakan pengukuran skala Likert. Sugiyono (2013, hlm 93) Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata : Sangat layak, layak, kurang layak, tidak layak. Pemberian skor masing-masing jawaban diberi bobot nilai sebagai berikut:
4 = Sangat Layak; 3 = Layak; 2 = Kurang Layak; 1 = Tidak Layak Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Validasi Storyboard Media Video
Indikator Aspek Penilaian
Topik
Topik yang diangkat mengacu pada kompetensi dasar
Topik pada perancangan media video relevan dengan sasaran pembelajaran membuat karya kerajinan
Topik dapat menggambarkan inti video pembelajaran membuat karya kerajinan
Urutan topik sistematis sesuai dengan tingkat kesulitan dalam pembuatan bingkai dari kulit jagung
N
ar
as
i
Narasi dapat menggambaran inti video pembelajaran
Bahasa narasi komunikatif dan sesuai dengan perkembangan bahasa peserta didik SMP kelas VIII
Bahasa narasi dapat menarik perhatian peserta didik Isi narasi sesuaian dengan materi pokok pelajaran prakarya
A
dega
n
Adegan sistematis sesuai dengan tahap pembuatan bingkai dari kulit jagung
Adegan dapat menggambarkan teknik pembuatan bingkai dari kulit jagung
Adegan mudah dimengerti dan diikuti oleh peserta didik tingkat SMP kelas VIII
Tabel 3.5
(23)
35
Indikator Aspek Penilaian
Form
at
Kejelasan tayangan video
Kesesuaian setting gambar dan animasi
Kesesuaian musik pengiring dan narasi pada tampilan media Kesesuaian Pemilihan huruf dan warna teks
Keserasian warna, tulisan, dan gambar pada media Kemudahan menggunakan media
Kesesuaian Musik dengan ritme adegan Kualitas video
isi
Kesesuaian urutan penyajian materi dengan media Kejelasan konsep yang disampaiakan
Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan media Kesesuaian urutan penyajian materi dengan media
B
aha
sa
Kebakuan bahasa yang digunakan Keefektifan bahasa yang digunakan
Kejelasan dan kelengkapan informasi dalam media yang disampaikan dengan bahasa atau kalimat
Kemudahan siswa dalam memahami bahasa yang digunakan.
D
ur
as
i Durasi cukup untuk menggambarkan topik atau materi yang akan diajarkan
Bobot tiap durasi sudah sesuai dengan kebutuhan watu penayangan dari setiap adegan.
2. Daftar Checklist tentang Pendapat Peserta Didik
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu checklist yang berisikkan tentang pernyataan mengenai pendapat paserta didik terhadap penayangan video pembuatan kerajinan pada pelajaran prakarya. Lembar checklist ini bertujuan untuk melihat respon atau feedback peserta didik mengenai penayangan video, dan dijadikan kesimpulan atas penayangan media pembelajaran dalam pengembangan media pembelajaran yang telah dibuat.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan sehingga proses pelaksanaan proses pelaksanaannya akan lebih terarah, sistematis, dan terstruktur. Menurut penjelasan dan penerapan langkah-langkah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development or Production,
(24)
36
Tahap analisis yaitu menyelidiki permasalahan yang terjadi pada peserta didik dan menjabarkan mengenai media pembelajaran yang akan diimplementasikan sesuai dengan sasaran. Penentuan media pembelajaran yang akan digunakan terjadi pada tahap ini, dilakukan need assessment yaitu menganalisis karakteristik peserta didik dan media pembelajaran yang dibutuhkan melalui pengamatan/observasi peneliti pada saat mengajar di SMP Negeri 3 Lembang.
2. Design
Pada tahap mendesain adalah tahap merancang konsep media berupa video pembelajaran mengenai pembuatan kerajinan dari limbah organik. Dalam merancang sebuah media pembelajaran diperlukan rancangan perangkat pengembangan, seperti menetapkan tujuan pembelajaran, merancang kegiatan belajar dan materi yang akan disampaikan. Proses perancangan/mendesain dilakukan pula validasi atau uji kelayakan perencanaan media sebelum dibuat menjadi media.
Kegiatan validasi desain dilakukan dengan meminta empat orang dosen ahli di bidang media pembelajaran dan ahli konten dalam bidang kerajinan berbahan dasar limbah untuk melakukan Expert Judgment instrumen berupa kisi-kisi materi media pembelajaran yang dibuat oleh peneliti.
3. Development
Tahap development bisa diartikan sebagai tahap merealisasikan produk, yaitu pembuatan media pembelajaran berupa video pembuatan kerajinan dari limbah organik disesuaikan dengan konsep perancangan yang sudah dilakukan validasi berupa expert judgment. Pada tahap ini, media pembelajaran mulai dikembangkan sesuai dengan desain yang sudah dilakukan expert judgement sebelum diimplementasikan ke dalam kelas eksperimen pada pelajaran prakarya.
4. Implementation
Kegiatan implementasi dilakukan setelah video pembelajaran dilihat kembali oleh para ahli media pembelajaran dan ahli pembuatan kerajinan. Media video pembelajaran diterapkan pada kelas eksperimen dengan situasi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti langsung dan hasil
(25)
37
pembelajaran berupa tes kinerja dilakukan oleh dua observer (guru mata pelajaran) yang sekaligus guru mata pelajaran prakarya.
5. Evaluation
Evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran dengan menggunakan media video pembuatan kerajinan dari limbah organik tersebut yaitu dengan lembar observasi tes kinerja. Hasil belajar berupa tes kinerja dijadikan kesimpulan mengenai efektifitas penggunaan media pembelajaran pada pelajaran prakarya dalam membuat kerajinan berbahan dasar limbah.
Gambar 3.2 Bagan ADDIE
E. Anlisis Data
Pengolahan data yang dilakukan yaitu mengolah hasil validasi rancangan media dari expert judgement yang dilakukan dengan memberi skor, mengkonveksikan skor mentah menjadi skor standar menggunaan pedoman skala Likert, setelah rancangan media pembelajaran divalidasi dan media video
Evaluation
Media dievaluasi oleh ahli media menggunakan Expert Judgement
Implementation
Penerapan media video pada kelas eksperimen dan meminta pendapat peserta didik
Development
Proses pembuatan media video
Design
Merancang media video pembelajaran lalu divalidasi menggunakan expert judgment
Analysis
(26)
38
a. Verifikasi Data
Verifikasi data yaitu memeriksa isi data yang telah terkumpul secara teliti sehingga dapat dilakukan pengolahan data selanjutnya.
b. Tabulasi Data
Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui gambaran frekuensi dari pilihan dalam setiap item jawaban responden, dan mengelompokkan data dalam setiap kategori yang telah ditentukan.
c. Persentasi Data
Persentase digunakan untuk melihat perbandingan besarnya nilai kelayakan atau tidaknya media yang di nilai melalui expert judgement dan melihat persentase respon dari peserta didik mengenai pendapat peserta didik tentang media yang telah ditayangkan. Sudjana (2001,hlm.129) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P = Persentase (Jumlah persentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden (para ahli) n = Jumlah responden (para ahli)
100% = Bilangan tetap
d. Penafsiran Data
Penafsiran data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada kriteria kualifikasi penilaian (Sudjana, 2005) yang ditunjukkan pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.6
Tingkat pencapaian dengan skala 4 No Tingkat Pencapaian Kriteria 1 82% – 100% Sangat Layak
2 63% – 81% Layak
3 44% – 62% Kurang Layak 4 25% – 43% Tidak Layak
(27)
39
Pada tabel 3.6 menafsirkan kriteria hasil validasi yang dilakukan pada storyboard dan media pembelajaran yang telah dibuat.
Setelah melakukan validasi media mengenai kelayakan media pembelajaran. Tahap penafsiran berikutnya yaitu menafsirkan hasil implementasi media pembelajaran setelah diimplementasikan dengan melihat respon peserta didik berupa pendapat peserta didik mengenai media pembelajaran yang telah ditayangan, maka penafsiran digunakan ketetapan menurut Muhammad Ali (2002, hlm 184) sebagai berikut:
100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar
51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya
26% - 45% = Kurang dari Setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil
(28)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini mengenai implementasi media video pembelajaran pada pelajaran prakarya di SMPN 3 Lembang ini diantaranya sebagai berikut:
1. Tahap perancangan diawali dengan analisis kebutuhan peserta didik terhadap media pembelajaran prakarya, dibutuhkan media pembelajaran berupa video yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik dalam membuat kerajinan dari limbah khususnya limbah kulit jagung. Perancangan video pembelajaran, diawali dengan pemilihan materi dan penyusunan konsep media video berupa storyboard.
2. Tahap validasi perancangan yang sudah dibuat berupa storyboard selanjutnya dilakukan penilaian oleh ahli konten seni kerajinan kriya mengenai kelayakan materi dan konsep media video yang akan dibuat. Hasilnya secara keseluruhan materi yang disajikan dalam storyboard dinilai sangat layak dilihat dari aspek topik, narasi dan adegan untuk selanjutnya dibuat media video pembelajaran. 3. Tahap pembuatan media video merujuk pada storyboard yang sudah dilakukan uji
kelayakan atau divalidasi melalui expert judgement. Tahapan pembuatan media video yang dilakukan diawali dengan proses editing video dan editing audio menggunakan program adobe after effect CS6, tujuannya untuk menyusun dan merapihkan hasil rekaman sehingga menghasilkan video yang sistematis dan sesuai dengan storyboard. Tahap berikutnya dilakukan kembali uji kelayakan video kepada ahli media pembelajaran. Dilihat dari aspek format, isi, kebahasaan dan durasi secara keseluruhan media video pembelajaran yang dibuat dinilai sangat layak untuk digunakan pada pembelajaran prakarya dalam membuat karya kerajinan berbahan dasar limbah, khususnya limbah kulit jagung.
(29)
55
4. Tahap penggunaan media pembelajaran video pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung dilakukan pada kelas VIII-H yang selanjutnya digali pendapatnya mengenai media video yang telah ditayangkan. Pendapat dari peserta didik sebagian besar menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media video dapat memotivasi, menarik perhatian dan peserta didik menjadi semangat dalam membuat kerajinan dari limbah khususnya limbah kulit jagung pada pelajaran prakarya.
5. Pembelajaran menggunakan media video pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung dapat menarik perhatian dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran prakarya. Pemanfaatan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik merasa senang ketika pembelajaran menggunakan media video pembelajaran. Akan tetapi apabila dalam setiap pembelajaran hanya menggunakan video saja peneliti khawatir peserta didik akan jenuh terhadap penggunaan media video dalam pembelajaran. Maka dalam pembelajaran dibutuhkan variasi penggunaan media pembelajaran.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memiliki beberapa saran yang diharakan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak terkait. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru mata pelajaran prakarya diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik tidak hanya dengan menggunakan media realia, akan lebih baik sesekali waktu menggunakan media video.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat memfasilitasi untuk pengadaan media pembelajaran berupa video, melihat besarnya antusias peserta didik ketika pembelajaran menggunakan media video.
(30)
DAFTAR PUSTAKA
Adobe, (2012). What is Adobe After Effect. [online] available at: http://tv.adobe.com/watch/learn-after-effects-cs6/what-is-after-effects/
Akbar, S dan Sriwiyana, H. (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media.
Alamendah. (2010). 3R (Reuse Reduce Recycle) Sampah. [online]. Available at:http://alamendah.org/2010/07/01/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/
Ali, Muhammad. (2002). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Startegi. Bandung: Angkasa.
Angguna, Sita Rinjani. (2014). Implementasi Media Tiga Dimensi Pada Pembelajaran Menghias Kain Di SMP Negeri 3 Lembang. (Skripsi). Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Asnawir dan Usman, M. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Chalil, Achjar. (2008). Pembelajaran Berbasis Fitrah. Jakarta : PT Balai Pustaka.
Creswell, Jhon W. (2010). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dadang. (2014). Penjelasan & Ruang Lingkup Materi Mata Pelajaran Prakarya SMP / Mts Pada Implementasi Kurikulum 2013. [Online] available at : http://dadangjsn.blogspot.com/2014/07/penjelasan-ruang-lingkup-materi-mata.html#comment-form
Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate research in Education. New York: McGraw-Hill.
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. (2014). Prakarya:buku guru/kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jakarta
McMilan, J dan Schumacher, S. (2003). Research in Education. New York: Longman.
(31)
57
Ngalim, Purwanto. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurwikarta, Sar’an, (1994). Penulisan Naskah program video/televisi
instruksional. Bandung:IKIP
Paresti, dkk. (2014). Prakarya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Indonesia : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pramono, Gatot. (2008). Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru). Jakarta:Rajawali Pers.
Sadiman, Arief dkk. (2014). Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya.. Jakarta:Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. (2014). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Setiawan, Yudi. (2014). Pengertian Teknik Kolase ( Menempel ) Pada Seni Rupa.
[online] Available at:
http://materiolahragasekolah.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-teknik-kolase-menempel-pada-seni-rupa.html
Sihaloho, Herryson. (2012). Pengembangan Pembelajaran Berbentuk Video pada Materi Ajar Merakit Amplifier 400 Watt. (Skirpsi). Pendidikan Teknik Elektro. UNIMED. Medan.
Sinaga, Jan Roi. 2012. Rancang bangun CD Pembelajaran sebagai media pembelajaran dan sumber belajar mandiri bagi siswa pada mata pelajaran pengukuran listrik di SMK Negeri 1 Merdeka, Berastagi. Perpustakaan Universitas Negeri Medan. Medan
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mmpengaruhinnya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Somarya, Dede dan Pupun Nuryani. (2011). Landasan pendidikan (pengertian pendidikan). Bandung:UPI.
(32)
58
Sutikno, W. (2010). Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6, hlm 58-62
(1)
39
Pada tabel 3.6 menafsirkan kriteria hasil validasi yang dilakukan pada storyboard dan media pembelajaran yang telah dibuat.
Setelah melakukan validasi media mengenai kelayakan media pembelajaran. Tahap penafsiran berikutnya yaitu menafsirkan hasil implementasi media pembelajaran setelah diimplementasikan dengan melihat respon peserta didik berupa pendapat peserta didik mengenai media pembelajaran yang telah ditayangan, maka penafsiran digunakan ketetapan menurut Muhammad Ali (2002, hlm 184) sebagai berikut:
100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar
51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya
26% - 45% = Kurang dari Setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini mengenai implementasi media video pembelajaran pada pelajaran prakarya di SMPN 3 Lembang ini diantaranya sebagai berikut:
1. Tahap perancangan diawali dengan analisis kebutuhan peserta didik terhadap media pembelajaran prakarya, dibutuhkan media pembelajaran berupa video yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik dalam membuat kerajinan dari limbah khususnya limbah kulit jagung. Perancangan video pembelajaran, diawali dengan pemilihan materi dan penyusunan konsep media video berupa storyboard.
2. Tahap validasi perancangan yang sudah dibuat berupa storyboard selanjutnya dilakukan penilaian oleh ahli konten seni kerajinan kriya mengenai kelayakan materi dan konsep media video yang akan dibuat. Hasilnya secara keseluruhan materi yang disajikan dalam storyboard dinilai sangat layak dilihat dari aspek topik, narasi dan adegan untuk selanjutnya dibuat media video pembelajaran. 3. Tahap pembuatan media video merujuk pada storyboard yang sudah dilakukan uji
kelayakan atau divalidasi melalui expert judgement. Tahapan pembuatan media video yang dilakukan diawali dengan proses editing video dan editing audio menggunakan program adobe after effect CS6, tujuannya untuk menyusun dan merapihkan hasil rekaman sehingga menghasilkan video yang sistematis dan sesuai dengan storyboard. Tahap berikutnya dilakukan kembali uji kelayakan video kepada ahli media pembelajaran. Dilihat dari aspek format, isi, kebahasaan dan durasi secara keseluruhan media video pembelajaran yang dibuat dinilai sangat layak untuk digunakan pada pembelajaran prakarya dalam membuat karya kerajinan berbahan dasar limbah, khususnya limbah kulit jagung.
(3)
55
4. Tahap penggunaan media pembelajaran video pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung dilakukan pada kelas VIII-H yang selanjutnya digali pendapatnya mengenai media video yang telah ditayangkan. Pendapat dari peserta didik sebagian besar menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media video dapat memotivasi, menarik perhatian dan peserta didik menjadi semangat dalam membuat kerajinan dari limbah khususnya limbah kulit jagung pada pelajaran prakarya.
5. Pembelajaran menggunakan media video pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung dapat menarik perhatian dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran prakarya. Pemanfaatan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik merasa senang ketika pembelajaran menggunakan media video pembelajaran. Akan tetapi apabila dalam setiap pembelajaran hanya menggunakan video saja peneliti khawatir peserta didik akan jenuh terhadap penggunaan media video dalam pembelajaran. Maka dalam pembelajaran dibutuhkan variasi penggunaan media pembelajaran.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memiliki beberapa saran yang diharakan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak terkait. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru mata pelajaran prakarya diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik tidak hanya dengan menggunakan media realia, akan lebih baik sesekali waktu menggunakan media video.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat memfasilitasi untuk pengadaan media pembelajaran berupa video, melihat besarnya antusias peserta didik ketika pembelajaran menggunakan media video.
3. Bagi Peneliti selanjutnya penelitian ini dapat digali dari indikator lain misalnya efektivitas penggunaan media video pada pembelajaran prakarya, dengan pengambilan sampel lebih banyak seperti membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen yang tidak dilakukan dalam penelitian ini.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Adobe, (2012). What is Adobe After Effect. [online] available at: http://tv.adobe.com/watch/learn-after-effects-cs6/what-is-after-effects/
Akbar, S dan Sriwiyana, H. (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media.
Alamendah. (2010). 3R (Reuse Reduce Recycle) Sampah. [online]. Available at:http://alamendah.org/2010/07/01/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/
Ali, Muhammad. (2002). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Startegi. Bandung: Angkasa.
Angguna, Sita Rinjani. (2014). Implementasi Media Tiga Dimensi Pada Pembelajaran Menghias Kain Di SMP Negeri 3 Lembang. (Skripsi). Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Asnawir dan Usman, M. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Chalil, Achjar. (2008). Pembelajaran Berbasis Fitrah. Jakarta : PT Balai Pustaka.
Creswell, Jhon W. (2010). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dadang. (2014). Penjelasan & Ruang Lingkup Materi Mata Pelajaran Prakarya SMP / Mts Pada Implementasi Kurikulum 2013. [Online] available at : http://dadangjsn.blogspot.com/2014/07/penjelasan-ruang-lingkup-materi-mata.html#comment-form
Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate research in Education. New York: McGraw-Hill.
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. (2014). Prakarya:buku guru/kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jakarta
McMilan, J dan Schumacher, S. (2003). Research in Education. New York: Longman.
Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.
(5)
57
Ngalim, Purwanto. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurwikarta, Sar’an, (1994). Penulisan Naskah program video/televisi
instruksional. Bandung:IKIP
Paresti, dkk. (2014). Prakarya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Indonesia : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pramono, Gatot. (2008). Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru). Jakarta:Rajawali Pers.
Sadiman, Arief dkk. (2014). Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya.. Jakarta:Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. (2014). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Setiawan, Yudi. (2014). Pengertian Teknik Kolase ( Menempel ) Pada Seni Rupa.
[online] Available at:
http://materiolahragasekolah.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-teknik-kolase-menempel-pada-seni-rupa.html
Sihaloho, Herryson. (2012). Pengembangan Pembelajaran Berbentuk Video pada Materi Ajar Merakit Amplifier 400 Watt. (Skirpsi). Pendidikan Teknik Elektro. UNIMED. Medan.
Sinaga, Jan Roi. 2012. Rancang bangun CD Pembelajaran sebagai media pembelajaran dan sumber belajar mandiri bagi siswa pada mata pelajaran pengukuran listrik di SMK Negeri 1 Merdeka, Berastagi. Perpustakaan Universitas Negeri Medan. Medan
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mmpengaruhinnya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Somarya, Dede dan Pupun Nuryani. (2011). Landasan pendidikan (pengertian pendidikan). Bandung:UPI.
Sudarmono. (1994). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Supriatna, Dadang dan Mulyadi, Mochamad. 2009. Konsep Dasar Desain Pembelajaran. PPPPTK TK dan PLB.
(6)
Sutikno, W. (2010). Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6, hlm 58-62