STUDI KOMPARASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH DAN MULTISIM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORITIS KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN HUKUM-HUKUM RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK.

(1)

STUDI KOMPARASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH DAN MULTISIM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORITIS KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN

HUKUM-HUKUM RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh: Anggun Gitaresmi

E.0451.0905678

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Anggun Gitaresmi, 2014

STUDI KOMPARASI MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS PERANGKAT LUNAK

ELECTRONICS WORKBENCH DAN MULTISIM

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP TEORITIS KOMPETENSI DASAR

MENGGUNAKAN HUKUM-HUKUM

RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK

Oleh Anggun Gitaresmi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Anggun Gitaresmi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KOMPARASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH DAN MULTISIM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORITIS KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN

HUKUM-HUKUM RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK

Oleh:

Anggun Gitaresmi E.4051.0905678

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Drs. Tjetje Gunawan NIP.19511122 198101 1 001

Pembimbing II

Ir. H. Dadang Lukman H., M.T. NIP. 19610604 198603 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan,ST, MSIE NIP.19551204 198103 1 002


(4)

Anggun Gitaresmi, 2014

ABSTRAK

STUDI KOMPARASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH DAN MULTISIM

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORITIS KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN HUKUM-HUKUM

RANGKAIAN LISTRIK ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK Anggun Gitaresmi

E.0451.0905678 Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan media berbasis perangkat lunak yang jarang dalam pembelajaran dan siswa kesulitan dalam memahami teori yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan hasi belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Electronics Workbench dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Multisim pada kompetensi dasar menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental, dengan menggunakan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes objektif berupa soal-soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif. Data hasil instrumen tes, dianalisis dengan uji statistik berupa uji perbandingan nilai gain

ternormalisasi pada kedua kelas. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kedua kelas. Karena setelah dilakukan uji hipotesis, diperoleh bahwa thitung terletak diantara –ttabel< thitung< ttabel.

Maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis perangkat lunak

Electronics Workbench dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Multisim.


(5)

Abstract

This research is motivated by the use of software -based media are rare in learning and student’s difficulties in understanding the theory presented by the teacher during the learning takes place. The purpose of this study was to determine whether there are differences between students' learning goal should increase in the use of classroom based instructional media Electronics Workbench software with classroom based instructional media Multisim software on the basis of competence using the laws of electric circuits alternating current . The method used in this study is a quasi experimental research design with nonequivalent control group design. Samples taken consists of two classes, namely the class I experiment and class II experiment. The research instrument used is objective test instrument in the form of multiple choice questions to measure student achievement in the cognitive domain. Data results of the test instruments, analyzed with a statistical test comparing test values normalized gain on the second class. Based on the analysis of research data, there was no difference in improvement of learning outcomes both classes. Because after test the hypothesis, that the obtained t count - located between - ttable < tcount < ttable. It can be said that there is no difference in improving student learning outcomes between classroom based instructional media using Electronics Workbench software with classroom based instructional media Multisim software


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3

1.3Batasan Masalah... 3

1.4Tujuan Penelitian ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 4

1.6Metode Penelitian... 4

1.7Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1Media Pembelajaran 2.1.1 Definisi Media Pembelajaran ... 6

2.1.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 6

2.1.3 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 9

2.2Hasil Belajar 2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.2.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 11

2.3Perangkat Lunak Electronics Workbench ... 13


(7)

2.5Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-hukum Rangkaian Listrik Arus

Bolak-balik ... 17

2.6Penelitian Terdahulu ... 18

2.7Asumsi Penelitian ... 20

2.8Variabel Penelitian ... 21

2.9Paradigma Penelitian ... . 21

2.10 Hipotesis Penelitian ……….. 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.1.2 Populasi Penelitian ... 24

3.2Metode Penelitian ... 25

3.3Definisi Operasional ... 26

3.4Instrumen Penelitian ... 27

3.5Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Instrumen ... 27

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 29

3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran ... 30

3.5.4 Uji Daya Pembeda ... 31

3.6Instrumen Penelitian ... 32

3.7TeknikAnalisis Data ... 34

3.7.1 Perhitungan N-Gain ... 34

3.7.2 Uji Normaitas ... 36

3.7.3 Uji Homogenitas ... 37

3.7.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 38

3.8 Prosedur dan Diagram Alir Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Tahapan Pembelajaran 4.1.1 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen I ... 41


(8)

4.1.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen II ... 42

4.2Pengolahan Data Instrumen Penelitian 4.2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 44

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 45

4.2.3 Hasil Penafsiran Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ... 46

4.3Pengolahan Data Hasil Penelitian 4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian Kelas Eksperimen I dan II ... 46

4.3.2 Data Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 49

4.3.3 Data Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 50

4.4Analisis Data Hasil Penelitian 4.4.1 Uji Normaitas ... 53

4.4.2 Uji Homogenitas Data ... 55

4.4.3 Uji Hipotesis ... 56

4.5Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 60

5.2Saran ... 61


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 24

Tabel 3.2 Desain Penelitian... 25

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 28

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen ... 30

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 31

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda... 32

Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33

Tabel 3.8 Kriteria Gain Normalitas ... 36

Tabel 4.1 Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ... 44

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran... 46

Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 46

Tabel 4.5 Data Nilai Pre test, Post test, Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen I ... 47

Tabel 4.6 Data Nilai Pre test, Post test, Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen II . 48 Tabel 4.7 Data Pretest Kelas Eksperimen I ... 49

Tabel 4.8 Data Pretest Kelas Eksperimen II ... 50

Tabel 4.9 Data Posttest Kelas Eksperimen I ... 51

Tabel 4.10 Data Posttest Kelas Eksperimen II... 51

Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar ... 52

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ... 54

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ... 54

Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Data ... 55


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Perangkat Lunak Electronics Workbench 5.12 ... 14

Gambar 2.2 Perangkat Lunak Multisim 11.0 ... 16

Gambar 2.3 SkemaParadigma Penelitian ... 22

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Pretest, Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 53


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Silabus ... 64

Lampiran A-2 Wawancara Awal Guru ... 69

Lampiran A-3 Jadwal Mengajar Teknik Transmisi 2013/2014 ... 70

Lampiran A-4 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ... 71

Lampiran A-5 Instrumen Uji Coba ... 73

Lampiran A-6 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 82

Lampiran A-7 Lembar Jawaban Instrumen Uji Coba ... 83

Lampiran A-8 Hasil Uji Validitas ... 84

Lampiran A-9 Hasil Uji Reliabilitas ... 85

Lampiran A-10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 86

Lampiran A-11 Hasil Uji Daya Pembeda ... 87

LAMPIRAN B Lampiran B-1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 88

Lampiran B-2 Instrumen Penelitian Pretest-Posttest Pertemuan 1 ... 90

Lampiran B-3 Instrumen Penelitian Pretest-Posttest Pertemuan 2 ... 93

Lampiran B-4 Kunci Jawaban Instrumen Pertemuan 1 ... 97

Lampiran B-5 Kunci Jawaban Instrumen Pertemuan 2 ... 98

Lampiran B-6 Lembar Jawaban Instrumen ... 99

Lampiran B-7 RPP Pertemuan 1 Kelas Eksperimen I ... 100

Lampiran B-8 RPP Pertemuan 1 Kelas Eksperimen II ... 104

Lampiran B-9 Lampiran Materi Pertemuan 1 ... 108

Lampiran B-10 RPP Pertemuan 2 Kelas Eksperimen I ... 121

Lampiran B-11 RPP Pertemuan 2 Kelas Eksperimen II ... 125

Lampiran B-12 Lampiran Materi Pertemuan 2 ... 129

LAMPIRAN C Lampiran C-1 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen I ... 138


(12)

Lampiran C-3 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen I ... 140

Lampiran C-4 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen II ... 141

Lampiran C-5 Data Peningkatan (Gain) Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II .... 142

Lampiran C-6 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 143

Lampiran C-7 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 144

Lampiran C-8 Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 145

Lampiran C-9 Data Uji Homogenitas dan Uji Persamaan Dua Rata-Rata ... 146

LAMPIRAN D Lampiran D-1 Perhitungan Manual Uji Validitas ... 147

Lampiran D-2 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas ... 148

Lampiran D-3 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran ... 149

Lampiran D-4 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda ... 150

Lampiran D-5 Perhitungan Manual Gain Ternormalisasi ... 151

Lampiran D-6 Perhitungan Manual Uji Normalitas... 152

Lampiran D-7 Perhitungan Manual Uji Homogenitas ... 154

Lampiran D-8 Perhitungan Manual Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ... 156

Lampiran D-9 Tabel Konsultasi Distribusi-T ... 157

Lampiran D-10 Tabel Konsultasi Chi Kuadrat ... 159

Lampiran D-11 Tabel Konsultasi Distribusi F ... 160

Lampiran D-12 Tabel Konsultasi Harga-Harga Kritis Z ... 163

Lampiran D-13 Foto-Foto Dokumentasi Penelitian ... 165

Lampiran D-14 Langkah-langkah Pembuatan Media EWB ... 167

Lampiran D-15 Langkah-langkah Pembuatan Media Multisim ... 183

Lampiran D-16 Perhitungan Manual Rangkaian. ... 200

LAMPIRAN E Lampiran E-1 Surat Penelitian ... 202

Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi ... 203


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Didalam pendidikan terdapat instrument yang penting yaitu guru. Guru adalah salah satu orang yang mengantarkan anak didiknya menjadi lebih baik berkembang dan menjadi orang yang sukses. Oleh karena itu secara khusus guru diharapkan mempunyai banyak kemampuan atau keterampilan dalam menjalankan tugasnya di sekolah, paling tidak guru harus dapat membaca atau menganalisis kejadian atau kasus yang terjadi pada siswanya. Untuk menunjang kinerja guru agar dapat mengajar dengan baik, maka digunakanlah media pembelajaran.

Demi meningkatkan hasil belajar peserta didiknya, guru yang ideal senantiasa berupaya dengan berbagai strategi, termasuk diantaranya ialah dengan menggunakan media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Media belajar merupakan sarana bagi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Media belajar juga merupakan sarana bagi siswa untuk mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Sedangkan menurut Arsyad (2007:15) pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa.

Media pembelajaran adalah sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional diligkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. (Azhar Arsyad ( 2007:4 )).

Pengalaman pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Cimahi Program Keahlian Tenik Transmisi


(14)

2

Anggun Gitaresmi, 2014

Kompetensi Kejuruan Elektronika Dasar pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Kelistrikan, peneliti menemukan suatu permasalahan pada proses pembelajaran serta pemahaman penguasaan pada standar kompetensi tersebut. Pada data awal dari kegiatan PPL, siswa SMK kelas X program keahlian Teknik Transmisi tidak terlalu memiliki kemampuan dasar merangkai rangkaian yang kuat. Kondisi ini diperjelas dengan adanya beberapa siswa yang hanya diam ketika temannya merangkai. Maka dari itu perlu ditindak lanjuti, sebagai upaya untuk mengatasi rendahya kemampuan belajar siswa pada standar kompetensi Menerapkan dasar-dasar kelistrikan terutama rangkaian.

Dalam hal ini peneliti akan mencoba menerapkan aplikasi penggunaan media Eletronics Workbench (EWB) dan media Multisim pada mata pelajaran Eletronika Dasar. Hal ini dikarenakan EWB dan Multisim adalah program yang dapat membuat simulasi rangkaian terlebih dahulu sebelum langsung mempraktekkan rangkaiannya. Selain itu kita dapat membuat skematik rangkaian elektronika dan dapat langsung mengubah rangkaian elektronika tersebut menjadi

lay-out pcb. Jika dibandingkan dengan perangkat lunak simulator lainnya, EWB dan Multisim memiliki banyak keunggulan, seperti : ukuran file yang cukup kecil, sehingga pada saat mengoperasikannya tidak mengurangi kinerja komputer yang digunakan, cara mengoperasikannya yang relatif mudah, komponen elektronika yang umumnya ada dipasaran (khususnya untuk praktik elektronika arus lemah), hampir semua pemodelannya tersedia didalam library komponen yang ada pada EWB dan Multisim.

Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti aplikasi penggunaan media Electronics Workbench dan media Multisim untuk meningkatkan keterampilan merangkai rangkaian elektronika dasar. Maka penulis mencoba menuangkannya kedalam skripsi dengan judul: “Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-balik”.


(15)

3

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah tersebut menjadi sebagai berikut:

1. Siswa kurang memahami teori yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.

2. Penggunaan media lebih menarik minat belajar siswa.

Dengan mengacu pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif antara siswa yang menggunakan media perangkat lunak Electronics Workbench dengan siswa yang menggunakan media perangkat lunak Multisim?

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, agar masalah tidak terlalu menyebarnya masalah maka peneliti melakukan pembatasan sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian Teknik Transmisi SMKN 1 Cimahi.

2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pada Kompetensi Dasar Menggunakan hukum-hukum rangkaian arus listrik bolak-balik sebagian materi pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan. 3. Peningkatan keterampilan siswa dilakukan pada mata pelajaran Elektronika

Dasar.

4. Penggunaan perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim sebagai media pembelajaran hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa yang ditinjau dari hasil belajar aspek kognitif.

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah yang ada diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar setelah diterapkan pembelajaran dengan perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim pada kompetensi dasar Menggunakan Hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik


(16)

4

Anggun Gitaresmi, 2014 1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya dibidang pendidikan mengenai media pembelajaran Electronics Workbench dan Multisim untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas X jurusan Teknik Transmisi.

2. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk guru dalam pelaksanaan pembelajaran standar kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Kelistrikan dengan menggunakan Electronics Workbench dan Multisim. 3. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terkait

dengan konsep yang sedang dipelajari.

4. Bagi peneliti, diharapkan dapat dijadikan modal awal untuk dapat mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran khususnya pembelajaran menggunakan Electronics Workbench dan Multisim.

1.6Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif

dengan quasi-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen. Quasi-experimental design, digunakan karena pada kenyataan sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

Desain penelitian yang digunakan adalah “Nonequivalent Control Group

Design”. Dalam design ini terdapat dua kelas yang tidak dipilih secara random, kemudian diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Hasil pre test yang baik bila nilai kelompok eksperimen I tidak berbeda secara signifikan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan untuk penelitian (kelas eksperimen I) diberi perlakuan (treatment) yaitu implementasi media pembelajaran berbasis

Electronics Workbench sebagai media pembelajaran. Sedangkan kelas yang digunakan untuk pembanding (kelas eksperimen II) diberi perlakuan (treatment) yaitu implementasi media pembelajaran berbasis Multisim sebagai media pembelajaran.


(17)

5

1.7Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih sistematis dan terarah dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian, bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang dipakai untuk mendukung penelitian, teori yang diambil dari literature yang berkaitan dengan pembahasan masalah dan hipotesis penelitian.

BAB III Metode Penelitian, membahas lokasi, waktu, populasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, variable penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran, bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dan saran setelah dilakukannya penelitian.


(18)

Anggun Gitaresmi, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi, yang beralamat di Jl. Mahar Martanegara No. 48 Cimahi, Jawa Barat. Subjek populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 2013/ 2014 dengan program keahlian Teknik Transmisi.

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian Agustus,

minggu ke-

September, minggu ke-

Oktober, minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Persiapan

Pelaksanaan Akhir

3.1.2 Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto 2010:173). Dari pengertian tersebut populasi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik Transmisi SMK Negeri 1 Cimahi.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Sampel dalam penelitian ini diambil sebagian dari populasi yaitu kelas X Teknik Transmisi A sebagai kelas eksperimen I dan kelas X Teknik Transmisi B sebagai kelas eksperimen II.


(19)

25

3.2 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu, karena metode penelitian dapat memberikan gambaran kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nazir

(2011) “Metode penelitian meruapakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,

Quasi experimental design. Quasi-experimental design, digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol/ eksperimen II yang digunakan untuk penelitian. Bentuk pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kedua kelompok tersebut akan diberikan pre test dan post test yang sama.

Dalam penelitian ini, kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan yang berbeda, kelompok eksperimen I diberi perlakuan dengan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dan kelompok eksperimen II diberikan perlakuan dengan media pembelajaran berbasis Multisim.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Adapun desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2. Desain Penelitian

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen I Q1 X1 Q3

Eksperimen II Q2 X2 Q4

Keterangan : Q1 dan Q2 : Pre test

Q3 dan Q4 : Post test

X1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench


(20)

26

Anggun Gitaresmi, 2014

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pembelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.

2. Electronics Workbench

EWB (Electronic WorkBench) adalah salah satu jenis perangkat lunak elektronika yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik.

3. Multisim

Multisim adalah sebuah perangkat lunak aplikasi yang berfungsi untuk menggambar dan mensimulasikan perilaku rangkaian elektronika baik analog maupun digital.

4. Pemahaman Konsep

Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari . Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Sedangkan dalam matematika, konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Jadi pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak.

5. Menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik

Merupakan kompetensi dasar yang memuat materi tentang pengertian-pengertian dalam listrik arus bolak–balik, Arus dan Tegangan pada beban


(21)

27

listrik, Rangkaian arus bolak–balik dan Daya pada rangkaian arus bolak-balik.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen berupa soal-soal (pre test-post test). Instrumen digunakan untuk pengambilan data primer (prestasi belajar siswa pada ranah kognitif).

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang berkaitan dengan materi pelajaran. Dalam penelitian ini, tes tertulis yang digunakan adalah tes awal (pre test)dan tes akhir (post test). Tes awal diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum perlakuan diterapkan. Tes akhir diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah perlakuan diterapkan. Siswa yang menjawab benar diberi skor 1 dan yang menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0.

Instrumen tes diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa. Sebelum dilakukan ujicoba, intrumen tes dikonsultasikan kepada pembimbing dan kepada guru bidang studi produktif di tempat penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas teoritik dari instrumen tes tersebut. Ujicoba instrumen dilakukan sebelum penelitian berlangsung. Instrumen tes diujicobakan kepada siswa kelas X Teknik Transmisi SMK Negeri 1 Cimahi. Setelah data hasil ujicoba diperoleh kemudian setiap butir soal akan dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Dalam mengolah data hasil ujicoba instrumen, peneliti menggunakan statistik. Langkah-langkah pengujian instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan di bawah ini.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat evaluasi tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Dalam bukunya, Arikunto


(22)

28

Anggun Gitaresmi, 2014

apa yang hendak diukur” (2010).Pengujian validitas instrumen ini merupakan

pengujian validitas setiap butir tes.

Uji validitas dilakukan pada instrumen yang berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk memperoleh data hasil pre test dan post test pada penelitian ini. Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2010) :

. . . (3.1) Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

∑X : jumlah skor tiap siswa pada item soal

∑Y : jumlah skor total seluruh siswa n : banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh tabel 3.1.

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2012) :

t hitung √ √

. . . (3.2)


(23)

29

t hitung : hasil perhitungan uji signifikasi

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variable

yang dikorelasikan n : banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat

kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung> ttabel, maka

item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel, maka item soal dinyatakan

tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Suatu alat evaluasi dikatakan reliabel apabila hasil evaluasi tersebut tidak berubah ketika digunakan untuk subjek yang sama. Setelah dilakukan pengujian validitas semua instrumen, maka butir-butir soal yang valid dihitung koefisien reliabilitasnya. Seperti halnya uji validitas, uji reliabilitas ini dilakukan pada instrumen yang berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk memperoleh data hasil pre test dan post test pada penelitian ini. Kegunaan dari uji reliabilitas ini tentunya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan pada penelitian ini bersifat konsisten atau tidak.

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg atau konsisten memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010). Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut (Sugiyono, 2012) :

. . . (3.3) Keterangan :

ri : reliabilitastessecarakeseluruhan

p : proporsisubjek yang menjawabbenar

q : proporsisubjek yang menjawabsalah (q = 1 – p)

pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item


(24)

30

Anggun Gitaresmi, 2014

st2 : varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2012):

. . . . (3.4) dimana :

Keterangan : xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa

n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5%.

Apabila ri>rtabel, maka instrument dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila

ri<rtabel, instrument dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2010)

3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tiap butir soal pada instrumen penelitian ini mudah atau sukar, maka dilakukan uji tingkat kesukaran. Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan


(25)

31

mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010).Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan (Arikunto, 2010) :

(3.6) Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 0,30 Soal Sukar

0,31 – 0,70 Soal Sedang

0,71 – 1,00 Soal Mudah

(Arikunto, 2010)

3.5.4 Uji Daya Pembeda

Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran soal, kemudian dilakukan pula uji daya pembeda pada tiap butir soal pada instrumen penelitian ini. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010). Sehingga uji daya pembeda ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu soal untuk membedakan kemampuan setiap siswa. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.


(26)

32

Anggun Gitaresmi, 2014

d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010) :

Keterangan :

D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi 0,00 – 0,20

0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang (Arikunto, 2010)

3.6 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalahuntuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Kompetensi dasar Menggunakan Hukum-hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-balik.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan


(27)

33

cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes, penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui prestasi belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pre test

dan post test. Pre test atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara post test atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat kemampuan akhir siswa ranah kognitif pada Kompetensi dasar Menggunakan Hukum-hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-balik setelah digunakannya Electronics Workbench

sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen I dan Multisim sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen II.

Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data

1. Studi

Pendahuluan

- Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran.

Proses

pembelajaran

2. Studi Literatur

- Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian. Buku-buku referensi, skripsi dan internet 3. Tes Soal pre test

dan post test

Prestasi belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah

digunakannya media pembelajaran berbasis

Elctronics Workbench

dan Multisim


(28)

34

Anggun Gitaresmi, 2014

3.7 Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah pengolahan data sehingga data mentah yang sebelumnya belum memiliki makna menjadi data yang dapat memberikan arah untuk pengkaijian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, maka cara mengolahnya menggunakan statistik.

3.7.1 Perhitungan N-Gain

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pre test) dan prestasi belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (post test), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) normalisasi prestasi belajar ranah kognitif setelah digunakannya media pembelajaran berbasis Electronics workbench dan Multisim

sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pre test, post test dan gain ternormalisasi siswa:

a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa = b. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara nilai post testdan nilai pre test. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

Gain = nilai post test-nilai pre test

Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bersifat positif).


(29)

35

c. Menghitung rata-rata gain setiap pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain tiap pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus:

̅ ∑ d. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus:

̅

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil prestasi belajar siswa ranah kognitif pada kelas kontrol dan eksperimen.

e. Analisis Gain Ternormalisasi

N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-gain dilakukan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa. Analisis gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang diperoleh. Gain didapat dari data skor pre test dan post test yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain

ternormalisasi. Hal ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan persamaaan Hake (1999).

<g> =

Keterangan:

<g> : Rata-rata gain normalisasi <G> : Rata-rata gain kanal

: Rata-rata gain maksimum yang mungkin terjadi

: Persentase rata-rata post test


(30)

36

Anggun Gitaresmi, 2014

Tabel .8 Kriteria Gain Normalitas Batas Kategori 0,7 < g Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

3.7.2 Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Menurut Sudjana (2005: 151) menyatakan bahwa:

Teori-teori menaksir dan menguji hipotesis berdasarkan asumsi bahwa populasi yang sedang diselidiki berdistribusi normal, maka kesimpulan berdasarkan teori itu tidak berlaku. Uji normalitas distribusi bertujuan untuk menguji hipotesis berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya distribusi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Chi-Square. Data hasil tes pada kelas eksperimen I maupun pada kelas elsperimen II perlu diuji kenormalan distribusinya. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Perhitungan normalitas dara dilakukan dari hasil pre test, post test, dan

gain ternormalisasi pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Langkah-langkah perhitungan normalitas sebagai berikut:

a) Menghitung rentang skor (r) r = skor tertinggi – skor rendah

b) Menentukan banyak kelas interval (K) K = 1+3,3 log n

c) Menentukan panjang kelas interval (p) p =

d) Membuat distribusi frekuensi (terlampir) e) Menghitung harga rata-rata/ mean (rata-rata ̅)


(31)

37

̅

f) Menghitung simpangan baku (S)

S = √ ̅

g) Tentukan batas bawah kelas interval ( dengan rumus:

kali desimal yang digunakan interval kelas, dimana, Bb : batas bawah interval kelas dan Ba : batas atas interval kelas

(terlampir).

h) Menghitung harga baku (Zi)

Zi = ̅

i) Menghitung harga baku Ztabel untuk tiap harga Zhitung

j) Menghitung luas daerah tiap–tiap interval (l) L = │Ztabel (2) Ztabel (1)

k) Menghitung frekuensi ekspektansi (frekuensi yang diharapkan) Ei = n.l

l) Menghitung nilai chi kuadrat( 2)

2

=

m)Membandingkan nilai dengan pada derajat kebebasan (dk) tertentu yaitu (dk = k – 3) dan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%. Dengan kriteria pengujian normalitas: Jika < maka disimpulkan bahwa data berdistribusi normal begitu juga sebaliknya jika

> maka disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal.

3.7.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua kelas (kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II) memiliki varians yang sama atau penguasaan yang homogen. Uji homogenitas ini dilakukan terhadap hasil pre test, post test, dan gain ternormalisasi pada kedua kelas. Langkah-langkah perhitungan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:


(32)

38

Anggun Gitaresmi, 2014

a. Mencari nilai F dengan rumus, sebagai berikut: 2

2

Vb Varians terbesar

F atau F

Vk Varians terkecil

  , dimana Varians = S2

Dimana : Vb = varians terbesar

Vk =varians terkecil (Sudjana 2002: 303) b. Menentukan derajat kebebasan

dk1 = n1 - 1; dk2 = n2 - 1

c. Menentukan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dari responden.

d. Penentuan keputusan.

Adapun kriteria pengujian, sebagai berikut :

Pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan dk1 = n1 - 1 dan dk2 =

n2 - 1, maka kedua varians dianggap sama (homogen). Dan sebaliknya

tidak homogen.

a. Jika Fhitung≤ Ftabel, maka data dianggap homogen

b. Jika Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen

3.7.4 Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi belajar siswa yaitu data gain ternormalisasi. Menurut Sudjana (2005: 238), “Untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji-t tes atau uji persamaan dua rata-rata. Untuk melakukan uji-t test syaratnya data harus homogen dan normal. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata gain ternormalisasi dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II

Bila hasil tes yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus:


(33)

39

Keterangan:

X1 = mean sampel kelompok eksperimen I

X2 = mean sampel kelompok eksperimen II

dsg = nilai deviasi standar gabungan

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen I n2 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen II

(Arikunto, 2008:56) Setelah melakukan perhitungan uji-t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung (thitung) dengan statistik tabel

(ttabel), penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan sebagai berikut:

a. Terima H0 jika thitung terletak diantara batas –t1-1/2a < thitung< t1-1/2a: tidak

terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis

Multisim pada standar kompetensi Menerapkan dasar-dasar kelistrikan. b. Tolak H0 jika thitung tidak terletak diantara batas –t1-1/2a < thitung< t1-1/2a:

terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis

Multisim pada standar kompetensi Menerapkan dasar-dasar kelistrikan.

3.8Prosedur dan Alur Penelitian

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan seperti pada diagram alir 3.1 berikut.


(34)

40

Anggun Gitaresmi, 2014 Tahap Persiapan

TIDAK VALID

VALID Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Pretest

Treatment

Pengolahan Data Kesimpulan Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan

Posttest

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Tahap Akhir

Mempelajari Kurikulum

Pretest

Treatment

Posttest

Uji Coba Instrumen

Mulai

Data Eksperimen I dan Eksperimen II

Selesai Revisi


(35)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Pada hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif antara penggunaan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Electronics Workbench dan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Elektronika Dasar dengan Kompetensi dasar Menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik. Hal ini disebabkan karena kedua media pembelajaran ini cocok untuk digunakan dalam mata pelajaran Elektronika Dasar karena dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan pemahaman teoritis siswa terutama untuk rangkaian-rangkaian yang menggunakan Osiloskop sebagai alat ukur rangkaian tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada seluruh pihak, diantaranya:

1. Untuk sekolah, penggunaan media pembelajaran berbasis perangkat lunak

Electronics Workbench dan Multisim dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik di SMKN 1 Cimahi. Karena perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim sama-sama perangkat lunak yang dirancang untuk simulasi rangkaian sehingga karakteristik keduanya hampir sama.


(36)

62

Anggun Gitaresmi, 2014

2. Untuk pengajar, peneliti menyarankan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Untuk siswa, peneliti menyarankan agar dapat memahami dan terus berlatih kedua media perangkat lunak ini agar dapat menunjang dan memberikan latihan untuk merangkai rangkaian.

4. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dan Multisim untuk digunakan pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Strategi Penelitian Penelitian. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Gunawan, Imam, dan Palapi, Anggraeni Retno (2013). Taksonomi Bloom Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran dan Penilaian. Tersedia: http//www.google.com/2.Imamgun&Anggraeni. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif.pdf [25 Oktober 2013]

Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group).

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Nurzaman, Mochamad Zain. (2013). Effectiveness Of Multisim Interactive Mutimedia Application As Digital Techniques Learning Media In SMK Negeri 7 Baleendah. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Pahmi, A dan Ahmad, K. (1999). Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Bandung: Armico.

Roddy, Denis dan Coolen, John. (2001). Komunikasi Elektronik. Jakarta: Prenhallindo.


(38)

64

Anggun Gitaresmi, 2014

Rosyanti, Rizqa. (2013). Penggaruh Penggunaan Media Pembelajaran Software Electronics Workbench dan Circuit Maker Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ajar Menerapkan Dasar-dasar Kelistrikan Kelas X SMKN Surabaya. Tersedia: http:// ejournal.unesa.ac.id/article/1666/44/article.pdf [25 Oktober 2013]

Rudiman. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sadeli, Ahmad. (2013). Penggunaan Software Multisim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Membuat Pesawat Elektronika-2. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sadiman, Arief, dkk. (2008). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Nusa Media.

Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.(2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi.(2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Univesity Press UPI.


(1)

Anggun Gitaresmi, 2014

Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench Dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-Hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Keterangan:

X1 = mean sampel kelompok eksperimen I X2 = mean sampel kelompok eksperimen II dsg = nilai deviasi standar gabungan

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen I n2 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen II

(Arikunto, 2008:56) Setelah melakukan perhitungan uji-t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung (thitung) dengan statistik tabel (ttabel), penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan sebagai berikut:

a. Terima H0 jika thitung terletak diantara batas –t1-1/2a < thitung< t1-1/2a: tidak terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis Multisim pada standar kompetensi Menerapkan dasar-dasar kelistrikan. b. Tolak H0 jika thitung tidak terletak diantara batas –t1-1/2a < thitung< t1-1/2a:

terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis Multisim pada standar kompetensi Menerapkan dasar-dasar kelistrikan.

3.8Prosedur dan Alur Penelitian

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan seperti pada diagram alir 3.1 berikut.


(2)

40

Anggun Gitaresmi, 2014

Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench Dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-Hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Tahap Persiapan

TIDAK VALID

VALID

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Pretest

Treatment

Pengolahan Data Kesimpulan Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan

Posttest

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Tahap Akhir

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Mempelajari Kurikulum

Pretest

Treatment

Posttest Uji Coba

Instrumen Mulai

Data Eksperimen I dan Eksperimen II

Selesai Revisi


(3)

Anggun Gitaresmi, 2014

Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench Dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-Hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Pada hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif antara penggunaan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Electronics Workbench dan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Elektronika Dasar dengan Kompetensi dasar Menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik. Hal ini disebabkan karena kedua media pembelajaran ini cocok untuk digunakan dalam mata pelajaran Elektronika Dasar karena dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan pemahaman teoritis siswa terutama untuk rangkaian-rangkaian yang menggunakan Osiloskop sebagai alat ukur rangkaian tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada seluruh pihak, diantaranya:

1. Untuk sekolah, penggunaan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menggunakan hukum-hukum rangkaian listrik arus bolak-balik di SMKN 1 Cimahi. Karena perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim sama-sama perangkat lunak yang dirancang untuk simulasi rangkaian sehingga karakteristik keduanya hampir sama.


(4)

62

Anggun Gitaresmi, 2014

Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench Dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-Hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Untuk pengajar, peneliti menyarankan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis perangkat lunak Electronics Workbench dan Multisim sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Untuk siswa, peneliti menyarankan agar dapat memahami dan terus berlatih kedua media perangkat lunak ini agar dapat menunjang dan memberikan latihan untuk merangkai rangkaian.

4. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis Electronics Workbench dan Multisim untuk digunakan pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.


(5)

Anggun Gitaresmi, 2014

Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench Dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-Hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Strategi Penelitian Penelitian. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat. Jakarta:Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Gunawan, Imam, dan Palapi, Anggraeni Retno (2013). Taksonomi Bloom Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran dan Penilaian. Tersedia: http//www.google.com/2.Imamgun&Anggraeni. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif.pdf [25 Oktober 2013]

Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group).

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Nurzaman, Mochamad Zain. (2013). Effectiveness Of Multisim Interactive Mutimedia Application As Digital Techniques Learning Media In SMK Negeri 7 Baleendah. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Pahmi, A dan Ahmad, K. (1999). Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Bandung: Armico.

Roddy, Denis dan Coolen, John. (2001). Komunikasi Elektronik. Jakarta: Prenhallindo.


(6)

64

Anggun Gitaresmi, 2014

Studi Komparasi Media Pembelajaran Berbasis Perangkat Lunak Electronics Workbench Dan Multisim Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teoritis Kompetensi Dasar Menggunakan Hukum-Hukum Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Rosyanti, Rizqa. (2013). Penggaruh Penggunaan Media Pembelajaran Software Electronics Workbench dan Circuit Maker Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ajar Menerapkan Dasar-dasar Kelistrikan Kelas X SMKN Surabaya. Tersedia: http:// ejournal.unesa.ac.id/article/1666/44/article.pdf [25 Oktober 2013]

Rudiman. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sadeli, Ahmad. (2013). Penggunaan Software Multisim Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Membuat Pesawat Elektronika-2. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sadiman, Arief, dkk. (2008). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Nusa Media.

Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.(2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi.(2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Univesity Press UPI.