IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA.

(1)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN DITINJAU DARI

HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR

MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh : Andri Ulus Rahayu

NIM. 0809170

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN DITINJAU DARI

HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR

MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Oleh

Andri Ulus Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Andri Ulus Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Andri Ulus Rahayu NIM. 0809170

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing I,

Dr. Enjang Ahmad Juanda, M.Pd., M.T. NIP. 19550826 198101 1 001

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II,

Dandhi Kuswardhana, S.Pd., M.T. NIP. 19800623 200812 1 002


(4)

ABSTRAK

Implementasi Perangkat Lunak Multisim Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar

Menggunakan Komponen Elektronika

Oleh:

Andri Ulus Rahayu NIM. 0809170

Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kurangnya alat-alat pendukung kegiatan praktikum siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika. Selain itu juga dengan banyaknya alat ukur dan komponen-komponen yang sudah ada, yang kondisinya sudah tidak baik lagi. Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan digunakannya perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre-experimental design dengan desain one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan tingkat kelulusan siswa, dimana lebih dari 75% mencapai KKM. Oleh karena itu penggunaan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran dapat dikatakan efektif.


(5)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

ABSTRACT

The Implementation of Multisim Software as a Learning Media

Based on the Learning Outcome of Student’s Basic Competence in Applying

Electronic Component

By:

Andri Ulus Rahayu NIM. 0809170

The problem underlying the research is the lack of supporting components which are supposed to be used during student’s lab work activities in relation to Basic Competence on Applying Electronic Component. In addition, most of the available measuring instruments including their components have poor condition. The pro le stated a o e i flue e stude t’s lear i g out o e.

As an effort to overcome it, the research applies Multisim software as a learning media. Therefore, the purpose of this study is to find out the effectiveness of the application of Multisim soft are as a lear i g edia i ter s of stude t’s og iti e learning result. The research methodologies used in this study are pre-experimental design and one group pretest-posttest design. The instrument used in the study in collecting data is the assessment of learning result. The findings of the research show the i pro e e t of stude t’s og iti e lear i g result. It is depi ted y the rate of stude t’s pass of their exam reaching over 75% of KKM. In conclusion, the implementation of Multisim software is an effective learning media.

Key words: KKM, Learning Result, Learning Media, , Multisim


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.1.1 Pembelajaran Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Komponen Elektronika ... 7

2.1.2 Konsep Efektivitas Belajar pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika ... 7

2.2 Tinjauan Hasil Belajar ... 8

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 8

2.2.2 Hasil Belajar ranah kognitif ... 9


(7)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

2.3.3 Media Pembelajaran Perangkat Lunak Multisim ... 17

2.4 Asumsi Penelitian ... 17

2.5 Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 19

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

3.3 Definisi Operasional ... 20

3.4 Variabel Penelitian ... 22

3.5 Paradigma Penelitian ... 23

3.6 Prosedur dan Alur Penelitian ... 24

3.6.1 Tahap Persiapan ... 24

3.6.2 Tahap Pelaksanaan ... 24

3.6.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ... 25

3.7 Instrumen Penelitian ... 25

3.7.1 Instrumen Tes ... 25

1. Validitas ... 25

2. Reliabilitas ... 27

3. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ... 28

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.9 Teknik Analisis Data ... 31

3.9.1 Analisis Data Pretest, Posttest ... 32

3.9.2 Analisis Hipotesis ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 34

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 35

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 35

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 36

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ... 36

4.3 Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 38


(8)

4.3.2 Hasil Analisi Hipotesis ... 42 4.3.3 Hasil Temuan pada Penelitian dan Pembahasan ... 43 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 45 5.2 Rekomendasi ... 45 DAFTAR PUSTAKA


(9)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 19

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 26

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal ... 28

Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ... 29

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 35

Tabel 4.2 Validitas Butir Soal ... 36

Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 37

Tabel 4.4 Daya Pembeda Butir Soal ... 37

Tabel 4.5 Pengelompokan Soal ... 38

Tabel 4.6 Hasil Tes Awal (Pretest) ... 39


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 12

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 23

Gambar 4.1 Diagram Hasil Pengukuran Pretest ... 39

Gambar 4.2 Diagram Hasil Pengukuran Posttest ... 41

Gambar 4.3 Diagram Hasil Pengukuran Pretest dan Posttest ... 41


(11)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda LAMPIRAN B

Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Lampiran B-2 Instrumen Pretest Posttest

Lampiran B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Lampiran B-4 RPP Pertemuan 1

Lampiran B-5 RPP Pertemuan 2 Lampiran B-6 RPP Pertemuan 3 Lampiran B-7 Job Sheet 1 Lampiran B-8 Job Sheet 2 Lampiran B-9 Job Sheet 3 LAMPIRAN C

Lampiran C-1 Hasil Belajar Ranah Kognitif Lampiran C-2 Pengukuran Tingkat Kelulusan Lampiran C-3 Perhitungan Manual Uji Hipotesis LAMPIRAN D

Lampiran D-1 SKKD Teknik Komputer Jaringan

Lampiran D-2 Silabus Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar

Lampiran D-3 Tutorial Multisim


(12)

LAMPIRAN E

Lampiran E-1 Tabel Konsultasi

Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran E-3 Administrasi Penelitian


(13)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan media pembelajaran merupakan salah satu cara yang diarahkan pada peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Interaksi antara guru, siswa dan media yang optimal dapat berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep yang pada intinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Khususnya pada sekolah yang menjadi sampel penelitian, permasalahan yang dihadapi pada saat proses pembelajaran adalah kurangnya peralatan pendukung kegiatan praktikum siswa. Ditambah juga dengan banyaknya alat ukur dan komponen-komponen yang sudah ada yang kondisinya sudah tidak baik lagi. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa pada angkatan sebelumnya, dimana tingkat kelulusan siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika sebelum dilakukan remedial hanya mencapai kurang dari 50% jumlah siswa.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran pada saat siswa mengalami kejenuhan dan peralatan praktikum kurang mendukung untuk digunakan agar proses belajar berjalan dengan efektif tanpa adanya kendala. Namun pada hakikatnya peralatan praktikum tersebut tidak dapat digantikan, karena peralatan tersebut merupakan suatu bentuk pengalaman langsung yang harus dialami oleh siswa. Jadi penggunaan media dalam hal ini adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa dengan tidak menghilangkan tujuan utama pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran pula proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, diharapkan menjadi tidak jenuh dan membosankan.


(14)

2

Berdasarkan pengalaman penulis yang pernah mengontrak mata kuliah Praktikum Elkom, dalam praktikum tersebut penulis sering kali menggunakan perangkat lunak Multisim sebagai simulator pembuatan rangkaian. Penggunaan Multisim sangat membantu sekali dalam mata kuliah Praktikum Elkom, karena dengan Multisim penulis dapat lebih mudah memahami setiap materi yang disampaikan oleh dosen. Penulis berpendapat bahwa penggunaan perangkat lunak Multisim di lingkungan sekolah tentunya dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami setiap materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu penggunaan Multisim ini juga diharapkan dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang ada di sekolah. Perangkat lunak ini dilengkapi dengan berbagai jenis komponen elektronika dan instrumen ukur serta mampu melakukan simulasi rangkaian elektronika dengan tidak menghilangkan semua tujuan pembelajaran. Perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan adanya perangkat lunak ini juga dapat menghilangkan kesalahan dalam melakukan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi komponen dan alat ukur yang kurang baik, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih mudah dan efektif.

Multisim adalah sebuah perangkat lunak aplikasi yang berfungsi untuk menggambar dan mensimulasikan perilaku rangkaian elektronika baik analog maupun digital. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Perusahaan National Instrument yang bergerak dalam bidang produksi komponen-komponen elektronika. Multisim merupakan pengembangan dari perangkat lunak simulasi rangkaian elektronika yang sebelumnya terkenal dengan nama Electronics Workbench. Dengan perangkat lunak Multisim ini, kita dapat memodelkan sifat dari parameter rangkaian analog dan digital. Kemampuan yang disediakan Multisim adalah dapat memodelkan berbagai rancangan rangkaian, menguji suatu rangkaian dengan berbagai kemungkinan komponen, memeriksa sifat dari keseluruhan rangkaian dengan melakukan analisa AC / DC atau transient. Dengan


(15)

3

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Implementasi Perangkat Lunak Multisim Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah efektivitas penggunaan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika?

1.3 Pembatasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang terkait dengan yang telah diuraikan diatas, maka penulis melakukan pembatasan masalah dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, biaya, dan ketersediaan referensi. Untuk itu kajian penelitian dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK PGRI Lembang.

2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Adaptor yang merupakan sebagian materi pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika. Adaptor merupakan perangkat yang sangat penting dalam sebuah komputer, karena merupakan sumber listrik yang melayani kebutuhan listrik dari semua komponen komputer.

3. Penggunaan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran hanya sebagai pelengkap yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar terhadap materi ajar, sehingga tidak menghilangkan pembelajaran praktikum yang merupakan metode pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman langsung.


(16)

4

5. Nilai KKM untuk ranah kognitif yang diberikan pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika di SMK PGRI Lembang adalah 66 6. Materi yang diteliti dibatasi hanya pada materi menggunakan komponen

elektronika khususnya mengenai adaptor.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan media pembelajaran ini dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk mendukung pengembangan kegiatan belajar mengajar minimal di Lingkungan SMK PGRI Lembang. Serta manfaat lain yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika khususnya mengenai materi Adaptor. 2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan media pembelajaran pada sekolah tersebut.

4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.


(17)

5

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

1.6 Sistematika Penulisan

Agar skripsi ini dapat dengan mudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan, maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, pada bagian ini mengungkap latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS, pada bagian ini dibahas tentang landasan teoritis dan empiris yang mendasari variabel-variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir dalam penelitian ini, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN, pada bagian ini dibahas mengenai metodologi penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, teknik pengambilan sampel, variabel dan paradigma penelitian, definisi operasional variabel penelitian, data dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan kisi-kisi instrumen penelitian, pengujian uji coba instrumen penelitian dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, pada bagian ini menyajikan hasil pengolahan, analisis hasil pengolahan data, dan penafsiran data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, pada bagian penutup, penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran sebagai akhir dari tulisan ini.


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jelas lagi Sugiyono (2011: 6) mengatakan bahwa:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain pre-experimental. Desain penelitian ini disebut sederhana, karena subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group experiment.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study. Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran, setelah itu diberi posttest.

Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest


(19)

20

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK PGRI Lembang yang sedang menempuh mata pelajaran Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124). Teknik ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang diambil hanya pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK PGRI Lembang. Sampel penelitian ini yaitu kelas X yang berjumlah 24 orang.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:


(20)

21

1. Implementasi

Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama.

Van Horn DanVan Meter mengartikan Implementasi kebijakan sebagai : "tindakan-tindakan oleh individu publik dan swasta (atau kelompok) yang diarahkan pada prestasi tujuan yang ditetapkan dalamkeputusan kebijakan sebelumnya". ( Van Horn Dan Van Meterdalam Subarsono 2006 : 100). Jadi Implementasi dimaksudkan sebagai tindakan individu publik yang diarahkan pada tujuan serta ditetapkan dalam keputusan dan memastikan terlaksananya dan tercapainya suatu kebijakan serat memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama. Sehingga dapat tercapainya sebuah kebijakan yang memeberikan hasil terhadap tindakan-tindakan individu publik dan swasta. Berdasarkan pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berwenang atau kepentingan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan yang telah ditetapkan, implementasi dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan atau merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah direncanakan karena pada dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai.

2. Media Pembelajaran

Menurut (Arsyad, 2007: 3), kata ‘media’ berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa software dan hardware. Dari pendapat


(21)

22

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar menjadi lebih efektif. 3. Perangkat lunak Multisim

Multisim adalah sebuah perangkat lunak aplikasi yang berfungsi untuk menggambar dan mensimulasikan perilaku rangkaian elektronika baik analog maupun digital. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Perusahaan National Instrument yang bergerak dalam bidang produksi komponen-komponen elektronika. Multisim merupakan pengembangan dari perangkat lunak simulasi rangkaian elektronika yang sebelumnya terkenal dengan nama Electronics Workbench. Dengan perangkat lunak Multisim ini, kita dapat memodelkan sifat dari parameter rangkaian analog dan digital. Kemampuan yang disediakan Multisim adalah dapat memodelkan berbagai rancangan rangkaian, menguji suatu rangkaian dengan berbagai kemungkinan komponen, memeriksa sifat dari keseluruhan rangkaian dengan melakukan analisa AC / DC atau transient. Dengan kelengkapan sejumlah komponen yang ada kita bisa membuat kombinasi desain rangkaian yang hampir tak terbatas.

4. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010: 3), hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal


(22)

23

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan perangkat lunak multisim sebagai media pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Eklektronika

3.5 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 66), paradigma penelitian diartikan sebagai: Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Adapun gambaran paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:


(23)

24

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Paradigma Penelitian 3.6 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada Kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen observasi.

f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa. 3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan.


(24)

25

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan Multisim sebagai media pembelajaran.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya Multisim sebagai media pembelajaran.

3.6.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

e. Membuat laporan penelitian.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar berupa soal-soal (pretest-posttest) dan lembar observasi. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data primer (hasil belajar ranah kognitif) sedangkan lembar observasi digunakan untuk pengambilan data pada ranah afektif dan psikomotor.

3.7.1 Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan


(25)

26

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson :

(Arikunto, 2010: 72) Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

∑X : jumlah skor tiap siswa pada item soal

∑Y : jumlah skor total seluruh siswa n : banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :


(26)

27

(Sugiyono, 2012: 230)

Keterangan : t : thitung

r : koefisien korelasi n : banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n –2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung> ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010: 90).

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012: 359) Keterangan :

ri : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item


(27)

28

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2012: 361)

dimana :

(Sugiyono, 2012: 361) Keterangan :

xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri> rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri< rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi

Cikup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75)

3. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Uji tingkat kesukaran perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari


(28)

soal-29

soal yang akan dijadikan instrumen penelitian (Wayan Nurkencana : 1986). Derajat kesukaran yang baik adalah derajat kesukaran yang bergerak antara 25% sampai 75%. Item yang mempunyai derajat kesukaran dibawah 25% berarti bahwa item tersebut terlalu mudah. Sebaliknya item yang mempunyai derajat kesukaran di atas 75% berarti bahwa item terlalu sukar.

Suatu tes dimaksudkan untuk memisahkan antara murid-murid yang betul-betul mempelajari suatu peljaran dengan murid-murid yang tidak mempelajari pelajaran itu, Maka tes yang baik adalah tes yang mampu memisahkan kedua golongan murid tadi (Wayan Nurkencana : 1986). Oleh karena itu sebeum suatu instrument diujikan, perlu dilakukan uji instrumen Daya Pembeda terlebih dahulu. Daya beda yang ideal adalah daya beda 0,40 ke atas.

Berdasarkan ketentuan menurut Wayan Nurkencana, maka soal-soal yang telah dibuat harus diseleksi. Bagi soal yang memenuhi syarat dapat digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan yang tidak memenuhi syarat harus dibuang atau direvisi.

Untuk mencari Derajat Kesukaran dan Daya Beda suatu item dapat dilakukan dengan jalan mengadakan analisis item-item. Cara yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Susun lembar jawaban siswa dari atas ke bawah dengan urutan mulai dari siswa yang mendapatkan nilai tertinggi sampai siswa yang mendapatkan nilai terendah

b. Ambil 27% lembar jawaban dari atas untuk dijadikan kelompok atas, dan ambil 27% lembar jawaban dari bawah untuk dijadikan kelompok bawah. c. Buat table seperti dibawah ini:

Tabel 3.4 Tingkat kesukaran dan Daya Beda


(29)

30

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dst

Keterangan:

WL : Jumlah individu kelompok bawah yang menjawab salah pada item tertentu.

WH : Jumlah individu kelompok atas yang menjawab salah pada item tertentu.

(Wayan Nurkencana, 1986 : 135) Untuk menghitung Derajat Kesukarannya dapat digunakan rumus berikut:

Keterangan :

DK = Derajat kesukaran nL = Jumlah kelompok bawah nH = Jumlah kelompok atas

(Wayan Nurkencana, 1986 :136 ) Untuk mencari Daya Beda dapat diguakan rumus berikut:

Keterangan :

DB = Daya Beda

n = Jumlah kelompok atas atau kelompok bawah

(Wayan Nurkencana, 1986 :136) 3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini


(30)

31

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara memberikan tes. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53).Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran pada Kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran

2. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest dan posttest

Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah digunakannya Perangkat lunak Multisim sebagai media

pembelajaran


(31)

32

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

3.9.1 Analisis Data Pretest dan Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ramah kognitif setelah diberikan perlakuan digunakannya Perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran (posttest). Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttestyaitu memberikan skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa =  x 100 3.9.2 Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H0 : Penggunaan Multisim sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM yaitu sebesar 66.

Ha : Penggunaan Multisim sebagai media pembelajaran dianggap efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan


(32)

33

Komponen Elektronika jika lebih dari atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM yaitu sebesar 66.

H0: π < 75%

Ha: π ≥ 75%

Pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika nilai KKM siswa sebesar 66. Pada analisis hipotesis ini akan di uji apakah 75% dari seluruh siswa memperoleh skor diatas KKM atau tidak. Tes binomial dilakukan untuk menguji hipotesis tersebutdengan taraf nyata (α) sebesar 5%.

Keterangan : Z = nilai Z hitung

Π0= nilai yang dihipotesiskan (75% = 0,75)

x = jumlah anggota sampel yang mencapai kriteria n = jumlah sampel (24 siswa)

Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ dimana didapat dari daftar normal baku, makaH0 ditolak dan Ha diterima. Tetapi sebaliknya jika zhitung


(33)

43

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Implementasi Perangkat Lunak Multisim Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika”, menunjukkan bahwa pada akhir pembelajaran lebih dari 75% dari keseluruhan siswa mencapai kriteria KKM pada tes akhir ranah kognitif yang telah ditentukan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak Multisim efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika khususnya mengenai materi adaptor dilihat dari hasil belajar ranah kognitif. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pengujian hipotesis yaitu hipotesis (Ha) diterima (H0) ditolak. Keputusan hipotesis ini menunjukkan lebih dari 75% keseluruhan siswa mengalami peningkatan hasil belajar dilihat dari ranah kognitif.

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih diperbanyak. Karena idealnya satu orang siswa menggunakan satu PC/laptop pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Penggunaan media pembelajaran menggunakan perangkat lunak Multisim ini diharapkan tanpa menghilangkan kegiatan praktikum yang sebenarnya karena penggunaan media ini hanya bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan.

3. Perangkat lunak Multisim ini memiliki banyak kelebihan dari segi fiturnya, sehingga akan lebih baik jika lebih memanfaatkan lagi fitur-fitur yang tersedia pada perangkat lunak tersebut.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tahtawi, Adnan Rafi. (2012). Efektivitas Penggunaan Software Proteus Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Kota Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kurikulum SMK PGRI Lembang. (2012). Silabus Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan. Lembang: Tidak diterbitkan

Nurkencana, Wayan. (1986). Evaluasi Pembelajaran. Surabaya : Usaha Nasional

Prayogo, Iqbal Nurasyied. (2013). Penerapan Media Belajar Trainer PLC OMRON PortabelUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemrograman PLC. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana


(35)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudarna, Nindin. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Komponen Aktif di SMK Negeri 2 Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung


(1)

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara memberikan tes. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53).Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran pada Kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran

2. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest dan posttest

Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah digunakannya Perangkat lunak Multisim sebagai media

pembelajaran

Siswa

3.9Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang


(2)

32

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

3.9.1 Analisis Data Pretest dan Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ramah kognitif setelah diberikan perlakuan digunakannya Perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran (posttest). Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttestyaitu memberikan skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa =  x 100

3.9.2 Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H0 : Penggunaan Multisim sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM yaitu sebesar 66.

Ha : Penggunaan Multisim sebagai media pembelajaran dianggap efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan


(3)

Komponen Elektronika jika lebih dari atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM yaitu sebesar 66.

H0 : π < 75%

Ha : π ≥ 75%

Pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika nilai KKM siswa sebesar 66. Pada analisis hipotesis ini akan di uji apakah 75% dari seluruh siswa memperoleh skor diatas KKM atau tidak. Tes binomial dilakukan untuk menguji hipotesis tersebutdengan taraf nyata (α) sebesar 5%.

Keterangan : Z = nilai Z hitung

Π0= nilai yang dihipotesiskan (75% = 0,75)

x = jumlah anggota sampel yang mencapai kriteria n = jumlah sampel (24 siswa)

Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ dimana didapat dari

daftar normal baku, makaH0 ditolak dan Ha diterima. Tetapi sebaliknya jika zhitung ≤ makaH0 diterima dan Ha ditolak.


(4)

43

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Implementasi Perangkat Lunak Multisim Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Komponen Elektronika”, menunjukkan bahwa pada akhir pembelajaran lebih dari 75% dari keseluruhan siswa mencapai kriteria KKM pada tes akhir ranah kognitif yang telah ditentukan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak Multisim efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika khususnya mengenai materi adaptor dilihat dari hasil belajar ranah kognitif. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pengujian hipotesis yaitu hipotesis (Ha) diterima

(H0) ditolak. Keputusan hipotesis ini menunjukkan lebih dari 75% keseluruhan

siswa mengalami peningkatan hasil belajar dilihat dari ranah kognitif.

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih diperbanyak. Karena idealnya satu orang siswa menggunakan satu PC/laptop pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Penggunaan media pembelajaran menggunakan perangkat lunak Multisim ini diharapkan tanpa menghilangkan kegiatan praktikum yang sebenarnya karena penggunaan media ini hanya bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan.

3. Perangkat lunak Multisim ini memiliki banyak kelebihan dari segi fiturnya, sehingga akan lebih baik jika lebih memanfaatkan lagi fitur-fitur yang tersedia pada perangkat lunak tersebut.


(5)

Al-Tahtawi, Adnan Rafi. (2012). Efektivitas Penggunaan Software Proteus Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Kota Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kurikulum SMK PGRI Lembang. (2012). Silabus Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan. Lembang: Tidak diterbitkan

Nurkencana, Wayan. (1986). Evaluasi Pembelajaran. Surabaya : Usaha Nasional

Prayogo, Iqbal Nurasyied. (2013). Penerapan Media Belajar Trainer PLC OMRON PortabelUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemrograman PLC. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya


(6)

Andri Ulus Rahayu, 2013

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudarna, Nindin. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Komponen Aktif di SMK Negeri 2 Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA.

0 1 41

STUDI KOMPARASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH DAN MULTISIM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORITIS KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN HUKUM-HUKUM RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK.

1 4 38

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR.

1 21 43

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN PERANGKAT LUNAK LOGISIM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN OPERASI LOGIKA.

1 4 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY.

0 0 35

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK COURSELAB 2.4 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ELEKTRONIKA ANALOG.

1 2 36

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK COURSELAB 2.4 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ELEKTRONIKA ANALOG.

0 0 39

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA - repositoryUPI S TE 0809170 Title

0 0 3

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR - repository UPI S TE 0900809 Title

0 0 3

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN PERANGKAT LUNAK MULTISIM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI DASAR RANGKAIAN LOGIKA DI SMK N 4 BANDUNG - repository UPI S TE 1205985 Title

0 0 3