KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PELAKSANAAN PERKULIAHAN E-LEARNING DENGAN KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH PADA MATA KULIAH E-LEARNING : Studi Ex-post-facto terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK.

(1)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PELAKSANAAN PERKULIAHAN E-LEARNING

DENGAN KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH PADA MATA KULIAH E-LEARNING

(Studi Ex-post-facto terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

Litta Koesoemah Agustiani 0901472

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PELAKSANAAN PERKULIAHAN E-LEARNING

DENGAN KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH PADA MATA KULIAH E-LEARNING

(Studi Ex-post-facto terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK)

Oleh

Litta Koesoemah Agustiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Litta Koesoemah Agustiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN LITTA KOESOEMAH AGUSTIANI

0901472

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG

PELAKSANAAN PERKULIAHAN E-LEARNING DENGAN KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH PADA MATA KULIAH E-LEARNING

(Studi Ex-post-facto terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK)

disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Dr. H. Rudi Susilana, M.Si NIP.196610191991021001

Pembimbing II

Dr.Deni Darmawan, M.Si NIP.1971122819980021001

Mengetahui Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr.Toto Ruhimat, M.Pd NIP.195911211985031001

Ketua Prodi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr.Rusman, M.Pd NIP.19720505 199802 1 001


(4)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PELAKSANAAN PERKULIAHAN E-LEARNING

DENGAN KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH PADA MATA KULIAH E-LEARNING (Studi Ex-post-facto terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi

Pendidikan Guru TIK)

Oleh :

Litta Koesoemah Agustiani 0901472

Skripsi ini dibimbing oleh :

Dr.H.Rudi Susialana, M.Si. dan Dr.Deni Darmawan, M.Si

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai perkembangan teknologi mempengaruhi kegiatan belajar di kampus. Kegiatan Pembelajaran bergeser menjadi pembelajaran elektronik atau e-learning, sehingga kegiatan pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu konvensional dan pembelajaran jarak jauh. Kegiatan pembelajaran akan mempengaruhi kemampuan mahasiswa . Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Persepsi Mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning (X) dan Kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning (Y) . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex-post-facto dengan desain variabel ganda yang terdapat pada variabel Y. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Quota Sampling. Sedangkan untuk instrument yang digunakan berupa angket. Pengujian hipotesis dengan melakukan analisis korelasi menggunakan rank spearman. Kesimpulan umum hasil penelitian ini adalah terdapat keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning. Hasil temuan ini memberikan rekomendasi kepada jurusan kurikulum dan

teknologi pendidikan, dosen, mahasiswa, dan peneliti selanjutnya dalam memanfaatkan e-learning untuk proses pembelajaran seperti perkuliahan e-learning.

Kata Kunci : Persepsi, Perkuliahan E-learning,

ABSTRACT


(5)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LECTURES ON THE IMPLEMENTATION OF E-LEARNING OBTAINED ON THE ABILITY OF E-LEARNING COURSE

(Study of Ex-post-facto to the Student Technology Education Program Teacher Education Concentration ICT)

By:

Litta Koesoemah Agustiani 0901472

This thesis is guided by:

Dr.H.Rudi Susialana, M.Si. and Dr.Deni Darmawan, M.Si

This research was conducted at the University of Indonesia, Bandung. The problems were analyzed in this research is the development of technology affects learning activities on campus. Learning activities shifted into electronic learning or e-learning, so that learning activities are divided into two conventional and distance learning. Learning activities will affect the ability of the student.

The study consisted of two variables: Student Perceptions about the implementation of e-learning lectures (X) and ability acquired on e-learning courses (Y). The method used in this research is a method of ex-post-facto design with dual variables contained in the variable Y. The sampling technique in this research is by using Quota Sampling Technique. As for the instruments used in the form of a questionnaire. Testing the hypothesis by using Rank Spearman correlation analysis. The general conclusion of this study is there are linkages between college students' perceptions

about the implementation of e-learning with capabilities acquired in the course of e-learning. These findings provide recommendations to the department of curriculum and

educational technology, faculty, students, and further research in using e-learning for learning such as e-learning classes.


(6)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... .….. i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... Ix DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

1. Manfaat Teoritis……… 9

2. Manfaat Praktis………. 10

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Persepsi ... 11

1.Definisi Persepsi ... 11

2.Faktor Yang Mempengaruhi Perkkembangan Persepsi……… . 11

3. Proses Persepsi………. 13

B. Konsep Perkuliahan E-learning ... 17

1.Pengertian E-learning ... 17

2.Manfaat E-learning……… 24

3.Kelebihan dan Kekurangan e-learning………. . 25

4.Strategi e-learning………. . 29

C. Kemampuan yang diperoleh ... 29


(7)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

2.Kemampuan Praktek……… .. 36

D. Asumsi dan Hipotesis ... 39

1.Asumsi……… 39

2.Hipotesis……… 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

1.Lokasi Penelitian……… 41

2.Populasi Penelitian………. 41

3.Sampel Penelitian……… 41

B. Desain Penelitian ... 42

C. Metode Penelitian ... 43

D. Definisi Operasional ... 44

1.Persepsi………. . 44

2.Kemampuan Teori……… .. 44

3.Kemampuan Praktek………. . 44

E. Instrumen Penelitian ... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ... 45

G. Teknik Uji Instrumen ... 48

1.Validitas………. 48

2.Realibilitas………. 49

H. Teknik Analisis Data ... 51

1.Menghitung skor penelitian……… 51

2.Uji Normalitas……… 52

3.Uji Hipotesis……….. 52

I. Prosedur dan tahap-tahap pelaksanaan penelitian……… 54

1.Pembuatan rancangan penelitian……… 54


(8)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data……… ... 56

1.Gambaran Umum Persepsi Mahasiswa tentang pelaksanaan

perkuliahan e-learning………. ... 56 2. Gambaran Kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning………... 68 3.Keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan

perkuliahan e-learning dengan kemampuan teori……….. ... 81 4. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan praktek……… ... 84 B. Pembahasan

A. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 86 1. Persepsi Mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan

e-learning dengan Kemampuan yang diperoleh

pada mata kuliah e-learning……….. 86 2. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang

pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan

yang diperoleh pada mata kuliah e-learning. Variabel Kemampuan Teori(Y)……… 88 3. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang

pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning variabel

kemampuan praktek (Y2)………. 91 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan……… 95

B.Saran………. 96

DAFTAR PUSTAKA………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(9)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rentang Skala Likert ... 47 Tabel 3.2 Penafsiran Koefisien Korelasi ... 53 Tabel 4.1 Gambaran Hasil Jawaban Responden (Mahasiswa) Terhadap Persepsi

Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan e-learning ... 56 Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X ... 58 Tabel 4.3 Jawaban Peserta Didik mengenai Indikator Tujuan Perkuliahan

e-learning,Silabus pada mata kuliah e-learning, dan SAP (Satuan Acara Perkuliahan) e-learning ... 59 Tabel 4.4 Jawaban Responden terhadap Materi Kegiatan Perkuliahan e-learning

berdasarkan indikator materi yang disampaikan dalam perkuliahan e-learning dan hubungan materi dengan tujuan dan tugas yang diberikan

serta kegunaannya………. 61

Tabel 4.5 Jawaban Responden Metode yang digunakan dalam perkuliahan e-learning, Idikator factor pemilihan metode pembelajaran dan kesesuaian metode dengan tujuan dan materi pembelajaran ... 63 Tabel 4.6 Jawaban Responden Proses perkuliahan e-learning,kehadiran,penyajian

kelas, sikap dan perilaku………. 64

Tabel 4.7 Jawaban Responden terhadap penilaian perkuliahan e-learning

berdasarkan indikator praktik dan membuat produk……… 67 Tabel 4.8 Gambaran Hasil Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah

E-learning ... 68 Tabel 4.9 Kriteria Interpretasi Skor Variabel Y……… 70 Tabel 4.10 Gambaran Kemampuan Teori Pada Mata Kuliah E-learning…… 71


(10)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Tabel 4.11 Jawaban Responden mengenai mata kuliah e-learning berdasarkan indikator konsep dasar e-learning,penerapan e-learning, dan mengenal learning management system……… 72 Tabel 4.12 Jawaban Responden mengenai menginstal moodle berdasarkan indikator,

desain, penggunaan system, entry konten, dan evaluasi penggunaan moodle dan e-learning

……… 74

Tabel 4.13 Uji Normalitas ... 77 Tabel 4.14 Uji Korelasi Rank Spearman’s Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa

Tentang Pelaksanaan Perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning ... 79 Tabel 4.15 Interval koefisien Korelasi Variabel Y... 80 Tabel 4.16 Uji Korelasi Rank Spearman’s Variabel Kemampuan Teori (Y1) 81 Tabel 4.17 Interval Koefisien Korelasi Variabel (Y1) ... 82 Tabel 4.18 Uji Korelasi Rank spearman’s Variabel Kemampuan Praktek (Y2) 84 Tabel 4.19 Interval Koefisien Korelasi Variabel (Y2) ... 85


(11)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

DAFTAR GRAFIK

Gambar 3.1 Bagan Paradigma Ganda dengan dua variabel ... 18 Gambar 4.1 Interval Variabel X ... 58 Gambar 4.2 Interval Variabel Y ... 70


(12)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah menyebar hampir pada semua bidang kehidupan, Teknologi merupakan pemicu bagi berkembangnya kreasi manusia untuk mencapai suatu hal yang baru dan optimal dalam memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi manusia, terutama masalah pengelolaan informasi yang semula masih dikerjakan secara manual saat ini beralih dengan menggunakan mesin-mesin yang mutakhir seperti komputer. Kemajuan teknologi ini telah membantu pengelolaan (penerimaan, pemrosesan, dan pengiriman) informasi secara cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan aktivitas komunikasi manusia. Misalnya penggunaan teknologi komputer untuk komunikasi pembelajaran dan pengelolaan

Komputer digunakan sebagai media dalam pendidikan memiliki keuntungan. Hal ini senada dengan pendapat Cole dan Chan dalam Hadi (2012:18) “bahwa komputer digunakan sebagai media dalam pendidikan memiliki keuntungan, yaitu (1) meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran, (2) meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, (3) Menyesuaikan materi dengan kemampuan belajar siswa, (4) mengurangi penggunaan waktu menyampaikan materi,(5) membuat pembelajaran lebih menyenangkan”. Pembelajaran dengan menggunakan komputer bukan berarti peran guru digantikan oleh komputer dalam pembelajaran, tetapi komputer hanya sebagai alat bantu pembelajaran Pendidikan Tinggi menggunakan komputer berawal dari komputer elektronik pertama ENIAC yang dibuat di perguruan tinggi Moore School Of Eletical Engineering University of Pensylvania. Di Amerika pun banyak universitas yang mengajarkan mahasiswanya mengenai teknologi komputer. Perkembangan bidang ilmu elektronika yang amat pesat, menyebabkan departemen Teknik elektro lebih menekankan pendidikan dan penelitiannya pada teknologi transistor, rangkaian terpadu dan telekomunikasi. Pembelajaran


(13)

2

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

komputer dikelola oleh departemen ilmu komputer (Computer Science Department). Universitas berfungsi sebagai motor perkembangan ilmu pengetahuan, serta pendidikan yang menghasilkan tenaga ahli komputer.

Menurut Hadi (2012:26) “dengan peran Universitas yang makin dihargai, IBM segera membuka kerjasama dengan banyak universitas dan menyumbangkan komputernya untuk dimanfaatkan para civitas akademika. “ Adapun kerja sama yang dilakukan industry dan perguruan tinggi. Pada tahun 1983 IBM (International Business Machines Corporation) dan DEL (Digital Equipment Coorporation), dua produsen computer terbesar di dunia setuju untuk menyumbangkan dana sebesar 50 juta dollar dalam bentuk peralatan kepada MIT (Massachusetts Institute of Technology). Dengan peralatan MIT akan menggunakan fasilitas tersebut untuk pembelajaran dan penelitian. MIT akan mengembangkan perangkat lunak untuk komunikasi antar komputer sehingga komputer dari dua perusahaan tersebut dapat saling komunikasi. Disamping gambaran yang baik tersebut. Universitas menghadapi masalah lain yang memprihatinkan . Tenaga pendidik (professor) di Universitas sangat kurang. Sangat sedikit tenaga pengajar yang bekerja di Universitas, mereka hanya memandang industri lebih menarik dibandingkan dengan universitas. Sementara mahasiswa semakin bertambah, sehingga perbandingan dosen dan mahasiswa sangatlah jauh. Industri menawarkan dana penelitian yang besar bagi para ahli Universitas. Hal ini mengakibatkan kesibukan para dosen makin bertambah dan loyalitas mereka sebagai pendidik makin berkurang. Penelitian yang dilakukan para ahli tersebut melibatkan mahasiswa, bahkan mahasiswa dilibatkan dalam tugas pengajaran. Akibatnya banyak dosen yang mendirikan perusahaan sendiri, dan memanfaatkan hasil penelitian mereka di universitas.

Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi terdapat pergeseran di dalam pembelajaran. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Rosenberg dalam Hadi (2012:27) “bahwa terdapat lima pergeseran di dalam proses pembelajaran, yaitu (1) pergeseran dari pelatihan ke penampilan, (2) pergeseran dari ruang kelas dimana dan kapan saja, (3) pergeseran dari kertas ke online atau satu saluran, (4) pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) pergeseran dari waktu


(14)

3

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

siklus ke waktu nyata”. Dari kelima pergeseran di dalam suatu proses pembelajaran bahwa teknologi informasi dan komunikasi menggunakan media, dalam bentuk media komunikasi, seperti telepon, komputer, internet, dan sebagainya yang digunakan sebagai alat interaksi Interaksi yang dilakukan tidak menggunakan tatap muka tetapi menggunakan media untuk alat komunikasinya. Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini guru memberikan pembelajaran tanpa harus berhadapan dengan siswa, siswa pun dapat memperoleh informasi dari berbagai macam sumber yang ada, bisa melalui komputer atau internet. Proses pembelajaran menggunakan internet dikenal dengan e-learning. E-learning yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet. E-learning juga mempunyai kriteria dalam penyampaian pembelajaran. Hal ini sependapat dengan Rosenberg dalam Hadi (2012:28) “ bahwa e-learning merupakan pembelajaran menggunakan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas dengan kriteria sebagai berikut :(1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,menyimpan,mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional.”

E-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti CBT ( Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment) Video conferencing, ILS (Intragated Learning System), LCC (Learner Centerted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web Based Training) dan sebagainya

Dahulu seorang yang ingin bertemu dengan seorang pakar untuk menyelesaikan masalah harus menempuh jarak yang jauh dan membutuhkan waktu yang lama sangatlah tidak efisien, tetapi dengan perkembangan teknologi pada saat ini walaupun jarak jauh tidak menjadi masalah karena dapat


(15)

4

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

menggunakan media sebagai alat komunikasi bahkan dapat dilakukan bersamaan sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi

Seiring dengan berkembangnya Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Keberadaan internet sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah pembelajaran jarak jauh Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain Dalam PJJ terpisahnya dosen dan mahasiswa mulai dari jalur geografis, jadi dosen dan mahasiswa tidak terlibat langsung dalam artian dosen hanya berkomunikasi dengan mahasiswanya menggunakan jalur komunikasi dan interaksi sinkron maupun asinkron antar mahasiswa dengan mahasiswa lainnya juga dengan dosen maupun dengan sumber belajar lainnya. PJJ tidak terpaku pada ruang dan waktu, bebas dan dimana saja. Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dimanapun dan kapan pun. Sebenarnya e-learning adalah suatu bentuk khusus pendidikan jarak jauh (distance learning).Menurut Rahmasari (2013:37) Pendidikan jarak jauh sudah diakui oleh perundang-undangan Republik Indonesia, seperti tertera pada pasa 31 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, yaitu :Pasal 31 Ayat (2) Bahwa Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular. Ayat (3) Bahwa Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan

Salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Di dunia pendidikan, internet juga digunakan sebagai media pembelajaran. Metode pembelajaran yang mempergunakan internet diantaranya adalah e-learning . E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan internet. E-learning memungkinkan pembelajar (siswa atau mahasiswa) untuk belajar


(16)

5

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti perkuliahan di kelas. Hal ini sependapat menurut Hadi Ariesto (2012 :80) bahwa “siswa tidak datang diruang kelas untuk bertemu dengan guru secara langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Hanya dengan berada di depan komputer yang terhubung ke dunia virtual global untuk „bermain‟ informasi dengan ribuan komputer penyedia informasi yang dibutuhkan dan terhubung ke internet pada saat yang sama.

Dengan memanfaatkan kecanggihan Teknologi Informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan. Suara Karya, 18 Desember 2004 (Darmawan, 2012:11) Laporan Tahunan Human Development Index UNDP tahun 2004 menempatkan Indonesia pada posisi 111 dari 175 negara. Adapun hasil survey tentang kualitas pendidikan di Asia yang dilakukan oleh PERC (The Political and Economic Risk Country), Indonesia berada pada posisi 12 atau yang terendah. Peringkat ini, sepertinya tidak mengalami pergeseran jauh sekarang ini, mengingat problematika pendidikan yang masih saja belum berubah. Di institusi perguruan tinggi misalnya, e-learning telah membuka cakrawala baru dalam proses belajar mengajar, dilingkungan industry e-learning di nilai mampu membantu proses meningkatkan kompetensi pegawai atau sumber daya manusia. Dari dunia akademis, metode pembelajaran ini sudah mulai banyak diterapkan dan dikembangkan . Contoh penerapan e-learning di perguruan tinggi , yaitu di kampus ITB, UPI, IPB, UI, Unpad, Universitas Hasananudin, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Bina Nusantara (UBINUS) Jakarta. E-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital dan disajikan melalui Teknologi Informasi. Sistem pembelajaran model e-learning merupakan bentuk pendidikan yang menggunakan media elektronik sebagai media penyampaian materi dan komunikasi antara pengajar dengan pelajarnya. E-learning adalah istilah yang baru pada sistem pendidikan dan istilah ini diperuntukkan bagi pembelajaran secara elektronik termasuk media komputer dan telekomunikasi.


(17)

6

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Belajar dengan fasilitas e-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang selama ini dibebankan dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan pendidikan sekarang ini, diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pembelajaran. Dimana proses pembelajaran sampai dewasa ini cenderung menekankan pada proses mengajar berbasis isi dan bersifat abstrak dan hanya golongan tertentu. Teknologi informasi yang mempunyai standar internet dan intranet yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat dari internet dan intranet yaitu memungkinkan segala sesuatu saling terhubung, karakter internet dan intranet yang murah, sederhana dan terbuka mengakibatkan internet dan intranet bisa digunakan oleh siapa saja dimana saja, kapan saja dan bebas digunakan dan akan mengakibatkan proses pembelajaran bergeser, dari berbasis pada masalah, bersifat kontekstual dan tidak terbatas hanya untuk golongan tertentu.

Kegiatan pembelajaran e-learning ada beberapa manfaat yang diperoleh pengajar yaitu: (1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan ajar yang menjadi tanggungnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, (2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasan karena waktu luang yang dimiliki relatif banyak, (3) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik, bahkan seorang pengajar dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topic apa yang dipelajari, serta berapa kali topik tersebut dipelajari ulang, (4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topic tertentu, dan (5) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

E-learning merupakan pembelajaran konvensional yang dirubah kedalam sistem digital seperti yang di ungkapkan oleh Anwas 2005 dalam Darmawan (2012:12) „menyatakan e-learning perlu diciptakan seolah peserta didik belajar secara konvensional hanya saja dipindahkan ke dalam sistem digital melalui internet‟. E-Learning menurut Darin E. Hartley dalam Rahmasari (2013:27) “merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya


(18)

7

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,intranet atau media jaringan komputer”.

E-Learning adalah proses pembelajaran menggunakan information and comunication technology (ICT) sebagai tools yang dapat tersedia kapanpun dan dimanapun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. E-learning memberikan harapan baru sebagai alternatif solusi atas sebagian besar permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik sebagai suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), ataupun subsitusi (pengganti) atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selama ini digunakan.

E-learning banyak dikembangkan pada pergruan tinggi salah satunya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia atau lebih dikenal dengan UPI Perkembangan di UPI saat ini dengan adanya UPINet sebagai pelaksana teknis pada bidang infrasruktur jaringan menjadikan UPI memiliki keuntungan dan kemudahan dalam mengembangkan pembelajaran dengan internet. Salah satu kemudahan yang diberikan antara lain kemudahan mengakses internet bagi mahasiswa dan staff pengajar atau dosen. Kedua pihak tersebut melakukan komunikasi dalam pembelajaran melalui internet sesuai dengan konsep e-learning yang diterapkan. UPI dihadapkan pada tantangan persaingan global dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi khusunya dalam pemanfaatan e-learning. Perguruan Tinggi Negeri seperti UPI memiliki beberapa jurusan yang sudah mengembangkan e-learning untuk pembelajaran baik secara konvensional maupun digital. Pengajar maupun tutor-tutornya yang sudah berpengalaman sesuai dengan bidangnya masing-masing. Khusunya di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah mempelajari e-learning yang menjadi mata kuliah ketika berada di semester VII. E-learning yang digunakan pada perkuliahan e-learning adalah LMS (Learning Management System) berbasis moodle. LMS merupakan sebuah tools/software untuk membuat dan mengatur suatu pembelajaran yang berkesinambungan secara online, Moodle kepanjangan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment (moodle) yang artinya tempat belajar


(19)

8

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. moodle merupakan pembelajaran elektronik dengan menggunakan suatu media berbasis web yang dapat diakses melalui internet maupun intranet Melalui moodle dosen bisa mengelola materi perkuliahan mulai dari menyusun silabus, mengupload materi memberikan assignment menerima dan merespon pekerjaan mahasiswa, membuat kuis atau tes, melakukan penilaian, memonitor partisipasi mahasiswa dan berinteraksi dengan sesama dosen maupun mahasiswa baik dalam forum ilmiah maupun diskusi secara online. Dengan menggunakan moodle mahasiswa bisa mengatur atau memodifikasi halaman e-learning sesuai yang mereka inginkan. Baik mahasiswa maupun dosen dapat mengatur tentang konten-konten yang ada pada e-learning baik konten pembelajaran maupun lainnya.Mata kuliah e-learning yang dipelajari dalam perkuliahan e-learning adalah (1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana dosen dan mahasiswa,mahasiswa dengan mahasiswa, atau dosen dengan dosen dapat berkomunikasi dengan relative mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang terlalu formal.(2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital content dan computer networks).(3) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di web, sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.(4)Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Sesuai dengan latar belakang di atas penulis bermaksud mengajukan judul “Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan

E-learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-learning (Studi Ex-Post-Facto terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi

Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan kelanjutan uraian pendahuluan. Penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Secara umum rumusan masalah yang diambil oleh penulis adalah keterkaitan antara


(20)

9

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning.Rumusan masalah ini bertujuan agar penelitian ini tetap terarah pada ruang lingkup dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan secara khusus penulis membuat rumusan masalah dalam beberapa point pertanyaan, sebagai berikut :

1. Bagaimanakah persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning di Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan

Guru TIK?

2. Bagaimanakan kemampuan mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK?

3. Bagaimanakah keterkaitan antara persepsi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan teori?

4. Bagaimanakah keterkaitan antara persepsi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Guru TIK dengan kemampuan praktek ?

C.Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentu mempunyai tujuan masing-masing untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan khusus hal ini sependapat dengan Riduwan (2009:6) bahwa tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus .

Adapun tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu Tujuan umum adalah

Untuk mencari keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning

Tujuan khususnya adalah

1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning pada mata kuliah e-e-learning di program studi teknologi pendidikan konsentrasi pendidikan guru TIK.


(21)

10

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

2. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa program studi teknologi pendidikan konsentrasi guru TIK pada mata kuliah e-learning.

3. Untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi mahasiswa program studi teknologi pendidikan konsentrasi guru TIK tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan teori pada mata kuliah e-learning.

4. Untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi mahasiswa program studi teknologi pendidikan konsentrasi guru TIK tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan praktik pada mata kuliah e-learning.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan khususnya Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, dosen, dan mahasiswa yang terlibat langsung didalamnya.

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu

1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan sebagai pengembangan ilmiah, sistematis, Pengembangan ilmu khususnya di bidang e-learning 2. Dari segi praktis

a. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan opini yang telah beredar dibidang keilmuan teknologi pendidikan dengan mengadakan beberapa kerja sama dengan pihak yang sangat strategis untuk menyelenggarakan e-learning.

b. Dosen

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi gambaran terhadap persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning.

c. Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan diri dibidang keilmuan teknologi pendidikan , dan menambah wawasan khususnya tentang e-learning


(22)

11

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

d. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuiah e-learning

E. Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2013) yang telah ditentukan oleh UPI, yang diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep persepsi, konsep perkuliahan e-learning, dan kemampuan yang diperoleh, asumsi dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan prosedur atau langkah-langkah penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran atau rekomendasi.


(23)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan.

Penelitian dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia karena berdasarkan studi pendahuluan, Universitas Pendidikan Indonesia, jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK, yang menyelenggarakan perkuliahan e-learning, yang salah satunya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswanya. Berdasarkan hal tersebut sehingga dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjawab masalah penelitian. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:117), bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK dengan jumlah 30 orang.

3. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, memiliki berbagai macam keterbatasan seperti biaya, waktu dan tenaga. Yang tidak di mungkinkannya mempelajari semua yang ada pada populasi. Oleh karena itu penelitian pada sebagian populasi untuk kemudian kesimpulannya diberlakukan pada seluruh populasi dengan catatan sebagian populasi dalam penelitian disebut dengan sampel penelitian. sampel merupakan suatu jumlah populasi yang dipilih dan di ambil datanya untuk penelitian


(24)

43

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Menurut Sugiyono (2012:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Hal ini sependapat dengan Darmadi (2011) “sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut disebut sampel” Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) Nonprobability Sampling dengan sampling kuota (quota sampling). Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena batas jumlah populasi sebanyak 30 orang. Menurut Arikunto (2010:184), “ Kuota Sampling adalah sampling yang dilakukan tidak mendasarkan diri pada srata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan.”. Kuota sampling dilakukan karena jumlah yang ditentukan sudah sesuai yaitu sebanyak 30 orang.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, desain penelitian sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian tersebut. Arifin (2011:59) menjelaskan bahwa :

Dalam meyusun desain penelitian perlu diperhatikan unsur-unsur penting, antara lain :latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, pendekatan, dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrument penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, dan analisis data.

Paradigma dalam penelitian ini yaitu paradigma ganda dengan dua variabel dependen. Dimana untuk mencari besarnya hubungan X dan Y1, dan X dengan Y2.

Menurut Sugiyono(2012:70) Hal ini dapat digambarkan pada paradigma penelitian berikut ini :

X

1

Y

1


(25)

44

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

3.1 Bagan Paradigma Ganda dengan dua variabel Keterangan :

X : Persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning Y1 : Kemampuan teori pada mata kuliah e-learning

Y2 : Kemampuan praktek pada mata kuliah e-learning

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3), “metode peneitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian expost facto dengan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan keterkaitan persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning dilihat dari kemampuan teori dan praktek.

Menurut istilah expost facto adalah sesudah fakta. Artinya penelitian yang dilakukan sesudah kejadian itu terjadi. Expost facto juga biasa disebut restropectrive study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menghasilkan kejadian tersebut. Expost facto sebagai metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas x telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu membuat perlakuan lagi, dan tinggal melihat efeknya pada variabel terikat.

Menurut Kerlinger ( Hamid, 2011 :223) “Ex-postfacto research more formally as that in which the independent variables have already occurred and in which the researcher starts with the observation of a dependent variable”.

Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Hal ini senada dengan pendapat Darmadi (2011:35) “disebut penelitian ex-post-facto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang di teliti”.


(26)

45

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode ex-postfacto

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 5. Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian. 6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini

menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrument pengumpul data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu Persepsi, Kemampuan Teori dan Kemampuan Praktek. Adapun ketiga variabel tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Persepsi

Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini mengetahui gambaran persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning pada program studi teknologi pendidikan konsentrasi pendidikan guru TIK ..

2. Kemampuan Teori

Kemampuan teori yang dimaksud adalah Kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa program studi teknologi pendidikan konsentrasi pendidikan guru TIK, setelah melakukan pembelajaran melalui perkuliahan e-learning. Kemampuan teori

disini mencakup beberapa aspek yaitu konsep dasar e-learning, penerapan e-learning,dan mengenal learning management system.

3. Kemampuan Praktek

Kemampuan Praktek yang dimaksud adalah melaksanakan sesuatu secara nyata seperti apa yang disebutkan dalam teori, maksudnya praktek adalah hasil yang diperoleh mahasiswa jurusan Tekpend konsentrasi pendidikan guru tik setelah mempelajari teori kemudian hasil dari teori itu diaplikasikan atau dilaksanakan melalui


(27)

46

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

praktek pada saat perkuliahan e-learning . Kemampuan praktek disini mencakup beberapa aspek yaitu desain, penggunaan system, entry konten, dan evaluasi penggunaan moodle dan e-learning.

E. Instrumen Penelitian

Melakukan penelitian pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran, yakni pengukuran terhadap masalah yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka diperlukan alat ukur untuk dapat melakukan penelitian yang disebut instrument penelitian.

Instrumen penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh instrument yang digunakan. Sejalan dengan hal ini Sudjana dan Ibrahim (2007:97) mengungkapkan bahwa “keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrument yang digunakan, sebab data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrument penelitian. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu instrument yaitu angket.

Angket sebagai instrument penelitian yang dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian atau responden. Dalam penelitian ini angket digunakan sebagai gambaran persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk sebuah penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepada responden yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, maka instrument pengumpulan datanya harus baik pula. Cara menyusun instrument menurut sugiyono (2012:149), yaitu :

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan


(28)

47

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan satu instrument yaitu angket. Angket adalah seperangkat pertanyaan yang tertulis yang diberikan kepada responden. Seperti yang dikemukakan oleh Arifin (2011:228) “angket adalah instrument penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab oleh responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.” Hal ini senada dengan Menurut Arikunto (2010:194) “Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Sama seperti yang diungkapkan oleh Narbuko (2004:76) “Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden.”

Angket merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden (mahasiswa Tekpend Konsentrasi Pendidikan Guru TIK semester VII) yang dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban yang disediakan oleh peneliti.Untuk responden, tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti pada lembaran angket yang sudah disediakan.Dengan menggunakan data angket tersebut, maka setiap item pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan indikator variabel. Setiap pertanyaan yang ada dalam angket, teridiri dari lima option. Jawaban yang masing-masing memiliki bobot nilai yang ditentukan, yaitu bobot 5,4,3,2,1 untuk jawaban item positif , dan bobot nilai 1,2,3,4,5, untuk jawaban item negatif. Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada sampel penelitian yaitu mahasiswa teknologi pendidikan konsentrasi pendidikan guru TIK sebanyak 30 mahasiswa. Peneliti menggunakan angket sebagai alat pengumpul data karena diharapkan dengan penyebaran angket ini peneliti dapat memperoleh informasi mengenai masalah penelitian yang menjadi fokus penelitian ini.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang menyediakan beberapa pertanyaan dimana setiap pertanyaan sudah tersedia berbagai alternative jawaban. Riduwan (2012:72)


(29)

48

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

menjelaskan, angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Dengan digunakannya angket tertutup ini, responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert kategori pilihan ganjil, yaitu 5 pilihan kategori Menurut Darmadi (2011, 106) Peneliti dalam membuat skala likert pada umumnya tidak hanya membatasi skala ukur dengan empat tingkatan saja, seringkali mereka membuat dengan 7,8 maupun 9 pilihan , disamping itu, peneliti juga menggunakan pilihan ganjil misalnya 5,4,3,2,1.

Berikut rentang skala likert dalam penelitian ini . Tabel 3.1 Rentang Skala Likert

Pernyataan Sangat Setuju

Setuju Ragu Tidak

Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Adapun langkah-langkah mengumpulkan data dengan angket dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi angket dengan merumuskan indikator pertanyaan. b. Menyusun pernyataan dengan bentuk pertanyaan berstruktur dan jawaban

tertutup.

c. Membuat pedoman atau petunjuk cara pengisian angket, agar memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan.

d. Jika angket sudah tersusun dengan baik, dilakukan uji coba lapangan agar diketahui kelemahannya.

e. Angket yang telah diujicobakan dan terdapat kelemahan direvisi, baik dari segi bahasa atau pertanyaannya. Dihapus atau tidak dipakai apabila pertanyaan lain masih dapat mewakili indikator yang ada.


(30)

49

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

f. Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya jumlah responden.

G. Teknik Uji Instrumen

Teknik uji instrument dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrument yang akan digunakan dalam penelitian memiliki kualitas yang baik. Dalam sebuah penelitian kualitas dari sebuah instrument penelitian sangat mempengaruhi kualitas data hasil penelitian tersebut. Sebuah instrument penelitian pada umumnya memiliki dua syarat penting yaitu validitas dan realibilitas.

1. Uji Validitas

Terdapat dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh instrument penelitian, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Sebuah instrument dikatakan tepat apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti secara tepat. Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya di ukur Hamid (2011:87) .Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010:211)

Jadi dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan ketetapan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan di ukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.

Pada penelitian ini menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut :

(Arikunto , 2010:213) Keterangan

rxy = koefisien antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden X = Jumlah jawaban item Y = Jumlah item keseluruhan


(31)

50

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrument dilakukan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid maupun tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung > rtabel pada

taraf kepercayaan 95% atau  = 0,05. Apabila nilai rhitung >rtabel maka item instrument

dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila nilai rhitung <rtabel maka instrument item

dinyatakan tidak valid. Adapun nilai rtabel dari n =30 yaitu sebesar 0,374. Instrumen

variabel X yang diuji cobakan sebanyak 50 item pernyataan.

Hasil dari perhitungan uji validitas instrument variabel x dari 50 item pernyataan terdapat 45 item yang dinyatakan valid dan 5 item dinyatakan tidak valid . Setiap item yang dinyatakan tidak valid dibuang atau tidak dipakai, yaitu item no 6,10,11,14 dan 16 karena item yang lainnya masih dapat mewakili indikator yang ada. Sehingga instrument yang digunakan dalam penelitian sebanyak 45 item pernyataan, yaitu no 1,2,3,4,5,7,8,9,12,13,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35, 36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,50.

2. Reliabilitas

Sedangkan reliabilitas menurut Hamid (2011:88) “ tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten mengukur biarpun tes itu mengukur.”.

Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama, menurut Arikunto (2010: 221)

Uji reliabilitas adalah ketetapan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur yang sama.

Rumus Cronbach alpha merupakan teknik pengujian realibilitas yang sering dipakai oleh peneliti karena dapat digunakan pada tes-tes atau angket-angket yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan. Pilihannya dapt terdiri dari dua pilihan atau lebih dari dua pilihan (Ronny S Kountur, 2003:158)

Dalam penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas rumus Cronbach Alpha., dikarenakan instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket . Menurut Arikunto (2010: 239) “ rumus alpha digunakan unutk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal dalam bentuk uraian.”Pengujian reliabilitas

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Mencari Varians total


(32)

51

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Keterangan :

 t2 = Varians Total ∑ Y2

= Jumlah kuadrat skor total setiap responden (∑Y)2

= Jumlah kuadrat seluruh skor total dari setiap responden N = Jumlah responden uji coba

b. Mencari harga-harga varians setiap item

Keterangan :

b2 = Varians butir setiap varians ∑X2

= Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians. (∑X)2

= Jumlah responden uji coba.

c. Rumus Alpha

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. ∑b2 = Jumlah varians butir

t2 = Varians total

Dalam perhitungan uji realibilitas ini peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic 20.Untuk mengetahui apakah instrument tersebut reliable atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil


(33)

52

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

perhitungan IBM SPSS 20 dengan nilai rtabel dari n=30 yaitu sebesar 0,374, pada  =

0,05. Apabila hasil rhitung > rtabel, maka instrument tersebut dapat dikatakan reliable.

Hasil perhitungan uji realibilitas instrument variabel x dari 50 item di dapat rhitung =

0,942. Jika nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 30 dan =0,05 yaitu

0,374, maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,942) > rtabel (0,374). Apabila nilai rhitung >rtabel

maka instrument dapat dinyatakan reliable . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dinyatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

H. Tenik Analisis Data

Setelah instrument diujicobakan kepada responden, maka langkah selanjutanya adalah melakukan analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang didapat dari instrumen angket sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan. Sugiyono (2012:207) menjelaskan dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber lain terkumpul.”

Kegiatan analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan (sugiyono, 2011 : 207)

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Menghitung Skor Penelitian

Skor penelitian yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator masing-masing variabel . Skor tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah terkait persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning. Skor yang telah didapatkan kemudian diinterpretasikan . Adapun cara yang dilakukan dalam menentukan kriteria interpretasi skor, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:94) sebagai berikut :

a. Menghitung indeks maksimum, dengan cara :

(skor tertinggi = 5) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = 30) b. Menghitung indeks minimum, dengan cara :


(34)

53

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

(skor terendah = 1) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = 30)

c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara : Skor indeks maksimu – Skor indeks minimum

Skor tertinggi

d. Menentukan kriteria interpretasi skor seperti berikut :

Skor Minimum Skor Maksimum

STB TB CB B SB

2. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan suatu langkah dalam penelitian dimana penentuan distribusi pada sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas data dengan Kolmogorov smirnov yang diolah dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 20. Adapun kriteria pengujian dalam uji normalitas seperti yang dikemukakan oleh Noor ( 2011:178)

a) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk merumuskan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam pengujian hipotesis ini peneliti menggunakan uji analisis korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan dua variabel dengan tiga uji , sehingga dalam analisis data menggunakan uji korelasi. Tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan teknik korelasi tata jenjang atau rank spearman, dikarenakan data yang didapat berupa data ordinal dan data tidak berdistribusi normal menggunakan statistik non parametric , yang diperoleh dari


(35)

54

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

angket dengan skala likert. Senada dengan yang dikemukakan Arifin (2012 : 274) mengenai korelasi spearman atau korelasi tata jenjang “korelasi ini menentukan hubungan dua variabel jika data kedua variabel itu berbentuk ordinal, atau data interval dan rasio yang diubah menjadi data ordinal. Adapun rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :

ρ

=

(Sumber : Arifin, 2011:277) Keterangan :

Ρ =koefisien korelasi tata jenjang 1 =bilangan tetap

6 =bilangan tetap n =jumlah sampel

D2 =jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y

Untuk perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic 20, pada uji dua pihak (two tail) dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut

Tabel 3.2

Penafsiran koefisien korelasi Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat


(36)

55

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

b. Uji Signifikansi

Setelah nilai koefisien korelasi sudah diketahui, selanjutnya melakukan uji signifikansi untuk mengetahui penerimaan dan penolakan hipotesis. Uji, hipotesis ini dengan membandingkan rho hitung dan rho tabel dengan demikian dapat disimpulkan signifikansinya.

I. Prosedur dan Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian

Prosedur penelitian memberikan penjelasan tentang pelaksanaan penelitian.

Tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap persiapan awal penelitian sampai dengan penyusunan laporan akhir. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Arikunto (2010:22), yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian.

1. Pembuatan rancangan penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan peneliti pada tahapan ini adalah

a. Memilih masalah dan studi pendahuluan. merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan dan menentukan variabel sumber data.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih masalah setelah melakukan studi pendahuluan di Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK. Dalam studi pendahuluan peneliti menyebarkan angket kepada 30 responden yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan rumusan masalah penelitian.

b. Merumuskan masalah

Setelah memilih masalah, selanjutnya peneliti melakukan perumusan masalah penelitian. Merumuskan masalah ini, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditentukan. c. Memilih metode dan Pendekatan Penelitian

Dalam tahap penyusunan rancangan penelitian, peneliti memilih metode dan pendekatan penilaian yang akan digunakan. Adapun metode yang digunakan adalah metode ex post facto pendekatan kuantitatif.


(37)

56

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Setelah merumuskan masalah maka akan di dapat variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning (X), Kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning (Y), Kemampuan teori pada mata kuliah e-learning (Y1), dan

kemampuan praktek pada mata kuliah e-learning (Y2).

e. Menentukan dan menyusun instrument yang digunakan

Instrumen yang dipakai berupa angket. Dalam tahap ini, penelti melakukan beberapa hal, yaitu :

1)Menyusun kisi-kisi instrument sebagai acuan dalam pembuatan instrument. 2)Penyusunan angket

3)Melakukan expert judgment guna mengetahui apakah instrument pernyataan angket sudah baik dan valid untuk diambil datanya.

4)Melakukan revisi angket. 2. Pelaksanaan Penelitian a. Mengumpulkan data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pegumpulan data dari instrument yang telah disebarkan kepada responden.

b. Melakukan analisis data

Data yang sudah terkumpul, kemudian di analisis dari hasil uji coba instrumen dengan menngunakan teknik analisis data yang telah ditetapkan.

c. Menarik kesimpulan

Setelah semua data dianalisis, kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis.

3. Pembuatan laporan penelitian

Dalam keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk tertulis yang disusun secara rinci dan sistematis dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai data yang telah diperolah pada penelitian.


(38)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini terdapat simpulan, sebagai berikut :

1. Persepsi Mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning berada pada kategori cukup baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi mahasiwa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning berjalan cukup baik. dapat dilihat dari beberapa tahap, diantaranya kesesuaian antara tujuan perkuliahan yang disampaikan dikelas dengan silabus e-learning, materi kegiatan perkuliahan e-learning, metode yang digunakan dalam perkuliahan e-learning, proses perkuliahan e-learning dan penilaian perkuliahan e-learning. Dengan demikian dalam persepsi mahasiswa sudah sesuai dengan perkuliahan e-learning

2. Kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning dapat berjalan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari respon jawaban dalam pengisian angket mengenai kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning yang berada pada kategori baik.

3. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa memiliki keterkaitan yang positif dan signifikan dengan kemampuan teori pada mata kuliah e-learning dengan tingkat hubungan kuat.

4. Terdapat keterkaitan yang positif dan signifikan antara kemampuan praktek pada mata kuliah e-learning dengan tingkat hubungan kuat.

5. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa memiliki keterkaitan yang positif dan signifikan dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning dengan tingkat hubungan kuat.


(39)

97

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

B. Saran

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi semua pihak, baik mahasiswa, dosen dan pengembang e-learning. Pada ruang lingkup pendidikan formal, ada beberapa kendala dalam penelitian ini antara lain belum terbentuknya sebuah paradigma tentang penyelenggaraan system e-learning karena masih terpaku pada kegiatan pembelajaran konvensional dengan mengadakan pertemuan dikelas. Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan sistem e-learning pada ruang lingkup pendidikan formal, muncul beberapa saran yang dapat diajdikan wacana bagi pihak-pihak terkait.

1. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

a. Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan serta mengembangkan model pembelajaran yang baik, khusunya mata kuliah e-learning. Dapat mengembangkan e-learning secara luas, khususnya di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

2. Bagi Dosen

a. Dosen harus lebih memotivasi mahasiswa ketika kegiatan perkuliahan berlangsung

b. Dosen diharapkan lebih mengenal mahasiswa, dan mengajak mahasiswa agar lebih tertarik dengan mata kuliah e-learning.

c. Dalam penyampaian dikelas cara mengajar dosen harus lebih bervariasi. 3. Bagi Mahasiswa

Proses pembelajaran melalui internet memberikan kemudahan waktu serta penuh dengan proses pendewasaan dan kemandirian dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran .

a. Mahasiswa diharapkan lebih serius dalam mengikuti perkuliahan e-learning, sehingga lebih meningkatkan kemampuan yang dimilikinya

b. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan seputar tentang e-learning, tetapi harus memiliki pengetahuan lebih luas.

c. Mahasiswa harus bisa memanfaatkan kegiatan perkuliahan dengan baik, karena agar ilmu yang diberikan kepada pengajar (dosen) bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.


(40)

98

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya meneliti tentang keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning, perlu kiranya diadakan penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan perkuliahan e-learning pada program studi teknologi pendidikan konsentrasi pendidikan guru TIK, mengadakan pengembangan e-learning lebih lanjut serta membuat program e-learning, untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah e-learning.


(41)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka.

Budiarti, L. (2012). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.

Darmadi, H. (Metode Penelitian Pendidikan). 2011. Alfabeta: Bandung. Darmawan, Deni. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Hadi, A. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jalaludin, R. (2008). "Psikologi Komunikasi". Bandung: Rosdakarya.

Kountur, R. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: CV Teruna Grafica.

Miftah, Thoha . (2003). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Rahmasari, G. (2013). e-learning pembelajaran jarak jauh untuk SMA. Bandung: Yrama Widya.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Untuk Pemula. Bandung: Alfabeta.

Robbins, M. C. (2007). Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta: Indeks. Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.


(1)

56

Setelah merumuskan masalah maka akan di dapat variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning (X), Kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning (Y), Kemampuan teori pada mata kuliah e-learning (Y1), dan kemampuan praktek pada mata kuliah e-learning (Y2).

e. Menentukan dan menyusun instrument yang digunakan

Instrumen yang dipakai berupa angket. Dalam tahap ini, penelti melakukan beberapa hal, yaitu :

1)Menyusun kisi-kisi instrument sebagai acuan dalam pembuatan instrument. 2)Penyusunan angket

3)Melakukan expert judgment guna mengetahui apakah instrument pernyataan angket

sudah baik dan valid untuk diambil datanya. 4)Melakukan revisi angket.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Mengumpulkan data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pegumpulan data dari instrument yang telah disebarkan kepada responden.

b. Melakukan analisis data

Data yang sudah terkumpul, kemudian di analisis dari hasil uji coba instrumen dengan menngunakan teknik analisis data yang telah ditetapkan.

c. Menarik kesimpulan

Setelah semua data dianalisis, kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis.

3. Pembuatan laporan penelitian

Dalam keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk tertulis yang disusun secara rinci dan sistematis dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai data yang telah diperolah pada penelitian.


(2)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini terdapat simpulan, sebagai berikut :

1. Persepsi Mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan

kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning berada pada kategori cukup baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi mahasiwa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning berjalan cukup baik. dapat dilihat dari beberapa tahap, diantaranya kesesuaian antara tujuan perkuliahan yang disampaikan dikelas dengan silabus e-learning, materi kegiatan perkuliahan e-learning, metode yang digunakan dalam perkuliahan e-learning, proses perkuliahan e-learning dan penilaian perkuliahan e-learning. Dengan demikian dalam persepsi mahasiswa sudah sesuai dengan perkuliahan e-learning

2. Kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning dapat berjalan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari respon jawaban dalam pengisian angket mengenai kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning yang berada pada kategori baik.

3. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa memiliki keterkaitan yang positif dan signifikan dengan kemampuan teori pada mata kuliah e-learning dengan tingkat hubungan kuat.

4. Terdapat keterkaitan yang positif dan signifikan antara kemampuan praktek pada mata kuliah e-learning dengan tingkat hubungan kuat.

5. Keterkaitan antara persepsi mahasiswa memiliki keterkaitan yang positif dan signifikan dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning dengan tingkat hubungan kuat.


(3)

97

B. Saran

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi semua pihak, baik mahasiswa, dosen dan pengembang e-learning. Pada ruang lingkup pendidikan formal, ada beberapa kendala dalam penelitian ini antara lain belum terbentuknya sebuah paradigma tentang penyelenggaraan system e-learning karena masih terpaku pada kegiatan pembelajaran konvensional dengan mengadakan pertemuan dikelas. Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan sistem e-learning pada ruang lingkup pendidikan formal, muncul beberapa saran yang dapat diajdikan wacana bagi pihak-pihak terkait.

1. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

a. Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan serta mengembangkan model pembelajaran yang baik, khusunya mata kuliah e-learning. Dapat mengembangkan e-learning secara luas, khususnya di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

2. Bagi Dosen

a. Dosen harus lebih memotivasi mahasiswa ketika kegiatan perkuliahan berlangsung

b. Dosen diharapkan lebih mengenal mahasiswa, dan mengajak mahasiswa

agar lebih tertarik dengan mata kuliah e-learning.

c. Dalam penyampaian dikelas cara mengajar dosen harus lebih bervariasi.

3. Bagi Mahasiswa

Proses pembelajaran melalui internet memberikan kemudahan waktu serta penuh dengan proses pendewasaan dan kemandirian dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran .

a. Mahasiswa diharapkan lebih serius dalam mengikuti perkuliahan e-learning, sehingga lebih meningkatkan kemampuan yang dimilikinya

b. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan seputar tentang

e-learning, tetapi harus memiliki pengetahuan lebih luas.

c. Mahasiswa harus bisa memanfaatkan kegiatan perkuliahan dengan baik, karena agar ilmu yang diberikan kepada pengajar (dosen) bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.


(4)

98

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya meneliti tentang keterkaitan antara persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan perkuliahan e-learning dengan kemampuan yang diperoleh pada mata kuliah e-learning, perlu kiranya diadakan penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan perkuliahan e-learning pada program studi teknologi pendidikan konsentrasi pendidikan guru TIK, mengadakan pengembangan e-learning lebih lanjut serta membuat program e-learning, untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah e-learning.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka.

Budiarti, L. (2012). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.

Darmadi, H. (Metode Penelitian Pendidikan). 2011. Alfabeta: Bandung. Darmawan, Deni. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Hadi, A. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jalaludin, R. (2008). "Psikologi Komunikasi". Bandung: Rosdakarya.

Kountur, R. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: CV Teruna Grafica.

Miftah, Thoha . (2003). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Rahmasari, G. (2013). e-learning pembelajaran jarak jauh untuk SMA. Bandung: Yrama Widya.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan

Penelitian Untuk Pemula. Bandung: Alfabeta.

Robbins, M. C. (2007). Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta: Indeks. Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.


(6)

Litta Koesoemah Agustiani, 2014

Keterkaitan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Perkuliahan E-Learning Dengan Kemampuan Yang Diperoleh Pada Mata Kuliah E-Learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, I. d. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2002). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. UPI. (2013). Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung: UPI. Jurnal

Damayanti, d. (2007). Konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. Jurnal pendidikan terbuka dan jarak

jauh, Vol.8 No.2.

Nurzaini. (2007). Persepsi Mahasiswa Terhadap Muatan Fungsi Informasi Dalam Program Berita Metri TV dan TV One. Jurnal Penelitian

Iptek-Kom, Vo.13 No.2.

Sukamto, d. (2011). Pemanfaatan e-learning sebagai pendukung program polines smartcammpus. Jurnal informatika, Vol.5 (2) 531-541.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG EFEKTIVITAS MATA KULIAH MICROTEACHING TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2015/2016.

5 18 18

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN MICRO TEACHING DALAM MEMBERIKAN KOMPETENSI GURU SEBAGAI BEKAL UNTUK PPL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UMS.

0 0 14

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Deskriptif Korelasional pada Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI).

2 2 33

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KARIR PEKERJAAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI UPI.

3 16 42

HUBUNGAN ANTARA MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA: Studi Deskriptif Korelasional pada Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

0 1 44

PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK.

0 10 52

HUBUNGAN PEMAHAMAN REFORMASI DAN WAWASAN KEBANGSAAN TERHADAP SIKAP DEMOKRASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH (STUDI EX POST FACTO PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT).

0 1 18

PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP BAHAN AJAR E- LEARNING MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10