UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat).

(1)

5 Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara umum dapat dimaknai sebagai usaha sadar yang dilakukan untuk mendewasakan manusia. Bentuk usaha sadar yang dimaksud yaitu kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan. UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang mendukung terselenggaranya tujuan pendidikan nasional dan wajib dipelajari di tingkat Sekolah Dasar (SD). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif yang membahas tentang gejala – gejala alam yang disusun secara sistematis oleh manusia berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan para ahli. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Depdiknas (2006, hlm. 484) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

Terselenggaranya pembelajaran IPA di SD harus mengacu pada kurikulum IPA. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yang tercantum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ialah :

(1)Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya; (2)Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3)Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang


(2)

2

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; (4)Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5)Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan; (6)Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. (Depdiknas, 2006, hlm. 484)

Namun kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan masih banyaknya pembelajaran IPA yang dilaksanakan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA yang tercantum dalam KTSP. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 1 April 2014 di kelas V SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang, ditemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki dan perlu ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru kelas bersangkutan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa pembelajaran IPA yang dilaksanakan masih bersifat konvensional. Dalam pembelajarannya masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyampaikan materi ajar di depan kelas menggunakan metode ceramah sementara siswa hanya duduk, mendengarkan dan mencatat apa yang didengarnya dari penjelasan guru ataupun menyalin catatan yang guru tulis di papan tulis. Hal ini mengakibatkan siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan psikomotor dan afektif siswa.

Hal lain ialah penggunaan alat peraga dan media pembelajaran selama kegiatan pembelajaran. Alat peraga dan media pembelajaran IPA jarang digunakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan percobaan pun jarang dilakukan. Guru hanya menggunakan buku siswa dan papan tulis dalam pembelajaran. Pengetahuan siswa terkesan hanya didapatkan dari materi yang diceramahkan oleh guru. Siswa hanya mengetahui materi sebatas yang disampaikan guru.

Motivasi belajar sebagian besar siswa masih rendah. Hanya beberapa siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari respon siswa di kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan


(3)

3

dibuktikan dengan hasil tes kognitif siswa. Berdasarkan hasil tes kognitif, masih banyak siswa yang belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari data yang diperoleh, nilai rata-rata dari 29 orang siswa yang mengikuti ulangan harian IPA adalah 46.06. Dengan persentase ketuntasan 17.24%. Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cibeunying pada pelajaran IPA. Data nilai ulangan harian siswa, penulis sajikan dalam tabel 1.1.

Mengingat berbagai uraian permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan inti dari kegiatan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cibeunying ialah pembelajaran yang masih bersifat konvensional yang berpusat pada guru (teacher centered). Agar pembelajaran IPA lebih maksimal, pembelajaran harus berubah menjadi berpusat pada siswa. Pada penelitian ini penulis menitikberatkan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang menekankan pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Agar pembelajaran IPA lebih maksimal dan hasil belajar siswa pun dapat meningkat, maka diperlukan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk siswa. Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting. Guru harus dapat merancang proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar nyata dan langsung bagi siswa dengan pemilihan pendekatan, strategi, model, metode ataupun penggunaan media yang tepat disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat merasakan sendiri apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang lebih nyata dan bermakna mengenai materi pembelajaran terkait.

Berdasarkan kajian literatur terdapat beberapa alternatif kegiatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa yaitu: (1) Penggunaan media audio visual; (2) Penerapan metode demonstrasi dan (3) Penerapan metode eksperimen. Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan mengingat ketersediaan sarana dan prasarana yang ada, alternatif kegiatan pembelajaran yang mungkin diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa ialah


(4)

4

penerapan metode eksperimen. Pada penelitian ini, metode eksperimen diterapkan pada materi sifat-sifat cahaya.


(5)

5

Nama

Siswa Nilai

1 Sy 10

2 Ac 80

3 Le 76.6

4 Sa 76.6

5 Na 73.3

6 Di 70

7 Ra 63.3

8 Ta 63.3

9 Ri 60

10 En 56.6

11 Me 56.6

12 Fi 56.6

13 In 56.6

14 Fa 53.3

15 Kh 50

Rata – Rata Kelas 46.06

Siswa yang Tuntas 5 orang

Persentase

Ketuntasan Siswa 17.24 %

16 Hi 50

17 Pr 46.6

18 An 46.6

19 Am 43.3

20 Te 40

21 Ro 36.6

22 Me 30

23 Ih 30

24 Ip 23.3

25 Ro 23.3

26 As 20

27 De 16.6

28 An 13.3


(6)

5 Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Roestiyah (2001, hlm. 80) “Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.” Pendapat lain tentang metode eksperimen diungkapkan oleh Schonher (dalam Heriawan dkk., 2012, hlm. 86 ) bahwa :

Metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Penerapan metode eksperimen dapat membantu proses pembelajaran di kelas. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dengan penerapan metode eksperimen: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran; (2) Siswa dapat merasakan pembelajaran yang bermakna; (3) Siswa dapat meyakini kebenaran suatu teori/materi ajar karena dibuktikan dengan percobaan yang ia lakukan sendiri; (4) Siswa dapat mengoreksi langsung apabila terjadi kesalahan – kesalahan dari dalam percobaan atau data empiris yang dibuat; dan (5) Membina siswa untuk berani melakukan percobaan dan membuat terobosan-terobosan baru dari hasil percobaannya dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Metode Eksperimen tentang Materi Sifat – Sifat Cahaya(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”


(7)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah umum penelitian adalah: “Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat?”

Selanjutnya rumusan umum tersebut dijabarkan pada rumusan masalah khusus sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen di kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan umum penelitian ini adalah : “ Untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen pada materi sifat – sifat cahaya di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat.

Selanjutnya tujuan umum tersebut dijabarkan pada rumusan masalah khusus sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi tahap perencanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat).


(8)

7

2. Mengidentifikasi tahap pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat).

3. Mengidentifikasi sejauh mana pengaruh penerapan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat).

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang akan di peroleh dari pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Melalui metode eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini, siswa

memiliki lebih banyak kesempatan untuk bereksplorasi dan menguji serta menemukan sendiri kebenaran- kebenaran yang perlu diungkapkan tentang alam sehingga mendorong siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran IPA di kelas. Penelitian ini pun diharapkan dapat mengatasi kesulitan – kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi sifat-sifat cahaya. Penerapan metode eksperimen diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa yang dapat berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini, guru dapat memperluas pengetahuan dan menambah wawasan mengenai metode pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran IPA serta memberikan stimulus agar lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan dapat memotivasi guru untuk senantiasa melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sehingga proses pembelajaran di kelas pun senantiasa dapat terus diperbaiki dan meningkat.


(9)

8

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sekolah. Dengan dilaksanakannya penelitian ini, sekolah diharapkan dapat mendukung kegiatan guru dalam merancang, mengimplementasi, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah akan terasa lebih kreatif, inovatif dan bervariatif untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diinginkan.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan ajang menambah wawasan dan pengalaman juga merupakan bekal bagi peneliti sebagai seorang calon guru untuk belajar menghadapi dan memperbaiki permasalahan - permasalahan pembelajaran di kelas.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA pada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan persepsi pokok-pokok masalah yang akan diteliti dalam judul Penelitian Tindakan Kelas ini, maka ada beberapa istilah dalam penelitian ini yang perlu dijelaskan yaitu:

1. Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat-Sifat Cahaya

Pembelajaran IPA adalah kegiatan belajar-mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Materi yang akan dibahas pada pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah materi sifat- sifat cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya menembus benda bening,


(10)

9

cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. Pembelajaran IPA materi sifat- sifat cahaya pada penelitian ini menerapkan metode eksperimen di kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil yang dicapai dari proses belajar atau perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Perubahan perilaku tersebut meliputi tiga domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Pada penelitian ini pengukuran hasil belajar disesuaikan dengan materi sifat-sifat cahaya pada pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014 dengan penerapan metode eksperimen. Untuk hasil belajar kognitif, hasil belajar yang diukur ialah jawaban benar terhadap tes kognitif pada setiap siklus. Untuk hasil belajar psikomotor indikator yang diukur ialah a) merangkai dan melakukan percobaan. dan untuk hasil belajar afektif, indikator hasil belajar yang diukur adalah a) kerjasama dalam diskusi dan b) percobaan serta ketelitian dalam melakukan pengamatan. Penjabaran lebih lanjut terdapat pada rubrik yang dilampirkan untuk masing-masing aspek.

3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk dapat memahami objek, ilmu, atau mencapai tujuan dengan cara melakukan suatu percobaan. Percobaan yang dilakukan disesuaikan dengan langkah-langkah metode eksperimen. Langkah-langkah-langkah metode eksperimen yang digunakan meliputi a) persiapan eksperimen, b) pelaksanaan eksperimen, dan c) tindak lanjut eksperimen. Pada penelitian ini metode eksperimen diterapkan pada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014.


(11)

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu melalui kegiatan penyelidikan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK). Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2008, hlm. 11) menyatakan bahwa :

Penelitian kelas , untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikam prosedur penelitian dengan tindakan substantive, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Pendapat lain tentang Penelitian Tindakan Kelas dikemukan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Sumadayo,2013, hlm.29) yang menyatakan bahwa :

Penelitian tindakan bersifat kolaboratif, yakni melibatkan semua orang yang bertanggung jawab untuk tindakan dalam meningkatkan pendidikan, memperluas kelompok kolaboratif dari yang langsung terlibat sampai sebanyak mungkin orang lain yang terkena tindakan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru sendiri. Guru diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ia temukan dalam proses pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih baik. Namun dalam pelaksanaannya guru membutuhkan partisipan atau mitra kerja untuk membantu mencapai tujuannya. Partisipan ini berperan sebagai observer dapat memberikan masukan-masukan guna mencapai tujuan PTK tersebut.

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Sumadayo (2013)


(12)

26

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa model ini mengacu pada model PTK Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam satu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang untuk melaksanakan siklus berikutnya.

Penelitian tindakan model ini dapat dipandang sebagai suatu siklus dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut. Alur PTK digambarkan pada diagram 3.1. Berdasarkan diagram 3.1 refleksi awal atau tindakan pra siklus merupakan tahap observasi awal untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Setelah didapatkan permasalahan, peneliti dibantu oleh para observer dan mitra kerja merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan penelitian. Tahap selanjutnya ialah tahap pelaksanaan tindakan. Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap implementasi sesuai dengan hasil perencanaan, tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap observasi. Tahap observasi merupakan tahap pengamatan ketika pelaksanaan tindakan berlangsung. Tahap terakhir ialah tahap refleksi. Pada tahap ini keseluruhan data dari proses dan hasil ditinjau kembali untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan serta menentukan langkah lanjut yang akan dilakukan.


(13)

27

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diagram 3.1 Diagram Alur PTK

Sumber : http://e-jurnalpendidikan.blogspot.com/2012/04/penelitian-tindakan kelas-model-kemmis.html

1. Refleksi awal

Refleksi awal merupakan kegiatan pengamatan awal untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Pada penenelitian ini, masalah yang dtemukan pada pembelajaran IPA kelas V SDN Cibeunying ialah rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan data hasil kognitif siswa, dari 29 siswa yang mengikuti tes, hanya lima orang siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata 46.06. Persentase ketuntasan yang dicapai adalah 17.24 %. Berdasarkan


(14)

28

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ketika refleksi awal dilakukan, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian. Setelah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki permasalahan hasil belajar siswa ialah dengan penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Cibeunying. 2. Penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup rancangan tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam hasil refleksi awal. Pada tahap ini pula instrumen penelitian dibuat berdasarkan hasil diskusi peneliti, observer, dan mitra kerja. Pada penelitian ini, intrumen penelitian yang dibuat mencakup instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran yang dimaksud yaitu RPP dan LKS. Sedangkan instrumen pengumpul data yang dibuat meliputi instrumen penilaian perencanaan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi kemampuan psikomotor dan afektif siswa, serta soal kognitif siswa. Selain penyusunan instrumen penelitian, pada tahap ini pula sumber dan bahan belajar disiapkan. Catatan penting mengenai perencanaan ialah perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

3. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan berpedoman pada rencana tindakan yang telah disusun


(15)

29

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu berdasarkan pada pertimbangan teoritis dan empiris agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. Pada penelitian ini pelaksanaan tindakan yang dilakukan merupakan upaya perbaikan hasil belajar siswa dengan penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA meteri sifat-sifat cahaya. Penerapan metode eksperimen pada penelitian berdasarkan pada pertimbangan teoritis dan empis yang telah dilakukan.

4. Observasi (pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaaan tindakan. Dalam penelitian formal, kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan pengumpulan data. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati proses dan hasil serta dampak dari tindakan yang dilaksanakan. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. Pada penelitian ini observasi dilakukan oleh peneliti dengan bantuan para observer.

5. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul dipelajari, dan dilihat keterkaitannya satu sama lain serta kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan yang relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang akurat.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK. Pada tahap refleksi, proses dan hasil yang terjadi dapat ditelaah dan dipahami. Proses dan hasil yang terjadi merupakan bentuk dari perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada tahap refleksi pula ketercapaian tujuan dari PTK dapat dilihat. Ketika tujuan yang diharapkan telah tercapai, penelitian


(16)

30

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat diakhiri. Namun ketika tujuan yang diharapkan belum tercapai, diperlukan penelitian kembali yang dimulai dengan perencanaan pada siklus selanjutnya. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cibeunying Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Cibeunying sebanyak 26 orang dengan komposisi 12 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana dalam masing-masing siklus terdiri dari empat tahap , meliputi : 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap observasi atau pengamatan, 4) tahap refleksi. Masing-masing tahapan ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Refleksi Awal

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah meneliti kelas. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan beberapa masalah yang telah dipaparkan sebelumnya yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya. Namun dalam penelitian ini, peneliti mengambil satu masalah yang perlu segera dicarikan pemecahan masalahnya, yaitu mengenai lemahnya hasil belajar siswa yang disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat.

2. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana pelaksanaan tindakan yaitu peneliti menentukan materi dan metode pembelajaran apa yang dapat peneliti lakukan dalam upaya meningkatkan


(17)

31

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil kajian literature dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, penelitin ini menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Pada tahap ini pun peneliti mempersiapkan observer dalam rangka membantu kegiatan penelitian. Selanjutnya disiapkan alat dan media belajar yang mendukung proses pembelajaran serta melakukan penyusunan instrumen penelitian. Penyusunan instrumen dilakukan sebagai alat perekam data selama proses penelitian dilaksanakan. Instrumen penelitian yang disusun meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran ialah RPP dan LKS yang disusun berbeda tiap siklus yang disesuaikan dengan materi sifat cahaya yang dibelajarkan. Instrumen pengumpul data terdiri dari lembar penilaian perencanaan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivas guru dan siswa, lembar penilaian kemampuan psikomotor dan afektif siswa serta soal evaluasi di akhir pembelajaran yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. 3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan tahap aplikasi dari perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ialah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen di kelas V SD Negeri Cibeunying Tahun Pelajaran 2013-2014. Melalui pelaksanaan tindakan ini, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkatkan.

4. Tahap Observasi

Tahap observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, guru dapat mengenal siswa lebih dalam dengan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai. Adapun indikator proses yang diobservasi pada penelitian ialah penilaian perencanaan pelaksanan pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen. Hasil yang dicapai ialah perubahan yang terjadi baik yang timbul dari tindakan


(18)

32

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terencana ataupun tindakan yang tidak terencana namun muncul pada proses dan hasil tindakan. Dalam penelitian ini, hasil yang dicapai ialah hasil belajar siswa baik kemampuan kognitif, kemampuan afektif maupun kemampuan psikomotor. Dalam pelaksanaan observasi guru dapat meminta bantuan observer.

5. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, dilakukan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua data atau informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Adapun data atau informasi yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi data proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen. Selama proses tindakan dilaksanakan data yang diperoleh ialah yang data mengenai penilaian perencanaan pelaksanan pembelajaran, data aktivitas guru, serta data aktivitas siswa. Hasil yang dicapai ialah perubahan yang terjadi baik yang timbul dari tindakan terencana ataupun tindakan yang tidak terencana namun muncul pada proses dan hasil tindakan. Dalam penelitian ini, hasil yang dicapai ialah hasil belajar siswa baik kemampuan kognitif, kemampuan afektif maupun kemampuan psikomotor. Dalam setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari, dan dilihat keterkaitannya satu sama lain serta kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah dan yang relevan. Melalui refleksi yang mendalam diharapkan dapat ditarik kesimpulan yang akurat. Melalui penarikan kesimpulan pada tahap refleksi, ketercapaian tujuan dari PTK dapat dilihat. Ketika tujuan yang diharapkan telah tercapai, penelitian dapat diakhiri. Namun ketika tujuan yang diharapkan belum tercapai, diperlukan penelitian kembali yang dimulai dengan perencanaan pada siklus selanjutnya.


(19)

33

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian dibagi ke dalam dua macam yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Berikut pemaparan tentang instrumen penelitian secara terperinci:

1. Instrumen pembelajaran

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan gambaran langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini terdapat dua buah RPP yaitu RPP siklus I dan RPP siklus II. RPP pada penelitian ini membahas tentang pembelajaran materi sifat – sifat cahaya yang dilaksanakan dengan penerapan metode eksperimen.

b. Lembar kerja siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa merupakan instrumen yang digunakan ketika proses pembelajaran berlangsung. LKS dibuat oleh guru sebagai alat untuk mempermudah siswa melakukan kegiatan eksperimen dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. LKS memuat tujuan kegiatan percobaan, langkah-langkah kegiatan serta pertanyaan-pertanyaan arahan agar siswa lebih mudah memahami materi sifat-sifat cahaya. LKS dapat digunakan oleh siswa secara individu ataupun kelompok.

2. Instrumen pengumpulan data

a. Instrumen Test

1) Soal Evaluasi (post test)

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas yang dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu (Poerwanti dalam Kadi, 2013, hlm. 10). Soal evaluasi atau tes yang digunakan dalam penelitian ini ialah post test. Post test yaitu test yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran setiap siklus. Post test digunakan


(20)

34

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengukur kemampuan kognitif siswa secara individu setelah diberi tindakan dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran. Pembuatan post test mengacu kepada indikator kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran. Sebelum butir-butir soal dibuat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal beserta kunci jawaban dan pedoman penilaiannya. Soal post test terdiri dari 10 butir soal. Kisi – kisi soal disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pada penelitian ini kisi-kisi soal mengacu pada materi pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya setiap siklus. Kisi-kisi soal siklus I secara terinci terdapat dalam lampiran halaman … dan kisi-kisi soal siklus II secara terinci terdapat dalam lampiran halaman ….

b. Nontest

1) Lembar penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Lembar penilaian RPP dibuat untuk mengukur keterlaksanaan perencanaan penelitian yang juga perencanaan pembelajaran disiapkan. Lembar penilaian RPP dibuat setiap siklus sebanyak RPP yang ada. Lembar penilaian RPP yang dibuat disesuaikan dengan tahapan-tahapan RPP metode pembelajaran eksperimen yang diterapkan.

2) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Lembar observasi aktrivitas guru dan siswa merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan tahapan-tahapan metode eksperimen yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Pada lembar ini, terdapat kolom terlaksana dan tidak terlaksana di samping kolom butir kegiatan yang diamati. Pada penggunaannya, observer tinggal membubuhkan tanda ceklis() pada tahapan yang dilaksanakan. Di dalam lembar ini pun terdapat kolom keterangan. Kolom keterangan disediakan untuk


(21)

35

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memfasilitasi observer memberikan saran-saran perbaikan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan.

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu alat pengumpul data yang disediakan penulis dibawah kolom lembar aktivitas guru dan siswa. Catatan lapangan berguna untuk merekam aktivitas yang tidak terdapat dalam lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Catatan lapangan pun penulis sediakan untuk memfasilitasi observer apabila memiliki saran yang ingin disampaikan dalam rangka memperbaiki penelitian.

4) Lembar Observasi Kemampuan Afektif Siswa

Lembar observasi afektif siswa mengukur kemampuan (1) kerjasama dalam diskusi dan percobaan serta (2) ketelitian dalam melakukan pengamatan siswa. Kemampuan tersebut diuraikan kembali dalam indikator –indikator yang disusun dalam rubrik penilaian aspek afektif. Berikut rubrik penilaian aspek afektif dalam Tabel 3.1:

Tabel 3.1

Rubrik Penilaian Aspek Afektif

Skor Kriteria

Kerjasama dalam Diskusi dan Percobaan

0 Tidak ikut bekerjasama (diam saja atau mengganggu temannya)

1 Ikut serta dalam diskusi kelompok tetapi tidak melakukan percobaan

2 Ikut serta dalam melakukan percobaan tetapitidak berdiskusi

3 Ikut serta dalam diskusi kelompok dan melakukan pengamatan

Ketelitian dalam Melakukan Pengamatan

0 Tidak teliti dalam melakukan pengamatan (mengerjakannya dengan asal-asalan, mengganggu teman)


(22)

36

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Melakukan pengamatan sesuai dengan langkah kerja tetapi tidak tepat waktu (melebihi batas waktu yang ditentukan)

3 Melakukan pengamatan sesuai dengan langkah kerja dan tepat waktu

5) Lembar Observasi Kemampuan Psikomotor Siswa

Kemampuan psikomotor yang diukur dalam lembar observasi psikomotor ialah (1) merangkai dan menggunakan alat percobaan (2) mengisi lembar kerja siswa. Kemampuan tersebut diuraikan kembali dalam indikator –indikator yang disusun dalam rubrik penilaian aspek psikomotor. Berikut rubrik penilaian aspek psikomotor dalam Tabel 3.2 :

Tabel 3.2

Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor

Skor Kriteria

Merangkai dan Menggunakan Alat Percobaan 0 Tidak merangkai alat

1 Hanya memegang dan memperhatikan alat

2 Memegang dan merangkai alat percobaan

3 Merangkai alat percobaan dan melakukan percobaan

Mengisi Lembar Kerja Siswa 0 Tidak mengisi LKS

1 Mengisi LKS dengan melihat data hasil pengamatan pada teman kelompok lain

2 Mengisi LKS dengan data asal-asalan (tidak sesuai dengan pengamatan)

3 Mengisi LKS sesuai dengan data hasil pengamatan

F. Pengolahan Data

Data berperan penting dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai penentu ada atau tidaknya perbaikan pada setiap siklus yang telah


(23)

37

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan. Data-data tersebut dikumpulkan berdasarkan instrumen penelitian yang telah disusun oleh peneliti. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan kebutuhan penelitian yang diperlukan.

1. Analisis data

Analisis data lakukan melalui teknik pengolahan data berdasarkan perolehan dari hasil penelitian sesuai dengan penggunaan instrumennya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, diantaranya yaitu :

a. Hasil tes

Jenis tes yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah post test yang berfungsi untuk mengetahui pencapaian kemampuan kognitif siswa pada awal dan akhir pembelajaran. Analisis data dilakukan pada data hasil tes yaitu dan dengan analisis kuantitatif. Adapun pengolahan data tes tersebut dilakukan dengan beberapa teknik, diantaranya :

1) Penskoran

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan penilaian teknik tes yaitu tes subjektif berupa uraian terbatas. Setelah tes berlangsung langkah selanjutnya adalah memeriksa jawaban siswa, memberi skor (penyekoran) kemudian mengolah skor dari skor mentah menjadi skor matang. Pemeriksaan jawaban siswa dilakukan berdasarkan kunci jawaban yang telah disediakan.

2) Menghitung Rata-rata

Untuk menghitung nilai rata-rata postest digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :


(24)

38

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Jumlah seluruh skor siswa

= Jumlah siswa atau banyaknya data

3) Menghitung Nilai Akhir Siswa dan Kategorinya

Nilai akhir siswa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai akhir siswa =

4) Menghitung Persentase Siswa Tuntas

Siswa dinyatakan tuntas apabila siswa berhasil mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Pada penelitian ini acuan nilai KKM disesuaikan dengan nilai KKM yang berlaku pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Cibeunying yaitu 65.

Persentase Ketuntasan Siswa =

b. Hasil Observasi

Data hasil observasi meliputi data observasi penilaian RPP penelitian, data observasi aktifitas guru, data observasi aktifitas siswa, data observasi kemampuan afektif siswa, dan data observasi kemampuan psikomotor siswa.

1) Mengukur Keterlaksanaan Penilaian RPP, Aktifitas Guru dan Aktifitas Siswa

Untuk mengukur keterlaksanaan data penilaian RPP penelitian, data observasi aktufitas guru dan data observasi aktifitas siswa,

peneliti menggunakan pilihan “ya” dan “tidak” dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Persentasi Keterlaksanaan =


(25)

39

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mengukur persentase keterlaksanaan data yang diobservasi, data tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan kategori pada Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Interpretasi DataObservasi Perencanaan RPP, Data Observasi Aktifitas Siswa dan Data Observasi Aktifitas Guru

No Persentase (%) Kategori

1 80 – 100 Sangat Baik

2 60 – 79 Baik

3 40 – 59 Cukup

4 21 – 39 Kurang

5 0 – 20 Sangat Kurang

2) Mengukur Kemampuan Afektif Siswa

Data kemampuan afektif siswa diukur berdasarkan jumlah skor yang diperoleh oleh siswa. Skor maksimal kemampuan afektif adalah 9. Skor tersebut diinterpretasikan berdasarkan rentang skor pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4

Pedoman Penilaian Kemampuan Afektif Siswa

SKOR NILAI KETERANGAN

6 – 5 B Baik

4 – 3 C Cukup

Kurang dari 3 D Kurang


(26)

40

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kemampuan psikomotor siswa diukur berdasarkan jumlah skor yang diperoleh oleh siswa. Skor maksimal kemampuan afektif adalah 12. Skor tersebut diinterpretasikan berdasarkan rentang skor pada tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5

Pedoman Penilaian Kemampuan Psikomotor Siswa

SKOR NILAI KETERANGAN

6 – 5 B Baik

4 – 3 C Cukup

Kurang dari 3 D Kurang

2. Interpretasi data

Data yang telah dianalisis selanjutnya diinterpretasikan atau diterjemahkan berdasarkan hasil analisis data yang kemudian disajikan dalam bentuk uraian deskriptif.


(27)

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas

V SD Negeri Cibeunying mengenai “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat – Sifat Cahaya melalui Metode Eksperimen” maka peneliti memperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Perencanan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode eksperimen di dalamnya. Perencanaan dalam pembelajaran menentukan kualitas pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Perencanan pembelajaran IPA materi sifat

– sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen siklus I telah terlaksana dengan sangat baik. Persentase keterlaksanaan perencanaan pembelajaran siklus I mencapai 83%. Dalam rangka memperbaiki kekurangan pada perencanaan siklus I, pada pembelajaran siklus II dilakukan perubahan susunan kelompok. Pada siklus I satu kelompok terdiri dari lima-enam orang, sedangkan pada siklus II satu kelompok terdiri dari dua-tiga orang. Perencanan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen mengalami peningkatan pada siklus II. Persentase keterlaksanaan perencanaan pembelajaran siklus II mencapai 100%.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode ekperimen dilakukan dalam dua siklus. Siklus I membahas materi dua materi sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Siklus II membahas materi cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi sifat – sifat cahaya melalui penerapan metode ekperimen menggunakan langkah-langkah metode eksperimen yaitu a) persiapan eksperimen , b) pelaksanaan eksperimen , dan c) tindak lanjut eksperimen.


(28)

77

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan pembelajaran diukur berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa disusun berdasarkan langkah-langkah dalam RPP. Berdasarkan data observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I, keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa telah terlaksana dengan sangat baik. Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus I mencapai persentase keterlaksanaan 88%. Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus II mengalami peningkatan dari keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus I. Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus II mencapai persentase keterlaksanaan 100%. 3. Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi pokok sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat dari ranah kognitif, nilai rata-rata kelas siklus I mencapai nilai 73. 46 dengan ketuntasan belajar mencapai persentase 81% dengan 21 dari 26 siswa mencapai nilai KKM. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83.63 dengan ketuntasan belajar mencapai persentase 100%. Dilihat dari hasil belajar ranah afektif, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, pada pembelajaran siklus I kategori baik memperoleh persentase sebesar 15, 38% , kategori cukup memperoleh persentase sebesar 61.54% dan kategori kurang memperoleh persentase sebesar 23.08% Pada siklus II tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang dan cukup. Semua siswa berada pada kategori baik dengan pencapaian persentase 100%. Seperti halnya hasil belajar pada ranah kognitif dan afektif, hasil belajar pada ranah psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan di setiap siklusnya. Kategori baik memperoleh persentase sebesar 46.15 % , kategori cukup memperoleh persentase sebesar 34.5% dan kategori kurang memperoleh persentase sebesar 19.23%. Pada siklus II mengalami peningkatan. Tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang dan cukup. Semua siswa berada pada kategori baik dengan pencapaian persentase 100%.


(29)

78

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi. Adapun rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi guru

Guru dapat menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA sebagai salah satu cara meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif agar pembelajaran dapat berpusat pada siswa (student centered tidak berpusat pada guru (teacher

centered). Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) yang

cenderung konvensional tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajarn dan memperoleh pengetahuan baru dengan bermakna. Namun sebelum melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen, guru perlu memahami terlebih dahulu mengenai metode ini secara mendalam dan komprehensif sehingga ketika digunakan dapat diterapkan dengan baik. Penggunaan instrumen penelitian harus diperhatikan. Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu instrumen penelitian yang juga instrumen pembelajaran yang digunakan. Sebelum LKS digunakan dalam pembelajaran, guru harus terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap LKS. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan percobaan dikarenakan penggunaan LKS yang memiliki mutu kurang baik seperti kurang terincinya langkah kerja dalam LKS. Dengan penggunaan LKS yang memiliki mutu yang baik, tujuan percobaan yang diharapkan dapat tercapai.


(30)

79

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa diharapkan dapat belajar melalui metode eksperimen pada pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya. Penerapan metode eksperimen dalam proses pembelajaran dapat mengaktifkan aktivitas siswa dan membuat siswa mengalami pembelajaran bermakna. Hal ini dapat berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Metode eksperimen sangat membantu meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran terutama dalam pembelajaran IPA. Penerapan metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi dan mengarahkan guru untuk menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun perbandingan oleh peneliti lain guna dicobakan kembali pada siswa, kelas, materi maupun mata pelajaran yang berbeda. Sehingga dapat membantu penelitian selanjutnya.


(31)

80 Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., Kusumawati, R. (2008). IPA 5 Salingtemas

untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang - Undang no. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Sekolah Dasar Mata Pelajaran. Jakarta: Dharma Bhakti.

Heriawan, A., Darmaji., dan Senjaya, A. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian

Teoritis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran.

Serang: LP3G (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).

Khoerunisa, Eneng. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPA Materi Siklus Air Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen (Penelitian Tindakan Kela di SDN Bunisari Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Komarudin, Deni. (2010) Peningkatan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa

Melalui Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Pada Pembelajaran Ipa Topik Cahaya : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2009/2010.

Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kusnandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Muslichah, A. (2006). Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran

Sainis di SD.[Online]. Tersedia di


(32)

81 Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muslim, Yunansah, H., Mulyana, E.H. Bahan Belajar Mandiri GD515/4 SKS/BBM

1-12 Konsep Dasar Fisika. Bandung: UPI PRESS.

Nasution, S. (2009) Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuryani, Lilis. (2010) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Magnet

Melalui Metode Eksperimen : Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN Jatisari Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2009 – 2010.

Prihardina, Meidiana. Penerapan Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP

UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Purwanto. (2011) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rositawati, S. (2008) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Samatowa, U. ( 2006) .Bagaimana Membelajarkan IPA Di SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.


(33)

82 Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukayati. (2012). Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc

Taggart.[Online]. Tersedia di:

http://ejurnalpendidikan.blogspot.com/2002/04/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html#. Diakses 27 Maret 2014

Sulistyanto, H. dan Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wahidi, K. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Think Phair And Share Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Gaya .Skripsi pada Program

Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wiriatmadja, Rochiati. (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk


(1)

77

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan pembelajaran diukur berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa disusun berdasarkan langkah-langkah dalam RPP. Berdasarkan data observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I, keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa telah terlaksana dengan sangat baik. Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus I mencapai persentase keterlaksanaan 88%. Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus II mengalami peningkatan dari keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus I. Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa siklus II mencapai persentase keterlaksanaan 100%. 3. Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi pokok sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat dari ranah kognitif, nilai rata-rata kelas siklus I mencapai nilai 73. 46 dengan ketuntasan belajar mencapai persentase 81% dengan 21 dari 26 siswa mencapai nilai KKM. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83.63 dengan ketuntasan belajar mencapai persentase 100%. Dilihat dari hasil belajar ranah afektif, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, pada pembelajaran siklus I kategori baik memperoleh persentase sebesar 15, 38% , kategori cukup memperoleh persentase sebesar 61.54% dan kategori kurang memperoleh persentase sebesar 23.08% Pada siklus II tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang dan cukup. Semua siswa berada pada kategori baik dengan pencapaian persentase 100%. Seperti halnya hasil belajar pada ranah kognitif dan afektif, hasil belajar pada ranah psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan di setiap siklusnya. Kategori baik memperoleh persentase sebesar 46.15 % , kategori cukup memperoleh persentase sebesar 34.5% dan kategori kurang memperoleh persentase sebesar 19.23%. Pada siklus II mengalami peningkatan. Tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang dan cukup. Semua siswa berada pada kategori baik dengan pencapaian persentase 100%.


(2)

78

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi. Adapun rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi guru

Guru dapat menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA sebagai salah satu cara meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif agar pembelajaran dapat berpusat pada siswa (student centered tidak berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) yang cenderung konvensional tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajarn dan memperoleh pengetahuan baru dengan bermakna. Namun sebelum melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen, guru perlu memahami terlebih dahulu mengenai metode ini secara mendalam dan komprehensif sehingga ketika digunakan dapat diterapkan dengan baik. Penggunaan instrumen penelitian harus diperhatikan. Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu instrumen penelitian yang juga instrumen pembelajaran yang digunakan. Sebelum LKS digunakan dalam pembelajaran, guru harus terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap LKS. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan percobaan dikarenakan penggunaan LKS yang memiliki mutu kurang baik seperti kurang terincinya langkah kerja dalam LKS. Dengan penggunaan LKS yang memiliki mutu yang baik, tujuan percobaan yang diharapkan dapat tercapai.


(3)

79

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa diharapkan dapat belajar melalui metode eksperimen pada pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya. Penerapan metode eksperimen dalam proses pembelajaran dapat mengaktifkan aktivitas siswa dan membuat siswa mengalami pembelajaran bermakna. Hal ini dapat berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Metode eksperimen sangat membantu meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran terutama dalam pembelajaran IPA. Penerapan metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi dan mengarahkan guru untuk menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA terutama pada materi sifat-sifat cahaya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun perbandingan oleh peneliti lain guna dicobakan kembali pada siswa, kelas, materi maupun mata pelajaran yang berbeda. Sehingga dapat membantu penelitian selanjutnya.


(4)

80

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., Kusumawati, R. (2008). IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang - Undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran. Jakarta: Dharma Bhakti.

Heriawan, A., Darmaji., dan Senjaya, A. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran. Serang: LP3G (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).

Khoerunisa, Eneng. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Siklus Air Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen (Penelitian Tindakan Kela di SDN Bunisari Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Komarudin, Deni. (2010) Peningkatan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Pada Pembelajaran Ipa Topik Cahaya : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kusnandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Muslichah, A. (2006). Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sainis di SD.[Online]. Tersedia di :http://imaliadi.blogspot.com/2014/02/contoh-skripsi-kelas-iii-sdmi_22.html [ Diakses 20 Maret 2014]


(5)

81

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muslim, Yunansah, H., Mulyana, E.H. Bahan Belajar Mandiri GD515/4 SKS/BBM 1-12 Konsep Dasar Fisika. Bandung: UPI PRESS.

Nasution, S. (2009) Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuryani, Lilis. (2010) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Magnet Melalui Metode Eksperimen : Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN Jatisari Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2009 – 2010.

Prihardina, Meidiana. Penerapan Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Purwanto. (2011) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rositawati, S. (2008) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Samatowa, U. ( 2006) .Bagaimana Membelajarkan IPA Di SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.


(6)

82

Minawati Dewi Eryani, 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukayati. (2012). Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc

Taggart.[Online]. Tersedia di:

http://ejurnalpendidikan.blogspot.com/2002/04/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html#. Diakses 27 Maret 2014

Sulistyanto, H. dan Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wahidi, K. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Think Phair And Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Gaya .Skripsi pada Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wiriatmadja, Rochiati. (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 4 Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis).

0 2 31

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA.

0 4 26

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT - SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SDN SUKAHEGAR.

0 0 42

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V TENTANG SIFAT- SIFAT CAHAYA.

0 0 40

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 42

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT- SIFAT CAHAYA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MAOSKIDUL 03 KABUPATEN CILACAP

0 0 13

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO 1 SEMESTER 2 TAHUN 2011 SKRIPSI

0 0 187