PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
Pendidikan Biologi
Volume 4, Nomor 2
Halaman 53-59
Mei 2012
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL
BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
EFFECT OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TO SOLVE THE
PROBLEM AND THE ABILITY OF STUDENT LEARNING COGNITIVE
BIOLOGY CLASS VII SMP SURAKARTA STATE OF LESSONS 14 2011/2012
Siswanto1), Maridi2), dan Marjono3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: wantexcuek@gmail.com
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: maridi@yahoo.co.id
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, marjono@yahoo.co.id
ABSTRACT – This research aims to determine the effect of PBL learning model of
problem-solving skills and cognitive learning outcomes biology class VII students of SMP
Negeri 14 Surakarta. PBL model is a model of learning by forcing students to practical
problems or as a foothold in learning, in other words, students learn through the
problems. Given the problems the students are challenged to find / search for a solution of
real world problems can be resolved as a group (in collaboration). The cooperation will
enable students in learning to improve problem-solving skills and cognitive learning
outcomes. This research is a Quasi Experimental research design using a pretest-postest
Control Group. Population is all students in grade VII Junior High School 14 Surakarta with
cluster random sampling technique using sampling. Aspects of data collection techniques and
problem-solving skills using the cognitive learning outcomes tests are analyzed using
statistical tests anacova.
Keywords: Model of Problem Based Learning (PBL), Problem Solving Ability,
Cognitive Sciences Learning Outcomes
Sehingga inti dari proses pengajaran tidak
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
lain adalah kegiatan belajar siswa dalam
pengubahan sikap dan tata laku seseorang
mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
atau
pengajaran
kelompok
orang
dalam
hal
mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran
dan
pelatihan.
akan
tercapai
jika
siswa
berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Kualitas
Berdasarkan
pengamatan
serta
pendidikan yang bagus akan membawa
wawancara dengan guru-guru bidang studi
siswa untuk meningkatkan prestasi belajar
biologi menunjukkan bahwa nilai rata-rata
yang lebih baik.
bidang
Dalam kegiatan belajar
studi
biologi
masih
rendah
mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan
dibanding nilai bidang studi yang lain. Hal
sebagai objek dari kegiatan pengajaran.
ini
mungkin
disebabkan
dalam
54 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 53-59
mempelajari
kurang
Based Learning (PBL) didasarkan pada
menguasai konsep. Keberhasilan belajar
prinsip bahwa masalah dapat digunakan
ditentukan dari pemahaman siswa terhadap
sebagai titik awal untuk mendapatkan ilmu
materi pelajaran. Dalam kegiatan belajar
baru.
mengajar, siswa dituntut aktif dan mandiri.
pembelajaran
Proses belajar mengajar yang masih
meningkatkan
tradisional menyebabkan siswa kurang
memahami konsep yang diberikan.
optimal
biologi
dalam
siswa
belajar.
diharapkan
motivasi
siswa
dapat
dalam
pasif
Problem Based Learning (PBL)
menerima informasi dari guru, di mana
dikembangkan untuk membantu siswa
guru tidak memberi kesempatan kepada
dalam
mengembangkan
kemampuan
siswa untuk mengembangkan gagasan dan
memecahkan masalah dan
keterampilan
ide-idenya. Siswa hanya menghafalkan
intelektual dan memberi kesempatan pada
materi yang diberikan oleh guru. Guru
siswa untuk bertanggung jawab pada
menekankan penerapan suatu konsep,
proses pembelajaran mandiri sekaligus
sedangkan
mengembangkan
pengenalan
Siswa
Masalah yang disajikan dalam
konsep
dan
pengembangan konsep kurang ditekankan.
Model-model
hendaknya
relevan
pembelajaran
dan
kemampuan
dalam
memecahkan masalah. Salah satu ciri khas
dari Problem Based Learning
(PBL)
mendukung
menurut Trianto (2007) adalah adanya
tercapainya tujuan pengajaran. Adapun
kerja sama antar siswa. Adanya kerjasama
tujuan pengajaran adalah supaya siswa
akan
dapat berfikir aktif dan diberi kesempatan
pembelajaran.
untuk mencoba kemampuan di dalam
METODE PENELITIAN
berbagai kegiatan. Salah satu pembelajaran
mengaktifkan
siswa
dalam
Penelitian dilaksanakan di SMP
yang dapat mengaktifkan siswa adalah
Negeri 14 Surakarta kelas VII
pembelajaran
Problem
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
(PBL). Pembelajaran
Populasi dalam penelitian ini adalah
dengan model Problem Based Learning
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14
(PBL) adalah pendekatan pengajaran yang
Surakarta
memberikan tantangan bagi siswa untuk
Pengambilan sampel dilakukan dengan
mencari solusi dari permasalahan dunia
cara
nyata ( terbuka) secara induvidu maupun
kelas VII yang terdapat di SMP Negeri 14
kelompok
2011).
Surakarta
diambil
Problem
kelompok
eksperimen
dengan
Based Learning
(Mohamad
model
Nur,
Pembelajaran dengan model
tahun
pelajaran
pada
2011/2012.
cluster random sampling. Dari 7
2
kelas
dan
sebagai
kelompok
Siswanto – Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan 55
kontrol. Hasil pengambilan sampel secara
One-Sample Kolmogorov Smirnov
acak diperoleh VII-E sebagai kelompok
homogenitas dengan uji Levene’s.
kontrol dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
konvensional
model pembelajaran
dan
VII-G
dan
Data hasil belajar biologi siswa
sebagai
kelompok eksperimen dengan penerapan
ranah
model Problem Based Learning (PBL).
memecahkan
Variabel bebas pada penelitian ini adalah
pembelajaran
model pembelajaran serta variabel terikat
ekosistem. Data-data tersebut diambil dari
yaitu hasil belajar biologi ranah kognitif
dua kelas sebagai kelompok kontrol dan
dan kemampuan memecahkan masalah.
kelompok
Penelitian ini menggunakan tiga
kognitif
dan
kemampuan
masalah
dalam
biologi
eksperimen
siswa 61 dari kelas
pada
materi
dengan
VII-E
jumlah
dan VII-G
metode pengumpulan data. Teknik tes
SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran
digunakan untuk mengambil data hasil
2011/2012. Dari hasil analisis deskriptif
belajar
dan
dapat diketahui bahwa data-data penelitian
masalah.
tentang hasil belajar biologi ranah kognitif
Teknik dokumentasi dilakukan dengan
dan kemampuan memecahkan masalah
mengumpukan data, mengambil catatan-
berdistribusi normal sehingga keputusan
catatan dan menelaah dokumen yang ada
yang
yang
objek
digeneralisasikan kepada populasi. Hasil
metode observasi
uji homogenitas diketahui bahwa varians
biologi
kemampuan
ranah
kognitif
memecahkan
dimiliki
kaitan
penelitian, sedangkan
digunakan
dengan
untuk
keterlaksanan
sintaks
mengetahui
model
Problem
berlaku
bagi
sampel
populasi bersifat homogen.
hipotesis dilakukan dengan
dapat
Pengujian
anakova
Instrumen
dengan uji General Linear Model program
penelitian berupa tes diujicobakan untuk
SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis data
diketahui validitas, reliabilitas, daya beda
maka dapat dibahas sebagai berikut:
Based Learning
dan
taraf
penelitian
(PBL).
kesukarannya.
Rancangan
1. Hipotesis Pertama
Tabel
Randomized Pretest-Posttest
1.
Pengaruh
Model
Control Group Design. Analisis data pada
Problem Based Learning (PBL) terhadap
penelitian
hasil belajar ranah kognitif
ini
menggunakan
analisis
kovarian (anakova) dengan uji General
Sumber
F
P
Kriteria
Linear Model yang sebelumnya telah di
Model
pembelajaran
19
35
α = 0,435
> 0,05
uji dengan uji normalitas menggunakan uji
Keputusan
Uji
H0
diterima
56 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 53-59
Berdasarkan
tabel di atas, tidak
mana minat adalah kecenderungan yang
ada perbedaan yang signifikan rata – rata
tetap
hasil
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
belajar
biologi
berdasarkan
(kelompok
ranah
model
kontrol
kognitif
pembelajaran
dengan
model
untuk
yang diminati
memperhatikan
seseorang,
dan
diperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang,
pembelajaran konvensional dan kelompok
karena
eksperimen dengan model PBL) sehingga
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
diinterpretasikan penerapan model
PBL
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
baiknya karena tidak ada daya tarik
biologi ranah kognitif. Hal ini disebabkan
baginya. Dan yang alasan yang terakhir
karena siswa belum terbiasa dan merasa
karena pada tes pilihan ganda siswa
kebingungan dengan model pembelajaran
cenderung menebak jawaban tanpa benar-
yang baru dalam hal ini PBL, sehingga
benar
membutuhkan waktu yang relatif lama
jawaban mereka. Berbeda apabila siswa
untuk beradaptasi, hal ini sesuai dengan
diberikan soal
yang dikemukakan oleh Slameto (2003)
benar memikirkan jawabanya dan tidak
bahwa
menebak jawaban.
salah
satu
faktor
yang
bila
bahan
pelajaran
memikirkan
yang
matang-matang
essay siswa akan benar-
Selain itu siswa
mempengaruhi belajar yaitu kesiapan, di
cenderung
mana kesiapan adalah kesediaan untuk
menyelesaikan soal. Hal ini tidak sejalan
memberi respons. Kesiapan itu perlu
dengan penelitian yang dilakukan oleh
diperhatikan
Nurul Ratna Sari (2011) bahwa Model
dalam
proses
belajar,
terburu-buru
dalam
karena jika siswa belajar dan sudah ada
Problem Based Learning
kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih
Meningkatkan
baik. Selain itu pada kelas eksperimen
Kritis Dan Penguasaan Konsep IPA Siswa
semua pelajaran hari kamis mengadakan
Sekolah Dasar (SD). Dan penelitian yang
ulangan,
dilakukan oleh Nanik Siswidyawati (2009)
sehingga
siswa
mengalami
(PBL) dapat
Keterampilan
Berpikir
kejenuhan karena siswa berpikir terus-
bahwa Model
menerus dan siswa tersebut menjadi
(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar
kehilangan minat untuk mengerjakan tes
biologi siswa SMP.
Problem Based Learning
yang diberikan. Hal ini sesuai dengan
2. Hipotesis Kedua
yang dikemukakan oleh Slameto (2003)
Tabel 2. Pengaruh Model Problem
bahwa
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi belajar adalah minat, di
Based
Learning
(PBL)
terhadap
kemampuan memecahkan masalah
Siswanto – Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan 57
Sumber
F
P
Kriteria
Model
pembelaja
ran
82,79
0,000
P < α = 0,000
< 0,05
Berdasarkan
hasil
uji
Keputusan
Uji
H0 ditolak
anakova
penyelidikan
pertanyaan
”apakah
merupakan
suatu
terhadap
langsung
masalah. Hal ini
kebun
sekolah
ekosistem?”.
Pada
pengamatan di awal pembelajaran ini,
siswa
memecahkan
menyelesaikan
masalah. Masalah tersebut dimulai dengan
diketahui bahwa terdapat pengaruh PBL
kemampuan
untuk
merespon
pertanyaan
menjawab
dengan
secara
mandiri.
disebabkan karena
Suasana kelas menjadi ramai karena
PBL pada siswa kelas VII
jawaban siswa bermacam-macam. Hal ini
semester genap SMP Negeri 14 Surakarta
sesuai dengan pendapat Trianto (2007)
tahun
pelajaran
bahwa
untuk
melakukan
penerapan
2011/2012
dirancang
pembelajaran
yang
ciri
model
menghadapkan
PBL
siswa
pada
yaitu
masalah,
menekankan interaksi yang efektif antara
sehingga siswa akan berusaha mencari
peneliti
tujuan
solusi
pada
materi
penyelidikan
Peneliti
dalam
mengingat materi yang telah disampaikan
dan
pembelajaran
ekosistem
siswa
sehingga
biologi
tercapai.
menerapkan
PBL
merasa optimis dan
dari
masalah
tersebut
sehingga
siswa
dari pada sekedar menghafalnya.
dengan
lebih
Pada
percaya diri, bahwa model PBL dapat
kelas eksperimen, setelah siswa dilibatkan
mendorong siswa berhasil dalam belajar
dalam
ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam
masalah, peneliti mengorganisasi siswa
menghadapi
untuk belajar dengan cara membantu siswa
masalah
dan
dapat
menemukan penyelesainnya.
pemunculan
membentuk
dan
kelompok
pemecahan
belajar
untuk
Penerapan PBL di kelas VII SMP
menyelidiki lebih jauh tentang masalah
Negeri 14 Surakarta tersebut dilakukan di
yang diajukan diawal, selain itu peneliti
kelas
dan
luar
pembelajaran
yaitu
kelas.
di
Pada
awal
memberikan fasilitas berupa LKS untuk
kelas,
siswa
membantu mengorganisasi penyelidikan
diorientasikan pada masalah yaitu terlibat
kelompok.
dalam
penelitian
pemunculan
dan
pemecahan
Hasil
ini
pengamatan
mengenai
pada
pembelajaran
masalah. Masalah yang diajukan oleh
berdasarkan
peneliti dihadapkan dengan kondisi nyata
penyelidikan dan pemecahan masalah
(kontekstual) atau permasalahan yang ada
sejalan dengan pendapat Siti Sa’ariah
dalam
siswa,
Kamila (2009) bahwa pembelajaran dalam
melakukan
konteks keperluan untuk memecahkan
sehingga
kehidupan
siswa
sehari-hari
mudah
masalah
melakukan
58 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 53-59
masalah
juga
menyimpan
memiliki ciri-ciri pembelajaran dimulai
pengetahuan dalam pola ingatan yang
dengan pemberian masalah yang memiliki
mempermudah
dalam
konteks dengan dunia nyata, siswa secara
permasalahan. Pada tahap
berkelompok aktif merumuskan masalah
memecahkan
dapat
untuk
penyelidikan
diingat
siswa
terdorong
dan
mengidentifikasi
kesenjangan
mengidentifikasi apa yang tidak mereka
pengetahuan
ketahui
mencari sendiri materi yang terkait dengan
atau
pahami
dengan
cara
mengumpulkan informasi yang sesuai
masalah
untuk
melaporkan
mendapatkan
penjelasan
dan
siswa,
mempelajari
melalui
penyelidikan
solusi
dari
dan
dan
masalah,
memecahkan masalah. Dalam penelitian
menjadikan siswa paham terhadap materi
ini,
sarana
ekosistem. Kepahaman siswa tersebut
yang
bersifat long term memory (mengendap di
menyelidiki
ingatan dalam waktu yang lama), sehingga
melalui internet, membaca buku, bertanya
ketika siswa dihadapkan pada tes evaluasi
kepada ahli dalam hal ini peneliti, dan
materi
saling bertanya antarsiswa.
mengerjakan
peneliti
penyelidikan
diperlukan
memfasilitasi
(sumber
siswa.
Menyajikan
belajar)
Siswa
hasil
karya
dan
ekosistem,
siswa
dapat
soal dengan benar dan
mendapat niali yang memuaskan. Hasil tes
mengevaluasi pemecahan masalah adalah
evaluasi
dua tahap terakhir dalam PBL. Pada tahap
kemampuan dalam memecahkan masalah
terakhir ini, keaktifan setiap siswa terbukti
biologi. Hasil penelitian tersebut sesuai
dengan laporan sebagai hasil karya yang
dengan
penelitian
harus disampaikan oleh
(2011)
bahwa
dan
kelompok.
setiap individu
Laporan
individu
tersebut
masalah
mencerminkan
Muhamad
pembelajaran
(PBL)
Sabirin
berbasis
dapat meningkatkan
dikerjakan dengan melengkapi LKS yang
kemampuan
telah dibagikan oleh peneliti, sedangkan
komunikasi dan representasi matematis
laporan kelompok dibuat oleh semua
siswa SMP.
anggota kelompok sesuai pembagian kerja
KESIMPULAN
kelompok.
Serangkaian
proses
yang
memecahkan
Berdasarkan
hasil
masalah,
penelitian
dilakukan oleh peneliti dan siswa dalam
tentang
pengaruh model pembelajaran
pembelajaran
Problem
Based
PBL
menggambarkan
Learning
terhadap
efektivitas interaksi antara peneliti dan
kemampuan memecahkan masalah dan
siswa (yang dipermudah dengan adanya
hasil belajar kognitif biologi siswa dapat
sintaks yang jelas). Akhirnya PBL yang
disimpulkan sebagai berikut:
Siswanto – Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan 59
1. Tidak ada pengaruh secara signifikan
penerapan
model Problem Based
Learning
terhadap hasil belajar
biologi ranah kognitif
di SMP
Negeri 14 Surakarta
2. Ada
pengaruh
penerapan
Learning
secara
model
signifikan
Problem Based
terhadap kemampuan
memecahkan masalah biologi
di
SMP Negeri 14 Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad
Nur.
2011.
Model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah. Surabaya: UNESA.
Muhamad
Sabirin. 2011.
Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
,Komunikasi dan Representasi
Matematis
Siswa
SMP.
Desertasi. Bandung: FPMIPA
UPI.
Nanik Siswidyawati. 2009.
Implikasi
Model Problem Based Learning
Untuk meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pelajaran
Biologi Kelas V11-A
SMP
Negeri
1
Gesi.
Skripsi.
Surakarta: FKIP Biologi UNS.
Nurul Ratna Sari. 2011. Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL)
Untuk
Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis
Dan Penguasaan Konsep IPA
Siswa Sekolah Dasar (SD).
Tesis. Bandung: UPI.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Siti Sa'ariah Kamila. 2009. Implementasi
Problem
Based
Learning
Berbasis
Ecoschool
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran
Biolodi
Di
SMP.
Tesis.
Bandung: UPI
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik.
Jakarta:
Prestasi Pustaka
Volume 4, Nomor 2
Halaman 53-59
Mei 2012
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL
BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
EFFECT OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TO SOLVE THE
PROBLEM AND THE ABILITY OF STUDENT LEARNING COGNITIVE
BIOLOGY CLASS VII SMP SURAKARTA STATE OF LESSONS 14 2011/2012
Siswanto1), Maridi2), dan Marjono3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: wantexcuek@gmail.com
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: maridi@yahoo.co.id
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, marjono@yahoo.co.id
ABSTRACT – This research aims to determine the effect of PBL learning model of
problem-solving skills and cognitive learning outcomes biology class VII students of SMP
Negeri 14 Surakarta. PBL model is a model of learning by forcing students to practical
problems or as a foothold in learning, in other words, students learn through the
problems. Given the problems the students are challenged to find / search for a solution of
real world problems can be resolved as a group (in collaboration). The cooperation will
enable students in learning to improve problem-solving skills and cognitive learning
outcomes. This research is a Quasi Experimental research design using a pretest-postest
Control Group. Population is all students in grade VII Junior High School 14 Surakarta with
cluster random sampling technique using sampling. Aspects of data collection techniques and
problem-solving skills using the cognitive learning outcomes tests are analyzed using
statistical tests anacova.
Keywords: Model of Problem Based Learning (PBL), Problem Solving Ability,
Cognitive Sciences Learning Outcomes
Sehingga inti dari proses pengajaran tidak
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
lain adalah kegiatan belajar siswa dalam
pengubahan sikap dan tata laku seseorang
mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
atau
pengajaran
kelompok
orang
dalam
hal
mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran
dan
pelatihan.
akan
tercapai
jika
siswa
berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Kualitas
Berdasarkan
pengamatan
serta
pendidikan yang bagus akan membawa
wawancara dengan guru-guru bidang studi
siswa untuk meningkatkan prestasi belajar
biologi menunjukkan bahwa nilai rata-rata
yang lebih baik.
bidang
Dalam kegiatan belajar
studi
biologi
masih
rendah
mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan
dibanding nilai bidang studi yang lain. Hal
sebagai objek dari kegiatan pengajaran.
ini
mungkin
disebabkan
dalam
54 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 53-59
mempelajari
kurang
Based Learning (PBL) didasarkan pada
menguasai konsep. Keberhasilan belajar
prinsip bahwa masalah dapat digunakan
ditentukan dari pemahaman siswa terhadap
sebagai titik awal untuk mendapatkan ilmu
materi pelajaran. Dalam kegiatan belajar
baru.
mengajar, siswa dituntut aktif dan mandiri.
pembelajaran
Proses belajar mengajar yang masih
meningkatkan
tradisional menyebabkan siswa kurang
memahami konsep yang diberikan.
optimal
biologi
dalam
siswa
belajar.
diharapkan
motivasi
siswa
dapat
dalam
pasif
Problem Based Learning (PBL)
menerima informasi dari guru, di mana
dikembangkan untuk membantu siswa
guru tidak memberi kesempatan kepada
dalam
mengembangkan
kemampuan
siswa untuk mengembangkan gagasan dan
memecahkan masalah dan
keterampilan
ide-idenya. Siswa hanya menghafalkan
intelektual dan memberi kesempatan pada
materi yang diberikan oleh guru. Guru
siswa untuk bertanggung jawab pada
menekankan penerapan suatu konsep,
proses pembelajaran mandiri sekaligus
sedangkan
mengembangkan
pengenalan
Siswa
Masalah yang disajikan dalam
konsep
dan
pengembangan konsep kurang ditekankan.
Model-model
hendaknya
relevan
pembelajaran
dan
kemampuan
dalam
memecahkan masalah. Salah satu ciri khas
dari Problem Based Learning
(PBL)
mendukung
menurut Trianto (2007) adalah adanya
tercapainya tujuan pengajaran. Adapun
kerja sama antar siswa. Adanya kerjasama
tujuan pengajaran adalah supaya siswa
akan
dapat berfikir aktif dan diberi kesempatan
pembelajaran.
untuk mencoba kemampuan di dalam
METODE PENELITIAN
berbagai kegiatan. Salah satu pembelajaran
mengaktifkan
siswa
dalam
Penelitian dilaksanakan di SMP
yang dapat mengaktifkan siswa adalah
Negeri 14 Surakarta kelas VII
pembelajaran
Problem
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
(PBL). Pembelajaran
Populasi dalam penelitian ini adalah
dengan model Problem Based Learning
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14
(PBL) adalah pendekatan pengajaran yang
Surakarta
memberikan tantangan bagi siswa untuk
Pengambilan sampel dilakukan dengan
mencari solusi dari permasalahan dunia
cara
nyata ( terbuka) secara induvidu maupun
kelas VII yang terdapat di SMP Negeri 14
kelompok
2011).
Surakarta
diambil
Problem
kelompok
eksperimen
dengan
Based Learning
(Mohamad
model
Nur,
Pembelajaran dengan model
tahun
pelajaran
pada
2011/2012.
cluster random sampling. Dari 7
2
kelas
dan
sebagai
kelompok
Siswanto – Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan 55
kontrol. Hasil pengambilan sampel secara
One-Sample Kolmogorov Smirnov
acak diperoleh VII-E sebagai kelompok
homogenitas dengan uji Levene’s.
kontrol dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
konvensional
model pembelajaran
dan
VII-G
dan
Data hasil belajar biologi siswa
sebagai
kelompok eksperimen dengan penerapan
ranah
model Problem Based Learning (PBL).
memecahkan
Variabel bebas pada penelitian ini adalah
pembelajaran
model pembelajaran serta variabel terikat
ekosistem. Data-data tersebut diambil dari
yaitu hasil belajar biologi ranah kognitif
dua kelas sebagai kelompok kontrol dan
dan kemampuan memecahkan masalah.
kelompok
Penelitian ini menggunakan tiga
kognitif
dan
kemampuan
masalah
dalam
biologi
eksperimen
siswa 61 dari kelas
pada
materi
dengan
VII-E
jumlah
dan VII-G
metode pengumpulan data. Teknik tes
SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran
digunakan untuk mengambil data hasil
2011/2012. Dari hasil analisis deskriptif
belajar
dan
dapat diketahui bahwa data-data penelitian
masalah.
tentang hasil belajar biologi ranah kognitif
Teknik dokumentasi dilakukan dengan
dan kemampuan memecahkan masalah
mengumpukan data, mengambil catatan-
berdistribusi normal sehingga keputusan
catatan dan menelaah dokumen yang ada
yang
yang
objek
digeneralisasikan kepada populasi. Hasil
metode observasi
uji homogenitas diketahui bahwa varians
biologi
kemampuan
ranah
kognitif
memecahkan
dimiliki
kaitan
penelitian, sedangkan
digunakan
dengan
untuk
keterlaksanan
sintaks
mengetahui
model
Problem
berlaku
bagi
sampel
populasi bersifat homogen.
hipotesis dilakukan dengan
dapat
Pengujian
anakova
Instrumen
dengan uji General Linear Model program
penelitian berupa tes diujicobakan untuk
SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis data
diketahui validitas, reliabilitas, daya beda
maka dapat dibahas sebagai berikut:
Based Learning
dan
taraf
penelitian
(PBL).
kesukarannya.
Rancangan
1. Hipotesis Pertama
Tabel
Randomized Pretest-Posttest
1.
Pengaruh
Model
Control Group Design. Analisis data pada
Problem Based Learning (PBL) terhadap
penelitian
hasil belajar ranah kognitif
ini
menggunakan
analisis
kovarian (anakova) dengan uji General
Sumber
F
P
Kriteria
Linear Model yang sebelumnya telah di
Model
pembelajaran
19
35
α = 0,435
> 0,05
uji dengan uji normalitas menggunakan uji
Keputusan
Uji
H0
diterima
56 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 53-59
Berdasarkan
tabel di atas, tidak
mana minat adalah kecenderungan yang
ada perbedaan yang signifikan rata – rata
tetap
hasil
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
belajar
biologi
berdasarkan
(kelompok
ranah
model
kontrol
kognitif
pembelajaran
dengan
model
untuk
yang diminati
memperhatikan
seseorang,
dan
diperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang,
pembelajaran konvensional dan kelompok
karena
eksperimen dengan model PBL) sehingga
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
diinterpretasikan penerapan model
PBL
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
baiknya karena tidak ada daya tarik
biologi ranah kognitif. Hal ini disebabkan
baginya. Dan yang alasan yang terakhir
karena siswa belum terbiasa dan merasa
karena pada tes pilihan ganda siswa
kebingungan dengan model pembelajaran
cenderung menebak jawaban tanpa benar-
yang baru dalam hal ini PBL, sehingga
benar
membutuhkan waktu yang relatif lama
jawaban mereka. Berbeda apabila siswa
untuk beradaptasi, hal ini sesuai dengan
diberikan soal
yang dikemukakan oleh Slameto (2003)
benar memikirkan jawabanya dan tidak
bahwa
menebak jawaban.
salah
satu
faktor
yang
bila
bahan
pelajaran
memikirkan
yang
matang-matang
essay siswa akan benar-
Selain itu siswa
mempengaruhi belajar yaitu kesiapan, di
cenderung
mana kesiapan adalah kesediaan untuk
menyelesaikan soal. Hal ini tidak sejalan
memberi respons. Kesiapan itu perlu
dengan penelitian yang dilakukan oleh
diperhatikan
Nurul Ratna Sari (2011) bahwa Model
dalam
proses
belajar,
terburu-buru
dalam
karena jika siswa belajar dan sudah ada
Problem Based Learning
kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih
Meningkatkan
baik. Selain itu pada kelas eksperimen
Kritis Dan Penguasaan Konsep IPA Siswa
semua pelajaran hari kamis mengadakan
Sekolah Dasar (SD). Dan penelitian yang
ulangan,
dilakukan oleh Nanik Siswidyawati (2009)
sehingga
siswa
mengalami
(PBL) dapat
Keterampilan
Berpikir
kejenuhan karena siswa berpikir terus-
bahwa Model
menerus dan siswa tersebut menjadi
(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar
kehilangan minat untuk mengerjakan tes
biologi siswa SMP.
Problem Based Learning
yang diberikan. Hal ini sesuai dengan
2. Hipotesis Kedua
yang dikemukakan oleh Slameto (2003)
Tabel 2. Pengaruh Model Problem
bahwa
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi belajar adalah minat, di
Based
Learning
(PBL)
terhadap
kemampuan memecahkan masalah
Siswanto – Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan 57
Sumber
F
P
Kriteria
Model
pembelaja
ran
82,79
0,000
P < α = 0,000
< 0,05
Berdasarkan
hasil
uji
Keputusan
Uji
H0 ditolak
anakova
penyelidikan
pertanyaan
”apakah
merupakan
suatu
terhadap
langsung
masalah. Hal ini
kebun
sekolah
ekosistem?”.
Pada
pengamatan di awal pembelajaran ini,
siswa
memecahkan
menyelesaikan
masalah. Masalah tersebut dimulai dengan
diketahui bahwa terdapat pengaruh PBL
kemampuan
untuk
merespon
pertanyaan
menjawab
dengan
secara
mandiri.
disebabkan karena
Suasana kelas menjadi ramai karena
PBL pada siswa kelas VII
jawaban siswa bermacam-macam. Hal ini
semester genap SMP Negeri 14 Surakarta
sesuai dengan pendapat Trianto (2007)
tahun
pelajaran
bahwa
untuk
melakukan
penerapan
2011/2012
dirancang
pembelajaran
yang
ciri
model
menghadapkan
PBL
siswa
pada
yaitu
masalah,
menekankan interaksi yang efektif antara
sehingga siswa akan berusaha mencari
peneliti
tujuan
solusi
pada
materi
penyelidikan
Peneliti
dalam
mengingat materi yang telah disampaikan
dan
pembelajaran
ekosistem
siswa
sehingga
biologi
tercapai.
menerapkan
PBL
merasa optimis dan
dari
masalah
tersebut
sehingga
siswa
dari pada sekedar menghafalnya.
dengan
lebih
Pada
percaya diri, bahwa model PBL dapat
kelas eksperimen, setelah siswa dilibatkan
mendorong siswa berhasil dalam belajar
dalam
ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam
masalah, peneliti mengorganisasi siswa
menghadapi
untuk belajar dengan cara membantu siswa
masalah
dan
dapat
menemukan penyelesainnya.
pemunculan
membentuk
dan
kelompok
pemecahan
belajar
untuk
Penerapan PBL di kelas VII SMP
menyelidiki lebih jauh tentang masalah
Negeri 14 Surakarta tersebut dilakukan di
yang diajukan diawal, selain itu peneliti
kelas
dan
luar
pembelajaran
yaitu
kelas.
di
Pada
awal
memberikan fasilitas berupa LKS untuk
kelas,
siswa
membantu mengorganisasi penyelidikan
diorientasikan pada masalah yaitu terlibat
kelompok.
dalam
penelitian
pemunculan
dan
pemecahan
Hasil
ini
pengamatan
mengenai
pada
pembelajaran
masalah. Masalah yang diajukan oleh
berdasarkan
peneliti dihadapkan dengan kondisi nyata
penyelidikan dan pemecahan masalah
(kontekstual) atau permasalahan yang ada
sejalan dengan pendapat Siti Sa’ariah
dalam
siswa,
Kamila (2009) bahwa pembelajaran dalam
melakukan
konteks keperluan untuk memecahkan
sehingga
kehidupan
siswa
sehari-hari
mudah
masalah
melakukan
58 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 53-59
masalah
juga
menyimpan
memiliki ciri-ciri pembelajaran dimulai
pengetahuan dalam pola ingatan yang
dengan pemberian masalah yang memiliki
mempermudah
dalam
konteks dengan dunia nyata, siswa secara
permasalahan. Pada tahap
berkelompok aktif merumuskan masalah
memecahkan
dapat
untuk
penyelidikan
diingat
siswa
terdorong
dan
mengidentifikasi
kesenjangan
mengidentifikasi apa yang tidak mereka
pengetahuan
ketahui
mencari sendiri materi yang terkait dengan
atau
pahami
dengan
cara
mengumpulkan informasi yang sesuai
masalah
untuk
melaporkan
mendapatkan
penjelasan
dan
siswa,
mempelajari
melalui
penyelidikan
solusi
dari
dan
dan
masalah,
memecahkan masalah. Dalam penelitian
menjadikan siswa paham terhadap materi
ini,
sarana
ekosistem. Kepahaman siswa tersebut
yang
bersifat long term memory (mengendap di
menyelidiki
ingatan dalam waktu yang lama), sehingga
melalui internet, membaca buku, bertanya
ketika siswa dihadapkan pada tes evaluasi
kepada ahli dalam hal ini peneliti, dan
materi
saling bertanya antarsiswa.
mengerjakan
peneliti
penyelidikan
diperlukan
memfasilitasi
(sumber
siswa.
Menyajikan
belajar)
Siswa
hasil
karya
dan
ekosistem,
siswa
dapat
soal dengan benar dan
mendapat niali yang memuaskan. Hasil tes
mengevaluasi pemecahan masalah adalah
evaluasi
dua tahap terakhir dalam PBL. Pada tahap
kemampuan dalam memecahkan masalah
terakhir ini, keaktifan setiap siswa terbukti
biologi. Hasil penelitian tersebut sesuai
dengan laporan sebagai hasil karya yang
dengan
penelitian
harus disampaikan oleh
(2011)
bahwa
dan
kelompok.
setiap individu
Laporan
individu
tersebut
masalah
mencerminkan
Muhamad
pembelajaran
(PBL)
Sabirin
berbasis
dapat meningkatkan
dikerjakan dengan melengkapi LKS yang
kemampuan
telah dibagikan oleh peneliti, sedangkan
komunikasi dan representasi matematis
laporan kelompok dibuat oleh semua
siswa SMP.
anggota kelompok sesuai pembagian kerja
KESIMPULAN
kelompok.
Serangkaian
proses
yang
memecahkan
Berdasarkan
hasil
masalah,
penelitian
dilakukan oleh peneliti dan siswa dalam
tentang
pengaruh model pembelajaran
pembelajaran
Problem
Based
PBL
menggambarkan
Learning
terhadap
efektivitas interaksi antara peneliti dan
kemampuan memecahkan masalah dan
siswa (yang dipermudah dengan adanya
hasil belajar kognitif biologi siswa dapat
sintaks yang jelas). Akhirnya PBL yang
disimpulkan sebagai berikut:
Siswanto – Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan 59
1. Tidak ada pengaruh secara signifikan
penerapan
model Problem Based
Learning
terhadap hasil belajar
biologi ranah kognitif
di SMP
Negeri 14 Surakarta
2. Ada
pengaruh
penerapan
Learning
secara
model
signifikan
Problem Based
terhadap kemampuan
memecahkan masalah biologi
di
SMP Negeri 14 Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad
Nur.
2011.
Model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah. Surabaya: UNESA.
Muhamad
Sabirin. 2011.
Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
,Komunikasi dan Representasi
Matematis
Siswa
SMP.
Desertasi. Bandung: FPMIPA
UPI.
Nanik Siswidyawati. 2009.
Implikasi
Model Problem Based Learning
Untuk meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pelajaran
Biologi Kelas V11-A
SMP
Negeri
1
Gesi.
Skripsi.
Surakarta: FKIP Biologi UNS.
Nurul Ratna Sari. 2011. Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL)
Untuk
Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis
Dan Penguasaan Konsep IPA
Siswa Sekolah Dasar (SD).
Tesis. Bandung: UPI.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Siti Sa'ariah Kamila. 2009. Implementasi
Problem
Based
Learning
Berbasis
Ecoschool
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran
Biolodi
Di
SMP.
Tesis.
Bandung: UPI
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik.
Jakarta:
Prestasi Pustaka