Analisis Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Increasingly fierce competition in the herbal medicine industry making the company must improve the quality of their products. In the the traditional view increased quality means increased costs. TQM reduces costs without produce quality products with poor quality. In this regard, the purpose of this research was to determine the relationship of Total Quality Management with Quality Cost in the PT. Pure Effendi rays. This research was conducted using a questionnaire with 50 respondents. Total Quality Management as an independent variable, while the cost of quality as the dependent variable. Pearson correlation model used in this study as a model of data analysis to see the relationship between TQM with quality costs. The results show that TQM and significant negative effect on the cost of quality to the level of the relationship medium.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Persaingan yang semakin ketat dalam industri obat herbal membuat perusahaan harus meningkatkan kualitas produknya. Dalam pandangan tradisional peningkatan kualitas berarti peningkatan biaya. TQM mengurangi biaya kualitas dengan tidak menghasilkan produk dengan kualitas yang buruk. Berkenaan dengan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni. Penelitian ini dilakukan menggunakan kuesioner dengan 50 responden. Total Quality Management sebagai variabel independen, sedangkan biaya kualitas sebagai variabel dependen. Model korelasi pearson digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data untuk melihat hubungan antara TQM dengan biaya kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TQM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap biaya kualitas dengan tingkat hubungan sedang.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….. iii

KATA PENGANTAR……… iv

ABSTRACT………. vi

ABSTRAK………. vii

DAFTAR ISI……….viii

DAFTAR GAMBAR……….. xi

DAFTAR TABEL………. xii

DAFTAR LAMPIRAN……….xiii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang………... 1

1.2Identifikasi Masalah………... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………...5

1.4Kegunaan Penelitian………...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………. 6

2.1 Total Quality Management (TQM)……….. 6

2.1.1 Pengertian TQM……….. 6

2.1.2 Prinsip TQM……… 7

2.1.3 Tujuan TQM……… 7

2.1.4 Elemen-elemen TQM……….. 8

2.1.5 Faktor-faktor yang Dapat Menyebabkan Kegagalan TQM…... 11

2.2 Biaya………... 12

2.2.1 Pengertian Biaya………12


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.3 Kualitas………... 16

2.3.1 Pengertian Kualitas………16

2.3.2 Konsep Kualitas……….16

2.3.3 Dimensi Kualitas………... 19

2.3.4 Penggolongan Kualitas……….. 20

2.3.5 Pengukuran Kualitas………..20

2.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas………. 22

2.4 Biaya Kualitas……… 24

2.4.1 Pengertian Biaya Kualitas………. 24

2.4.2 Pengelompokan Biaya Kualitas……….24

2.4.3 Pengukuran Biaya Kualitas………... 28

2.4.4 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas……….. 29

2.5 Hubungan TQM dengan Biaya Kualitas……… 30

2.6 Hasil Penelitian Terdahulu………. 31

2.7 Kerangka Berpikir……….. 33

2.8 Hipotesis………. 33

BAB III METODE PENELITIAN……… 34

3.1 Objek Penelitian……… 34

3.2 Jenis Penelitian………..34

3.3 Variabel Penelitian……… 35

3.3.1 Variabel Bebas (X)……….. 35

3.3.2 Variabel Terikat (Y)……… 35

3.4 Operasional Variabel……… 37

3.5 Teknik Pengambilan Sampel……… 38

3.6 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data……….. 38

3.6.1 Sumber Data……….38

3.6.2 Metode Pengumpulan Data……….. 39

3.7 Metode Analisis Data……… 41

3.7.1 Analisis Kualitatif……… 41


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 44

4.1 Sejarah Perusahaan………... 44

4.2 Visi dan Misi………. 46

4.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……….. 46

4.4 Alur Produksi……… 49

4.5 Hasil Analisis Data dengan Analisis Kualitatif……… 50

4.6 Hasil Analisis Data dengan Analisis Kuantitatif……….. 52

4.6.1 Validitas dan Reliabilitas Komponen Total Quality Management………. 52

4.6.2 Validitas dan Reliabilitas Komponen Biaya Kualitas……….. 54

4.6.3 Korelasi Pearson……….. 56

4.6.4 Uji Hipotesis……… 57

4.6.5 Koefisien Determinasi………. 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 59

5.1 Simpulan………. 59

5.2 Saran………... 60

DAFTAR PUSTAKA……… 61

LAMPIRAN………... 62


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Berpikir……….. 33 Gambar 2 Struktur Organisasi……… 47


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Matriks Penelitian……….. 32

Tabel II Operasional Variabel………. 37

Tabel III Koefisien Korelasi………. 42

Tabel IV Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 51

Tabel V Responden Berdasarkan Masa Kerja………. 51

Tabel VI Validitas Komponen TQM……… 53

Tabel VII Reliabilitas Komponen TQM………. 54

Tabel VIII Validitas Komponen Biaya Kualitas……….. 55

Tabel IX Reliabilitas Komponen Biaya Kualitas……….. 56


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Kuesioner Total Quality Management………. 62

Lampiran B Hasil Kuesioner Biaya Kualitas………. 65

Lampiran C Tabel Korelasi Moment Product Pearson (r Tabel)………... 67


(9)

P e n d a h u l u a n

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saat ini, persaingan dalam sektor industri semakin ketat, sehingga setiap industri bersaing untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen. Pelayanan terbaik ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk dari industri tersebut.

Dalam industri obat, kualitas sangat diperhatikan karena dapat mempengaruhi konsumen. Kualitas yang baik membuat harga obat semakin mahal. Harga obat yang mahal ini menyebabkan daya beli masyarakat berkurang. Selain itu, munculnya berbagai merek obat kimia dipasaran dengan berbagai efek samping yang membahayakan membuat konsumen beralih kepada obat herbal.

Perkembangan obat herbal yang sangat pesat merupakan suatu peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, perkembangan obat herbal ini memiliki kendala, yaitu peningkatan kualitas produk serta pembuktian khasiatnya karena pembuktiannya masih berdasarkan kepercayaan turun-temurun, sehingga kalangan medis masih belum percaya pada obat herbal.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kualitas dapat dijadikan alternatif dalam peningkatan daya saing antar perusahaan, walaupun faktanya banyak perusahaan yang mengabaikan kualitas karena menginginkan biaya yang rendah. Hal ini tidak akan memberikan atau menciptakan kepuasan pelanggan,


(10)

P e n d a h u l u a n | 2

Universitas Kristen Maranatha karena produk tidak memiliki kualitas yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menerapkan konsep Total Quality Management (TQM) dan biaya kualitas untuk memperbaiki kualitas secara terus menerus.

Total Quality Management (TQM) merupakan salah satu teknik yang

dapat membantu perusahaan dalam memberikan atau menciptakan kepuasan pelanggan. TQM dapat dijadikan alat untuk mengarahkan perusahaan dalam memperbaiki kualitas secara terus menerus. Ada sepuluh karakteristik TQM yang dapat mempengaruhi kinerja manajer, yaitu: fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Dalam pandangan tradisional, peningkatan kualitas berarti peningkatan biaya. TQM merupakan ide pencegahan kecacatan produk, mencari dan menemukan alasan kualitas yang buruk. TQM mengurangi biaya kualitas dengan tidak menghasilkan produk cacat.

Kualitas merupakan dimensi kemampuan suatu produk dalam memenuhi kepuasan konsumen dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, selain itu kualitas juga merupakan kunci keberhasilan perusahaan, karena kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting. Menurut Hansen dan Mowen (2005: 5) kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini kualitas merupakan ukuran relatif dari kebaikan. Secara operasional, produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Harapan pelanggan dapat digambarkan dengan atribut-atribut kualitas. Ada


(11)

P e n d a h u l u a n | 3

Universitas Kristen Maranatha delapan dimensi kualitas, yaitu kinerja (performance), estetika (aesthetics), kemudahan perawatan dan perbaikan (serviceability), fitur (features), keandalan (reliability), tahan lama (durability), kualitas kesesuaian (quality of

comformance) dan kecocokan penggunaan (fitness for use).

Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena telah terdapat produk dengan kualitas yang buruk. Biaya kualitas merupakan biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk yang dihasilkan. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk sampai ke pelanggan.

Biaya pencegahan dan biaya penilaian merupakan biaya pengendalian yakni biaya yang timbul akibat adanya usaha untuk mengendalikan kualitas, sedangkan biaya kegagalan merupakan biaya yang timbul apabila suatu produk yang gagal dalam memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa biaya pengendalian akan meningkat jika adanya peningkatan kualitas, sedangkan biaya kegagalan akan menurun jika ada peningkatan kualitas.


(12)

P e n d a h u l u a n | 4

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini mengacu pada dua penelitian, penelitian pertama yang dilakukan oleh Korry (2007) meneliti hubungan TQM dengan Biaya Kualitas Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dengan hasil penelitian TQM mempunyai hubungan keeratan sedang, positif dan signifikan terhadap biaya kualitas, kesimpulan bila penerapan TQM baik maka biaya kualitas baik. Penelitian kedua dilakukan oleh Silvia Irawana (2009) meneliti hubungan TQM dengan biaya kualitas pada PT. Socfindo Medan dengan hasil penelitian ada hubungan yang kuat dan negatif antara TQM dengan biaya kualitas, kesimpulan bila TQM naik maka biaya kualitas turun.

PT. Sinar Effendi Murni merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi obat-obatan tradisional (herbal) dan memiliki produk andalan yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Untuk tetap mempertahankan pangsa pasarnya, perusahaan ini berkomitmen untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Dalam upaya untuk mempertahankan komitmen ini perusahaan perlu menerapkan TQM, serta perusahaan dapat merencanakan dan mengendalikan biaya kualitasnya.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Analisis Hubungan Total Quality Management (TQM) dengan Biaya

Kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul dalam penelitian ini yaitu:


(13)

P e n d a h u l u a n | 5

Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah PT. Sinar Effendi Murni sudah menerapkan TQM dan pelaporan

biaya kualitas?

2. Apakah TQM memiliki hubungan dengan biaya kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan TQM dan pelaporan biaya kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni.

2. Untuk mengetahui hubungan antara TQM dengan biaya kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian di masa mendatang.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan yang berguna dalam rangka menerapkan TQM dengan biaya kualitas.


(14)

S i m p u l a n d a n S a r a n

59 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Sinar Effendi Murni, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Sinar Murni Effendi sudah menerapkan TQM dan pelaporan biaya kualitas. Hal ini terbukti dari komitmen dan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memaksimumkan daya saing melalui perbaikan yang berkesinambungan atas produk yang dihasilkan dan terus meningkatkan sumber daya manusia yang ada dengan melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap karyawan. Selain itu, setiap produk harus melewati pemeriksaan yang ketat agar sesuai dengan standar dan kebutuhan pelanggan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil terjadinya kegagalan, sehingga biaya yang dikeluarkan karena adanya produk cacat semakin rendah.

2. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, maka disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara TQM dengan biaya kualitas diterima dan Ho ditolak. Hal ini terbukti dari koefisien korelasi dalam penelitian ini sebesar -0,481, artinya bahwa terdapat hubungan yang negatif dengan tingkat keeratan sedang antara TQM dengan biaya kualitas. Selanjutnya dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, nilai t hitung > t tabel (3,801 > 2,021) dengan taraf signifikan 5%, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara TQM


(15)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 60

Universitas Kristen Maranatha dengan biaya kualitas. Kemudian dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 23,14%, artinya bahwa TQM mempengaruhi biaya kualitas sebesar 23,14% dan sisanya sebesar 76,86% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Silvia (2009) dengan hipotesis yang sama.

5.2 Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pengendalian terhadap biaya kualitas, sebaiknya perusahaan lebih menekankan pada biaya pengendalian (biaya pencegahan dan penilaian) daripada biaya kegagalan (biaya kegagalan internal dan eksternal), karena biaya pengendalian dapat meminimalkan biaya kegagalan. Dengan adanya biaya pengendalian, maka produk yang gagal akan berkurang sehingga biaya kegagalan pun akan berkurang.

2. Pengendalian kualitas harus terus-menerus diperbaiki untuk memenuhi komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Kesadaran akan pengendalian kualitas ini harus dimulai dari manajemen perusahaan, serta usaha dari para karyawan untuk terus meningkatkan kualitas produk.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian lain yang berhubungan dengan TQM dan biaya kualitas.


(16)

D a f t a r P u s t a k a | 61

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. (2000). Manajemen Biaya

dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Feigenbaum, A.V. (1992). Kendali Mutu Terpadu. Penerbit Erlanggan, Jakarta. Gasperz, Vincent. (2005). Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Hansen, Don R, dan Maryanne M. Mowen. (2005). Akuntansi Manajemen. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T, George Foster, dan Srikant Datar. (2000). Cost Accounting: A

Managerial Emphasis. 10th edition. Englewood Cliffs-NJ: Prentice-Hall Inc.

Irawana, Silvia. (2009). Hubungan Total Quality Management dengan Biaya

Kualitas pada PT. Socfindo Medan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Marintan, Korry. (2007). Hubungan Total Quality Management dengan Biaya

Kualitas Produk The Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung morawa Medan.

Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. STIE-YKPN, Yogyakarta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. CAPS, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, dan Anastasia, Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.


(1)

P e n d a h u l u a n | 3

delapan dimensi kualitas, yaitu kinerja (performance), estetika (aesthetics), kemudahan perawatan dan perbaikan (serviceability), fitur (features), keandalan (reliability), tahan lama (durability), kualitas kesesuaian (quality of comformance) dan kecocokan penggunaan (fitness for use).

Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena telah terdapat produk dengan kualitas yang buruk. Biaya kualitas merupakan biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk yang dihasilkan. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk sampai ke pelanggan.

Biaya pencegahan dan biaya penilaian merupakan biaya pengendalian yakni biaya yang timbul akibat adanya usaha untuk mengendalikan kualitas, sedangkan biaya kegagalan merupakan biaya yang timbul apabila suatu produk yang gagal dalam memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa biaya pengendalian akan meningkat jika adanya peningkatan kualitas, sedangkan biaya kegagalan akan menurun jika ada peningkatan kualitas.


(2)

P e n d a h u l u a n | 4

Penelitian ini mengacu pada dua penelitian, penelitian pertama yang dilakukan oleh Korry (2007) meneliti hubungan TQM dengan Biaya Kualitas Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dengan hasil penelitian TQM mempunyai hubungan keeratan sedang, positif dan signifikan terhadap biaya kualitas, kesimpulan bila penerapan TQM baik maka biaya kualitas baik. Penelitian kedua dilakukan oleh Silvia Irawana (2009) meneliti hubungan TQM dengan biaya kualitas pada PT. Socfindo Medan dengan hasil penelitian ada hubungan yang kuat dan negatif antara TQM dengan biaya kualitas, kesimpulan bila TQM naik maka biaya kualitas turun.

PT. Sinar Effendi Murni merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi obat-obatan tradisional (herbal) dan memiliki produk andalan yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Untuk tetap mempertahankan pangsa pasarnya, perusahaan ini berkomitmen untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Dalam upaya untuk mempertahankan komitmen ini perusahaan perlu menerapkan TQM, serta perusahaan dapat merencanakan dan mengendalikan biaya kualitasnya.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Analisis Hubungan Total Quality Management (TQM) dengan Biaya

Kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni”.

1.2Identifikasi Masalah


(3)

P e n d a h u l u a n | 5

1. Apakah PT. Sinar Effendi Murni sudah menerapkan TQM dan pelaporan biaya kualitas?

2. Apakah TQM memiliki hubungan dengan biaya kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan TQM dan pelaporan biaya kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni.

2. Untuk mengetahui hubungan antara TQM dengan biaya kualitas pada PT. Sinar Effendi Murni.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian di masa mendatang.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan yang berguna dalam rangka menerapkan TQM dengan biaya kualitas.


(4)

S i m p u l a n d a n S a r a n

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Sinar Effendi Murni, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Sinar Murni Effendi sudah menerapkan TQM dan pelaporan biaya kualitas. Hal ini terbukti dari komitmen dan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memaksimumkan daya saing melalui perbaikan yang berkesinambungan atas produk yang dihasilkan dan terus meningkatkan sumber daya manusia yang ada dengan melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap karyawan. Selain itu, setiap produk harus melewati pemeriksaan yang ketat agar sesuai dengan standar dan kebutuhan pelanggan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil terjadinya kegagalan, sehingga biaya yang dikeluarkan karena adanya produk cacat semakin rendah.

2. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, maka disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara TQM dengan biaya kualitas diterima dan Ho ditolak. Hal ini terbukti dari koefisien korelasi dalam penelitian ini sebesar -0,481, artinya bahwa terdapat hubungan yang negatif dengan tingkat keeratan sedang antara TQM dengan biaya kualitas. Selanjutnya dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, nilai t hitung > t tabel (3,801 > 2,021) dengan taraf


(5)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 60

dengan biaya kualitas. Kemudian dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 23,14%, artinya bahwa TQM mempengaruhi biaya kualitas sebesar 23,14% dan sisanya sebesar 76,86% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Silvia (2009) dengan hipotesis yang sama.

5.2 Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pengendalian terhadap biaya kualitas, sebaiknya perusahaan lebih menekankan pada biaya pengendalian (biaya pencegahan dan penilaian) daripada biaya kegagalan (biaya kegagalan internal dan eksternal), karena biaya pengendalian dapat meminimalkan biaya kegagalan. Dengan adanya biaya pengendalian, maka produk yang gagal akan berkurang sehingga biaya kegagalan pun akan berkurang.

2. Pengendalian kualitas harus terus-menerus diperbaiki untuk memenuhi komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Kesadaran akan pengendalian kualitas ini harus dimulai dari manajemen perusahaan, serta usaha dari para karyawan untuk terus meningkatkan kualitas produk.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian lain yang berhubungan dengan TQM dan biaya kualitas.


(6)

D a f t a r P u s t a k a | 61

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. (2000). Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. Susty Ambarriani, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Feigenbaum, A.V. (1992). Kendali Mutu Terpadu. Penerbit Erlanggan, Jakarta. Gasperz, Vincent. (2005). Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Hansen, Don R, dan Maryanne M. Mowen. (2005). Akuntansi Manajemen. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T, George Foster, dan Srikant Datar. (2000). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 10th edition. Englewood Cliffs-NJ: Prentice-Hall Inc.

Irawana, Silvia. (2009). Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas pada PT. Socfindo Medan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Marintan, Korry. (2007). Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas Produk The Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung morawa Medan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. STIE-YKPN, Yogyakarta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. CAPS, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, dan Anastasia, Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.