Analisis Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas.

(1)

iv

ABSTRACT

Improving the quality of products that are considered important requires hard work and seriousness. The cost of quality can also be used as an indicator of the company's success in quality improvement programs such as identifying quality problems. TQM can be used as a tool to address global challenges and steer the company on a continuous quality improvement that support the achievement of customer satisfaction continuously. The purpose of this study was to determine the quality costs which have been applied by PT. Leading Garment Industries Bandung and to determine the application of Total Quality Management as a tool to measure the quality cost efficiency improvements. Object of this study is Total Quality Management and Quality Costs. Location of the study was conducted at PT. Leading Garment Industries Bandung. Research methods used by the author is descriptive research with a case study approach and the use of questionnaires and the study of literature as the primary data collection with a sample of 40 respondents. In conclusion there is significant influence between the application of Total Quality Management in Quality Cost Efficiency Improvement of calculation of the value of using the Pearson correlation coefficient can be concluded that the variables X (Application of Total Quality Management) with a percentage of 31.58% effect, while the remaining 68.42% is influenced by other factors.


(2)

v

ABSTRAK

Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja keras dan keseriusan. Biaya kualitas juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam program perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. TQM dapat dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan mengarahkan perusahaan pada perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara terus-menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Biaya Kualitas yang selama ini diterapkan oleh PT. Leading Garment Industries Bandung dan untuk mengetahui penerapan Total Quality Management sebagai suatu alat untuk mengukur peningkatan efisiensi biaya kualitas. Objek penelitian ini adalah Total Quality Management dan Biaya Kualitas. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Leading Garment Industries Bandung. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus serta menggunakan penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan sebagai pengumpulan data primer dengan pengambilan sampel sebanyak 40 responden. Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan antara Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas dari perhitungan nilai koefisiensi korelasi dengan menggunakan Pearson dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan Total Quality Management) dengan persentase pengaruh sebesar 31,58% , sedangkan sisanya sebesar 68,42% dipengaruhi oleh faktor lain.


(3)

Daftar Isi

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………...………..….…i

KATA PENGANTAR……….…...……..ii

ABSTRACK ………...………iv

ABSTRAK………....……..……v

DAFTAR ISI………...………..……….vi

DAFTAR TABEL………..………...…….ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..…….……1

1.2 Perumusan Masalah………...…...3

1.3 Tujuan Penelitian ………...……..4

1.4 Manfaat Penelitian………..…….….4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis……….………...…...……5

2.1.1 Total Quality Management……….………….……...…5

2.1.1.1 Definisi Total Quality Managemen………...…5

2.1.1.2 Prinsip dan Unsur Total Quality Management………...6

2.1.1.3 Faktor Penghambat Total Quality Manageme..…….…...8

2.1.1.4 Implementasi Total Quality Management…………....…9

2.1.1.5 Manfaat Implementasi Total Quality Management...10

2.1.2 Biaya Kualitas ...11

2.1.2.1 Definisi Biaya Kualitas...11

2.1.2.2 Pengukuran Biaya Kualitas...15

2.1.2.3 Hubungan TQM dan Biaya Kualitas………....………...17

2.2 Penelitian Terdahulu………...…....……..18

2.3 Kerangka Konseptual ………..………21


(4)

Daftar Isi

vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………..….………23

3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan………...……..….23

3.2 Metode Penelitian………..…………..24

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data………...…………24

3.2.2 Populasi………..…….….……25

3.2.3 Operasional Variabel ……….…….…………25

3.3 Jenis Data……….……27

3.4 Pengujian Hipotesis……….……….……28

3.5 Metode Analisis Data ……….……….28

3.5.1 Uji Validitas………...……28

3.5.2 Uji Reliabilitas………...….……….33

3.6 Tahapan atau Prosedur Analisis………...…....…..….37

3.6.1 Analisis Korelasi………....…...…….…37

3.6.2 Uji t ………..………...…..……..38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………....…..…..….39

4.1.1 Deskriptif Statistik terhadap Kuesioner………..…....……39

4.1.2 Variabel Penerapan Total Quality Management(X)…...………39

4.1.2.1 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Kepemimpinan)………...………41

4.1.2.2 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Analisis dan Informasi)…...…43

4.1.2.3 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Perencanaan Dan Kualitas Strategi) ………..….45

4.1.2.4 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Pengembangan Sumber Daya Manusia)……….……...…. 47 4.1.2.5 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total


(5)

Daftar Isi

viii

Proses) ………....….48

4.1.2.6 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Hasil-Hasil Kualitas) ...…….…49

4.1.2.7 Deskripsi Tanggapan Responden Atas Total Quality Management (Kepuasan Pelanggan) …….…….51

4.1.3 Variabel Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas (Y)……... 52

4.1.3.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Pencegahan) ………....…54

4.1.3.2 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Penilaian)………..…..……. 55

4.1.3.3 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Kegagalan Internal)………...…....…56

4.1.3.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (Biaya Kegagalan Eksternal) ………..58

4.1.4 Pengujian Hipotesis………...……….60

4.1.4.1 Uji Regresi ………...…………60

4.1.4.2 Uji f (Uji serempak/simultan ……….………….62

4.2 Pembahasan………...…...………64

4.2.1 Pengaruh Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas…………...……..67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………....……….………..70

5.2 Saran………...………… 70

DAFTAR PUSTAKA………..………. 72 LAMPIRAN


(6)

Daftar Tabel

ix

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Matriks Penelitian (20)

Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran (22)

Tabel 3.1 Variabel Penelitian (26)

Tabel 3.2 Skala Litert (27)

Tabel 3.3 KMO and Bartlett’s Test (29)

Tabel 3.4 Component Matrixa (29)

Tabel 3.5 Rotated Component Matrixa (30)

Tabel 3.6 Component Transformation Matrix (30)

Tabel 3.7 KMO and Bartlett's Test (31)

Tabel 3.8 Component Matrixa (31)

Tabel 3.9 Rotated Component Matrixa (32)

Tabel 3.10 Component Transformation Matrix (32)

Tabel 3.11 Reliability Statistics (34)

Tabel 3.12 Item Statistics (34)

Tabel 3.13 Item-Total Statistics (35)

Tabel 3.14 Scale Statistics (35)

Tabel 3.15 Case Processing Summary (36)

Tabel 3.16 Reliability Statistics (36)

Tabel 3.17 Item Statistics (36)

Tabel 3.18 Item-Total Statistics (37)

Tabel 3.19 Scale Statistics (37)

Tabel 4.1 Karakteristik Responden (39)

Tabel 4.2 Variabel Penerapan Total Quality Management (40) Tabel 4.3 Manajemen memiliki pernyataan tentang kebijakan kualitas yang akan


(7)

Daftar Tabel

x

Tabel 4.4 Karyawan mengetahui sasaran kualitas yang ingin dituju perusahaan dalam

jangka panjang (42)

Tabel 4.5 Manajemen memiliki penelitian yang tepat tentang bagaimana seharusnya

kebijakan kualitas itu dijalankan (43)

Tabel 4.6 Manajemen melaporkan data tentang semua dimensi penting dari kualitas yang

diharapkan dari pelanggan (44)

Tabel 4.7 Karyawan melaporkan data tentang semua dimensi pelayanan yang penting

untuk mempertahankan pangsa pasar (44)

Tabel 4.8 Manajemen menganalisis data tentang pandangan pemasok tentang kualitas

yang ditetapkan perusahaan (44)

Tabel 4.9 Manajemen memiliki suatu rencana operasional jangka pendek yang

menggambarkan sasaran kualitas (45)

Tabel 4.10 Karyawan dilibatkan dalam perencanaan kualitas (46) Tabel 4.11 Manajemen memiliki metode-metode (cara) yang jelas untuk memantau

kemajuan menuju perbaikan kualitas (46)

Tabel 4.12 Sasaran kualitas diberitahukan kepada semua karyawan (47) Tabel 4.13 Semua karyawan dilatih tentang konsep perbaikan kualitas (47) Tabel 4.14 Manajemen memberikan balas jasa (imbalan) kepada karyawan untuk usaha

perbaikan kualitas yang mereka lakukan (48) Tabel 4.15 Kebutuhan pelanggan dimasukkan dan dilanjutkan ke dalam proses

perencanaan untuk melihat kualitas (48) Tabel 4.16 Ide-ide tentang perbaikan kualitas dapat disampaikan secara langsung kepada

manajemen puncak (49)

Tabel 4.17 Manajemen telah menunjukkan perbaikan kualitas terus-menerus selama dua

tahun terkahir (50)

Tabel 4.18 Manajemen dapat menunjukkan perbaikan kualitas melalui departemen


(8)

Daftar Tabel

xi

Tabel 4.19 Manajemen dapat menunjukkan bahwa pelanggan puas atas produk yang

diberikan (51)

Tabel 4.20 Manajemen dapat menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan meningkat terus menerus selama dua tahun terakhir (51)

Tabel 4.21 Memahami pekerjaan secara tepat dapat mendukung karyawan untuk secara cepat menyelesaikan keluhan pelanggan (52)

Tabel 4.22 Variabel Biaya Kualitas (53)

Tabel 4.23 Pelatihan yang diberikan kepada karyawan brpengaruh terhadap berkurangnya biaya kualitas yang harus dikeluarkan perusahaan karena

kesalahan karyawan (54)

Tabel 4.24 Biaya yang dikeluarkan untuk prosedur perencanaan kualitas dan untuk mengevaluasi pelaksanaan aktivitas agar sesuai dengan rencana kualitas yang

telah ditetapkan terus berkurang (55)

Tabel 4.25 Biaya dan pengerjaan yang berkaitan dengan inspeksi kualitas atas bahan baku dan bahan penunjang yang dikeluarkan perusahaan terus

berkurang (55)

Tabel 4.26 Biaya yang dikeluarkan untuk mengaudit kualitas pada produk dalam proses dan produk akhir serta audit untuk peralatan terus berkurang

jumlahnya (56)

Tabel 4.27 Biaya-biaya yang muncul pada waktu produk diperiksa sebelum dikirim ke

konsumen terus menurun (57)

Tabel 4.28 Biaya dan pengerjaan yang dilakukan untuk menemukan dan membetulkan produk yang cacat dan gagal terus berkurang (57) Tabel 4.29 Pengujian ulang produk serta kerugian dengan menjual barang di bawah harga

jual normal karena cacat atau kelebihan bobot terus berkurang (58) Tabel 4.30 Penggantian dan perbaikan kembali produk yang telah dikirim ke pelanggan


(9)

Daftar Tabel

xii

Tabel 4.31 Penyelidikan dan penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan produk cacat semakin jarang diterima dan dilakukan (59) Tabel 4.32 Penempatan produk cacat yang dikembalikan oleh pelanggan semakin jarang

terjadi dalam perusahaan (60)

Tabel 4.33 Model Summary (61)

Tabel 4.34 Coefficientsa (61)

Tabel 4.35 Correlationsa (63)

Tabel 4.36 Korelasi antara Penerapan Total Quality Management dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Perusahaan (63)


(10)

Bab I. Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah ada maupun menciptakan jenis usaha baru. Hal ini berdampak pada ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Para pelaku bisnis nasional perlu menyadari bahwa dalam situasi persaingan yang sangat ketat ini, mutlak diperlukan strategi yang handal agar produknya memiliki keunggulan. Setiap pebisnis bebas menawarkan produk dengan berbagai cara, antara lain lewat harga yang kompetitif, diferensiasi produk serta kualitas yang baik.

Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja keras dan keseriusan. Dalam upaya melakukan peningkatan kualitas secara terus-menerus dengan mencegah produk berkualitas buruk diperlukan biaya. Biaya kualitas juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam program perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. Biaya kualitas terdiri dari biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pengendalian (pencegahan dan penilaian) meningkat seiring dengan peningkatan kualitas, sedangkan biaya kegagalan (internal dan eksternal) menurun seiring dengan peningkatan kualitas. Total Quality Management (TQM) adalah konsep yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dengan melibatkan seluruh element organisasi. TQM dapat dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan mengaeahkan perusahaan pada perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara terus-menerus.

Prinsip TQM dalam mencapai tujuan adalah melakukan perbaikan berkesinambungan sehingga perusahaan dapat meningkatkan labanya melalui dua rute. Pertama yaitu rute pasar, memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasar


(11)

Bab I. Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha semakin besar dan harga jual dapat lebih tinggi. Hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Kedua yaitu rute biaya, perusahaan meningkatkan output yang bebas dari cacat melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasional perusahaan berkurang. Dengan demikian laba yang diperoleh meningkat.

Peningkatan kualitas berarti peningkatan biaya, kualitas tinggi berarti biaya tinggi pula. Pandangan ini merupakan pandangan tradisonal, usaha-usaha kontrol kualitas lebih berkonsentrasi pada pendeteksian kecacatan setelah produk dibuat proses ini berakibat pengerjaan ulang. Menurut Ross dalam Nur (2005:78) pandangan tersebut dipertanyakan oleh pioner kualitas karena dalam paradigma baru dasar filosofi TQM adalah ide pencegahan kecacatan (defect) mencari dan menemukan alasan kualitas yang buruk dan metoda untuk mengurangi dan atau menghilangkan penyebab kualitas yang buruk tersebut. TQM mengurangi biaya kualitas dengan tidak menghasilkan produk cacat.

Nasution (2005:178) mengatakan bahwa peningkatan kualitas berbanding lurus dengan peningkatan biaya, sehingga ketika manajemen memutuskan untuk meningkatkan kualitas, secara otomatis biaya akan meningkat. Pandangan ini dianggap keliru oleh para pioner kualitas karena dalam paradigma baru dikatakan bahwa kualitas tidak memerlukan biaya (quality has no cost). Dalam prakteknya, ketika pada saat produk dihasilkan dan ternyata masih ada barang yang cacat atau rusak maka kerusakan itu akan menjadi pemborosan bagi perusahaan karena dibutuhkan biaya perbaikan atau malah dibuang sia-sia. Tapi, ketika peningkatan kualitas dan “maintenance” terhadap kualitas tersebut senantiasa dijaga, maka pemborosan tersebut justru dapat dihindari.

PT.Leading Garment Industries adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha garment dengan produk yang lebih dikhususkan kepada baju tidur (sleepwear). Berdiri sejak tahun1980, PT. Leading Garment Industries telah berkembang menjadi salah satu perusahaan garment terkemuka di Indonesia. Adapun seluruh produk yang


(12)

Bab I. Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha dihasilkan merupakan komoditas ekspor dengan Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa sebagai pasar utamanya. Dalam perkembangannya, PT. Leading Garment Imdistries memililiki visi untuk menjadi yang terdepan dibidangnya, dan telah mengadakan banyak perubahan dan pembangunan untuk mencapai tingkat yang lebih maju.

PT. Leading Garment yang kualitas produknya sudah dikenal di pasar local maupun internasional dan telah bersertifikasi ISO 9001 yang mengharuskan perusahaan menggunakan system manajemen kualitas yang ditandai dengan adanya kebijakan kualitas, berarti perusahaan mengangkat kualitas sebagai strategi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. ISO 9001 merupakan langkah awal yangf harus dilalui perusahaan untuk menerapkan TQM namun masih membutuhkan waktu yang lama.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi perusahaan karena faktor kualitas menjadi hal yang juga harus benar-benar diperhatikan dalam setiap produksi yang dihasilkan. Strategi kebijakan mutu yang diterapkan diharapkan mampu mengefisiensikan biaya kualitas hingga kerusakan nol (zero defect)bisa tercapai dan menjadi standar kerja. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis memilih judul: “Analisis Penerapan Total Quality Mangement dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Pada PT. Leading Garment.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masaalah yang ingin diteliti penulis dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

Apakah penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada PT. Leading Garment?


(13)

Bab I. Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa penerapan Total Quality Management akan meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada PT. Leading Garment Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana penerapan Total Quality Management dan pengaruhnya terhadap biaya kualitas.

2. Bagi perusahaan, menjadi bahan masukan ataupun pertimbangan dalam penerapan Total Quality Managementdan bagaimana mengefisiensikan biaya kualitas dengan penerapan Total Quality Management.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dalam pengembangan bagi penelitian selanjutnya.


(14)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

70

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi yang dilihat dari pengolahan kuesioner berdasarkan persepsi manajemen dan karyawan maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut:

Total Quality Management memiliki pengaruh yang positif dan berperan dalam

mengefisiensikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa apabila Total Quality Management dilaksanakan konstan, maka biaya kualitas dapat diefisiensikan dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain dalam perekonomian dianggap tetap (ceteris paribus). Ketika penerapan Total

Quality Management hendak dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya, maka akan berpengaruh

pada kenaikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung seperti yang terlihat pada koefisien regresi, hal ini disebabkan karena peningkatan penerapan Total Quality

Management akan melibatkan faktor-faktor lain yang memerlukan biaya, seperti evaluasi, dan

perbaikan sistem yang diperlukan. Kemudian ketika hasil evaluasi Total Quality Management diperoleh dan pelaksanaannya diterapkan secara konstan, maka efisiensi tersebut kembali terjadi.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan penulis kepada PT. Leading Garment Industries Bandung adalah:

1. Bagi perusahaan

Kelemahan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan hanya dengan melihat persepsi karyawan pada PT. Leading Garment Industries, baik itu dalam menilai


(15)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

71

Universitas Kristen Maranatha penerapan Total Quality Management maupun biaya kualitas. Efisiensi biaya kualitas hanya diprediksi dari hasil regresi statistik dari kuesioner yang disebarkan tanpa mengevaluasi secara langsung hasil laporan keuangan tentang biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti berikut yang mengangkat masalah yang sama, penulis menyarankan untuk memperoleh data biaya kualitas, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil regresi penelitian. Perusahaan sebaiknya tetap menerapkan Total Quality Management, melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Selain itu, pelatihan dan pemberian insentif juga menjadi salah satu motivasi yang dapat membuat karyawan semangat dalam melakukan tugasnya, yang akan berdampak pada pencapaian Total Quality

Management yang maksimal. Karena hasil statistik penelitian ini menunjukkan bahwa

berdasarkan persepsi karyawan pada PT. Leading Garment Leading Bandung, penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada perusahaan.


(16)

Daftar Pustaka

72

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Farida, 2006. Analisis pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada PT.

Masscom Graphy Semarang tahun 2004-2005. Skripsi Fakultas Ekonomi Univesitas

Negri Semarang, Semarang.

Blocher, Lin, Chen, 2000. Manajemen Biaya, Edisi Pertama, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.

Fitria, Hanum, 2005. Evaluasi Penerapan Total Quality Management pada Bagian Produksi

PT. Mustika Ratu. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Gasperz, Vincent, 1997. Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hansen, Dor R, dan Mowen, 2005. Akuntansi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Irawana, Silvia, 2009. Hubungan Total Quality Management Terhadap Biaya Kualitas Pada

PT. Socfindo Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nasution, M.N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Salemba Empat,Jakarta

Siahaan, Korry Marintan, 2007. Pengaruh Total Quality Management dengan Biaya Kualitas

Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Skripsi


(17)

Daftar Pustaka

73

Universitas Kristen Maranatha Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia, 2003. Total Quality Management, Andi Offset,

Yogyakarta

Wibowo, Meylianto Purnomosidi, 2006. “Analisis optimalisasi biaya kualitas dan

pengaruhnya terhadap Kualitas produk pada PT. Primatexco Indonesia”. Skripsi


(1)

Bab I. Pendahuluan

3

Universitas Kristen Maranatha

dihasilkan merupakan komoditas ekspor dengan Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa sebagai pasar utamanya. Dalam perkembangannya, PT. Leading Garment Imdistries memililiki visi untuk menjadi yang terdepan dibidangnya, dan telah mengadakan banyak perubahan dan pembangunan untuk mencapai tingkat yang lebih maju.

PT. Leading Garment yang kualitas produknya sudah dikenal di pasar local maupun internasional dan telah bersertifikasi ISO 9001 yang mengharuskan perusahaan menggunakan system manajemen kualitas yang ditandai dengan adanya kebijakan kualitas, berarti perusahaan mengangkat kualitas sebagai strategi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. ISO 9001 merupakan langkah awal yangf harus dilalui perusahaan untuk menerapkan TQM namun masih membutuhkan waktu yang lama.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi perusahaan karena faktor kualitas menjadi hal yang juga harus benar-benar diperhatikan dalam setiap produksi yang dihasilkan. Strategi kebijakan mutu yang diterapkan diharapkan mampu mengefisiensikan biaya kualitas hingga kerusakan nol (zero defect)bisa tercapai dan menjadi standar kerja. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis memilih judul: “Analisis Penerapan Total Quality Mangement dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Kualitas Pada PT. Leading Garment.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masaalah yang ingin diteliti penulis dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

Apakah penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada PT. Leading Garment?


(2)

Bab I. Pendahuluan

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa penerapan Total Quality Management akan meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada PT. Leading Garment Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana penerapan Total Quality Management dan pengaruhnya terhadap biaya kualitas.

2. Bagi perusahaan, menjadi bahan masukan ataupun pertimbangan dalam penerapan Total Quality Managementdan bagaimana mengefisiensikan biaya kualitas dengan penerapan Total Quality Management.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dalam pengembangan bagi penelitian selanjutnya.


(3)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi yang dilihat dari pengolahan kuesioner berdasarkan persepsi manajemen dan karyawan maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut:

Total Quality Management memiliki pengaruh yang positif dan berperan dalam

mengefisiensikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa apabila Total Quality Management dilaksanakan konstan, maka biaya kualitas dapat diefisiensikan dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain dalam perekonomian dianggap tetap (ceteris paribus). Ketika penerapan Total

Quality Management hendak dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya, maka akan berpengaruh

pada kenaikan biaya kualitas pada PT. Leading Garment Industries Bandung seperti yang terlihat pada koefisien regresi, hal ini disebabkan karena peningkatan penerapan Total Quality

Management akan melibatkan faktor-faktor lain yang memerlukan biaya, seperti evaluasi, dan

perbaikan sistem yang diperlukan. Kemudian ketika hasil evaluasi Total Quality Management diperoleh dan pelaksanaannya diterapkan secara konstan, maka efisiensi tersebut kembali terjadi.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan penulis kepada PT. Leading Garment Industries Bandung adalah:

1. Bagi perusahaan

Kelemahan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan hanya dengan melihat persepsi karyawan pada PT. Leading Garment Industries, baik itu dalam menilai


(4)

Bab V. Kesimpulan dan Saran

penerapan Total Quality Management maupun biaya kualitas. Efisiensi biaya kualitas hanya diprediksi dari hasil regresi statistik dari kuesioner yang disebarkan tanpa mengevaluasi secara langsung hasil laporan keuangan tentang biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti berikut yang mengangkat masalah yang sama, penulis menyarankan untuk memperoleh data biaya kualitas, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil regresi penelitian. Perusahaan sebaiknya tetap menerapkan Total Quality Management, melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Selain itu, pelatihan dan pemberian insentif juga menjadi salah satu motivasi yang dapat membuat karyawan semangat dalam melakukan tugasnya, yang akan berdampak pada pencapaian Total Quality

Management yang maksimal. Karena hasil statistik penelitian ini menunjukkan bahwa

berdasarkan persepsi karyawan pada PT. Leading Garment Leading Bandung, penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan efisiensi biaya kualitas pada perusahaan.


(5)

Daftar Pustaka

72

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Farida, 2006. Analisis pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada PT.

Masscom Graphy Semarang tahun 2004-2005. Skripsi Fakultas Ekonomi Univesitas

Negri Semarang, Semarang.

Blocher, Lin, Chen, 2000. Manajemen Biaya, Edisi Pertama, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta.

Fitria, Hanum, 2005. Evaluasi Penerapan Total Quality Management pada Bagian Produksi

PT. Mustika Ratu. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Gasperz, Vincent, 1997. Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hansen, Dor R, dan Mowen, 2005. Akuntansi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Irawana, Silvia, 2009. Hubungan Total Quality Management Terhadap Biaya Kualitas Pada

PT. Socfindo Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nasution, M.N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Salemba Empat,Jakarta

Siahaan, Korry Marintan, 2007. Pengaruh Total Quality Management dengan Biaya Kualitas

Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Skripsi


(6)

Daftar Pustaka

Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia, 2003. Total Quality Management, Andi Offset, Yogyakarta

Wibowo, Meylianto Purnomosidi, 2006. “Analisis optimalisasi biaya kualitas dan

pengaruhnya terhadap Kualitas produk pada PT. Primatexco Indonesia”. Skripsi