Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan

(1)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

SKRIPSI

HUBUNGAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN BIAYA KUALITAS PADA PT. SOCFINDO MEDAN

DIAJUKAN OLEH:

NAMA : SILVIA IRAWANA

NIM : 060522028

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfin Medan.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul tersebut belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program SI Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan jelas, benar dan apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.

Medan, Februari 2009 Yang membuat Pernyataan

Silvia Irawana NIM. 060522028


(3)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Penulis tiada henti bersyukur dan memuji kepada Allah SWT atas curahan rahmat dan ma’unahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas pada

PT. Socfindo Medan”.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Hamzah, MM. Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M. Acc. Ak, selaku sekretaris

Departemen Akuntansi.

4. Ibu Dra. Nurzaimah, MM. Ak, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Sri Mulyani, MBA. Ak, selaku dosen penguji dan pembanding I yang telah memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, Msi. Ak, selaku dosen penguji dan pembanding II yang telah memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak Drs. Arifin Akhmad, MSi. Ak, selaku dosen wali penulis.

8. Seluruh staf pengajar departemen akuntansi serta seluruh pegawai di Fakultas Ekonomi terkhusus para pegawai departemen akuntansi.

9. Bapak Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Socfindo Medan yang telah memberikan kesempatan dan bantuan yang tak terhingga kepada penulis terutama kepada Bapak Zulfan Lubis.

10.Kedua orang tua tersayang, Ayahanda Athar SP.d dan Ibunda Rosdiana Nasution SP.d, yang tiada henti memberi dorongan baik moral maupun materi.


(4)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

11.Saudara-saudara tersayang: Elviana sari ST.i (suami), Syaiful Anwar Am.Pel (isteri), dr. Roslina Dewi. Akhirnya…..Foto kita baru bisa dipasang berdampingan, udah lengkap personilnya sekarang.

12.Sahabat penulis Mega, Murni, kak Umma dan buat temen-temen stambuk 2006 Program Ekstensi Departemen Akuntansi.

13.Kakak dan abang kost serta adek-adek yang lucu. Peraturan No.10

………..Orang Tua Menanti Kesuksesan Anda. Pedoman bagi penghuni yang tersesat.

14.Anak-anak kos yang gokil- gokil penghuni kost Berdikari Indah Permai No.1 Medan Selayang. Irhamna, Emi, Selti, Intan, Ratna, Ita, Mitha, Cindy, Tria, kak Neli dan kak Tia. Semoga kerukunan sesama penghuni tetap terjaga. Buat anak lantai II, kurangin begadangnya, ingat pesan Bang Roma.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Februari 2009 Penulis

Silvia Irawana NIM. 060522028


(5)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Total Quality Mangement dengan Biaya Kualitas pada PT. Socfindo Medan. Penelitian ini berlokasi di Jl. Kl. Yos sudarso No. 106 Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan seperangkat kuesioner.

Penelitian dilakukan terhadap 48 responden sebagai sampel dengan menggunakan kuesioner. Variabel independen dalam penelitian ini adalah TQM dan variabel Dependen adalah biaya kualitas. Penelitian ini menggunakan menggunakan uji korelasi pearson dalam melihat hubungan variabel TQM dengan Biaya kualitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini menyatakan bahwa hubungan TQM dengan Biaya Kualitas adalah negatif dan signifikan pada alpha 5% nilai t-hitung>t-tabel (5,329>2,021). Hasil penelitian juga menyatakan bahwa tingkat hubungan variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat.


(6)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRACT

This Research aim to to know relation of Total Quality Mangement with Expense of Quality at PT. Socfindo Medan. This research have of location in Jl. Kl. Yos Sudarso No. 106 Medan. Data collecting by giving a set kuesioner.

Research conducted to 48 responder as sampel by using kuesioner. Independent variable in this research is TQM and variable of Dependent is the expense of quality. This research use correlation test of Pearson in seeing variable relation of TQM with Expense of quality

Result of research indicate that is Ha accepted and Ho refused, this matter express that relation of TQM with Expense of Quality is negativity and signifikan at alpha 5% value of t-hitung>t-tabel (5,329>2,021). Result of research also express that independent variable relation storey level with variable of dependent is strength.

Keyword: Total Quality Management, Expense of Quality


(7)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI SKRIPSI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ...ii

ABSTRAK ... iv

ABSRTRAC ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Batasan Masalah ... 4

C.Perumusan Masalah ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 4

E.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka ... 5

1. Total Quality Management ... 5

2. Manfaat Penerapan TQM ... 6

3. Elemen-elemen TQM ... 8

4. Biaya Kualitas ... 10


(8)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

6. Hubungan TQM Dengan Biaya Kualitas ... 12

B.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 14

C.Kerangka Konseptual... 14

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Jadwal penelitian ... 16

B.Jenis Penelitian ... 16

C.Jenis Data ... 16

D.Defenisi Operasional ... 17

E.Teknik Penentuan Sampel ... 18

F.Teknik Pengumpulan Data ... 19

G.Karakteristik Sampel ... 19

H.Metode Analisis Data ... 20

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A.Data Penelitian ... 23

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 23

2. Kegiatan Perusahaan... 24

3. Struktur Organisasi ... 25

4. Bidang Kegiatan Perusahaan ... 34

B.Analisis Hasil Penelitian ... 36

1. Kebijakkan Mutu ... 36

2. Jenis-jenis Biaya Mutu ... 37


(9)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Pengujian Kualitas Data Biaya Kualitas ... 42 5. Korelasi pearson ... 46 6. Pengujian Hipotesa ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 50 B.Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52 LAMPIRAN


(10)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Matriks Penelitian ... 13

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 16

Tabel 3.1 Variabel penelitian ... 18

Tabel 3.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Masa Kerja ... 20

Tabel 3.3 Karakterisrik Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 20

Tabel 3.4 Koefisien korelasi ... 22

Tabel 4.1 Validitas Komponen TQM ... 40

Tabel 4.2 Reliabilitas Komponen TQM ... 41

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner TQM... 41

Tabel 4.4 Validitas Komponen Biaya Kualitas ... 44

Tabel 4.5 Reliabilitas Biaya Kualitas ... 43


(11)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Manfaat Total Quality Management ... 7


(12)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

LAMPIRAN

No. Judul

Lampiran 1 Struktur Organisasi

Lampiran 2 Korelasi TQM dengan Biaya Kualitas Lampiran 3 Tabel Nilai r Product Moment


(13)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah ada maupun menciptakan jenis usaha baru. Hal ini berdampak pada ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Suatu perusahaan didorong untuk memiliki keunggulan yang akan menjadi nilai lebih dari pesaing lainnya, bukan hanya demi meningkatkan pendapatan perusahaan namun juga demi kelangsungan hidup usaha dan pangsa pasar. Perusahaan yang bersaing di pasar global adalah perusahaan yang mampu menghasilkan produk baik barang ataupun jasa yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif serta pelayanan yang baik. Menurut Hansen (2001: 962) “bahwa dalam dua dekade terakhir, kualitas menjadi dimensi kompetisi yang penting baik untuk organisasi manufaktur maupun jasa, kualitas merupakan tema yang mengintegrasikan semua organisasi”.

Peningkatan kualitas produk hal yang dianggap penting membutuhkan kerja keras dan keseriusan. Dalam upaya melakukan peningkatan kualitas secara terus-menerus dengan mencegah produk berkualitas buruk diperlukan biaya. Biaya kualitas juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam program perbaikan kualitas seperti mengidentifikasi masalah kualitas. Biaya Kualitas terdiri dari; biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pengendalian (pencegahan dan penilaian) meningkat seiring dengan peningkatan kualitas, sedangkan biaya


(14)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

kegagalan (internal dan eksternal) menurun seiring dengan peningkatan kualitas.

Total Quality Management (TQM) adalah konsep yang mengangkat kualitas

sebagai strategi usaha dengan melibatkan seluruh element organisasi. TQM dapat dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan global dan mengarahkan perusahaan pada perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara terus menerus.

Prinsip TQM dalam mencapai tujuan adalah melakukan perbaikan berkesinambungan sehingga perusahaan dapat meningkatkan labanya melalui dua rute. Pertama yaitu rute pasar, memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasar semakin besar dan harga jual dapat lebih tinggi. Hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Kedua yaitu rute biaya, perusahaan meningkatkan output yang bebas dari cacat melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasional perusahaan berkurang. Dengan demikian laba yang diperoleh meningkat.

Peningkatan kualitas berarti peningkatan biaya, kualitas tinggi berarti biaya tinggi pula. Pandangan ini merupakan pandangan tradisional, usaha-usaha kontrol kualitas lebih berkonsentrasi pada pendeteksian kecacatan setelah produk dibuat. proses ini berakibat pengerjaan ulang. Menurut Ross dalam Nur (2005:78) pandangan tersebut dipertanyakan oleh pioner kualitas karena dalam paradigma baru dasar filosofi TQM adalah ide pencegahan kecacatan (defect) mencari dan menemukan alasan kualitas yang jelek dan metoda untuk mengurangi dan atau menghilangkan penyebab kualitas yang jelek tersebut. TQM mengurangi biaya kualitas dengan tidak menghasilkan produk cacat.


(15)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Korry meneliti hubungan TQM dengan biaya kualitas produk teh botol sosro pada PT. Sosro Tanjung Morawa Medan, hasil penelitian TQM mempunyai hubungan keeratan pada tingkat sedang, positif dan signifikan terhadap biaya kualitas, kesimpulan bila penerapan TQM baik maka biaya kualitas naik.

PT. Socfindo Medan merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan yaitu budidaya dan pengolahan kelapa sawit. Produk/komoditi perusahaan yang utama yaitu CPO, Palm Kernel dan kecambah. Perusahaan telah mendapatkan ISO atas komoditi tersebut. PT. Socfindo Medan yang kualitas produknya sudah terkenal dipasar lokal maupun internasional dan telah bersertifikasi ISO 9001 yang mengharuskan perusahan menggunakan sistem manajemen kualitas yang ditandai dengan adanya kebijakan kualitas, berarti perusahaan mengangkat kualitas sebagai strategi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. ISO 9001 merupakan langkah awal yang harus dilalui perusahaan untuk menerapkan TQM namun masih membutuhkan waktu yang lama.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan antara TQM dengan biaya kualitas, maka penulis memilih judul “Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas pada PT. Socfindo Medan”.


(16)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

B. Batasan Masalah

1. Hubungan TQM dengan biaya kualitas dilihat dari persepsi karyawan Departemen Agricultural (tanaman) dan Departemen Technology (teknologi).

2. Produk yang dimaksud yaitu kecambah.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:

“Apakah TQM mempunyai hubungan dengan biaya kualitas pada PT. Socfindo Medan?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

TQM dengan biaya kualitas pada PT. Socfindo Medan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui penelitian ini mengenai hubungan TQM dengan biaya kualitas.

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan dalam strategi penerapan TQM dengan biaya kualitas.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian mengenai hubungan TQM dengan biaya kualitas.


(17)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Total Quality Management

Dalam mempertahankan usahanya perusahaan harus memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkan. Berbagai usaha dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas produk. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, lahirlah suatu inovasi yang dikenal dengan manajemen kualitas seperti ISO 9000 dan TQM. Menurut Purnama (2006:93), “ISO 9000 dengan TQM merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan erat, kebanyakan perusahaan yang menerapkan ISO 9000 pada saat yang bersamaan juga mengadopsi prinsip-prinsip TQM”. Disisi lain banyak ahli manajemen kualitas yang berpendapat bahwa penerapan ISO merupakan langkah awal penerapan TQM. ISO 9000 adalah nomor acuan pada suatu seri standar international pada standar tersebut terdapat persyaratan mendasar bagi organisasi yang berkeinginan untuk menerapkan sistem manajemen kualitas. TQM bertujuan memberikan produk/jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasar konsumen berkelanjutan yang akan menimbulkan pembelian berkesinambungan dengan melibatkan seluruh elemen organisasi.

Menurut Tjiptono (2003:4) “TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya”. Menurut Purnama (2006:51) “TQM adalah sistem terstruktur


(18)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didisain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisifasi aktif pekerja dan perbaikan kualitas terus menerus dengan tujuan agar sesuai dengan harapan konsumen”.

Menurut Ibrahim (2000:13) Total Quality adalah Total Philosophy yang maksudnya bahwa kualitas bukanlah suatu program akan tetapi berakar dalam prinsip-prinsip seperti keyakinan, harapan, rendah hati, kerja keras, konsisten dalam tujuan perbaikan, progress, nilai-nilai moral dan kebenaran yang harus menjadi budaya kehidupan organisasi. Suatu paradigma total tentang perbaikan kontinu dalam empat dimensi, yaitu:

a. Pengembangan perorangan dan profesional b. Hubungan interpersonal

c. Efektivitas managerial d. Produktiviatas organisasi

2. Manfaat Penerapan TQM

Menanamkan budaya TQM dalam suatu organisasi merupakan hal yang tidak mudah mengingat latar belakang anggota organisasi yang bermacam-macam baik dari pendidikan, pengalaman, budaya/tradisi. Oleh karena itu, penanaman budaya TQM memerlukan waktu yang cukup panjang. Namun bila hal ini dapat tercapai akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas, produktivitas dan daya saing organisasi untuk dapat bertahan dalam persaingan lokal maupun regional.


(19)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Menurut Nur (2005:42), “keuntungan yang didapatkan organisasi karena menyediakan barang/jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan”. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan perusahaan dalam bentuk peningkatan pendapatan penjualan. Pengaruh yang lain bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya. Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Manfaat Rute Pasar

Manfaat Rute Biaya

Gambar 2.1

Manfaat Total Quality Management

Menurut Mathews dalam Purnama (2006:2), indikator yang digunakan dalam pengukuran motivasi untuk menerapkan manajemen kualitas adalah:

a. Untuk meningkatkan persaingan b. Untuk meningkatkan citra/reputasi P

E R B A I K A N M U T U

Memperbaiki posisi

persaingan

Meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan

Harga yang lebih tinggi

Meningkatkan pangsa pasar

Mengurangi biaya operasi

Meningkatkan Penghasilan

Menigkat kan Laba


(20)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

c. Adanya tekanan dari konsumen d. Inisiatif manajemen sendiri

e. Untuk meningkatkan koordinasi internal f. Mengoptimalkan kebutuhan sumber daya g. Untuk memotivasi konsumen

Menurut George dan Imerskirch dalam Tjiptono (2001:343) bahwa ada 6 fase utama dalam penerapan TQM, yaitu:

a. Komitmen manajemen senior terhadap perubahan.

b. Penilaian sistem perusahaan, baik secara internal maupun eksternal c. Pelembagaan fokus pada pelanggan

d. Pelembagaan TQM dalam perencanaan strategik, keterlibatan

karyawan, manajemen proses, dan sistem pengukuran.

e. Penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna memenuhi dan melampaui harapan pelanggan.

f. Perbaikan atau penyempurnaan sistem.

3. Elemen-elemen TQM

TQM merupakan transformasi budaya perusahaan yang didorong oleh definisi ulang terhadap peranan manajemen dalam berpikir dan dalam bertindak menjalankan bisnis melalui perbaikan kinerja sumber daya manusia dan mesin, memperbaiki kualitas, meningkatkan output serta secara simultan memberikan kebanggan atas kecakapan kerja karyawan.

Dr. Deming salah satu dari sekian banyaknya pakar kualitas yang membuat konsep peningkatan kualitas proses dan produk produk Jepang hingga konsep ini merebak keseluruh dunia. Falsafah dalam TQM menurut Dr. Deming dalam Ibrahim (2000:19) sebagai berikut:

a. Ciptakan dan umumkan tujuan dan maksud srtrategi organisasi. b. Terapkan falsafah baru dalam organisasi.


(21)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

d. Hentikan bisnis berdasarkan harga semata, sebaliknya turunkan biaya produksi dengan perbaikan kualitas semua proses bisnis,

e. Perbaiki terus-menerus setiap proses perencanaan, produksi dan jasa. f. Tentukan pendidikan latihan sebagai strategi jangka panjang.

g. Latih dan tanamkan kepemimpinan yang berkualitas.

h. Hilangkan ketakutan, diptakan kepercayaan dan iklim inovasi. i. Hapuskan semua kendala antar staf organisasi.

j. Hapuskan slogan dan pemaksaan target untuk tenaga kerja. k. Hapuskan kendala kebanggan keterampilan SDM.

l. Terapkan sistem pendidikan dan perbaikan diri bagi setiap karyawan. m. Buat perencanaan dan tindakan untuk transformasi budaya.

Menurut Goetsch dan Davis dalam Purnama (2006:52), terdapat 10 elemen-elemen pendukung yang harus diperhatikan perusahaan dalam mendukung penerapan TQM yaitu:

a. Fokus Pada Pelanggan

Dalam organisasi TQM, pelanggan internal dan pelanggan eksternal merupakan kekuatan pendorong aktivitas organisasi. Pelanggan internal dan pelanggan eksternal menentukan kualitas produk yang mereka terima, sedangkan pelanggan internal berperan dalam menentukan kualitas SDM, Proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan.

b. Obsesi terhadap kualitas

Dengan adanya pelanggan internal dan eksternal sebagai penentu kualitas. Organisasi harus memiliki obsesi terhadap kualitas yang telah ditentukan dengan melibatkan semua pekerja pada berbagai level. c. Pendekatan ilmiah

Pendekatan ilmiah diperlukan terutama menyangkut disain pekerjaan, proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

d. Komitmen jangka panjang

Komitmen jangka panjang dari seluruh elemen organisasi sangat diperlukan untuk mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM bisa berjalan baik.

e. Kerjasama Tim

Keberhasilan hanya akan dicapai jika ada kerjasama dari seluruh elemen terkait, baik kerjasama antara elemen internal organisasi maupun dengan pihak eksternal organisasi.

f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan

Sistem yang ada perlu terus diperbaiki agar selalu mendukung upaya pencapaian kualitas.


(22)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Kualitas total hanya bisa dicapai jika para pekerja memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi.

h. Kebebasan terkendali

Para pekerja diberi kesempatan luas untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan namun harus didasari dengan rentang kendali yang terarah agar keterlibatan mereka mengacu pada standard proses yang telah ditentukan.

i. Kesatuan Tujuan

Segala Aktivitas seluruh elemen dalam organisasi TQM harus mengarah pada satu tujuan yang sama.

j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan pekerja

Pemberdayaan para pekerja dapat diartikan sebagai pemberian wewenang dan kekuasaan kepada mereka dalam pengambilan keputusan, kontrol terhadap pekerjaan mereka dan kemudahan dalam memuaskan pelanggan.

4. Biaya Kualitas

Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kualitas adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan karena kualitas buruk mungkin dan memang ada. Biaya-biaya untuk melakukan aktivitas-aktivitas ini disebut sebagai Biaya-biaya kualitas. Aktivitas yang dimaksud berkaitan dengan pendefenisian, penciptaan, kendali mutu serta evaluasi dan umpan balik kesesuaian terhadap persyaratan mutu, keterandalan, keamanan termasuk kegagalan untuk memenuhi persyaratan di

dalam perusahaan maupun di tangan pelanggan. Menurut Tjiptono (2001:23) “Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang

timbul karena kualitas buruk mungkin dan memang ada”. Defenisi ini mengkategorikan biaya kualitas dalam dua aktivitas; aktivitas kontrol dan aktivitas gagal. Menurut Sumayang (2003:267) “Biaya kualitas adalah biaya yang timbul apabila produk tidak dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau terjadi


(23)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

penyimpangan pada waktu proses sedang berjalan”. Menurut Hansen (2005:9)

berdasarkan pengukurannya biaya kualitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Biaya kualitas yang dapat diamati (observable quality cost) adalah

biaya-biaya yang tersedia/dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan.

b. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden cost) adalah biaya

kesempatan/oportunitas yang terjadi karena kualitas buruk.

Untuk memahami dan meminimalkan biaya kualitas, maka biaya kualitas dapat dipilah-pilah lagi. Menurut Garrison (2001:846) “Biaya kualitas dapat dipilah dalam empat kategori”. Dua kategori dari pemilahan ini adalah biaya pencegahan dan biaya penilaian yaitu biaya yang terjadi dalam usaha supaya konsumen tidak mendapatkan produk cacat. Dua kategori lainnya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terjadi karena adanya barang cacat. Berarti biaya kualitas berkaitan dengan seluruh aktivitas perusahaan dari mulai proses produksi sampai pada pelayanan kepada konsumen.

5. Jenis Biaya Kualitas

Biaya kualitas dilihat dari dua bidang utama dibagi atas dua: biaya kendali dan biaya kegagalan. Menurut Purnama (2006:24) mendefenisikan mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kualitas dan juga menunjuk empat kategori biaya kualitas meliputi;

a. Biaya pencegahan (preventive costs), yaitu biaya untuk mencegah kerusakan atau cacat produk yang terdiri dari:


(24)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

1) Biaya perencanaan kualitas (quality planning costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat suatu perencanaan akan produk yang akan dihasilkan.

2) Biaya perencanaan produksi (production design costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk merancang produk sehingga produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas.

3) Biaya pemrosesan (process costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat menjalankan proses produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

4) Biaya pelatihan (training costs), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan pelatihan bagi karyawan sehingga karyawan sehingga karyawan bertanggungjawab untuk selalu membuat produk yang baik. 5) Biaya informasi (informasi costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk mengadakan survey pelanggan tentang kualitas produk yang diharapkan pelanggan.

b. Biaya Penilaian (Appraisal costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengadakan pengujian terhadap produk yang dihasilkan, meliputi; 1) Biaya untuk mengadakan inspeksi dan pengujian (inspection and

testing costs), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan

pengujian terhadap produk yang dihasilkan.

2) Biaya peralatan pengujian (test equipment costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengadakan pengujian terhadap kualitas produk

3) Biaya operator (operator costs), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memberikan upah pada orang yang bertanggungjawab dalam pengendalian kualitas.

c. Biaya kegagalan internal (Internal Failure Costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk yang cacat tetapi cacat produk tersebut telah diketahui sebelum produk tersebut sampai pada pelanggan. Biaya ini meliputi;

1) Biaya yang dikeluarkan karena produk harus dibuang (scraps costs), yaitu biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi produk yang dihasilkan ternyata produk cacat sehingga harus dibuang dan adanya biaya untuk membuang produk tersebut.

2) Biaya pengerjaan ulang (rework costs), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk yang cacat.

3) Biaya kegagalan proses (process downtime costs), yaitu biaya yang dikeluarkan karena proses produksi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4) Biaya yang dikeluarkan perusahaan karena terpaksa harus menjual produk dibawah harga patokannya karena produk yang dihasilkan cacat (pricegrading costs)

d. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menghasilkan produk cacat dan produk ini telah diterima oleh konsumen, meliput i;


(25)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

1) Biaya untuk memberikan pelayanan terhadap keluhan pelanggan (customer complaint costs)

2) Biaya yang dikeluarkan perusahaan karena produk yang telah dikirim kepada konsumen dikembalikan karena produk tersebut cacat (product

return costs)

3) Biaya yang dikeluarkan untuk menangani tuntutan konsumen terhadap adanya jaminan kualitas produk (warranty claims costs)

4) Biaya yang dikeluarkan perusahaan karena perusahaan harus

memberikan jaminan atau garansi bagi konsumen bahwa produk yang dihasilkan adalah baik (product liability costs)

5) Biaya yang dikeluarkan karena perusahaan tidak dipercaya oleh konsumen sehingga tidak mau lagi membeli produk ke perusahaan tersebut (lost sales costs)

6. Hubungan TQM dengan Biaya Kualitas

Menurut Tjiptono (2001:41), ada tiga kategori pandangan yang berkembang diantara para praktisi mengenai biaya kualitas:

a. Kualitas yang semakin tinggi berarti biaya yang semakin tinggi juga. atribut kualitas seperti kinerja dan karakteristik tambahan menimbulkan biaya yang besar dalam hal tenaga kerja, bahan baku, desain dan sumber daya ekonomis lainnya. Manfaat tambahan dari peningkatan kualitas tidak dapat menutupi biaya tambahan.

b. Biaya peningkatan kualitas lebih rendah daripada penghematan yang dihasilkan. Pandangan ini dikemukakan pertama kali deming (1982) dan dianut oleh perusahaan manufaktur Jepang. Penghematan dihasilkan dari berkurangnya tingkat pengerjaan ulang, produk cacat dan biaya langsung lainnya yang berkaitan dengan kerusakan.

c. Biaya kualitas merupakan biaya yang besarnya melebihi biaya yang terjadi bila produk atau jasa yang dihasilkan secara benar sejak awal. Pandangan ini dianut oleh para pendukung Filosofi TQM. Biaya tidak hanya mencakup biaya langsung, tetapi juga biaya akibat kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa pasar dan banyak biaya tersembunyi lainnya serta peluang yang hilang dan tidak teridentifikasi oleh sistem akuntansi biaya modern.

Dari penjabaran di atas terdapat perbedaan antara pandangan tradisional dan pandangan TQM. Pandangan tradisional beranggapan kesalahan tidak dapat dihindari sehingga sangatlah mahal biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki


(26)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

semua kerusakan. Pandangan ini berpendapat biaya terendah dicapai pada tingkat

non zero defect. Biaya kesalahan meningkat dengan semakin banyaknya

kesalahan yang terdeteksi dan berkurang apabila ada sedikit yang dibiarkan.

Sebaliknya, TQM berpendapat yang menjadi sasaran perusahaan seharusnya zero defect (tanpa cacat), perusahaan seharusnya menganalisis penyebab semua kesalahan dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya. TQM berpendapat biaya terendah dicapai pada tingkat zero defect. Menurut pandangan ini meskipun kesalahan yang ada itu berjumlah besar, tetapi tidak memerlukan lebih banyak biaya untuk memperbaiki kesalahan akhir tersebut dibandingkan dengan mengkoreksi kesalahan pertama. Oleh karena itu, biaya total akan menurun terus sampai kesalahan terakhir diatasi.

Penjabaran diatas menunjukkan bahwa TQM menekan biaya kualitas dengan cara mengurangi biaya kegagalan. Pengurangan biaya yang dimaksud perusahaan tidak menghasilkan produk cacat/kegagalan atas produk berkurang sehingga tidak perlu dilakukan pengerjaan ulang yang merupakan aktivitas yang tidak menambah nilai (non value added activity).

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian dilakukan oleh Korry (2007) dengan judul “Hubungan TQM dengan Biaya Kualitas Produk Teh Botol Sosro Pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan”. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen dan memberikan kuesioner dengan menggunakan element TQM yang dikembangkan oleh Malcolm Balridge. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi


(27)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

sederhana untuk melihat pengaruh antara TQM dengan biaya kualitas, hasil penelitian menyatakan bahwa jika penerapan TQM meningkat sebesar 1% maka akan mengakibatkan biaya kualitas naik. Melihat hubungan TQM dengan biaya kualitas dengan mengkonsultasikan nilai R dengan tabel Korelasi Pearson yang menunjukkan pada tingkat sedang dan signifikansi dilihat dari nilai t-hitung>t-tabel. Kesimpulan menolak Ha dan Ho diterima.

Tabel 2.1 Matriks Penelitian

Nama Judul Hasil

Korry Marintan S

Hubungan Total Quality Management dengan biaya kualitas Produk Teh Botol Sosro Pada PT. Sinar sosro Tj.

Morawa Medan

Ada hubungan yang sedang, positif dan signifikan antara TQM dengan biaya kualitas

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesa 1. Kerangka Konseptual

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber, Penulis 2008

Gambar kerangka konseptual menunjukkan bahwa penulis ingin mengetahui hubungan antara TQM sebagai variabel independen dengan biaya kualitas sebagai variabel dependen. Berdasarkan teori dengan TQM dapat


(28)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

menekan biaya kualitas dengan meminimalkan biaya kegagalan, hal ini berarti TQM dan biaya kualitas mempunyai hubungan yang negatif.

2. Hipotesa

Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori belum didasarkan pada fakta yang diperoleh dari pengumpulan data.

Dalam penelitian ini hipotesa yang diajukan adalah:

Ha : Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara TQM dengan biaya kualitas


(29)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian pada PT. Socfindo Medan yang beralamat di Jl. Kl. Yos sudarso No. 106 Medan. Jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal penelitian

Tahapan Penelitian Mei/08 Jun/08 Ags/08 Sep/08 Nov/08 Des/08 Jan/09 Apr/09

Penyelesaian proposal

Pencarian data awal

Pengajuan proposal

Penyerahan Proposal kepada

dosen pembimbing

Bimbingan dan perbaikan

proposal

seminar proposal

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis data

Bimbingan skripsi

Penyebaran Skripsi

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan simetris antara satu variabel dengan satu variabel.


(30)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

C. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan oleh penulis selama melakukan penelitian sebagai berikut:

a. Data Primer, data berupa hasil kuesioner yang diisi sampel dalam penelitian ini.

b. Data Sekunder, data berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi.

D. Defenisi Operasional

Variabel Penelitian ini TQM yaitu variabel independen diukur menggunakan elemen TQM yang dikembangkan oleh Goetsch dan Davis yaitu, Fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas, Pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Dalam penelitian ini setiap responden diminta untuk menunjukkan apakah mereka setuju dengan pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.

Biaya kualitas yaitu variabel dependen diukur dengan menggunakan kuesioner yang sebagian dikembangkan peneliti sebelumnya Korry (2007) dan sebagian oleh penulis. Biaya kualitas terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal. Dalam penelitian ini setiap responden diminta untuk menunjukkan apakah mereka setuju dengan pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.


(31)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 3.2 Variabel penelitian

Variabel penelitian Indikator Pengukuran

Variabel Independent yaitu; TQM

merupakan suatu proses manajemen yang berfokus pada peningkatan kualitas produk, pelayanan, dengan melibatkan seluruh elemen perusahaan. Elemen-elemen TQM. Fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas, Pendekatan ilmiah,

komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan,

keterlibatan dan

pemberdayaan karyawan

Variabel ini diukur dengan skala interval, teknik penilaian skala likert yaitu pengukuran dengan poin 5 (sangat setuju), poin 4 (setuju), poin 3 (ragu-ragu), poin 2 (tidak setuju), poin 1 (sangat tidak setuju).

Variabel Dependent yaitu; biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena kualitas buruk mungkin dan memang ada.

Biaya kua litas terdiri dari; biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal.

Variabel ini diukur dengan skala interval, teknik penilaian skala likert yaitu pengukuran dengan poin 5 (sangat setuju), poin 4 (setuju), poin 3 (ragu-ragu), poin 2 (tidak setuju), poin 1 (sangat tidak setuju).

E. Teknik Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Socfindo Medan. Penarikan Sampel dilakukan dengan


(32)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

design sampel nonprobabilitas adalah penentuan sampel yang tidak memberi peluang bagi semua populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang ditentukan penulis yaitu departemen yang berkaitan dengan mutu produk. Adapun Sampel yang dimaksud yaitu:

department technology bertugas mengawasi mutu produk, monitoring proses

pengolahan dan department Agricultural bertugas melaksanakan pengendalian hama tanaman dan laboratory research. Jumlah Responden yaitu 48 orang yaitu;

a. Bagian Tanaman berjumlah 26 orang b. Bagian Teknologi berjumlah 22 orang

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik kuesioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat kuesioner kepada karyawan department technology dan

department agricultural. Responden meminta waktu seminggu untuk mempelajari

dan mengisi kuesioner. Kemudian kuesioner dikembalikan sesuai jumlah yang disebarkan sebanyak 48 lembar.

G. Karakteristik Sampel

Jumlah responden/sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 orang, dalam hal ini penulis hanya melihat sampel dari dua karakteristik saja, yaitu berdasarkan masa kerja dan tingkat pendidikan.


(33)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 3.3

Karakteristik Sampel Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja (Tahun) Jumlah(orang) Persentase

1 > 5 15 31%

2 5 - 10 23 48%

3 11 - 25 10 21%

Jumlah 48 100 %

Sumber: Kuesioner (2008)

Persentase dibulatkan

Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan terbanyak pada masa kerja 5-10 tahun ini berarti karyawan yang ada dalam perusahaan adalah karyawan yang sudah lama bekerja dan berpengalaman dibidangnya.

2. Berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah(orang) Persentase

1 SMA 11 23%

2 SMK 10 21%

3 D1 3 6%

4 D3 14 29%

5 S1 10 21%

Jumlah 48 100%

Sumber: Kuesioner (2008)

Persentase dibulatkan

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan paling tinggi persentasenya pada tingkat D3 ini berarti untuk jabatan-jabatan tertentu tingkat pendidikan tidak begitu diperhatikan.

H. Metode Analisis Data 1. Pengujian Kualitas Data


(34)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Instrument yang digunakan adalah angket/kuesioner. Penulis menguji validitas construct setiap butir pertanyaan pada sampel. Untuk pengujiannya menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 14. Nilai r dapat dilihat pada kolom corrected item total corelation.

Menurut Sugiono (2000:124), “bahwa syarat minimum untuk dianggap memiliki validitas yang tinggi adalah kalau r = 0,30”. kriteria validitas sebagai berikut:

a) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid

b) Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

c) r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total corelation

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Untuk pengujiannya menggunakan program SPSS versi 14. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai koefisien Cronbach Alpha. Menurut Nugroho (2005:72), suatu konstruk/variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai croanbach

alpha > 0,60.


(35)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Untuk menguji hipotesis data penelitian ini menggunakan metode Korelasi Pearson ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara data yang mewakili tingkat pengukuran interval/rasio dengan arah hubungan simetrik, koefisien yang dihasilkan bernilai antara -1 hingga +1 yang menunjukkan apakah hubungan tersebut positif/negatif. Adapun Metode Korelasi Pearson menurut Nugroho (2005:36) sebagai berikut:

rxy = n

(

XY

) (

∑ ∑

X Y

)

[

(

2

) (

)

2

]

[

(

2

) ( )

2

]

XX n YY

n

Keterangan:

rxy = koefisien Korelasi product Moment n = Jumlah Populasi

X = TQM

Y = Biaya Kualitas

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Tabel 3.5 Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber, Arikunto (2002:245)

Untuk menguji Signifikansi apakah hubungan yang ditemukan nyata dan berlaku untuk seluruh populasi maka diuji signifikansinya dengan menggunakan Korelasi Product Moment yang bisa diperoleh langsung dengan


(36)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

mengkonsultasikan nilai r pada tabel r Product Moment. Menurut Nugroho (2005:39), pedoman untuk menolak/menerima hipotesis jika menggunakan alternative Ha yang diusulkan yaitu:

a. Ha diterima jika r-hitung >r-tabel, atau nilai P-value pada kolom sig.

(2 tailed) < level of signifikan ( )

b. Ha ditolak jika r-hitung <r-tabel, atau nilai P-value pada kolom sig.(2

tailed) > level of signifikan ( )

Uji signifikan juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus Uji t sebagai berikut:

t = r n−2

1 r− 2 Keterangan:

t = Nilai t hitung r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

Dengan rumus diatas maka diperoleh ketentuan sebagai berikut: 1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Artinya ada hubungan signifikan antara TQM dengan Biaya Kualitas 2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Artinya tidak ada hubungan signifikan antara TQM dengan Biaya Kualitas.

Selanjutnya dihitung Koefisien Determinasi untuk melihat berapa persen besarnya kontribusi variabel X (TQM) mempengaruhi variabel Y (Biaya kualitas) dengan rumus:


(37)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Socfindo Medan didirikan pada tahun 1930 dengan nama Socfindo Medan SA (SOCLIETE FINACIERE DES CONTCHOCS MEDAN SICIETE ANONYME). Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akte Notaris William Leo No. 45 tanggal 7 Desember 1930 dan merupakan perusahaan yang mengelola perusahaan perkebunan di daerah Sumatera Utara, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Timur.

Pada tahun 1965 berdasarkan penetapan presiden No.6 tahun 1965, keputusan presiden Kabinet Dwikora No.A/d/50/1965, instruksi Mentri perkebunan No.20/MPR/M.Perk/06 No.29/Mtr/M.Perk/65. No.SK100/M.Perk/1965 maka perkebunan yang dikelola perusahaan PT. Socfindo Medan SA berada dibawah pengawasan pemerintah RI.


(38)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Pada tahun 1966 diadakan serah terima hak milik perusahaan oleh pimpinan PT. Socfindo Medan SA kepada Pemerintah RI sesuai naskah serah terima tanggal 11 Januari 1960 No.1/Dept/66 dan dasar penjualan perkebunan dan harta PT. Socfindo Medan SA tersebut.

Pada tanggal 29 April 1968 dicapai suatu persetujuan antara pemerintah RI (diwakili Mentri Perkebunan) dengan Plantation North Sumatera SA (pemilik saham PT. Socfindo Medan SA) dengan tujuan mendirikan suatu perusahaan perkebunan Belgia dengan komposisi modal 40% dan 60%.

Pada tanggal 17 Juni 1968, presiden (dengan keputusan No. B-68/Pres/61968 tanggal 13 Juni 1968) dan Mentri Pertanian (dengan keputusan No. 94/Kpts/OP/1968 tanggal 17 Juni 1968). Menyetujui terbentuknya perusahaan patungan antara pemerintah RI dengan pengusaha Belgia. Perusahaan patungan ini dinamai PT. Socfindo Indonesia atau disingkat dengan PT. Socfin. Pendiri perusahaan ini dikukuhkan dengan Akte Notaris Chairil Bahri di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1968 dan Akte Perubahan tanggal 12 Mei 1968 No.64, yang kemudian disahkan oleh Mentri Kehakiman RI dengan ketetapan No. J.A 5/1202/1 tanggal 13 September 1969, lalu didaftarkan di Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 17 September 1969.

Anggran dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan Akte No.10 tanggal 13 September 2001 oleh Notaris Ny. Arie Soetardjo. Mengenai perubahan pemegang saham dengan komposisi modal menjadi 90% pengusaha Belgia dan 10% Pemerintah Indonesia.


(39)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Kegiatan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi hal sebagai berikut:

a. Mengusahakan perkebunan Kelapa Sawit, karet, kecambah serta

pengolahannya.

b. Mengadakan rehabilitasi, pembangunan serta modernisasi perkebunan dan pembibitan, instalasi dan alat-alatnya sampai taraf yang mutakhir.

c. Mendirikan dan mengusahakan perusahaan atau kehutanan.

d. Melakukan ekspor dan penjualan lokal hasil perkebunan dan hasil hutan tersebut diatas.

PT. Socfindo mempunyai beberapa kebun-kebun yang tersebar di daerah Sumatera Utara dan Aceh terdiri 3 Group:

Group I : kebun Sei Liput

Kebun Seunagan

Kebun Seumanyam

Kebun Lae Butar

Group II : Kebun Mata Pao

Kebun Bangun Bandar

Kebun Tanah Gambus

Kebun Tanjung Maria Kebun Tanah Besih Kebun Lima Puluh


(40)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Kebun Padang Pulo Kebun Negeri Lama Kebun Aek Pamienke Kebun Halimbe

3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Suatu organisasi yang baik tercermin dengan adanya penentuan kekuasaan (outhority) dan pembagian tugas yang jelas. Hal ini berarti orang yang bekerja di dalamnya akan mengetahui tugas masing-masing, hubungan kerja yang cukup jelas dan adanya hubungan vertikal dan horizontal yang baik antara segmen organisasi yang terkait. Dapat dilihat pada lampiran 2.

Adapun pembagian tugas dan tanggungjawab pada PT. Socfindo Medan adalah sebagai berikut:

a. Principal Director

1) Memimpin dan mengurus perusahaan

2) Mewakili perusahaan baik keluar maupun kedalam

3) Bertanggung jawab atas seluruh keputusan dan ketetapan dalam

perusahaan

b. General Manager

1) Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan 2) Mewakili Principal Director


(41)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Memberikan pendapat/saran langsung kepada Principal Director

d. General Department (Bagian Umum)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggungjawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Urusan law & Agrarian Affair a) Mengurus masalah HGU

b) Menangani masalah keamanan yang timbul serta mengukur penjagaan asset perusahaan

2) Urusan Personil dan General Accounting a) Menangani masalah kepegawaian

b) Mengontrol biaya umum dan membuat daftar gaji dan budget 3) Urusan General Affair &HRD

a) Menangani masalah umum

b) Menbuat daftar dan perincian bangunan rumah staff dan karyawan kantor besar Medan

4) Urusan ISO

a) Menangani dokumentasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001)

Lingkungan (ISO 14001) dan K3 (OHSAS 18000)

b) Menangani Aplikasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) lingkungan (ISO 14001) dan K3 (OHSAS 18000)

5) Urusan secretary Principal Director


(42)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

b) Menyiapkan laporan kunjungan Principal Director dan laporan untuk komisaris

6) Urusan Liasion Office (Jakarta dan Banda Aceh)

a) Mengurus izin yang diperlukan dari BKPM, Deptan, Deperindag dan Depkeu

b) Mengurus keperluan dan kepentingan perusahaan di wilayah masing-masing

e. Agricultural Department (Bagian Tanaman)

Dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan bertanggungjawab kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Urusan Kultur Teknis Kelapa sawit dan Karet

a) Membuat rekomendasi mengenai kultur teknis kelapa sawit

b) Mengecek dan mereview program pemupukan kelapa sawit, karet yang dibuat oleh staf urusan Adm kelapa sawit dan pemupukan

c) Mengecek dan mereview program sadap, stimulasi dan rencana klon serta panel deres yang dibuat oleh staff urusan Adm karet

d) Pengelolaan percobaan pemupukan 2) Urusan control panen kelapa sawit

a) Memeriksa seluruh aspek panen kelapa sawit b) Memeriksa seluruh keperluan tanaman 3) Urusan Exploitasi karet


(43)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

4) Urusan hama dan penyakit tanaman

a) Melaksanakan pengendalian hama penyakit sawit dan karet b) Membuat laporan pengendalian hama penyakit

c) Mengevaluasi pengendalian hama penyakit 5) Urusan Survey dan Pemetaan

a) Mensurvey areal dan membat peta dan ukurannya dan rekapitulasi luas areal kebun sawit dan karet

b) Membuat laporan hasil ukuran areal program peremajaan, perluasan dan konversi

6) Urusan Administrasi Karet

a) Budget, Progress report dan laporan tahunan

b) Membuat booklet program sadap & stimulasi dan realisasi klon c) Membuat booklet dan tabel estimasi produksi karet

7) Urusan Administrasi Kelapa Sawit dan Pemupukan

a) Membuat estimasi produksi TBS, MKS dan IKS per ha/tahun b) Membuat program pemupukan dan realisasi pemupukan c) Mereview realisasi produksi

8) Urusan Pesanan Kebun/Biaya Fisik

a) Laporan statistik, komputerisasi perkebunan b) Analisa biaya capital

c) Membuat program cuci rumput, pasar rintis, gawangan dan biayanya 9) Urusan Adm Umum dan Budget/Control


(44)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

b) Biaya tanaman baru dan tanaman belum menghasilkan c) Biaya pemupukan

d) Progress report. Laporan tahunan dan expectorat laporan e) Laporan produksi dan biaya germinator

f. Technical/Technology Department (Bagian teknik)

Dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Urusan Plant, Building, Machinery and Processing Installation Maintenance a) Membuat disain, kalkulus dan mengawasi pekerjaan bangunan pabrik dan

seluruh instansi.

b) Memeriksa dan member petunjuk mengenai perawatan bangunan, intansi pabrik dan mesin pengolahan.

c) Melakukan kunjungan rutin ke kebun-kebun

d) Mengawasi pesanan barang dan mengevaluasi biaya perawatan bangunan, instansi pabrik dan mesin

e) Mengawasi perbaikan mesin-mesin dan instansi pabrik 2) Urusan Building and Civil Work

a) Mempersiapkan gambar dan bestek pekerjaan bangunan dan mesin-mesin b) Mengevaluasi biaya pekerjaan sipil

c) Survey titi plat beton 3) Urusan Administrasi


(45)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

b) Mempersiapkan surat tender kontrak kerja

c) Memonitor biaya eksploitasi pengolahan pemeliharaan mesin dan alat transport

d) Mempersiapkan laporan tahunan

4) Urusan Processing FFB, Quality Control, 3RD Party a) Mengawasi Mutu TBS, MKS, IKS

b) Mengawasi air limbah

c) Membuat statistic pengolahan dan biaya pengolahan d) Mengawasi kerugian semua proses produksi

e) Mengawasi Ekstraksi

5) Urusan Processing Rubber, Quality Control dan Influent Treatment a) Mengawasi mutu produksi karet

b) Mengawasi serta menganalisa mutu air limbah pabrik karet c) Menganalisa pengolahan dan membuat statistic pengolahan karet d) Memonitor pengangkutan dan penjualan produksi

e) Sertifikasi produksi karet ISO 9001-2000

6) Urusan Processing FRF, PKOF, Amdal, ISO, Transport produksi a) Mengawasi mutu produksi harian FRF, PKOF

b) Mengawasi mutu bahan baku proses produksi FRF, PKOF c) Memonitor harga pembelian TBS pihak ketiga

d) Mengawasi/memeriksa mutu air limbah e) Mengurus semua urusan Amdal


(46)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

a) Mengawasi pengangkutan semua produksi

b) Memeriksa, mengawasi kondisi alat trsnsport dan alat-alat berat

c) Memberikan petunjuk perawatan pengoperasian alat transport dan alat-alat berat

g. Sales Department (Bagian Penjualan)

Dipimpin oleh seorang Kepala bagian yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Administration and local sales

a) Membuat anggaran dan realisasi penjualan dan penerimaan b) Membuat dan memeriksa dokumen penjualan local

c) Membuat dan memeriksa laporan administrasi penjualan d) Membuat faktur pajak penjualan local

2) Export Oil

a) Membuat dan memeriksa dokumen export CPO dan turunannya b) Pembayaran pajak export

c) Memeriksa rekening PT. Socfindo 3) Export Rubber/Seeds and Local Seeds

a) Membuat dan memeriksa dokumen export karet dan kecambah b) Membuat dan memeriksa dokumen penjualan kecambah 4) Tank Instansi Belawan

a) Melaksanakan export produksi karet b) Melaksanakan export produksi CPO


(47)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

c) Penyimpanan produksi karet digudang TI

h. Finance Department (Bagian Perbelanjaan)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggungjawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Urusan Head Office Accounting and Verification Accounting Section a) Memeriksa slip jurnal hutang-hutang staff, pegawai dan pensiun b) Memeriksa jurnal transaksi pembukuan kantor besar

c) Mempersiapkan financial result d) Mempersiapkan laporan keuangan

e) Mempersiapkan daftar perincian No. 1271,1272, 1273, dan 1278 f) Memeriksa laporan-laporan

2) Urusan payment Verification Section a) Koordinasi payment verification

b) Memeriksa kembali seluruh dokumen pengajuan pembayaran sesuai syarat pembayaran hutang yang sah

c) Mempersiapkan pembayaran baik gaji atau pun pembayaran kepada pihak ke- III melalui transfer Bank

d) Mempersiapkan data penempatan dana perusahaan di Bank-Bank 3) Urusan Taxes/jamsostek Section

a) Memeriksa SPT Masa PPh pasal 21, 23, 24, PPN, PBDR dan PBB

b) Memeriksa penacatatan pajak penghasilan (PPh) 21 pada general ledger dan membandingkannya dengan jumlah yang telah disetor ke kantor pajak c) Membuat perincian Jamsostek terhutang untuk Kantor Besar


(48)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

4) Urusan Estate Accounting Section

a) Memeriksa kembali Nota-nota tata buku kebun-kebun yang dipersiapkan oleh verificator (laporan berupa; daftar klasifikasi biaya Ex-factory, perincian biaya pengolahan MKS dan IKS, stock pupuk, upah buruh rata-rata)

b) Memeriksa kembali laporan dan Statistik permintaan uang bulanan, produksi, jurnal cost price, estate trial balance, perkiraan sementara kebun-kebun yang belum selesai, stock posisi, persentase lembur

c) Memeriksa kembali anggaran kebun-kebun selanjutnya mencetak dan mengirim kembali anggaran yang telah disetujui

i. Purchase Department (Bagian Pembelian)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Urusan Import Purchase

a) Memeriksa seluruh proses import

b) Memeriksa permintaan uang dan pertanggung jawabannya c) Melaksanakan proses import

d) Mengurus pengeluaran barang import dari pelabuhan udara dan laut 2) Urusan Local and Cash Purchasing

a) Memeriksa kontark-kontrak pembelian barang local

b) Memeriksa pembayaran dan faktur-faktur pembelian local dan pembayaran kontan


(49)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

d) Rekonsiliasi stock gudang e) Melakukan pembelian kontan f) Membuat perbandingan harga 3) Gudang Pusat (Central Godown)

a) Menerima barang dari supplier b) Mengirim barang kebutuhan kebun

c) Menyimpan barang sebelum dikirim ke kebun d) Mempersiapkan dokumen pembayaran supplier

j. IT Department

a) Mempersiapkan dan memelihara system komputerisasi yang terintegrasi (SAP System untuk kantor besar dan Harvest IT plus untuk kebun-kebun)

b) Mengadakan dan memelihara seluruh jaringan komputerisasi dan

hardwarenya

c) Memelihara dan menyimpan data-data perusahaan yang ada diserver

4. Bidang Kegiatan Perusahaan

PT. Socfindo Medan adalah perusahaan Joint Venture yang bergerak dibidang perkebunan dan sampai saat ini telah mengelola 15 perkebunan yang berlokasi di sumatera dan Aceh. Komoditi perusahaan ini adalah kelapa sawit, karet dan kecambah. Adapun produksi yang dihasilkan PT. Socfindo dari komoditinya adalah sebagai berikut:


(50)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dari hasil pengolahan buah sawit akan diperoleh minyak sawit dalam bentuk: 1) CPO (Crude Palm Oil) disebut juga Minyak Kelapa Sawit (MKS)

CPO ini sebagian besar diolah sendiri dan 25% dijual secara lokal. CPO ini bila diproses di FFR (Pabrik Fraksinasi Dan Rafinasi) akan menjadi minyak yang siap pakai. Dari CPO ini dapat dihasilkan produksi turunan yaitu:

a) RBD Olein (Reffening Bleasing and Deiruzed Olein)

b) RBD adalah minyak kelapa sawit kualitas tinggi yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng, dan saat ini produk tersebut dijual 100% secara lokal. c) RBD Stearin

d) RBD Stearin juga diproses di FFR untuk menghasilkan bahan baku kosmetik dan lain-lain yang kualitasnya dibawah RBD Olein. Sebanyak 75% dari produk ini dijual secara ekspor dan sisanya lokal.

e) Fatty Acid. Bahan ini juga diproses di FFR untuk menghasilkan bahan baku untuk pembuatan sabun mandi, sabun cuci dan kosmetik. Seluruh produk ini dijual lokal.

2) Palm Kernel (Inti Kelapa Sawit)

Komoditi yang dapat dihasilkan dari buah kelapa sawit adalah inti kelapa sawit, atau disebut juga palm kernel. Bila palm kernel diproses di PKOF (Palm

Kernel Oil Factory) akan diperolah produk turunan yaitu:

a) PKO (Palm kernel Oil)

PKO ini dijual secara lokal maupun ekspor. Dari PKO ini juga diperoleh produk turunan, yaitu: CPKO (minyak goreng siap pakai) dan RBD PKO (minyak mentah)


(51)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

b) Cake PKE (Palm Kernel Expelier)

Produk ini adalah ampas dari pemerasan. Palm kernel yang biasanya digunakan untuk makanan ternak dijual secara lokal.

b. Karet

Dari hasil pengolahan karet maka akan diperoleh komoditi: 1) Ex Latex

2) Ex Lumps

Kedua komoditi ini diolah menjadi Crumb Rubber dengan berbagai mutu yang merupakan bahan baku untuk membuat ban dan lain-lain. Orientasi pasar untuk produk ini adalah luar negeri.

3. Kecambah (Seeds)

Kecambah merupakan biji kelapa sawit yang telah jadi. Selain diproses lebih lanjut kecambah kelapa sawit juga langsung dijual. Penjualan kecambah ini berdasarkan permintaan ketiga kepada bagian tanaman.

B. Analisa Hasil Penelitian 1. Kebijakan Mutu

Sesuai persyaratan yang ditetapkan ISO 9001:2001 mengenai tanggungjawab manajemen, pihak manajemen wajib menyusun dan menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu. Kebijakan mutu PT. Socfindo sesuai dengan dokumentasi pada arsip yang ada perusahaan sebagai berikut:


(52)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Menjamin mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu produk yang berlaku Nasional maupun internasional dengan standar mutu yag ditetapkan untuk mencapai kepuasan pelanggan.

b. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan secara luas bagi personilnya.

c. Mencegah dan mengurangi pencemaran, kecelakaan kerja penyakit akibat kerja dan atau penyakit akibat hubungan kerja dengan melakukan pengelolaan terhadap aspek lingkungan dan K3 yang tidak bisa ditoleransi PT. Socfindo Medan.

d. Memenuhi peraturan dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan dan K3 PT. Socfindo Medan

e. Melakukan peningkatan secara berkesinambungan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, lingkungan dan K3 secara konsisten.

2. Jenis-jenis Biaya Mutu Di PT. Socfindo Medan.

Setiap kegiatan yang dilakukan perusahan tidak terlepas dari unsur biaya. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah memperoleh laba semaksimal mungkin dengan pengorbanan biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

Biaya mutu/kualitas di PT. Socfindo Medan, dikelompokan ke dalam tiga klasifikasi besar sesuai dengan teori yaitu:

a. Biaya pencegahan atau biaya preventif adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Biaya pencegahan yang dikeluarkan


(53)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

oleh perusahaan terdiri dari: pembasmian lalang, pembasmian rumput pada areal bebas lalang, persemaian dan bibitan, memancang, menanam pupuk hijau, melobang, menanam pokok, kontrol lalang, cuci rumput, pemeliharaan gawangan, memupuk kimia, memupuk dengan abu janjang, merawat pokok, menyisip pokok, menjarangkan pokok non–valuer, menjaga tanaman terhadap hewan dan binatang liar, menunas umun selektip, sanitasi, percobaan sensus & seleksi bhg. tanaman, penyerbukan bantuan dan membungkus biji.

b. Biaya penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk mendeteksi kegagalan produk. Biaya penilaian terdiri atas: membongkar pokok sakit/mati akibat ganoderma dan Laboratory Irho Research and Development, pemotongan TBS.

c. Biaya kegagalan timbul setelah produk dijual. Biaya kegagalan terdiri dari: meliputi biaya penggantian bibit yang rusak, biaya menangani keluhan pelanggan.

3. Pengujian Kualitas Data Total Quality Management

a. Validitas Komponen Total Quality Management

Validitas menurut Nugroho (2005:68), “Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item Total statistic. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai

Corrected Item Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir

pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected


(54)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

48 maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k. k merupakan banyak butir pertanyaan dalam suatu variable. Jadi df = 48 – 25= 23, maka r-tabel = 0,396 pada taraf signifikansi 5%. Hasil validitas komponen TQM menunjukkan semua pertanyaan valid karena r-hitung > r-tabel. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Validitas Kompoenen TQM Item-Total Statistics

Corrected Item-Total Correlation

r- tabel Keterangan

Pertanyaan 1 .837 0,396 Valid

Pertanyaan 2 .694 0,396 Valid

Pertanyaan 3 .763 0,396 Valid

Pertanyaan 4 .636 0,396 Valid

Pertanyaan 5 .471 0,396 Valid

Pertanyaan 6 .602 0,396 Valid

Pertanyaan 7 .633 0,396 Valid

Pertanyaan 8 .485 0,396 Valid

Pertanyaan 9 .807 0,396 Valid

Pertanyaan 10 .498 0,396 Valid

Pertanyaan 11 .477 0,396 Valid

Pertanyaan 12 .837 0,396 Valid

Pertanyaan 13 .587 0,396 Valid

Pertanyaan 14 .807 0,396 Valid

Pertanyaan 15 .737 0,396 Valid

Pertanyaan 16 .624 0,396 Valid

Pertanyaan 17 .444 0,396 Valid

Pertanyaan 18 .492 0,396 Valid

Pertanyaan 19 .876 0,396 Valid

Pertanyaan 20 .684 0,396 Valid

Pertanyaan 21 .484 0,396 Valid

Pertanyaan 22 .651 0,396 Valid

Pertanyaan 23 .447 0,396 Valid


(55)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Pertanyaan 25 .403 0,396 Valid

Pertanyaan 26 .438 0,396 Valid

b. Reliabilitas Komponen Total Quality Management

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60.

Tabel 4.2

Reliabilitas Komponen TQM Reliability Statistics

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Cronbach Alpha komponen Total Quality Management sebesar 0,944, artinya nilai tersebut telah melewati syarat reliabilitas sebesar 0,60. Maka dapat dikatakan bahwa komponen TQM telah teruji reliabilitasnya.

c. Hasil Kuesioner TQM

Kuesioner TQM berjumlah 26 hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Kuesioner TQM

No Pertanyaan Skala pengukuran Frequency Percent

1

Menciptakan produk berkualitas merupakan daya tarik perusahaan

Setuju 4 30 62.5

Sangat Setuju 5

18 37.5

Cronbach' s Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items


(56)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Total 48 100

2 Kepuasan pelanggan akan produk terus ditingkatkan

Setuju 4 17 35.4

Sangat setuju 5 31 64.6

Total 48 100

3

Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan untuk menciptakan loyalitas atas produk

Ragu-ragu 3 1 2.1

Setuju 4 28 58.3

Sangat Setuju 5 19 39.6

Total 48 100

4

Organisasi menunjukkan komitmen kuat terhadap ide-ide kualitas

Ragu-ragu 3 1 2.1

Setuju 4 29 60.4

Sangat Setuju 5 18 37.5

Total 48 100

5

Manajemen memiliki komitmen yang tegas atas perbaikan kualitas dan produktivitas

Ragu-ragu 3 9 18.8

Setuju 4 21 43.8

Sangat Setuju 5 18 37.5

Total 48 100

6

Perbaikkan kualitas didasarkan atas standar yang

telah ditentukan dan dilakukan secara terus-menerus

Ragu-ragu 3 1 2.1

Setuju 4 17 35.4

Sangat Setuju 5 30 62.5

Total 48 100

7

Manajemen menyusun rencana kerja yang menggambarkan sasaran kualitas

Ragu-ragu 3 2 4.2

Setuju 4 28 58.3

Sangat Setuju 5 18 37.5

Total 48 100

8

Manajemen memiliki metode khusus untuk memantau kemajuan perbaikan kualitas

Ragu-ragu 3 4 8.3

Setuju 4 28 58.3

Sangat Setuju 5 16 33.3

Total 48 100

9

Peningkatan kualitas produk merupakan salah satu komitmen perusahaan

Setuju 4 29 60.4

Sangat Setuju 5 19 39.6

Total 48 100

10

Sasaran kualitas dikomunikasikan kepada semua elemen organisasi

Ragu-ragu 3 4 8.3

Setuju 4 23 47.9

Sangat Setuju 5 21 43.8

Total 48 100

11 Menghasilkan produk yang berkualitas menciptakan gambaran positif atas perusahaan

Ragu-ragu 3 5 10.4

Setuju 4 24 50

Sangat Setuju 5 19 39.6


(57)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

12 Manajemen dan pekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan perusahaan

Setuju 4 30 62.5

Sangat Setuju 5

18 37.5

Total 48 100

13

Manajemen dan karyawan adalah mitra kerja yang saling mendukung

Ragu-ragu 3 4 8.3

Setuju 4 23 47.9

Sangat Setuju 5 21 43.8

Total 48 100

14

Karyawan memperoleh pelatihan fungsional silang agar mereka dapat membantu satu sama lain bila diperlukan

Setuju 4 28 58.3

Sangat Setuju 5 20 41.7 Total

48 100

15 Perusahaan terbuka terhadap perubahan teknologi modern

Sangat tidak setuju 1

1 2.1

Setuju 4 27 56.3

Sangat Setuju 5 20 41.7

Total 48 100

16

Penggunaan teknologi modern diupayakan untuk perbaikan kualitas produk

Ragu-ragu 3 10 20.8

Setuju 4 22 45.8

Sangat Setuju 5 16 33.3

Total 48 100

17

Pemberian pendidikan dan pelatihan diharapkan meningkatkan kinerja karyawan

Ragu-ragu 3 1 2.1

Setuju 4 33 68.8

Sangat Setuju 5 14 29.2

Total 48 100

18

Pendidikan dan pelatihan yang bersifat fleksibel/untuk semua lapisan karyawan

Ragu-ragu 3 1 2.1

Setuju 4 33 68.8

Sangat Setuju 5 14 29.2

Total 48 100

19

Ide/saran dari karyawan menjadi pertimbangan manajemen melakukan perbaikan kedepannya

Setuju 4 28 58.3

Sangat Setuju 5 20 41.7

Total 48 100

20

Terdapat sistem efektif untuk mengkomunikasikan ide-ide kualitas kepada manajemen

Tidak Setuju 2 5 10.4

Ragu-ragu 3 9 18.8

Setuju 4 17 35.4

Sangat Setuju 5 17 35.4

Total 48 100

21 Semua karyawan mengetahui misi perusahaan

Tidak Setuju 2 1 2.1

Ragu-ragu 3 1 2.1


(1)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Ke dua belas, Edisi Revisi V, Rineka Cipta.

Garrison, Ray H, Noreen, Eric W, 2001. Akuntansi Manajerial, Edisi Pertama, Alih Bahasa:Thomson Learning Asia, Jilid Dua, Salemba Empat, Jakarta. Hansen, Don R, Maryane M. Mowen, 2005. Manajemen Biaya:Akuntansi Dan

Pengendalian, Edisi Pertama, Alih Bahasa:Thomson Learning Asia, Salemba Empat, Jakarta.

Marintan, Korry, 2007. Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas Produk Teh Botol Sosro Pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Edisi Ke satu, Andi, Yogyakarta.

Nur, Muhammad, 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Edisi Ke dua, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Purnama, Nursya’bani, 2006. Manajemen Perspektif Global, Cetakan Pertama, Ekonisa, Yogyakarta.


(2)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Rayburn, Letricia Gayle, 1999. Akuntansi Biaya:Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi Enam, Alih Bahasa Oleh Alfonsus Sirait, Cetakan Ke dua, Erlangga, Jakarta.

Sholihin, Mahfud, 2004. Akuntansi Manajemen, Cetakan Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Sugiono, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Sumayang, Lulu, 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Tjiptono, Fandy, 2001. Total Quality Management, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.


(3)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009


(4)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

Correlations

Biaya Kualitas

Total Quality Management

Biaya Kualitas Pearson Correlation 1 -.549(**)

Sig. (2-tailed) . .000

N 48 48

Total Quality Management

Pearson Correlation -.549(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .

N 48 48

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Grafik

100.00110.00120.00130.00 Total Quality Management

01234567

Frequency

Mean = 111.3958 Std. Dev. = 10.16406 N = 48

20.0025.0030.0035.0040.0045.00 Biaya Kualitas

024681012

Frequency

Mean = 33.2917 Std. Dev. = 6.43448 N = 48


(5)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N Taraf Signif N Taraf Signif N Taraf Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,486 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388 0,999 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325 0,320 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,297 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,442 0,436 0,430 0,424 0,418 0,413 0,408 0,403 0,398 0,393 0,389 0,384 0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,266 0,254 0,244 0,235 0,227 0,220 0,213 0,207 0,202 0,195 0,176 0,159 0,148 0,138 0,113 0,098 0,088 0,080 0,074 0,070 0,065 0,062 0,345 0,330 0,317 0,306 0,296 0,286 0,278 0,270 0,263 0,256 0,230 0,210 0,194 0,181 0,148 0,128 0,115 0,105 0,097 0,091 0,086 0,081


(6)

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

TABEL NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t

Untuk uji dua pihak (two tail test)

0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 Untuk uji satu pihak (one tail test)

dk 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 00 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,771 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,694 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 0,677 0,674 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,883 1,372 1,386 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 1,289 1,282 6,314 2,920 2,853 2,123 2,015 1,943 1,895 1,860 1,838 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,684 1,671 1,658 1,645 12,706 4,304 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,206 2,262 2,228 2,201 2,681 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,456 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 1,980 1,960 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,836 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 2,358 2,326 63,657 9,925 4,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,005 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576