Analisis dan Usulan Perbaikan Sistem Kerja Dilihat Dari Aspek Ergonomi Di Perusahaan Sari Harum.

(1)

ABSTRAK

Perusahaan Sari Harum adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi kerupuk, dimana perusahaan tersebut ingin meningkatkan kelancaran sistem kerjanya, dalam memenangkan persaingan bisnis. Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yaitu : gerakan kerja dari operator yang dirasakan kurang baik, lingkungan kerja yang kurang baik sehingga mempengaruhi kerja pekerja, perusahaan ingin mengetahui waktu baku untuk stasiun 2, belum adanya prosedur K3, produk yang dihasilkan kurang seragam bentuknya sehingga hasil cetakan yang tidak rapih akan mempersulit pada saat pembungkusan, dimana perusahaan juga belum menerapkan dari 5S.

Proses produksi kerupuk di Pabrik Sari Harum terdiri dari 5 stasiun kerja. Dari kelima stasiun kerja, hanya stasiun 2 yang sistem kerjanya masih manual. Oleh karena itu, pada Pabrik Sari Harum, stasiun kerja 2 lah yang paling banyak mengalami perbaikan. Untuk memperbaiki permasalahan di atas, pertama-tama dilakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan untuk pengolahan dan analisis yaitu : layout tempat operator bekerja, mencatat gerakan kerja, mencatat waktu penyelesaian, mencatat cacat dari produk, mencatat jenis kecelakaan yang pernah terjadi, mencatat lingkungan fisik dan fasilitas fisik yang ada saat ini.

Data-data tersebut diolah dengan menggunakan terori-teori yang berhubungan dengan pendekatan Ergonomi dan Sistem Kerja. Yaitu : teknik tata cara kerja, penelitian cara kerja, prinsip-prinsip ekonomi gerakan, metode pengukuran waktu, metode pengujian data, waktu siklus, waktu normal, waktu baku, faktor penyesuaian dan kelonggaran, tingkat ketelitian dan kepercayaan, MTM-1, Anthropometri, K3, dan 5S.

Dari hasil analisis data, didapatkan bahwa dalam melakukan pekerjaannya operator belum menggunakan material handling untuk pekerjaannya sehingga operator angkut lebih cepat lelah. Masalah lainnya, lingkungan fisik yang belum baik, belum adanya prosedur K3 pada pabrik, 5S belum seluruhnya diterapkan, tata letak pabrik keseluruhan yang kurang baik.

Untuk memperbaiki permasalah di atas, maka dirancangkan/diusulkan penggunaan material handling, perbaikan tata letak, perbaikan lingkungan fisik, penerapan K3, penerapan 5S, dan diusulkan menggunakan penggunaan cetakan baru yang dapat meningkatkan produksi, serta sistem pencurahan bahan baku.

Dengan usulan tersebut di atas diharapkan pekerja operator tidak merasakan lelah lagi, dengan cetakan baru juga dapat menanggulangi produk yang cacat, tata letak lebih luas, lingkungan fisik yang lebih baik, penerapan K3 lebih meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta prinsip 5S bisa lebih diterapkan. Selain itu penghematan waktu baku aktual yang awalnya 2,51 detik menjadi 2,21 detik. Untuk prinsip ekonomi gerakan dikaitkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakan kerjanya aktual untuk stasiun 1 sebesar 71,43% menjadi 85,71%, aktual untuk stasiun 2 sebesar 57,14% menjadi 71,42%, aktual untuk stasiun 3 sebesar 42,86% menjadi 71,42%, aktual untuk stasiun 4 sebesar 57,14% menjadi 85,71%, dan aktual untuk stasiun 5 sebesar 57,14% menjadi 85,71%.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN ... iii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Batasan Masalah ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-5 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknik Tata Cara Kerja ... 2-1 2.1.1 Definisi Teknik Tata Cara Kerja ... 2-1 2.1.2 Penelitian Cara Kerja ... 2-2 2.2 Studi Gerakan dan Ekonomi Gerakan ... 2-3 2.2.1 Studi Gerakan ... 2-3 2.2.2 Ekonomi Gerakan ... 2-3 2.3 Metode Pengukuran Waktu ... 2-5 2.4 Hal-hal yang Berpengaruh Dalam Perhitungan Waktu Baku ... 2-10

2.4.1 Tingkat Ketelitian dan Tingkat Kepercayaan ... 2-10 2.4.2 Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran ... 2-10


(3)

DAFTAR ISI ( Lanjutan 1 )

Halaman

2.4.3 Kenormalan Data ... 2-15 2.4.4 Keseragaman Data ... 2-16 2.4.5 Kecukupan Data ... 2-17 2.4.6 Waktu Siklus ... 2-18 2.4.7 Waktu Normal ... 2-18 2.4.8 Waktu Baku ... 2-18 2.5 Langkah-langkah Pengukuran Waktu Baku ... 2-18 2.6 Methods Time Measurement ... 2-19 2.7 Kondisi Lingkungan Kerja Yang Mempengaruhi Kegiatan

Manusia ... 2-41 2.7.1 Temperatur ... 2-41 2.7.2 Kelembaban ... 2-42 2.7.3 Sirkulasi Udara ... 2-42 2.7.4 Pencahayaan ... 2-42 2.7.5 Kebisingan ... 2-43 2.7.6 Bau-bauan ... 2-44 2.7.7 Warna ... 2-45 2.8 Peta-peta Kerja ... 2-45 2.9 Ergonomi dan Anthropometri ... 2-50 2.10 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 2-51 2.11 5S ... 2-61

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Mencari Perusahaan ... 3-4 3.2 Penelitian Pendahuluan ... 3-4 3.3 Identifikasi Masalah ... 3-4 3.4 Pembatasan Masalah ... 3-5 3.5 Perumusan Masalah ... 3-5 3.6 Tujuan Penelitian ... 3-7


(4)

DAFTAR ISI ( Lanjutan 2 )

Halaman

3.7 Studi Pustaka ... 3-8 3.8 Menentukan Operator ... 3-9 3.9 Mempersiapkan Peralatan Penelitian ... 3-9 3.10 Pengumpulan Data ... 3-10 3.11 Pengolahan Data ... 3-10 3.12 Analisis ... 3-12 3.13 Perancangan Sistem Kerja Usulan ... 3-12 3.14 Kesimpulan dan Saran ... 3-12

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Data Sistem Kerja ... 4-1 4.1.3 Data Pengamatan ... 4-10

4.1.3.1Layout Keseluruhan ... 4-10 4.1.3.2Layout Setempat ... 4-13 4.1.3.3Lingkungan Fisik Kerja ... 4-18 4.1.3.4Kesehatan dan Keselamatan kerja ... 4-20 4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Pengukuran Waktu Baku Langsung ... 4-21 4.2.1.1Pengujian Kenormalan Data, Keseragaman Data,

dan Kecukupan Data ... 4-22 4.2.1.2Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal,

Waktu Baku ... 4-26 4.2.2 Pengukuran Waktu Baku Tidak langsung ... 4-30

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN

5.1 Analisis


(5)

DAFTAR ISI ( Lanjutan 3 )

Halaman

5.1.1.1Analisis prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakannya ... 5-1 5.1.1.2Analisis prinsip ekonomi gerakan dihubungkan

dengan pengaturan tata letak tempat kerja ... 5-8 5.1.1.3Analisis prinsip ekonomi gerakan dihubungkan

dengan perancangan peralatan ... 5-13 5.1.2 Analisis Layout Stasiun Kerja Setempat ... 5-16 5.1.2.1Analisis Tata Letak ... 5-16 5.1.2.2Analisis Jarak ... 5-17 5.1.2.3Analisis Keleluasaan ... 5-18 5.1.2.4Analisis Mengenai Manusia ... 5-19 5.1.2.5Analisis Bahan ... 5-20 5.1.3 Analisis Layout Stasiun Kerja Keseluruhan ... 5-22 5.1.3.1Analisis Tata Letak ... 5-22 5.1.3.2Analisis Lebar Gang ... 5-22 5.1.3.3Analisis Penempatan Mesin... 5-24 5.1.3.4Analisis Aliran Proses ... 5-25 5.1.4 Analisis Penggunaan Fasilitas Fisik ... 5-25 5.1.5 Analisis Lingkungan Fisik... 5-27 5.1.5.1Analisis Temperatur dan Kelembaban ... 5-25 5.1.5.2Analisis Pencahayaan ... 5-37 5.1.5.3Analisis Kebisingan ... 5-39 5.1.5.4Analisis Atap ... 5-41 5.1.5.5Analisis Lantai ... 5-41 5.1.5.6Analisis Dinding ... 5-41 5.1.5.7Analisis Ventilasi ... 5-42 5.1.5.8Analisis Sirkulasi ... 5-42 5.1.5.9Analisis Bau-bauan... 5-42


(6)

DAFTAR ISI ( Lanjutan 4 )

Halaman

5.1.6 Analisis Mengenai K3 ... 5-42 5.1.7 Analisis Prinsip 5S ... 5-43 5.1.7.1Seiri ... 5-43 5.1.7.2Seiton ... 5-43 5.1.7.3Seiso... 5-44 5.1.7.4Seiketsu ... 5-44 5.1.7.5Shitsuke ... 5-45 5.1.8 Analisis Fleksibilitas ... 5-45 5.1.9 Analisis Sensitifitas ... 5-46 5.1.10 Analisis Diagram Fishbone ... 5-47 5.2 Usulan

5.2.1 Usulan Ekonomi Gerakan ... 5-48 5.2.2 Usulan Layout Stasiun Kerja Setempat ... 5-50 5.2.3 Usulan Layout Stasiun Keseluruhan ... 5-52 5.2.4 Usulan Kelonggaran ... 5-54 5.2.5 Usulan MTM ... 5-54 5.2.6 Usulan Fasilitas Fisik ... 5-55 5.2.7 Usulan Lingkungan Fisik ... 5-66 5.2.8 Usulan K3 ... 5-68 5.2.9 Usulan 5S ... 5-70

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-4

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel Halaman

2.1 Tabel TMU berdasarkan derajat perpindahan mata ... 2-33 2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Keadaan Tubuh ... 2-41 2.3 Hubungan Kelembaban dan Suhu ... 2-42 2.4 Tingkat Pencahayaan Yang Direkomendasikan ... 2-43 2.5 Efek jarak, suhu, psikis dari warna ... 2-45 2.6 Jumlah Petugas P3K berdasarkan jumlah pekerja ... 2-55 2.7 Jenis Kotak P3K ... 2-55 2.8 Jenis Kotak P3K Bentuk I ... 2-56 2.9 Jenis Kotak P3K Bentuk II ... 2-56 2.10 Jenis Kotak P3K Bentuk III ... 2-57 4.1 Jumlah Tenaga Kerja dan Mesin ... 4-1 4.2 Ukuran Cetakan Berdasarkan Data Anthropometri ... 4-3 4.3 Rata-rata Temperatur dan Kelembaban Untuk Tiap Stasiun

Kerja Selama 3 Hari ... 4-18 4.4 Rata-rata Data Pencahayaan Untuk setiap Stasiun

Kerja Selama 3 Hari ... 4-18 4.5 Rata-rata Data Kebisingan Untuk Setiap Stasiun

Kerja Selama 3 Hari ... 4-18 4.6 Data Mentah Waktu Proses Pengamatan Stasiun 2 ... 4-22 4.7 Uji Kenormalan Data Stasiun 2 ... 4-23 4.8 Uji Keseragaman Data Stasiun 2 ... 4-24 4.9 Faktor Penyesuaian Stasiun 2 ... 4-27 4.10 Faktor Kelonggaran Stasiun 2 ... 4-29 4.11 MTM Aktual Stasiun 2 ... 4-30 5.1 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang Dihubungkan

Dengan Tubuh Manusia dan Gerakan-gerakan kerjanya .... 5-14 5.2 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang Dihubungkan


(8)

DAFTAR TABEL ( Lanjutan 1 )

Tabel Nama Tabel Halaman

5.3 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang Dihubungkan

Dengan Perancangan Peralatan ... 5-16 5.4 Perbandingan PEG Aktual dan Usulan ... 5-49 5.5 Faktor Kelonggaran Usulan ... 5-54 5.6 MTM Usulan Stasiun 2 ... 5-54 5.7 Scoring Untuk Trolli ... 5-55 5.8 Data Anthropometri Untuk Trolli ... 5-56 5.9 Scoring Untuk Tangga ... 5-58 5.10 Data Anthropometri Untuk Hand Truck ... 5-59 5.11 Scoring Untuk Hand truck ... 5-60 5.12 Scoring Untuk Baskom ... 5-62 5.13 Scoring Untuk Sarung Tangan ... 5-63 5.14 Scoring Untuk Masker ... 5-65 5.15 Data Anthropometri Untuk Cetakan ... 5-65 5.16 Usulan Kotak P3K Bentuk II ... 5-69


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Halaman

2.1 Tiga Tahap Pengukuran Waktu Kerja dengan MTM-1 ... 2-22 2.2 Segitiga Kebakaran ... 2-58 3.1 Flowchart sistematika penelitian ... 3-1 3.1 Flowchart sistematika penelitian ( lanjutan 2 ) ... 3-2 3.1 Flowchart sistematika penelitian ( lanjutan 3 ) ... 3-3

3.2 Flowchart Sistematika Pengambilan dan Pengolahan Data 3-11

4.1 Mesin Adonan ... 4-2 4.2 Cetakan ... 4-3 4.3 Mesin Cetak ... 4-3 4.4 Keranjang ... 4-3 4.5 Mesin Kukus ... 4-4 4.6 “Sasag” ... 4-4 4.7 Mesin Oven ... 4-5 4.8 Box Penyimpanan ... 4-5 4.9 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Pencetakan

(Stasiun 2) Untuk Operator di Sebelah Kanan Mesin ... 4-7 4.10 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Pencetakan

(Stasiun 2) Untuk Operator di Sebelah Kiri Mesin ... 4-8 4.11 Denah Tata Letak Kerja Keseluruhan ... 4-10 4.12 Denah Stasiun Pencetakan(Stasiun2) ... 4-11 4.13 Tempelate ... 4-12 4.14 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Adonan

( Stasiun 1 ) ... 4-13 4.15 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Pencetakan

( Stasiun 2 ) ... 4-14 4.16 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Pengukusan


(10)

DAFTAR GAMBAR ( Lanjutan 1 )

Gambar Nama Gambar Halaman

4.17 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Penjemuran

( Stasiun 4 ) ... 4-16 4.18 Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun Penyimpanan

( Stasiun 5 ) ... 4-17 4.19 Plot Keseragaman Data Stasiun 2 ... 4-25 5.1 Denah Tata Letak Kerja Keseluruhan Untuk Lebar Gang .. 5-22 5.2 Denah Tata Letak Kerja Keseluruhan Untuk Penempatan

Mesin ... 5-24 5.3 Aliran Proses ... 5-25 5.4 Cetakan ... 5-26 5.5 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Pagi Hari Untuk Stasiun 1 ... 5-27 5.6 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Siang Hari Untuk Stasiun 1 ... 5-28 5.7 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Sore Hari Untuk Stasiun 1 ... 5-28 5.8 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Pagi Hari Untuk Stasiun 2 ... 5-29 5.9 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Siang Hari Untuk Stasiun 2 ... 5-30 5.10 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Sore Hari Untuk Stasiun 2 ... 5-31 5.11 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Pagi Hari Untuk Stasiun 3 ... 5-31 5.12 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban


(11)

DAFTAR GAMBAR ( Lanjutan 2 )

Gambar Nama Gambar Halaman

5.13 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Sore Hari Untuk Stasiun 3 ... 5-33 5.14 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Pagi Hari Untuk Stasiun 4 ... 5-34 5.15 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Siang Hari Untuk Stasiun 4 ... 5-34 5.16 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Sore Hari Untuk Stasiun 4 ... 5-35 5.17 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Pagi Hari Untuk Stasiun 5 ... 5-36 5.18 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Siang Hari Untuk Stasiun 5 ... 5-36 5.19 Hubungan antara Temperature dan Kelembaban

Pada Sore Hari Untuk Stasiun 5 ... 5-37 5.20 Diagram Fishbone ... 5-47 5.21 Usulan Denah Tata Letak Kerja Setempat Stasiun

Pencetakan ( Stasiun 2 ) ... 5-51 5.22 Usulan Layout Stasiun Kerja Keseluruhan ... 5-52 5.23 Usulan Trolli ... 5-55 5.24 Usulan Tangga ... 5-57 5.25 Usulan Hand Truck ... 5-59 5.26 Usulan Baskom ... 5-61 5.27 Usulan Sarung Tangan ... 5-63 5.28 Usulan Masker ... 5-64 5.29 Usulan Cetakan ... 5-65 5.30 Usulan Kran ... 5-66 5.31 Simulasi usulan kran dan cetakan ... 5-67


(12)

DAFTAR GAMBAR ( Lanjutan 2 )

Gambar Nama Gambar Halaman

5.32 Usulan Kipas angin ... 5-67 5.33 Usulan Exhaust Fan ... 5-68


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

A Tabel Kurva Normal

B Tabel Penyesuaian Westinghouse

C Tabel Faktor Kelonggaran

D Tabel MTM-1

E Tabel Anthropometri


(14)

DATA PENULIS

Nama : Indira Hartadinata

Alamat : Jl. Cihanjuang, CIMAHI

No.HP : 08562079088

Email : Indira.Hartadinata@yahoo.com

Pendidikan : SD Dian 1

SMP YWKA

SMA Pasundan 1 Bandung

Universitas Kristen Maranatha – Teknik Industri

Nilai Tugas Akhir : A


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya suatu perusahaan memiliki targetnya masing-masing dalam mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Salah satu faktor untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan penyusunan strategi dalam menghadapi persaingan usaha.

Efisiensi, efektifitas, dan produktifitas merupakan ukuran performansi setiap perusahaan. Performansi kerja yang baik diperlukan agar suatu perusahaan dapat bertahan hidup dan berusaha tumbuh ditengah persaingan usaha yang semakin ketat.

Pabrik kerupuk Sari Harum yang berlokasi di Babakan Caringin RT 03/ RW 04 Kelurahan Suka Galih, Kecamatan Sukajadi ingin memperbaiki sistem kerja melalui perancangan atau perbaikan sistem.

Perancangan perbaikan dilakukan terhadap elemen-elemen dari sistem kerja yakni 4M1E ( Man, Methods, Machine, Material, Environment ). Masalah utama yang dihadapi oleh pabrik kerupuk Sari Harum ialah pada bagian pencetakan, dimana pada bagian ini terdapat masalah mengenai pencetakan adonan kerupuk yang sering terjadi kesalahan dalam pencetakan sehingga produk yang dihasilkan berbeda-beda bentuk, dengan begitu operator lebih banyak membuang waktunya karena kesalahan pencetakan. Sehingga perlu melakukan perbaikan sistem kerja yang ada pada pabrik kerupuk Sari Harum. Perbaikan sistem kerja yang dapat dilakukan, seperti melakukan perbaikan gerakan kerja yang tidak efektif, perbaikan metoda yang proses pengerjaannya lebih cepat, perbaikan lingkungan fisik kerja agar lebih aman dan nyaman, penerapan metode 5S pada perusahaan, perbaikan tata letak, perbaikan fasilitas fisik, serta pihak perusahaan ingin mengetahui bagaimana untuk mencegah kecelakaan kerja.


(16)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-2

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berusaha melakukan pembahasan mengenai perbaikan metode kerja pada pabrik kerupuk Sari Harum dan menganalisis untuk memberikan masukan bagi perusahaan.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang ada diperusahaan :

- Produk yang dihasilkan kurang seragam bentuknya sehingga hasil cetakan yang tidak rapih akan mempersulit pada saat pembungkusan. - Dimana sirkulasi udara yang kurang baik, terdapat bau-bauan

sehingga operator tidak dapat bekerja dengan nyaman.

- Gerakan kerja dari operator untuk semua stasiun yang dirasakan kurang baik, dimana kelelahan operator lebih cepat terjadi, dimana cetakan yang ada tidak sesuai dengan ukuran anthropometri dan lingkungan juga mempengaruhi kegiatan dari operator ketika melakukan pekerjaannya dan fish bone dapat melihat sebab akibat dari cacat.

- Perusahaan ingin mengetahui waktu baku untuk stasiun 2.

- Belum adanya prosedur K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ). Sehingga jika terjadi kecelakaan tidak dapat dilakukan penanganan langsung, dimana prosedur P3K belum diterapkan. Selain itu peralatan K3 belum disediakan ( seperti APAR, Alarm, Kotak P3K, dll ).

- Belum adanya metode 5S.

1.3. Batasan Masalah dan Asumsi

Penulis membuat pembatasan masalah, diantaranya sebagai berikut : 1. Metode yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja adalah

dengan cara langsung dengan menggunakan penelitian jam henti ( stop watch ).

2. Metode tidak langsung dengan data waktu gerakan melalui analisis MTM-1.


(17)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-3

4. Data anthropometri sebagai patokan ukuran dalam perancangan fasilitas fisik diambil dari buku “ Ergonomi Konsep Dasar dan aplikasi” karangan Eko Nurmianto yang mewakili data-data yang dibutuhkan.

5. Faktor penyesuaian yang digunakan adalah cara Westinghouse. 6. Fasilitas fisik yang dirancang cetakan dan kran.

7. Usulan perancangan kran tidak disertakan dalam perhitungan Wb usulan.

8. Lingkungan fisik yang diamati temperatur, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, atap, dinding, ventilasi, sirkulasi,bau-bauan. Untuk pengamatan temperatur, kelembaban, pencahayaan dan kebisingan dilakukan pada pagi, siang sore sebanyak 3 hari , dimana pagi hari antara jam 08.00-09.00, siang hari antara 11.00-12.00, sore hari antara jam 15.00-15.40.

9. Operator memiliki kemampuan yang sama. 10.Hanya mengamati kerupuk mentah.

Asumsi yang digunakan agar dapat memudahkan dalam analisis pemecahan masalah adalah :

1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi pria sebesar 1 %. 2. Tingkat ketelitian 10 %

3. Tingkat kepercayaan 95 %

4. Data anthropometri dari buku “ Ergonomi Konsep Dasar dan aplikasi” karangan Eko Nurmianto diasumsikan mewakili tubuh orang Indonesia.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di pabrik kerupuk Sari Harum, dalam laporan akhir ini akan dibahas :

1. Bagaimana gerakan-gerakan kerja operator yang berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan


(18)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-4

gerakan tubuh manusia, tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan ?

2. Bagaimana tata letak tempat kerja setempat yang ada di perusahaan saat ini ?

3. Bagaimana kondisi tata letak tempat kerja keseluruhan yang ada di perusahaan saat ini ?

4. Berapa besar waktu baku yang dibutuhkan di stasiun 2 ?

5. Bagaimana penggunaan fasilitas fisik yang ada di perusahaan saat ini ?

6. Bagaimana kondisi lingkungan kerja pada saat ini meliputi temperatur, kelembaban, kebisingan, pencahayaan, atap, lantai, dinding, ventilasi, sirkulasi udara, kebersihan, warna, dan bau-bauan ?

7. Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja yang ada diperusahaan saat ini ?

8. Apakah metoda 5S sudah diterapkan pada perusahaan ?

9. Bagaimana usulan gerakan-gerakan kerja operator yang berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan gerakan tubuh manusia, tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan ?

10.Bagaimana sebaiknya tata letak tempat kerja setempat yang diusulkan ?

11.Bagaimana sebaiknya tata letak tempat kerja keseluruhan yang diusulkan ?

12.Berapa besar waktu baku usulan yang dibutuhkan di stasiun 2 dengan metode baru ?

13.Berapa indeks perbandingan waktu baku langsung aktual dengan waktu baku tidak langsung aktual di stasiun 2 ?

14.Bagaimanakah sebaiknya penggunaan fasilitas fisik yang digunakan ?


(19)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-5

15.Bagaimanakah kondisi lingkungan kerja yang baik meliputi temperatur, kelembaban, kebisingan, pencahayaan, atap, lantai, dinding, ventilasi, sirkulasi udara, kebersihan, warna, dan bau-bauan ?

16.Bagaimanakah upaya kesehatan dan keselmatan kerja yang diusulkan ?

17.Bagaimanakah sebaiknya pelaksanaan 5S yang ada diusulkan ?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis gerakan-gerakan kerja operator yang berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan gerakan tubuh manusia, tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan.

2. Menganalisis tata letak tempat kerja setempat yang ada diperusahaan saat ini.

3. Menganalisis tata letak tempat kerja keseluruhan yang ada diperusahaan saat ini.

4. Menganalisis lama waktu baku yang dibutuhkan di stasiun 2. 5. Menganalisis penggunaan material handling yang ada di

perusahaan saat ini.

6. Menganalisis kondisi lingkungan kerja pada saat ini meliputi temperatur, kelembaban, kebisingan, pencahayaan, atap, lantai, dinding, ventilasi, sirkulasi udara, kebersihan, warna, dan bau-bauan.

7. Menganalisis upaya kesehatan dan keselamatan kerja yang ada diperusahaan saat ini.

8. Menganalisis metode 5S yang sudah diterapkan pada perusahaan saat ini.

9. Mengusulkan gerakan-gerakan kerja operator yang berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan


(20)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-6

dengan gerakan tubuh manusia, tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan.

10.Mengusulkan sebaiknya tata letak tempat kerja setempat yang diusulkan.

11.Mengusulkan sebaiknya tata letak tempet kerja keseluruhan yang diusulkan.

12.Mengusulkan besar waktu baku usulan yang dibutuhkan di stasiun 2 dengan metode baru.

13.Mengusulkan besarnya indeks perbandingan waktu baku langsung aktual dengan waktu baku tidak langsung aktual.

14.Mengusulkan jenis material handling yang digunakan.

15.Mengusulkan dan memperbaiki kondisi lingkungan kerja yang baik meliputi temperatur, kelembaban, kebisingan, pencahayaan, atap, lantai, dinding, ventilasi, sirkulasi udara, kebersihan, warna, dan bau-bauan.

16.Mengusulkan upaya kesehatan dan keselamatan kerja yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan.

17.Mengusulkan komponen 5S yang sebaiknya diterapkan di dalam perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk menjelaskan mengenai urutan pembahasan masalah, maka disusun sistematika penulisan masalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi, tujuan penelitian, sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang berisi landasan kepustakaan yang dijadikan referensi dalam pembahasan masalah.


(21)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-7

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan langkah-langkah dan prosedur yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

BAB 4 : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi jenis dan sumber data yang telah dikumpulkan yang kemudian akhirnya akan diolah sebagai bahan analisis.

BAB 5 : ANALISIS DAN USULAN

Bab berisi analisis dan usulan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah diperoleh untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari masalah yang dibahas.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab berisi kesimpulan yang didapatkan sebagai hasil pembahasan dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.


(22)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, hasil analisis dan usulan perbaikan kerja di Pabrik Kerupuk Sari Harum yang meliputi : gerakan kerja, tempat kerja setempat, tempat kerja keseluruhan, fasilitas fisik, lingkungan kerja ( temperatur, intensitas cahaya, kebisingan, pencahayaan, kelembaban, sirkulasi udara, bau-bauan ), diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

- Berdasarkan analisis prinsip ekonomi gerakan yang ada saat ini penulis memberikan usulan, berikut peningkatan prinsip ekonomi gerakan aktual dengan ekonomi gerakan usulan;

Tabel 6.1

Perbandingan PEG Aktual dan Usulan

- Untuk menanggulangi cacat yang ada, penulis mengusulkan cetakan baru dimana pada cetakan yang baru akan menanggulangi cacat yang ada saat ini. Cetakan aktual yang aktual hanya dapat menghasilkan sekali cetak saja, dengan cetakan usulan dapat menghasilkan 4 hasil

St.1 St.2 St.3 St.4 St.5

PEG Dikaitkan Dengan Tubuh Manusia dan Gerakan-Gerakan Kerjanya PEG Dikaitkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja PEG Dikaitkan Dengan Perancangan Peralatan

St.1 St.2 St.3 St.4 St.5

PEG Dikaitkan Dengan Tubuh Manusia dan Gerakan-Gerakan Kerjanya PEG Dikaitkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja PEG Dikaitkan Dengan Perancangan Peralatan

Perbandingan PEG

71,43 57,14 42,86 57,14 57,14

Aktual Perbandingan PEG Usulan 85,71 71,42 100,00 80,00 60,00 100,00 80,00

100,00 100,00 0,00 0,00

-100,00 100,00 0,00 0,00

-71,43 85,71 85,71


(23)

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2

sekali cetak dengan begitu maka waktu yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan dari operator lebih singkat.

- Tata letak tempat kerja pada pabrik saat ini sudah cukup baik. Usulan untuk tata letak tempat kerja setempat untuk stasiun 2 tidak terjadi perubahan penempatan mesin dan alat-alat, hanya jarak antara operator dengan keranjang yang awalnya 11,60 inch menjadi 9,80 dan jaran pipa mesin cetak dengan keranjang yang awalnya 7,87 inch menjadi 5,90 inch. Untuk stasiun lainnya untuk penempatan mesin sudah dipatenkan jikalaupun dirubah tata letaknya akan sulit dilakukan.

- Kondisi tata letak tempat kerja keseluruhan pada perusahaan kurang baik dilihat dari lebar pintu masuk dan gudang yang terlalu kecil, dan penempatan antara area gerobak dan kamar pekerja yang tidak sesuai. Untuk tata letak tempat kerja keseluruhan dalam usulan mengalami perubahan pada lebar pintu masuk pabrik yang awalnya hanya berukuran 1,00 m menjadi 3,32 m, jarak gudang dengan stasiun 1 lebih dekat yang awalnya berjarak 2,00 m menjadi 1,30 m dan jarak stasiun 1 dengan stasiun 2 yang awalnya berjarak 3,00 m menjadi 1,43 m.

- Waktu baku yang dibutuhkan operator dalam melakukan pekerjaannya untuk stasiun 2 waktu baku aktual sebesar 2,51 detik dan waktu baku usulan sebesar 2,21 detik.

Tabel 6.2 Waktu Baku

- Untuk penggunaan fasilitas fisik yang ada di perusahaan saat ini sudah cukup baik namun ketika operator dalam melakukan pekerjaanya tidak terdapat material handling, oleh karena itu dalam usulan penggunaan peralatan kerja mengusulkan digunakan material handling.

Aktual Usulan

Waktu Baku 2,51 detik 2,21 detik


(24)

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-3

- Kondisi lingkungan fisik untuk temperatur dan kelembaban pada pabrik dapat dikatakan tinggi dan termasuk kedalam feels hot, oleh karena itu diusulkan dengan penggunaan kipas angin pada pabrik. Pencahayaan pada saat ini sudah cukup. Untuk kebisingan pada semua stasiun dapat dikatakan bising karena lebih dari 60 dB, dan hanya pada stasiun 5 saja yang kurang dari 60 dB. Untuk atap pabrik menggunakan genting, dimana jika menggunakan genting akan lebih menyerap panas dibanding dengan menggunakan asbes. Untuk lantai pabrik sebagian besar hanya dilapisi oleh semen saja, oleh karena itu diusulkan agar lantai pabrik menggunakan keramik agar lebih mudah untuk membersihkannya. Untuk dinding pabrik saat ini terlihat kotor dikarenakan sudah lama permukaan tembok ini tidak mengalami pengecatan ulang, sehingga menimbulkan kesan kumuh pada pabrik. Pada pabrik untuk stasiun 1 , stasiun 2, stasiun 3 tidak terdapat ventilasi, hanya untuk stasiun 4 dan stasiun 5 letaknya berada diluar sehingga pada stasiun ini tidak diperlukan ventilasi lagi.

- Belum ada prosedur pencegahan dan penanggulangan pada kesehatan dan keselamatan kerja pada pabrik. Dengan begitu penulis mengusulkan disediakannya kotak P3K sebagai penanggulangan, operator menggunakan sarung tangan dan masker ketika bekerja, disediakannya APAR pada area pabrik jika terjadi kebakaran.

- Untuk 5S pada pabrik belum seluruhnya diterapkan hanya untuk Seiri, Seiton yang sudah diterapkan di pabrik. Usulan 5S untuk Seiso masih harus diperbaiki yaitu dilakukan pembersihan pada area pabrik, mengecat ulang dinding dan penggunaan keramik pada lantai pabrik. Untuk peralatan yang digunakan seperti keranjang, cetakan dan

“sasag” sebaiknya dilakukan pembersihan rutin agar nampak terlihat


(25)

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-4

6.2 SARAN

Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubung dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penggunaan material handling

Lantai diperbaiki dengan penggunaan keramik Gang utama / pintu masuk diperlebar

Dinding di cat ulang

Dipasang kipas angin pada atap / exhaust fan Penggunaan wadah pada stasiun 2

Penggunaan APAR Generator

Kotak P3K

Masker dan sarung tangan bagi pekerja Usulan Cetakan


(26)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sutalaksana, Iftikar Z.; Anggawisastra, Ruhana.; Tjakraatmadja, John H.; Teknik Tata Cara Kerja ”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi bandung, 1979.

2. Walpole, Ronald E.; “ Pengantar Statistika “, edisi ke 3, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.

3. Yudiantyo, Wawan.; “ Petunjuk Praktis Penggunaan MTM 1-2-3 “, edisi ke 9, Universitas Kristen Maranatha, Bandung,2006.

4. Nurmianto, Eko; “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya”, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 1996.

5. Diktat Kuliah, Analisis Perancangan Kerja. 6. Diktat Kuliah, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


(1)

Bab 1 PENDAHULUAN 1-7

Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan langkah-langkah dan prosedur yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

BAB 4 : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi jenis dan sumber data yang telah dikumpulkan yang kemudian akhirnya akan diolah sebagai bahan analisis.

BAB 5 : ANALISIS DAN USULAN

Bab berisi analisis dan usulan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah diperoleh untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari masalah yang dibahas.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab berisi kesimpulan yang didapatkan sebagai hasil pembahasan dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.


(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, hasil analisis dan usulan perbaikan kerja di Pabrik Kerupuk Sari Harum yang meliputi : gerakan kerja, tempat kerja setempat, tempat kerja keseluruhan, fasilitas fisik, lingkungan kerja ( temperatur, intensitas cahaya, kebisingan, pencahayaan, kelembaban, sirkulasi udara, bau-bauan ), diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

- Berdasarkan analisis prinsip ekonomi gerakan yang ada saat ini penulis memberikan usulan, berikut peningkatan prinsip ekonomi gerakan aktual dengan ekonomi gerakan usulan;

Tabel 6.1

Perbandingan PEG Aktual dan Usulan

- Untuk menanggulangi cacat yang ada, penulis mengusulkan cetakan baru dimana pada cetakan yang baru akan menanggulangi cacat yang ada saat ini. Cetakan aktual yang aktual hanya dapat menghasilkan sekali cetak saja, dengan cetakan usulan dapat menghasilkan 4 hasil

St.1 St.2 St.3 St.4 St.5 PEG Dikaitkan Dengan Tubuh Manusia

dan Gerakan-Gerakan Kerjanya PEG Dikaitkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja PEG Dikaitkan Dengan Perancangan Peralatan

St.1 St.2 St.3 St.4 St.5 PEG Dikaitkan Dengan Tubuh Manusia

dan Gerakan-Gerakan Kerjanya PEG Dikaitkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja PEG Dikaitkan Dengan Perancangan Peralatan

Perbandingan PEG

71,43 57,14 42,86 57,14 57,14

Aktual Perbandingan PEG Usulan 85,71 71,42 100,00 80,00 60,00 100,00 80,00

100,00 100,00 0,00 0,00

-100,00 100,00 0,00 0,00 -71,43 85,71 85,71


(3)

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2

Universitas Kristen Maranatha

sekali cetak dengan begitu maka waktu yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan dari operator lebih singkat.

- Tata letak tempat kerja pada pabrik saat ini sudah cukup baik. Usulan untuk tata letak tempat kerja setempat untuk stasiun 2 tidak terjadi perubahan penempatan mesin dan alat-alat, hanya jarak antara operator dengan keranjang yang awalnya 11,60 inch menjadi 9,80 dan jaran pipa mesin cetak dengan keranjang yang awalnya 7,87 inch menjadi 5,90 inch. Untuk stasiun lainnya untuk penempatan mesin sudah dipatenkan jikalaupun dirubah tata letaknya akan sulit dilakukan.

- Kondisi tata letak tempat kerja keseluruhan pada perusahaan kurang baik dilihat dari lebar pintu masuk dan gudang yang terlalu kecil, dan penempatan antara area gerobak dan kamar pekerja yang tidak sesuai. Untuk tata letak tempat kerja keseluruhan dalam usulan mengalami perubahan pada lebar pintu masuk pabrik yang awalnya hanya berukuran 1,00 m menjadi 3,32 m, jarak gudang dengan stasiun 1 lebih dekat yang awalnya berjarak 2,00 m menjadi 1,30 m dan jarak stasiun 1 dengan stasiun 2 yang awalnya berjarak 3,00 m menjadi 1,43 m.

- Waktu baku yang dibutuhkan operator dalam melakukan pekerjaannya untuk stasiun 2 waktu baku aktual sebesar 2,51 detik dan waktu baku usulan sebesar 2,21 detik.

Tabel 6.2 Waktu Baku

- Untuk penggunaan fasilitas fisik yang ada di perusahaan saat ini sudah cukup baik namun ketika operator dalam melakukan pekerjaanya tidak terdapat material handling, oleh karena itu dalam usulan penggunaan peralatan kerja mengusulkan digunakan material handling.

Aktual Usulan

Waktu Baku 2,51 detik 2,21 detik


(4)

- Kondisi lingkungan fisik untuk temperatur dan kelembaban pada pabrik dapat dikatakan tinggi dan termasuk kedalam feels hot, oleh karena itu diusulkan dengan penggunaan kipas angin pada pabrik. Pencahayaan pada saat ini sudah cukup. Untuk kebisingan pada semua stasiun dapat dikatakan bising karena lebih dari 60 dB, dan hanya pada stasiun 5 saja yang kurang dari 60 dB. Untuk atap pabrik menggunakan genting, dimana jika menggunakan genting akan lebih menyerap panas dibanding dengan menggunakan asbes. Untuk lantai pabrik sebagian besar hanya dilapisi oleh semen saja, oleh karena itu diusulkan agar lantai pabrik menggunakan keramik agar lebih mudah untuk membersihkannya. Untuk dinding pabrik saat ini terlihat kotor dikarenakan sudah lama permukaan tembok ini tidak mengalami pengecatan ulang, sehingga menimbulkan kesan kumuh pada pabrik. Pada pabrik untuk stasiun 1 , stasiun 2, stasiun 3 tidak terdapat ventilasi, hanya untuk stasiun 4 dan stasiun 5 letaknya berada diluar sehingga pada stasiun ini tidak diperlukan ventilasi lagi.

- Belum ada prosedur pencegahan dan penanggulangan pada kesehatan dan keselamatan kerja pada pabrik. Dengan begitu penulis mengusulkan disediakannya kotak P3K sebagai penanggulangan, operator menggunakan sarung tangan dan masker ketika bekerja, disediakannya APAR pada area pabrik jika terjadi kebakaran.

- Untuk 5S pada pabrik belum seluruhnya diterapkan hanya untuk Seiri, Seiton yang sudah diterapkan di pabrik. Usulan 5S untuk Seiso masih harus diperbaiki yaitu dilakukan pembersihan pada area pabrik, mengecat ulang dinding dan penggunaan keramik pada lantai pabrik. Untuk peralatan yang digunakan seperti keranjang, cetakan dan “sasag” sebaiknya dilakukan pembersihan rutin agar nampak terlihat bersih ketika akan menggunakannya.


(5)

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-4

Universitas Kristen Maranatha

6.2 SARAN

Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubung dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penggunaan material handling

Lantai diperbaiki dengan penggunaan keramik Gang utama / pintu masuk diperlebar

Dinding di cat ulang

Dipasang kipas angin pada atap / exhaust fan Penggunaan wadah pada stasiun 2

Penggunaan APAR Generator

Kotak P3K

Masker dan sarung tangan bagi pekerja Usulan Cetakan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sutalaksana, Iftikar Z.; Anggawisastra, Ruhana.; Tjakraatmadja, John H.; Teknik Tata Cara Kerja ”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi bandung, 1979.

2. Walpole, Ronald E.; “ Pengantar Statistika “, edisi ke 3, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.

3. Yudiantyo, Wawan.; “ Petunjuk Praktis Penggunaan MTM 1-2-3 “, edisi ke 9, Universitas Kristen Maranatha, Bandung,2006.

4. Nurmianto, Eko; “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya”, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 1996.

5. Diktat Kuliah, Analisis Perancangan Kerja. 6. Diktat Kuliah, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.