Analisis Perbaikan dan Perancangan Sistem Kerja Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus PT BMC).

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Di jaman globalisasi, persaingan perusahaan sejenis semakin pesat. Hal ini dirasakan juga oleh perusahaan yang diamati yaitu PT BMC. Untuk memenangkan persaingan bisnis yang sejenis PT BMC memerlukan adanya perbaikan sistem kerja. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki adalah lingkungan fisik seperti pencahayaan, kelembaban dan temperatur, kebisingan, atap, dinding serta lantai yang ada di area kerja. Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pun kurang baik, fasilitas fisik yang kurang sesuai dengan antropometri, gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja tidak sesuai dengan standar prinsip ekonomi gerakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki sistem kerja agar lebih baik.

Data yang dikumpulkan meliputi gambar mesin dan alat kerja, jam kerja dan jumlah karyawan, peta prores operasi, skenario pekerjaan, layout sistem kerja setempat untuk setiap stasiun, layout sistem kerja keseluruhan, data waktu per stasiun, lingkungan fisik, fasilitas fisik serta jenis kecelakaan yang pernah terjadi dan penempatan APAR.

Pada pengolahan data, data waktu diolah dengan menggunakan uji kenormalan data, uji kecukupan data, uji keseragaman data, perhitungan waktu siklus, perhitungan kelonggaran, perhitungan waktu normal, perhitungan waktu baku. Sedangkan pengolahan data waktu tak langsung menggunakan MTM-1. Data lingkungan fisik meliputi, temperatur pada semua stasiun yang berkisar antara 66.2 -71.6 F, kelembaban pada semua stasiun berkisar antara 27 -34 %, pencahayaan pada semua stasiun berkisar antara 61 – 121 lux dan kebisingan pada semua stasiun berkisar antara 50 – 75 dB. Untuk fasilitas fisik yang diamati meliputi kursi, meja dan rak. Dan untuk kecelakaan kerja yang pernah terjadi yaitu jari tangan yang terkena mesin expired dated.

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap lingkungan fisik ( temperatur dan kelembaban berada di area feels cold, pencahayaan yang ada kurang dari standar, kebisingan melampaui tingkat kebisingan yang diterapkan oleh Furrer). Fasilitas fisik yang diamati kurang ergonomis. Prinsip ekonomi gerakan belum mencapai 100 %. Untuk sistem kerja setempat, jarak dirasa cukup jauh, sedangkan sistem kerja keseluruhan lebar gang dirasakan kurang.

Untuk waktu baku aktual pada stasiun pertama adalah 2.321 detik, dengan penghematan waktu baku sebesar 0.393 detik. Sedangkan pada stasiun kedua waktu baku aktual adalah 146.680 detik, dengan penghematan waktu baku sebesar 74.661 detik. Pada stasiun ketiga, waktu baku aktual adalah 1.150 detik, dengan penghematan waktu baku sebesar 0.179 detik. Pada stasiun keempat, waktu baku aktual adalah 3.402 detik, perbaikan dengan penghematan sebesar 0.183 detik. Pada stasiun kelima, waktu baku aktual adalah 108.851 detik, dengan penghematan sebesar 42.449 detik.Usulan lingkungan fisik berupa lampu, jaket, humidifier, memberi earplug. Usulan Fasilitas fisik berupa kursi, meja, rak dan meja penyangga. Usulan Ekonomi Gerakan sudah ada peningkatan walaupun ada juga stasiun yang tidak dapat mencapai 100 %.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Deskripsi Halaman

KARYA PRIBADI iii

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xix

DAFTAR GAMBAR xxiii

DAFTAR LAMPIRAN xxvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1-1

1.2 Identifikasi Masalah 1-2

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1-3

1.4 Perumusan Masalah 1-4

1.5 Tujuan Penelitian 1-5

1.6 Sistematika Penulisan 1-6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Pengertian Teknik Tata Cara Kerja 2-1

2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja 2-3

2.3 Penggunaan Teknik Tata Cara Kerja 2-4

2.4 Pengertian Kerja 2-5

2.5 Penyederhanaan Kerja 2-6

2.6 Penelitian Cara Kerja 2-7

2.7 Studi Gerakan 2-8

2.8 Ekonomi Gerakan 2-10

2.9 Ergonomi 2-12


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman 2.11 Faktor Penyesuian 2-14

2.12 Faktor Kelonggaran 2-16

2.13 Tingkat Ketelitian dan Kepercayaan 2-18

2.14 Metode Pengukuran Waktu 2-18

2.15 Methods Time Measurement ( MTM-1) 2-24

2.16 Bagan Analisa 2-38

2.17 Pengukuran Antropometri 2-38

2.18 Pekerjaan 2-40

2.19 Teori Perancangan Kursi 2-45

2.20 Perhitungan Persentil 2-46

2.21 Pencahayaan 2-48

2.22 Ventilasi –Sikulasi Udara 2-49

2.23 Kelembaban 2-49

2.24 Suhu 2-50

2.25 Bau-bauan 2-51

2.26 Kebisingan 2-52

2.27 Perancangan 2-52

2.28 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2-54

2.29 Diagram Sebab Akibat 2-59

2.30 Metode Penilaian Concept Scoring 2-60

2.31 Prinsip Manajemen 5S 2-62

2.32 Alat Pemadam Api Ringan 2-67

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart 3-1

3.2 Penelitian Pendahuluan 3-4


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

3.4 Perumusan Masalah 3-5

3.5 Tujuan Penelitian 3-7

3.6 Tinjauan Pustaka 3-9

3.7 Pengumpulan Data 3-10

3.8 Pengolahan Data 3-12

3.9 Analisis Data 3-18

3.10 Usulan Perbaikan 3-19

3.11 Kesimpulan dan Saran 3-20

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan 4-1

4.1.1 Sejarah Perusahaan 4-1

4.1.2 Data Umum Perusahaan 4-2

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan 4-2

4.2 Data Sistem Kerja 4-8

4.2.1 Mesin dan Alat Yang Digunakan 4-8

4.2.2 Jumlah Pekerja 4-12

4.2.3 Jam Pekerja 4-12

4.2.4 Proses Pembuatan Susu 4-13

4.2.5 Skenario Pekerjaan 4-14

4.3 Data Pengamatan 4-16

4.3.1 Layout Sistem Kerja Setempat 4-16

4.3.2 Layout Sistem Kerja Keseluruhan 4-19

4.3.3 Waktu Siklus Pembuatan Susu Pack 4-20


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

4.3.5 Fasilitas Fisik 4-27

4.3.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4-29

4.3.7 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja 4-37

4.3.8 Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja 4-39

4.3.9 APAR 4-40

4.3.9.1 Jenis APAR 4-40

4.3.9.2 Kapasitas APAR 4-40

4.3.9.3 Lokasi APAR 4-40

4.3.9.4 Manajemen Perawatan APAR 4-40

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 5-1

5.1 Uji Normal,Uji Seragam dan Uji Cukup Data Stasiun 1 5-1

5.1.1 Uji Normal Stasiun 1 5-1

5.1.2 Uji Seragam Stasiun 1 5-2

5.1.3 Uji Cukup Stasiun 1 5-3

5.1.4 Perhitungan Ws,Wn dan Wb Stasiun 1 5-4

5.1.4.1 Perhitungan Waktu Siklus Stasiun 1 5-4

5.1.4.2 Perhitungan Penyesuian Stasiun 1 5-4

5.1.4.3 Perhitungan Waktu Normal Stasiun 1 5-4

5.1.4.4 Perhitungan Kelonggaran Stasiun 1 5-4

5.1.4.5 Perhitungan Waktu Baku Stasiun 1 5-4

5.1.5 Analisis Penyesuaian Stasiun 1 5-5

5.1.6 Analisis Faktor Kelonggaran Stasiun 1 5-6

5.2 Uji Normal,Uji Seragam dan Uji Cukup Data Stasiun 2 5-8

5.2.1 Uji Normal Stasiun 2 5-8

5.2.2 Uji Seragam Stasiun 2 5-9

5.2.3 Uji Cukup Stasiun 2 5-10


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

5.2.4.1 Perhitungan Waktu Siklus Stasiun 2 5-11

5.2.4.2 Perhitungan Penyesuian Stasiun 2 5-11

5.2.4.3 Perhitungan Waktu Normal Stasiun 2 5-11

5.2.4.4 Perhitungan Kelonggaran Stasiun 2 5-11

5.2.4.5 Perhitungan Waktu Baku Stasiun 2 5-11

5.2.5 Analisis Penyesuaian Stasiun 2 5-12

5.2.6 Analisis Faktor Kelonggaran Stasiun 2 5-13

5.3 Uji Normal,Uji Seragam dan Uji Cukup Data Stasiun 3 5-15

5.3.1 Uji Normal Stasiun 3 5-15

5.3.2 Uji Seragam Stasiun 3 5-16

5.3.3 Uji Cukup Stasiun 3 5-17

5.3.4 Perhitungan Ws,Wn dan Wb Stasiun 3 5-18

5.3.4.1 Perhitungan Waktu Siklus Stasiun 3 5-18

5.3.4.2 Perhitungan Penyesuian Stasiun 3 5-18

5.3.4.3 Perhitungan Waktu Normal Stasiun 3 5-18

5.3.4.4 Perhitungan Kelonggaran Stasiun 3 5-18

5.3.4.5 Perhitungan Waktu Baku Stasiun 3 5-18

5.3.5 Analisis Faktor Penyesuaian Stasiun 3 5-19 5.3.6 Analisis Faktor Kelonggaran Stasiun 3 5-20 5.4 Uji Normal,Seragam Dan Cukup Data Stasiun 4 5-22

5.4.1 Uji Normal Data Stasiun 4 5-22

5.4.2 Uji Seragam Data Stasiun 4 5-23

5.4.3 Uji Cukup Data Stasiun 4 5-24

5.4.4 Perhitungan Ws,Wn dan Wb Stasiun 4 5-25

5.4.4.1 Perhitungan Waktu Siklus Stasiun 4 5-25


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

5.4.4.3 Perhitungan Waktu Normal Stasiun 4 5-25

5.4.4.4 Perhitungan Kelonggaran Stasiun 4 5-25 5.4.4.5 Perhitungan Waktu Baku Stasiun 4 5-25 5.4.5 Analisis Faktor Penyesuaian Stasiun 4 5-26 5.4.6 Analisis Faktor Kelonggaran Stasiun 4 5-27 5.5 Uji Normal,Seragam Dan Cukup Data Stasiun 5 5-30

5.5.1 Uji Normal Data Stasiun 5 5-30

5.5.2 Uji Seragam Data Stasiun 5 5-31

5.5.3 Uji Cukup Data Stasiun 5 5-32

5.5.4 Perhitungan Ws,Wn dan Wb Stasiun 5 5-32

5.5.4.1 Perhitungan Waktu Siklus Stasiun 5 5-32

5.5.4.2 Perhitungan Penyesuian Stasiun 5 5-32

5.5.4.3 Perhitungan Waktu Normal Stasiun 5 5-32

5.5.4.4 Perhitungan Kelonggaran Stasiun 5 5-32 5.5.4.5 Perhitungan Waktu Baku Stasiun 5 5-32 5.5.5 Analisis Faktor Penyesuaian Stasiun 5 5-33 5.5.6 Analisis Faktor Kelonggaran Stasiun 5 5-34

5.6 Data Waktu Gerakan Menggunakan MTM-1 5-36

5.6.1 Data Waktu Gerakan Aktual Stasiun 1 5-36

5.6.2 Data Waktu Gerakan Aktual Stasiun 2 5-37

5.6.3 Data Waktu Gerakan Aktual Stasiun 3 5-38 5.6.4 Data Waktu Gerakan Aktual Stasiun 4 5-39 5.6.5 Data Waktu Gerakan Aktual Stasiun 5 5-40


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

5.7.1 Analisis Gerakan Kerja 5-41

5.7.2 Analisis Gerakan Kerja Dikaitkan dengan Tubuh Manusia dan Gerakan- gerakan Kerja

5-45

5.7.3 Analisis Gerakan Kerja Dihubungkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja

5-54

5.7.4 Analisis Gerakan Kerja Dikaitkan Dengan Perancangan Peralatan

5-63

5.8 Analisis Tata Letak Tempat Kerja 5-66

5.8.1 Analisis Tata Letak Tempat Kerja Setempat 5-66

5.8.2 Analisis Tata Letak Keseluruhan 5-71

5.9 Analisis Fasilitas Fisik 5-75

5.9.1 Analisis Kursi 5-75

5.9.2 Analisis Meja 5-78

5.9.3 Analisis Meja Keramik 5-81

5.9.2 Analisis Rak 5-84

5.10 Analisis Lingkungan Fisik 5-88

5.10.1 Analisis Pencahayaaan 5-88

5.10.2 Analisis Temperatur dan Kelembapan 5-89

5.10.2.1 Analisis Temperatur dan Kelembaban Stasiun 1 5-90 5.10.2.2 Analisis Temperatur dan Kelembaban Stasiun 2 5-92 5.10.2.3 Analisis Temperatur dan Kelembaban Stasiun 3 5-94 5.10.2.4 Analisis Temperatur dan Kelembaban Stasiun 4 5-96 5.10.2.5 Analisis Temperatur dan Kelembaban Stasiun 5 5-98

5.10.3 Analisis Kebisingan 5-100

5.10.4 Analisis Sirkulasi Udara 5-101

5.10.5 Analisis Bau-bauan 5-101


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

5.10.7 Analisis Warna Lantai Produksi 5-101

5.10.8 Analisis Warna Atap Produksi 5-101

5.11 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5-103 5.11.1 Analisis Pencegahan Kecelakaan Kerja Jari

Tangan Terkena Mesin Press

5-103

5.11.2 Analisis Pencegahan Kecelakaan Kerja Jari Tangan Terkena Mesin Expired Dated

5-103

5.11.3 Analisis Pencegahan Kecelakaan Kerja Tergelincir Saat Mengangkut Keranjang

5-103

5.11.4 Analisis Pencegahan Kecelakaan Kerja Kaki Tergores Sudut Meja

5-104

5.11.5 Analisis Penanggulangan Kecelakaan Kerja Jari Tangan Terkena Mesin Press

5-104

5.11.6 Analisis Penanggulangan Kecelakaan Kerja Jari Tangan Terkena Mesin Expired Dated

5-104

5.11.7 Analisis Penanggulangan Kecelakaan Kerja Tergelincir Saat Mengangkut Keranjang

5-105

5.11.8 Analisis Penanggulangan Kecelakaan Kerja Kaki Tergores Sudut Meja

5-105

5.12 Analisis APAR 5-106

5.12.1 Analisis Jenis APAR 5-106

5.12.2 Analisis Kapasitas APAR 5-106

5.12.3 Analisis Lokasi APAR 5-106


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

5.14 Analisis 5S 5-108

5.14.1 Analisis Seiri ( Pemilahan) 5-109

5.14.2 Analisis Seiso ( Pembersihan) 5-111

5.14.3 Analisis Seiton ( Penataan) 5-112

5.14.4 Analisis Seiketsu ( Pemantapan) 5-113

5.14.5 Analisis Shitsuke ( Pembiasan) 5-114

BAB 6 USULAN

6.1 Usulan Kelonggaran 6-1

6.1.1 Usulan Kelonggaran Pada Stasiun1 6-1

6.1.2 Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 2 6-5

6.1.3 Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 3 6-8

6.1.4 Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 4 6-11

6.1.5 Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 5 6-14

6.2 Usulan MTM-1

6.2.1 Usulan MTM-1 Pada Stasiun 1 6-17

6.2.2 Usulan MTM-1 Pada Stasiun 2 6-18

6.2.3 Usulan MTM-1 Pada Stasiun 3 6-19

6.2.4 Usulan MTM-1 Pada Stasiun 4 6-20

6.2.5 Usulan MTM-1 Pada Stasiun 5 6-21

6.3 Usulan Fasilitas Fisik yang lebih ergonomis 6-22

6.3.1 Usulan Pencahayaan 6-22

6.3.2 Usulan Temperatur 6-24

6.3.3 Usulan Kelembaban 6-24


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

6.3.4 Usulan Kebisingan 6-24

6.3.5 Usulan Warna Dinding Produksi 6-25

6.3.6 Usulan Warna Atap Produksi 6-25

6.4 Usulan Gerakan Kerja 6-27

6.4.1 Usulan Gerakan Kerja Dihubungkan Dengan Ekonomi Gerakan

6-29

6.4.2 Usulan Gerakan Kerja Dihubungkan Dengan Ekonomi Gerakan

6-31

6.5 Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6-34

6.5.1 Usulan Kesehatan Kerja 6-34

6.5.2 Usulan Keselamatan Kerja 6-36

6.5.2.1 Usulan Upaya Pencegahan 6-36

6.5.2.2 Usulan Upaya Penanggulangan 6-38

6.6 Usulan fasilitas fisik yang lebih ergonomis 6-40 6.6.1 Pemilihan Alternatif Kursi Yang Terbaik 6-40 6.6.2 Pemilihan Alternatif Meja Yang Terbaik 6-43 6.6.3 Pemilihan Alternatif Rak Yang Terbaik 6-46 6.6.4 Pemilihan Alternatif Meja Penyangga Yang Terbaik 6-51

6.7 Usulan Sistem Kerja Setempat 6-54

6.7.1 Usulan Sistem Kerja Setempat Stasiun 1 6-54 6.7.2 Usulan Sistem Kerja Setempat Stasiun 2 6-55 6.7.3 Usulan Sistem Kerja Setempat Stasiun 3 6-56 6.7.4 Usulan Sistem Kerja Setempat Stasiun 4 6-57 6.7.5 Usulan Sistem Kerja Setempat Stasiun 5 6-58

6.8 Usulan Sistem Kerja Keseluruhan 6-59


(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

Deskripsi Halaman

6.10 Usulan APAR 6-62

6.10.1 Usulan Jenis APAR 6-62

6.10.2 Usulan Kapasitas APAR 6-62

6.10.3 Usulan Lokasi APAR 6-63

6.10.4 Usulan Manajemen Perawatan APAR 6-63

BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN 7-1

7.1 Kesimpulan 7-1

7.2 Saran 7-18

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Lambang lambang Therblig (2,95) 2-9

Tabel 2.2 Tingkat Pencahayaan Yang Direkomendasikan (5,165) 2-48

Tabel 2.3 Hubungan Kelembapan dan Suhu (5,80) 2-49

Tabel 2.4 Pengaruh Suhu Terhadap Kondisi Tubuh 2-50

Tabel 2.5 Ukuran Suhu yang Disarankan untuk Kondisi Optimum 2-50

Tabel 2.6 Efek Jarak,Suhu, Psikis dan Warna 2-51

Tabel 2.7 Jumlah Petugas P3K Berdasarkan Jumlah Pekerja 2-57

Tabel 2.8 Jenis Kotak P3K 2-57

Tabel 2.9 Rating 2-61

Tabel 4.1 Jam Kerja Karyawan BMC 4-12

Tabel 4.2 Data Waktu Stasiun Pertama ( Dalam Detik) 4-20

Tabel 4.3 Data Waktu Stasiun Kedua ( Dalam Detik) 4-21

Tabel 4.4 Data Waktu Stasiun Ketiga ( Dalam Detik) 4-21

Tabel 4.5 Data Waktu Stasiun Keempat ( Dalam Detik) 4-22

Tabel 4.6 Data Waktu Stasiun Kelima ( Dalam Detik) 4-22

Tabel 4.7 Data Pengukuran Temperatur ( Dalam ) Selama 3 Hari 4-23

Tabel 4.8 Data Konversi Temperatur ( Dalam ) Selama 3 Hari 4-23

Tabel 4.9 Data Rata Rata Konversi Temperatur ( Dalam ) Selama 3 Hari

4-24

Tabel 4.10 Data Pengukuran Kelembapan ( Dalam %) Selama 3 Hari 4-24

Tabel 4.11 Data Pengukuran Pencahayaan ( Dalam Lux) Selama 3 Hari 4-25

Tabel 4.12 Data Pengukuran Kebisingan ( Dalam dB) Selama 3 Hari 4-25

Tabel 5.1 Input Statfit Waktu Stasiun 1 5-1

Tabel 5.2 Uji Keseragaman Data Pada Stasiun 1 5-2

Tabel 5.3 Faktor Penyesuian Pada Stasiun 1 5-4


(14)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 5.5 Input Statfit Waktu Stasiun 2 5-8

Tabel 5.6 Uji Keseragaman Data Pada Stasiun 2 5-9

Tabel 5.7 Faktor Penyesuian Pada Stasiun Kedua 5-11

Tabel 5.8 Faktor Kelonggaran Pada Stasiun Kedua 5-11

Tabel 5.9 Input Statfit Waktu Stasiun 3 5-15

Tabel 5.10 Uji Keseragaman Data Pada Stasiun 3 5-16

Tabel 5.11 Faktor Penyesuian Pada Stasiun 3 5-18

Tabel 5.12 Faktor Kelonggaran Pada Stasiun 3 5-18

Tabel 5.13 Input Statfit Waktu Stasiun 4 5-22

Tabel 5.14 Uji Keseragaman Data Pada Stasiun 4 5-23

Tabel 5.15 Faktor Penyesuian Pada Stasiun 4 5-25

Tabel 5.16 Faktor Kelonggaran Pada Stasiun 4 5-25

Tabel 5.17 Input Statfit Waktu Stasiun 5 5-29

Tabel 5.18 Uji Keseragaman Data Pada Stasiun 5 5-30

Tabel 5.19 Faktor Penyesuian Pada Stasiun 5 5-32

Tabel 5.20 Faktor Kelonggaran Pada Stasiun 5 5-32

Tabel 5.21 Bagan Analisa MTM-1 Pada Stasiun 1 5-36

Tabel 5.22 Bagan Analisa MTM-1 Pada Stasiun 2 5-37

Tabel 5.23 Bagan Analisa MTM-1 Pada Stasiun 3 5-38

Tabel 5.24 Bagan Analisa MTM-1 Pada Stasiun 4 5-39

Tabel 5.25 Bagan Analisa MTM-1 Pada Stasiun 5 5-40

Tabel 5.26 Prinsip Ekonomi Gerakan 1 5-41

Tabel 5.27 Prinsip Ekonomi Gerakan 2 5-42


(15)

xxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 5.17 Prinsip Ekonomi Gerakan 2 5-45

Tabel 5.18 Prinsip Ekonomi Gerakan 3 5-46

Tabel 5.20 Data Perancangan Trolli 5-79

Tabel 5.21 Data Perancangan Kursi 5-79

Tabel 5.22 Data Perancangan Meja 5-82

Tabel 5.23 Data Perancangan Meja Keramik 5-85

Tabel 5.24 Data Perancangan Rak 5-89

Tabel 5.25 Tabel Analisis Seiri ( Pemilahan) 5-109

Tabel 5.26 Tabel Analisis Seiso ( Pembersihan) 5-111

Tabel 5.27 Tabel Analisis Seiton ( Penataan) 5-112

Tabel 5.28 Tabel Analisis Seiketsu ( Pemantapan) 5-113

Tabel 5.29 Tabel Analisis Shitsuke ( Pembiasan) 5-114

Tabel 6.1 Tabel Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 1 6-4

Tabel 6.2 Tabel Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 2 6-7

Tabel 6.3 Tabel Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 3 6-10

Tabel 6.4 Tabel Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 4 6-13

Tabel 6.5 Tabel Usulan Kelonggaran Pada Stasiun 5 6-16

Tabel 6.6 MTM-1 Usulan Pada Stasiun 1 6-17

Tabel 6.7 MTM-1 Usulan Pada Stasiun 2 6-18

Tabel 6.8 MTM-1 Usulan Pada Stasiun 3 6-19

Tabel 6.9 MTM-1 Usulan Pada Stasiun 4 6-20

Tabel 6.10 MTM-1 Usulan Pada Stasiun 5 6-21

Tabel 6.11 Usulan Prinsip Ekonomi Gerakan Tubuh Manusia dan Gerakannya

6-27

Tabel 6.12 Usulan Prinsip Ekonomi Gerakan Dikaitkan Dengan Tata Letak Tempat Kerja

6-29

Tabel 6.13 Keterangan Nilai Ranking Untuk Tiap Rating Pada Kursi 6-41 Tabel 6.14 Keterangan Nilai Bobot Berdasarkan Kriteria


(16)

xxii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 6.15 Concept Scoring Kursi 6-42

Tabel 6.16 Keterangan Nilai Ranking Untuk Tiap Rating Pada Meja 6-44 Tabel 6.17 Keterangan Nilai Bobot Berdasarkan Kriteria 6-45

Tabel 6.18 Concept Scoring Meja 6-45

Tabel 6.19 Keterangan Nilai Ranking Untuk Tiap Rating Pada Rak 6-46 Tabel 6.20 Keterangan Nilai Bobot Berdasarkan Kriteria 6-47

Tabel 6.21 Concept Scoring Rak 6-47

Tabel 6.22 Data Antorpometri Meja Penyangga 6-49

Tabel 6.23 Keterangan Nilai Ranking Untuk Tiap Rating Pada Meja Penyangga

6-52

Tabel 6.24 Keterangan Nilai Bobot Berdasarkan Kriteria 6-52

Tabel 6.25 Concept Scoring Meja Penyangga 6-53

Tabel 6.26 Perhitungan Waktu Baku Tak Langsung Usulan 6-60

Tabel 6.27 Perbandingan Waktu Baku Tak Langsung dan Waktu Baku Tidak Langsung

6-60


(17)

xxiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Gambar Diagram Temperatur dan Kelembaban 2-50

Gambar 2.2 Pemilihan Jenis APAR 2-69

Gambar 2.3 Tabung APAR 2-70

Gambar 3.1 Flowchart Sistematika Penelitian 3-1

Gambar 3.2 Flowchart Sistematika Penelitian ( Lanjutan) 3-2 Gambar 3.3 Flowchart Sistematika Penelitian ( Lanjutan 1) 3-3 Gambar 3.4 Flowchart Sistematika Penelitian ( Lanjutan 2) 3-11

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 4-2

Gambar 4.2 Gambar Mesin Expired Dated 4-8

Gambar 4.3 Gambar Mesin Press 4-8

Gambar 4.4 Gambar Ember Di Ruangan Produksi 4-9

Gambar 4.5 Gambar Jerigen Di Ruangan Produksi 4-9

Gambar 4.6 Gambar Cedok Di Ruangan Produksi 4-10

Gambar 4.7 Gambar Keranjang Di Ruangan Produksi 4-10

Gambar 4.8 Gambar Trolli Di Ruangan Produksi 4-11

Gambar 4.9 Peta Proses Operasi Susu Pack 4-12

Gambar 4.10 Layout Sistem Kerja Setempat Stasiun 1 4-16

Gambar 4.11 Layout Sistem Kerja Setempat Stasiun 2 4-16

Gambar 4.12 Layout Sistem Kerja Setempat Stasiun 3 4-17

Gambar 4.13 Layout Sistem Kerja Setempat Stasiun 4 4-17

Gambar 4.14 Layout Sistem Kerja Setempat Stasiun 5 4-18

Gambar 4.15 Layout Sistem Kerja Keseluruhan 4-19

Gambar 4.16 Gambar Meja Di Ruangan Produksi 4-27

Gambar 4.16 Gambar Kursi Di Ruangan Produksi 4-27


(18)

xxiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 4.18 Diagram Fishbone Kecelakaan Kerja Jari Tangan Terkena Mesin Press

4-29

Gambar 4.19 Diagram Fishbone Kecelakaan Kerja Jari Tangan Terkena Mesin Expired Dated

4-31

Gambar 4.20 Diagram Fishbone Kecelakaan Kerja Tergelincir Saat Mengangkut Keranjang

4-33

Gambar 4.21 Diagram Fishbone Kecelakaan Kerja Kaki Tergores Sudut Meja

4-35

Gambar 4.22 Sarung Tangan Pekerja 4-37

Gambar 4.23 Sarung Tangan Pekerja 4-37

Gambar 4.24 Sepatu Boot Pekerja 4-38

Gambar 4.25 APAR di lingkungan produksi 4-40

Gambar 4.26 Lokasi Penempatan APAR 4-41

Gambar 5.1 Output Statfit Uji Normal Pada Stasiun 1 5-1

Gambar 5.2 Grafik BKA dan BKB Pada Stasiun 1 5-3

Gambar 5.3 Output SPSS Uji Normal Pada Stasiun 2 5-8

Gambar 5.4 Grafik BKA dan BKB Pada Stasiun 2 5-10

Gambar 5.5 Output Statfit Uji Normal Pada Stasiun 3 5-15

Gambar 5.6 Grafik BKA dan BKB Pada Stasiun 3 5-17

Gambar 5.7 Output Statfit Uji Normal Pada Stasiun 4 5-22

Gambar 5.8 Grafik BKA dan BKB Pada Stasiun 4 5-24

Gambar 5.9 Output Statfit Uji Normal Pada Stasiun 5 5-19


(19)

xxv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 5.11 Layout Sistem Kerja Keseluruhan Tata Letak Lampu 5-87 Gambar 5.12 Diagram Kenari Temperatur dan Kelembapan Pada

Stasiun 1

5-90

Gambar 5.13 Diagram Kenari Temperatur dan Kelembapan Pada Stasiun 2

5-92

Gambar 5.14 Diagram Kenari Temperatur dan Kelembapan Pada Stasiun 3

5-94

Gambar 5.15 Diagram Kenari Temperatur dan Kelembapan Pada Stasiun 4

5-96

Gambar 5.16 Diagram Kenari Temperatur dan Kelembapan Pada Stasiun 5

5-98

Gambar 6.1 Gambar Lampu Yang Diusulkan 6-22

Gambar 6.2 Denah Lokasi Pencahayaaan Pada Stasiun Kerja 6-23

Gambar 6.3 Earplug Yang Diusulkan 6-25

Gambar 6.4 Pelindung Jari Yang Diusulkan 6-35

Gambar 6.5 Sepatu Boot Yang Ada 6-36

Gambar 6.6 Kursi Alternatif 1 6-39

Gambar 6.7 Kursi Alternatif 2 6-39

Gambar 6.8 Kursi Alternatif 3 6-40

Gambar 6.9 Meja Alternatif 1 6-42

Gambar 6.10 Meja Alternatif 2 6-42

Gambar 6.11 Meja Alternatif 3 6-43

Gambar 6.12 Rak Alternatif 1 6-45

Gambar 6.13 Rak Alternatif 2 6-45

Gambar 6.14 Rak Alternatif 3 6-46

Gambar 6.15 Meja Penyangga Alternatif 1 6-50

Gambar 6.16 Meja Penyangga Alternatif 2 6-50


(20)

xxvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 6.18 Sistem Kerja Setempat Usulan Stasiun 1 6-53

Gambar 6.19 Sistem Kerja Setempat Usulan Stasiun 2 6-54

Gambar 6.20 Sistem Kerja Setempat Usulan Stasiun 3 6-55

Gambar 6.21 Sistem Kerja Setempat Usulan Stasiun 4 6-56

Gambar 6.22 Sistem Kerja Setempat Usulan Stasiun 5 6-57

Gambar 6.23 Sistem Kerja Keseluruhan Usulan 6-58

Gambar 6.24 APAR Usulan 6-61

Gambar 6.25 Usulan Penempatan Letak APAR Pada Ruangan

Produksi

6-64

Gambar 6.26 Usulan Penempatan Letak Kotak P3K Pada Ruangan Produksi


(21)

xxvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Penyesuaian Menurut Westinghouse 2. Tabel Kelonggaran

3. Tabel MTM- 1

4. Tabel Data Anthropometri Orang Indonesia

5. Tabel Pencahayaan Yang Direkomendasikan ( Handbook of Ergonomics) 6. Tabel Kebisingan Yang Direkomendasikan (Handbook of Ergonomics)


(22)

DATA PENULIS

Nama : Yonita Adelisa Tanoto Tempat/ Tgl Lahir : Semarang/ 25 Juli 1989

Alamat : Jalan Gg Barokah III /2B Babakan Jeruk I Bandung No Hp : 085720286920

Email : sweetest_lovely_girlz@yahoo.com Pendidikan : TK Nusaputera Semarang

SD Nusaputera Semarang

SLTP Maria Meeiatrix Semarang SMU Sedes Sapientiae Semarang

Universitas Kristen Maranatha Bandung Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Nilai Tugas Akhir : B+


(23)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di jaman globalisasi, banyak perusahaan yang bergerak dalam usaha pembuatan susu, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan. Banyak hal yang dapat dijadikan persaingan oleh perusahaan diantaranya produk, kualitas yang baik, ketepatan waktu pesanan dan lain lain. Dengan adanya sistem yang baik maka produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, kualitas produk baik dan ketepatan waktu pesanan menjadi lebih baik.

Untuk memenangkan persaingan bisnis, diperlukan adanya perbaikan sistem kerja. Sistem kerja memiliki beberapa komponen meliputi metode kerja yang digunakan, manusia dengan sifat dan kemampuannya, bahan, mesin dan peralatan kerja yang digunakan, serta lingkungan kerja. PT BMC merupakan perusahaan yang memproduksi susu. Perusahaan ini beralamat di Jalan Aceh no 30 Bandung. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh BMC adalah sistem kerja yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan fisik yang ada ( pencahayaan yang ada di ruangan produksi kurang, kelembaban di ruangan produksi kering, ,kebisingan yang ada di ruangan produksi, atap produksi yang lapuk dan lantai produksi yang licin), sistem kesehatan dan keselamatan kerja kurang baik ( sering terjadinya kecelakaan kerja,upaya pencegahan dan upaya penanggulangan yang dilakukan perusahaan belum efektif), fasilitas fisik kurang baik, gerakan-gerakan kerja tidak memenuhi standar prinsip ekonomi gerakan, jarak penempatan mesin dan peralatan jauh dan gang antar stasiun yang ada sempit.

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik dalam melakukan perbaikan sistem kerja yang meliputi lingkungan fisik, kesehatan dan keselamatan kerja, fasilitas fisik, gerakan kerja operator, jarak penempatan


(24)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

mesin dan peralatan kerja jauh dan gang antar stasiun yang ada sempit. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan dan manfaat bagi perusahaan dalam hal menghasilkan metode atau sistem kerja yang baik, menambah keamanan dan kenyamanan pekerja serta kesehatan dan keselamatan pekerja sehingga sistem kerja yang ada menjadi lebih baik lagi.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah penulis melakukan penelitian maka permasalahan yang dihadapi oleh BMC adalah sebagai berikut

o Lingkungan fisik pekerja kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari pencahayaan yang masih kurang, kelembaban yang kering, sirkulasi udara kurang baik, kebisingan yang tinggi, warna dinding pudar, kondisi dinding yang berlubang dan tidak terawat, lantai yang licin sehingga pekerja merasa kurang nyaman dalam melakukan pekerjaan.

o Sistem kesehatan dan keselamatan kerja kurang baik. Hal ini dapat terlihat dari kecelakaan kerja jari tangan pekerja terkena mesin press yang disebabkan karena pekerja menggunakan sarung tangan tipis, pekerja sering tergelincir saat mengangkut keranjang yang disebabkan oleh lantai ruangan produksi licin.

o Fasilitas fisik kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari kursi kerja yang digunakan pekerja kurang nyaman karena tinggi sandaran terlalu pendek sehingga menyebabkan pekerja kurang nyaman dalam bekerja.

o Gerakan gerakan kerja yang dilakukan pekerja cenderung kurang efisien sehingga mengakibatkan waktu pengerjaan per unit menjadi lebih lama.

o Jarak penempatan mesin dan peralatan kerja jauh sehingga mengakibatkan pekerja kesulitan dalam menjangkau mesin dan peralatan yang berdampak waktu penyelesaian menjadi lama.


(25)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

o Gang antar stasiun yang ada, cenderung sempit sehingga mengakibatkan pekerja kesulitan dalam transport.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi

Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah agar penelitian menjadi lebih fokus mengunakan cakupan ruang lingkup maka penulis membuat pembatasan masalah sebagai berikut :

Stasiun kerja yang diamati hanya pembuatan susu liter (pack) yang terdiri dari :

- Stasiun pertama (Stasiun Expired Dated ). - Stasiun kedua (Stasiun Pembuatan Susu) - Stasiun ketiga (Stasiun Pengisian Susu) - Stasiun keempat (Stasiun Pengepressan Susu) - Stasiun kelima (Stasiun Penyusunan Susu)

Penyesuaian yang digunakan dengan menggunakan Westinghouse. Tidak merubah dan menambah luas rancang bangunan perusahaan. Metode yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja adalah

pengukuran secara langsung dengan menggunakan jam henti dan metode yang tidak langsung menggunakan data waktu gerakan dengan MTM-1 .

Hasil perbaikan hanya berupa usulan yang mengacu pada teori.

Lingkungan fisik yang diteliti adalah pencahayaan, kebisingan, temperatur, kelembaban, ventilasi udara, sirkulasi udara, bau bauan dan warna.

Tidak meneliti kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan.

Data Antropometri yang digunakan sebagai patokan ukuran dalam

melakukan perancangan fasilitas fisik diperoleh dari buku “ Ergonomi

Konsep Dasar dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto.

Penghematan yang dihitung hanya berdasarkan penghematan waktu, sedangkan untuk perancangan tidak memperhitungkan biaya.


(26)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Fasilitas fisik yang ditelti meliputi kursi, meja dan rak pada stasiun pertama.

Adapun asumsi yang digunakan untuk memudahkan pemecahan masalah adalah

 Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 %.  Tingkat ketelitian sebesar 5 %

 Kelonggaran untuk kebutuhan pria adalah 1.25 %.

 Kelonggaran untuk hambatan yang tak dapat dihindarkan adalah 2 %.  Jumlah bahan dalam produksi selalu konstan tersedia.

 Data Antropometri dari buku “Ergonomi Konsep Dasar dan

Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto dianggap mewakili data antropometri pekerja.

1.4Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut

1. Bagaimana sistem kerja yang ada pada proses pembuatan susu pack ? 2. Bagaimana tata letak tempat kerja setempat yang ada pada saat ini ? 3. Bagaimana tata letak tempat kerja keseluruhan yang ada pada saat ini ? 4. Bagaimana keadaan lingkungan fisik saat ini ?

5. Bagaimana kondisi kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan di perusahaan ?

6. Bagaimana fasilitas fisik yang ada pada ruangan produksi ?

7. Berapa indeks yang digunakan untuk perbandingan waktu baku tak langsung aktual dengan waktu baku tak langsung usulan ?

8. Bagaimana tata letak tempat kerja setempat usulan yang baik? 9. Bagaimana usulan tata letak tempat kerja keseluruhan yang baik ? 10.Bagaimana keadaan lingkungan fisik usulan ?

11.Bagaimana usulan fasilitas fisik yang baik ?

12.Bagaimana usulan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja ? 13.Bagaimana penerapan 5S di perusahaan ?


(27)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

14.Bagaimana penerapan APAR di perusahaan?

15.Bagaimana usulan APAR yang diberikan di perusahaan?

16.Bagaimana hasil perhitungan waktu baku dan waktu baku MTM-1 pada masing masing stasiun ?

17.Bagaimana hasil perhitungan persentase prinsip ekonomi gerakan pada masing masing stasiun ?

18.Bagaimana hasil pengukuran lingkungan fisik pada masing masing stasiun ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut

1. Untuk menganalisis sistem kerja yang ada pada proses pembuatan susu pack.

2. Untuk menganalisis tata letak tempat kerja setempat yang ada pada saat ini.

3. Untuk menganalisis tata letak tempat kerja keseluruhan yang ada pada saat ini.

4. Untuk menganalisis keadaan lingkungan fisik saat ini.

5. Untuk menganalisis kondisi kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan di perusahaan.

6. Untuk menganalisis fasilitas fisik yang ada pada ruangan produksi. 7. Untuk menganalisis indeks yang digunakan untuk perbandingan

waktu baku tak langsung aktual dengan waktu baku tak langsung usulan.

8. Untuk memberikan usulan tata letak tempat kerja setempat yang baik.

9. Untuk memberikan usulan tata letak tempat kerja keseluruhan yang baik.

10. Untuk memberikan usulan kondisi lingkungan fisik. 11. Untuk memberikan usulan fasilitas fisik yang baik.

12. Untuk memberikan usulan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja. 13.Untuk menganalisis penerapan 5S di perusahaan.


(28)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

14.Untuk menganalisis APAR di perusahaan.

15.Untuk memberikan usulan APAR yang ada di perusahaan.

16.Untuk menganalisis hasil perhitungan waktu baku dan waktu baku MTM-1 pada masing masing stasiun.

17.Untuk menganalisis hasil perhitungan persentase prinsip ekonomi gerakan pada masing masing stasiun.

18.Untuk menganalisis hasil pengukuran lingkungan fisik pada masing masing stasiun.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang dilakukan penulis untuk menyusun laporan tugas akhir adalah sebagai berikut :

 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan yang menjadi dasar penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori, metode dan rumus-rumus yang digunakan yang akan diterapkan untuk melandasi penelitian sehingga berhubungan dengan analisa yang digunakan.

 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah sistematis yang akan dilakukan penelitian awal, perumusan masalah, pengumpulan dan pengolahan data, perancangan perbaikan serta kesimpulan dan saran.

 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi tentang data umum perusahaan yang diteliti, uraian tentang jenis dan sumber data yang diperlukan, keadaan lingkungan kerja serta kesehatan dan keselamatan kerja.


(29)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang seluruh pengolahan data sesuai dengan kebutuhan penelitian dan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh penulis yang akan digunakan lebih lanjut sebagai saran dan panduan dalam mengusulkan sistem kerja yang baru untuk memperbaiki metode kerja yang lebih baik.

 BAB 6 USULAN

Bab ini berisi usulan dari metode kerja yang baru seperti kelonggaran, MTM-1, sistem kerja setempat, sistem kerja keseluruhan, kesehatan dan keselamatan kerja, fasilitas fisik, APAR, persen penghematan, lingkungan fisik.

 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil analisa data dan analisa perancangan terhadap beberapa masalah yang dihadapi sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat memberikan saran untuk perbaikan masukan bagi perusahaan di masa yang mendatang.


(30)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada PT BMC, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Sistem kerja yang ada pada perusahaan saat ini adalah  Operasi 1 Penuangan Susu ke Ember

Pada proses ini, susu yang sudah dipasteurisasi dengan menggunakan mesin pasteurisasi dari jerigen dipindahkan ke ember kosong.

 Operasi 2 Pemberian gula,Perasa dan Pewarna

Pada proses ini, susu tersebut di tambah gula, perasa, pewarna kemudian diaduk dengan menggunakan cedok.

Operasi 3 Penandaan plastik dengan menggunakan mesin expired dated

Pada proses ini, plastik yang berlogo perusahaaan dalam hal ini plastik berlogo BMC diberi tanda expired dated dengan menggunakan mesin expired dated.

Operasi 4 Plastik susu yang sudah diberi expired dated diisi susu Pada proses ini, susu yang sudah tercampur tadi dimasukkan ke dalam plastik berlogo BMC yang sudah diberi expired dated dengan menggunakan cedok.

 Operasi 5 Pengepressan susu plastik

Pada proses ini, susu plastik yang sudah diisi kemudian dipress dengan menggunakan mesin press.


(31)

Bab 7 Usulan 7-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Pemeriksaan

Pada proses ini, susu pack yang sudah dipress diperiksa apakah susu pack tersebut bocor atau tidak. Apabila bocor maka susu pack diganti plastik susu pack tersebut.

 Operasi 6 Penyusunan susu pack

Pada proses ini, susu pack yang sudah dipress dan tidak bocor dimasukkan ke dalam keranjang.

2. Pada semua stasiun, sistem kerja setempat belum optimal karena letak dari bahan dan peralatan yang ada kurang dekat dengan operator karena tata letak bahan dan peralatan jauh sehingga pekerja mengalami kesulitan dalam menjangkau bahan dan peralatan.

3. Pada sistem kerja keseluruhan yang ada, lebar gang tidak luas sehingga pekerja kesulitan dalam transportasi. Tata letak tempat kerja tidak leluasa karena area kerja yang ada cukup sempit. Sedangkan pada fleksibilitas flow sudah baik karena masing masing stasiun saling berhubungan dan tidak terjadi back track.

4. Lingkungan Fisik Aktual mencakup :  Pencahayaan

Dari kelima stasiun yang ada, pencahayaaan di ruangan produksi kurang optimal. Pencahayaan hanya dari lampu yang terletak di antara stasiun ketiga dan keempat dan tidak ada sumber cahaya yang lainnya seperti jendela sehingga pencahayaan yang ada tidak terlalu terang.

 Temperatur dan Kelembapan

Dari kelima stasiun yang ada, temperatur di ruangan produksi adalah normal. Di ruangan produksi hanya menggunakan AC dan tidak ada sumber panas sehingga temperatur di ruangan produksi normal. Sedangkan pada kelembapan kelima stasiun yang ada,kelembapan yang ada kering.


(32)

Bab 7 Usulan 7-3

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Kebisingan

Dari semua stasiun yang ada, hanya stasiun pertama dan keempat yang mengalami kebisingan sedangkan pada stasiun kedua, stasiun ketiga dan kelima tidak bising. Pada stasiun pertama dan stasiun ketiga keduanya menggunakan mesin sedangkan pada stasiun yang lainnya tidak menggunakan mesin (operasi hanya manual). Bunyi yang dihasilkan pada stasiun pertama dan stasiun ketiga bersifat kontinu dan terus menerus.  Sirkulasi Udara

Secara umum, sirkulasi udara sudah baik pada ruangan produksi karena terdapat AC sehingga tidak ada bau-bauan yang ada.

 Bau bauan

Di ruangan produksi untuk semua stasiun tidak terdapat bau-bauan yang berbahaya pada tempat produksi yang ada.

 Dinding Produksi

Dinding produksi untuk semua stasiun terbuat dari tembok semen dan warna dinding produksi putih memberi kesan leluasa dan sejuk tetapi kondisi warna pada dinding produksi yang terjadi sudah pudar warna,tidak terawat, kotor dan berlubang.

 Atap produksi

Atap produksi yang ada kurang tinggi dan juga bahan pada atap produksi menggunakan tripleks yang dicat putih.Selain itu kondisi atap produksi lapuk sehingga membahayakan bagi pekerja.

5. Upaya pencegahan pada tiap jenis kecelakaan  Jari tangan terkena mesin expired dated

Upaya pencegahan dari perusahaan belum optimal. Perusahaan hanya mengusulkan penggunaan sarung tangan tetapi tidak optimal karena bahan dari sarung tangan tipis.


(33)

Bab 7 Usulan 7-4

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Jari tangan terkena mesin press

Upaya pencegahan dari perusahaan belum optimal. Perusahaan hanya mengusulkan penggunaan sarung tangan tetapi tidak optimal karena bahan dari sarung tangan tipis.

 Pekerja tergelincir saat mengangkut keranjang susu

Upaya pencegahan dari perusahaan sudah optimal. Perusahaan mengusulkan penggunaan sepatu boot yang bahan sepatu boot tidak mudah rusak.

 Kaki Tergores Sudut Meja

Upaya pencegahan dari perusahaan belum optimal. Perusahaan belum mencegah kecelakaan jenis ini.

Upaya penanggulangan pada tiap jenis kecelakaan  Jari tangan terkena mesin expired dated

Upaya penanggulangan dari perusahaan belum

optimal.Perusahaan hanya memberikan obat luka pada kecelakaaan jenis ini.

Jari tangan terkena mesin press

Upaya penanggulangan dari perusahaan belum optimal. Perusahaan hanya. memberikan obat luka pada kecelakaaan jenis ini.

 Pekerja tergelincir saat mengangkut keranjang susu

Upaya penanggulangan hanya. memberikan balsam pada kecelakaan jenis ini.

 Kaki Tergores Sudut Meja

Upaya penanggulangan dari perusahaan belum optimal. Perusahaan belum menanggulangi kecelakaan jenis ini.


(34)

Bab 7 Usulan 7-5

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6. Fasilitas fisik di ruangan produksi mencakup:

 Kursi

Untuk panjang kursi adalah 30 cm, lebar kursi adalah 41 cm, panjang sandaran adalah 46.5 cm, tinggi sandaran adalah 55 cm dan tinggi alas adalah 38 cm.

 Meja

Untuk panjang meja adalah 151 cm, lebar meja adalah 60 cm dan tinggi meja adalah 95 cm.

 Meja Keramik

Untuk panjang meja adalah 152 cm, lebar meja adalah 30 cm dan tinggi meja adalah 55 cm.

 Rak

Untuk panjang rak adalah 140 cm, lebar rak adalah 1450cm dan tinggi rak adalah 245 cm.

7. Pada stasiun pertama stasiun expired dated, persen penghematan yang dihasilkan sebesar 82.50 %, sedangkan pada stasiun kedua pembuatan susu, persen penghematan yang dihasilkan sebesar 73.88 % . Pada stasiun ketiga stasiun pengisian susu, persen penghematan yang dihasilkan 85.65 %. Pada stasiun keempat stasiun pengepressan susu, persen penghematan yang dihasilkan sebesar 86.21 %. Pada stasiun kelima stasiun penyusunan susu, persen penghematan yang dihasilkan sebesar 98.54 %.

8. Pada semua stasiun, sistem kerja setempat usulan jarak peralatan dan bahan didekatkan sehingga mempercepat waktu penyelesaian yang ada.

9. Pada usulan sistem kerja keseluruhan yang ada, lebar gang diperluas sehingga pekerja tidak mengalami kesulitan pada transportasi. Tata letak tempat kerja dibuat lebih karena area kerja yang ada cukup sempit.Terjadi perubahan letak pada stasiun pertama semula stasiun pertama tidak berdekatan dengan stasiun ketiga tetapi pada usulan


(35)

Bab 7 Usulan 7-6

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

sistem kerja keseluruhan letak stasiun pertama dan ketiga didekatkan sehingga memudahkan transportasi pada stasiun ketiga. 10. Keadaan lingkungan fisik yang disarankan yang mencakup :

 Pencahayaan

Dari kondisi pencahayaan yang ada ,pencahayaan kurang optimal karena di ruangan produksi hanya menggunakan satu lampu yang terletak di stasiun ketiga dan keempat sehingga diusulkan untuk menambah jumlah lampu pada stasiun pertama dan kedua sebanyak 1 buah dan pada stasiun kelima sebanyak 1 buah dan juga lampu yang ada di stasiun ketiga dan keempat tetap ada.

 Kelembapan

Di ruangan produksi,kelembapan yang ada bersifat kering sehingga perlu diusulkan adanya humidifier yang digunakan untuk menjaga kelembapan suhu di ruangan produksi.

 Kebisingan

Kebisingan yang terjadi pada semua stasiun di ruangan produksi. Maka usulan yang diberikan untuk faktor kebisingan ini adalah dengan memberikan earplug kepada pekerja.

 Dinding Produksi

Warna dinding produksi adalah putih dan kondisi dinding produksi adalah warna dinding yang sudah pudar sehingga perlu diusulkan untuk melakukan renovasi dengan menambal dinding produksi yang ada,melakukan pengecatan ulang pada ruangan produksi minimal 1 kali dalam satu tahun dan juga perlu membersihkan dinding produksi.

 Lantai area produksi

Lantai area produksi terbuat dari tripleks kayu berwarna putih.Kondisi lantai produksi masih baik, tetapi adanya penyiraman yang dilakukan oleh pekerja untuk menjaga suhu


(36)

Bab 7 Usulan 7-7

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

susu. Usulan yang diberikan perusahaan perlu menambah sepatu boot yang ada untuk pekerja dan mengganti sepatu boot yang rusak agar pekerja juga dapat menggunakannya.  Atap Ruangan Produksi

Ketinggian atap ruangan produksi di perusahaan yaitu 4 m. Atap ruangan produksi terbuat dari tripleks. Sebaiknya perusahaan mengganti atap produksi yang ada agar atap produksi yang lapuk tidak tertimpa oleh pekerja.

11. Kondisi usulan kesehatan dan keselamatan pekerja adalah Upaya pencegahan pada tiap jenis kecelakaan

Jari tangan terkena mesin expired dated

Usulan pencegahan yang dilakukan perusahaan adalah memberikan sarung tangan pelindung jari agar pada saat pekerja melakukan pekerjaannya, jari tangan tidak terkena mesin.

Jari tangan terkena mesin press

Usulan pencegahan yang dilakukan perusahaan adalah memberikan sarung tangan pelindung jari agar pada saat pekerja melakukan pekerjaannya, jari tangan tidak terkena mesin.

 Pekerja tergelincir saat mengangkut keranjang susu

Usulan pencegahan yang dilakukan perusahaan adalah perusahaan perlu menambah jumlah sepatu boot jenis ini dan juga apabila sepatu boot ini rusak sebaiknya perusahaan menggantinya sebanyak 3 bulan sekali dan juga perusahaan perlu memberikan aturan dan sanksi yang keras kepada pekerja yang tidak menggunakan sepatu boot.

 Kaki Tergores Sudut Meja

Belum dilakukan upaya pencegahan kecelakaan ini sehingga perlu diusulkan upaya untuk mencegah kecelakaan ini


(37)

Bab 7 Usulan 7-8

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

dengan cara pekerja menggunakan celana panjang dengan bahan yang lebih tebal dan mengguanakan sepatu boot. Upaya penanggulangan pada tiap jenis kecelakaan

Jari tangan terkena mesin expired dated

Usulan penganggulangan yang diberikan terhadap perusahaan adalah memberikan salep bioplacenton pada pekerja. Dalam hal ini,perusahaan perlu memeriksa tanggal kadaluwarsa yang ada sehingga salep yang ada aman digunakan oleh pekerja.  Jari tangan terkena mesin press

Usulan penganggulangan yang diberikan terhadap perusahaan adalah memberikan salep bioplacenton pada pekerja. Dalam hal ini,perusahaan perlu memeriksa tanggal kadaluwarsa yang ada sehingga salep yang ada aman digunakan oleh pekerja.  Pekerja tergelincir saat mengangkut keranjang susu

Usulan yang diberikan adalah memberikan salep trombophop kepada pekerja yang tergelincir saat mengangkut keranjang susu. Dalam hal ini,perusahaan perlu mengawasi penggunaan salep yang ada bagi pekerja dan memeriksa apakah salep yang digunakan sudah kadaluwarsa atau belum sehingga aman bagi pekerja dalam menggunakannya dan juga perlu adanya mengganti selama 2 bulan sekali.

 Kaki Tergores Sudut Meja

Belum dilakukan upaya penanggulangan kecelakaan ini sehingga perlu diusulkan upaya untuk menanggulangi kecelakaan ini dengan cara perusahaan perlu memberikan salep untuk menanggulangi kecelakaan jenis ini dan perlu juga diperiksa penggunaaan salep tersebut agar aman bagi pekerja dan perlu dilakukan penggantian salep yang ada.


(38)

Bab 7 Usulan 7-9

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

12.Fasilitas fisik usulan untuk ruangan produksi mencakup :  Kursi

Kursi yang terpilih dari concept scoring adalah kursi alternatif kedua.

 Meja

Meja yang terpilih dari concept scoring adalah meja alternatif pertama.

 Rak

Rak yang terpilih dari concept scoring adalah rak alternatif kedua.

 Meja Penyangga

Meja Penyangga yang terpilih dari concept scoring adalah meja penyangga alternatif pertama.

13.Penerapan 5S di perusahaan :

Secara umum, penerapan 5S di perusahaan sudah baik sehingga tidak perlu diusulkan lagi untuk penerapan 5S.

14. Kondisi APAR yang ada di perusahaan  Jenis APAR

Jenis APAR yang ada di perusahaan adalah jenis basah. Isi apar ini adalah berisi foam (campuran busa yang dilarutkan ke dalam air yang berfungsi sebagai penghalang tercampurnya udara dengan uap). Jenis APAR ini untuk menanggulangi kebakaran yang melibatkan material yang mudah terbakar (seperti kertas dan kayu).

 Kapasitas APAR

Berdasarkan data di perusahaan,kapasitas APAR dengan ukuran berat 2.5 kg. Jumlah APAR yang ada di perusahaan hanya ada satu tabung.


(39)

Bab 7 Usulan 7-10

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Manajemen Perawatan APAR

Di perusahaan tidak ada manajemen perawatan APAR yang baik sehingga menyebabkan tabung APAR berdebu dan juga tidak ada pemeriksaan antara tanggal kadaluwarsa APAR dan tanggal pengisian APAR.

 Lokasi APAR

Berdasarkan data di perusahaan, lokasi APAR terletak di dekat stasiun kelima yang letaknya berjauhan dengan sumber kebakaran yang ada. Sedangkan sumber kebakaran yang ada pada stasiun pertama dan keempat yang menggunakan mesin dalam keadaan on.

15. Usulan APAR yang ada di perusahaan  Jenis APAR

Jenis APAR yang diusulkan seharusnya berisi karbondioksida yang dapat menanggulangi kebakaran akibat listrik konslet.

 Kapasitas APAR

Kapasitas APAR di perusahaan untuk tabung APAR adalah 2.5 kg sudah sesuai dengan standar yang ada.Untuk jumlah tabung APAR diusulkan 2 tabung untuk ruangan produksi karena tabung APAR harus diletakkan dekat dengan sumber api yang ada ( pada stasiun pertama dan keempat menggunakan mesin sehingga berpotensi untuk terjadinya konsleting listrik).

 Lokasi APAR

Lokasi APAR yang ada perlu diusulkan letak APAR

sebaiknya dekat dengan sumber yang mungkin

mengakibatkan kebakaran dan harus sesuai dengan jangkauan dari pekerja agar pekerja tidak mengalami kesulitan saat harus menjangkau APAR yang ada.


(40)

Bab 7 Usulan 7-11

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Manajemen Perawatan APAR

Di perusahaaan belum ada manajemen perawatan APAR sehingga perlu diusulkan supaya ada perawatan APAR yang baik yaitu perlu adanya perawatan APAR agar APAR yang ada tidak berdebu selama 1 bulan sekali dan perlu adanya pemeriksaan tanggal pengisian dan tanggal kadaluwarsa APAR 3 bulan sekali dan juga penggunaan APAR harus memenuhi standar PASS.

16. Hasil perhitungan waktu baku dan waktu baku MTM-1 pada masing masing stasiun

o Untuk stasiun pertama

Waktu baku aktual sebesar 2.321 detik, waktu baku MTM-1 aktual sebesar 3.701 detik. Sedangkan waktu baku usulan sebesar 1.928 detik dan waktu baku usulan MTM-1 sebesar 3.074 detik.

o Untuk stasiun kedua

Waktu baku aktual sebesar 4.341 detik, waktu baku MTM-1 aktual sebesar 9.910 detik. Sedangkan waktu baku usulan sebesar 5.880 detik dan waktu baku usulan MTM-1 sebesar 2.576 detik.

o Untuk stasiun ketiga

Waktu baku aktual sebesar 1.150 detik, waktu baku MTM-1 aktual sebesar 3.750 detik. Sedangkan waktu baku usulan sebesar 3.166 detik dan waktu baku usulan MTM-1 sebesar 0.977 detik.

o Untuk stasiun keempat

Waktu baku aktual sebesar 3.402 detik, waktu baku MTM-1 aktual 2.850 sebesar detik. Sedangkan waktu baku usulan sebesar 3.219 detik dan waktu baku usulan MTM-1 sebesar 2.697 detik.


(41)

Bab 7 Usulan 7-12

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

o Untuk stasiun kelima

Waktu baku aktual sebesar 108.851 detik, waktu baku MTM-1 aktual 75.226 sebesar detik. Sedangkan waktu baku usulan sebesar 73.951 detik dan waktu baku usulan MTM-1 sebesar 66.432 detik.

17. Hasil perhitungan persentase prinsip ekonomi gerakan pada masing masing stasiun

o Untuk stasiun pertama

Persentase prinsip ekonomi gerakan 66.67 % setelah usulan maka persentase prinsip ekonomi gerakan sebesar 83.34 %. o Untuk stasiun kedua

Persentase prinsip ekonomi gerakan aktual 33.34 % setelah usulan maka persentase prinsip ekonomi gerakan sebesar 100 %.

o Untuk stasiun ketiga

Persentase prinsip ekonomi gerakan 83.34 % setelah usulan maka persentase prinsip ekonomi gerakan sebesar 100 %. o Untuk stasiun keempat

Persentase prinsip ekonomi gerakan 66.67 % setelah usulan maka persentase prinsip ekonomi gerakan sebesar 83.34 %. o Untuk stasiun kelima

Persentase prinsip ekonomi gerakan 33.34 % setelah usulan maka persentase prinsip ekonomi gerakan sebesar 100 %.


(42)

Bab 7 Usulan 7-13

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

18. Hasil pengukuran lingkungan fisik pada masing masing stasiun o Untuk stasiun pertama

Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2 – 73.4 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 68 – 71.6 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2 – 71.6 .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 32% – 33 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 33% -34 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 33-36 %.

 Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 82-95 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 95-112 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 45-75 lux.

 Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar antara 70-74 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar antara 71-73 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 73-79 dB.


(43)

Bab 7 Usulan 7-14

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

o Untuk stasiun kedua

 Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2 – 69.8 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8-71.6 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 68-71.6 .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 27% – 34 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 27% - 34 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 31 % - 34 %.

 Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 61-78 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 63-75 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 68-75 lux.

 Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar antara 55-64 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar antara 57-66 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 62-66 dB.


(44)

Bab 7 Usulan 7-15

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

o Untuk stasiun ketiga

 Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2 – 69.8 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2- 73.4 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 68 – .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 32 % – 34 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 33% - 35 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 33% - 35 %.

 Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 65 – 72 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 76-88 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 55-74 lux.

 Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar 60 - 64 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar 61 - 65 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar 57 - 65 dB.


(45)

Bab 7 Usulan 7-16

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

o Untuk stasiun keempat

 Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 64.4 – 68 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8 – 73.4 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8-73.4 .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 29 % – 33 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 31% - 33 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 31% - 34 %.

 Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 74 – 98 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 65-121 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 56-84 lux.

 Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar 70 - 73 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar 71-78 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada 72 -76 dB.


(46)

Bab 7 Usulan 7-17

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

o Untuk stasiun kelima

 Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 64.4 – 69.8 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8 – 71.6 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2- 69.8 .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 30 % – 33 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 32% - 34 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 27% - 32 %.

 Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 50 – 69 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 69-75 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 54-65 lux.

 Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar 58 - 65 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar 64 66 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada 61 -62 dB.


(47)

Bab 7 Usulan 7-18

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :

 Karena lingkungan fisik dari perusahaan ini bermasalah terhadap pencahayaan, kelembapan, ventilasi, kebisingan, warna dinding produksi,lantai produksi dan atap produksi sebaiknya perusahaan menambah jumlah lampu pada stasiun pertama dan kedua yang terlihat sangat membutuhkan penambahan lampu, menambah humidifier pada lingkungan produksi, menambah exhaust fan, melapisi dinding produksi dengan bahan peredam yang berupa karpet, melakukan pengecatan pada dinding produksi, penggunaan sepatu boot bagi pekerja dan perlu menambah jumlah sepatu boot yang ada serta perlu mengganti sepatu boot yang rusak, mengganti atap produksi yang sudah lapuk.

 Sistem kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan ini belum baik, masalah kesehatan pada perusahaan ini tidak diperhatikan itu terlihat dari banyak kecelakaan kerja yang ada,upaya pencegahan dan penanggulangan perusahaan yang masih belum efektif. Contohnya pada kecelakaan kerja, jari tangan terkena mesin expired dated upaya pencegahan dari perusahaan hanya memberikan sarung tangan tetapi bahan dari sarung yang tangan tipis dan mudah robek sehingga jari

tangan pekerja mengalami memar. Untuk upaya

penanggulangan kecelakaan kerja belum efektif karena hanya memberikan obat luka sedangkan obat luka tidak dapat mengobati memar pada jari tangan pekerja. Sehingga perlu diusulkan upaya pencegahan yaitu dengan memberikan pelindung jari bagi pekerja dengan bahan yang tebal dan


(48)

Bab 7 Usulan 7-19

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

upaya penanggulangan kecelakaan kerja yaitu dengan memberikan salep bioplacenton.

 Fasilitas fisik yang ada yang terpilih adalah kursi alternatif ketiga, meja alternatif pertama,rak alternatif kedua dan meja penyangga alternatif kedua.

 Penulis ingin membandingkan bagaimana waktu penyelesaian tidak langsung aktual dengan kondisi lingkungan yang kurang baik, dan bagaimana waktu penyelesaian tidak langsung usulan dengan kondisi lingkungan yang sudah diperbaiki. Dengan merubah jarak pada layout dan elemen – elemen gerakannya dan juga dilakukan usulan perbaikan lingkungan fisik pada perusahaan tentu hal ini dapat mempengaruhi nilai dari faktor kelonggaran. Sehingga waktu baku tidak langsung untuk usulan dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk digunakan karena setelah dilakukan pengolahan data, waktu baku tidak langsung aktual lebih lama dibandingkan dengan waktu baku tidak langsung usulan.


(49)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko., “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya” , Guna

Widya, Indonesia, Edisi Pertama, 1996.

2. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakraatmadja, John H.,

Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Bandung, 1979.

3. Santoso, Gempur, Drs., “Ergonomi Manusia, Peralatan dan

Lingkungan” , Prestasi Pustaka, Indonesia, 2004.

4. Weimer, Don, Ph.D., “Handbook of Ergonomic and Human Factors

Tables”,PTR Precentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632, 1990. 5. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E I “ , Jurusan

Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2006.

6. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E II “ , Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2008.

7. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah Kesehatan dan

Keselamatan Kerja “ , Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen

Maranatha, Bandung.

8. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Cara Praktis Penggunaan MTM-1

Cetakan XIV“ , Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

9. www.wikipedia.//teoridanpenerapan5Sdilingkunganpabrik//.com 10.www. wikipedia.//teoridanpenggunaanAPAR //.com


(1)

o Untuk stasiun ketiga Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2 – 69.8 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2- 73.4 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 68 – .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 32 % – 34 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 33% - 35 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 33% - 35 %.

Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 65 – 72 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 76-88 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 55-74 lux.

Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar 60 - 64 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar 61 - 65 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar 57 - 65 dB.


(2)

o Untuk stasiun keempat Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 64.4 – 68 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8 – 73.4 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8-73.4 .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 29 % – 33 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 31% - 33 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 31% - 34 %.

Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 74 – 98 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 65-121 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 56-84 lux.

Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar 70 - 73 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar 71-78 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada 72 -76 dB.


(3)

o Untuk stasiun kelima Temperatur

Pada pagi hari temperatur yang ada berkisar antara 64.4 – 69.8 . Sedangkan pada siang hari temperatur yang ada berkisar antara 69.8 – 71.6 dan pada sore hari temperatur yang ada berkisar antara 66.2- 69.8 .

Kelembaban

Pada pagi hari kelembaban yang ada berkisar antara 30 % – 33 %. Sedangkan pada siang hari kelembaban yang ada berkisar antara 32% - 34 % dan pada sore hari kelembaban yang ada berkisar antara 27% - 32 %.

Pencahayaan

Pada pagi hari pencahayaan yang ada berkisar antara 50 – 69 lux. Sedangkan pada siang hari pencahayaan yang ada berkisar antara 69-75 lux dan pada sore hari pencahayaan yang ada berkisar antara 54-65 lux.

Kebisingan

Pada pagi hari kebisingan yang ada berkisar 58 - 65 dB. Sedangkan pada siang hari kebisingan yang ada berkisar 64 66 dB dan pada sore hari pencahayaan yang ada 61 -62 dB.


(4)

7.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :

 Karena lingkungan fisik dari perusahaan ini bermasalah terhadap pencahayaan, kelembapan, ventilasi, kebisingan, warna dinding produksi,lantai produksi dan atap produksi sebaiknya perusahaan menambah jumlah lampu pada stasiun pertama dan kedua yang terlihat sangat membutuhkan penambahan lampu, menambah humidifier pada lingkungan produksi, menambah exhaust fan, melapisi dinding produksi dengan bahan peredam yang berupa karpet, melakukan pengecatan pada dinding produksi, penggunaan sepatu boot bagi pekerja dan perlu menambah jumlah sepatu boot yang ada serta perlu mengganti sepatu boot yang rusak, mengganti atap produksi yang sudah lapuk.

 Sistem kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan ini belum baik, masalah kesehatan pada perusahaan ini tidak diperhatikan itu terlihat dari banyak kecelakaan kerja yang ada,upaya pencegahan dan penanggulangan perusahaan yang masih belum efektif. Contohnya pada kecelakaan kerja, jari tangan terkena mesin expired dated upaya pencegahan dari perusahaan hanya memberikan sarung tangan tetapi bahan dari sarung yang tangan tipis dan mudah robek sehingga jari tangan pekerja mengalami memar. Untuk upaya penanggulangan kecelakaan kerja belum efektif karena hanya memberikan obat luka sedangkan obat luka tidak dapat mengobati memar pada jari tangan pekerja. Sehingga perlu


(5)

upaya penanggulangan kecelakaan kerja yaitu dengan memberikan salep bioplacenton.

 Fasilitas fisik yang ada yang terpilih adalah kursi alternatif ketiga, meja alternatif pertama,rak alternatif kedua dan meja penyangga alternatif kedua.

 Penulis ingin membandingkan bagaimana waktu penyelesaian tidak langsung aktual dengan kondisi lingkungan yang kurang baik, dan bagaimana waktu penyelesaian tidak langsung usulan dengan kondisi lingkungan yang sudah diperbaiki. Dengan merubah jarak pada layout dan elemen – elemen gerakannya dan juga dilakukan usulan perbaikan lingkungan fisik pada perusahaan tentu hal ini dapat mempengaruhi nilai dari faktor kelonggaran. Sehingga waktu baku tidak langsung untuk usulan dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk digunakan karena setelah dilakukan pengolahan data, waktu baku tidak langsung aktual lebih lama dibandingkan dengan waktu baku tidak langsung usulan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko., “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya” , Guna Widya, Indonesia, Edisi Pertama, 1996.

2. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakraatmadja, John H., “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.

3. Santoso, Gempur, Drs., “Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan” , Prestasi Pustaka, Indonesia, 2004.

4. Weimer, Don, Ph.D., “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”,PTR Precentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632, 1990. 5. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E I “ , Jurusan

Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2006.

6. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E II “ , Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2008.

7. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja “ , Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

8. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Cara Praktis Penggunaan MTM-1 Cetakan XIV“ , Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

9. www.wikipedia.//teoridanpenerapan5Sdilingkunganpabrik//.com 10.www. wikipedia.//teoridanpenggunaanAPAR //.com