Analisis Sistem Informasi Pelayanan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha.

(1)

v

ABSTRAK

Laporan penelitian ini mencakup analisis sistem informasi pelayanan di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Maranatha dengan tujuan untuk mengetahui pemakaian sistem dalam pelayanan rumah sakit telah berjalan dengan baik atau tidak berdasarkan kebutuhan bisnis. Pemeriksaan mengenai pelaksanaan SOP untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan SOP yang dimiliki. Dasar teori yang digunakan adalah teori dasar sistem informasi dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Data penelitian bersumber dari wawancara langsung dengan staf dan observasi langsung di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha. RSGM memiliki 2 jenis pasien, yaitu pasien dengan asuransi yang meliputi PKM dan InHealth, serta pasien umum. Penelitian ini menunjukkan hasil jika RSGM Maranatha tidak memenuhi 2 dari 12 poin minimal peralatan, 2 dari 27 poin tenaga medis. Proses bisnis yang berjalan saat ini tidak sesuai dengan yang SOP yang ada karena SOP yang ada tidak ter-update dengan perubahan proses yang ada. Sedangkan penyimpanan data rekam medik tersimpan secara komputerisasi dan diakses langsung oleh dokter dan staf RSGM.

Kata Kunci : InHealth, MediFirst2000, Pelayanan, PKM, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Sistem Informasi, SOP


(2)

vi

ABSTRACT

This research report includes analysis of information systems services at the Hospital Dental and Oral Maranatha for the purpose of knowing the system usage in the service of the hospitas has been running well or not based on business needs. Examination of the implementation of the SOP to determine the success or failure of SOP owned. The basic theory is the basic theory of information system and the regulation of the Minister of health about Dental and Oral Hospital. Research data sourced from direct interviews with the field supervisor and direct observation in the Maranatha Dental and Oral Hospital.RSGM Marantha has 2 type of patients that is patient with insurance which cover PKM and InHealth, and public patient.This research refer if RSGM Maranatha doesn’t supply 2 of the 12 point minimum of equipment, 2 of 27 point of medical staff. Business process which working now is not corresponding with SOP which exist because SOP which exist isn’t updated with modification process which exist. While the storage of medical records stored in a computerization and accessed by doctors and staff of RSGM Maranatha.

Keywords: dental and oral hospital, information system, InHealth, MediFirst2000, PKM, service, SOP


(3)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIANError! Bookmark not defined. PRAKATA ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR NOTASI/ LAMBANG ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xviii

DAFTAR ISTILAH ... xix

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Pembahasan... 3

1.4 Ruang Lingkup Kajian... 3

1.5 Sumber Data ... 4

1.6 Sistematika Penyajian ... 4

BAB 2. KAJIAN TEORI ... 6

2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 6

2.1.1 Ketentuan Umum Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 6

2.1.2 Fungsi RSGM ... 7

2.1.3 Syarat RSGM ... 8

2.1.4 Pelayanan RSGM ... 9

2.1.5 Penentuan Pembiayaan dan Tarif RSGM ... 10

2.1.6 Pencatatan dan Pelaporan RSGM ... 11

2.1.7 Sumber Daya Manusia yang Dimiliki ... 11


(4)

viii

2.2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan ... 13

2.2.2 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.2.3 Arsitektur Informasi ... 17

2.3 Flowchart ... 19

2.4 Standard Operating Procedures ... 21

BAB 3. ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM ... 23

3.1 Profil Perusahaan ... 23

3.1.1 Tujuan Perusahaan ... 24

3.1.2 Sekilas Tentang RSGM Maranatha ... 24

3.2 Penjelasan Sistem ... 26

3.3 Proses Bisnis ... 27

3.3.1 Proses Bisnis Bagian Pendaftaran Pasien ... 27

3.3.2 Proses Bisnis Bagian Rekam Medik (non koas gigi) ... 30

3.3.3 Proses Bisnis Bagian Rekam Medik (koas gigi) ... 32

3.3.4 Proses Bisnis Bagian Farmasi dengan resep ... 35

3.3.5 Proses Bisnis Bagian Farmasi untuk obat bebas ... 36

3.3.6 Proses Bisnis Bagian Pembayaran dengan jasa medis dan resep 38 3.3.7 Proses Bisnis Bagian Pembayaran dengan obat bebas ... 41

3.4 Pelaksanaan SOP ... 43

3.4.1 Proses Pendaftaran Pasien ... 43

3.4.2 Proses Bagian Rekam Medik ... 45

3.4.3 Proses Bagian Farmasi ... 49

3.4.4 Proses Pembayaran ... 51

3.5 Proses input dan penyimpanan data rekam medik ... 53

3.6 Fungsi RSGM ... 55

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN ... 62

4.1 Simpulan ... 62

4.2 Saran ... 63


(5)

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi ... 14

Gambar 2.2 Siklus informasi ... 15

Gambar 2.3 Hubungan data, informasi, dan pengetahuan ... 16

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi ... 17

Gambar 3.1 Flowchart Bagian Pendaftaran ... 29

Gambar 3.2 Flowchart Bagian Rekam Medik (non koas) ... 32

Gambar 3.3 Flowchart Bagian Rekam Medik (koas gigi) ... 34

Gambar 3.4 Flowchart Bagian Farmasi dengan resep ... 36

Gambar 3.5 Flowchart Bagian Farmasi untuk obat bebas ... 38

Gambar 3.6 Flowchart Bagian Pembayaran untuk resep dan jasa medis .... 40

Gambar 3.7 Flowchart Bagian Pembayaran untuk obat bebas ... 42

Gambar 4.1 Mesin Nomor Antrian ... 66

Gambar 4.2 Tampilan Layar Mesin Nomor Antrian ... 66

Gambar 4.3 Cetakan Nomor Antrian Pasien ... 67

Gambar 4.4 Ruang tunggu diserta tampilan nomor antrian ... 67

Gambar 4.5 Form pendaftaran pasien baru ... 68

Gambar 4.6 Proses registrasi pasien ke klinik yang dituju ... 68

Gambar 4.7 Tampilan data pasien MediFirst2000 pada bagian pendaftaran 68 Gambar 4.8 Tampilan pendaftaran pasien baru... 69

Gambar 4.9 Cetakan data pasien di bagian Rekam Medik ... 69

Gambar 4.10 Form peminjaman berkas rekam medik untuk koas gigi ... 70

Gambar 4.11 Tracer beserta informasi peminjaman berkas rekam medik .... 70

Gambar 4.12 Rak berkas rekam medik di ruang rekam medik ... 71

Gambar 4.13 Proses transaksi pada bagian farmasi ... 72

Gambar 4.14 Proses transaksi di bagian farmasi ... 72

Gambar 4.15 Denah RSGM lantai 1 ... 73

Gambar 4.16 Ruang Tunggu RSGM ... 73

Gambar 4.17 Administrasi Bagian Pendaftaran ... 74

Gambar 4.18 Administrasi Bagian Pembayaran ... 74


(7)

xi

Gambar 4.20 IGD ... 75

Gambar 4.21 IGD bagian dalam ... 75

Gambar 4.22 Laboratorium Klinik ... 76

Gambar 4.23 Laboratorium Klinik bagian dalam 1 ... 76

Gambar 4.24 Laboratorium Klinik bagian dalam 2 ... 76

Gambar 4.25 Laboratorium Klinik bagian dalam bagian 3 ... 77

Gambar 4.26 Ruang Spesialis Penyakit Dalam ... 77

Gambar 4.27 Ruang Spesialis Anak ... 77

Gambar 4.28 Ruang Instalasi Bedah Minor ... 78

Gambar 4.29 Ruang Instalasi Bedah Minor bagian dalam ... 78

Gambar 4.30 Denah RSGM Lantai 2 ... 78

Gambar 4.31 Denah RSGM Lantai 3 ... 79

Gambar 4.32 Ruang Kesehatan Gigi 1, 2 ... 79

Gambar 4.33 Ruang Kesehatan Gigi Khusus ... 80

Gambar 4.34 Ruang Konsultasi Farmasi ... 80

Gambar 4.35 Jadwal Konsultas Obat ... 80

Gambar 4.36 Ruang Strerilisasi ... 81

Gambar 4.37 Ruang Instalasi Radiologi ... 81

Gambar 4.38 Peringatan dan jadwal di depan ruang instalasi radiologi ... 82

Gambar 4.39 Bagian dalam ruang instalasi radiologi ... 82

Gambar 4.40 Ruang tunggu lantai 3 ... 83

Gambar 4.41 Sterilisator ... 83

Gambar 4.42 Ruang praktek bagi koas ... 84

Gambar 4.43 Dental unit + dental chair ... 84

Gambar 4.44 Proses pemeriksaan oleh koas ... 85

Gambar 4.45 Proses pemeriksaan oleh koas 2 ... 85

Gambar 4.46 Denah lantai 4 ... 86

Gambar 4.47 Denah lantai 5 ... 86

Gambar 4.48 Denah lantai 6 ... 87

Gambar 4.49 Denah lantai 7 ... 87

Gambar 4.50 Ruang Perawatan VIP tampak depan ... 88


(8)

xii

Gambar 4.52 Ruang perawatan 2 tampak depan ... 89

Gambar 4.53 Ruang perawatan 3 tampak depan ... 89

Gambar 4.54 Ruang aula lantai 8 ... 90

Gambar 4.55 Parkir basement ... 90

Gambar 4.56 Instalasi pembuangan limbah (gas) ... 91

Gambar 4.57 Instalasi pembuangan limbah ... 91

Gambar 4.58 Ruang jenasah ... 92

Gambar 4.59 Toilet tampak depan ... 92

Gambar 4.60 SOP Penerimaan Uang Pasien Rawat Jalan dan Pendaftaran Pasien ... 93

Gambar 4.61 SOP Pendaftaran Pasien lembar ke-2 ... 94

Gambar 4.62 SOP Pengelolaan Rekam Medik ... 95

Gambar 4.63 SOP Farmasi (Persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan)96 Gambar 4.64 SOP Farmasi (Persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan) lembar ke-2 ... 97

Gambar 4.65 Formulir fasilitas RSGM Maranatha berdasarkan kelas rumah sakit 98 Gambar 4.66 Formulir fasilitas RSGM Maranatha berdasarkan kelas rumah sakit 99 Gambar 4.67 Formulir fasilitas RSGM Maranatha berdasarkan kelas rumah sakit 100 Gambar 4.68 Formulir fasilitas RSGM Maranatha berdasarkan kelas rumah sakit 101 Gambar 4.69 Hasil wawancara proses baru lembar ke-1 ... 102

Gambar 4.70 Hasil wawancara proses baru lembar ke-2 ... 103

Gambar 4.71 Hasil wawancara proses baru lembar ke-3 ... 104

Gambar 4.72 Hasil wawancara proses baru lembar ke-4 ... 105

Gambar 4.73 Hasil wawancara proses baru lembar ke-5 ... 106

Gambar 4.74 Hasil wawancara proses baru lembar ke-6 ... 107

Gambar 4.75 Hasil wawancara proses baru lembar ke-7 ... 108

Gambar 4.76 Hasil wawancara proses baru lembar ke-8 ... 109


(9)

xiii

Gambar 4.78 Hasil wawancara lembar ke-2 untuk proses lama ... 111 Gambar 4.79 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 1) ... 112 Gambar 4.80 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 2) ... 113 Gambar 4.81 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 3) ... 114 Gambar 4.82 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 5) ... 115 Gambar 4.83 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 6) ... 116 Gambar 4.84 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 7) ... 117 Gambar 4.85 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR

1173/MENKES/PER/X/2004 (halaman 8) ... 118 Gambar 4.86 Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR


(10)

xiv

DAFTAR TABEL


(11)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. Dokumentasi Foto ... 66 LAMPIRAN B. Dokumen ... 93


(12)

xvi

DAFTAR NOTASI/ LAMBANG

Jenis Notasi/Lambang Nama Arti

Flowchart Flow Penghubung antar

proses

Terminator Simbol awal dan akhir dari proses Manual operation Proses pengelolaan

secara manual (tidak menggunakan komputer)

Decision Proses memilih keputusan

berdasarkan kondisi Document Proses pengelolaan

yang berhubungan dengan dokumen (kertas fisik)

Manual input Proses input data secara manual ke komputer

Magnetic disk Tempat

penyimpanan data

dengan disk

magnetik

Data Data berupa file dalam komputer

Process Proses pengelolaan oleh komputer


(13)

xvii

Display Hasil output data dari komputer

Referensi:


(14)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

IGD : Instalasi Gawat Darurat

KTM : Kartu Tanda Mahasiswa RSGM : Rumah Sakit Gigi dan Mulut


(15)

xix

DAFTAR ISTILAH

Autoclave : salah satu jenis alat untuk mensterilkan peralatan yang digunakan oleh dokter gigi. Database : penyimpanan data.

Dental Chair : kursi yang digunakan oleh pasien untuk

memudahkan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi.

Dental X – ray : suatu gambaran gigi dan rahang yang

memberikan informasi untuk

mendeteksi/mendiagnosis dan merawat kondisi gigi.

Hardware : perangkat keras.

Intra Oral Camera : kamera digital yang digunakan untuk melihat keadaan mulut

Kalibrasi : penyamaan

Medik gigi dasar : perawatan dasar gigi yaitu berupa restorasi (penambalan), ekstraksi (pencabutan), dan skeling (pembersihan plak dan kalkulus)

Panoramic X-ray : suatu gambar yang memberikan gambaran keseluruhan dari rahang atas dan rahang bawah, serta sendi rahang.

Pelayanan anestesi : adalah pelayanan dilakukan dengan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit dalam proses operasi.

Radiologi : cabang ilmu kesehatan dimana pengunaan sinar x untuk mendiagnosis penyakit.

Radiologi gigi : merupakan cabang radiologi yang berfokus pada daerah mulut dan wajah.

Recovery room : ruang pemulihan setelah dilakukan perawatan intensif atau tindakan


(16)

xx

berisi identitas pasien berupa identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Ruang Sentral Sterilisasi : ruangan khusus untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan oleh dokter gigi

Software : perangkat lunak.

Sterilisator : alat untuk mensterilisasikan peralatan yang digunakan oleh dokter gigi.


(17)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada BAB 1 tercakup pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian dalam laporan.

Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang semakin pesat. Tidak hanya dalam bidang teknologi informasi saja, teknologi diterapkan, kini teknologi telah diterapkan diberbagai kegiatan sehari-hari masyarakat baik secara individu maupun organisasi. Salah satu organisasi yang telah menerapkan tekonologi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari mereka adalah Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Maranatha.

RSGM Maranatha merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. RSGM Maranatha merupakan bagian dari kerjasama Universitas Kristen Maranatha dengan pihak swasta yang terjalin melalui Program Studi Kedokteran Gigi Maranatha. Para dokter muda (koas gigi) Program Studi Kedokteran Gigi Maranatha akan melakukan praktek di RSGM Maranatha.

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap warga Negara memiliki hak untuk mendapatkan layanan kesehatan. Hal ini didukung dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H, ayat (I) dan Pasal 34 ayat (3) yang menyatakan Negara bertanggungjawab akan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan umum yang layak.

Layanan kesehatan tidak dapat berdiri sendiri melainkan memerlukan dukungan seperti dukungan ketersediaan tenaga kerja, dan dukungan ketersediaan fasilitas yang memadai. Pada peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bab I Ayat 8 ditegaskan tentang pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi dan pemerintahan.


(18)

2

Salah satu contoh dari dukungan ketersediaan fasilitas yang memadai adalah rumah sakit. Setiap layanan kesehatan memiliki standar pelayanan tersendiri. Kini dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pelayanan kesehatan telah menjadikan teknologi sebagai mitra dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan agar dapat bekerja lebih baik.

Peran teknologi sebagai mitra pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat berupa dokumentasi tentang identitas pasien, history kesehatan dan obat yang pernah diberikan kepada pasien, dokumentasi obat-obat yang dibeli dan dijual oleh rumah sakit. Hal tersebut merupakan salah satu upaya rumah sakit agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik lagi.

Dengan perkembangan teknologi dan dunia kesehatan, tentunya hal tersebut tidak dapat berjalan tanpa adanya dukungan dari tenaga kerja dan sistem yang baik untuk mendukung berjalannya teknologi dalam pelayanan rumah sakit. Jika pemanfaatan teknologi dapat berjalan dengan dukungan yang dibutuhkan maka rumah sakit akan dapat melakukan perubahan proses pelayanan rumah sakit yang semakin baik, seperti mempersingkat proses pengelolaan data pasien, mempersingkat proses pengelolaan data obat, mempersingkat pengelolaan pembayaran, dan juga pengelolaan data medik. Proses-proses tersebut akan membuat para tenaga kerja tidak membuang-buang waktu untuk mencari data secara manual karena data-data yang diperlukan telah tersimpan di komputer. Proses-proses tersebut merupakan sebagian contoh dari proses pemanfaatan teknologi yang sedang dilakukan oleh RSGM Maranatha.

RSGM Maranatha adalah sebuah rumah sakit gigi dan mulut pendidikan yang baru saja dibuka sekitar tahun 2012-2013. Keberadaan RSGM Maranatha yang masih berusia muda ini, masih rentan terhadap kekurangan. Kekurangan yang rentan terjadi dapat berupa kekurangan fasilitas, SDM, dokumentasi proses, pelaksanaan SOP, maupun teknologi yang digunakan.

Saat ini RSGM Maranatha telah melakukan perubahan sistem berupa perpindahan penggunaan aplikasi ProBusiness, sebuah aplikasi toko ke MediFirst2000 yang dibuat khusus untuk RSGM Maranatha. Perubahan ini


(19)

3

tentunya berpengaruh terhadap perubahan-perubahan proses yang dimiliki oleh RSGM Maranatha sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditemukan dalam RSGM Maranatha, adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses bisnis yang dimiliki oleh RSGM Maranatha?

2. Apakah proses operasi sistem yang dilakukan oleh user telah sesuai dengan SOP yang telah dimiliki oleh RSGM Maranatha?

3. Bagaimana proses penginputan dan penyimpanan informasi rekam medik?

4. Apakah sarana, prasarana, dan tenaga medis RSGM Maranatha telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia?

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan dari rumusan masalah di atas, yaitu : 1. Mengetahui proses bisnis yang dimiliki oleh RSGM Maranatha.

2. Mengetahui kesesuaian proses operasi yang dilaksanakan oleh user dengan SOP yang dimiliki oleh RSGM Maranatha.

3. Mengetahui proses penginputan dan penyimpanan informasi rekam medik.

4. Mengetahui kesesuaian sarana, prasarana, dan tenaga medis RSGM Maranatha dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup sistem yang akan dibahas mencakup : 1. Proses bisnis pada bagian pendaftaran pasien

2. Proses bisnis pada bagian rekam medik 3. Proses bisnis pada bagian farmasi


(20)

4

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/2004

Dalam ruang lingkup analisis pun dibatasi dengan adanya beberapa batasan, yang meliputi penjelasan dibawah ini, yaitu :

1. Proses bisnis staf bagian pendaftaran, bagian rekam medik, bagian farmasi, dan bagian pembayaran

2. SOP pendaftaran pasien, rekam medik, farmasi, dan pembayaran yang dimiliki oleh RSGM Maranatha

3. Dokumentasi

4. Sarana dan Prasarana 5. Tenaga medis yang dimiliki

1.5 Sumber Data

Sumber data yang menjadi acuan penulis berasal dari hasil wawancara dengan narasumber dari RSGM Maranatha secara langsung, data-data pendukung yang berasal dari data RSGM Maranatha, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/2004, dan observasi secara langsung di lapangan beserta dokumentasi foto.

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian laporan terbagi menjadi 4 bab. Pada bab pertama akan berisikan latar belakang masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian.

Pada bab kedua, akan berisikan tentang teori sistem informasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut, teori tentang sistem informasi, teori flowchart, dan teori SOP (Strandard Operating Procedures).

Pada bab ketiga akan berisikan pembahasan mengenai, profil RSGM Maranatha, proses bisnis yang dimiliki, penjelasan sistem saat ini, proses penginputan dan penyimpanan yang dilakukan oleh RSGM Maranatha, dan proses pelaksanaan SOP.


(21)

5

Pada bab kelima akan berisikan kesimpulan dan saran bagi RSGM Maranatha.


(22)

62

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB 4 akan berisikan kesimpulan dan saran bagi RSGM Maranatha yang diharapkan dapat membantu proses pelayanan di RSGM Maranatha.

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penyusunan laporan yang mencakup sistem yang berjalan saat ini, proses bisnis, pemeriksaan SOP yang dilakukan sehari-hari oleh staf RSGM Maranatha, dan pemeriksaan fasilitas yang dimiliki oleh RSGM Maranatha. Dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Proses bisnis yang dijabarkan dalam laporan mencakup proses bisnis bagian pendaftaran, bagian farmasi untuk resep, bagian farmasi untuk obat bebas, bagian pembayan untuk tindakan medis dan resep, serta bagian pembayaran untuk obat bebas. Saat ini RSGM Maranatha masih belum memiliki proses bisnis terbaru meski di lapangan saat ini sudah menjalani proses bisnis yang baru.

2. Penggunaan aplikasi MediFirst2000 saat ini telah membuat alur bisnis RSGM mengalami perubahan sehingga SOP RSGM Maranatha tidak lagi dapat menggunakan SOP lama. Tetapi perubahan alur bisnis yang terjadi tidak disertai dengan perubahan SOP mengikuti alur bisnis terbaru. Dikarenakan RSGM Maranatha tidak dapat menyediakan SOP terbaru mereka maka pelaksanaan survei untuk mengetahui kesesuaian SOP yang dimiliki RSGM Maranatha dengan pelaksanaan di lapangan tidak dapat dilaksanakan.

3. MediFirst2000 telah membantu para dokter dan para staf dalam mengakses data rekam medik secara langsung. Meski data rekam medik telah tersimpan secara komputerisasi, bagian farmasi dan rekam medik tetap melakukan pemeriksaan kesesuaian data rekam medik yang di-input oleh dokter ke komputer dengan yang ditulis oleh dokter secara manual.

4. Dari 12 poin persyaratan minimal peralatan RSGM (poin 3.6 di Tabel 3.1 poin B) terdapat 2 poin persyaratan yang saat ini belum dipenuhi


(23)

63

oleh RSGM Maranatha. Kedua poin tersebut adalah fasilitas dokter spesialis dalam, dan peralatan medik berupa laser dan Radiografi (Radio Vidio Graphi). Lalu dari 27 poin tenaga medis yang harus dimiliki (poin 3.6 di Tabel 3.1 poin D) terdapat 2 poin persyaratan yang saat ini belum dipenuhi oleh RSGM Maranatha, yaitu dokter spesialis penyakit dalam dan analis farmasi.

4.2 Saran

Dalam proses penyusunan laporan terdapat beberapa saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan proses pelayanan pasien, yaitu :

1. Saat terjadi proses bisnis yang baru, sebaiknya RSGM Maranatha dapat langsung menyiapkan proses bisnis dan SOP terbaru mengikuti proses binis yang mereka jalani sekarang.

2. RSGM Maranatha disarankan untuk dapat memenuhi persyaratan dari fungsi RSGM (poin 3.6) yang saat ini masih belum terpenuhi (dapat dilihat pada 4.1 no 4). Tersedianya kekurangan dari persyaratan tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dari RSGM Maranatha.


(24)

64

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Yahya Kurniawan, Kiat Menguasai Actionscrip 2.0, Elex Media Komputindo.

[2] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia," Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004, p. 16, 18 Oktober 2004.

[3] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab 1 Pasal 1, 18 Oktober 2004. [4] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab 1 Pasal 2, 18 Oktober 2004. [5] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 5, 18 Oktober 2004. [6] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 7, 18 Oktober 2004. [7] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 7, 18 Oktober 2004. [8] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 8, 18 Oktober 2004. [9] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 10, 18 Oktober 2004. [10] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Bagian Kedua, 18 Oktober 2004.

[11] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab IV, 18 Oktober 2004.

[12] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab IV Pasal 26, 18 Oktober 2004. [13] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


(25)

65

2004.

[14] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 11, pp. 7-8, 18 Oktober 2004.

[15] Alter, "Sistem Informasi". 1992.

[16] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2003. [17] B. d. Hopwood, "Sistem Informasi". 1993.

[18] O. d. W. Gelinas, "SIstem Informasi". 1990. [19] Hall, "Sistem Informasi". 2001.

[20] M. d. W. Turban, "Sistem Informasi". 1999. [21] Wilkinson, "Sistem Informasi". 1992.

[22] d. McFadden.1992. [23] Davis.1999.

[24] B. d. Grudnitski.1989. [25] L. d. Loudon.1998. [26] Zwass.1998.

[27] W. D. broto, Aplikasi Rekayasa Konstruks dengani Visual Basic 6.0, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2005.

[28] B. S. &. M. Pinontoan, Designing Information System, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008.

[29] M. Prof. Dr. Ir. Marimin, M. M. Ir. Hendri Tanjung and S. M. Haryo Prabowo, Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo.

[30] R. M. Tambunan, Standard Operating Prosedures, Jakarta: Maiestas Publishing, 2013, p. 3.


(1)

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/2004

Dalam ruang lingkup analisis pun dibatasi dengan adanya beberapa batasan, yang meliputi penjelasan dibawah ini, yaitu :

1. Proses bisnis staf bagian pendaftaran, bagian rekam medik, bagian farmasi, dan bagian pembayaran

2. SOP pendaftaran pasien, rekam medik, farmasi, dan pembayaran yang dimiliki oleh RSGM Maranatha

3. Dokumentasi

4. Sarana dan Prasarana 5. Tenaga medis yang dimiliki

1.5 Sumber Data

Sumber data yang menjadi acuan penulis berasal dari hasil wawancara dengan narasumber dari RSGM Maranatha secara langsung, data-data pendukung yang berasal dari data RSGM Maranatha, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/2004, dan observasi secara langsung di lapangan beserta dokumentasi foto.

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian laporan terbagi menjadi 4 bab. Pada bab pertama akan berisikan latar belakang masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian.

Pada bab kedua, akan berisikan tentang teori sistem informasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut, teori tentang sistem informasi, teori flowchart, dan teori SOP (Strandard Operating Procedures).

Pada bab ketiga akan berisikan pembahasan mengenai, profil RSGM Maranatha, proses bisnis yang dimiliki, penjelasan sistem saat ini, proses penginputan dan penyimpanan yang dilakukan oleh RSGM Maranatha, dan proses pelaksanaan SOP.


(2)

Pada bab kelima akan berisikan kesimpulan dan saran bagi RSGM Maranatha.


(3)

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB 4 akan berisikan kesimpulan dan saran bagi RSGM Maranatha yang diharapkan dapat membantu proses pelayanan di RSGM Maranatha.

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penyusunan laporan yang mencakup sistem yang berjalan saat ini, proses bisnis, pemeriksaan SOP yang dilakukan sehari-hari oleh staf RSGM Maranatha, dan pemeriksaan fasilitas yang dimiliki oleh RSGM Maranatha. Dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Proses bisnis yang dijabarkan dalam laporan mencakup proses bisnis bagian pendaftaran, bagian farmasi untuk resep, bagian farmasi untuk obat bebas, bagian pembayan untuk tindakan medis dan resep, serta bagian pembayaran untuk obat bebas. Saat ini RSGM Maranatha masih belum memiliki proses bisnis terbaru meski di lapangan saat ini sudah menjalani proses bisnis yang baru.

2. Penggunaan aplikasi MediFirst2000 saat ini telah membuat alur bisnis RSGM mengalami perubahan sehingga SOP RSGM Maranatha tidak lagi dapat menggunakan SOP lama. Tetapi perubahan alur bisnis yang terjadi tidak disertai dengan perubahan SOP mengikuti alur bisnis terbaru. Dikarenakan RSGM Maranatha tidak dapat menyediakan SOP terbaru mereka maka pelaksanaan survei untuk mengetahui kesesuaian SOP yang dimiliki RSGM Maranatha dengan pelaksanaan di lapangan tidak dapat dilaksanakan.

3. MediFirst2000 telah membantu para dokter dan para staf dalam mengakses data rekam medik secara langsung. Meski data rekam medik telah tersimpan secara komputerisasi, bagian farmasi dan rekam medik tetap melakukan pemeriksaan kesesuaian data rekam medik yang di-input oleh dokter ke komputer dengan yang ditulis oleh dokter secara manual.

4. Dari 12 poin persyaratan minimal peralatan RSGM (poin 3.6 di Tabel 3.1 poin B) terdapat 2 poin persyaratan yang saat ini belum dipenuhi


(4)

oleh RSGM Maranatha. Kedua poin tersebut adalah fasilitas dokter spesialis dalam, dan peralatan medik berupa laser dan Radiografi

(Radio Vidio Graphi). Lalu dari 27 poin tenaga medis yang harus dimiliki (poin 3.6 di Tabel 3.1 poin D) terdapat 2 poin persyaratan yang saat ini belum dipenuhi oleh RSGM Maranatha, yaitu dokter spesialis penyakit dalam dan analis farmasi.

4.2 Saran

Dalam proses penyusunan laporan terdapat beberapa saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan proses pelayanan pasien, yaitu :

1. Saat terjadi proses bisnis yang baru, sebaiknya RSGM Maranatha dapat langsung menyiapkan proses bisnis dan SOP terbaru mengikuti proses binis yang mereka jalani sekarang.

2. RSGM Maranatha disarankan untuk dapat memenuhi persyaratan dari fungsi RSGM (poin 3.6) yang saat ini masih belum terpenuhi (dapat dilihat pada 4.1 no 4). Tersedianya kekurangan dari persyaratan tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dari RSGM Maranatha.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Yahya Kurniawan, Kiat Menguasai Actionscrip 2.0, Elex Media Komputindo.

[2] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,"

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004, p. 16, 18 Oktober 2004.

[3] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab 1 Pasal 1, 18 Oktober 2004. [4] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab 1 Pasal 2, 18 Oktober 2004. [5] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 5, 18 Oktober 2004. [6] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 7, 18 Oktober 2004. [7] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 7, 18 Oktober 2004. [8] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 8, 18 Oktober 2004. [9] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 10, 18 Oktober 2004. [10] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Bagian Kedua, 18 Oktober 2004.

[11] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab IV, 18 Oktober 2004.

[12] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab IV Pasal 26, 18 Oktober 2004. [13] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


(6)

2004.

[14] Menteri Kesehatan, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004," Bab II Pasal 11, pp. 7-8, 18 Oktober 2004.

[15] Alter, "Sistem Informasi". 1992.

[16] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2003. [17] B. d. Hopwood, "Sistem Informasi". 1993.

[18] O. d. W. Gelinas, "SIstem Informasi". 1990. [19] Hall, "Sistem Informasi". 2001.

[20] M. d. W. Turban, "Sistem Informasi". 1999. [21] Wilkinson, "Sistem Informasi". 1992.

[22] d. McFadden.1992. [23] Davis.1999.

[24] B. d. Grudnitski.1989. [25] L. d. Loudon.1998. [26] Zwass.1998.

[27] W. D. broto, Aplikasi Rekayasa Konstruks dengani Visual Basic 6.0, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2005.

[28] B. S. &. M. Pinontoan, Designing Information System, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008.

[29] M. Prof. Dr. Ir. Marimin, M. M. Ir. Hendri Tanjung and S. M. Haryo Prabowo, Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo.

[30] R. M. Tambunan, Standard Operating Prosedures, Jakarta: Maiestas Publishing, 2013, p. 3.