Deskripsi aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di Panti Asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Christina Dwi Ariningtyas
Universitas Sanata Dharma
2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aktualisasi
diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun
2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 yang berjumlah 32 orang. Instrumen

penelitian berupa kuesioner aktualisasi diri yang terbagi dalam 15 aspek
berdasarkan teori Maslow (Schultz, 2010) yaitu mengamati realitas secara efisien;
penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri; spontanitas,
kesederhanaan dan kewajaran; fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka;
kebutuhan akan privasi dan independensi; berfungsi secara otonom; apresiasi
yang senantiasa segar; pengalaman-pengalaman mistik atau “puncak”; minat
sosial; hubungan antar pribadi; struktur watak demokratis; perbedaan antara
sarana dan tujuan, antara baik dan buruk; perasaan humor yang tidak
menimbulkan permusuhan; kreativitas; dan resistensi terhadap inkulturasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah kategorisasi tingkat aktualisasi diri siswa
kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015
berdasarkan kriteria Azwar. Terdapat lima tingkat aktualisasi diri siswa kelas XII
SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 yaitu: sangat
baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: ada 8 (25%) siswa yang memiliki
aktualisasi diri sangat baik, 14 (43,75%) siswa yang memiliki aktualisasi diri baik,
10 (31,25%) siswa yang memiliki aktualisasi diri cukup baik, dan tidak ada (0%)
siswa yang memiliki aktualisasi diri yang kurang baik dan sangat kurang baik.
Berdasarkan item-item kuesioner yang menunjukkan bahwa aktualisasi
diri siswa termasuk kurang baik dan cukup baik, peneliti membuat/mengusulkan

topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk membantu siswa
mengaktualisasikan dirinya.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

DESCRIPTION OF SELF ACTUALIZATION AMONG THE
TWELFTH GRADE VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS
LIVING IN BINA PUTERA ORPHANAGE IN BANTUL AND ITS
IMPLICATION ON PROPOSED TOPICS FOR SELF-SOCIAL
COUNSELING IN THE 2015 ACADEMIC YEAR
Christina Dwi Ariningtyas

Sanata Dharma University
2015
This study aims to get some pictures of Self Actualization among
the twelfth grade vocational school students living in Bina Putera
orphanage in Bantul and its implication on proposed topics for self-social
counseling in the 2015 academic year.
The subjects of the study were 32 students of the twelfth grade
vocational high school living in Bina Putera orphanage. The instruments
of the research on self actualization were questionnaires consisting of 15
aspects according to Maslow (Schultz, 2010). They are efficient
perception of reality; acceptance of self, others and nature; spontaneity,
simplicity and naturalness; focused on problems outside of himself; the
need for privacy and independence; autonomous; continued freshness or
appreciation; mystic experience and peak experience; a feeling of
togetherness; interpersonal relations; demographic character structures;
discriminating between means and ends, between good and evil;
philosophical and unhostile sense of humor; creativeness; resistance to
inculturation. The data analysis technique used in this research was the
categorization level of self actualization to measure the level of self
actualization among the twelfth grade vocational high school students

living in Bina Putera orphanage Bantul in 2015 academic year according
to Azwar. There were five self actualization levels among the students,
they are very good, good, average, not good and bad.
The study shows that: there were 8 (25%) students who had very
good self actualization, 14 (43.75%) students had good self actualization,
10 (31.25%) students had average self actualization, and none of the
students (0%) were not too good and had bad self actualization.
Based on the questionnaire items showing students self
actualization is not too good and good, researcher is able to suggest
appropriate self-social counseling topics to help students actualize
themselves.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:
Christina Dwi Ariningtyas
101114073

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Disusun Oleh:
Christina Dwi Ariningtyas
101114073

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


“Positive thinking and the courage to try will make you able to
achieve the goals faster than others”
-Anonim“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku”
– Filipi 4:13“All our dreams can come true, if we have the courage to
pursue them.”
-Walt Disney-

Karya ini Kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku, Ignatius Suharna dan Subastiana
untuk kasih sayang tulus yang telah kalian
curahkan.
Sedikit persembahanku ini menjadi salah satu tanda
baktiku pada kalian
Kakak dan adikku, Oktavianus, Agnes dan Aloysius
Sahabat-sahabatku
Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Mei 2015

Christina Dwi Ariningtyas

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Christina Dwi Ariningtyas
NIM

: 101114073

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Deskripsi Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII yang Tinggal di SMK Panti
Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015 dan Implikasinya Terhadap Usulan
Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 19 Mei 2015

Christina Dwi Ariningtyas

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Christina Dwi Ariningtyas
Universitas Sanata Dharma
2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aktualisasi
diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun
2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 yang berjumlah 32 orang. Instrumen
penelitian berupa kuesioner aktualisasi diri yang terbagi dalam 15 aspek
berdasarkan teori Maslow (Schultz, 2010) yaitu mengamati realitas secara efisien;
penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri; spontanitas,
kesederhanaan dan kewajaran; fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka;
kebutuhan akan privasi dan independensi; berfungsi secara otonom; apresiasi yang
senantiasa segar; pengalaman-pengalaman mistik atau “puncak”; minat sosial;
hubungan antar pribadi; struktur watak demokratis; perbedaan antara sarana dan
tujuan, antara baik dan buruk; perasaan humor yang tidak menimbulkan
permusuhan; kreativitas; dan resistensi terhadap inkulturasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah kategorisasi tingkat aktualisasi diri siswa kelas XII SMK
yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 berdasarkan kriteria
Azwar. Terdapat lima tingkat aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 yaitu: sangat baik, baik, cukup baik,
kurang baik dan sangat kurang baik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: ada 8 (25%) siswa yang memiliki
aktualisasi diri sangat baik, 14 (43,75%) siswa yang memiliki aktualisasi diri baik,
10 (31,25%) siswa yang memiliki aktualisasi diri cukup baik, dan tidak ada (0%)
siswa yang memiliki aktualisasi diri yang kurang baik dan sangat kurang baik.
Berdasarkan item-item kuesioner yang menunjukkan bahwa aktualisasi
diri siswa termasuk kurang baik dan cukup baik, peneliti membuat/mengusulkan
topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk membantu siswa
mengaktualisasikan dirinya.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

DESCRIPTION OF SELF ACTUALIZATION AMONG THE
TWELFTH GRADE VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS
LIVING IN BINA PUTERA ORPHANAGE IN BANTUL AND ITS
IMPLICATION ON PROPOSED TOPICS FOR SELF-SOCIAL
COUNSELING IN THE 2015 ACADEMIC YEAR
Christina Dwi Ariningtyas
Sanata Dharma University
2015
This study aims to get some pictures of Self Actualization among
the twelfth grade vocational school students living in Bina Putera
orphanage in Bantul and its implication on proposed topics for self-social
counseling in the 2015 academic year.
The subjects of the study were 32 students of the twelfth grade
vocational high school living in Bina Putera orphanage. The instruments
of the research on self actualization were questionnaires consisting of 15
aspects according to Maslow (Schultz, 2010). They are efficient
perception of reality; acceptance of self, others and nature; spontaneity,
simplicity and naturalness; focused on problems outside of himself; the
need for privacy and independence; autonomous; continued freshness or
appreciation; mystic experience and peak experience; a feeling of
togetherness; interpersonal relations; demographic character structures;
discriminating between means and ends, between good and evil;
philosophical and unhostile sense of humor; creativeness; resistance to
inculturation. The data analysis technique used in this research was the
categorization level of self actualization to measure the level of self
actualization among the twelfth grade vocational high school students
living in Bina Putera orphanage Bantul in 2015 academic year according
to Azwar. There were five self actualization levels among the students,
they are very good, good, average, not good and bad.
The study shows that: there were 8 (25%) students who had very
good self actualization, 14 (43.75%) students had good self actualization,
10 (31.25%) students had average self actualization, and none of the
students (0%) were not too good and had bad self actualization.
Based on the questionnaire items showing students self
actualization is not too good and good, researcher is able to suggest
appropriate self-social counseling topics to help students actualize
themselves.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
pertolongan, hikmat, dan penyertaanNya dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M. A., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan dan banyak
pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis
dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
4. Bapak Simon selaku kepala panti asuhan Bina Putera Bantul yang telah
mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Adik-adik di panti asuhan Bina Putera Bantul, khususnya siswa kelas XII
SMK yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menjadi
subjek dalam penelitian ini.
6. Orang tuaku tercinta bapak Ignatius Suharna dan Ibu Subastiana atas doa,
dukungan, perhatian, kasih sayang, dan biaya yang diberikan selama
menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.
7. Kakak dan kedua adikku tersayang, Oktavianus Saputra Eko Wibowo,
Agnes Trinitas Prasetyowati dan Aloysius Rabata Teguh Wicaksono yang
selalu memberi semangat dan dukungan.
8. Sahabatku Wilibrorda Noe Ndemu, Steffani Tia Anjar Pratiwi, Marietha
Lumban Gaol yang selalu membantu dan memberi semangat dalam proses
penulisan skripsi ini, terimakasih selalu setia menemani.
9. Sahabat-sahabat SMA-ku (Sada, Ninda, Mas Imam, Aryani, Hana, Rizki)
atas doa dan dukungannya.
10. Bapak St. Priyatmoko atas segala bantuan administrasinya selama
perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman BK angkatan 2010, khususnya kelas B yang telah
memberikan motivasi, doa, masukan dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
Semoga skripsi ini berguna khususnya bagi yang berminat dalam Bimbingan
dan Konseling.
Penuli

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………..

i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………….……………………

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………….

v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ………………….

vi

ABSTRAK ……………………………………………….....................

vii

ABSTRACT …………………………………………………………..

viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………...

ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………..

xi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………..

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..

xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………...

1

B. Identifikasi Masalah ………………………………….........

4

C. Pembatasan Masalah .......…………………………………..

4

D. Rumusan Masalah …………………………………............

5

E. Tujuan Penelitian ………………………………….............

5

F. Manfaat Penelitian …………………………………...........

6

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Definisi Operasional …………………………….................

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………

9

A. Aktualisasi Diri …………………………………................

9

1. Pengertian Aktualisasi Diri .............…………………....

9

2. Sifat-Sifat dari Orang yang Mengaktualisasi Diri ...........

10

B. Remaja …………………………………..............................

14

1. Pengertian Remaja ……………………………………..

14

2. Ciri-Ciri masa Remaja ………………………………….

15

C. Panti Asuhan …………....………………………................

18

D. Hasil Penelitian Lain ................……………………….........

18

E. Bimbingan Pribadi-Sosial ………………………………….

19

1. Pengertian Bimbingan ………………………………….

19

2. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ………………….

20

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………..

22

A. Jenis Penelitian ...…………………......................................

22

B. Subjek Penelitian ….....……………...………………..........

22

C. Instrumen Penelitian …………...…………………………..

23

D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………...

29

E. Teknik Analisis Data ................……………………………

30

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN

33

A. Tingkat Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK Panti
Asuhan Bina Putra Bantul Tahun 2015……………..............

33

B. Pembahasan ………………………………………………...

35

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial yang Sesuai
untuk Meningkatkan Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK di Panti Asuhan Bina Putra Bantul yang Aktualisasi
Dirinya Masih Kurang Baik ……………………….……....

37

BAB V PENUTUP …………………………………………………….

45

A. Simpulan ………………………………….........................

45

B. Saran ……...…………………………….............................

45

DAFTAR PUSTAKA ………………………………….......................

47

LAMPIRAN …………………………………...................................

49

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1

: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Item Instrumen
Penelitian………………………………………………..

26

Tabel 2

: Kriteria Guilford ………………………………………..

28

Tabel 3

: Kisi-Kisi Kuesioner Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK Setelah Uji Coba………………………………….

29

Tabel 4

: Norma Kategorisasi …………………………………….

32

Tabel 5

: Tingkat Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK yang
Tinggal di Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015

Tabel 6

34

: Penggolongan Item Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor …………………..

Tabel 7

38

: Item-Item Kuesioner Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK di Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
yang Menunjukkan Kurang Baiknya Aktualisasi Diri
Siswa ……………………………………………………

Tabel 8

40

: Usulan Topik-Topik Bimbingan untuk Meningkatkan
Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK Panti Asuhan
Bina Putera Bantul yang Aktualisasi Dirinya Masih
Kurang Baik …………………………………………….

xiv

43

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

: Hasil Perhitungan Taraf Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner Uji Coba ………………………………

49

Lampiran 2

: Kuesioner Siswa ……………………………………

56

Lampiran 3

: Tabulasi Data Penelitian ……………………………

61

Lampiran 4

: Satuan Pelayanan Bimbingan Pribadi-Sosial ………

64

Lampiran 5

: Surat Izin Penelitian ………………………………...

69

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan periode transisi dari masa anak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan proses pertumbuhan yang berkembang sangat
cepat. Masa ini merupakan masa rawan dalam jenjang kehidupan manusia.
Stanley Hall (Rifai, 1984) berpendapat bahwa dalam periode ini remaja
mengalami “stress and strain” (kegoncangan dan kebimbangan). Pengalaman
tersebut mengakibatkan mereka cenderung menolak kebiasaan di rumah,
sekolah, mengasingkan diri dari kegiatan sosial, serta membentuk kelompok
“gang”. Pada masa ini remaja juga mengalami masa gejolak pencarian
identitas, labil dan mudah terpengaruh oleh hal-hal di sekitarnya.
Di zaman yang semakin berkembang seperti sekarang ini, remaja sebagai
generasi muda menjadi tumpuan harapan bagi orang-orang di sekitarnya.
Dengan memenuhi kebutuhan dan menggali bakat yang dimilikinya dengan
baik, diharapkan remaja mampu menjadi generasi yang bisa dibanggakan.
Orang mengaktualisasikan diri apabila ia telah mengenali dirinya sendiri,
menggali potensi yang dimilikinya, memperbaiki kekurangan yang dapat
menghambat cita-citanya dan mempunyai keinginan untuk mengubah keadaan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

hidupnya untuk menjadi lebih baik (Goble, 1987). Kehidupan orang-orang
yang mengaktualisasikan diri terus berkembang. Mereka termotivasi untuk
menjadi manusia yang utuh sesuai dengan potensinya. Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri telah cukup memuaskan kebutuhan-kebutuhan
fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, serta penghargaan yang memadai.
Orang-orang seperti ini telah memahami dirinya dan mencapai tujuan hidupnya
yang sebenarnya.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi remaja dalam memenuhi
kebutuhan

dan

mengaktualisasikan

potensinya.

Proses

perkembangan

pengaktualisasian hanya mungkin apabila individu-individu hidup di
lingkungan

yang

baik

dan

memungkinkannya

memuaskan

segenap

kebutuhannya dengan baik (Koeswara, 1989).
Remaja yang mendapat perhatian dari keluarga tentunya mempunyai
kesempatan besar untuk berkembang dengan baik. Lalu bagaimana dengan
para remaja yang tinggal di panti asuhan? Bagi para remaja yang tinggal di
panti asuhan, lingkungan panti merupakan lingkungan utama bagi mereka
untuk bersosialisasi. Selain mereka harus beradaptasi dengan banyak remaja
lain yang tinggal di panti, mereka pun harus berhadapan dengan masyarakat
luas. Diperlukan penyesuaian diri yang baik agar para remaja mampu
bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Jika mereka tidak mampu
beradaptasi di lingkungannya, dikhawatirkan akan muncul sikap-sikap negatif
dalam diri remaja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Terbatasnya pengasuh pun menjadi kendala dalam mendampingi remaja
memenuhi kebutuhan dan mengaktualisasikan dirinya. Remaja yang tinggal di
panti asuhan dapat berkembang dengan maksimal jika dibimbing dengan baik.
Namun pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan; banyak kebutuhan
penghuni panti yang tidak terpenuhi dengan baik akibat terbatasnya tenaga
pengasuh. Dikhawatirkan para remaja panti akan kekurangan perhatian, kasih
sayang, merasa rendah diri, pasif, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam
mengaktualisasikan dirinya.
Berdasarkan sharing peneliti pada tanggal 11 Desember 2014 dengan
karyawan panti asuhan Bina Putera Bantul, peneliti mendapatkan kesan ada
beberapa remaja yang kesulitan untuk mengaktualisasikan dirinya. Remaja di
panti ini berasal dari berbagai daerah dengan perbedaan kultur yang mencolok;
karena itu mereka harus berusaha keras untuk beradaptasi dengan lingkungan
panti. Mereka cenderung bersikap tertutup, memiliki masalah dengan teman
panti, merasa tidak betah tinggal di panti, serta tidak adanya kedekatan dengan
pengurus panti. Situasi tersebut mengindikasikan adanya kesulitan remaja panti
dalam mengaktualisasikan diri. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal seperti
kurangnya perhatian dari para pengasuh, minimnya kegiatan-kegiatan
bimbingan atau kegiatan ekstrakurikuler di panti asuhan yang sebenarnya bisa
membantu para remaja dalam meningkatkan aktualisasi dirinya. Oleh karena
itu, peneliti bermaksud untuk mengungkap aktualisasi diri siswa SMK
khususnya siswa kelas XII yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul
tahun 2015. Kalau ternyata aktualisasi diri remaja di panti asuhan kurang,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

maka diusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk
membantu remaja panti dalam mengaktualisasikan dirinya.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tampak beberapa masalah
yang muncul pada siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan, seperti:
1. Bagaimana hubungan antar pribadi di kalangan siswa kelas XII SMK yang
tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul?
2. Apa penyebab mereka tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul?
3. Bagaimana status sosial siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan
Bina Putera Bantul?
4. Apa masalah-masalah yang dialami siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Putera Bantul?
5. Bagaimana aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul?
6. Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk membantu siswa semakin
mengaktualisasikan dirinya?

C. Pembatasan Masalah
Dari sejumlah masalah di atas, dalam penelitian ini, peneliti hanya akan
meneliti aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tahun 2015 dan mengusulkan topik-topik bimbingan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

relevan untuk meningkatkan aktualisasi diri berdasarkan item-item yang
menunjukkan rendahnya aktualisasi diri anak panti.

D. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera
Bantul tahun 2015, dan membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal yang
sesuai untuk membantu siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti dalam
mengaktualisasikan dirinya khususnya untuk mereka yang aktualisasi dirinya
ternyata masih rendah. Pertanyaan yang dicoba dijawab dalam penelitian ini
adalah:
1. Seberapa baik para siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tahun 2015 dalam mengaktualisasikan dirinya?
2. Topik-topik bimbingan pribadi-sosial mana yang sesuai untuk membantu
siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul
mengaktualisasikan dirinya?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui seberapa baik siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 dalam mengaktualisasikan dirinya.
2. Membuat usulan tentang topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai
untuk membantu siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

Putera Bantul mengaktualisasikan dirinya khususnya untuk siswa kelas XII
SMK di panti yang aktualisasi dirinya masih rendah.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian

ini

dapat

menambah

informasi

dan

mengembangkan

pengetahuan dalam bidang bimbingan dan konseling, khususnya yang
berkaitan dengan aktualisasi diri.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Panti Asuhan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai
aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putra Bantul.
b. Bagi peneliti
Peneliti

memperoleh

pengalaman

dalam

melakukan

penelitian

mengenai aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan dan membuat usulan materi bimbingan pribadi-sosial.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan bagi penelitipeneliti lain yang berminat untuk mengembangkan penelitian yang
terkait dengan aktualisasi diri remaja di panti asuhan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

G. Definisi Operasional
1. Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan manusia untuk menjadi pribadi yang
mengamati realitas secara efisien, menerima kodrat, bersikap spontan,
sederhana dan wajar, berfokus pada masalah-masalah di luar diri, memiliki
privasi dan independensi, berfungsi secara otonom, memiliki apresiasi
yang senantiasa segar, mengalami pengalaman mistik, mempunyai minat
sosial, mampu membina hubungan antar pribadi, memiliki watak
demokratis, mampu membedakan sarana dan tujuan, mampu membedakan
yang baik dan yang buruk, memiliki perasaan humor yang tidak
menimbulkan permusuhan, memiliki kreativitas, serta mampu melawan
pengaruh-pengaruh sosial sehingga bisa menjadi pribadi yang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya, seperti yang dimaksudkan dalam butirbutir kuesioner yang digunakan.
2. Siswa kelas XII SMK sebagai remaja
Siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul
adalah mereka yang berusia sekitar 17-18 tahun yang sedang duduk di
bangku Sekolah Menegah Kejuruan dan termasuk dalam masa remaja
madya.
3. Topik-topik bimbingan pribadi-sosial
Topik-topik bimbingan pribadi-sosial adalah topik-topik bimbingan yang
diusulkan untuk diberikan kepada siswa kelas XII SMK di panti yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

aktualisasi dirinya masih rendah untuk membantu mereka dalam
mengaktualisasikan dirinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan pengertian aktualisasi diri, remaja, panti asuhan,
hasil penelitian lain, dan bimbingan pribadi-sosial.

A. Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi diri
Menurut Maslow (Koeswara, 1989), aktualisasi diri adalah
kebutuhan manusia untuk dapat menjadi pribadi yang sesuai dengan
kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Kebutuhan akan aktualisasi
diri itu akan tercapai jika orang menggunakan seluruh potensi yang
dimilikinya dengan maksimal. Setiap orang memiliki kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri. Tetapi pemenuhan kebutuhan
tersebut tergantung pada berbagai faktor seperti kekuatan individual dan
sosialnya.
Aktualisasi diri adalah sebuah istilah yang awalnya diperkenalkan
oleh teorisi organismik Kurt Goldstein sebagai motif untuk mengakui
semua potensi seseorang. Menurut Goldstein, aktualisasi diri adalah motif
utama sedangkan motif-motif lain sebenarnya adalah proses untuk
mencapai aktualisasi diri itu sendiri. Di dalam teori kepribadian Abraham
Maslow, aktualisasi diri merupakan tingkatan akhir perkembangan
psikologis yang bisa dicapai ketika semua kebutuhan dasar terpenuhi,

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

sehingga aktualisasi dari potensi pribadi yang sepenuhnya bisa terjadi
(Reber & Reber, 2010).
Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang
dibawa sejak lahir yang disusun dalam suatu tingkatan, dari yang paling
tinggi sampai yang paling rendah. Aktualisasi diri berada pada tingkat
tertinggi dalam hirarki kebutuhan manusia. Untuk mencapai aktualisasi
diri, seseorang harus memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam
tingkat yang lebih rendah, yakni: (1) kebutuhan-kebutuhan fisiologis, (2)
kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan-kebutuhan akan
memiliki dan cinta, (4) kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan.
2. Sifat-sifat dari orang yang mengaktualisasi diri
Maslow (Schultz, 2010) menyebutkan lima belas sifat khusus dari
orang yang mengaktualisasi diri sebagai berikut:
a. Mengamati realitas secara efisien
Orang-orang yang mengaktualisasi diri mengamati hal-hal di sekitarnya
secara objektif. Mereka melihat kenyataan sebagaimana adanya, bukan
seperti yang mereka inginkan atau butuhkan. Mereka adalah orang yang
teliti dalam melihat ketidakjujuran.
b. Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri
Orang

yang

mengaktualisasi

diri

menerima

kekurangan

dan

kelebihannya tanpa mengeluh, menerima kodrat mereka sebagaimana
adanya, mampu menerima kelemahan dari orang lain, dan juga merasa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

nyaman dengan diri mereka sehingga tidak perlu memalsukan diri atau
bertindak dibuat-buat.
c. Spontanitas, kesederhanaan, dan kewajaran
Orang yang mengaktualisasi diri bertingkah laku terbuka dan langsung
tanpa berpura-pura. Mereka bijaksana dan perhatian pada orang lain.
Pada situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat
menyakitkan orang lain, untuk sementara mereka akan menahan
perasaan itu, sehingga mampu memperlihatkan emosi-emosi mereka
dengan wajar dan jujur tanpa menyakiti orang lain.
d. Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka
Orang yang mengaktualisasi diri memiliki dedikasi yang tinggi
terhadap tugas dan pekerjaannya. Mereka mengerjakan pekerjaannya
tidak semata-mata untuk mendapatkan penghasilan, namun karena
pekerjaan itu bisa membuat mereka puas, pekerjaan tersebut menantang
dan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka, mereka
dapat bertumbuh optimal sesuai dengan potensinya, dan membantu
mereka dalam memahami dirinya.
e. Kebutuhan akan privasi dan independensi
Orang yang mengaktualisasi diri lebih suka akan privasi dan
membutuhkan ruang untuk diri sendiri. Mereka pun tidak tergantung
pada orang lain. Mereka mampu untuk berpikir dan mengambil
keputusan sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

f. Berfungsi secara otonom
Orang-orang yang mengaktualisasi diri adalah orang yang mandiri,
serta berfungsi secara otonom dalam lingkungan sosial dan fisiknya.
Mereka dapat diandalkan dan tingkat otonominya yang tinggi membuat
mereka tidak mudah mengalami kegagalan.
g. Apresiasi yang senantiasa segar
Orang

yang

mengaktualisasi

diri

menghargai

dan

menikmati

pengalaman-pengalaman yang sering dialaminya dengan perasaan yang
segar. Mereka tidak bosan dengan rutinitas yang sering dilakukan,
tetapi mereka mensyukuri apa yang mereka miliki dan dapat mereka
alami.
h. Pengalaman-pengalaman mistik atau“puncak”
Orang yang mengaktualisasi diri memiliki kesempatan mengalami
kebahagiaan dan perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap.
Perasaan senang yang mendalam tersebut dapat terjadi misalnya ketika
mereka bekerja, menikmati musik, menikmati kesenian, menikmati
hubungan seksual dan kegiatan-kegiatan lainnya.
i. Minat sosial
Orang yang mengaktualisasi diri memiliki perasaan empati yang kuat
terhadap sesamanya. Mereka memiliki sikap menyayangi, memahami
dan tulus dalam menolong orang lain. Walaupun demikian, mereka bisa
saja marah kalau tingkah laku orang lain ceroboh dan kasar, tapi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

mereka dengan cepat memahami dan memaafkan orang yang
bersangkutan.
j. Hubungan antarpribadi
Orang yang mengaktualisasi diri mampu menjalin relasi yang kuat dan
membangun persahabatan yang mendalam dengan orang lain. Namun
mereka cenderung lebih suka membangun relasi dengan orang-orang
yang memiliki sifat dan nilai yang sama dengan mereka, sehingga
lingkup persahabatannya sedikit.
k. Struktur watak demokratis
Orang yang mengaktualisasi diri bisa menerima orang lain tanpa
mempermasalahkan perbedaan-perbedaan seperti kelas sosial, tingkat
pendidikan, agama, ras, atau warna kulit. Mereka mau mendengarkan
atau belajar dari siapa saja untuk menambah pengetahuannya.
l. Perbedaan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
Bagi orang yang mengaktualisasi diri tujuan atau cita-cita jauh lebih
penting daripada sarana untuk mencapainya. Mereka juga mampu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk, yang benar dan salah.
m. Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan
Orang yang mengaktualisasi diri mempunyai rasa humor yang wajar
dan tidak menyerang orang lain. Humor yang dibuat oleh orang-orang
yang mengaktualisasi diri adalah humor bijaksana yang tidak
menyebabkan seseorang merasa sakit, namun mengakibatkan senyuman
dan anggukan tanda mengerti daripada gelak tertawa yang keras.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

n. Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu sifat yang diharapkan dari orang yang
mengaktualisasikan diri. Kreativitas yang dimaksud tidak selalu dalam
pengertian menghasilkan suatu karya seni, melainkan lebih mengenai
cara bagaimana seseorang mengamati dan bereaksi terhadap dunia dan
bukan mengenai hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni. Jadi,
orang-orang dalam

pekerjaan

apa

saja

dapat

memperlihatkan

kreativitas.
o. Resistensi terhadap inkulturasi
Orang yang mengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri dan otonom,
mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial, untuk berpikir
atau bertindak menurut cara-cara tertentu. Mereka memiliki prinsip
sendiri sehingga tidak terpengaruh oleh aturan-aturan atau normanorma di masyarakat.

B. Remaja
1. Pengertian remaja
Masa remaja disebut juga masa “physiological learning” dan
“social learning”, artinya adalah bahwa pada masa ini individu mengalami
suatu pematangan fisik dan pematangan sosial (Rifai, 1984). Kedua hal
tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan. Pada proses pematangan fisik
remaja mengalami perubahan struktur jasmaniah yang mengarah pada
kedewasaan fisik yang meliputi kemampuan bereproduksi. Pada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

pematangan sosial remaja mengalami proses belajar menyesuaikan diri
dengan kehidupan sosial orang dewasa secara tepat. Masa remaja menjadi
periode “eksperimentasi peran” di mana seseorang dapat mengeksplorasi
perilaku, minat dan ideologi alternatif (Atkinson, 2010).
Konopka (Yusuf, 2010) menjelaskan bahwa masa remaja meliputi :
(1) masa remaja awal (12-15 tahun); (2) masa remaja madya (15-18
tahun); (3) masa remaja akhir (19-22 tahun). WHO (Sarwono, 2007)
memberikan definisi remaja berdasarkan tiga kriteria, yaitu kriteria
biologis, psikologis, dan sosial-ekonomis. Menurut kriteria biologis remaja
adalah individu yang sudah menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder
sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Menurut kriteria psikologis
remaja adalah individu yang mengalami perkembangan psikologis dan
pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Menurut kriteria
sosial-ekonomi remaja adalah individu yang mengalami peralihan dari
ketergantungan sosial-ekonomis yang penuh kepada keadaan yang relatif
lebih mandiri.
2. Ciri-ciri masa remaja
Masa remaja memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan periode
sebelum dan sesudahnya (Hurlock, 1990). Ciri-ciri yang dimaksudkan
adalah:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Periode ini penting karena perkembangan fisik cepat dan disertai
dengan cepatnya perkembangan mental. Semua perkembangan itu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

memerlukan penyesuaian mental dan perlunya pembentukan sikap, nilai
dan minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Masa

remaja

merupakan

sebuah

peralihan

dari

satu

tahap

perkembangan ke tahap berikutnya. Apa yang terjadi pada masa
sebelumnya akan meninggalkan bekas dan akan mempengaruhi pola
perilaku dan sikap yang baru. Pada periode ini mereka diberi waktu
untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, baik
secara fisik maupun psikologisnya. Perubahan tersebut yakni perubahan
emosi, perubahan tubuh, minat dan peran, perubahan nilai-nilai, serta
menginginkan kebebasan.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Pada masa remaja sering timbul masalah yang sulit untuk diatasi baik
oleh anak laki-laki maupun perempuan. Karena mereka tidak mampu
untuk mengatasi sendiri masalahnya, banyak remaja akhirnya
menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan
mereka.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

e. Masa remaja sebagai masa pencarian identitas
Pada awal masa remaja penyesuaian diri dengan kelompok penting.
Namun pada akhirnya mereka mulai mencari identitas diri dan tidak
puas lagi menjadi sama dalam segala hal dengan teman-temannya.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Banyak anggapan tentang remaja yang bersifat negatif, misalnya remaja
dianggap sebagai anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya,
berperilaku merusak, membuat orang dewasa yang harus membimbing
dan mengawasinya takut bertanggung jawab dan tidak simpatik
terhadap perilaku remaja yang bersangkutan.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain seperti yang dia inginkan
dan bukan apa adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak
realistik ini dapat menyebabkan emosinya meninggi.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Mendekati usia kematangan, ramaja gelisah meninggalkan stereotip
usia belasan tahun. Untuk memberikan kesan bahwa mereka hampir
dewasa, para remaja mulai berperilaku layaknya orang dewasa seperti
merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan
terlibat dalam perbuatan seks.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

C. Panti Asuhan
Panti asuhan merupakan lembaga kesejahteraan sosial

yang

mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan
sosial kepada anak terlantar melalui pelayanan pengganti atau perwalian
anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak asuh
sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi
perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai
bagian generasi cita-cita bangsa dan sebagai insan yang turut serta aktif di
dalam bidang pembangun nasional (Departemen Sosial RI, 2004 diakses
dari wikipedia.org).

D. Hasil Penelitian Lain
Peneliti belum menemukan penelitian mengenai aktualisasi diri
remaja yang tinggal di panti asuhan; yang ditemukan adalah penelitian
Wulandari (2014) tentang aktualisasi diri siswi remaja asrama Stella Duce
Samirono Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Penelitian Wulandari ini
dilatar belakangi oleh adanya masalah di asrama, khususnya dalam hal
aktualisasi diri. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa 17 siswi (30,9%)
tergolong sangat tinggi/sangat optimal aktualisasi dirinya, 32 siswi
(58,2%) tergolong tinggi/optimal aktualisasi dirinya, 6 siswi (10,9%)
tergolong sedang/cukup optimal aktualisasi dirinya, dan tak ada siswi yang
rendah/kurang

optimal

serta

sangat

rendah/minimal

dalam

mengaktualisasikan dirinya. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

sebagian besar siswi asrama memiliki tingkat aktualisasi diri yang tinggi
atau optimal, namun masih terdapat beberapa siswi yang tingkat
aktualisasi dirinya sedang atau cukup optimal. Maka disusunlah topiktopik bimbingan yang sesuai untuk meningoptimalkan aktualisasi diri para
siswi di asrama tersebut. Topik-topik bimbingan yang diusulkan antara
lain: (1) menentukan tujuan hidup, (2) kekurangan dan kelebihan, (3)
keterbukaan.

E. Bimbingan Pribadi-Sosial
1. Pengertian bimbingan
Rochman

Natawidjaja

(Winkel

dan

Sri

Hastuti,

2006)

mendefinisikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu yang
bersangkutan

semakin

memahami

dirinya,

sehingga

ia

sanggup

mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan
keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap
kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Moegandi (Winkel dan Sri Hastuti, 2006) mengartikan bimbingan
sebagai
(1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,
pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri; (2) suatu cara
pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk
memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala
kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; (3)
sejenis pelayanan kepada individu-individu, agar mereka dapat
menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam lingkungan di
mana mereka hidup; (4) suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri;
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan
lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai
dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari ligkungan.

2. Pengertian bimbingan pribadi-sosial
Winkel dan Sri Hastuti (2006) mendefinisikan bimbingan pribadisosial sebagai bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan
mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur
diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu
luang, penyaluran nafsu seksual, serta bimbingan dalam membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan
sosial).
Nurihsan (2006) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi-sosial
adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan
masalah-masalah sosial-pribadi. Masalah-masalah yang tergolong dalam
masalah pribadi-sosial antara lain masalah hubungan dengan sesama
teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat
mereka tinggal, serta penyelesaian konflik.
Bimbingan

pribadi-sosial

diarahkan

untuk

memantapkan

kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mengarah

pada

pembentukan

pribadi

yang

seimbang

21

dengan

memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan
yang dialami oleh individu. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan
cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang
akrab, meningkatkan pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta
keterampilan-keterampilan pribadi-sosial yang tepat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadisosial adalah usaha untuk membantu individu dalam memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan dan mengatasi masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan
lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, meningkatkan
pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilanketerampilan pribadi-sosial yang tepat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, subjek penelitian, alat pengumpul
data, dan teknik analisis data yang digunakan.

A. Jenis Penelitian
Penelitian

ini

merupakan

penelitian

deskriptif

dengan

menggunakan metode survei. Best (Sukardi, 2008) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan
dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai aktualisasi diri siswa
kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun
2015.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 sejumlah 32 orang. Penelitian
ini adalah penelitian populasi karena semua siswa kelas XII SMK yang
tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 menjadi subjek
penelitian. Panti asuhan Bina Putera Bantul dipilih sebagai tempat
penelitian karena: (1) Panti asuhan Bina Putera Bantul mudah dijangkau
oleh peneliti; (2) Siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tergolong dalam masa remaja; (3) Pihak panti asuhan Bina

22

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

Putera Bantul mengijinkan untuk mengadakan penelitian dan topik-topik
bimbingan yang diusulkan akan digunakan sebagai referensi dalam
memberikan bimbingan pada siswa kelas XII yang tinggal di panti
tersebut.

C. Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Aktualisasi Diri. Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan
dan pilihan jawaban yang akan diisi oleh responden. Kuesioner ini
menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu “Sangat Tepat” (ST), “Tepat”

Dokumen yang terkait

Deskripsi konsep diri siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang-Papua tahun pelajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 96

Deskripsi tingkat perilaku agresif siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 92

Deskripsi pemahaman siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 tentang pubertas dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 120

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

1 0 93

Deskripsi aktualisasi diri siswa kelas XI Jurusan Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 99

Konsep diri siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 115

Deskripsi aktualisasi diri siswa kelas XI Jurusan Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 97

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 91

Deskripsi tingkat kemampuan penyesuaian sosial remaja terhadap kelompok sebaya Panti Asuhan Wira Karya Tama Purworejo tahun 2007/2008 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial - USD Repository

0 0 113

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWA KELAS XI SMK MIKAEL SOLO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

0 1 105