Peningkatan prestasi belajar matematika operasi hitung pembagian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik pembelajaran STAD siswa kelas III semester I SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI
HITUNG PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PEMBELAJARAN STAD
SISWA KELAS III SEMESTER I SD KANISIUS KADIROJO
TAHUN AJARAN 2011/2012

Chandra Noveriawan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan operasi hitung pembagian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kadirojo.Dalam penelitian ini
yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV.Jenis penelitian
adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus,
tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 dan 19
Oktober 2011, Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 Oktober
2011.Pengumpulan data untuk mengetahui prestasi peserta didik dalam
menyelesaikan soal operasi hitung pembagian, peneliti menggunakan tes
tertulis.Untuk mengamati peneliti dalam kegiatan pembelajaran, peneliti
menggunakan lembar observasi yang berisi sejumlah item.Penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu untuk mendikripsikan
persentase siswa yang mencapai KKM dan hasil observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa oenerapan teknik STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung
pembagian. Hal itu ditunjukan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu
pada pretes siswa mencapai KKM 55,56% (20 siswa), pada akhir Siklus I
persentase siswa yang mencapai KKM 63,89% (23 siswa) pada Siklus II yang
mencapai KKM 86,11% (31 siswa)

Kata Kunci : Prestasi belajar, soal operasi hitung pembagian teknik STAD


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPROVEMENTOF LEARNING ACHIEVEMENT ON
MATHEMATIC
ON ARITHMETHIC OPERATIONS OF DIVISION USING
COOPERATIVE LEARNING MODEL OF STAD LEARNING
TECHNIQUES
IN KANISIUS KADIROJO ELEMENTARY SCHOOL ON FIRST
SEMESTER OF CLASS THREE
ACADEMIC YEAR 2011/2012
Chandra Noveriawan
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013

This study aims to improve student achievement in solving mathematical
problems related to arithmetic operations division. The experiment was conducted
in Kanisius Kadirojo elementary school.
The subjects of the reserach were fourth grade students. This classroom
action research (CAR) was conducted for 2 cycles, each cycle consisting of 2
meetings. The first cycle held on September 17 and October 19, 2011. The second
was held on October24 and 26, 2011. Data collection, which take form as a
written test, was used to determine student achievement in solving arithmethic
operations of division. To observe the learning activities, researcher use
observation sheet that contains a number of items. This study used a descriptive
quantitative analysis techniques to describe the percentage of students who
achieve minimum mastery criterion (KKM) and do some observations.
The results showed that the implementation of STAD technique can
improve student achievement in solving arithmethic operations of division. There
was an increasingof students' mastery learning, on pretest students reach 55.56 %
(20 students) of KKM, at the end of the first cycle the percentage of students
achieve 63.89 % (23 students) of KKM. The second cycle showed that the
students reach 86.11 % of KKM (31 students).

Keywords : learning achievement, mathematic exam of STAD arithmethic

operations

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI
HITUNG PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PEMBELAJARAN STAD
SISWA KELAS III SEMESTER I SD KANISIUS KADIROJO
TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi PGSD

Disusun oleh :
Chandra Noveriawan
NIM : 081134233
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus yang selalu memberikan jalan terang
Kedua orang tua bapak dan ibu yang tercinta
Adik yang tersayang
Kekasih yang selalu memberikan semangat


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta
Tuhan Selalu memberikan apa yang kita butuhkan
Setiap pekerjaan bagi Allah yang kurang dimotivasi oleh kasih
bagi Yesus Kristus akan berakhir dengan hati yang hancur
dan keputusasaan
Suka cita adalah payung yang menjaga kita saat menghadapi hari-hari
yang berhujan dalam perjalanan hidup kita


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI
HITUNG PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PEMBELAJARAN STAD
SISWA KELAS III SEMESTER I SD KANISIUS KADIROJO
TAHUN AJARAN 2011/2012

Chandra Noveriawan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan operasi hitung pembagian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kadirojo.Dalam penelitian ini
yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV.Jenis penelitian
adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus,

tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 dan 19
Oktober 2011, Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 Oktober
2011.Pengumpulan data untuk mengetahui prestasi peserta didik dalam
menyelesaikan soal operasi hitung pembagian, peneliti menggunakan tes
tertulis.Untuk mengamati peneliti dalam kegiatan pembelajaran, peneliti
menggunakan lembar observasi yang berisi sejumlah item.Penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu untuk mendikripsikan
persentase siswa yang mencapai KKM dan hasil observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa oenerapan teknik STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung
pembagian. Hal itu ditunjukan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu
pada pretes siswa mencapai KKM 55,56% (20 siswa), pada akhir Siklus I
persentase siswa yang mencapai KKM 63,89% (23 siswa) pada Siklus II yang
mencapai KKM 86,11% (31 siswa)

Kata Kunci : Prestasi belajar, soal operasi hitung pembagian teknik STAD

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPROVEMENTOF LEARNING ACHIEVEMENT ON
MATHEMATIC
ON ARITHMETHIC OPERATIONS OF DIVISION USING
COOPERATIVE LEARNING MODEL OF STAD LEARNING
TECHNIQUES
IN KANISIUS KADIROJO ELEMENTARY SCHOOL ON FIRST
SEMESTER OF CLASS THREE
ACADEMIC YEAR 2011/2012
Chandra Noveriawan
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study aims to improve student achievement in solving mathematical
problems related to arithmetic operations division. The experiment was conducted
in Kanisius Kadirojo elementary school.
The subjects of the reserach were fourth grade students. This classroom
action research (CAR) was conducted for 2 cycles, each cycle consisting of 2
meetings. The first cycle held on September 17 and October 19, 2011. The second
was held on October24 and 26, 2011. Data collection, which take form as a
written test, was used to determine student achievement in solving arithmethic
operations of division. To observe the learning activities, researcher use
observation sheet that contains a number of items. This study used a descriptive
quantitative analysis techniques to describe the percentage of students who
achieve minimum mastery criterion (KKM) and do some observations.
The results showed that the implementation of STAD technique can
improve student achievement in solving arithmethic operations of division. There
was an increasingof students' mastery learning, on pretest students reach 55.56 %
(20 students) of KKM, at the end of the first cycle the percentage of students
achieve 63.89 % (23 students) of KKM. The second cycle showed that the
students reach 86.11 % of KKM (31 students).

Keywords : learning achievement, mathematic exam of STAD arithmethic
operations

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kupanjatkan pada Tuhan pemilik Semesta, karena atas bimbingan
dan berkat yang diberikanNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang jauh
belum sempurna ini yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Operasi Hitung Pembagian Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Pembelajaran Stad Siswa Kelas III Semester I SD Kanisius
Kadirojo Tahun Ajaran 2011/2012” ini diajukan kepada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi sebagian dari
syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak bakal
pernah terwujud. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Sang Khalik yang disembah dengan berbagai cara yang telah menyinari berkat
dan membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis selalu
percaya bahwa DIA akan selalu hadir untuk membimbing dan memberikan
jalan yang terbaik untuk penulis.
2. Orang Tua tercinta, FX Tohari, untuk pelajaran sebagaimana menjadi sebagai
seorang pria. Dukungan serta pendidikan tanggung jawab dalam lingkup
sebagaimana biasa disebut sebagai sebuah keluarga akan selalu hidup dan
berkobar pada jiwa ini. Untuk Ibunda tercinta V Eni Widi Muryani yang
sampai saat ini tidak pernah lelah memberikan semangat dan doa untuk segala
kelancaran penulis.
3. Albertus Harimurti, terima kasih untuk semangat dan kehangatan yang tidak
pernah ada habisnya sebagai bagian dari keluarga ini.
4. Untuk Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
atas ijin yang telah diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian ini.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan penuh dengan perhatian.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .......... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I.

PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 3
D. Perumusan Masalah .................................................................. 4
E. Batasan Istilah .......................................................................... 4
F. Tujuan ....................................................................................... 5
G. Manfaat ..................................................................................... 5

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

H. Sistematika ............................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................. 7
A. Belajar Dan Prestasi Belajar ..................................................... 7
1. Definisi Belajar ................................................................... 7
2. Prestasi Belajar ................................................................... 9
B. Pengertian Matematika ............................................................. 10
C. Pengertian Pembagian .............................................................. 12
D. Strategi Menyelesaikan Soal Pembagian .................................. 12
E. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 14
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .................................. 14
2. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif .............. 15
3. Pembelajaran Kooperatif Model STAD ............................. 17
F. Kerangka Pikir .......................................................................... 30
G. Hipotesis Tindakan ................................................................... 30

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 31
A. Setting Penelitian ...................................................................... 31
1. Tempat Penelitian ............................................................... 31
2. Subyek Penelitian ............................................................... 31
3. Obyek Penelitian ................................................................. 31
4. Waktu Penelitian ................................................................. 31

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Desain Penelitian ...................................................................... 32
1. Jenis dan Model Penelitian ................................................. 32
2. Kriteria Keberhasilan .......................................................... 34
C. Tindakan Penelitian .................................................................. 34
1. Persiapan ............................................................................. 34
2. Pelaksanaan ........................................................................ 35
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ...................................... 45
E. Analisis Data ............................................................................. 48
1. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ................................. 48
2. Penskoran ............................................................................ 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51
A. Deskripsi Data .......................................................................... 51
1. Siklus I ................................................................................ 51
2. Siklus II ............................................................................... 57
B. Analisis Data ............................................................................. 64
1. Penghargaan Kelompok ...................................................... 64
2. Persentase Nilai Yang Mencapai KKM .............................. 66
3. Data Observasi .................................................................... 67
C. Pembahasan .............................................................................. 68

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 71
A. Kesimpulan ............................................................................... 71
B. Saran ......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 32
Tabel 2. Indikator Keberhasilan Siswa ......................................................... 34
Tabel 3. Pengumpulan Data .......................................................................... 46
Tabel 4. Indikator Pencapaian Penelitian ..................................................... 48
Tabel 5. Penskoran ....................................................................................... 49
Tabel 6. Deskripsi Data Penghargaan Siklus I ............................................. 64
Tabel 7. Deskripsi Data Penghargaan Siklus II ............................................ 65
Tabel 8. Deskripsi Data Persentase Nilai yang Mencapai KKM .................. 66
Tabel 9. Deskripsi Data Observasi ............................................................... 67

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus Matematika ................................................................... 75
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ........................... 76
Lampiran 3 : Kisi-kisi Soal ............................................................................. 88
Lampiran 4 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............. 89
Lampiran 5 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........... 90
Lampiran 6 : Daftar Nilai Postes ..................................................................... 91
Lampiran 7 : Soal Postes Siklus I ................................................................... 92
Lampiran 8 : Soal Postes Siklus II .................................................................. 93
Lampiran 9 : Kunci Jawaban dan Penskoran Jawaban Postes Siklus I ............ 94
Lampiran 10 : Kunci Jawaban dan Penskoran Jawaban Postes Siklus II ........ 95
Lampiran 11 : Lembar Jawab Postes Siklus I ................................................. 96
Lampiran 12 : Lembar Jawab Postes Siklus II ................................................ 98
Lampiran 13 : Foto Penelitian ......................................................................... 100
Lampiran 14 : Surat Ijin Penelitian ................................................................. 101
Lampiran 15 : Surat Melaksanakan Penelitian ................................................ 102
Lampiran 16 : Surat Undangan Ujian Pendadaran .......................................... 103

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan pelajaran yang relatif dekat dengan kehidupan
siswa, sehingga bila dipahami secara logika seharusnya matematika
merupakan materi pelajaran yang potensial untuk diminati siswa.Namun pada
kenyataannya kesan umum tentang mata pelajaran matematika kurang
menggembirakan.
Guru sebagai faktor utama keberhasilan pembelajaran matematika,
dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran
matematika kepada siswa dengan baik. Guru perlu mendapat pengetahuan
tentang materi pembelajaran matematika dengan baik. Di samping itu guru
harus menguasai berbagai strategi, model dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswanya, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Dalam pembelajaran matematika terdapat berbagai alternatif metode
belajar yang dapat dipilih dan dapat diterapkan dalam pembelajaran. Selain
itu, guru hendaknya dapat menentukan dengan tepat model dan metode
pembelajaran apa yang akan digunakan untuk mengajarkan materi tertentu
misalnya materi pembagian. Namun kenyataan di lapangan guru sering kali
mengabaikan hal tersebut. Guru kebanyakan hanya menggunakan metode
ceramah dan penugasan mengerjakan soal dalam menyampaikan materi

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

pelajaran matematika, sehingga menimbulkan perasaan jenuh dan tidak
adanya ketertarikan siswa pada pembelajaran matematika. Hal ini
mengakibatkan rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa.
Operasi hitung pembagian merupakan kemampuan yang sangat
penting dalam pelajaran matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
tersebut sering dijumpai, misalnya saat ibu membagikan permen kepada anak
kembarnya, ibu harus membagi 2 sama banyak agar anaknya tidak menangis
karena pembagiannya tidak sama jumlahnya. Operasi hitung pembagian ini
sudah mulai dipelajari dari kelas II.Seharusnya saat di kelas III siswa sudah
lebih lancar dari kelas II, tetapi kenyataannya siswa masih belum bisa
mengerjakan operasi hitung pembagian.
Hal itu dapat dilihat dari hasil pengerjaan soal pembagian siswa kelas
III SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2010/2011 dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal 65 hanya 48% yang mencapai KKM. Kemungkinan penyebabnya
adalah kurang sesuainya metode pembelajaran yang digunakan dan
keterlibatan siswa pada operasi hitung pembagian.Masalahnya adalah
memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam melakukan operasi hitung pembagian.
Dari adanya masalah di atas maka peneliti ingin mencoba
meningkatkan prestasi belajar operasi hitung pembagian dengan melakukan
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Division).Peneliti memilih metode tersebut
dengan alasan karena metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

konkrit bagi siswa, sehingga siswa dapat terjun langsung dalam pembelajaran
tersebut.Dengan penggunaaan metode tersebut diharapkan siswa dapat lebih
mudah menangkap materi yang disampaikan dan dapat memperoleh banyak
pengetahuan, sehingga prestasi belajar siswa kelas III semester 1 SD Kanisius
Kadirojo tahun ajaran 2011/2012 dapat meningkat.

B. Identifikasi Masalah
Sebelum dipilih model pembelajaran pembelajaran terlebih dahulu
dilakukan identifikasi masalah yang menyangkut proses pembelajaran
matematika khususnya materi operasi hitung pembagian, yaitu:
1. Siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal pembagian
2. Siswa kesulitan dalam menentukan model matematika
3. Nilai matematika rata-rata kurang dari KKM
4. Pembelajaram matematika sering kali mengunakan metode ceramah dan
penugasan secara individu.
Berdasarkan masalah di atas peneliti mengunakan tipe STAD dalam
membantu siswa menyelesaikan operasi hitung pembagian dengan maksud
tidak hanya aspek kognitif saja yang digali namun aspek afektif dan
psikomotorik juga tergali.

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi pada usaha peningkatan
prestasi belajar operasi hitung pembagian kelas III (tiga) menggunakan model

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif juga dibatasi pada model
pembelajaran tipe STAD. Tipe STAD dipilih karena dianggap bisa
meningkatkan prestasi siswa dari pengaruh kegiatan yang biasanya secara
individu menjadi kegiatan berkelompok
Dalam penelitian ini juga perlu diperhatikan semua kemungkinan
penyebabnya. Untuk mengatasi hal tersebut tidak hanya membutuhkan waktu
yang singkat, maka peneliti membatasi hanya pembagian sederhana tanpa
variasi.

D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model STAD?
2. Apakah pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar operasi hitung pembagian siswa kelas III SD
Kanisius Kadirojo semester I tahun ajaran 2011/2012?

E. Batasan Istilah
1. Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan.
2. Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar berdasarkan penilaian
hasil kegiatan belajar yang berupa angka.
3. Operasi hitung pembagian adalah operasi hitung yang memecahkan suatu
bilangan dengan bilangan tertentu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

4. Model pembelajaran tipe STAD merupakan pendekataan kooperatif yang
paling sederhana.tipe STAD adalah siswa ditempatkan dalam kelompok
belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang heterogen (jenis
kelamin dan kemampuan akademik).
Jadi, pengertian dari judul skripsi ini adalah proses, cara, perbuatan
meningkatkan hasil dari aktivitas belajar berdasarkan penilaian hasil kegiatan
belajar yang berupa angka dalam memecahkan suatu bilangan dengan
bilangan tertentu dengan cara siswa ditempatkan dalam kelompok belajar
beranggotakan empat atau lima orang siswa yang heterogen.

F. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini, yaitu:
1. Untuk meningkatkan profesionalitas peneliti sebagai guru SD dalam
melaksanakan PTK.
2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar operasi hitung pembagian siswa kelas III
SD Kanisius Kadirojo Tahun Ajaran 2011/2012.

G.

Manfaat
1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan peneliti dalam meningkatkan
profesionalitas guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

2. Bagi rekan-rekan guru merupakan salah satu contoh model pembelajaran
yang dapat dikembangkan untuk materi pokok lain, mata pelajaran lain
dan di kelas lain.
3. Untuk perpustakaan sekolah laporan penelitiannya dapat menambah satu
bacaan yang dimanfaatkan teman-teman guru sebagai contoh penelitian
tindakan kelas, terutama bagi yang masih mengalami kesulitan
melakukan PTK dan belum berani untuk memulainya; sedangkan bagi
yang sudah biasa melakukan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding.

H.

Sistematika
Dalam penelitian ini tiap-tiap bab akan menguraikan apa yang ingin
diuraikan. Bab I pendahuluan akan menguraikan tentang latar belakang,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah,
tujuan, manfaat dan sistematika. Bab 2 landasan teori akan menguraikan
tentang pengertian matematika, tinjauan belajar dan prestasi belajar,
pengertian pembagian, strategi menyelesaikan soal pembagian serta
pembelajaran kooperatif. Bab 3 metodologi penelitian akan menguraikan
tentang setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan
instrument serta analisis data. Bab 4 deskripsi data, analisis data, dan
pembahasan.Bab 5 kesimpulan dan saran.

.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Belajar dan Prestasi Belajar
1. Definisi Belajar
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar
adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku. Adapun definisi belajar
menurut para tokoh adalah sebagai berikut:
a. Menurut Hilgard dalam Simandjuntak Pasaribu (1983: 59), belajar itu
adalah proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan,
perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau
disebabkan obat-obatan.
b. Menurut Winkel dalam Riyanto (2009: 5), belajar adalah suatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan,

yang

menghasilkan

perubahan-perubahan

dalam

pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.
c. Menurut Walker dalam Riyanto (2009: 5), belajar adalah suatu
perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan
rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

faktor-faktor yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan
belajar.
d. Menurut Gagne dalam Riyanto, (2009: 5), belajar merupakan
kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan
selama proses pertumbuhan.
Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok, yaitu adanya perubahan
tingkah laku, sifat perubahan relatif permanen, dan perubahan tersebut
disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, pada
prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar, baik sumber
yang didesain maupun yang dimanfaatkan. Proses belajar tidak hanya
terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru. Hasil belajar
yang maksimal dapat pula diperoleh lewat interaksi antara siswa dengan
sumber-sumber belajar lainnya. (Kunandar, 2008: 320)
Menurut Kunandar (2008: 322) ada beberapa hal yang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
a. Usahakan agar tujuan pembelajaran jelas dan menarik.
b. Guru harus antusias dalam melaksanakan tugas mengajar dan
mendidik.
c. Ciptakan suasana yang sejuk dan menyenangkan.
d. Libatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
e. Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

f. Usahakan banyak memberikan penghargaan dan pujian dari pada
menghukum dan mencela.
g. Berikan PR yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
h. Hargailah hasil pekerjaan siswa.
i. Berikan kritik dengan senyuman.
j. Gunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi.

Menurut Wens Tanlain (2006: 23) tujuan belajar siswa adalah apa
yang hendak dicapai siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Tujuan
belajar ini perlu disadari dan dirumuskan secara tegas. Tujuan belajar
siswa berupa kemampuan apa yang hendak diperoleh siswa yang
mendasari perilakunya.
Dari beberapa pendapat para tokoh di atas tentang definisi belajar,
maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang
diharapkan bisa mengubah tingkah laku pada diri setiap individu yang
belajar.

2. Prestasi Belajar
Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu; kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam
Suharsimi Arikunto (1990: 110) mengatakan bahwa hasil belajar
dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar
yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil
kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angkaangka ulangan harian.Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering
dikenal dengan tes prestasi belajar.Menurut Saifudin Anwar (2005: 8)
mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu
mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar.Tes prestasi belajar
berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap sejauh mana
seseorang menguasi bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.Dalam
kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan
harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk
perguruan tinggi.
(http://www.scribd.com/doc/23735462/Pengertian-Prestasi)
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam proses
pembelajaran seseorang berdasarkan pengukuran dan penilaian berupa
skor yang telah ditentukan.

B. Pengertian Matematika
Menurut Purwadarminto (1985: 156) matematika adalah ilmu
pengetahuan tentang bilangan-bilangan yang berhubungan antara bilangan
dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
bilangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Sedangkan menurut Paling (1982: 1) dalam bukunya ‘Pendidikan Bagi
Anak Berkesulitan Belajar’, matematika adalah perhitungan yang mencakup
tambah, kurang, kali, dan bagi, dan perlu melibatkan adanya topik-topik
seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.
Adapun menurut Hudoyo (1981: 10) mengemukakan bahwa
matematika adalah suatu ilmu yang terdiri dari kumpulan sistem matematika
yang masing-masing sistem itu mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya
bersistem dedukatif.Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
unsur matematika terdiri dari bilangan, prosedur operasional, sistem
matematika yang dapat digunakan sedemikian rupa yang melibatkan tambah,
kurang, kali, dan bagi sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah.
Sedangkan matematika dalam sudut pandang Andi Hakim Nasution
(1982:12) yang diuraikan dalam bukunya, bahwa istilah matematika berasal
dari kata Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari.Kata ini
memiliki hubungan yang erat dengan kata Sanskerta, medha atau widya yang
memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensia.Dalam bahasa Belanda,
matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar
(hal ini sesuai dengan arti kata mathein pada matematika).
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan ilmu pengetahuan perhitungan yang terdiri dari
beberapa system yang mempelajari tambah, kurang, kali, dan bagi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

C. Pengertian Pembagian
Hasan Alwi (2002:86) pembagian adalah proses, cara, perbuatan
membagi atau membagikan. Menurut Djati Keram dan Cornentyna
Sitanggung mengatakan bahwa pembagian merupakan operasi balikan dari
perkalian.
Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2009:253) Pembagian merupakan
kebalikan dari operasi perkalian. Pembagian dapat didefinisikan sebagai
pengurangan berulang. Pembagian disebut juga operasi hitung yang mencari
suatu faktor jika hasil kali dan faktor lain diketahui.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah operasi hitung
balikan dari perkalian atau merupakan operasi pengurangan berulang.

D. Strategi Menyelesaikan Soal Pembagian
Metode bermain sambil belajar dapat menumbuhkan sikap kreatifitas
pada diri anak.Dari hal ini siswa diharapkan juga mampu berfikir kreatif yaitu
berfikir matematis dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan
matematika. Definisi masalah menurut Polya (1957) adalah suatu soal yang
harus dipecahkan oleh seseorang, tetapi cara atau langkah untuk
memecahkannya belum segera ditemukan oleh orang itu.
Berdasarkan definisi di atas menurut Suwarsono (2001:6) suatu soal
merupakan masalah atau bukan bagi seseorang merupakan sesuatu yang
relatif; jika ia sudah terbiasa dengan soal itu sehingga ia bisa segera
memecahkannya, maka soal itu bukan merupakan masalah baginya,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

sedangkan bagi orang yang belum bisa menemukan pemecahannya soal
tersebut merupakan suatu masalah.
Teknik

dalam

pemecahan masalah dengan

metode heuristik

(Sujono,1988:216-217) adalah sebagai berikut:
1. Memahami masalahnya. Apa yang tidak diketahui? Apa yang diketahui?
Apa syarat-syaratnya? Gambarlah, dan berilah tanda yang tepat dan sesuai.
Pisahkanlah berbagai bagian dari syarat-syarat itu.
2. Buatlah rencana: carilah hubungan antara yang diketahui dengan yang
tidak diketahui. Apakah hal ini pernah saudara ketahui? Apakah saudara
mengetahui kaitannya dengan masalah itu?
3. Laksanakan rencana itu. Periksa setiap langkahnya. Apakah saudara tahu
bawa setiap langkahnya benar? Apakah saudara dapat membuktikan
bahwa hal itu benar?
4. Periksalah kembali. Selidikilah penjelasan yang saudara lakukan, Apakah
saudara dapat mengecek hasilnya? Apakah saudara dapat memperoleh
jawaban dengan cara yang lain? Apakah saudara dapat menggunakan
hasilnya, atau metodenya untuk masalah yang lain?
Dengan menggunakan metode heuristik ini diharapkan siswa mampu
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya baik dalam kehidupan seharihari maupun dalam matematika.
Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa masalah
merupakan sesuatu yang relatif. Dikatakan masalah apabila belum

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

mendapatkan cara memecahkannya, jika orang sudah mengetahui cara
memecahkannya maka sudah bukan menjadi masalah.

E. Pembelajaran Kooperatif
1.

Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif didefinisakan sebagai suatu pendekatan
mengajar dimana murid bekerjasama di antarasatu sama lain dalam
kumpulan belajar yang kecil untuk memenuhi kehendak tugasan individu
atau kumpulan yang diberikan oleh guru menurut Johnson & Johnson,
dalam Isjoni (2007:30).
Menurut Effendi Zakaria dalam Isjoni (2007:30) Pembelajaran
kooperatif dirangka bagi tujuan melibatkan pelajar secara aktif dalam
proses pembelajaran menerus perbincangan dengan rekan-rekan dalam
kumpulan kecil.
Menurut

Johnson

dalam

Isjoni

(2007:30),

pembelajaran

kooperatif sebagai kaedah pengajaran. Kaedah merupakan suatu proses
pembelajaran yang berkaitan pelajar yang belajar dalam kumpulan yang
kecil.
Berdasarkan

pengertian

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar yang melibatkan siswa
dalam kelompok kecil.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

2.

Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif :
a.

Jigsaw
Dalam Jigzaw, diawali dengan pembentukan kelompok yang
beranggotakan kurang lebih 4 orang dengan kemampuan yang
heterogen. Para anggota dari beberapa kelompok yang berbeda
(kelompok pakar) mempelajari suatu materi yang sama dan saling
membantu jika ada yang mengalami kesulitan. Selanjutnya
kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar
anggotanya tentang materi yang telah dipelajari.Setelah selesai
diadakan evaluasi secara individual tentang materi yang telah
dipelajari. Pemberian skor dan penghargaan kelompok dilakukan
sesuai dengan peningkatan nilai individual seperti model STAD.

b.

Cooperative Integerated Reading and Compotition (CIRC)
CIRC merupakan model pembelajaran untuk pengajaran
membaca dan menulis di II - VIII. Dalam CIRC peserta didik dibagi
dalam kelompok yang memiliki kecepatan pemahaman yang sama
dalam membaca. Kegiatan dalam kelompok melibatkan ranah
kognitif, peserta didik saling membacakan teks, membuat prediksiprediksi tentang akhir cerita naratif dari bacaan tersebut, menulis
tanggapan-tanggapan terhadap cerita, praktek pengejaan.Tujuan dari
CIRC ini adalah untuk melatih peserta didik dalam mencari ide-ide
utama dalam bacaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

c.

Team Accelerated Instruction (TAI)
Dalam TAI, peserta didik dikelompokkan sesuai dengan
kemampuannya. Guru memberikan materi kepada peserta didik
dalam

kelompok-kelompok

kecil

kemudian

peserta

didik

menyelesaikan soal-soal yang berbeda untuk setiap kelompok.
Peserta didik dapat membantu teman dalam kelompoknya yang
mengalami
pemahaman

kesulitan
individual

belajar. Peserat
yang

matang

didik
karena

harus memiliki
hasilnya

akan

dipresentasikan dan dilanjutkan tes individu. Hasil dari presentasi
dan tes individu dikumpulkan menjadi hasil akhir kelompok.
Kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan mendapatkan
penghargaan.

d.

STAD
Dalam STAD, peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok
yang beranggotakan 4 orang yang memiliki perbedaan kemampuan,
jenis kelamin dan suku. Proses pembelajaran kooperatif tipe STAD
dimulai dengan guru mempresentasikan materi pelajaran kepada
peserta didik. Kemudian peserta didik mengerjakan latian-latihan
soal dalam kelompok untuk memastikan bahwa semua anggota
kelompoknya sudah menguasai materi tersebut. Proses akhir STAD
adalah pelaksaan kuis individu, pada saat pelaksanaan kuis peserta
didik tidak boleh saling membantu. Skor kuis peserta didik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

dibandingkan dengan rata-rata skor mereka yang lalu, poin diberikan
berdasarkan seberapa jauh peserta didik dapat melampaui kinerja
mereka terdahulu. Poin-poin itu kemudian di tambah untuk
mendapatkan skor kelompok dan kelompok-kelompok

yang

memenuhi kriteria-kriteria tertentu mendapatkan penghargaan.

e.

Turnament Game Team (TGT)
Model

pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Team

Games

Tournament adalah model pembelajaran kooperatif yang dilakukan
oleh peserta didik untuk mencapai tujuan bersama dengan mengikuti
pola urutan kegiatan dalam kelompok (team), permainan (games),
turnamen (tournament).
Dari macam-macam metode pembelajaraan kooperatif, penulis
memilih tipe STAD.Penulis memilih tipe STAD karena STAD
merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

3.

Pembelajaran Kooperatif

model STAD (Student Team Achievement

Division)
a. Pengertian STAD
Menurut Rahayu (2003:13) bahwa “STAD adalah salah satu
teknik pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah
model yang bagus untuk memulai bagi seorang guru yang baru untuk
mendekatkan pendekatan kooperatif”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

Menurut Salvin dalam Model pembelajaran kooperatif ( Nur
Asma. 2006:133) teknik STAD adalah siswa ditempatkan dalam
kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang
merupalan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda,
sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi
tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras
dan etnis, atau kelompok sosial lainnya.
Menurut Rahayu (2003:13) bahwa “STAD adalah salah satu
teklnik pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah
model yang bagus untuk memulai bagi seorang guru yang baru untuk
mendekatkan pendekatan kooperatif”.
Menurut Isjoni (2007:35) metode STAD adalah Pelajar-pelajar
ditugaskan untuk bekerja dalam satu kelompok kecil yang terdiri dari
empat orang yang mempunyai latar belakang dan tahap pencapaian
yang berbeda.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan metode STAD
adalah salah satu metode kooperatif sederhana yang dibentuk
kelompok-kelompok kecil terdiri dari empat anak yang heterogen.
b. Penerapan Teknik STAD dalam Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran menggunakan teknik STAD menurut
Asma Nur (2006:133) ada 6 tahap yaitu ; a) persiapan pembelajaran,
b) penyajian materi, c) belajar kelompok, d) tes, e) Pemeriksaan hasil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

kegiatan kelompok f) penentuan skor peningkatan individual. Tahaptahap belajar kooperatif dalam teknik STAD sebagai berikut:
1). Tahap 1 : Persiapan Pembelajaran
a). Materi
Materi dirancang sedemikan rupa untuk pembelajaran secara
berkelompok dan membuat LKS.
b). Menempatkan siswa dalam kelompok
Membuat kelompok yang terdiri dari 5-6 anak yang heterogen
(kemampuan dan jenis kelamin).
c). Menentukan skor dasar
Memberikan tes pengetahuan awal, skor tes tersebut dipakai
sebagai skor dasar.Skor dasar merupakan rata-rata pada
kuis/tes sebelumnya.
2). Tahap 2: Penyajian Materi
Penyajian materi dimulai dari guru menyampaikan tujuan
pelajaran, memberikan motivasi dan menjelaskan materi. Penyajian
materi dapat menggunakan model ceramah, tanya jawab, dan
diskusi.
3). Tahap 3: Belajar Kelompok
Dalam setiap kegiatan belajar kelompok diberkan lembar
LKS. Guru menjelaskan tahapan dalam metode STAD ini. Siswa
diberi motivasi dengan tujuan setiap anggota termotivasi untuk
diskusi. Hal hal yang perlu dilakukan pembelajar (guru) untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

menunjukkan tanggung jawab terhadap kelompoknya (Nur
Asma,.2006:52) adalah:
a) Meyakinkan

bahwa

setiap

anggota

kelompoknya

telah

mempelajari materi.
b) Tidak seorangpun menghentikan belajar sampai semua anggota
mengguasai materi.
c) Meminta bantuan kepada setiap anggota kelompoknya untuk
menyelesaiukan masalah sebelum menanyakan kepada guru.
d) Setiap anggota kelompok berbicara secara sopan satu sama lain,
saling menghormati dan menghargai.
4) Tahap 4: Pemeriksaan Terhadap Hasil Kegiatan Kelompok
Dalam memeriksa hasil kelompok, setiap kelompok
diwakili salah satu anggotanya untuk mempresentasikan hasil
kelompok di depan kelas. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian
agar terjadi interaksi antar kelompok.Pada kegiataan ini juga guru
memeriksa hasil kelompok dan kelompok mengoreksi sendiri jika
ada yang salah dibetulkan.

5) Tahap 5: Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes Secara Individual
Pada tahap ini siswa mengerjakan sendiri sesuai dengan
kemampuannya, setelah apa yang mereka peroleh selama
berkelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

6) Tahap 6: Pemeriksaan Hasil Tes
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, dan membuat
daftar skor untuk melihat peningkatan rata-rata skor setiap individu
untuk disumbangkan bagi kinerja pencapaian kelompok.
c. Lima komponen utama dalam teknik STAD menurut Slavin (1995)
(dalam Hesti Setianingsih http://digilibuness.ac.id) yaitu :
1) Penyajian kelas (Class Presentation)
Guru menyajikan materi di depan kelas secara klasikal yang
difokuskan pada konsep materi yang akan dibahas saja. Masingmasing siswa harus benar-benar memperhatikan penjelasan guru
karena dapat membantu para siswa dalam mengerjakan kuis
berikutnya.
2) Pembentukan kelompok belajar
Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen
(baik akademiknya maupun jenis kelaminnya).Caranya dengan
melihat siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai yang diperoleh
sebelum pembelajaran kooperatif teknik STAD.
3) Pemberian tes atau kuis (Quizzes)
Setelah belajar kelompok selesai, diadakan tes atau kuis
dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan
belajar siswa terhadap materi yang dipelajari.
Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk
kerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

memotivasi agar siswa berusaha dan bertanggungjawab secara
individual.Siswa dituntut untuk mendapatkan nilai yang bagus
sebagai hasil setelah belajar kelompok.
4) Pemberian skor peningkatan individu
Skor didapat dari hasil tes, selanjutnya dibandingkan dengan
rata-rata skor dasar. Kemudian ditambah skor peningkatan semua
anggota dalam satu tim. Nilai rata-rata kelompok diperoleh dengan
membagi jumlah skor peningkatan dibagi jumlah anggota tim. Hal
ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yaitu
berupa nilai yang dapat dicapai bila mereka bekerja sama dan
memperlihatkan hasil yang terbaik dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan skor peningkatan individu

hasil tes dihitung

poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun
oleh Slavin (1995) :
a) Lebih dari sepuluh point di bawah skor dasar mendapat 5 poin
Skor hasil tes individu yang diperoleh dibawah skor dasar
lebih dari sepuluh mendapat 5 poin
b) 10 poin di bawah sampai satu poin di bawah skor dasar
mendapat 10 poin.
Skor hasil tes individu yang diperoleh di bawah 10 sampai
1 poin dari skor dasar mendapat 10 poin.
c) Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
mendapat 20 poin

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

Skor hasil tes individu yang diperoleh sama dengan skor
dasar sampai 10 point di atas skor dasar mendapat 20 poin
d) Lebih dari 10 point skor dasar mendapat 30 poin.
Skor hasil tes individu yang diperoleh lebih dari 10 poin
dari skor dasar mendapat 30 poin
e) Pekerjaan sempurna mendapat 30 poin
Skor hasil tes individu mendapat nilai 100, maka mendapat
30 poin.
N R=

Keterangan :
NR = Nilai Rata-rata
R = Jumlah skor pertambahan
SM = Jumlah anggota kelompok
5) Penghargaan kelompok
Penghargaan didasarkan nilai rata-rata tim dimana dapat
memotivasi para siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Berdasarkan poin perkembangaan yang diperoleh terdapat
tiga tingkatan penghargan yang diberikan yaitu:
a) Kelompok yang memperoleh nilai rata-rata 15 sampai 19,
sebagai kelompok baik.
b) Kelompok yang memperoleh nilai rata-rata 20 sampai 24,
sebagai kelompok hebat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

c) Kelompok yang memperoleh nilai

25 sampai 30, sebagai

kelompok super.
Berdasarkan pendapat Hesti Setianingsih dan Nur Asma
tentang tahap pembelajaran STAD, penulis menggabungkan tahap
pembelajaran STAD dari Nur Asman dan Hesti Setianingsih yaitu:
a) Tahap 1 : Persiapan Pembelajaran
Materi dirancang sedemikan rupa untuk pembelajaran
secara berkelompok dan membuat LKS
Menempatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari
empat anak yang homogen (kemampuan, jenis kelamin, dan
etnis).
Memberikan tes pengetahuan awal, skor tes tersebuat
dipakai sebagai skor dasar.Skor dasar merupakan rata-rata
kuis/tes sebelumnya.
b) Tahap 2: Penyajian Materi
Penyajian materi dimulai dari guru menjelaskan tujuan
pelajaran, memberikan motivasi, menjelaskan materi dan lain
sebagainya. Penyajian metri dapat menggunakan model
ceramah, tanya jawab, diskusi dan lain sebagainya.
c) Tahap 3: Kegiatan Belajar Kelompok
Dalam setiap kegiatan belajar kelompok diberkan LKS,
lembar jawaban. Guru menjelaskan tahapan dalam metode
STAD ini. Setiap siwa diberi peranan masing-masing dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

tujuan setiap anggota termotivasi untuk diskusi. Hal hal yang
perlu dilakukan pem

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar IPS dengan menggunakan teknik pembelajaran JIGSAW dan teknik pembelajaran STAD (Studi pada siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan)

0 4 149

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24