Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN ”Veteran” Jatim Menggunakan Zachman Framework.

(1)

Pembimbing I : Basuki Rahmat, S.Si, M.T Pembimbing II : Budi Nugroho, S.Kom  Penyusun : Adi Tri Purwanto 

 

ABSTRAK

Ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola dengan baik juga merupakaan dambaan banyak organisasi. Dalam konteks ini, diperlukan satu arsitektur skala enterprise yang diterapkan secara spesifik pada ruang lingkup pengelolaan data. Zachman Framework digambarkan dalam bentuk matriks yang memperlihatkan hubungan antar perspektif dan abstraksi. Tiap-tiap baris mewakili tingkat perspektif, yaitu perencana, pemilik, pengembang, subkontraktor, dan functioning enterprise, sedangkan tiap-tiap kolom menggambarkan abstraksi/aspek tertentu dari proses, yaitu data, fungsi, jaringan, orang, waktu dan motivasi.

Perancangan arsitektur teknologi informasi ini diharapkan sebagai roadmap untuk menentukan langkah yang diambil dan dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi, serta sebagai dasar / pegangan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas dalam laboratorium sehingga dapat menciptakan sistem yang terintegrasi.

Dalam mendukung aktivitas bisnis di butuhkan banyak hal yang perlu dikembangkan dari laboratorium PPTI, misalnya pembangunan sistem informasi berbasis website yang akan memudahkan penilaian dan pendataan mahasiswa praktikum, dan membantu dalam me-manage pelatihan yang dilaksanakan pada laboratorium PPTI. Supaya bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan praktikum dan pelatihan maka lebih baik bila dibuatkan sebuah jaringan internet tersendiri. Perlunya banyak perubahan untuk laboratorium PPTI seperti penambahan server untuk database dan website. Karena dengan adanya server ini diharapkan mampu menunjang kegiatan praktikum ataupun pelatihan itu sendiri.

Keywords : Arsitektur Interprise, Zachman Framework, Arsitektur Teknologi


(2)

TEKNOLOGI INFORMASI, TEKNIK INFORMATIKA UPN

”VETERAN” JATIM MENGGUNAKAN ZACHMAN

FRAMEWORK

SKRIPSI

Oleh :

ADI TRI PURWANTO

NPM. 0734010067

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2011


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam era teknologi dan sistem informasi yang berkembang semakin pesat. Pembangunan system yang mengacu pada penerapan teknologi informasi merupakan dasar bagi organisasi untuk berkembang ke arah yang lebih baik dalam hal efektifitas dan efisiensi kinerja organisasi. Dengan menerapkan teknologi informasi diharapkan organisasi dapat meningkatkan kemampuan bersaing dengan para pesaingnya.

Pentingnya integrasi data di satu organisasi berskala besar atau lazim disebut dengan enterprise sudah banyak dibahas di berbagai referensi. Ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola dengan baik juga merupakaan dambaan banyak organisasi. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pemilihan strategi dan perencanaan yang akurat.

Pada suatu kasus diperlukan satu kerangka kerja yang jelas untuk menganalisis data-data tersebut berdasarkan fungsional organisasi dan pemanfaatan data tersebut di berbagai fungsi terkait. Kerangka kerja ini minimal harus dapat menyediakan sudut pandang terintegrasi terhadap ruang lingkup pengelolaan data. Dalam konteks ini, diperlukan satu arsitektur skala


(4)

enterprise yang diterapkan secara spesifik pada ruang lingkup pengelolaan data.

Membangun arsitektur teknologi informasi adalah kegiatan merumuskan strategi dengan memanfaatkan analisa entitas arsitektur. Salah satu metodologi yang banyak digunakan untuk membangun arsitektur

teknologi adalah model Zachman Framework yang merupakan salah satu

enterprise architecture yang paling banyak digunakan di dunia selain TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Zachman Framework juga merupakan titik awal dari framework yang lain yang bermunculan dari konsep

Zachman Framework tersebut. Zachman Framework digambarkan dalam

bentuk matriks yang memperlihatkan hubungan antar perspektif dan abstraksi. Tiap-tiap baris mewakili tingkat perspektif, yaitu perencana, pemilik, pengembang, subkontraktor, dan functioning enterprise, sedangkan tiap-tiap kolom menggambarkan abstraksi/aspek tertentu dari proses, yaitu data, fungsi, jaringan, orang, waktu dan motivasi. Enam aspek ini masing-masing berkaitan dengan pertanyaan dasar: apa, bagaimana, dimana, siapa, kapan, dan mengapa.

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika memiliki Laboratorium Pengembangan & Penerapan Teknologi Industri (PPTI) yang merupakan tempat untuk diadakanya pelatihan dan sarana pembelajaran yang bersifat komersil. Namun penggunaan Lab PPTI ini belum secara maksimal baik dari segi kegiatan ataupun tujuan komersil, untuk itu perlu dilakukan analisa arsitektur dengan tujuan mencari dan memperbaiki kekurangan yang


(5)

ada pada infrastruktur yang telah berdiri sehingga dapat mencapai tujuan komersil bagi Lab PPTI tersebut.

1.2Perumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang di atas, maka didapatkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mendefinisikan penggunaan arsitektur teknologi informasi

dalam mendukung aktifitas bisnis di laboratorium PPTI.

b. Bagaimana merancang arsitektur teknologi informasi agar sesuai dengan

kebutuhan laboratorium PPTI saat ini.

c. Memberikan evaluasi melalui arsitektur tenologi informasi yang baru.

1.3Batasan Masalah

Agar di dalam pembahasan persoalan dapat lebih terarah, maka batasan masalah yang dikerjakan dalam tugas akhir ini adalah:

a. Penelitian ini berdasarkan studi kasus di Laboratorium PPTI, Teknik

Informatika, UPN “Veteran” Jatim.

b. Penelitian ini berdasarkan kondisi saat ini yang akan menghasilkan

enterprise architecture untuk pengembangan strategis ke depan.

c. Penelitian ini hanya memberikan solusi dari setiap permasalahan yang ada tanpa mendesain software aplikasinya.

d. Penelitian ini sesuai dengan data yang bisa diberikan dan bila diperlukan akan dilakukan asumsi secara generik.


(6)

1.4Tujuan

Melakukan perancangan arsitektur teknologi informasi di Laboratorium Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi, Teknik Informatika, UPN “Veteran” Jatim sesuai model Zachman Framework.

1.5Manfaat

Dengan merancang arsitektur teknologi informasi di Laboratorium Pengembangan & Penerapan Teknologi Informasi pada Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim bisa mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Perencanaan arsitektur teknologi informasi diharapkan sebagai roadmap

untuk menentukan langkah yang diambil dan dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi.

b. Perencanaan arsitektur teknologi informasi diharapkan sebagai dasar /

pegangan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas dalam laboratorium sehingga dapat menciptakan sistem yang terintegrasi.

1.6Metodologi Penulisan

Pembuatan tugas akhir ini dilakukan dengan mengikuti metodologi sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan studi kasus yang diambil. Informasi tersebut dapat diperoleh dari literatur, paper, maupun buku-buku penunjang.


(7)

b. Pengumpulan Data dan Analisa Proses Bisnis

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dari Laboratorium PPTI Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim dengan cara wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan studi kasus yang diambil. Kemudian dilakukan analisa dari data-data yang telah dikumpulkan agar lebih mengerti tentang proses bisnis organisasi tersebut.

c. Analisa Kebutuhan dan Perancangan Enterprisre Architecture

Pada tahap ini dilakukan pengindetifikasian kebutuhan pada perencanaan arsitektur enterprise untuk meningkatkan kinerja pelayanan Laboratorium PPTI itu sendiri. Berdasarkan analisa kebutuhan tersebut dilakukan perancangan strategi dan perancangan arsitektur interprise.

d. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan laporan yang menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan tugas akhir ini mulai dari teori hingga metode yang digunakan dalam tugas akhir.

1.7Sistematika Pembahasan

Laporan ini akan menjelaskan secara teoritis disertai diagram dan table tentang perencanaan arsitektur teknologi informasi berdasarkan Zachman


(8)

Framework. Agar memudahkan pembaca, laporan ini dibagi menjadi lima bab yang lengkap dengan penjelasan langkah dan juga ilustrasi.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Manfaat, Metodologi Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan tentang Landasan Teori yang dipakai sebagai penunjang pembuatan laporan ini. Penjelasannya meliputi pengetahuan tentang Arsitektur Enterprise, Framework Arsitektur Enterprise dan penjelasan Metode dan Prinsip kerja Zacman Frawework dan Enterprise Architecture Planning.

BAB 3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN ORGANISASI

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana kondisi laboratorium saat ini, berdasarkan keterangan dari pihak-pihak yang berwenang terhadap laboratorium PPTI tersebut.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana merencanakan perkembangan yang lebih baik dengan menggunakan Zachman Framework pada laboratium PPTI.


(9)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas perancangan arsitektur interprese yang telah dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Enterprise Arcitecture

Enterprise Architecture disingkat EA yang merupakan salah satu disiplin dalam Teknologi Informasi memiliki definisi seperti:

a. Deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter informasi, fungsionalitas, lokasi, organisasi, dan kinerja. EA menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem.

b. Pendekatan logis, komprehensif, dan holistic untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama.

c. Basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi.

d. EA memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur informasi (data), arsitektur teknologi, dan arsitektur aplikasi.

e. Sehubungan dengan keempat komponen ini, produk EA adalah berupa grafik, model, dan/atau narasi yang menjelaskan lingkungan dan rancangan enterprise. [12]

2.2Enterprise Arcitecture Framework

Enterprise Architecture Framework atau disingkat EA Framework

mengidentifikasikan jenis informasi yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan


(11)

arsitektur enterprise, mengorganisasikan jenis informasi dalam struktur logis, dan mendeskripsikan hubungan antara jenis informasi tersebut. Informasi dalam arsitektur enterprise sering dikategorikan dalam model-model atau sudut pandang arsitektural.

Dalam mengembangkan arsitektur enterprise, perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri suatu EA framework untuk arsitektur enterprise. Terdapat berbagai macam framework yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan arsitektur enterprise, seperti:

a. Zachman Framework,

b. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF), c. DoD Architecture Framework (DoDAF),

d. Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF), e. The Open Group Architectural Framework (TOGAF), f. dan lain-lain.

Perkembangan EA framework ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 sejak John Zachman memperkenalkan konsep enterprise architecture-nya pada 1987 hingga tahun 2005. Dari zachman dikembangkan menjadi EAP pada tahun 1992, dari EAP inilah akhirnya muncul banyak macam model framework seperti FEAF pada tahun 1999, TISAF pada tahun 1997, IAF pada tahun 1996, TEAF pada tahun 2000, dan sebagainya.


(12)

Gambar 2.1 Timeline Enterprise Architecture [12]

Dalam pengembangan atau pengelolaan produk arsitektur enterprise terdapat berbagai proses/metodologi yang dapat diadopsi. Contoh EA Proses misalnya:

a. DODAF Six Step Process,

b. Enterprise Architecture Planning (EAP) oleh Steven Spewak yang berbasis pada Zachman Framework,

c. Building Enterprise Information Architecture: Reengineering Information Systems oleh Melissa A. Cook yang juga berbasis pada Zachman Framework,

d. Practical Guide to the Federal Enterprise Architecture yang berbasis pada Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF), e. TOGAF Architecture Development Method (ADM). [12]


(13)

2.3The Zachman Framework

Salah satu framework untuk pengembangan enterprise architecture adalah framework yang diperkenalkan oleh Zachman atau disebut dengan Framework Zachman. Framework Zachman merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh. Framework Zachman untuk arsitektur enterprise dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 2.2.

Framework Zachman adalah framework Arsitektur Enterprise yang menyediakan cara untuk memandang dan mendefinisikan sebuah enterprise secara formal dan terstruktur dengan baik. Framework ini terdiri atas matriks klasifikasi dua dimensi yang dibangun dari kombinasi beberapa pertanyaan umum.

Beberapa sumber literatur memperkenalkan implementasi Framework Zachman dalam berbagai hal, misalnya:

 Framework untuk mengorganisasi dan menganalisis data.

 Framework untuk arsitektur enterprise

 Sistem klasifikasi atau skema klasifikasi

 Matriks dalam bentuk 6x6.


(14)

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Zachman [12]


(15)

Kerangka kerja zachman dipublikasikan oleh John Zachman. Kerangka ini memungkinkan untuk membuat struktur, klasifikasi dan dokumentasi tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan manajemen dan pembangun sistem dalam suatu enterprise. Zachman Framework pada dasarnya digunakan untuk mengelola artifak suatu enterprise.

Gambar 2.3 Abstaksi dan Prespektif di Zachman Framework [11]

Sumbu vertikal menyediakan berbagai cara pandang/perspektif dari keseluruhan enterprise. Sumbu horizontal merupakan abstraksi klasifikasi berbagai artifak dari arsitektur. Kerangka kerja Zachman membantu memfokuskan organisasi mengelola artifak yang berguna (artifact of value) dan menghindari adanya artifact of noise.


(16)

2.3.1 Komponen Framework

Zachman framework menggambarkan EA dalam 6 komponen yaitu :

 Data (what), berfokus pada relasi entitas. Kolom ini menggambarkan kebutuhan organisasi akan informasi yang terbuat dari data. Kolom ini juga menggambarkan hubungan antardata.

 Fungsi (How), berfokus pada proses dan fungsi termasuk input dan output yang dihasilkan.

 Jaringan (where), berfokus pada node-node dan link-link. Kolom ini memberikan gambaran mengenai arus informasi dan pekerjaan dalam dalam enterprise.

 Orang (who), berfokus pada kontributor (agen) pekerjaan yang terkait. Kolom ini berhubungan dengan alokasi pekerjaan dan struktur tanggung jawab dan otoritas dalam organisasi. Kolom ini menguraikan orang dalam enterprise dan pekerjaan yang dilaksanakan.

 Waktu (when), berfokus pada waktu dan siklus. Kolom ini digunakan untuk mendesain, merancang relasi dari serangkaian kejadian yang menentapkan kriteria kinerja dan tingkatan kuantitatif untuk sumber daya enterprise.

 Motivasi (why), berfokus pada sasaran dan tujuan serta strategi atau metode.


(17)

Tabel 2.1 Tabel Perpektif Zachman Framework

Tiap komponen digambarkan atau dilihat dari perspektif yang berbeda yaitu :

 Perspektif planner (Perencanaan): Menghasilkan cakupan (gambaran kontekstual).

 Perspektif owner: Menghasilkan model enterprise (rancangan konseptual).

 Perspektif disigner:Model Sistem Logis (rancangan logis).

 Perspektif Builder:Model Teknologi (rancangan fisik).

 Perspektif sub-kontraktor: representasi detail (rancangan out of context).


(18)

2.3.2 Kaidah Zachman Framework

a. Dimension Importance

Setiap kolom tidak memiliki prioritas atau pola barisan, dan urutan kolom dalam kerangka kerja dapat berubah-ubah, tetapi urutan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah sudah menjadi konvensi dalam implementasinya.

b. Dimension Simplicity

Setiap kolom yang ada sangat sederhana, merupakan model dasar yang digunakan untuk menggambarkan bagian dari organisasi dan aristektur teknologi informasi. Akan tetapi model ini tidak berdiri sendiri, setiap kolom saling bergantung 1 sama lainnya.

c. Dimension Uniqueness

Model dasar dari setiap kolom harus bersifat unik, dengan model yang unik ini dimungkinkan bahwa setiap artifak dari enterprise dapat diklasifikasikan secara pasti.

d. Perspective Uniqueness

Setiap baris menampilkan sebuah perspektif yang unik dan berbeda, berhubungan dengan partisipan atau sekelompok partisipan di dalam perencanaan, pengembangan dan penggunaan teknologi informasi.


(19)

e. Cell Uniqueness

Setiap sel harus unik. Konsekuensinya isi salah satu sel tidak terdapat dalam sel lainnya. Contohnya entitas bisnis hanya dapat dicari pada perpotongan dari model enterprise dan dalam kolom function.

f.Dimension Necessity

Keenam dimensi tersebut dibutuhkan untuk merepresentasikan secara lengkap setiap perspektif yang ada. Dengan kata lain, gabungan atau integrasi seluruh model sel dalam satu baris merupakan model lengkap dari perspektif baris tersebut.

g. Logic Recursiveness

Kerangka kerja bersifat berulang berkenaan dengan versi, yakni deskripsi sistem alternatif dan dekomposisinya, selain itu sel-sel dalam kerangka kerja dapat dan mungkin ditampilkan pada berbagai level detail.


(20)

Pada Tabel 2.2 bisa dilihat, bahwa tiap kolom menjelaskan tentang gambaran dari Zachman Framework itu sendiri. Oleh karena itu terdapat 6 kolom dengan pertanyaan berbeda yang mewakili 6 kolom di dalam Zachman

Framework. Sedangkan pada tiap baris di Tabel 2.2 merupakan perwakilan dari 6 gambaran perspektif di Zachman Framework. Dari baris pertama hingga keenam mewakili gambaran perspektif yaitu perencanaan, pemilik, desain, pengembang, sub-kontraktor dan model fungsional enterprise.

2.4Sybase Power Designer

Sybase Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan oleh Sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat, terstruktur dan efektif. Sybase Power Designer mendukung beberapa pemodelan sebagai berikut :

Requirement Management

Business Process

Data Modelling

XML Modelling

Application Modelling dengan UML


(21)

Information Liquidity Modelling

Integrated Modelling

Secara sederhana, untuk melakukan pemodelan data pada Power Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual Data Model (CDM), dimana pemodelan data dilakukan dengan menggunakan metode Entity Relationship Diagram. Pada CDM, tipe data yang dipergunakan bersifat general, dan tidak spesifik terhadap suatu database tertentu.

Tahap kedua adalah membuat Physical Data Model (PDM), PDM merupakan bentuk spesifik dari CDM yang telah kita bangun. Power Designer memiliki banyak dukungan target database, sehingga kita tidak perlu bingung mengenai tipe – tipe data yang dipergunakan, karena Power Designer akan menyesuaikan seperti pada tipe data yang kita definisikan sebelumnya pada tahap CDM.

Tahap terakhir adalah men-generate script Data Definition Language

(DDL) dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita dapat

men-generate objek – objek database (table, trigger, view, procedure) sehingga kemudian DDL script ini dapat kita eksekusi ke softwaredatabase lain seperti Oracle atau MySQL, atau dapat juga kita buat koneksi dan mengeksekusinya langsung via Power Designer. [5]


(22)

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram-diagramnya.

Visio aslinya bukanlah buatan Microsoft Corporation, melainkan buatan Visio Corporation, yang diakusisisi oleh Microsoft pada tahun 2000. Versi yang telah menggunakan nama Microsoft Visio adalah Visio 2002, Visio 2003, dan Visio 2007 yang merupakan versi terbaru. Visio 2007 Standard dan Professional menawarkan antarmuka pengguna yang sama, tapi seri Professional menawarkan lebih banyak pilihan template untuk pembuatan diagram yang lebih lanjut dan juga penataan letak (layout). Selain itu, edisi Professional juga memudahkan pengguna untuk mengoneksikan diagram-diagram buatan mereka terhadap beberapa sumber data dan juga menampilkan informasi secara visual dengan menggunakan grafik. [3]

1. Versi-versi Visio a) Visio 5.0 b) Visio 2000

c) Microsoft Visio 2002 (dikenal juga dengan sebutan Visio XP) d) Microsoft Office Visio 2003

e) Microsoft 2007

2. Format berkas dalam visio


(23)

a) *.VSD b) *.VSS c) *.VST d) *.vdx e) *.vsx f) *.vtx

2.6Rational Rose

Rational Rose merupakan salah satu software yang paling banyak digunakan untuk melakukan design software melalui pendekatan UML (Unified Modelling Language). Rational Rose merupakan software yang menyediakan banyak fungsi - fungsi seperti : design proses, generate code,

reverse engineering, serta banyak fungsi-fungsi yang lain. Rational Rose merupakan tool yang sangat mudah karena sudah menyediakan contoh-contoh design dari beberapa software.

2.6.1 Langkah Pertama Dalam Rational Rose

Untuk membuat file Rational Rose, buka aplikasi Rational Rose sehingga anda akan dihadapkan pada beberapa pilihan seperti terlihat pada gambar 2.4, contohnya: jdk-12,jdk-116, jenterprise, jfc-11, Oracle Database , Rational Unified Process (RUP), VB6 Standard serta model-model yang lain.

Model-model ini merupakan pilihan apakah ingin membuat file Rational Rose yang mengandung komponen Java, Visual Basic atau Visual


(24)

C++. Hal ini dibutuhkan ketika nanti akan melakukan generate code

(membuat contoh code) dari design yang telah dibuat.

Gambar 2.4 Tampilan Awal Rational Rose [8]

Rational Unified Proses (RUP ) merupakan pilihan yang tepat untuk membuat suatu design yang lengkap dengan cara mudah karena model ini merupakan template,sehingga kita dapat langsung melakukan perubahan dengan mengganti use case, actors, class diagram yang telah ada pada template RUP.

Namun jika anda tidak ingin memilih salah satu dari model-model diatas ada dapat menekan tombol cancel, sehingga akan didapatkan tampilan seperti pada gambar 2.5


(25)

Gambar 2.5 Kanvas Awal di Rational Rose [8]

2.6.2 Membuat Use Case diagram

Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, Undirectional Association, Generalization.

a. Actor

Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subjek (pelaku) dalam suatu proses.

b. Use Case

Use case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu software.Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang Actor.


(26)

c. Relasi

Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Relasi-relasi tersebut dapat dibagi menjadi:

Undirectional Association

Generalization

Dependency

Untuk membuat use case Diagram berikut langkah –langkah yang harus dilakukan adalah klik tanda (+) pada use case view kemudian double

klik pada main sehingga muncul kanvas use case diagram seperti gambar 2.6 diatas. Berikut ini penjelasan menu-menu yang ada pada use case

diagram.perhatikan menu yang ada di sebelah kiri kanvas use case diagram: a. Menu no 1 adalah textbox untuk menulis di kanvas.

b. Menu no 2 adalah Notes: catatan untuk komentar dari suatu use case atau actor

c. Menu no 3 line untuk menghubungkan notes dengan komponen yang akan diberikan komentar.

d. Menu no 4 untuk membuat suatu package. e. Menu no 5 untuk membuat suatu use case. f. Menu no 6 untuk membuat suatu actor.

g. Menu no 7 adalah undirectional association untuk menghubungkan actor dengan use case.

h. Menu no 8 adalah dependencies line. i. Menu no 9 adalah relasi untuk generalisasi.


(27)

Untuk membuat suatu use case diagram klik pada pilihan menu di sebelah kiri tersebut kemudian drag pada kanvas putih di sebelah kanan. Bentuk use case diagram yang telah dibuat adalah seperti pada gambar 2.6. [8]


(28)

26 

 

BAB III

STRATEGI DAN KEBIJAKAN ORGANISASI

Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi disingkat PPTI merupakan salah satu dari tiga laboratorium milik Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 2009, dimana saat itu terdapat dua program studi pada Teknik Informatika. Laboratorium PPTI diresmikan pada tahun 2009 dimana peresmian ditandai dengan pengalihan fungsi Laboratorium Multimedia menjadi laboratorium untuk praktikum Bahasa Pemrograman dan Laboratorium Bahasa Pemrograman yang lama dirubah menjadi Laboratorium PPTI. Sejak saat itu Laboratorium PPTI menjadi pusat pengembangan dan penerapan software oleh mahasiswa terutama mahasiwa Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

Laboratorium PPTI bukanlah sebuah laboratorium yang berdiri sendiri namun laboratorium ini merupakan aset dari Teknik Informatika dimana segala yang dilakukan dalam laboratorium atau oleh PPTI merupakan kegiatan yang dapat menunjang dan berkaitan dengan Teknik Informatika. Laboratorium PPTI juga bukan merupakan sebuah organisasi, melainkan sebuah laboratorium penunjang untuk sebuah organisasi dalam hal ini adalah Teknik Informatika. Selain itu Teknik Informatika sendiri juga masih belum berdiri sendiri sebagai sebuah Fakultas namun masih bergantung atau


(29)

bernaung pada Fakultas Teknologi Industri dimana Fakultas ini merupakan salah satu Fakultas milik Universitas yaitu UPN “Veteran” Jatim.

Saat ini Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan dalam Fakultas Teknologi Industri yang mempunyai akreditasi B dan dalam tahap pengembangan dan perbaikan untuk mendapatkan akreditasi A. Jurusan Teknik Informatika merupakan sebuah organisasi, dalam organisasi ini terdapat aset yang mendukung tujuan serta kebijakan jurusan. Beberapa aset tersebut antara lain adalah Laboratorium PPTI yang merupakan tempat dimana pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dilakukan.

Saat ini Laboratorium PPTI berfungsi sebagai Laboratorium untuk pelatihan serta pembelajaran bagi umum, mahasiswa, ataupun dosen dengan beberapa unit Personal Computer (PC) sebagai penunjang untuk keperluan pelatihan dan pembelajaran tersebut. Laboratorium PPTI memiliki fungsi yang cukup lengkap mulai dari PC yang mampu menangani software terbaru sampai akses internet untuk kegiatan bertema jaringan, walau belum maksimal di dalam beberapa aspek kegiatan.

Dalam beberapa waktu ini Laboratorium PPTI digunakan sebagai laboratorium multifungsi dimana selain untuk keperluan utama pengembangan dan penerapan juga digunakan untuk pelaksanaan praktikum mahasiswa yaitu praktikum Basis Data. Penggunaan laboratorium sebagai laboratorium praktikum dimulai sejak tahun 2011 dimana saat itu terjadi


(30)

perombakan arsitektur jurusan Teknik Informatika menjadi dua program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Namun fungsi utama Laboratorium PPTI tetap tidak berubah dan masih tetap dijalankan sesuai kebijakan yang ada. Lebih jelas mengenai Laboraotorium PPTI dan organisasi yang didukungnya yaitu Jurusan Teknik Informatika akan dijelaskan sebagai berikut.

3.1Strategi Enterprise

Perumusan strategi enterprise tercermin pada visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan. Dari visi dan misi maka tujuan dapat dirumuskan sehingga kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat dan tidak bertolak belakang dengan visi dan misi tersebut. Dalam kondisi saat ini, laboratorium PPTI tidak memiliki visi dan misi namun masih mengikuti visi dan misi Teknik Informatika yang berarti segala kegiatan PPTI merupakan kebijakan dari Teknik Informatika dan harus dapat menunjang organisasi tersebut (Teknik Informatika).

3.1.1 Visi

Laboratorium PPTI tidak memiliki visi, namun sebagai laboratorium penunjang jurusan maka PPTI harus dapat mendukung visi dari jurusan yaitu Teknik Informatika. Berdasarkan visi pada Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim yang berbunyi “Menghasilkan Sarjana Komputer yang Unggul dalam Bidang Teknologi Informasi dan Mampu Berkompetisi di


(31)

Pasar Global” maka PPTI bertindak sebagai media untuk mahasiswa agar dapat menjadi sarjana yang unggul sesuai dengan visi yang ada pada jurusan.

3.1.2 Misi

Untuk mewujudkan apa yang menjadi visi Teknik Informatika UPN “Veteran” Jatim, maka dibutuhkan target atau strategi yang bedasar pada visi itu sendiri. Adapun misi dari Jurusan Teknik Informatika UPN adalah

1. Menghasilkan anggota masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah serta memiliki kemampuan akademik yang memadai dan sanggup berkinerja baik, serta mampu menerapkan, mengmbangkan dan melakukan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat..

2. Membekali mahasiswa dengan pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan iklim yang baik agar mampu dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk bersaing di pasar global.

3. Menyebarkan hasil penelitian dan teknologi terapan untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produktif dan peningkatan mutu kehidupan masyarakat.

3.1.3 Tujuan

Tujuan merupakan penerjemahan visi dan misi yang telah disebutan sebelumnya. Adapun tujuan yang telah ditentukan pada Teknik Informatika


(32)

(sesuai buku pedoman akademik tahun 2010) terbagi dalam beberapa sudut pandang, antara lain adalah :

a. Mahasiswa

1. Mengupayakan mahasiswa untuk berpartisipasi secara penuh di dalam semua aspek aktivitas dan Program Studi

2. Membekali lulusan dengan pengetahuan, kecakapan dan nilai yang dibutuhkan

3. Bagi mereka untuk melanjutkan studi atau berpartisipasi dalam masyarakat.

b. Proses Belajar

1. Selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar

2. Mengupayakan staf pengajar untuk menggunakan metode proses belajar mengajar yang bersifat kekinian (up to date) 3. Menggunakan metode student based learning untuk membekali

lulusan yang trampil, professional, beretika dan mampu untuk berkarya secara mandiri.

c. Penelitian

1. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan untuk melakukan penelitian dengan kualitas berskala nasional atau bahkan internasional sebagai tanggungjawab akademik utama


(33)

2. Mengupayakan agar bersedia infrastruktur untuk melakukan penelitian dengan kualitas yang baik.

d. Sumber Daya Manusia

1. Mengupayakan untuk merekrut dan mempertahankan staf dengan kualitas tinggi, serta memberikan penghargaan bagi staf yang berprestasi tinggi

2. Meningkatkan kompetensi staf dalam hal pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

e. Lingkungan Fisik dan Lainnya

1. Menyediakan lingkungan fisik yang nyaman, aman dan sehat 2. Mengupayakan untuk selalu mempunyai strategi pencarian dan

pembelanjaan dana yang efisien dan efektif.

f. Kerjasama dengan Masyarakat dan Pemerintah

1. Meningkatkan citra Program Studi dalam hal fungsi, peran dan kontribusinya agar lebih dikenal oleh masyarakat

2. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, bisnis, industri dan alumni

3. Mengupayakan untuk melibatkan tenaga ahli yang dimiliki oleh Program Studi untuk berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan pemerintah dalam bidang teknologi komputer dan informasi.


(34)

g. Internasional

1. Mengupayakan untuk memposisikan Program Studi agar dapat memenuhi standar internasional

Target yang telah dicanangkan akan sulit berhasil tanpa didukung oleh atmosfer akademik yang baik. Dalam rangka menciptakan atmosfer akademik yang baik perlu memberi motivasi, sehingga diperoleh :

1. Kesadaran yang tinggi masing masing individu (dosen, mahasiswa, teknisi laboratorium, petugas TU, cleaning service) dalam menjalankan misi di Program Studi teknik informatik 2. Komitmen yang tinggi masing masing individu dalam mencapai

tujuan dan target Program Studi

Dari penjelasan visi, misi, dan tujuan Teknik Informatika yang sudah disebutkan bisa dirumuskan peran PPTI dalam menunjang organisasi yang menaunginya. Untuk visi dan misi Jurusan Teknik Informatika sudah jelas dan pasti bahwa PPTI dapat mendukung visi dan misi tersebut, namun dalam mendukung tujuan yang ada PPTI belum bisa menjamah beberapa sudut pandang seperti lingkungan fisik dan internasional.

3.2Proses Bisnis

Laboraotorium PPTI yang merupakan penunjang jurusan dalam hal ini Teknik Informatika tidak memiliki proses bisnis, artinya sebagai laboratorium


(35)

penunjang tidak memiliki level bisnis namun merujuk pada proses bisnis Jurusan Teknik Informatika dalam melakukan kegiatan.

Dalam kondisi saat ini yang terdapat pada laboratorium PPTI kegiatan yang paling sering dilakukan adalah kegiatan pelatihan yang merupakan kegiatan untuk menunjang kemampuan mahasiwa serta sertifikasi mahasiswa. Dalam sebuah kegiatan seperti pelatihan yang dilakukan PPTI pasti ada sebuah kerangka kerja dan organisasi atau orang yang menjalankannya. Tidak terlalu rumit penggambaran sktruktur organisasi dalam kegiatan Laboratorium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi karena dalam keadaan sekarang memang tidak ada organisasi secara rinci, hanya terdapat Kepala Laboratorium dan beberapa bawahan yang terbentuk ketika pelatihan berjalan.

Diluar dari kegiatan Laboratorium PPTI ada juga organisasi tetap yang terbentuk setiap enam bulan sekali untuk kegiatan praktikum yang merupakan fungsi lain dari laboratorium saat ini. Jadi kalab melakukan pendaftaran untuk para assisten laboratorium pada 6 bulan sekali (satu semester), tapi biasanya kalab memaksimalkan assprak pada semester sebelumnya untuk menjadi assiten praktikum lagi pada praktikum selanjutnya sebelum membuka pendaftaran baru. Penerimaan assisten biasanya dibatasi hanya sampai 6-8 mahasiswi – mahasiswa saja. Lebih lengkap mengenai organisasi bisa dilihat pada Gambar 3.1 berikut. 


(36)

 


(37)

 


(38)

Bisa dilihat pada Gambar 3.1 bagan organisasi bahwa laboratorium PPTI memiliki satu Ketua Laboratorium yang juga menangani kegiatan laboratorium jaringan yang saat ini juga menangani praktikum basis data karena penggunaan laboratorium PPTI sebagai laboratorium praktikum basis data. Pada bagan tersebut terlihat bahwa setiap laboratoium pada Teknik Informatika jurusan Informatika maupun Sistem Informasi memiliki Ketua Laboratorium sendiri dan juga bawahan (tidak digambarkan karena batasan bahasan hanya pada Laboratoium PPTI) sama seperti yang ada pada Laboratorium PPTI.

Dalam kondisi saat ini penggunaan Laboratorium PPTI tidak hanya untuk pelatihan dan pembelajaran namun juga digunakan untuk kegiatan praktikum Basis Data khusus nya saat semester genap. Penggunaan laboratorium sebagai laboratorium praktikum merupakan kebijakan baru sejak jurusan Teknik Informatika dirombak menjadi dua program studi seperti yang terlihat pada bagan organisasi tersebut.

Dalam kegiatan selama ini, laboratorium PPTI seperti fungsinya digunakan untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan tema atau bahasan yang dilaksanakan. Sesuai dengan fungsi laboratorium maka didapat bagan kegiatan untuk pelatihan seperti berikut.


(39)

                         

Gambar 3.2Bussiness Process Pelatihan PEMBAGIAN / PEMBENTUKAN 

PROPOSAL

TEMA BAHASAN, TUJUAN, MATERI,  BIAYA 

CUSTOMER

MAHASISWA, DOSEN (DALAM ATAU  LUAR JURUSAN) 

MENCARI  DAFTAR  ACUAN PANDUAN 

      PELATIHAN  JURUSAN FTI KALAB PPTI 

INFORMATIKA  PENGAJUAN  ORGANISASI  PELATIHAN  LAPORAN/IJIN  ACC  PLAN 

PELATIH/TENTOR RECRUIT 

KONTRAK

KETERANGAN 

INPUT 

OUTPUT  ORGANISASI PROSES 

PROSES PROPOSAL 


(40)

  Bisa dilihat dengan jelas bagaimana proses bisnis terutama proses pelatihan terjadi dalam kegiatan Laboratorium PPTI pada Gambar 3.2 dimana input awal yang terjadi dalam bagan tersebut adalah proposal yang berisi segala sesuatu tentang pelatihan yang diperlukan seperti tema pelatihan, tujuan pelatihan, dan juga rincian biaya.

Sesuai bagan proses bisnis tersebut maka selanjutnya proposal diajukan kepada Ketua Laboratorium yaitu Budi Nugroho, S.Kom yang natinya ditunjukkan pada jurusan dan fakultas untuk mendapat ijin pelaksanaan serta pembuatan oraganisasi untuk pelatihan. Setelah ijin didapat maka proses berjalan dalam area lingkup Teknik Informatika terutama Laboratotium Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) dimana pembuatan organisasi dilakuakan hingga nantinya terbentuk divisi-divisi yang akan bertugas dan bertanggung jawab dalam berjalannya pelatihan tersebut.  

 

   Selain sebagai tempat pelatihan, laboratorium PPTI seperti fungsinya lainnya yaitu sebagai laboratorium praktikum basis data. Dimana pada saat pelaksanaan praktikum dapat disimulasikan dengan bagan proses bisnis pada Gambar 3.3, sesuai dengan fungsi laboratorium tersebut maka didapatkan bagan seperti berikut ini.


(41)

KE TE R A N G AN

PE R E N C A N AA N P R A K TIK UM PR AKTIKAN AN G K.06-08

ASS .PR AK PR AKTIKAN

AN G K .09

KALAB PPTI IN FO R M ATIKA

TATA U SAH A (FAKU LTAS )

PE LAK SA N AA N PR A KTIKU M

O U TPU T

PR O SES IN TI

IN PU T

KO M PO N EN KO M PO N EN

IN T I M EN D AFTAR

BU KT I PEN D AFTAR AN

PEN YER AH AN BU KT I

D AFTAR KEBU TU H AN

D ATA PR AKTIKAN M EN G AJU KAN

M EN G AD AKAN

ASS .PR AK

D ATA N ILAI PR AKT IKAN

U PLO AD N ILAI

 


(42)

Proses pengelolaan praktikum diikuti oleh mahasiswa angkatan 2006 – 2009 yang mendaftar melalui KRS online yang hanya merupakan keterangan bahwa mahasiswa yang bersangkutan mengambil praktikum yang dimaksud. Lalu mahasiswa angkatan 2006 – 2008 melakukan pendaftaran ulang di loket tata usaha FTI dan mendapatkan kwitansi pembayaran. setelah itu, mahasiswa angkatan 2006 – 2008 melakukan pendaftaran ulang lagi di Lab PPTI dengan membawa bukti kwitansi pembayaran untuk menentukan jadwal praktikum dan parallel yang diikuti. Sedangkan khusus mahasiswa angkatan 2009 hanya melakukan sekali pendaftaran ulang di Lab PPTI saja, hal ini dikarenakan biaya praktikum mahasiswa angkatan 2009 merupakan satu paket dengan pembayaran SPP, namun tetap saja memerlukan daftar ulang melalui asisten untuk penjadwalan dan penentuan paralel. Setelah selesai melakukan daftar ulang, pihak asisten memberi laporan kepada Kepala Lab tentang kebutuhan untuk praktikum, seperti modul dan lain – lain. Kepala Lab mencetak absensi mahasiswa sesuai KRS dan mencetak modul untuk praktikum dan diserahkan kepada asisten. Dan setelah semua kebutuhan terpenuhi praktikum dapat dilaksanakan.

3.3Strategi dan Kebijakan

Laboratorium PPTI yang merupakan milik Jurusan Teknik Informatika dan berada dalam naungan Teknik Informatika berfungsi utama sebagai laboratorium pengembangan. Kegiatan yang dilakukan pada Laboratorium PPTI merujuk pada visi dan misi Teknik Informatika sehingga semua kegiatan yang dilakukan oleh PPTI harus dapat mendukung visi, misi, dan tujuan dari


(43)

Teknik Informatika. Laboratorium PPTI bukan sebuah organisasi namun hanya sebuah laboratorium yang menunjang sebuah organisasi dalam hal ini Teknik Informatika sehingga proses bisnis dilakukan lebih banyak oleh Teknik Informatika bukan PPTI.

Saat ini Teknik Informatika yang merupakan organisasi yang menaungi Laboratorium PPTI masih belum berdiri sendiri dimana Teknik Informatika masih masuk kedalam organisasi yang lebih besar yaitu Fakultas Teknologi Industri. Namun saat ini Teknik Informatika juga masih berusaha untuk lepas dari Fakultas Teknologi Industri sehingga dapat berdiri sebagai sebuah Fakultas dan dapat menangani proses bisnis dan yang lain dengan lebih mandiri.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim (UPN) pengelola Fakultas Teknologi Industri sangat memperhatikan perkembangan dan kebutuhan jurusan, salah satu nya adalah kerja sama UPN dengan Microsoft dalam hal lisensi dimana UPN berhak menggunakan software original dari Microsoft sesuai dengan aturan yang ada. Beberapa software original dari Microsoft yang memiliki lisensi untuk digunakan oleh UPN antara lain adalah Microsoft Office, Windows OS, dan beberapa software pemrograman seperti Visual Basic dan sebagainya. Keja sama ini sangat membantu Teknik Informatika terutama Laboratorium PPTI dimana seluruh PC pada laboratorium bisa menggunakan Microsoft Original bukan bajakan.


(44)

3.4Analisa Kondisi Saat Ini dengan Zachman Framework

Untuk menganalisa kondisi saat ini dengan menggunakan Zachman Framework pada Laboratorium PPTI Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur diperlukan data dan informasi yang telah dikumpulkan baik melalui survey langsung maupun wawancara. Metode yang akan dilaksanakan untuk menganalisanya yaitu mengurutkan matriks 6x6 berdasarkan perspektif, jadi pengerjakan akan dilakukan perbaris dari matriks tersebut.

3.4.1 Scope (Contextual)

Baris pertama pada Zachman Framework ini mengenai sasaran dan lingkup (“Objectives/Scope”) menurut perspektif perencana (“Planner”). Baris ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement external organisasi.

Gambar 3.4 Baris Pertama Zachman Framework [1]

Pada baris ini akan dijelaskan tentang motivasi bagaimana tujuan akhir dari organisasi bisnis yang biasanya akan ditanamkan melalui visi misi serta tujuan. Pada baris ini pula akan dijelaskan bagaimana fungsi-fungsi bisnis yang sedang berjalan, beserta data-data yang mendukung untuk jalannya fungsi tersebut. Disini juga akan ditunjukan lokasi bisnis terjadinya fungsi


(45)

bisnis beserta siklus waktu fungsi bisnis tersebut. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan per kolom dari baris scope zachman framework ini.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.5 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom why. Pada kolom why di baris pertama ini berisikan tujuan dan objektif bisnis.

Gambar 3.5 Baris Pertama Kolom Why Zachman Framework [1]

Dalam kondisi saat ini, laboratorium PPTI belum memiliki visi dan misi namun masih mengikuti visi dan misi Teknik Informatika yang berarti segala kegiatan PPTI merupakan kebijakan dari Teknik Informatika dan harus dapat menunjang tujuan organisasi tersebut (Teknik Informatika). Untuk penjabaran visi, misi dan tujuan telah dijelaskan pada subbab sebelumnya.

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.6 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom how. Diaman pada kolom how di baris pertama ini berisikan fungsi-fungsi bisnis pada high-level.


(46)

Gambar 3.6 Baris Pertama Kolom How Zachman Framework [1] Pada kondisi saat ini berikut merupakan fungsi bisnis utama yang ada pada laboratorium PPTI :

a. Sebagai laboratorium pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen maupun umum.

b. Sebagai laboratorium praktikum basis data khusus mahasiswa program studi Teknik Informatika.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.7 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom what. Dmana pada kolom what di baris pertama ini berisikan High Level Data Class terkait dengan masing-masing fungsi.

Gambar 3.7 Baris Pertama Kolom What Zachman Framework [1] Berikut merupakan kelas data yang saat ini terdapat pada tiap fungsi pada subbab sebelumnya:

a. Kepala Laboratorium PPTI b. Panitia

c. Peserta


(47)

d. Assisten Praktikum e. Mahasiswa

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.8 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom who. Dimana pada kolom who di baris pertama ini berisikan stakeholder yang terkait dengan fungsi.

Gambar 3.8 Baris Pertama Kolom Who Zachman Framework [1] Stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Stakeholder dalam hal ini dapat juga dinamakan pemangku kepentingan. [4]

Berikut merupakan stakeholder pada laboratorium PPTI: a. Kepala Laboratorium PPTI

b. Koordinator Laboratorium c. Assisten Praktikum

d. Ketua Panitia Pelatihan e. Panitia Pelatihan

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.9 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom where. Pada kolom where di baris pertama ini berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan fungsi.


(48)

Gambar 3.9 Baris Pertama Kolom Where Zachman Framework [1] Lokasi bisnis Laboratorium PPTI berada di lantai 2 Gedung Giri Reka pada kompleks UPN “Veteran” Jatim di jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.10 merupakan potongan gambar cell pada baris pertama di kolom when. Pada kolom when di baris pertama ini berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi.

Gambar 3.10 Baris Pertama Kolom When Zachman Framework [1] Event-event pada laboratorium PPTI adalah sebagai berikut: a. Praktikum basis data dilakukan selama satu semester. b. Pelatihan dilakukan sesuai jumlah peserta.

3.4.2 Business Plan (Conceptual)

Baris kedua pada Zachman Framework, mengenai konseptual “Enterprise Model” menurut perspektif pemilik (Owner). Baris kedua ini


(49)

sering disebut dengan arsitektur konseptual. Pada arsitektur ini didefinisikan model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu.

Gambar 3.11 Baris Kedua Zachman Framework [1]

Pada baris kedua ini akan dijelaskan berbagai macam aturan dan prosedur standart dari masing-masing proses bisnis yang sedang berjalan, serta menjelaskan pula proses-proses bisnis apa saja yang sedang dijalankan pada saat ini. Demi menunjangnya proses bisnis yang berjalan, pada baris ini juga akan dijabarkan list busines data yang ada pada saat ini. Di baris ini juga akan dijelaskan keterkaitan pihak-pihak dalam proses bisnis beserta tanggungjawabnya saat ini. Dan juga akan menjelaskan berbagai macam lokasi proses bisnis yang sedang dijalankan saat ini, beserta siklus waktu proses bisnis berjalan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan perkolomnya pada sub-bab berikutnya.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.12 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom why. Dimana pada kolom why di baris kedua ini berisikan berbagai macam policy bisnis, prosedur dan standar yang dipakai untuk masing-masing proses.


(50)

Gambar 3.12 Baris Kedua Kolom Why Zachman Framework [1]

Prosedur standart yang terjadi pada laboratorium PPTI pada proses pelatihan adalah: pengajuan proposal pelatihan pada Kalab yang nantinya akan diteruskan kepada Kaprogdi Teknik Informatika, apabila disetujui maka laboratorium PPTI bisa digunakan sebagai tempat pelatihan yang dikelola oleh panitia yang merupakan pengaju proposal tadi, panitia akan segera mempersiapkan tentor, publikasi, pendaftaran, dan lain-lain. Setelah pelatihan selesai maka tindakan selanjutnya memberikan sertifikat pada peserta pelatihan dengan tanda tangan dari Kaprogdi Teknik Informatika dan Kalab PPTI.

Sedangkan prosedur standart yang terjadi pada saat proses praktikum saat ini adalah: mahasiswa peserta praktikum melakukan pembayaran kepada loket FTI yang nantinya akan daftar ulang di laboratorium PPTI, pendaftaran dilakukan oleh assprak, setelah pendaftaran selesai maka assprak akan mengajukan jadwal sesi praktikum ke Kalab PPTI. Selanjutnya praktikum akan berlangsung dibawah bimbingan assprak, penilaian akan dilakukan assprak yang nantinya akan di serahkan kepada Kalab PPTI yang pada akhirnya akan meng-upload nilai ke jurusan.


(51)

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.13 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom how. Diman pada kolom how di baris kedua ini berisikan penjelasan proses-proses bisnis.

Gambar 3.13 Baris Kedua Kolom How Zachman Framework [1]

Proses bisnis dilaboratorium PPTI saat ini telah dijelaskan pada subbab sebelumnya. Pemodelan bussines proses yang ada laboratorium PPTI, bisa dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.14 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom what. Pada kolom what di baris kedua ini berisikan tentang business data.


(52)

Berikut ini akan diuraikan mengenai kebutuhan data para entitas saat ini. Penguraian dilakukan melalui penggambaran diagram relasional entitas bisnis yang dibagi menjadi dua yaitu diagram relasional entitas bisnis praktikum basis data (gambar 3.15) dan diagram relasional entitas bisnis pelatihan (gambar 3.16).

Kepala Laboratorium Mahasiswa Praktikum Assisten Praktikum Koordinator Laboratorium (c) lapor (a) nilai (b) atur   Gambar 3.15 Diagram Relasional Entitas Bisnis Praktikum Basis Data

Berikut ini keterangan dari gambar 3.15 tentang diagram relasional entitas bisnis praktikum basis data:

a. Assprak memberikan nilai dan pelajaran kepada mahasiswa praktikum.

b. Koorlab mengatur jadwal pengajaran para assprak dan memberikan wewenang kepada setiap tim untuk menyimpan penilaian masing-masing mahasiswa.

c. Koorlab melaporkan semua keadaan di laboratorium kepada Kalab, mulai tentang penilaian hingga kinerja assprak.


(53)

  Gambar 3.16 Diagram Relasional Entitas Bisnis Pelatihan

Berikut ini keterangan dari gambar 3.16 tentang diagram relasional entitas bisnis pelatihan:

a. Kalab mengawasi kinerja panitia pelatihan, mulai dari persiapan tentor hingga pendaftaran peserta.

b. Panitia Pelatihan mengatur jadwal pelatihan untuk para Peserta Pelatihan.

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.17 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom who.


(54)

Pada kolom who di baris kedua ini berisikan berbagai macam role dan tanggungjawab (responsibilities) dari masing-masing aktor atau pihak yang terkait pada masing-masing proses. Berikut penjelasan tentang aktor dan tanggung jawabnya :

Table 3.1 Tabel aktor dan pertanggungjawabanya

No. Aktor Proses Tanggung Jawab

1. Kepala Laboratorium Proses praktikum dan proses pelatihan

Mengawasi seluruh kinerja yang terjadi di laboratorium PPTI.

2. Koordinator Laboratorium Proses praktikum

Mengatur jadwal sesi dan assisten laboratorium, menilai kinerja assisten laboratorium.

3. Assisten Laboratorium Proses praktikum

Memberikan pelajaran praktek dan nilai pada mahasiswa.

4. Ketua Panitia Pelatihan Proses pelatihan

Mengatur dan membagi tugas para panita pelatihan.

5. Panitia Pelatihan Proses pelatihan

Mencari tentor, pendaftaran, publikasi,

konsumsi, peralatan, perlengkapan, dll.

6. Mahasiswa / Peserta Pelatihan

Proses praktikum dan proses pelatihan

Mengikuti semua pembelajaran atau pelatihan dengan menaati

peraturan yang ada.


(55)

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.18 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom where. Pada kolom where di baris kedua ini berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis.

Gambar 3.18 Baris Kedua Kolom Where Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini hanya berada pada lingkup jurusan dan sebagai unit pembantu mencapai visi, misi dan tujuan jurusan maka tidak terkait pada proses bisnis yang lain.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.19 merupakan potongan gambar cell pada baris kedua di kolom when. Pada kolom when di baris kedua ini berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing proses.


(56)

Pada laboratorium PPTI saat ini proses pelatihan dilakukan bila ada yang megajukan jadi tidak ada kepastian kapan akan diadakan pelatihan lagi. Sedangkan untuk proses praktikum terjadi setiap hari dari hari senin sampai jumat kecuali hari libur atau ada UTS dan UAS selama 6x pertemuan.

.

3.4.3 System Model (Logical)

Baris ketiga pada Zachman Framework ini mengenai bentuk logika “System Model” dan menurut perspektif perancang (“Designer”). Baris ketiga ini sering disebut dengan arsitektur logikal. Pada arsitektur ini didefinisikan model-model logikal, manajemen proyek, dan pendefinisian requirement (functional requirement).

Gambar 3.20 Baris Ketiga Zachman Framework [1]

Pada baris ini akan dijelaskan bagaimana aturan dan standart yang terkait dengan model aturan bisnis itu sendiri yang terjadi pada kondisi laboratorium PPTI saat ini. Pada baris ini juga akan menunjukan bagaimana presentasi logis dari sistem informasi yang ada pada lab saat ini beserta data-data logis yang telah terkoneksi. Hak akses masing-masing user pada tiap sistem di laboratorium saat ini juga dibahas pada baris ini. Disini juga akan dijelaskan bagaimana arsitektur jaringan logis pada lab saat ini dan respont dari tiap event yang berdasarkan dari event-event yang ada pada lab saat ini.


(57)

Untuk lebih jelasnya maka akan dijabarkan lebih rinci pada perkolom pada baris ini.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.21 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom why.

Gambar 3.21 Baris Ketiga Kolom Why Zachman Framework [1]

Pada kolom why di baris ketiga ini berisikan berbagai macam policy, prosedur dan standar yang terkait dengan model business rule. Belum ada aturan standart bisnis yang pasti berlaku di laboratorium PPTI.

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.22 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom how. Pada kolom how di baris ketiga ini berisikan representasi logik dari sistem informasi dan hubungannya.


(58)

Pada laboratorium PPTI belum ada sistem informasi yang khusus membantu dalam mempermudah mengelola informasi untuk ke dua proses bisnis tersebut. Tapi ada beberapa software yang cukup untuk membantu terjalanya kedua proses bisnis tersebut, antara lain MySQL, SQLYog, PostgreSQL, Windows XP sp 2, Mozilla Firefox, dan lain-lain.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.23 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom what. Pada kolom what di baris ketiga ini berisikan tentang pembahasan dari entitas-entitas lebih lanjut, seperti pembahasan atribut-atribut dari tiap entitas.

Gambar 3.23 Baris Ketiga Kolom What Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI dari data entitas yang ada maka ini nanti akan dijabarkan tentang atribut per entintas.

a. Kepala Laboratorium: - NIP

- Nama Kalab

b. Assisten Praktikum: - NPM assisten


(59)

- Nama assisten - No. Telepon

c. Mahasiswa: - NPM mahasiswa - Nama mahasiwa - Nilai

d. Panitia Pelatihan: - NPM panitia - Nama panitia - No. Telepon

e. Perserta Pelatihan - Id peserta

- Nama peserta - No telepon - Email

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.24 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom who. Pada kolom who di baris ketiga ini berisikan representasi logik dari hak akses (privileges) masing-masing user ke sistem berdasarkan role & responsibility-nya.


(60)

Gambar 3.24 Baris Ketiga Kolom Why Zachman Framework [1]

Pada laboratorium masing-masing computer memiliki 2 hak akses yaitu admin dan guest. Untuk admin yang berhak mendapat password adalah assisten laboratorium, coordinator laboratorium, panitia pelatihan, ketua panitia pelatihan dan kepala laboratorium. Sedangkan user guest dikhususkan untuk mahasiswa dan peserta pelatihan.

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.25 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom where. Pada kolom where di baris ketiga ini berisikan representasi logik mengenai arsitektur sistem terdistribusi untuk masing-masing lokasi.

Gambar 3.25 Baris Ketiga Kolom Where Zachman Framework [1] Pada laboratorium PPTI seperti yang dijelaskan diatas, lokasi hanya berada pada satu tempat jadi tidak ada arsitektur ke lokasi lain. Berikut


(61)

networking laboratorium PPTI yang terhubung pada server Teknik Informatika.

SWITCH

SERVER

ISP SPEEDY

RUANG SERVER

RUANG PPTI PC User

PC Kalab

Gambar 3.26 Arsitektur Network Saat Ini.

Pada gambar 3.26 switch di laboratorium PPTI menerima input dari server informatika yang nantinya akan dibagikan dengan topologi star di setiap komputer user dan kalab.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.27 merupakan potongan gambar cell pada baris ketiga di kolom when. Pada kolom when di baris ketiga ini berisikan event-event dan respons yang dihasilkan berdasarkan business events.


(62)

Gambar 3.27 Baris Ketiga Kolom When Zachman Framework [1]

Event-event yang dihasilkan dari businnes event saat ini belum ada pada laboratorium PPTI.

3.4.4 Technology Model (Physical)

Baris keempat pada Zachman Framework ini mengenai bentuk phisik “Technology Model” menurut perspektif pengembang (“Builder”). Baris keempat ini sering disebut dengan arsitektur teknologi. Pada arsitektur ini didefinisikan model-model fisik, manajemen teknologi, dan pendefinisian solusi dan pengembangannya.

Gambar 3.28 Baris Keempat Zachman Framework [1]

Pada baris ini akan dijabarkan tentang berbagai macam aturan bisnis yang sesuai dengan standart teknologi informasi yang berjalan di laboratorium PPTI saat ini. Di baris ini juga akan dijabarkan bagaimana spesifikasi aplikasi yang berjalan pada laboratorium saat ini beserta sistem manajemen data yang ada. Pada baris ke empat ini juga akan dijelaskan lebih spesifik tentang hak


(63)

akses masing-masing user pada masing-masing teknologi informasi yang ada pada laboratorium saat ini. Perangkat jaringan yang ada pada laboratorium saat ini juga akan dijelaskan pada baris ini. Disini juga akan menjelaskan pemicu dalam merespon event-event yang ada pada laboratorium saat ini. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan perkolomnya pada sub-bab berikutnya.

1) Kolom Why (Motivation)

Pada Gambar 3.29 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom why. Pada kolom why di baris ketiga ini berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar teknologi informasi.

Gambar 3.29 Baris Keempat Kolom Why Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini aturan bisnis yang berlaku yaitu pelatihan hanya akan dilakuka setelah ada yang mengajukan proposal untuk mengadakan pelatihan, yang telah disetujui oleh kepala jurusan dan TU dari fakultas.

2) Kolom How (Function)

Pada Gambar 3.30 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom how. Pada kolom how di baris keempat ini berisikan


(64)

spesifikasi dari aplikasi-aplikasi yang beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu.

Gambar 3.30 Baris Keempat Kolom How Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI terdapat fasilitas komputer dengan spesifikasi yag di jelaskan oleh Tabel 3.2 berikut ini:

Table 3.2Platform teknologi untuk Lab PPTI saat ini

Hardware Software Jaringan Operating system

Umum PC Acer MySql,

Postgre, Power Designer.

Intranet Windows XP Service Pack 2

Kepala

Laboratorium

PC Acer, LCD LG.

Windows XP Service Pack 2, Windows Server 2000

Internet Windows XP SP 2, Windows Server 2000.

3) Kolom What (Data)

Pada Gambar 3.31 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom what.


(65)

Gambar 3.31 Baris Keempat Kolom What Zachman Framework [1]

Pada kolom what di baris keempat ini berisikan tipe-tipe kebutuhan (requirement) sistem manajemen database (DBMS – Data Base Management System) yang sesuai dengan model data logical. Belum ada pengelolaan data dalam bentuk database pada laboratorium PPTI saat ini.

4) Kolom Who (People)

Pada Gambar 3.32 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom who.

Gambar 3.32 Baris Keempat Kolom Who Zachman Framework [1]

Pada kolom who di baris keempat ini berisikan identifikasi hak akses masing-masing user (user privileges) untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik. Tidak ada pembedaan user pada pltform yang lebih spesifik contohnya login pada MySQL semua user bisa menggunakan akses sebagai


(66)

5) Kolom Where (Network)

Pada Gambar 3.33 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom where.

Gambar 3.33 Baris Keempat Kolom Where Zachman Framework [1]

Pada kolom when di baris keempat ini berisikan spesifikasi dari perangkat jaringan dan hubungannya dengan batasan fisik system (physical boundaries). Saat ini dalam laboratorium PPTI tidak ada perangkat jaringan yang terhubungan dengan system.

6) Kolom When (Time)

Pada Gambar 3.34 merupakan potongan gambar cell pada baris keempatdi kolom when.

Gambar 3.34 Baris Keempat Kolom When Zachman Framework [1]


(67)

Pada kolom when di baris keempat ini berisikan spesifikasi trigger

untuk merespon event-event pada sistem untuk suatu teknologi atau platform spesifik tertentu. Untuk saat ini belum ada suatu pemicu untuk merespon event-event pada sistem di laboratorium PPTI.

3.4.5 Detailed Presentation (Out of Context)

Baris kelima mengenai bentuk detil “As Build” menurut perspektif “programmer/sub contractor/ integrator”. Pada level ini, para programmer/ sub kontraktor/ integrator bekerja sesuai dengan model yang telah didefinisikan. Pada layer ini dijelaskan bagaimana manajemen konfigurasi system dan implementasi pembangunan (deployment) sistem.

Gambar 3.35 Baris Kelima Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini belum ada perencanaan perspektif sub kontraktor, karena memang belum ada perancangan teknologi informasi, jadi tidak perlu dijabarkan perkolomnya.

3.4.6 Functioning Enterprise

Baris keenam mengenai bentuk detil “Functioning Enterprise” menurut perspektif “User”. Pada level ini, berbagai macam panduan bagi user


(68)

untuk menfungsikan system, melakukan manajemen operasi, dan mengevaluasi system.

Gambar 3.36 Baris Keenam Zachman Framework [1]

Pada laboratorium PPTI saat ini belum ada perencanaan perspektif pemakai, karena memang belum ada perancangan teknologi informasi, jadi tidak perlu dijabarkan perkolomnya.


(69)

BAB IV

PERENCANAAN ARSITEKTUR INTERPRISE

Pada bab ini berisi tentang perancangan arsitektur untuk kondisi mendatang, dengan menggunakan metode Zachman Framework, berdasarkan kondisi kondisi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Pada Zachman Framework, terdapat 2 cara untuk merancang suatu arsitektur yang baru. Cara pertama berdasarkan 6 pertanyaan dasar, dimana pada matriks Zachman Framework ini 6 pertanyaan dasar tersebut menjadi list kolom, dan masing-masing pertanyaan mewakili abstraksi dari arsitektur tersebut, seperti pertanyaan what mewakili abstraksi data, sedangkan pertanyaan how mewakili abstraksi fungsi, lalu pertanyaan where mewakili abstraksi jaringan, pertanyaan who mewakili abstraksi orang, pertanyaan when mewakili abstraksi waktu, dan yang terakhir pertanyaan why mewakili abstraksi motivasi dan aturan.

Cara yang kedua berdasarkan sudut pandang perspektif, dimana pada matriks Zachman Framework sudut pandang ini menjadi list baris. Baris pertama, mengenai sasaran dan lingkup menurut perspektif perencana. Baris kedua, mengenai konseptual Enterprise Model menurut perspektif pemilik. Baris ketiga mengenai bentuk logika System Model menurut perspektif perancang. Baris keempat mengenai bentuk fisik Technology Model menurut perspektif pengembang. Baris kelima mengenai bentuk detil As Build menurut perspektif programmer/sub contractor/ integrator. Baris keenam mengenai bentuk detil Functioning Enterprise menurut perspektif User.


(70)

Penulis menggunakan cara yang kedua dalam hal perancangan arsitektur interprise, karena lebih mudah didalam penjelasan dan penjabarannya. Dalam cara yang kedua lebih mudah ini disebabkan karena penjabaranya sesuai pada pandangan perspektif mulai dari level perencanaan hingga level pengguna teknologi informasi nantinya. Sebelum melakukan perencanaan arsitektur inteprise, penulis akan mendeskripsikan tentang visi dan misi serta tujuan yang diusung oleh penulis dari dilakukannya arsitektur interprise pada laboratorium PPTI ini.

a. Visi Arsitektur Interprise

Demi kejelasan akan rencana arsitektur interprise pada laboratorium PPTI maka penulis menetapkan visi dari perancangan arsitektur interprise ini adalah “Memberikan layanan teknologi informasi yang efektif dan interaktif ”

b. Misi Arsitektur Interprise

Untuk mencapai visi dari arsitektur interprise maka diperlukan target yang mendukung, oleh karena itu penulis menetapkan misi dari perancangan arsitekture interprise ini adalah:

- Meminimalisasi perubahan yang tidak merubah keadaan teknologi informasi secara signifikan.

- Merancang sebuah sistem, data, dan organisasi yang dapat mempermudah dan melancarkan kinerja dari para pengguna teknologi informasi di laboratorium PPTI.


(71)

c. Tujuan Arsitektur Interprise

Tujuan dibuatnya arsitektur interprise ini tidak jauh dari tujuan awal pada saat pembuatan proposal, maka tujuan dari arsitektur interprise ini adalah “Memaksimalkan teknologi informasi di PPTI untuk kedepannya”.

4.1Baris Scope (Contextual)

Baris pertama pada Zachman Framework ini mengenai sasaran dan lingkup (“Objectives/Scope”) menurut perspektif perencana (“Planner”). Baris ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement external organisasi.

Gambar 4.1 Baris Pertama Zachman Framework [1]

Untuk perancangan kedepannya tentang arsitektur interprise TI dengan menggunakan Zachman Framework, pada baris ini tidak ada perubahan dari

capture sebelumnya. Karena baris pertama ini merupakan dasar dari arsitektur interprise ini.


(72)

4.1.1 Kolom Why (Motivation)

Pada kolom why di baris pertama ini berisikan tujuan dan objektif bisnis. Gambar 4.2 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris pertama pada kolom why.

Gambar 4.2 Baris Pertama Kolom Why Zachman Framework [1]

Untuk perencaan arsitektur teknologi kedepan maka wajib menggunakan seperti pada capture mengunakan Zachman Framework seperti pada bab sebelumnya untuk menganalisa kondisi saat ini. Laboratorium PPTI tidak memiliki visi dan misi namun masih mengikuti visi dan misi Teknik Informatika yang berarti segala kegiatan PPTI merupakan kebijakan dari Teknik Informatika dan harus dapat menunjang tujuan organisasi tersebut (Teknik Informatika). Untuk penjabaran visi, misi dan tujuan telah dijelaskan pada subbab sebelumnya.

4.1.2 Kolom How (Function)

Pada kolom how di baris pertama ini berisikan fungsi-fungsi bisnis pada high-level. Gambar 4.3 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris pertama pada kolom how.


(73)

Gambar 4.3 Baris Pertama Kolom How Zachman Framework [1] Berikut ini merupakan fungsi bisnis utama yang ada pada laboratorium PPTI :

a. Sebagai laboratorium pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen maupun umum.

b. Sebagai laboratorium praktikum basis data khusus mahasiswa program studi Teknik Informatika.

4.1.3 Kolom What (Data)

Pada kolom what di baris pertama ini berisikan High Level Data Class

terkait dengan masing-masing fungsi. Gambar 4.4 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris pertama pada kolom what.

Gambar 4.4 Baris Pertama Kolom What Zachman Framework [1]

Berikut merupakan data yang terdapat pada tiap fungsi pada laboratorium PPTI kedepanya:

a. Nama Kepala Laboratorium PPTI b. Nama Panitia


(74)

c. Jabatan Panitia d. Nama Peserta e. Telpon peserta f. Email Peserta g. Alamat Peserta

h. Nama Assisten Praktikum i. Telpon Assisten

j. Nama Mahasiswa k. Nilai

l. Kelas / Sesi

4.1.4 Kolom Who (People)

Pada kolom who di baris pertama ini berisikan stakeholder yang terkait dengan fungsi. . Gambar 4.5 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris pertama pada kolom who.

Gambar 4.5 Baris Pertama Kolom Who Zachman Framework [1]

Berikut merupakan stakeholder pada laboratorium PPTI: a. Kepala Laboratorium PPTI

b. Koordinator Laboratorium c. Assisten Praktikum

d. Ketua Panitia Pelatihan e. Panitia Pelatihan


(75)

4.1.5 Kolom Where (Network)

Pada kolom where di baris pertama ini berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan fungsi. . Gambar 4.6 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris pertama pada kolom where.

Gambar 4.6 Baris Pertama Kolom Where Zachman Framework [1]

Lokasi bisnis Laboratorium PPTI berada di lantai 2 Gedung Giri Reka pada kompleks UPN “Veteran” Jatim di jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya.

4.1.6 Kolom When (Time)

Pada kolom when di baris pertama ini berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi. Gambar 4.7 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris pertama pada kolom when.

Gambar 4.7 Baris Pertama Kolom When Zachman Framework [1]

Waktu dilaksanakan event-event pada laboratorium PPTI adalah sebagai berikut:


(76)

a. Praktikum basis data dilakukan selama satu semester.

b. Pelatihan dilakukan sesuai jumlah peserta, dan minimal satu semester dua kali pelatihan.

4.2Business Plan (Conceptual)

Baris kedua pada Zachman Framework, mengenai konseptual “Enterprise Model” menurut perspektif pemilik (Owner). Baris kedua ini sering disebut dengan arsitektur konseptual. Pada arsitektur ini didefinisikan model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu.

Gambar 4.8 Baris Kedua Zachman Framework [1]

Pada baris kedua ini akan dijelaskan berbagai macam aturan dan prosedur standart dari masing-masing proses bisnis yang nantinya diharapkan bisa berjalan, serta menjelaskan pula proses-proses bisnis apa saja yang sedang dijalankan pada saat mendatang. Demi menunjangnya proses bisnis yang akan berjalan, pada baris ini juga akan dijabarkan list busines data disaat mendatang. Di baris ini juga akan dijelaskan keterkaitan pihak-pihak dalam proses bisnis beserta tanggungjawabnya. Dan juga akan menjelaskan siklus waktu tentang jalannya proses bisnis ini nantinya. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan perkolomnya pada sub-bab berikutnya.


(77)

4.2.1 Kolom Why (Motivation)

Pada kolom why di baris kedua ini berisikan berbagai macam policy

bisnis, prosedur dan standar yang dipakai untuk masing-masing proses. Gambar 4.9 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris kedua pada kolom why.

Gambar 4.9 Baris Kedua Kolom Why Zachman Framework [1]

Prosedur standart yang terjadi pada saat terjadi proses bisnis pelatihan menurut penulis sudah tidak perlu dibenahi karena itu sudah yang terbaik untuk proses pelatihan laboratorium PPTI, hanya saja diharapkan kedepannya pelatihan tidak hanya menunggu mahasiswa/panitia untuk mengajukan proposal dahulu, tapi memang telah jadi ide dari kalab PPTI.

Sedangkan prosedur standart yang terjadi pada saat proses praktikum perlu sedikit dibenahi. Pada saat mahasiswa mendaftarkan diri pada siamik seharusnya data yang ada pada siamik berelasi pada data yang ada di laboratorium PPTI untuk pemilihan kelas, dan untuk daftar ulang wajib tetap dilakukan sebagai bukti telah membayar praktikum ini.

Dengan berrelasinya antara data siamik dengan laboratorium maka akan mempermudah para mahasiswa untuk melakukan pemilihan kelas dari


(78)

awal, dan mempermudah assisten praktikum juga untuk mendata praktikannya.

4.2.2 Kolom How (Function)

Pada kolom how di baris kedua ini berisikan penjelasan proses-proses bisnis. Gambar 4.10 adalah potongan cell dari matriks zachman di baris kedua pada kolom how.

Gambar 4.10 Baris Kedua Kolom How Zachman Framework [1]

Proses bisnis dilaboratorium PPTI yang direncanakan untuk PPTI kedepannya tetap terbagi menjadi 2, proses bisnis praktikum dan proses bisnis pelatihan. Pada proses bisnis pelatihan dan proses bisnis praktikum mengalami sedikit perubahan, dan penggambaran modelnya kali ini menggunakan diagram use case bisnis dan lebih jelasnya berikut ini bisa dilihat pada Gambar4.11 dan Gambar 4.12 tentang rancangan proses bisnis yang diajukan. 


(79)

Gambar 4.11 Diagram Use Case Bisnis Praktikum

Pada Gambar 4.11 diagram use case bisnis praktikum, mahasiswa melakukan pendaftaran satu kali saja, jadi siamik diselaraskan dengan data pada laboratorium, sehingga pemilihan kelas terjadi pada saat entry KRS. Pendaftaran pada laboratorium hanyalah sebagai daftar ulang dengan menyertakan bukti pembayaran dan KRS. Koordinator lab menjadwalkan para assisten kapan untuk mengajar pada tiap kelasnya. Setelah jadwal selesai maka praktikum dilaksanakan.

Gambar 4.12 Diagram Use Case Bisnis Praktikum

Dan untuk Gambar 4.12 adalah diagram use case bisnis praktikum, disini ketua panitia mengajukan proposal pelatihan kepada kalab, bila disetujui maka ketua panitia akan membagi tugas kepada panitia yang lain. Panitia akan


(80)

mencari tentor yang sesuai dengan pelatihan, panitia juga membuka pendaftaran untuk peserta pelatihan. Bila semua persiapan sudah selesai maka akan pelatihan akan dilaksanakan. Disini kalab juga bisa mengajukan proyek pelatihan tanpa menunggu proposal pengajuan dari ketua panitia. Berikut diagram use case bisnis praktikum.

4.2.3 Kolom What (Data)

Kolom what di baris kedua ini berisikan tentang business data. Gambar 4.13 adalah cell dari matriks zachman di baris kedua pada kolom how.

Gambar 4.13 Baris Kedua Kolom What Zachman Framework [1]

Pada penggambaran ini selain menentuka apa saja entitasnya dan hanya menjelaskan tentang entitas yang berelasi dengan entitas lain. Pada perancangan untuk kedepannya di cell ini, akan dibuat atribut yang terlihat mendukung dalam pemrosesan data, yang akan di modelkan dengan

Conseptual Data Model.


(81)

Gambar 4.14 CDM Praktikum

Dari Gambar 4.14 bisa dilihat terdapat 4 entitas yaitu: kalab, assprak, sesi dan mahasiswa. Dengan penjelasan tentang relasinya yang bisa dilihat pada Gambar 4.14 adalah:

a. Kalab mengawasi kinerja dari assprak. Dengan relasi one-to-many.

b. Satu assprak menilai banyak mahasiswa.

c. Banyak sesi yang dijaga banyak assiten praktikum d. Banyak mahasiswa yang mengikuti banyak sesi.


(82)

Dari Gambar 4.15 bisa dilihat terdapat 5 entitas yaitu: kalab, panitia, pelatihan, tentor dan peserta. Dengan penjelasan tentang relasinya yang bisa dilihat pada Gambar 4.15 adalah:

a. Kalab memantau kinerja para panitia. b. Panitia mengatur pelatihan.

c. Pelatihan di isi tentor. d. Peserta mengikuti pelatihan.

4.2.4 Kolom Who (People)

Gambar 4.16 merupakan potongan cell dari matriks zachman di baris kedua pada kolom who.

Gambar 4.16 Baris Kedua Kolom Who Zachman Framework [1]

Pada kolom who di baris kedua ini berisikan berbagai macam role dan tanggungjawab (responsibilities) dari masing-masing aktor atau pihak yang terkait pada masing-masing proses. Untuk lebih mudah dimengerti berikut penjelasan tentang aktor dan tanggung jawabnya pada proses yang ada melalui Tabel 4.1


(83)

Table 4.1 Tabel aktor dan pertanggungjawabanya

No. Aktor Proses Tanggung Jawab

1. Kepala Laboratorium Proses praktikum dan proses pelatihan

Mengawasi seluruh kinerja yang terjadi di laboratorium PPTI.

2. Koordinator Laboratorium Proses praktikum

Mengatur jadwal sesi dan assisten laboratorium, menilai kinerja assisten laboratorium.

3. Assisten Laboratorium Proses praktikum

Memberikan pelajaran praktek dan nilai pada mahasiswa.

4. Ketua Panitia Pelatihan Proses pelatihan

Mengatur dan membagi tugas para panita pelatihan.

5. Panitia Pelatihan Proses pelatihan

Mencari tentor, pendaftaran, publikasi,

konsumsi, peralatan, perlengkapan, dll.

6. Mahasiswa / Peserta Pelatihan

Proses praktikum dan proses pelatihan

Mengikuti semua pembelajaran atau pelatihan dengan menaati

peraturan yang ada.

4.2.5 Kolom Where (Network)

Pada kolom where di baris kedua ini berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis. Gambar 4.17


(84)

merupakan potongan cell dari matriks zachman di baris kedua pada kolom

where.

Gambar 4.17 Baris Kedua Kolom Where Zachman Framework [1] Laboratorium PPTI tidak punya lokasi lain, hanya di jurusan teknik informatika. Jadi pada cell ini tidak ada rencana untuk kedepannya.

4.2.6 Kolom When (Time)

Pada kolom when di baris kedua ini berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing proses.

Gambar 4.18 Baris Kedua Kolom Where Zachman Framework [1]

Gambar 4.18 merupakan potongan cell dari matriks zachman di baris kedua pada kolom when. Pada laboratorium PPTI kedepannya praktikum tetap dilakukan setiap hari, sedangkan untuk pelatihan satu semester minimal dua kali dengan bahasan yang berbeda, bahkan kalau bisa berbeda platform seperti platform web, dekstop atau mobile.


(1)

Dari Tabel 4.6 analisis GAP diatas dapat dilihat bahwa Ada perbedaan mendasar yang biasa disebut kesenjangan dilingkungan proses bisnis. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis GAP adalah penggunaan teknologi informasi dapat mendukung berjalannya bisnis di Lab PPTI dengan upgrade teknologi informasi dari yang sekarang, pentingnya buku panduan untuk membantu menjalankan proses bisnis jadi di perlukan dokumentasi pada saat upgrade TI dari yang sekarang, pemberian hak akses akan lebih mempermudah mengkontrol perubahan pada Lab PPTI, pembuatan sistem pendukung akan mempermudah bisnis.

Tabel 4.7 Analisa GAP Arsitektur Teknologi

Arsitektur Saat Ini Analisa Arsitektur Kedepan

Belum Ada akses internet sendiri masih terkoneksi dengan server TF

Pembangunan Jaringan Internet

Ada akses internet sendiri

Manual dalam pendaftaran, penilaian dan pendataan pelatihan dan praktikum

Pembangunan Sistem Informasi

Pendaftaran, penilaian dan pendataan menggunakan sistem informasi

Belum ada Web Server dan Database Server

Pembangunan Web dan Database Server

Ada Web dan Database Server


(2)

Kondisi PC kurang layak

untuk menangani perkembangan teknologi.

Upgrade

Kondisi PC sudah layak

untuk menangani perkembangn teknologi.

Dari Tabel 4.7 analisis GAP diatas dapat dilihat bahwa bahwa Arsitektur saat ini perlu adanya web server dan database server sebagai tempat untuk penyimpanan sistem informasi yang akanberjalan, pembaharuan PC untuk laboratorium PPTI diharapkan mempermudah dalam menjalankan kegiatan-kegiatan di laboratorium PPTI itu sendiri.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam mendukung aktivitas bisnis di laboratorium PPTI di butuhkan banyak hal yang perlu dikembangkan dari laboratorium PPTI ini, misalnya pembangunan sistem informasi berbasis website yang akan memudahkan penilaian dan pendataan mahasiswa praktikum, dan membantu dalam me-manage pelatihan yang sering dilaksanakan pada laboratorium PPTI. Agar sistem ini berjalan sesuai dengan kebutuhan praktikum dan pelatihan maka akan lebih baik bila laboratorium PPTI dibuatkan sebuah jaringan internet tersendiri demi kelancaran teknologi bisnis yang berjalan, tidak seperti pada saat ini.

Perlunya banyak perubahan untuk laboratorium PPTI seperti penambahan server untuk database dan website. Karena dengan adanya server ini diharapkan mampu menunjang kegiatan praktikum ataupun pelatihan itu sendiri.

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan arsitektur teknologi informasi ini kedepannya adalah:

a. Penelitian seruba bisa di terapkan pada organisasi yang lebih besar misalnya pada Jurusan, atau pada Fakultas, atau juga bisa pada UPN sendiri.


(4)

b. Sistem yang digambarkan pada perencanaan ini diharapkan bisa terwujud dalam kondisi real baik untuk sistem informasinya ataupun jaringan komputernya.

c. Penelitian ini diharapkan sebagai pemicu untuk diadakannya penelitian lain dengan menggunakan metode arsitektur framework yang berbeda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

[1] _______. A Tutorial on the Zachman Framework for Enterprise Architecture. http://www-users.cselabs.umn.edu, diakses pada 29 April 2011.

[2] _______. Enterprise Architecture An overview. http://en.wikipedia.org, diakses pada 6 Mei 2011.

[3] _______. Microsoft Visio. http://id.wikipedia.org, diakses pada 4 Mei 2011. [4] _______. Pemangku Kepentingan. http://id.wikipedia.org, diakses pada 23

Mei 2011.

[5] _______. Tutorial Perancangan Database Dengan Menggunakan Sybase Power Designer 11. http://mrdaniels.files.w4ordpress.com, diakses pada 6 Mei 2011.

[6] _______. Zachman Framework. http://ridhanafi.blogspot.com, diakses pada 23 Mei 2011.

[7] _______. Zachman Framework. http://en.wikipedia.org, diakses pada 23 Mei 2011.

[8] Basori, Ahmad Hoirul. (2003). Tutorial Rational Rose. http://www.ilmukomputer.com, diakses pada 4 Mei 2011.

[9] Bahill, Terry (2004). A Zachman Framework Populated with Baseball Models. http://www.sie.arizona.edu, diakses pada 6 Mei 2011.

[10] Falahah, Dewi. Rosmala (2010). Penerapan Framework Zachman Pada Arsitektur Pengelolaan Data Operasional. http://journal.uii.ac.id, diakses pada 20 April 2011.


(6)

[11] Handayaningsih, S.T, M.T. Sri, Fradika Indrawan, S.T. Arfiani Nur Khusna, S.T. Enterprise Arsitektur Planning. http://blog.uad.ac.id , diakses pada: 24 Maret 2011.

[12] Setiawan, Erwin Budi. (2009). PEMILIHAN EA FRAMEWORK. http://journal.uii.ac.id, diakses pada 20 April 2011.

[13] Sholiq (2006). Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Object dengan UML. Yogyakarta. Graha Ilmu.

[14] Surendro, Krisdanto. (2007). Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. http://puslit.petra.ac.id,  diakses pada 21 April 2011.

[15] Surendro, Krisdanto. (2009). Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi. Bandung. Informatika Bandung.