SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

SIK AP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN
“SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN”
DI SURAT KABAR JAWA POS
(Studi Deskr iptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya
Ter hadap Pember itaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat
Kabar J awa Pos)
SKRIPSI

Oleh :
Yustiawan Achmadi
NPM. 0543010138

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PERSETUJ UAN

JUDUL PENELITIAN

:

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA
TERHADAP PEMBERITAAN
“SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN”
DI HARIAN JAWA POS

Nama Mahasiswa

:


Yustiawan Achmadi

NPM

:

0543010138

Program Studi

:

Ilmu Komunikasi

Fakultas

:

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Telah disetujui untuk mengikuti Seminar Proposal

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed.
NPT. 373059901701

Mengetahui
Ketua Program Studi

J UWITO, S.Sos. M.Si.
NPT. 3 6704 95 0036 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN


JUDUL PENELITIAN

:

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA
TERHADAP PEMBERITAAN
“SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN”
DI HARIAN JAWA POS

Nama Mahasiswa

:

Yustiawan Achmadi

NPM

:

0543010138


Program Studi

:

Ilmu Komunikasi

Fakultas

:

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyetujui,

Pembimbing Utama

Tim Penguji:
1.

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed.

NPT. 373059901701

Dr s. Saifuddin Zuhri, Msi
NPT. 370069400351
2.

Ir . Didiek Tranggono, Msi
NIP. 195812251990011001
3.

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed.
NPT. 373059901701
Mengetahui,
Ketua Program Studi

J UWITO, S.Sos. M.Si.
NPT. 3 6704 95 0036 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ABSTRACT
YUSTIAWAN ACHMADI, SIKAP MASYARAKAT SURABAYA
TERHADAP PEMBERITAAN SEDOT PULSA DENGAN MODUS
KONTEN DI SURAT KABAR J AWA POS (Studi Deskr iptif
Kuantitatif Tentang Sikap Masyar akat Sur abaya Ter hadap
Pember itaan Sedot Pulsa Dengan Modus Konten di Surat Kabar J awa
Pos)
Berawal dari laporan salah seorang pelanggan dari provider tentang
sedot pulsa yang dilakukan layanan konten. Laporan mengenai sedot pulsa
dengan modus konten ini disampaikan langsung kepada DPR. Dari sinilah
kemudian hampir semua media baik cetak maupun elektronik secara
serentak memberitakan isu tersebut, termasuk surat kabar Jawa Pos.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana
peneliti akan menjabarkan dan menginterpretasikan data secara sistematis
dan terperinci mengenai sikap masyarakat Surabaya mengenai berita sedot
pulsa dengan modus konten.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai sikap netral mengenai berita sedot pulsa dengan
modus konten di surat kabar Jawa Pos.

Kata Kunci: Sikap, sedot pulsa, layanan konten, masyarakat Surabaya
ABSTRACT
YUSTIAWAN ACHMADI, SIKAP MASYARAKAT SURABAYA
TERHADAP PEMBERITAAN SEDOT PULSA DENGAN MODUS
KONTEN DI SURAT KABAR J AWA POS (Studi Deskr iptif
Kuantitatif Tentang Sikap Masyar akat Sur abaya Ter hadap
Pember itaan Sedot Pulsa Dengan Modus Konten di Surat Kabar J awa
Pos)
Starting from report one customer from the provider of the suction
pulse that carried content service. Reports of suction pulse mode with this
content delivered directly to DPR. From this then almost all of both print
and electronic media simultaneously preaching the issue, including the Jawa
Pos newspaper.
Methods This study uses descriptive methods where researchers will
describe and interpret data in a systematic and detailed information on
public Surabaya attitudes about the news suction pulse mode with the
content.
The results of this study indicate that most respondents had a neutral
stance on the news suction pulse mode with content in Jawa Pos newspaper.
Keyword: Sikap, sedot pulsa, layanan konten, masyarakat Surabaya

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya kepada penulis sehingga Skripsi dengan judul “SIKAP MASYARAKAT
SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN SEDOT PULSA DENGAN MODUS
KONTEN DI SURAT KABAR JAWA POS” dapat terselesaikan dengan baik.
Mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, dan biaya, penulis menyadari
bahwa di dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
pengungkapan bahasa, kata-kata maupun di dalam penyajian materinya. Namun
diluar ini semua, penulis telah mengusahakan semaksimal mungkin dari apa yang
diperolehnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zainal Abidin Achmad,
M.Si, M.Ed. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, nasehat, serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, spiritual
maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Dra. Hj. Suparwati, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UPN
“Veteran Jawa Timur.
2. Juwito, S.Sos.,M.Si Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Alm. Abah yang telah banyak memberikan ilmu dan pendidikan, Ibu saya
tercinta yang selalu memberikan dorongan dan semangat, serta do’a
4. Kak Tin, Ko Dug, Alm. Pak Don, Kak Thalib, Pakde Kepanjen yang selalu
memberi semangat
5. Para Sahabat: Bom2, Davina, Cosa, Bebek, Zalman, Koko Maho, Reno, Ivan,
Dika, f.Celeng, Ableh, Eyent, Kipli, Glewow, Mas Yungki, Mas Sesepuh
Negro, Mbak Vita, Pak Woho.
6. Light Gaming Crew Pakde, Pak Yoyok, Pak Geje, Pak Dede, Mas Fery
Suwuun kkbro.
7. Buat seluruh media yang ada di komunikasi X-PHOSE, UPN TV, AK Radio,
Kinne
8. Juga Kepada HIMAKOM
9. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah
membantu penulis di dalam penyusunan Skripsi ini. Akhir kata, semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan

Surabaya, November 2011

Penulis

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman J udul

........................................................................................... i

Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

........................................................................................... iii

........................................................................................................ v

Daftar Lampir an
Abstraksi

................................................................................ ii

........................................................................................... ix

........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

..................................................................... 1

1.2.

Perumusan Masalah ............................................................................... 11

1.3.

Tujuan Penelitian

1.4.

Kegunaan Penelitian ............................................................................... 11

............................................................................... 11

1.4.1. Kegunaan Teoritis

................................................................... 11

1.4.2. Kegunaan Praktis

................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI
2.1.

Landasan Teori

............................................................................... 13

2.1.1. Surat Kabar Sebagai Media Massa Cetak

............................... 13

2.1.2. Surat Kabar Sebagai Kontrol Sosial ........................................... 16
2.1.3. Definisi Berita ............................................................................... 18
2.1.4. Berita Sedot Pulsa Dengan Modus Konten

............................... 19

2.1.5. Pembaca Sebagai Khalayak Aktif Media

............................... 22

2.1.6. Sikap ........................................................................................... 23
2.1.7. Teori S-O-R ............................................................................... 25
2.2.

Kerangka Berpikir

............................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Metodologi Penelitian ............................................................................... 30
3.1.1

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variable

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

................... 30

3.1.2

Sikap Pembaca di Surabaya Terhadap Berita Sedot Pulsa
Dengan Modus Konten di Surat Kabar Jawa Pos

3.2.

Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel
3.2.1. Populasi

................... 31

........................................... 36

............................................................................... 36

3.2.2. Penarikan Sampel

................................................................... 37

3.3.

Teknik Pengumpulan Data

................................................................... 38

3.4.

Teknik Analisis Data ............................................................................... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………………........... 41
4.1.1. Sejarah Berdirinya Surat Kabar Jawa Pos

4.2.

……………………41

Penyajian dan Analisis Data ……………………………………………47
4.2.1. Identitas Responden …………………………………………... 47
4.2.1.1. Usia Responden

…………………………………... 47

4.2.1.2. Pendidikan Terakhir Responden

........................……48

4.2.1.3. Jenis Kelamin ………………………………………….. 49
4.2.2. Terpaan Surat Kabar Jawa Pos

……………………………50

4.2.2.1 Frekuensi Masyarakat Surabaya

Membaca Berita

Sedot Pulsa Dengan Modus Konten Di Surat Kabar
Jawa Pos
4.3.

……………………………………………50

Sikap Masyarakat Surabaya Mengenai Berita Sedot Pulsa Dengan
Modus Konten Di Surat kabar Jawa Pos
4.3.1. Aspek Kognitif

……………………………52

……………………………………………52

4.3.1.1. Responden Mengetahui Kasus Sedot Pulsa Dengan
Modus Konten Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar
Jawa Pos
4.3.1.2. Melalui

……………………………………………54
Pemberitaan Di Surat Kabar

Jawa Pos

Responden Mengetahui Bahwa Sedot Pulsa Dengan
Modus Konten Dapat Merugikan Pengguna Alat
Telekomunikasi

……………………………………55

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1.3. Melalui

Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos

RespondenMengetahui Bahwa Masyarakat Melaporkan
Semua Provider Terkait Dengan Layanan Konten
Penyedot Pulsa

……………………………………57

4.3.1.4. Responden Mengetahui Bahwa Pemerintah Mengusut
Kasus Sedot Pulsa Dengan Modus Konten Bahkan
Menuntut

Ganti

Rugi

Atas

Kehilangan

Pulsa

Pelanggan Kepada Provider Telekomunikasi Terkait
Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos

…………... 58

4.3.2. Aspek Afektif …………………………………………………... 61
4.3.2.1. Responden Merasa Bahwa Layanan SMS Konten
Sangat Merugikan Masyarakat Sebagai Pengguna Alat
Telekomunikasi

…………………………………... 62

4.3.2.2. Responden Mendukung Pemerintah Yang Meminta
Semua Provider Menghapus / Menghentikan Setiap
Layanan Konten Di HP Pelanggan

………………….. 64

4.3.2.3. Responden Mendukung Tuntutan Pemerintah Yang
Meminta

Ganti

Rugi

Setiap

Provider

Pelanggannya Terkait layanan konten

Kepada
………….. 65

4.3.2.4. Responden Menganggap Bahwa Perusahaan Provider
Harus Bertanggung Jawab Atas Kasus Sedot Pulsa
Dengan Modus Konten
4.3.3

Aspek Konatif
4.3.3.1. Responden

…………………………. 67

………………………………………….. 71
Akan

Mendatangi

Gerai

Provider

Telekomunikasi Terkait Sedot Pulsa Akibat SMS
Konten

……………………………………………72

4.3.3.2. Setelah Membaca Berita Sedot Pulsa Di Surat Kabar
Jawa Pos Responden Berhenti Menggunakan Jasa
Provider Telekomunikasi

……………………………73

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.3.3. Setelah Membaca Berita Sedot Pulsa Dengan Modus
Konten
Untuk

Responden Akan Mendesak
Meminta

Provider

Menghapus

Pemerintah
Layanan

Konten Dari Setiap HP Pelanggan …………………... 75
4.3.3.4. Setelah Membaca Berita Sedot Pulsa Dengan Modus
Konten Responden Akan Melakukan Demonstrasi
Menuntut Ganti Rugi Kepada Provider Terkait......... ....... 77
4.3.4. Sikap Masyarakat Surabaya Mengenai Berita Sedot Pulsa
Dengan Modus Konten Di Surat Kabar Jawa Pos…. ………...… 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan

………………………………………………………...… 84

5.2.

Saran …………………………………………………………………... 85

DAFTAR PUSTAKA

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner

............................................................................... 86

Lampiran II Sikap Kognitif Masyarakat Surabaya Terhadap Berita Sedot
Pulsa Dengan Modus Konten Di Surat Kabar Jawa Pos

…………………... 91

Lampiran III Sikap Afektif Masyarakat Surabaya Terhadap Berita Sedot
Pulsa Dengan Modus Konten Di Surat Kabar Jawa Pos

……………………94

Lampiran IV Sikap Konatif Masyarakat Surabaya Terhadap Berita Sedot
Pulsa Dengan Modus Konten Di Surat Kabar Jawa Pos

…………………... 97

Lampiran V Tabel Perolehan Sikap …………………………………………..100
Lampiran II Kliping Koran Jawa Pos ..................................................................103

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia
akan informasi. Informasi yang disajikan media massa merupakan kejadian atau
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia sehingga antara manusia
dan media massa keduanya saling membutuhkan satu sama lain dan tidak dapat
dipisahkan. Manusia membutuhkan media massa untuk memenuhi kebutuhannya
akan informasi, sedangkan media massa membutuhkan manusia untuk mendapatkan
informasi dan mengkonsumsi berita-berita yang disajikan oleh media tersebut.
Berita-berita yang disajikan oleh media massa merupakan hasil seleksi dari berbagai
isu yang berkembang di masyarakat. Selain itu berita yang disampaikan kepada
khalayak juga harus mengandung nilai berita. Jadi, tidak semua kejadian di
masyarakat ditampilkan oleh media massa. Media massa juga memiliki wewenamg
untuk menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan
dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Hal ini berkaitan
dengan cara pandang atau perspektif yang digunakan oleh masing-masing media.
(Sobur, 2002 : 162)
Seperti yang diketahui, bahwa media massa tidak hanya menyediakan
informasi, tetapi dengan informasi itu, media bisa mempengaruhi. Media massa
menjadi hal yang penting untuk menentukan suatu bangsa dalam waktu ke depan,
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

karena media bukan sekedar institusi bisnis tempat orang mencari pekerjaan dan
keuntungan, tetapi media massa juga merupakan institusi sosial sekaligus politik
yang menyentuh alam pikiran masyarakat luas, yang prosesnya potensial
mempengaruhi apa yang terjadi pada masyarakat di masa yang akan datang, baik
dalam proses politik, kehidupan sosial, atau ekonomi.
Kehadiran media massa merupakan gejala awal yang menandai kehidupan
masyarakat modern sekarang ini. Hal ini dapat dilihat melalui meningkatnya tingkat
konsumsi masyarakat terhadap berbagai bentuk media massa dan bermunculan media
baru yang menawarkan banyak pilihan pada khalayaknya, yang pada akhirnya akan
menimbulkan ketergantungan masyarakat pada media itu sendiri. Gejala ini mulai
muncul dari setiap kemasan media terhadap isu atau peristiwa yang akan diberitakan
kepada khalayak yang kemudian isu yang dianggap penting oleh media otomatis
akan dianggap penting pula oleh masyarakat.
Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional sampai
yang modern, misalnya kentongan, bedug, pagelaran kesenian, surat, papan
pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk, surat kabar, majalah, film,
radio, dan televisi yang pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan
atau cetakan, visual, aural, dan audio-visual. Untuk mencapai sasaran komunikasi
dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan
yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan
dipergunakan. (Effendy, 2003:37)
Di antara beberapa jenis media tersebut, media cetak seperti surat kabar
memiliki ciri khas dibandingkan dengan media massa lainnya. Yang penting bukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

hanya sifatnya yang merupakan media cetak, tetapi khalayak yang diterpanya bersifat
aktif, tidak pasif seperti kalau mereka diterpa media radio, televisi dan film (Effendy,
2003:313).
Pesan melalui media cetak diungkapkan dengan huruf-huruf mati, yang baru
menimbulkan makna apabila khalayak berperan secara aktif. Karena itu berita, tajuk
rencana, artikel, dan lain-lain, pada media cetak harus disusun sedemikian rupa,
sehingga mudah dicerna oleh khalayak. Kelebihan media cetak lainnya, ialah bahwa
media ini dapat di kaji ulang, didokumentasikan, dan dihimpun untuk kepentingan
pengetahuan, serta dapat dijadikan bukti otentik yang bernilai tinggi (Effendy, 2003:
313-314).
Media memiliki kemampuan dalam membeberkan suatu fakta bahkan
membentuk opini masyarakat. Salah satu media yang secara gamblang dan lebih
rinci dalam pemberitaannya adalah surat kabar, sebagaimana diungkapkan oleh
Djuroto (2002:11) bahwa :
“Surat kabar merupakan kumpulan dari berita, artikel, cerita, iklan dan
sebagainya yang dicetak ke dalam lembaran kertas ukuran plano yang
diterbitkan secara teratur dan bisa terbit setiap hari atau seminggu sekali.”
Surat kabar merupakan salah satu jenis media cetak yang dinilai lebih up to
date dalam menyajikan berita-berita yang akan disampaikan kepada khalayak.
Beberapa kelebihan dari surat kabar diantaranya yaitu bisa disimpan lebih lama atau
dapat diulang dan jelas, berbeda dengan media elektronik yang hanya bisa
menginformasikan sepintas dan membutuhkan perhatian dari komunikan untuk bisa
memahami isi dan pesan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Media cetak, khususnya surat kabar berbeda dengan media elektronik dalam
hal kecepatan penyampaian informasi ke masyarakat, informasi lewat media
elektronik seperti radio dan televisi lebih bisa menyiarkan informasi dalam waktu
beberapa menit setelah informasi tersebut ditemukan, dan surat kabar harus
menunggu beberapa jam disampaikan kepada masyarakat namun surat kabar
mempunyai metode sendiri untuk menarik perhatian masyarakat dengan versi cerita
yang lebih mendalam, surat kabar berani untuk tampil berbeda, berita ekslusif dari
surat kabar yang sulit dikalahkan oleh media elektronik.
Surat kabar tidak hanya saja sebagai pencarian informasi yang utama dalam
fungsinya, tetapi bisa juga mempunyai suatu karakteristik yang menarik yang perlu
diperhatikan untuk memberikan analisis yang sangat kritis yang akan menumbuhkan
motivasi, mendorong serta dapat mengembangkan pola pikir bagi masyarakat untuk
semakin kritis dan selektif dalam menyikapi berita-berita yang ada di dalam media
khususnya surat kabar. Namun tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai
berita. Setiap informasi yang tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan
jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan atau ditayangkan media massa. Hanya
informasi yang memiliki nilai berita atau memberi banyak manfaat kepada publik
yang patut mendapat perhatian media (Sumadiria, 2005:86).
Assegaff (1983 : 5) mengemukakan : “Berita adalah laporan tentang suatu
kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca”. Sedangkan menurut Charnley,
berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting
dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
(Romli, 2005 : 5).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Untuk membuat informasi menjadi lebih bermakna biasanya sebuah media
cetak melakukan penonjolan-penonjolan terhadap suatu berita. Dalam pengambil
keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan tentu melibatkan nilai dan ideologi
para wartawan (pers) yang terlibat dalam proses produksi sebuah berita (Sobur,
2001:163).
Pers sebagai lembaga kemasyarakatan yang bergerak dibidang pengumpulan
dan penyebaran informasi mempunyai misi ikut mencerdaskan masyarakat. Selama
melaksanakan tugasnya, pers terkait erat dengan tata nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Untuk itulah, pers sebagai lembaga kemasyarakatan dituntut untuk dapat
memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakatnya (Djuroto, 2002:8)
Meskipun peranan pers di tengah-tengah masyarakat mempunyai “otonomi”,
bukan berarti ia mempunyai eksistensi yang mandiri. Karena kehidupan pers itu ada
keterikatan organisatoris dengan lembaga-lembaga atau anggota masyarakat itu
sendiri.
Secara fisik, kehidupan pers di Indonesia sekarang ini memang menunjukkan
kemajuan yang luar biasa. Peningkatan jumlah perusahaan penerbitan pers
berkembang pesat, baik perusahaan penerbitan media cetak maupun media elektronik
kini jumlahnya telah mencapai ribuan. Bahkan setiap industri pers saling bersaing
dalam menyajikan tayangan, berita, hiburan yang dapat menarik bagi pembaca atau
pemirsanya.
Baru-baru ini media serentak memberitakan tentang sedot pulsa dengan
modus konten. Baik media massa cetak maupun elektronik secara bersamaan
menyajikan informasi mengenai perkembangan isu yang sejatinya merugikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

masyarakat ini. setiap media berlomba - lomba memberikan informasi seakurat dan
semenarik mungkin melalui pemberitaan mereka, misalnya dengan memberikan
kolom khusus atau bahkan untuk media elektronik terdapat forum khusus dengan
tema sedot pulsa ini. Sudah seharusnya hal ini mengundang perhatian masyarakat
karena berkaitan erat dengan kebutuhan mereka, khususnya dari sisi telekomunikasi.
Tanpa memiliki pulsa maka anda tidak akan bisa melakukan panggilan atau kirim
pesan kepada pihak yang ingin anda tuju.
Seperti yang diberitakan oleh harian Jawa Pos tertanggal 06 Oktober 2011
mengenai sedot pulsa dengan modus konten. Harian yang lokasi produksinya di
Surabaya ini menuliskan tema Industri seluler dan kisruh sedot pulsa pelanggan
dengan judul Puluhan penyedia konten masuk blacklist. Dalam pemberitaan ini
pelanggan diminta waspada pesan dari nomor pendek yang di sinyalir menjadi sebab
pelanggan berlangganan konten. Konten inilah yang kemudian selalu memotong
pulsa pelanggan dalam bentuk pengiriman pesan pendek tentang sebuah informasi
yang mungkin sebenarnya informasi tersebut tidak diharapkan oleh pelanggan. Disini
juga dibahas mengenai respon Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
terkait komitmen kerjasama provider telekomunikasi dengan penyedia layanan
konten.
Terhitung sejak 26 Juli 2011 sampai dengan 12 Oktober 2011 pusat
pengaduan 159 mengenai penanganan konten yang didirikan pemerintah menerima
9000 pengaduan dan sekitar 95% diantaranya sudah ditangani provider terkait.
Kenyataan ini mencerminkan begitu besarnya jumlah masyarakat berlangganan
konten penyedot pulsa yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Sehingga kemudian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

masalah ini menjadi hal yang harus diselesaikan secara serius dari berbagai elemen
yang terlibat.
Seperti halnya yang dilakukan oleh media lain, harian Jawa Pos
memberitakan secara periodik terkait kasus penyedotan pulsa oleh layanan konten.
Komitmen dari setiap provider telekomunikasi dengan penyedia layanan konten
menjadi perhatian serius bagi Badan Regulasi Komunikasi Indonesia (BRTI). Yakni
dengan melakukan monitoring dan pengawasan pemberian ganti rugi kepada
konsumen dan sanksi bagi penyedia layanan konten yang nakal. Hal ini sangat
beralasan karena sebagian besar penyedia layanan konten diduga merugikan
konsumen, khususnya secara finansial.
Mengamati omzet yang didapatkan oleh provider telekomunikasi/operator
dari hasil kerjasama dengan penyedia layanan konten. Maka menjadi sebuah
kewajiban untuk menegaskan hak konsumen sebagai pengguna provider yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka dalam berkomunikasi. Berita di harian Jawa Pos
tertanggal 18 Oktober 2011 menyatakan bahwa diperkirakan pendapatan operator
dalam setahun yang dihasilkan dari provider konten mencapai 3 sampai 4 Triliun dan
industri provider konten memiliki porsi 7 % dari total pendapatan operator.
Memperhatikan omzet fantastis yang dihasilkan dari layanan provider konten,
maka bukan tidak mungkin sebuah pemikiran kapitalis muncul dari pihak operator.
Mereka membuka lahan besar untuk para penyedia konten premium yang berupa sms
broadcast, pop screen, voice broadcast, termasuk nada tunggu (NSP). Dan beberapa
layanan ini yang kemudian dikeluhkan pelanggan dengan menghubungi pihak
operator. Dalam satu bulan dalam kondisi normal, misalnya operator telkomsel

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

menerima 30 ribu pengaduan terkait komplain layanan konten. Kenyataan ini
membuktikan banyaknya konsumen yang merasa dirugikan dengan munculnya sms
konten tersebut.
Pesan singkat (SMS) konten yang diterima konsumen dari layanan tertentu
selama ini menjadi sebab hilangnya pulsa. Karena setiap menerima sms dari layanan
tersebut konsumen akan dikenakan biaya, sebagian besar dari biaya yang dibebankan
kepada pelanggan adalah 2200 rupiah per sms. Sms konten ini menyediakan
beberapa layanan, misalnya informasi ilmu pengetahuan, gosip selebritis, sms lucu
bahkan informasi mengenai tuntunan agama. Dan hampir setiap konten dalam
promosinya mengikutsertakan nada sambung pribadi (NSP) sebagai bonus registrasi
akan tetapi biaya NSP tetap dibebankan kepada pelanggan itu sendiri.
Akhir - akhir ini sms dari penyedia layanan konten semakin mudah masuk ke
nomor pelanggan hampir untuk semua operator. Modus yang tren adalah

dari

penyedia layanan konten mengirimkan informasi berupa sms ke nomor pelanggan
dengan menggunakan nama operator yang bersangkutan dan ketika di tekan "Ok",
seketika itu pula pelanggan berlangganan. Akan tetapi kemudahan akses ini tidak
diimbangi dengan prosedur yang jelas. Dengan kata lain pelanggan merasa bingung
untuk berhenti berlangganan (unreg) dari layanan yang menyedot pulsa tersebut.
Sehingga bagi mereka solusi terakhir adalah menghubungi pihak operator dengan
harapan dapat membantu permasalahan mereka.
Setiap operator memiliki Standart Operational prosedure (SOP) dalam
menangani keluhan sms konten. Kemudian bukan menjadi solusi, tetapi sebaliknya
SOP tersebut yang menjadi kendala solusi layanan konten ini. Semakin banyaknya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

konsumen yang dirugikan terkait dengan semakin maraknya penyedot pulsa akibat
sms konten. Maka masyarakat merasa harus melaporkan masalah ini kepada
pemerintah sebagai salah satu bentuk kebuntuan solusi yang mereka dapatkan dari
operator. Tidak sedikit dari masyarakat atau organisasi sosial yang melakukan aksi
demonstrasi menuntut penghapusan sms siluman (sms konten penyedot pulsa)
bahkan tuntutan ganti rugi.
Dalam hal penyebaran informasi, khususnya yang berhubungan dengan
sebuah polemik media mempunyai peran besar dalam mempengaruhi publik. Maka
dari itu setiap media berlomba-lomba dalam menyajikan berita yang seakurat
mungkin demi membuat cara pikir public sama dengan pola pikir mereka dalam
memandang sebuah isu. Hal tersebut sesuai dengan fungsi media to influence (untuk
mempengaruhi) khalayak penonton, pembaca atau pendengarnya . Begitu pun dalam
menyajikan informasi tentang polemic pencurian pulsa dengan modus konten.
Melalui pemberitaan media massa khalayak bisa mengatakan itu salah atau
benar, hal itu baik atau buruk dan sebagainya. Melihat efek yang bisa ditimbulkan
oleh media massa, dalam hal menyampaikan informasi atau pesan yang bertemakan
polemic penghapusan layanan sms siluman atau konten pencuri pulsa. Maka peneliti
melihat adanya fenomena yang menarik untuk dibahas, dimana media massa bisa
menjadi sumber informasi yang bisa menambah pengetahuan bagi pembacanya.
Lebih dari sekedar penyampai informasi, media cetak juga berperan penting dalam
mempengaruhi sikap pembacanya, yakni masyarakat. Khususnya bagi masyarakat
yang dengan sengaja mengaktifkan layanan konten tersebut karena alasan kebutuhan
mereka. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana sikap pembaca, yakni

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

masyarakat Surabaya mengenai isu layanan penyedot pulsa atau sms konten melalui
pemberitaan di harian Jawa Pos dengan melihat bagaimana berita tersebut dikemas
dan disajikan kepada audience-nya.
Berdasarkan fakta-fakta yang telah dikemukakan diatas, peneliti mengambil
judul “Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan Sedot Pulsa Dengan
Modus Konten di Surat Kabar Jawa Pos”. Menurut Mar’at dalam dayakisni
(2003:96) menjelaskan bahwa pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu
interaksi dari beberapa komponen-komponen, dimana komponen-komponen tersebut
ada tiga, yaitu: komponen kognitif, afektif dan konatif. Sikap juga dapat diartikan
sebagai suatu kecenderungan yang dapat dipelajari untuk memberikan respon
evaluatif dan konsisten. Respon ini bisa negatif atau positif terhadap obyek sikap,
dalam hal ini adalah bagaimana sikap pembaca di Surabaya terhadap obyek sikap
yaitu sikap berita sedot pulsa dengan modus konten di surtat kabar Jawa Pos.
Pada penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah pembaca harian Jawa
Pos, yaitu masyarakat Surabaya yang membaca berita sedot pulsa dengan modus
konten di surat kabar Jawa Pos. Tidak terlalu sulit menghubungkan isu mengenai
sedot pulsa atau sms konten dengan masyarakat secara umum. Karena untuk saat ini
bagi sebagian orang alat atau layanan telekomunikasi menjadi kebutuhan yang
dianggap pokok. Melalui alat atau layanan telekomunikasi seseorang dapat
berinteraksi secara intens dan efektif dengan orang lain. Sementara untuk
mewujudkan hal itu masyarakat harus memiliki pulsa yang mencukupi sesuai dengan
ketentuan operator yang digunakan. Dan yang akan dijadikan sampel adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

masyarakat yang secara sengaja mengaktifkan atau dengan kata lain berlangganan
layanan konten.
Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di Surabaya, karena pusat
produksi surat kabar Jawa Pos bertempat di Surabaya. Selain tempat produksinya
jumlah pelanggan terbesar surat kabar yang terbit harian ini juga di kota Surabaya.
Sehingga di kota ini peneliti lebih mudah untuk menemukan pembaca surat kabar
Jawa Pos yang tentunya sangat membantu dalam penelitian ini.

1.2

Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka peneliti dapat

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
Bagaimana sikap masyarakat di Surabaya mengenai berita sedot pulsa dengan
modus konten di surat kabar Jawa Pos.

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

peneliti ingin mengetahui bagaimana sikap masyarakat Surabaya terhadap
pemberitaan sedot pulsa dengan modus konten di surat kabar Jawa Pos.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1.4

Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teor itis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi ilmu
komunikasi yang berhubungan dengan sikap pembaca mengenai pemberitaan yang
dikemas dan disajikan media massa cetak mengenai sebuah isu.
1.4.2 Kegunaan Pr aktis
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menambah pengetahuan masyarakat
bahwa media massa merupakan bentuk media yang perlu perhatian, pengertian dan
pemikiran yang luas didalam penyajiannya, terutama dalam penyajian informasi
tentang sesuatu yang berhubungan dengan polemik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1

Sur at Kabar Sebagai Media Massa Cetak
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa

modern, dengan kata lain komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
komunikator secara profesional menggunakan media massa dalam menyebarkan
pesannya untuk mempengaruhi khalayak banyak. Komunikasi massa menyiarkan
informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam pada jumlah banyak
dengan menggunakan media (Effendi, 2003:79-80).
Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia
akan informasi. Informasi yang disajikan media massa merupakan kejadian atau
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia sehingga antara manusia
dan media massa keduanya saling membutuhkan satu sama lain dan tidak dapat
dipisahkan. Manusia membutuhkan media massa untuk memenuhi kebutuhannya
akan informasi, sedangkan media massa membutuhkan manusia untuk mendapatkan
informasi dan mengkonsumsi berita-berita yang disajikan oleh media tersebut.
Berita-berita yang disajikan oleh media massa merupakan hasil seleksi dari berbagai
isu yang berkembang di masyarakat. Selain itu berita yang disampaikan kepada
khalayak juga harus mengandung nilai berita. Jadi, tidak semua kejadian di
masyarakat ditampilkan oleh media massa. Media massa juga memiliki wewenamg
12

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

untuk menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan
dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Hal ini berkaitan
dengan cara pandang atau perspektif yang digunakan oleh masing-masing media.
(Sobur, 2002 : 162)
Selain itu, Media massa merupakan sumber kekuatan sebagai alat kontrol
manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai
pengganti kekuatan atau sumber daya yang lain. Media merupakan lokasi (atau
forum) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan
masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Media seringkali
berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian
pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan
tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Media telah menjadi sumber dominan
bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi
juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai
dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan (Mc. Quail,
2005:3).
Media memiliki kemampuan dalam membeberkan suatu fakta bahkan
membentuk opini masyarakat. Salah satu media yang secara gamblang dan lebih
rinci dalam pemberitaannya adalah surat kabar, sebagaimana diungkapkan oleh
Djuroto (2002:11) bahwa :
“Surat kabar merupakan kumpulan dari berita, artikel, cerita, iklan dan
sebagainya yang dicetak ke dalam lembaran kertas ukuran plano yang
diterbitkan secara teratur dan bisa terbit setiap hari atau seminggu sekali.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Menurut Junaedhie (2002:12) pers disebut sebagai surat kabar, sebutan bagi
penerbitan pers yang masuk dalam media massa tercetak seperti lembaran kerja
berisi berita-berita, karangan-karangan dan iklan dan diterbitkan secara berkala, bisa
harian, mingguan, bulanan serta diedarkan secara umum. Sedangkan surat kabar
menurut Sutisna (2003:289) merupakan salah satu media penyampai pesan yang
mempunyai daya jangkau yang luas dan massal. Surat kabar berfungsi sebagai
penyampai berita kepada para pembacanya.
Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy (2003:91) adalah sebagai berikut :
a. Publisitas
Yaitu penyebarannya kepada publik atau khalayak dan bersifat umum. Dengan
ciri ini, maka penerbitan yang bentuk dan fisiknya sama dengan surat kabar tidak
bisa disebut surat kabar apabila diperuntukkan untuk sekelompok orang atau
segolongan orang. Penerbitan yang sifatnya khusus, tidak termasuk surat kabar.
b. Periodesitas
Yaitu keteraturan terbitnya surat kabar, bisa satu kali sehari, dua kali sehari,
dapat pula satu kali atau dua kali dalam seminggu. Kalaupun ada yang diterbitkan
lebih dari satu kali, terbitnya tidak teratur.
c. Universalitas
Yaitu kesemastaan isinya, beraneka ragam dari seluruh dunia. Isi surat kabar
haruslah berita-berita yang mencakup berita yang ada dari dalam maupun luar
negeri, sehingga khalayak (audience) mengetahui segala jenis kejadian atau
peristiwa yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

d. Aktualitas
Yaitu laporan mengenai peristiwa yang terjadi dan dilaporkan harus benar atau
bisa juga kecepatan laporan tanpa mengesampingkan pentingnya kebenaran
berita.
2.1.2

Sur at Kabar Sebagai Kontrol Sosial
Kontrol Sosial menurut J.S Roucek dalam pengendalian sosial (1987 :2)

adalah sekelompok proses yang direncanakan atau tidak yang mana individu
diajarkan atau dipaksa untuk menerima cara-cara dan nilai kehidupan kelompok.
Dari definisi ini menonjol sifat kolektif dan usaha kelompok untuk
mempengaruhi individu agar tidak menyimpang dari apa yang oleh kelompok dinilai
sangat baik. Dalam hubungan ini individu bahkan dapat dipaksa untuk kalau perlu
bertindak bertentangan dengan keinginannya untuk mengikuti nilai-nilai yang benar
menurut kepentingan bersama.
Sedangkan pengertian lain dari kontrol sosial adalah tekanan mental terhadap
individu dalam bersikap dan bertindak sesuai penilaian kelompok. (Susanto, 2000
:115). Dalam hal ini sebenarnya kontrol sosial bertujuan :
1. Menyadarkan individu tentang apa yang sedang dilakukannya.
2. Mengadakan himbauan kepada individu untuk mengubah sikap diri.
3. Perubahan sikap yang kemudian diusahakan untuk menjadi norma baru
(Susanto, 2000: 116)
Idealisme yang melekat pada pers dijabarkan dalam pelaksanaan fungsinya,
selain menyiarkan informasi yang objektif dan edukatif, menghibur, melakukan
kontrol sosial yang konstruktif dengan menyalurkan segala aspirasi masyarakat, serta

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

mempengaruhi masyarakat dengan melakukan komunikasi dan peran serta positif
dari masyarakat itu sendiri. (Effendy, 2003: 149)
Sementara (Sumadiria, 2005 : 32-35) dalam Jurnalistik Indonesia menunjukkan
5 fungsi dari pers yaitu :

1.

Fungsi Informasi, sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secepat
cepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya yang actual, akurat, factual
dan bermanfaat.

1.

Fungsi Edukasi, maksudnya disini informasi yang disebar luaskan pers
hendaknya dalam kerangka mendidik. Dalam istilah sekarang pers harus mau
dan mampu memerankan dirinya sebagai guru pers.

2.

Fungsi hiburan, pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana
hiburan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan
masyarakat.

3.

Fungsi kontrol sosial atau koreksi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas
pemerintah dan masyarakat. Pers akan senantiasa menyalahkan ketika melihat
penyimpangan dan ketidak adilan dalam suatu masyarakat atau negara.

4.

Fungsi mediasi, dengan fungsi mediasi, pers mampu menjadi fasilitator atau
mediator menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain, peristiwa yang
satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan yang lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.1.3

Definisi Berita
Menurut Mitchel V. Charnley, berita adalah laporan yang tepat waktu

mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau keduaduanya bagi masyarakat luas. (Deddy Iskandar 2005:22)
Jenis berita menurut Deddy Iskandar dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik
Televisi, berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :
a.

Hard News (Berita berat), adalah berita tentang peristiwa yang dianggap
penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok, maupun organisasi.

b.

Soft News (Berita ringan, adalah berita yang tidak terikat dengan aktualisasi
namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya.

c.

Investigasi Reports (Laporan penyelidikan), adalah jenis berita yang eksklusif
karena datanya didapat melalui proses penyelidikan.

Terdapat empat unsur yang dikenal sebagai nilai-nilai berita (Romli, : 2005 : 5).
a. Cepat : berarti ketepatan waktu atau aktual. Berita adalah sesuatu yang baru,
yang belum diketahui sebelumnya.
b. Nyata : berarti fakta (bukan karangan ataupun fiksi). Didalamnya terdapat
kejadian nyata, pendapat dan pernyataan sumber berita atau sesuai dengan
keadaan sebenarnya dan apa adanya.
c. Penting : berarti menyangkut kepentingan orang banyak (berpengaruh pada
kehidupan masyarakat secara luas, dinilai perlu diketahui dan diinformasikan
kepada orang banyak).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

d. Menarik : berarti mengundang orang untuk membaca berita yang ditulis dan
dimuat dalam media cetak. Selain berita yang menarik perhatian pembaca,
aktual, dan faktual serta menyangkut kepentingan orang banyak, berita
bersifat menghibur atau lucu juga dibutuhkan oleh masyarakat luas atau para
pembaca. Berita yang mengandung keganjilan atau keanehan, bahkan berita
yang menyentuh emosi atau menggugah perasaan (human interest) juga
diperlukan.
2.1.4

Ber ita Sedot Pulsa Dengan Modus Konten
Baru-baru ini media serentak memberitakan tentang sedot pulsa dengan

modus konten. Baik media massa cetak maupun elektronik secara bersamaan
menyajikan informasi mengenai perkembangan isu yang sejatinya merugikan
masyarakat ini. setiap media berlomba - lomba memberikan informasi seakurat dan
semenarik mungkin melalui pemberitaan mereka, misalnya dengan memberikan
kolom khusus atau bahkan untuk media elektronik terdapat forum khusus dengan
tema sedot pulsa ini. Sudah seharusnya hal ini mengundang perhatian masyarakat
karena berkaitan erat dengan kebutuhan mereka, khususnya dari sisi telekomunikasi.
Tanpa memiliki pulsa maka anda tidak akan bisa melakukan panggilan atau kirim
pesan kepada pihak yang ingin anda tuju.
Seperti yang diberitakan oleh harian Jawa Pos tertanggal 06 Oktober 2011
mengenai sedot pulsa dengan modus konten. Harian yang lokasi produksinya di
Surabaya ini menuliskan tema Industri seluler dan kisruh sedot pulsa pelanggan
dengan judul Puluhan penyedia konten masuk blacklist. Dalam pemberitaan ini
pelanggan diminta waspada pesan dari nomor pendek yang di sinyalir menjadi sebab

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

pelanggan berlangganan konten. Konten inilah yang kemudian selalu memotong
pulsa pelanggan dalam bentuk pengiriman pesan pendek tentang sebuah informasi
yang mungkin sebenarnya informasi tersebut tidak diharapkan oleh pelanggan. Disini
juga dibahas mengenai respon Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
terkait komitmen kerjasama provider telekomunikasi dengan penyedia layanan
konten.
Terhitung sejak 26 Juli 2011 sampai dengan 12 Oktober 2011 pusat
pengaduan 159 mengenai penanganan konten yang didirikan pemerintah menerima
9000 pengaduan dan sekitar 95% diantaranya sudah ditangani provider terkait.
Kenyataan ini mencerminkan begitu besarnya jumlah masyarakat berlangganan
konten penyedot pulsa yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Sehingga kemudian
masalah ini menjadi hal yang harus diselesaikan secara serius dari berbagai elemen
yang terlibat.
Seperti halnya yang dilakukan oleh media lain, harian Jawa Pos
memberitakan secara periodik terkait kasus penyedotan pulsa oleh layanan konten.
Komitmen dari setiap provider telekomunikasi dengan penyedia layanan konten
menjadi perhatian serius bagi Badan Regulasi Komunikasi Indonesia (BRTI). Yakni
dengan melakukan monitoring dan pengawasan pemberian ganti rugi kepada
konsumen dan sanksi bagi penyedia layanan konten yang nakal. Hal ini sangat
beralasan karena sebagian besar penyedia layanan konten diduga merugikan
konsumen, khususnya secara finansial.
Mengamati omzet yang didapatkan oleh provider telekomunikasi/operator
dari hasil kerjasama dengan penyedia layanan konten. Maka menjadi sebuah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

kewajiban untuk menegaskan hak konsumen sebagai pengguna provider yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka dalam berkomunikasi. Berita di harian Jawa Pos
tertanggal 18 Oktober 2011 menyatakan bahwa diperkirakan pendapatan operator
dalam setahun yang dihasilkan dari provider konten mencapai 3 sampai 4 Triliun dan
industri provider konten memiliki porsi 7 % dari total pendapatan operator.
Memperhatikan omzet fantastis yang dihasilkan dari layanan provider konten,
maka bukan tidak mungkin sebuah pemikiran kapitalis muncul dari pihak operator.
Mereka membuka lahan besar untuk para penyedia konten premium yang berupa sms
broadcast, pop screen, voice broadcast, termasuk nada tunggu (NSP). Dan beberapa
layanan ini yang kemudian dikeluhkan pelanggan dengan menghubungi pihak
operator. Dalam satu bulan dalam kondisi normal, misalnya operator telkomsel
menerima 30 ribu pengaduan terkait komplain layanan konten. Kenyataan ini
membuktikan banyaknya konsumen yang merasa dirugikan dengan munculnya sms
konten tersebut.
Pesan singkat (SMS) konten yang diterima konsumen dari layanan tertentu
selama ini menjadi sebab hilangnya pulsa. Karena setiap menerima sms dari layanan
tersebut konsumen akan dikenakan biaya, sebagian besar dari biaya yang dibebankan
kepada pelanggan adalah 2200 rupiah per sms. Sms konten ini menyediakan
beberapa layanan, misalnya informasi ilmu pengetahuan, gosip selebritis, sms lucu
bahkan informasi mengenai tuntunan agama. Dan hampir setiap konten dalam
promosinya mengikutsertakan nada sambung pribadi (NSP) sebagai bonus registrasi
akan tetapi biaya NSP tetap dibebankan kepada pelanggan itu sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Akhir - akhir ini sms dari penyedia layanan konten semakin mudah masuk ke
nomor pelanggan hampir untuk s

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos).

2 2 85

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP MAKELAR KASUS PAJAK PASCA PEMBERITAAN GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan Di Surat Kabar Jawa Pos).

1 2 96

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PILWALI SURABAYA (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PENCOBLOSAN ULANG PEMILIHAN WALIKOTA SURABAYA DI JAWA POS).

0 1 150

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP KOMUNITAS FILM SURABAYA MENGENAI PENGESAHAN UNDANG UNDANG PERFILMAN MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Komunitas Film Surabaya Mengenai Pengesahan Undang Undang Perfilman di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya)

0 0 33

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31