PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA (Studi Eksperimen di SMA Negeri 26 Bandung).
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP
KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN
PEMBENTUKAN KERJASAMA
(Studi Eksperimen di SMA Negeri 26 Bandung)SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh:
Novi Nurlathifah
1000434
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
(2)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS
TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN
HOKI DAN PEMBENTUKAN
KERJASAMA
Oleh Novi Nurlathifah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan kesehatan
© Novi Nurlathifah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
NOVI NURLATHIFAH
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd. NIP. 196005181987032003
Pembimbing II
Helmy Firmansyah, M.Pd. NIP. 197912282005011002
Mengetahui Ketua Program Studi
(4)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 19650817190011001
(5)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
NOVI NURLATHIFAH (1000434) “Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Kemampuan Bermain Hoki Dan Pembentukan Kerjasama (Studi Eksperimen di SMA Negeri 26 Bandung).” Pembimbing I: Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd., Pembimbing II: Helmy Firmansyah, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMA Negeri 26 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar penggunaan metode ini yaitu untuk melakukan percobaan untuk sesuatu hal yang akan diketahui pengaruh dan akibat dari perlakuan atau treatment yang dilakukan. Perlakuan yang diberikan yaitu sebanyak 16 kali pertemuan. Populasi dan sampel yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa lembar observasi kemampuan bermain hoki dan lembar observasi kerjasama. Dari hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan, diperoleh thitung (2.4728) > ttabel (1,6723) dengan demikian hipotesis nol (H0) ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMA Negeri 26 Bandung.
(6)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
NOVI NURLATHIFAH (1000434) “the Effect of Tactical Games Model towards
Students’ Ability and the Development of Students’ Cooperativeness in Playing
Hockey (An Experimental Research at Sma Negeri 26 Bandung).” First Supervisor: Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd., Second Supervisor: Helmy Firmansyah, M.Pd. This research aims to find out the effect of tactical games model towards students’ ability
to play hockey and the development of students’ cooperativeness. This research was
conducted in SMA Negeri 26 Bandung. This research employed experimental method which applied treatment to the research subject. During the research, the treatment was applied in 16 times. The population and sample in this research are the students who join hockey as an extra-curricular subject in SMAN 26 Bandung. The total sampling was being used as a technique in collecting the sample, therefore 30 students were chosen as sample for this research. This research applied two types of instruments: hockey ability observation sheet and cooperation observation sheet. The data analysis shows that tvalue (2.4728) > ttable (1.6723), which means that H0 is rejected. Thus, it can be concluded that
the tactical games model give significant influence towards students’ hockey ability and students’ cooperativeness development.
Keywords: the Tactical Approach, Students’ Ability, Development of Students Cooperativeness, Hockey.
(7)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 7
E. Batasan Masalah Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A.Kajian Pustaka ... 8
1. Pendidikan Jasmani ... 8
a. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 8
b. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 9
c. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 10
2. Hakikat Permainan Hoki ... 11
a. Pengertian Permainan Hoki ... 11
(8)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengertian Model Pembelajaran ... 14
4. Model Pembelajaran Pendekatan Taktis ... 16
a. Pengertian Pendekatan Taktis ... 16
b. Tujuan Pendekatan Taktis ... 18
5. Kemampuan Bermain ... 20
a. Pengertian Kemampuan Gerak ... 20
b. Pengertian Penampilan Bermain ... 21
6. Kerjasama ... 22
a. Pengertian Kerjasama ... 22
b. Syarat-syarat Kerjasama ... 23
c. Pentingnya Kerjasama Dalam Bermain Hoki ... 24
B. Kerangka Pemikiran ... 25
C. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A.Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Populasi ... 27
3. Sampel ... 27
B. Desain Penelitian ... 28
C. Metode Penelitian ... 30
D.Definisi Operasional ... 31
E. Instrumen Penelitian ... 31
1. Observasi Kemampuan Bermain Hoki ... 32
2. Observasi Kerjasama ... 36
F. Teknik Analisis Data ... 43
(9)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A.Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 47
1. Deskripsi Data ... 47
2. Analisis Data ... 49
a. Uji Normalitas ... 49
b. Uji Homogenitas ... 51
c. Pengujian Hipotesis ... 52
3. Diskusi Penemuan ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
(10)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design ... 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Bermain Hoki ... 33
Tabel 3.3 Kategori Penilaian dengan Menggunakan Skala Likert ... 36
Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Kerjasama Siswa ... 37
Tabel 3.5 Kategori Penilaian dengan Menggunakan Skala Likert ... 43
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Dari Data Pre-test dan Post-test Kemampuan Bermain Hoki ... 47
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Dari Data Pre-test dan Post-test Pengukuran Kerjasama ... 48
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Dari Data Pre-test dan Post-test Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 48
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Dari Data Pre-test dan Post-test Kemampuan Bermain Hoki ... 49
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Dari Data Pre-test dan Post-test Pengukuran Kerjasama ... 50 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Dari Data Pre-test dan
(11)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Post-test Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan
Kerjasama ... 50 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Bermain
Hoki ... 51 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kerjasama ... 52 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Gabungan Antara
Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 52 Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Rata-rata (µ): Uji Satu Pihak Kemampuan
Bermain Hoki ... 53 Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Rata-rata (µ): Uji Satu Pihak Kerjasama ... 53 Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Rata-rata (µ): Uji Satu Pihak Gabungan
Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 54 DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 The Teaching Games For Understanding ... 16 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 29
(12)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Program Pembelajaran Model Pendekatan Taktis Dalam
Permainan Hoki ... 62 Lampiran 2 Lembar Observasi Kemampuan Bermain Hoki ... 79 Lampiran 3 Lembar Observasi Kerjasama ... 80 Lampiran 4 Data Hasil Pre-test Observasi Kemampuan Bermain Hoki .... 81 Lampiran 5 Data Hasil Pre-test Observasi Kerjasama ... 82 Lampiran 6 Data Hasil Post-test Observasi Kemampuan Bermain Hoki ... 83 Lampiran 7 Data Hasil Post-test Observasi Kerjasama ... 84 Lampiran 8 Data Hasil Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 85 Lampiran 9 Data Hasil Penelitian ... 86
(13)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 10 Hasil Observasi Kemampuan Bermain Hoki 16 Kali
Pertemuan ... 87
Lampiran 11 Hasil Observasi Kerjasama 16 Kali Pertemuan ... 104
Lampiran 12 Uji Normalitas Liliefors Pre-test Kemampuan Bermain Hoki ... 121
Lampiran 13 Uji Normalitas Liliefors Pre-test Kerjasama ... 122
Lampiran 14 Uji Normalitas Liliefors Pre-test Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 123
Lampiran 15 Uji Normalitas Liliefors Post-test Kemampuan Bermain Hoki ... 124
Lampiran 16 Uji Normalitas Liliefors Post-test Kerjasama ... 125
Lampiran 17 Uji Normalitas Liliefors Post-test Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 126
Lampiran 18 Uji Homogenitas Kemampuan Bermain Hoki ... 127
Lampiran 19 Uji Homogenitas Kerjasama ... 129
Lampiran 20 Uji Homogenitas Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 131
Lampiran 21 Uji Signifikasi Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak) Terhadap Kemampuan Bermain Hoki ... 133
Lampiran 22 Uji Signifikasi Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak) Terhadap Kerjasama ... 135
Lampiran 23 Uji Signifikasi Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak) Terhadap Gabungan Antara Kemampuan Bermain Hoki dan Kerjasama ... 137
Lampiran 24 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ... 139
Lampiran 25 Nilai-nilai Untuk Distribusi F ... 140
Lampiran 26 Nilai-nilai Dalam Distribusi t ... 144
(14)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 28 Pengesahan Judul dan Penunjukkan Dosen Pembimbing
Skripsi ... 148
Lampiran 29 Surat Izin Penelitian ... 150
Lampiran 30 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 151
(15)
1
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan manusia tidak lepas dari pendidikan. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pada hakikatnya pendidikan memberikan pengaruh dalam mengembangkan kepribadian jasmani dan rohani individu agar mencapai puncak yang lebih tinggi dan menjadi manusia yang bertanggung jawab. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf) dijelaskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu tujuan pendidikan nasional yang dijelaskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf) adalah:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
(16)
2
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Undang-undang tersebut memberikan isyarat bahwa pembangunan pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kepribadian yang kuat, sehat jasmani dan rohani, memiliki ilmu pengetahuan, demokratis dan bertanggung jawab, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Di Indonesia, pendidikan dilaksanakan oleh dua lembaga pendidikan yang berbeda, yaitu pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah dan pendidikan non formal yang dilaksanakan di luar sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal untuk mengenyam pendidikan. Dalam kurikulum terdapat beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh oleh setiap siswa, salah satunya ialah pendidikan jasmani. Abduljabar (2009, hlm. 27) mengemukakan pendidikan jasmani adalah:
Proses kependidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani memusatkan diri pada pemerolehan keterampilan gerak dan pemeliharaan kebugaran jasmani untuk kesehatan, peningkatan pengetahuan, dan pengembangan sikap positif terhadap aktivitas jasmani maupun olahraga.
Pendidikan jasmani sudah tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan nasional. Hal ini dapat diamati dari wajibnya pendidikan jasmani diselenggarakan di setiap jenjang dan tingkat pendidikan. Eksistensi Penjas dalam lingkup sistem pendidikan nasional tidak terlepas dari suatu keyakinan terhadap nilai-nilai Penjas yang terkandung di dalamnya, yang jika diselenggarakan dalam situasi dan kondisi pendidikan yang kondusif akan memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Sebagaimana dijelaskan oleh Abduljabar (2011, hlm. 94) bahwa:
(17)
3
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan yang hendak dicapai bersifat menyeluruh, bukan hanya tujuan perkembangan fisikal, tetapi juga perkembangan kognitif, neuro-muscular, afektif-sosial-emosional, dan bahkan moral sekali pun. Pendidikan jasmani adalah bentukan pendidikan yang menyeluruh menyangkut semua dimensi utuh manusia.
Dapat disimpulkan, pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya dan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Pendidikan jasmani dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidikan jasmani yang dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan aktivitas jasmani yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di jam pelajaran sekolah, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan aktivitas jasmani yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah. Seperti yang dipaparkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Rahmawati, 2013, hlm. 2-3) menjelaskan bahwa:
Ekstrakurikuler adalah kegiatan jam pelajaran sekolah yang biasa dilakukan di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi pembinaan seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan berkaitan atau hanya dalam waktu-waktu tertentu dan ikut dinilai.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa bertujuan agar siswa dapat mengembangkan bakat, minat, serta kemampuannya, untuk meraih prestasi yang maksimal baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah, yang merupakan kegiatan yang dapat menambah wawasan siswa, serta sikap dan keterampilan. Pada intinya kegiatan ekstrakurikuler yang ingin dicapai adalah
(18)
4
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk kepentingan siswa yang didalamnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah tentu berbeda-beda jenisnya. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri. Dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Seperti ekstrakurikuler Pramuka, Paskibra, PMR, PKS, Gerakan Pencinta Alam, Filateli, Koperasi sekolah, UKS, KIR, Olahraga, dan Kesenian. Olahraga Merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler pada pembelajaran pendidikan jasmani, contohnya seperti silat, karate, bolavoli, bolabasket, futsal, sepakbola, dan termasuk ekstrakurikuler hoki.
Ekstrakurikuler hoki memang terlihat jarang ada di setiap sekolah, namun pada beberapa sekolah di Bandung menjadi salah satu ekstrakurikuler di sekolah, bahkan ada sekolah yang membelajarkan olahraga hoki ini dalam pembelajaran penjas khususnya dalam materi permainan bola kecil.
Permainan hoki merupakan salah satu olahraga permainan yang belum dikenal sehingga kurang digemari masyarakat luas, karena peralatannya yang kurang memadai, cukup mahal dan sulit terjangkau, serta banyak yang berpendapat bahwa permainan hoki ini cukup rumit dan membahayakan keselamatan pemain karena menggunakan alat berupa stick dan bola yang cukup keras yang rentan dari faktor bahaya atau cidera. Namun, itu semua hanya dilihat dari masyarakat yang belum mengetahui permainan hoki itu sendiri, yang sebenarnya di dalam permainan hoki itu terdapat peraturan-peraturan yang ketat baik dalam peralatan yang harus digunakan untuk melindungi para pemain, serta peraturan permainan untuk menghindari tindakan-tindakan yang membahayakan pemain.
(19)
5
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam permainan hoki terdapat beberapa keterampilan teknik dasar yang harus dikuasai. Menurut Hermanu (dalam Rahmawati, 2013, hlm. 3) keterampilan teknik dasar yang harus dikuasai di antaranya keterampilan “Push (mendorong), hit (memukul), stop (menahan), dribble (menggiring), flick (mencungkil bola), jab (menjangkau bola), tackle (merampas bola), dan scoop (mengangkat bola)”. Permainan hoki mengenal akan konsep penyerangan dan pertahanan, mengenal juga posisi pemain seperti pemain depan (penyerang), pemain tengah (gelandang), dan pemain belakang (bek). Konsep penyerangan dan bertahan harus diketahui oleh siswa sehingga siswa mampu mengetahui bagaimana melakukan pola pertahanan dan bagaimana pola penyerangan, agar tujuan dari permainan hoki yaitu memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dapat tercapai.
Untuk dapat memasukan bola ke gawang lawan dibutuhkan keterampilan teknik dasar yang baik, kemampuan dalam bermain, serta kerjasama antar anggota tim. Tetapi, dalam melakukan permainan hoki kemampuan dan keterampilan siswa yang berbeda-beda membuat siswa sulit untuk bekerjasama, sehingga nilai kerjasama terasa sangat kurang ketika permainan berlangsung. Untuk itu perlu adanya model pembelajaran yang tepat digunakan dalam permainan hoki tentunya yang dapat meningkatkan kemampuan dalam bermain hoki dan membentuk kerjasama siswa.
Dalam perkembangannya, ternyata dalam pembelajaran pendidikan jasmani banyak sekali berkembang model-model pembelajaran. Dengan menerapkan banyak model pembelajaran maka akan sangat mendukung terhadap terbentuknya pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, inovatif, kreatif, efektif, juga menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran pun akan tercapai. Model-model pembelajaran menurut Metzler (2000, hlm. xi-xvii) terdiri dari tujuh model pembelajaran yaitu:
(20)
6
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran langsung (direct instruction), model pembelajaran personal (personalized system for instruction), model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), model pembelajaran pendidikan olahraga (the sport education model), model pembelajaran peer teaching (peer teaching model), model inkuiri (inquiry teaching), dan model pendekatan taktis (the tactical games model).
Dari ketujuh model tersebut, masing-masing model memiliki kelemahan dan keunggulannya tersendiri. Dalam meningkatkan kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa, penulis mencoba menerapkan model pendekatan taktis dalam permainan hoki. Melalui pendekatan taktis siswa didorong untuk memecahkan masalah taktik dalam permainan. Dengan menggunakan pendekatan taktis, siswa semakin memahami kaitan antara teknik dan taktik dalam suatu permainan. Sebagaimana Subroto (2010, hlm. 6) menyebutkan bahwa:
Tujuan pendekatan taktis dalam pembelajaran cabang olahraga permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan.
Pendekatan taktis mengembangkan strategi pengajarannya yaitu game-drill-game, yang lebih menekankan pada situasi bermain. Dengan menggunakan pendekatan taktis siswa menjadi lebih tertarik dan mendukung minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, karena siswa merasa berada dalam situasi bermain yang sebenarnya. Namun, di dalamnya siswa tetap diberikan pembelajaran teknik-teknik dalam permainan hoki tersebut. Dengan diterapkannya model pendekatan taktis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bermain hoki dan dapat membentuk kerjasama siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk meneliti tentang pengaruh pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMAN 26 Bandung.
(21)
7
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang penulis ungkapkan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah ada pengaruhnya pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMAN 26 Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMAN 26 Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan di atas, maka penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan di bidang keolahragaan khususnya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
(22)
8
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, serta membentuk kerjasama siswa dalam bermain hoki.
2. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru atau pelatih hoki dalam memilih dan menetapkan pendekatan yang sesuai dan efektif untuk digunakan dalam melakukan pembelajaran permainan hoki.
3. Penerapan pendekatan taktis tidak hanya dalam permainan hoki saja, akan tetapi dapat diterapkan pada KBM pembelajaran Penjas di sekolah khususnya dalam materi olahraga permainan.
E. Batasan Masalah Penelitian
Untuk menghindari penafsiran yang terlalu luas maka perlu adanya batasan-batasan sehingga ruang lingkup penelitian jelas. Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama pada siswa SMAN 26 Bandung.
2. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran pendekatan taktis dan variabel terikatnya adalah kemampuan bermain hoki dan kerjasama siswa.
3. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hoki di SMAN 26 Bandung.
(23)
27
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 26 Bandung yang beralamat di Jl. Sukaluyu No. 26 Cipadung Cibiru, Bandung.
2. Populasi
Hal yang menjadi perhatian pada setiap pelaksanaan kegiatan penelitian adalah data, melalui data akan dapat dinyatakan keberadaan dan hasil penelitian, namun data hanya berada dan menempel pada sumbernya dalam hal ini di istilahkan sebagai populasi dan sampel. Dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Dengan uraian tersebut, maka populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang ingin diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 26 Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hoki.
3. Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Pengertian tentang sampel didasari oleh pandangan Sugiyono (2013, hlm. 118) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik pengambilan sampel penelitian yang akan digunakan yaitu sampling jenuh. Sugiyono (2013, hlm. 124) menjelaskan bahwa “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”
(24)
28
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA Negeri 26 Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hoki sebanyak 30 orang.
B. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin diperoleh. Pada penelitian eksperimen peneliti menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Dengan menggunakan desain penelitian ini kelompok eksperimen diberi tes awal/pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Selanjutnya, diberi perlakuan/treatment (X) berupa pendekatan taktis dalam pembelajaran hoki selama 16 kali pertemuan (satu minggu tiga kali). Setelah selesai perlakuan/treatment kelompok ekperimen diberi tes lagi sebagai tes akhir/post-test. Tes yang dilakukan pada post-test sama seperti yang dilakukan pada pre-test yaitu berupa tes bermain hoki.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 110-111), desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
One-Group Pretest-Posttest Design
Pre-test Perlakuan/Treatment Post-test
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Pre-test yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen
(25)
29
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran hoki
O2 : Post-test yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen
Untuk memberikan kemudahan maka diperlukan adanya langkah-langkah kerja penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Berikut merupakan langkah-langkah penelitian yang disusun oleh peneliti yaitu:
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL/PRE-TEST
PERLAKUAN/TREATMENT
KELOMPOK EKSPERIMEN
PENDEKATAN TAKTIS
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA TES AKHIR/POST-TEST
(26)
30
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Langkah-langkah Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan hal yang diperlukan dalam suatu penelitian untuk membantu peneliti memecahkan masalah penelitian yang dilakukan. Pemilihan metode dalam sebuah penelitian perlu memperhatikan beberapa hal yang cukup penting diantaranya yaitu objek penelitian, sumber data, waktu, dana yang ada, tenaga peneliti dan juga teknik yang digunakan dalam pengumpulan data. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 3) bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Ada beberapa metode yang biasa dipergunakan dalam suatu penelitian, di antaranya historis, deskriptif, dan eksperimen. Berdasarkan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2013, hlm. 107) menjelaskan bahwa “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”
Metode eksperimen dilakukan untuk melihat ada tidaknya sebab akibat dari suatu perlakuan tertentu terhadap kelompok uji coba. Dapat dikatakan penelitian eksperimen ini dilakukan untuk melihat terdapat atau tidaknya hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang akan diteliti. Sugiyono (2013, hlm. 61) menjelaskan mengenai variabel penelitian yaitu:
(27)
31
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Satu variabel bebas yang akan dicobakan adalah pendekatan taktis, sedangkan dua variabel terikatnya adalah kemampuan bermain hoki dan kerjasama siswa. Oleh karena itu penelitian dengan metode eksperimen ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMA Negeri 26 Bandung.
D. Definisi Operasional
1. Griffin, Mitchell, dan Oslin (dalam Sucipto dkk., 2010, hlm. 50), pendekatan taktis adalah suatu proses terencana untuk menyempurnakan penampilan permainan yang di dalamnya terkandung penggabungan unsur kesadaran taktis dan pelaksanaan keahlian.
2. Menurut PHSI (dalam dalam Indriansah, 2013, hlm. 14), olahraga hoki adalah olahraga yang menggunakan alat berupa bola dan pemukul (stick) yang dimainkan pada lapangan rumput melalui teknik-teknik dasar dengan tujuan memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dari daerah lingkaran tembak dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan.
3. Menurut Charles Horton Cooley (dalam http://ipssmkpajklk.blogspot.com), kerjasama terjadi apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai kesadaran untuk bekerjasama dalam mencapai kepentingan-kepentingan mereka.
(28)
32
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian, instrumen penelitian diperlukan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Instrumen merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 148) bahwa “Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.”
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kemampuan bermain hoki dan lembar observasi kerjasama (terdapat dalam lampiran 2 dan lampiran 3, hlm. 79-80 ). Tujuannya yaitu untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa peningkatan kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa.
1. Observasi Kemampuan Bermain Hoki
Penilaian kemampuan bermain siswa pada dasarnya membutuhkan kecermatan observasi pada saat permainan berlangsung. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian berlangsung. Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.
Dalam melakukan observasi, peneliti hanya berperan sebagai guru atau pemberi treatment. Sedangkan yang menjadi pengobservasi (observer) yaitu guru pendidikan jasmani yang menjadi pembina dalam ekstrakurikuler hoki di sekolah tersebut atau pelatih hoki di sekolah tersebut, karena telah mengetahui, memahami, dan mengenal masing-masing siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hoki. Observer hanya berperan sebagai seseorang yang mengamati kemampuan bermain dari setiap siswa ketika permainan berlangsung dan tidak terlibat dalam kegiatan pembelajaran di lapangan.
Penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengukur kemampuan bermain hoki siswa dengan menggunakan pendekatan taktis sebagai model pembelajarannya.
(29)
33
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan yaitu berupa lembar observasi (terdapat dalam lampiran 2, hlm. 79). Langkah pengolahan data dari skor yang diperoleh pada lembar observasi adalah dengan memberikan nilai bobot di setiap indikator. Untuk mempermudah observer dalam memberikan penilaian, maka dibutuhkan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi dibuat lalu dijabarkan ke dalam beberapa sub indikator. Hal ini dilakukan agar para observer lebih mudah untuk memberikan penilaian terhadap nilai kemampuan bermain siswa. Sehingga diharapkan dengan menggunakan lembar observasi ini, hasil yang ingin diperoleh dengan menggunakan beberapa indikator yang telah dijabarkan lebih dapat dipercaya dan sistematis. Indikator dari kemampuan bermain hoki ini diambil dari kesimpulan beberapa pendapat para ahli mengenai permainan hoki dan karakteristik permainan hoki yang telah dijelaskan pada Bab II. Kisi-kisi instrumen yang digunakan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Bermain Hoki Sub
Komponen
Indikator Deskripsi Tingkah Laku
Penilaian
Kemampuan Bermain Hoki
Mengolah bola menurut Clarke (dalam
Indriansah, 2013, hlm. 15)
1. Menggiring bola ke arah area pertahanan lawan yang kosong. 2. Mengoper bola pada
pemain yang berdiri bebas.
3. Menerima bola dengan akurat. 4. Menguasai bola dari
rebutan lawan.
Nilai 4: Jika seluruh deskripsi tingkah laku mengolah bola muncul. Nilai 3: Jika tiga (3) deskripsi tingkah laku mengolah bola muncul. Nilai 2: Jika dua (2) deskripsi tingkah laku mengolah bola muncul. Nilai 1: Jika satu (1) deskripsi tingkah laku
(30)
34
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengolah bola muncul. Pergerakan tanpa
bola menurut Anders (dalam Anugrah, 2013, hlm. 12)
1. Bergerak ke daerah terbuka untuk meloloskan diri. 2. Membuka ruang
untuk melakukan penyerangan.
3. Bergerak ke daerah yang kosong untuk menerima operan bola.
4. Memback up
pemain yang
menguasai bola.
Nilai 4: Jika seluruh deskripsi tingkah laku pergerakan tanpa bola muncul.
Nilai 3: Jika tiga (3) deskripsi tingkah laku pergerakan tanpa bola muncul.
Nilai 2: Jika dua (2) deskripsi tingkah laku pergerakan tanpa bola muncul.
Nilai 1: Jika satu (1) deskripsi tingkah laku pergerakan tanpa bola muncul.
Mempertahankan gawang menurut Hermanu (dalam Rahmawati, 2013, hlm. 10)
1. Menjaga atau menempel ketat lawan.
2. Mencegah passing atau peluang mencetak gol
3. Merebut bola dari lawan.
4. Membuang bola dari pertahanan.
Nilai 4: Jika seluruh deskripsi tingkah laku mempertahankan gawang muncul.
Nilai 3: Jika tiga (3) deskripsi tingkah laku mempertahankan gawang muncul.
Nilai 2: Jika dua (2) deskripsi tingkah laku mempertahankan
(31)
35
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gawang muncul.
Nilai 1: Jika satu (1) deskripsi tingkah laku mempertahankan gawang muncul. Menyerang
gawang menurut Hermanu (dalam Rahmawati, 2013, hlm. 10)
1. Menembakan bola ke gawang.
2. Mengecoh penjaga gawang (kiper). 3. Menggiring bola
dengan cepat.
4. Mengoper dan menerima bola dengan akurat.
Nilai 4: Jika seluruh deskripsi tingkah laku menyerang gawang muncul.
Nilai 3: Jika tiga (3) deskripsi tingkah laku menyerang gawang muncul.
Nilai 2: Jika dua (2) deskripsi tingkah laku menyerang gawang muncul.
Nilai 1: Jika satu (1) deskripsi tingkah laku menyerang gawang muncul.
Setelah kisi-kisi dibuat dan dijabarkan ke dalam beberapa sub indikator, observer mengisi tanda checklist (√) pada kolom-kolom nilai yang terdapat dalam lembar observasi. Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.
(32)
36
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori penilaian yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 134) mengatakan bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Dalam penelitian, gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian. Oleh karena itu, peneliti menggunakan skala likert sebagai kategori penilaian dalam lembar observasi dalam mengukur kemampuan bermain hoki. Peneliti menggunakan bobot nilai 1 – 4 untuk memberi penilaian terhadap masing-masing indikator yang dinilai, yaitu:
Tabel 3.3
Kategori Penilaian dengan Menggunakan Skala Likert
2. Observasi Kerjasama
Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur nilai kerjasama siswa, peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian berlangsung. Dalam melakukan observasi, peneliti hanya berperan sebagai guru atau pemberi treatment. Sedangkan yang menjadi pengobservasi (observer) yaitu guru pendidikan jasmani yang menjadi pembina dalam ekstrakurikuler hoki di sekolah tersebut atau pelatih hoki di sekolah tersebut, karena telah mengetahui, memahami, dan mengenal masing-masing siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hoki. Observer hanya berperan
Sangat Baik : 4
Baik : 3
Tidak Baik : 2
(33)
37
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai seseorang yang mengamati perilaku kerjasama siswa dalam permainan hoki, dan tidak terlibat dalam kegiatan pembelajaran di lapangan.
Penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengukur nilai kerjasama siswa dalam bermain hoki dengan menggunakan pendekatan taktis sebagai model pembelajarannya. Instrumen yang digunakan yaitu berupa lembar observasi (terdapat dalam lampiran 3, hlm. 80). Langkah pengolahan data dari skor yang diperoleh pada lembar observasi adalah dengan memberikan nilai bobot di setiap indikator. Untuk mempermudah observer dalam memberikan penilaian, maka dibutuhkan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi dibuat lalu dijabarkan ke dalam beberapa sub indikator. Hal ini dilakukan agar para observer lebih mudah untuk memberikan penilaian terhadap nilai kerjasama siswa. Sehingga diharapkan dengan menggunakan lembar observasi ini, hasil yang ingin diperoleh dengan menggunakan beberapa indikator yang telah dijabarkan lebih dapat dipercaya dan sistematis. Indikator dari kerjasama ini diambil dari pendapat Suherman (2001, hlm. 86) bahwa:
Unsur penting dalam kerjasama adalah mengikuti aturan, membantu teman yang belum bisa, ingin semua teman bermain dan berhasil, memotivasi orang lain, bekerja keras menerapkan skill, hormat terhadap orang lain, mengendalikan tempramen, memperhatikan perasaan orang lain, kerjasama meraih tujuan, menerima pendapat orang lain, bermain secara terkendali.
Kisi-kisi instrumen yang digunakan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Penilaian Kerjasama Siswa Sub
Komponen
Indikator Deskripsi Tingkah Laku
Penilaian
(34)
38
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menurut Suherman (2001, hlm. 86)
aturan pembelajaran
hoki. 2. Mengikuti
pembelajaran hoki hingga usai. 3. Melaksanakan
tugas gerak sesuai dengan intruksi yang diberikan.
menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
2. Membantu teman yang belum bisa
1. Mengajak teman untuk mengulang bersama-sama tugas gerak yang belum dikuasai. 2. Membantu teman
yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas gerak. 3. Membantu menyiapkan perlengkapan pembelajaran hoki.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
(35)
39
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teman bermain dan berhasil
teman ketika bermain hoki. 2. Memberikan
motivasi/
semangat kepada orang lain
3. Berbagi kesempatan dengan kawan satu tim ketika bermain.
menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku. 4. Memotivasi
orang lain
1. Memberikan penghargaan ketika teman melakukan tugas gerak yang lebih bagus.
2. Menghargai keberhasilan orang lain. 3. Memberi
perhatian dengan tindakan atau ucapan.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
5. Bekerja keras menerapkan skill
1. Bersungguh-sungguh ketika bermain hoki. 2. Tidak mudah
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa
(36)
40
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyerah dalam menyelesaikan tugas gerak. 3. Selalu semangat
dalam situasi apa pun.
menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku. 6. Hormat
terhadap orang lain
1. Memperhatikan intruksi yang diberikan.
2. Tidak berkata kasar (memaki) ketika lawan melakukan
pelanggaran saat bermain hoki. 3. Senantiasa
menghargai pendapat orang lain.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
7. Mengendalikan tempramen
1. Tidak arogan ketika bermain hoki.
2. Tidak menciptakan keributan dengan kawan maupun
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa
(37)
41
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lawan ketika bermain hoki. 3. Selalu
memberikan semangat/
motivasi ketika situasi tim terancam.
menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
8. Memperhatikan perasaan orang lain
1. Menerima
pendapat atau masukan dari teman atau lawan bermain.
2. Menghargai kemampuan orang lain.
3. Tidak egois ketika bermain.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
(38)
42
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Kerjasama meraih tujuan
1. Bertanggung jawab terhadap kepentingan bersama. 2. Mengutamakan
kepentingan bersama dalam satu tim. 3. Tidak mendominasi alat-alat pembelajaran yang digunakan.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
10.Menerima pendapat orang lain
1. Mempertimbangk an saran dari siapa pun ketika itu baik.
2. Tidak tersinggung ketika mendapat kritik atau saran dari orang lain. 3. Mendengarkan
masukan dari orang lain.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
(39)
43
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11.Bermain secara terkendali
1. Tidak emosi ketika bermain hoki.
2. Percaya kepada teman saat bermain hoki. 3. Bermain dengan
tenang.
Nilai 4: Apabila siswa menampilkan tiga deskripsi tingkah laku. Nilai 3: Apabila siswa menampilkan dua deskripsi tingkah laku. Nilai 2: Apabila siswa menampilkan satu deskripsi tingkah laku. Nilai 1: Apabila siswa tidak menampilkan deskripsi tingkah laku.
Setelah kisi-kisi dibuat dan dijabarkan ke dalam beberapa sub indikator, observer mengisi tanda checklist (√) pada kolom-kolom nilai yang terdapat dalam lembar observasi. Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.
Kategori penilaian yang digunakan adalah skala likert. peneliti menggunakan skala likert sebagai kategori penilaian dalam lembar observasi dalam mengukur nilai kerjasama siswa. Peneliti menggunakan bobot nilai 1 – 4 untuk memberi penilaian terhadap masing-masing indikator yang dinilai, yaitu:
Tabel 3.5
Kategori Penilaian dengan Menggunakan Skala Likert
Sangat Baik : 4
Baik : 3
Tidak Baik : 2
(40)
44
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dari tes terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data yang telah ada dengan menggunakan rumus-rumus statistika. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 207) bahwa:
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata-rata dari setiap pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 76) sebagai berikut:
=
Keterangan :
= Nilai rata-rata = Skor yang didapat n = Banyak data
(41)
45
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menghitung simpangan baku dari setiap pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 84) sebagai berikut:
S =
Keterangan :
S = Simpangan baku gabungan yang dicari
n = Banyaknya sampel
= Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 102) adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.
b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus :
Keterangan : Zi = Z skor Xi = Skor sampel
= Rata-rata
S = Simpangan baku dari sampel c. Mencari luas Zi pada tabel Z.
(42)
46
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah.
e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.
f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi).
g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.
h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipoesis :
a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.
b) Jika L0 ≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.
4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 120) adalah sebagai berikut:
Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Ftabel = Fα dengan dk (n1 – 1; n2 – 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.
5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak mengenai pendekatan taktis terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMA Negeri 26 Bandung. Berikut langkah-langkah untuk menguji kesamaan dua rata-rata satu pihak
(43)
47
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan uji t menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 112) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan dalam rumus:
thitung = Nilai t yang dicari (thitung) = Nilai rata-rata post-test = Nilai rata-rata pre-test
= Banyaknya sampel post-test = Banyaknya sampel pre-test = Variansi post-test
= Variansi pre-test
G. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 193) menjelaskan “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.” Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (kuesioner), dan observasi (pengamatan).
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur kemampuan bermain hoki dan kerjasama siswa peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian berlangsung. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai kemampuan bermain hoki dan kerjasama siswa adalah lembar observasi. Lembar obervasi ini bertujuan untuk membantu para
(44)
48
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru atau pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku penampilan pemain sewaktu permainan berlangsung.
(45)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMA Negeri 26 Bandung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat dan juga analisis data yang telah dilakukan, serta kesimpulan yang telah penulis ungkapkan. Maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru pendidikan jasmani, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa penerapan pendekatan taktis dapat meningkatkan kemampuan bermain hoki, selain itu dapat membentuk kerjasama siswa dalam permainan dan diharapkan dapat dikembangkan dan dibawa hingga di luar permainan. Sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis pada pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya dalam materi olahraga permainan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, penulis sarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih besar serta kajian yang lebih mendalam.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
(46)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulis serta pembaca dan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani.
(47)
59
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2009) Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Abduljabar, B. (2011) Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Abduljabar, B., dan Kusumah, J.D. (2012) Aplikasi Statistika Dalam penjas. Bandung: FPOK UPI
Anugrah, S.M. (2013) Perbandingan Pembelajaran Taktis dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki di SMA Negeri 26 Bandung. Skipsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Hoerunisa, N. (2013) Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan dan implikasinya Terhadap Nilai-nilai Kerjasama. Skipsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Indriansah, D. (2013) Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dan kepercayaan Diri Siswa SMAN 26 Bandung Dalam Permainan Hoki. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Juliantine, T., Subroto, T., dan Yudiana, Y. (2013) Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Koswara, E. (2013) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Terhadap Pembentukan Kerjasama dan Hasil Belajar Keterampilan Bermain Futsal. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Landsberger, J. (2012) Kerjasama dan Belajar Bersama. [Online]. Tersedia di: http://www.studygs.net/melayumanado/cooplearn.htm [Diakses 8 Oktober 2014)
(48)
60
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mahendra, A. (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Metzler, M.W. (2000) Instructional Models For Physical Education. Massachusetts: A Pearson Education Company
Rahmawati, P. (2013) Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Pemahaman Bermain Hoki. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Subroto, T. (2010) Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI
Sucipto, dkk. (2010) Permainan Bola Basket. Bandung: FPOK UPI
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suherman. (2001) Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta
Sumardiyanto, dkk. (2010) Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Sumeken. (2011) Bentuk dan Proses-proses Interaksi Sosial. [Online]. Tersedia di: http://ipssmkpajklk.blogspot.com/2011/10/bentuk-dan-proses-proses-interaksi.html [Diakses 8 Oktober 2014)
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 [Online]. Tersedia di: http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf [Diakses 7 Oktober 2014)
UPI. (2014) Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
(1)
47
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan uji t menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 112) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan dalam rumus:
thitung = Nilai t yang dicari (thitung) = Nilai rata-rata post-test = Nilai rata-rata pre-test
= Banyaknya sampel post-test = Banyaknya sampel pre-test = Variansi post-test
= Variansi pre-test
G. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 193) menjelaskan “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.” Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (kuesioner), dan observasi (pengamatan).
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur kemampuan bermain hoki dan kerjasama siswa peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian berlangsung. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai kemampuan bermain hoki dan kerjasama siswa adalah lembar observasi. Lembar obervasi ini bertujuan untuk membantu para
(2)
48
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru atau pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku penampilan pemain sewaktu permainan berlangsung.
(3)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan bermain hoki dan pembentukan kerjasama siswa di SMA Negeri 26 Bandung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat dan juga analisis data yang telah dilakukan, serta kesimpulan yang telah penulis ungkapkan. Maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru pendidikan jasmani, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa penerapan pendekatan taktis dapat meningkatkan kemampuan bermain hoki, selain itu dapat membentuk kerjasama siswa dalam permainan dan diharapkan dapat dikembangkan dan dibawa hingga di luar permainan. Sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis pada pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya dalam materi olahraga permainan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, penulis sarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih besar serta kajian yang lebih mendalam.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
(4)
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulis serta pembaca dan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani.
(5)
59
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2009) Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Abduljabar, B. (2011) Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Abduljabar, B., dan Kusumah, J.D. (2012) Aplikasi Statistika Dalam penjas. Bandung: FPOK UPI
Anugrah, S.M. (2013) Perbandingan Pembelajaran Taktis dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki di SMA Negeri 26 Bandung. Skipsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Hoerunisa, N. (2013) Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan dan implikasinya Terhadap Nilai-nilai Kerjasama. Skipsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Indriansah, D. (2013) Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dan kepercayaan Diri Siswa SMAN 26 Bandung Dalam Permainan Hoki. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Juliantine, T., Subroto, T., dan Yudiana, Y. (2013) Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Koswara, E. (2013) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Terhadap Pembentukan Kerjasama dan Hasil Belajar Keterampilan Bermain Futsal. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Landsberger, J. (2012) Kerjasama dan Belajar Bersama. [Online]. Tersedia di: http://www.studygs.net/melayumanado/cooplearn.htm [Diakses 8 Oktober 2014) Mahendra, A. (2007) Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI
(6)
60
Novi Nurlathifah, 2014
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mahendra, A. (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Metzler, M.W. (2000) Instructional Models For Physical Education. Massachusetts: A Pearson Education Company
Rahmawati, P. (2013) Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Pemahaman Bermain Hoki. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Subroto, T. (2010) Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI
Sucipto, dkk. (2010) Permainan Bola Basket. Bandung: FPOK UPI Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suherman. (2001) Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta
Sumardiyanto, dkk. (2010) Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK UPI Sumeken. (2011) Bentuk dan Proses-proses Interaksi Sosial. [Online]. Tersedia di: http://ipssmkpajklk.blogspot.com/2011/10/bentuk-dan-proses-proses-interaksi.html [Diakses 8 Oktober 2014)
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 [Online]. Tersedia di: http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf [Diakses 7 Oktober 2014) UPI. (2014) Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia