PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET DI SMK NEGERI 4 BANDUNG : Study Eksperimen di Smk Negeri 4 Bandung.

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh : ANI IRMAWATY

0901403

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET

DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

(Study Eksperimen di SMK NEGERI 4 BANDUNG)

Oleh: Ani Irmawaty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

©Ani Irmawaty 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET

DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

(STUDI EKSPERIMEN DI SMK NEGERI 4 BANDUNG)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes AIFO NIP 196207181988031004

Pembimbing II

Dr. Uhamisastra, MS.AIFO NIP 195106221980021001

Mengetahui Ketua Pogram Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M. Pd. NIP 196508171990011001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET

DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

Pembimbing : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO. 2. Dr. Uhamisastra, MS.AIFO

Oleh : Ani Irmawaty

0901403

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan taktis berpengarus terhadap keterampilan gerak dasar siswa dalam pembelajaran permainan bolabasket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan responden/sampel yang berjumlah 50 orang siswa yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen 25 responden dan kelompok kontrol 25 responden. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan pendektan taktis pada proses pembelajaran sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Dari hasil penelitian Setelah perhitungan dilakukan diperoleh L0 hitung sebesar 0,005 ≤ Ltabel sebesar 0,05. Yang artinya ialah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan taktis terhadap keterampilan gerak dasar bola basket. Atau dengan kata lain pendekatan taktis baik digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi yang berbasis permainan seperti bolabasket, bola voli mapun sepakbola.


(5)

ABSTRACT

A EFFECT ONCOMING TACTICAL AGAINST RESULT FROM STUDING BASKET BALL BASIC SKILL MOVEMENT AT

VACATIONAL HIGH SCHOOL 4 BANDUNG Leader : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO. 2. Dr. Uhamisastra, MS.AIFO

By : Ani Irmawaty

0901403

Heading for this research is how to know oncoming tactical have an effect to basic skill moving student in training a basket ball game.the metod use for this research is metod of respondents experiment with 50 student for with 2 part group, 1st group (25 student) is a respondent and the 2nd ( 25 student) is a control the respondents. group of experiment given a treatment like approach tactical but the group of controlling is not giving a instruction.This research. After calculating from this (L0 0,005 ≤ Ltabel with 0,05) it mean having a significant effect oncoming tactical against basic skill moving basket ball or with oncoming tactical have a good for studing physical education with gaming look like basket ball, volley ball or football .


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Secara Teoritis ... 4

2. Secara Praktis ... 4

E. Batasan Penelitian ………. 5

F. Anggapan Dasar ……… 5

G. Hipotesis ……… 7

H. Batasan Istilah ………... 7

I. Metode Penelitian ………. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Hakikat Bolabasket ... 9

1. Pengertian Bolabasket ... 9

2. Teknik Dasar Permainan Bolabasket ... 10

B. Faktor-faktor Penunjang Permainan Bolabasket ... 15

1. Sumber Daya Manusia ... 15


(7)

3. Model Pembelajaran ... 21

C. Pendekatan Taktis ... 28

1. Konsep Model Pembelajaran Taktis ... 28

2. Asumsi dalam Pengajaran ……….. 30

3. Asumsi dalam Pembelajaran ……….. 30

D. Pengaruh Pendekatan Taktis ... 31

1. Keuntungan Pendekatan Taktis ……….. 31

2. Kerugian Pendekatan Taktis ……….. 32 BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian... 33

B. Lokasi dan Desain Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 35

D. Instrumen Penelitian... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

BAB IV ANALISI DATA PENELITIAN ... 41

A. Data Hasil Penelitian ... 41

B. Analisis Data ... 44

C. Deskripsi Penelitian ... 53

D. Pembahasan ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Bolabasket adalah salah satu pelajaran dalam pendidikan jasmani. Terdapat dalam ruang lingkup pertama bersama dengan olahraga permainan lainnya seperti permainan bola besar dan permainan bola kecil. Bolabasket sendiri termasuk kedalam permainan bola besar, permainan ini dimainkan secara beregu yang terdiri dari lima orang. Dalam permainan bolabasket dibutuhkan beberapa keterampilan seperti keterampilan menggiring bola (dribble), mengumpan bola (passing) dan memasukan bola ke dalam keranjang (shooting).

Untuk dapat melakukan permainan bola besar diperlukan beberapa faktor seperti faktor fisik, taktik, teknik dan mental. Faktor fisik sangat menentukan terhadap permainan bolabasket, seperti kemampuan daya tahan siswa untuk memainkan permainan dengan waktu yang sesungguhnya. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Harsono (1988:153) sebagai berikut :

Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.

Selain faktor fisik, kemampuan memahami taktik bermain harus dimiliki oleh seorang pemain. Dengan memahami taktik bermain, permainan basket akan semakin menarik untuk dimainkan karena terdapat pola permainan yang bervariasi. Untuk menunjang taktik bermain, pemain harus memiliki kemampuan teknik bermain basket yang baik. Salah satu teknik dasar dalam permainan bolabasket yang menjadi unsur terpenting dan harus dikuasai oleh setiap pemain adalah shooting. Karena shooting merupakan cara pemain bolabasket untuk mencetak angka dalam permainan bolabasket, karena yang menang adalah tim yang mencetak angka ke keranjang kita.


(9)

Dan yang terakhir dalam permainan bolabasket dibutuhkan pula aspek mental. Faktor mental adalah faktor yang paling penting untuk di kuasai dalam shooting skill. mengetahui kapan harus shooting, dan melakukannya dengan efektif walaupun dalam tekanan akan mampu menjadikan kita shooter yang handal. Sebesar apapun bakat yang dimiliki, tetapi kerja keras dan latihan akan lebih berpengaruh dalam peningkatan skill, refleks dan kekuatan kita. Maka, penulis ingin meningkatkan kemampuan keterampilan dasar siswa agar mereka dapat memainkan permainan bolabasket dengan menyenangkan. Usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat penyelenggaraan pendidikan melalui proses belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dengan kerangka dan sistem yang terstruktur. Permainan bolabasket membutuhkan beberapa sarana dan prasarana seperti : bolabasket, lapangan, ring basket, papan pantul dan tiang penyangga. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani terdapat beberapa model pembelajaran seperti model pembelajaran langsung (direct instruction), model pembelajaran kooperatif, model inkuiri, model pembelajaran pendidikan olahraga

(sport education model), model pendekatan taktis, model pembelajaran personal

(personal model) dan model pembelajaran peer teaching.

Pada saat peneliti melakukan observasi ke sekolah dengan memperhatikan siswa kelas X yang sedang melakukan pembelajaran basket, penulis melihat antusias siswa sangat tinggi terhadap materi olahraga permainan tersebut. Hal itu terlihat dari semangat siswa saat menyiapkan sarana belajar. Namun ketika masuk pada materi inti, proses pembelajaran yang penulis amati terlihat monoton. Guru memberikan materi ajar mirip seperti pendekatan teknis yang membariskan siswa untuk bergantian melakukan passing. Masih banyak siswa yang terlihat pasif karena harus menunggu giliran melakukan passing. Hal ini tentu membuat gerak siswa kurang begitu banyak untuk melakukan berbagai keterampilan dasar bolabasket.


(10)

3

Dari fakta di atas dapat digambarkan bahwa hal ini masih menunjukkan lemahnya model pendekatan yang diterapkan oleh guru, sehingga penulis ingin menerapkan pendekatan taktis dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam permainan bolabasket. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas yaitu melalui model pembelajaran pendekatan taktis. Tujuan pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan. Menurut Tomoliyus (2001:4) :

Pendekatan taktik disebut juga pendekatan induktif yang lebih mengutamakan proses dengan menggambarkan hasilpelaksanaan tugas. Dan pendekatan ini juga lebih menekankan partisipasi maksimal, kesenangan dan mengembangkan daya kreasi, kemampuan memecahkan masalah dan tidak tergantung pada guru.

Pengajaran melalui pendekatan taktis ini berusaha menghubungkan kemampuan taktis bermain dan keterampilan teknik dasar dengan menekankan pemilihan waktu yang tepat untuk melatih teknik dasar dan aplikasi dari pada teknik dasar tersebut ke dalam keterkaitannya dalam kemampuan taktis bermain, sehingga mampu merangsang siswa untuk befikir dan menemukan sendiri alasan-alasan yang melandasi gerak dan penampilannya (peformance). Dalam strategi pembelajaran pendekatan taktis lebih menekankan kepada konsep game-drill-game. Game yaitu bermain, siswa dituntut untuk bermain dengan konsep-konsep yang diberikan oleh guru dan memahami tentang permainan itu. Drill yaitu pengulangan, guru harus lebih teliti melihat permainan siswanya dan apabila terjadi kesalahan dalam tugas maka guru menghentikan pembelajaran dan memberikan contoh gerakan yang benar kemudian siswa melakukan tugas gerak. Kemudian game yaitu bermain, setelah melakukan pengulangan atau drill siswa kembali melakuakan permainan dengan perubahan tugas gerak yang telah dilakukan pada tugas drill. Pembelajaran melalui model pembelajaran pendekatan taktis membiasakan siswa untuk melatih kognitif, afektif dan psikomotor.


(11)

Berdasarkan hal diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan sebuah penelitian penjas di sekolah dengan melibatkan unsur permainan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang akan dilaksanakan sekolah agar siswa dapat berperan aktif dalam melakukan tugas geraknya dan untuk mendapatkan pembelajaran penjas yang berkualitas. Oleh karena itu, disini penulis memberikan judul skripsi ini yaitu “ Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Gerak Dasar BolaBasket di SMK NEGERI 4 BANDUNG “ .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah terdapat pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket siswa SMKN 4 BANDUNG ?

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya. Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket siswa SMKN 4 BANDUNG.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis

a. Sebagai sumbangan keilmuan bagi siswa yang ingin menekuni olahraga permainan bolabasket

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga yang berkompeten dengan pembinaan olahraga permainan bolabasket

2. Secara praktis sebagai bahan informasi bagi penulis dan guru pendidikan jasmani untuk mengajar pembelajaran bolabasket melalui pendekatan taktis.


(12)

5

E. Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Mengenai pembatasan penelitian dijelaskan oleh Surakhmad (2000 : 36) sebagai berikut: Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidikan tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya. Tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan taktis.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket

3. Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 4 Bandung 4. Sampel penelitian adalah 50 orang siswa

5. Instrumen yuang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. chest pass

b. dribbling c. shooting

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar diperlukan untuk pegangan dan titik tolak dari proses penelitian yang sedang berlangsung atau dikerjakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad (2000:107) yang mengemukakan sebagai berikut : “Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik itu”.

Dengan adanya keterangan tersebut di atas, maka penulis merumuskan anggapan dasar penelitian sebagai berikut :

1. Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 dalam SNP (2005:97) juga dijelaskan mengenai proses KBM namun lebih jelasnya dalam undang-undang ini yaitu proses pembelajaran yang menerangkan bahwa : Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu


(13)

lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses yang meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran.

2. Menurut Tomoliyus (2001:4) :

Pendekatan taktis disebut juga pendekatan induktif yang lebih mengutamakan proses dengan menggambarkan hasil pelaksanaan tugas. Dan pendekatan ini juga lebih menekankan partisipasi maksimal, kesenangan dan mengembangkan daya kreasi, kemampuan memecahkan masalah dan tidak tergantung pada guru.

3. Pendapat Mahendra dan Nuryadi (2008:1)

Salah satu fungsi pengajaran yang harus dijalankan guru adalah menyajikan bahan pelajaran agar sampai dan bisa dikuasai oleh siswa. dalam penyajian bahan pelajaran ini, biasanya guru harus melibatkan berbagai metode, gaya, pendekatan serta strategi pengajaran. Di samping itu, pada praktek penyajiannya, guru pun harus memperhitungkan beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penyajian ini diyakini dapat memfasilitasi pembentukan rencana gerak yang akurat dan memotivasi siswa untuk terlibat secara penuh. 4. Pendapat Mahendra dan Sucipto (2008:10)

Jika berusaha mengajarkan keterampilan teknik suatu cabang olahraga dan sekaligus mengajarkan bagaimana penerapannya dalam situsi permainan, maka pendekatan taktis atau pendekatan taktis dalam pengajaran cabang olahraga permainan adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain.

5. Bolabasket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.


(14)

7

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu prasangka atau jawaban yang dianggap benar untuk sementara waktu perlu adanya pembuktian kebenarannya. Sejalan dengan itu Arikunto (2002:62), menjelaskan mengenai hipotesis yaitu: “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan-permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Jadi hipotesis merupakan suatu kejelasan dalam menuntun arah proses penelitian untuk mencari pemecahan suatu masalah. Berdasarkan pemaparan tadi diatas maka hipotesis yaitu sebagai berikut : Pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket siswa SMKN 4 Bandung.

H. Batasan Istilah

Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa istilah yang pengertiannya perlu dijelaskan. Istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh, menurut Poerwadarminta (1984 : 731) adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkuasa atau berkekuatan.

2. Hasil belajar adalah suatu tujuan yang dicapai dalam proses belajar mengajar. 3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

4. Pendekatan taktis menurut Tomoliyus (2001:4) : adalah pendekatan induktif yang lebih mengutamakan proses dengan

menggambarkan hasil pelaksanaan tugas

5. Permainan bolabasket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.


(15)

I. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Sugiyono (2010:56), menjelaskan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian langsung yang dilakukan terhadap suatu objek untuk menentukan pengaruh suatu variabel terhadap variabel tertentu dengan pengontrolan yang ketat”. Dari pemaparan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa eksperimen adalah suatu penelitian secara langsung untuk mendapatkan informasi atau jawaban dari objek dengan perlakuan (treatment) tertentu yang diberikan pada objek tersebut.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Menurut Sugiyono (2012:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Menurut Sugiyono (2012:6) Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai :

Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Kaitannya dengan hal tersebut dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Disampaikan oleh Sugiyono (2012:107) metode eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

Berdasarkan uraian tersebut, spesifik penelitian eksperimen dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada permainan bola basket dengan menerapkan pendekatan bermain dalam pelaksanaannya.


(17)

B. Lokasi dan Desain Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksanakan peneliti yaitu di SMK Negeri 4 Bandung.

2. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pretest-posttest control group design sebagai desain penelitiannya.

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan atau treatment yaitu diberikan perlakuan sebanyak 16 pertemuan. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil perlakuan penelitian yang telah dilaksanakan. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perlakuan dilakukan uji signifikan hasil perlakuan. Mekanisme penelitian pretest-posttest control group (sugiyono, 2012:112) digambarkan dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pretest Posttest Control Group Design

R O1 X O2

R O3 - O4

Keterangan :

R : kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

O1 : pretest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen O3 : pretest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol X : perlakuan (treatment) berupa pendekatan bermain


(18)

35

O2 : posttest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen O4 : posttest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut sugiyono (2012:297) populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 4 Bandung.

2. Sampel

Menurut sugiyono (2012:297) sampel dapat diartikan sebagai sebagian dari populasi tersebut. Dalam menentukan sampel tersebut peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Sugiyono (2010:82) menjelaskan mengenai

simpel random sampling sebagai berikut : dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengambil siswa kelas X sebagai sampel dengan jumlah 50 orang siswa SMKN 4 Bandung. Dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari 50 orang tersebut peneliti membagi menjadi dua kelompok masing-masing 25 orang.

Berikut penjelasan dalam gambar mengenai simpel random sampling :

Diambil secara

Random

Gambar 3.1

Teknik Simpel Random Sampling (Sugiyono, 2010:82) Populasi

homogen/relatif homogen

Sampel yang refresentatif


(19)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrument penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Menurut Sugiyono (2012:147) meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.

Berdasarkan hal tersebut, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa hasil belajar siswa pada permainan bolabasket, digunakan instrumen penlitian berupa test. Dalam penelitian ini alat ukur test yang menjadi acuan penelitian adalah test chest pass pada permainan bolabasket.

1. Test Chest Pass Pelaksanaan Test :

Subyek berdiri dibelakang garis dengan jarak lempar 2 meter dari dinding, sambil memegang bola. Ketika diberikan aba-aba, bola dilemparkan sebanyak mungkin ke dinding dan bola tidak boleh jatuh ke lantai selama 30 detik.

Penjelasan dalam gambar :

Gambar 3.2

Test Chest Pass 2 m


(20)

37

2. Test Dribbling Pelaksanaan Test :

Subjek berdiri dibelakang rintangan sambil memegang bola basket, setelah aba-aba diberikan siswa melakukan dribbling melewati rintangan yang telah disediakan. Dribbling dilakukan selama 30 detik sebanyak mungkin melewati rintangan, point akan diperoleh apabila siswa telah melakukan dribbling dengan melewati rintangan lalu kembali ketempat awal setelah melakukan 1 putaran. Penjelasan dalam gambar :

Testi

1m

Gambar 3.3 Test Dribbling

(Sumber : http://randyarif.blogspot.com/?m=1)

3. Test Shooting Pelaksanaan Test :

Dalam test ini siswa harus melakukan shooting sebanyak-banyaknya dalam waktu 30 detik. Point akan diperoleh dari berapa banyak siswa memasukan bola kedalam ring. (Sumber : mardikaraditya.blogspot.com/2013/06/makalah-tes-dan-pengukuran-bola-basket.html)

4. Pengujian Validitas dan Rehabilitas alat ukur test chest pass

Untuk memperoleh jawaban tentang pengaruh pendekatan bermain terhadap hasil belajar siswa pada permainan bola basket digunakan instrumen penelitian selanjutnya instrumen diuji terlebih dahulu. Uji instrumen tersebut bertujuan untuk menentukan valid atau tidaknya, serta reliabel dan tidaknya alat ukur tersebut. Pelaksanaan uji coba, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut :


(21)

a. Menetapkan sumber yang akan digunakan dalam kegiatan uji coba. Sampel yang di uji cobakan adalah siswa kelas X SMKN 4 Bandung sebanyak 50 orang siswa. Jumlah tersebut disesuaikan dengan sampel yang akan dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan penelitian cara penentuan sampel dengan sistem acak atau simple random sampling (Sugiyono, 2012:297). b. Pelaksanaan uji coba, dilakukan pada bulan Desember 2014.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang telah terkumpul setelah proses penelitian dilaksanakan kemudian dianalisis melalui pendekatan statistik. Menurut Bambang dan Jajat (2010:11) statistik merupakan kumpulan fakta dalam bentuk angka atau bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang dapat menggambarkan atau melukiskan adanya suatu persoalan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata menggunakan rumus :

X = Keterangan :

X = nilai rata-rata X = skor yang diperoleh N = jumlah sampel ∑ = jumlah

2. Menghitung simpangan baku : S =

(

X1-X)2

n-1 Keterangan :

S = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang


(22)

39

n = banyaknya jumlah orang

3. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan bermain. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi. c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F (Zi), untuk luas yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah. e. S (Zi), adalah urutan n dibagi n.

f. Hasil pengurangan F (Zi) tempatkan pada kolom F (Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai L0.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

- Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

- Jika L0 ≤ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data berdistribusi normal.

i. Mencari nilai Ltabel , membandingkan L0 dengan Ltabel.

Selanjutnya menguji homogenitas dengan Anava (Uji Bartlett). Rumus yang digunakan menurut Sudjana (1996:260) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Rumus Anava (Uji Bartlett)

Sampel Kel Dk 1/dk Si Log Si Dk (log Si)

1 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

2 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

K n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)


(23)

Dari harga-harga tersebut di atas, maka tentukanlah :

- Variansi gabungan dari semua sampel (S) dengan formulasi rumus : S2 =

{

∑(N-1)Si2

}

∑(n-1)

- B = log S { ∑(n-1)}

- X = {(ln.10) (B- ∑(n-1) log Si2} ; ln: 2,3026


(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan taktis memberi pengaruh secara signifikan terhadap keterampilan gerak dasar pembelajaran permainan bolabasket. Sesuai dengan yang dijelaskan pada pembahasan dapat dikatan pula pendekatan taktis cocok digunakan untuk pembelajaran permainan, seperti bola besar dan lainya.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama penelitian, peneliti memberikan saran kepada semua semua pihak baik itu untuk seklah maupun guru pendidikan jasmani. Adapun saranya ialah sebagai berikut :

1. Bagi sekolah, agar lebih menekankan mengenai hal-hal yang dapat mendukung terhadap pendekatan pembelajaran yang tepat kepada siswa yang salah satunya menggunakan pendekatan taktis supaya proses pembelajaran dapat menghasilkan tujuan pembelajaran yang optimal. 2. Bagi para guru pendidikan jasmani, agar lebih memperhatikan mengenai

pendekatan pembelajaran yang digunakan pada saat proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan pembelajaran penjas menuntut banyak praktik dilapangan maka pemilihan pendekatan pembelajaran harus sangat diperhatikan supaya pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, R. (2014). Sports Information. [online]. Tersedia: http://randyarif.blogspot.com/?m=1

Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Mudjiono. (2005). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

EnsikloPenjas.(2012). Sarana dan Prasarana BolaBasket. [online]. Tersedia: http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/ sarana-dan-prasarana-bola-basket-serta.html?m=1

Fred Percipal. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Griffin. dkk. (1997). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harjanto. (2006). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Joyce dan Weil . (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, T. dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Knirk dan Gustafon. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Mardika, R. (2013). Makalah Tes Pengukuran dan Bolabasket. [online]. Tersedia: http://mardikaraditya.blogspot.com/2013/06/makalah-tes-dan-pengukuran-bola-basket.html

Nurulwati. (2000). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.


(26)

59

Reznanda, I. (2013). Sarana dan Prasarana BolaBasket Serta Teknik Dasar BolaBasket. [online].

Tersedia:http://ichareznanda.blogspot.com/2013/10/sarana-dan-prasarana-bola-basket-serta.html?m=1

Sodikun, I. (1991). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Sodikun, I. (1992). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sucipto. dkk. (2010). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

38

a. Menetapkan sumber yang akan digunakan dalam kegiatan uji coba. Sampel yang di uji cobakan adalah siswa kelas X SMKN 4 Bandung sebanyak 50 orang siswa. Jumlah tersebut disesuaikan dengan sampel yang akan dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan penelitian cara penentuan sampel dengan sistem acak atau simple random sampling (Sugiyono, 2012:297). b. Pelaksanaan uji coba, dilakukan pada bulan Desember 2014.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang telah terkumpul setelah proses penelitian dilaksanakan kemudian dianalisis melalui pendekatan statistik. Menurut Bambang dan Jajat (2010:11) statistik merupakan kumpulan fakta dalam bentuk angka atau bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang dapat menggambarkan atau melukiskan adanya suatu persoalan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata menggunakan rumus : X =

Keterangan : X = nilai rata-rata X = skor yang diperoleh N = jumlah sampel ∑ = jumlah

2. Menghitung simpangan baku :

S =

(

X1-X)2

n-1

Keterangan :

S = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang


(2)

39

n = banyaknya jumlah orang

3. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan bermain. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi. c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F (Zi), untuk luas yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah. e. S (Zi), adalah urutan n dibagi n.

f. Hasil pengurangan F (Zi) tempatkan pada kolom F (Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai L0.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

- Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak

berdistribusi normal.

- Jika L0 ≤ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data berdistribusi

normal.

i. Mencari nilai Ltabel , membandingkan L0 dengan Ltabel.

Selanjutnya menguji homogenitas dengan Anava (Uji Bartlett). Rumus yang digunakan menurut Sudjana (1996:260) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Rumus Anava (Uji Bartlett)

Sampel Kel Dk 1/dk Si Log Si Dk (log Si)

1 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

2 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

K n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)


(3)

40

Dari harga-harga tersebut di atas, maka tentukanlah :

- Variansi gabungan dari semua sampel (S) dengan formulasi rumus : S2 =

{

∑(N-1)Si2

}

∑(n-1)

- B = log S { ∑(n-1)}

- X = {(ln.10) (B- ∑(n-1) log Si2} ; ln: 2,3026


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan taktis memberi pengaruh secara signifikan terhadap keterampilan gerak dasar pembelajaran permainan bolabasket. Sesuai dengan yang dijelaskan pada pembahasan dapat dikatan pula pendekatan taktis cocok digunakan untuk pembelajaran permainan, seperti bola besar dan lainya.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama penelitian, peneliti memberikan saran kepada semua semua pihak baik itu untuk seklah maupun guru pendidikan jasmani. Adapun saranya ialah sebagai berikut :

1. Bagi sekolah, agar lebih menekankan mengenai hal-hal yang dapat mendukung terhadap pendekatan pembelajaran yang tepat kepada siswa yang salah satunya menggunakan pendekatan taktis supaya proses pembelajaran dapat menghasilkan tujuan pembelajaran yang optimal. 2. Bagi para guru pendidikan jasmani, agar lebih memperhatikan mengenai

pendekatan pembelajaran yang digunakan pada saat proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan pembelajaran penjas menuntut banyak praktik dilapangan maka pemilihan pendekatan pembelajaran harus sangat diperhatikan supaya pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, R. (2014). Sports Information. [online]. Tersedia: http://randyarif.blogspot.com/?m=1

Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Mudjiono. (2005). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

EnsikloPenjas.(2012). Sarana dan Prasarana BolaBasket. [online]. Tersedia: http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/ sarana-dan-prasarana-bola-basket-serta.html?m=1

Fred Percipal. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Griffin. dkk. (1997). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harjanto. (2006). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Joyce dan Weil . (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, T. dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Knirk dan Gustafon. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Mardika, R. (2013). Makalah Tes Pengukuran dan Bolabasket. [online]. Tersedia: http://mardikaraditya.blogspot.com/2013/06/makalah-tes-dan-pengukuran-bola-basket.html

Nurulwati. (2000). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

59

Reznanda, I. (2013). Sarana dan Prasarana BolaBasket Serta Teknik Dasar BolaBasket. [online].

Tersedia:http://ichareznanda.blogspot.com/2013/10/sarana-dan-prasarana-bola-basket-serta.html?m=1

Sodikun, I. (1991). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Sodikun, I. (1992). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sucipto. dkk. (2010). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 4 Jakarta

2 53 112

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DENGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK NEGERI 1 KADIPATEN.

0 1 36

PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG.

0 2 38

Pengaruh Perbandingan Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Pada Permainan Bulutangkis di SMA Negeri 1 Baleendah.

0 3 18

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP NILAI- NILAI KERJASAMA : Studi eksperimen di SMA Negeri 15 Bandung.

0 4 37

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET : Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMP Negeri 1 Cibadak.

0 3 47

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET: Studi Eksperimen Di Kegiatan Ekstrakurikuler Bolabasket SMP Negeri 2 Arjawinangun.

5 19 34

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen di SMK ANGKASA Bandung).

0 0 52

PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG - repository UPI S JKR 1004545 Title

0 0 3

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET DI SMK NEGERI 4 BANDUNG : Study Eksperimen di Smk Negeri 4 Bandung - repository UPI S JKR 0901403 Title

0 0 3