PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN HOKI DI SMA NEGERI 26 BANDUNG.
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN HOKI
DI SMA NEGERI 26 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
SENDY MOHAMAD ANUGRAH 0807744
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN
PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS
TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM
PEMBELAJARAN HOKI
DI SMA NEGERI 26 BANDUNG
Oleh
SENDY MOHAMAD ANUGRAH
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
©Sendy Mohamad Anugrah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN HOKI DI SMA NEGERI
26 BANDUNG
Oleh
Sendy Mohamad Anugrah 0807744
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I
Dra. Hj. Oom Rohmah, M.Pd. NIP. 196005181987032003
Pembimbing II
Dr. Tjetjep Habibudin, M. Pd. NIP. 194907221973031001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 196508171990011001
(4)
ii
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
Sendy Mohamad Anugrah (0807744) : Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki di SMA Negeri 26 Bandung
Latar belakang penelitian ini karena kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler yang terlihat dari kehadiran siswa yang menurun, sehingga dalam penelitian ini penulis menerapkan pembelajaran pendekatan taktis dan teknis agar motivasi siswa mengikuti pembelajaran hoki meningkat. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 26 Bandung dan sample penelitian ini siswa SMA Negeri 26 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler hoki sebanyak 30 siswa. Hasil pengolahan data pada penelitian menunjukan bahwa t hitung pembelajaran pendekatan taktis = 2.97 dan pembelajaran teknis = 1.87 yang lebih besar dari t-tabel = 1.76, sehingga pendekatan taktis dan teknis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki. Hasil penelitian perbandingan kedua pendekatan tersebut juga di peroleh bahwa t hitung = 1.87 yang lebih besar dari t-tabel = 1.70 menunjukan bahwa kelompok latihan yang menggunakan pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan kelompok latihan yang menggunakan pembelajaran pendekatan teknis terhadap motivasi siswa bermain hoki.
(5)
iii
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT
Sendy Mohamad Anugrah (0807744): Comparison of Tactical and Technical Approach in Student Motivation in Hockey Learning in SMAN 26 Bandung
The background of this study due to lack of student motivation in participating extracurricular it can be seen from declining attendance, so in this study the writer applies the tactical and technical approach to increase the student motivation in hockey learning. The method in this study is the experimental method. The population was students of SMA Negeri 26 Bandung and the sample of this study is 30 students of SMAN 26 Bandung who join the hockey extracurricular. The results of processing data showed that t count of tactical approach = 2.97 and technical approach = 1.87 which is greater than t-table = 1.76, so the tactical and technical approach gives a significant impact on increasing students' motivation in learning hockey. The results comparison of the two approaches is also obtained that t = 1.87 which is greater than t-table = 1.70 showed a group that use tactical approach provides a more significant effect than a group were using a technical approach in student motivation of hockey learning..
(6)
vi
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN……… i
ABSTRAK ...……… ii
KATA PENGANTAR ……….. iii
UCAPAN TERIMAKASIH ……… iv
DAFTAR ISI……… vi
DAFTAR TABEL……… viii
DAFTAR GAMBAR………... ix
DAFTAR LAMPIRAN………... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...………... 1
B. Rumusah Masalah ...………... 5
C. Tujuan Penelitian ………... 5
D. Manfaat Penelitian ……… 6
E. Batasan Istilah... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8
1. Hakikat Keterampilan Permainan Hoki ... 8
a. Keterampilan Hoki ... 8
b. Klasifikasi Keterampilan Hoki ... 13
c. Klasifikasi Permainan Hoki ... 16
2. Pengertian Model Pembelajaran ... 17
a. Pentingnya Penggunaan Model ... 18
3. Model Pembelajaran PendekatanTaktis ... 19
a. Pengertian ... 20
b. Tujuan ... 21
4. Model Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 23
a. Pengertian ... 23
b. Tujuan ... 24
5 Pengertian Motivasi ... 26
B. Kerangka Pemikiran……….. 27
C. Hipotesis Penelitian………... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian……….. 30
B. Desain Penelitian………... 32
C. Populasi dan Sample………... 35
D. Instrumen Penelitian………... 35
E. Prosedur Pengolahan Data……… 43
1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku ... 44
(7)
vii
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Menghitung Homogenitas ... 45
4. Pengujian Signifikan... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data………... 47
B. Prasyarat Analisis Data………... 48
C. Pengujian Hipotesis………... 50
D. Diskusi Penemuan... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 54
B. Saran………... 54
(8)
viii
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pretest-Possttest Control Group Design ... 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Motivasi ... 37
Tabel 3.3 Skor Untuk Soal Positif ... 38
Tabel 3.4 Skor Untuk Soal Negatif ... 39
Tabel 3.5 Skala Sikap Model Linier ... 39
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas ... 41
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Awal Atas 28 Responden ... 43
Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Awal Kelompok Latihan Menggunakan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 47
Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku Tes Akhir Kelompok Latihan Menggunakan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 48
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors Kelompok Latihan Menggunakan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 49
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Kelompok Latihan Menggunakan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 50
Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Dan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan Menggunakan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 51
Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Dan Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan Motivasi siswa bermain hoki Kelompok Latihan Menggunakan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Pembelajaran Pendekatan Teknis ... 52
(9)
ix
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Paradigma Ganda Dengan Dua Variabel Independen... 31 Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian ... 33
(10)
x
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Keputusan Pembuatan Skripsi Lampiran II Surat Penelitian
Lampiran III Instrumen Penelitian Lampiran IV Program Latihan
Lampiran V Hasil Pengolahan Data Statistik Lampiran VI Foto-foto Penelitian
(11)
1
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga hoki sudah cukup lama di kenal oleh sebagian masyarakat dunia. Olahraga hoki sudah dipertandingkan pada Olimpiade 1908, di London. Di Negara-negara Asia baru di pertandingkan pada tahun 1958 di Tokyo. Menurut Tabrani, (1985:291-293) di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, olahraga hoki belum begitu mendapat perhatian masyarakat secara luas. Hanya berkembang di kalangan masyarakat sekolah dan perguruan tinggi, masyarakat belum begitu mengenal olahraga hoki. Meskipun populasi pemain hoki di Indonesia masih terbatas, namun telah banyak di selenggarakan kejuaraan baik yang bersifat regional, nasional, antar daerah, maupun pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan di lingkungan sekolah terutama di kalangan Sekolah Mengengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT), sedangkan di kalangan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai dikembangkan dengan sarana, prasarana dan aturan yang dimodifikasi.
Olahraga hoki merupakan olahraga permainan yang terlihat membahayakan bagi keselamatan pemain karena menggunakan alat berupa stik yang keras dan bola yang cukup keras juga, itu semua sepintas dilihat oleh masyarakat awan yang belum mengetahui bagaimana olahraga hoki itu sendiri padahal olahraga hoki ini memiliki banyak peraturan yang sangat ketat sehingga bisa melindungi para pemain dari tindakan-tindakan yang akan membahayakan pemain. Selain peraturan yang ketat para pemain hoki juga dilengkapi dengan alat-alat yang dapat melindungi para pemain dari cidera yang ditimbulkan dari permainan hoki seperti: glove (sarung tangan), shin guard (pelindung kaki), masker (pelindung muka), dan lain-lain. Permainan hoki memiliki beberapa keterampilan teknik yang harus dikuasai, diantaranya keterampilan push, hit, stop, dribble, flick, jab, tackle dan scoop yang merupakan sebagai keterampilan dasar dalam olahraga hoki. Untuk menjadi seorang pemain hoki yang baik harus menguasai teknik dasar tersebut. Karena kalau tidak menguasai teknik-teknik dasar tersebut tidak akan tercipta sebuah permainan hoki yang baik dan efektif.
(12)
2
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Olahraga hoki sampai saat ini belum termasuk ke dalam matapelajaran intrakurikuler yang diwajibkan di sekolah akan tetapi olahraga hoki sudah termasuk ke dalam ekstrakurikuler di sekolah. Ekstakulikuler di sekolah ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan minat yang ada pada siswa serta memupuk bakat yang dimiliki siswa dan diharapkan dapat meraih prestasi yang maksimal, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Pada saat ini sudah banyak Sekolah Menengah Atas di Bandung yang mempunyai ekstrakurikuler olahraga hoki contohnya SMA Negeri 26 Bandung. Menurut pengamatan penulis di SMA Negeri 26 Bandung walaupun sudah ada ekstrakurikuler hoki akan tetapi masih belum banyak diminati oleh siswa. Faktor-faktor yang menghambat minat siswa dalam mengikuti olahraga hoki diantaranya:
- Peralatan hoki yang cukup mahal dan sulit didapat mengurangi minat siswa mengikuti olahraga hoki ini.
- Sulitnya mencari lapangan hoki yang memadai yang akan digunakan siswa untuk berlatih.
- Pendapat orang bahwa olahraga hoki ini adalah olahraga yang membahayakan karena dimainkan dengan menggunakan alat yaitu stik dan bola yang digunakan cukup keras yang rentan dari faktor bahaya atau cedera.
- Kurangnya motivasi, yang lebih cenderung ke rasa takut akan cedera, kurangnya percaya diri dan timbulnya rasa kebosanan karena permainan hoki merupakan permainan yang cukup rumit.
Penulis melihat dalam proses pelaksanaan pembelajaran atau latihan di kegiatan ekstrakurikuler masih menggunakan metode latihan tradisional oleh karena itu penulis berkeras untuk memberikan sumbangan pengetahuan berupa wawasan keilmuan tentang pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler menggunakan model pembelajaran taktis dan teknis. Walaupun demikian kedua pendekatan ini masih belum terlihat keunggulannya untuk memberikan kontribusi terhadap motivasi siswa mengikuti olahraga hoki karena belum diadakan penelitian sebelumnya.
(13)
3
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Ibrahim, (2001:23), “motivasi dapat diartikan sebagai suatu tenaga atau kekuatan dalam diri individu, yang mendorong prilaku seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi ini muncul, biasanya karena adanya kebutuhan”. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Untuk meningkatkan motivasi dalam pembelajaran hoki, maka dibuat model pembelajaran yang akan meningkatkan motivasi siswa. Banyak sekali model pembelajaran yang menunjang untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang maksimal salah satunya menggunakan model pembelajaran taktis.
Pendekatan taktis merupakan pendekatan yang menekankan pada pemecahan masalah taktik dalam situasi permainan. Seperti yang disampaikan Toto (2001 :1) pendekatan taktis mendorong siswa untuk memecahkan masalah taktik dalam permainan. Masalah ini pada hakekatnya berkenanaan dengan penerapan keterampilan teknik dalam situasi permainan.
Pendekatan taktis lebih menekankan pada pengajaran taktik bermain daripada teknik. Selain itu juga pendekatan taktis lebih tepat dan lebih efektif. Melalui pendekatan taktis diaharapkan guru dan siswa dapat bermain dengan penuh semangat (Toto, 2001 : 2).
Secara singkat jelas bahwa pendekatan taktis merupakan pendekatan yang menekankan pada aktivitas bermain. Dalam situasi bermain inilah kemampuan yang dimiliki siswa akan terdorong untuk ditampilkan secara menyeluruh.
Keuntungan dari model pembelajaran taktis adalah pendekatan ini merupakan pendekatan yang menekankan pada aktivitas bermain sehingga dapat terciptanya suasana pengajaran yang dapat memotivasi siswa agar senantiasa bergairah dalam proses belajar mengajar, memberikan kesenangan kepada siswa dalam melakukan aktivitas latihan, meningkatkan kemampuan siswa untuk membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang sedang berlangsung dan selalu
(14)
berubah-4
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ubah, memberikan kesempatan kepada siswa menikmati suasana latihan dengan penuh semangat dan menggairahkan serta tidak membosankan. Sedangkan kerugian menggunakan pendekatan taktis adalah dikarenakan pendekatan ini menekankan pada aktivitas bermain sehingga teknik-teknik dasar kurang mendapat penekanan dan pengulangan yang berakibat siswa kurang menguasai teknik dasar.
Beberapa alternatif dalam upaya meningkatkan motivasi yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran teknis. Pendekatan teknis ini lebih menekankan pada penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar.
Model pendekatan teknis adalah model pembelajaran yang meningkatkan teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan siswa, misalnya teknik menembak bola, melempar bola, menangkap bola dan sebagainya. Latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik atau perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting untuk menentukan gerak keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga, haruslah dilatih dan kuasai secara sempurna (Yunyun, 27 :36).
Keuntungan menggunakan model pembelajaran teknis adalah pendekatan ini lebih menekankan penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar, jadi siswa akan akan mahir melakukan teknik dasar karena semakin banyak pengulangan semakin mahir pula siswa melakukan teknik dasar tersebut. Sedangkan kekurangannya adalah penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan bahwa motivasi sangat penting untuk siswa atau peserta didik. Kurangnya motivasi pada siswa atau peserta didik maka akan berpengaruh pada proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, dengan adanya pendekatan taktis dan teknis dalam permainan hoki diharapkan siswa bisa mendapatkan motivasi untuk mengikuti atau turut aktif dalam pembelajaran hoki, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti tentang pendekatan taktis dan teknik yang diterapkan dalam permainan hoki khususnya keterkaitannya dengan motivasi pembelajaran hoki.
(15)
5
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun bentuk pengamatan tersebut, penulis tuangkan dalam penelitian dengan judul : Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Hoki di SMA Negeri 26 Bandung.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung? 2. Apakah pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh terhadap
peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung? 3. Apakah ada perbedaan antara pembelajaran pendekatan taktis dan pendekatan
pembelajaran teknis terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak penggunaan pembelajaran pendekatan taktis terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak penggunaan pembelajaran pendekatan teknis terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pembelajaran pendekatan taktis dan pembelajaran pendekatan teknis terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki.
(16)
6
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibedakan menjadi dua, manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan di bidang keolahragaan khususnya dalam hal proses pembelajaran pendidikan Jasmani.
Adapun manfaat secara praktis di dalam penelitian ini adalah :
1. Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, serta mengembangkan motivasi siswa dalam bermain hoki.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru atau pelatih untuk lebih memperhatikan pendekatan yang diterapkan, agar motivasi siswa terdorong untuk berkembang secara utuh.
3. Untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi Ekstrakurikuler hoki di sekolah tersebut.
4. Mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah ataupun di pusat latihan.
E. Batasan Istilah
Dalam bagian ini dikemukakan batasan dan definisi istilah yang digunakan atau yang menjadi kerangka acuan peristilahan dalam penelitian ini. Batasan tersebut adalah sebagai berikut:
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk mernbentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Pendekatan taktis merupakan pendekatan yang menekankan pada pemecahan masalah taktik dalam situasi permainan
Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang menekankan pada penguasaan keterampilan teknik dasar sesungguhnya, dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan dan berulang-ulang.
(17)
7
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
motivasi adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu.
Permainan hoki adalah olahraga permainan menggunakan alat berupa stik dan bola yang dimainkan menggunakan teknik-teknik tertentu untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan.
(18)
30
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2011 : 6) sebagai berikut :
“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam berbagai
bidang”.
Karena penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua pendekatan pembelajaran, maka metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, di mana metode eksperimen ini merupakan penelitin yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir, 2005 : 63). Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Sugiyono (2011 :
108) bahwa “metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya atau seberapa besar hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada suatu kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Dalam hal ini perlakuan yang berbeda adalah dengan menggunakan pembelajaran pendekatan teknis dan taktis. Dalam penelitian yang penulis teliti terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat adapun pengertian yang dimaksud dengan variabel seperti yang diungkap oleh Arikuntoro.
Arikunto (2010:161), menjelaskan pengertian “Variabel adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (Arikunto, 2010:161), “Variabel penelitian adalah sesuatu hal
(19)
31
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian, terdapat variabel-variabel di dalamnya, yaitu :
1. Variabel bebas (Independen)
Menurut Sugiyono (2011 : 61) “variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran pendekatan taktis (X1) dan teknis (X2).
2. Variabel terikat (Dependen)
Menurut Sugiyono (2011 : 61) variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah motivasi siswa.
Gambar 3.1
Paradigma Ganda Dengan Dua Variabel Independen
X1
Y X2
Keterangan:
X1 : Pembelajaran Taktis X2 : Pembelajaran Teknis Y : Motivasi
(20)
32
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rencana atau metode yang akan dilaksanakan pada saat penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest design yaitu dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal kemudian diberikan dua treatment yang berbeda kemudian pada akhirnya dapat dilihat perbandingannya.
Desain ini diawali dengan mengambil sampel dari populasi yang ada, kemudian diadakan tes awal atau pre-test. Cara Kemudian sampel diberikan perlakuan atau treatment dalam hal ini pendekatan taktis dan teknis dengan cara dibagi menjadi dua kelompok tiap kelompok terdiri dari 15 siswa. Setiap kelompok mendapat treatment yang berbeda. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan pendekatan terhadap motivasi bermain hoki. Mekanisme penelitian dari dua kelompok tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
R1 O1 X 1 O2
R2 O3 X2 O4
Keterangan :
R1 : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan taktis
R2 : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan teknis
O1 : Tes Awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan
pendekatan taktis
O2 : Tes Awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan
(21)
33
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
X1 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
taktis
X2 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
teknis
O3 : Tes Akhir yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan
pendekatan taktis
O4 : Tes Akhir yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan
pendekatan teknis
Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk gambar 3.2 di bawah ini.
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
KESIMPULAN PENGUMPULAN DATA KELOMPOK A:
PERLAKUAN DENGAN PENDEKATAN TAKTIS
KELOMPOK B: PERLAKUAN DENGAN PENDEKATAN TEKNIS
TES AKHIR UJI COBA ANGKET
(22)
34
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari gambar di atas maka dapat kita jelaskan sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan/Persiapan
a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian
b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian
c. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru/pelatih ekstrakurikuler yang bersangkutan
d. Membuat surat izin penelitian e. Membuat angket penelitian f. Menentukan sampel penelitian
g. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Tahap Pelaksanaan
a. Menguji cobakan Angket Penelitian
b. Pelaksanaan tes awal (pre test) pada sampel yang akan diberikan perlakuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam bermain hoki
c. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian yaitu dengan menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan taktis dan pendekatan teknis d. Memberikan tes akhir (post test) pada sampel penelitian untuk mengetahui
apakah ada peningkatan motivasi setelah pemberian perlakuan 3. Evaluasi
a. Mengolah dan menganlisis data hasil pre test dan post test b. Menganalisis hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian.
(23)
35
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2011 : 117) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMAN 26 Bandung.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mengambil sampel ada beberapa teknik yang bisa digunakan, dalam penelitian ini sampel ditarik dengan menggunakan nonprobability sampling yakni pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling atau sampel bertujuan yang artinya pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011 : 123-124, Sudjana, 2005 : 168). Sampel untuk penelitian ini adalah siswa SMAN 26 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler hoki yang berjumlah 30 orang.
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini terbentuk melalui penyusunan kisi-kisi yang terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub komponen, indikator dan pernyataan. Butir-butir pernyataan itu merupakan gambaran tentang teknik-teknik motivasi yang digunakan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga hoki. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya
(24)
36
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya.
Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Melakukan spesifikasi data.
Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci dengan dituangkan dalam bentuk kisi-kisi yang mengacu pada penjelasan mengenai teknik motivasi dari Setyobroto (1989:73) sebagai berikut:
a. Dengan cara memberikan tantangan b. Dengan mengadakan hambatan-hambatan
c. Dengan memberikan hukuman atau memberikan koreksi-koreksi d. Dengan memberikan hadiah atau pujian
e. Dengan teknik persuasif
f. Dengan cara paksaan atau dengan ancaman
Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi yang tampak dalam Tabel 3.1.
(25)
37
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Motivasi
Komponen Sub
Komponen Indikator
No. Soal dalam Angket + – Teknik-Teknik
Motivasi
Tantangan 1. Tingkat kesulitan tugas 2. Penetapan target
1,37 20,56
19,55 2,38 Hambatan 1. Kendala Latihan
2. Sarana
3,39 22,58
21,57 4,40 Hukuman 1. Teguran
2. Latihan / Tugas Fisik 3. Piket
4. Koreksi / Perbaikan
5,41 24,60 7,43 26,62 23,59 6,42 25,61 8,44 Penghargaan 1. Pujian
2. Hadiah
3. Nilai tambahan 4. Contoh/Model 9,45 28,64 11,47 30,66 27,63 10,46 29,65 12,48 Persuasif 1. Ajakan
2. Himbauan 3. Bimbingan 13,49 32,68 15,51 31,67 14,50 33,69 Paksaan / Ancaman
1. Konsekuensi timbal-balik 2. Latihan / Drill
3. Tugas Pekerjaan Rumah
34,70 17,53 36,72 16,52 35,71 18,54
2. Penilaian Angket
Penilaian dari angket motivasi penulis menggunakan skala sikap, yaitu skala Likert, Penilaian dari angket motivasi penulis menggunakan skala sikap, yaitu skala Likert, mengenai hal ini Sudjana dan Ibrahim (2001:107) mengungkapkan:
“Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden,
apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu”.
(26)
38
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sikap yakni skala Likert. Lebih lanjut skala Likert menurut Sudjana dan Ibrahim (2004:107) sebagai berikut :
“Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan ada dua kategori yakni pernyataan positif dan pernyataan negative. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik perntaan positif atau negative dinilai subjek sangat setuju, stuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.”
Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut: Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap pernyataan negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5.
Pemberian skala skor pada setiap kategori pernytaan tes, dilakukan dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban. Adapun skor tersebut menurut Nurhasan (2007:349) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Untuk Soal Positif
Jawaban Skor SS (Sangat Setuju ) 5
S ( Setuju) 4 R (Ragu) 3 TS (Tidak Setuju) 2 STS (Sangat Tidak Setuju) 1
(27)
39
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.4
Skor Untuk Soal Negatif
Jawaban Skor SS (Sangat Setuju ) 1
S ( Setuju) 2 R (Ragu) 3 TS (Tidak Setuju) 4 STS (Sangat Tidak Setuju) 5
Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden berjumlah 28 butir soal atau pernyataan untuk tes tingkat motivasi. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu motivasi siswa SMAN 26 Bandung yang mengikuti ekskul hoki.
Tabel 3.5
Skala Sikap Model Linier
No Pernyataan-pernyataan Alternatif Jawaban
SS S RR TS STS 1. Saya merasa senang belajar bermain hoki √
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju
(28)
40
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Skor untuk setiap alternatif jawaban berbeda-beda, mulai dari (SS) diberikan skor 5, dan seterusnya dengan (STS) diberikan skor 1.
1. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data tentang motivasi melalui pemberian angket kepada sampel.
b. Menghitung skor dari setiap jawaban dari butir-butir soal, dengan menggunakan Program Statistik.
c. Menganalisis seberapa besar persentase tingkat motivasi.
Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut agar data tersebut dapat ditarik kesimpulan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson) dengan cara mengkorelasikan masing-masing variabel dengan skor total variabel. Skor total variabel adalah penjumlahan dari keseluruhan variabel. Variabel-variabel yang berkorelasi signifikan dengan skor total variabel menunjukkan variabel tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.
Pengujian menggunakan taraf signifikansi 0.05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau variabel pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total variabel (dinyatakan valid).
Jika r hitung < r maka instrumen atau variabel pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total variabel (dinyatakan tidak valid).
Uji instrumen awal dari indikator Motivasi yang digunakan dilakukan pada 28 jumlah responden yaitu siswa SMAN 7 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler hoki atas pertanyaan Motivasi untuk mengetahui validitas awal instrumen yang digunakan. Dipilih SMAN 7 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler hoki sebagai responden karena dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang akan dipakai untuk penelitian.
(29)
41
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Uji Signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-table. Pada uji awal ini, jumlah sample (n) = 28 dan besarnya df dapat dihitung 28-2 = 26. Dengan df=26 dan alpha = 0.05 didapat r-table = 0.374 (lihat r-table pada df=26).
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas
Indikator Korelasi Person Product (r hitung)
Angka kritis
(r table) keterangan P1 0.579 0.374 valid P2 0.530 0.374 valid P3 0.393 0.374 valid P4 0.062 0.374 tidak valid P5 0.633 0.374 valid P6 0.461 0.374 valid P7 0.380 0.374 valid P8 0.655 0.374 valid P9 0.445 0.374 valid P10 0.489 0.374 valid P11 0.386 0.374 valid P12 0.581 0.374 valid P13 0.760 0.374 valid P14 0.456 0.374 valid P15 0.439 0.374 valid P16 0.061 0.374 tidak valid P17 0.393 0.374 valid P18 0.474 0.374 valid P19 0.099 0.374 tidak valid P20 0.546 0.374 valid P21 0.393 0.374 valid P22 0.385 0.374 valid P23 0.439 0.374 valid P24 0.502 0.374 valid P25 0.522 0.374 valid P26 0.474 0.374 valid P27 0.609 0.374 Valid P28 0.562 0.374 valid P29 0.485 0.374 valid P30 0.610 0.374 valid P31 0.439 0.374 valid P32 0.385 0.374 valid P33 0.424 0.374 valid
(30)
42
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Indikator Korelasi Person
Product (r hitung)
Angka kritis
(r table) keterangan P34 0.248 0.374 tidak valid P35 0.439 0.374 valid P36 0.562 0.374 valid P37 0.009 0.374 tidak valid P38 0.510 0.374 valid P39 0.566 0.374 valid P40 0.658 0.374 valid P41 0.494 0.374 valid P42 0.511 0.374 valid P43 0.506 0.374 valid P44 0.439 0.374 valid P45 0.525 0.374 valid P46 0.486 0.374 valid P47 0.707 0.374 valid P48 0.246 0.374 tidak valid P49 0.071 0.374 tidak valid P50 0.395 0.374 valid P51 0.564 0.374 valid P52 0.447 0.374 valid P53 0.486 0.374 valid P54 0.319 0.374 tidak valid P55 0.114 0.374 tidak valid P56 0.421 0.374 valid P57 0.540 0.374 valid P58 0.142 0.374 tidak valid P59 0.492 0.374 valid P60 0.146 0.374 tidak valid P61 0.124 0.374 tidak valid P62 0.639 0.374 valid P63 0.447 0.374 valid P64 0.639 0.374 valid P65 0.400 0.374 valid P66 0.504 0.374 valid P67 0.579 0.374 valid P68 0.421 0.374 valid P69 0.414 0.374 valid P70 0.542 0.374 valid P71 0.672 0.374 valid P72 0.365 0.374 valid
(31)
43
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan bahwa butir angket yang berjumlah 72 butir soal ternyata 12 butir soal tidak valid, sehingga tidak digunakan dan selebihnya yaitu 60 butir soal dijadikan sebagai alat pengumpul data.
Setelah dilakukan uji validitas terhadap indikator-indikator dalam penelitian ini, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan terhadap alat test (Wahyono, 2004). Reliabilitas adalah ukuran untuk menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.
. Pengujian reliabilitas dengan melakukan perhitungan koefisien reliabilitas
mempergunakan Cronbach’s Alpha. Hasil-hasil dari perhitungan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Dengan alat bantu software SPSS versi 20 berikut
merupakan angka koefisien Cronbach’s Alpha dari masing-masing variabel pada pengukuran yang digunakan oleh penelitian ini. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach alpha, dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.70.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Awal Atas 28 Responden Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
0,921 0,923 2
Berdasarkan tabel 3.8 diatas, maka dapat dilihat bahwa pada hasil pengujian angket terhadap 28 responden, koefisien Cronbach Alpha variabel Motivasi sebesar 0.921 adalah reliable karena memenuhi persyaratan minimal reliabilitas dengan minimal koefisien Cronbach Alpha sebesar 0.70.
E. Prosedur Pengolahan Data
Penulis melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut:
(32)
44
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku
a. Mencari nilai rata-rata
X dari setiap kelompok data dengan rumus:X = n
X
Arti tanda-tanda rumus di atas adalah:
X = nilai rata-rata yang dicari
X = skor mentah n = jumlah sampel
= jumlah darib. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus: S = 1 ) ( 2
n X XiArti tanda-tanda rumus di atas adalah: S = simpangan baku yang dicari
= jumlah dariX = nilai data mentah
X = nilai rata-rata yang dicari n = jumlah sampel
2. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors, Nurhasan (2002:105) caranya sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2 … , Xn jika dijadikan angka baku Z1, Z2, … , Zn dengan menggunakan rumus:
Z = S
X X
b. Untuk tiap angka baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang.
(33)
45
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F (Z) = P (Z ≤ Z)
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. jika proporsi dinyatakan oleh S(Z1), maka:
S(Z1) =
n
Z yang Z
Z Z
Banyaknya... 1,... 2,... n.... ... i
d. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga mutlak yang paling besar. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo. f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini
dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata 0,05
3. Menghitung Homogenitas
Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus:
2 2 1 2
S S
F
Keterangan:
1 2
S : varians dari kelompok lebih besar
2 2
S : varians dari kelompok kecil
Kriteria penghitungan homogenitas adalah terima hipotesisi jika Fhitung lebih
kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α 0,05 4. Pengujian Signifikan
Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah pengujiannya menggunakan uji t dengan rumus:
(34)
46
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
√
Kriteria pengujiannya adalah : diterima hipotesis H, jika t < t 1-α, dimana t1-α disdapat dari daftar ditribusi dengan dk = (n1+n2-2) dan peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainnya ditolak.
Keterangan :
S2 = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 S12 = Varians tes awal
Xi = Skor rata-rata tes awal X2 = Skor rata-rata tes akhir S22 = Varians tes akhir
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Tolak hipotesis, jika t >
α. Untuk harga lainnya Ho diterima, distribusi t dengan tingkat
(35)
54
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya yaitu mulai dari pemaparan latar belakang masalah, perumusan penelitian, serta pengajuan hipotesis. Kemudian pemahaman pada kajian teori, penerapan metode penelitian, serta pengolahan data dengan analisis penghitungan statistik, maka dalam penelitian ini penulis menemukan jawaban sebagai akhir dari penelitian yang penulis lakukan.
Selanjutnya beberapa jawaban yang ada, penulis rumuskan dalam bab kesimpulan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun beberapa kesimpulan penelitian tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung
2. Model pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung
3. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih signifikan dalam meningkatkan motivasi siswa dibandingkan model pendembelajaran pendekatan teknis dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung.
B. Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
(36)
55
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagi para pembina, pelatih, atlet hoki dan pembaca pada umumnya agar menerapkan model pembelajaran pendekatan taktis dalam rangka meningkatkan motivasi siswa bermain hoki dalam pelaksanaan program latihannya.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek psikologi, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal-hal psikologi lainnya yang mempengaruhi prestasi cabang olahraga hoki.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.
(37)
56 Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Clarke, Trevor (1976). Hockey Teaching and Playing. London: Lepus Book. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Joyce, B. , Weil, M. , and Shower, B. (1992) Models of Teaching. Massachusetts: Allyn and Bacon
Juliantine, Tite.(2011), Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung FPOK UPI
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : FPOK UPI Makmun, Abin Syamsuddin (2002), Psikologi Kependidikan. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Ma’mun, Amung dan Saputra, Yudha M. (1999). Teori Belajar Gerak. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Ma’mun, A dan Subroto, T. (2001). Pendekatan Taktis Permaianan Bolavoli:
Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.
Moh. Nazir .(2005). Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia. Nasution. (1987). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung : Jemars.
Nurhasan, dan Cholil, H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan, dkk. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
PHSI. (1990). Peraturan Pemainan Hoki. Jakarta.
Sardiman. (1986). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Setyobroto, Sudibyo. (1989). Psikologi Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Anem Kosong Anem.
(38)
57
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Subroto, T (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerja sama dengan Ditjora Depdiknas.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supriyatna, A., dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: Redpoint.
Tabrani, P. (1991). Peraturan Permainan Hoockey Lapangan . Bandung: Pengurus Daerah persatuan Hockey Seluruh Indonesia Jawa Barat
Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola:
Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.
Wahyono, Teguh.(2004). Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yunyun Yudiana, Herman Subardjah, Tite Juliantine. tt. Latihan Fisik, Bandung: FPOK-UPI.
SUMBER LAIN
_______. (2010). Pendekatan Taktis Dalam Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com [ 5 Juni 2012]
_______. (2010). Pengertian Definisi Motivasi. [Online]. Tersedia: http://carapedia.com [ 21 Juni 2012]
_______. (2012). Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com [21 Juni 2012]
Harianung. (2010). Pembelajaran Penjasorkes. [Online]. Tersedia: http://harianung.wordpress.com [ 12 Mei 2012]
Hanafi, I. (2008). Psikologi Olahraga. [Online]. Tersedia: http://mihape.blogspot.com [12 Mei 2012]
(39)
58
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ibrahim. (1991). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://endonesa.wordpress.com [10 April 2012]
Jenny. (2011). Pengertian Motivasi. [Online]. Tersedia: http://www.duniapsikologi.com. [ 21 Juni 2012]
Pataz, E. (2011). Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Teknis Dan Taktis Terhadap Kemampuan Tendangan Lambung. [Online]. Tersedia: http://pataz.blog.com [10 April 2012]
Yudiana, Y. (2009). Implementasi Model Pendekatan Taktis Dan Teknis Dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli Pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu [ 5 Juni 2012]
(1)
46
√
Kriteria pengujiannya adalah : diterima hipotesis H, jika t < t 1-α, dimana t1-α disdapat dari daftar ditribusi dengan dk = (n1+n2-2) dan
peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainnya ditolak. Keterangan :
S2 = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1
S12 = Varians tes awal
Xi = Skor rata-rata tes awal X2 = Skor rata-rata tes akhir
S22 = Varians tes akhir
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Tolak hipotesis, jika t >
α. Untuk harga lainnya Ho diterima, distribusi t dengan tingkat
(2)
54 Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya yaitu mulai dari pemaparan latar belakang masalah, perumusan penelitian, serta pengajuan hipotesis. Kemudian pemahaman pada kajian teori, penerapan metode penelitian, serta pengolahan data dengan analisis penghitungan statistik, maka dalam penelitian ini penulis menemukan jawaban sebagai akhir dari penelitian yang penulis lakukan.
Selanjutnya beberapa jawaban yang ada, penulis rumuskan dalam bab kesimpulan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun beberapa kesimpulan penelitian tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung
2. Model pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung
3. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih signifikan dalam meningkatkan motivasi siswa dibandingkan model pendembelajaran pendekatan teknis dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung.
B. Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
(3)
55
1. Bagi para pembina, pelatih, atlet hoki dan pembaca pada umumnya agar menerapkan model pembelajaran pendekatan taktis dalam rangka meningkatkan motivasi siswa bermain hoki dalam pelaksanaan program latihannya.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek psikologi, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal-hal psikologi lainnya yang mempengaruhi prestasi cabang olahraga hoki.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.
(4)
56
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Clarke, Trevor (1976). Hockey Teaching and Playing. London: Lepus Book. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
Joyce, B. , Weil, M. , and Shower, B. (1992) Models of Teaching. Massachusetts: Allyn and Bacon
Juliantine, Tite.(2011), Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung FPOK UPI
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : FPOK UPI Makmun, Abin Syamsuddin (2002), Psikologi Kependidikan. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Ma’mun, Amung dan Saputra, Yudha M. (1999). Teori Belajar Gerak. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Ma’mun, A dan Subroto, T. (2001). Pendekatan Taktis Permaianan Bolavoli:
Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.
Moh. Nazir .(2005). Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia. Nasution. (1987). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung : Jemars.
Nurhasan, dan Cholil, H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan, dkk. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
PHSI. (1990). Peraturan Pemainan Hoki. Jakarta.
Sardiman. (1986). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Setyobroto, Sudibyo. (1989). Psikologi Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Anem Kosong Anem.
(5)
57
Subroto, T (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerja sama dengan Ditjora Depdiknas.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supriyatna, A., dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: Redpoint.
Tabrani, P. (1991). Peraturan Permainan Hoockey Lapangan . Bandung: Pengurus Daerah persatuan Hockey Seluruh Indonesia Jawa Barat
Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola:
Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.
Wahyono, Teguh.(2004). Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yunyun Yudiana, Herman Subardjah, Tite Juliantine. tt. Latihan Fisik, Bandung: FPOK-UPI.
SUMBER LAIN
_______. (2010). Pendekatan Taktis Dalam Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com [ 5 Juni 2012]
_______. (2010). Pengertian Definisi Motivasi. [Online]. Tersedia: http://carapedia.com [ 21 Juni 2012]
_______. (2012). Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com [21 Juni 2012]
Harianung. (2010). Pembelajaran Penjasorkes. [Online]. Tersedia: http://harianung.wordpress.com [ 12 Mei 2012]
Hanafi, I. (2008). Psikologi Olahraga. [Online]. Tersedia: http://mihape.blogspot.com [12 Mei 2012]
(6)
Sendy Mohamad Anugrah, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis Dan Teknis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Hoki Di SMA Negeri 26 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ibrahim. (1991). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://endonesa.wordpress.com [10 April 2012]
Jenny. (2011). Pengertian Motivasi. [Online]. Tersedia: http://www.duniapsikologi.com. [ 21 Juni 2012]
Pataz, E. (2011). Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Teknis Dan Taktis Terhadap Kemampuan Tendangan Lambung. [Online]. Tersedia: http://pataz.blog.com [10 April 2012]
Yudiana, Y. (2009). Implementasi Model Pendekatan Taktis Dan Teknis Dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli Pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu [ 5 Juni 2012]