MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN PADA LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN PEREPET JENGKOL DI KELAS IV SDN KADU KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

i

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Tolakan Lompat Jauh Melalui Permainan Perepet Jengkol sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang,...Juni 2013 Yang membuat pernyataan

Supriatna 0902793


(2)

i DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ... PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang Masalah... B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah... 1. Perumusan Masalah... 2. Pemecahan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Batasan Istilah...

BAB II KAJIAN FUSTAKA ...

A. Kajian Teoritis... 1. Hakikat Pendidikan Jasmani...

a. Pengertian Pendidikan Jasmani... b. Tujuan Pendidikan Jasmani... c. Manfaat Pendidikan Jasmani di SD... d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD... 2. Perkembangan Keterampilan Gerak... a. Pengertian Perkembangan Keterampilan Gerak... b. Teori Perkembangan Gerak Anak SD... c. Karakteristik Siswa di SD... 3. Teori Belajar Pendidikan Jasmani... 4. Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh...

a. Gerak Dasar Lompat Jauh... b. Pengertian Lompat Jauh... c. Teknik Lompat Jauh... 5. Pembelajaran Gerak Dasar Tolakan Lompat Jauh

Menggunakan Permainan Perepet Jengkol... a. Permainan Tradisional...

b. Pengertian Perepet Jengkol... c. Langkah-Langkah Pemblejaran... B. Kajian Praktis... C. Hipotesis Tindakan...

i ii iii iv v viii x xi 1 7 7 7 8 10 11 11 13 13 13 13 14 16 18 20 20 20 22 23 23 23 24 25 29 29 30 32 34 36


(3)

ii

BAB III METODE PENELITIAN...

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 1. Lokasi Penelitian... 2. Waktu Penelitian... B. Subjek Penelitian Penelitian... C. Metode dan Desain Penelitian... 1. Metode Penelitian... 2. Desain Penelitian... D. Prosedur Penelitian...

1. PerencanaanTindakan... 2. Pelaksanaan Tindakan... 3. Tahap Observasi... 4. Tahap Analis dan Refleksi... E. Langkah-Langkah Pelaksanaan Siklus I S/ III...

1. Siklus I... 2. Siklus II... 3. Siklus III... F. Instrumen Penelitian...

1. Lembar Observasi... 2. Lembar Wawancara... 3. Catatan Lapangan... 4. Kamera Poto... 5. Tes Hasil Belajar... G. Teknik Pengolahan Data... 1. Teknik Pengolahan Data... 2. Teknik Analisis Data... H. Validasi Data...

1. Triangulasi...

2. Member Chek...

3. AuditTrail...

4. Expert Opinion... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

A. Hasil Penelitian... 1. Paparan Data Awal...

a. Paparan Data Perencanaan... b. Paparan Data Kinerja Guru... c. Paparan Data Aktivitas Siswa... d. Hasil Belajar Siswa... e. Paparan Rekapitulasi Data Awal... 2. Paparan Data Tindakan Siklus I...

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I... b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... c. Paparan Data Aktivitas siswa siklus I ... d. Paparan Data Hasil Belajar Siklus I ... e. Paparan Analisis dan Refleksi Siklus I...

37 37 37 38 39 39 39 40 42 42 42 43 44 45 45 46 47 48 48 51 53 53 54 55 55 56 56 56 57 57 57 58 58 58 59 60 62 63 65 70 70 72 75 77 79


(4)

iii

3. Paparan Data Tindakan Siklus II... a. Paparan Data Perencanaan Siklus II... b. Paparan Data Pelaksanaan siklus II... c. Paparan Data Aktivitas Siklus II... d. Paparan Data Hasil Belajar Siswa... e. Paparan Data Analis dan Refleksi Siklus II... 4. Paparan Data Tindakan Siklus III...

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III... b. Paparan Data Pelaksanaan siklus III... c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III... d. Paparan Data Hasil Belajar Siklus III... e. Paparan Data Analis dan Refleksi Siklus III... B. Pembahasan... 1. Pembahasan Siklus I... 2. Pembahasan siklus II ... 3. Pembahsan Siklus III ... 4. Pembahsan Keseluruhan...

a. Pembahsan Perencanaan Pembelajaran... b. Pembahasan Pelaksanaan Kinerja Guru... c. Pembahasan Aktivitas Siswa... d. Pembahsan Hasil Belajar...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...

A. Kesimpulan... 1. Perencanaan Pembelajaran... 2. Pelaksanaan Pembelajaran... 3. Aktivitas Siswa... 4. Hasil Pembelajaran... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN-LAMPIRAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP...

84 84 86 89 91 93 98 98 100 103 105 107 111 111 112 113 114 114 116 117 119 122 122 122 122 123 123 124 126 128 162


(5)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Awal Hasil Observasi... 3.1 Keadaan Siswa SDN Kadu... 3.2 Keadaan guru SDN Kadu... 3.3 Jadwal Penelitian... 3.4 Format Instrumen IPKG I... 3.5 Format Instrumen IPKG II... 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 3.7 Format Wawancara Guru... 3.8 Format Wawancara Siswa... 3.9 Lembar Catatan Lapangan... 3.10 Lembar Observasi Hasil Belajar... 4.1 Hasil Observasi IPKG I Data Awal... 4.2 Hasil Observasi IPKG II Data Awal... 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal... 4.4 Hasil Test Belajar Data Awal... 4.5 Rekapitulasi Perolehan Presentase Perencanaan Data Awal... 4.6 Rekapitulasi Perolehan Presentase Pelaksanaan Data Awal... 4.7 Rekapitulasi Perolehan Presentase Data Awal Aktivitas Siswa... 4.8 Rekapitulasi Data Awal Hasil Tes Hasil Belajar... 4.9 Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I... 4.10 Data Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 4.11 Data Aktivitas Siklus I... 4.12 Data Hasil Tes Hasil Belajar Siklus I... 4.13 Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus I... 4.14 Rekapitulasi Hasil Penilaian Perencanaan Siklus I... 4.15 Rekapitulasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 4.16 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I... 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I... 4.18 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II... 4.19 Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II... 4.20 Data Aktivitas Siswa Siklus II... 4.21 Data Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II... 4.22 Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus II... 4.23 Rekapitulasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II... 4.24 Rekapitulasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II... 4.25 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II... 4.26 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II... 4.27 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III... 4.28 Data Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III... 4.29 Hasil Obesrvasi Aktivitas Siswa Siklus III... 4.30 Data Hasil Tes Hasil Belajar Siklus III... 4.31 Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus III...

5 38 38 39 49 50 51 52 52 53 54 59 61 62 64 65 67 68 69 71 74 76 78 79 80 81 82 83 85 88 90 91 92 93 94 95 97 99 102 104 106 107


(6)

v

4.32 Rekapitulasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III... 4.33 Rekapitulasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III... 4.34 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus III... 4.35 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II... 4.36 Rekapitulasi Hasil Penelitian Keseluruhan... 4.37 Hasil Keseluruhan Penelitian Siklus II... 4.38 Hasil Keseluruhan Penelitian Siklus III... 4.39 Rekapitulasi Hasil Penelitian Keseluruhan...

108 109 110 111 112 113 113 121


(7)

vi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal Dan Siklus I... 4.2 Perbandingan Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Pada Data Awal Dan Siklus I ... 4.3 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas siswa Pada Data Awal Dan Siklus I ... 4.4 Perbandingan Hasil Belajar siswa Pada Data Awal

Dan Siklus I... 4.5 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal

Siklus I Dan II ... 4.6 Perbandingan Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Pada

Data Awal Siklus I Dan II……….

4.7 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Data Awal Siklus I Dan II... 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal

Siklus I Dan II... 4.9 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal Siklus I Sampai III... 4.10 Perbandingan Hasil Observasi pelaksanaan Kinerja Guru Pada Data Awal Siklus I Sampai III... 4.11 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas siswa Pada Data Awal Siklus I Sampai III... 4.12 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal

Siklus I Sampai III... 4.13 Penilaian Perencanaan Pembelajaran Dari Data Awal Sampai

Siklus III dan Target Penelitian... 4.14 Penilaian Pelaksanaan Kinerja Guru Dari Data Awal Sampai

Siklus III dan Target Penelitian... 4.15 Penilaian Aktivitas Siswa Dari Data Awal Sampai Siklus III dan

Target Penelitian ... 4.16 Penilaian Hasil Belajar Dari Data Awal Sampai Siklus III dan

Target Penelitian ...

72 75 77 79 86 89 91 92 100 103 105 107 114 116 117 119


(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Teknik Awalan Pada Lompat Jauh ... 26

2.3 Teknik Tolakan Kaki Pada Lompat Jauh ... 27

2.4 Teknik Melayang di Udara Pada Lompat Jauh ... 28

2.5 Teknik Mendarat Pada Lompat Jauh ... 29

2.6 Permainan Perepet Jengkol ... 31

2.7 Pormasi Permainan Perepet Jengkol I ... 32

2.8 Pormasi Permainan Perepet Jengkol II ... 33

2.9 Pormasi Permainan Perepet Jengkol III ... 33

3.1 Denah Lokasi SDN Kadu... 37


(9)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, ketrampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral,aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang di rencanakan secara sistematis dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

Secara sederhana, pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui pengalaman salah satu ciri yang unik dari pendidikan jasmani. Bergerak bagi anak merupakan suatu keputusan yang sangat penting, bahkan hampir dari sebagian dari seluruh waktunya dihabiskan untuk bergerak, misalnya berjalan,berlari,melompat, dan melempar. Apabila bentuk-bentuk gerak yang telah dimiliki oleh anak-anak tersebut dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan baik, maka akan sangat bermanfaat bagi pendidikan disekolah dasarterutama yang erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu,baik dalam hal fisik,mental,serta emosional.Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,mahluk total, daripada menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mental.Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas jasmani melaluiolahraga.Pendidikan jasmani juga merupakan bagian yang integral dari proses pendidikan yang berpengaruh terhadap aspek nilai-nilai dalam perkembangan makhluk sosial.


(10)

2

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Menurut Susilawati (2010: 3) menyatakan bahwa:

Pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak, yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gururnya dan diberikan dalam situasi yang tepat agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani yang di utamakan adalah siswa harus banyak bergerak atau aktif. Pada dasarnya pendidikan jasmani adalah upaya untuk membina manusia baik secara fisik maupun mental melalui aktivitas jasmani.Untuk meningkatkan aktivitas pendidikan jasmani kemampuan daya gerak siswa sekolah dasar terhadap pembelajaran atletik, guru pendidikan jasmani merancang bentuk-bentuk gerakan menarik yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.Atletik merupakan salah satu cabang olahraga perorangan yang terdiri dari nomor lari,lompat, lempar dan ini sering di lakukan anak.Dengan pertandingan/lomba atletik hampir sebagian besar dilakukan di lapangan atletik (circuit) dengan keliling 400 meter,minimal memiliki 4 lintasan.Atletik dapat dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olahraga yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lempar dan lompat.

Lompat jauh yaitu salah satu nomor yang terdapat pada nomor lompat dalam cabang olahraga atletik,lompat adalah istilah yang digunakan dalam cabang olahraga atletik yaitu melakukan tolakan dengan satu kaki untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain si pelompat itu harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan,ketepatan dan kelentukan juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jauh tersebut serta dapat melakukan nya dengan cepat, tepat danlancar.

MenurutMuhtar (2009:66) menyatakan bahwa:

Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.


(11)

3

Berdasarkanuraian diatas dalam membina dan meningkatkan aktivitas pengembangan kemampuan daya gerak siswa sekolah dasar terhadap lompat jauh, guru pendidikan jasmani merancang bentuk-bentuk gerakan menarik yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran lompat jauh, guru harus lebih memfokuskan proses pembelajaran pada pematangan kemampuan gerak dominan lompat jauh, yaitu keseimbangan dan kekuatan otot tungkai dengan melalui model permainan yang digunakan.

Kondisi yang terjadi pada sekolah dasar tentang olahraga atletik lompat jauh kurang berkembang, padahal lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat atletik yang dilombakan dalam setiap porseni di sekolah. Tidak berkembangnya cabang olahraga atletik nomor lompat jauh ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tidak semua sokolah dasar memiliki bak lompat jauh, kurangnya minat siswa, kurangnya kreatif guru pendidikan jasmani dalam mengemas materi kebentuk permainan atau dengan menggunakan media dalam menyampaikan pembelajaran lompat jauh.

Sarana merupakan faktor pendukung untuk menunjang tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran secara maksimal.Adapun dorongan untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran penjas dengan menggunakan permainan yang menyenangkan tapi tidak mengesampingkan tujuan utama pembelajaran tersebut. Menggunakan permainan akan lebih menarik minat siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran olahraga, karena siswa umur anak sekolah dasar kebanyakan lebih senang dengan pembelajaran yang di kemas ke dalam permainan.

Alasan mengapa mengambil dengan masalah ini karena kasus yang terjadi di sekolah dasar ketika proses belajar mengajar penjas khususnya pada pembelajaran atletik nomor lompat jauh khususnya pada tolakan,siswa terlihat kurang antusias dan kurang serius dalam menerima pelajaran tersebut,sertaguru juga yang hanya menggunakan metode komando. Dengankondisiyang demikian terdapat kesenjangan antara keinginan yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi.

Jika hal tersebut tidak diteliti dan dibiarkan begitu saja tentu akan timbul permasalahan dalam hal pembelajaran yaitu siswa tidak akan dapat berhasil dalam


(12)

4

pembelajaran atletik tentunya pada tolakan nomor lompat jauh, dan tentu bilamana diteliti dan diketahui kasus yang terjadi dalam proses pembelajaran ini akan diketahui solusi serta pemecahan masalah yang harus dilakukan oleh guru. bila telah diketahui permasalah serta pemecahan masalahnya tentu akan terdapat keuntungan yaitu hasil dari pembelajaran tolakan pada nomor lompat jauh akan tercapai sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Dalam upaya pencapaian belajar perlu difokuskan terlebih dahulu kekosentrasian siswa yang penuh terhadap apa materi yang akan mereka terima dari guru. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk anak-anak. Permainan mampu menggerakan untuk berlatih,bergembira dan rileks.Permainan mengandung arti yang berbeda dengan olahraga. setiap olahraga didalamnya terkandung unsur permainan akan tetapi tidak setiap permainan adalah olahraga.

Permainan perepet jengkol sebagai salah satu materi ajar dalam pembelajaran lompat jauh. Permainan perepet jengkol ini memiliki banyak manfaat untuk berlatih gerak dasar tolakan pada lompat jauh pada siswa kelas IV. Jadi tidak memungkinkan bagi seorang guru menerapkan pembelajaran gerak dasar tolakan pada lompat jauh ini sesuai dengan buku panduan atau peraturan yang sesungguhnya pada siswa kelas IV.

Permainan perepet jengkol adalah pemain berdiri saling membelakangi, berpegangan tangan, dan salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang, dengan berdiri dengan sebelah kaki, pemain harus menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh, sambil bergerak berputar ke arah kiri atau kanan menuruti aba-aba si dalang, yang bertepuk tangan sambil melantunkan kawih.

Berdasarkan hasil obsrvasi awal, diperoleh data bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang diperoleh data sebagai berikut :


(13)

5 Tabel 1.1

Data Awal Dari Pembelajaran Tolakan Pada Lompat Jauh

Keterangan : T : Tuntas

BT : Belum tuntas Skor ideal = 9

KKM = 70 (KKM mata pelajaran Pendidikan Jasmani SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang)

Nilai =Skor yang diperoleh

� � � � � X100%

Nilai KKM = 70

Jika siswa mendapat nilai > 70 dikatakan tuntas. Jika siswa mendapat nilai < 70 dikatakan tidak tuntas

Dari tabel 1.1 dapat dianalisis dari tiga aspek yang dinilai yaitu, dari sikap kaki yaitu ada empat siswa yang pada saat melakukan gerakan sikap kakinya tidak benar karena pada saat menolak telapak kaki didepan papan tolak mendapatkan skor satu, sementara tujuh siswa sikap kakinya kurang benar karena pada saat

No Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah

Skor Nilai

Ket. Sikap kaki Sikap

badan

Koordinasi gerak

1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

1. Alfiana yuniar 5 56

2. Asep m karomat 8 89

3. Cecep kuswanto 7 78

4. Delina nur 4 44

5. Dina nurdiana 5 56

6. Erin Lestari 4 44

7. Komala 4 44

8. Muhamad hafidz 8 88

9. Neni Nurlaela 4 44

10. Supriatna 6 67

11. Tedi gunawan 6 67

12. Uus mustofa 6 67

13. Wahyu diana 5 56

14. Winda windiarti 3 33

Jumlah 4 7 3 8 4 3 5 6 2 75 833 3 11


(14)

6

menolak telapak kaki di belakang papan tolak mendapatkan skor dua, dan hanya ada dua siswa yang benar dan tepat sikap kakinya karena pada saat melakukan tolakan yang dua siswa ini telapak kaki tepat menginjak papan tolak mendapatkan skor tiga.

Dari sikap badan ada delapan siswayang posisi badannya tidak benar karena posisi badan condong kebelakang mendapatkan skor satu, sementara posisi badan yang hampir benar ada empat siswa karena pada saat melakukan tolakan posisi badann tegak mendapatkan skor dua, yang sikap badannya tepat adatiga siswa karena posisi badan condong ke depan mendapatkan skor tiga.

Sedangkan dari koordinasi gerak ada dua siswa yang benar koordinasi geraknya karena pada saat melakukan tolakan posisi badan condong kedepan dan posisi tangan yang sejajar dengan kaki tumpuan berada di depan dan kaki yang menolak tepat ke papan tolak mendapatkan skor tiga, sementara tujuh siswa kurang baik koordinasi gerakkarena pada saat kaki dilangkahkan tangan diam sajah mendapatkan skor dua, dan lima siswa yang koordinasi geraknya tidak muncul karena seharusnya pada saat menolak telapak kaki yang menolak jingjit dan posisi badan condong kedepan posisi tangan yang sejajar dengan kaki tumpuan berada didepan mendapatkan skor satu.

Dari penjelasan diatas dapat di analisis dari tiga aspek yang dinilai yaitu dari 14 jumlah siswa-siswi yang mengikuti tes data awal ini, yang terdiri dari tujuh siswa putra dan tujuh siswi putri dapat diketahui bahwa yang mencapai KKM hanya 21% saja yang terdiri dari dua siswa putra, dan yang belum mencapai KKM 79% yang terdiri dari lima siswa putra dan lima siswi putri.

Jadi berdasarkan analisis hasil dan tabel data awal terhadap kemampuan gerak dasar dalam pembelajaran lompat jauh melalui tes awal pada siswa kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, sehingga hasil belajar tidak mencapai kriteria ketentuntasan minimal (KKM).Hal tersebut dikarenakan masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan mengenai gerak dasar pada pembelajaran lompat jauh. Pada saat pembelajaran guru kurang kreatif dalam mengemas pembelajaran ke bentuk permaianan. Hal tersebut menyebabkan siswa jenuh dalam melakukan pembelajaran tersebut. Tugas seorang guru salah satunya


(15)

7

adalah kreatif dalam mengemas pembelajaran kedalam permainan supaya siswa-siswi senang pada saat pembelajaran.

Dengan demikian kemampuan gerak dasar dalam pembelajaran lompat jauh merupakan suatu masalah yang terjadi di SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang yang harus dicarikan pemecahannya. Untuk dapat menyelesaikan permasalah tersebut maka diperlukan suatu cara yang sesuai dengan pokok permasalahan yang muncul. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan permainan perepet jengkol.Hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam melakukan gerak dasar tolakan agar lebih mudah di terapkan dalam lompat jauh yang sesungguhnya.

Dengan menggunakan permainan perepet jengkol di harapakan dapat meningkatkan perhatian dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan proses belajar dan hasil belajar siswa.

Melihat permasalahan tersebut peneliti terinspirasi dengan permainan karena akan lebih menarik dan lebih memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas.Oleh karena itu penulis menuangkan penelitian tersebut dengan judul Meningkatkan Gerak Dasar Tolakan Pada Lompat Jauh Melalui Permainan Perepet Jengkol Pada Siswa Kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang

B. Perumusan Dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut Bagaimana pmbelajaran lompat jauh di SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang pada siswa-siswi kelas empat menggunakan permainan perepet jengkol. Dari rumusan masalah tersebut maka dikembangkan kedalam pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar tolakanlompat jauh mengggunakan permainan perepet jengkol di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang?


(16)

8

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran gerak dasartolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol dikelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol di SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten sumedang

d. Bagaimana hasil belajar gerak dasartolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol di SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, maka perlu perencanaan pembelajaran yang sangat matang. Karena seringkali siswa-siswi terlihat jenuh dengan pembelajarannya, maka perencanaan yang di buat agar pada saat pembelajaran lompat jauh lebih efektif dan menyenangkan bagi anak maka peneliti berupaya melakukan tindakan terhadap permasalahan ini, yakni dengan menggunakan permainan dalam kegiatan pembelajaran lompat jauh yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasartolakan lompat jauh.

Sedangkan konsep penelitian tindakan terdiri dari empat komponen yaitu: a. Tahapan Perencanaan

1) Membuat skenario pembelajaran

2) Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru, aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar selama proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh di kelas IV SDN kadu dengan menggunakan permainan perepet jengkol

3) Membuat rencana siklus

a) Siklus satu melakukan pembelajaran tolakan lompat jauh di modifikasi kebentuk permainan yaitu permainan perepet jengkol dan membagi kelompok setiap kelompok nya terdiri dari tigasiswa.


(17)

9

b) siklus dua melakukan pembelajaran tolakan lompat jauh ke dalam permainan perepet jengkol dan membagi kelompok setiap kelompok terdiri dari empatsiswa.

c) Siklus tiga siswa melakukan pembelajaran tolakan lompat jauh kedalam permainan perepet jengkol dan membagi kelompok,setiap kelompok di bagi menjadi 5 siswa.

b. Tahapan Pelaksanaan

1) Mengkondisikan siswa kearah yang kondusif dengan metode bermain 2) Guru memotivasi siswa

3) Guru melakukan apresiasi sebelum kegiatan pembelajaran. 4) Penjelasan teknik tentang tolakan lompat jauh

5) Penjelasan tentang teknik tolakan lompat jauh. a) Sikap kaki

b) Sikap badan c) Koordinasi gerak

6) Melaksanakan Siklus satu melakukan pembelajaran tolakan lompat jauh di modifikasi kebentuk permainan yaitu permainan perepet jengkol dan membagi kelompok setiap kelompoknya terdiri dari tigasiswa.

7) Melakukan siklus dua melakukan pembelajaran tolakan lompat jauh ke dalam permainan perepet jengkol dan membagi kelompok setiap kelompok terdiri dari empat siswa.

8) Melakukan siiklus tiga siswa melakukan pembelajaran tolakan lompat jauh kedalam permainan perepet jengkol dan membagi kelompok, setiap kelompok di bagi menjadi 5 siswa

c. Pengamatan

Guru dan peneliti mengamati (mencatat) proses pembelajaran gerak dasartolakan lompat jauh pada siswa kelas IV SDN Kadu. Aktivitas siswa berkaitan dengan sikap dan prilaku sebelum (pada tahap persiapan), selama dan sesudah melaksanakan aktivitas belajar gerak dasar pada siswa kelas IV SDN Kadu, termasuk juga gambaran minat dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran gerak dasar lompat jauh.


(18)

10 d. Tahapan Evaluasi

Untuk proses evaluasi yaitu mengenai kinerja guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi maupun catatan lapangan kinerja guru dan aktivitas siswa. Sesudah penyampaian materi, siswa melakukan pos tes untuk memperoleh perkembangan kemampuan individu dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh.

Untuk memperbaiki permasalahan dalam pembelajaran tersebut selain satu cara yang dapat digunakan adalah dengan permainan perepet jengkol maka siswa akan bisa memahami pembelajaran tersebut tidak hanya itu dengan menggunakan permaianan tersebut siswa akan memiliki minat yang besar saat pembelajaran lompat jauh, melalui permainan tersebut menggunakan permaian perepet jengkol untuk meningkatkan gerak dasar tolakan lompat jauh pada cabang atletik.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan gerak dasar tolakan dalam lompat jauh melalui permainan perepet jengkol 2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai

upaya meningkatkan gerak dasar tolakan dalam lompat jauh melalui permainan perepet jengkol

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan gerak dasar tolakan lompat jauh melalui permainan perepet jengkol

4. Untuk mengetahui peningkatan penerapan bermainperepet jengkol terhadap hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh.


(19)

11

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan,diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya yaitu:

1. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajara olahraga dan pendidikan jasmani dengan menyenangkan serta tidak mudah jenuh dalam memahami pembelajaran tolakan pada lompat jauh.

2. Bagi Guru

Dalam hal ini terdapat manfaat juga bagi guru yaitu,guru dapat terdorong untuk berkreatif dalam penyampaian materi pelajaran yang lain khususnya dalam lompat jauh sehingga dapat memberika motivasi terhadap siswa untuk belajar penjas dan atletik nomor lompat jauh.

3. Bagi Sekolah

Dapat menimbulkan respon dan daya tarik masyarakat yang positif serta dapat memberikan kontribusi dalam mesningkatkan hasil pembelajaran ditingkat pendidikan,dan dapat membantu juga dalam tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dalam pengalaman mengajar, serta dapat menambah kemampuan dalam penggunaan media pembelajaran.

5. Bagi Upi Kampus Sumedang

Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang melahirkan guru yang kreatif.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap poko-poko masalah yang di telitiberikut ini akan di jelaskan secara oprasional beberapa istilah yang di pandang perlu untuk di ketahui kejelasannya,sebagai berikut:

1. Meningkatkan adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri hasil dari belajar atau latihan.


(20)

12

2. Gerak dasar adaalah kemampuan awal yang di miliki seseorang.Tolakanadalahperubahanatauperpindahangerakandarigerakan horizontal kegerakan vertical yang dilakukansecaracepat. (Muchtar dan Irawati 2009: 66)Jadiberdasarkanpendapattersebutdapat di jelaskantolakanitu gerakan menolak dengan kaki yang terkuat yang dilakukan secara cepat 3. Lompat Jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas

kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara ( melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.(Menurut Muhtar dan irawati 2009:16). Berdasarkanpendapattersebutdapat di jelaskan lompat jauh lompatjauhitu cabang oalahraga atletik yang merupakan variasi dari lari sprint.

4. Permainan adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat aturan-aturan yang merupakan kesepakatan dari komunikasi tertentu. Dalam permainan unsur-unsur kesenangan dan kepuasan tetap ada. (Kusmaedi,2009: 4). JadiberdasarkanpendapattersebutdapatdijelaskanPermainanitu suatu bentuk usaha untuk menciptakan kesenangan,kegembiraan dan juga terdapat unsur sebagai melatih yang tanpa disadari dan yang sadari.

5. Permainan perepet jengkol adalah pemain berdiri saling membelakangi, berpegangan tangan, dan salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang. Dengan berdiri dengan sebelah kaki, pemain harus menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh, sambil bergerak berputar ke arah kiri atau kanan. (http://yadis9.wordpress.com/2009/06/23/perepet-jengkol/)

Permainan perepet jengkol adalah pemain berdiri saling membelakangi dan satu kaki dikaitkan di belakng kaki yang satunya lagi menjaga keseimbangan dan meloncat dan berputar


(21)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.Adapun peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena letaknya cukup dekat dengan lingkungan rumah peneliti, dan adanya permasalahan yang dijumpai dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, terutama mengenai proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh.

Lapangan upacara

Gambar 3.1 Denah lokasi SDN Kadu

Perlu diketahui dimana kondisi sekolah dapat dilihat dari aspek sebagai berikut : a. Keadaan Siswa

jumlah siswa di SD Negeri Kadu adalah 118 siswa. Dimana jika di rinci sebagai berikut :

Ruang Perpustakaan

Ruang UKS

Ruang Olahraga

Ruang Guru WC

Guru

WC Kepala Ruang

Kelas 3

Ruang Kelas 5

Ruang Kelas 4

Ruang Kepala Sekolah Ruang

Kelas 6 Ruang

Kelas 2

Ruang Kelas 1 WC

Murid


(22)

38

Tabel 3.1

Keadaan Siswa SD Negeri Kadu

Kelas Laki-Laki (A) Perempuan (B) Jumlah

A+B

1 20 6 26

2 12 13 25

3 11 7 18

4 7 7 14

5 6 11 17

6 10 8 18

Jumlah 66 52 118

b. Keadaan Guru

jumlah tenaga pengajar seluruhnya adalah 10 orang yang terdiri dari satu kepala sekolah,lima guru berstatus PNS, lima guru sukwan. Dimana jika di rinci sebagai berikut :

Tabel 3.2

Keadaan Guru SD Negeri Kadu

No Nama NIP Tempat / tanggal lahir Jabatan / Pangkat 1

Cemed S.Pd, M. Pd 196612021986101002 Sumedang, 05/09/1962 Kepala sekolah 2 Amirah S.Pd. 195903081978032001 Sumedang, 03/08/1959 Guru kelas/V 3 Sunarja, S.Pd. 131504860 Sumedang, 05/04/1964 Guru Kelas / IV 4 Tata SutisnaS.Pd 197009081995081001 Sumedang, 08/09/1970 Guru Kelas / V I 5 Kenti YuliantiS.Pd 197201291999032007 Majalengka,29/01/1972 Guru Kelas / I 6 Ade WikayatA.Ma.Pd 131367011 Sumedang,17/08/1958 Guru PAI 7

Nopie Herdianti S.Pd - Bandung, 18/11/1985 Guru Kelas/III Sukwan 8

Imas Husnul S.Pd.I - Sumedang, 15/04/1986 Guru Kelas/II Sukwan 9

Asep Syaepul Anwar - Sumedang, 11/06/1990 Guru Bhs.Inggris/ Sukwan

10 Anang Nuryamin - Sumedang, 19/06/1992 Guru Penjas/ Sukwan

2. Waktu Penelitian

Waktu untuk melaksanakan penelitian tindakan di jadwalkan dimulai pada bulan Januari sampai Meidengan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai

penyusunan laporan

penelitian.Penelitiandilakukansesuaidenganwaktupelajaranpenjasberlangsungyaitu hari senin mulai pukul 07.30 sampai selesai, dan dari bulan Januari sampai Mei, kegiatandipusatkan di SDNegeriKadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang,


(23)

39

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian No Uraian kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Januari Febuai Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan dan

pembekalan 2. Perencanaan 3. Pelaksanaan

siklus 1 4. Pelaksanaan

siklus 2 5. Pelaksanaan

siklus 3 6. Pengolahan data 7. Penyusunan

laporan

B.Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten sumedang, pada kelas empat dengan jumlah14 siswa, terdiri dari tujuh siswa laki-laki dan tujuh siswi perempuan.Guru pendidikan jasmani di sekolah ini adalah Bapak Anang Nuryamin, yang bertugas mengobservasi penelitian ini, dengan wali kelas Bapak Sunarja S.Pd, dan kepala sekolah Bapak CemedS.Pd, M.Pd

C.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian kita harus mengerti tentang metode-metode yang akan diambil sesuai dengan penelitian yang akan diteliti. Mengambil salah satu metode merupakan keharusan untuk mempermudah kita dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari pengertian dan fakta-fakta terbaru.Metode yang diambil oleh peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut Wardhani (2007:14) menyatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.


(24)

40

RENCANA

OBSERVASI

RE

FL

E

KS

I

TIN

D

AK

AN

PERBAIKAN RENCANA OBSERVASI

R

E

FL

E

KS

I

TIN

D

AK

AN

OBSERVASI

R

E

FL

E

KSI

TIN

DA

KA

N

PERBAIKAN RENCANA

Prosedurpenelitian yang digunakanberbentuksiklus yang mengacupada Model Spiral KemmisdanMc Taggart yang dimulaidarisuatuperencanaan,

tindakan, observasidanrefleksi,

kemudianmengadakanperencanaankembaliuntuksiklusselanjutnya.

Pelaksanaansiklusdilakukansecaraberulang-ulangsampaipeningkatan yang diharapkantercapai.

2. Desain Penelitian

Padadasarnyadesainpenelitianterdiridariempatkomponenyaiturencana,

tindakan, pengamatan/observasi,

danrefleksi.Adapunalurtindakandapatdilihatpadagambarberikut :

Gambar 3.2

Model Spiral dariKemmisdan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2009: 66)


(25)

41

Gambar tersebut merupakan alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang di awali dengan:

a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Pengamatan d. refleksi

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Hopkins (Wiriaatmadja, 2009:66-67).Ke empat komponen tersebut menunjukan langkah-langkah atau tahapan yaitu sebagai berikut.

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukansebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang telah disiapkan, kegiatan ini bisa dikatakan kegiatan pokok/utama dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.Pada kegiatan ini juga dilaksanakan kegiatan pengumpulan data yang terdiri dari observasi kinerja guru dan aktivitas siswa serta evaluasi hasil belajar siswa.

3) Observasi

Observasi merupakan upaya untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tindakan melalui pengamatan dokumentasi.Pada obsevasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

4) Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian berbagai tujuan untuk menentukan perlu tidaknya tindak lanjut dalam mencapai tujuan akhir.


(26)

42

D.Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk sebuah siklus yang merujuk pada model Kemmis dan Mc.Taggart. Siklus ini berlangsung beberapa kali hingga tercapainya target ketuntasan dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh dengan modifikasi ke permainan perepet jengkol.

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.

1) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi. Dalam tahapinipeneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran berlangsung.

2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus.

3) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan mengenai langkah-langkah penerapan memotivasi anak untuk belajar.

4) Meyiapkan mediapembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

5) Mendesain alat evaluasi untuk melihat :

1) Apakah kemampuan gerak dasar tolakan lompat jauhdapat meningkat? 2) Apakah pembelajaran tolakan gerak dasar tolakan lompat jauh

menggunakan permainan perepet jengkol akan mampu membantu untuk meningkatkan proses pembelajaran?

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang telah disiapkan, kegiatan ini bisa dikatakan kegiatan pokok/utama dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.Pada kegiatan ini juga dilaksanakan kegiatan pengumpulan data yang terdiri dari observasi kinerja guru dan aktivitas siswa serta evaluasi hasil belajar siswa.Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran


(27)

43

menggunakan tindakan metode demonstrasi dan penguasaan yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

a. Kegiatan Awal (±10 menit)

a) Menyiapkan alat-alat pembelajaran. b) Guru dan siswa berdoa bersama.

c) Siswa dan guru melakukan pemanasan sesuai petunjuk guru.

d) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada kegiatan ini peneliti menerapkan strategi memotivasi siswa belajar atau berlatih yang berorientasi pada keberhasilan.

b. Kegiatan Inti (±50 menit)

a) Siswa di bagi menjadi empat kelompok setiap kelompoknya terdiri dari tiga siswa dan siswa melakukan aktivitas pembelajaran permainan perepet jengkol dikomando oleh guru.

b) Siswa di bagi menjadi empat kelompok setiap kelompoknya terdiri dari tiga siswa dan siswa melakukan aktivitas pembelajaran permainan perepet jengkol dikomando oleh guru.

c) Setiap kelompok dibagi menjadi lima siswa, dan siswa melakukan permainan perepet jengkol sambil melantunkan kawih

c. Kegiatan Akhir (±10 menit)

a) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung kedalam lembar observasi yang disiapkan.

b) Murid duduk membuat formasi setengah lingkaran, guru menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan, kemudian menyampaikan tindak lanjut.

3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh yangdimodifikasi kebentuk permainan perepet jengkol, serta untuk mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.


(28)

44

Selama pelaksanaan tindakan tugas peneliti adalah mengobservasi semua kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung.Pelaksanaan observasi dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian obyek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa pada saat pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang yang bersifat individu maupun secara klasikal.

4. Tahap Analisis dan Refleksi a.Tahap Analisis

Tahap Analisis yaitu sebuah pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran untuk mengetahui meningkat atau tidaknya kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Analisis dilakukan dalam proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Kadu, apakah dalam proses pembelajaran tersebut kemampuan siswa meningkat atau tidak setelah sebelumnya diberikan dulu arahan ataupun mendemontrasikan gerakan yang akan dilakukan.

a. Tahap Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan.Informasi yang berhasil di dokumentasikan, kemudian di analisa dan di bandingkan dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah di analisis kemudian melalui proses refleksi akan di tarik kesimpulan.

Hasilnya akan di jadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang kurang baik menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapun langkah refleksi adalah sebagai berikut.

1. Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.

2. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. 3. Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka

dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti siklus 1.


(29)

45

Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaranpenjas khususnya materi gerak dasar tolakanlompat jauh melalui permainan perepet jengkol.

E.Langkah-Langkah Pelaksanaan Siklus I S/D Siklus III

1. Siklus I

a. Perencanaan

Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan (kunci motivasi 1). Dimana dalam siklus merencanakan pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

b. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus 1. Dimana dalam siklus 1 peneliti merencanakan penerapan pembelajaran perepet jengkol dan membagi kelompok siswa yang tiap kelompoknya terdiri dari tiga siswa

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siswa kelas IV SDN Kaduyang menjadi objek observasi adalah guru dan siswa - siswi kelas IV SDN Kadu dalam pembelajaran penjas dan dilaksanakan pada saat proses penelitian berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu IPKG 1, IPKG 2, Lembar observasi aktivitas siswa.Lembar observasi IPKG 1 yaitu lembar observasi yang digunakan untuk format penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.IPKG 2 ini digunakansebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan pembelajaran yang digunakan guru khususnya dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh.Lembar aktivitas siswa ini dilakukan oleh peneliti atau untuk


(30)

46

mengetahui keaktifan siswa pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

d. Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siklus 1 untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan (kunci motivasi 1). Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan penerapan pembelajaran tolakan lompat jauh yang dimodifikasi ke bentuk permainan perepet jengkol.

b. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus II. Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan pembelajaran tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol yang tiap kelompok terdiri dari empat siswa

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siswa kelas IV SDN Kadu.Yang menjadi objek observasi adalah guru dan siswa - siswi kelas IV SDN Kadu dalam pembelajaran penjas dan dilaksanakan pada saat proses penelitian berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu IPKG 1, IPKG 2, Lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar hasil tes belajar.Lembar observasi IPKG 1 yaitu lembar observasi yang digunakan untuk format penilaian kinerja gurudalam perencanaan pembelajaran.IPKG 2 ini digunakansebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan pembelajaran yang digunakan guru khususnya dalam


(31)

47

pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh.Lembar observasi aktivitas siswa ini dilakukan oleh peneliti atau untuk mengetahui keaktifan siswa pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

d. Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasilpembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus III.

3. Siklus III a. Perencanaan

Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan (kunci motivasi 1). Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan pembelajaran tolakan lompat jauh yang dimodifikasi kebentuk permainan perepet jengkol

b. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus III. Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan pembelajaran tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol yang tiap kelompok nya terdiri dari lima siswa.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siswa kelas IV SDN Kadu.Yang menjadi objek observasi adalah guru dan siswa - siswi kelas IV SDN Kadu dalam pembelajaran penjas dan dilaksanakan pada saat proses penelitian berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu IPKG 1, IPKG 2, Lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar hasil tes belajar.Lembar observasi IPKG 1 yaitu lembar observasi yang digunakan untuk format penilaian kinerja gurudalam


(32)

48

perencanaan pembelajaran.IPKG 2 ini digunakansebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan pembelajaran yang digunakan guru khususnya dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh. Lembar observasiaktivitas siswa ini dilakukan oleh peneliti atau untuk mengetahui keaktifan siswa pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

d. Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasilpembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siklus III sebagai akhir dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang kemudian memasuki tahap teknik pengolahan data.

F. Intrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar Observasi

Observasi yang dilaksakan oleh penulis sebagai guru dan peneliti untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksaan pembelajaran tolakan lompat jauh di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.Alat yang digunakan adalah lembaran observasi tentang aktivitas siswa.

Kegiatan obsrevasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran gerak dasartolakan lompat jauh menggunakan permainanperepet jengkol serta evaluasi hasil pembelajaran, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pembelajaran. Menurut Margono(Zuriah,2006:173), observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

Instrument yang digunakan meliputi Kinerja guru tahap perencanaan (IPKG I), Kinerja guru tahap pelaksanaan (IPKG II)


(33)

49

Lembar instrumen penelitian kinerja guru IPKG 1 ini digunakn sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam pembelajaran gerak dasartolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

Tabel 3.4

FORMAT INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (IPKG 1) (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)

Dari tabel 3.4 diperoleh nilai dari lima komponen kemampuan guru merencanakan pembelajaran yaitu dari perumusan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan materi media sumber belajar dan metode pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian dan tampilan dokumen rencana pembelajaran,

NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR

1 2 3 4

A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Merumuskan tujuan pembelajaran 2 Kejelasan rumusan

3 Kejelasan cakupan rumusan 4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar

JUMLAH A PERSENTASE (%)

B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN

1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran 2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3 Memilih sumber belajar

4 Memilih sumber pembelajaran

JUMLAH B PERSENTASE (%) C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN

PEMBELAJARAN

1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3 Menentukan alokasi pembelajaran

4 Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5 Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

JUMLAH C PERSENTASE (%)

D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN

1 Menentukan proses dan jenis penilaian 2 Membuat alat penilaian

3 Menentukan kriteria penilaian

JUMLAH D PERSENTASE (%)

E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN

1 Kebersihan dan kerapihan 2 Penggunaan bahasa tulis

JUMLAH E PERSENTASE (%)

PERSENTASE KESELURUHAN(%) Target


(34)

50

khususnya pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siswa kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede. b. IPKG 2

Digunakan sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan pembelajaran yag dilakukan khususnya pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol

Tabel 3.5

FORMAT INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (IPKG 2) (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

No ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

A. PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan ruangan, alat dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa

3 Kejelasan cakupan rumusan 4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar

JUMLAH A PERSENTASE (%) B. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan

2 Menyampaikan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan

JUMLAH B PERSENTASE (%) C. MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN

1 Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan 2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa

3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan 4 Memicu dan memelihara ketertiban siswa

5 Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa

JUMLAH C PERSENTASE (%)

D. MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

1 Merangkai gerakan

2 Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktifitas gerak

3 Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas gerak 4 Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan 5 Penggunaan media dan alat pembelajaran

JUMLAH D PERSENTASE (%)

E. MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

1 Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran 2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

JUMLAH E PERSENTASE (% F. KESAN UMUM KINERJA GURU

1 Keefektifan proses pembelajaran 2 Penampilan guru dalam pembelajaran

JUMLAH F PERSENTASE (%) PERSENTASE KESELURUHAN(%)


(35)

51

Dari tabel 3.5 diperoleh dari enam komponen yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, mengelola inti pembelajaran, mendemonstrsikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas, melaksanakan evaluasi dan hasil belajar kemudian kesan umum kinerja guru, khususnya pada pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol.

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Dilakukan oleh peneliti atau untuk mengetahui aktivitas siswa yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol

Tabel 3.6

Lembar Observasi Aktifitas Siswa

No Nama Siswa

Aspek yang Diamati

Sk

or Kategori

Disiplin Kerjasama Percaya

Diri

1 2 3 1 2 3 1 2 3 B C K

Jumlah Persentase (%)

Target

Dari tabel 3.6 di dapatkan data dari mengamati sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. Sikap yang diamati yaitu kerjasama, sportivitas dan kejujuran khususnya pada pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol pada siswa kelas IV di SDN kadu kecamatan jatigede Kabupaten sumedang

2. Lembar Wawancara

Wawancara ialah alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula,ciri utama


(36)

52

wawancara adalah adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi( interviewer) dan sumber informasi (interviewee)

Wawancara dilakukan terhadap siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memeperoleh tanggapan dan kesulitan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembelajaran gerak dasar tolakanlompat jauh melalui permainan perepet jengkol

a. Format Wawancara Guru

Tabel 3.7

Format Wawancara Guru

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana menurut bapak/ibu apabila

dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol?

2 Apakah dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan

permaianan perepet jengkol akan menemui kesulitan ?

3 Apakah permainan perepet jengkol akan meningkatkan gerak dasar tolakan lompat jauh?

4 Kesan apa yang didapatkan

dari?pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol?

b. Format Wawancara Siswa

Tabel 3.8

Format Wawancara Siswa

No Pertanyaan Jawaban 1. Bagaiman menurut anda apabila dalam

pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol?

2. Apakah anda mengalami kesulitan apabila dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol?

3. Apakah anda dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan memahami materi yang diajarkan?

4. Apakah anda merasa lelah dan bosan dalam pembelajaran tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol?


(37)

53

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian.

Menurut Wiriaatmadja (2009: 125) catatan lapangan adalah data yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa lainnya.

Tabel 3.9

Lembar catatan lapangan

Fokus Kejadian proses pembelajaran Komentar Kegiatan awal

pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran Kegiatan akhir

pembelajaran

Pada tabel 3.9 terdapat komponen yang digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian apa saja yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung pada tahap perencanaan, pelaksanaan, tahap evaluasi dan hasilnya dapat dijadikan acuan untuk menilai hasil pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol

4. Kamera Poto

Kamera foto merupakan bagian dari instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Kamera foto ini berguna untuk mendapatkan bukti dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini kamera foto digunakan untuk mendapatkan gambar pada saat kegiatan pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol, baik aktivitas siswa maupun kinerja guru.


(38)

54

5. Tes Hasil Belajar

Menurut Suherman (2012: 78) tes adalah berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.

Tes dalam penelitian ini berupa tes praktek dengan materi permainan perepet jengkol dalam meningkatkan gerak dasar tolakan lompat jauh. Tes ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran guna mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.

Tabel 3.10

Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan tabel 3.10 dapat dijelaskan bahwa lembar observasi hasil belajar ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa. Dimana tes dalam penelitian ini berupa tes praktek dengan materi gerak dasar tolakanpada lompat jauh di kelas IV SDNKadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Tes ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran guna mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.

No Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai

Juml ah Skor

Nilai

Ket. Sikap kaki Sikap badan Koordinasi

gerak

1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

Jumlah Presentase(%)


(39)

55

G.Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes hasil belajar yang diakukan pada siswa kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang diperoleh menjadi data proses dan data hasil belajar.

a. Data Proses

Teknik yang dilakukan dalam pengolahan data proses yaitu dengan penilaian terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam lembar observasi kinerja guru, dan aktivitas siswa.

b. Data Hasil Belajar

Teknik pengolahan data hasil-hasil pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauahadalah dengan menilai dari sikap kaki, sikap badan dan Koordinasi gerak. Dimana deskripsi penilaiannya adalah sebagai berikut:

1) Sikap Kaki

a) Skor 3 = Pada saat menolak posisi kaki tepat kepapan tolak b) Skor 2 = Pada saat menolak posisi kaki dibelakang papan tolak c) Skor 1 = Pada saat menolak posisi kaki didepan papan tolak. 2) Sikap Badan

a) Skor 3 = Pada saat menolak posisi badan agakcondong kedepan b) Skor 2 =Pada saat menolak posisi badan tidak condong

c) Skor 1 = Pada saat menolak posisi badan condong kedepan 3) Koordinasi Gerak

a) Skor 3= Pada saat menolak posisi badan agak condong kedepan, posisi kaki tepat menolak kepapan tolak

b) Skor 2 =Pada saat menolak posisi badan tegak, posisi kaki tepat menginjak papan tolak

c) Skor 1 = Pada saat menolak posisi badan condong kebelakang, posisi kaki dibelakang papan tolak

Kriteia penilaian gerak dasar tolakan lompat jauh � � ��� = �� � ℎ �� � � ℎ


(40)

56

2. Teknik Analisis Data

Pada dasarnyapengolahan data dan analisis data dilakukan sepanjang penelitian secara terus menerus dari awal sampai akhir tindakan. Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan, mulai dari observasi awal sampai tahap berikutnya. Setelah data yang terkumpul dari berbagai alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian, kemudian data tersebut diberikan simbol atau kode-kode tertentu untuk memudahkan penyusunan dan pengolahannya.Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan tes yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN Kadu.Sumber data dalam penelitian ini adalah kelas IV SDN Kadu dan guru penjas serta kepala sekolah.

Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatf.Zuriah (2005 : 219) mengemukakan bahwa

Penelitian Kualitatif biasanya difokuskan pada kata – kata, tindakan orang yang terjadi pada konteks tertentu.Konteks tersebut dapat dilihat, baik sebagai aspek relevan dari situasi yang bersangkutan maupun sebagai aspek relevan dari system social dimana seseorang berfungsi.

Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran. Sedangkan analisis kuantitatifdigunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa pembelajaran.Data kuantitatif diperoleh dari hasil kerja siswa melalui format penilaian tes individu.Data tersebut kemudian dihitung persentase dan nilai rata-ratanya.Hasil tes tersebut dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga nilai yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

H.Validasi Data

Kesahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari aspek validasi data penelitian,untuk menguji validasi penelitian dapat dilakukan dengan teknik triangulasi,member chek,dan exsper opinion.

1. Triangulasi

Triangulasiadalah memeriksa kebenatran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif. Kegiatan traingulasi ini dilakukan melalui tringulasi sumber yang


(41)

57

ditunjukan kepada kepala sekolah,guru penjas, dan siswa. Kegiatan triangulasi ini dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permainan perepet jengkol

2. Member Check

Member Checkdilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesalahan data dalam

proses ini data tentang seluruh pelaksanaan tindakan dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada setiap akhir pembelajaran melalui diskusi.Member chek dilakukan dengan mengecek kembali data pada siswa kelas IV SDN Kadu dan guru penjas pada waktu kegiatan pemebelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh menggunakan permaianan perepet jengkol

3. Audit Trial

Audit Trailadalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul

data dengan mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa. Dalam penelitian ini peneliti memeriksa kebenaran mengenai prosedur pengumpulan data yang telah diperoleh pada saat pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh melalui permaianan perepet jengkoldengan cara mendiskusikan dengan guru penjas itu sendiri ataupun kepala sekolah dan rekan-rekan mahasiswa lainnya.

4. Expert Opinion

Expert Opinionyaitu pengecekan terhadap kesahihan masalah peneliti

kepada pakar professional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing I Drs. H. Encep Sudirjo S.Pd, M.Pd dan pembimbing II Dr. Ayi Suherman, M.Pd untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Interprestasi data dilakukan berdasarkan teori dan aturan normatif untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran tolakan lompat jauh melalui permainan perepet jengkol.Interprestasi data tersebut meliputi keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan pada setiap akhir siklus sehingga dapat diperoleh generalisasi tentang manfaat suatu permainan terhadap pembelajaran tolakan lompat jauh.


(42)

122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh dengan menggunakan permainan perepet jengkol di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, pada prosesnya meliputi perencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajaran tolakan lompat jauh dengan menggunakan permainan perepet jengkol mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi, dalam tahap ini penelti melakukan observasi pada proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh melalui permainan perepet jengkol dengan cara pembagian kelompok untuk siklus I tiap kelompok terdiri dari tiga siswa, untuk siklus II kelompoknya menjadi empat siswa sedangkan untuk siklus III tiap kelompoknya terdiri dari lima siswa. Hasil prencanaan siklus I yang dicapai hanya 59% dari target 100%, maka dari itu perbaikan pada siklus II. Pada hasil perencanaan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 80% tetapi belum mencapai target 100%, maka dari itu perbaikan pada siklus III hasil perencanaan pembelajaran. Pada siklus III hasil perencanaan pembelajaran sudah mencapai target yang ditentukan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada bagian ini dapat disimpulkan mengenai tahap pelaksanaan pembelajaran. Hasil pelaksanaan pembelajaran yang dicapai pada siklus I hanya mencapai 62% dari target 90%, sehinga diperlukan perbaikan pada siklus II. Pada hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 79% tetapi belum mencapai target 90%, maka dari itu masih perlu perbaikan pada siklus III. Pada siklus III hasil pelaksanaan pembelajaran sudah mencapai 97%, jadi dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah mencapai target yang telah ditentukan.


(43)

123

3. Aktivitas Siswa

Akivitas siswa setelah pebelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh melalui permainan perepet jengkol aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa adalah kerjasama, disiplin dan percaya diri. Kesemua aspek tersebut mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada siklus I dengan mengguna permainan perepet jengkol, dimana permainan perepet jengkol tersebut dengan cara pembagian kelompok yang setiap kelompoknya itu terdiri dari tiga siswa hanya mencapai 50% yang dinyatakan belum tuntas dari target 85%. Pada siklus II dengan melalui permainan perepet jengkol, dimana permainan perepet jengkol tersebut dengan cara pembagian kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa hanya mencapai 71% yang dinyatakan belum tuntas dari target 85%. Pada siklus III dengan menggunakan permainan perepet jengkol dengan cara pembagian kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari lima siswa, aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 93% dari target 85%. Jadi aktivitas siswa pada pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh sudah mencapai target.

4. Hasil Belajar

Untuk peningkatan hasil belajar tolakan lompat jauh dengan cara menggunakan permainan perepet jengkol aspek yang dinilai dalahm tes hasil belajar adalah sikap badan, sikap kaki dan koordinasi gerak yang dilaksanakan di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang dengan jumlah kelompok yang berbeda-beda pada setiap siklusnya, pada siklus I ada enam siswa atau 42% siswa yang tuntas, sedangkan siswa yang tidak tuntas ada delapan siswa atau 58%. Untuk siklus II siswa yang tuntas pada siklus II ini ada sembilan siswa atau 64%, sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus II ini ada dua siswa atau 14%. Untuk siklus III siswa yang tuntas ada 12 siswa atau 86% dan yang tidak tundas ada 2 siswa atau 14%.


(44)

124

B. Saran

Pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh dengan menggunakan permainan perepet jengkol merupakan pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan tolakan. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, Dengan diadakan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajara olahraga dan pendidikan jasmani dengan menyenangkan serta tidak mudah jenuh dalam memahami pembelajaran tolakan pada lompat jauh.

2. Bagi Guru

Dalam hal ini terdapat manfaat juga bagi guru yaitu guru dapat terdorong untuk berkreatif dalam penyampaian materi pelajaran yang lain khususnya dalam lompat jauh sehingga dapat memberika motivasi terhadap siswa untuk belajar penjas dan atletik nomor lompat jauh

3. Bagi Sekolah

Dapat menimbulkan respon dan daya tarik masyarakat yang positif serta dapat memberikan kontribusi dalam mesningkatkan hasil pembelajaran ditingkat pendidikan,dan dapat membantu juga dalam tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan.


(45)

125

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh ini lebih lengkap.

5. Bagi Lembaga UPI

a.Dapat mencetak mahasiswa-mahasiswa yang cerdas, jujur, terampil dan kreatif dalam setiap pembelajaran


(46)

126

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (KTSP): Jakarta.

Budiman. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda. Husdarta. H.J.S, & Saputra, Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Julia, dkk. (2005). Permainan anak-anak zaman sekarang disekolah dasar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kusmaedi, N. (2009). Permainan Tradisional, Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, R. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani: Pendekatan Pendidikan Gerak

di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Mahendra, A. (2003). Teori Belajar Mengajar. Bandung: FPOK UPI. Muhtar, T. ( 2009). Atletik, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyana, Yusep. (2009). Pengantar Pembelajaran Penjas. Sumedang : STKIP Press.

Rasyid, D. (2011). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.

Safari, I. (2001). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani,Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Sertifikasi, Guru. (2012). Bahan Ajar Pendidikan Jasmani. Bandung: PLPG Rayon 110 UPI.


(47)

127

Suwarjo, dkk. (2006). Penjas Orkes Untuk SD Kelas V. Jakarta: Erlangga. Suherman, A. (2012). Penelitian Pendidikan. Sumedang: Bintang Warli Artika. Sumardiyanto. (2012). 100 Game Dalam Pendidikan Jasmani, Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Susilawati, Dewi. (2010). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaftif. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Yudha M. Saputra. (2001). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar Sebuah

Pendekatan Pembinaan Gerak Dasar Melalui Permainan. Jakarta:

Depdiknas.

Wardhani, IGAK. et. al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Edisi pertama. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Rosda. Zuriah, N. (2007). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT.


(1)

122 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh dengan menggunakan permainan perepet jengkol di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, pada prosesnya meliputi perencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajaran tolakan lompat jauh dengan menggunakan permainan perepet jengkol mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi, dalam tahap ini penelti melakukan observasi pada proses pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh melalui permainan perepet jengkol dengan cara pembagian kelompok untuk siklus I tiap kelompok terdiri dari tiga siswa, untuk siklus II kelompoknya menjadi empat siswa sedangkan untuk siklus III tiap kelompoknya terdiri dari lima siswa. Hasil prencanaan siklus I yang dicapai hanya 59% dari target 100%, maka dari itu perbaikan pada siklus II. Pada hasil perencanaan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 80% tetapi belum mencapai target 100%, maka dari itu perbaikan pada siklus III hasil perencanaan pembelajaran. Pada siklus III hasil perencanaan pembelajaran sudah mencapai target yang ditentukan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada bagian ini dapat disimpulkan mengenai tahap pelaksanaan pembelajaran. Hasil pelaksanaan pembelajaran yang dicapai pada siklus I hanya mencapai 62% dari target 90%, sehinga diperlukan perbaikan pada siklus II. Pada hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 79% tetapi belum mencapai target 90%, maka dari itu masih perlu perbaikan pada siklus III. Pada siklus III hasil pelaksanaan pembelajaran sudah mencapai 97%, jadi dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah mencapai target yang telah ditentukan.


(2)

123

3. Aktivitas Siswa

Akivitas siswa setelah pebelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh melalui permainan perepet jengkol aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa adalah kerjasama, disiplin dan percaya diri. Kesemua aspek tersebut mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada siklus I dengan mengguna permainan perepet jengkol, dimana permainan perepet jengkol tersebut dengan cara pembagian kelompok yang setiap kelompoknya itu terdiri dari tiga siswa hanya mencapai 50% yang dinyatakan belum tuntas dari target 85%. Pada siklus II dengan melalui permainan perepet jengkol, dimana permainan perepet jengkol tersebut dengan cara pembagian kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa hanya mencapai 71% yang dinyatakan belum tuntas dari target 85%. Pada siklus III dengan menggunakan permainan perepet jengkol dengan cara pembagian kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari lima siswa, aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 93% dari target 85%. Jadi aktivitas siswa pada pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh sudah mencapai target.

4. Hasil Belajar

Untuk peningkatan hasil belajar tolakan lompat jauh dengan cara menggunakan permainan perepet jengkol aspek yang dinilai dalahm tes hasil belajar adalah sikap badan, sikap kaki dan koordinasi gerak yang dilaksanakan di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang dengan jumlah kelompok yang berbeda-beda pada setiap siklusnya, pada siklus I ada enam siswa atau 42% siswa yang tuntas, sedangkan siswa yang tidak tuntas ada delapan siswa atau 58%. Untuk siklus II siswa yang tuntas pada siklus II ini ada sembilan siswa atau 64%, sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus II ini ada dua siswa atau 14%. Untuk siklus III siswa yang tuntas ada 12 siswa atau 86% dan yang tidak tundas ada 2 siswa atau 14%.


(3)

B. Saran

Pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh dengan menggunakan permainan perepet jengkol merupakan pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan tolakan. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN Kadu Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, Dengan diadakan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajara olahraga dan pendidikan jasmani dengan menyenangkan serta tidak mudah jenuh dalam memahami pembelajaran tolakan pada lompat jauh.

2. Bagi Guru

Dalam hal ini terdapat manfaat juga bagi guru yaitu guru dapat terdorong untuk berkreatif dalam penyampaian materi pelajaran yang lain khususnya dalam lompat jauh sehingga dapat memberika motivasi terhadap siswa untuk belajar penjas dan atletik nomor lompat jauh

3. Bagi Sekolah

Dapat menimbulkan respon dan daya tarik masyarakat yang positif serta dapat memberikan kontribusi dalam mesningkatkan hasil pembelajaran ditingkat pendidikan,dan dapat membantu juga dalam tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan.


(4)

125

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar tolakan lompat jauh ini lebih lengkap.

5. Bagi Lembaga UPI

a.Dapat mencetak mahasiswa-mahasiswa yang cerdas, jujur, terampil dan kreatif dalam setiap pembelajaran


(5)

126

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (KTSP): Jakarta.

Budiman. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda. Husdarta. H.J.S, & Saputra, Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Julia, dkk. (2005). Permainan anak-anak zaman sekarang disekolah dasar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kusmaedi, N. (2009). Permainan Tradisional, Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, R. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani: Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Mahendra, A. (2003). Teori Belajar Mengajar. Bandung: FPOK UPI. Muhtar, T. ( 2009). Atletik, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyana, Yusep. (2009). Pengantar Pembelajaran Penjas. Sumedang : STKIP Press.

Rasyid, D. (2011). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.

Safari, I. (2001). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani,Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Sertifikasi, Guru. (2012). Bahan Ajar Pendidikan Jasmani. Bandung: PLPG Rayon 110 UPI.


(6)

127

Suwarjo, dkk. (2006). Penjas Orkes Untuk SD Kelas V. Jakarta: Erlangga. Suherman, A. (2012). Penelitian Pendidikan. Sumedang: Bintang Warli Artika. Sumardiyanto. (2012). 100 Game Dalam Pendidikan Jasmani, Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Susilawati, Dewi. (2010). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaftif. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Yudha M. Saputra. (2001). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar Sebuah Pendekatan Pembinaan Gerak Dasar Melalui Permainan. Jakarta: Depdiknas.

Wardhani, IGAK. et. al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Edisi pertama. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Rosda. Zuriah, N. (2007). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELOMPATI PARIT PADA SISWA KELAS V SDN CILANGKAP I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 29 100

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MENYUSUN KATA DI KELAS V SDN CIBOBOKO KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 37

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI KELAS IV SDN BAGINDA II KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 412

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG.

2 11 32

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SONDAH PADA SISWA KELAS V SDN CINANGGERANG II KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 60

Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Tolakan Pada Lompat Jauh Melalui Permainan Katak Dan Bangau Di Kelas IV SDN Neglasari II Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut.

1 2 62

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN KUCING PRIS PADA SISWA KELAS IV SDN CIBENDA KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 59

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LOMPAT JAUH GAYA GANTUNG MELALUI PERMAINAN MELOMPATI BAN PADA SISWA KELAS IV SDN MARGALUYU KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 48

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN BERPOS PADA SISWA KELAS IV SDN BABAKAN LAPANG KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 0 48

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN BERPOS PADA SISWA KELAS IV SDN BABAKAN LAPANG KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 1 48