MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SONDAH PADA SISWA KELAS V SDN CINANGGERANG II KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

(PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelasV SDNCinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang )

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari

SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

IMAN SUKIMAN 0903276

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG 2013


(2)

Oleh Iman Sukiman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program studi PGSD pendidikan jasmani

© Iman Sukiman 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DALAM PEMBALAJARAN ATLETIK

MELALUI MODIFIKASI PEMAINAN SONDAH

( PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan PamulihanKabupatenSumedang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. RespatyMulyanto, M.Pd NIP 195905201988031002

Pembimbing II

Indra Safari, M.Pd NIP. 197709022008011016

Mengetahui,

Ketua Program PGSD S1 PENJAS

Drs. RespatyMulyanto, M.Pd NIP 195905201988031002


(4)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusandanPemecahanMasalah ... 7

C. TujuanPenelitian ... 9

D. ManfaatPenelitian ... 10

E. BatasanIstilah ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. KajianTeoritis ... 13

1. HakekatPendidikanJasmani... 13

2. Perkembangan Peserta Didik ... 25

3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 26

4. Hakikat Permainan Sondah ... 29

B. KajianPraktis ... 35

C. HipotesisTindakan... 37

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 38

A. LokasidanWaktuPenelitian ... 38

B. SubjekPenelitian ... 39

C. MetodedanDesainPenelitian ... 41


(5)

vi

A. Paparan Data Awal ... 66

B. Paparan Data Tindakan ... 76

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 76

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 76

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 79

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I... 83

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siklus I ... 86

e. Analisis Dan Refleksi Siklus I ... 90

2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 97

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 97

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 101

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 105

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siklus II ... 108

e. Analisis Dan Refleksi Siklus II ... 112

3 Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 119

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 119

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III... 124

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 129

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siklus III... 132

e. Analisis Dan Refleksi Siklus III ... 136

C. Pembahasan ... 141

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 147

A. Kesimpulan ... 147

B. Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153


(6)

vii

1.1 Data Awal Hasil Tes KemampuanGerakDasarLompatJauh ... 4

3.1Waktu Penelitian ... 39

3.2 Daftar Siswa ... 40

3.3 Daftar Tenaga Pengajar ... 41

3.4 Format IPKG 1 ... 51

3.5 Format IPKG 2 ... 56

3.6 Format Aktivitas Siswa ... 58

3.7 Format tes lompat jauh ... 59

3.8 Format Wawancara Guru ... 61

3.9 Format Wawancara Siswa ... 61

4.1Data Awal Hasil Perencanaan Kineja Guru (IPKG 1) ... 68

4.2 Data Awal Hasil Pelaksanaan Kineja Guru (IPKG 2 ) ... 70

4.3DataAwal Aktivitas Siswa ... 72

4.4Data Awal TesBelajarSiswa ... 74

4.5 Data Hasil Observasi Perencanaan Kineja Guru Siklus 1 ... 77

4.6 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Kineja Guru Siklus 1 ... 81

4.7DataHasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 84

4.8DataHasil TesBelajarSiswaPadaSiklus I ... 87

4.9 Rekafitulasi Tindakan Data Siklus 1 ... 89

4.10RekafitulasiHasilPerolehanPersentasePerencanaan Siklus I... 90

4.11RekafitulasiPerolehanHasilPelaksanaansiklus I... 92

4.12Rekafitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 93

4.13RekafitulasiHasilTesBelajarSiklus I ... 95

4.14 Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ... 99

4.15HasilObservasiPelaksanaanKineja Guru Siklus II ... 103

4.16Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 106

4.18HasilTesBelajarSiswaPadaSiklus II ... 109


(7)

viii

4.23RekafitulasiHasilTesBelajarSiswaPadaSiklus II ... 117

4.24 HasilObservasiPerencanaanKinerja Guru Siklus III ... 122

4.25 HasilObservasiPelaksanaanKinerja Guru Siklus II) ... 127

4.26 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 129

4.27Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 131

4.28 Rekafitulasi Tindakan Data Siklus III ... 135

4.29 Rekafitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III ... 137

4.30Rekafitulasi Hasil Perolenan Persentase Pelaksanaan Siklus III ... 138

4.31Rekafitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 139

4.32 Rekafitulasi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus III ... 140


(8)

ix

4.1 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Data Awal danSiklus I ... 79

4.2 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal dan Siklus I ... 83

4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal dan Siklus I ... 86

4.4 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ... 89

4.5 Diagram Rekafitulasi Tindakan Siklus I ... 90

4.6 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ... 102

4.7 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 105

4.8 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 108

4.9 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 111

4.10 Diagram Rekafitulasi Tindakan Siklus II ... 112

4.11 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Siklus III... 124

4.12 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 129

4.13 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus III ... 132

4.14 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 135

4.15 Diagram Rekafitulasi Tindakan Siklus III ... 136

4.16 Hasil Penilaian Perencanaan Data Awal, Siklus I, II, III ... 142

4.17 Hasil Penilaian Pelaksanaan Data Awal, Siklus I, II, III ... 143

4.18 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, II, III ... 144


(9)

x

2.1 : Arena Lompat Jauh ... 21

2.2 : Awalan Pada Lompat Jauh ... 22

2.3 : Tolakan Pada Lompat Jauh ... 23

2.3 : Sikap di udara Pada Lompat Jauh ... 24

2.4 : Sikap Mendarat Pada Lompat Jauh ... 25

2.5 : Arena Sondah ... 33

2.6 : Modifikasi Arena Sondah ... 48

3.1 : Denah Lokasi Sekolah ... 38


(10)

xi

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 155

2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Perencanaan) ... 159

3. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Pelaksanaan) ... 160

4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 161

5. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 162

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 163

7. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Perencanaan) ... 167

8. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Pelaksanaan) ... 168

9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 169

10. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 170

11. Rencana Pelaksanaan pembelajaran III... 171

12. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III (Tahap Perencanaan) ... 175

13. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ( Tahap Pelaksanaan) ... 176

14. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 177

15. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 178

16. Format Wawancara Guru ... 179

17. Format Wawancara Siswa ... 180

18. Format Catatan Lapangan ... 181

19. Surat Keputusan ... 182

20. Surat Izin Penelitian dari Kampus ... 183

21. Surat Izin Penelitian dari SD ... 184

22. Monitoring Bimbingan ... 185

23. Dokumentasi ... 186


(11)

1 A. LatarBelakangMasalah

Pendidikanjasmani merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan jasmani itu akan dicapai setelah masa yang cukup lama. Karena itu upaya pembiaan warga masyarakat dan peserta didik melalaui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan metode dan kurikulum sebagai infrastrukturnya, sarana dan pra sarana sebagai pendukungnya serta kesadaran dan kesabaran dari komponen pendidikan dalam pelaksanaanya.

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Menurut Susilawati (2010: 3) menyatakanbahwa:

Pendidikanjasmanidiartikansebagai proses

pendidikanmelaluiaktivitasjasmaniatauolahraga.

Intipengertiannyaadalahmendidikanak, yang

membedakannyadenganmatapelajaran lain adalahalat yang digunakanyaitugerakinsani.

Gerakitudirancangsecarasadarolehgururnyadandiberikandalamsituasi yang tepat agar dapatmerangsangpertumbuhandanperkembangananakdidik.

Pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan formal atau sekolah sebagai salah satu bagian kurikulum pendidikan pelaksanaannya secara intrakurikuler (pada jam sekolah) dan ekstrakurikuler (diluar jam sekolah). Dengan pelaksanaan pendidikan jasmani, peserta didik dibekali dan dididik secara psikis (mental dan motivasi) dan dididik secara fisik dan jasmani ( physical exercise). Laihan secara fisik akan memberikan bekal kemampuan dan keterampilan dalam gerak dasar yang dapat dipergunakan dalam masa perkembangan selanjutnya, dalam perkembanganya untuk mencapai prestasi di bidang olahraga.

Salah satu pendidikan jasmani di pendidikan formal adalah pendidkan gerak dan olah jasmani yang secara khusus merupakan pendekatan ke salah satu cabang olahraga tertentu berdasarkan kurikulum yang berlaku. Diantaranya adalah


(12)

pembelajaran mengenai cabang olahraga atletik. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dalam pendidikanjasmani, atletik merupakansalahsatu cabang olahraga yang tertua, yang dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, merupakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Oleh karena itu, tidaklah berkelebihan sejarah mengemukakan bahwa atletik adalah ibu dari semuacabang olahraga (mother of sport).

Mengingat bahwa olahraga atletik merupakan salah satu dasar pembinaan olahraga dan gerak jasmani, maka sangat penting peranan pembelajaran atletik pada peserta didik khususnya di sekolah dasar disesuaikan dengan kemampuan siswa. Pembelajaran atletik di sekolah dasar merupakan upaya pembentukan dasar olah tubuh dan olah gerak sehingga dalam proses pembelajarannya menekankan pada faktor kegembiraan pada anak dari permainan gerak dan kegiatan olahraga atletik.

Atletik terbagi menjadi beberapa cabang yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Lompat jauh merupakan jenisolahraga yang di ajarkan di SekolahDasar (SD).Pembelajaran di sekolah dasar dilaksanakan dengan melihat keberadaan sarana dan prasarana sekolah yang bersangkutan, kemampuan siswa dan arah pengembangan selanjutnya. Lompat jauh yang diajarkan di sekolah dasar merupakan latihan bagi siswa untuk melakukan gerakan melompat dan mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya.

MenurutMuhtar (2009: 66) menyatakanbahwa:

Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada suatu kaki untuk mencapa jarak yang sejauh-jauhnya.


(13)

Berdasarkan pengertian di atas lompat dalam atletik adalah melakukan tolakan dengan satu kaki, baik untuk nomor lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, maupun lompat tinggi galah.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam lompat jauh :

1. Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang di buat sewaktu dari awalan dengan daya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki tolak.

2. Kecepatan lari awalan dan besarnya sudut tolakan merupakan komponen unsur-unsur yang menentukan pencapaian jarak lompatan.

3. Gerak yang di buat di udara (sesudah tolakan) disebut teknik lompatan / gaya. Berdasarkanpengamatan, wawancara, observasi dan hasil tes data awal pada pembelajaranatletik lompat jauh di SDN Cinaggerang II masihsangatterbatas. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah;

1. Rendahnyapemahamansiswatentangatletikkhususnyateknikdasarlompatjau h.

2. Antusias siswa kurang dalam pembelajaran lompatjauh.

3. Bila dilihat dari kondisi siswa dalam pembelajran lompatjauh seringkali tidak disiplin.

4. Pada saat pembelajaran lompatjauh siswa terkadang jenuh karena model pembelajarannya kurang bervariasi.

5. Pada saat pembelajaran guru cenderung memperhatikan sebagian saja dari siswanya dan membiarkan siswanya yang tidak ingin mengikuti pembelajaran.

6. Pengemasanpembelajarankurangmenarik

Berdasarkanhasilanalisis proses di atasmakadapat di ketahuibahwa proses pembelajaranlompat jauhdalamatletiktersebutkurangefektifdanefisien. Bisa di lihat dari beberapa masalah di atas. Dan haltersebutmempengaruhiterhadaphasiltes data awaldalampembelajaranlompat jauh.

Berikutanalisishasil yang berupates data awalpembelajaran lompat jauh dalam cabang olahraga atletik pada siswa kelas V di SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.


(14)

Tabel 1.1

Hasil Tes Data Awal Siswa dalam Pembelajaran Lompat Jauh Kelas V SDN Cinanggerang II Kec. Pamulihan Kab. Sumedang

No Namasiswa

Aspek yang di nilai

S N

KKM Awalan Tolakan Sikap di

udara

sikap mendarat

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

1 Pera sri sulastri 7 58

2 Rendi 8 66

3 Rani sumarni 7 58

4 Reni rismayanti 8 66

5 Risna istifania 6 50

6 Rizki hidaytulaah 11 92

7 Santi amelia 7 58

8 Santi susilawati 6 50

9 Sinta camelia 6 50

10 Siti fatimah 8 66

11 Sopian 11 92

12 Tharisa putri sondari 6 50

13 Tiara yuniarti S 10 83

14 Toto iskandar 11 92

15 Yanti yulia 7 58

16 Yunit ababil 8 66

17 Witri resista 7 58

18 Zidan namdani 8 66

19 Andri juaedi 8 66

20 Muhammad dalifah 8 66

21 Gagan kurniawan 12 100

22 Didin supriatna 11 92

23 Agung ramdani 8 66

24 Cahyadi 11 92

25 Saufi ihwal azis 11 92

26 Indriani 8 66

JUMLAH 8 18

PERSENTASE(%) 30 70

Keterangan :

T : Tuntas

BT : Belum Tuntas

Skor ideal : 12

Kriteiapenilaiantes lompat jauh


(15)

Nilai KKM = 70

Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas

Jika siswa mendapat nilai < 70 dikatakan belum tuntas

Dari analisishasiltersebutdapat di

ketahuibagaimanakemampuansiswadalammelakukan lompat jauh. Dimana aspek-aspek yang di nilaipadates lompat jauh adalah seabagai berikut.

a. Awalan

Skor 3 = kaki tumpu di tekuk satu kaki di belakang, badan condong kedepan kedua tangan lurus kebelakang, pandangan lurus ke depan.

Skor 2 = kaki tumpu di tekuk satu kaki dibelakang, badan condong ke depan, kedua tangan lurus ke belakang, pandngan tidak lurus ke depan. Skor 1 = kaki tumpu di tekuk satu kaki dibelakang, badan condong kedepan,

kedua tangan tidak lurus ke belakang, pandangan tidak lurus ke depan.

b. Tolakan

Skor 3 = kaki tumpuan di depan kaki belakang mengikuti, badan melenting, kedua tangan lurus kedepan, pandangan lurus ke depan atas

Skor 2 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting, kedua tangan lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas Skor 1 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan tidak lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas

c. Sikap di Udara

Skor 3 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus kedepan, pandangan lurus kedepan

Skor 2 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

Skor 1 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan tidak lurus kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

d. Sikap Mendarat

Skor 3 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan tumpuan didepan, pandangan lurus kebawah


(16)

tumpuan didepan, pandangan tidak lurus kebawah

Skor 1 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan tumpuan tidak didepan, pandangan tidak lurus kebawah

Berdasarkantabeltes data awal lompat jauh dalampembelajaran atletik di kelas V SDN Cinanggerang II siswa yang mengikutites data awalini, yang terdiridari 12siswaputradan 14siswiputri, dandapatdiketahuibahwa yang mencapai KKM hanya30% saja yang terdiridari orang 7 siswaputradan1 orang siswaputri yang mencapai KKM. Dan yang tidakmencapai KKM 70% yang terdiridari 5 siswaputradan13siswiputri.

Jadi,berdasarkananalisis hasil dan tabel data awaltes lompat jauh tersebutbisa di ketahuibahwamasihbanyaksiswa yang belummencapai KKM, haltersebutdikarenakanmasihrendahnyapemahamandanpengetahuanmengenaigera kdasar lompat jauh. Modelpembelajaran yang di ajarkan guru kurangbervariasisehinggasiswajenuhdalammengikutipembelajaran.Guru

kurangmengembangkan model danpendekatanpembelajaran.

Pengemasankurangmenarik.

Untuk itu perlu suatu pemecahan masalah agar pembelajaran menjadi lebih kondusif bermakna dan menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan sebuah permainan. Permainan memiliki makna kegembiraan melalui bermain. Kegiatannya membangkitkan daya tarik dan mempesona anak.

Menurut Saputra ( 2001: 9) ini semua ditandai dengan enam aspek sebagai berikut:

Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama tertentu. Kegemaran berlomba/berkompetensi/bersaing secara sehat. Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat. Tugas-tugas yang mengandung resiko menjadi tantangan.

Kegembiraan atau kepuasan dengan memperlihatkan ketangkasan yang di kuasainya.


(17)

Berdasarkanpermasalahan yang telah diuraikan, maka perlu menggunakan permainan. Penerapan metode permainan ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan proses belajardan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Meningkatkan KemampuanGerakDasar Menolak Pada LompatJauhDalamPembelajaranAtletikMelaluiModifikasiPermainanSondah Pada Siswa Kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang ”.

B.Rumusan Dan PemecahanMasalah 1.Rumusanmasalah

Dalam pembelajaran Penjaskes Kelas V SDN Cinanggearang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tentang pembelajaran gerak dasar lompat jauh diperlukan suatu metode pembelajaran atau permainan yang dapat mempermudah siswa secara aktif, kreatif, mampu mengembangkan sikap positif, dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun metode pembelajaran yang akan diterapkan adalah melalui modifikasi permainan sondah.

Dari permasalahan di atas,dalampembelajaran gerak dasarlompat jauh permasalahan-permasalahanyang timbuldiantaranyaadalah sebagai berikut :

a. Bagaimanaperencanaanpembelajaran gerak dasar menolak pada lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang ?

b. Bagaimanapelaksanaanpembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang ?

c. Bagaimanaaktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang ?


(18)

d. Bagaimanahasilpembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang ?

2.PemecahanMasalah

1. Perencanaan

Berdasarkanrumusanmasalah tersebutuntukmencapaihasilpembelajaran

yang maksimal, makaperluperencanaanpembelajaran yang

sangatmatang.Karenaseringkalisiswa-siswaterlihatjenuhdenganpembelajarannya, makaperencanaan yang di buat agar pada saat pembelajaran lompat jauhdalamolahraga atletiklebihefektifdanmenyenangkanbagianak.

2. Pelaksanaan

Makadariituperlu menerapkan metode permainan yaitu modifikasi permainan sondah untuk meningkatkan hasil belajar dalam melakukan gerak dasar lompat jauh. Hal ini karena modifikasi permainan sondah dapat memudahkan siswa dalam melakukan lompat jauh dengan baik.

3. Observasi

Selamapelaksanaantindakantugaspenelitiadalahmengobservasisemuakegiata

n yang

dilakukanselamapembelajaranberlangsung.Pelaksanaanobservasidilaksanakansesu

aidenganrencanapenelitianobyek yang

diamatiadalahseluruhaktivitassiswapembelajarandilaksanakan,

baikberupaperubahan yang yangbersifatindividumaupunsecaraklasikal.Observasi

yang dapatdilakukanadalah observasi peer

(pengamatansejawat)adalahobservasiterhadappengajaranseseorangoleh orang. Observasiterstrukturdilakukanpenelitidengancarabertanyakepadasiswa.

Penelitisebagai guru

mengajukanbeberapapertanyaankepadasiswakemudiansiswamenjawabPada

tahapan ini guru mengobservasii dengan cara melihat langsung praktek tekhnik dasar menolak lompat jauh yang dilakukan oleh siswa melalui modifikasi permainan sondah, dinilai dengan mengobservasi secara individu.


(19)

Guru dapat melihat peningkatan kemampuan siswa dalam menolak lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah yang dilakukan oleh siswa.

Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperbaiki kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajarangerak dasar lompat jauh di kelas V SDNCinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.. Adapun rincian target yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. a. Proses Pembelajaran

1) Kinerja guru

a) Perencanaan (Target 90%) b) Pelaksanaan (Target 90 %) c) AktifitasSiswa (Target 90 %) b. Hasil belajar

Target yang akandicapaidalampenelitianiniadalah21siswa yang dinyatakantuntasdari26 siswaatau90% mendapatkannilaidiatas KKM.

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkanrumusanmasalahdiatas makatujuanpenelitiadalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang

2. Untukmengetahuipelaksanaanpembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang

3. Untukmengetahuiaktivitassiswapadapembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.


(20)

4. Untukmengetahuihasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.

D. ManfaatPenelitian

Dari hasilpenelitian yang

dilakukanolehpenelitidiharapkandapatbermanfaatbagiberbagaipihakdiantaranya: 1. Siswa

Dengandilaksanakanpenelitianinidapatmembuatpembelajaranolahragaataupe ndidikanjasmanilebihmenyenangkansertadapatmemudahkansiswadalammemaham ipembelajaranatletik dengan baik khususnya lompat jauh.

2. Guru

Manfaat yang diharapkanolehpenelitibagi guru

adalahsehinggapembelajaranberlangsungefektifdanefisien.Dengandilaksanakanpe nelitianini, guru pendidikanjasmanidapatkreatif memodifikasipermainan untukkelangsungan proses belajarmengajardan guru mampu berkreatifitas untuk melahirkan ide gerak yang mudah dipahami oleh siswa, sehinggapermasalahan-permasalahan yang dihadapidapatdiatasikhususnyadalampenyampaianmateri atletik.

3. Bagi Sekolah

Denganpenelitianinisekolahdiharapkandapatmemberikan pembaharuan

dalam rangka perbaikan proses pembelajaran,

dapatmemberikanmasukandalammeningkatkankualitaspembelajaran,

dapatmenjadirujukansekolahdalammengambilkebijakantentangperaturansekolah, dandapatmembantutercapainyatujuanpembelajaranPendidikanJasmani.

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang melahirkan guru yang kreatif dancerdas.


(21)

5. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan dalam pembelajaran sebagai tindakan.

E. BatasanIstilah

Untukmemperjelasruanglingkupsertamenghindarisalahpenafsiranistilah, makapenulismemperjelasistilah-istilah yang digunakan agar lebihjelas, istilahtersebutadalah sebagai berikut.

Gerakdasar

adalah kemampuanawal yang dimilikiseseorang (KamusBesar :359)

Lompat jauh

adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada suatu kaki untuk mencapa jarak yang sejauh-jauhnya. Muhtar (2009: 66)

Pembelajaran

adalahsuatupandanganterpadu yang

sistematistentangcaramanusiaberinteraksidenganlingkungansehinggaterjadiperuba hankelakuan.Nasution (2003:6)

Modifikasi

merupakanpengembangandarisesuatu yang telahada (Ngasmain&Soepartono 1997:13)

Modifikasimerupakansebuahpendekatandalampembelajaran yang

menekankankepadakegembiraankecakapanjasmanidanpengayaangerakanak.Menu rutNgasmin&Soepartono (1977 :3)

Permainan

adalahkegiatan di dalamnyaterdapatatuaran – aturan yang merupakankesepakatandarikomunitastertentu.Kusmaedi (2009: 4)


(22)

Sondah

merupakanpermainantradisionallompat-lompatanpadabidang -bidangdatar yang

digambardiatastanah, denganmembuatgambarkotak -

kotakkemudianmelompatdengansatu kaki

darikotaksatukekotakberikutnya.(http://bayumuhammad.blogspot.com/2010/03)

Atletik

adalahsalahsatucabangolahragatertua, yang

telahdilakukanolehmanusiasejakzamanpurbasampaidewasaini.Syarifuddin (1992: 1)

atletik sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar. Muhtar (2009:1)


(23)

(24)

38 A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Cinanggerang II dengan alamat di desa Cinanggerang Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena letaknya cukup dekat dengan lingkungan rumah peneliti, dan adanya permasalahan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, terutama mengenai proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh pada pembelajaran atletik. Selain itu juga kondisi pihak tenaga pendidik yang sangat mendukung adanya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitiantindakankelasharusdidampingi oleh Suhendra sebagai guru pamong pjok

yang bertindaksebagai observer

dalammemberikansolusipemecahandalamsetiapkegiatandarimulaiperencanaan, tindakan, observasisertarefleksi.

Gambar 3.1

Denah lokasi SDN Cinanggerang II Perpus

takaan Kelas IV

TK UKS

Kelas III Kelas II Kelas I

Kelas V

Kelas VI

Lapangan Upacara

R.Guru


(25)

2. Waktu Penelitian

Lamanya penelitian ini adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2013.Penelitian ini diawali dengan pengambilan data awal, penyusunan proposal, seminar proposal, dan perbaikan proposal berdasarkan saran dari dosen penguji pada saat seminar proposal.Selanjutnya direncanakan dan dilaksanakan tindakan siklus 1 sampai dengan tujuan pembelajaran dapat tercapai serta penyusunan laporan penelitian.Apabila laporan telah tersusun dengan baik serta disetujui oleh dosen pembimbing, maka dilanjutkan dengan sidang skripsi.

Tabel 3.1

B. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa sebanyak 26 orang terdiri dari siswa perempuan sebanyak 14 orang dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang. Karakteristik keseluruhan siswa kelas V pada saat pembelajaran kurang aktif, sifat siswa yang kurang aktif ini kurang diarahkan sehingga pelaksanaan pembelajaran lompat jauh dalam atletik ini belum mencapai KKM yang diharapkan. Berdasarkan urian di atas, peneliti mengambil

No Uraian kegiatan WAKTU PELAKSANAAN

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan siklus 1 4 Pelaksanaan siklus 2 5 Pelaksanaan siklus 3 6 Pengolahan data 7 Penyusunan laporan


(26)

subjek penelitian pada siswa kelas V SDN CinanggerangII Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar menolak pada lompat jauh dengan modifikasi permainan lompat jauh. Guru Pendidikan jasmani di sekolah ini adalah Bapak Suhendra yang bertugas mengobservasi peneitian ini, dengan wali kelas Ibu Epon Dedeh Jubaedah, S.Pd, dan kepala sekolah Iwan Surahman, S.pd.

a) Keadaan siswa

Keadaan siswa pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 182 siswa yang terdiri dari 94 laki-laki dan 83 orangperempuan.

Tabel 3.2

Daftar Siswa SDN Cinanggerang II

No Kelas Banyak Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 I 14 18 32

2 II 14 15 29

3 III 19 10 29

4 IV 11 13 24

5 V 12 14 26

6 VI 20 15 35

Jumlah 94 83 182

b) Keadaan Guru

SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang mempunyai tenaga pengajar sebanyak 11 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 6 orang dan Sukwan sebanyak 4 orang. Selain itu terdapat 1 orang penjaga. Tabel daftar pengajar SDN Cinanggerang II dapat dilihat pada Tabel 3.3


(27)

Tabel 3.3

Daftar Tenaga Pengajar SDN Cinanggerang II

No Nama NIP Gol Jabatan

1 Iwan Surahman, S.pd. 195911041992012001 IV/b Kepala Sekolah 2 Mustofa Kamil 195408121984121001 IV/a Guru PAI 3 Ihat Solihat, S.Pd 196407161994052001 III/b Guru Kelas I 4 Epon D Jubaedah, S.Pd 196912192002122003 III/b GuruKelas V 5 Ujang Taryana 196907182007011010 II/b Guru Kelas VI 6 Neng Linlin Irmawati 198603272010011011 II/b Guru KelasIVa

7 Tati Herawati 0249764665300013 - Guru SukwanIII

8 Aep Yayat 8942750652200042 - Guru Sukwan IVb

9 Suryana - - Guru Sukwan

10 Suhendra - - Guru Penjas

11 Tatang Gunawan - - Penjaga

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang ada dan berkembang dikalangan peneliti adalah metode Sejarah, metode Deskriptif, metode Eksperimen, dan metode PTK.

a. Metode Sejarah

Penelitian dapat dilihat dari segi perspektif serta waktu terjadinya penomena yang diselidiki.

Metode sejarah adalah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber sejarah, serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. Suherman (2012: 36)

Penelitian menggunakan metode sejarah banyak melihat data-data pada kejadian-kejadian masa lampau untuk dijadikan sebuah fakta yang akan di teliti.


(28)

b. Metode Deskriptif

Metode ini merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu penomena. c. Metode Eksperimen

Eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan (artifical condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur si peneliti

d. Metode Penelitian Tindakan Kelas

Penelitimenggunakanprosedurpenelitian PTK

(PenelitianTindakanKelas).PTK terdiridaritiga kata, yaitupenelitian, tindakan, kelas.

PTK adalahpencermatandalambentuktindakanterhadapkegiatan belajar yang sengajamemunculkandanterjadidalamsebuahkelassecara bersama. Arikunto (1996: 3)

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cinanggerang II Kabupaten Sumedang pada siswa kelas V dengan jumlah yaitu 26 siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.

Menurut Wardhani (2007: 1.4), “menyatakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang di ungkapkan Ebbutt dalam PLPG (2011: 37), yang menyatakan bahwa

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.


(29)

Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lompat jauh maka digunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu pada spiral refleksi yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.

Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas atau dilapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas praktek pembelajaran penjas sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktek yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran pada anak yang kurang mampu menguasai gerak dasar lompat jauh.

Dalam sebuah penelitian, kita harus mengerti tentang metode-metode yang akan diambil sesuai dengan penelitian yang akan diteliti. Mengambil salah satu metode merupakan keharusan untuk mempermudah kita dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari pengertian dan fakta-fakta terbaru.

Prosedurpenelitian yang digunakanberbentuksiklus yang mengacupada Model Spiral Kemmisdan Mc Taggart yang dimulaidarisuatuperencanaan,

tindakan, observasidanrefleksi,

kemudianmengadakanperencanaankembaliuntuksiklusselanjutnya.

Pelaksanaansiklusdilakukansecaraberulang-ulangsampaipeningkatan yang diharapkantercapai.

Dalam metodelogi penelitian ini berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif di sebut juga dengan naturalistic inquiry atau inkuiri ilmiah.Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/pengertian-dan-cirri-ciri-dari.html

Penelitian kualitatif artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Cirri-ciri penelitian kualitatif yaitu latar ilmiah (natural setting) manusia sebagai alat (insturmen) nalisis data secara induktif. Teori dasar (grounded theory) deskriftif. Desain yang berifat sementara dan hasil penelitian di


(30)

rundingkan di sepakati bersama.Dalam penelitin kuantitatif di gunakan istilah sciensific paradigm (paradigma ilmiah). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, rata-rataci kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain cirri penelitian kuantitatif adalah penelitian yang harus melibatkan diri pada perhitungan atau angka-angka.

2. Desain Penelitian

Padadasarnyadesainpenelitianterdiridariempatkomponenyaiturencana,

tindakan, pelaksanaan, pengamatan/observasi,

danrefleksi.Adapunalurtindakandapatdilihatpadagambarberikut :

Gambar 3.2

Model spiral Kemmis dan taggart (Rukmana, 2012: 6)

Gambar di atas merupakan alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang di awali dengan:


(31)

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. refleksi

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk mempermudah alur peneitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Suyadi (2012: 19-25). Ke empat komponen tersebut menunjukan langkah-langkah atau tahapan yaitu sebagai berikut.

a. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu melaksanakan perencanaan yang telah dibuat.

b. Observasi

Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. Pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap suatu objek.

c. Evaluasi refleksi

Tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini di uraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, bergantung pada keberhasilan dan target yang akan dicapai oleh siswa. Merujuk pada model Kemmis dan Mc.Taggart di atas.


(32)

Ada empat komponen yang menjadi konsep PTK, sesuai dengan pendapat Kurt Lewin dalam PLPG (2011:42) terdapat beberapa tahapan penelitian tindakan kelas diantaranya yaitu.

a. Perencanaan ( planning ) b. Tindakan ( acting )

c. Observasi / pengamatan (observation ) d. Refleksi ( reflecting )

Sedangkan menurut Hopkins dalam PLPG (2010: 63-64) terdapat beberapa tahapan penelitian tindakan kelas diantaranya sebagai berikut.

a. Perencanaan bersama ( planning conference ) b. Observasi kelas ( classroom observation ) c. Pertemuan balikan ( feedback conference )

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk mempermudah alur peneitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai dengan pendapat yang di kemukakan dalam bahan ajar PLPG (2011: 64). Ke empat komponen tersebut menunjukan langkah-langkah atau tahapan yaitu sebagai berikut.

a. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran.

c. Observasi

Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. d. Evaluasi refleksi

Tahap ini menguraikan cara dan hasil asesmennya. Dalam tahap ini di uraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya.


(33)

Dari tahapan-tahapan di atas maka langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

a. Rencana tindakan

1) Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Karang Mulya Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang untuk membicarakan maksud dan tujuan dalam melakukan penelitian

2) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran lompat jauh.

3) Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus.

4) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan mengenai langkah-langkah penerapan memotivasi anak untuk belajar.

5) Menyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh

6) Mendesain alat evaluasi untuk melihat :

a) Apakah kemampuan gerak dasar lompat jauh dapat meningkat?

b) Apakah melalui metode modifikasi permainan sondah pada lompat jauh akan mampu menjadikan alat bantu untuk meningkatkan proses pembelajaran?

b. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan-tindakan yang sudah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran berupa intervensi pada pelaksanaan kegiatan atau program pembelajaran yang menjadi tugas sehari-hari yang selanjutnya merupakan bagian dari pelaksanaan siklus dalam penelitian. Konteks penelitian ini aktivitas dirancang untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran dan hasil yang akan dicapai khususnya kemampuan siswa dalam lompat jauh.

Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran menggunakan tindakan metode demonstrasi dan penguasaan yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.


(34)

a) Menyiapkan alat-alat pembelajaran. b) Guru dan siswa berdoa bersama.

c) Siswa dan guru melakukan pemanasan sesuai petunjuk guru.

d) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada kegiatan ini peneliti menerapkan strategi memotivasi siswa belajar atau berlatih yang berorientasi pada keberhasilan.

2) Kegiatan inti (±45 menit)

a) Siswa berdiri membentuk dua barisan

b) Siswa memperhatikan dan menyimak arena modifikasi sondah yang akan di gunakan

c) Siswa satu persatu melakukan permainan sondah yang telah dimodifikasi d) Peneliti yangberperan sebagai guru dan observer melakukan pengamatan

terhadap perilaku siswa yang sedang belajar sebagai informasi peneliti. Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis dan obyektif.

3) Kegiatan akhir (±10 menit)

a) Siswa melakukan pendinginan untuk memulihkan stamina

b) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung kedalam lembar observasi yang disiapkan.

c) Murid duduk membuat formasi berbaris, guru menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan, kemudian menyampaikan tindak lanjut.

c. Observasi

Selama pelaksanaan tindakan tugas peneliti adalah mengobservasi semua kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung.Pelaksanaan observasi dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian obyek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang yang bersifat individu maupun secara klasikal. Observasi yang dapat dilakukan adalah 1) Observasi peer (pengamatan sejawat)

Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain.


(35)

2) Observasi terstruktur

Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa kemudian siswa menjawab.

Observasi dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah, serta untuk mengumpulkan data dengan menggunakan catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang digunakan adalah observasi terbuka

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan. Informasi yang berhasil di dokumentasikan, kemudian di analisa dan di bandingkan dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah di analisis kemudian melalui proses refleksi akan di tarik kesimpulan.

Hasilnya akan di jadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang kurang baik menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapaun langkah refleksi adalah sebagai berikut.

1) Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.

2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. 3) Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka

dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti siklus 1.

Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran penjas khususnya materi lompat jauh dalam cabang olahraga atletik.


(36)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh berbagai informasi yang saling menunjang dan saling melengkapi satu sama lainnya, dan dikumpulkan dari subyek penelitian dengan berdasar pada instrumen penelitian yang digunakan. Instrumen ini berupa lembar observasi, pedoman wawancara, lembar catatan lapangan, dan lembar tes.

1. Observasi

Observasi menurut Suherman (2012: 79) adalah pengamatan langsung terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Teknik observasi atau pengamatan pada mulanya dikembangkan dalam penelitian etnografi, yaitu penelitian tentang suatu budaya. Tujuan utama etnografi adalah memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan obsevasi segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran teramati secara menyeluruh. Jika ingin mengetahui apa sebenarnya yang dikerjakan orang dengan mengamati bukan menayakan, agar dalam pelaksanaan observasinya dapat menjaring data yang dimaksudkan, maka harus di buat lembar oservasi. Observasinya ini dilakukan secara bersama-sama ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Yaitu mengobservasi kinerja guru dan aktivitas siswa.

a) IPKG I

Lembar instrumen penelitian kinerja guru ( IPKG I ) digunakan sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II.


(37)

Format IPKG 1

Tabel 3.4 IPKG 1

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

No KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Merumuskan tujuan pembelajaran 2. Kejelasan rumusan

3. Kejelasan cakupan rumusan 4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar

JUMLAH

B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran

2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3. Memilih sumber belajar

4. Memilih sumber pembelajaran

JUMLAH C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN

PEMBELAJARAN

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

JUMLAH

D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN

1. Menentukan proses dan jenis penilaian

1. Nama Guru :

2. NIP :

3. Sekolah : 4. Waktu : 5. Tanggal :


(38)

2. Membuat alat penilaian 3. Menentukan kriteria penilaian

JUMLAH

E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN

1. Kebersihan dan kerapihan 2. Penggunaan bahasa tulis

JUMLAH

SKOR TOTAL IPKG 1 A+B+C+D+E= 32 x 100% 5 5

Deskriptor Perencanaan Pembelajaran A. Merumuskan tujuan pembelajaran

a. Rumusan tujuan pembelajaran tidak jelas dan tidak lengkap.

b. Rumusan tujuan pembelajaran jelas tapi tidak lengkap atau tidak jelas tapi lengkap.

c. Rumusan tujuan pembelajaran jelas dan lengkap, atau jelas dan logis atau lengkap dan logis.

d. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun secara logis.

B. Mengembangkan dan mengordinasikan materi, media (alat bantu pembelajaran) metode pembelajaran dan sumber pembelajaran.

1. Mengembangkan dan mengordinasikan materi pembelajaran

a. Cakupan materi b. Sistematika materi.

c. Kesesuaian dengan kemapuan dan kebutuhan siswa.

d. Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya).

2. Menentukan dan mengembangkan alat pembelajaran.

a. Direncanakan penggunaan satu macam media tapi tidak sesuai dengan tujuan.

b. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.

c. Direncanakan satu macam media yang sesuai dengan tujuan.

d. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai dengan tujuan.


(39)

3. Memilih sumber belajar

a. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan.

b. Kesesuaian sumber belajar dengan perkembangan siswa. c. Kesesuaian sumber belajar dengan materi yang akan di ajarkan. d. Kesesuaian sumber belajar denganlingkungan siswa.

4. Memilih metode pembelajaran

a. Direncanakan menggunakan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.

b. Direncanakan menggunakan lebih dari satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.

c. Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan tujuan.

d. Direncanakan penggunaan media yang sesuai dengan tujuan.

C. Merencanakan scenario kegiatan pembelajaran

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran a. Sesuai dengan tujuan.

b. Sesuai dengan perkembangan anak. c. Sesuai dengan bahan yang di ajarkan. d. Sesuai dengan waktu yang tersedia. 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran

a. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup tetapi tidak rinci. b. Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup secara rinci tetapi

tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.

c. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci dan sesuai dengan tujuan atau sesuai dengan materi pembelajaran.

d. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup secara rinci serta sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.


(40)

a. Alokasi waktu secara keseluruhan dicantumkan pada rencana pembelajaran.

b. Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembukaan, inti dan penutup) dicantumkan.

c. Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar dari pada jumlah waktu kegiatan pembukaan dan penutup.

d. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran dirinci secara proporsional.

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan

a. Dicantumkan strategi pembelajaran digunakan.

b. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan.

c. Dicantunkan strategi pembelajaran sasuai dengan materi dan tujuan. d. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan

secara rinci.

5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

a. Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik.

b. Dicantumkan metode, materi yang dapat di demonstrasikan peserta didik.

c. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan peserta didik.

d. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan watak, sikap dan keterampilan peserta didik.

D. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian

1. Merencanakan prosedur dan jenis penilaian

a. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan tujuan.

b. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dengan tujuan.

c. Tercantum prosedur dan jenis penilaian salah satu diantaranya sesuai dengan tujuan.


(41)

d. Tercantum prosedur atau jenis penilaian keduanya sesuai dengan tujuan.

2. Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan

a. Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaian. b. Alat penilai ada tapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan dan tidak

lengkap.

c. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak lengkap.

d. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan dan lengkap. 3. Menentukan criteria penilaian

a. Menuliskan deskriptor keberhasilan secara jelas.

b. Kriteria penilaian di tulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

c. Tafsiran penilaian mewakili hasil kegiatan.

d. Deskriptor atau kunci jawaban jelas dan sesuai dengan alat penilaian.

E. Tampilan dokumen rencana pembelajaran

1. Kebersihan dan kerapihan

a. Tulisan dapat dibaca dengan mudah. b. Tidak banyak coretan.

c. Bentuk dan tulisan baku. d. Tulisan tegak bersambung. 2. Penggunaan bahasa tulis.

a. Bahasa komunikatif, mudah dimengerti dan dilaksanakan. b. Pilihan kata tepat.

c. Struktur kalimat baku.


(42)

b) IPKG 2

Tabel 3.5 IPKG 2

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

Sekolah :

Kelas/Semester :

Waktu :

No Aspek Yang Diamati Penilaian Tafsiran

1 2 3 4 SB B C K A Pra Pembelajaran

1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa

Jumlah

B Membuka Pembelajaran

1 Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan 2 Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan

rencana kegiatan

Jumlah

No Aspek Yang Diamati Penilaian Tafsiran

1 2 3 4 SB B C K C Mengelola Inti Pembelajaran

1 Memberikan petunjuk dan contoh gerakan sikap awal, pelaksanaan dan akhir dalam lompat jauh

2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa

3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan gerakan badan 4 Memicu dan memelihara ketertiban siswa

5 Memantapkan keterampilan lompat jauh Jumlah

D Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran Penjas

1 Merangkai gerakan

2 Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktivitas gerak


(43)

3 Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktivitas gerak

4 Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan

5 Penggunaan media dan alat pembelajaran Jumlah

E Melaksanakan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar

1 Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran

2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran Jumlah

F Kesan Umum Kinerja Guru

1 Keefektifan proses pembelajaran 2 Penampilan guru dalam pembelajaran

Jumlah

PERSENTASE TOTAL: A+B+C+D+E+F 6

Deskriptor kinerja guru A. Pra pembelajaran

a. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran. b. Memeriksa kesiapan siswa.

B. Membuka kegiatan pembelajaran

a. Menarik perhatian anak. b. Memotivasi anak.

c. Mengaitkan materi dengan pengalaman anak. d. Mengarah pada kegiatan inti.

C. Mengelola inti pembelajaran

a. Isi kegiatan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang. b. Penyampaian lancar tidak tersendat-sendat.

c. Penyampaian sistematis.

d. Materinya benar dan mudah dimengerti anak.

D. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas

a. Melakukan geraklan persiapan, pelaksanaan dan akhir. b. Leluasa melakukan aktivitas siswa.

c. Mengarahkan dan mengoreksi gerakan.

d. Membantu atau menentukan solusi pada siswa.


(44)

a. Melaksanakan penilaian/ pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai dengan bentuk penilaian yang sudah ada.

b. Menilai kemajuan anak secara individual.

c. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung. d. Memberi balikan dan perbaikan dari hasil penilaian.

F. Kesan umum kinerja guru

a. Guru terlibat langsung dalam pembelajaran.

b. Guru member kesempatan untuk leluasa pada siswa. c. Pakaian guru yang sesuai dengan kondisi di lapangan. d. Menutup pembelajaran dengan waktu yang telah di tentukan c) Lembar observasi aktivitas siswa

Dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui aktivitas siswa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran lompat jauh di SDN Cinanggerang II.

Tabel 3.6

Format Aktivitas Siswa NO Nama Siswa

Asfek yang Dinilai

S Tafsiran Keberanian Tanggung

Jawab


(45)

Deskriptor penilaian a. Keberanian

Skor 3 : Jika siswa berani melakukan lompat jauh.

Skor2 : Jika siswa kurang berani melakukan lompat jauh. Skor1 : Jika siswa tidak berani melakukan lompat jauh. b. Tanggung jawab

Skor 3 :Jika siswa melakukan tanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain.

Skor 2 : Jika siswa kurang bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain.

Skor1 : Jika siswa tidak bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain.

c. Disiplin

Skor3 : Jika siswa mengikuti aturan permainan dengan baik.

Skor2 : Jika siswa kurang mengikuti aturan permainan dengan baik. Skor1 : Jika siswa tidak mengikuti aturan permainan dengan baik. d. Antusias

Skor3 : Jika siswa berantusias dalam pembelajaran.

Skor2 : Jika siswa kurang berantusias dalam pembelajaran. Skor1 : Jika siswa tidak berantusias dalam pembelajaran. Keterangan :

Jumlah skor yang di peroleh

Penilaian = ---X 100

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 K C B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


(46)

Jumlah skor ideal

Baik (B) : 9-12 Cukup (C) : 5-8 Kurang(K) : 1-4 Skor ideal : 12 2. Tes

Tes menurut Suherman (2012: 78) adalah berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.

Tabel 3.7

Format Tes Lompat Jauh

No Nama siswa

Aspek yang Dinilai

S N KKM

Awalan Tolakan Sikap di udara

sikap mendarat

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

1 2 3 4 5

Skor ideal 12

Kriteia penilaian gerak dasar lompat jauh

Jumlah skor yang di peroleh

Penilaian = ---X 100 Jumlah skor ideal

Aspek-aspek yang di nilai pada tes lompat jauh dalam modifikasi permainan sondah adalah seabagai berikut:

a. Awalan

Skor 3 = kaki tumpu di tekuk, satu kaki di belakang, badan condong kedepan, kedua tangan lurus kebelakang, pandangan lurus ke depan.

Skor 2 = kaki tumpu di tekuk, satu kaki dibelakang, badan condong ke depan, kedua tangan lurus ke belakang, pandngan tidak lurus ke depan.


(47)

Skor 1 = kaki tumpu di tekuk, satu kaki dibelakang, badan condong kedepan, kedua tangan tidak lurus ke belakang, pandangan tidak lurus ke depan.

b. Tolakan

Skor 3 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting, kedua tangan lurus kedepan, pandangan lurus ke depan atas

Skor 2 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting, kedua tangan lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas Skor 1 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan tidak lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas

c. Sikap di Udara

Skor 3 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus kedepan, pandangan lurus kedepan

Skor 2 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

Skor 1 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan tidak lurus kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

d. Sikap Mendarat

Skor 3 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan tumpuan didepan, pandangan lurus kebawah

Skor 2 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan tumpuan didepan, pandangan tidak lurus kebawah

Skor 1 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan tumpuan tidak didepan, pandangan tidak lurus kebawa

3. Wawancara

Wawancara menurut Suherman (2012: 79) adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau narasumber.

Dalam wawancara ini dilakukan pada guru dan siswa di setiap tindakan dalam proses pembelajaran penjas dalam hal ini materi atletik yaitu lompat jauh.

Tabel 3.8


(48)

No Pertanyaan Jawaban Bagaimana menurut pendapat bapak

kalau dalam pembelajaran lompat jauh dikemas dalam bentuk permainan sondah ?

Menurut pendapat bapak, apakah permainan ini dapat meningkatkan tolakan pada lompat jauh dalam pembelajaran atletik ?

Kesan dan pesan apa yang bapak dapatkan dari pembelajaran peningkatan tolakan lompat jauh melalui permainan modifikasi sondah ?

Tabel 3.9

Format Wawancara Siswa

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menunjukan rasa keberanian dan tanggung jawab selama pembelajaran berlangsung? Apakah kamu menunjukan rasa disiplin dan antusias selama pembelajaran berlangsung ?

Apakah kamu dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan memahami materi yang di ajarkan?

4. Catatan lapangan

Bog dan Biklen (Moleong, 2004: 153) menyatakan “Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data kualitatif dan refleksi terhadap data dalam penelitian

kualitatif”. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif untuk melukiskan suatu proses dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam pembelajaran mengenai renang gaya bebas. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan adalah mencatat. Segala sesuatu dari berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dan siswa, interaksi siswa dan siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran mengenai menulis dialog sederhana, dari awal sampai akhir pembelajaran.


(49)

Pelaksanaan tindakan : ………..

Pertemuan Ke : ………..

Hari/tanggal : ………..

Pukul : ………..

Fokus Deskripsi proses

pembelajaran

Komentar

Tahap perencanaan

Tahap pelaksanaan

Tahap observasi

Tahap refleksi

Tabel 3.9

F. Data dan sumber data a. Data

Data dalam penelitian ini di kelompokan menjadi dua jenis, yaitu: 1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh si peneliti secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli data baru yang memilki sifat yang up to date.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada.


(50)

Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Dimana data primer diperoleh dari guru-guru khususnya guru penjas itu sendiri, kepala sekolah, hasil tes, hasil wawancara guru dan siswa. Dan data sekunder diperoleh dari arsip nilai dan data pribadi siswa dalam buku induk sekolah.

c. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua jenis yaitu.

a) Data kualitatif

Data kuantitatif menurut Suherman (2012: 84) adalah data yang berbentuk kata-kata. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan diataranya melaui wawancara, analisis dokumen, observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan dan dengan dokumen pemotretan atau rekaman video. b) Data kuantitatif

Data kuantitatif menurut Suherman (2012: 84) adalah data yang berbentuk angka atau bilangan yang di hitung melalui teknik perhitungan matematika atau statistika.

d. Validasi data

Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan dengan teknik member chek, triangulasi, audit trail dan expert opinion. (Wiriaatmadja,2009: 168-171).

a) Member check adalah memeriksa kembali informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.

Waktu: 19 Maret 2013

Tempat: SDN Cinanggerang II

Kegiatan: Dalam kegiatan ini, peneliti mengadakan pertemuan khusus bersama Kepala Sekolah SDN Cinanggerang II, yaitu mengobservasi dan mewawancarai mengenai aktivitas guru, aktivitas siswa mengenai lompat


(51)

jauh dalam atletik bahwa lompat jauh pada siswa kelas V banyak yang tidak tuntas.

b) Triangulasi adalah memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan dengan hasil orang lain atau mitra peneliti lain yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama.

Waktu: 19 Maret 2013

Tempat: SDN Cinanngerang II

Kegiatan: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan Guru Pamong olahraga SDN Cinanngerang II, yaitu membandingkan hasil observasi dan wawancara mengenai data renang gaya bebas dengan hasil yang telah telah ada di Guru Pamong.

c) Audit Trail adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul data dengan mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa.

Waktu: 18 Maret 2013

Tempat: UPI Kampus Sumedang

Kegiatan: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan pembimbing 1 (Drs. Respaty Mulyanto) dan pembimbing ke-2 (Indra Safari M.Pd), yaitu mendiskusikan data-data yang telah diperoleh juga prosedur penelitian apakah benar prosedur dan metode penelitian tersebut dapat dicek kebenarannya dan juga diberi pengarahan oleh pembimbing mengenai prosedur dan metode pengumpulan data

d) Expert opinion adalah pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar profesional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Waktu: 18 Maret 2013

Tempat: UPI Kampus Sumedang

Kegiatan: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan pembimbing 1 (Drs. Respaty Mulyanto) dan pembimbing ke-2 (Indra Safari M.Pd), yaitu mendiskusikan hasil penelitian bersma pembimbing 1 dan


(52)

pembimbing 2 tentang menolak pada lompat jauh bahwa hasil belajar menolak dapat meningkat melalui modifikasi permainan sondah.


(53)

147

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan tolakan pada lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah pada pembelajaran atletik kelas V SDN

Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang

dapatdisimpulkanbahwa :

1. Perencanaan Kinerja Guru

Perencanaanpembelajaranmeningkatkan tolakan pada lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah, memberikanarahdanacuan yang jelas tentang materilompat jauh terutama pada tolakan.Perencanaanpembelajaran yang

dilaksanakansesuaidenganrencanapelaksanaanpembelajaran yang

telahdisiapkandanditentukan.Dimana, RPP siklus I kegiatan siswa adalahsiswa melakukan permainan modifikasi sondah yaitu jarak antara kotak ke kotak 20 cm, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 70,8%.Kegiatan perumusan kegiatan pembelajaran, persentase yang diperoleh baru 75%. Merencanakan prosedur, jenis mengembangkan dan mengorganisasikan materi media sumber belajar dan metode pembelajaran persentase yang diperoleh 68%. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran baru mencapai70%. Menyiapkan alat penilaian baru mencapai 66%, Tampilan dokumen rencana pembelajaran 75%.

Siklus II kegiatan siswa adalahsiswa melakukan permainan modifikasi sondah yaitu jarak antara kotak ke kotak menjadi 30 cm, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru baru mencapai 81,4%. Kegiatanperumusan kegiatan pembelajaran, persentase yang diperoleh mencapai81%. Merencanakan prosedur, jenis mengembangkan dan mengorganisasikan materi media sumber belajar dan metode pembelajaran persentase yang diperoleh 75%. Merencanakan skenario


(54)

kegiatan pembelajaran mencapai 80%. Menyiapkan alat penilaian baru mencapai 83%. Tampilan dokumen rencana pembelajaran 88%.

Kegiatansiswapadasikluske III adalahsiswa melakukan permainan modifikasi sondah yaitu jarak antara kotak ke kotak menjadi 50 cm, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar mencapai 95,4%. Dalam kegiatan perumusan kegiatan pembelajaran, persentase yang diperoleh mencapai94%. Merencanakan prosedur, jenis mengembangkan dan mengorganisasikan materi media sumber belajar dan metode pembelajaran persentase yang diperoleh 100%. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran mencapai 95%. Menyiapkan alat penilaian mencapai 100%. Tampilan dokumen rencana pembelajaran 100%

.

2. Pelaksanaan Kinerja Guru

Pelaksanaanpembelajaran yang

dilakukantetapmengacupadaperencanaanpembelajaran yang

sudahdisusundandisiapkansebelumnya yang terdapatpada

RPP.Pelaksanaanpembelajaranmeningkatkan tolakan pada lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah dengankinerja guru untukmemotivasi, mengarahkandanmembimbingsiswanyauntukmeningkatkan gerak dasar lompat jauh.Padakegiatanintipembelajaran,

kegiatanlebihmemfokuskanterhadapkreatifitassiswauntuklebihmeningkatkantolakan dibantu denganmodifikasi permainansondah.

Pada Siklus I keseluruhan persentase guru pada indikator pelaksanaan baru mencapai 71,6%. Dapat dideskripsikan kegiatan pra pembelajaran baru mencapai 75%. Membuka pembelajaran baru mencapai 75%.Mengelola inti pembelajaran baru mencapai 65%. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas baru mencapai 65%. Kegiatan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar baru mencapai 75%. Kesan umum kinerja guru, jenis kegiatan keefektifan proses pembelajaran dan penampilan guru dalam pembelajaran baru mencapai 75%.


(55)

sikus II secara keseluruhan persentase guru pada indikator pelaksanaan mencapai 84,5%,. Dapat dideskripsikan kegiatan pra pembelajaran mencapai 88%,. Membuka pembelajaran mencapai 88%. Mengelola inti pembelajaran baru mencapai 75%. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas mencapai 80%. Kegiatan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar mencapai 88%. Kesan umum kinerja guru, jenis kegiatan keefektifan proses pembelajaran dan penampilan guru dalam pembelajaranmencapai 88%.

Pada siklus III secara keseluruhan persentase guru pada indikator pelaksanaan mencapai 93,8%. Dapat dideskripsikan kegiatan pra pembelajaran mencapai hasil yang maksimal yaitu 100%. Membuka pembelajaran mencapai 100%. Mengelola inti pembelajaran mencapai 90%. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas mencapai 95%. Kegiatan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar mencapai 100%. Kesan umum kinerja guru, jenis kegiatan keefektifan proses pembelajaran dan penampilan guru dalam pembelajaranmencapai 100%.

3. AktivitasSiswa

Untukaktivitassiswapadasiklus I barumencapai 70,5%, aspek keberanian, terdapat 3 siswa mencapai kriteria baik (11%), dan 21 orang siswa mencapai kriteria cukup (81%) dan 2 orang siswa mendapat kriteria kurang (8%). Kemudian untuk aspek tanggung jawab, terdapat 3 siswa mencapai kriteria baik (11%), 15 siswa mencapai kriteria cukup (57%), dan 9 orang siswa mendapat kriteria kurang (34%) dan untuk aspek disiplin5 siswa mencapai kriteria baik (19%), 18 siswa mencapai kriteria cukup (70%) dan 3 orang siswa mendapat kriteria kurang (11%).

Siklus II adalah82%. aspek keberanian, terdapat 11 siswa mencapai kriteria baik (57%), dan 15 orang siswa mencapai kriteria cukup (57%) dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang. Kemudian untuk aspek tanggung jawab, terdapat 5 siswa mencapai kriteria baik (19%), 18 siswa mencapai kriteria cukup (70%), dan 3 orang siswa mendapat kriteria kurang (11%), untuk aspek disiplin10 siswa mencapai kriteria baik (38%), 16 siswa mencapai kriteria cukup (62%) dan tidak siswa mendapat kriteria kurang. untuk aspek antuisias, 18 siswa mencapai kriteria baik


(1)

sikus II secara keseluruhan persentase guru pada indikator pelaksanaan mencapai 84,5%,. Dapat dideskripsikan kegiatan pra pembelajaran mencapai 88%,. Membuka pembelajaran mencapai 88%. Mengelola inti pembelajaran baru mencapai 75%. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas mencapai 80%. Kegiatan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar mencapai 88%. Kesan umum kinerja guru, jenis kegiatan keefektifan proses pembelajaran dan penampilan guru dalam pembelajaranmencapai 88%.

Pada siklus III secara keseluruhan persentase guru pada indikator pelaksanaan mencapai 93,8%. Dapat dideskripsikan kegiatan pra pembelajaran mencapai hasil yang maksimal yaitu 100%. Membuka pembelajaran mencapai 100%. Mengelola inti pembelajaran mencapai 90%. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas mencapai 95%. Kegiatan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar mencapai 100%. Kesan umum kinerja guru, jenis kegiatan keefektifan proses pembelajaran dan penampilan guru dalam pembelajaranmencapai 100%. 3. AktivitasSiswa

Untukaktivitassiswapadasiklus I barumencapai 70,5%, aspek keberanian, terdapat 3 siswa mencapai kriteria baik (11%), dan 21 orang siswa mencapai kriteria cukup (81%) dan 2 orang siswa mendapat kriteria kurang (8%). Kemudian untuk aspek tanggung jawab, terdapat 3 siswa mencapai kriteria baik (11%), 15 siswa mencapai kriteria cukup (57%), dan 9 orang siswa mendapat kriteria kurang (34%) dan untuk aspek disiplin5 siswa mencapai kriteria baik (19%), 18 siswa mencapai kriteria cukup (70%) dan 3 orang siswa mendapat kriteria kurang (11%).

Siklus II adalah82%. aspek keberanian, terdapat 11 siswa mencapai kriteria baik (57%), dan 15 orang siswa mencapai kriteria cukup (57%) dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang. Kemudian untuk aspek tanggung jawab, terdapat 5 siswa mencapai kriteria baik (19%), 18 siswa mencapai kriteria cukup (70%), dan 3 orang siswa mendapat kriteria kurang (11%), untuk aspek disiplin10 siswa mencapai kriteria baik (38%), 16 siswa mencapai kriteria cukup (62%) dan tidak siswa mendapat kriteria kurang. untuk aspek antuisias, 18 siswa mencapai kriteria baik


(2)

150

(70%),7 orang siswa mencapai kriteria cukup (27%) dan 1 orang siswa mendapat kriteria kurang (3%)

.

Un

tuk aktivitas siswa pada siklus III adalah 90%, aspek keberanian, terdapat 20 siswa mencapai kriteria baik (76%), dan 6 orang siswa mencapai kriteria cukup (24%) dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang. Kemudian untuk aspek tanggung jawab, terdapat 19 siswa mencapai kriteria baik (73%), 7 siswa mencapai kriteria cukup (27%), dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang, untuk aspek disiplin16 siswa mencapai kriteria baik (62%), 10 siswa mencapai kriteria cukup (38%) dan tidak siswa mendapat kriteria kurang. untuk aspek antuisias, 19 siswa mencapai kriteria baik (73%),7 orang siswa mencapai kriteria cukup (27%) dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang. Secara keseluruhan, aktivitas siswa sudah bagus yatu mencapai 90% dan telah mencapai target yang di tetapkan yaitu 90%, sehingga tidak perlu ada perbaikan pada siklus selanjutnya.

4. HasilBelajar

Peningkatankualitaspembelajaran yang meliputikinerja guru danaktivitas siswa, menunjukanhasil yang nyata, mampumelampaui KKM yang telah ditentukan sebesar 70.Peningkatantolakanterbuktidaripeningkatansetiapsiklusdimanapadasiklus I rata-rata siswa yang sudah memenuhi ketentuan minimal dalam melakukan gerak dasar lompat jauh melalui modifikasisondah sebanyak 13 siswa (50%) dan siswa yang masih belum memenuhi ketentuan minimal dalam melakukan gerak dasar lompat jauh sebanyak 13siswa (50%), maka ditindak lanjuti pada siklus II.

Padasiklus IIsiswa yang sudah memenuhi ketentuan minimal dalam melakukan gerak dasar lompat jauh melalui permainan modifikasi sondahsebanyak 21 siswa (81%) dan siswa yang masih belum memenuhi ketentuan minimal dalam melakukan gerak dasar lompat jauh sebanyak 5siswa (19%), terjadi peningkatan namun belum mencapai target yang telah d targetkan, maka ditindak lanjuti pada siklus III .

Padasiklus III persentase kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lompat jauh melalui modifikasi permainan lompat jauh adalah24 siswa dari 26 siswa


(3)

atau mencapai 92% sudah termasuk baik sekali dan telah mencapai target yang telah di tentukan yaitu 90% bahkan melebihi target yang telah d tentukan, sehingga tidak diperlukan perbaikan melakukan gerak dasar lompat jauh pada siklus selanjutnya

.

B. Saran

Pembelajaran tolakan gerak dasar lompat jauhmelalui modifikasi permainan sondah merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat jauh. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagisiswa

Dengan dilaksanakan penelitian ini dapat membuat pembelajaran olahraga atau pendidikan jasmani lebih menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran atletik dengan baik khususnya lompat jauh.

2. Bagi guru

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti bagi guru adalah sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Dengan dilaksanakan penelitian ini, guru pendidikan jasmani dapat kreatif memodifikasipermainan untuk kelangsungan proses belajar mengajar dan guru mampu berkreatifitas untuk melahirkan ide gerak yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat diatasi khususnya dalam penyampaian materi atletik.

3. BagiSekolah

Dengan penelitian ini sekolah diharapkan dapat memberikan pembaharuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat menjadi rujukan sekolah dalam mengambil kebijakan tentang peraturan sekolah, dan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani


(4)

152

4. Bagi Lembaga

Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang melahirkan guru yang kreatif dancerdas

5. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan dalam pembelajaran sebagai tindakan.


(5)

Ateng, Abdulkadir. (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pembianaan Tenaga Kependidikan.Bandung: UniversitasPeendidikan Indonesia

BadanStandarNasionalPendidikan. (2006) .Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar: Jakarta.

Bahagia, Yoyo dkk.(2000).

Prinsip-prinsipPengembangandanModifikasiCabangOlahraga.DepartemenPendidik anNasionalDirektoratJenderalPendidikanDasardanMenengah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kusmaedi, Nurlan. (2009). PermainanTradisional.Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia

M. Saputra, Yudha. (2001). Pembelajaran Atletik Di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Mahendra, Agus. (2003). FalsafahPendidikanJasmani. Jakarta: Depdikbud. Muhammad, Bayu.(2011). Mengenal Permainan Engklek. [Online]. Tersedia :

http://bayumuhammad.blogspot.com/2010/03/mengenal-permainan-engklek.html.

Muhtar, Tatangdkk.(2009).ATLETIK. Bandung: Universitaspendidikan Indonesia kampussumedang.

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru(PLPG) Rayon 10. (2010). Bahan ajar

Profesionalisme Guru PTK dan KTI. Bandung: Universitas

PendidikanIndonesia

Rukmana, Anin. (2012). PenelitianTindakanKelas (PTK) SebuahAlternatifPeningkatanProfesionalismeGuru.Sumedang.Tidakditerbi tkan

Safari, Indradkk.(2009). SejarahdanFilsafatOlahraga.Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia

Suherman, Ayi. (2012). Penelitianpendidikan.Sumedang: BintangWarliArtika. Sumiatidkk.(2008). MetodePembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima


(6)

154

Susilawati, Dewi. 2010. PendidikanJasmanidanOlahragaAdaptif:Sumedang.

Syarifudin, Arif. (1992).

Atletik.DepartemenPendidikandanKebudayaanDirektoratJendralPendidikanT inggiProyekPembinaanTenagaKependidikan

Wardhani, IGAK. et. al. ( 2007 ). Penelitian Tindakan Kelas. Edisi pertama. Jakarta: Universitas Terbuka

Wiriaatmadja, Rochiati (2009). Metode Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Rosda


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELOMPATI PARIT PADA SISWA KELAS V SDN CILANGKAP I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 29 100

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MENYUSUN KATA DI KELAS V SDN CIBOBOKO KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 37

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI KELAS IV SDN BAGINDA II KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 412

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN LOMPAT PANTUL (PLYOMETRICS) PADA SISWA KELAS IV SDN I KALIWULU KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON.

0 1 43

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING SISI PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS DI KELAS IV SDN MALATI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN PADA LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN PEREPET JENGKOL DI KELAS IV SDN KADU KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 47

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG.

2 11 32

Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Tolakan Pada Lompat Jauh Melalui Permainan Katak Dan Bangau Di Kelas IV SDN Neglasari II Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut.

1 2 62

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA CABANG ATLETIK MELALUI PERMAINAN BEBENTENGAN PADA SISWA KELAS IV SDN NEGLASARI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 5 48

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LOMPAT JAUH GAYA GANTUNG MELALUI PERMAINAN MELOMPATI BAN PADA SISWA KELAS IV SDN MARGALUYU KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 48