PENGARUH SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN DIMODERASI MOTIVASI BELAJAR : Survey pada SMA Swasta Kota Bandung.

(1)

PENGARUH SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN DIMODERASI

MOTIVASI BELAJAR

(Survey pada SMA Swasta Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

Oleh:

LINA MARLIANA 0807118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Pengaruh Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan Dimoderasi Motivasi Belajar

(Survey pada SMA Swasta Kota Bandung)

Oleh: Lina Marliana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Lina Marliana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN DIMODERASI

MOTIVASI BELAJAR (Survey Pada SMA Swasta Kota Bandung)

Bandung, April 2013 Sksipsi ini disetujui oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Sumartini,M.P. NIP 195908301986012001

Pembimbing II,

Siti Parhah,S.Pd.,M.SE. NIP 198009072009122003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Dr. Ikaputera Waspada,M.M. NIP 19610420 198703 1 002


(4)

“Pengaruh Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan Dimoderasi Motivasi Belajar

(Survey pada SMA Swasta Kota Bandung)”

Oleh: Lina Marliana

0807118

ABSTRAK

Pembangunan suatu bangsa ditandai oleh lahirnya manusia terdidik. Setiap manusia sangat dianjurkan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Salah satu cara untuk menjadikan manusia lebih baik adalah dengan pendidikan.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kesenjangan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan dimoderasi motivasi belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah survey eskplanatory dan analisis data yang digunakan adalah analisis jalur multigrup sampel. Sampel pada penelitian sebanyak 367 siswa kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa berada pada kategori tinggi, Sikap belajar berpengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar jika ditunjang motivasi belajar yang kuat. Berdasarkan hasil penelitian, penulis merekomendasikan kepada orangtua siswa untuk tetap memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak karena orangtua atau keluarga adalah motivator utama bagi anak. Kemudian merekomendasikan kepada guru untuk membuat siswa nyaman belajar dengan mengubah suasana kegiatan belajar mengajar dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan mengurangi kekakuan dalam kegiatan belajar mengajar dengan tetap memperhatikan etika dan peraturan yang berlaku. Selain itu, penulis merekomendasikan kepada para peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lingkungan di SMA Swasta.


(5)

“The Influence of Learning Attitude to Student’s Learning Achievement on Economic Subject with Moderated of Learning Motivation

(Survey on Private High School in Bandung City)” By:

Lina Marliana 0807118

ABSTRACT

The development of nation is signed by the genesis of educated human being. Every human being is suggested to make a change to a better way. One of the way to make a better human being is with education.

The problem in learning is the discrepancy of student’s learning achievement on economic subject at Private High School in Bandung City. The purpose of this research is to recognize the influence of learning attitude to learning achievement with moderated of motivation learning in economic subject. Research method that is used survey explanatory and data analysis is path analysis of multigrup sample. The sample in this research is 367 students from class XI social in Private High School in Bandung City.

The result show that learning attitude, learning motivation, and student’s learning achievement is on the high category. Learning attitude has more influence for learning achievement if it is supported by the strong learning motivation. Based on the result, the researcher recomand parent to insist to give concern to children’s learning activity because parents or family are main motivator for children. Then, she recomands to teachers to make student’s comfort to learning with changing learning and teaching activity with the fun activities and decrease the stiffness in learning and teaching activity with still concerning the existed ethics and rules. Beside that, the researcher recomand to the next researcher to research environment factor at Private High School.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 3 DAFTAR GAMBAR ... 6 BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS . Error! Bookmark not defined.

2.1 Tinjauan Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Sikap Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Karakteristik Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Karakteristik Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.12 ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Kelompok Sampel Motivasi Belajar Kuat ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Kelompok Sampel Motivasi Belajar Lemah .... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Membandingkan Pengaruh Motivasi Belajar sebagai Variabel Moderator

Error! Bookmark not defined.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V ... Error! Bookmark not defined. PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ... Error! Bookmark not defined. Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Berdasarkan Mata Pelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Program Studi IPS ... Error! Bookmark not defined. SMA Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012 . Error! Bookmark not defined. Rata-Rata Pencapaian Ujian Nasional SMA Negeri Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Mata Pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. Tahun Pelajaran 2011-2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.3 ... Error! Bookmark not defined. Rata-Rata Pencapaian Ujian Nasional SMA Swasta Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Mata Pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. Tahun Pelajaran 2011-2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 ... Error! Bookmark not defined. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 ... Error! Bookmark not defined. Klasifikasi SMA Swasta Kota Bandung Berdasarkan Strata Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 ... Error! Bookmark not defined. Sampel Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 ... Error! Bookmark not defined. Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 ... Error! Bookmark not defined. Jumlah Item Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 ... Error! Bookmark not defined. Interpretasi Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 ... Error! Bookmark not defined. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.8 ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Desain Pengujian Hipotesis Pengaruh Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar dengan Moderator Motivasi Belajar... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Responden berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 ... Error! Bookmark not defined. Kriteria Penilaian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar berdasarkan Jenis Kelamin. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 ... Error! Bookmark not defined. Rata-Rata Tingkat Ketercapaian Sikap Belajar berdasarkan Indikator ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 ... Error! Bookmark not defined. Persentase Ketercapaian Sikap Belajar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Motivasi Belajar... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Motivasi berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Deskripsi Tingkat Ketercapaian Motivasi Belajar berdasarkan Indikator ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 ... Error! Bookmark not defined. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Prestasi Belajar berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Prestasi Belajar berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Prestasi Belajar berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 ... Error! Bookmark not defined. Hasil Regresi X terhadap Y pada Kelompok Motivasi Belajar Kuat... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 ... Error! Bookmark not defined. Hasil Regresi X terhadap Y pada Kelompok Motivasi Belajar Lemah ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 ... Error! Bookmark not defined. Motivasi Belajar sebagai Variabel Moderator ... Error! Bookmark not defined.


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... Error! Bookmark not defined. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Responden berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar berdasarkan Jenis Kelamin. Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Sumber: Lampiran C ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Sikap Belajar berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Motivasi Belajar berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.9 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.10 ... Error! Bookmark not defined. Karakteristik Prestasi Belajar berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.11 ... Error! Bookmark not defined. Tingkat Prestasi Belajar berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.12 ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Tingkat Prestasi Belajar berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mendukung pembangunan suatu bangsa. Apabila suatu bangsa berhasil dalam pendidikan, maka pembangunan mudah untuk dilakukan. Sebaliknya, apabila bangsa gagal dalam pendidikan, maka pembangunan sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, setiap bangsa harus memandang pendidikan sebagai kebutuhan.

Pendidikan yang berkualitas merupakan tantangan yang harus dijawab oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, dibutuhan sumber daya manusia yang baik. Semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3, yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mewujudkan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pembangunan suatu bangsa salah satunya ditandai dengan terwujudnya manusia terdidik. Pendidikan diharapkan dapat mengubah seorang individu menjadi lebih baik. Seseorang yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik diharapkan mampu mengubah keluarganya, kelak mengubah masyarakat, kemudian mengubah negaranya serta mengubah dunia.


(14)

2

Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak terlepas dari proses belajar siswa itu sendiri. Keberhasilan belajar siswa dapat diketahui salahsatunya melalui penguasaan materi pelajaran yang dipelajarinya dengan ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran yang bersangkutan.

Di kota Bandung, SMA terdiri dari SMA negeri dan swasta yang terdiri dari 3 (tiga) program studi, yaitu Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berikut ini adalah pencapaian kelulusan Ujian Nasional Program Studi IPS berdasarkan mata pelajaran SMA di kota Bandung.

Tabel 1.1

Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Berdasarkan Mata Pelajaran Program Studi IPS

SMA Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012

Nilai UN murni Mata Pelajaran

Ekonomi Sosiologi Geografi

Rata-rata 7,18 7,29 7,25

Tertinggi 9,20 8,73 8,70

Terrendah 3,98 6,00 5,94

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

Berdasarkan data tersebut, dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi adalah 7,18, sosiologi 7,29, dan geografi 7,25. Jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain sesama mata pelajaran jurusan IPS, perolehan nilai Ujian Nasional ekonomi lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lain. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa SMA di kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi lebih rendah dibandingkan kemampuan pada mata pelajaran jurusan IPS lainnya. Selain berdasarkan mata pelajaran, prestasi belajar dapat dilihat berdasarkan sekolah. Pada tahun pelajaran 2011-2012, kota Bandung


(15)

3

terdiri dari 27 SMA Negeri dan 109 SMA Swasta. Berikut ini adalah rata-rata pencapaian Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi SMA di Kota Bandung.

Tabel 1.2

Rata-Rata Pencapaian Ujian Nasional SMA Negeri Kota Bandung Mata Pelajaran Ekonomi

Tahun Pelajaran 2011-2012

No. Nama Sekolah Nilai Rata-Rata

1 SMAN 18 Bandung 8,91

2 SMAN 2 Bandung 8,90

3 SMAN 4 Bandung 8,89

4 SMAN 22 Bandung 8,88

5 SMAN 21 Bandung 8,88

6 SMAN 15 Bandung 8,85

7 SMAN 10 Bandung 8,85

8 SMAN 13 Bandung 8,79

9 SMAN 1 Bandung 8,78

10 SMAN 7 Bandung 8,77

11 SMAN 14 Bandung 8,76

12 SMAN 8 Bandung 8,74

13 SMAN 17 Bandung 8,73

14 SMAN 25 Bandung 8,68

15 SMAN 9 Bandung 8,64

16 SMAN 12 Bandung 8,63

17 SMAN 23 Bandung 8,59

18 SMAN 16 Bandung 8,47

19 SMAN 24 Bandung 8,39

20 SMAN 3 Bandung 8,36

21 SMAN 11 Bandung 8,28

22 SMAN 19 Bandung 8,27

23 SMAN 26 Bandung 7,95

24 SMAN 5 Bandung 7,92

25 SMAN 20 Bandung 7,83

26 SMAN 6 Bandung 7,36

27 SMAN 27 Bandung 6,39

Rata-Rata 8,46

Tertinggi 6,39

Terrendah 8,91


(16)

4

Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi hanya dilaksanakan oleh SMA yang menyelenggarakan program IPS. Pada tahun ajaran 2011-2012, 100 dari 109 SMA Swasta menyelenggarakan program studi IPS, sedangkan 9 SMA lainnya tidak menyelenggarakan program studi IPS. Berikut ini adalah daftar nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi SMA swasta di Kota Bandung.

Tabel 1.3

Rata-Rata Pencapaian Ujian Nasional SMA Swasta Kota Bandung Mata Pelajaran Ekonomi

Tahun Pelajaran 2011-2012

No. Nama Sekolah Nilai Rata-Rata

1 SMA Karya Agung 9,20

2 SMA Al Burhan 9,10

3 SMA Ma'arif 9,10

4 SMA 55 Asia Afrika 9,08

5 SMA BPI 1 9,07

6 SMA BPI 2 9,06

7 SMA Pasundan 5 9,00

8 SMA Pasundan 1 8,99

9 SMA Pasundan 8 8,87

10 SMA Muhammadiyah 1 8,83

11 SMA Tamansiswa 8,82

12 SMA Pasundan 2 8,77

13 SMA Muhammadiyah 3 Plus 8,64

14 SMA Pasundan 7 8,62

15 SMA Angkasa 8,59

16 SMA Bina Dharma 2 8,56

17 SMA Pasundan 3 8,54

18 SMA Bunga Bangsa 8,46

19 SMA Plus Al Ghifari 8,39

20 SMA Pasundan 9 8,37

21 SMA YAS 8,34

22 SMA Laboratorium Percontohan UPI 8,31

23 SMA Kristen Hidup Baru 8,31


(17)

5

No. Nama Sekolah Nilai Rata-Rata

25 SMA Kemala Bhayangkari 8,16

26 SMA Mutiara 1 8,14

27 SMA Nasional 8,11

28 SMA Pasundan 4 8,09

29 SMA Kristen Dago 8,08

30 SMA Terpadu Krida Nusantara 8,07

31 SMA YWKA 8,03

32 SMA 19 Bumi Siliwangi1 7,98

33 SMA Santa Maria 2 7,98

34 SMA Kristen 1 BPK Penabur 7,95

35 SMA Muslimin 1 7,93

36 SMA Putra Pajajaran 7,90

37 SMA Katolik Santo Aloysius 1 7,89

38 SMA PMB 7,75

39 SMA Santa Maria 1 7,72

40 SMA Katolik Santo Aloysius 2 7,69

41 SMA Mutiara 2 7,68

42 SMA Al Hadi 7,61

43 SMA YPI 7,60

44 SMA Kristen Pelita Bangsa 7,53

45 SMA Muhammadiyah 4 Cibiru 7,48

46 SMA Rajawali 7,44

47 SMA Pajajaran 1 7,42

48 SMA Darul Hikam 7,39

49 SMA Al Islam 7,31

50 SMA Pahlawan Toha 7,31

51 SMA Santa Angela 7,30

52 SMA Kristen Paulus 7,29

53 SMA Muhammadiyah 2 7,25

54 SMA PGRI 1 7,23

55 SMA PGII 1 7,16

56 SMA Puragabaya 7,10

57 SMA Sumatra 40 No.1 7,05

58 SMA Advent Bandung 7,02


(18)

6

No. Nama Sekolah Nilai Rata-Rata

60 SMA Kristen 3 BPK Penabur 7,00

61 SMA Medina 6,99

62 SMA Plus Pariwisata 6,96

63 SMA Taruna Bakti 6,91

64 SMA Kartika Siliwangi 1 6,89

65 SMA Kristen 2 Bina Bakti 6,88

66 SMA Kristen 2 BPK Penabur 6,83

67 SMA Langlangbuana 6,82

68 SMA Kristen Trimulia 6,82

69 SMA Gamaliel Kota Bandung 6,81

70 SMA Trinitas 6,80

71 SMA PGRI 3 6,79

72 SMA Kifayatul Achyar Cibiru 6,73

73 SMA Alfa Centauri 6,63

74 SMA Kartika Siliwangi 2 6,63

75 SMA PGII 2 6,62

76 SMA Kristen 1 Bina Bakti 6,59

77 SMA Plus Muthahhari 6,57

78 SMA PGRI 2 6,52

79 SMA Bina Persada Nusantara 6,50

80 SMA Kristen Yahya 6,45

81 SMA Sumatra 40 No.2 6,44

82 SMA Al Falah 6,44

83 SMA Guna Dharma Panyileukan 6,44

84 SMA Jenderal Sudirman 6,43

85 SMA Kristen Kalam Kudus 6,37

86 SMA Budi Istri 6,37

87 SMA Bina Dharma 1 6,30

88 SMA Bintang Mulia 6,23

89 SMA Sebelas Maret 6,19

90 SMA Nusantara 6,19

91 SMA Kartika Siliwangi 3 6,18

92 SMA KP 2 Ujungberung 6,02

93 SMA Nusantara 1 5,69


(19)

7

No. Nama Sekolah Nilai Rata-Rata

95 SMA Nugraha 5,57

96 SMA Mutiara Bunda 5,31

97 SMA Rehoboth 5,19

98 SMA YPKKP 5,04

99 SMA Daarul Qur’an 4,55

100 SMA Advent Cimindi 3,98

Rata-Rata 7,34

Tertinggi 9,20

Terrendah 3,98

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

Data tersebut menunjukkan keanekaragaman kemampuan yang dimiliki siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada setiap sekolah. Tabel berikut ini adalah rangkuman pencapaian Ujian Nasional mata pelajaran Ekonomi SMA di Kota Bandung.

Tabel 1.4

Pencapaian Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA di Kota Bandung

Kelompok Negeri Swasta

Rata-Rata 8,46 7,34

Tertinggi 8,91 9,20

Terrendah 6,39 3,98

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesenjangan di SMA Negeri lebih rendah daripada di SMA Swasta. Di SMA Negeri, rata-rata tertinggi adalah 8,91, rata-rata terrendah adalah 6,39, dan rata-rata keseluruhan adalah 8,46. Sedangkan di SMA Swasta, rata-rata tertinggi adalah 9,20, rata-rata terrendah adalah 3,98, dan rata-rata keseluruhan adalah 7,34. Hasil pencapaian Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung mengalami kesenjangan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, penulis memilih SMA swasta sebagai objek penelitian.


(20)

8

Masalah ini harus segera diteliti karena akan mengancam pelaksanaan pembelajaran dan menghambat mutu pendidikan sekolah. Salah satu masalah kongkrit mutu pendidikan adalah prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melalui proses belajar. Keberhasilan siswa mencapai suatu tahap belajar dapat mendukungnya untuk belajar lebih optimal pada tahap selanjutnya.

Dalam proses belajar, perubahan tingkah laku atau dalam hal ini diasumsikan sebagai prestasi belajar terjadi secara bertahap tergantung pada faktor-faktor pendukung belajar yang mempengaruhinya. Faktor-faktor ini umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, seperti kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, sikap, kematangan, kesiapan, dan kelelahan. Selain itu, pemikiran siswa tentang mata pelajaran juga dapat mempengaruhi kesungguhan siswa dalam mempelajarinya. Faktor ekstern merupakan segala sesuatu yang berasal dari luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti keluarga, guru, kurikulum, sekolah, budaya, dan masyarakat.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sikap belajar atau kecenderungan berperilaku siswa dalam menjalani proses belajar, yaitu sikap menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran ekonomi yang menjadikan kecenderungan berperilaku dalam menjalani proses belajar ekonomi.


(21)

9

Dengan demikian, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul

PENGARUH SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN DIMODERASI

MOTIVASI BELAJAR (Survey pada SMA Swasta Kota Bandung).”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran sikap belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa di SMA Swasta Kota Bandung?

2. Bagaimana pengaruh langsung sikap belajar terhadap prestasi belajar dengan dimoderasi motivasi belajar?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui gambaran sikap belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

2. Membandingkan pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar yang dimoderasi oleh motivasi belajar kuat dengan yang dimoderasi motivasi belajar lemah.


(22)

10

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan. Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan dimoderasi motivasi belajar. Variabel bebas (eksogen) adalah sikap belajar. Variabel moderatornya adalah motivasi belajar. Sedangkan variabel terikat (endogen) adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Swasta se-Kota Bandung.

3.2 Metode penelitian

Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey eksplanatory.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2003:108) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI IPS SMA Swasta di Kota Bandung yang berjumlah 4.413 orang yang tersebar di 104 sekolah.


(24)

39

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2003: 109).

Teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode stratified random sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang bertujuan agar dapat

menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen yang dilakukan dalam beberapa tahap:

3.3.2.1 Sampel Sekolah

Menurut Arikunto (2003: 134), jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut dari banyak sedikitnya data.

c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Menurut Silalahi (2010: 276), umumnya peneliti menggunakan teknik sampel sebagai berikut:

1. Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analisis statistik dapat dilakukan.

2. Menurut persentasi yang “layak” dijangkau. Untuk populasi kecil (di bawah 1.000), peneliti membutuhkan rasio pemilihan sampel besar (30 %). Untuk


(25)

40

populasi menengah (kurang dari 10.000) rasio pemilihan sampel 10 %. Untuk populasi melebihi 150.000 rasio pemilihan 1 %.

3. L.R.Gay menyatakan bahwa untuk riset deskriptif besar sampel 10 % dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal komparatif 30 subjek per kelompok, dan riset eksperimental 50 subjek per kelompok.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 10 % dari populasi, sehingga sampel sekolah adalah sebanyak 10 % dari 104, yaitu 10 sekolah.

Untuk penentuan sekolah, diambil berdasarkan strata sekolah. SMA Swasta di Kota Bandung dapat diklasifikasikan ke dalam tiga strata berdasarkan perolehan nilai Ujian Nasional tahun 2011-2012 yaitu tinggi, sedang, dan rendah kemudian diambil sampel sekolah secara random dan proporsional.

Tabel 3.1

Klasifikasi SMA Swasta Kota Bandung Berdasarkan Strata Sekolah

Klasifikasi Populasi SMA

Jumlah Sampel Sekolah

Sampel Sekolah Tinggi

(19 sekolah)

SMA Karya Agung, SMA

Pasundan 8, SMA 55 Asia Afrika, SMA BPI 1, SMA Pasundan 1, SMA Pasundan 2, SMA Bina Dharma 2, SMA Pasundan 9, SMA Pasundan 3, SMA Pasundan 7, SMA 19 Bumi Siliwangi, SMAK 1 BPK Penabur, SMAT Krida Nusantara, SMAK Santo Aloysius 1, SMA Pasundan 4, SMA Angkasa, SMAK Santo Aloysius 2.

(dibulatkan menjadi 2)

SMA Pasundan 8, SMA Angkasa


(26)

41

Klasifikasi Populasi SMA

Jumlah Sampel Sekolah Sampel Sekolah Sedang (64 sekolah)

SMA Nasional, SMA Plus

Pariwisata, SMA Al Burhan, SMA Muhammadiyah 1, SMA Santa Maria 1, SMA Santa Maria 2, SMA Darul Hikam, SMA Al Hadi,

SMA YWKA, SMA Ma’arif,

SMA YAS, SMA Lab UPI, SMA PGII 1, SMA Muhammadiyah 3, SMA Plus Al Ghifari, SMAK Dago, SMA Sumatra 40 No.1, SMA Putra Pajajaran, SMA Al Islam, SMAYPI, SMA Santa Angela, SMAK Hidup Baru, SMA Mutiara 1, SMA Taman Siswa, SMA Alfa Centauri, SMA Muhammadiyah 4, SMA Kartika Siliwangi 1, SMA Plus

Muthahhari, SMA Sebelas Maret, SMA Rajawali, SMA Medina, SMA Bunga Bangsa, SMA Pahlawan Toha, SMAK 2 BPK Penabur, SMA KP 2, SMA Pajajaran 1, SMA PGII 2, SMA Trinitas, SMA PGRI 1, SMA Taruna Bakti, SMA Sumatra 40 No.2, SMAK 2 Bina Bakti, SMA Langlangbuana, SMA Kemala Bhayangkari, SMA Kartika Siliwangi 2, SMA Puragabaya, SMA Muhammadiyah 2, SMA Bina Persada Nusantara, SMAK 3 BPK Penabur, SMAK Trimulia, SMA Jenderal Sudirman, SMA Swadaya, SMA Nusantara, SMA Gamaliel, SMAK Pelita Bangsa, SMA PGRI 2, SMA Adpend Bandung, SMA Kartika Siliwangi 3, SMA Mutiara 2, SMA PGRI 3, SMA Al Falah, SMA Bina

Dharma 1, SMA Muslimin 1, SMA Kristen Bina Bakti.

(dibulatkan menjadi 6) SMA Darul Hikam,

SMA Lab UPI, SMA Bina Dharma 1, SMA PGII 1, SMA Sumatra 40 No.1, SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung


(27)

42

Klasifikasi Populasi SMA

Jumlah Sampel Sekolah

Sampel Sekolah Rendah

(17 sekolah)

SMAK Paulus, SMA Kemah Indonesia 2, SMA Bintang Mulia, SMA Nusantara 1, SMAK Kalam Kudus, SMAK Yahya, SMA Nugraha, SMA Kifayatul Achyar Cibiru, SMA YPKKP, SMA PMB, SMA Guna Dharma, SMA BPPK, SMA Budi Istri, SMA Rehoboth, SMA Mutiara Bunda, SMA Adpent

Cimindi, SMA Daarul Qur’an.

(dibulatkan menjadi 2)

SMA Daarul

Qur’an,

SMA Nusantara 1

3.3.2.2Sampel Siswa

Setelah diperoleh sampel kelas, maka tahap selanjutnya adalah penarikan sampel siswa. Penarikan sampel siswa dilakukan secara random dan proporsional. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk diteliti dan sampel siswa yang diambil dipilih secara random.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa, dilakukan melalui perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2004: 65) Keterangan:

n = ukuran sampel keseluruhan N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh sampel siswa sebagai berikut:


(28)

43

(dibulatkan menjadi 367)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh sampel dalam penelitian ini adalah 367 orang. Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut:

Keterangan:

n = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi kelompok N = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel

Tabel 3.2 Sampel Siswa

Nama Sekolah Jumlah

Siswa Perhitungan Sampel

Sampel Siswa (dibulatkan)

SMA Pasundan 8 124 (124/832) x 367 = 54,69 55

SMA Angkasa 182 (182/832) x 367 = 80,28 80

SMA Darul Hikam 54 (54/832) x 367 = 23,81 24

SMA Lab. UPI 63 (63/832) x 367 = 27,78 28


(29)

44

Nama Sekolah Jumlah

Siswa Perhitungan Sampel

Sampel Siswa (dibulatkan)

SMA PGII 1 128 (128/832) x 367 = 56,46 57

SMA Sumatra 40 No. 1 57 (57/832) x 367 = 25,14 25

SMA Kartika Siliwangi 1 168 (168/832) x 367 = 74,10 74

SMA Daarul Qur’an 12 (12/832) x 367 = 5,29 5

SMA Nusantara 1 18 (18/832) x 367 = 7,93 8

Jumlah 832 367 367

Dengan demikian, dari sebanyak 832 siswa akan diambil sampel sebanyak 367 siswa.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Variabel Bebas (Eksogen) Sikap Belajar (X) Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku siswa dalam proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dalam hal akademik.

Indikator sikap belajar meliputi:

Kognisi

o Persepsi o Kepercayaan o Stereotype Perasaan (afeksi)

o Perasaan

intelektual

o Perasaan

kesusilaan

Prediposisi tindakan (konasi) o Kegiatan-kegiatan visual o Kegiatan-kegiatan lisan o Kegiatan-kegiatan mendengarkan o Kegiatan-kegiatan mental

Skor sikap belajar dengan menggunakan skala likert diperoleh dari:

Kognisi

Ketertarikan pada mata pelajaran ekonomi

Keyakinan terhadap hasil yang diperoleh atas usaha yang dilakukan

Keberanian untuk bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum

dimengerti Afeksi

Keinginan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi


(30)

45

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Perasaan yang muncul saat guru ekonomi

berhalangan masuk kelas

Harapan agar jam pelajaran ekonomi segera selesai Konasi

Kemampuan untuk menghindarkan diri dari barang-barang yang mengganggu konsentrasi saat KBM.

Kemampuan untuk menghindari kegiatan

berbincang-bincang yang mengganggu konsentrasi belajar

Kemampuan mengutarakan pendapat atau pertanyaan

Perasaan saat suasana kelas tidak kondusif

Kemampuan mengendalikan diri dari suara-suara yang mengganggu konsentrasi belajar

Kemampuan untuk tidak menghindar dari KBM

Kemampuan siswa untuk jujur saat ujian mata pelajaran ekonomi


(31)

46

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Variabel Moderator Motivasi Belajar (Z) Motivasi belajar merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Indikator motivasi belajar meliputi:

 Adanya hasrat dan keinginan berhasil

 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

 Adanya harapan dan cita-cita masa depan

 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar  Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Skor motivasi belajar dengan menggunakan skalal likert meliputi: Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

Perasaan saat nilai di bawah KKM

Usaha yang dilakukan untuk memunculkan motivasi belajar Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar: Kesungguhan mencari referensi

Kesungguhan untuk mengerjakan tugas mata pelajaran ekonomi tepat waktu

Memiliki catatan lengkap

Kesungguhan melatih diri tanpa tergantung pengawasan guru

Kemampuan mengerjakan tugas dan ujian secara mandiri

Adanya harapan dan cita-cita masa depan:

Bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan pada jurusan ekonomi

Bercita-cita untuk menjadi ahli ekonomi


(32)

47

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Adanya

penghargaan dalam belajar:

Perasaan saat usaha belajar dihargai oleh nilai

Perasaan bangga terhadap penghargaan atau nilai yang

diperoleh. Adanya kegiatan menarik dalam belajar: Ketertarikan observasi pada instansi-instansi yang berkaitan dengan ekonomi

Berusaha untuk mencari berita-berita yang berkaitan dengan ekonomi Adanya lingkungan yang kondusif:

Perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar

Adanya fasilitas yang mempermudah proses belajar di lingkungan tempat tinggal

Variabel Terikat (Endogen) Prestasi Belajar (Y) Suatu keberhasilan peserta didik dalam mengoptimalkan kemampuan dirinya dalam proses belajar

Prestasi belajar siswa dilihat dari hasil belajar dalam bentuk nilai UAS Ekonomi.

Data diperoleh dari pihak sekolah tentang nilai Ujian Akhir Semester siswa kelas XI IPS Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012-2013 pada mata pelajaran ekonomi


(33)

48

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Studi dokumentasi, yaitu melakukan pengkajian terhadap dokumen-dokumen untuk mencari data yang berkaitan dengan variabel-variabel.

b. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. Penyebaran jumlah item instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Jumlah Item Angket

Variabel Jumlah Item Angket

Sikap Belajar (X) 15

Motivasi Belajar (Z) 15

Jumlah 30

Sumber: Lampiran A

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa dalam penelitian ini menggunakan alat ukur berupa item angket sebanyak 30 item.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010:363). Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya sehingga dapat kita nilai layak atau tidaknya instrumen


(34)

49

tersebut digunakan untuk mengukur variabel dari objek yang diteliti secara tepat. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Riduwan, 2012: 80) Keterangan:

rhitung = koefisien koralasi

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

Dalam hal ini nilai rhitung diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga interpretasinya adalah:

Tabel 3.5 Interpretasi Validitas

Rentang Kategori

0,8000-1,000 Sangat tinggi

0,6000-0,7999 Tinggi

0,4000-0,5999 Cukup Tinggi

0,2000-0,3999 Rendah

0,000-1,999 Sangat Rendah (tidak valid) Sumber: Riduwan (2008: 217)

Koefisien korelasi dihitung pada setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan pada nilai t tabel dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95 %. Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment terus disubstitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut:


(35)

50

√ √

(Riduwan, 2012: 81) Keterangan:

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden

Hasil t hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi t tabel dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila t hitung > t tabel dengan taraf kepercayaan 95 % serta derajat kebebasannya (dk) = n-2. Kriteria pengujian validitas item adalah jika t hitung > t tabel maka item tersebut dikatakan valid, dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka item tersebut tidak valid.

Berikut ini adalah hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada siswa kelas XI IPS SMA Swasta se-Kota Bandung.

Tabel 3.6

Uji Validitas Instrumen Penelitian No.

Koefisien Korelasi (r hitung)

t hitung t tabel Keputusan Interpretasi

Validitas Sikap Belajar (Variabel X)

1 0.808 26.2004 1,960 Valid Sangat Tinggi

25 0.890 37.29144 1,960 Valid Sangat Tinggi

7 0.909 41.66646 1,960 Valid Sangat Tinggi

2 0.813 26.67579 1,960 Valid Sangat Tinggi

27 0.810 26.38854 1,960 Valid Sangat Tinggi

16 0.796 25.12414 1,960 Valid Tinggi

4 0.803 25.74133 1,960 Valid Sangat Tinggi

17 0.798 25.29757 1,960 Valid Tinggi

18 0.796 25.12414 1,960 Valid Tinggi


(36)

51

No.

Koefisien Korelasi (r hitung)

t hitung t tabel Keputusan Interpretasi

Validitas

20 0.808 26.2004 1,960 Valid Sangat Tinggi

3 0.819 27.26934 1,960 Valid Sangat Tinggi

21 0.804 25.83189 1,960 Valid Sangat Tinggi

22 0.811 26.48361 1,960 Valid Sangat Tinggi

23 0.803 25.74133 1,960 Valid Sangat Tinggi

Motivasi Belajar (Variabel Z)

5 0.906 40.89303 1,960 Valid Sangat Tinggi

6 0.902 39.91487 1,960 Valid Sangat Tinggi

26 0.891 37.49429 1,960 Valid Sangat Tinggi

24 0.889 37.09119 1,960 Valid Sangat Tinggi

8 0.903 40.15401 1,960 Valid Sangat Tinggi

28 0.891 37.49429 1,960 Valid Sangat Tinggi

29 0.891 37.49429 1,960 Valid Sangat Tinggi

9 0.904 40.39669 1,960 Valid Sangat Tinggi

10 0.900 39.44683 1,960 Valid Sangat Tinggi

11 0.898 38.99192 1,960 Valid Sangat Tinggi

15 0.897 38.76918 1,960 Valid Sangat Tinggi

12 0.901 39.67917 1,960 Valid Sangat Tinggi

30 0.889 37.09119 1,960 Valid Sangat Tinggi

13 0.899 39.21778 1,960 Valid Sangat Tinggi

14 0.898 38.99192 1,960 Valid Sangat Tinggi

Sumber: Lampiran E

Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dalam angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan item yang valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen (test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat dipercaya atau tidak. Arikunto (2003: 154) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat


(37)

52

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya sehingga dapat diandalkan.

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Uji Reliabilitas (r11). Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas dengan menggunakan uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Menghitung harga varians dari setiap item:

[ ] [ ∑ ]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ = jumlah varians butir

σ = varians total

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen penelitian yang digunakan. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas yang diolah dengan bantuan software SPSS 17.

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Standar Cronbach

Alpha Keputusan

Sikap Belajar (X) 0,805 Reliabel

Motivasi Belajar (Z) 0,732 Reliabel


(38)

53

Berdasarkan Tabel 3.7, menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada sikap belajar dan motivasi belajar memiliki reliabilitas yang memadai karena koefisien alpha Cronbach lebih dari 0,70 (Hair dkk dalam Kusnendi, 2008: 96). Maka, seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang terpercaya.

3.7 Teknik Analisis Data

Data diolah dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) multigrup sampel. Analisis jalur satu grup sampel bertujuan mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui variabel intervening) variabel penyebab (eksogen) terhadap variabel akibat (endogen), sedangkan analisis jalur multigrup sampel bertujuan membandingkan pengaruh penyebab (eksogen) terhadap variabel akibat (endogen) antara lebih dari satu grup sampel dengan menggunakan variabel moderator.

Tabel 3.8

Desain Pengujian Hipotesis Pengaruh Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar dengan Moderator Motivasi Belajar

Variabel Moderator Kelompok Sampel Model yang Diuji

Motivasi Belajar Motivasi Belajar Kuat Y = c + γX + e Motivasi Belajar Lemah Y = c + γX + e

Setelah mendesain model, tahap selanjutnya adalah menghitung koefisien jalur. Koefisien jalur diperoleh dari standardized coefficient atau beta coefficient karena koefisien jalur adalah koefisien yang distandarkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku. Artinya, semua unit pengukuran variabel penelitian disamakan dengan nilai rata-rata sama dengan nol dan simpangan baku sama dengan satu. (Kusnendi, 2008: 156)


(39)

54

Skala yang digunakan dalam mengukur sikap dan motivasi belajar adalah ordinal, sedangkan prestasi belajar menggunakan skala interval. Maka, data tersebut tidak bisa langsung dianalisis. Data ordinal harus diubah terlebih dahulu menjadi data ordinal melalui Method of Suceffive Interval (MSI).

Berikut ini adalah langkah-langkah transformasi data dari ordinal ke interval dengan MSI (Method of Succesive Interval) menurut Riduwan (2008:30):

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan. 2. Menentukan jumlah orang yang mendapat skor 1,2,3,4,dan 5 pada setiap butir

pertanyaan yang selanjutnya disebut sebagai frekuensi.

3. Membagi setiap frekuensi dengan jumlah responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.

5. Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi normal.

6. Menghitung nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel tinggi densitas.

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:


(40)

55

Selain dengan cara manual, penulis mengolah data MSI menggunakan software STAT 97 yang merupakan aplikasi tambahan dari software microsoft excel.

3.8 Pengujian Hipotesis

3.8.1 Uji t

Pengujian t statistik dilakukan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Pengujian t statistik merupakan uji signifikansi dua pihak dengan rumus sebagai berikut.

̅ √

(Sugiyono, 2012:96) Keterangan:

t = nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung ̅ = rata-rata X

µ0 = nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku

n = jumlah anggota sampel Kriteria:

Ha diterima jika t hitung > t tabel H0 ditolak jika t hitung < t tabel

Apabila t hitung > t tabel maka koefisien regresi tersebut signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel terikat dan variabel bebas. Atau sebaliknya jika t hitung < t


(41)

56

tabel, maka koefisien regresi parsial tidak signifikan dan menunjukkan tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel terikat dengan variabel bebas.

3.8.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita miliki, kita dapat menggunakan koefisien determinasi. Dalam hal ini kita mengukur seberapa besar proporsi semua variabel independen menjelaskan semua variabel dependen.

Koefisien Determinasi dapat dicari dengan menggunakan rumus.

∑̂ ∑

∑ ∑ ∑

(Rohmana, 2010: 76)

Besarnya nilai R2 berada di antara 0 (nol) dan 1 (satu) yaitu 0 < R2

< 1. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 (satu) maka model tersebut baik dan pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y semakin kuat (erat berhubungannya).


(42)

Lina Marliana, 2013

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dalam penulisan skripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sikap, motivasi, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Swasta Kota Bandung berada pada kategori tinggi.

2. Sikap belajar berpengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar jika ditunjang motivasi belajar yang kuat.

5.2 Saran

1. Bagi Orangtua Siswa

Berdasarkan pengamatan pada indikator adanya lingkungan kondusif dalam variabel motivasi belajar, diperoleh data bahwa orangtua siswa memberikan perhatian pada kegiatan belajar anak. Selain itu, pada umumnya siswa tinggal bersama orangtua. Berdasarkan kondisi ini, penulis menghimbau kepada para orangtua siswa untuk tetap memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak karena orangtua atau keluarga adalah motivator utama bagi anak. Kesuksesan bangsa ini berawal dari keluarga / orangtua. Kedisiplinan dan kerapihan orangtua dalam berperilaku perlu menjadi teladan bagi anak. Oleh


(43)

2

Lina Marliana, 2013

Pengaruh Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan karena itu, orangtua tidak boleh lelah membina diri dan membina keluarga agar tumbuh anak-anak sebagaimana yang diharapkan.

2. Bagi Guru

Berdasarkan pengamatan pada indikator afeksi dalam variabel sikap belajar, cukup banyak siswa yang menunggu-nunggu waktu habisnya jam pelajaran ekonomi dan merasa senang ketika guru ekonomi berhalangan masuk kelas. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tidak menikmati proses selama belajar ekonomi. Kondisi ini dapat dihadapi dengan mengubah suasana kegiatan belajar mengajar dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan mengurangi kekakuan dalam kegiatan belajar mengajar dengan tetap memperhatikan etika dan peraturan yang berlaku dan tanpa mengabaikan tujuan utama sebagaimana diamanatkan dalam pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal itu bisa diatasi dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan pengamatan pada hasil penelitian, sikap belajar memiliki pengaruh yang kecil terhadap prestasi belajar. Hal ini


(44)

3

Lina Marliana, 2013

menunjukkan bahwa selain sikap belajar, ada faktor lain yang lebih dominan dalam memengaruhi prestasi belajar. Pada objek SMA swasta, diperkirakan bahwa faktor tersebut adalah faktor lingkungan. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar di SMA Swasta.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku:

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan Perkembangan. Yogyakarta: Arruz Media

---. (2009). Psikologi Pendidikan Refleksi Teoretis terhadap Fenomena. Yogyakarta: Arruz Media

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigrup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Makmun, Abin Syamsudin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Riduwan. (2004). Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

---. (2008). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

---. (2012). Pengantar Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta


(46)

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Refika Aditama

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta ---. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda.

Uno, B. Hamzah. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi

Sumber dari Karya Ilmiah:

Martono, Nanang dkk. (2009). Perbedaan Gender dalam Prestasi Belajar Mahasiswa Unsoed. Jurnal pada FISIP Unsoed.

Prabowo, Sigit Rahmat. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran Akuntansi dan Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Deskriptif di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cikarang Selatan. Skripsi pada FPEB UPI: tidak diterbitkan


(1)

56

tabel, maka koefisien regresi parsial tidak signifikan dan menunjukkan tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel terikat dengan variabel bebas.

3.8.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita miliki, kita dapat menggunakan koefisien determinasi. Dalam hal ini kita mengukur seberapa besar proporsi semua variabel independen menjelaskan semua variabel dependen.

Koefisien Determinasi dapat dicari dengan menggunakan rumus.

∑̂ ∑

∑ ∑

(Rohmana, 2010: 76)

Besarnya nilai R2 berada di antara 0 (nol) dan 1 (satu) yaitu 0 < R2 < 1. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 (satu) maka model tersebut baik dan pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y semakin kuat (erat berhubungannya).


(2)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dalam penulisan skripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sikap, motivasi, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Swasta Kota Bandung berada pada kategori tinggi.

2. Sikap belajar berpengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar jika ditunjang motivasi belajar yang kuat.

5.2 Saran

1. Bagi Orangtua Siswa

Berdasarkan pengamatan pada indikator adanya lingkungan kondusif dalam variabel motivasi belajar, diperoleh data bahwa orangtua siswa memberikan perhatian pada kegiatan belajar anak. Selain itu, pada umumnya siswa tinggal bersama orangtua. Berdasarkan kondisi ini, penulis menghimbau kepada para orangtua siswa untuk tetap memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak karena orangtua atau keluarga adalah motivator utama bagi anak. Kesuksesan bangsa ini berawal dari keluarga / orangtua. Kedisiplinan dan kerapihan orangtua dalam berperilaku perlu menjadi teladan bagi anak. Oleh


(3)

2

karena itu, orangtua tidak boleh lelah membina diri dan membina keluarga agar tumbuh anak-anak sebagaimana yang diharapkan.

2. Bagi Guru

Berdasarkan pengamatan pada indikator afeksi dalam variabel sikap belajar, cukup banyak siswa yang menunggu-nunggu waktu habisnya jam pelajaran ekonomi dan merasa senang ketika guru ekonomi berhalangan masuk kelas. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tidak menikmati proses selama belajar ekonomi. Kondisi ini dapat dihadapi dengan mengubah suasana kegiatan belajar mengajar dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan mengurangi kekakuan dalam kegiatan belajar mengajar dengan tetap memperhatikan etika dan peraturan yang berlaku dan tanpa mengabaikan tujuan utama sebagaimana diamanatkan dalam pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal itu bisa diatasi dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


(4)

3

menunjukkan bahwa selain sikap belajar, ada faktor lain yang lebih dominan dalam memengaruhi prestasi belajar. Pada objek SMA swasta, diperkirakan bahwa faktor tersebut adalah faktor lingkungan. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar di SMA Swasta.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku:

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan Perkembangan. Yogyakarta: Arruz Media

---. (2009). Psikologi Pendidikan Refleksi Teoretis terhadap Fenomena. Yogyakarta: Arruz Media

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigrup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta.

Makmun, Abin Syamsudin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Riduwan. (2004). Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

---. (2008). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

---. (2012). Pengantar Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta


(6)

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Refika Aditama

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta ---. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda.

Uno, B. Hamzah. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi

Sumber dari Karya Ilmiah:

Martono, Nanang dkk. (2009). Perbedaan Gender dalam Prestasi Belajar Mahasiswa Unsoed. Jurnal pada FISIP Unsoed.

Prabowo, Sigit Rahmat. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran Akuntansi dan Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Deskriptif di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cikarang Selatan. Skripsi pada FPEB UPI: tidak diterbitkan


Dokumen yang terkait

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN DIMODERASI LINGKUNGAN KELUARGA SISWA.

3 12 49

PENGARUH SIKAP BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri di Kota Bandung Wilayah Barat.

0 3 24

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 40

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

0 1 45

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONALDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi.

0 0 39

PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

0 0 52

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

0 2 44

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN DIMODERASI LINGKUNGAN KELUARGA SISWA - repository UPI S PEK 1005654 Title

0 0 3

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

0 0 13