PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

(1)

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Widi Astuti

0805391

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

No. 517/UN.40.FPEB.I.PL/2012

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)

Oleh Widi Astuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Widi Astuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)

Skripsi ini telah disetujui oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Disman, MS. NIP. 19590209 198412 1 001

Pembimbing II

Drs. Moch. Dudih Sugiharto, MSi. NIP. 19561128 198303 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Dr. IkaputeraWaspada, M.M NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

Widi Astuti, 2013

ABSTRAK

Pengaruh Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung) Dibawah bimbingan : Prof. Dr. H. Disman, MS. dan Drs. Moch Dudih Sugiharto,

MSi.

Oleh Widi Astuti

0805391

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Pasundan se-Kota Bandung yang dilihat dari nilai Ujian Akhir Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012. Rendahnya prestasi yang diperoleh siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah fasilitas belajar dan disiplin belajar.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory.

Explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara

dua atau lebih gejala atau variabel. Sedangkan metode yang dipakai adalah metode survey dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner. Populasinya yaitu siswa kelas XI jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung dengan jumlah populasi 628 dan diambil sampel sebanyak 244 siswa melalui cara random proporsional.

Dari hasil penelitian menunujukkan bahwa fasilitas belajar berada pada tingkat tinggi sedangkan disiplin belajar berada pada tingkat sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa fasilitas belajar dan disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.


(5)

ABSTRACT

The Influence of Learning Facilities and Learning Discipline Toward Student Achievement In Economics Lesson

(Survey In XI Class Students IPS SMA Pasundan as Bandung)

Under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, MS. and Drs. Moch Dudih Sugiharto, MSi.

by Widi Astuti

0805391

The research is motivated by low student achievement in SMA Pasundan Bandung City as seen from Final Examination Semester Academic Year 2011/2012. The low student achievement obtained thought to be caused by several factors such as learning facilities and learning discipline.

The purpose of this study is to investigate the effect of superior learning and disciplined learning on student achievement in the subjects of Economics.

Type of research is explanatory research. Explanatory research is aimed to explain the relationship between two or more symptoms or variables. The method used is the method of survey data collection techniques such as questionnaires / questionnaire. Its population is majoring in social studies class XI High School Pasundan as Bandung, with a population sample of 628 and 244 students were taken through a proportional random way.

From the research menunujukkan that learning facilities are at a high level while learning discipline is at a medium level. Hypothesis test results showed that the learning facilities and learning discipline positive effect on student achievement high school social studies class XI Pasundan as Bandung.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA MUTIARA

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar... 9

2.1.2 Teori Belajar ... 10

2.1.2.1 Teori Belajar Robert Gagne ... 11

2.1.2.2 Teori Belajar Behaviorisme ... 13

2.1.2.3 Teori Belajar Koneksionisme ... 13

2.1.3 Prestasi Belajar ... 15

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 15

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 16

2.1.3.3 Indikator Prestasi Belajar ... 18

2.1.4 Fasilitas Belajar ... 20

2.1.4.1 Pengertian Fasilitas Belajar ... 20

2.1.4.2 Pengaruh Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar ... 22

2.1.5 Disiplin Belajar ... 25

2.1.5.1 Pengertian Disiplin Belajar ... 25

2.1.5.2 Pembentukan Disiplin ... 26

2.1.5.3 Indikator Disiplin Belajar ... 28

2.1.5.4 Pengaruh Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar ... 29

2.1.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ... 30

2.2 Kerangka Pemikiran ... 31


(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 40

3.3.3 Sampel Siswa ... 41

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.6 Instrumen Penelitian ... 45

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 46

3.7.1 Uji Validitas ... 46

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 48

3.8 Teknik Analisis Data ... 50

3.8.1 Analisis Regresi Berganda... 50

3.8.2 Pengujian Normalitas Data ... 52

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 52

3.9.1 Multikolinearitas ... 52

3.9.2 Heteroskedastisitas ... 53

3.10 Pengujian Hipotesis ... 53

3.10.1 Uji F ... 53

3.10.2 Uji t ... 54

3.11 Koefisien Determinasi ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Hasil Penelitian ... 56

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 56

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 60

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 64

4.1.3.1 Gambaran Umum Fasilitas Belajar ... 64

4.1.3.2 Gambaran Umum Disiplin Belajar... 67

4.1.3.3 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa ... 71

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian ... 73

4.2.1 Uji Validitas ... 73

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 75

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.3.1 Multikolinearitas ... 75

4.3.2 Heterokedastisitas ... 76

4.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 77

4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 77

4.4.2 Uji Normalitas ... 78

4.4.3 Pengujian Hipotesis ... 79

4.4.3.1 Uji F ... 79

4.4.3.2 Uji t ... 80


(8)

4.6.1 Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 83

4.6.2 Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 85

4.6.3 Pengaruh Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar………87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI IPS SMA

Pasundan se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/2012... 3

Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 18

Tabel 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ... 19

Tabel 2.3 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian………. 30

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan …………... 40

Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa. ... 42

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel………... 43

Tabel 4.1 SMA di Bawah YPDM Pasundan…… ... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... 61

Tabel 4.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………... 62

Tabel 4.4 Penyebaran Responden Berdasarkan Usia……… 63

Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden Variabel Fasilitas Belajar ... 64

Tabel 4.6 Gambaran Umum Fasilitas Belajar……….. 66

Tabel 4.7 Skor Fasilitas Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin………... 66

Tabel 4.8 Skor Fasilitas Belajar Berdasarkan Usia ... 67

Tabel 4.9 Skor Jawaban Responden Disiplin Belajar………... 67

Tabel 4.10 Gambaran Umum Disiplin Belajar ………. ... 69

Tabel 4.11 Skor Disiplin Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin……… 70

Tabel 4.12 Skor Disiplin Belajar Berdasarkan Usia………. 70

Tabel 4.13 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa. ... 71

Tabel 4.14 Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin……… 72

Tabel 4.15 Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Usia………... 73

Tabel 4.16 Uji Validitas……… ... 74

Tabel 4.17 Uji Reliabilitas ... 75

Tabel 4.18 Uji Multikolinearitas……….. 76

Tabel 4.19 Hasil Regresi ………... 77

Tabel 4.20 Hasil Uji F……….. 80 Tabel 4.21 Pengujian Koefisien Determinasi………..


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran ... 12

Gambar 2.2 Unsur-unsur Belajar. ... 32

Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 34

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... 61

Gambar 4.2 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Gambar 4.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Usia ... 63 Gambar 4.4 Uji Heterokedastisitas ... Gambar 4.5 Uji Normalitas P-P Plot………..

76 79


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan kebangsaan yang sangat multidimensional. Hampir semua bidang kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat mengalami krisis yang berkepanjangan. Masalah-masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia seperti kemiskinan, pengangguran, KKN, dan kekerasan (baik secara individu maupun kelompok) belum dapat terselesaikan secara maksimal. Banyak kalangan yang berpendapat bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia yang masih rendah. (Kusnandar, 2008:7).

Menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari mutu pendidikan bangsa tersebut. Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator salah satunya dapat dilihat dari posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. IPM Indonesia pada tahun 2010 berada pada tingkat 108 sedangkan pada tahun 2011 merosot dan berada pada tingkat 124 dari 169 negara. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal. Bahkan posisi Indonesia pada tahun 2011 berada pada indeks (0,617) yang posisinya jauh dibawah negara tetangga seperti Thailand (0,714), Malaysia (0,790) dan Singapura (0,851). (Kompas, 18 November 2011).


(12)

2

Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yaitu melalui pendidikan yang berkualitas sehingga kualitas pendidikan selalu ditingkatkan dan diprioritaskan. Manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan suatu bangsa, maka dari itulah kualitas SDM harus selalu ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa :

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha agar manusia mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan tujuan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional (Undang-Undang-Undang-Undang Sisdiknas) Bab II Pasal 3 yang berbunyi bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.


(13)

Memahami uraian diatas, maka diperlukan pendidikan yang dapat menghasilkan SDM berkompeten dan berkemampuan untuk senantiasa meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses kegiatan belajar mengajar.

Selain dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kualitas sumber daya manusia dapat dilihat pula dari keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang diharapkan dalam pendidikan di sekolah. Salah satu indikator dari keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar ditandai dengan prestasi belajar yang memuaskan. Prestasi yang dicapai siswa disekolah, salah satunya dapat dilihat dari hasil Ujian Akhir Semester (UAS). Berikut tabel yang menunjukkan nilai rata-rata Ujian Akhir Semester yang diperoleh kelas XI jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung pada Mata Pelajaran Ekonomi

Tahun Ajaran 2011/2012

No Nama Sekolah KKM Nilai Rata-Rata UAS

1 SMA PASUNDAN 1 BANDUNG 72 47,43

2 SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 75 48,75

3 SMA PASUNDAN 3 BANDUNG 70 64,03

4 SMA PASUNDAN 4 BANDUNG 70 67,50

5 SMA PASUNDAN 5 BANDUNG 70 50,83

6 SMA PASUNDAN 7 BANDUNG 70 72,50

7 SMA PASUNDAN 8 BANDUNG 75 67,75


(14)

4

Dari data di atas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian akhir semester genap pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah karena hampir semua siswa di SMA Pasundan yang ada di kota Bandung tidak mampu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari tujuh sekolah, hanya satu sekolah saja yang mampu mencapai nilai KKM yaitu SMA Pasundan 7. KKM adalah nilai batas minimal yang harus dicapai oleh siswa sebagai ukuran keberhasilan proses pembelajaran. Setiap sekolah memiliki KKM yang berbeda-beda antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya hal ini disesuaikan oleh kondisi masing-masing sekolah.

Prestasi belajar siswa di sekolah yang rendah tidak bisa dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan kualitas SDM yang pada akhirnya akan menentukan arah pembangunan suatu bangsa. Untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan disekolah tidaklah mudah, karena harus didukung oleh seluruh potensi yang ada, baik keluarga, masyarakat, lingkungan pendidikan itu sendiri serta pemerintah. Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

Fasilitas belajar tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Orang yang belajar tanpa dibantu dan dilengkapi dengan fasilitas tidak jarang akan mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mendukung hasil belajar siswa disekolah. Maka dari itu, keberadaan fasilitas belajar tidak bisa dibiarkan begitu saja dalam masalah belajar. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


(15)

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa :

Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Dalam pasal diatas menjelaskan bahwa agar tiap-tiap lembaga pendidikan formal maupun non formal menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai untuk semua keperluan pendidikan agar siswa dapat memanfaatkannya sebagai penunjang belajar siswa.

Fasilitas merupakan kelengkapan belajar yang harus tersedia baik disekolah maupun dirumah guna menunjang kebutuhan yang diperlukan peserta didik. Peserta didik dapat belajar dengan baik dan menyenangkan, apabila suatu sekolah dapat menyediakan segala kebutuhan anak didik. Proses belajar mengajar di sekolah akan berjalan dengan lancar dan efektif jika ditunjang dengan sarana yang memadai, baik jumlah, keadaan, maupun kelengkapannya.

Fasilitas belajar sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan pengajaran. Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya fasilitas agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan teratur. Fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar tersebut antara lain berupa ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, alat tulis, buku tulis, buku bacaan, media penyampaian materi dan lain sebagainya.

Selain fasilitas belajar, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh disiplin belajar. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal yang merupakan wadah


(16)

6

kegiatan proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan teratur maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan disekolah. Salah satu hal yang mendasari disiplin belajar siswa adalah timbulnya kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Sikap disiplin sangat penting dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Namun akhir-akhir ini khususnya pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) seringkali di jumpai pelanggaran yang dilakukan siswa di sekolah misalnya sering membolos, tidak menghormati guru, datang terlambat, sering membuat keributan di sekolah, tidak mengerjakan tugas, mencontek pada saat mengerjakan tugas dan ulangan, berpakaian atau berpenampilan yang kurang sopan di sekolah dan masih banyak lagi pelanggaran lainnya.

Dalam mengatasi permasalahan diatas, pihak sekolah sudah membuat peraturan atau tata tertib beserta sanksinya apabila peraturan tersebut dilanggar. Oleh karena itu, siswa harus dapat berperilaku sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Namun kenyataannya, banyak siswa yang benar-benar mentaati peraturan tersebut, akan tetapi tidak sedikit pula siswa yang mengabaikan peraturan tersebut. Pihak sekolah memberikan peraturan sebenarnya bertujuan untuk kebaikan siswa itu sendiri, yaitu agar siswa dapat disiplin dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga akan diperoleh prestasi belajar yang memuaskan. Kedisiplinan di sekolah pada umumnya berupa tata tertib dan sanksi-sanksinya yang harus dipatuhi oleh siswa. Terciptanya sikap disiplin


(17)

belajar di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada, sehingga siswa akan memperoleh prestasi yang baik. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum fasilitas belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

2. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

3. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

4. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian


(18)

8

1. Mengetahui gambaran umum fasilitas belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

2. Mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

3. Mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

4. Mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

1.3.2Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

2. Secara Praktis

a. Dapat memberikan masukan bagi sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan sekolah yang menyangkut prestasi belajar siswa.

b. Bagi penulis untuk menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai fasilitas belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa pada lembaga pendidikan lainnya.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dengan faktor yang mempengaruhinya fasilitas belajar dan disiplin belajar. Adapun subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Didalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:203) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

eksplanatory atau penjelasan yaitu suatu metode yang menyoroti adanya

hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis.

Dengan metode yang digunakan maka akan mendapat kejelasan tentang pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan yang ada di Kota Bandung.


(20)

40

Widi Astuti, 2013

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:173) “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung yang berjumlah 628 orang yang tersebar pada 7 sekolah. Berikut tabel yang menunjukkan populasi siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Pasundan se-kota Bandung.

Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No SMA JUMLAH SISWA

1 SMA PASUNDAN 1 BANDUNG 232

2 SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 77

3 SMA PASUNDAN 3 BANDUNG 76

4 SMA PASUNDAN 4 BANDUNG 17

5 SMA PASUNDAN 5 BANDUNG 12

6 SMA PASUNDAN 7 BANDUNG 77

7 SMA PASUNDAN 8 BANDUNG 137

JUMLAH 628

Sumber : Sekolah masing-masing

3.3.2 Sampel

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, dimana setiap siswa diambil secara random. Dalam penentuan jumlah sampel siswa, dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut :

n

=


(21)

dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan (5%)

Dengan menggunakan rumus tersebut diatas dapat diambil sampel siswa sebagai berikut :

n

=

=

=

=

=

=

244,35 = 244

Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 244 orang.

3.3.3 Sampel Siswa

Langkah selanjutnya yaitu menentukan sampel siswa. (Sugiyono, 2004:159) mengemukakan bahwa:

Biasanya tingkat signifikansi (tingkat kesalahan) yang diambil adalah 1% dan 5%. Suatu hipotesis terbukti dengan mempunyai kesalahan 1% berarti bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang diambil dari populasi yang diambil dari populasi yang sama. Jadi, apabila sampel kurang dari 100 orang maka semua dijadikan sampel tapi apabila sampel lebih dari 100 orang, menurut Arikunto dalam Riduwan dan Kuncoro, sampelnya dapat diambil antara 10% - 15% atau 20%-25% atau lebih.


(22)

42

Widi Astuti, 2013

Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin adalah sebagai berikut :

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 46) Dimana:

ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

Ni= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : Tabel 3.2

Penarikan Sampel Siswa

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XI Sampel Siswa

SMA Pasundan 1 Bandung 232 232/628 x 244 = 90 SMA Pasundan 2 Bandung 77 77/628 x 244 = 30 SMA Pasundan 3 Bandung 76 76/628 x 244 = 29 SMA Pasundan 4 Bandung 17 17/628 x 244 = 7 SMA Pasundan 5 Bandung 12 12/628 x 244 = 5 SMA Pasundan 7 Bandung 77 77/628 x 244 = 30 SMA Pasundan 8 Bandung 137 137/628 x 244 = 53


(23)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel Definisi

Operasional/Indikator Sumber Data

Ukuran Skala

Fasilitas Belajar adalah

semua keperluan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dan dipergunakan untuk menunjang proses pembelajaran. (PP No 19 Tahun 2005 Tentang SNP Pasal 42)

Persepsi siswa tentang ketersediaan dan

kelengkapan fasilitas belajar di sekolah.

Jumlah skor responden (siswa) dengan skala Likert dari indikator sebagai berikut :

1) Kondisi ruang kelas 2) Kondisi papan tulis,

kapur dan spidol disekolah

3) Ketersediaan

OHP/LCD internet dll yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran ekonomi 4) Kondisi ruang

perpustakaan

5) Ketersediaan buku dan sumber belajar

Data diperoleh dari jawaban responden mengenai : 1) Kondisi ruang

kelas

2) Kondisi papan tulis, kapur dan spidol disekolah 3) Ketersediaan

OHP/LCD internet dll yang

digunakan pada saat kegiatan pembelajaran ekonomi 4) Kondisi ruang

perpustakaan 5) Ketersediaan buku dan sumber belajar

Ordinal

Disiplin

merupakan cara masyarakat mengajarkan anak-anak perilaku moral yang diterima kelompok, tujuannya adalah

memberitahukan kepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk dan mendorongnya untuk

Tingkat disiplin belajar siswa.

Jumlah skor responden (siswa) dengan skala Likert dari indikator sebagai berikut :

1) Patuh dan taat terhadap tata tertib di sekolah 2) Persiapan belajar siswa 3) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 4) Menyelesaikan tugas

tepat pada waktunya

Data diperoleh dari jawaban responden mengenai :

1) Patuh dan taat terhadap tata tertib di sekolah 2) Persiapan belajar siswa 3) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 4) Menyelesaika n tugas tepat


(24)

44

Widi Astuti, 2013

sesuai dengan standar.

(Hurlock, 1980:124).

waktunya.

Prestasi Belajar (Y)

hasil interaksi faktor yang mempengaruhi proses belajar secara

keseluruhan. (Muhibbin Syah, 2010:141)

Tingkat yang dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang

ditunjukkan dengan nilai atau angka.

Nilai Ujian Akhir Semester yang diperoleh siswa kelas XI jurusan IPS pada mata pelajaran ekonomi semester genap tahun pelajaran 2011-2012

Data diperoleh dari pihak sekolah

mengenai nilai ujian akhir sekolah kelas XI jurusan IPS semester genap tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran ekonomi.

Interval

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. (Suharsimi Arikunto, 2010: 194). Adapun angket yang digunakan adalah angket tertutup atau angket berstruktur. Menurut (Riduwan, 2010:100) angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

b. Dokumentasi yaitu ditujukan untuk memperoleh informasi-informasi yang bersifat dokumen, dari dokumen-dokumen yang ada. Data yang diperoleh melalui arsip adalah data untuk variabel prestasi belajar siswa (Y) yang


(25)

diperoleh dari hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) Ekonomi siswa kelas XI jurusan IPS pada semester genap. (Syaodih N Sukmadinata, 2009:223).

3.6Instrumen Penelitian

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:203), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, instumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari responden mengenai fasilitas belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

b. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu siswa kelas XI yang menjadi sampel.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

e. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban untuk jenis jawaban yang sifatnya tertutup. Jenis instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang disertai alternatif jawaban yang sudah disediakan.


(26)

46

Widi Astuti, 2013

f. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal, berarti objek yang diteliti mempunyai peringkat saja. Sedangkan untuk data yang bersifat interval, para responden diberi kebebasan untuk mengisi angket yang telah disediakan.

g. Menyebarkan angket

h. Mengelola dan menganalisis angket.

3.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah:


(27)

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217)

Dimana :

r hitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah reponden.

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah :

rxy < : Validitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Validitas rendah

0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : Validitas tinggi

0,90 – 1,00 : Validitas sangat tinggi

Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment selanjutnya disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :

1 2 2 t

r n r

  


(28)

48

Widi Astuti, 2013

Ket :

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf signifikansi () = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel maka item tersebut valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha. (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 221) menjelaskan angkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

1.Menghitung varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:


(29)

= Varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan = Jumlah responden

2.Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Dimana:

= Jumlah varinas semua item = Varians item ke-1, 2, 3...n 3.Menghitung Varians total dengan rumus:

Dimana:

= Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah item X total dikuadratkan = Jumlah responden

4.Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Dimana:


(30)

50

Widi Astuti, 2013

= Varians total = Jumlah item

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan

distribusi (Tabel r) untuk α=0,05. Kemudian membuat keputusan membandingkan

r11 dengan r Tabel.

Kaidah Keputusan: Jika reliabel Jika tidak reliabel

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Regresi Berganda

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). Data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:

1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut dengan frekuensi;

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P);


(31)

4. Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proposisi kumulatif yang telah diperoleh;

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan mengunakan tabel tinggi densitas);

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

Setelah data ordinal ditransformasikan menjadi data interval melalui

Methods of Succesive Interval (MSI). Selanjutnya, teknik analisis statistik yang

digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah statistik parametrik yaitu menggunakan Regresi Linier Berganda. Regresi Linier Berganda adalah sebuah model yang menggunakan lebih dari dua variabel .

Pengolahan data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan software SPSS 11.50 for windows, dan persamaan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Dimana:

= Konstanta


(32)

52

Widi Astuti, 2013

= Prestasi Belajar = Fasilitas Belajar = Disiplin Belajar = Error variabel

3.8.2 Pengujian Normalitas Data

Setelah data ditransformasikan dari data ordinal ke data interval maka uji normalitas terhadap data tersebut dapat dilakukan. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal. (Duwi Priyatno, 2009:144).

3.9 Uji Asumsi Klasik 3.9.1 Multikolinieritas

Dengan uji ini dapat diketahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya Multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman untuk menentukan model regresi bebas

multikolinieritas adalah jika output mempunyai nilai VIF dibawah 10 dan mempunyai angka Tolerance mendekati 1. (Duwi Priyatno, 2009:156-158).


(33)

3.9.2 Heteroskedastisitas

Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item. Heteroskedastisitas terjadi jika varians-nya berbeda. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas, yaitu :

 Metode grafik,  Uji Park (Park test), Uji Glejser (Glejser test),

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas menggunakan metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah : Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas namun jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. (Duwi Priyatno, 2009:156-158).

3.10 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka dalam suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui: 3.10.1 Uji F

Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel-variabel terikat. Nilai F dapat diperoleh melalui rumus:


(34)

54

Widi Astuti, 2013

(Yana Rohmana, 2010: 78) Kriteria uji F adalah:

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y),

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.10.2 Uji t

Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Pengujian t statistik ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan rumus sebagai berikut:

t =

(Yana Rohmana, 2010: 74) Kriteria uji t:

1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.

2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H0 diterima atau menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.


(35)

3.11 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

R2 =

(Yana Rohmana, 2010 : 76) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

b. Jika R2 semakin menjauhi 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(36)

Widi Astuti, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada SMA Pasundan se-Kota Bandung diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

2. Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

3. Fasilitas belajar dan disiplin belajar siswa baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka harus didukung oleh fasilitas belajar dan disiplin belajar yang baik.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar disertai


(37)

pengelolaan yang baik dari semua pihak. Di sekolah hendaknya memiliki fasilitas laboratorium komputer agar dapat membantu siswa yang tidak memiliki komputer dirumah. Di rumah hendaknya para orang tua menyediakan perlengkapan belajar yang memadai sesuai dengan kebutuhan anaknya.

2. Selain fasilitas belajar, tingkat kedisiplinan belajar pun perlu ditingkatkan baik dirumah maupun disekolah. Disekolah hendaknya memberlakukan kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah, baik itu kepala sekolah, para guru, staff TU, siswa dan lainnya serta bagi siapa saja yang melanggar aturan tata tertib yang telah disepakati maka ia harus menerima sanksi. Selain itu, guru dan orang tua harus selalu mengingatkan anaknya untuk selalu belajar dan memberikan mereka motivasi belajar agar siswa tidak mencontek pada saat ulangan.

3. Guru sebaiknya berupaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan disiplin belajar siswa. Untuk meningkatkan disiplin belajar siswa, guru perlu memberikan pemahaman tentang disiplin dalam hal. Selain itu juga hendaknya guru menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, sehingga kegiatan mengobrol dan bercandaan dengan teman sebelahnya saat belajar di kelas dapat berkurang.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak atau mengganti variabel yang diteliti sehingga hasilnya dapat lebih beragam dalam menemukan solusi permasalahan prestasi belajar pada mata pelajaran Ekonomi.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin, dan Wahyuni Esa Nur. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Bahri, Djamarah. S, dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar (edisi

revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar edisi revisi 2011. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Kusnandar. (2008). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers.

Mulyasa. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prijodarminto, Soegeng. (1993). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Priyatno, Duwi. (2009). Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI. Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Kuncoro, EA. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path


(39)

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Bandung: LPEK UPI. Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Kencana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya edisi revisi

cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih, N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Surya, Moch. (2002). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Suryosubroto. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah: wawasan baru,

berupa metode pendukung, dan beberapa komponen layanan khusus.

Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru: Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003

Sumber Jurnal

Hamdu, Ghullam. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1. UPI

Khafid Suroso, M. (2007). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No.2 Juli, Tahun 2007. Fakultas Ekonomi UNNES.

Sudarma Ketut, dan Eva M Sakdiyah. (2007). Pengaruh Motivasi, Disiplin, dan


(40)

95

Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No.2 Juli, Tahun 2007.

Fakultas Ekonomi UNNES. Sumber Karya Ilmiah

Darmajari. (2010). Program Bimbingan Bagi Pengembangan Disiplin Siswa

Berbasis Nilai Solat SMPN 2 KarangTanjung Pandeglang Banten. Tesis

UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Minarni, Tri. (2006). Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi Universitas

Negeri Semarang : tidak diterbitkan.

Sitorus, Marulina. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Fasilitas Belajar

Terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Angkasa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI : tidak diterbitkan.

Sumber Lainnya

Anne, Ahira (2012). Pengertian Prestasi Belajar menurut Para Ahli. Tersedia di:http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-ahli. htm.[29 Juli 2012].

http://www.ypdmpasundan.org/index.php?option=com_content&view=article&id =1277&itemid=735 (02 November 2012, 09:16:47).


(1)

55

3.11 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

R2 =

(Yana Rohmana, 2010 : 76) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

b. Jika R2 semakin menjauhi 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada SMA Pasundan se-Kota Bandung diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

2. Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

3. Fasilitas belajar dan disiplin belajar siswa baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka harus didukung oleh fasilitas belajar dan disiplin belajar yang baik.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar disertai


(3)

92

pengelolaan yang baik dari semua pihak. Di sekolah hendaknya memiliki fasilitas laboratorium komputer agar dapat membantu siswa yang tidak memiliki komputer dirumah. Di rumah hendaknya para orang tua menyediakan perlengkapan belajar yang memadai sesuai dengan kebutuhan anaknya.

2. Selain fasilitas belajar, tingkat kedisiplinan belajar pun perlu ditingkatkan baik dirumah maupun disekolah. Disekolah hendaknya memberlakukan kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah, baik itu kepala sekolah, para guru, staff TU, siswa dan lainnya serta bagi siapa saja yang melanggar aturan tata tertib yang telah disepakati maka ia harus menerima sanksi. Selain itu, guru dan orang tua harus selalu mengingatkan anaknya untuk selalu belajar dan memberikan mereka motivasi belajar agar siswa tidak mencontek pada saat ulangan.

3. Guru sebaiknya berupaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan disiplin belajar siswa. Untuk meningkatkan disiplin belajar siswa, guru perlu memberikan pemahaman tentang disiplin dalam hal. Selain itu juga hendaknya guru menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, sehingga kegiatan mengobrol dan bercandaan dengan teman sebelahnya saat belajar di kelas dapat berkurang.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak atau mengganti variabel yang diteliti sehingga hasilnya dapat lebih beragam dalam menemukan solusi permasalahan prestasi belajar pada mata pelajaran Ekonomi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin, dan Wahyuni Esa Nur. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Bahri, Djamarah. S, dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar edisi revisi 2011. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Kusnandar. (2008). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyasa. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prijodarminto, Soegeng. (1993). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Priyatno, Duwi. (2009). Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI. Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Kuncoro, EA. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.


(5)

94

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Bandung: LPEK UPI. Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya edisi revisi cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih, N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Surya, Moch. (2002). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Suryosubroto. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah: wawasan baru, berupa metode pendukung, dan beberapa komponen layanan khusus. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru: Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003

Sumber Jurnal

Hamdu, Ghullam. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1. UPI

Khafid Suroso, M. (2007). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No.2 Juli, Tahun 2007. Fakultas Ekonomi UNNES.

Sudarma Ketut, dan Eva M Sakdiyah. (2007). Pengaruh Motivasi, Disiplin, dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar


(6)

Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No.2 Juli, Tahun 2007. Fakultas Ekonomi UNNES.

Sumber Karya Ilmiah

Darmajari. (2010). Program Bimbingan Bagi Pengembangan Disiplin Siswa Berbasis Nilai Solat SMPN 2 KarangTanjung Pandeglang Banten. Tesis UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Minarni, Tri. (2006). Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi Universitas Negeri Semarang : tidak diterbitkan.

Sitorus, Marulina. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Angkasa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI : tidak diterbitkan.

Sumber Lainnya

Anne, Ahira (2012). Pengertian Prestasi Belajar menurut Para Ahli. Tersedia di:http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-ahli. htm.[29 Juli 2012].

http://www.ypdmpasundan.org/index.php?option=com_content&view=article&id =1277&itemid=735 (02 November 2012, 09:16:47).


Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta Tahun 2012/2013.

1 3 14

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA STUDI: PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA PASUNDAN SE-KOTA BANDUNG.

4 18 58

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 43

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

0 0 33

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS

0 1 9