PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS

PLAGIARISME ... ..i

ABSTRAK ... .ii

KATA PENGANTAR ... .iii

DAFTAR ISI... ..v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR...………...viii

DAFTAR GRAFIK ... .ix

DAFTAR LAMPIRAN………...x

BAB I PENDAHULUAN ... ..1

A. Latar Belakang ... ..1

B. Rumusan Masalah ... ..5

C. Tujuan Penelitian ... ..5

D. Manfaat Penelitian... ..6

E. Definisi Operasional ... ..6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ..9

A.Metode Demonstrasi ... ..9

B.Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 12

C.Kelebihan Metode Demonstrasi ... 14


(2)

E. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 6

F. Pengertian Belajar ... 17

G. Pengertian Pembelajaran ... 20

H. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar………...20

I. Penerapan Metode Demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Nambo 04………...24

J. Materi Pembelajaran IPA………...27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Metode penelitian ... 33

B. Model PTK yang dikembangkan ... 34

C. Subjek penelitian ... 36

D. Prosedur Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian………40

F. Pengolahan dan Analisis Data………..40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA...………76 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

1. ... Ta

bel 3.1 Kategori Sebaran Nilai ... 43 2. ... Ta

bel 4.1 Rekapitulasi Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus I ... 51 3. ... Ta


(4)

DAFTAR GAMBAR

1. ... Ga mbar 2.1 Akar serabut dan akar tunggang ... 28 2. ... Ga

mbar 2.2 Batang basah………….. ... 28 3. ... Ga mbar 2.3 Batang berkayu ... 29 4. ... Ga mbar 2.4 Batang rumput ... 29 5. ... Ga mbar 2.5 Susunan tulang daun menyirip ... 30 6. ... Ga mbar 2.6 Susunan tulang daun menjari ... 30 7. ... Ga mbar 2.7 Susunan tulang daun sejajar ... 31 8. ... Ga mbar 2.8 Susunan tulang daun melengkung ... 31 9. ... Ga mbar 3.1 Desain PTK model spiral Kemmis & Mc Taggart... 35


(5)

DAFTAR GRAFIK

1. ... Gr afik 4.1 Hasil belajar siswa siklus I ... 50 2. ... Gr

afik 4.2 Prosentase Ketuntasan Pra Siklus dan Siklus I ... 52 3. ... Gr

afik 4.3 Hasil belajar siswa siklus II ... 63 4. ... Gr

afik 4.4 Prosentase Ketuntasan Siklus I dan II ... 65 5. ... Gr


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Siklus I………..77

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa Siklus I...83

Lampiran 3 : Kunci Jawaban LKS Siklus I………85

Lampiran 4 : Kisi-Kisi Soal Siklus I………..86

Lampiran 5 : Lembar Evaluasi (post tes) Siklus I………..91

Lampiran 6 : Kunci Jawaban Post tes Siklus I……….92

Lampiran 7 : RPP Siklus II………93

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus II………..99

Lampiran 9 : Kunci Jawaban LKS Siklus II………100

Lampiran 10: Kisi-Kisi Soal Siklus II………..101

Lampiran 11: Lembar Evaluasi (post tes) Siklus II……….105

Lampiran 12: Kunci Jawaban LKS Siklus II………..107

Lampiran 13: Hasil Belajar Siklus I……….108

Lampiran 14: Hasil Belajar Siklus II………...110

Lampiran 15: Lembar Observasi Siklus I………...112


(7)

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan pendidikan dasar enam tahun. Tujuan pendidikan disekolah dasar adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan kesekolah lanjutan tingkat pertama. Kurikulum pendidikan di SD mengacu kepada pasal 37 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa :

Kurikulum pendidikan dasar termasuk didalamnya SD wajib memuat : Pendidikan agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan budaya, Pendidikan jasmani dan Olahraga,

ketrampilan/kejuruan dan muatan lokal.

Menurut (Mudyaharjo,2001:6) dalam Konsep dan Makna Pembelajaran. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dapat diartikan bahwa proses pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang fundamental bagi pembangunan suatu bangsa, karena dengan pendidikanlah negara ini akan menjadi negara yang memiliki Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas.


(9)

2

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 di atas, maka perlu adanya perbaikan sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

Bukti adanya perbaikan sistem pendidikan di negara kita untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 diantaranya, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mampu mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan. Salah satu mata pelajaran yang menjadi fokus dalam kajian ini adalah mata pelajaran IPA di SD. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD harus dirancang sebaik mungkin agar pembelajaran IPA dapat diserap, dipahami, dan menarik perhatian siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran IPA guru sebagai pelaksana pembelajaran perlu meningkatkan keahlian dalam merancang kegiatan pembelajaran, diantaranya dengan memilih metode pembelajaran yang tepat dan relevan dengan kemampuan yang akan dicapai oleh siswa. Ketetapan guru dalam memilih metode pembelajaran yang efektif dalam suatu pembelajaran akan dapat menghasilkan pembelajaran yang berkualias yaitu tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.


(10)

Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV di SDN Nambo 04 dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode

ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.

2. Aktifitas siswa dalam menjawab dan menyelesaikan tugas-tugas masih kurang efektif

3. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.

4. Kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya penggunaan penerapan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran IPA.

5. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk mendukung kegiatan belajar dan pembelajaran IPA.

Berdasarkan paparan di atas, maka munculah masalah yang selalu menjadi hambatan para guru adalah pemilihan metode pembelajaran yang tepat, di lapangan guru sudah menggunakan metode pembelajaran, akan tetapi penggunaannya belum tepat karena pada umumnya pembelajaran didominasi dengan metode ceramah, terutama dalam pembelajaran IPA, sehingga siswa kurang memahami materi ajar yang telah dipelajari dan dijelaskan oleh guru. Hal ini terjadi pula di SDN Nambo 04 yang terbukti dengan adanya hasil ulangan harian yang diperoleh kelas IV sangat rendah, masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Dari 40 orang siswa hanya 40% ( 16 orang ) siswa yang telah mencapai nilai KKM sedangkan 60% (24 orang ) siswa belum mampu mencapai nilai KKM dan harus diadakan remedial / pengulangan materi pembelajaran. Padahal Sekolah


(11)

4

Dasar Negeri Nambo 04 telah menetapkan standar ketuntasan minimal yaitu 65.

Jika keadaan ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Nambo 04, kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama ini masih belum menggunakan metode yang tepat, dan kurangnya variasi dalam penyampaian materi pelajaran, sehingga siswa cenderung kurang aktif dalam mendapatkan pengetahuannya.

Salah satu hal yang dapat ditempuh oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA, agar pembelajaran IPA menjadi lebih menyenangkan, menarik, dan mencerahkan serta dapat mencapai tujuan yang pembelajaran, guru dapat menggunakan Metode Demonstrasi untuk pembelajaran IPA di sekolah.

Penggunaan metode demonstrasi tentunya dirancang oleh suatu tugas, tujuan, dan penilaian kooperatif. Maksudnya siswa dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran dan prestasi yang baik dalam situasi semangat belajar baik individual maupun berkelompok. Penerapan serta penggunaan metode demonstrasi di SDN Nambo 04 tentunya telah melakukan kolaborasi dengan rekan-rekan sejawat, para siswa dan mengacu pada referensi-referensi yang telah ada. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan mengangkat judul penelitian

“PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN”


(12)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan di SDN Nambo 04 kelas IV

2. Semester I Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor ?

3. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan di SDN Nambo 04 kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor ?

4. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan di kelas IV SDN Nambo 04 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang diharapkan, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengungkap perencanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan di


(13)

6

SDN Nambo 04 kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor.

2. Mengungkap pelaksanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan di SDN Nambo 04 kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor.

3. Mengetahui besaran peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui penerapan metode demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Guru-guru di SDN Nambo 04 dalam menambah pengetahuan dan

wawasan dalam bidang penelitian ilmiah.

2. Siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada pembelajaran IPA.

3. Sekolah, tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

E. Definisi Operasional

Adapun istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(14)

Metode demonstrasi adalah suatu cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas. Cara penyajian pelajarannya dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa benda tertentu yang sedang dipelajari, baik benda yang sebenarnya atau benda tiruan yang disertai pula dengan penjelasan secara lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan guru selama pembelajaran berlangsung

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar dapat diklasifikasikan dalam tiga ranah yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (dalam Setyatun, 2011: 7). Hasil belajar yang diteliti pada penelitian ini berkenaan dengan ranah kognitif dengan demikian maka hasil belajar yang akan dicapai diperoleh dari tes ulangan harian berupa pilihan ganda.

Berdasarkan pendapat diatas kesimpulannya adalah bahwa siswa yang telah mengalami proses pembelajaran diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan yang mencakup : a) Ranah kognitif (pengetahuan) yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, b) Ranah afektif (sikap) dengan adanya


(15)

8

proses pembelajaran sikap yang dimiliki siswapun diharapkan berubah dari yang kurang baik menjadi baik. C) Ranah psikomotorik (ketrampilan) yang dimiliki siswapun akan bertambah secara bertahap sesuai dengan jenjang kelasnya masing-masing.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Menurut Hermawan dkk ( 2007 : 79 ) PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Menurut Niff ( dalam Hermawan, 2007 : 79 ) PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah serta pengembangan keahlian mengajar.

Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan didalam kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksi dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses dan produk pembelajaran secara reflektif yang artinya guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran menjadi efektif. Guru Sekolah Dasar dipandang paling tepat untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas,mengingat : (1) Guru memiliki otonomi untuk menjalankan tugasnya atau kinerjanya. (2) Hasil penelitian biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah pembelajaran.(3) Guru Sekolah Dasar adalah orang yang paling akrab dengan


(17)

34

kelasnya. (4) Interaksi antara guru dan siswa adalah hal yang unik. (5) Kegiatan yang kreatif, inovatif mempersyaratkan guru mampu melakukan penelitian tindakan dikelas yang diajarnya.

Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan guru. Dengan demikian guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang praktek pembelajaran.

B. Model PTK yang dikembangkan

Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Stephen Kemmis dan Mc Tagart (dalam Hermawan,2007 : 127) yang meliputi Perencanaan, pelaksanaan, observasi analisis, dan refleksi. Desain Kemmis ini menggunakan model yang dikenal sistem spiral refleksi yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali untuk suatu rancangan pemecahan permasalahan. Permasalahan penelitian difokuskan kepada strategi bertanya kepada siswa dan mendorongnya untuk menjawab sendiri pertanyaannya. Semua ini dirancang saat kegiatan difokuskan pada tahap perencanaan (plan). Pada kegiatan tindakan ( act), mulai diajukan pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami. Dalam kegiatan ( observe) pertanyaan dan jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Pengamat juga membuat catatan lapangan .


(18)

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Hasil akhir

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1

Desain PTK model spiral Kemmis & Mc Taggart SIKLUS III

Perencanaan I Tindakan I

Perencanaan II Tindakan II

Observasi II Refleksi II

Perencanaan III Tindakan III

Observasi III Refleksi III

Observasi awal


(19)

36

Desain PTK model Kemmis dan Mc Taggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat yang terdiri dari empat komponen yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Alurnya sebagai berikut : Meliputi : (1) Perencanaan; (2) Pelaksanaan; (3) Observasi; (4) Refleksi.

C. Subjek penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Nambo 04 yang berjumlah 40 siswa, yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan ditempat peneliti mengajar yakni Sekolah Dasar Negeri Nambo 04 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, beralamat di Kp. Nambo Rt.18 / 08 Ds. Nambo Kec. Klapanunggal Kab. Bogor, kode pos 16820.

3. Lamanya penelitian

Lamanya penelitian diperkirakan selama kurang lebih 3 bulan, mulai bulan Oktober 2012 sampai bulan Desember 2012.

D. Prosedur Penelitian

1. Rencana Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1


(20)

1) Skenario tindakan pembelajaran berupa : Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan pokok bahasan yang akan disajikan adalah (a) materi pokok : struktur dan fungsi bagian tumbuhan.(b) Standar Kompetensi: 2.Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan.(c) Kompetensi Dasar: 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan fungsinya.(d) Indikator : Mengidentifikasi jenis akar serabut dan akar tunggang.(e) Tujuan pembelajaran siswa dapat mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang.

2) Pengadaan alat dan bahan berupa media yang sesuai dengan pokok bahasan. Menentukan metode mengajar serta menyiapkan alat penelitian.

3) Personel yang akan dilibatkan yaitu siswa dan siswi kelas IV beserta rekan sejawat.

b. Pelaksanaan Tindakan

Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedurnya

Pada tahap melaksanakan pembelajaran IPA yang telah direncanakan guru guru akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, penelitian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah yang telah ditentukan. Apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit, maka keseluruhan waktu menjadi 70 menit yang dilaksanakan satu kali pertemuan.


(21)

38

a) Observasi

Obsevasi berupa : pengamatan, perekaman, pencatatan data. Observasi yang akan dilaksanakan dibantu oleh teman sejawat, guru melakukan observasi kegiatan belajar mengajar IPA dengan menggunakan lembar observasi. Hal yang diobservasi yaitu aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

b) Refleksi

Refleksi yang akan dilakukan untuk mengkaji hasil tindakan pada siklus 1 hasil kajian siklus 1 selanjutnya untuk dipikirkan serta ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang akan diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Tindakan ini akan ditetapkan menjadi tindakan baru pada siklus II.

2. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

a) Rencana Penelitian

Perencanaan pada siklus II ini didapat dari hasil observasi dan refleksi siklus I.Hal-hal yang perlu dilaksanakan adalah : 1) Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan pokok bahasan yang disajikan setiap pertemuan ; 2) menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan; 3) Menentukan metode mengajar ; dan 4) menyiapkan alat penelitian. b) Tindakan

Pada tahap ini, penelitian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur sebagai berikut: apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15


(22)

menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka waktu keseluruhan menjadi 70 menit yang dilaksanakan satu kali pertemuan.

c) Observasi

Melakukan observasi oleh teman sejawat selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan mencocokan antara perencanaan ( RPP ) dengan pelaksanaan pembelajaran dan respon siswa selama pembelajaran.

d) Refleksi

Melihat kembali kekurangan yang ditemukan saat pelaksanaan pembelajaran dari hasil observasi dan menentukan tindakan selanjutnya.

3. Rencana Penelitian Tindakan Siklus III

a) Rencana Penelitian

Beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu : 1) Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan pokok bahasan yang disajikan; 2) Menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan ; 3) Menetukan metode mengajar ; dan 4) menyiapkan alat penelitian.

b) Tindakan

Penelitian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal dan merencanakan alokasi waktu seperti : apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka keseluruhan waktu menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan. c) Observasi


(23)

40

Melakukan observasi pada saat kegiatan pembelajaran dengan memfokuskan proses pembelajaran dan dampaknya terhadap siswa saat d) Refleksi

Jika hasil observasi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan yang telah direncanakan, maka data yang telah terkumpul diolah dan disimpulkan. Pada setiap akhir pertemuan / akhir siklus dilakukan evaluasi dengan pemberian tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini terdiri atas

1. Tes

Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda. Karena dengan soal pilihan ganda dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang tepat.

2. Non tes

Observasi

Kegiatan dilakukan untuk mengenali, merekam, dan dokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai ( perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan terencana maupun akibat sampingannya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini langkah-langkah yang ditempuh untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara sebagai berikut :


(24)

a. Observasi

Observasi dilakukan ketika observasi awal dan observasi ketika melakukan tindakan setiap siklus. Observasi awal dilakukan untuk mendapatkan data hasil nilai formatif pada pokok bahasan sebelumnya. Observasi ketika melakukan tindakan pada setiap siklus untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa.

b. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa secara individual terhadap konsep yang dipelajari. Pemberian tes berupa tes tertulis pilihan ganda. Data yang diambil yaitu hasil tes pada setiap siklus.

2. Alat pengumpul data

Penyaringan data atau informasi pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut :

a. Pedoman obsevasi

Untuk memperoleh data tentang aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung ( lembar observasi terlampir ).

b. Lembar tes

Untuk memperoleh data mengenai pengetahuan siswa tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan pada setiap siklus (lembar evaluasi terlampir).

3. Teknik Pengolahan Data a. Hasil Observasi


(25)

42

Pengolahan data hasil observasi (dalam Susilawati, 2012:33) dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1) Reduksi Data

Data hasil observasi diolah dengan cara mengelompokan data-data yang dianggap perlu dan data-data yang termasuk temuan negatif baik data aktifitas guru dan aktivitas siswa.

2) Display Data

Data dari observasi dideskripsikan, uraikan serta narasikan. Data yang sudah dikelompokkan ditampilkan dalam bentuk grafik. 3) Interprestasi Data

Menafsirkan data hasil belajar dan mengaitkannya dengan hasil observasi

4) Refleksi

Berdasarkan hasil interprestasi data maka dilakukan peninjauan kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan. 4. Hasil Tes

a. Scoring (Penskoran)

Scoring pada penelitian ini pada setiap siklusnya sama. Setiap siklus butir soal berjumlah 10, setiap nomor diberi skor 10 dan skor maksimal 100.

b. Menghitung Rata-Rata


(26)

Keterangan :

X = Rata-rata nilai postes

∑x = Jumlah keseluruhan nilai siswa

N = Jumlah siswa

2) Presentase siswa yang mencapai KKM dibandingkan dengan presentase perolehan KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung presentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut :

TB =

= 20 x 100% = 50%

40

TB

=

Ketuntasan Belajar

∑s ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari Atau sama dengan 65

N = Jumlah siswa

Tabel 3.1 Kategori Sebaran Nilai

Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud Thn.1989 (dalam Setyatun, 2011:45)

NO NILAI PROSENTASE KATEGORI

1. 90 90% Baik Sekali

2. 70 – 89 70% - 89% Baik

3. 50 – 69 50% - 69% Cukup

4. 30 – 49 30% - 49% Kurang


(27)

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Nambo 04 Klapanunggal Kabupaten Bogor dengan Tema : “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA tentang Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan”. Penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Perencanaan Pembelajaran (RPP) melalui penerapan Metode Demonstrasi sistematik penulisannya sama seperti RPP pada umumnya tetapi dalam penerapan metode demonstrasi mempunyai ciri khusus yaitu terdapat langkah-langkah demonstrasi berupa : Perencanaan, Pelaksanaan dan tindak lanjut.

2. Pelaksanaan kegiatan demonstrasi pada siklus I di SDN Nambo 04 kondisi kelas terlihat kurang kondusif karena siswa belum terbiasa dengan penerapan metode demonstrasi. Semua siswa terlihat gaduh pada saat pembagian kelompok dan pengaturan meja sehingga menyita waktu. Masih ada sebagian siswa yang asyik ngobrol dengan temannya pada saat guru membimbing perwakilan kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya didepan kelompok. Hasil belajarnyapun pada siklus I dinilai kurang memuaskan. Siswa yang kurang dari KKM yaitu 50% atau 20 siswa. Peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II semua siswa


(28)

terlihat tertib, pembagian kelompok dan pengaturan meja terlihat rapi semua berperan aktif dalam kegiatan demonstrasi . Ada yang bertugas menyiapkan alat dan bahan demonstrasi, serta ada yang bertugas mempresentasikan hasil diskusi. Semua siswa terlihat senang dan gembira pada saat pembelajaran berlangsung, baik kegiatan didalam kelas maupun kegiatan pembelajaran diluar kelas. Hasil belajar pada siklus II ini meningkat. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 92% atau 37 siswa. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dilaksanakan sesuai dengan pokok-pokok materi yang akan dilaksanakan agar mencapai sasaran, memperhatikan semua siswa ketika pelaksanaan kegiatan demonstrasi berlangsung, membuat kegiatan demonstrasi yang menarik perhatian siswa dan suasana yang menyenangkan. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan demonstrasi dalam diskusi kelompok maupun pelaporan hasil demonstrasi.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode demonstrasi. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil siswa yang diatas KKM. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I siswa yang mendapat nilai diatas KKM 50% (20 siswa), setelah siklus II mengalami peningkatan menjadi 92% (37 siswa).

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan peneliti dalam upaya perbaikan


(29)

74

kegiatan pembelajaran disekolah dasar khususnya dalam penggunaan metode demonstrasi, diantaranya :

1. Saran untuk guru

a. Guru diharapkan dapat meningkatkan, mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran terutama dalam melaksanakan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Nambo 04 Klapanunggal Bogor.

b. Guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik agar siswa lebih aktif berperan serta dalam pembelajaran sehingga siswa mendapatkan pengalaman berharga untuk bekal hidupnya di masa yang akan datang.

c. Guru diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang timbul dalam pikiran siswa karena ikut serta berperan secara langsung. Oleh karena itu guru harus memperbanyak membaca buku, menghadiri seminar tentang pendidikan, dan turut aktif dalam kelompok kerja guru (kkg) yang ada diwilayahnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuannya.

2. Saran untuk peneliti lain

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dijadikan metode alternatif dengan menggunakan media yang mudah didapat yaitu salah satunya media dari alam. Metode tersebut dinilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari melakukan pengamatan, percobaan, peragaan yang dilakukan oleh siswa. Tetapi dari


(30)

hasil yang dilakukan oleh peneliti belum maksimal sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dengan mencoba penerapan metode – metode yang lain, yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dan dapat memperkaya wawasan, pengalaman pembelajaran dan khazanah keilmuan terutama dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar.


(31)

1

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 TAHUN 2006) Jakarta Dimyati, dkk.2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Djamara Syaiful Bahri , dkk.2006.Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka Cipta

Hernawan Asep Herry, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran SD Bandung : UPI PRESS

Hermawan Ruswandi, dkk. 2007. Metode Peneitian Pendidikan Sekolah Dasar Bandung : UPI PRESS

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2008). Universitas Pendidikan Indonesia Rulam (2011).Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar Dan Hasil Belajar (0n line) tersedia : www://infodiknas.com (2012/12/28) Sri. Y Margaretta, dkk. 2006. Konsep Dasar Ipa Bandung : UPI PRESS

Sadulloh Uyoh, dkk. 2006. Pedagogik Bandung : UPI PRESS

Sagala Syaiful, 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung : CV Alfabeta Susilawati Rohmah,Bandung 2012. Skrispsi Penerapan Metode Demonstrasi peningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Kenampakan Bumi

Setyatun Lilis, Depok 2011. Skripsi Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Energi Dan Penggunaanya.

Wahyono Budi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV, Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional

……….(2012).Hakikat Pembelajaran IPA di SD (on line) tersedia :

www.scrib.com/doc/81898495/7/A 10 Oktober 2012

……….(2012). Gambar akar dan batang pada tumbuhan (on line) tersedia :

http://dunia-belajar.blogspot.com (2012/11/05)


(1)

Keterangan :

X = Rata-rata nilai postes

∑x = Jumlah keseluruhan nilai siswa N = Jumlah siswa

2) Presentase siswa yang mencapai KKM dibandingkan dengan presentase perolehan KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung presentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut :

TB =

= 20 x 100% = 50%

40

TB

= Ketuntasan Belajar

∑s ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari Atau sama dengan 65

N = Jumlah siswa

Tabel 3.1 Kategori Sebaran Nilai

Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud Thn.1989 (dalam Setyatun, 2011:45)

NO NILAI PROSENTASE KATEGORI

1. 90 90% Baik Sekali

2. 70 – 89 70% - 89% Baik

3. 50 – 69 50% - 69% Cukup

4. 30 – 49 30% - 49% Kurang


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Nambo 04 Klapanunggal Kabupaten Bogor dengan Tema : “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA tentang Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan”. Penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Perencanaan Pembelajaran (RPP) melalui penerapan Metode Demonstrasi sistematik penulisannya sama seperti RPP pada umumnya tetapi dalam penerapan metode demonstrasi mempunyai ciri khusus yaitu terdapat langkah-langkah demonstrasi berupa : Perencanaan, Pelaksanaan dan tindak lanjut.

2. Pelaksanaan kegiatan demonstrasi pada siklus I di SDN Nambo 04 kondisi kelas terlihat kurang kondusif karena siswa belum terbiasa dengan penerapan metode demonstrasi. Semua siswa terlihat gaduh pada saat pembagian kelompok dan pengaturan meja sehingga menyita waktu. Masih ada sebagian siswa yang asyik ngobrol dengan temannya pada saat guru membimbing perwakilan kelompok untuk mempresentasekan hasil diskusinya didepan kelompok. Hasil belajarnyapun pada siklus I dinilai kurang memuaskan. Siswa yang kurang dari KKM yaitu 50% atau 20 siswa. Peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II semua siswa


(3)

terlihat tertib, pembagian kelompok dan pengaturan meja terlihat rapi semua berperan aktif dalam kegiatan demonstrasi . Ada yang bertugas menyiapkan alat dan bahan demonstrasi, serta ada yang bertugas mempresentasikan hasil diskusi. Semua siswa terlihat senang dan gembira pada saat pembelajaran berlangsung, baik kegiatan didalam kelas maupun kegiatan pembelajaran diluar kelas. Hasil belajar pada siklus II ini meningkat. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 92% atau 37 siswa. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dilaksanakan sesuai dengan pokok-pokok materi yang akan dilaksanakan agar mencapai sasaran, memperhatikan semua siswa ketika pelaksanaan kegiatan demonstrasi berlangsung, membuat kegiatan demonstrasi yang menarik perhatian siswa dan suasana yang menyenangkan. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan demonstrasi dalam diskusi kelompok maupun pelaporan hasil demonstrasi.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode demonstrasi. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil siswa yang diatas KKM. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I siswa yang mendapat nilai diatas KKM 50% (20 siswa), setelah siklus II mengalami peningkatan menjadi 92% (37 siswa).

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan peneliti dalam upaya perbaikan


(4)

kegiatan pembelajaran disekolah dasar khususnya dalam penggunaan metode demonstrasi, diantaranya :

1. Saran untuk guru

a. Guru diharapkan dapat meningkatkan, mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran terutama dalam melaksanakan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Nambo 04 Klapanunggal Bogor.

b. Guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik agar siswa lebih aktif berperan serta dalam pembelajaran sehingga siswa mendapatkan pengalaman berharga untuk bekal hidupnya di masa yang akan datang.

c. Guru diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang timbul dalam pikiran siswa karena ikut serta berperan secara langsung. Oleh karena itu guru harus memperbanyak membaca buku, menghadiri seminar tentang pendidikan, dan turut aktif dalam kelompok kerja guru (kkg) yang ada diwilayahnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuannya.

2. Saran untuk peneliti lain

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dijadikan metode alternatif dengan menggunakan media yang mudah didapat yaitu salah satunya media dari alam. Metode tersebut dinilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari melakukan pengamatan, percobaan, peragaan yang dilakukan oleh siswa. Tetapi dari


(5)

hasil yang dilakukan oleh peneliti belum maksimal sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dengan mencoba penerapan metode – metode yang lain, yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dan dapat memperkaya wawasan, pengalaman pembelajaran dan khazanah keilmuan terutama dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 TAHUN 2006) Jakarta Dimyati, dkk.2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Djamara Syaiful Bahri , dkk.2006.Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka Cipta

Hernawan Asep Herry, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran SD Bandung : UPI PRESS

Hermawan Ruswandi, dkk. 2007. Metode Peneitian Pendidikan Sekolah Dasar Bandung : UPI PRESS

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2008). Universitas Pendidikan Indonesia Rulam (2011).Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar Dan Hasil Belajar (0n line) tersedia : www://infodiknas.com (2012/12/28) Sri. Y Margaretta, dkk. 2006. Konsep Dasar Ipa Bandung : UPI PRESS

Sadulloh Uyoh, dkk. 2006. Pedagogik Bandung : UPI PRESS

Sagala Syaiful, 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung : CV Alfabeta Susilawati Rohmah,Bandung 2012. Skrispsi Penerapan Metode Demonstrasi peningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Kenampakan Bumi

Setyatun Lilis, Depok 2011. Skripsi Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Energi Dan Penggunaanya.

Wahyono Budi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV, Jakarta : Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional

……….(2012).Hakikat Pembelajaran IPA di SD (on line) tersedia :

www.scrib.com/doc/81898495/7/A 10 Oktober 2012

……….(2012). Gambar akar dan batang pada tumbuhan (on line) tersedia :

http://dunia-belajar.blogspot.com (2012/11/05)


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI FUNGSI DAN BAGIAN – BAGIAN TUMBUHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI FUNGSI DAN BAGIAN – BAGIAN TUMBUHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCR

0 0 15

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN GERAK BENDA.

1 6 30

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA.

0 1 36

PENDEKATAN LINGKUNGAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN.

0 1 21

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN : Penelitian Dilaksanakan di Kelas IV SDN Nambo 04 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor Semester I Tahun Pelajaran 2012

0 0 39

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA.

0 0 7

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR PANCA INDERA.

0 2 29

PENERAPAN PENDEKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 58

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 27

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 33