PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI “THE GATE OF SECRET” DALAM MENGANGKAT IDENTITAS CIREBON SEBAGAI KOTA WISATA BUDAYA.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1629/UN.40.2.5.1/PL/2013

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI “THE GATE OF SECRET” DALAM MENGANGKAT IDENTITAS CIREBON SEBAGAI KOTA

WISATA BUDAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Jurusan Manajemen Resort & Leisure

Disusun Oleh: UDKHIYAH

0901244

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

No. Daftar FPIPS: 1629/UN.40.2.5.1/PL/2013

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI

“THE

GATE OF SECRET”

DALAM MENGANGKAT

IDENTITAS CIREBON SEBAGAI KOTA

WISATA BUDAYA

Oleh :

Udkhiyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Udkhiyah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

No. Daftar FPIPS: 1629/UN.40.2.5.1/PL/2013

Udkhiyah 0901244

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI “THE GATE OF SECRET” DALAM MENGANGKAT IDENTITAS CIREBON SEBAGAI

KOTA WISATA BUDAYA

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Hj. Fitri Rahmafitria, SP., Msi NIP. 197410182008122001

Pembimbing II

Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST., MT

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Hj. Fitri Rahmafitria, SP., Msi NIP. 197410182008122001


(4)

Udkhiyah 0901244

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI “THE GATE OF SECRET” DALAM MENGANGKAT IDENTITAS CIREBON SEBAGAI

KOTA WISATA BUDAYA

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Hj. Fitri Rahmafitria, SP., Msi NIP. 197410182008122001

Pembimbing II

Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST., MT

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Hj. Fitri Rahmafitria, SP., Msi NIP. 197410182008122001


(5)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA

Hari, Tanggal : Kamis, 27 Juni 2013 Waktu : 09.00 - Selesai

Tempat : Gedung FPIPS lantai 2

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi., M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001 Sekertaris : Fitri Rahmafitria., SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001 Anggota : Dr. Elly Maliha., M.Si. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag. Suharto, S.Pd., M.A.P. Ahmad Hidayat

Penguji : 1. Prof. Dr. Darsiharjo, MS.

NIP. 19620921 198603 1 005 2. Agus Sudono, MM.

NIP. 19820508 200812 1 002


(6)

Tidaklah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, Supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan-Nya). Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang sabar lagi banyak bersyukur. (QS: Luqman: 31) Man Jadda Wa Jada, dimana ada kemauan disitu ada jalan.

(Film Negeri 5 Menara)

If you focus, you can accomplish anything.- Stacy

Life is like a rainbow. You need both the sun and the rain to make its colors appear.

(Disney Words)

Masa depanmu adalah masa sekarangmu, masa depanmu tergantung apa yang kamu lakukan sekarang dan seterusnya.

Kalau kamu inginkan sukses ditanganmu, jangan jauhkan dirimu dengan Sholat, dan Al-Quran.

(Ayahanda dan Ibundaku Tersayang)

Karya ini didedikasikan untuk Ayah dan Ibuku yang tak kenal lelah untuk berjuang untuk pendidikanku. Terimakasih Ayah, Ibu atas semua perjuanganmu yang luar biasa untukku, kakak dan adikku. Semoga karya ini adalah langkah awal untuk bisa membahagiakanmu.Tentu dengan restu dan doa-doamu


(7)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi saya

yang berjudul “PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI “THE GATE OF

SECRET” DALAM MENGANGKAT IDENTITAS CIREBON SEBAGAI KOTA WISATA BUDAYA” ini benar-benar karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam dunia keilmuan. Atas pernyataan ini, say siap kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2013.

Yang Membuat pernyataan

Udkhiyah NIM. 0901244


(8)

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI “THE GATE OF SECRET” DALAM MENGANGKAT IDENTITAS CIREBON SEBAGAI KOTA

WISATA BUDAYA Oleh: Udkhiyah

0901244

ABSTRAK

Perjalanan sejarah Cirebon telah mewariskan budaya yang kaya dan beragam. Perjalanan tersebut banyak dipengaruhi pada zaman Hindu-Budha; imigran Cina, Arab dan India; orang-orang Eropa; dan pada akhirnya perjuangan warga kota untuk memperjuangkan dan menjalani alam kemerdekaan. Dari perjalanan panjang sejarah kota Cirebon tersebut, meninggalkan banyak jejak peninggalan sejarah dan purbakala, baik bersifat fisik maupun non fisik. Ini merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan dan dipromosikan secara menarik dan edukatif. Perencanaan jalur interpretasi yang baik adalah salah satunya. Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan tema pada konsep jalur interpretasi yang disesuaikan dengan daya tarik wisata yang ada di Cirebon.

Penelitian ini bertipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelusuran sejarah dan survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, survey, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Snowball Sampling dan sebanyak 8 orang expert yang ada di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORBUDPAR) kota Cirebon dimana staf bidang Pariwisata dan bidang Kebudayaan sebagai sampel responden. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik pengukuran skala likert.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kota Cirebon kaya akan potensi wisata budaya yang perlu dikembangkan dan didukung jalur interpretasi wisata dengan baik. Hal ini agar branding pariwisata kota Cirebon yaitu “The Gate of Secret” lebih dikenal lagi oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Sehingga makna dari branding tersebut terwujud, yaitu untuk memberikan rasa penasaran dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Cirebon serta mengacu pada program pemerintah dalam memperkenalkan Cirebon sebagai kota Wisata Budaya. Penelitian ini juga menghasilkan 1 peta sebaran daya tarik wisata budaya berdasarkan konsep ruang wisata, 4 peta jalur interpretasi

“The Gate of Secret” dengan tema: Wisata Keraton dan Budaya, Wisata Ziarah, Wisata Heritage, dan Wisata Budaya Lemahwungkuk.


(9)

THE PLANNING OF PATH INTERPRETATION “THE GATE OF SECRET” IN RISING IDENTITY OF CIREBON AS A CULTURE TOURISM

CITY By: Udkhiyah

0901244

ABSTRACT

The history of Cirebon has inherited a rich and diverse culture. The trip greatly influenced the Hindu-Buddhist era; immigrant Chinese, Arab and India, the European, and eventually the townspeople struggle to fight for freedom and living. History of a long journey the Cirebon city, leaving many traces of historical and archaeological heritage, both physical and non-physical. This is a great potential to be developed and promoted in an interesting and educative. Good interpretation of path planning is one of them. In this study aims to determine the concept path interpretation on the theme that is tailored to the existing tourist attraction in Cirebon.

Type of the research is descriptive research, by using the search history and survey methods. Data collection techniques used are observation, surveys, documentation, and questionnaires. The sampling technique used is Snowball Sampling and as many as 8 people expert who is in the Department of Youth, Sports, Culture and Tourism (DISPORBUDPAR) Cirebon city which the staff of Tourism and Culture as a field sample of respondents. In analyzing the data, the authors used a Likert scale of measurement techniques.

Based on the results, it can be concluded that the Cirebon city rich in cultural tourism potential which is need to be developed and supported with good track tourist interpretation. This is so the Cirebon city tourism branding of "The Gate of the Secret" better known again by domestic and foreign travelers. So that the true meaning of branding, which is to provide a sense of curiosity and attract tourists to visit the city of Cirebon and refers to the program of government in introducting Cirebon as the city of cultural tourism. This research also generates 1 map of distribution cultural tourism city of Cirebon based on the concept of space tourism. 4 maps of path interpretation ”The Gate of secret” with themes: Cultural and Palace Tourism, Pilgrimage Tourism, Heritage Tourism, and Cultural of Lemahwungkuk Tourism.


(10)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas nikmat yang tiada henti dilimpahkanNya, nikmat sehat, rizki, rahmat, hidayah dan ridhaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta umatnya hingga akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Perencanaan Jalur Interpretasi “The Gate of

Secret” dalam mengangkat identitas Cirebon sebagai Kota Wisata Budaya”. Yaitu tentang perencanaan sebuah jalur wisata budaya yang berkaitan dengan konsep branding pariwisata Cirebon “The Gate of Secret” sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan Cirebon sebagai kota wisata budaya ke wisatawan nusantara maupun mancanegara. Selain itu juga memudahkan dan memberikan nilai pengalaman wisata yang menarik untuk para pengunjung dalam melakukan kegiatan wisatanya.

Skripsi ini dapat diselesaikan, tidak lepas dari dukungan dan arahan dosen-dosen pembimbing serta pihak-pihak yang telah memberikan kesempatan, ilmu dan meluangkan waktunya untuk mendukung terselesainya skripsi ini.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi kemajuan pariwisata di kota Cirebon. Dan umumnya untuk kemajuan kepariwisataan di Indonesia. Kritik dan saran senantiasa penulis tunggu demi kebaikan skripsi ini.

Bandung, Juni 2013.

Penulis


(11)

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam langkah-langkah pembuatan skripsi ini, penulis menemui berbagai hambatan. Pengalaman dan pembelajaran banyak sekali didapat, serta hikmah yang dapat diambil untuk melangkah ke depan. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penelitian ini, diantaranya:

1. Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu mendukung dan mendoakan penulis yang tak kenan lelah. Untuk kakakku Imam Busyaeri, dan juga adikku Mufid.

2. Ibu Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. Selaku Ketua program Studi Manajemen Resort&Leisure, sekaligus dosen pembimbing I, terimakasih atas bimbingan, kemurahan hati, pengertian, waktu, ilmu, dan saran-sarannya.

3. Ibu Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST., MT. Selaku dosen pembimbing II, terimakasih atas ilmu, serta dukungan untuk kelancaran skripsi ini.

4. Bapak Drs. H. Gumelar. S. Sastrayuda. CTM, Bapak Prof. DR. Darsiharjo. MS, Bapak Ahmad Hudaeby Galih Kusumah, ST, par., MM. Selaku dosen yang pernah membimbing penulis.

5. Seluruh dosen Manajeman Resort&Leisure, atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama di perkuliahan. Terimakasih juga kepada petugas program studi Manajemen Resort&Leisure.

6. DISPORBUDPAR kota Cirebon khususnya staf bidang Pariwisata dan Kebudayaan yang sangat membantu dalam penelitian ini.

7. Muhammad Firdaus Bin Elias, terimakasih untuk dukungan, semangat, dan kasih sayangnya. Terimakasih untuk diary “Pelangi dari Malaysia”.

8. Teman-teman MRL 2009, terkhusus untuk sahabat baikku Sheira, Putri, Dara, Dea, Ragil, Fentri, Rengganis, Lis Tuti, Kartika, Gina, Dini, Niken, Zayn, Wildan, Rully dan Arief.


(12)

9. Sahabat-sahabatku Yunita, Titi, Tia, Keluarga Kosan 203B Tyan, Astri, Frila, Awinda, Teh Kiki, Teh Novi, Teh Erni, Teh Devia.

10. Untuk keluarga baruku di Malaysia Ka Izan, Ka Aziemah, Ka Lin, Kak Wanie, Ka Amy, Puan Leeza, Ka Ikin, Ka Min, Cik Syukry, Abang Azmin, Abang Norman, Abang Amir, Abang Nizam, Abang Fariszul, Abang Zaki, Abang Aswandi, Abang Hafiz dan Abang Foo Hao.

11. Seluruh Pihak yang telah membantu skripsi ini.

Bandung, Juni 2013

Hormat Saya


(13)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMAKASIH...iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang………..1

B.Identifikasi Masalah………..6

C.Batasan Masalah………6

D.Tujuan Penelitian………...6

E. Manfaat Penelitian………...7

F. Definisi Operasional………..9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pariwisata………...11 1. Wisata………....……...…………...11 2. Daya Tarik Wisata...12

3. Tingkatan Produk Wisata...13

B.Perencanaan...14

1. Manfaat Perencanaan Pariwisata...15

C.Jalur Interpretasi...16

1. Pengertian Interpretasi...16

2. Sasaran Interpretasi...17


(14)

3. Interpretasi dan

Pengunjung...18

4. Media Interpretasi...18

5. Metode dan Teknik Interpretasi...19

6. Pengertian Jalur Interpretasi...20

7. Tujuan Membangun Jalur Interpretasi...21

D. “The Gate of Secret”...21

1. Dasar Pemikiran... ....22

2. Pemaknaan Branding...23

E. Identitas Kota...24

1. Kota Wisata Budaya...26

4. Kerangka Pemikiran...28

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian...29

B.Populasi dan Sampel Penelitian...30

C.Metode Pengolahan Data...31

D.Variabel Penelitian...32

E. Instrumen Penelitian...32

F. Alat Pengumpulan Data...32

G.Teknik Pengumpulan Data...33

H.Analisis Data...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Kota Cirebon...39


(15)

B.Potensi Daya Tarik Wisata Kota Cirebon...45

C.Analisis Daya Tarik Wisata Budaya di kota Cirebon...74

1. Profil Responden...74

2. Penilaian Daya Tarik Wisata Budaya...75

3. Pengkategorian Daya Tarik Wisata Budaya...80

4. Konsep Perencanaan Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”...84

4.1Konsep Ruang ...84

1. Welcome Area ...85

2. Area Wisata Utama...85

3. Area Wisata Penunjang...90

4.2Konsep Atraksi...96

1. Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Keraton dan Budaya...96

2. Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Ziarah..100

3. Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Heritage...103

4. Jalur Interpretasi Wisata Budaya Lemahwungkuk...105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ...107

B.Rekomendasi...108

DAFTAR PUSTAKA ...110


(16)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...144

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Kota Cirebon 5 Tahun Terakhir...3

3.1 Pola Skoring Kuesioner Skala Likert...34

3.2 Skala Likert...37

4.1 Profil Responden...74

4.2 Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya...75

4.3 Area Wisata Utama...86

4.4 Area Wisata penunjang...91

4.5 Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Keraton dan Budaya ...97

4.6 Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Ziarah ...100

4.7 Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Heritage...104


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Komunikasi...19

Gambar 2.2 Branding Pariwisata Kota Cirebon...23

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran...28

Gambar 3.1 Peta Kota Cirebon...29

Gambar 3.2 Teknik Snowball Sampling...31

Gambar 4.1 Keraton Kasepuhan...46

Gambar 4.2 Keraton Kanoman...47

Gambar 4.3 Keraton Kacirebonan...47

Gambar 4.4 Taman Gua Sunyaragi...48

Gambar 4.5 Kampung Adat Benda Kerep...49

Gambar 4.6 Masjid Merah Panjunan...49

Gambar 4.7 Masjid Sang Cipta Rasa...50

Gambar 4.8 Petilasan Kalijaga...51


(18)

Gambar 4.10 Situs Makam Syekh Maghribi...53

Gambar 4.11 Petilasan Pangeran Drajat...53

Gambar 4.12 Gedung Keresidenan Kota Cirebon...54

Gambar 4.13 Balaikota Cirebon...55

Gambar 4.14 Rumah Dinas Bupati Cirebon...55

Gambar 4.15 Stasiun Kejaksan...56

Gambar 4.16 Stasiun Parujakan...56

Gambar 4.17 Menara Air Parujakan...57

Gambar 4.18 SMPN 1 Kota Cirebon...58

Gambar 4.19 SMPN 14 Kota Cirebon...58

Gambar 4.20 SMPN 15 Kota Cirebon...59

Gambar 4.21 SDN Kebon Baru Utara...59

Gambar 4.22 Kantor Pos Cirebon...60

Gambar 4.23 Gedung Bank Mandiri...60

Gambar 4.24 Gedung Bank Indonesia...61

Gambar 4.25 Gedung BAT...62

Gambar 4.26 Gedung Bunder Kebumen...62

Gambar 4.27 Gereja Kristen Pasundan...63

Gambar 4.28 Gereja Santo Yusuf...63

Gambar 4.29 LP Kelas 1 Cirebon...64

Gambar 4.30 RS Gunung Jati Cirebon...64

Gambar 4.31 Klenteng Dewi Welas Asih...65

Gambar 4.32 Klenteng Talang...66

Gambar 4.33 Klenteng Pemancar Keselamatan...66

Gambar 4.34 Muludan...67

Gambar 4.35 Nadran (Pesta Laut)...67


(19)

Gambar 4.37 Sintren...68

Gambar 4.38 Genjring Akrobat...70

Gambar 4.39 Tahu Gejrot...73

Gambar 4.40 Menentukan Kelas Interval...80

Gambar 4.41 Daya tarik Wisata Kategori Tinggi...81

Gambar 4.42 Daya Tarik Wisata Kategori Sedang...82

Gambar 4.43 Daya Tarik Wisata Kategori Rendah...83

Gambar 4.44 Konsep Ruang Wisata Kota Cirebon...84

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Peta Sebaran Atraksi Wisata Kota Cirebon...95

Lampiran 2 Peta Jalur Interpretasi“The Gate of Secret”: Wisata Keraton dan Budaya...99

Lampiran 3 Peta Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Ziarah ...103

Lampiran 4 Peta Jalur Interpretasi “The Gate of Secret”: Wisata Heritage ...105

Lampiran 5 Peta Jalur Interpretasi Wisata Budaya Lemahwungkuk..106

Lampiran 6 Foto Daya Tarik Wisata Budaya Kota Cirebon...114

Lampiran 7 Foto Festival Nusantara (2010)...122

Lampiran 8 Foto Kegiatan Penelitian di DISPORBUDPAR Kota Cirebon...124


(20)

Lampiran 9 Surat Pengantar Penelitian...126

Lampiran 10 Data Kunjungan Wisatawan Kota Cirebon...128

Lampiran 11 Kuesioner Penelitian...130

Lampiran 12 Buku Bimbingan Penulis...135

Lampiran 13 Surat Keputusan Pelaksanaan Ujian Sidang FPIPS...138

Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Perbaikan Skripsi...141


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang memiliki peran penting dalam kegiatan perekonomian suatu Negara. Bahkan sektor pariwisata melebihi sektor migas serta industri lainnya apabila dikelola dengan baik. Dengan demikian, banyak negara di dunia untuk berlomba-lomba mengembangkan potensi-potensi pariwisata yang dimilikinya sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara (Yoeti, O. 2008: 1).

Melihat hal tersebut, pemerintah Indonesia selalu berupaya untuk mengambil tindakan-tindakan dalam rangka pembangunan kepariwisataan. Salah satu upaya pemerintah tersebut, pemerintah telah merancang kebijakan meliputi: meningkatkan daya saing kepariwisataan nasional, mengembangkan pariwisata nusantara, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam kepariwisataan.

Jawa Barat menyimpan banyak potensi pariwisata yang ditawarkan untuk para wisatawan mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata religi serta wisata minat khusus. Masing-masing wilayah atau kota memiliki potensi dan daya tarik yang berbeda-beda, pemerintah daerahnya pun memiliki strategi pengembangan atau pengelolaan yang berbeda untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke daerah tersebut. Bercermin pada daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata yang memiliki merk dagang atau branding dengan kata-kata atau slogan yang menunjukkan ciri dan potensi wisata yang dimilikinya. Hal ini cukup efektif seperti branding pariwisata DKI Jakarta dengan slogan " Enjoy Jakarta ", Solo "Spirit of Java", Jogjakarta dengan slogannya "Never Ending Asia" Bali slogannya "Santi, Santi, Santi" maka pantaslah kiranya Cirebon juga menggunakan slogan untuk percepatan peningkatan kunjungan wisata ke salah satu kota yang sedang berkembang yaitu Cirebon. Cirebon


(22)

2

memiliki branding "Cirebon the Gate of Secret " (Cirebon Pintu Gerbang Rahasia). Cirebon dikenal dengan “Jogja Jawa Barat” dikarenakan kota ini


(23)

memiliki potensi budaya yang kuat tentang sejarah penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati serta banyak peninggalan-peninggalan bersejarah baik dalam wujud bangunan seperti keraton, masjid, petilasan ,barang-barang peninggalan pada zaman kerajaan Cirebon, museum dan lain-lain maupun dalam bentuk kesenian seperti Tari Topeng Cirebon, Sintren, dan lain-lain.

Cirebon merupakan kota berkembang yang letaknya sangat strategis, yaitu di jalur pantura yang sangat ramai serta merupakan daerah yang berbatasan langsung antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pemerintah daerah kota Cirebon berupaya untuk lebih memperkenalkan Cirebon sebagai kota wisata budaya. Cirebon memiliki daya tarik wisata mulai dari wisata sejarah kerajaan Islam beserta peninggalan-peninggalannya, serta wisata budaya dan masih banyak daya tarik wisata yang dapat dikembangkan dan mampu bersaing dengan daya tarik wisata lainnya yang ditawarkan oleh daerah lain di Indonesia, seperti makam Sunan Gunung Jati, bangunan-bangunan peninggalan pada masa kerajaan Sunan Gunung Jati, dan zaman Belanda, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, Keraton Kanoman, Keraton Keprabon, Situs Kalijaga, Taman Gua Sunyaragi, Kampung Adat Benda Kerep, dan lain-lain.

Cirebon terletak di antara dua kebudayaan yang dominan di daerah pendukungnya masing-masing yaitu kebudayaan Sunda dan kebudayaan Jawa. Selain itu Cirebon pada masa-masa keberadaan keraton adalah sebagai pembina budaya tradisi yang sangat kuat dan dengan kekuatan para penguasa pada saat itu. Masyarakat Cirebon mengolah kedua budaya yang berlainan menjadi satu Islam di daerah sekitarnya. Sifat-sifat masyarakat pesisir pada umumnya terbuka menerima pengaruh dari daerah lain, baik dari dalam maupun dari luar, sehingga muncullah budaya Cirebon terutama seni topeng yang sampai sekarang masih eksis.


(24)

Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Cirebon 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Daya Tarik Wisata Hotel Wisman Wisnus Wisman Wisnus

1. 2008 1.050 354.722 2.943 94.879

2. 2009 1.248 358.416 3.205 94.652

3. 2010 1.099 196.258 7.629 135.342

4. 2011 975 198.284 15.953 145.441

5. 2012 1.261 253.484 19.357 203.105

Sumber: DISPORBUDPAR Kota Cirebon, Tahun 2013.

Dari tabel kunjungan wisatawan di atas, bisa kita lihat jumlah kunjungan wisatawan ke kota Cirebon dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan dan penurunan.

Berdasarkan hasil analisis penulis pada tabel kunjungan di atas, kenaikan terjadi pada tahun 2009, untuk kunjungan daya tarik wisata pada wisatawan mancanegara sebanyak 198, dan sebanyak 3.694 pada wisatawan nusantara. Untuk kunjungan hotel mengalami kenaikan sebanyak 262 pada wisatawan mancanegara. Pada tahun 2010, kenaikan terjadi pada kunjungan hotel yaitu sebanyak 4.424 pada wisatawan mancanegara, dan sebanyak 40.690 pada wisatawan nusantara. Pada tahun 2011, kenaikan terjadi pada kunjungan daya tarik wisata sebanyak 2.026 pada wisatawan nusantara. Untuk kunjungan hotel terjadi kenaikan sebanyak 8.324 pada wisatawan mancanegara, dan sebanyak 10.009 pada wisatawan nusantara. Pada tahun 2012, kenaikan terjadi pada semua kunjungan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Untuk kenaikan kunjungan daya tarik wisata sebanyak 286 pada wisatawan mancanegara, dan sebanyak 55.200 pada wisatawan nusantara. Sedangkan untuk kunjungan hotel, kenaikan sebanyak 3.404 pada wisatawan mancanegara, dan sebanyak 57.664 pada wisatawan nusantara.

Penurunan terjadi pada tahun 2009 untuk kunjungan hotel, sebanyak 227 pada wisatawan nusantara. Pada tahun 2010 penurunan terjadi pada


(25)

kunjungan daya tarik wisata sebanyak 149 untuk wisatawan mancanegara dan sebanyak 162.158 untuk wisatawan nusantara. Pada tahun 2011 penurunan terjadi pada kunjungan daya tarik wisata untuk wisatawan mancanegara sebanyak 124.

Dari hasil analisis penulis di atas, terlihat bahwa kunjungan pada daya tarik wisata pada lima tahun terakhir mengalami kenaikan dan penurunan. Berbeda dengan kunjungan hotel yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan sebuah peluang yang harus dimanfaatkan. Sehingga wisatawan yang awalnya hanya memiliki kepentingan tertentu dan hanya mengunjungi hotel saja wisatawan tersebut juga tertarik untuk mengunjungi daya tarik wisata yang ada di Cirebon.

Melihat budaya yang dimiliki Cirebon cukup kuat, oleh karena itu pemerintah daerah Kota Cirebon telah menetapkan slogan pariwisata yaitu “The Gate of Secret” yang berarti pintu rahasia, diharapkan seseorang yang mendengar slogan ini akan memiliki rasa penasaran dan timbul keinginan untuk berkunjung ke Cirebon. Slogan ini juga disesuaikan dengan strategi pemerintah untuk memperkenalkan Cirebon sebagai kota wisata budaya.

Branding “The Gate of Secret” atau gerbang rahasia, mengandung makna bahwa kebudayaan Cirebon memiliki hamparan Semiotika (tanda-tanda bermakna) yang tak terhingga jumlahnya. Itu terdapat pada hamparan kesenian yang berjumlah ribuan jenisnya, tradisi, bangunan arsitektur, teks-teks klasik tulis dan lisan yang bertebaran di tiga Keraton dan Peguron-peguron yang ada di Cirebon.

Selain itu juga pemerintah kota Cirebon ingin menunjukkan bahwa Cirebon disamping memiliki potensi wisata yang berupa fisik, namun juga mempunyai kekayaan makna yang bersifat rahasia, sehingga memasuki Cirebon seolah memasuki belantara yang penuh dengan rahasia yang berupa makna-makna yang tersembunyi.

Melalui “The Gate of Secret” diharapkan kota Cirebon lebih maju dan berkepribadian serta mengangkat dan memperkuat identitas kota Cirebon sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan memiliki daya tarik tersendiri


(26)

yang tidak terlewati oleh para wisatawan untuk berkunjung, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Agar “ The Gate of Secret “ ini efektif, memberikan rasa penasaran wisatawan untuk datang ke Cirebon serta nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di Cirebon tetap lestari. Sehingga pada akhirnya tujuan pemerintah untuk memperkenalkan Cirebon sebagai kota wisata budaya berhasil, maka rencana pengembangan kota Cirebon perlu didukung dengan perencanaan jalur interpretasi yang baik. Jalur interpretasi merupakan suatu jalur khusus yang dibuat pada suatu kawasan yang di dalamnya berisi tentang informasi mengenai kawasan tersebut termasuk obyek-obyek yang menarik dengan tujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mengenal kawasan tersebut serta sebagai upaya pelestarian obyek interpretasi (Rachmawati, 2011).

Don Aldrige dari Skotlandia dalam Sharpe (1982), membatasi interpretasi sebagai ”Suatu seni untuk menerangkan tempat atau posisi manusia (pengunjung) di dalam lingkungannya, meningkatkan kesadaran pengunjung tentang pentingnya hubungan antara manusia dan lingkungannya dan menumbuhkan keinginan untuk menyumbangkan sesuatu terhadap kelestarian lingkungan”.

Pada teori yang dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa interpretasi adalah suatu kegiatan untuk memberikan informasi tentang tempat yang sedang dikunjungi oleh wisatawan. Pemberian informasi-informasi yang berkaitan dengan tempat tujuan wisata merupakan salah satu kegiatan wisata. Salah satunya dengan pembuatan jalur interpretasi, agar wisatawan yang berkunjung mendapatkan informasi yang sesuai mereka butuhkan, baik informasi tentang kota tujuan wisatawan tersebut atau informasi mengenai daya tarik wisata yang ada di kota tersebut.

Jalur interpretasi yang baik yang dimiliki suatu kota atau wilayah akan memberikan kesan yang baik untuk kota atau wilayah tersebut. Kota atau wilayah tersebut akan tertata dengan baik sehingga memudahkan wisatawan untuk mengenal kota atau wilayah tersebut.


(27)

Oleh karena itu, perencanaan jalur interpretasi kota Cirebon perlu dilakukan agar memberikan pengalaman wisata yang menarik dan menyenangkan bagi pengunjung, yang secara tidak langsung menjaga kelestarian nilai sejarah dan kebudayaan Cirebon serta tujuan akhirnya yaitu lebih memperkenalkan kota Cirebon dalam mengangkat identitas Cirebon sebagai kota wisata budaya yang berbeda dengan kota-kota lainnya.

Berdasarkan paparan latar belakang diatas, dalam penyusunan penelitian ini penulis memilih judul “ Perencanaan Jalur Interpretasi

“The Gate of Secret“ Dalam Mengangkat Identitas Cirebon Sebagai Kota

Wisata Budaya “

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Potensi wisata budaya apa saja yang ada di kota Cirebon?

2. Bagaimanakah konsep ruang wisata yang sesuai untuk kota Cirebon? 3. Bagaimanakah jalur interpretasi dan tema jalur interpretasi yang sesuai

dengan wisata budaya di kota Cirebon?

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi sampai pada tahap perencanaan yang hasilnya berupa tulisan, gambar, serta peta jalur interpretasi. Rencana yang dihasilkan berupa rencana jalur interpretasi “The Gate of Secret” Cirebon sebagai kota wisata budaya. Wilayah penelitian yang dilakukan peneliti mencakup wilayah Kota Cirebon yang memiliki potensi daya tarik wisata budaya.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan di Cirebon, berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi, maka tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:


(28)

1. Mengidentifikasi potensi daya tarik wisata yang ada di kota Cirebon.

2. Menentukan konsep ruang wisata yang sesuai di kota Cirebon.

3. Menentukan jalur interpretasi serta tema jalur intrpretasi yang sesuai dengan wisata budaya di kota Cirebon.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan hasil analisis terkait dengan perencanaan jalur interpretasi “ The Gate of Secret “ dalam mengangkat identitas Cirebon sebagai kota wisata budaya sehingga menarik wisatawan untuk berkujung ke kota Cirebon.

b. Dengan adanya perencanan jalur interpretasi diharapkan dapat memberikan pengalaman wisata yang menarik dan menyenangkan bagi pengunjung, serta secara tidak langsung menjaga kelestarian nilai sejarah dan budaya Cirebon.

2. Pengelola

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran terkait dengan pengembangan Cirebon sebagai kota wisata budaya melalui perencanaan jalur interpretasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk lebih memaksimalkan potensi pariwisata budaya di kota Cirebon.


(29)

3. Peneliti

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dan hasil nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

b. Sebagai salah satu persyaratan Tugas Akhir yang harus dipenuhi untuk kelulusan sarjana srata 1 (S1) Jurusan Manajemen Resort and Leisure Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Pembaca

a. Dapat memberikan gambaran tentang kota Cirebon sebagai kota wisata budaya serta perkembangannya. b. Dapat memberikan pengetahuan tentang jalur interpretasi dalam mengangkat identitas suatu kota. c. Dapat memberikan wawasan dan pemahaman

terhadap pentingnya pelestarian budaya yang menjadi ciri khas daerah dan bangsa sehingga memberi pengaruh positif bagi semua pihak.

5. Akademis

a. Kegunaan akademis, yaitu sebagai salah satu sumbangan dalam mengembangankan ilmu pengetahuan sehingga menambah wawasan pada bidang pariwisata. Khususnya yang berkaitan dengan jalur interpretasi dan identitas suatu kota.

6. Masyarakat

a. Bagi masyarakat yaitu sebagai usaha meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh daerahnya.


(30)

b. Diharapkan masyarakat akan lebih aktif untuk memperkenalkan ciri khas daerahnya.

F. Definisi Operasional

Berdasarkan judul di atas, dapat ditarik pengertian mengenai definisi operasionalnya sebagai berikut:

1. Jalur Interpretasi

Menurut Rachmawati, (2011) ada beberapa pengertian mengenai jalur interpretasi, diantaranya yaitu :

a. Jalur khusus yang digunakan untuk memasuki kawasan dengan lingkungan yang sangat menarik untuk mengetahui kondisi kawasan. b. Suatu rute yang dibuat untuk menjarakkan pengunjung ke

tempat-tempat obyek interpretasi (geologis, biologis, sejarah dan budaya) dan dijelaskan kepada pengunjung baik oleh pemandu atau dengan tanda-tanda interpretasi.

c. Jalur khusus yang didalamnya terdapat obyek-obyek yang menarik, bisa berupa jalur mobil, jalur sepeda, berjalan kaki dsb.

Perencanaan jalur interpretasi merupakan perencanaan jalur khusus suatu kawasan yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai kawasan tersebut termasuk daya tarik wisata untuk memudahkan pengunjung dalam mengenal kawasan tersebut serta sebagai upaya pelestarian nilai sejarah dan budaya kawasan atau obyek interpretasi. Dengan adanya jalur interpretasi diharapkan akan memberikan pengalaman wisata yang menarik dan menyenangkan bagi pengunjung.

Pada perencanaan jalur interpretasi, kawasan dibagi ke dalam beberapa bagian jalur interpretasi berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Setiap bagian jalur tersebut ditentukan tema yang sesuai berdasarkan karakter dominan pada lokasi daya tarik wisata tersebut. Pada masing-masing jalur interpretasi berisi daya tarik wisata potensial sebagai tempat kunjungan dan akan diberikan


(31)

informasinya kepada pengunjung sehingga terbentuk suatu rute wisata. Daya tarik wisata tersebut dilakukan penilaian terlebih dahulu oleh pihak expert, berdasarkan indikator-indikator penilaian menurut (Avenzora, 2008:251).

2. Wisata Budaya

Menurut Evans dalam Richards dan Wilson (2007:61), konsep kota budaya seringkali diidentikkan dengan kota sejarah atau kota heritage. Konsep kota budaya jauh lebih luas dibandingkan dengan kota sejarah atau heritage. Komponen-komponen kota yang menjadi daya tarik wisata utama bagi kota-kota budaya adalah:

a. Museum dan wisata heritage

b. Distrik-distrik budaya (pecinan, kampung arab) c. Masyarakat etnis

d. Kawasan hiburan e. Wisata ziarah

Pada penelitian ini, penulis akan membuat tema berdasarkan komponen-komponen wisata budaya di atas, serta disesuaikan dengan objek dan daya tarik yang ada di kota Cirebon.


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, daya tarik wisata yang akan dikaji adalah potensi wisata budaya kota Cirebon provinsi Jawa Barat. Wilayah yang akan diteliti mencakup wilayah kota Cirebon yang memiliki potensi budaya yang terkait dengan branding“The Gate of Secret”. Potensi wisata budaya tersebut antara lain: Keraton Kasepuhan, Keraton Kanonan, Keraton Kacirebonan, Peguron Keprabon, Tamansari Gua Sunyaragi, Petilasan Kalijaga Cirebon, Situs Kejawanan, dan lain-lain. .

Gambar 3.1 Peta Kota Cirebon Sumber: Hasil Penelitian, 2013.


(33)

2. Waktu Penelitian

Waktu yang telah ditetapkan dalam melakukan penelitian ini yaitu dimulai sejak Oktober 2012 sampai dengan Juni 2013.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117).

Populasi dalam penelitian ini adalah pihak yang mengetahui tentang konsep wisata budaya di kota Cirebon, atau pihak-pihak yang ahli dalam bidang yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 118).

Sampel yang diambil adalah bagian dari pihak yang mengetahui tentang wisata budaya serta sejarah kota Cirebon yang mengacu pada

branding “The Gate of Secret”. 2.1 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini teknik Snowball Sampling. Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh teman-temannya untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2013: 125). Begitu seterusnya sehingga sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggilinding, makin lama semakin membesar (Gambar 3.2).


(34)

Sampel Pertama

Pilihan A

Pilihan B Pilihan C

Pilihan E Pilihan H

Gambar 3.2 Teknik Snowball Sampling Sumber: Sugiyono, 2013.

Sampel responden yang dipilih adalah responden yang ahli/expert dalam perkembangan daya tarik wisata budaya di kota Cirebon. Sampel yang akan dipilih yaitu pihak yang bekerja di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon khususnya di bidang Pariwisata dan Kebudayaan.

C.Metode Pengolahan Data

Pada penelitian ini bertipe penelitian deskriptif dengan mengguanakan metode penelusuran sejarah dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala yang apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto : 2005).

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Ciri-ciri dari metode deskriptif sebagai berikut:

1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat aktual

A C

B

G

F E

D

H

I

O

N

M

L

K

J


(35)

2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah-masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interprestasi rasional.

D. Variabel Penelitian

Agar memudahkan peneliti dalam menentukan data apa saja yang akan dikumpulkan dalam suatu penelitian maka harus ditentukan variabel-variabel dalam penelitian mengenai aspek atau faktor-faktor yang dapat dikemukakan secara terperinci dalam penjelasan suatu istilah. Oleh karena itu peneliti akan mendeskripsikan Perencanaan Jalur Interpretasi “ The Gate of Secret “ Dalam Mengangkat Identitas Cirebon Sebagai Kota Wisata Budaya. Maka variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa identifikasi potensi daya tarik wisata budaya yang ada di kota Cirebon, kemudian dianalisis dari sisi keindahan, keunikan, kelangkaan, akses, sensitivitas, seasonibilitas, dan fungsi sosial menurut (Avenzora, 2008:251) melalui kuesioner. Variabel tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi awal masing-masing daya tarik wisata sebelum dianalisis.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner dengan skala likert . yaitu berupa daftar pernyataan dengan cara memberikan skor pada daya tarik wisata tertentu, untuk memudahkan dalam penilaian objek penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Adapun alat untuk mendokumentasikan objek-objek penelitian peneliti menggunakan kamera digital Canon Digital Ixus75, 7,1mp. Sebagai alat untuk mendokumentasikan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian ini dalam pengambilan gambar di lokasi penelitian. Selain kamera digital, laptop untuk mengerjakan laporan penelitian ini.


(36)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses kegiatan yang diperlukan dalam suatu penelitian. Proses tersebut akan menghasilkan data-data. Data-data tersebut terbagi menjadi dua sumber yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari penyebaran kepada responden yang dianggap telah memiliki populasi. (Husain, Umar. 2002:64). Melakukan pengamatan langsung terhadap potensi wisata budaya yang ada di kota Cirebon kemudian membuat perencanaan jalur interpretasi wisata yang menarik adalah tujuan dari penelitian ini. Adapun cara Pengumpulan data primer sebagai berikut: a. Observasi Lapangan

Yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian sesuai masalah yang dianalisis dan membuat dokumentasi pengamatan dengan pemotretan kondisi dan potensi lokasi penelitian.

b. Survey

Suatu cara pengumpulan data dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada pihak pengelola, orang-orang yang ahli dengan penelitian ini yaitu, pihak yang mengetahui tentang konsep “The Gate of Secret” juga mengetahui perkembangan potensi daya tarik wisata budaya serta sejarah kota Cirebon. c. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mencatat, menghirup data yang ada, serta keterangan dari arsip-arsip pada lokasi terkait penelitian.

d. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari literatur atau buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian sebagai bahan landasan teori dan landasan analisis.

e. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada


(37)

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Kuesioner tersebut dibagikan kepada pihak yang dianggap expert dalam penelitian ini, yaitu pihak Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata. Sampel yang diambil adalah staf bidang Pariwisata dan Kebudayaan. Kuesioner yang disebarkan menggunakan model pengskalaan skala Likert, yang mana merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey, dimana setiap pilihan terdiri dari lima kategori yang bernilai skala, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pola Skoring Kuesioner Skala Likert

No. Pilihan Jawaban Skor

1. Sangat baik/sangat setuju/selalu/sangat positif 5

2. Baik/setuju/sering/positif 4

3. Cukup/ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

4. Buruk/tidak setuju/hamper tidak pernah/negative 2

5. Sangat buruk/sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negative

1

Sumber: Sugiyono, 2010. 2. Data Sekunder

Data sekunder dalah data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-tulisan ilmiah. (Husain, Umar. 2002:84).

Studi literatur yaitu pengumpulan data sekunder dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah atau jurnal, home page/ web site guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep terutama yang berkaitan dengan perencanaan jalur interpretasi wisata. Teknik pengumpulan data disusun agar data yang diperlukan, diperoleh secara sistematis dan untuk membedakan sumber data yang diperlukan. Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini berasal dari berbagai sumber.


(38)

H. Analisis Data

Analisis pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mendiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2010: 35).

Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode penelusuran sejarah dan survey, dengan tahapan kerjanya didasarkan pada tahapan perencanaan menurut (Gunn,1994).

Tahapan-tahapan perencanaan tersebut adalah: persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan dan perancangan. Penelitian ini hanya akan dilaksanakan hingga tahap perencanaan dengan penambahan tahap konsep sebelum tahap perencanaan.

Pada konsep awal dikembangkan menjadi konsep pengembangan yang berdasarkan pada sirkulasi dan ruangnya membentuk jalur interpretasi. Jalur interpretasi berdasarkan daya tarik wisata budaya yang mengacu pada

“The Gate of Secret” yang ada di Kota Cirebon. Pada evaluasi objek menggunakan skala likert untuk pemberian nilai (skor) 1-5 pada masing-masing daya tarik wisata budaya berdasarkan kriteria-kriteria penilaian menurut (Avenzora, 2008: 251).

Kriteria-kriteria penilaian tersebut adalah:

a. Keindahan, merupakan extrinsic values dan intrinsic values yang dimiliki suatu objek dalam mensuplay kepuasan wisatawan dalam melihat benda tersebut.

b. Keunikan, adalah menggambarkan nilai eksistensi suatu objek dalam konteks kepariwisataan.

c. Kelangkaan, merupakan representasi komparatif dari intangible value suatu objek wisata terhadap objek sejenis lainnya.

d. Aksesibilitas, menggambarkan rentang kondisi dan proses yang harus dilakukan wisatawan untuk datang ke tempat objek tersebut berada.


(39)

e. Sensitifitas, merupakan respresentasi tata nilai sustainable tourism dalam menilai pengaruh kegiatan wisata terhadap keberlanjutan objek itu sendiri maupun elemen lingkungan di sekitarnya.

f. Seasonabilitas, adalah menggambarkan waktu ketersediaan suatu objek untuk bisa diakses wisatawan dalam hal memenuhi kepuasan berwisatanya.

g. Fungsi Sosial, merupakan potensi berbagai dampak sosial dalam kegiatan wisata.

Kegiatan menganalisis data tersebut terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan berupa pengecekan identitas responden berupa nama, alamat, Usia, bidang keahlian, dan institusi. Setelah itu memeriksa isi instrumen pengisian data, dan mengecek isi data.

2. Menyusun Instrumen

Pada tahap ini, penulis menyusun instrumen berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada sampel yang telah ditentukan. Dengan tujuan untuk mengetahui penilaian masing-masing daya tarik wisata budaya yang ada di kota Cirebon, yang kemudian akan diolah ke tahapan berikutnya.

3. Penilaian oleh Expert

Setelah instrumen dibuat, maka penulis mulai terjun ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner tersebut kepada pihak expert dalam penelitian ini, untuk memberikan penilaian. Responden yang dipilih oleh penulis adalah staf bidang pariwisata dan kebudayaan di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata yang berjumlah 8 orang responden expert.

Responden menilai pada setiap daya tarik wisata budaya dengan memberikan skor 1-5.


(40)

Tabel 3.2 Skala Likert Pernyataan Nilai

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup 3

Buruk 2

Sangat Buruk 1

Sumber: Sugiyono, 2010. 4. Analisis Data

Setelah kuesioner telah selesai diisi oleh responden, tahap selanjutnya adalah mengolah kuesioner tersebut. Yaitu dengan cara menjumlahkan masing-masing skor yang telah diberikan responden pada masing-masing daya tarik wisata budaya.

5. Pengkategorian Daya Tarik Wisata Budaya

Setelah tahap menjumlahkan skor, maka tahap selanjutnya adalah mengkategorikan daya tarik wisata. Sebelum mengkategorikan daya tarik wisata, ditentukan terlebih dahulu kelas interval berdasarkan nilai terrendah dan tertinggi dari hasil perhitungan. Terdapat tiga (3) kategori daya tarik wisata yaitu: kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah.

6. Menentukan Konsep Ruang Wisata

Untuk menentukan konsep ruang wisata, penulis menggunakan konsep ruang menurut Roslita (2001: 16) yang terdiri dari welcome area, area wisata utama, dan area wisata penunjang.

7. Menentukan Tema Jalur Interpretasi

Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tema jalur interpretasi yang sesuai untuk kota Cirebon, disesuaikan dengan potensi daya tarik wisata budaya yang ada di kota Cirebon. Pada masing-masing daya tarik wisata


(41)

budaya, ditentukan tema yang unik berdasarkan nilai sejarah dan karakter yang dominan yang dimiliki oleh masing-masing daya tarik wisata tersebut. Penentuan tema ini memiliki tujuan agar makna dari branding “The Gate of

Secret” terangkat serta berhasil mengundang rasa penasaran wisatawan untuk berkunjung.

8. Pengelompokkan Daya Tarik Wisata Budaya Berdasarkan Tema

Pada tahap ini, daya tarik wisata akan dikelompokkan berdasarkan tema yang telah ditentukan. Sehingga akan terbagi ke dalam beberapa jalur interpretasi berdasarkan tema yang telah dipilih.

9. Menyusun Jalur Interpretasi

Pada tahap ini, akan diperoleh hasil akhir pada penelitian yaitu berupa jalur interpretasi “The Gate of Secret” Pada setiap tema jalur interpretasi, jalur interpretasi akan disesuaikan berdasarkan letak lokasi daya tarik wisata tersebut.


(42)

(43)

Udkhiyah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Dari semua uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Potensi daya tarik wisata di Kota Cirebon berupa kekayaan warisan budaya yang beragam. Potensi daya tarik wisata di kota Cirebon umumnya berupa peninggalan pada masa kerajaan Islam pada zaman dahulu. Baik dari fisik bangunan maupun yang non fisik berupa kesenian tradisional Cirebon. Seperti: Keraton, Masjid, Makam atau situs para wali penyebar agama Islam dan lain-lain. Serta kesenian tradisional, seperti: Tari Topeng, Sintren, Nadran, Wayang Golek, dan lain-lain.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini, menghasilkan konsep ruang yang cocok untuk kota Cirebon, yaitu terdiri dari welcome area yang berupa fasilitas penunjang kegiatan wisatawan, area wisata utama atau inti yaitu berupa daya tarik wisata utama yang memiliki penilaian tinggi dari para responden expert, dan area wisata penunjang yang mendukung daya tarik wisata utama atau inti.

3. Pada penelitian ini penulis menentukan jalur interpretasi serta tema yang cocok untuk jalur interpretasi di kota Cirebon disesuaikan dengan daya tarik wisata yang ada di kota Cirebon berdasarkan konsep “The Gate of Secret”. Tema tersebut adalah wisata keraton dan budaya, wisata heritage, wisata ziarah, dan wisata budaya Lemahwungkuk. Pada masing-masing tema ini, didalamnya terdapat sub tema untuk masing-masing daya tarik wisata agar lebih menarik dalam pembuatan jalur interpretasi.


(44)

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil selama penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat direkomendasikan untuk pengembangan kota Cirebon sebagai kota wisata budaya, khususnya dalam perencanaan jalur interpretasi wisata yang ada di kota Cirebon. Hal-hal yang dapat direkomendasikan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Potensi-potensi wisata budaya yang ada di kota Cirebon harus lebih dikembangkan lagi, mulai dari atraksi wisata, fasilitas, aksesibilitas, serta didukung dengan pemasaran yang efektif . Selain itu juga, daya tarik wisata budaya perlu dikelola dalam aspek interpretasinya. Dengan memunculkan cerita yang menarik dan menginformasikannya dalam bentuk fasilitas interpretasi yang menarik.

2. Pemerintah kota Cirebon harus meningkatkan kerjasama antara Kesultanan Cirebon, pengelola daya tarik wisata serta masyarakat untuk lebih memperkenalkan dan mengangkat potensi budaya yang telah dimiliki. Khususnya untuk masyarakat yang mewariskan kesenian tradisional Cirebon untuk lebih diperhatikan lagi, agar kesenian tradisional Cirebon bisa dinikmati kapan saja, agar kota Cirebon siap menerima wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin menikmati kesenian-kesenian yang ada di kota Cirebon. 3. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya

menjaga keberadaan daya tarik wisata budaya yang ada di kota Cirebon, sehingga timbul rasa memiliki.

4. Pemerintah kota Cirebon harus lebih memperkenalkan lagi branding pariwisata “The Gate of Secret” pada wisatawan nusantara maupun mancanegara. Agar tujuan dari penamaan branding ini terwujud. 5. Melihat cerita dan makna yang sangat menarik pada setiap daya tarik


(45)

Udkhiyah, 2013

dan diwujudkan dalam bentuk interpretasi wisata agar memberikan rasa penasaran wisatawan untuk datang ke kota Cirebon dan mengunjungi tempat tersebut, serta memberikan pengalaman wisata yang menarik untuk para wisatawan.

6. Agar potensi wisata budaya tetap terjaga kelestariannya, maka pihak pemerintah, kerajaan Cirebon, pengelola daya tarik wisata, serta masyarakat harus bekerja sama untuk mengadakan satu acara tahunan yang mempertunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki kota Cirebon guna memperkenalkan segala potensi kota Cirebon ke dalam negeri maupun luar negeri, dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

7. Seluruh masyarakat kota Cirebon harus lebih aktif dalam menjaga dan memelihara daya tarik wisata, agar tetap terjaga keberadannya, juga terjaga keasliannya.

8. Pemerintah harus terjun ke lapangan sejara rutin untuk melihat langsung keadaan daya tarik wisata yang ada di kota Cirebon. Dengan hal ini, pemerintah akan mengetahui keadaan secarara langsung keadaan daya tarik wisata tersebut serta mengetahui fasilitas apa saja yang kondisinya sudah tidak layak dan harus diganti.

9. Masyarakat kota Cirebon, harus lebih menjaga daya tarik wisata budaya agar tetap terjaga keberadaannya, baik dalam kebersihan maupun dalam pemeliharaan.

10. Kerjasama antara pemerintah, pengelola serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kepariwisataan di kota Cirebon. Oleh karena itu, kerjasama tersebut harus ditingkatkan lagi agar kepariwisataan Cirebon lebih maju dan memberikan kenyamanan untuk pengunjung serta menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Cirebon.


(46)

Daftar Pustaka

a. Sumber Buku

Avenzora, Ricky. (2008). Ekoturisme - Teori dan Praktek. BRR NAD-NIAS: Nias.

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.

Budihardjo, E. (1997). Arsitektur Pembangunan dan Konservasi. Djambatan: Jakarta.

Dahuri, Rokhim. Dkk. (2004). Budaya Bahari (Sebuah Apresiasi di Cirebon). Perum Percetakan Negara RI: Jakarta.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. (2006). Potensi Wisata Budaya Kota Cirebon. CV. Neo Technology: Cirebon.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan pariwisata. (2010). Pesona Wisata dan Seni Budaya Kota Cirebon. Disporbudpar: Cirebon. Darmawan, Edy. (2009). Ruang Publik dalam Arsitektur Kota. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Gelgel, I Putu. (2006). Industri Pariwisata Indonesia. PT Refika Aditama: Bandung.

Gold, S.M. (1980). Recreation, Planning, and Design. McGraw-Hill Book Co., Inc: New York.

Gunn, Clare A. (1994). Tourism Planning: Basic, Concepts and Cases. Taylor&Francis: Washington Dc.

Husain, Umar. (2002). Metode Penelitian untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. PT RajaGrafindo Persada:Jakarta.

Iqbal, M., Makalew, A. D. N., dan Damayanti, V. D. (2010). “ Perencanaan Lanskap Jalur Interpretasi Wisata Sejarah Budaya Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta ”Prosiding Simposium Ilmiah Nasional. 77-87.

Kotler, P. (1993). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi, dan pengendalian. Erlangga: Jakarta.


(47)

Laurie, M. (1990). Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (Terjemahan). Intermatra: Bandung.

Lyinch, K. (1960). The Image of the City. The MIT Press: Cambridge. Murphy, P. E. (1985). Tourism A Community Approach. Metheun: New

York.

Pendit, S Nyoman. (2003). Ilmu Pariwisata. PT Pradnya paramita: Jakarta. Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi:

Yogyakarta.

Rochani, Ahmad, (2008). Babad Cirebon. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon: Cirebon.

Roslita. (2001). “ Perencanaan Jalur Wisata Kampus Pendidikan Pertanian Institut Pertanian Bogor ” Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. Vol IV (1).

Soedargo, S. dkk. (1989). ”Interpretasi Lingkungan” Jurnal Media Konservasi. Vol II (3), 49-53.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA: Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA: Bandung.

Sharpe, G.W. (1982). Interpreting the Environment. 2nd ed, John Wiley& Sons, Inc: Singapore.

Suwantoro, Gamal. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta.

Wardiyanto dan Baiquni, M. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. CV. Lubuk Agung: Bandung.

Warpani, S.P. dan Warpani, I.P. (2007). Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. ITB: Bandung.


(48)

Wibowo, H. (2012). “ Revitalisasi Fisik Kawasan Braga Sebagai Daya Tarik Wisata Heritage di Kota Bandung”. Journal of Management Resort and Leisure. 9, 66-90.

Yoeti, Oka A. (2008), Ekonomi Pariwisata, Kompas, Jakarta.

b. Sumber Internet

Andriani, Yani. (2011). Tentang Pariwisata: Pariwisata Perkotaan: Teori

dan Konsep. [Online]. Tersedia:

http://tentangpariwisata.blogspot.com/2011/01/pariwisata-perkotaan-teori-dan-konsep.html [25 Maret 2012]

Blog Kepariwisataan Manado, Konsep Pariwisata Perkotaan. [Online]. Tersedia: http://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/15/konsep-pariwisata-perkotaan/ [4 April 2012]

Pemerintah Kota Cirebon. (2011). Letak Geografis: [Online]. Tersedia

http://www.cirebonkota.go.id/index.php/profil/cirebon-dalam-angka/1-letak-geografis/ [30 September 2012]

Prasidha, N.T. (2012). Faktor-Faktor Tata Ruang Pembentuk Identitas Kota Baru: [Online]. Tersedia: http://digilib.its.ac.id/ITS-Article3400012000258/18279/identitas%20kota [1 April 2012]

Rachmawati, E. (2011). Interpretasi: [Online]. Tersedia: vea.staff.ipb.ic.id/file/Interpretasi-JICA-doc [3 April 2012]

Susilana, Rudi. (2010). Populasi dan Sampel: [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf [30 September 2012]

Saka Pariwisata Kota Cirebon. (2011). " Cirebon The Gate of Secret” sebagai Promo Dagang Potensi Kota Cirebon. [Online]. Tersedia:


(49)

http://sakapariwisatakotacirebon.blogspot.com/2011/10/cirebon-gate-of-secret-sebagai-promo.html [20 Maret 2012]

Sally, Sutirman MP. (2010). " Cirebon The Gate of Secret " sebagai Promo Dagang Potensi Kota Cirebon. [Online]. Tersedia: http://soetirman.blogspot.com/2010/07/cirebon-gate-of-secret-sebagai-promo.html [20 Maret 2012]

Studio X-Line. (2010). Cirebon. [Online]. Tersedia:

http://studioxline.blogspot.com/2010/08/cirebon.html [30 September 2012]

Tunas Bangsa. (2011). Cirebon Kembangkan Industri Pariwisata. [Online]. Tersedia: http://www.tubasmedia.com/berita/cirebon-kembangkan-industri-pariwisata/ [25 Maret 2012]

Wikipedia. (2012). Kota Cirebon. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon [30 September 2012]


(1)

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil selama penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat direkomendasikan untuk pengembangan kota Cirebon sebagai kota wisata budaya, khususnya dalam perencanaan jalur interpretasi wisata yang ada di kota Cirebon. Hal-hal yang dapat direkomendasikan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Potensi-potensi wisata budaya yang ada di kota Cirebon harus lebih dikembangkan lagi, mulai dari atraksi wisata, fasilitas, aksesibilitas, serta didukung dengan pemasaran yang efektif . Selain itu juga, daya tarik wisata budaya perlu dikelola dalam aspek interpretasinya. Dengan memunculkan cerita yang menarik dan menginformasikannya dalam bentuk fasilitas interpretasi yang menarik.

2. Pemerintah kota Cirebon harus meningkatkan kerjasama antara Kesultanan Cirebon, pengelola daya tarik wisata serta masyarakat untuk lebih memperkenalkan dan mengangkat potensi budaya yang telah dimiliki. Khususnya untuk masyarakat yang mewariskan kesenian tradisional Cirebon untuk lebih diperhatikan lagi, agar kesenian tradisional Cirebon bisa dinikmati kapan saja, agar kota Cirebon siap menerima wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin menikmati kesenian-kesenian yang ada di kota Cirebon. 3. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya

menjaga keberadaan daya tarik wisata budaya yang ada di kota Cirebon, sehingga timbul rasa memiliki.

4. Pemerintah kota Cirebon harus lebih memperkenalkan lagi branding pariwisata “The Gate of Secret” pada wisatawan nusantara maupun mancanegara. Agar tujuan dari penamaan branding ini terwujud. 5. Melihat cerita dan makna yang sangat menarik pada setiap daya tarik


(2)

Udkhiyah, 2013

dan diwujudkan dalam bentuk interpretasi wisata agar memberikan rasa penasaran wisatawan untuk datang ke kota Cirebon dan mengunjungi tempat tersebut, serta memberikan pengalaman wisata yang menarik untuk para wisatawan.

6. Agar potensi wisata budaya tetap terjaga kelestariannya, maka pihak pemerintah, kerajaan Cirebon, pengelola daya tarik wisata, serta masyarakat harus bekerja sama untuk mengadakan satu acara tahunan yang mempertunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki kota Cirebon guna memperkenalkan segala potensi kota Cirebon ke dalam negeri maupun luar negeri, dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

7. Seluruh masyarakat kota Cirebon harus lebih aktif dalam menjaga dan memelihara daya tarik wisata, agar tetap terjaga keberadannya, juga terjaga keasliannya.

8. Pemerintah harus terjun ke lapangan sejara rutin untuk melihat langsung keadaan daya tarik wisata yang ada di kota Cirebon. Dengan hal ini, pemerintah akan mengetahui keadaan secarara langsung keadaan daya tarik wisata tersebut serta mengetahui fasilitas apa saja yang kondisinya sudah tidak layak dan harus diganti.

9. Masyarakat kota Cirebon, harus lebih menjaga daya tarik wisata budaya agar tetap terjaga keberadaannya, baik dalam kebersihan maupun dalam pemeliharaan.

10. Kerjasama antara pemerintah, pengelola serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kepariwisataan di kota Cirebon. Oleh karena itu, kerjasama tersebut harus ditingkatkan lagi agar kepariwisataan Cirebon lebih maju dan memberikan kenyamanan untuk pengunjung serta menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Cirebon.


(3)

Daftar Pustaka

a. Sumber Buku

Avenzora, Ricky. (2008). Ekoturisme - Teori dan Praktek. BRR NAD-NIAS: Nias.

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.

Budihardjo, E. (1997). Arsitektur Pembangunan dan Konservasi. Djambatan: Jakarta.

Dahuri, Rokhim. Dkk. (2004). Budaya Bahari (Sebuah Apresiasi di

Cirebon). Perum Percetakan Negara RI: Jakarta.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. (2006). Potensi Wisata

Budaya Kota Cirebon. CV. Neo Technology: Cirebon.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan pariwisata. (2010). Pesona

Wisata dan Seni Budaya Kota Cirebon. Disporbudpar: Cirebon.

Darmawan, Edy. (2009). Ruang Publik dalam Arsitektur Kota. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Gelgel, I Putu. (2006). Industri Pariwisata Indonesia. PT Refika Aditama: Bandung.

Gold, S.M. (1980). Recreation, Planning, and Design. McGraw-Hill Book Co., Inc: New York.

Gunn, Clare A. (1994). Tourism Planning: Basic, Concepts and Cases. Taylor&Francis: Washington Dc.

Husain, Umar. (2002). Metode Penelitian untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. PT RajaGrafindo Persada:Jakarta.

Iqbal, M., Makalew, A. D. N., dan Damayanti, V. D. (2010). “

Perencanaan Lanskap Jalur Interpretasi Wisata Sejarah Budaya Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta ”Prosiding Simposium Ilmiah

Nasional. 77-87.


(4)

Laurie, M. (1990). Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (Terjemahan). Intermatra: Bandung.

Lyinch, K. (1960). The Image of the City. The MIT Press: Cambridge. Murphy, P. E. (1985). Tourism A Community Approach. Metheun: New

York.

Pendit, S Nyoman. (2003). Ilmu Pariwisata. PT Pradnya paramita: Jakarta. Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi:

Yogyakarta.

Rochani, Ahmad, (2008). Babad Cirebon. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon: Cirebon.

Roslita. (2001). “ Perencanaan Jalur Wisata Kampus Pendidikan Pertanian Institut Pertanian Bogor ” Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. Vol IV (1).

Soedargo, S. dkk. (1989). ”Interpretasi Lingkungan” Jurnal Media

Konservasi. Vol II (3), 49-53.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA: Bandung. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. ALFABETA: Bandung.

Sharpe, G.W. (1982). Interpreting the Environment. 2nd ed, John Wiley& Sons, Inc: Singapore.

Suwantoro, Gamal. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta. Wardiyanto dan Baiquni, M. (2011). Perencanaan dan Pengembangan

Pariwisata. CV. Lubuk Agung: Bandung.

Warpani, S.P. dan Warpani, I.P. (2007). Pariwisata dalam Tata Ruang


(5)

Wibowo, H. (2012). “ Revitalisasi Fisik Kawasan Braga Sebagai Daya

Tarik Wisata Heritage di Kota Bandung”. Journal of Management

Resort and Leisure. 9, 66-90.

Yoeti, Oka A. (2008), Ekonomi Pariwisata, Kompas, Jakarta. b. Sumber Internet

Andriani, Yani. (2011). Tentang Pariwisata: Pariwisata Perkotaan: Teori

dan Konsep. [Online]. Tersedia:

http://tentangpariwisata.blogspot.com/2011/01/pariwisata-perkotaan-teori-dan-konsep.html [25 Maret 2012]

Blog Kepariwisataan Manado, Konsep Pariwisata Perkotaan. [Online]. Tersedia: http://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/15/konsep-pariwisata-perkotaan/ [4 April 2012]

Pemerintah Kota Cirebon. (2011). Letak Geografis: [Online]. Tersedia

http://www.cirebonkota.go.id/index.php/profil/cirebon-dalam-angka/1-letak-geografis/ [30 September 2012]

Prasidha, N.T. (2012). Faktor-Faktor Tata Ruang Pembentuk Identitas

Kota Baru: [Online]. Tersedia:

http://digilib.its.ac.id/ITS-Article3400012000258/18279/identitas%20kota [1 April 2012] Rachmawati, E. (2011). Interpretasi: [Online]. Tersedia:

vea.staff.ipb.ic.id/file/Interpretasi-JICA-doc [3 April 2012] Susilana, Rudi. (2010). Populasi dan Sampel: [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf [30 September 2012]


(6)

http://sakapariwisatakotacirebon.blogspot.com/2011/10/cirebon-gate-of-secret-sebagai-promo.html [20 Maret 2012]

Sally, Sutirman MP. (2010). " Cirebon The Gate of Secret " sebagai

Promo Dagang Potensi Kota Cirebon. [Online]. Tersedia:

http://soetirman.blogspot.com/2010/07/cirebon-gate-of-secret-sebagai-promo.html [20 Maret 2012]

Studio X-Line. (2010). Cirebon. [Online]. Tersedia:

http://studioxline.blogspot.com/2010/08/cirebon.html [30 September 2012]

Tunas Bangsa. (2011). Cirebon Kembangkan Industri Pariwisata. [Online]. Tersedia: http://www.tubasmedia.com/berita/cirebon-kembangkan-industri-pariwisata/ [25 Maret 2012]

Wikipedia. (2012). Kota Cirebon. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon [30 September 2012]