Perancangan Board Game Mengingatkan Pentingnya Membuang Sampah pada Tempatnya Kepada Anak-Anak.

(1)

vi ABSTRAK

PERANCANGAN BOARD GAME MENGINGATKAN PENTINGNYA MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

KEPADA ANAK-ANAK

Oleh Daniel Christian

NRP 1264124

Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang sering muncul dan dibicarakan, khususnya masalah mengenai kebersihan lingkungan. Masalah kebersihan lingkungan ini disebabkan oleh sampah yang dibuang tidak pada tempatnya, anak-anak usia muda sering tidak menghiraukan masalah ini karena pola pikir yang masih sederhana. Masa kanak-kanak cenderung suka bermain dan belajar, maka dengan berkembangnya media permainan dalam pendidikan salah satu permainan yang menyenangkan untuk anak-anak adalah board game. Dengan permainan board game ini diharapkan dapat mengingatkan anak-anak untuk selalu ingat membuang sampah pada tempatnya.

Perancangan media board game ini bertujuan untuk mengingatkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Manfaat lain perancangan ini mengenalkan berbagai macam sampah sesuai dengan karakteristiknya masing-masing serta anak-anak dapat mengetahui beberapa sampah yang bisa dibuat menjadi barang baru yang dapat digunakan.

Hasil akhir dari board game ini anak-anak dapat menambah wawasan dan ingat untuk membuang sampah pada tempatnya, secara tidak langsung anak-anak juga tergerak untuk menjaga kerbersihan lingkungan.


(2)

ABSTRACT

BOARD GAME DESIGN REMINDING THE IMPORTANCE REMOVING WASTE IN PLACE

FOR CHILDREN

Oleh Daniel Christian

NRP 1264124

Living environment problems is a very common subject to talk about, especially public cleanliness. Cleanliness problems are caused by littering. Young people often do not care about this because of their simple mindset. In their childhood children learn and play. Boardgame is one of the popular media for playing among children. Playing boardgames is expected to help children remember to always throw away their rubbish in the designated receptacle.

The boardgame design is aimed to reminding children to throw away their garbage in the designated receptacles. The other benefit is to introduce various types of garbage based on their characteristics, so that children will be aware that some garbage can actually be reused. The end product of this boardgame is children will gain more knowledge and always remember to throw away their garbage in the receptacles provided. Indirectly, children will participate in maintaining public cleanliness.


(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.2.3 Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Perancangan ... 7

2.2 Sampah. ... 7

2.2.1 Pengertian Sampah ... 7

2.2.2 Jenis Sampah ... 8

2.2.3 Karakteristik Sampah ... 9

2.2.4 Pengolahan Sampah (3R) ...10


(4)

2.4 Pengertian Game ...12

2.4.1 Pengertian Game Edukasi ...13

2.4.2 Konsep Dasar Game...14

2.5 Perkembangan Kognitif ...15

2.6 Sosialisasi Pada Masa Anak-anak ...16

BAB III DATA DAN ANALISA MASALAH ...18

3.1 Data dan Fakta...18

3.1.1 Lembaga Terkait ...18

3.1.2 Data Tentang Gejala / Fenomena yang Terjadi ...21

3.1.2.1 Hasil Wawancara ...22

3.1.2.2 Hasil Kuesioner ...23

3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ...30

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...32

3.2.1 SWOT Kampanye ...32

3.2.2 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ...33

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ...34

4.1 Konsep Komunikasi ...34

4.2 Konsep Kreatif ...34

4.3 Konsep Media ...36

4.4 Hasil Karya...37

4.4.1 Logo Board Game ...37

4.4.2 Konsep Visual ...40

4.4.3 Kartu Karakter ...41

4.4.4 Kartu Guru ...43

4.4.5 Kartu Sampah Organik...44

4.4.6 Kartu Sampah Anorganik...45

4.4.7 Kartu Merakit Barang ...46

4.4.8 Board Lingkungan ...47

4.4.9 Koin Karakter ...48


(5)

x

4.4.11 Buku Panduan ...49

4.4.12 Kemasan ...51

4.4.13 Media Promosi ...52

4.5 Budgeting ...57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...58

5.1 Kesimpulan ...58

5.2 Saran... ...58

DAFTAR PUSTAKA ...xiv

DATA PENULIS ...xv


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Manikmaya ... 18

Gambar 3.2 Logo Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ... 20

Gambar 3.3 Kemasan Let’s be Green ... 29

Gambar 3.4 Kemasan R-Eco Recycle ... 29

Gambar 3.5 Forbidden Island ... 30

Gambar 4.1 Logo Board Game Junk Raider ... 37

Gambar 4.2 Logo Grid, Greyscale dan Black and White ... 37

Gambar 4.3 Logo Aturan 1 ... 38

Gambar 4.4 Logo Aturan 2 ... 39

Gambar 4.5 Logo Aturan 3 ... 39

Gambar 4.6 Contoh Visual ... 40

Gambar 4.7 Kartu Karakter ... 41

Gambar 4.8 Kartu Guru... 43

Gambar 4.9 Kartu Sampah Organik ... 34

Gambar 4.10 Kartu Sampah Anorganik ... 45

Gambar 4.11 Kartu Merakit Barang... 46

Gambar 4.12 Board Lokasi ... 47

Gambar 4.13 Koin Karakter ... 48

Gambar 4.14 Koin Poin ... 48

Gambar 4.15 Buku Panduan ... 49

Gambar 4.16 Kemasan Board Game Junk Raider ... 51

Gambar 4.17 Poster Launching Junk Raider ... 52

Gambar 4.18 Poster Promosi Junk Raider ... 53

Gambar 4.19 X-Banner Junk Raider ... 54

Gambar 4.20 Pin Junk Raider ... 55


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Budgeting Board Game ... 54 Tabel 4.2 Biaya Promosi Board Game ... 54


(8)

DAFTAR LAMPIRAN


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang sering muncul dan penting untuk dibicarakan sampai sekarang. Di Jawa Barat, khususnya di Bandung kebiasaan membuang sampah sembarangan sudah banyak ditemui di sekitar kita. Banyak orang yang hanya ingin cepat membuang sampah karena tidak ada tempat pembuangan sampah di dekatnya. Kebiasaan ini makin diperparah dengan sifat yang malas mencari tempat sampah, atau menaruh sampah pada tempat-tempat tertentu yang dianggap dapat menyembunyikan sampah.

Kampanye untuk membuang sampah pada tempatnya sudah dilakukan tetapi dampaknya masih belum besar. Kampanye yang dilakukan pada tahun 2014 oleh Walikota Bandung Bapak Ridwan Emil yaitu menerapkan denda kepada setiap orang yang membuang sampah sembarangan, “Pilih mana, bayar denda karena nyampah atau traktir aku”, demikian tulisan di samping foto Iis seorang mahasiswa yang menjadi model untuk poster kampanye. Di bawahnya ada tulisan tambahan, „Buang sampah sembarangan mengakibatkan denda hingga 50 juta rupiah. Buanglah sampah pada tempatnya. “Kampanye denda buang sampah dimulai. Awas ya kalau ketangkep didenda Rp 250 ribu-50 jt” tulis Bapak Ridwan Kamil dalam akun instagram resminya. Jika sudah seperti budaya buang sampah sudah tidak lagi menjadi hal penting.

Saat ini banyak anak-anak yang tidak menghiraukan pentingnya kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya. Mulai dari anak-anak hingga dewasa seringkali tidak menghiraukan hal ini, misalnya saat terjadi banjir akibat tersumbatnya lubang saluran air karena banyak sampah, hal ini menimbulkan


(10)

banyak kerugian pada akhirnya masyarakat saling menyalahkan. Masalah lain pun muncul dari tumpukkan sampah itu sendiri mulai dari wabah penyakit akibat dari lalat yang menempel pada sampah hingga zat-zat kimia yang terdapat pada tumpukan sampah. Anak-anak usia muda cenderung tidak terlalu peduli akan lingkungan sekitar karena pola pikir anak-anak yang masih sederhana dan belum memahami pentingnya persoalan ini untuk kehidupan mereka. Dampak dari hal ini akan terus berlanjut sampai nantinya akan terasa ruginya karena tidak bertanggung jawab. Jika sifat ini tidak ditanamkan sejak dini maka akan terbawa terus dan membuat ketidaknyamanan pada orang sekitar, saat ini anak-anak lebih berpikir untuk melepas tanggung jawab jika beban yang dipegang berat atau malas untuk melaksanakannya.

Permasalahan ini sudah banyak terjadi walau sebenarnya di sekolah-sekolah, sudah ada pendidikan yang membantu menanamkan buang sampah pada tempatnya untuk anak-anak, namun karena anak-anak usia dini sekarang lebih mudah bosan dengan cara pembelajaran di sekolah, diharapkan dengan adanya media yang lebih menarik dapat membantu menanamkan sifat-sifat baik pada diri anak-anak. Dengan melihat permasalahan ini, sebagai seseorang yang mengambil bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual memiliki keinginan untuk merancangan board game yang ditujukan agar anak-anak dapat belajar dengan cara yang menarik dan melatih sifat-sifat penting di usia dini.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Semakin banyaknya anak-anak sekolah dasar yang sering membuang sampah sembarangan.

2. Anak-anak cenderung membuang sampah pada tempatnya dilingkungan sekolah saja karena ada guru yang mengawasi di lingkungan sekolah.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2.2 Rumusan Masalah

Dari hasil penelitian di atas, berikut penulis akan membahas pokok-pokok rumusan permasalahan yang akan dijawab dalam penulisan yaitu :

1 Bagaimana merancang visual board game yang dapat menarik perhatian anak agar mau memainkannya?

2 Bagaimana merancang permainan yang dapat menyadarkan anak-anak usia muda untuk ingat membuang sampah pada tempatnya?

3 Bagaimana merancang visual menggunakan ilustrasi yang mudah untuk dimengerti dan dapat dengan mudah diingat oleh anak-anak?

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang ada, maka ruang lingkup

penelitian dipusatkan kepada anak-anak sekolah dasar yang ada di Bandung. Yang akan dikerjakan adalah pembuatan visual elemen-elemen yang ada pada board game serta sistem permainan yang mudah untuk anak-anak.

1.2.3 Ruang Lingkup

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan d atas, berikut ini akan dibahas landasan berpikir untuk pemecahan masalah.

1. Untuk menjawab masalah pada pokok pikiran pertama, membuat visual board game dengan ilustrasi karakter menarik dengan warna yang menarik untuk anak. 2. Untuk menjawab masalah pada pokok pikiran kedua, membuat sebuah

permainan yang menambah pengertian tentang sampah dan mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya.

3. Untuk menjawab masalah pada pokok pikiran ketiga, menggunakan bentuk-bentuk ilustrasi sampah dengan beberapa lokasi membuang sampah yang mudah dikenali oleh anak-anak.


(12)

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, berikut akan dipaparkan garis-garis besar yang ingin diperoleh atau dicapai dari setiap permasalahan.

1. Mengajarkan anak-anak pengetahuan baru tentang sampah dan pengolahan sampah menjadi barang baru yang berguna.

2. Mendesain perancangan media board game yang dapat membantu dan

mengingatkan membuang sampah pada tempatnya agar dapat selalu diingat oleh anak-anak menggunakan visual yang cocok untuk anak-anak.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir, di dalam perancangannya harus didasari atas data yang memadai untuk mendukung sebagai dasar pemikiran dan landasan konsep perancangan kampanye. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai cara, beberapa caranya yaitu penyebaran kuisioner dan wawancara.

Wawancara

Wawancara dilakukan kepada narasumber yang berhubungan langsung dengan anak-anak, dalam hal ini wawancara dilakukan kepada publisher board game di bandung yaitu Manikmaya pada tanggal 25 Februari 2016 dan orang tua bernama ibu Linda pada tanggal 22 Maret 2016.

Kuisioner

Kuisioner dilakukan untuk mendapatkan data mengenai seberapa besar perhatian orangtua terhadap anak yang membuang sampah sembarangan dan ketertarikan mereka pada permainan yang dapat membantu mendidik anak-anak. Kuisioner disebar kepada 100 orang tua pada tanggal 23 Februari 2016 secara langsung dan secara online.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 Studi Pustaka

Studi pustaka meliputi buku-buku panduan mengenai psikologi perkembangan anak, dan buku lainnya mengenai kebutuhan sosial anak.

1.5 Skema Perancangan

Dalam penulisan ini dilakukan berbagai tahap, langkah-langkah, atau alur proses yang bersifat terurut. Berikut ini akan ditampilkan skema alur proses pengerjaan perancangan media board game dari awal sampai akhir.


(14)

(15)

Universitas Kristen Maranatha 58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Masih banyak anak-anak yang belum menghiraukan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar mereka. Kebanyakan anak-anak belum terlalu mengerti mengenai pentingnya lingkungan karena itu perlu adanya media interaktif agar anak-anak dapat lebih mudah belajar dan mengingat untuk membuang sampah pada tempatnya. Diharapkan dengan perubahan perilaku anak yang lebih menghargai lingkungan menjadikan lingkungan kita nyaman dimasa depan.

Penulis mengemas board game Junk Raider disesuaikan dengan target usia 6-11 tahun, baik dalam visual, warna, tipografi , dan lain-lain. Board game ini mengingatkan anak-anak untung membuang sampah pada tempatnya dan memberi informasi baru yang mendidik mengenai pengolahan sampah sederhana.

5.2 Saran

Saran untuk masyarakat Indonesia agar lebih memberi contoh kepada anak-anak usia muda dengan rajin membuang sampah pada tempatnya. Diharapkan juga orang tua anak mau lebih mengingatkan agar anak-anaknya terbiasa membuang sampah pada tempatnya, hal ini nantinya akan berdampak pada masa depan mereka karena kondisi lingkungan yang nyaman dimulai dari diri kita sendiri bagaimana cara kita merawat lingkungan.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

 Bin Ladjamudin, 2005, Pengertian perancangan (Online) (https://www.academia.edu/9308770/Pengertian_perancangan_menurut_bin_ Ladjamudin).

 Muchlisin Riadi, 2015, Pengertian, Jenis dan Dampak Sampah (Online)

(http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-sampah.html).

 Steven Tan, 2015, Board Game dan Manfaatnya (Online) (http://voice-teacher.blogspot.co.id/2015/09/mengenal-board-game-dan-manfaatnya.html).  Rizki Savero, 2013, Pengertian Sejarah Jenis-jenis Game (Online)

(http://game-savero.blogspot.co.id/2013/05/pengertiansejarahjenis-jenis-tentang.html).

 Rizal Ziz, 2013, Edugame Menurut Para Ahli (Online) (http://segitiga.net/opinion/apa-itu-edugame-menurut-para-ahli).

 Kavitha Dinda, 2015, Pengolahan Sampah (3R) (Online) (http://kavithadindapr.blogspot.co.id/2015/11/3r-reuse-reduce-recycle.html  Elizabeth B Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga, hlm

117.

 Irfan Yulianto, 2014, Teori Kognitif Jean Piaget (Online) (http://irfanyulianto.com/teori-belajar-kognitif-menurut-piaget/).

 Julian Cummins, 2010 Teori Promosi (Online) (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/532/jbptunikompp-gdl-deriseptia-26582-6-unikom_d-2.pdf)


(1)

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari hasil penelitian di atas, berikut penulis akan membahas pokok-pokok rumusan permasalahan yang akan dijawab dalam penulisan yaitu :

1 Bagaimana merancang visual board game yang dapat menarik perhatian anak agar mau memainkannya?

2 Bagaimana merancang permainan yang dapat menyadarkan anak-anak usia muda untuk ingat membuang sampah pada tempatnya?

3 Bagaimana merancang visual menggunakan ilustrasi yang mudah untuk dimengerti dan dapat dengan mudah diingat oleh anak-anak?

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang ada, maka ruang lingkup

penelitian dipusatkan kepada anak-anak sekolah dasar yang ada di Bandung. Yang akan dikerjakan adalah pembuatan visual elemen-elemen yang ada pada board game serta sistem permainan yang mudah untuk anak-anak.

1.2.3 Ruang Lingkup

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan d atas, berikut ini akan dibahas landasan berpikir untuk pemecahan masalah.

1. Untuk menjawab masalah pada pokok pikiran pertama, membuat visual board game dengan ilustrasi karakter menarik dengan warna yang menarik untuk anak. 2. Untuk menjawab masalah pada pokok pikiran kedua, membuat sebuah

permainan yang menambah pengertian tentang sampah dan mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya.

3. Untuk menjawab masalah pada pokok pikiran ketiga, menggunakan bentuk-bentuk ilustrasi sampah dengan beberapa lokasi membuang sampah yang mudah dikenali oleh anak-anak.


(2)

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, berikut akan dipaparkan garis-garis besar yang ingin diperoleh atau dicapai dari setiap permasalahan.

1. Mengajarkan anak-anak pengetahuan baru tentang sampah dan pengolahan sampah menjadi barang baru yang berguna.

2. Mendesain perancangan media board game yang dapat membantu dan

mengingatkan membuang sampah pada tempatnya agar dapat selalu diingat oleh anak-anak menggunakan visual yang cocok untuk anak-anak.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir, di dalam perancangannya harus didasari atas data yang memadai untuk mendukung sebagai dasar pemikiran dan landasan konsep perancangan kampanye. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai cara, beberapa caranya yaitu penyebaran kuisioner dan wawancara.

Wawancara

Wawancara dilakukan kepada narasumber yang berhubungan langsung dengan anak-anak, dalam hal ini wawancara dilakukan kepada publisher board game di bandung yaitu Manikmaya pada tanggal 25 Februari 2016 dan orang tua bernama ibu Linda pada tanggal 22 Maret 2016.


(3)

Studi Pustaka

Studi pustaka meliputi buku-buku panduan mengenai psikologi perkembangan anak, dan buku lainnya mengenai kebutuhan sosial anak.

1.5 Skema Perancangan

Dalam penulisan ini dilakukan berbagai tahap, langkah-langkah, atau alur proses yang bersifat terurut. Berikut ini akan ditampilkan skema alur proses pengerjaan perancangan media board game dari awal sampai akhir.


(4)

(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Masih banyak anak-anak yang belum menghiraukan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar mereka. Kebanyakan anak-anak belum terlalu mengerti mengenai pentingnya lingkungan karena itu perlu adanya media interaktif agar anak-anak dapat lebih mudah belajar dan mengingat untuk membuang sampah pada tempatnya. Diharapkan dengan perubahan perilaku anak yang lebih menghargai lingkungan menjadikan lingkungan kita nyaman dimasa depan.

Penulis mengemas board game Junk Raider disesuaikan dengan target usia 6-11 tahun, baik dalam visual, warna, tipografi , dan lain-lain. Board game ini mengingatkan anak-anak untung membuang sampah pada tempatnya dan memberi informasi baru yang mendidik mengenai pengolahan sampah sederhana.

5.2 Saran

Saran untuk masyarakat Indonesia agar lebih memberi contoh kepada anak-anak usia muda dengan rajin membuang sampah pada tempatnya. Diharapkan juga orang tua anak mau lebih mengingatkan agar anak-anaknya terbiasa membuang sampah pada tempatnya, hal ini nantinya akan berdampak pada masa depan mereka karena kondisi lingkungan yang nyaman dimulai dari diri kita sendiri bagaimana cara kita merawat lingkungan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

 Bin Ladjamudin, 2005, Pengertian perancangan (Online) (https://www.academia.edu/9308770/Pengertian_perancangan_menurut_bin_ Ladjamudin).

 Muchlisin Riadi, 2015, Pengertian, Jenis dan Dampak Sampah (Online)

(http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-sampah.html).

 Steven Tan, 2015, Board Game dan Manfaatnya (Online) (http://voice-teacher.blogspot.co.id/2015/09/mengenal-board-game-dan-manfaatnya.html).  Rizki Savero, 2013, Pengertian Sejarah Jenis-jenis Game (Online)

(http://game-savero.blogspot.co.id/2013/05/pengertiansejarahjenis-jenis-tentang.html).

 Rizal Ziz, 2013, Edugame Menurut Para Ahli (Online) (http://segitiga.net/opinion/apa-itu-edugame-menurut-para-ahli).

 Kavitha Dinda, 2015, Pengolahan Sampah (3R) (Online) (http://kavithadindapr.blogspot.co.id/2015/11/3r-reuse-reduce-recycle.html  Elizabeth B Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga, hlm

117.

 Irfan Yulianto, 2014, Teori Kognitif Jean Piaget (Online) (http://irfanyulianto.com/teori-belajar-kognitif-menurut-piaget/).

 Julian Cummins, 2010 Teori Promosi (Online) (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/532/jbptunikompp-gdl-deriseptia-26582-6-unikom_d-2.pdf)