T1 132007090 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparasi kontinum. Penelitian Komparasi kontinum adalah penelitian yang meneliti perbedaan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini mencari ada tidaknya perbedaan dari dua variabel yang diteliti.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Salatiga yang beralamat di Jalan Kartini no.34 Salatiga Jawa Tengah. SMA Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah atas di kota Salatiga dengan jumlah siswa 1027 siswa pada tahun ajaran 2012 2013.

B. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan objek, orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban bullying disekolah. Tahap pertama yang dilakukan untuk mengetahui siswa yang menjadi korban Bullying adalah dengan melakukan pra penelitian. Dalam pra penelitian disebarkan angket dengan yang berisikan 3 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dan tidak, untuk mengungkap dan mengetahui apakah siswa menjadi korban Bullying disekolah atau tidak. Tahap kedua adalah menseleksi angket yang


(2)

diperoleh dengan mengkategorikan hasil tersebut menjadi dua kategori yaitu Tinggi dan Rendah. Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah siswa yang masuk kategori tinggi dengan jumlah 380 siswa, sehingga populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban Bullying sejumlah 380 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat mengambarkan karakteristik populasinya, penentuan jumlah sample dari populasi dengan mengunakan rumus dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2010), Dengan tabel penentuan jumlah sampel peneliti dapat secara langsung menentukan besarnya sampel penelitian, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki. Untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut :

X2.N.P (1 P) S =

---d2(N 1).+X2.P(1 - P) Keterangan :

S = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

P = Proporsi dalam populasi (P= 0,05) d = Ketelitian / derajat ketepatan (0,05)

X2= Nilai tabel Chiaquare (X2= 3,841 taraf signifikansi 95%)

Karena populasi dalam penelitian ini berstrata maka sampelnya juga berstrata dan strata ditentukan oleh kelompok kelas. Berdasarkan rumus dari


(3)

Isacc dan Michael tersebut diatas jika jumlah populasi 380 dengan tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampelnya = 182 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling, Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono, 2010). Berdasarkan perhitungan berikut jumlah sampel untuk kelompok kelas.

Tabel 3.1

Tabel 3.1 Jumlah populasi dan sampel penelitian

No Kelompok

Kelas

Populasi orang (Siswa)

Sampel (Siswa)

Rumus Jumlah

1. X 103 103/380 x 182 49

2. XI 188 188/380 x 182 90

3. XII 89 89/380 x 182 43

TOTAL 380 182

Teknik pengambilan sampel dengan Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu mengelompokkan setiap strata menjadi sub strata dengan pengambilan sampel berdasarkan yang populasi lebih banyak mendapat sampel yang banyak sebaliknya yang sedikit mendapatkan sampel yang sedikit, sehingga penulis memilih kelas yang memiliki jumlah korban bullying terbanyak dari masing masing kelas. Secara umum kontribusi jumlah siswa yang menjadi korban Bullying di sekolah yang menjadi korban bullying dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :


(4)

Tabel 3.2

Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas

Tingkat Kelas Frekuensi

X X 5, X7,X8 49

XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90

XII XII IS 2, XII IS 3 43

N 182

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variable, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

variabel yang merupakan akibat, atau tergantung pada variable yang mendahuluinya disebut variable terikat. Sedangkan variable yang mendahului atau yang mempengaruhi variable terikat disebut variable bebas. Berdasarkan pada landasan teori, maka variable dalam penelitian ini adalah :

 Variable bebas (independen) : Tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert


(5)

D. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes dan skala, tes merupakansuatu metode penelitian psikologis untuk mem memperoleh informasi tentang berbagai macam aspek dalam perilaku seseorang, dengan mengunakan pengukuran yang mengahasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Sedangkan skala adalah suatu medote pengambilan data dimana dimana data data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan responden mengenai suatu hal yang disajikan dalam bentuk suatu daftar pertanyaan (Koentjaraningrat, 1985).

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu

Jung s type Indicator (JTI) test yaitu tes kepribadian yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang, yang digunakan untuk mengungkap kecendurungan kepribadian individu apakah Ekstrovert atau Introvert. Dan Skala frekuensi terkena Bullying dari Dan Olweus (1994) untuk mengukur frekuensi terkena Bullying dari siswa yang menjadi korban Bullying dalam periode satu bulan. Detail dari instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(6)

1. Jung s Type Indicator Test

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes kepribadian (personality test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang. Untuk memperoleh data tipe kepribadian Ekstrovert, Introvert, penulis menggunakan alat ukur dari Jung s Type Indicator Test dari

Jungian Tipologi theory yang sudah di translate kedalam bahasa Indonesia menggunakan metode back translation, dengan 2 alternatif jawaban Ya dan Tidak, tes dengan tipeYes or Noseperti ini adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan atau disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah atau Ya atau Tidak (Widoyoko, 2012). Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dari masing masing penyataan yang diberikan dengan memilih jawaban Ya jika pernyataan tersebut sesuai dan Tidak jika pernyataan tersebut tidak sesuai.

Jung Type Indicator test adalah sebuah tes untuk mengungkap tipe kepribadian individu apakah seorang yang Ekstrovert atau Introvert yang terdiri disusun dalam 70 item dan terdiri 36 item Ekstrovert dan 34 item Introvert. Rincian sebaran dan jumlah item tipe kepribadian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kisi kisi Jung s type indicator test

Konsep Sub Konsep Indikator Item N

Tipe

Kepribadian Ekstrovert dan Introvert :

Aktivitas Ekstrovet : Aktivitas cepat, suka keramaian

24.Minat terhadap banyak kegiatan

26.Mudah terlibat dalam kegiatan baru


(7)

sikap yang khas dari individu dalam berperilaku dan merupakan segala yang mengarah ke luar atau ke dalam dirinya sehingga dapat dibedakan dengan individu lain 31.Menikmati terlibat langsung di pusat peristiwa 49.Mudah berkominukasi dalam situasi sosial 55.Selalu mencari peluang 64.Menyukai petualangan 68. Bersemangat

Introvert: Aktivitas lambat,suka ketenangan

6. Tidak bersemangat 15.Jauh dari suatu komunitas

22. Sulit berbicara dengan nada keras

30.Menyukai ketenangan 41.Butuh banyak waktu untuk sendiri 57.Mengahabiskan waktu luang sendiri 6 Mengambil resiko

Ekstrovet : berani mengambil resiko, menyukai hal hal baru (perubahan)

23.Berani menyatakan pendapat

35.Menyukai hal hal baru 50. Menyukai kompetisi 52. Menyukai perubahan 69.Tegas mengambil keputusan

5

Introvert : kurang berani mengambil resiko, suka hal hal yang teratur(tetap)

43.Memegang teguh prinsip 51.Konsisten dalam kebiasaan 65.Konsisten 3 Kedalaman berpikir Ekstrovert : melakukan sesuatu dari pada memikirkan, cenderung santai

11.Peka terhadap linkungan sekitar 36.Mahir menganalisis masalah 46.Perhatian mudah dialihkan 62.Mempertibangakan 4


(8)

situasi saat ini Introvert : tertarik

pada ide ide , cenderung serius

5.Tertarik terhadap suatu ide

7. berpikir jauh kedepan 16.Dapat menempatkan diri dengan baik

40. Memahami prinsip teoritis

54. Orientasi ke masa depan

5

Tanggung jawab

Ekstrovert : kurang bertanggung jawab, tidak tepat janji 13.Menunda nunda pekerjaan 32.Menghindari keterikatan dengan kewajiban 42.mengabaikan janji 3 Introvert : bertanggung jawab dan menepai janji

1.Tidak pernah terlambat memenuhi janji.

17. Membantu orang lain tanpa imbalan

37. Menyelesaikan tugas tepat waktu 3 Kesukaan bergaul Ekstrovert : menyukai kegiatan sosial, mudah bergaul, Merasa nyaman berada dalam kelompok

2.Terlibat aktif dalam kegiatan

12. mudah bersosialisai 25.mudah bergaul 27.Nyaman berbicara di depan banyak orang 28.Mendiskusikan masalah dengan orang lain

63. Menyukai berada dalam kelompok

66. Mendiskusikan maslaah dengan Kelompok

7

Introvert : suka menyendiri, tidak mudah bergaul, tidak nyaman berada dalam kelompok

34. Mengisolasi dengan dunia Luar

38.Tidak nyaman berada di tengah banyak orang 45. Menyukai kelompok kecil

60. Menghindari keramaian 70.Canggung berada dikeramain 5 Pernyataan perasaan Ekstrovert : memperlihatkan emosi (cinta,

10. Mempercayai Logika dari pada perasaan 21.Sulit mengekspresikan


(9)

marah) perasaan

48.Saya Mudah marah 61.Mempertimbangkan Intuisi dan perasaan. 67.Terbuka dengan orang lain

Introvert : terkontrol dalam menyatakan perasaan

3.Mudah terhanyut perasaan 14. Tindakan dipengaruhi Perasaan

18.Banyak pertimbangan 33.Mudah tersentuh oleh perasaan

56.Mudah terpengaruh perasaan

47.Mudah untuk berbicara tentang perasaan

6

Penurutan dorongan kata hati Ekstrovert : bertindak tanpa dipikirkan sebelumnya, membuat keputusan seketika

19. Melakukan sesuatu dengan buru-buru 20.Merasa Puas dengan keadaan saat ini

29. Tidak mementingkan teori

44.Membuat keputusan seketika

53.Mendapat kesenangan dari hal hal baru

5

Introvert : merencanakan sebelum

bertindak,membua t keputusan dengan hati hati

4.Dapat dipercaya dan diandalkan

8.Hati- hati dalam berbicara 9.Melakukan sesuatu dengan persiapan

39.Memiliki control yang baik atas keinginan dan godaan 58,Mengambil keputusan penuh pertimbangan 59.Cenderung mendengarkan 6

Teknik skoring untuk mengungkap tipe kepribadian Ekstrovert atau Introvert pada subjek penelitian adalah dengan cara memberikan skor 1 untuk setiap jawaban Ya pada penyataan Ekstrovert dan memberi skor 0 untuk


(10)

jawaban Tidak bagi penyataan yang terdapat pada pernyataan Introvert. Demikian pula sebaliknya, memberikan skor 0 pada setiap jawaban Ya untuk pernyataan Introvert dan memberikan skor 1 untuk jawaban Tidak untuk penyataan Introvert. Jung s Type Indicator Test memiliki 36 pernyataan Ektrovert dan 34 penyataan Introvert sehingga individu yang memperoleh skor 36 termasuk kedalam tipe kepribadian Ekstrovert, sedangkan individu yang memperoleh skor 35 termasuk kedalam tipe kepribadian Introvert.

Tabel 3.4

Intepretasi pemberian skor

Pernyataan Ya Tidak

Ekstrovert 1 0 36

Introvert 0 1 35

Semakin tinggi skor yang diperoleh individu maka dapat diintepretasikan bahwa individu tersebut cenderung mempunyai tipe kepribadian ekstrovert dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin individu mengarah pada tipe kepribadian introvert.

2. Skala frekuensi Terkena Bullying

Untuk mendapatkan data tentang frekuensi siswa terkena Bullying di sekolah, penulis menggunakan alat ukur skala frekuensi terkena Bullying dari Dan Olweus (1994) yang telah di translate ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan metode back translation. Skala terkena Bullying dalam


(11)

penelitian ini mengacu kepadarating scale dengan tipe numerical rating scale

yaitu pertanyaan tentang kualitas tertentu dari sesuatu yang akan diukur, yang diikuti oleh angka yang menunjukkan skor sesuatu yang diukur (Widoyoko, 2012). Dalam rating scale responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif (skor) yang telah disediakan, skala dibuat dengan menggunakan pilihan 1 5 kategori jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang disediakan. Pemberian skor dari alternatif jawaban yang ada dalam skala ini adalah sebagai berikut :

a. Lebih dari 7 kali diberi skor 5 b. 5 sampai 6 kali diberi skor 4 c. 3 sampai 4 diberi skor 3 d. 1 sampai 2 kali diberi skor 2 e. Tidak pernah diberi skor 1

Skala frekuensi terkena Bullying digunakan untuk mengungkap sejauh mana responden mengalami Bullying di sekolah yang mencakup Bullying secara fisik, psikologis, verbal dan non-verbal. Skala ini digunakan untuk mengetahui frekuensi seorang siswa terkena Bullying dalam satu bulan terakhir, dan dikategorikan ke dalam 5 kategori yaitu :

1. Low(rendah)

2. Infrequent(kadang kadang) 3. Intermediate(menengah) 4. Frequent(sering)


(12)

Pengaktegorian frekuensi terkena Bullying pada siswa adalah apabila korban terkena bullying < 1 dalam satu bulan makan berada pada kategori

Low (rendah), apabila terkena 1 2 kali dalam satu bulan termasuk pada kategori Infrequent (kadang kadang), apabila terkena Bullying 3 4 kali dalam satu bulan maka termasuk pada kategori Intermediate (menengah), apabila terkena Bullying sebanyak 5 6 kali makan berada pada kategori

Frequent (sering) dan apabila terkena Bullying > 7 kali dalam satu bulan maka berada pada kategoriConstantly(selalu).

Untuk mengetahui Sebaran item dan kisi kisi dari skala terkena Bullying dapat dilihat pada table 3.4 berikut ini :

Tabel 3.5

Kisi kisi dan Sebaran Item Frekuensi Terkena Bullying

Konsep Sub Konsep Indikator Item N

Frekuensi terkena Bullying : Kekerapan Subjek terkena Bullying dalam satu bulan Bullying Psikologis Meliputi: Diperlakukakan secara sinis, dijauhi dengan sengaja,difitnah,dipermal ukan didepan orang lain,diintimidasi,Direnda hkan,dilecehkan secara seksual.

1.Perlakuan sinis 3.Diajuhi siswa lain 5.Disebarkan rumor 11.Difitnah 19.Dipermalukan 23.Didiamkan 24.Dijauhi kelompok 25.Direndahkan

29.Dijauhi dengan tujuan 30.Pelecehan seksual

35.Dijauhi dengan tujuan tertentu

39.Disebarkan gossip 40.Ditakut - takuti

13

Bullying Fisik Meliputi :

dipukul,didorong, dijambak, dicubit dengan sengaja, dipalak,

4.Dipukul dengan sengaja 18. Dijambak Dicubit 20.dikunci dalam ruangan 21.Dipalak dengan ancaman


(13)

ditendang ditempeleng. 22.Didorong/Dijatuhkan dengan sengaja 26.Ditendang dengan sengaja 33.Ditempeleng dengan keras Bullying Verbal Meliputi :

diancam, dihina, name calling,dimaki, akrasme

2.Name Calling 8.Dihina karena fisik 9.Rasis

10.Dihina agama

12..Dihina karena prestasi 15.Diancam dengan kata kata kasar

16. Diolok olok 17.Diancam 28.Dicela 34.Dimaki maki 37.Diteror 11 Bullying non Verbal Meliputi :

dilihat dengan sinis, dipandang dengan ekspresi muka merendahkan, barang barang dirusak dengan sengaja, di terror dengan pesan singkat,

6.Barang dirampas 7.Dipaksa

13.Dibully melalui telepon genggam

14.Dibully dengan pesan singkat

27.Barang barang dirusak dengan sengaja

31.Dijahili

32.Diusik dan diganggu 36.Dilihat dengan ekspresi sinis

38.Dihina dengan menjulurkan lidah

9

Jumlah 40

Untuk menentukan individu kedalam kategori, digunakan rumus menghitung


(14)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus interval di atas dapat disusun klasifikasi frekuensi terkena Bullying berdasarkan jumlah skor jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 3.6

Interval dan klasifikasi frekuensi terkena Bullying Interval Klasifikasi frekuensi terkena Bullying 169 - 200 Constantly(selalu)

137 - 168 Frequent(sering) 105 - 136 Intermediate(menengah)

73 - 104 Infrequent(kadang - kadang)

40 - 72 Low(rendah)

Selanjutnya skor subjek dari setiap pernyataan dijumlahkan dan skor total menjadi skor setiap subjek, semakin tinggi skor subjek, maka frekuensi terkena Bullying subjek semaikin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor subjek maka semakin rendah pula frekuensi terkena Bullying pada subjek.

E. Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrument

1. Uji Validitas Item

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas item serta reliabilitas instrumen yang akan digunakan sehingga mendapatkan hasil yang representatif. Uji coba instrument dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 desember 2012, kamis tanggal 12 desember 2012 dan 26- Januari - 2013 kepada 50 siswa SMA Negeri 3 Salatiga. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan atau


(15)

mengukur data tersebut valid. Valid berarti alat tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010).

Tujuan dari dilakukannya uji validitas item adalah untuk menunjukkan tingkat kevalitan item - item yang digunakan dalam instrument penelitian. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah data diolah dengan sofware SPSS versi 21.00. Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas item, yang dimaksud dengan validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Validitas butir soal atau item dapat dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Jumlah responden pada uji coba instrumen berjumlah 50 orang. Suatu item dapat dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi r 0,30 (Sugiyono, 2010). Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis terhadap 70 item Jung s type indicator test dengan bantuan sofware SPSS 21.00 diperoleh hasil yang menunjukkan korelasi skor total pada item item valid antara 0,329 sampai dengan 0,699, sedangkan untuk skala frekuensi terkena Bullying bergerak antara 0,301 sampai dengan 0,718.

2. Uji Reliabilitas instrumen

Pengujian reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas terhadap masing masing item, selanjutnya item item tersebut diuji tingkat reliabilitasnya. Suatu instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilakan data yang dapat dipercaya. Uji Reliabilitas bertujuan untuk


(16)

ketepatan dan keajekan instrumen yang diukur. Pada pengujian reliabilitas penulis menggunakan bantuan dari software SPSS versi 21.00, pada penelitian ini analisis konsistensi item dilakukan dengan mengunakan rumus Alpha Chronbach s dan dikatakan reliabel apabila besarnya korelasi minimal 0,70 (Sugiyono, 2010).

Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil indeks reliabilitas 0,956 untuk instrumen Jung s type indicator test dan 0,952 untuk skala terkena Bullying,yang mana diperoleh > 0,70 yang berarti kedua instrument penelitian tersebut Reliabel dan dapat digunakan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.7 dan table 3.8.

Tabel 3.7

Reliability Instrumen Jung s Personality Test Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0,956 70

Tabel 3.8

Reliability Instrumen Skala frekuensi Terkena Bullying Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(17)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan perhitungan statistik dan data diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.00. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif adalah dengan menggunakan Chi kuadrat ( 2) satu sampel yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2010). Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut : Tolak Ho bila harga chi kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk : 1 dan taraf kesalahan tertentu. Adapun syarat uji chi kuadrat (Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut :

1. Sudah dikategorikan

2. Skala ukur nominal atau nominal bentuk data kategorik

3. Tidak ada sel dengan expected frequency < 1 (nilai E kurang dari 1) dan

4. Banyak sel dengan expected frequency < 5 tidak lebih dari 20% dari banyak sel seluruhnya.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa apabila didapatkan nilai p > 0,05 maka Ho diterima, namun apabila didapatkan nilai p 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.


(1)

Pengaktegorian frekuensi terkena Bullying pada siswa adalah apabila korban terkena bullying < 1 dalam satu bulan makan berada pada kategori Low (rendah), apabila terkena 1 2 kali dalam satu bulan termasuk pada

kategori Infrequent (kadang kadang), apabila terkena Bullying 3 4 kali

dalam satu bulan maka termasuk pada kategori Intermediate (menengah),

apabila terkena Bullying sebanyak 5 6 kali makan berada pada kategori Frequent (sering) dan apabila terkena Bullying > 7 kali dalam satu bulan

maka berada pada kategoriConstantly(selalu).

Untuk mengetahui Sebaran item dan kisi kisi dari skala terkena Bullying dapat dilihat pada table 3.4 berikut ini :

Tabel 3.5

Kisi kisi dan Sebaran Item Frekuensi Terkena Bullying

Konsep Sub Konsep Indikator Item N

Frekuensi terkena Bullying : Kekerapan Subjek terkena Bullying dalam satu bulan

Bullying Psikologis

Meliputi:

Diperlakukakan secara sinis, dijauhi dengan sengaja,difitnah,dipermal ukan didepan orang lain,diintimidasi,Direnda hkan,dilecehkan secara seksual.

1.Perlakuan sinis 3.Diajuhi siswa lain 5.Disebarkan rumor 11.Difitnah

19.Dipermalukan 23.Didiamkan 24.Dijauhi kelompok 25.Direndahkan

29.Dijauhi dengan tujuan 30.Pelecehan seksual

35.Dijauhi dengan tujuan tertentu

39.Disebarkan gossip


(2)

ditendang ditempeleng. 22.Didorong/Dijatuhkan dengan sengaja 26.Ditendang dengan sengaja 33.Ditempeleng dengan keras Bullying Verbal Meliputi :

diancam, dihina, name calling,dimaki, akrasme

2.Name Calling 8.Dihina karena fisik 9.Rasis

10.Dihina agama

12..Dihina karena prestasi 15.Diancam dengan kata kata kasar

16. Diolok olok 17.Diancam 28.Dicela 34.Dimaki maki 37.Diteror 11 Bullying non Verbal Meliputi :

dilihat dengan sinis, dipandang dengan ekspresi muka merendahkan, barang barang dirusak dengan sengaja, di terror dengan pesan singkat,

6.Barang dirampas 7.Dipaksa

13.Dibully melalui telepon genggam

14.Dibully dengan pesan singkat

27.Barang barang dirusak dengan sengaja

31.Dijahili

32.Diusik dan diganggu 36.Dilihat dengan ekspresi sinis

38.Dihina dengan menjulurkan lidah

9

Jumlah 40

Untuk menentukan individu kedalam kategori, digunakan rumus menghitung


(3)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus interval di atas dapat disusun klasifikasi frekuensi terkena Bullying berdasarkan jumlah skor jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 3.6

Interval dan klasifikasi frekuensi terkena Bullying Interval Klasifikasi frekuensi terkena Bullying 169 - 200 Constantly(selalu)

137 - 168 Frequent(sering)

105 - 136 Intermediate(menengah) 73 - 104 Infrequent(kadang - kadang)

40 - 72 Low(rendah)

Selanjutnya skor subjek dari setiap pernyataan dijumlahkan dan skor total menjadi skor setiap subjek, semakin tinggi skor subjek, maka frekuensi terkena Bullying subjek semaikin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor subjek maka semakin rendah pula frekuensi terkena Bullying pada subjek.

E. Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrument 1. Uji Validitas Item

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas item serta reliabilitas instrumen yang akan digunakan sehingga mendapatkan hasil yang representatif. Uji coba instrument


(4)

mengukur data tersebut valid. Valid berarti alat tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010).

Tujuan dari dilakukannya uji validitas item adalah untuk menunjukkan tingkat kevalitan item - item yang digunakan dalam instrument penelitian. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah data diolah dengan sofware SPSS versi 21.00. Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas item, yang dimaksud dengan validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Validitas butir soal atau item dapat dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Jumlah responden pada uji coba instrumen berjumlah 50 orang. Suatu item dapat dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi r 0,30 (Sugiyono, 2010). Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis terhadap 70 item Jung s type indicator test dengan bantuan sofware SPSS 21.00

diperoleh hasil yang menunjukkan korelasi skor total pada item item valid antara 0,329 sampai dengan 0,699, sedangkan untuk skala frekuensi terkena Bullying bergerak antara 0,301 sampai dengan 0,718.

2. Uji Reliabilitas instrumen

Pengujian reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas terhadap masing masing item, selanjutnya item item tersebut diuji tingkat reliabilitasnya. Suatu instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilakan data yang dapat dipercaya. Uji Reliabilitas bertujuan untuk


(5)

ketepatan dan keajekan instrumen yang diukur. Pada pengujian reliabilitas penulis menggunakan bantuan dari software SPSS versi 21.00, pada penelitian ini analisis konsistensi item dilakukan dengan mengunakan rumus Alpha Chronbach s dan dikatakan reliabel apabila besarnya korelasi minimal 0,70 (Sugiyono, 2010).

Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil indeks reliabilitas 0,956 untuk instrumen Jung s type indicator test dan 0,952 untuk skala terkena Bullying,yang mana diperoleh > 0,70 yang berarti kedua instrument penelitian tersebut Reliabel dan dapat digunakan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.7 dan table 3.8.

Tabel 3.7

Reliability Instrumen Jung s Personality Test Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0,956 70

Tabel 3.8

Reliability Instrumen Skala frekuensi Terkena Bullying Reliability Statistics

Cronbach's


(6)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan perhitungan statistik dan data diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.00. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif adalah dengan menggunakan Chi kuadrat ( 2) satu sampel yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2010). Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut : Tolak Ho bila harga chi kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk : 1 dan taraf kesalahan tertentu. Adapun syarat uji chi kuadrat (Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut :

1. Sudah dikategorikan

2. Skala ukur nominal atau nominal bentuk data kategorik

3. Tidak ada sel dengan expected frequency < 1 (nilai E kurang dari 1) dan

4. Banyak sel dengan expected frequency < 5 tidak lebih dari 20% dari banyak sel seluruhnya.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa apabila didapatkan nilai p > 0,05 maka Ho diterima, namun apabila didapatkan nilai p 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.