tentang tk di pakemss
PERKEMBANGAN ANAK DAN
PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
*Pratiwi Wahyu Widiarti
Perkembangan
• Perkembangan mengandung dua perubahan yaitu
:
1. Perubahan kuantitatif, yaitu perubahan dalam
jumlah, seperti tinggi, berat, dan jumlah kosa kata.
2. Perubahan kualitatif meliputi perubahan dalam
jenis, seperti perubahan pada inteligensi.
Perubahan kualitatif ini laiknya kupu-kupu yang
berasal dari kepompong, yang ditandai dengan
adanya fenomena baru yang tidak dapat
diprediksikan begitu saja dari fungsi sebelumnya.
Tujuan Ilmu Perkembangan Anak
• Disiplin ilmu tentang perkembangan anak
setidaknya mempunyai empat tujuan,
yaitu : a) mendeskripsikan,
b) menjelaskan,
c) memprediksi,
d) memodifikasi.
• Aspek-aspek perkembangan meliputi :
1. perkembangan kognitif,
2. fisik dan
3. kepribadian/sosial,
yang keseluruhan aspek ini akan ada dan
melekat pada diri anak, hanya tinggal variasi
antar anak dan individu saja yang akan
membedakan dalam kuantitas dan
kualitasnya.
Aspek-Aspek Perkembangan
• Perkembangan fisik, seperti perubahan bentuk
tubuh, otak, kapasitas sensori dan ketrampilan
motorik.
• Perkembangan kognitif meliputi perubahan
dalam kemampuan mental, aktivitas dan
organisasi.
• Perkembangan kepribadian dan sosial meliputi
perubahan gaya unik seorang individu dalam
hal berkelakuan, perasaan dan bereaksi.
• Perkembangan moral.
Periode Masa Kanak2
• Masa kanak-kanak terbagi dalam
beberapa periode :
1. masa bayi (0-2 tahun),
2. masa kanak-kanak awal (2,1-6 th),
3. masa kanak tengah (6,1-11 th)
selanjutnya memasuki masa remaja.
PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK AWAL MENURUT MILESTONES
Perkembangan Moral
Perkembangan tentang pengertian baik
dan buruk.
Piaget mengenalkan tentang :
1. heteronomi moral.
Heteronomi terjadi pada masa anak-anak,
dimana mereka menetapkan baik dan
buruk berdasarkan pendapat orang-orang
dewasa sekeliling (significant person).
Perkembangan Moral
2. Otonomi moral nampak pada karakteristik
orang dewasa, yaitu orang-orang
menetapkan baik dan buruk berdasakan
pendapat nya sendiri dengan telah
membuka perspektif dan wawasan dari
orang2 di sekelilingnya.
Tahap Perkembangan Moral Kohlberg
Tingkat
Tahap
Orientasi Sosial
Pre-Conventional
1
2
Conventional
3
4
Obedience
&
Punishment
Individualism,Instrume
ntalism& Exchange
Goodboy/Goodgirl
Law & Order
Post- Conventional
5
6
Social Contract
Principled Conscience
FILOSOFI PEMBELAJARAN
• TEACHERS-CENTERED :
Kurikulum sebagai pusat dari seluruh
proses belajar hasil akhir.
• STUDENT-CENTERED :
Siswa menjadi pusat dari seluruh proses
belajar .
PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAKKANAK
• Tujuan Kegiatan Pendidikan
Tujuan Umum, adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tujuan Khusus Kegiatan Pendidikan
1. Anak mampu melakukan ibadah,
2. Anak mampu mengelola ketrampilan tubuh
3. Anak mampu menggunakan bahasa
4. Anak mampu berfikir logis, kritis.
5. Anak mampu mengenal lingkungan alam,
sosial, peranan masyarakat, dan menghargai
keragaman sosial dan budaya.
6. Anak memiliki kepekaan terhadap irama,
Pendekatan Pelaksanaan Menu
Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
Berorientasi pada kebutuhan anak.
Belajar melalui bermain.
Kreatif dan Inovatif
Lingkungan yang kondusif.
Menggunakan pembelajaran terpadu.
Mengembangkan ketrampilan hidup.
Menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
Pembelajaran yang berorientasi pada prinsipprinsip perkembangan anak.
Menu Pembelajaran
• Arah Kegiatan Pendidikan
1) Arah kegiatan pada tiga peran
pendidikan : Pendidikan sebagai proses
belajar,
Pendidikan sebagai proses sosialisasi,
Pendidikan sebagai proses pembentukan
kerjasama peran.
Arah Kegiatan Pendidikan
2) Kegiatan pendidikan anak usia dini perlu
memperhatikan 9 kemampuan belajar anak
yaitu :
a. Kecerdasan linguistik; b. Kecerdasan
logika-matematik; c. Kecerdasan visualspasial; d. Kecerdasan Musikal; e.
Kecerdasan Kinestestik; f. Kecerdasan
Naturalis; g. Kecerdasan Interpersonal; h.
Kecerdasan Intrapersonal ; i. Kecerdasan
Spiritual.
Arah Kegiatan Pendidikan
3) Aspek-aspek Pengembangan :
• Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai
Agama
• Pengembangan fisik
• Pengembangan Bahasa
• Pengembangan Kognitif
• Pengembangan Sosial Emosional
• Pengembangan Seni
PERKEMBANGAN ANAK DAN MODEL PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Model Pembelajaran
Model Behavioristik
1. Bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah
siap
2. Tujuan pembelajaran yang harus dikuasai
siswa disampaikan secara utuh
3. Guru member I instruksi singkat yang diikuti
contoh2 baik dilakukan sendiri maupun simulasi
4. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana
sampai yang kompleks.
Model Behavioristik
5. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian2 kecil yang
ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu.
6. Pembelajarn berorientasi pada hasil yang dapat
diukur dan diamati.
7. Kesalahan harus segera diperbaiki
8. Pengulangan dan latihan digunakan supaya
tingkahlaku yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan.
8. Hasil dari model ini adalah terbentuknya suatu
tingkahlaku yang diinginkan.
Model Behavioristik
Model ini cocok untuk anak2 yang masih
membutuhkan dominasi peran orang
dewasa, juga untuk pemerolehan
kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan yang mengandung unsur2
: kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflex,
daya tahan. Contoh : percakapan bahasa
asing, menari, berenang, olahraga.
Model Kognitif
a. Terdapat nya kemampuan memperoleh,
menganalisis dan mengolah informasi dengan
cermat serta kemampuan pemecahan masalah
b. Berpusat pada anak didik
c. Berorientasi pada proses pembentukan
pengetahuan dan penalaran.
Pembelajaran yang cocok menerapkan teori ini
adalah pelajaran mengarang, matematika,
fisika
Model Humanistik
• Peran guru sebagai fasilitator
• Guru memberikan motivasi, dorongan
pada siswa untuk mau mempelajari
sesuatu.
• Pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan teori ini adalah materi2 yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati
nurani, sikap-sikap dan pendapat tentang
dunia sosial (anak2).
Peran Ortu dan Guru
bagi Anak TK
• Ortu dan guru adalah orang penting bagi anak
(signifikan person, mana yang 1 dan yang ke 2?)
• Ortu dan guru bisa menggunakan model
pengasuhan yg otoriter-demokratis
• Ortu mendampingi anak di rumah, sedangkan
guru di sekolah (banyak waktu anak dimana?)
• Usahakan memberi deskripsi (penjelasan) pada
anak, jangan melakukan penilaian.
• Usahakan tidak melakukan kekerasan pada anak.
Lingkungan Sekolah n Keluarga yg
Mendukung perkembangan Anak TK
• Lingkungan yang hangat
• Cukup memusat pada anak, namun tidak
“memuja” anak
• Penuh atensi pada anak n persoalan2 yg
dihadapi anak
• Ada perimbangan pengasuhan “mothering
dan fathering”
Persoalan2 anak dewasa Ini
• Masalah disiplin (berkait dengan gaya
pengasuhan orang tua pada anak)
• Leisure time (waktu rekreatif) lebih banyak
daripada waktu2 produktif, kreatif ?
• Pertemuan ortu dengan anak yg makin
sedikit, perlu mencari “pengasuh/ortu
pengganti”?
• Kekerasan pada anak, di dunia nyata
maupun di media.
PENUTUP
Guru pada umumnya dan guru TK pada khususnya,
perlu mempelajari dan memahami tentang
perkembangan anak2 didiknya, terutama karena
pembelajaran saat ini lebih mengacu pada
keragaman atau bervariasinya anak2 dalam
berkembang.
Jika guru sudah banyak mempelajari dan
memahami tentang perkembangan anak2, maka
dalam pelaksanaan pembelajaran perlu
me”matchingkan” antara perkembangan dengan
model2 pembelajaran yang sesuai,
PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
*Pratiwi Wahyu Widiarti
Perkembangan
• Perkembangan mengandung dua perubahan yaitu
:
1. Perubahan kuantitatif, yaitu perubahan dalam
jumlah, seperti tinggi, berat, dan jumlah kosa kata.
2. Perubahan kualitatif meliputi perubahan dalam
jenis, seperti perubahan pada inteligensi.
Perubahan kualitatif ini laiknya kupu-kupu yang
berasal dari kepompong, yang ditandai dengan
adanya fenomena baru yang tidak dapat
diprediksikan begitu saja dari fungsi sebelumnya.
Tujuan Ilmu Perkembangan Anak
• Disiplin ilmu tentang perkembangan anak
setidaknya mempunyai empat tujuan,
yaitu : a) mendeskripsikan,
b) menjelaskan,
c) memprediksi,
d) memodifikasi.
• Aspek-aspek perkembangan meliputi :
1. perkembangan kognitif,
2. fisik dan
3. kepribadian/sosial,
yang keseluruhan aspek ini akan ada dan
melekat pada diri anak, hanya tinggal variasi
antar anak dan individu saja yang akan
membedakan dalam kuantitas dan
kualitasnya.
Aspek-Aspek Perkembangan
• Perkembangan fisik, seperti perubahan bentuk
tubuh, otak, kapasitas sensori dan ketrampilan
motorik.
• Perkembangan kognitif meliputi perubahan
dalam kemampuan mental, aktivitas dan
organisasi.
• Perkembangan kepribadian dan sosial meliputi
perubahan gaya unik seorang individu dalam
hal berkelakuan, perasaan dan bereaksi.
• Perkembangan moral.
Periode Masa Kanak2
• Masa kanak-kanak terbagi dalam
beberapa periode :
1. masa bayi (0-2 tahun),
2. masa kanak-kanak awal (2,1-6 th),
3. masa kanak tengah (6,1-11 th)
selanjutnya memasuki masa remaja.
PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK AWAL MENURUT MILESTONES
Perkembangan Moral
Perkembangan tentang pengertian baik
dan buruk.
Piaget mengenalkan tentang :
1. heteronomi moral.
Heteronomi terjadi pada masa anak-anak,
dimana mereka menetapkan baik dan
buruk berdasarkan pendapat orang-orang
dewasa sekeliling (significant person).
Perkembangan Moral
2. Otonomi moral nampak pada karakteristik
orang dewasa, yaitu orang-orang
menetapkan baik dan buruk berdasakan
pendapat nya sendiri dengan telah
membuka perspektif dan wawasan dari
orang2 di sekelilingnya.
Tahap Perkembangan Moral Kohlberg
Tingkat
Tahap
Orientasi Sosial
Pre-Conventional
1
2
Conventional
3
4
Obedience
&
Punishment
Individualism,Instrume
ntalism& Exchange
Goodboy/Goodgirl
Law & Order
Post- Conventional
5
6
Social Contract
Principled Conscience
FILOSOFI PEMBELAJARAN
• TEACHERS-CENTERED :
Kurikulum sebagai pusat dari seluruh
proses belajar hasil akhir.
• STUDENT-CENTERED :
Siswa menjadi pusat dari seluruh proses
belajar .
PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAKKANAK
• Tujuan Kegiatan Pendidikan
Tujuan Umum, adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tujuan Khusus Kegiatan Pendidikan
1. Anak mampu melakukan ibadah,
2. Anak mampu mengelola ketrampilan tubuh
3. Anak mampu menggunakan bahasa
4. Anak mampu berfikir logis, kritis.
5. Anak mampu mengenal lingkungan alam,
sosial, peranan masyarakat, dan menghargai
keragaman sosial dan budaya.
6. Anak memiliki kepekaan terhadap irama,
Pendekatan Pelaksanaan Menu
Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
Berorientasi pada kebutuhan anak.
Belajar melalui bermain.
Kreatif dan Inovatif
Lingkungan yang kondusif.
Menggunakan pembelajaran terpadu.
Mengembangkan ketrampilan hidup.
Menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
Pembelajaran yang berorientasi pada prinsipprinsip perkembangan anak.
Menu Pembelajaran
• Arah Kegiatan Pendidikan
1) Arah kegiatan pada tiga peran
pendidikan : Pendidikan sebagai proses
belajar,
Pendidikan sebagai proses sosialisasi,
Pendidikan sebagai proses pembentukan
kerjasama peran.
Arah Kegiatan Pendidikan
2) Kegiatan pendidikan anak usia dini perlu
memperhatikan 9 kemampuan belajar anak
yaitu :
a. Kecerdasan linguistik; b. Kecerdasan
logika-matematik; c. Kecerdasan visualspasial; d. Kecerdasan Musikal; e.
Kecerdasan Kinestestik; f. Kecerdasan
Naturalis; g. Kecerdasan Interpersonal; h.
Kecerdasan Intrapersonal ; i. Kecerdasan
Spiritual.
Arah Kegiatan Pendidikan
3) Aspek-aspek Pengembangan :
• Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai
Agama
• Pengembangan fisik
• Pengembangan Bahasa
• Pengembangan Kognitif
• Pengembangan Sosial Emosional
• Pengembangan Seni
PERKEMBANGAN ANAK DAN MODEL PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Model Pembelajaran
Model Behavioristik
1. Bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah
siap
2. Tujuan pembelajaran yang harus dikuasai
siswa disampaikan secara utuh
3. Guru member I instruksi singkat yang diikuti
contoh2 baik dilakukan sendiri maupun simulasi
4. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana
sampai yang kompleks.
Model Behavioristik
5. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian2 kecil yang
ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu.
6. Pembelajarn berorientasi pada hasil yang dapat
diukur dan diamati.
7. Kesalahan harus segera diperbaiki
8. Pengulangan dan latihan digunakan supaya
tingkahlaku yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan.
8. Hasil dari model ini adalah terbentuknya suatu
tingkahlaku yang diinginkan.
Model Behavioristik
Model ini cocok untuk anak2 yang masih
membutuhkan dominasi peran orang
dewasa, juga untuk pemerolehan
kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan yang mengandung unsur2
: kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflex,
daya tahan. Contoh : percakapan bahasa
asing, menari, berenang, olahraga.
Model Kognitif
a. Terdapat nya kemampuan memperoleh,
menganalisis dan mengolah informasi dengan
cermat serta kemampuan pemecahan masalah
b. Berpusat pada anak didik
c. Berorientasi pada proses pembentukan
pengetahuan dan penalaran.
Pembelajaran yang cocok menerapkan teori ini
adalah pelajaran mengarang, matematika,
fisika
Model Humanistik
• Peran guru sebagai fasilitator
• Guru memberikan motivasi, dorongan
pada siswa untuk mau mempelajari
sesuatu.
• Pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan teori ini adalah materi2 yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati
nurani, sikap-sikap dan pendapat tentang
dunia sosial (anak2).
Peran Ortu dan Guru
bagi Anak TK
• Ortu dan guru adalah orang penting bagi anak
(signifikan person, mana yang 1 dan yang ke 2?)
• Ortu dan guru bisa menggunakan model
pengasuhan yg otoriter-demokratis
• Ortu mendampingi anak di rumah, sedangkan
guru di sekolah (banyak waktu anak dimana?)
• Usahakan memberi deskripsi (penjelasan) pada
anak, jangan melakukan penilaian.
• Usahakan tidak melakukan kekerasan pada anak.
Lingkungan Sekolah n Keluarga yg
Mendukung perkembangan Anak TK
• Lingkungan yang hangat
• Cukup memusat pada anak, namun tidak
“memuja” anak
• Penuh atensi pada anak n persoalan2 yg
dihadapi anak
• Ada perimbangan pengasuhan “mothering
dan fathering”
Persoalan2 anak dewasa Ini
• Masalah disiplin (berkait dengan gaya
pengasuhan orang tua pada anak)
• Leisure time (waktu rekreatif) lebih banyak
daripada waktu2 produktif, kreatif ?
• Pertemuan ortu dengan anak yg makin
sedikit, perlu mencari “pengasuh/ortu
pengganti”?
• Kekerasan pada anak, di dunia nyata
maupun di media.
PENUTUP
Guru pada umumnya dan guru TK pada khususnya,
perlu mempelajari dan memahami tentang
perkembangan anak2 didiknya, terutama karena
pembelajaran saat ini lebih mengacu pada
keragaman atau bervariasinya anak2 dalam
berkembang.
Jika guru sudah banyak mempelajari dan
memahami tentang perkembangan anak2, maka
dalam pelaksanaan pembelajaran perlu
me”matchingkan” antara perkembangan dengan
model2 pembelajaran yang sesuai,