Ekonomi Manajerial Nilai Marginal dalam

NILAI MARGINAL EKONOMI
MANAJERIAL
KELOMPOK 6:
1.Andika Alfaquri 8135123367
2.Asri Aprilia8135123376
3.Esther Melyta8135123374
4.Zahra Anisyah8135123370

Pengertian Ekonomi Manajerial
Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang
menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan
analisis pengetahuan pengambilan keputusan
yang menelaah bagaimana organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien.

Ekonomi manajerial (managerial economics)
yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi
dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk
membahas bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara
yang paling efisien.


Teori Tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam
pendekatan: Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan
nilai guna marjinal. Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,
Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku
seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan
memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva
kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang
yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.

Teori Nilai Guna (utility)
Didalam teori ekonomi kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan barang-barang dinamakan
nilai guna atau utility. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka makin tinggilah nilai

gunanya atau utilitinya.

Perbedaan Nilai guna total dan Nilai guna
marjinal
Nilai Guna Total adalah Jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan
sejumlah barang tertentu.

Perbedaan Nilai guna total dan Nilai guna
marjinal

Sedangkan Nilai Guna Marjinal berarti
pertambahan (atau pengurangan) kepuasan
sebagai akibat dari pertambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang
tertentu.

Hipotesis Utama Teori Nilai Guna
Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai Hukum
nilai guna marjinal yang semakin menurun, menyatakan bahwa

tambahan

nilai

guna

yang

diperoleh

seseorang

dari

mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke
atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan
menjadi negatif yaitu apabila konsumsi ke atas barang tersebut
ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi semakin
sedikit.


Cara Memaksimumkan Nilai Guna
Kerumitan yang ditimbulkan untuk menentukan
susunan atau komposisi dan jumlah barang yang
akan mewujudkan nilai guna yang maksimum
bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai
barang. Kalau harga barang adalah bersamaan,
nilai guna akan mencapai tingkat yang
maksimum apabila nilai guna marjinal dari
setiap barang adalah sama

Syarat Pemaksimuman Nilai Guna
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai
macam barang adalah berbeda. Syarat yang
harus dipenuhi agar barang-barang yang
dikonsumsikan akan memberikan nilai guna yang
maksimum adalah: Setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan
berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marjinal yang sama besarnya.


Optimisasi Ekonomi
Pengambilan keputusan manajerial merupakan
proses penentuan solusi terbaik dari berbagai
alternative solusi terhadap suatu masalah
tertentu. Manajer menggunakan alat ekonomi
manajerial untuk membantu dalam proses
menemukan keputusan tindakan yang terbaik.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam
pembuatan keputusan manajerial
• faktor yang mempengaruhi harga
• kuantitas & saling keterkaitan antara faktor-faktor tersebut, a.l
produk yang dirancang perusahaan, pengolahan, penjualan,
strategi marketing yang digunakan, kebijakan harga yang
ditetapkan, bentuk perekonomian yang sedang dihadapi,
serta sifat persaingan yang dihadapinya di pasar
• hubungan penerimaan yang mencakup permintaan &
penawaran
• kompleksitas dalam analisis pengambilan keputusan.


MODEL PERSAMAAN OPTIMISASI EKONOMI

TR = P x Q
TR = penerimaan total
P = harga tiap unit yang terjual
Q = kuantitas unit yang terjual

Faktor-faktor berpengaruh terhadap pendapatan
(P*Q) adalah Demand dan Supply:
Desain produk
Strategi periklanan
Kebijakan harga jual produk
Kondisi ekonomi secara umum; dan
Tingkat persaingan yang terjadi.

bungan antara TR dengan Jumlah Unit yang Terjual (Q
TR = Rp 150 x Q
Contoh:
yang terjual


Total
penerimaan
(TR)

1

Rp150

2

Rp300

3

Rp450

4

Rp600


5

Rp750

6

Rp900

Jumlah unit

RAFIK HUBUNGAN ANTARA TR dengan Q

nerimaan (Rp/t)

900
750
600
450
300

150

Jumlah yang terjual

0

1

2

3

4

5

6

(unit/waktu)


HUBUNGAN TOTAL PENDAPATAN , AVERAGE
DAN MARGINAL
Tujuan analisis ini adalah menentukan nilai dari
variabel-variabel independen yang bisa
mengoptimalkan fungsi tujuan dari para
pembuat keputusan.

Dalam hal ini; Hubungan Marginal didefinisikan
sebagai perubahan variabel dependen dari suatu
fungsi yang disebabkan oleh perubahan salah
satu variabel independen sebesar satu unit.
Dalam fungsi TR, penerimaan marginal (MR)
adalah perubahan penerimaan total yang
disebabkan oleh perubahan satu unit barang
yang terjual.

Oleh karena proses optimisasi mencakup analisis
diferensi atau perubahan-perubahan, maka
konsep marginal ini menjadi sangat penting
yaitu menganalisis suatu fungsi tujuan dengan

melihat
perubahan
berbagai
variabel
independen serta pengaruhnya terhadap
variabel dependen → menyelidiki pengaruh
marginal dari perubahan variabel-variabel
independen
tersebut
terhadap
variabel
dependennya.

Hubungan antara Nilai Total, Marginal dan Rata-rata
Untuk Sebuah Fungsi Laba
Unit output
yang
terjual (Q)
0
1
2
3
4
5
6
7
8

Laba

Laba

Laba

Total
RpRp19
Rp52
Rp93
Rp136
Rp175
Rp210
Rp217
Rp208

Marginal
Rp19
Rp33
Rp41
Rp43
Rp39
Rp35
Rp7
Rp-9

Rata-rata
Rp19
Rp26
Rp31
Rp34
Rp35
Rp35
Rp31
Rp26

Hubungan antara Nilai Total, Marginal dan
Rata-rata secara Geometris

Kesimpulan
Dalam Ekonomi Manajerial, Nilai marjinal
merupakan hal yang sangat penting. Karena hasil
dari suatu keputusan yang sudah diambil, akan
sangat terlihat jelas dalam Nilai Marjinal.
Perubahan apa yang terjadi pada perusahaan.
Apakah semakin membaik atau semakin
memburuk. Selain itu, melalui nilai marjinal,
perusahaan dapat meneliti kepuasaan konsumen
terhadap produk yang telah dihasilkan perusahaan.