View of Sastra Indonesia di Italia 119 1 10 20171017

SUSASTRA

364

, then came si Belang to
son was put in a basket. When the baby cried
and Tio co uld do nothing,
give his saliva on the baby's mouth. Ronggu r
except waited for their death.
de the village to
Meanwhile, Ronggur's ather's friend went outsi
help Ronggur to
to
tribe
the
persu ade people who had been banished from
At night, these p eople
run away to the "new world" to have a better life.
and Tio. Then, they ran
came, killed the guards, and released Ronggur
ers knew that Rongg ur

away uphill to the ne w world. When the villag
. On the way Ronggur
and Tio escaped, they immediately chased them
w land. Sometimes they
made them follow him until they reached the ne
chased him realized that
fo ught, but Ronggur won. At last, people who
Ronggur indeed ound the ne w world.


Sastra Indonesia di Italia
S. Faizah Soenoto Rivai

Universita degli Studi di Napoli "L 'Orienlale"

Abstract:
Even though the Indonesian Language and Cultural Studies opened oficially
only in 1964, the tradition of studying Indonesia in general has long been an
exotic 'hobby' for many Italians. Since a long time ago everything related with
the 'Malay world' has been considered attractive. We are not only talking about

the 20th century, but long beore that. We should go back to the time the Italian
explorers had their jouneys in the Indonesian archipelago. The history of Italian
exploration proves that the archipelago is not new to Italy. In their explorations,
they showed their interests in local cultures, including language and traditional
works of literature such as pantun. The vocabulary list of A. Pigafetta ( 1512)
is considered as the irst 'dictionary' of Malay language in the western world.
W hile E. Modigliani, in his time, already discussed about the Malay traditional
poetry, panlun.
In contrast to that, unfortunately, nowadays only a ew contemporary works of
Indonesian literature have been translated to Italian, three novels and some po­
ems. The main reason for this is the fact that inding a publisher who is willing
to publish such translations is not easy.
Key words: language, translation, Indonesian literature, Indonesian studies.

K

arya sastra Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa
asing sudah cukup banyak. Bagaimana dengan terjemahan ke dalam
bahasa Italia?
Sampai sekarang, selain beberapa puisi dalam bentuk lepas, hanya ada

3 karya sastra yang s udah dite rjemahkan ke dalam bahasa Italia. Jalan
tak ada ujtmg, karya Mochtar Lubis ialah karya sastra Indonesia yang
pertama diterbitkan di Italia pada tahun 1965. Roman ini diterjemahkan

366

SUSASTRA

S. FAIZAH SOENOTO RIVAi

367

oleb L. Santa Maria 1 dengan judul "La strada se11za. i11e".2 Yang patut
dicatat tentunya bahwa roman ini diterjemahkan dari bahasa aslinya,
Bahasa Indonesia. Hampir 35 tahun kemudian, pada tahun 1999, baru
terbit terjemahan roman Indonesia yang kedua, Bumi Ma1111sia karya
Pramudya Ananta Toer, dengan judul Questa terra dell'twmo. 1 Bumi
MamJS1a karya Pranudya yang terbit tahun 1975 ini telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris oleh Max Lane (This Earth of Mankin) pada
tahun 1990. Dari terjemahannya dalam bahasa !nggris inilah kcmudian

diterjemahkan ke dalam bahasa Italia pada tahun 1999. Jadi Questa
terra de/l'uomo diterjemabkan dari bahasa lnggris olch E. Mannucci.
Demikian pula karya selanjutnya Auak semua ba11gsa (/979) yang
dialihbahasakan oleh pcnerjemah yang sama, dari Child of ul/ Nativns
(1991), terjemahan Max Lane. Roman ini terbit dalam bahasa Italia pada
tahun 2000 dengan judul Figlio di tutti i popoli. 4
Sebenarnya banyak usaha para pencinta sastra Indonesia sepcrti
Emanuele Giordana, Guido Corradi dan Giulio Soravia pencinta dan
peneliti studi Indonesia yang sudah mengusahakan untuk membuat
terjemahan seri "Buru Quartet" Pramudya, tetapi mereka mengalami
kesulitan mencari percetakan yang bersedia menerbitkannya.
Sastra Indonesia, dalam Studi Indonesia di Italia sebenamya sudah
cukup lama dikenal, dibicarakan, dianalisis dan diterbitkan dalam ben­
tuk makalah dan artikel ilmiah. Sastra Indonesia, juga sudah tcrcantum
dalam beberapa ensiklopedia Italia baik tentang karya sastranya mau
pun tokoh sastranya. L. Santa Marias dan S. Faizah Soenoto6 telah turut
mengisi beberapa ensiklopedia sastra dalarn bahasa Italia. Jauh sebelum
itu pada tahun 1933-1938, ketika G. Prampolini menerbitkan karya
monumentalnya Sejarah Kesusastraan Dunia,7 yang kemudian dalam
edisi ke m (1959-1961) ditambahkannya dengan Sastra Melayu Klasik,


Bahasa dan Sastra Indonesia, sebagai disiplin dalam kurikulum studi
di Universitas telah masuk dengan resmi sejak tahun 1964 atas prakarsa
Prof. Alessandro Bausani 10 di Fakultas Sastra dan Filsaat, Universita
Orientate Napoli (sekarang nama universitas ini menjadi Universita degli
Studi di Napoli "L'Orientale"), di Italia Selatan. Demikian pula beberapa
buku teks untuk studi Bahasa dan Sastra Indonesia telah diterbitkan,
misalnya buku teks tentang sastra Le Letterature de/ Sud-Est Asiatico, 11
karya A. Bausani yang memuat panorama sastra Asia Tenggara. Di da­
lamnya memuat juga sastra Jawa, sastra Melayu Klasik, sastra Indonesia
(Modem) dan Melayu Modern (Malaysia) dan Note su/la struttura de/fa
hikayat classica malese. 11 L. Santa Maria menerbitkan JI.iore de/la
letteratura malese e indonesiana, 13 semacam "bunga rampai" sastra

Prof Santa Maria, Luigi, Guru Besar Bahasa dan Sastra Indonesia di Universita degli
Stud, di Napoli "L'Orientale (1969-1996)
Santa Maria, Luigi, La sirada senzaine, JSTITUTO P£R L 'ORIENT£, Roma, 196S
Mannuci, Erica, Quesla lerra dell'uomo, ii SAGG!ATORE, Milano, 1999
Mannuci, Enca, F,g!,o d, lulli popol,, ii SAGGIATORE, Milano, 2000
Dizionario de1 Capolavori contribut1 al Grande Dizionario Enc1cloped1co suite lct­

terature indonesiana, malcse classica, malese modema e giavancse, UT£T, Vol. I, 11,
Ill, ronno, 1987
Dizionario BOMPIANI dclle Operc c dei Personaggi, BOMPIANI, RCS L1bri, Nuova
ed., Milano 200S
Prampohni, Giacomo , Siona Universale deUe le11era111re, ed Ill, I 9S9-1961

Prampolini, Giacomo, Cinquanta pan/Un, Milano, 1963.
G1ordana, Emanuele, L'avvcntura di uno scnttore liero in Indonesia, PramudyaAnanra
Tocr, L 'UNITA ·, 22 marzo 1999.
Prof.Bausani, Alessandro, Guru Besar Bahasa dan Sastyra Persia dan lslan1ologi di
Universita degh Stud, d1 Nalopo "L'Onentale"
Bausani, A., le Leuerature def S11d-Es1 As1a1ico, SANSONJ-ACCADEMIA,, Fircnze­
Milano, 1970
Bausani, A, Note suUa s1ru1111ra deUa hika t classica malese, ANNAL! !VO. N.S.
XII, Napoli, 1962
Santa Maria, L., "Jliore deUa fellerawra malese-mdones,ano", £D/P£M, Novara,
1973.

Sastra Indonesia dan Sastra Jawa, sebanyak 35 halaman. Kemudian
Prampolini juga menerbitkan 50 pantun Indonesia dalam dwibahasa,

bahasa Indonesia dan bahasa Italia, Ci11qua11ta Palltun lndo11esia11i,
dalam sebuah "buku-mini" yang ekslusif, karena dikemas dengan sangat
cantik, bersampul batik sutra dan hanya literitkan dalam jumlah yang
sangat terbatas. 8
Mengapa sastra Indonesia masih belum berhasil menembus pasaran
dan minat baca orang Italia? Sebuah tulisan penah diterbitkan dalam
harian L 'Unita-22 Maret 1999,9 yang memuat ulasan tentangPramudya
Ananta Toer pada kesempatan terbitnya buku Questa terra dell'Uomo.
Artikel itu ditulis oleh para peminat sastra Indonesia, yang menyebut­
kan betapa sulitnya mencari penerbit yang bersedia menerbitkan karya
sastra Indonesia.

Bahasa dan Sastra Indonesia di Italia

10
"
11
13

368


SUSASTRA

Melayu dan Indonesia yang dikelola bersama dengan A. Bausani. Santa
Maria juga menerbitkan "II racconto breve nella Modema Letteratura
Indonesiana " 14 (Cerita pendek dalam Sastra Indonesia Modem) dan
sebuah artikel tentang kesusastraan Indonesia modem, La Letteratura
Indonesiana. 15 Selain berupa buku teks, kedua pakar studi Indonesia ini
banyak menerbitkan berbagai tulisan, baik berupa buku mau pun artikel
dalam majalah-majalah ilmiah di Italia dan di luar Italia. Tulisan -tulisan
tersebut meliputi berbagai disiplin ilmu terutama bidang linguistik,
ilologi, sejarah, politik, antropologi dan studi Melayu Klasik. Penulis
sendiri telah menerbitkan antara lain// Romanzo Popolare Judonesiano
d'Anteguerra 16 dan II problema de/la periodizzazione de/la letteratura
indo11esi01ia. 11
Satu hal yang patut diketahui juga ialah bahwa pada awal mulanya studi
Indonesia di Italia banyak dilakukan oleh perorangan, jadi tidak selalu di
bawah naungan lembaga ilmiah. Demikian pula pada mulanya Prof. Ales­
sandro Bausani Guru Besar lslamologi dan Bahasa dan Sastra Persia di
Universitas Orientale Napoli ini mengawali studinya tentang dunia Melayu­

Indonesia sebelum menjadi guru besar di Universita degli Studi di Napoli
"L'Orientale" di kota Napoli dan kemudian di Universitas La Sapienza di
Roma. Salah satu karya tulisnya yang dikenal di seluruh dunia ialah "The
First Italian-Malay Vocabulary by Antonio Pigafetta". 18 Daftar kata
yang dibuat oleh Antonio Pigafetta dari kota Vicenza di Italia Utara (yang
mengikuti perjalanan keliling dunia pertama dengan Magelhaens) ini telah
dianggap sebagai "kamus" Melayu-Eropah yang pertama di dunia.
Hal yang sama telah dilakukan pula oleh Prof. L. Santa Maria yang
termashur dengan adikaryanya "I prestiti portoghesi nel malese-i11do11e­
sia110" 19, sebuah buku tentang kosa kata bahasa Portugis dalam Bahasa
Indonesia. Menyusul setelah kedua pakar di atas dapat kita catat generasi
" Santa Maria, L., "JI racconto breve ne//a Moderna Lelleratura Jndonesiana "ANNALJ
JUO, NS vol.XIII, Napoli, 1963.
u Santa Mari, L., la Letteratura lndonesiana, ACCADEIA NAZIONALE DEi LINCEI,
Roma 1974.
16
Soenoto, S. Faizah R., "II R omanzo Ppolare d'Anteguerra ", ANNAL! IUO, Napoli,
1976, supplemento 8.
17
Senoto, S. Faizah R., "II problema della periodizzazione de/la lettera/ura indone­

siana", ANNAL! IUO, vol. 30 N. S. XV, Napoli, 1970.
18
Bausani, A., "Theirst Italian-Maly Vocabulay by Antonio Pigajella ", EAST and
ST, N.S vol II, Rome, I 960.
19
Santa Maria, L., 1 prestiti portoghesi ne/ malese-indonesiano, IUO, Napoli, 1967.

S. FAIZAH SOENOTO RIVAi

369

kemudian yang melakukan penelitian dan menulis tentang Indonesia
ialah Prof. Giulio Soravia,dosen linguistik dari Universita degli Studi di
Bologna, di Italia Tengah yang menyumbangkan karyanya untuk Studi
Indonesia, misalnya dengan ulasan etnolinguistik tentang bahasa Gayo
Aceh20 , menerbitkan buku tentang dongeng-dongeng dari lndonesia21
dan kamus kecil dwibahasa ltalia-Melayu/Indonesia- Melayu/Indonesia­
ftali.22 Di bidang sastra Soravia telah memberikan kontribusinya dengan
menerbitkan ulasan tentang 4 penyair Indonesia, Sitor Situmorang, Toeti
Heraty, Rendra dan Sutardj i Calzoum Bachri dalam Informa di parole. 13

Dalam terbitan ini,juga dimuat beberapa puisi terpenting mereka dengan
terjemahannya dalam bahasa Italia.
Banyak peneliti lainnya yang menekuni studi Indonesia dalam ber­
bagai cabang ilmu seperti Pietro Scarduelli (antropologi-etnologi) dari
Universitas Milano, Vito di Bernardi (Teatre klasik dan moden)24 dari
Universitas Siena dan Giuliano Giuriati (musikologi) dari Universitas
La Sapienza Roma, Giuliana Malpezzi dan Guido Corradi dari Centro
di Cultura Italia Asia "G. Scalise" dan Is-1.A.O. Milano. Menyusul
peneliti muda lainnya seperti Antonia Soriente (linguistik) yang sedang
bekerja dengan Jnstitut Max Planck di Jakarta, Silvia Yignato (antrop­
ofogi) dari University of Milano "Bicocca". Akhinya generasi termuda
- umumnya mereka yang baru selesai S-3 -turut memberikan kontribusi
mereka dengan meneruskan penelitian untuk studi Indonesia di bidang
masing-masing dengan catatan babwa mutu dan kesungguhan mereka
patut diandalkan dan di tangan merekalab masa depan studi Bahasa dan
Sastra Indonesia di Italia.
Selain tulisan yang sudah diterbitkan, mungkin patut juga disebutkan,
beberapa terjemahan yang tidak/belum diterbitkan, dengan penuh harapan
bahwa mungkin suatu hari akan dapat juga diterbitkan. Tulisan dan/atau
20

Saravia, Giulio, How animals speak in Gayo, ANNAL! DI CA' FOSCARJ, XXXI,
3,
Venezia, 1992.
21
Soravia, Giulio, Fiabe
iane, ARCANA, Editrice, Padova, 1996
" Soravia, Giulio, Dizionalndones
rio Italiano-Malese/lndonesiano - Malese/lndonesiano-Ita­
liano, AVALLARDJ, Milano, 1995
>l
Soravia, Giulio, PoeIi dell 'Indonesia, Sitar Situmorang, Teti Hera, Rendra, Sutarji
Calzown Bachri, IN FORMA DJ PAROLE, La Quarta Serie, numero
primo, Bologna,
2004
'' Di Benardi, Vito, lntroduzione a/lo
studio e/ teatro indonesiano: Giava e Bali, Usher,
Firenze, 1995.

370

SUSASTRA

oleh para mahasiswa Bahasa dan
terjemahan ini ialah yang dikerjakan
para peneliti muda bidang Studi
Sastra Indonesia di UNO Napoli dan
rtasi mau pun karangan ilmiah
Indonesia, baik dalam bentuk sripsi, dese
workshop atau konerensi. Tidak
lainnya dalam bentuk makalah untuk
a Indonesia untuk bahan skripsi
sedkit mahasiswa yang memilih sastr
nesia modern pun cukup besar,
mereka. Minat mereka terhadap sastra Indo
secara lengkap karya Pramudya
malah sampai ada yang menerjemahkan
u Utami hanya untuk keperluan
Keluarga Geri/ya danSaman karyaAy
skripsi sarjana mereka.
Italia dan Sastra Indonesia
si sastra yang besar dan
Dunia kesusastraan Italia mempunyai tradi
meraih 6 Nobel Sastra: Giosue
dikenal di seluruh dunia. Bangsa ini telah
Salvatore Quasimodo (1959),
Carducci (1906), Grazia Deledda (1926),
7). Jadi bagaimana pun Italia
E ugenio Montale (1975)dan Dario Fo (199
cukup peka terhadap dunia sastra.
nesia secara resmi baru
Walaupun studi Bah asa dan Sastra Indo
tentang Indonesia secara umum
dibuka tahun 1964, namun tradisi studi
yang eksotik bagi orang Italia,
sudah lama menjadi salah satu "hobby"
sesuatu yang berkenaan den­
sebagaimana sejak jaman dahulu segala
dan menarik. Mengenai "dunia
gan "dunia Melayu" dianggap eksotik
menelusuri kembali ke periode
Melayu" di Italia, kita tidak hanya harus
25
tarikh Masehi. Kita harus
awal abad ke-20 tetapi malah sampai ke awal
bangsa Italia ke burni Nusan­
menapak tilas perjalanan para penjelajah
bahwa bumi Nusantara itu
tara. Sejarah eksplorasi Italia membuktikan
m penjelajahan mereka, banyak
tenyata bukan hal baru untuk Italia. Dala
26
tentang bahasa dan sastra
terselip perhatian akan budaya setempat,
27
A. Pigafetta (1512) dianggap
tradisionil seperti "pantun". Datar kata
ah/ltalia yang pertana di dunia.
sebagai "kamus" Melayu - Bahasa Erop
bicarakan tentang puisi-rakyat
E. Mod igliani pada jamannya telah mem
.
Melayu yang termashur, yaitu "pantun"
1s
26
27

S. FAIZAH SOENOTO RIVAi

Selain kaitannya dengan sejarah eksplorasi, ada hal lain yang tidak kalah
menarik, ialah justru sesuatu yang terkait dengan "dunia bacaan" di Italia.
Emilio Salgari, seorang penulis yang sangat terkenal dengan seri roman
petualangan dan seri roman perompak lautnya yang hidup di akhir abad
19 dan awal abad 20. Emilio Salgari tak penah dianggap sebagai seorang
penulis "sastra" dan lebih dari 100 roman-romannya pun tidak dianggap
sebagai hasil karya sastra Italia. Ditambah lagi, Emilio Salgari tidak pemah
menginjakkan kaki di bumi Indonesia. Kaitannya dengan Indonesia (dunia
Melayu) ialah, bahwa di antara 134 romannya, ada sebuah siklus atau seri
roman Perompak Melayu. Siklus ini berjumlah 11 roman tentang "dunia
Melayu", tepatnya "dunia perompak Melayu".28 Seri Roman Perompak
Melayu ini telah membuaikan imaginasi eksotik beberapa generasi remaja
di Italia. Sampai saat ini buku-buku Salgari masih mengisi toko-toko buku.
Cerita-cerita Salgari bertambah populer setelah diilmkan. Tokoh pahlawan
Seri Roman Melayu itu bernama Sandokan, yang diperankan oleh seorang
bintang dari India yang melawan "orang putih" dari Inggris. Jelas sekali be­
tapa banyaknya "kekeliruan" Salgari karena dia tidak pernah menginjakkan
kaki di bumi Nusantara, Salgari hanya berlandaskan berbagai informasi dari
para penjelajah dunia. Latar belakang tempat cerita ialah "Boneo" dengan
pulau "idaman" yang dinamai Mompracem sarang Sandokan. Kisah cinta
Sandokan dengan puteri pejabat dari Inggris, tambah nemberikan wama
romantis ilm-ilm seri Sandokan ini. Maka segera pula lagu Sandokan
pun, yaitu nusik iringan ilm menjadi sangat populer di kalangan remaja
dan anak-anak di Italia pada paruh kedua abad 20. Berbagai "kekeliruan
geograis" pun terjadi, misalnya pertarungan Sandokan dengan raja hutan
"singa" , padahal singa tidak pernah berdiam di bumi Nusantara . Tetapi
dari literatur ini Italia mendapat kosa kata yang akhinya tercantum dalam
kamus-kamus standard bahasa Italia. Kosa kata seperti "orango", "orang
utang" (orang hutan), "amok"(amuk), "kris" (keris), "durion" (durian),
"babirussa" (babirusa) dan lain-lain.29
28

O,
ione di viaggio di Antonio Pigaetta, IsME

lih. A. Bausani, L 'Indonesia nel/a relaz
Roma 1972.
lih. A. Bausani, op.cit.
AA.
n in Italy, DEWAN BAHASA DAN PUT
Soenoto, S. Faizah R, Maly Pantu
Kuala Lumpur 2002.

371

29

Soenoto, S. Faizah R, Seabad dengan Emilio Salgari: Seri Roman Perompak Melayu,
PANGGlJNG SEJARAH, Persembahan kepada P rof. Denys Lombard, ed. Henri
Chambert Lair, Hasan MuarifAmbary, ECOLE FRANCAISE D 'EXTREME-OR!ENT­

Pusat penelitian arkeologi nasional, Yayasan Obor Indonesia, 1999.
Soenoto, S. Faizah R, II mondo malese di Salgari. Un accenno a/le parole malese,
PERSEMBAAN, Studi in onore di Luigi San/a Maria, ed. S. Faizah Soenoto R, I UO
Series Minor LIil, Napoli, I 998.

372

SUSASTRA

Demikian pula Italia b agi Indo nesia bu ka nlah hal yang ba ru. Wai au
pun tidak secara langs un g, Indo nesia sudah lama "menge nal Italia" dan
sastra ltalia pun sudah turut memberi wama dan memberikan kontribusinya
dalam sejarah perpuisian I ndonesia. Setelah periode pantun dan syair dalam
sastra Melayu klasik dan sepanj ang periode Balai Pustak a, Rustam Effendi
menggubah p uisinya "Bukan Beta Bjak Berperi" yang berupa tuntutan
akan bentuk "puisi bebas" dan "p u isi bar u". Demikianlah, yang diang­
gap menandai atau merupak an salah satu ciri khas puisi Indo nesia dalam
periode Sastra Pujangga Bar u atau per iode 20-30-an ial ah "soneta". 30
Demikianl a h para pelopor Pujangga Bar u yang menerbitkan majalah
Pujangga Baru, sambi l memper kenalka n "p uisi bebas" yang tidak terikat
rima dan bait lagi dan M. Yamin pun memperkenalk an dan mempopulerkan
"soneta". Walaupun so neta yang kita kenal dalam sastr a I ndo nesia adalah
bentuk so neta yang dipak ai dalam puisi Belanda, n amu n tak seo rangpun
bisa menyangka l bahwa so neta adalah puisi yang berasal dari Italia. Soneta
Indo nesia yang melewati Perancis, kemudian sampai di Negeri Belanda
ini asl inya ada lah "s alah satu" bentuk puisi Ita lia "sonetto".
Sebaliknya perhatian sastrawan In donesia terhadap Italia dapat dika­
takan cukup banyak juga. Dalam periode sastra Indone sia mode rn saja
dapat kita mulai dengan Sutan Takdir Alisjahbana. dengan r oman 3 jilid
berjudul Grotta Azzurra, yang diterbitkan D ian Rayat tahun 1971. 31
Sito r Situmo rang dalam per ja lanannya ke Ita l ia menggubah beber apa
puisi antara lain, "lagu Ga dis Italt' dan "Pergola". "lagu gadis /tal i "
ini didedikasikannya kepada gadis Silvana Maccari pada tahun 1955, lima
puluh tiga tahun yang lalu . Sekarang Silvana Maccari yang sudah berusia
70 tahunan masih ber diam di Italia Utara dan menyemp atkan diri u ntuk
menghadiri pembacaan puisi Sitor Situmorang yang diterjemahkan oleh
Giuliana Malpezzi bu Ian November 2008 yang baru lalu. Buku tentang
penyair Sitor Situmo ra ng dengan terjemahan puisi-puisinya, dikerj akan
oleh Giuliana Malpezzi, seorang p encinta bahasa dan sastra In don esia
dari Milano yang tak sempat menghadiri p eluncuran bukunya k arena
telah meningga l dunia 3 bula n sebelum b ukunya di luncurkan .
Pada periode tahun 60-an Ajip Rosidi menulis puisi tentang kota Roma
o
"

Soenoto, S. Faizah R, "Soneta dalam puisi Melay u Modem", Seminar Amara Bangsa
Kesusasteraan Melayu I, DEWAN BAHASA DAN PUSTAA, Kuala Lump ur, 1995.
Soenoto, S.Faizah R., "Gro//a Azzurra", S111an Takd1r Alisyahbana dan Kebudyaan
Italia, UNlKA ATMAJAYA, Jakata 2002.

S. FAIZAH SOENOTO RIVAi

373

yang berjudul "Pasar Mi nggu". Jauh sesudah itu, seorang penyair yang
"belum sempat l ahir'' Zainal Muttaqien32 menerbitk an kumpulan puisinya
yang be rjudul Seserpit Sepi 11 , yang ber isi saja k-saj ak tentang Italia yang
ditulisnya selama dia bermukim di Italia (Napoli). Zainal juga mengerja kan
a lih bahasa bebera pa karya penting Italia yang diberinya judu l Komedi
Empat Musim, cerita terba i k dari ltalia1 '. Acep Zamzam Noor, yang
s empat belajar di Universita ltaliana per Stranier i di kota Perugia (19911993) , menerbik an kump ula n puisinya yang berjudul Di atas Umbria,
sajak-sajak /991-1997. 1s Se lain itu ada bcberapa "catatan" pribadi yang
berserakan tentang It alia, baik yang telah diterbitkan maupun belum.

Peran Studi Bahasa dan Budaya Indonesia di Italia
Betapa p un, Studi Bahas a dan Sastra Indone sia yang ada di U niver­
sita deg li Studi di Napo li "L'Orientale" - yang me rupaka n satu-satunya
institusi pemerintah di Italia yang mempunyai mata kuliah ini daJam
kurikulum studinya - sedi kit banya knya mempunyai peran positif.
Ceramah-ceram ah, k uliah umum, seminar atau pun kegiatan budaya yang
sering diusahakan untuk mendampingi pelaksanaan studi, mau tida k mau
telah menyeba rluas kan peng etahuan umum tentang Indonesia. Kehadiran
nyata Indonesia di masa kini mau tidak mau membangunk an mereka dari
mimpi e ksotik tentang "dun ia Melayu" yang me rek a kena l dari roman­
roman perompak Melayu Emil io Salgari36 • Seri roman yang berkembang
pada akhir abad 19 dan awa l abad 20 yang masih meninggalkan bek as
ya ng dalam di kalaangan masarakat umum di Italia masa k ini. Hal ini
terbuk ti dari dicetak ulangnya terus menerus sampai sekarang ber bagai
se ri roman Emi lio Salgari.
Jl
n

Zainal Muttaqien, Sarjana Sstra dari FSUI, pemah menjadi "reader" di Universita
degli Studi di Napoli "L'Orientale".
Zainal Muttaqien, Seserpih Sep,, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Jakarta,

1999.
O

>,
;

Zainal Munaqien, Komedi Empat Musim, cerua 1erbaik dari /lalia, Gagas Media,
Jakarta, 2004.
Acep Zamzam Noor, Di alas Umbria, sajak-sajak 1991-/997, Indonesia Tera, Ma­
gelang, 1999.
Socnoto, S. Farzah Soenoto R eri Roman erompac Melyu, kaya Emilio Salgari,
1862-1911", Teks cerminan Nila, 811dya Bangsa, DEWAN BAHASA DAN PUSTA­
KA, Kuala Lumpur, 1994.

SUSASTRA

374

hanya ada 3 ro­
Pada akhinya, dapat kita katakan bahwa, walaupun
n terjemahan lepas
man yang diterjemahkan ke dalam bahasa Italia, namu
terbitan berupa
oleh
abkan
puisi Indonesia cukup banyak. Hal ini diseb
isipkan puisi
meny
g
makalah atau artikel mengenai sasra Indonesia, serin
bahasa Italia. Puisi
sebagai contoh yang disertai terjemahannya dalam
puisi-puisi Chairil
yang sering diterjemahkan untuk contoh misalnya,
u Gadis /tali"
"Lag
dan
Anwar, "Aku" (A. Bausani), "Malamlebaran"
, G. Malpezzi). Jadi
karya Siter Situmorang (G. Soravia, L. Santa Maria
sajak secara utuh,
walaupun tidak ada terbitan dari sebuah kumpulan
cukup banyak
nal
terke
yang
terjemahan sebagian dari puisi mereka
(A. Bausani,
"
"Aku
juga. Beberapa contoh misalnya: Chairil Anwar
"Un Poeta a/la
Santa Maria) , Ajip Rosidi (S. Faizah Soenoto dalam
37
• Sajak-sajak terkenal
ricerca di Dio" - Seorang penyair mencari Tuhan)
dji Calzoum Bachri
Sutar
ra,
karya Siter Situmorang, Toeti Heraty, Rend
dilengkapi dengan
(G. Soravia)38• Semua terbitan tersebut tentu saja
tersebut. Untuk
uraian tentang penulis dan disertai ulasan karya sastra
(linguis) dan Silvia
prosa, sebagai bagian dari artikel, Antonia Soriente
dari Saman karya
de
episo
Vignato (antropolog)pemah menerjemahkan
Ayu Utami.
ir menjadi simbol
Tulisan ini diakhiri dengan pepatah yang hamp
esia di Italia:
dalam segala kegiatan untuk memperkenalkan Indon
Tai enal maka tak sayang.

18

375

Acuan

Penutup

1'

S. FAIZAH SOENOTO RIAi

SI SPEGNE, scritti docenti e
Dalam L. Santa Maria, ed., UN R!CORDO CHE NON
i in memoria di Alessandro
Napol
di
ate
Orient
cottaboratori dell'lstituto Universirario
1995.
i,
Napol
,
Minor
Series
,
LI-IUO
ANNA
ni,
Bausa
G. Soravia op.cit.

Bausani, Alessandro, The . irst Italian-Malay vocabulary by A. Pigafetta, EAST
WS, N.S., vol. II. Rome, 1960.
_______ , Note sulla struttura della hikayat classica malese, ANNAL/
IUO, N.S. XII, 1962.
_______ , Malesia. Poesie e leggende, Milano, 1963.
_______ , Note sui vocaboli persiani in maleselindonesiano, AN­
NAL/ JUD, N.S. XIV, 1964.
_____ _ , Kulturbegegnung in lndonesien, in ·'Antaiois", IX, 6,
1968.
_______ , le letterature de! sud-est asiatico, Firenze-Milano,
1970.
Santa Maria, Luigi, "I prestiti portoghesi nel malese-indonesiano•·, IUO, Na­
poli, 1967. Pubblicazione dei Seminario di lndianistica a cura di A.
Bausani.
_______ , ·'Pour une approche strutturale de la poesie indonesienne",
ARCH/PEL 9, 1975.
_______ ,"Proposte di letterature formale e di analisi strutturale della
poesia di Sanusi Pane", ANNALI DI CA' FOSCARJ, Venezia, 1974.
_______ , "Smontaggio' di un racconto della 'Beast Epic' malese",
ANNAL/ JUD, vol. 35, NS. XXV, Napoli, 1975.
_______ , lliore della letteratura malese ed indonesiana, EDIPEM,
Novara, 1973.
_______ , La strada senzaine, di Mochtar Lubis, /Sf!TUTO PER
L 'ORIENT, Roma, 1965.
_______ , ·'(I cinquantenario della Bahasa Indonesia'', ANNAL/ !UO,
vol. 39, NS XXIX, Napoli, 1979
_______ , "II racconto breve nella Modema Letteratura lndonesiana",
ANNALI IUO, NS vol Xlll, Napoli, 1963
_______ , "Le inluenze indiane classiche nel mondo malese-indone­
siano", JNDOLOGJCA TAURJNENSJA, vol. II (1974), Torino, 1975.
_______ , "Signiicato e problematica dell'opera di U tuy Tatang Son­
tani" , ANNALI IUO, NS vol XV, Napoli, 1965.
_______ , Dizionario dei Capolavori contributial Grande Dizionario
Enciclopedico sulle letterature indonesiana, malese classica, malese
modema e giavanese, UTET, Vol I, 11, Ill, Torino, 1987.
______ , Lettratura lndonesiana, ACCADEMIA NAZIONAlE DEi
L/NCEI, Roma, 1974.
Soenoto, S, Faizah R "Female igures in Indonesian Mythology, Past and Pres­
ent", VOCI DELL'ALTRA STORIA: ii Femminile nella cultura dei
popoli, SIFA, Roma, 1990.
______ , "ll Mondo Malese di Salgari", PERSEMBAHAN, ANNALI
IUO, Napoli, 1998.

SUSASTRA

376

_______ , "II Problema deIla periodizzazione della letteratura indone­
siana" , ANNAL!, Napoli, 1970.
_______ , ''Passion and Devotion in Modem Javanese Novels'', ANNAL! IUO, Napoli, 2004
_______ , ·'Seri Roman Perompak Melayu, karya Emilio Salgari,
1862-1922", Tes Cerminan Nilai Budya Bangsa, DEWAN BAHASA
DAN PVSTAKA, Kuala Lumpur 1994.
_______ , "Sino-Malay community and the pre-war novel series" ,
ANNAL! IUO, Napoli, 1996.
_______ , ·'Yengo, o signore, vengo. Un poeta alla ricerca di Dio'·
(Ajip Rosidi), ANNAL! IUO, Napoli, 1995.

Pendidikan Sastera Melayu di Singapura:
Renungan Terhadap Sastera Kanak-kanak dan
Remaja
Kartini Anwar

Universiti Teknologi Nanyang, Singapura

Jo

Abstract
The power of the colonial govenment had brought about signiicant changes in
Malay education system in Singapore. Malay education was shaped in accordance
with the needs and aspirations of the colonial, which placed its importance in
the teaching of the Malay language. A bunch of texts translated from Western
literature had been used as reading materials in Malay vernacular schools. The
teaching of Malay literature began to be given in Malay schools in Singapore in
the 1960s. However, as these schools are closed down one by one, the teaching
of Malay literature will consequently be stopped. Literary works were only used
in the teaching of the Malay language. In 2001, the Ministry of Education of
Singapore introduced two special programs in lower and middle levels to conserve
the teaching of Malay literature. These programs also serve as efforts to develop
appreciation toward Malay language and culture among students. The efforts wit I
have continuity if Elective Malay Literature is offered in high schools.
This paper will discuss teaching materials in the education curriculum and the
objective of the teaching of Malay literature in Singapore. Will certain selected
materials in the teaching ofliterature bring targeted outcomes or not? The use of
literary materials for children and teenagers will be discussed and several prob­
lems in selecting the materials will be diagnosed. Besides, the discourse of the
literature or children and teenagers will be examined and valued in accordance
with the context of present-day literature learning.
The learning of Malay literature in middle level aims to give knowledge about
the elements of literature and ideal values to students so that they can experience
and develop respect or the Malay language, literature and social values. Through
the literary materials and the teaching and learning activities, the students will
be educated to think analytically, critically and creatively. Furthermore, it is