modifikasi perilaku dengan teknik token

MODIFIKASI PERILAKU

METODE TOKEN EKONOMI

KELOMPOK 10
HASNAWATI LAHAMUDDIN

MUSDALIFAH

1171040076
11710400

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, karena
berkat rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nyalah sehingga makalah yang
berjudul “Token Ekonomi” ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa
shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW, karena Beliaulah kita bisa menikmati indahnya Islam seperti sekarang ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya banyak tantangan dan rintangan
yang didapatkan oleh penulis. Namun, berkat kesabaran jiwa, ketekunan, dan doa
maka segala kesulitan dan hambatan yang dialami dapat diatasi sehingga apa
yang diharapkan bisa terwujud adanya, Insya Allah.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti dengan
tangan terbuka menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhir kata,
semoga hasil penelitian ini mampu membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi
semua pihak di dunia dan di akhirat, amin.

Makassar, April 2014

KELOMPOK 10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku adalah cerminan dari kepribadian seseorang. Perilaku tidak lain
adalah suatu fungsi dan interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Perilaku merupakan hal penting dimana banyak hal yang dapat di pengaruhi,

misalnya saja tujuan hidup dari individu itu sendiri. Dalam ruang lingkup
psikologi, perilaku seseorang dapat di ubah sesuai dengan hal yang di
inginkan.
Modifikasi perilaku merupakan salah satu jenis intervensi klinis dimana
perilaku yang dianggap bagus pada individu dapat di tingkatkan serta perilaku
yang dianggap kurang baik dapat di tekan. Banyak metode dalam intervensi
Modifikasi Perilaku yang dapat di gunakan. Salah satu metode yang sering di
gunakan adalah metode token ekonomi. Bagaimana sebenarnya metode ini
sehingga banyak di gunakan?
B. Fokus Masalah
Berdasarkan pemaparan singkat dari latar belakang di atas, dapat di lihat
bahwa fokus masalah pada makalah ini adalah “Bagaimana konsep Metode
Token Ekonomi yang marak digunakan?”

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melihat bagaimana
Bagaimana konsep Metode Token Ekonomi.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis:


Menjadi referensi ilmiah dalam ruang lingkup pembahasan ilmu
Psikologi, khususnya Psikologi klinis mengenai Konsep Token Ekonomi.
2. Manfaat Praktis:
Memberikan informasi dan penjelasan bagi pembaca tentang
konsep token ekonomi.

BAB II
TOKEN EKONOMI

A. Pengertian
Martin dan Pear (1996) memaparkan bahwa token ekonomi adalah sebuah
program dimana sekelompok individu bisa mendapatkan token untuk
beberapa tingkah laku yang diharapkan muncul, dan token yang dihasilkan
bisa ditukar dengan sesuatu yang di anggap subjek sebagai hal
menyenangkan. Token ekonomi di buat berdasarkan prinsip conditioning
reinforcement. Conditioning reinforcement adalah stimulus yang tdak secara
langsung menguatkan tingkah laku, namun stimulus tersebut bisa menjadi
penguat jika dipasangkan dengan reinforcer lain.
Susanti (2012) mendefinisikan token ekonomi sebagai salah satu bentuk
pemberian imbalan sebagai penguat secara simbolik. Dalam hal ini subjek

diberikan motivasi dan reinforcement berupa imbalan. Subjek akan diberikan
imbalan apabila subjek bisa melakukan sesuai dengan target yang telah
disepakati. Kazdin (Nurmawati, 2013) berpendapat bahwa token ekonomy
merupakan penerapan operant conditioning dengan

mengganti hadiah

langsung dengan sesuatu yang dapat ditukarkan kemudian. Disebut operant
karena memberikan perlakuan terhadap lingkungan yaitu berupa hadiah
kepada tingkah laku.
Nurwanti (2013) menambahkan bahwa Hadiah atau ganjaran ini dapat
digolongkan kepada yang primer (yaitu yang berupa makanan, uang, alat-

alat permainan, dan benda-benda nyata lainnya) dan yang bersifat sekunder
(yaitu yang bersifat pujian dari masyarakat, perhatian dan perasaan terkenal).
Dengan adanya hadiah, perilaku akan terus berulang atau muncul. Token
ekonomy merupakan salah satu contoh dari perkuatan ekstrinsik yang
menjadikan seseorang melakukan sesuatu untuk diraihnya yakni dapat
meningkatkan perhatiannya baik dari tingkat intensitas maupun dari tingkat
validitas, tujuannya adalah mengubah motivasi yang ekstrinsik menjadi

motivasi yang instrinsik, dengan cara ini diharapkan bahwa perolehan
tingkah

laku yang diinginkan dapat menjadi ganjaran untuk memelihara

tingkah laku yang baru.
Purwanto (2012) mengartikan token ekonomi atau tabungan kepingan
sebagai salah satu metode modifikasi perilaku dengan cara pemberian
kepingan (Tanda) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku-perilaku yang
di harapkan muncul. Kepingan-kepingan ini yang nantinya dapat di tukarkan
dengan benda atau fasilitas tertentu yang diinginkan subjek. Benda yang di
tukarkan itu yang sering disebut dengan pengukuh idaman dari target. Salah
satu contoh dari token ekonomi adalah Ibu-ibu yang berbelanja di toserba
dengan kelipatan tertentu. Kelipatan tertentu itu dapat beberapa kupon dan
jumlah kupon tertentu dapat di tukarkan dengan gelas cantik yang motif dan
modelnya dapat di pilih sendiri.

B. Prinsip-prinsip Token Ekonomi
Token ekonomi merupakan prosedur untuk meningkatkan, mengajar,
mengurangi, dan memelihara berbagai perilaku. Token ekonomi dicadangkan

untuk menangani perilaku-perilaku yang tidak mempan dengan program lain.
oleh karena itu perencanaan dalam metode ini harus cermat. Salah satu
prinsip yang harus diperhatikan oleh pengembang adalah berkaitan dengan
token atau kepingan itu sendiri. Kazdin (Purwanto, 2012) menjelaskan bahwa
meski jenis dan ukuran dari token berbeda-beda tapi karakteristik harus
dimiliki oleh semua kepingan yaitu dapat dilihat jelas, dapat diraba dan dapat
dihitung.
Selain berhubungan dengan tokennya, Walker ( Purwanto, 2012)
menjelaskan bahwa dalam token ekonomi terdapat beberapa elemen pokok.
Elemen tersebut adalah:
1. Lingkungan dapat dikontrol, maksudnya adalah pelaksanaan
pada lingkungan yang

program

menimbulkan perilaku dapat diprediksi dan

dikendalikan.
2. Sasaran perilaku harus spesifik. Maksudnya adalah sasaran perilaku harus
di deskripsikan dengan jelas.

3. Tujuan dapat terukur.
4. Bentuk benda yang di jadikan token harus jelas.
5. Kepingan sebagai hadiah dengan kualitas yang baik dan benar-benar di
inginkan agar makna hadiah dapat terpenuhi.
6. Sesuai dengan perilaku yang di inginkan

7. Kepingan memiliki makna sebagai pengukuh
C. Prosedur
Langkah-langkah Implementasi Token Economy
1. Menentukan Perilaku Target
Semakin homogen individu kelompok yang akan dikenaitoken
economy, maka akan semakin mudah menstandardisasikan aturan-aturan
yang berlaku dalamtoken economy.
2. Mencari Garis Basal
Yakni memperoleh data sebelum melakukan penanganan, biasanya
melalui pengamatan selama dua minggu terhadap perilaku target. Sesudah
program dimulai, kita bisa membandingkan data dengan data yang
diperoleh saat menentukan garis basal, sehingga dapat menentukan
efektivitas program.
3. Memilih Back up Reinforcer

Perlu diperhatikan bagaimana karakteristik peserta program dan
apa saja ikira-kira barang yang dibutuhkannya. Barang yang menjadi
pengukuh pendukung haruslah barang yang dapat digunakan atau
consumable. Perlu diperhatikan pula tempat penyimpanan, dan dana yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program.

4. Memilih Tipe Token Yang Akan Digunakan
Secara umum, tipe token haruslah menarik, ringan, mudah
dipindahkan, tahan lama, mudah dipegang, dan tidak mudah dipalsukan.

Beberapa

contoh

yaitu

stiker,

keping


logam,

koin, check-mark,

poin, poker chip, stempel yang dicap di buku, tanda bintang, kartu, dll.

5. Mengidentifikasi Sumber-sumber Yang Bisa Membantu
Beberapa sumber yang bisa membantu adalah staf, relawan,
mahasiswa, residen, orang yang akan dikenai token itu sendiri.

6. Memilih Lokasi Yang Tepat.
Token dapat diberikan dimana saja, asal diberikan setelah perilaku
target muncul.

7. Menyiapkan Manual / pedoman Token Economy Pada Klien Dan Staf.

Ada suatu prosedur spesifik dalam penerapan program token economy

1. Perlu diperhatikan bagaimana cara penyimpanan data, kertas data yang
akan digunakan, siapa dan bagaimana data itu akan dicatat.


2. Siapa yang akan memberikan pengukuh atau agen pengukuh
(reinforcing agent), dan untuk perilaku apa.

3. Menentukan jumlah token yang bisa didapat pada setiap perilaku.
Pemebrian token dapat mulai dikurangi bila perilaku target telah
terbetuk.

4. Menyusun

prosedur

dan

menentukan

jumlah

token


untuk

memperoleh back up reinforcer. Pada awal program, frekuensi
penyediaan pengukuh pendukung harus cukup tinggi, lalu berkurang
secara bertahap.

5. Berhati-hati

terhadap

kemungkinan

munculnya

hukuman.Ada

kemungkinan hukuman bersyarat (possible punishment contingencies).
Klien

membayar

dengan

token

bila

ia

melakukan

tindakan

kontraproduktif.

6. Memastikan bahwa tugas yang harus dilakukan staf sudah jelas, dan
pemberian pengukuh pada staf.

7. Membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan masalah yang akan
timbul. Masalah yang biasa timbul antara lain, kebingungan, kekurangan
staf, peserta merusak token, dan lain-lain.
D. Aturan dalam Implementasi Token Ekonomi
Ada beberapa aturan yang harus di perhatikan dalam implementasi token
ekonomi. Soetarlinah Soekadji (Purwanto, 2012) mengemukakan beberapa
aturan, yaitu:
1. Hindari penundaan karena token harus segera di berikan setelah perilaku
muncul.
2. Pemberian token secara konsisten karena akan mempercepat peningkatan
perilaku sasaran.
3. Memperhitungkan pengukuh dengan harga token. Dalam perencanaan
perlu dipertimbangkan banyaknya kepingan yang akan diterima cukup
untuk ditukar dengan pengukuh idaman.
4. Persyaratan atau aturan harus jelas.
5. Pengukuh harus dicocokkan macam dan kualitasnya dengan situasi dan
kondisi subjek.

6. Kelancaran pengadaan pengukuh idaman harus di perhatikan
7. Memperhitungkan efek terhadap orang lain misalkan saudara subjek yang
iri.
8. Pentingnya kerja sama subjek
9. Kombinasi dengan prosedur lain
10. Pentingnya memperhatikan penundaan serta pentingnya follow up.
E. Kelemahan dan Kelebihan
Keuntungan token Ekonomi:
1. Mereka dapat diberikan segera sesudah suatu perilaku yan diinginkan
terjadi dan dipertukarkan di waktu mendatang dengan backup reinforcers.
Dengan demikian mereka dapat dipakai untuk menjembatani penundaan
yang sangat panjang antara respon target dengan back up reinforcers,
yang sangat penting ketika situasinya tidak praktis/ mustahil untuk
memberikan backup reinforcers sesudah perilaku.
2. Token mempermudah untuk mengatur penguat-penguat yang konsisten
dan efektif ketika menangani sekelompok individu.

Kelemahan Token ekonomi:
1. Kurangnya pembentukan motivasi renforce, karena token merupakan
dorongan dari luar diri.
2. Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung/
back up reinforce.
·

DAFTAR PUSTAKA
Martin, G & Pear, J. 1996. Behavior Modification : What It Is and How To Do It.
New Jersey. Prentice Hall International, Inc.
Nurmawati, E. 2013. Penerapan metode modifikasi perilaku Token Economy
untuk mengurangi Conduct Disorder. Procedia Studi Kasus dan Intervensi
Psikolog. Vol 1 (1), 31-35.
Purwanta, E. 2012. Modifikasi Perilaku. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Susanti, E. 2012. Meningkatkan keterampilan menganyam sarang ketupat
Melalui teknik token ekonomi pada anak tunagrahita ringan Di smplb
perwari padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol 1 no. 3, 273-283.