Politik Global Amerika Serikat dalam

PGAS (1)
Sejarah Singkat
Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di
sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudera
Atlantik di pesisir timur hingga Samudera Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di
lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Penetap pertama wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar
15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska. Selanjutnya,
penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun. Pada tahun 1492,
Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim di
Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di
Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-orang Inggris. Orang
Perancis, Spanyol, dan Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat. Perkembangan
koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak dari
mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri mereka.
Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika setelah
deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Perang ini dimulai karena kolonis merasa
diperlakukan tidak adil oleh Inggris.
Setelah Revolusi, Amerika Serikat menghadapi banyak masalah, seperti perbudakan.
Pada tahun 1800-an, AS memperoleh banyak wilayah dan mulai terindustralisasi. Dari tahun
1861 hingga 1865, Perang Saudara Amerika berkecamuk antara Utara dengan Selatan. Perang ini

diakibatkan karena sengketa mengenai hak-hak negara bagian, perbudakan, dan masa depan
Amerika Serikat. Beberapa negara bagian di Selatan meninggalkan Amerika Serikat dan
mendirikan Konfederasi.
Utara memenangkan perang, dan negara-negara yang telah meninggalkan perserikatan
kembali ke Amerika Serikat. Negara ini lalu melalui masa rekonstruksi. Pada akhir 1800-an,
banyak orang Eropa datang ke Amerika Serikat dan bekerja di pabrik besar. Pada awal abad ke20, AS menjadi kekuatan dunia. Ekonominya merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Negara ini juga terlibat dalam Perang Dunia I dan II.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dingin dengan Uni
Soviet. Selama Perang Dingin, pemerintah banyak menghabiskan dana untuk pertahanan. AS
1

terlibat dalam Perang Korea dan Vietnam, dan juga mengirimkan Neil Armstrong dan orangorang Amerika lain ke luar angkasa. Pada tahun 1991, Uni Soviet runtuh dan perang dingin
berakhir. Timur Tengah menjadi penting bagi Amerika, terutama setelah Serangan 11 September
2001. Kini, Amerika Serikat merupakan negara adidaya, tetapi masih menghadapi beberapa
masalah.
* Pra-Columbus
Nenek moyang dari penduduk asli Amerika berasal dari Asia. Mereka menyeberangi
jembatan darat Bering ke Alaska.
Masa Pra-Columbus adalah masa sebelum kedatangan Christopher Columbus ke Amerika
tahun 1492. Pada masa itu, penduduk asli Amerika menetap di Amerika Serikat. Mereka

memiliki budaya yang berbeda: penduduk asli di Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli
di Amerika Serikat barat laut menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam jagung dan
membangun rumah yang disebut pueblo; dan penduduk asli di Great Plains berburu bison
* Zaman Kolonial
Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di Pulau Roanoke tahun 1585, tetapi
tidak berlangsung lama. Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama yang dapat bertahan
berdiri di Jamestown, Virginia. Permukiman ini didirikan oleh John Smith, John Rolfe, dan
orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan kekayaan dan petualangan. Koloni di Virginia
hampir gagal bertahan karena penyakit dan kelaparan, tetapi berhasil karena penanaman
tembakau.
Pada tahun 1621, sekelompok orang Inggris yang dijuluki Pilgrim Fathers (orang yang
melarikan diri karena berselisih paham dengan gereja) menetap di Plymouth, Massachusetts.
Koloni yang lebih besar dibangun di Teluk Massachusetts oleh Puritan tahun 1630. Daripada
menemukan emas, Pilgrims dan Puritan lebih tertarik untuk membuat masyarakat yang lebih
baik, yang mereka juluki "kota di sebuah bukit." Roger Williams, yang ditendang keluar dari
Massachusetts, mendirikan koloni di Rhode Island tahun 1636.
Inggris bukan hanya satu-satunya negara yang menetap di wilayah yang kini menjadi
Amerika Serikat. Pada tahun 1500-an, Spanyol mendirikan benteng di Saint Augustine, Florida.
Perancis menetap di Kanada dan wilayah sekitar Danau-Danau Besar. Bangsa Belanda
mendirikan koloni di New York, yang mereka sebut Nieuw Nederland. Wilayah-wilayah lain

dimukimi oleh orang Skotlandia-Irlandia, Jerman, dan Swedia.
2

Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka
kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara mereka yang meninggal akibat variola,
penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika.
Pada awal tahun 1700-an, muncul gerakan religius yang disebut Gerakan Kebangunan
Rohani. Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah Amerika
yang merupakan "pergerakan besar", atau sesuatu yang melibatkan banyak orang Amerika.
Gerakan Kebangunan Rohani, bersama dengan Penghukuman Penyihir Salem, merupakan
tanggapan atas situasi Amerika saat itu, dan mungkin memengaruhi pemikiran yang digunakan
dalam Revolusi Amerika.
Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan
menjadi New England (New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island and Connecticut), kolonikoloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware), dan Selatan (Maryland,
Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakanpeternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil.
Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap
oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan
tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal
memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam.
Ketigabelas koloni tersebut terikat dengan "ekonomi Atlantik", yang melibatkan

penggunaan kapal untuk perdagangan budak, tembakau, rum, gula, emas, rempah-rempah, ikan,
kayu, dan barang hasil produksi, antara Amerika, Hindia Barat, Eropa, dan Afrika. New York,
Philadelphia, Boston, dan Charleston merupakan kota dan pelabuhan utama pada masa itu.
Dari tahun 1754 hingga 1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang yang disebut
Perang Tujuh Tahun. Inggris berhasil memenangkan perang. Perancis menyerahkan koloninya di
Kanada kepada Inggris, dan menyerahkan Louisiana ke Spanyol; Spanyol menyerahkan Florida
ke Inggris. Selanjutnya, Inggris mengeluarkan Proklamasi 1763, yang menyatakan bahwa orang
yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat Pegunungan Appalachia.
* Revolusi Amerika
Setelah Perang Tujuh Tahun, kolonis mulai merasa mereka tidak memperoleh hak-hak
mereka. Selain akibat Proklamasi 1763, mereka merasa diperlakukan tak adil karena pajak yang
dipungut oleh pemerintah Britania. Kolonis menyatakan "Tak ada pajak tanpa perwakilan", yang
3

berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di Parlemen Britania. Pajak-pajak tersebut
meliputi Sugar Act (1764), Stamp Act (1765), Townsend Duties (1767), dan Tea Act (1773). Pada
tahun 1770, peristiwa Boston Tea Party terjadi. Kolonis-kolonis di Boston membuang ratusan
kotak berisi teh dari kapal di Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Tea Act. Tentara
Britania lalu mengambil alih Boston, yang mengakibatkan pendirian Kongres Kontinental, terdiri
dari pemimpin setiap 13 koloni. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut adalah Benjamin

Franklin, John Adams, Thomas Jefferson, John Hancock, Roger Sherman, dan John Jay.
Pada tahun 1776, Thomas Paine menulis pamflet Common Sense, yang menyatakan
bahwa koloni-koloni harus merdeka dari Britania. Pada 4 Juli 1776, ketigabelas koloni setuju
terhadap Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Kolonis-kolonis telah terlibat dalam
pertempuran dengan Britania dalam Perang Revolusi Amerika. Perang dimulai pada tahun 1775
di Lexington dan Concord. Meskipun tentara Amerika di bawah kepemimpinan George
Washington banyak mengalami kekalahan, mereka memenangkan perang setelah kemenangan di
Yorktown yang dibantu oleh Perancis. Traktat Paris ditandatangani, dan Britania menarik semua
pasukannya dari Amerika Serikat.
* Perang Saudara
Pada tahun 1840-an dan 1850-an, Utara dan Selatan kurang saling menyukai karena berbagai
perbedaan, seperti:


Ekonomi Utara berdasarkan pada industri, sedangkan Selatan berdasarkan agraris.



Negara bagian Utara tidak memerlukan budak, sementara Selatan memerlukan budak.
Orang-orang di Selatan juga marah dengan buku-buku seperti Uncle Tom’s Cabin yang

menyatakan bahwa perbudakan itu salah.



Utara memiliki Partai Republik, sementara Selatan memiliki Partai Demokrat.



Perbedaan pandangan mengenai kekuasaan pemerintahan federal.

Pejabat-pejabat pemerintahan berusaha membuat perjanjian untuk menghentikan perang. Akan
tetapi, perjanjian-perjanjian ini tidak berhasil menghentikan perpecahan. Orang-orang Utara dan
Selatan mulai saling membunuh di Kansas karena masalah perbudakan. Peristiwa ini disebut
"Kansas Berdarah". Pada tahun 1859, John Brown mengambil alih sebuah kota di Virginia untuk
menunjukan bahwa perbudakan itu salah dan ia mencoba mengajak budak-budak melawan
pemiliknya.

4

Abraham Lincoln dari Partai Republik berhasil memenangkan pemilu pada tahun 1860.

Setelah itu, sebelas negara bagian meninggalkan Amerika Serikat dan mendirikan Negara
Konfederasi Amerika. Maka meletuslah Perang Saudara Amerika antara Utara dengan Selatan.
Konfederasi memiliki jenderal yang lebih cakap daripada utara, akan tetapi memiliki lebih
sedikit jalur kereta dan hampir tidak mempunyai pabrik senjata. Pada awal perang, jenderaljenderal Konfederasi seperti Robert E. Lee dan Stonewall Jackson memenangkan pertempuran
melawan jenderal-jenderal Utara seperti George B. McClellan dan Ambrose Burnside. Pada
pertengahan

perang,

Lincoln

mengumandangkan

Proklamasi

Emansipasi

yang

akan


membebaskan semua budak di Konfederasi, dan memperbolehkan orang kulit hitam bertempur
dalam angkatan bersenjata Utara. Alur perang mulai memihak pada Utara setelah pertempuran
Gettysburg tahun 1863. Pada tahun 1865, jenderal Ulysses S. Grant telah merebut ibukota
Konfederasi di Richmond, Virginia, dan memaksa jenderal Lee untuk menyerah.

PGAS (2)
Sistem Politik Domestik
5

Amerika Serikat adalah sebuah republik konstitusional federal, di mana Presiden (kepala
negara dan kepala pemerintahan), Kongres, dan lembaga peradilan berbagi kekuasaan yang
melekat pada pemerintah nasional, dan pemerintah federal berbagi kedaulatan dengan
pemerintah-pemerintah negara bagian.
Cabang eksekutif dikepalai oleh Presiden dan tidak memiliki kebergantungan terhadap
cabang legislatif. Kekuasaan legislatif berada pada dua kamar Kongres, Senat dan Dewan
Perwakilan Rakyat. Cabang yudikatif (atau peradilan), terdiri atas Mahkamah Agung dan
pengadilan-pengadilan federal yang lebih rendah kedudukannya, menjalankan kekuasaan
yudikatif (atau peradilan). Fungsi peradilan adalah untuk menafsirkan konstitusi dan hukumhukum federal dan peraturan-peraturan yang berlaku di Amerika Serikat. Hal ini termasuk
menyelesaikan sengketa antara cabang-cabang eksekutif dan legislatif. Susunan dan kedudukan

pemerintah federal dijelaskan di dalam konstitusi. Dua partai politik, Partai Demokrat dan Partai
Republik, mendominasi politik di Amerika sejak perang saudara, meskipun partai-partai lain juga
ada.
Terdapat dua perbedaan utama antara sistem politik yang dijalankan di Amerika dan di
sebagian besar negara-negara demokrasi maju lainnya. Hal ini meliputi bertambahnya kekuasaan
majelis tinggi di cabang legislatif, sebuah cakupan kekuasaan yang lebih luas dipegang oleh
Mahkamah Agung, pemisahan kekuasaan antara cabang legislatif dan eksekutif, dan dominasi
dua partai politik. Amerika Serikat adalah salah satu negara demokratis maju di dunia, di mana
partai-partai ketiga memiliki pengaruh politik yang kecil.
Entitas federal yang diciptakan oleh Konstitusi Amerika Serikat adalah fitur dominan
sistem pemerintahan Amerika. Tetapi, sebagian besar rakyat menjadi subjek bagi pemerintah
negara bagian, dan semuanya adalah subjek bagi berbagai unit pemerintah daerah. Pemerintah
daerah yang dimaksud adalah county (setara kabupaten), munisipalitas, dan distrik khusus.
Tumpang tindihnya wilayah hukum ini mencerminkan sejarah Amerika Serikat.
Pemerintah federal diciptakan oleh negara-negara bagian, sejak koloni-koloni didirikan secara
terpisah dan memerintah wilayah masing-masing, merdeka satu sama lain. Satuan-satuan
pemerintah daerah diciptakan oleh koloni-koloni untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu
negara bagian. Seiring meluasnya negara ini, pemerintah federal menganjurkan agar negaranegara bagian baru meniru sistem yang telah ada.
* Ideologi Amerika
6


Republikanisme, bersama-sama dengan sebentuk liberalisme klasik masih menjadi
ideologi dominan. Dokumen-dokumen sentral di antaranya Deklarasi Kemerdekaan (1776),
Konstitusi (1787), Makalah Federalis (1788), Bill of Rights (1791), dan "Gettysburg Address"
karya Lincoln (1863), dan lain-lain. Prinsip-prinsip inti dari ideologi ini di antaranya:


Tugas warga negara: warga negara bertanggung jawab untuk memahami dan mendukung
pemerintah, turut serta dalam pemilihan umum, membayar pajak, dan menjalankan tugas
kemiliteran (apabila negara meminta).



Melawan korupsi.



Demokrasi: Pemerintah mampu memenuhi keinginan warga negara, yang dapat
mengubah wakil-wakilnya melalui pemilihan umum.




Kesamaan di depan hukum: Undang-undang tidak boleh memuat perlakuan khusus bagi
warga negara. Pegawai pemerintah juga menjadi subjek hukum seperti masyarakat
lainnya.



Kebebasan beragama: Pemerintah tidak boleh membantu ataupun menekan agama
tertentu.



Kebebasan berbicara: Pemerintah dilarang membatasi orang (melalui undang-undang/
peraturan lain) untuk mengemukakan pendapat selagi tidak memicu tindak kekerasan;
pasar pemikiran.

Pada permulaan didirikannya Amerika Serikat, ekonomi bertumpu pada pertanian dan usaha
kecil swasta, dan pemerintah negara bagian meninggalkan isu-isu kesejahteraan kepada pihak
swasta atau inisiatif daerah. Seperti di Britania Raya dan negara industri lainnya, ideologi
laissez-faire secara luas diragukan pada periode Kelesuan Besar Ekonomi. Di antara dasawarsa
1930-an dan 1970-an, kebijakan fiskal dicirikan oleh konsensus Keynes, suatu masa di mana
liberalisme modern Amerika mendominasi kebijakan ekonomi yang secara virtual tidak dapat
ditantang. Tetapi, sejak penghujung dasawarsa 1970-an dan permulaan dasawarsa 1980-an,
ideologi laissez-faire menjadi kekuatan yang lebih besar dalam politik Amerika. Sementara
negara kesejahteraan Amerika membesar lebih dari tiga kali lipat setelah Perang Dunia II, justru
besaran PDB-nya sebesar 20% PDB dasawarsa 1970-an. Kini, liberalisme Amerika modern, dan
konservatisme Amerika modern terlibat dalam peperangan politik tanpa henti, dicirikan oleh apa
yang dijelaskan para ekonom sebagai "perpecahan besar [dan] tertutup, tetapi melawan
pemilihan umum secara keras."
7

Sebelum Perang Dunia II, Amerika Serikat menganut kebijakan politik luar negeri yang
jauh dari upaya campur tangan kepada pihak asing, yakni dengan tidak mengambil bagian dalam
silang sengketa di antara kuasa-kuasa asing. Amerika Serikat mengabaikan kebijakan ini ketika
ia menjadi adikuasa, dan negara ini sangat menganjurkan prinsip internasionalisme.
* Pemerintahan Negara Bagian
Pemerintahan negara bagian memiliki kekuasaan untuk membuat undang-undang pada
semua subjek yang tidak diberikan kepada pemerintah federal atau yang diserahkan kepada
negara bagian menurut konstitusi. Kekuasaan-kekuasaan ini di antaranya pendidikan, hukum
keluarga, kontrak, dan sebagian besar hukum pidana. Tidak seperti pemerintah federal, yang
hanya memiliki kekuasaan-kekuasaan itu berdasarkan konstitusi, pemerintah negara bagian
memiliki kekuasaan melekat yang memungkinkannya bertindak, kecuali jika dibatasi oleh
konstitusi nasional atau ketentuan negara bagian.
Seperti pemerintah federal, pemerintah negara bagian memiliki tiga cabang: eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Kepala eksekutif negara bagian adalah gubernur yang dipilih langsung
oleh rakyat, yang biasanya bertugas untuk masa bakti empat tahun (meskipun di beberapa negara
bagian lain hanya dua tahun). Kecuali untuk Nebraska, yang memiliki legislatif satu kamar,
semua negara bagian memiliki legislatif dua kamar, di mana biasanya majelis tinggi disebut
Senat dan majelis rendah disebut Dewan Perwakilan Rakyat, badan deliberatif atau yang serupa
dengannya. Di sebagian besar negara bagian, para senator bekerja untuk masa bakti empat tahun,
dan para anggota majelis rendah bekerja untuk masa bakti dua tahun.
Konstitusi negara-negara bagian berbeda dalam beberapa rinciannya, tetapi secara umum
mengikuti pola yang sama dengan konstitusi federal, termasuk pernyataan hak-hak rakyat dan
rencana perlembagaan pemerintah. Tetapi, konstitusi negara bagian lebih terperinci.
* Partai Politik dan Pemilihan Umum
Konstitusi Amerika Serikat tidak pernah secara formal membahas hal-ikhwal partai
politik, terkhusus karena para pendiri bangsa aslinya tidak menentukan politik Amerika sebagai
partisan. Dalam Makalah Federalis No. 9 dan No. 10, Alexander Hamilton dan James Madison,
masing-masing menulis secara khusus tentang bahaya faksi politik dalam negeri. Dan lagi,
Presiden Amerika Serikat pertama, George Washington, bukanlah seorang anggota partai politik
manapun pada masa pemilihannya atau selama dia menjabat sebagai presiden. Lebih jauh lagi,
dia berharap bahwa partai-partai politik tidak perlu dibentuk, khawatir akan terjadinya konflik
8

dan kemandekan politik. Meskipun demikian, permulaan sistem dua partai di Amerika mulai
muncul dari lingkaran terdekat penasihatnya, termasuk Hamilton dan Madison.
Di dalam pemilihan umum partisan (berpartai), para calon diajukan oleh partai politik
atau mencari kantor publik sebagai peserta independen. Tiap-tiap negara bagian memiliki
kebijakan penting dalam hal menentukan bagaimana para calon diajukan, dan dengan demikian
memenuhi persyaratan untuk tampil pada surat suara pemilihan umum. Biasanya, para calon dari
partai besar secara resmi ditentukan dalam sebuah konvensi atau rapat primer partai yang
bersangkutan, sedangkan para calon dari partai kecil atau independen harus melengkapi proses
permohonan.
* Kongres Amerika Serikat
Kongres Amerika Serikat (Bahasa Inggris: United States Congress) adalah cabang
legislatif dari pemerintahan federal Amerika Serikat. Sistem yang dianut adalah sistem dua
kamar atau bikameral, terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Dewan Perwakilan
terdiri dari 435 anggota, masing-masing mewakili sebuah distrik dan bertugas selama dua tahun.
Jumlah kursinya dibagi berdasarkan jumlah penduduk tiap negara bagian; sedangkan dalam
Senat, setiap negara bagian memiliki dua Senator, tidak memandang populasi. Ada 100 orang
Senator, yang menjabat selama enam tahun. Anggota DPR dan senator, dipilih secara langsung
oleh masyarakat, tetapi di beberapa negara bagian gubernur dapat memilih pengganti sementara
ketika sebuah kursi Senat kosong.
Konstitusi Amerika Serikat memberikan seluruh kekuasaan legislatif dari pemerintah
federal dalam Kongres. Kekuasaan kongres dibatasi kepada yang disebutkan dalam Konstitusi;
seluruh kekuasaan lain diberikan kepada negara bagian dan masyarakat. Kekuasaan yang tertulis
dari Kongres termasuk otoritas untuk mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara bagian,
memungut pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah Agung, untuk mengatur
angkatan bersenjata, dan menyatakan perang. Konstitusi juga memasukkan "klausa perlu dan
layak", yang memberikan Kongres kekuasaan untuk "membuat seluruh hukum yang diperlukan
dan layak dijalankan dalam kekuasaan sekarang". Tujuan umum yang ditampilkan dalam
Mukadimah juga telah dianggap sebagai otoritas Acts of Congress.
Senat sepenuhnya setara kedudukannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat, dan bukan
merupakan "majelis peninjauan" keputusan, seperti halnya dengan majelis tinggi dalam sistem
legislatif dua kamar di banyak negara. Namun ada sejumlah kekuasaan khusus yang diberikan
9

kepada satu majelis saja. Di satu pihak, nasihat dan persetujuan Senat dibutuhkan untuk
pengangkatan pejabat eksekutif dan posisi yudikatif tingkat tinggi oleh presiden dan untuk
mengesahkan perjanjian. Di pihak lain, rancangan undang-undang untuk meningkatkan
pendapatan hanya boleh diajukan oleh DPR saja. DPR dan Senat bersidang di Gedung Capitol di
Washington, D.C.
* Senat Amerika Serikat
Senat Amerika Serikat (Bahasa Inggris: United States Senate) adalah salah satu dari dua
bagian Kongres Amerika Serikat. Bagian lain dari Kongres adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Amerika Serikat (US House of Representatives).
* Keanggotaan Senat
Setiap negara bagian Amerika Serikat mempunyai dua orang senator yang mempunyai
masa jabatan 6 tahun, dan dapat dipilih kembali tanpa batas. Karena Pemilu AS diselenggarakan
setiap dua tahun (setiap bulan November tahun genap), setiap kursi senator akan habis masanya
setiap 3 kali pemilihan.
* Komposisi Senat
Saat ini, Senat Amerika Serikat terdiri dari 100 senator (ada 50 negara bagian dan
masing-masing negara bagian mengirim 2 senator).
Pemilu 2004 menghasilkan komposisi sebagai berikut: 55 senator dari Partai Republik, 44 dari
Partai Demokrat, dan 1 independen.
Pemilu 2008 menghasilkan komposisi sebagai berikut: 40 senator dari Partai Republik, 59 dari
Partai Demokrat, dan 1 independen.

PGAS (3)
Kebijakan LN Amerika Serikat
* Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat
10

Politik Luar Negeri suatu negara dipastikan mengarah kepada promosi kepentingan
nasional suatu negara termasuk juga negara Amerika Serikat. Tindakan-tindakan Amerika Serikat
ini tercermin dari serangkaian kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait kompetisi ekonomi,
memperkuat pertahanan di perbatasan negara-negara, mewujudkan perdamaian, kebebasan, dan
upaya perluasan ideologi demokrasi. Namun pada dasarnya politik luar negeri tidak pernah
pernah bersifat tetap, politik luar negeri harus merespon dan merumuskan kebijakan sesuai
dengan kepentingan nasional dan peluang dalam hubungan internasional.
* Aktor Yang Berperan Dalam Kebijakan Luar Negeri
Beberapa aktor yang memegang peranan pentinga dalam kebijakan luar negeri amerika
serikat yaitu :
1. Presiden berperan sebagai penyelenggara politik luar negeri melalui departemen luar negeri
dan menunjuk dan memberhentikan duta besar (atas persetujuan kongres)
2. Kongres berperan dalam menunjuk duta besar dan menyetujui ataupun meratifikasi
pembuatan kebijakan yang di buat oleh presiden.
3. Senat dan house of representative berperan dalam mengeluarkan resolusi ataupun
menolaknya
4. Departemen berperan dalam penyelenggaraan secara administratif politik luar negeri
Amerika Serikat.
* Institusi Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat
Dalam pembuatan kebijakan luar negeri amerika serikat terdaat institusi pemerintahan
yang memegang peranan penting yaitu :
1. Department of State
2. Department of Defense
3. National Security Council
4. Central Intelligence Agency
Secara umum berbagai arah kebijakan luar negri Amerika Serikat di tujuan nasionalnya yaitu
memantapkan diri di dunia sebagai polisi dunia, dominasi sumber daya alam, orientasi ekonomi,
penyebaran ideologi liberalism dan demokrasi, keamanan nasional dan pemberantasan
terrorisme, dan mewujudkan tatanan dunia baru.

11

Dalam format politik internasional Amerika Serikat terdapat dua pilar paling mengemuka
yang dijadikan kebijakan pokok negara adidaya itu adalah demokratisasi (termasuk HAM) dan
liberalisme ekonomi dunia.
* Langkah Politik Amerika Serikat
Sebagaimana yang telah si singgung di atas, untuk memperjuangkan kepentingan
ideologinya, langkah pertama yang dilakukan AS adalah mengajak seluruh dunia untuk
menjadikan kapitalisme sebagai standar, persepsi, serta keyakinan yang berlaku di segala aspek
kehidupan bagi seluruh umat manusia. Untuk itu, AS melakukan internasionalisasi ideologi
kapitalisme sebagai asas interaksi dan UU internasaional. AS dan sekutunya kemudian
membentuk PBB dan Piagam PBB, yang menjadi legitimasi dan alat kepentingan
internasionalnya. Sebagai pembentuk badan internasional itu, AS tentu harus mendapat jaminan,
bahwa kepentingan-kepentingannya tetap bisa terjamin. Dari sana, dibuatlah Dewan Keamanan
PBB (DK PBB) dengan anggota tetap yang memiliki hak veto. Dengan hak ini, AS dapat dengan
mudah

menggagalkan

segala

keputusan

yang

dianggap

bertolak

belakang

dengan

kepentingannya; tidak peduli sebaik apa pun keputusan itu; tidak peduli meskipun seluruh negara
mendukung keputusan tersebut.
Dalam bidang politik, berbagai aturan yang jelas-jelas bersumber dari ideologi
kapitalisme dibuat dan diinternasionalisasikan. Lahirlah, antara lain, Deklarasi Universal HakHak Asasi Manusia (Deklarasion of Human Right) tahun 1948. Deklarasi ini mencantumkan
penjaminan atas kebebasan manusia; terutama kebebasan beragama, berpendapat, kepemilikan,
dan perilaku. Internasionalisasi ini dibutuhkan AS agar setiap tindakannya di dunia internasional
menjadi legal atau sah meskipun sebenarnya sekadar untuk kepentingan nasional (national
interest) AS semata.
* Langkah Ekonomi Amerika Serikat
Dalam bidang ekonomi, internasionalisasi kepentingan AS dilakukan dengan memuat
suatu tatanan ekonomi internasional dengan seperangkat organisasinya seperti IMF, Bank Dunia,
dan WTO. Langkah paling penting dilakukan AS adalah mengubah sistem mata uang dunia
dengan menjadikan dollar sebagai standar untuk menilai mata uang yang berbeda-beda. Tahun
1944, delegasi 44 negara yang mengadakan pertemuan di Bretton Woods menerima gagasan itu.
AS bisa memaksa penggunaan dollar karena saat itu AS merupakan negara yang sangat kuat
secara politik dan militer di dunia. Dollar AS sejak saat itu mendominasi dunia.
12

Perdagangan bebas juga menjadi program utama dari WTO yang pembentukannya
dipelopori AS. Tujuan utama dari liberalisasi perdagangan ini adalah untuk membuka pasar
seluruh negara-negara di dunia bagi produk unggul dan investasi negara-negara kapitalis.
Dengan demikian, negara-negara berkembang akan selalu berada dibawah hegemoni AS.
* Politik Luar Negeri Obama
Ciri utama politik luar negeri AS sejak tahun 1940-an hingga kini dibentuk oleh dua
tradisi besar dalam ilmu hubungan internasional, yaitu realisme politik dan idealisme politik.
Tradisi realisme politik berkembang di era Perang Dingin, dimana tujuan utamanya
dimaksudkan untuk melakukan politik pembendungan terhadap Uni Soviet yang dinilai
membahayakan supremasi kekuasaan AS didunia. Sementara itu, tradisi idealisme politik
berkembang di era pasca-Perang Dingin, dimana tujuan utama politik luar negeri AS diarahkan
untuk melakukan ekspansi kebebasan/ demokrasi ke seluruh penjuru dunia.
Richard N. Haas (2009), Presiden Council on Foreign Relations, pernah mengatakan
bahwa politik luar negeri Obama itu lekat dengan tradisi realisme politik dibandingkan idealisme
politik. Penilaian Haas itu didapatkan setelah melakukan studi banding antara politik luar negeri
Obama dengan politik luar negeri George Bush yang beraliran realisme politik (sang ayah) dan
politik luar negeri George W. Bush yang beraliran idealisme politik (sang anak).
George Bush dan George W. Bush adalah presiden AS yang telah menceburkan AS pada
Perang Irak. Tapi ada yang membedakan keduanya dalam hal motif/ tujuan Perang Irak. Motif/
tujuan Presiden Bush (sang anak) melancarkan Perang Irak 2003 adalah untuk mengganti rezim
pemerintahan. Ia berharap penggantian rezim di Baghdad bakal berujung pada terbentuknya Irak
yang demokratis. Sebagai penganut paham idealisme politik, Bush tentu berharap dengan
demokratisnya Irak, negara ini akan menjadi lebih bersahabat dengan AS.
Sementara itu, politik luar negeri Presiden Bush (sang ayah) dalam Perang Irak
sebelumnya adalah untuk membebaskan Kuwait dari aneksasi Irak. Setelah berhasil
membebaskan Kuwait, AS justru tidak terus bergerak maju menuju Baghdad dan menggulingkan
pemerintahan Saddam Hussein, seperti apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Bush disini
nampaknya hanya tertarik pada strategi realisme politik yang tidak ingin melihat negara lain
unjuk kekuatan/ kekuasaan yang dapat mengganggu kepentingan AS di Kuwait.
Dalam konteks itu, Presiden Obama rupanya lebih bersepakat dengan pendekatan
realisme politik Bush (sang ayah) dibandingkan dengan pendekatan idealisme politik Bush (sang
13

anak). Dalam politik luar negeri AS di Afghanistan, misalnya, Presiden Obama sama sekali tidak
menyinggung soal mengubah negara itu menjadi demokratis. Di Afghanistan, Obama hanya
tertarik untuk menghancurkan Al-Qaidah, yang selama ini telah mengganggu kepentingan/
kekuasaan AS.
Merujuk pada politik luar negeri realisme politik Obama sebelumnya, maka pernyataan
Obama yang menyebut “AS adalah Kekuatan Asia Pasifik” dapat dipahami sebagai unjuk
kekuatan AS terhadap Cina yang selama ini dipandang agresif di kawasan pasifik dan pernyataan
Obama yang menyebut “AS tidak Takut terhadap Cina” adalah penegasan Obama untuk
memperingatkan Cina bahwa AS tidak gentar dengan kemajuan teknologi militernya yang di
awal tahun 2011 telah berhasil mengembangkan dan meluncurkan rudal balistik yang jarak
jangkauannya mampu mencapai pangakalan militer AS di Okinawa dan Guam, Jepang. Pada
intinya penempatan pasukan marinir AS di Darwin itu ditujukan untuk meredam kekuatan Cina
yang semakin merajalela di kawasan Asia pasifik.
* Implikasi
Meskipun Menlu Indonesia Marty Natalegawa mengatakan Indonesia dan ASEAN tidak
merasa terganggu dan terancam oleh keputusan penempatan pasukan AS tersebut dan tidak akan
membiarkan Asia Tenggara menjadi ajang persaingan negara-negara kuat, seperti AS dan Cina,
tetap ada implikasi yang dapat merugikan Indonesia dan ASEAN akibat dari taktik politik luar
negeri Obama di kawasan Asia Pasifik.
Implikasi pertama terkait kedekatan geografis wilayah Darwin, dimana pasukan marinir
AS ditempatkan, dengan wilayah Indonesia bagian Timur, Papua dan Maluku, yang secara
potensial rawan akan gerakan separatisnya. Siapa yang bisa menjamin bahwa AS dan Australia
tidak mengamati aktivitas kita dan memiliki agenda tersembunyi? Apalagi Indonesia pernah
memiliki pengalaman pahit terhadap Australia karena mendukung disintegrasi Timor Leste dari
Indonesia pada 1999 (Herry Juliartono, 2011).
Implikasi kedua adalah jangan sampai persepsi positif Indonesia, Malaysia, Filipina, dan
Singapura (sebagai anggota ASEAN) terhadap penempatan pasukan AS ini dipandang negatif
oleh Cina. Dan ini dapat berakibat bagi relasi Cina-ASEAN kedepannya. Apalagi Cina telah
berjasa bagi ASEAN dengan inisiatifnya menyediakan bantuan dana sejumlah US$ 10 miliar
untuk kepentingan kerja sama ASEAN-Cina.

14

Sangat jelas, taktik politik luar negeri realisme politik Obama cukup efektif untuk
menunjukkan AS sebagai kekuatan Asia Pasifik. Cina pun memiliki pengaruh kuat bagi ASEAN
dengan sejumlah bantuan dananya. Implikasi utama dari semua ini adalah, Indonesia dan
ASEAN pastinya akan terancam, terganggu dan menjadi objek dari pengaruh dua kekuatan
utama yang bersaing antara AS dan Cina di kawasan Asia Pasifik.
Khusus untuk Indonesia, dengan mencermati politik luar negeri Obama yang demikian,
jangan sampai doktrin “a Million Friends, Zero Enemies” yang menjadi pedoman politik luar
negeri Indonesia membuat kita lengah, hanya karena doktrin tersebut yang mengharuskan kita
bersikap positif terhadap Negara lain. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia untuk terus selalu
waspada terhadap setiap motif politik luar negeri Obama, karena disintegrasi Timor Leste dari
Indonesia adalah pelajaran berharga bagi bangsa ini agar tidak terulang kembali dengan
menularkannya pada wilayah-wilayah Indonesia lainnya seperti Papua dan Maluku yang
mungkin akan dijadikan target AS dan Australia.

PGAS (4)
Aktor Non Negara
15

* Freemasonry
Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang asal-usulnya tidak jelas antara
akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Freemasonry kini ada dalam beragam bentuk di
seluruh dunia dengan jumlah anggota diperkirakan sekitar 6 juta orang, termasuk 150.000 orang
di bawah yurisdiksi Loji Besar Skotlandia dan Loji Besar Irlandia, lebih dari seperempat juga
orang di bawah yurisdiksi Loji Besar Bersatu Inggris dan kurang dari dua juta orang di Amerika
Serikat.
Organisasi Freemasonry tidak mempunyai pusat dan setiap negara mempunyai organisasi
yang berdiri sendiri. Sekalipun demikian setiap organisasi Freemasonry di mana pun akan
memunyai nomor pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Freemasonry juga
mempunyai Master tertinggi yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master Freemasonry
yang bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemasonry yang ada di dunia.
Organisasi ini diatur menjadi Loji-Loji Besar atau kadang-kadang Orient yang mandiri,
yang masing-masing memiliki yurisdiksinya tersendiri, yang terdiri atas Loji bawahan atau
konstituen. Berbagai Loji Besar dapat mengakui atau tidak mengakui satu sama lain berdasarkan
Prinsip Mason (sebuah Loji Besar bisanya menganggap Loji Besar lainnya yang memiliki prinsip
yang sama sebagai Loji reguler, dan mereka yang tidak sama dianggap sebagai Logi "tak
reguler" atau Loji "gelap").
Freemasonry merupakan organisasi yang tertutup dan ketat dalam penerimaan anggota
barunya. Organisasi ini bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi
apapun. Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan
kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Freemasonry sendiri adalah simbolisasi
dari pengertian pekerja keras yang memunyai kebebasan berpikir. Kata mason berasal dari
bahasa Perancis, maçon, yang artinya "tukang batu". Sekalipun organisasi ini merupakan
organisasi hanya bagi kaum laki-laki namun kini sudah banyak pula kelompok Freemasonry
wanita.
Ada juga lembaga tambahan, yang merupakan organisasi yang terkait dengan cabang
utama Freemasonry, namun dengan administrasinya sendiri.
* Prinsip
Pada dasarnya Freemasonry lebih mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan atau
humanisme sekuler. Dalam kelompok persaudaraan tersebut, manusia akan dilihat sebagai
16

mahluk individu dan pemikirannya menjadi titik sentral pandangan. Pekerjaan dan spirit kerja
dalam Freemasonry ditujukan pada menemukan bagaimana harapan-harapan utama manusia
dalam menempuh kehidupan ini. Dalam upaya kebersatuan anggota sebagai ikatan persaudaraan,
adalah dengan cara melihat segi positif pemikiran setiap individu, dan meninggalkan segi
negatifnya. Berkumpul dalam Loji adalah merupakan tradisi sejak awal dimana para anggota
akan saling bertukar pikiran, dan yang lebih penting adalah tetap membina ikatan persaudaraan
atau brotherhood. Masing-masing anggota harus mampu bekerja untuk diri sendiri agar menjadi
manusia yang lebih baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan, serta membangun kebebasan
berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Secara ideal dapat dikatakan bahwa:
membangun sebuah kuil kemanusiaan.
Dalam praktiknya, Freemasonry tidak menyajikan suatu doktrin maupun dogma, dan juga
tidak memunyai program yang kaku. Bagaimana peraturan kebebasan berpikir yang
dikembangkan oleh setiap anggota komunitas adalah secara sadar atau tidak apabila pemikiran
seorang anggota itu dapat diterima secara umum oleh anggota komunitas. Kebenaran spirit
dalam filosofi yang dikembangkan Freemasonry akan terus berkembang sebagai wujud dari
bagaimana cara pandang melihat kebenaran yang dipercayai, bagaimana kekuatan sistem nilai,
norma, adat dan tradisi yang ada dalam masyarakat, serta adanya kompromi penerimaan sesuatu
pandangan atau pemikiran yang baru.
Freemasonry pada dasarnya menghormati semua agama dan kepercayaan yang dianut
oleh anggotanya. Freemasonry sebagai organisasi persaudaraan tidak terlibat pada suatu agama
dan kepercayaan yang dianut para anggotanya. Dengan demikian setiap anggota juga perlu
menghormati kebebasan setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Sekalipun demikian Freemasonry memercayai bahwa Tuhan adalah kreator dari
alam raya. Secara prinsip Freemasonry memunyai tiga pilar filosofi yang harus selalu dipegang
yaitu: rasionalitas, ketuhanan, dan etika.
Pada dasarnya Freemasonry mengajarkan sebuah filosofi baru dalam kehidupan ini.
Filosofi baru tersebut yaitu sekularisme yang artinya memisahkan berbagai sektor kehidupan
dengan agama yaitu pada sektor-sektor pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan
ilmiah. Dalam hal ini agama menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam
kehidupan sosial. Dengan demikian sekularisasi dalam Freemasonry adalah sebuah proses
dimana semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma, dan ide-ide,
17

landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik. Filosofi baru inilah yang kemudian dalam
perjalanan kehidupan Freemasonry telah menarik begitu banyak pertentangan dengan prinsipprinsip yang sudah ada.
Sekalipun Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, ataupun
perkembangan politik suatu negara, namun dalam praktiknya nilai-nilai yang diajarkan oleh
Freemasonry telah memberikan sumbangan yang besar dalam setiap individu Freemasonry
dalam membangun masyarakat yang diidamkan yaitu bebas dari tirani dan dogma.
* Kegiatan
Hingga kini Freemasonry tetap menjaga tradisi ritual, yang merupakan simbol bahwa
setiap anggota adalah pekerja bangunan (maçon) yang dapat disimbolkan sebagai batu bata yang
harus disusun menjadi sebuah bangunan kuil. Bagunan kuil Freemasonry merupakan simbol dari
sebuah masyarakat yang besar. Dalam menerima anggota baru dari sebuah Loji atau rumah
Freemason, maka ritual ini akan diperkenalkan kepada setiap anggota baru tersebut. Ia kemudian
mempunyai kewajiban untuk juga berfungsi sebagai pekerja membangun kuil secara bersamasama dengan anggota yang lain. Freemasonry meletakkan visi bahwa bekerja membangun kuil
adalah sebuah seni yang tinggi agar nampak indah baik di bagian luar, di bagian dalam maupun
di bagian pusat bangunan. Sebagai anggota suatu Loji, komunitas Freemasonry memunyai
hierarki tiga tingkatan dari yang terrendah hingga yang tertinggi yaitu murid, pekerja, dan
master. Setiap master memunyai tugas untuk membimbing murid-muridnya dan membantu para
pekerja agar dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Para Master memunyai hierarki
dengan tingkatan yang tertinggi adalah tingkat 33 yang merupakan Grand Master untuk suatu
negara.
* Simbol
Simbol kuil yang digunakan oleh Freemasonry adalah Bait Salomo sebagai simbolik
kerja manusia dalam membangun kehidupan masyarakat yang majemuk yang permasalahannya
tak pernah selesai. Pengambilan Bait Salomo ini sebab Bait Salomo di Yerusalem selalu menjadi
polemik antar agama dengan sengketa yang tak pernah selesai – di atas pondasi yang ada ingin
selalu dibongkar oleh kelompok agama yang menang mendudukinya dan dibangun kembali
sebagai kuil agama yang lain. Diduga, Bait Salomo berada di bawah Masjid Al-Aqsa yang
merupakan masjid besar kedua setelah Masjid Al-Haram di Mekkah. Namun penggunaan Bait

18

Salomo sebagai simbol kerja Freemasonry dalam masyarakat majemuk telah diartikan oleh
kelompok anti Freemasonry bahwa Freemasonry identik dengan Yahudi dan Zionisme.
* Kerahasiaan
Freemasonry adalah organisasi yang tertutup dan memegang rahasia apa yang tengah
dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh
anggota komunitas Freemason. Perilaku atau peraturan seperti ini sudah berlangsung beratusan
tahun. Awalnya adalah demi perlindungan para anggota Freemasonry itu sendiri dari tekanan
pihak yang bertentangan dengan prinsip berkebebasan berpikir dan anti dogma di tiga ratus tahun
lalu di Inggris, dimana agama Katolik masih kuat memegang kendali hukum. Namun dengan
tidak terbukanya kelompok Freemasonry ini telah membawa pergunjingan di luar yang dilakukan
oleh berbagai kelompok yang berseberangan prinsip. Karena begitu banyak pergunjingan dan
spekulasi, baik dari kelompok agama maupun politik garis keras yang semakin banyak muncul di
media massa, maka akhir-akhir ini Freemasonry mulai membuka diri, kecuali berbagai ritual
yang dilaksanakan di dalam kelompok. Keterbukaan ini dilakukan guna membantah berbagai
pergunjingan dan spekulasi tersebut.
* Anggota
Anggota Freemasonry yang umumnya dari kalangan intelektual dan tokoh-tokoh politik
akhirnya juga menjadikan negara-negara yang dipimpin para Freemasonry menjadi negara
sekuler. Contoh yang paling jelas adalah Amerika Serikat. Saat adanya perang saudara di
Amerika antara Utara dan Selatan, banyak kalangan tinggi militer dan politik yang menjadi
anggota Freemason. Presiden pertama Amerika sebagai sebuah negara republik yaitu George
Washington adalah juga anggota Freemason. Amerika kemudian menjadi negara sekuler
sebagaimana negara-negara di Eropa setelah revolusi Perancis.
Pembesar dan orang terkenal Freemasonry tercatat 14 orang Presiden Amerika antara lain
George Washington, Gerald Ford, James Monroe, Franklin Delano Roosevelt, Theodore
Roosevelt, dan Harry Truman. Dari Inggris tercatat antara lain Raja Edward VII, Raja Edward
VIII, Raja George VI, dan Winston Churchil. Musikus terkenal antara lain Mozart dan
Beethoven, serta ahli politik terkenal antara lain Montesquieu.
* American Israel Public Affairs Committee (AIPAC)
American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah sebuah kelompok lobi di
Amerika Serikat yang bertujuan melobi Kongres Amerika Serikat dan badan eksekutif
19

pemerintahan dengan tujuan menghasilkan kebijakan yang meningkatkan hubungan dekat antara
Amerika Serikat dan Israel. AIPAC dibentuk pada masa pemerintahan Eisenhower, dan sejak
saat itu membantu meningkatkan bantuan dan dukungan Amerika Serikat kepada Israel. AIPAC
telah sering disebut-sebut dalam berbagai survei sebagai salah satu kelompok lobi paling
berpengaruh dalam politik Amerika Serikat.
Beberapa kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang diduga mendapat pengaruh AIPAC
antara lain:
1. Menekan Pemerintah Palestina melalui surat yang ditandatangani oleh 259 anggota

kongres dan 79 senator. Tujuannya adalah untuk memaksa Uni Eropa dan Amerika
Serikat tidak memberikan bantuan kepada Otoritas Palestina sebelum mencapai
persyaratan internasional
2. Memperkuat hubungan keamanan dalam negeri Amerika Serikat-Israel dengan menjalin
kerja sama dalam bidang riset dan pembangunan proyek.
3. Menjamin perolehan bantuan luar negeri untuk Israel, yang mencapai US$2.52 triliun
pada tahun 2006 dan dukungan ekonomi serta militer
4. Melarang bantuan dan kontak Amerika Serikat dengan Hamas sampai pemimpinnya

mengakui keberadaan negara Israel
5. Memperpanjang pinjaman keuangan untuk Israel sampai 2011
6. Mengutuk Iran atas konferensi anti-Holocaust.

7. Mensponsori "Iran Freedom and Support Act", yang menguatkan sanksi untuk mencegah
program nuklir Iran
8. Mencap stasiun televisi Hezbollah sebagai agen teroris melalui surat Presiden Bush yang

ditandatangai oleh 51 senator
9. Mensponsori "Syrian Accountability Act" yang membolehkan Presiden Bush untuk
memberi sanksi kepada Suriah atas campur tangan di Lebanon
10. Meningkatkan bantuan militer kepada Israel mencapai US$ 1 triliun dalam bentuk
bantuan pemerintah.

PGAS (5)
The Cold War
20

* Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin
Perang Dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik, maksudnya
pihak yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan kebolehannya
dan kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain.
Menurut para ahli politik, Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa
Rusia: холоо дная войнао , kholodnaya voyna, 1947-1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di
mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya
disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara
tahun 1947-1991.
Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch
dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara
adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan Uni Soviet muncul
dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut berusaha mencari pengaruh dan dukungan dari
negara-negara yang baru memerdekakan diri. Mereka bersaing dalam melakukan ekspansi
ideologi. Hal ini memicu terjadinya Perang Dingin dan berpengaruh kepada negara-negara di
luar Eropa.
Sebelum lebih jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu diketahui bahwa
Amerika dan Uni Soviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang Dunia I
Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja sama. Awalnya Amerika Serikat
merupakan negara netral dan tidak memihak siapapun akan tetapi ketika perang kapal selam tak
terbatas, secara tidak sengaja Jerman mengenai kapal Amerika sehingga Amerika yang awalnya
netral akhirnya memihak Inggris, Uni Soviet dan Prancis yang merupakan lawan dari aliansi
Jerman. Dengan turun tangannya Amerika maka akan mempermudah kekalahan Jerman.
Setelah Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Versailes yang isinya
membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh selama perang.
Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian musuh. Hal ini menyebabkan
Jerman harus kesulitan memperbaiki kondisi ekonominya tetapi ketika Adolf Hilter meminpin
Jerman, ia melancarkan politik balas dendam. Inilah cikal bakal penyebab Perang Dunia II. Pada
tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang negara Polandia yang merupakan negara yang
21

dilindungi oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Pranciss dan Uni Soviet. Pada Perang
Dunia II yang bertindak sebagai negara sentral adalah Jerman, Italia, dan Jepang. Jepang
memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin menguasai dunia. Sebelum menguasai dunia hal
yang pertama harus dilakukan adalah menguasai Cina, lalu Asia dan seluruh dunia. Sehingga
Jepang pada waktu itu sangat gencar memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain.
Jepang juga ingin menundukkan Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang
pelabuhan Pearl maka mereka akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi,
rencananya tidak berhasil, Jepang hanya membangunkan macan yang lagi tidur. Amerika yang
semula netral di Perang Dunia II akhirnya turun tangan dan mempercepat kekalahan Jepang
dengan mengebom atom Nagasaki dan Hirosima.
Selama berlangsungnya Perang Dunia II, Amerika Serikat merupakan salah satu negara
Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan Jerman dan
Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa kedua negara tersebut
untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga menyerah dan tunduk di bawah kekuatan
sekutu setelah kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada 9 Agustus 1945. Sementara
itu, Uni Soviet juga memiliki peran yang sangat besar dalam kemenangan Sekutu dalam Perang
Dunia II. Berkat Uni Soviet, negara-negara Eropa Timur berhasil direbut oleh pihak sekutu dari
tangan Jerman.
Penguasaan kawasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet memunculkan
perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi, politik dan ideologi. Kedua negara adikuasa itupun
melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai metode pun digunakan, baik dalam
bentuk pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja sama militer dan persenjataan. Hal itulah
yang dimaksud Perang Dingin.
Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun 1947,
Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan ekonomi
dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. Selain
Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam Truman Doctrine yang merupakan
sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Hary Truman pada tahun 1947 yang
menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan bagi kekuatan anti-komunis
di Turki dan Yunani dalam menghadapi kekuatan komunisme Uni Soviet.

22

Pada 4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization/ NATO dibentuk dengan tujuan
mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan NATO
memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau Pakta Warsawa. Pakta tersebut
dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah kepemimpinan Uni Soviet.
* Dampak Perang Dingin
* Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok
ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah
eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi
konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok
Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 19471991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan
tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan
persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir,
yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh
Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan
yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
* Dampak Positif di Tiap Bidang :
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata Perang Dingin