Masalah Kesejahteraan Sosial sebagai basis

2010-08-28

Masalah Kesejahteraan Sosial
Etika

Oleh : Rodemeus Ristyantoro

Miskin tidak hanya m enim bulkan nest apa t api juga bisa m em buat seseorang m erasa tak
punya m asa depan lagi, dem ikian bu nyi berit a Suara Pem baruan , 13 Agu st us 2010. Lebih
lanj ut diberitakan, lilitan k em iskinan k erapkali m em bikin seseorang berupaya k eluar dari
keget iran hidup dengan cara yang t er kadang tidak bisa dit er im a oleh k ebanyakan orang.
Or ang m iskin, antara lain pedagang asongan, tukang sem ir , por ter liar, pem ulung,
pengem is, taksi t anpa st ik er khusu s, hingga calo tiket, dapat dikat egorikan sebagai para
penyandang m asalah kesejaht eraan sosial ( PMKS) . Tet api yang j elas, m ereka m asih
m erindukan hidup sej aht era, lepas dari him pitan k em iskinan.
M a sa la h Kea dila n Sosia l
Sebag ian orang m enganggap bahwa PMKS t erm asuk k elom pok yang m enj adi b eban sosial,
j uga pengganggu. Kar ena itu , m er eka seringkali diperlakukan secara sem ena- m ena, dijauh i,
dan bahkan ditindas. Mereka sebaiknya tidak ada di m uka bum i ini. Padahal tidak b isa
dipungk iri bahwa sebenarn ya m er eka pun adalah orang- orang I ndon esia seper ti kita, yang
m em punyai hak sam a unt uk hidup layak di bum i pertiwi. Kondisi m ereka t entu saj a tidak

m er eka k ehendak i dan itu bu kan lah nasib yang har us m ereka tanggung. Mereka adalah
korban dar i k urangnya rasa keadilan.
Am anat para pendir i negara ini yang ter tuang dalam UUD 1945 pasal 28 ( 3) jelas
berbunyi: “ Set iap orang ber hak at as j am inan sosial y ang m em ungkinkan pengem bangan
dir in ya secara u tu h sebagai m anusia yang berm ar t abat” . Ayat in i t erdapat dalam
pem bukaan UUD 1945 t ent ang keadilan sosial bagi selu ruh rakyat dan j uga term aktub
dalam bab t en tang hak asasi m anusia dengan im plikasi hidup layak bagi set iap orang di
I ndonesia adalah hak dasar yang harus d ip enuhi negara ( Kom pas, 14 Ag ust us 2010) .
Dengan dem ikian jelas bahwa m ereka adalah tanggu ng j awab negara. Kar ena itu,
m em perlakukan m ereka sebagai beban , pengganggu, tanpa m em berikan j alan k eluar yang
m em adai adalah t indakan yang bert entangan dengan am anat para pendir i.
Per hat ian t erhadap para PMKS sudah sangat m endesak. Jika kit a biar kan,
j anganlah disalahkan kalau m ereka tet ap m enun tut perhat ian pem erint ah dengan cara yang
an eh- aneh dan tidak lazim . Fenom ena peram pokan ber senj at a di Medan baru- baru in i,
m isalnya, tidaklah m enut up kem ungkinan sebagai salah sat u cara m er eka m em protes
ketidakpekaan pem erin tah. Mereka t idak lagi bisa m enem ukan cara yang m em adai untu k
hidup layak dan d ianggap sebagai p ewaris n egara in i. Kem iskinan bisa m eny ebabkan

keput usasaan dan kem udian m engekspresikannya ke t indakan n ekat, anarki, dan tidak
m enutup kem ungkinan m ereka m en jadi p eram pok , bahkan t er oris.

Kita t idak boleh m enut up mata bahwa kondisi m ereka it u terj adi kar ena adanya
ketidakadilan , pun j uga ketidakpekaan kita. Aplikasi dar i per nyataan sila kelim a dari
Pancasila: “ Keadilan sosial bagi selur uh rakyat I ndonesia” diper tanyakan. Sam pai sekarang
sila t er sebut m asih m erupakan slogan belak a unt uk m eng elabuhi orang- orang kecil.
Mengapa masyarakat Papua bergej olak , dem ik ian j uga masyarakat Aceh? Tidak lain karena
m er eka d iperlakukan secara tidak adil.
Pe r lu Ke ber pih ak a n
Jadi, belum cukupkah fenom ena- fenom ena yang m engerikan terus m en eru s t er saji di
hadapan kita? Must ikah kit a m enunggu kesabar an m er eka habis dan m eledak m enj adi tak
t erk endali? Manusia pada dasar nya baik dan ia agr esif-d est rukt if h anya karena keadaan
sosial m erusakn ya, d em ikian dikatakan para filsuf Abad Pencerahan Perancis. Pandangan
serupa juga dapat dit em ukan di antara banyak psikolog yang berpendapat bahwa sifat
ag resif- destruk tif bukanlah inst ing, tidak inheren dalam hak ekat m anusia, t et api sifat
t erseb ut t erleb ih dip elaj ari.
John Dollard dan para kolegan ya juga b erpendapat serupa. Sifat agresif selalu
m erupakan hasil dari r asa frustasi. Jadi, jika orang t idak fr ustasi ia t idak akan m enjadi
agresif. Atau dengan kata lain, sifat agresif t idak inheren dalam hakekat m anusia.
Saat nya pem erintah berpihak kepada m er eka. Sikap p eduli dan adil dapat
dipast ikan bisa m eng hilangk an atau set idakn ya m engurangi sifat agr esif m ereka.
Pem erintah dit unt ut m au peduli pada m ereka d engan m encarikan solusi atas p ersoalan

m ereka, dan bukan j ust ru m enam bahnya frustasi. Penertiban sebuah kawasan dari
pedagang kaki lim a dan pengg usuran m emang perlu. Akan t et api, m er eka juga p erlu diberi
j alan k eluar dari persoalan tersebut . Pem erint ah harus k erja lebih keras lagi u ntu k
m em ikirkan solusinya.
Patut kita t eladani pr insip ker ja k eras yang diterapkan General Manager Gram een
Bank dan direk tur t ujuh unit usaha kelom pok Gram een asal Bang lades, Muham m ad
Shahj ahan, berbunyi, “ Sem angat unt uk bek erj a sangat keras bukan karena m ot if
kapitalism e. Kam i m erasa bah agia jika m asyarakat m iskin bisa hidup leb ih baik . Tak ada
sebab y ang m em bangkitkan m otivasi m ereka begit u besar untuk bek erja keras selain ingin
m elihat kliennya ( deb itor) lebih sej ah tera.” Shahj ahan b er sikap dem ikian t entu t idak lepas
dari panu tannya yang telah m em berikan t eladan yaitu Muham m ad Yunus dari Banglad es,
penerima hadiah Nobel Perdamaian.
Muham m ad Jun us m em aham i apa yang dibu tu hkan m asyarakat kecil. Dia sadar
bahwa secara t radisional orang m iskin d ipandang sebagai beban sosial. Kebij akan dan
inst itu si m em b iarkan asum si itu t um buh di benak m asyarakat. Ak ibat nya kapasitas orang
m iskin m em ber i sum bangan produk tif at as nam a m er eka sendiri dan ber m anfaat bagi
selu ru h m asyarakat jarang disadari. Begit u m engenali kapasitas ini, lanj ut nya, kita dapat
m em buat prog ram yang akan m endukung dan m em anfaatkan bakat kr eatif orang m iskin.
Dan itu dia buk tikan dengan cara pem berian kr ed it m ikro t anpa agu nan kepada m er eka
yang tidak punya sum ber daya sam pai t erent ask an dari k em iskinan.


Jadi, yang dibut uhkan adalah bukan m enam bah m asalah tetap i m encarikan jalan
ke luar sebagaim ana yang dilaku kan Bank Gram een. Pem erintah sebaiknya tidak
m engabaikan am anahn ya unt uk m ew uj udkan kesej aht eraan m er eka. Orang- orang yang
berm asalah dalam k esejaht eraan t idak perlu diper lakukan dengan k asar, sem ena- m ena dan
m em biarkannya m encari solusi sendir i. Karena hal itu m alah bisa m em buat m er eka t am bah
frustasi dan akhirnya berbuat anark i dan t ak t erpuj i. Sudah saatn ya pem erintah m engubah
kinerjanya. Dem okrasi sebenarnya adalah j alan terbaik m enuj u kesejahteraan dan keadilan.
Namun, sayangnya, prakt ek dem okrasi di I ndonesia d ibaj ak oleh para elite, baik di lem baga
ek sku tif, legislat if m aupun j udikat if unt uk k epent ingan pribadi dan k elom poknya. Oleh
karena it u, dem okrasi perlu dit ata ulang sehingga keyakinan Todung Mulya Lubis bah wa
dem okrasi m erupakan sarana m enuj u kem akm uran, kesej aht eraan , dan keadilan
m asyarakat bukan hanya m im pi belaka. Hal itu bisa tercapai, kata Todung, apabila
pem bangunan yang dirancang dan d ij alan kan harus didasarkan at au b erorien tasi kepada
kesej ah teraan raky at , bukan d em i ke- pentingan pribadi dan golongan t er ten tu ( Suara
Pem bar uan , 14 Agust us 2 010) .
Keb erpihakan pada orang- orang yang j ustr u m em buat negara ini m enj adi kacau
saat nya dihen tikan. Pem erint ah p erlu lebih peka dan berbuat adil. Sifat m ulia yang
dit am pilkan Muham m ad Junus dan anak buahn ya dapat m en jadi t eladan un tuk m em buat
negara am an dan m asyarakat sej ahtera.

Pe n u lis ada la h Dosen Te t ap Filsa fat Ek onom i & Et ik a Bisn is Fak u lt a s Ek on om i d an
St a f Pu sat Pe nge m ba ngan Et ik a At m a Ja y a , Jak a rt a .