menguragi kadar formalin dalam makanan
MENGURANGI KADAR FORMALIN DALAM MAKANAN
Tiki Masindi
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
, 60231
Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Disektor industri
sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya. Formaldehid mempunyai banyak manfaat untuk
pembersih lantai, kapal, gudang-gudang, pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga. Dalam
makalah ini akan dikaji mengenai permasalahan pokok tentang formalin. Mengenai masalah
formalin, perhatian pemerintah kita kurang baik, karena selain digunakan dalam sektor industri,
formalin juga disalahgunakan untuk keperluan lain seperti pengawetan makanan yang sangat
tidak baik apabila di konsumsi oleh tubuh manusia. Formalin sangat berbahaya jika dihirup ,
mengenai kulit dan tertelan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang maka formadehid dapat
merusak hati, ginjal, limpa, pankreas ,dll. Dizaman yang serba modern dengan beraneka
kemajuan tekhnologi ini, telah ditemukan cara untuk mengurangi kadar formalin pada makanan.
Mengurangi kadar formalin dapat juga disebut deformalinisasi. Deformalinisasi pada berbagai
jenis makanan dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.
Kata kunci: formalin, manfaat, penyalahgunaan, bahaya, deformalinisasi
ABSTRACT
Formalin is very commonly used in everyday life . Industrial sector is actually
formaldehyde so many benefits . Formaldehyde has many benefits for cleaning floors , ships ,
warehouses , clothing , and various insects. Regarding the issue of formaldehyde , the
attention of our government is not good , because it is also used in industry , formaldehyde is
also misused for other purposes such as preserve food. actually, it's not good when consumed
by the human body . Formalin is very dangerous if inhaled , the skin and swallowed . If
consumed in the long run it formadehid can damage the liver , kidneys , spleen , pancreas ,
etc. . In this modern era, with a range of technological advances , it has found ways to reduce
the levels of formaldehyde in food . Reduce levels of formaldehyde can also be called
deformalinisasi . Deformalinisasi on various types of food can be done in different ways .
Keywords : formaldehyde , benefits , abuse , danger , deformalinisasi
PENDAHULUAN
Makanan merupakan kebutuhan bagi semua mahluk hidup termasuk
manusia. Makanan dibutuhkan untuk memperoleh energi yang digunakan
untuk beraktifitas sehari-hari. Pada umumnya makan hanya mampu
bertahan dalam waktu beberapa hari atau beberapa jam sampai makan
tidak lagi dapat dikonsumsi sehingga harus dibuang. Untuk pelaku bisnis
makanan, hal ini merupakan salah satu kendala yang harus diatasi. Untuk
itu diperlukan campuran khusus agar makanan yang diproduksi dapat
bertahan lebih lama. Salah satu alternatif agar makanan lebih tahan lama
adalah dengan menambahkan bahan pengawet dalam makanan ,seperti
formalin. Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Disektor industri sebenarnya formalin sangat banyak
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 1
manfaatnya. Formaldehid mempunyai banyak manfaat untuk pembersih
lantai, kapal, gudang-gudang, pakaian, pembasmi lalat dan berbagai
serangga. Dalam makalah ini akan dikaji mengenai permasalahan pokok
tentang formalin. Mengenai masalah formalin, perhatian pemerintah kita
kurang baik, karena selain digunakan dalam sektor industri, formalin juga
disalahgunakan untuk keperluan lain seperti pengawetan makanan yang
sangat tidak baik apabila di konsumsi oleh tubuh manusia. Formalin
sangat berbahaya jika dihirup , mengenai kulit dan tertelan. Jika
dikonsumsi dalam jangka panjang maka formadehid dapat merusak hati,
ginjal, limpa, pankreas dll. Disinilah seringkali ada salah pengertian
mengenai pengawet untuk makanan yang seolah-olah aman digunakan
selama tidak menyebabkan keracunan atau kematian (toksisitas akut),
tetapi sebenarnya menyebabkan kerusakan organ tubuh manusia apabila di
gunakan dalam jangka panjang (toksisitas kronik). Tujuan Penggunaan
pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya berperan sebagai
antimikroba atau antioksidan yang berfungsi mencegah makanan menjadi
tengik, pencoklatan, dan perkembangan noda hitam yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi dalam makanan tersebut . namun penggunaannya
harus tetap di batasi . Disisi lain, telah ditemukan cara untuk mengurangi
kadar formalin melalui hasil penelitian yang telah dilakukan.
Dalam tulisan ini, kita akan mengetahui apakah yang dimaksud
dengan formalin, kegunaan formalin, ciri-ciri makanan yang mengandung
formalin, dampak penggunaan formalin yang berlebihan, serta bagaimana
cara mengurangi kadar formalin pada makanan.
Tujuan dari penulisan ini adalah membahas apakah yang dimaksud
dengan formalin, kegunaan formalin, ciri-ciri makanan yang mengandung
formalin, dampak penggunaan formalin yang berlebihan, serta bagaimana
cara mengurangi kadar formalin pada makanan.
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan inti tulisan ilmiah, sebab memuat data hasil pengujian
berdasar pada pendekatan yang digunakan serta analisis hasil pengujian.
Analisis hendaknya dikaitkan dengan simpulan, pendapat, teori-teori dan
segala hasil penelitian lain yang relevan. Penyajian pada bagian ini didukung
dengan grafik, tabel, dan ilustrasi lain sesuai dengan kebutuhan. Bagian ini
bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan
penomorannya.
SIMPULAN / SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini memuat hanya simpulan saja atau simpulan dan saran. Simpulan
dan saran dapat dibuat dalam sub bab yang terpisah. Simpulan menjawab
tujuan, bukan mengulang teori. Saran merupakan penelitian lanjutan yang
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 2
dirasa masih diperlukan untuk penyempurnaan hasil penelitian supaya
berdaya guna.
UCAPAN TERIMAKASIH (Bila ada)
Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu,
misalnya hasil penelitian yang disponsori oleh DP2M DIKTI.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini hanya memuat referensi yang benar-benar dirujuk dalam tulisan
dan ditulis berurut berdasarkan abjad. Sistematika penulisannya adalah:
1. Perujukan menggunakan aturan penulis, tahun, hanya mencantumkan
nama belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler, 2000)
2. Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (nama terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya disingkat), tahun publikasi,
Judul buku, penerbit, kota.
3. Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (nama terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya disingkat), tahun publikasi,
“Judul tulisan”, nama jurnal, penerbit, volume, nomor, hal.
4. Sistematika penulisan untuk skripsi/tesis/disertasi: nama penulis
(nama terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya
disingkat), tahun lulus, Judul skripsi/tesis/disertasi, fakultas,
universitas, kota.
5. Sistematika penulisan untuk artikel dari internet: nama penulis (nama
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya disingkat),
tanggal, bulan, dan tahun download, Judul tulisan, alamat situs.
6. Sistematika penulisan untuk artikel dalam koran/majalah: nama
penulis (nama terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya
disingkat), tanggal, bulan dan tahun publikasi, “Judul tulisan”, nama
koran, kota.
Contoh :
David M. K., 2005, Dasar-dasar Desain dan Implementasi Database
Processing Jilid I, Erlangga, Jakarta. (CONTOH BUKU)
Jeffery K. C. & Hong S., 2003, “An Automated Relational database Structure
Building System for the Life Sycle of Manufacturing Simulation
Models”, Proceeding of Computer Applications in Technology, pp. 5365, Inderscience Publisher. (CONTOH PROSEDING)
Rautenstrauch C, 2007, ”Integration of MRP II and Material Flow
Management Systems”, ITEE, pp. 261-269, Springer. (CONTOH
JURNAL)
Ketentuan Penulisan
1.
Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata
asing diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku,
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 3
kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan
ditulis italic.
2.
Perujukan pada teks menggunakan aturan (penulis, tahun)
3.
Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
Huruf Times New Roman, ukuran 11pt
Margin keliling 1” atau 3cm
Spasi 1.0
Dalam bentuk 1 kolom
Panjang tulisan minimum 12 halaman, maksimum 16 halaman
Rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation
Penggunaan simbol hendaknya menggunakan simbol standar
yang ada
Penulisan judul tabel di atas tabel, sedangkan penulisan judul
gambar diletakkan di bawah gambar, di tengah, sentence case,
dengan jarak 1 spasi dari tabel atau gambarnya menggunakan
huruf Times New Roman, ukuran 10pt
Penulisan sumber tabel atau gambar diletakkan di bawah tabel
dan gambar. Untuk gambar ditulis di tengah sedangkan untuk
tabel ditulis sejajar tabel dengan huruf Times New Roman 10pt
dengan jarak
1 spasi. Tulisan dalam tabel menggunakan
huruf Times New Roman 10 pt.
Contoh tabel:
Tabel 1.
Rasio Keuangan Bank Mandiri Tahun 1998-2005
Tahun
PA
1998
-123.49%
1999
-30.01%
2000
0.47%
2001
1.05%
2002
1.43%
2003
1.84%
2004
2.12%
2005
0.23%
Sumber: Siringoringo (2007)
PE
n.a
-763.87%
8.28%
25.48%
24.84%
22.49%
21.08%
2.60%
RPE
n.a
2445.65%
1676.43%
2333.83%
1634.64%
1123.02%
895.21%
1034.54%
RPTA
201.40%
96.07%
94.37%
95.89%
94.24%
91.82%
89.95%
91.19%
Contoh gambar:
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 4
Gambar 1. Sinar yang dihasilkan matahari
Sumber: Prasetyo (2007)
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 5
Tiki Masindi
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
, 60231
Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Disektor industri
sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya. Formaldehid mempunyai banyak manfaat untuk
pembersih lantai, kapal, gudang-gudang, pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga. Dalam
makalah ini akan dikaji mengenai permasalahan pokok tentang formalin. Mengenai masalah
formalin, perhatian pemerintah kita kurang baik, karena selain digunakan dalam sektor industri,
formalin juga disalahgunakan untuk keperluan lain seperti pengawetan makanan yang sangat
tidak baik apabila di konsumsi oleh tubuh manusia. Formalin sangat berbahaya jika dihirup ,
mengenai kulit dan tertelan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang maka formadehid dapat
merusak hati, ginjal, limpa, pankreas ,dll. Dizaman yang serba modern dengan beraneka
kemajuan tekhnologi ini, telah ditemukan cara untuk mengurangi kadar formalin pada makanan.
Mengurangi kadar formalin dapat juga disebut deformalinisasi. Deformalinisasi pada berbagai
jenis makanan dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.
Kata kunci: formalin, manfaat, penyalahgunaan, bahaya, deformalinisasi
ABSTRACT
Formalin is very commonly used in everyday life . Industrial sector is actually
formaldehyde so many benefits . Formaldehyde has many benefits for cleaning floors , ships ,
warehouses , clothing , and various insects. Regarding the issue of formaldehyde , the
attention of our government is not good , because it is also used in industry , formaldehyde is
also misused for other purposes such as preserve food. actually, it's not good when consumed
by the human body . Formalin is very dangerous if inhaled , the skin and swallowed . If
consumed in the long run it formadehid can damage the liver , kidneys , spleen , pancreas ,
etc. . In this modern era, with a range of technological advances , it has found ways to reduce
the levels of formaldehyde in food . Reduce levels of formaldehyde can also be called
deformalinisasi . Deformalinisasi on various types of food can be done in different ways .
Keywords : formaldehyde , benefits , abuse , danger , deformalinisasi
PENDAHULUAN
Makanan merupakan kebutuhan bagi semua mahluk hidup termasuk
manusia. Makanan dibutuhkan untuk memperoleh energi yang digunakan
untuk beraktifitas sehari-hari. Pada umumnya makan hanya mampu
bertahan dalam waktu beberapa hari atau beberapa jam sampai makan
tidak lagi dapat dikonsumsi sehingga harus dibuang. Untuk pelaku bisnis
makanan, hal ini merupakan salah satu kendala yang harus diatasi. Untuk
itu diperlukan campuran khusus agar makanan yang diproduksi dapat
bertahan lebih lama. Salah satu alternatif agar makanan lebih tahan lama
adalah dengan menambahkan bahan pengawet dalam makanan ,seperti
formalin. Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Disektor industri sebenarnya formalin sangat banyak
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 1
manfaatnya. Formaldehid mempunyai banyak manfaat untuk pembersih
lantai, kapal, gudang-gudang, pakaian, pembasmi lalat dan berbagai
serangga. Dalam makalah ini akan dikaji mengenai permasalahan pokok
tentang formalin. Mengenai masalah formalin, perhatian pemerintah kita
kurang baik, karena selain digunakan dalam sektor industri, formalin juga
disalahgunakan untuk keperluan lain seperti pengawetan makanan yang
sangat tidak baik apabila di konsumsi oleh tubuh manusia. Formalin
sangat berbahaya jika dihirup , mengenai kulit dan tertelan. Jika
dikonsumsi dalam jangka panjang maka formadehid dapat merusak hati,
ginjal, limpa, pankreas dll. Disinilah seringkali ada salah pengertian
mengenai pengawet untuk makanan yang seolah-olah aman digunakan
selama tidak menyebabkan keracunan atau kematian (toksisitas akut),
tetapi sebenarnya menyebabkan kerusakan organ tubuh manusia apabila di
gunakan dalam jangka panjang (toksisitas kronik). Tujuan Penggunaan
pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya berperan sebagai
antimikroba atau antioksidan yang berfungsi mencegah makanan menjadi
tengik, pencoklatan, dan perkembangan noda hitam yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi dalam makanan tersebut . namun penggunaannya
harus tetap di batasi . Disisi lain, telah ditemukan cara untuk mengurangi
kadar formalin melalui hasil penelitian yang telah dilakukan.
Dalam tulisan ini, kita akan mengetahui apakah yang dimaksud
dengan formalin, kegunaan formalin, ciri-ciri makanan yang mengandung
formalin, dampak penggunaan formalin yang berlebihan, serta bagaimana
cara mengurangi kadar formalin pada makanan.
Tujuan dari penulisan ini adalah membahas apakah yang dimaksud
dengan formalin, kegunaan formalin, ciri-ciri makanan yang mengandung
formalin, dampak penggunaan formalin yang berlebihan, serta bagaimana
cara mengurangi kadar formalin pada makanan.
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan inti tulisan ilmiah, sebab memuat data hasil pengujian
berdasar pada pendekatan yang digunakan serta analisis hasil pengujian.
Analisis hendaknya dikaitkan dengan simpulan, pendapat, teori-teori dan
segala hasil penelitian lain yang relevan. Penyajian pada bagian ini didukung
dengan grafik, tabel, dan ilustrasi lain sesuai dengan kebutuhan. Bagian ini
bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan
penomorannya.
SIMPULAN / SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini memuat hanya simpulan saja atau simpulan dan saran. Simpulan
dan saran dapat dibuat dalam sub bab yang terpisah. Simpulan menjawab
tujuan, bukan mengulang teori. Saran merupakan penelitian lanjutan yang
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 2
dirasa masih diperlukan untuk penyempurnaan hasil penelitian supaya
berdaya guna.
UCAPAN TERIMAKASIH (Bila ada)
Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu,
misalnya hasil penelitian yang disponsori oleh DP2M DIKTI.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini hanya memuat referensi yang benar-benar dirujuk dalam tulisan
dan ditulis berurut berdasarkan abjad. Sistematika penulisannya adalah:
1. Perujukan menggunakan aturan penulis, tahun, hanya mencantumkan
nama belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler, 2000)
2. Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (nama terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya disingkat), tahun publikasi,
Judul buku, penerbit, kota.
3. Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (nama terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya disingkat), tahun publikasi,
“Judul tulisan”, nama jurnal, penerbit, volume, nomor, hal.
4. Sistematika penulisan untuk skripsi/tesis/disertasi: nama penulis
(nama terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya
disingkat), tahun lulus, Judul skripsi/tesis/disertasi, fakultas,
universitas, kota.
5. Sistematika penulisan untuk artikel dari internet: nama penulis (nama
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya disingkat),
tanggal, bulan, dan tahun download, Judul tulisan, alamat situs.
6. Sistematika penulisan untuk artikel dalam koran/majalah: nama
penulis (nama terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya
disingkat), tanggal, bulan dan tahun publikasi, “Judul tulisan”, nama
koran, kota.
Contoh :
David M. K., 2005, Dasar-dasar Desain dan Implementasi Database
Processing Jilid I, Erlangga, Jakarta. (CONTOH BUKU)
Jeffery K. C. & Hong S., 2003, “An Automated Relational database Structure
Building System for the Life Sycle of Manufacturing Simulation
Models”, Proceeding of Computer Applications in Technology, pp. 5365, Inderscience Publisher. (CONTOH PROSEDING)
Rautenstrauch C, 2007, ”Integration of MRP II and Material Flow
Management Systems”, ITEE, pp. 261-269, Springer. (CONTOH
JURNAL)
Ketentuan Penulisan
1.
Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata
asing diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku,
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 3
kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan
ditulis italic.
2.
Perujukan pada teks menggunakan aturan (penulis, tahun)
3.
Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
Huruf Times New Roman, ukuran 11pt
Margin keliling 1” atau 3cm
Spasi 1.0
Dalam bentuk 1 kolom
Panjang tulisan minimum 12 halaman, maksimum 16 halaman
Rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation
Penggunaan simbol hendaknya menggunakan simbol standar
yang ada
Penulisan judul tabel di atas tabel, sedangkan penulisan judul
gambar diletakkan di bawah gambar, di tengah, sentence case,
dengan jarak 1 spasi dari tabel atau gambarnya menggunakan
huruf Times New Roman, ukuran 10pt
Penulisan sumber tabel atau gambar diletakkan di bawah tabel
dan gambar. Untuk gambar ditulis di tengah sedangkan untuk
tabel ditulis sejajar tabel dengan huruf Times New Roman 10pt
dengan jarak
1 spasi. Tulisan dalam tabel menggunakan
huruf Times New Roman 10 pt.
Contoh tabel:
Tabel 1.
Rasio Keuangan Bank Mandiri Tahun 1998-2005
Tahun
PA
1998
-123.49%
1999
-30.01%
2000
0.47%
2001
1.05%
2002
1.43%
2003
1.84%
2004
2.12%
2005
0.23%
Sumber: Siringoringo (2007)
PE
n.a
-763.87%
8.28%
25.48%
24.84%
22.49%
21.08%
2.60%
RPE
n.a
2445.65%
1676.43%
2333.83%
1634.64%
1123.02%
895.21%
1034.54%
RPTA
201.40%
96.07%
94.37%
95.89%
94.24%
91.82%
89.95%
91.19%
Contoh gambar:
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 4
Gambar 1. Sinar yang dihasilkan matahari
Sumber: Prasetyo (2007)
Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan | 5