PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA (3)

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

Jurnal
ECONOMICA

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM
TIRTA SUKAPURA KABUPATEN TASIKMALAYA

Adi Robith Setiana
______________________________________________________________________________________
The goal of research objectives in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya is to know Discipline of Work and
Employee Performance implemented in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya district and is there any effect
of the application of Work Discipline Against Employee Performance improvement.
Formulation of the Problem in this study is: 1). How Employee Discipline Tasikmalaya district PDAM
Tirta Sukapura. 2). How Employee Performance PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya . 3). How the
Discipline of Work Influence on Employee Performance in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya district.
The method used in this study is a quantitative approach. Techniques of data collection using interviews,
questionnaires and observation. Analysis Tools used in this study is simple regression analysis. With the
results of the regression equation

Y=18.6+0,438X.
Based on the Interpretation of Correlation Coefficient r value, the relationship between the discipline
variable (X) and the employee performance valiable PDAM Tirta Sukapura Tasikmlaya district was 0,32
which meant it had a lower relationship and based on the coefficient determinant, the effect of disicpline
on employee performance at PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya district showed 0,1024 (10,24%) and
the remaining 89,76% was influenced by other factors which were not examined in this research.

Keywords: Work Discipline, Performance

PENDAHULUAN
Pada era saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
suatu perusahaan tidak dapat menghindari
persaingan dengan perusahaan lain. Suatu
perusahaan yang ingin berkembang harus
memanfaatkan sumberdaya yang telah ada secara
optimal. Kondisi tersebut menuntut suatu organisasi
ataupun perusahaan untuk senantiasa melakukan
berbagai inovasi guna mengantisipasi adanya
persaingan yang semakin ketat. Pada abad ke- 20

seperti ini dituntut untuk mempunyai keunggulan
bersaing baik dalam hal kualitas produk, pelayanan,
biaya maupun sumberdaya manusia yang
profesional.
Sumber daya manusia pada hakekatnya
merupakan salah satu modal dan memegang
peranan penting dalam keberhasilan instansi.

Pengelolaan SDM yang baik merupakan kunci
sukses tercapainya tujuan instansi. Untuk menilai
kualitas SDM yang ada dapat diukur dari kinerja
pegawai. Hasil kerja pegawai merupakan hasil
kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan. Di dalam
suatu instansi seringkali menghasilkan kualitas
kerja yang berbeda-beda setiap individu pegawai.
Adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor
seperti disiplin kerja.
Keadaan ini menjadikan sumber daya

manusia sebagai aset yang harus ditingkatkan
efisiensi dan produktivitasnya. Untuk mencapai hal
tersebut, maka perusahaan harus mampu
menciptakan kondisi yang mendorong karyawan
agar
meningkatkan
dan
mengembangkan

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

kemampuan serta keterampilan yang dimiliki
secara optimal.
Karyawan yang bekerja di dalam sebuah
organisasi sebaiknya diperlakukan sebaik-baiknya
agar karyawan mempunyai kinerja yang baik dan
tujuan perusahaan dapat tercapai. Manajer atau
pemimpin

perusahaan
harus
mengetahui
kemampuan yang dimiliki karyawan dan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sebagai
pendukung bekerja. Sehingga kinerja karyawan
baik dan pekerjaan dapat terselesaikan secara
efektif dan efisien.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan adalah disiplin. Untuk itu, hal
utama yang harus diperhatikan seorang manajer
ialah membangkitkan disiplin kerja karyawan.
Menurut Hasibuan (2012:193) disiplin
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Peraturan sangat diperlukan
untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi
karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik
di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik,
semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan

efektivitas kerja karyawan meningkat. Hal ini akan
mendukung tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat. Kedisiplinan suatu
perusahaan dikatakan baik. Jika sebagian besar
karyawan mentaati peraturan-peraturan yang ada.
Kedisiplinan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan perusahaan dalam usaha untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Kedisiplinan yang baik akan
meningkatkan kualitas kerja para karyawan, begitu
pula sebaliknya apabila kedisiplinan kurang ditaati,
akan mengakibatkan kesulitan bagi suatu
perusahaan mencapai hasil yang optimal. Oleh
karena itu, setiap perusahaan perlu memahami
secara mendalam mengenai kedisiplinan apa saja
yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan kerjanya. adapun
pengertian
kedisiplinan
menurut

Sinungan
(2009:145) adalah sikap mental yang tercermin
dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan,
kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan
terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang
ditetapkan pemerintah atau etika, norma dan kaidah
yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan
tertentu. Disiplin dapat pula diartikan sebagai
pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu

Jurnal
ECONOMICA
yang bertentangan dengan falsafah dan moral
pancasila.
PDAM
Tirta
Sukapura
Kabupaten
Tasikmalaya adalah perusahaan yang mempunyai
fungsi melaksanakan pengelolaan air minum dalam

rangka peningkatan pelayanan umum dan
kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan usaha
peningkatan pendapatan daerah di bidang
pengelolaan atau memproses dan mengolah air
sehingga kebersihannya layak dikonsumsi oleh
masyarakat. Selain memenuhi syarat kesehatan, air
bersih yang dihasilkan PDAM juga mempunyai
harga jual yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Namun berdasarkan survei pendahuluan
peneliti menemukan adanya kurang mentaati tata
tertib yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan melihat keadaan langsung
dikantor PDAM Kabupaten Tasikmalaya. Keadaan
tersebut dapat dilihat dari persentasi disiplin
terhadap karyawan PDAM Tirta Sukapura
Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut :
Persentasi Kedisiplinan Karyawan PDAM
No.
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Keterangan
Datang terlambat
Tidak bekerja tanpa
keterangan
Tidak ada ditempat
pada jam bekerja
Izin karyawan
Tidak memakai
seragam sesuai aturan
Pekerjaan tidak
sesuai dengan target

Persentasi
35%

25%
15%
10%
10%
5%

Sumber : Hasil Wawancara dengan Bagian
Personalia PDAM Tirta Sukapura Kabupaten
Tasikmalaya
Permasalahan ini jelas bahwa faktor disiplin
kerja pegawai di Kantor PDAM Kabupaten
Tasikmalaya sangat perlu ditingkatkan lagi agar
kinerja pegawai secara keseluruhan menjadi lebih
baik lagi. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Tirta
Sukapura Kabupaten Tasikmalaya”

ISSN : 2527-6247


Vol.2 No.2, Nopember 2017

Jurnal
ECONOMICA

Berdasarkan latar belakang di atas maka
masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Disiplin Kerja karyawan PDAM
Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya?
2. Bagaimana Kinerja Karyawan PDAM Tirta
Sukapura Kabupaten Tasikmalaya?
3. Bagaimana pengaruh antara disiplin terhadap
kinerja karyawan di PDAM Tirta Sukapura
Kabupaten Tasikmalaya?

“Kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap
seseorang yang secara sukarela mentaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang
yang sesuai dengan peraturan perusahaan,
baik yang tertulis maupun tidak.”

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini untuk mengetahui sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Disiplin Kerja Karyawan
PDAM
Tirta
Sukapura
Kabupaten
Tasikmalaya,
2. Untuk mengetahui Kinerja Karyawan PDAM
Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan di PDAM
Kabupaten Tasikmalaya

Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan
oleh Muchadarsyah Sinungan (2009: 135) bahwa:
“ Disiplin adalah sikap kejiwaan dari
seseorang atau sekelompok orang yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti
atau mematuhi segala aturan atau keputusan
yang telah ditetapkan.”

TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen sumber daya manusia sangat
penting bagi perusahaan dalam mengelola,
mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga
dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya
tujuan perusahaan.Sumber daya manusia di
perusahaan perlu dikelola secara profesional agar
terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai
dengan tuntutan dan kemampuan organisasi
perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan
kunci utama perusahaan agar dapat berkembang
secara produktif dan wajar.
Menurut Malayu Hasibuan (2012 :10),
mengemukakan bahwa :
“Manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.”
Fungsi manajemen sumber daya manusia
menurut Hasibuan (2012: 21-24) meliputi sebagai
berikut:
Perencanaan,
Pengorganisasian,
Pengarahan,
Pengendalian,
Pengadaan,
Pengembangan, Kompensasi, Pengintegrasian,
Pemeliharaan, Kedisiplinan, Pemberhentian.
Menurut
Hasibuan (2012
:193-194)
kedisiplinan sebagai berikut:

Dari beberapa pendapat yang telah
dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
disiplin kerja adalah sikap kejiwaan dari seseorang
atau sekelompok orang yang secara sukarela
mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawab sehingga diharapkan pekerjaan
akan dilakukan secara efektif.
Ada dua bentuk Disiplin Kerja menurut
Mangkunegara (2011:129) yaitu : Displin preventif
dan Disiplin Korektif.
Pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin
kerja menurut Mangkunegara (2011 :131-132)
adalah sebagai berikut: Pemberian peringatan,
Pemberian Sanksi Harus Segera, Pemberian Sanksi
Harus Konsisten, Pemberian Sanksi Harus
Impersonal.
Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa
Inggris Performance. Menurut kamus The New
Webster Dictionary “performance” artinya adalah
pelaksanaan tugas. Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia Poerwadarminta menyatakan bahwa
Kinerja adalah prestasi kerja. Menurut beberapa
ahli, kinerja memiliki arti yang lebih luas dari
pelaksanaan tugas maupun prestasi kerja.
Menurut Mangkunegara (2011:67) Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Penilaian harus berakar pada realitas kinerja
karyawan. Penilaian bersifat nyata, bukan abstrak
dan memungkinkan pemimpin dan karyawan untuk

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

mengambil pandangan yang positif tentang
bagaimana kinerja bisa menjadi lebih baik di masa
depan dan bagaimana masalah-masalah yang
timbul dalam memenuhi standar dan sasaran kinerja
dapat dipecahkan.
Kinerja tidak lepas dari apa yang
dinamakan evaluasi kinerja yang merupakan
penilaian atas hasil kerja karyawan serta tujuan
evaluasi kinerja. Tujuan Evaluasi bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi
melalui peningkatan kinerja dari sumber daya
manusia organisasi.
“Faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal, Faktor internal
(disposisional) yaitu faktor yang berhubungan
dengan sifatt-sifat seseorang. Sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan.
Seperti perilaku, sikap dan tindakan-tindakan rekan
kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan
iklim organisasi,”(Dalam Mangkunegara, 2009:
15).
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
pendeketan kuantitatif. Karena pada penelitian
ini hanya menggambarkan suatu variabel,
gejala, atau keadaan yang diteliti secara apa
adanya dari data yang bersifat angka
(Kuantitatif).
Jenis penelitian yang digunakan
KorelatifMenurut Sumadi (2008:82) adalah
untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefisien korelasi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian
ini,
penulis
menggunakan dua jenis data yaitu data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Menurut Syofian Siregar (2013:37)
Data
Primer
adalah
data
yang
dikumpulkan
sendiri
oleh
peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian dilakukan. Data primer
secara khusus dikumpulkan oleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian
dengan cara sebagai berikut :
1) Wawancara

Jurnal
ECONOMICA
Menurut Sugiyono (2012:137)
“Wawancara
digunakan
sebagai
teknik pengambilan data apabila
peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil”.
2) Kuesioner
Kuesioner (Angket) merupakan
teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi
seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan tertulis kepada responden
untuk
dijawab
(Sugiyono,
2009:142).Kusioner ini terdiri dari
butir-butir pertanyaan atau pernyataan
dengan variabel dependen Kinerja
Karyawan dan variabel independen
Disiplin Kerja Kuesioner diberikan
kepada responden untuk mengetahui
pengaruh Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan di PDAM Tirta
Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.
3) Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam
Sugiyono (2012:145) “Observasi
merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang
terpenting
adalah
proses-proses
pengamatan dan ingatan”
a. Data Sekunder
Merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung.
Data sekunder dalam penelitian
ini didapatkan dari data atau arsip
PDAM Kabupaten Tasikmalaya
dan berbagai sumber terkait. Data
Sekunder Penelitian ini adalah :
1) Studi Dokumentasi
Yaitu suatu cara yang
digunakan dalam data dan
informasi
dengan
cara
mempelajari, membaca dan
mengumpulkan
dokumen
serta arsip perusahaan yang

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

berkaitan
dengan
permasalahan yang diteliti.
2) Studi Kepustakaan
Yaitu suatu metode
pengumpulan data yang
diperoleh dari buku-buku
yang
ada
hubungannya
dengan penelitian.
3.

Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut
Riduwan
(2013:8)
Populasi adalah objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian.
Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan yang berjumlah 281 orang pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.
b. Sampel
Menurut
Riduwan
(2013:10)
Sampel merupakan bagian dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Karena tidak
semua data dan informasi akan diproses
dan tidak semua orang atau benda akan
diteliti
melainkan
cukup
dengan
menggunakan sampel yang mewakilinya.
Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil
objek yang diteliti sehingga peneliti dapat
dengan mudah mengorganisasikan agar
dapat diperoleh hasil yang objektif.
Sedangkan yang dijadikan ukuran sampel
dalam penelitian ini adalah 25 karyawan
diperusahaan PDAM Tirta Sukapura
Kabupaten
Tasikmalaya,
mengingat
banyaknya karyawan dan pekerjaan
karyawan di perusahaan tersebut sehingga
cukup menyulitkan. Ditambah dalam
perusahaan ini memberikan batasan pada
jumlah karyawan yang akan dijadikan
sampel. Maka peneliti dalam teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
Disproportionate
stratified
random
sampling menurut Riduwan (2013: 14)
ialah pengambilan sampel dari anggota
secara acak dan bestrata tetapi sebagian
ada
yang
kurang
proporsional
pembagiannya.

Jurnal
ECONOMICA

4.

Rancangan Alat Analisis
a. Uji Validitas
Yang dimaksud uji validitas
adalah suatu data dapat dipercaya
kebenarannya sesuai dengan kenyataan.
Menurut Sugiyono (2009:172) bahwa
valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Valid menunjukan
derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan
data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti. Pengujian validitas tiap butir
digunakan
analisis
item,
yaitu
mengkolerasikan skor tiap butir dengan
skor total yang merupakan jumlah tiap
skor butir (corrected item total
correlation)
yang
penyelesaiannya
digunakan dengan menggunakan rumus
pearson product moment yang diolah
dengan
Uji
validitas
dilakukan
perhitungan
manual
dengan
membandingkan antara hitung r dengan
tabel r melalui tahapan analisis sebagai
berikut:


Sumber : Riduwan&Akdon ( 2013 :124 )
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan :
Jika r ᵢ> r tabel berarti Valid
Jika r ᵢ< r tabel berarti Tidak Valid
b.

Uji Reliabilitas
Sugiyono(2012 :268) “reliabilitas
berkenaan dengan derajad konsistensi dan
stabilitas data atau temuan.” Uji
reliabilitas bertujuan untuk mengetahui
apakah alat pengumpul data pada dasarnya
menunjukan tingkat ketepatan, keukuran
kesetabilan atau konsistensi alat tersebut
dalam
mengungkapkan
gejala-gejala
tertentu dari sekelompok individu,

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

Jurnal
ECONOMICA
3)

walaupun dilakukan pada waktu yang
berbeda. Uji reliabilitas dilakukan
terhadap pertanyaan yang telah valid
Pada penelitian ini untuk mencari
reliabilitas
instrumen
menggunakan
teknik belah dua (split half) yang
dianalisis menggunakan rumus Spearman
Brown

4)

5)

rii =

6)

Sumber : Arikunto (2012:106)
7)

Dimana :
b

= Reliabilitas internal
= Koefisien Person
Product
Moment

Setiap frekuensi dibagi dengan
banyaknya responden dan hasilnya
disebut proporsi.
Ditentukan nilai proporsi kumulatif
dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan per kolom
skor.
Gunakan tabel distribusi normal,
dihitung nilai Z untuk setiap proforsi
kumulatif yang diperoleh.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk
setiap nilai Z yang diperoleh (
Dengan menggunakan tabel tinggi
densitas).
Tentukan
nilai
skala
dengan
menggunakan rumus :
NS
=

antara
Belahan

(ganjil-

Keterangan
NS : Nilai Skala (Scale Value)
Density at lower limit : Densitas pada
batasan terendah
Density at upper limit : Densitas pada
batasan tertinggi
Area below upper limit : Area
dibawah batasan tertinggi
Area below lower limit : Area
dibawah batasan terendah

genap)
atau (awal-akhir).
= Korelasi antara variabel X dan
Y
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05
dan derajat kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan :
Jika r ᵢ> r tabel berarti Reliabel
Jika r ᵢ< r tabel berarti Tidak Reliabel
c.

MSI (Method of Successive Interval)
Mentransformasi data ordinal menjadi data
Interval gunanya untuk memenuhi
sebagian dari syarat di analisis paramtrik
yang mana data setidak-tidaknya berskala
interval. Teknik trensformasi yang paling
sederhana dengan menggunakan MSI
(Method of Successive Interval).
Langkah-langkah
transformasi
data
ordinal ke data interval adalah sebagai
berikut :
1) Perhatikan setiap butir jawaban
responden dari angket yang telah
disebarkan.
2) Pada setiap butir ditentukan beberapa
orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4,
5 yang disebut sebagai frekuensi.

8) Tentukan nilai transformasi dengan
rumus :
Y = NS = [1+ǀN
ǀ]
Y = Menentukan Skala
Akhir (Sa)
Sumber: Riduwan & Akdon (2013:53)
d.

Nilai Median dan Standar Deviasi
Digunakan untuk mengetahui nilai disiplin
kerja dan kinerja karyawan di PDAM Tirta
Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.
Menghitung Median (Me) dengan
menggunakan rumus :
Me =

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

Jurnal
ECONOMICA

Standar Deviasi

digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan antarvariabel dengan rumus
sebagai berikut:
Menurut Riduwan dan
Sunarto (2013:86) untuk menghitung r
(Nilai
Koefisien
Korelasi)
bisa
menggunakan rumus sebagai berikut:

SDme = √
e.

Analisis Regresi Sederhana
Alat Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Regresi
Sederhana. Penelitian ini menggunakan
Regresi karena variabel yang terlibat
hanya dua, yaitu variabel terikat Kinerja
(Y) dan variabel bebas Disiplin(X). yang
bertujuan untuk mempelajari hubungan
antara dua variabel.
Menurut Riduwan & Akdon (
2013:133), model Regresi Sederhana:
̂ = a + bX

Keterangan:
̂=
Subjek
variabel
terikat
yang
diproyeksikan
X = Variabel Bebas yang mempunyai nilai
tertentu untuk diprediksikan
a= Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b= Nilai arah sebagai penentu ramalan
(prediksi)
yang
menunjukan
nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-)
variabel Y.
Untuk melihat bentuk korelasi
antar variabel dengan persamaan regresi
tersebut maka nilai a dan b harus
ditentukan terlebih dahulu:
b=

Adapun b diambil dari hasil persamaan
regresi sederhana. Untuk mencari rumus
Sx dan Sy dirumuskan sebagai berikut:
√ ∑

√ ∑

Selanjutnya adalah menurut Riduwan dan Akdon
(2013:124) nilai r tidak lebih dari (-1 < r < + 1).
Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif
sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1
berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti
harga r yang akan dikonsultasikan dengan Tabel
Interpretasi Nilai r:
Tabel 1.4
Iterpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.80 – 1.00
Sangat Kuat
0.60 – 0.799
Kuat
0.40 – 0.599
Cukup Kuat
0.20 – 0.399
Rendah
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan & Akdon (2013:138)

a=

f.

Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya
pengaruh Disiplin (X) terhadap kinerja
(Y), dianalisis dengan menggunakan
koefisien determinasi. Namun untuk
menemukan
koefisien
determinasi
sebelumnya harus mengetahui r atau
dinamakan koefisien korelasi dimana

Setelah itu tentukan nilai koefisien penentu dimana
menjelaskan tentang besarnya pengaruh nilai suatu
variabel X dan Y. Dirumuskan sebagai berikut:
KP

= r2 x 100%

Sumber : Riduwan & Akdon( 2013:125)

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

Keterangan:
KP
= Nilai Koefisien
Determinasi
r
= Nilai Koefisien
Korelasi

5.

Pengujian Hipotesis
Menurut
Ghozali(2005:96)Uji
t
digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/ independen
secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen.
Iniberarti uji t digunakan untuk menguji
signifikansi hubungan antara variabel X dan
Y, apakah variabel X (Disiplin Kerja) dan
variabel Y (Kinerja Karyawan)dengan
menggunakan rumus:




Keterangan:
r = Koefisien Korelasi
n = jumlah sampel

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
jika thitung ≥ ttabelmakaHa diterima dan
Ho ditolak
jika thitung ttabel
(1,706), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan perhitungan diatas, maka disiplin kerja
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

KESIMPULAN DAN SARAN
Disiplin kerja pada karyawan PDAM Tirta
Sukapura Kabupaten Tasikmalaya berada pada
kategori baik. Diperoleh median (Me) untuk
Disiplin kerja (X) sebesar 34 terletak pada
perhitungan SD me lebih besar dari 26,76 berada
pada klasifikasi baik.
Kinerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura
berada pada kategori baik. Diperoleh median (Me)
untuk kinerja karyawan (Y) sebesar 35 terletak
pada perhitungan SD Me lebih besar dari 22,68
berada pada klasifikasi baik.
Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

Tasikmalaya sebesar 10,24% dari hasil derajat
determinasi. Terdapat pengaruh yang signifikan
antrara variabel bebas yaitu Disiplin kerja terhadap
variabel terikat Kinerja Karyawan, hal ini
ditunjukkan dengan nilai t hitung 1,721 > ttabel
(1,706), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Disiplin kerja yang diterapkan di PDAM
Tirta Sukapura cukup baik, namun alangkah jauh
lebih baik apabila disiplin kerja lebih diperketat dan
ditingkatkan lagi dalam segi mematuhi sopan
santun lebih ditaati dan ditertibkan lagi sehingga
tercipta suasana kerja yang nyaman dantentram.
Namun apabila terjadi pelanggaran diharuskan para
karyawan diberi teguran dan sanksi agar yang
melanggar dapat bersikap lebih baik dan lebih
mentaati
lagi
sehingga
bisa
membantu
mensejahterakan dan meningkatkan kinerja para
karyawan PDAM TIRTA SUKAPURA Kabupaten
Tasikmalaya.
Kinerja karyawan PDAM Tirta Sukapura
Kabupaten Tasikmalaya harus jauh lebih

Jurnal
ECONOMICA
ditingkatkan lagi agar dapat mengembangkan
kualitas kerja di lingkungan PDAM Tirta Sukapura
Kabupaten Tasikmalaya. Salah satunya dengan cara
mengerjakan pekerjaan yang berbeda dengan cepat
tanggap sehingga bisa diandalkan satu sama lain,
maka meminimalisir pekerjaan yang terbengkalai.
Selain itu tindakan pemimpin harus lebih
mengarahkan karyawannya agar dapat bekerja
dengan cepat dan bertanggung jawab.
Pimpinan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten
Tasikmalaya agar dapat lebih memaksimalkan
potensi sumber daya yang ada, agar kinerja sumber
daya manusia yang ada dapat termaksimalkan,
namun perlu diketahui juga bahwa untuk
memaksimalkan kinerja itu dipengaruhi penerapan
disiplin kerja yang baik, dan ditaati juga dilakukan
secara bersungguh-sungguh dan seksama.

DAFTAR PUSTAKA
Akdon & Ridwan. 2013. Rumus dan Data dalam
Analisis . Alfabeta. Bandung.
Arikunto, Suharsini.2012. Manajemen Penelitian
.Rineka Cipta. Jakarta.
Dharma, Surya.2010. Manajemen Kinerja .Edisi
Ketiga. Pustaka Belajar.
Ghozali,
Imam.2005.
Aplikasi
Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Badan
Penerbit
Universitas
Dipenogoro. Semarang.
Hasan iqbal.2010. Analisis Data Penelitian
dengan Statistik. Bumi Angkasa.
Jakarta.
Hasibuan Malayu.2012. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta.
Joko Subagyo.2004. Metode Penelitian Dalam
Teori dan Praktek. PT.Rineka Cipta.
Jakarta.
Marwansyah.2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi kedua. Alfabeta.
Bandung.
Muhamad Zainur.2010. Kepuasan Kerja .
Averroes Press. Malang.
Nasution.2006. Metode Research. Bumi Aksara.
Jakarta.

Prabu Anwar .2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. PT. Remaja
Rosdakarya . Bandung.
Riduwan.
2013.Dasar-Dasar
Statistika.
Alfabeta. Bandung.
Rifai,Veithzal, dan Basri.2005.Sistem Yang
Tepat Untuk menilai Kinerja
Karyawan dan Meningkatkan Daya
Saing
Perusahaan.
RajagrafindoPersada. Jakarta.
Robbins Stephen. 2006. Prilaku Organisasi. PT.
Indeks kelompok Gramedia. Jakarta.
Sinungan Muchadarsyah.2009.
Produktivitas
Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara.
Jakarta.
Syofian Siregar. 2013. Metodologi Penelitian
Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan
manual
SPSS.
Kencana. Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Alfabeta. Bandung.
-------------.
2012Metode
Penelitian
Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.
Alfabeta. Bandung.

ISSN : 2527-6247

Vol.2 No.2, Nopember 2017

Jurnal
ECONOMICA