Sistem Informasi Manajemen puskesmas (4)

Makalah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PENDIDIKAN

Makalah Kelompok
Dipresentasikan dalam Forum Seminar Kelas Mata Kuliah
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Konsenterasi Pendidikan Kepengawasan PAI-2
Semester III Tahun Akademik 2013/2014

Oleh :
SUPARMAN TOAHA
NIM: 80100212143
SURIATI DULLAH
NIM: 80100212144
SURYANAGARA
NIM: 80100212145
Dosen Pemandu:
Dr. Muljono Damopolii, M.Ag.
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A.


PROGRAM PASCASARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN
INFORMASI PENDIDIKAN
Oleh: Suparman, Suriati Dullah dan Suryanagara
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat
sekarang ini sudah menjadi biasa, tidak lagi menjadi impian yang sulit
diwujudkan, termasuk pemanfaatannya di dunia pendidikan. Mengingat
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk dunia pendidikan
sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan, diperlukan pemasyarakatan
sekaligus implementasi sistem informasi manajemen pendidikan yang
tepat agar pelaksanaan dan pemanfaatannya optimal sesuai dengan
kepentingan dan sasaran dunia pendidikan.
Zulkifli Amsyah menyatakan Berkembangnya teknologi informasi
dan komunikasi telah membuka kemungkinan-kemungkinan kegiatan

yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan, saat ini dengan
mudah bisa dilakukan, misalnya kegiatan berkirim informasi ataupun
kegiatan-kegiatan pendidikan secara

online. implementasi teknologi

informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benarbenar telah menandai terjadinya revolusi peradaban yang memungkinkan
pekerjaan-pekerjaan dalam sistem organisasi dapat di selesaikan secara
cepat, akurat, efektif dan efisien.
bahwa
jaringan,

Perkembangan

sekarang

lebih

perangkat


keras

meningkatkan

dan

efiiensi,

perangkat

lunak

produktivitas,

dan

kecepatan pekerjaan dan pelayanan pelanggan. 1[1] Di abad teknologi
informasi dan komunikasi sekarang ini segala macam bentuk teknologi
informasi dan komunikasi dapat diperoleh dengan cara yang relatif mudah
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ringkas

dan canggih, dilihat dari trend perkembangan software dan hardware.
Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan idealnya
adalah

bagaimana

misalnya,

berapa

para
jumlah

pengambil
sumber

keputusan

daya


manusia

bidang

pendidikan

pendidikan

yang

1[1]Zilkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi (Cet.III; Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2001), h. 453.

dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum
perkembangan lembaga pendidikan, yang dapat memperbaiki proses
manajemen pendidikan masa lalu, masa kini dan masa yang akan
datang.2[2] Dalam dunia pendidikan penggunaan dan pengelolaan sistem
informasi manajemen pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
pendidikan itu sendiri.
Kedua bidang ini saling membutuhkan satu sama lain. Dalam

menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut, manajemen menilai
pendidikan

sebagai

penggerak

pada

sistem

informasi

manajemen

pendidikan, sekaligus sistem informasi manajemen pendidikan sebagai
penentu proses manajemen pendidikan.3[3]
Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada
bidang Komputerisasi telah menunjukkan bahwa perkembangan tersebut
dapat membantu memecahkan masalah pada proses implementasi sistem

informasi manajemen pendidikan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.4[4]
Implementasi
sebagai

sistem informasi

pendukung

kegiatan

fungsi

manajemen

manajemen

pendidikan
seperti

adalah

planning,

organizing, actuating, controlling dalam rangka menunjang tercapainya
sasaran

dan

tujuan

fungsi-fungsi

operasional


dalam

organisasi

2[2]Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Cet. IV;
Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2.
3[3]Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, h. 16.
4[4]Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Cet. IV; Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 3.

pendidikan.5[5] dalam rangka untuk menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Mencermati

berbagai

fenomena

dari


perkembangan

sistem

informasi manajemen pendidikan dan pemanfaatannya di dalam dunia
pendidikan saat ini maka bagaimana seharusnya pihak-pihak terkait
mengantisipasi perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan
serta pemanfaatannya tanpa kehilangan kontrol dan landasan organisasi
pendidikan yang antara lain menyangkut efektivitas dan efisiensinya.
B. Rumusan Masalah
Berawal dari deskripsi latar belakang masalah di atas maka yang
menjadi pokok permasalahan yang akan dijadikan kajian utama

dalam

makalah ini adalah bagaimana implementasi sistem informasi manajemen
pendidikan? Untuk mengkaji pokok permasalahan tersebut maka penulis
mem-breakdawn ke dalam beberapa submasalah yaitu:
1.


Bagaimana

bentuk

implementasi

sistem

informasi

manajemen

dampak

implementasi

sistem

informasi

manajemen

pendidikan?
2.

Bagaimana

pendidikan terhadap etika dan sosial?
3. Bagaimana hasil implementasi sistem informasi manajemen pendidikan?

II. PEMBAHASAN
A. Bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Seiring

majunya

peradaban

dunia

dan

dinamika

kehidupan

penduduk bumi yang cenderung vertikal, tidak jarang menimbulkan
gejolak kehidupan sosial. Permasalahan sosial selalu timbul setiap saat
5[5]George R. Terry dalam Iqbal Hasan, Principles Of Management (Tc; T.t.t: T. P ,
2002), h. 16.

dikarenakan sangat cepatnya arus globalisasi. Sarlito W. Sarwono,
menyatakan bahwa:
Maju dan berkembangnya peradaban dunia juga mempengaruhi alat
pendukungnya,
diantaranya
adalah
teknologi
komunikasi
yang
penggunaanya sebagai alat bantu untuk memproses dan mentransfer
perangkat data informasi yang dibutuhkan, teknologi komunikasi pula
sebagai sebab masuknya norma dan nilai baru dari luar yang pada
gilirannya norma dan nilai baru ini masuk ke dalam lingkungan kehidupan
keluarga dan masyarakat.6[6]
Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperlukannya reformasi
pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan
dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa
bagaimana

dunia

pendidikan

berusaha

menggunakan

perangkat

komputer, yang dapat di aplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk
meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan
Sistem informasi manajemen marupakan sistem operasional yang
malaksanakan beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan luaran yang
berguna bagi pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang
bersangkutan.7[7]

Penerapan

sistem

informasi

manajemen

pada

kehidupan sehari-hari kini makin banyak dijumpai. Selain seperti pada
bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia
pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi manajemen serta teknologi
informasi

sangatlah

mendukung

untuk

meningkatkan

kualitas

pembelajaran.
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan
memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan

6[6]Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja (Cet. XIII; Jakarta: Raja Grafindo,
2010), h. 139.
7[7]Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Cet. IX;
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998), h. xiii.

detik, yang pada “zaman batu“

dianggap sebagai sesuatu yang tidak

mungkin, kini telah menjadi kenyataan.
Implementasi pendidikan di masa mendatang akan mengalami
perubahan paradigma secara mendasar, khususnya yang disebabkan oleh
aplikasi teknologi infrmasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan.
Jenis

teknologi

yang

secara

langsung

berpengaruh

kuat

pada

pelaksanaan pendidikan adalah komunikasi TV, radio, komputer, jaringan
internet, yang dapat dikontruksi untuk suatu proses pembelajaran.8[8]
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah banyak memanfaatkan
informasi tersebut. Dengan
Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah

dalam

proses

pembelajaran dan pengelolaan sekolah lainnya. Dalam pemanfaatan
teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas guru
dan peserta didik serta masyarakat dapat berkembang. Pada proses
pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi informasi semakin
banyak sekolah yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
(SIM Sekolah), baik yang merancang sendiri, program dari pemerintah
maupun dikerjakan secara profesional oleh tenaga ahli.
Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah tidak hanya
sebagai

proses

otomatisasi

terhadap

akses

informasi,

tetapi

juga

menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang
terintegrasi, sehingga proses organisasi akan berjalan dengan efisien,
terukur dan fleksibel.
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang
berhasil mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung proses
pembelajarannya, baik di dalam maupun di luar negeri sehingga dapat
mengadopsi pola pembelajaran yng lebih mudah, cepat, memiliki nilai
8[8]Dwi Nugroho Hidayanto, Pemikiran Pendidikan dari Filsafat ke Ruang
Kelas (Cet. III; Samarinda: Spirit Grafindo, 2011), h. 91.

tambah serta inovatif dalam mencari formulasi baru untk memberikan
tambahan ilm maupun keterampilan bagi peserta didiknya. 9[9] Sekolah
yang melakukan pelayanan terhadap siswa merupakan institusi yang
sangat membutuhkan kehadiran teknologi informasi sebagai pendukung
peningkatan kualitas pelayanan.
Sistem informasi manajemen Sekolah dapat dikatakan berjalan
apabila

semua

komponen

sekolah

dapat

menggunakan

dan

memanfaatkan sistem itu sendiri.

Sebagai contoh ada suatu sistem

informasi

terpadu

Information

sekolah
System

lengkap
(I-SIS)

dan
yang

memiliki

yaitu

Integrated

fasilitas

School

terpadu

atau

terintegrasi jadi satu mulai dari database peserta didik, guru, Bimbingan
dan Konseling, kartu pelajar barcode, absensi siswa, guru pegawai, nilai
(ulangan, UTS, UAS, try out dll) Rapor otomatis, pembayaran, SMS
Gateway. Selain itu I-SIS juga bisa terhubung dengan Scanner LJK bila
ulangan atau ujian menggunakan lembar jawaban komputer maka
scanner akan otomatis mengirim nilai ke database sistem, untuk absensi
siswa, guru dan pegawai dapat menggunakan sidik jari yang otomatis
terlapor ke wali siswa bila siswa bolos atau alpha. Manfaat untuk guru
bidang studi nilai akan diolah otomatis tinggal memasukan rumus sesuai
keinginan masing-masing guru, ledger dan rapor juga otomatis tinggal
print.
Aplikasi SMS Gateway sistem atau biasa disebut SMS Smart School
ini juga mudah karena dikelola sendiri oleh sekolah jadi biaya akses lebih
murah dan mudah dipantau. Dengan SMS Smart School wali siswa dapat
menerima laporan otomatis dari sekolah misalnya : nilai (ulangan, Ujian,
Try out, Unas), absensi siswa, pelanggaran disiplin, pembayaran, data
guru dan informasi sekolah lainnya. Selain terkirim otomatis wali murid
juga bisa mengirim permintaan info sekolah melalui SMS. Dengan SMS ini
9[9]Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, h. 74.

guru juga bisa mengirim tugas rumah atau soal melalui SMS, Kepala
sekolah bisa memantau aktivitas di sekolah melalui handphone. Dalam
sistem ini juga dilengkapi aplikasi perpustakaan, piket, bel sekolah dan
lain-lainnya. Waktu yang dibutuhkan implementasi I-SIS sampai berjalan
hanya 3 hari termasuk training dan pelatihan. Gambaran di atas adalah
sebuah sistem informasi manajemen sekolah yang saat ini sangat
diperlukan dalam pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi
informasi yang sangat bermanfaat untuk efisiensi kerja, meningkatan
mutu pembelajaran maupun efisiensi biaya.
Pada

pelaksanaan

implementasi

sistem

informasi

manajemen

sekolah, suatu sistem dapat dikatakan berjalan baik dan normal apabila
semua komponen sekolah mulai guru, bimbingan konseling, tata usaha,
bendahara

dan

juga

kepala

sekolah

bisa

menggunakan

dan

memanfaatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan
tidak tergantung pada administrator sekolah.
Manajemen

pendidikan

merupakan

sekumpulan

fungsi

untuk

menjamin
Efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan,
pengambilan
sumber

keputusan,

daya,

stimulus

perilaku
dan

kepemimpinan,

koordinasi

personil,

penyiapan

alokasi

penciptaan

iklim

organisasi yang kondusif, serta penentuan pengembangan fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat di masa depan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah
menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama,
proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang didayagunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen pendidikan
adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang mempelajari
penataan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana
serta upaya mencapai tujuan lembaga secara dinamis. Pengelolaan sistem

informasi manajemen pendidikan terdiri atas unsur input, proses dan
output.
Apabila unsur-unsur tersebut diterapkan pada sekolah, maka akan
terlihat sebagai berikut :
1.

Input

terdiri

atas

kurikulum,kesiswaan,kepegawaian,

sarana

dan

prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, marketing
dan sim biodata smk ;
2.

Proses dapat dilakukan dengan manual dan bantuan computer. Proses
manual dengan cara konvensional sedangkan proses dengan bantuan
computer mempersyaratkan kondisi tertentu, yaitu : adanya struktur
organisasi dan prosedur yang pasti, tersedia data, adanya pengelolaan
dan pemeliharaansystem;

3. Output merupakan informasi yang disajikan untuk pimpinan
(kepala sekolah) atau pihak lain yang membutuhkan sebagai bahan
dalam
membuat atau mengambil keputusan.
Proses

penerapan

pengelolaan

sistem

informasi

manajemen

pendidikan
berbasis

computer,

harus

di

ketahui

bagaimana

proses

dan

alur

penanganan informasi di sekolah, yaitu :
a. Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktu
pengumpulan data;
b. Proses pengorganisasian data, menentukan tugas dan ruang lingkup data
yang ditangani oleh sekolah ;
c.

Proses pengumpulan dan penyiapan data, menentukan metode ,
menentukan
sumber data, dan menyusun pengumpulan data, serta pelaksanaan
pengumpulan data;

d.

Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan
permintaan informasi dan mengamankan informasi;

e. Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil
olahan
data serta mengamankan hasilnya.
Untuk

melihat

sampai

sejauh

mana

proses

implementasi

Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan, sebagai kepala
sekolah

mempunyai

beberapa

kriteria

dalam

menjalankan

sistem

informasi manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :
1) Dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam merencanakan sistem
Informasi manajemen pendidikan di sekolahnya.
2) Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan secara efektif dan
efisien
oleh kepala sekolah ditunjukkan dengan kemampuan: mengumpulkan
data
secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan, mampu mengolah data
dengan
menjadi informasi yang tepat, mampu menggunakan sistem informasi
manajemen pendidikan sebagai hasil olahan dalam mengambil keputusan.
Dalam
beberapa

pelaksanaan

Macam

administrasi

administrasi

yaitu

sistem

informasi

administrasi

digunakan

ketatausahaan,

administrasi guru dan pengajaran. Pengelolaan dan pelaksanaan SIMDIK
telah banyak membantu, memperlancar dan mempermudah pelaksanaan
administrasi ketatausahaan di sekolah. Hal ini disebabkan karena segala
informasi maupun data yang menyangkut administrasi sekolah telah
tersimpan sehingga dapat memperlancar kegiatan akademik, tersedianya
informasi yang dibutuhkan, secara cepat dan tepat, pekerjaan akan lebih
efektif dan efisien.

Kriteria atau ukuran keberhasilan manjemen pendidikan adalah
produktivitas pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau
efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi. Kriteria keberhasilan
memerlukan proses manajemen pendidikan, minimal meliputi perilaku
manusia dalam berorganisasi.
Perilaku manusia dalam berorganisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian termasuk
memimpin.
Organisasi

yang

menjadi

tempat

untuk

membina

dan

mengembangkan karir-karir sumber daya manusia, memerlukan manajer
yang

mampu

merencanakan,

melaksanakan,

memimpin

dan

mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ada tiga hal penting yang perlu dicermati dari definisi tersebut
antara lain proses, pendayagunaan seluruh sumber organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam manajemen pendidikan, pengarahan ini bersifat sangat
kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut
berbagai tingkah laku dari manusia manusia itu sendiri. Manusia dengan
berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola
hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan
oleh pimpinan harus berpegang beberapa prinsip, yaitu :
1) Prinsip pengarahan pada tujuan ;
2) Prinsip keharmonisan dengan tujuan ;
3) Prinsip kesatuan komando.
Pendelegasian

wewenang

bersifat

lebih

umum.

Pemimipin

melimpahkan
sebagian dari wewenang yang di milikinya kepada bawahan melalui Job
Discription (jabaran tugas) pada masing-masing personil. Secara praktis
fungsi Actuating ini merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama

diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak terlepas dari
fungsi

manajemen

melalui

penentuan

masalah,

penetapan

tujuan,

penetapan tugas dan sumber daya penunjang, menggerakkan dan
mengarahkan, memiliki keberhasilan sumber daya manusia.
B. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan
terhadap etika dan sosial
Meningkatnya

penggunaan

komputer

menjadi

perhatian

yang

semakin besar, terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di
masyarakat pengguna. Di satu sisi, perkembangan teknologi komputer
sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan, salah satu
manfaatnya

bahwa informasi dapat dengan mudah diperoleh dan

pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih
akurat, tepat dan berkualitas, namun di sisi lain perkembangan teknologi
informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru.
Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta
penggunaannya yang sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi
pendidikan memunculkan beberapa dampak positif dan negatif. Menurut
Eti Rochaety dampak positif diterapkannya teknologi informasi pada
organisasi pendidikan adalah kinerja organisasi lebih efisien karena
teknologi informasi dapat menghapus posisi penyambung komunikasi dari
dua tempat yang berkepentingan, juga menghapuskan batas waktu untuk
operasi internasional. Selain itu peserta didik atau mahasiswa bisa
melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang biasa disebut
dengan e-learning sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau
mutu dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran
klasikal.10[10]
10[10]Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, h. 75-76.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa

dampak

negatif yang

dimunculkan dari diterapkannya teknologi informasi ini di organisasi
pendidikan adalah terjadinya pengurangan tenaga kerja karena pekerjaan
yang dulunya dikerjakan oleh manusia sudah tergantikan oleh teknologi
inforasi yang berkembang. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya
angka pengangguran.
Secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu
hak privasi individu, bahwa banyak sekarang penggunaan komputer
sudah di luar etika penggunaannya

misalnya; pemanfaatan teknologi

komputer dengan mudah dapat mengakses data dan informasi dengan
cara

yang

tidak

sah,

belum

lagi

ada

sebahagian

orang

yang

memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain
dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobi, adapula yang
memanfaatkan teknologi

komputer ini untuk melakukan tindakan

kriminal.
Bukan suatu hal yang baru bila kita mengamati bahwa dengan
kemajuan

teknologi,

semakin

meningkat

pula

kejahatan

dengan

memanfaatkan teknologi informasi ini. Kejahatan yang di maksud tersebut
adalah salah satu dampak teknologi informasi terhadap etika dan sosial
seperti kriminalitas ataupun penipuan.
Dari berbagai uraian di atas, penulis dapat menarik suatu gambaran
bahwa teknologi informasi yang berkembang cepat membawa dua
dampak yaitu positif dan negatif. Namun, terlepas dari dampak tersebut,
terlihat bahwa berbagai organisasi khususnya organisasi pendidikan
menyambut dengan baik perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat
dibuktikan dengan semakin banyaknya sekolah dan universitas yang
menerapkan teknologi informasi. Keputusan yang diambil oleh sekolah
dan perguruan tinggi dalam menerapkan teknologi informasi memang
sangat baik apabila disesuaikan dengan kondisi dari sekolah atau univer-

sitas karena memang banyak sekali manfaat serta dampak postif yang
diperoleh dari penerapan teknologi informasi. Namun, sekolah dan
universitas

juga

harus

mempersiapkan

strategi

untuk

menghadapi

dampak negatif dari penerapan teknologi informasi yaitu pengurangan
tenaga

kerja

yang

nantinya

berimbas

pada

meningkatnya

angka

pengangguran. Untuk itu, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi
maslah tersebut. Salah satu caranya adalah memadukan antara teknologi
informasi dengan sumber daya manusia agar tidak terjadinya peningkatan
pengangguran.
Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat
penerapan teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan
kepada

guru

dan

pengurus

sekolah

untuk

meningkatkan

kualitas

komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan
merasa lebih dimanusiakan dalam upaya mengembangkan kepribadian
dan pengetahuannya.
C. Hasil implementasi sistem informasi manajemen pendidkan
Teknologi informasi sekarang ini berkembang begitu pesatnya
sehingga implementasi teknologi informasi dan komunikasi beserta
komponen infra strukturnya benar-benar telah menandai terjadinya
revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam
sistem organisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan
efisien.
Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang
pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal
pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi
pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan
layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan aplikasi
database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen
sekolah

dan

komite-komite

pengajaran

dan

pembelajaran,

juga

mengangkat kebutuhan untuk menjadikan laporan-laporan dari sekolah
secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional. 11
[11]
Mengingat peran sistem informasi manajemen yang begitu penting
sangat diperlukan oleh suatu lembaga/satuan pendidikan. Upaya dan
usaha menerapkan IT dalam menunjang kelancaran kinerjanya, dengan
kondisi semacam itu seluruh tenaga kependidikan dan pendidik terus
melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem-sistem yang sudah
ada.
Teknologi informasi juga merupakan salah satu senjata pesaing. Hal
ini tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi salah satu
alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga
pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga
pendidikan

harus

memiliki

sperangkat

teknologi

informasi

yang

memadai.12[12]
Dalam rangka memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sebuah
komitmen terhadap kualitas pendidikan. Terkait dengan visi tersebut telah
ditetapkan

serangkaian

prinsip

penyelenggaraan

pendidikan

untuk

dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Pergeseran
paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke
paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

11[11]EkoNugroho, Online;
http://www.sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudah-saatnyapemanfaatan-sistem.html
12[12]Eti Rochaety, dkk., Sistem Iformasi manajemen Pendidikan, h. 17.

Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, agar efektif dan
efisien.13[13]
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus
dikembangkan

adalah

standar

proses.

Standar

proses

meliputi

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2007. Implementasi sistem informasi BIOSMK di sekolah
merupakan upaya yang sudah seharusnya dilakukan. Sesuai dengan
standar isi pendidikan yaitu sistem informasi manajemen pendidikan (SIM)
BIOSMK untuk mendukung proses manajemen pendidikan. Pimpinan
sebuah lembaga pendidikan (kepala sekolah) pada dasarnya adalah
pengolah informasi. Seorang pimpinan harus memiliki kapabilitas untuk
memperoleh,
menyajikan

menyimpan,
informasi

mengolah,

sebagai

bahan

mengambil
dalam

kembali,

proses

serta

pengambilan

keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung jawabankan
secara moral.
Menurut Kenneth Promozic dalam gelombang inovasi teknologi di bagi dalam
beberapa tahapan yaitu:
1. Reducing cost
Pertimbangan dalam tahapan ini, teknologi informasi dikaitkan
dengan

urusan

administratif

yang

bertujuan

mengurangi

biaya.

Contohnya penggunaan komputer sebagai pengganti mesin tik. Komputer
jauh lebih unggul dibandingkan dengan mesin tik ditinjau dari kecepatan,
kerapian, penggunaan kertas, dan sebagainya. Selain itu juga komputer
13[13]Kenneth Promozic, Online; http://www.jsofian.wordpress.com /
2009/05/06/tahapan-gelombang-inovasi.

dapat menyimpan data dalam bentuk softcopy yang lebih tahan lama
dibandingkan kertas secara fisik. Perusahaan menitikberatkan pada
perspektif efisiensi (cheaper, faster, and better) dalam aktivitas seharihari.
2. Leveraging Investment:
Tahapan kedua, teknologi informasi dipandang sebagai aset yang
menguntungkan dibandingkan dengan teknologi serupa atau dengan kata
lain memiliki value added Perbandingan ini diukur dari segi keuangan,
misalkan pengiriman surat dengan email jauh lebih murah dibandingkan
dengan pengiriman surat secara manual yang membutuhkan waktu lebih
lama dan mahal atau sama halnya dengan komunikasi menggunakan
telephone untuk interlokal atau internasional jauhh lebih mahal jika
dibandingkan berkomunikasi melalui chatting atau internet (VOIP).
3. Enhancing products and services
Tahapan ketiga terjadi ketika sebuah teknologi dapat memberikan
kontribusi signifikan dalam proses penciptaan produk dan jasa, sehingga
menambah nilai dan kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan.
Ukuran yang sering digunakan adalah perubahan dalam market share.
Sebagai contoh adanya dengan adanya call center secara online bagi para
pelanggan

yang

ingin

menyampaikan

komplain

atau

menanyakan

informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan. Fasilitas ini tentu saja
menjadi faktor penentu ketika para pelanggan membeli produk dan jasa.
4. Enhancing executive decision making:
Seiring dengan perkembangan perusahaan dan dinamika pasar,
maka top manajemen perusahaan membutuhkan pengambilan keputusan
yang cepat dan berkualitas. Kecepatan proses pengolahan data menjadi
informasi

dan

terakhir

menjadiknowledge merupakan

faktor

yang

fundamental untuk tetap unggul di kancah persaingan. Oleh karenanya
perusahaan

mulai

menerapkan

konsep

manajemen

modern

untuk

memperbaiki kinerja perusahaan sepertibusiness process reengenering,
balanced scorecard, six sigma, total quality management, dsb. Peranan
teknologi

infornasi

disini

sebagai enabler dimulai

dari

proses

pengumpulan data, pengolahan, integrasi, pelaporan, analisa, dan sampai
kepada pengambilan keputusan.
5. Reaching the customer
Tahapan kelima teknologi informasi dipandang telah menjadi alat
untuk mendapatkan pelanggan. Biasanya ini terjadi pada perusahaan
penyedia jasa, teknologi informasi diekploitasi secara maksimal 24 jam x
7 hari dan menembus batas ruang
Teknologi informasi

dan batas waktu (ubiquitous).

menjadi penghubung antara perusahaan dengan

pelanggan, lihat saja internet banking, mobile banking, home shopping, econsultancy, e-commerce, dsb
Menurut Budi Sutedjo dalam Eti Rochaety bahwa gelombang
teknologi informasi yang berbasis internet berkembang melalui beberapa
tahapan sebagai berikut:
1.

Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan

untuk meningkatkan

prouktivitas dan memperkecil biaya.
2.

Gelombang kedua, TI difokuskan untuk meningkatkan efektivitas
penggunaan

peralatan

komputer

melalui

pembangunan

jaringan

komputer.
3. Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan melalui
pembangunan program sistem informasi.
4. Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan
keputusan dari data kualitatif.
5. Gelombang kelima, TI difokusakan untuk meraih pelanggan (konsumen)
melalui pengembangan jaringan internet.14[14]

14[14]Kenneth Promozic, Online; http://www.jsofian.wordpress.com /
2009/05/06/tahapan-gelombang-inovasi.

6. Gelombang keenam, TI mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel
(wireless). Sistem tersebut dapat memungkinkan seseorang mengakses
internet melalui komputer yang terhubung ketelepon seluler.15[15]

III>>. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bentuk implementasi sistem informasi manajemen pendidikan makin
banyak dijumpai, selain seperti pada bisnis, perbankan, pemerintahan,
ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan (SIMDIK) pun sistem
informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan
sistem informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan
zaman.
2. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan meiliki
beberapa dampakyang signifikan, baik positif maupun negatif. Dampak
positifnya adalah kinerja organisasi dengn tersedianya informasi yang
dibutuhkan, secara cepat dan tepat, pekerjaan akan lebih efektif dan
efisien. Sedangkan dampak negatif terjadinya pengurangan tenaga kerja
karena

pekerjaan

yang

dulunya

dikerjakan

oleh

manusia

sudah

tergantikan oleh teknologi informasi yang berkembang.
3. Hasil implementasi (SIMDIK) tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
informasi menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam
aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan
masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki seperangkat
teknologi informasi yang memadai.
B. Implikasi

15[15] Eti Rochaety, dkk., Sistem Iformasi manajemen Pendidikan, h. 74.

Dalam setiap langkah dan tindakan sudah seharunya kita sesuaikan
dengan pola hidup yang mampu beradaptasi di zaman yang modern
seperti sekarang baik berteknologi maupun secara berbudaya, sudah
seharunya kita sama-sama menjaga etika yang punya moral dan
berbudaya.

DAFTAR PUSTAKA
B. Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Cet. IX;
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998.
Hidayanto, Dwi Nugroho. Pemikiran Pendidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas Cet.
III; Samarinda: Spirit Grafindo, 2011.
Muslim Sri Banun. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme
Guru, Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2010.
Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia, Cet. 4; Jakarta: Media Grafika, 2010.
Nugroho, Eko. Online; http://sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudahsaatnya-pemanfaatan-sistem.html. Diakses 3 Desember 2013.
Promozic, Kenneth. Online; http://jsofian.wordpress.com /2009/05/06/tahapangelombang-inovasi/. Diakses 26 November 2013.
Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Cet. IV; Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
Rochaety, Eti, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Cet. I; Jakarta:
Bumi Aksara, 2005.
Suhertian Piet A, Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Cet. I;Bandung:
Alfabeta, 2011.
Terry, George R. dalam Iqbal Hasan, Principles Of Management, Tc; T.t.t: T. P ,
2002.
W. Sarwono, Sarlito. Psikologi Remaja , Cet. XIII; Jakarta: Raja Grafindo,
2010.
Zilkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi, Cet.III; Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2001.