Mekanisme Pasar menjadi bri Syariah

MEKANISME PASAR
DALAM EKONOMI SYARIAH
Tugas Kelompok
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Ekonomi Syariah

Disusun Oleh
NAMA:
1.
2.
3.
4.

DEDI SUPARTO
MIFTAHUL ROHMAH
NIZMA
SISIL FEBRIANA

NIM:
2014120824
2014122891

2014121925
2014122399

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMIAKUNTANSI
UNIVERSITASPAMULANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok tepat pada
waktunya.
Penulis sangat tertarik untuk mengadakan pengamatan dengan judul : MEKANISME
PASAR DALAM EKONOMI SYARIAH. Tujuan tugas kelompok ini diajukan untuk
memenuhi syarat : Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
Program Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Pamulang.
Penulis menghadapi hambatan dalam menyelesaikan tugas kelompok ini tetapi yang
penulis lakukan serta bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik. Oleh karena itu Penulis mengucapkan

terima kasih kepada :
-

Bapak Septian Arief Budiman selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi

-

Syariah
Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta doa.
Teman-teman yang selalu memberikan motivasi dalam penyelesaian tugas
kelompok ini.

Penulis menyimpulkan bahwa tugas kelompok ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran guna kesempurnaan
tugas mandiri dan bermanfaat bagi Penulis serta Pembaca pada umumya.
Pamulang, Juni 2016

Penulis

2


DAFTAR ISI

MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI SYARIAH............................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1.

Latar Belakang................................................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3.

Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1.

Pasar dan Mekanisme Pasar............................................................................3

2.1.1.

Pasar dalam Ekonomi Konvensional.......................................................4

2.1.2

Pasar dalam Ekonomi Syariah.................................................................6

BAB III KESIMPULAN.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Islam adalah agama yang selain bersifat syumuliyah ( sempurna ) juga
harakiyah ( dinamis ). Disebut sempurna karena Islam merupakan agama
penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan syari’atnya mengatur seluruh
aspek kehidupan, baik yang bersifat aqidah maupun muamalah. Dalam kaidah
tentang muamalah, Islam mengatur segala bentuk perilaku manusia dalam
berhubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia.
Termasuk di dalamnya adalah kaidah Islam yang mengatur tentang pasar dan
mekanismenya.
Pasar adalah tempat dimana antara penjual dan pembeli bertemu dan
melakukan transaksi jual beli barang dan atau jasa. Pentingnya pasar dalam Islam
tidak terlepas dari fungsi pasar sebagai wadah bagi berlangsungnya kegiatan jual
beli. Jual beli sendiri memiliki fungsi penting mengingat, jual beli merupakan salah
satu aktifitas perekonomian yang “terakreditasi” dalam Islam. Pentingnya pasar
sebagai wadah aktifitas tempat jual beli tidak hanya dilihat dari fungsinya secara
fisik, namun aturan, norma dan yang terkait dengan masalah pasar. Dengan fungsi
di atas, pasar jadi rentan dengan sejumlah kecurangan dan juga perbuatan
ketidakadilan yang menzalimi pihak lain. Karena peran pasar penting dan juga
rentan dengan hal-hal yang dzalim, maka pasar tidak terlepas dengan sejumlah
aturan syariat, yang antara lain terkait dengan pembentukan harga dan terjadinya
transaksi di pasar.


1

2

1.2. Rumusan Masalah
-

Bagaimana mekanisme pasar dalam Islam ?
Bagaimana kebijakan moneter dalam ekonomi Islam?

1.3. Tujuan

-

Sebagai tugas Mata Kuliah Ekonomi Syariah

Mengetahui Teori Harga dan Mekanisme Pasar dalam Islam.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pasar dan Mekanisme Pasar
Secara sederhana, pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pasar juga dapat diartikan sebagai
salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur
di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang.[ CITATION Wki16 \l 1033 ]
Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan
penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Adanya interaksi tersebut
akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimilki oleh
setiap objek ekonomi (konsumen, produsen, pemerintah). Dengan kata lain, adanya
transaksi pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah satu syarat
utama dari berjalannya mekanisme pasar.
Pasar sejatinya sudah turun temurun menjadi warisan dunia yang sampai saat ini
masih menjadi sistem yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Bahkan
jaman Rasulullah, pasar menjadi sahabat sehari – hari ketika beliau berdagang.
Rasulullah sangat menjunjung tinggi nilai berdagang yang jujur, terbuka dan adil.
Pada dewasa ini tak banyak pasar menjunjung tinggi nilai tersebut sehingga banyak
pihak yang merasa dirugikan akibat dari perdagangan yang bebas namun tanpa

batas. Disini nilai mekanisme syariah dirasa sangat penting karena dapat menjadi
satu solusi untuk sejuta problematika perekonomian di negara ini, terutama didalam
pasar.
Ada dua paham yang sama mengenai mekanisme pasar di Indonesia namun
mempunyai sistematik yang berbeda dalam mekanisme penerapannya. Dengan
demikian kita dapat membedakan sistem mana yang seharusnya

3

4

diterapkan dan menjadi acuan masyarakat kita dalam melakukan aktifitas jual – beli
supayaperekonomian masyarakatpun terwujud dengan seadil – adilnya. Entah bagi
penjual ataupun pembeli.
2.1.1.Pasar dalam Ekonomi Konvensional

Sebagian besar pasar di Indonesia, menganut ekonomi pasar
konvensional. Dimana kebebasan yang hampir mutlak dari pada masing –
masing pribadi. Dalam perekonomian ini sangatlah berpegang teguh prinsip
ekonomi yaitu “ mengeluarkan modal yang sekecil – kecilnya serta

mendapat keuntungan yang sebesar – besarnya “. Dalam prinsip ekonomi
yang seperti itu, jelas sekali memicu banyaknya penyimpangan yang sangat
merugikan bagi kehidupan pasar yang sejatinyaa adalah sebagai tempat
untuk memenuhi kehidupan setiap hari. Hal ini di sebabkan karena
kurangnya perhatian pemerintah dalam memperhatikan pasar saat ini serta
lunturnya prinsip – prinsip sistem pasar syariah di dewasa ini. Perhatikan
saja problema yang terjadi di pasar saat ini. Mulai dari masalah yang kecil,
hingga masalah tingkat nasional ada dalam pasar. Seperti halnya pungli,
perdagangan makanan berformalin, hingga pemalsuan daging sapi menjadi
daging babi sekarang marak dipasar. Hal tersebut tidak lepas dari prinsip
ekonomi di atas tanpa di barengi regulatori pemerintah yang benar serta
penerapan kaidah – kaidah sistem ekonomi yang sesuai dengan syariah.
A. Sistem dalam ekonomi konvensional
a. Sistem berbasis mekanisme pasar menekankan pada :
 Kebebasan penuh individu untuk mengejar self-interest dan untuk


memiliki serta mengelola sumber daya.
Akselerasi ekspansi kekayaan dan produksi maksimum serta pemenuhan
keinginan didasarkan pada preferensi individu. Akselerasi dalam

ekspansi kekayaan dapat berakibat buruk bagi pedagang yang lain tanpa
di barengi dengan persaingan yang sehat serta regulasi pemerintah.

5

Sedangkan produksi maksimum yang didasar pada presferensi individu


dapat menindas atau menghilangkan hak – hak manusiawi seseorang
Kekuatan pasar memegang kendali utama dalam alokasi dan distribusi
sumber daya dengan peranan “minimum” untuk intervensi pemerintah
atau collective value judgments. Pasar juga dapat menjadi wadah yang
berbahaya tanpa adanya regulasi pemerintah yang bnar. Pasalnya pasar
dapat dengan mudah mempermainkan distribusi barang dengan berbagai

cara untuk menghasilkan keuntungan yang besar.
b. Pada titik keseimbangan, kepuasan konsumen (utilities) adalah maksimum,
biaya produksi minimum, dan pendapatan faktor (termasuk upah dan laba)
adalah maksimum. Dengan demikian, sistem pasar tidak hanya akan
menentukan penggunaan sumber daya yang paling “efficient” namun juga

distribusi pendapatan yang paling “equitable” dan juga secara otomatis
memberi harmoni antara kepentingan individu dan publik.
B. Kelemahan penerapan sistem pasar konvensional
a. Disharmoni antara kepentingan individu dan kepentingan sosial. Hal
tersebut terjadi karena banyak aktifitas pasar yang lebih mementingkan
kepentingan individu ketimbang kepentingan social yang menyangkut
banyak pihak.
b. Tidak tercerminkannya urgensi keinginan oleh harga. Keinginan akan suatu
barang yang naik akan menaikkan harga barang tersebut. Tanpa didasari
prinsip syariah untuk mencari laba dalam tingkat wajar, tentu hal ini dapat
menjadi monopoli pihak produsen dalam mencari keuntungan maksimum.
c. Distribusi pendapatan dan kesejahteraan yang tidak merata
Akan ada penduduk berpendapatan rendah dan tinggi dengan kesenjangan
yang sangat lebar. Dengan demikian, kesejahteraan akan terasa sangat
timpang di dalam pasar.
d. Pasar persaingan sempurna tidak terjadi
Banyak kecurangan yang memicu persaingan sempurna tidak terjadi. Hal ini
karena konsep persaingan perdagangan tidak dibarengi regulasi dan syariat
yang benar.
e. Pemegang kendali pasar adalah produsen

6

Kesalahan utama dewasa ini baik kaum elit maupun akademisi terlalu
mengagumi pasar bebas dengan persaingan bebasnya bahkan telah
menganggapnya sebagai suatu berhala baru tanpa mau tau tentang inherent
defects (kesalahan yang tidak ditimbulkannya). Hal itu mengakibatkan
banyaknya problema masyrakat yang dapat menyebabkan masyarakat kaum
tertentu susah mendapatkan yang mereka butuhkan dalam pasar. Hal ini
berimbas pada kesejahteraan rakyat yang menurun. Padahal harusnya rakyat
yang menjadi pusat kendali pasar. Karena tanpa masyarakat, pasar akan
mati. Nah polemic permasalahan pasar konvensional di dewasa ini seakan
menjamur yang tidak susah untuk kita jumpai setiap harinya. Hal itu tidak
jauh dari sistema ekonomi yang salah.
2.1.2

Pasar dalam Ekonomi Syariah

Sekiranya banyaknya probematika di dalam sistem pasar
konvensional, sistem pasar ekonomi syariah dapat menjadi solusi yang
sangat bermanfaat untuk menutup atau menghilangkan problematika
tersebut.
Pondasi bekerjanya mekanisme pasar adalah kebebasan, yaitu kebebasan
individu untuk melakukan transaksi barang dan jasa sebagaimana yang ia
sukai namun kebebasan ini juga harus mengingat batasannya yang sesuai
dengan syariah Islam. Secara umum kebebasan individu di batasi selama :



tidak bertentangan dengan syariat Islam
tidak menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,



sehingga tidak terjadi konflik kepentingan
segala sesuatu kebebasan berpijak kepada keabsahan dan kebolehan,
sampai ada larangan khusus karena bertentangan dengan syari’at Islam,
khususnya berkaitan dengan penipuan dan hak-hak yang merugikan.

A. Prinsip – prinsip Pasar Ekonomi Syariah

a. Ar-Ridha
Yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan antara
masing-masing pihak ( freedom contract ) . Firman Allah “Hai orang-orang

7

yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”( QS: An-Nisa’: 29 )
b. Berdasarkan persaingan sehat ( fair competition ). Mekanisme pasar akan
terhambat bekerja jika terjadi penimbunan ( ihtikar ) atau monopoli. Monopoli
setiap barang yang penahanannya akan membahayakan konsumen atau orang
banyak.
c. Kejujuran ( honesty ), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam
Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam
melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun.
Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang
melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.
d. Keterbukaan ( transparancy ) serta keadilan ( justice ). Pelaksanaan prinsip ini
adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam
pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.
B. Dasar Penerapan Harga Ekonomi Syariah
Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk kepada hadits
Rasululllah Saw sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan
adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dengan hadits ini terlihat
dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu ( lebih 1160 tahun ) mengajarkan
konsep mekanisme pasar dari pada Adam Smith. Dalam hadits tersebut
diriwayatkan sebagai berikut :
: ‫غل السعر فسعر لنا رسول الله صلى الله عليه و سلم‬
‫ان الله هو الخالق القابض الباسط الرازق المسعر وانى أرجوا أن ألقى ربى وليس أحد منكم يطلبنى بمظلمة‬
(‫ظلمتها اياه بدم ول مال )رواه الدارمى‬
Artinya : “ Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu
mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata : “ ya Rasulullah hendaklah
engkau menetukan harga ”. Rasulullah SAW. Berkata : ” Sesungguhnya Allah-lah
yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki.

8

Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak
seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.

Inilah teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah SAW dalam hadits tersebut
tidak menentukan harga. Ini menunjukkan bahwa ketentuan harga itu diserahkan
kepada mekanisme pasar yang alamiah impersonal. Rasulullah menolak tawaran itu
dan mengatakan bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang
menentukannya. Dalam perspeskitif islam, penentuan harga ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran, dan terjadi secara sukarela. Kemudian
didukung dengan penjelasan lain yang berbunyi “ Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantaramu…” (QS An-Nisa: 29).
C. Dasar Hukum Ekonomi Syariah

-

‫كونن نمنعهه ن نذذيرر‬
‫نونقاهلوا نماذل نهنذا ال طنرهسوذل ي نأ يك ههل ال ط نطنعانم نوي نيمذشي ذفي اليسنواذق ل نيول أ هن يذزنل ذإل ني يذه نمل نكك نفي ن ه‬
Artanya : “ Dan mereka berkata: 'Mengapa Rasul ini memakan makanan, dan
berjalan di pasar-pasar ( sebagai manusia biasa ). Mengapa tidak diturunkan
kepadanya seorang malaikat, agar malaikat itu memberikan peringatan
bersama-sama dengan dia”.
Hal ini dapat menjadi ajaran bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad, supaya
mengikuti ajaran beliau.

-

‫نونما أ نيرنسل يننا نقبيل ننك ذمنن ال يهميرنسذلينن ذإل ذإن ط نههيم ل ني نأ يك ههلونن ال ط نطنعانم نوي نيمهشونن ذفي اليسنواذق نونجنعل يننا بنيعنضك هيم لذبنيعضض‬
‫ذفتين نرة أ نتنيصذبهرونن نونكانن نربطهنك بنذصيرر‬
Artinya : “ Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan
mereka memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar (sebagai manusia
biasa). Dan Kami jadikan sebagian kamu, (sebagai) cobaan bagi yang lain.
Sanggupkah kamu bersabar?. Dan Rabb-mu Maha Melihat. “

D. Etika Transaksi dalam Pasar Ekonomi Syariah

9

a. Adil Dalam Takaran dan Timbangan
َ‫ن‬٣) ‫خذسهرونن‬
‫( نوذإنذا نكاهلوههيم أ نيو نونزهنوههيم ي ه ي‬٢) ‫عنلى ال طنناذس ي نيستنيوهفونن‬
‫( ال ط نذذينن ذإنذا اك ينتاهلوا ن‬١) ‫)ي يكل لذل يهمنطذطفذفينن‬
Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang).
Orang - orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang ( untuk orang lain ),
mereka mengurangi.
b. Perjudian
Sesungguhnya minuman keras, perjudian, berkorban untuk berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji …” (QS Al-Maidah: 90)
c. Riba
Riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi atau pinjam
meminjam secara bathil dan bertentangan dengan ajaran Islam.[ CITATION
Ban15 \l 1033 ]
“ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ..” (QS Al
Baqarah: 275)
d.

Penipuan
Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi
tetapi merugikan orang lain, meskipun ia memiliki arti hukum yang lebih dalam,
detail jelasnya bervariasi di berbagai wilayah hukum.[ CITATION Wik16 \l 1033 ]
“Bukanlah termasuk ummatku, orang yang melakukan penipuan”. (HR Ibnu
Majah dan Abu Daud

e. Penimbunan
Mengumpulkan sesuatu dan menahannya dengan menunggu naiknya harga, lalu
menjualnya dengan harga yang tinggi.
Rasulullah bersabda : “ Barang siapa melakukan ikhtikar, dengan bertujuan
untuk menaikkan harga atas kaum muslimin maka orang itu berdosa, dan
mereka telah bebas dari dzimmah”
f. Pematokan Harga

10

“Sesungguhnya jual-beli itu (sah karena) sama-sama suka”.

E. Beberapa Pandangan Mengenai Pasar
a. Al Ghazali


Konsep Penawaran
“Jika petani tidak mendapatkan pembeli bagi produk-produknya, ia
akan menjualnya pada harga yang sangat rendah “. Hal ini dapat
dipahami jika suatu produk mempunyai daya jual yang rendah di
masyarakat, maka produk tersebut akan dijual dengan harga murah.



Konsep permintaan
“Harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan”. Permintaan
yang turun akan memicu penurunan harga, hal itu disebabkan kurangnya
permintaan dari masyarakat.



Elastisitas permintaan dan pricing policy
“ Mengurangi marjin keuntungan dengan menjual pada harga yang
lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada
gilirannya akan meningkatkan laba”. Ibarat sedikit – sedikit menjadi
bukit, margin pun sama. Melakukan penjualan secara besar dengan
margin yang kecil dipandang lebih baik dari pada menjual produk
dengan margin yang sebesar – besarnya.



Konsep laba
“ Laba adalah imbalan atas resiko dan ketidakpastian karena pedagang
dan pelaku bisnis menanggung banyak kesulitan dalam mencari laba
dan mengambil resiko, serta membahayakan kehidupan mereka dalam
kafilah-kafilah dagang.”

b. Ibnu Taimiyyah
 Harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran
Naik dan turunnya harga tidak selalu diakibatkan oleh ketidakadilan (
zulm ) orang-orang tertentu. Terkadang, hal tersebut disebabkan oleh

11

kekurangan produksi atau penurunan impor dari barang-barang yang
diminta ( al matlub ). Oleh karena itu, apabila keinginan terhadap barang
- barang ( raghabat fi’l shai ) naik sedangkan ketersediaannya menurun,
maka harga-nya akan naik. Di sisi lain, apabila ketersediaan barang
meningkat dan keinginan terhadapnya menurun, harga-pun turun. ( Ibnu
Taimiyyah, Majmu’ Fatawa ). Jika orang-orang menjual barang mereka
berdasarkan kesepakatan umum tanpa kecurangan dan harga meningkat
karena turunnya produksi barang-barang ( qillat al shai’ ) atau karena
kenaikan populasi ( kathrat al khalq ) maka hal ini semata karena Allah. (


Ibnu Taimiyyah, al Hisbah fi’l Islam).
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
o Keinginan masyarakat ( al raghabah ) terhadap barang bervariasi
sesuai dengan keberlimpahan atau kelangkaan barang yang diminta (
al matlub ).
o Al raghabah juga bergantung pada jumlah para peminat ( tullab )
terhadap suatu barang.
o Al raghabah juga dipengaruhi oleh lemah atau kuatnya kebutuhan
terhadap suatu barang.
o Harga bervariasi tergantung pada siapa transaksi dilakukan ( al
mu’awid ) Harga juga dipengaruhi oleh jenis uang yang digunakan
dalam transaksi.
o Harga barang yang telah tersedia adalah lebih rendah dari harga
barang yang belum tersedia secara fisik. Hal yang sama berlaku
untuk pembeli yang terkadang mampu membayar sekaligus tunai,
namun terkadang tidak memiliki uang tunai dan ingin meminjam
atau menjual barang.
o Besarnya biaya transaksi.

c. Ibnu Khaldun
 Konsep penawaran

12

“ penduduk kota besar memiliki makanan lebih dari yang mereka
butuhkan. Akibatnya harga makanan seringkali menjadi murah
sedangkan di kota-kota kecil dan sedikit penduduknya, bahan makanan
sedikit …, dan orang yang mau membelinya haruslah membayar dengan
harga yang tinggi” . Dari kutipan diatas, apabila barang melimpah di
pasar, maka harga barang tersebut akan turun karena kebutuhan
masyarakat telah terpenuhi. Dan sebaliknya, apabila barang yang
ditawarkan sedikit, maka harga akan naik karena kebutuhan masyarakat
belum terpenuhi seluruhnya sehingga masyarakat akan berlomba –


lomba mendapatkannya.
Konsep permintaan
“bila suatu tempat telah makmur…akan timbul kebutuhan yang besar
akan barang-barang diluar kebutuhan sehari-hari ( pokok ) …
persediaan tidak bisa mencukupi kebutuhan…akan menyebabkan
naiknya harga”. Seperti yang telah di jelaskan, kebutuhan akan barang
yang tidak tercukupi di masyarakat akan menyebabkan naiknya harga –



harga karena masyarakat akan berlomba – lomba mendapatkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
“Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, harga-harga akan naik.
Namun bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan
perjalanan, akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan
barang akan melimpah dan harga akan turun”.

F. Mekanisme Pasar Ekonomi Syariah
Berbicara mekanisme pasar, tak jauh dari permintaan dan penawaran. Permintaan
dan Penawaran dalam Islam adalah semua barang dan jasa yang merupakan kondisi
penting bagi terpenuhinya tujuan akhir kehidupan manusia di dunia dan akhirat,
yang berakar pada konsep Islam tentang keadilan sosial dan pemerataan.
a. Permintaan

13

Permintaan yang sesuai dalam syariah Islam, harus memenuhi criteria sebagai
berikut ;
 Permintaan hanya untuk barang-barang halal dan thayyib
 Tidak ada permintaan barang untuk tujuan kemegahan, kemewahan, dan


kemubadziran
Permintaan untuk basic needs masyarakat miskin meningkat karena adanya

zakat, infaq dan sodaqoh.
 Kewajiban penyediaan kebutuhan dasar oleh Negara
b. Penawaran
Seperti halnya permintaan, penawaranpun mempunyai criteria dalam ekonomi syariah :
 Hanya barang-barang halal dan thayyib yang diproduksi.
 Produksi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, produksi



barang mewah akan minimal.
Keputusan ekonomi tidak hanya mempertimbangkan cost-benefit di dunia saja,



tapi juga di akhirat.
Perlindungan terhadap manusia, sumber daya alam, dan lingkungan.

Aturan lain yang dapat menjadi pedoman adalah :


Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan – kekuatan pasar dan
barang-barang dagangan adalah perlu. Ibnu Taimiyah telah meneliti beberapa
kontrak ( perjanjian ) di mana salah satu pihak yang terlibat tidak bertindak
sesuai dengan persyaratan ini, sementara ia memberikan kepada pihak lainnya
kesempatan untuk meninjau kembali kontrak itu. Dia juga menganggapnya
sebagai tanggung jawab pemerintah ( al muhtasib ) untuk memperbaiki situasi
tersebut, yaitu menjaga agar informasi secara sempurna diterima oleh para



pelaku pasar.
Unsur - unsur monopolistic harus dilenyapkan dari pasar. Karena itu, ia
menentang segala bentuk kolusi antara orang - orang profesional atau
kelompok para penjual dan pembeli. Dia membolehkan pemerintah untuk ikut



campur tangan dan menentukan harga jika unsur monopolistic ini muncul.
Dalam batas kebebasan ini, ia mengakui kenaikan dan penurunan permintaan
maupun penawaran disebabkan oleh harga-harga tersebut. Dia menyetujui
kenaikan harga-harga yang disebabkan olehnya, karena “memaksa orang untuk
menjual barang dengan harga yang ditentukan sama dengan pemaksaan tanpa
hak” dan meskipun si penjual seharusnya tidak dipaksa untuk kehilangan laba

14

tetapi pada saat yang sama dia seharusnya tidak diperbolehkan merugikan



orang lain.
Homogenitas dan standardisasi produk sangat dianjurkan waktu ia membahas
celaan terhadap pemalsuan produk, penipuan dan kecurangan dalam



mempresentasikan barang-barang tersebut.
Setiap penyimpangan dari kebebasan ekonomi yang jujur, seperti sumpah
palsu, penimbangan yang tidak tepat, dan niat buruk dikecam oleh banyak
penulis muslim. Para pelaku pasar juga tidak diperkenankan memproduksi dan
memperdagangkan barang-barang dagangan yang tercela karena tidak baik dari
sisi alasan kesehatan atau moral sesuai dengan norma Islam, seperti minumanminuman beralkohol, minuman keras, pelacuran dan perjudian.

G. Hal yang Dilarang dalam Ekonomi Syariah
a. Rekayasa Supply dan Demand
 Ba’i Najasy
Produsen menyuruh pihak lain memuji produk-nya atau menawar dengan harga





tinggi, sehingga orang akan terpengaruh.
Ikhtikar
Mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menahan
barang untuk tidak beredar di pasar supaya harga-nya naik.
Tadlis ( Penipuan )
o tadlis kuantitas
o tadlis kualitas
o tadlis harga
- Ghaban faa-hisy
Menjual diatas harga pasar.
- Talaqqi rukban
Pedagang membeli barang penjual sebelum mereka masuk ke
kota.

o Tadlis waktu penyerahan




Taghrir ( Ketidakpastian )
o taghrir kuantitas
o taghrir kualitas
o tahgrir harga
o taghrir waktu penyerahan
Predatory Pricing
Menjual dengan harga dibawah harga pasar.

H. Pengawasan Pasar Ekonomi Syariah
Kebebasan pasar yang terjadi saat ini membuat mekanisme pasar yang sangat
berantakan. Maka pengawasan pasar dalam hal ini pemerintah, dirasa sangat perlu

15

dilakukan mengingat penyimpangan banyak terjadi. Berikut pandangan Islam
tentang pengawasan pasar :
 Islam mengatur dan mengawasi pasar secara ketat.
 Rasulullah SAW mengawasi pasar dari waktu ke waktu dengan memberi


nasihat, peringatan, dan pelajaran.
Rasulullah SAW mempekerjakan Sa’id bin Sa’id ibnul ‘Ash bin Umayyah



untuk memantau dan mengawasi pasar Mekkah.
Khalifah Umar bin Khaththab mempekerjakan Abdullah bin ‘Utbah untuk



mengawasi dan memantau pasar.
Kadangkala Khalifah Umar bin Khaththab mempekerjakan Asyifa’ binti

Abdullah al-Qurasyiyah al-’Adawiyah untuk mengurus sesuatu tentang pasar
Mannan (1992) menunjukkan tiga fungsi penting dari regulasi harga sebagai bagian dari
intervensi pemerintah
 Menunjukkan fungsi ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan
produktivitas dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi

I.



dan relokasi sumber daya ekonomi
Menunjukkan fungsi sosial dalam memelihara keseimbangan antara masyarakat



kaya dan masyarakat miskin
Menunjukkan fungsi moral dalam menegakkan nilai-nilai syariah Islam

khususnya yang terkait dalam transaksi ekonomi
Intervensi Harga
Jenis-jenis intervensi harga (Ibn Taimiyyah, 1263-1328 M)
 Penetapan harga yang adil dan dibenarkan
 Penetapan harga yang terjadi pada saat kondisi darurat seperti perang atau




krisis pangan
Penetapan harga yang tidak adil dan tidak dibenarkan
Penetapan harga yang terjadi pada saat kenaikan harga-harga yang disebabkan
oleh mekanisme pasar alamiah seperti menurunnya penawaran atau kenaikan
dalam permintaan

Beberapa kondisi yang mengharuskan pemerintah melakukan intervensi harga ( Ibn
Taimiyyah, 1263-1328 M )



Produsen tidak mau menjual produk-nya kecuali pada harga yang lebih tinggi
daripada harga umum pasar, padahal konsumen membutuhkan produk tersebut

16



Produsen menawarkan produk-nya pada harga yang terlalu tinggi menurut
konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah



menurut produsen
Pemilik jasa, misal tenaga kerja, menolak untuk bekerja kecuali pada harga
yang lebih tinggi dari pada harga pasar yang berlaku, padahal masyarakat
membutuhkan jasa tersebut.

BAB III
KESIMPULAN
Secara umum mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan
penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Dalam konsep ekonomi syariah,
mekanisme pasar dilakukan secara bebas. Namun, kebebasan tersebut berbatas pada
batasan – batasan yang telah di tetapkan dalam syariat Islam. Berbeda dengan mekanisme
pasar konvensional dengan segala kekurangan yang seperti saat ini kita rasakan yaitu
permasalahan ekonomi yang pelik untuk diselesaikan, mekanisme pasar syariah sebenarnya
dapat dijadikan sebagai penyempurna ekonomi kenvensional. Nah, bagaimana kita
merubah mekanisme pasar konvensional menjadi mekanisme pasar syariah?. Penulis
ketahui, sangat sulit untuk menerapkan sistem ekonomi syariah secara luas. Banyak faktor
yang menghambat atau mempersulit mekanisme syariah, di mulai dari geografis. Indonesia
adalah wilayah yang sangat luas. Untuk menerapkan sistem ekonomi syariah perlu
dilakukan dengan penyuluhan – penyuluhan yang pada prinsipnya memberitahukan
kelebihan – kelebihan ekonomi berbasis syariah. Faktor lain yang mempersulit juga dengan
banyaknya ragam budaya, agama, ras dan hal lain yang memungkinkan terjadinya
penolakan – penolakan ketika sistem ekonomi syariah akan diterapkan secara global di
Indonesia. Solusi yang tepat menurut penulis, ekonomi syariah dapat diterapkan secara
merata lewat pendidikan sejak dini. Pendidikan dapat menjadi jalur yang cukup efektif
dalam penyebaran sistem – sistem ekonomi syariah. Karena dengan pendidikan dini,
generasi penerus sudah mengetahui kelebihan dalam ekonomi syariah yang diharapkan para
generasi akan menerapkan sistem ekonomi syariah tersebut pada masanya sehingga
perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Pada akhirnya, penulis dapat simpulkan
perekonomian dengan sistem syariah dapat menjadi penyempurna bagi perekonomian
dalam sistem konvensional.Kemudian, sudah seharusnya diterapkan di negara ini, terlebih
mayoritas penduduk adalah penduduk muslim.

17

DAFTAR PUSTAKA

Bank Syariah. (2015, Maret 17). pengertian-riba-dalam-islam-dan-macam-macam-riba/. Dipetik
Mei 29, 2016, dari http://www.syariahbank.com: http://www.syariahbank.com/pengertian-ribadalam-islam-dan-macam-macam-riba/
Wikipedia. (2016, Febuari 17). Penipuan. Dipetik Mei 29, 2016, dari https://id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Penipuan
Wkikipedia. (2016, Januari 6). Pasar. Dipetik Mei 29, 2016, dari https://id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar

18