3 SI PI Noviyanti Alawiyah Hapzi Ali Sis

Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

Noviyanti Alawiyah
55516120033
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017

Organisasi merupakan struktur formal yang stabil dimana mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output. Organisasi harus mempunyai struktur
yang jelas, memiliki rutinitas dan proses bisnis, gaya kepemimpinan dan organisasi juga
biasanya mempunyai lingkungan, budaya, dan politiknya sendiri.
Organisasi menganut prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan penerimaan yang
terbatas. Organisasi yang berhasil bertahan dikarenakan sangat efisien, menghasilkan produk
dengan ketentuan yang baku. Ketentuan tersebut dituliskan dalam serangkaian aturan yang biasa
disebut standar prosedur operasional.
Penyebab utama kegagalan organisasi adalah ketidakmampuan untuk beradapatasi dengan
perkembangan lingkungan yang sangat cepat. Teknologi baru, produk baru, selera dan nilai
publik yang memberi tekanan pada budaya, politik dan orang-orang dalam organisasi.
Begitu pula dengan perusahaan tempat saya bekerja, RS AN-NISA Tangerang dalam naungan

PT AN-NISA UTAMA yang menggunakan SIMRS dari PT Adwa Info Mandiri dengan sistem
“ICHA”. “ICHA” merupakan sistem informasi terkorporasi dimana satu sama lain saling
berkaitan dan sangat terintegrasi.
Keunggulan sistem ini adalah sangat memudahkan dan efisien, dari segi akuntansi sangat efisien
dalam pekerjaan dimana sistem yang otomasis mengklasifikasikan transaksi. Namun kelemahan
dari sistem ini jika tidak ada pembatasan dari setiap user maka akan membuat “rusak” laporan
karena disetiap transaksinya yang begitu otomasis.
Sistem informasi dan organisasi saling berinteraksi dan mempengaruhi, dimana sistem informasi
juga terhubung dengan struktur, budaya, proses bisnis. Sistem baru biasanya mengacaukan pola
kerja dan hubungan kekuatan yang telah mapan, sehingga ada kejanggalan yang cukup besar dari
organisasi ketika sistem diperkenalkan. Hubungan yang rumit antara sistem informasi, kinerja
organisasi, dan pembuatan keputusan harus dikelola degan cermat dan baik. Dan tak lupa, model
rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu bisnis, dimana strategi kompetitif dan sistem informasi
memiliki pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas
utama dan pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan.
Akivitas utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara aktivtas
pendukung memungkinkan pengiriman aktivitas utama. Rantai nilai perusahaan terhubung ke
rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Rantai nilai terdiri atas sistem informasi
yang meningkatkan kompetisi pada tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan
standard an konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan

mitra nilainya.
Sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang dapat menjadi substitusi bebas
(freely substituted) bagi capital dan tenaga kerja. Dan kini semakin murahnya teknologi
infomasi, teknologi informasi memperkecil ukuran organisasi karena teknologi informasi dapat
menurukan biaya transaksi yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan karena membeli sesuatu
yang tidak dapat dihasilkannya sendiri.

Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi seperti produk, pelayanan, dan prosedur
opersinya, mendorong organisasi menuju pola perilaku baru. Ketika berhasil menggunakan
sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif menjadi hal yang menantang dan
membutuhkan koordinasi yang tepat atas teknologi, organisasi, dan manajemen. Namun pada
kenyataanya tidak semua sistem informasi strategis itu menguntungkan, dan bisa jadi sangat
mahal untuk dibangun.
Banyak sistem informasi strategis yang dengan mudah dapat ditiru perusahaan lain sehingga
keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan. Dalam hal ini, analisis sistem strategis
diperlukan dan sangat membatu perusahaan. Ada beberapa sistem informasi tertentu yang
menjadi kritis dalam menentukan masa depan perusahaan pada jangka panjang. Sistem tersebut
merupakan alat yang sangat handal bagi perusahaan agar dapat tetap terdepan dalam kompetisi
bisnis, sistem ini kerap disebut sebagai “Strategic Information System”. Strategic information
system merupakan sistem computer pada berbagai tingkatan organisasi yang mengubah tujuan,

operasional, produk, layanan atau lingkungan hubungan untuk membantu perusahaan
memperoleh keunggulan kometitif.

Ada tiga strategi yang bisa dilakukan perushaan untuk dapat bersaing secara efekti dalam kondisi
pasar saat ini, yaitu :
a.

Menghasilkan barang dengan harga yang murah

b.

Adanya diferensasi barang dan jasa

c.
Mengubah cakupan kompetisi baik dengan memperbesar pasar dengan memasuki pasar
global atau dengan memperkecil pasar dengan fokus pada segmen pasar kecil (ninche market)
yang tidak terlayani dengan baik oleh para pesaing.