Revitalisasi Peran Agama dalam Membangun (1)
Revitalisasi
Peran Agama
Dalam Membangun
Spiritualitas Bangsa
SAORTUA MARBUN
SABDA WAHANA SEJAHTERA
i
Revitalisasi Peran Agama
dalam Membangun Spiritualitas Bangsa
Saortua Marbun
Copyright ©2016 by Saortua Marbun
ISBN 978-602-60186-1-8
Desain Sampul/Tata Letak:
Yemima Marbun
Penerbit:
Yayasan Sabda Wahana Sejahtera
Perum Subita Kencana
Jl. Subita Gg. Kencana No. 28.
DENPASAR BALI 80235 INDONESIA
Telepon: 0851-0343-7800
Email: sabdawahanasejahtera@gmail.com
Cetakan Pertama, Januari 2017
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
ii
Mari bangun karakter Bangsa Indonesia yang memiliki
jiwa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki
ketahanan nasional yang tangguh.
Selamat Hari Bela Negara!
(Pesan dari KEMHAN, 19/12/2016)
iii
Dedikasi:
Unjuk Chaterine Ginting,
Yemima Marbun dan Edmund Habib Marbun
iv
Daftar Isi
Daftar Isi v
Kata Pengantar ix
Pendahuluan 1
Revitalisasi Rahmat Agama
3
Reorientasi Wajah Agama
6
Solusi bagi Kekeringan Spiritual
9
Kasih sebagai Energi Pelayanan
11
Agama Yang Memuliakan Manusia
14
Kemuliaan Manusia
19
Kemuliaan Manusia ‘Terinjak’ 20
Cetak Biru ‘Konstruksi Manusia’
Pemeliharaan Tuhan
23
26
Hidup Kekal Menurut Alkitab 29
Ibadah Privat 33
Puasa itu Ibadah
34
Ibadah ‘Ternoda’ Pencitraan
37
Ibadah ‘lekang’ dari Kebenaran
40
Ibadah Sejati, Merendahkan Diri
43
Keselarasan Iman dan Aksi
46
Penyembah Yang Berhati Murni
Ibadah Sejati dalam Perilaku
v
52
49
Ibadah di Marketplace 55
Kehadiran Tuhan di Workplace
Cuti Bersama ‘bukan laknat’
56
59
Upah Minimum ‘demi’ Laba Maksimum
Jangan Tersandung
65
Komersialisasi Hari Natal
68
Natal dan Kedamaian Dunia 71
Natal dan Operasi Lilin
74
Komersialisasi ‘Ibadah’ 77
Paradoks Kesalehan
81
Parameter Sukses ‘Semu’
82
Kota “Mandara”, Kota Islami 85
Ijin Rumah Ibadah
88
Komodifikasi Hukum 91
Membeli Suara-‘Nya’ via Demokrasi
94
Demokrasi Ternoda Perda Bermasalah 97
Rumah Tahanan & Revolusi Mental
Berduka pada Hari Bahagia
100
103
Ajaran Ekstrem ‘tak’ Terjinakkan
106
Pendidikan ‘tergilas’ Radikalisme
109
Radikalisme ‘atas nama’ Agama?
112
Agama yang ‘Ramah’ pada Kartini
115
Kekerasan? Vs ‘Kebutuhan’ Seks
118
Predator? Kekerasan Seks
122
Ekonomi Bahari ‘Tercemar’
125
Air Bersih ‘Habis’?
128
vi
62
Reorientasi Spiritualitas
131
Memilih Yesus Kristus 132
Doa Sejati di ‘Getsemani’
135
Wafat Isa Almasih, Percayalah! 138
Lahir Kembali, bukan ‘nanti’ 141
Pergulatan Keluarga Disfungsi 144
Orang Tua Pelindung Anak
147
Kemurnian Ibadah dalam Perilaku
Menghayati Keselamatan
153
Kebaikan Orang Samaria
156
Kebesaran Sejati dalam Pengabdian
150
159
Reformasi Seutuhnya 162
Kesehatan Aparatus Negara
165
Perjanjian Super Damai Natal 168
Memilih Pergaulan yang Saleh 171
Optimis dalam Iman 175
Berteduh Di Bawah Negara Yang Berwibawa 176
Raja Herodes dan Teror Natal 179
Menanti Campur Tangan-Nya 183
Menaklukkan Kuasa Setan dengan Kuasa Allah
Daftar Pustaka 191
Tentang Penulis
198
vii
187
viii
Kata Pengantar
Mengamati fenomena keberagamaan umat manusia
dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia sedang
menyaksikan berbagai aksi yang tidak selaras yang diduga
disebabkan peran agama yang kurang vital. Umat yang rajin
beribadah itu kini menampilkan lakon-lakon yang sama sekali
tidak terdapat di dalam cetak biru agama yang ideal, yang adi
luhung.
Energi keberagamaan itu kini telah menjadi kekuatan yang
mendesak dari luar dengan cara-cara yang fanatis membenahi
bagian lahiriah, sekulit ari. Sementara itu, bagian terdalam
terlantar dalam kegersangan bathin. Orientasi nilai-nilai agama,
ibadah serta kesalehan masa kini tenggelam dalam kesesatan bagai
perahu tanpa layar. Bahtera keberagamaan itu akhir-akhir ini
tanpa kemudi dan tak bernakhoda. Lantas ia kehilangan arah
dalam mencari kebenaran, para pengagumnya lupa diri melakukan
mal praktek dalam bingkai agama, atas nama agama.
Revitalisasi Peran Agama dalam Membangun Spiritualitas
Bangsa adalah sebuah bunga rampai teks ceramah Agama Kristen
Protestan yang dirilis oleh Surat Kabar Harian Pos Bali Periode
2016. Tulisan-tulisan ini dibangun sebagai refleksi terhadap situasi
terkini, up to date dengan semangat menemukan kembali cita-cita
luhur dari apa yang dikenal sebagai kesalehan dalam keutuhan
ibadah, membangun karakter dalam energi keberagamaan. Energi
yang menebarkan kehidupan.
Praktek ibadah masa kini beserta perilaku yang
mengiringinya tidak jarang menggelitik hati oleh fenomena jurang
di antara energi spiritualitas itu sendiri dengan apa yang menjadi
gaya hidup. Keduanya, ibadah dan lakon tidak jarang naik
ix
panggung dengan karakter hipokrit. Gejala dan dampaknya pun
tidak sulit ditemukan, orang-orang yang beribadah itu bersolek
tidak senada dengan rona kemuliaan ibadah itu sendiri.
Alhasil, Indonesia sebagai bangsa dengan penduduknya
yang beriman sedang terpuruk oleh perilaku-perilaku segelintir
‘orang yang didandani simbol taqwa, setia menunaikan ibadah’
namun hakikatnya jauh panggang dari api. Indonesia dengan
nuansa nilai-nilai religi, simbol-simbol suci, rumah ibadah yang
sakral terpaut jauh dari gaya hidup warganya di marketplace,
mereka larut dengan nilai-nilai yang tidak sinkron dengan energi
yang coba ditebarkan oleh agama, terpisah dari semangat iman.
Oleh sebab itu peran agama perlu direvitalisasi agar
hamparan negeri terbebas dari praktik korup, peredaran narkoba,
kriminalitas, intoleransi, teror serta paham radikal, degradasi
lingkungan serta dekadensi moral yang menjadi akar berbagai
permasalahan.
Kiranya karya ini dapat menggugah para pembaca
sehingga dapat terlibat setidaknya terpikir dalam mengupayakan
agar energi ‘ilahi’ agama memberi kontribusi pada pembangunan
bangsa dari sisi spiritualitas menuju umat yang unggul.
Denpasar, Desember 2016
Penulis,
Saortua Marbun
x
Peran Agama
Dalam Membangun
Spiritualitas Bangsa
SAORTUA MARBUN
SABDA WAHANA SEJAHTERA
i
Revitalisasi Peran Agama
dalam Membangun Spiritualitas Bangsa
Saortua Marbun
Copyright ©2016 by Saortua Marbun
ISBN 978-602-60186-1-8
Desain Sampul/Tata Letak:
Yemima Marbun
Penerbit:
Yayasan Sabda Wahana Sejahtera
Perum Subita Kencana
Jl. Subita Gg. Kencana No. 28.
DENPASAR BALI 80235 INDONESIA
Telepon: 0851-0343-7800
Email: sabdawahanasejahtera@gmail.com
Cetakan Pertama, Januari 2017
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
ii
Mari bangun karakter Bangsa Indonesia yang memiliki
jiwa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki
ketahanan nasional yang tangguh.
Selamat Hari Bela Negara!
(Pesan dari KEMHAN, 19/12/2016)
iii
Dedikasi:
Unjuk Chaterine Ginting,
Yemima Marbun dan Edmund Habib Marbun
iv
Daftar Isi
Daftar Isi v
Kata Pengantar ix
Pendahuluan 1
Revitalisasi Rahmat Agama
3
Reorientasi Wajah Agama
6
Solusi bagi Kekeringan Spiritual
9
Kasih sebagai Energi Pelayanan
11
Agama Yang Memuliakan Manusia
14
Kemuliaan Manusia
19
Kemuliaan Manusia ‘Terinjak’ 20
Cetak Biru ‘Konstruksi Manusia’
Pemeliharaan Tuhan
23
26
Hidup Kekal Menurut Alkitab 29
Ibadah Privat 33
Puasa itu Ibadah
34
Ibadah ‘Ternoda’ Pencitraan
37
Ibadah ‘lekang’ dari Kebenaran
40
Ibadah Sejati, Merendahkan Diri
43
Keselarasan Iman dan Aksi
46
Penyembah Yang Berhati Murni
Ibadah Sejati dalam Perilaku
v
52
49
Ibadah di Marketplace 55
Kehadiran Tuhan di Workplace
Cuti Bersama ‘bukan laknat’
56
59
Upah Minimum ‘demi’ Laba Maksimum
Jangan Tersandung
65
Komersialisasi Hari Natal
68
Natal dan Kedamaian Dunia 71
Natal dan Operasi Lilin
74
Komersialisasi ‘Ibadah’ 77
Paradoks Kesalehan
81
Parameter Sukses ‘Semu’
82
Kota “Mandara”, Kota Islami 85
Ijin Rumah Ibadah
88
Komodifikasi Hukum 91
Membeli Suara-‘Nya’ via Demokrasi
94
Demokrasi Ternoda Perda Bermasalah 97
Rumah Tahanan & Revolusi Mental
Berduka pada Hari Bahagia
100
103
Ajaran Ekstrem ‘tak’ Terjinakkan
106
Pendidikan ‘tergilas’ Radikalisme
109
Radikalisme ‘atas nama’ Agama?
112
Agama yang ‘Ramah’ pada Kartini
115
Kekerasan? Vs ‘Kebutuhan’ Seks
118
Predator? Kekerasan Seks
122
Ekonomi Bahari ‘Tercemar’
125
Air Bersih ‘Habis’?
128
vi
62
Reorientasi Spiritualitas
131
Memilih Yesus Kristus 132
Doa Sejati di ‘Getsemani’
135
Wafat Isa Almasih, Percayalah! 138
Lahir Kembali, bukan ‘nanti’ 141
Pergulatan Keluarga Disfungsi 144
Orang Tua Pelindung Anak
147
Kemurnian Ibadah dalam Perilaku
Menghayati Keselamatan
153
Kebaikan Orang Samaria
156
Kebesaran Sejati dalam Pengabdian
150
159
Reformasi Seutuhnya 162
Kesehatan Aparatus Negara
165
Perjanjian Super Damai Natal 168
Memilih Pergaulan yang Saleh 171
Optimis dalam Iman 175
Berteduh Di Bawah Negara Yang Berwibawa 176
Raja Herodes dan Teror Natal 179
Menanti Campur Tangan-Nya 183
Menaklukkan Kuasa Setan dengan Kuasa Allah
Daftar Pustaka 191
Tentang Penulis
198
vii
187
viii
Kata Pengantar
Mengamati fenomena keberagamaan umat manusia
dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia sedang
menyaksikan berbagai aksi yang tidak selaras yang diduga
disebabkan peran agama yang kurang vital. Umat yang rajin
beribadah itu kini menampilkan lakon-lakon yang sama sekali
tidak terdapat di dalam cetak biru agama yang ideal, yang adi
luhung.
Energi keberagamaan itu kini telah menjadi kekuatan yang
mendesak dari luar dengan cara-cara yang fanatis membenahi
bagian lahiriah, sekulit ari. Sementara itu, bagian terdalam
terlantar dalam kegersangan bathin. Orientasi nilai-nilai agama,
ibadah serta kesalehan masa kini tenggelam dalam kesesatan bagai
perahu tanpa layar. Bahtera keberagamaan itu akhir-akhir ini
tanpa kemudi dan tak bernakhoda. Lantas ia kehilangan arah
dalam mencari kebenaran, para pengagumnya lupa diri melakukan
mal praktek dalam bingkai agama, atas nama agama.
Revitalisasi Peran Agama dalam Membangun Spiritualitas
Bangsa adalah sebuah bunga rampai teks ceramah Agama Kristen
Protestan yang dirilis oleh Surat Kabar Harian Pos Bali Periode
2016. Tulisan-tulisan ini dibangun sebagai refleksi terhadap situasi
terkini, up to date dengan semangat menemukan kembali cita-cita
luhur dari apa yang dikenal sebagai kesalehan dalam keutuhan
ibadah, membangun karakter dalam energi keberagamaan. Energi
yang menebarkan kehidupan.
Praktek ibadah masa kini beserta perilaku yang
mengiringinya tidak jarang menggelitik hati oleh fenomena jurang
di antara energi spiritualitas itu sendiri dengan apa yang menjadi
gaya hidup. Keduanya, ibadah dan lakon tidak jarang naik
ix
panggung dengan karakter hipokrit. Gejala dan dampaknya pun
tidak sulit ditemukan, orang-orang yang beribadah itu bersolek
tidak senada dengan rona kemuliaan ibadah itu sendiri.
Alhasil, Indonesia sebagai bangsa dengan penduduknya
yang beriman sedang terpuruk oleh perilaku-perilaku segelintir
‘orang yang didandani simbol taqwa, setia menunaikan ibadah’
namun hakikatnya jauh panggang dari api. Indonesia dengan
nuansa nilai-nilai religi, simbol-simbol suci, rumah ibadah yang
sakral terpaut jauh dari gaya hidup warganya di marketplace,
mereka larut dengan nilai-nilai yang tidak sinkron dengan energi
yang coba ditebarkan oleh agama, terpisah dari semangat iman.
Oleh sebab itu peran agama perlu direvitalisasi agar
hamparan negeri terbebas dari praktik korup, peredaran narkoba,
kriminalitas, intoleransi, teror serta paham radikal, degradasi
lingkungan serta dekadensi moral yang menjadi akar berbagai
permasalahan.
Kiranya karya ini dapat menggugah para pembaca
sehingga dapat terlibat setidaknya terpikir dalam mengupayakan
agar energi ‘ilahi’ agama memberi kontribusi pada pembangunan
bangsa dari sisi spiritualitas menuju umat yang unggul.
Denpasar, Desember 2016
Penulis,
Saortua Marbun
x